tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi...

61
i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING ATTACHMENT DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : MAHARDIKA CAHYANINGRUM NIM : B10.031 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

Upload: vocong

Post on 21-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

i

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING

ATTACHMENT DI RSUD KOTA SURAKARTA

TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

MAHARDIKA CAHYANINGRUM

NIM : B10.031

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi
Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi
Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul : Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Bounding

Attachment di RSUD Kota Surakarta”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan

maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Prodi

D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka Prodi D III Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Eni Rumiyati, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Kepala RSUD Kota Surakarta yang telah berkenan memberikan ijin

penelitian.

5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta yang secara tidak

langsung telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan

semangat serta dukungan secara moral, material, dan spiritual.

iv

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

v

7. Teman-teman STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah membantu dan

memberikan informasi serta dukungan.

Penulis menyadari bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, diharapkan masukan dari semua pihak berupa saran

yang bersifat membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Surakarta, 2013

Penulis

v

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

vi

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Mei 2013

Mahardika Cahyaningrum

B10.031

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING

ATTACHMENT DI RSUD KOTA SURAKARTA

TAHUN 2013

xiii + 44 halaman + 16 lampiran + 4 tabel + 3 gambar

ABSTRAK

Latar belakang : Bounding attachment adalah suatu ikatan khusus yang

dikarakteristikkan dengan kualitas-kualitas yang terbentuk dalam hubungan orang

tua dan bayi. Apabila seorang ibu konsisten dalam responnya terhadap kebutuhan

bayi dan mampu menafsirkan dengan tepat isyarat seorang bayi, perkembangan

bayi akan terpacu dan terbentuklah ikatan batin yang kokoh. Keberhasilan dalam

hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi

hubungan sepanjang masa. Hasil studi pendahuluan di RSUD Kota Surakarta pada

tanggal 22 Oktober 2012 diketahui bahwa dari 5 orang ibu nifas mempunyai

pengetahuan yang kurang tentang Bounding Attachment.

Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding attachment

di RSUD Kota Surakarta tahun 2013.

Metode Penelitian : jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian

RSUD Kota Surakarta pada tanggal 8 Maret sampai dengan 25 April 2013.

Jumlah sampel sebanyak 47 ibu nifas dengan teknik pengambilan sampel

sampling jenuh. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik

analisis data adalah analisis univariat dengan program SPSS.

Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding attachment

di RSUD Kota Surakarta dalam kategori cukup sebanyak 29 responden (61,7%).

Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding attachment di RSUD Kota

Surakarta dalam kategori kurang sebanyak 14 responden (29,8%). Tingkat

pengetahuan ibu nifas tentang bounding attachment di RSUD Kota Surakarta

dalam kategori baik sebanyak 4 responden (8,5%).

Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding attachment di

RSUD Kota Surakarta dalam kategori cukup ini dikarenakan kurangnya informasi

berupa pendidikan kesehatan tentang bounding attachment dan responden kurang

memanfaatkan media elektronik atau media cetak khususnya tentang bounding

attachment.

Kata Kunci: Pengetahuan, ibu nifas, bounding attachment

Kepustakaan: 24 literatur (Tahun 2005 s/d 2012)

vi

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi
Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi
Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii

CURRICULUM VITAE ................................................................................ viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4

C. Tujuan penelitian ........................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

E. Keaslian Penelitian ..................................................................... 5

F. Sistematika Penelitian ................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ............................................................................. 8

1. Pengetahuan ......................................................................... 8

ix

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

x

2. Nifas ..................................................................................... 16

3. Bounding Attachment ........................................................... 20

B. Kerangka Teori ........................................................................... 27

C. Kerangka Konsep ........................................................................ 28

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................. 29

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 29

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................... 30

D. Instrumen Penelitian ................................................................... 30

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 34

F. Variabel Penelitian ...................................................................... 34

G. Definisi Operasional ................................................................... 35

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ........................................ 35

I. Etika Penelitian........................................................................ ... 38

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian ....................................................... 40

B. Hasil Penelitian .......................................................................... 40

C. Pembahasan ............................................................................... 42

D. Keterbatasan ................................................................................ 44

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 45

B. Saran ........................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

x

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi Kisi Kuisioner 32

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel 36

Tabel 4.1 Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan Program SPSS 41

Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Bounding Attachment di

RSUD Kota Surakarta 41

xi

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori……………………………………………... 27

Gambar 2.2 Kerangka Konsep…………………………………………... 28

Gambar 4.1 Grafik Batang Tingkat Pengetahuan tentang Bonding

Attachment…………………………………………............. 42

xii

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian

Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9. Surat Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 10. Hasil Kuisioner Validitas

Lampiran 11. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 12. Kuesioner

Lampiran 13. Jawaban Kuisioner

Lampiran 14. Tabulasi Hasil Kuisioner

Lampiran 15. Perhitungan Standar Deviasi dan Mean Secara Manual

Lampiran 16. Lembar Konsultasi

xiii

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bayi yang baru lahir menunjukkan serba tidak berdaya, namun dibalik

ketidakberdayaannya tersebut pada dirinya terdapat berbagai potensi yang siap

berkembang. Bayi akan berkembang dengan baik dan berbagai potensi yang

dimiliki dapat berubah menjadi kemampuan nyata bila dirinya mendapatkan

stimuli dari lingkungannya, terutama lingkungan sosial (Kuntjojo, 2010).

Perkembangan bayi normal sangat tergantung dari respon kasih sayang

ibu dengan bayi yang dilahirkan yang bersatu dalam hubungan psikologis dan

fisiologis. Ikatan ibu dan anak dimulai sejak anak belum dilahirkan dengan

suatu perencanaan dan konfirmasi kehamilan, serta menerima janin yang

tumbuh sebagai individu. Sesudah lahir sampai minggu-minggu berikutnya,

kontak visual dan fisik bayi memicu berbagai penghargaan satu sama lain

(Marmi, 2009).

Setelah lelah dalam proses persalinan, ibu nifas akan sangat senang

bahagia bila dekat dengan bayi. ibu dapat membelai-belai bayi, mendengar

tangis bayi, mencium–cium dan memperhatikan bayinya yang tidur di

sampingnya Ibu nifas dan bayi dapat segera saling mengenal. Bayi akan

memperoleh kehangatan tubuh ibu, suara ibu, kelembutan dan kasih sayang

(bounding effect) (Wiknjosastro, dkk, 2006)

Rawat gabung dapat memberikan memberikan kesempatan pada ibu

nifas dalam menyusui bayinya setiap saat serta belajar merawat bayinya. Bagi

1

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

2

ibu baru yang belum berpengalaman dalam merawat bayinya, berada di

rumah secara mendadak dengan bayi yang ia tidak tahu bagaimana

merawatnya, dapat membuatnya syok. Rawat gabung membuat transisi dari

rumah sakit ke rumah secara bertahap dan alami sehingga tidak membuat ibu

syok (Varney, 2008).

Bounding adalah proses pembentukan dan attachment adalah

membangun ikatan sehingga bounding attachment adalah suatu ikatan khusus

yang dikarakteristikkan dengan kualitas-kualitas yang terbentuk dalam

hubungan orang tua dan bayi (Perry dalam Wulandari dan Handayani, 2010).

Apabila seorang ibu konsisten dalam responnya terhadap kebutuhan bayi dan

mampu menafsirkan dengan tepat isyarat seorang bayi, perkembangan bayi

akan terpacu dan terbentuklah ikatan batin yang kokoh. Keberhasilan dalam

hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat

mempengaruhi hubungan sepanjang masa (Wulandari dan Handayani, 2010).

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi bayi. Pada

proses setelah kelahiran selesai, proses yang baru dimulai sama pentingnya

untuk masa depan keluarga. Ibu mulai merasa bisa terbuka terhadap bayi baru

lahir dan bayi berada dalam periode reaktivitas pertamanya, hal ini merupakan

pengalaman baru yang paling berharga untuk proses bounding. Manfaat dari

bounding attachment antara lain adalah bayi merasa dicintai, diperhatikan,

mempercayai, menumbuhkan sikap sosial dan bayi merasa aman, berani

mengadakan eksplorasi (Lusa 2010).

Ada berbagai cara untuk melakukan bounding attachment diantaranya

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan pemberian ASI Eksklusif. Inisiasi

menyusui dini dapat mencegah perdarahan setelah persalinan karena gerakan

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

3

bayi dalam mencari putting susu ibu dapat menimbulkan kontraksi uterus.

Selain itu inisiasi menyusui dini (IMD) pada bayi dapat menurunkan AKB

karena hipotermi. Pemberian ASI eksklusif dapat memberi kekebalan tubuh

bayi dan mengurangi AKB (Utami dalam Aulia, 2012).

Beberapa interaksi yang menyenangkan dalam rangka bounding

attachment antara lain adalah sentuhan pada tungkai dan muka bayi secara

halus dengan tangan ibu, sentuhan pada pipi yang dapat menstimulasi respon

yang menyebabkan terjadinya gerakan muka bayi ke arah muka ibu atau ke

arah payudara sehingga bayi akan mengusap-usap menggunakan hidung serta

menjilat putingnya dan terjadilah rangsangan untuk sekresi prolaktin, tatap

mata bayi dan ibu yang dapat menimbulkan perasaan saling memiliki antara

ibu dan bayi, tangisan bayi dapat memberikan respon berupa sentuhan dan

suatu yang lembut misalnya ibu menyentuh dengan ujung jari sehingga dapat

menyenangkan bayi (Wulandari dan Handayani, 2010).

Hasil studi yang dilakukan oleh Utami dalam Aulia (2012) di 18 rumah

sakit yang ada di Jakarta, Bandung dan Semarang terlihat bahwa setidaknya

11 dari 30 orang ibu nifas (36%) sudah mengerti dan melakukan Bounding

Attachment, sedangkan sisanya 19 orang (63%) tidak melaksanakan bounding

attachment dengan alasan persalinannya dengan caesar

Hasil studi pendahuluan di RSUD Kota Surakarta pada tanggal 22

Oktober diketahui bahwa jumlah ibu nifas normal selama bulan Agustus s/d

September 2012 adalah sebanyak 119 orang dan rata-rata ibu nifas di RSUD

Kota Surakarta per bulan adalah 60 orang. Hasil wawancara tentang bounding

attachment terhadap 5 orang ibu nifas yang berhasil penulis temui di RSUD

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

4

Kota Surakarta, didapatkan 5 orang ibu nifas tersebut mempunyai

pengetahuan yang kurang tentang Bounding Attachment.

Mengingat pentingnya kasih sayang (Bounding Attechment) antara ibu

dan anak dan masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang hal tersebut,

maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul

“Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Bounding Attachment di RSUD Kota

Surakarta Tahun 2013”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding

attachment di RSUD Kota Surakarta Tahun 2013?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding attachment di

RSUD Kota Surakarta tahun 2013.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding

attachment di RSUD Kota Surakarta pada tingkat baik.

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding

attachment di RSUD Kota Surakarta pada tingkat cukup.

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding

attachment di RSUD Kota Surakarta pada tingkat kurang.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

5

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya

mengenai ikatan kasih sayang antara orang tua dan anak (bounding

attachment).

2. Bagi Peneliti

Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh saat perkuliahan dan mendapatkan

pengalaman nyata dalam melakukan penelitian.

3. Bagi Institusi

a. Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi tentang

bounding attachment.

b. RSUD Kota Surakarta

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada

petugas kesehatan khususnya bidan dalam memberikan informasi-

informasi mengenai bounding attachment kepada ibu nifas.

E. Keaslian Penelitian

1. Aulia (2012), dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas

Tentang Bounding Attachment di RB Yulita Grogol Sukoharjo Tahun

2012”. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, teknik pengambilan

sampel menggunakan total sampling. Analisis yang digunakan adalah

analisis univariat Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

6

nifas tentang bounding attachment mayoritas mempunyai pengetahuan

cukup yaitu sebanyak 20 responden (66,7%) dengan pendidikan terbanyak

SMA, umur responden rata-rata 20-35 dan pekerjaan responden terbanyak

IRT.

2. Cahyaningtyas (2012), dengan judul “Gambaran Pengetahuan Bidan

Rumah Sakit Tentang Bounding Attachment Pada Bayi Baru Lahir di

RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun 2012 Desain penelitian

menggunakan deskriptif. Pengambilan data menggunakan kuesioner.

Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling

sebanyak 26 bidan dan analisis yang digunakan adalah analisis univariat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang bounding attachment di RSUD Ambarawa dalam kategori cukup,

yaitu sebanyak 53,8%. Terdapat 26,9% bidan dengan kategori kurang, dan

19,2% bidan dengan kategori baik.

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah pada

sampel dan lokasi penelitian sedangkan persamaannya adalah pada jenis dan

rancangan penelitian, variabel penelitian serta teknik analisis data serta

mengenai bounding attachment.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah,

tujuan penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika penelitian.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terdiri dari teori tentang pengetahuan yang meliputi

pengertian, faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, tingkat

dalam pengetahuan, cara memperoleh pengetahuan, cara

pengukuran pengetahuan. Teori nifas yang terdiri dari pengertian,

klasifikasi masa nifas, perubahan fisiologis masa nifas. Teori

tentang bounding attachment yang terdiri dari : pengertian, tahap-

tahap bounding attachment, elemen bounding attachment, bentuk

interaksi bounding attachment, prinsip dan upaya meningkatkan

bounding attachment dan hambatan bounding attachment. Bab ini

juga terdiri dari kerangka teori dan kerangka konsep.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini terdiri dari jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan

waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling, instrumen

penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi

operasional, metode pengolahan dan analisa data, etika penelitian

dan jadwal penelitian.

BAB IV. HASIL PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang : Deskripsi Lokasi Penelitian, Hasil

Penelitian, Pembahasan serta Keterbatasan Penelitian.

BAB V. PENUTUP

Bab ini menjelaskan tentang : Kesimpulan dan Saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil

penggunaan panca indera (Notoatmodjo, 2010).

b. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut

Notoatmodjo (2005), antara lain yaitu :

1) Tingkat Pendidikan

Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga

terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat.

2) Informasi

Seorang yang mempunyai sumber informasi lebih banyak akan

memiliki pengetahuan yang lebih luas.

3) Budaya

Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi

kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan.

8

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

9

4) Pengalaman

Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah

pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal.

5) Sosial-Ekonomi

Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup

semakin tinggi, tingkat sosial ekonomi akan bertambah tingkat

pengetahuan.

c. Tingkat dalam Pengetahuan

Tingkatan dalam pengetahuan menurut Notoatmodjo (2005),

antara lain:

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya dan merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara

benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan

materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di -dalam

suatu struktur organisasi tersebut dan yang masih saling berkaitan.

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

10

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah

kemampuan untuk menyusun formulasi baru formulasi-formulasi

yang ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melaksanakan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek dimana

kriteria penilaian suatu materi atau obyek ditentukan oleh diri

sendiri.

d. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), dari berbagai macam cara yang

telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang

sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni :

1) Cara Tradisional atau Non Ilmiah (tanpa melalui penelitian ilmiah)

Cara tradisional atau non ilmiah ini dipakai orang untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum diketemukannya

metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematis dan logis.

Cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi :

a) Cara coba-salah (Trial and Eror)

Metode ini telah digunakan orang dalam waktu yang cukup

lama untuk memecahkan berbagai masalah. Bahkan sampai

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

11

sekarang pun metode ini masih digunakan terutama oleh

mereka yang belum atau tidak mengetahui suatu cara tertentu

dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini telah

banyak jasanya terutama dalam meletakkan dasar-dasar

menemukan teori-teori dalam berbagai ilmu pengetahuan.

b) Secara Kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak

disengaja oleh orang yang bersangkutan. Salah satu contoh

adalah penemuan enzim urease oleh Summers pada tahun

1926. Pada suatu hari Summers sedang bekerja dengan ekstrak

acetone dan karena terburu-buru ingin bermain tenis, maka

ekstrak acetone tersebut disimpan di dalam kulkas. Keesokan

harinya ketika ingin meneruskan percobaannya, ternyata

ekstrak acetone yang disimpan di dalam kulkas tesebut timbul

kristal-kristal yang kemudian disebut enzim urease.

c) Cara Kekuasaan atau Otoritas

Prinsip ini adalah orang lain menerima padahal yang

dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoriter tanpa

terlebih dulu menguji atau memberikan kebenaran baik -

berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran

sendiri.

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

12

d) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman pribadi adalah pengalaman untuk

mempengaruhi kebenaran pengetahuan. Hal ini dilakukan

dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh

dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa

yang lalu. Tidak semua pengalaman pribadi dapat menuntun

seseorang untuk menarik kesimpulan dari pengalaman dengan

benar diperlukan berfikir kritis dan logis.

e) Cara Akal Sehat (Common Sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan ini

berkembang, para orang tua zaman dahulu agar anaknya

menuruti nasihat orang tuanya, atau anak disiplin

menggunakan cara hukuman fisik bila anaknya berbuat salah,

bahwa hukuman adalah merupakan metode bagi pendidikan

anaknya. Pemberian hadiah dan hukuman (reward dan

punishment) merupakan cara yang masih dianut oleh banyak

orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.

f) Kebenaran Melalui Wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang

diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini -

harus diterima dan diyakini oleh pengikut-pengikut agama

yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

13

rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para

Nabi adalah sebagai hasil usaha wahyu dan bukan karena hasil

usaha penalaran atau penyelidikan manusia.

g) Kebenaran Melalui Intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat

sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui

proses penalaran berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui

intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak

menggunakan cara-cara yang rasional dan yang sistematis.

Kebenaran ini diperoleh seseorang hanya berdasarkan intuisi

atau suara hati atau bisikan hati saja.

h) Melalui Jalan Pikiran

Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah

menggunakan jalan pikiran baik melalui induksi maupun

deduksi. Pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran

secara tidak langsung melalui pertanyaan-pertanyaan yang

dikemukakan kemudian dari hubungannya sehingga dapat

dibuat suatu kesimpulan.

i) Induksi

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa induksi

adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari -

pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat

umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

14

kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman

empiris yang ditangkap oleh indra. Kemudian disimpulkan ke

dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk

memahami suatu gejala. Karena proses berpikir induksi, itu

beranjak dari hasil pengamatan indra atau hal-hal yang nyata,

maka dapat dikatakan bahwa induksi beranjak dari hal-hal

yang konkret kepada hal-hal yang abstrak.

Proses berpikir secara induksi dikelompokkan menjadi dua,

yakni induksi sempurna dan induksi tak sempurna. Induksi

sempurna terjadi apabila kesimpulan diperoleh dari

penjumlahan dari kesimpulan khusus. Sedangkan induksi tak

sempurna terjadi apabila kesimpulan tersebut diperoleh dari

lompatan, dari pernyataan-pernyataan khusus.

j) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-

pernyataan umum ke khusus. Aristoteles (384-322 SM)

mengembangkan ara deduksi ini ke dalam suatu cara yang

disebut “silogisme”. Silogisme ini merupakan suatu bentuk

deduksi yang memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai

kesimpulan yang lebih baik. Di dalam proses berpikir deduksi

berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada

kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua

peristiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

15

itu. Di sini terlihat proses berpikir berdasarkan pada

pengetahuan yang umum mencapai pengetahuan yang khusus.

2) Cara Modern atau Cara Ilmiah (melaui proses penelitian)

Dalam memperoleh pengetahua pada dewasa ini lebih

sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian.

Menurut Notoatmodjo (2010), mengatakan bahwa dalam

memperoleh kesimpulan harus dilakukan dengan pencatatan

terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya.

Pencatatan ini meliputi tiga hal pokok, yaitu :

a) Segala sesuatu yang positif, gejala tertentu yang muncul saat

dilakukan pengamatan.

b) Segala sesuatu yang negatif, yaitu gejala yang tidak muncul

saat dilakukan pengamatan.

c) Gejala-gejala yang muncul bervariasi, yaitu gejala yang

berubah-ubah pada kondisi tertentu.

e. Cara Pengukuran Pengetahuan

Menurut Riwidikdo (2009), tingkat pengetahuan dapat diukur

dengan cara sebagai berikut :

1) Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD

2) Pengetahuan cukup : mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD

3) Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD

Keterangan :

X = nilai total hasil kuesioner

SD = Standar Deviasi

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

16

2. Nifas

a. Pengertian

Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan

berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum

hamil. Nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Saifuddin, 2010).

Masa nifas merupakan keadaan fisiologis yang lazim terjadi pada

semua ibu setelah melahirkan yang berlangsung selama 40 hari. Pada

masa tersebut akan terjadi pemulihan kesehatan. Proses pemulihan

kesehatan tersebut merupakan hal yang sangat penting, karena selama

masa kehamilan dan persalinan terjadi perubahan fisik maupun

psikologis. Dimana perubahan fisik meliputi ligamen yang lembut dan

kendor, otot teregang, uterus membesar, postur tubuh berubah, serta

terjadi bendungan vena tungkai bawah (Yuswanto dan Yulifah, 2008).

b. Klasifikasi masa nifas

Klasifikasi masa nifas menurut Suherno dan Suryoprayogo

(2009), terbagi dalam tiga periode yaitu :

1) Puerperium dini, yaitu kepulihan dimana ibu diperbolehkan berdiri

dan berjalan.

2) Puerperium intermedial adalah kepulihan menyeluruh alat – alat

genetalia yang lamanya 6-8 minggu.

3) Remote purperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan

sehat sempurna.

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

17

c. Perubahan Fisiologis Masa Nifas

Beberapa perubahan fisiologis masa nifas menurut

Suparyanto (2012), antara lain sebagai berikut :

1) Perubahan sistem reproduksi

a) Involusi Uterus

Involusi atau pengerutan uterus merupakan suatu proses

dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil dengan berat

sekitar 60 gram. Proses ini dimulai segera setelah plasenta lahir

akibat kontraksi otot-otot polos uterus.

b) Lochea

Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas.

Lochea mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang

nekrotik dari dalam uterus. Lochea mempunyai reaksi

basa/alkalis yang dapat membuat organisme berkembang lebih

cepat daripada kondisi asam yang ada pada vagina normal.

Lochea mempunyai bau amis/anyir seperti darah menstruasi,

meskipun tidak terlalu menyengat dan volumenya berbeda-

beda pada setiap wanita. Lochea yang berbau tidak sedap

menandakan adanya infeksi. Lochea mempunyai perubahan

karena proses involusi.

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

18

Proses keluarnya darah nifas atau lochea menurut

Ambarwati dalam Suparyanto (2012), terdiri 4 tahapan, yaitu:

(1) Lochea Rubra/Merah (Kruenta)

Lochea ini muncul pada hari ke 1 sampai hari ke 4 masa

postpartum. Cairan yang keluar berwarna merah karena

berisi darah segar, jaringan sisa-sisa plasenta, dinding

rahim, lemak bayi, lanugo (rambut bayi), dan mekonium.

(2) Lochea Sanguinolenta

Cairan yang keluar berwarna merah kecoklatan dan

berlendir. Berlangsung dari hari ke 4 sampai hari ke 7

postpartum.

(3) Lochea Serosa

Lochea ini berwarna kuning kecoklatan karena mengandung

serum, leukosit dan robekan/laserasi plasenta. Muncul pada

hari ke 7 sampai hari ke 14 postpartum.

(4) Lochea Alba/Putih

Mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput lendir

serviks dan serabut jaringan yang mati. Lochea alba bisa

berlangsung selama 2-6 minggu postpartum.

c) Endometrium

Perubahan pada endometrium adalah timbulnya

trombosis, degenerasi, dan nekrosis di tempat implantasi

plasenta. Pada hari pertama tebal endometrium 2,5 mm,

mempunyai permukaan yang kasar akibat pelepasan desidua,

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

19

dan selaput janin. Setelah 3 hari mulai rata, sehingga tidak ada

pembentukan jaringan parut pada bekas implantasi plasenta.

d) Serviks

Serviks mengalami involusi bersama-sama dengan uterus.

Warna serviks sendiri merah kehitam-hitaman karena

pembuluh darah. Konsistensinya lunak, kadang-kadang

terdapat laserasi/perlukaan kecil. Karena robekan kecil yang

terjadi selama dilatasi, serviks tidak pernah kembali pada

keadaan sebelum hamil.

Muara serviks yang berdilatasi 10 cm pada waktu

persalinan, menutup secara bertahap. Setelah bayi lahir, tangan

masih bisa masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat dimasuki

2-3 jari, pada minggu ke 6 postpartum serviks menutup.

e) Vulva dan Vagina

Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan

yang sangat besar selama proses persalinan dan akan kembali

secara bertahap dalam 6-8 minggu postpartum. Penurunan

hormon estrogen pada masa postpartum berperan dalam

penipisan mukosa vagina dan hilangnya rugae. Rugae akan

terlihat kembali pada sekitar minggu ke 4.

f) Payudara (mamae)

Pada semua wanita yang telah melahirkan proses laktasi terjadi

secara alami.

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

20

2) Perubahan sistem pencernaan

Biasanya ibu mengalami obstipasi setelah melahirkan anak.

Hal ini disebabkan karena pada waktu melahirkan alat pencernaan

mendapat tekanan yang menyebabkan colon menjadi kosong,

pengeluaran cairan yang berlebihan pada waktu persalinan

(dehidrasi), kurang makan, haemorrhoid, laserasi jalan lahir.

Supaya buang air besar kembali teratur dapat diberikan diit atau

makanan yang mengandung serat dan pemberian cairan yang

cukup. Bila usaha ini tidak berhasil dalam waktu 2 atau 3 hari dapat

ditolong dengan pemberian huknah atau gliserin spuit atau

diberikan obat laksan yang lain.

3. Bounding Attachment

a. Pengertian

Bounding attachment adalah sentuhan awal atau kontak kulit

antara ibu dan bayi pada menit-menit pertama sampai beberapa jam

setelah kelahiran bayi. Dalam hal ini, kontak ibu dan ayah akan

menentukan tumbuh kembang anak menjadi optimal. Pada proses ini

terjadi penggabungan berdasarkan cinta dan penerimaan yang tulus

dari orang tua terhadap anaknya dan memberikan dukungan asuhan

dalam keperawatannya (Purwanti, 2007).

Klause dan Kennel menyatakan bahwa boundding attachment

interaksi orang tua dan bayi secara nyata, baik fisik, emosi, maupun

sensori pada beberapa menit dan jam pertama segera bayi setelah lahir

(Wulandari dan Handayani, 2010).

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

21

Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment

(membangun ikatan) jadi bounding attachment adalah sebuah

peningkatan hubungan kasih sayang dengan keterikatan batin antara

orangtua dan bayi. Hal ini merupakan proses dimana sebagai hasil dari

suatu interaksi terus-menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat

saling mencintai memberikan keduanya pemenuhan emosional dan

saling membutuhkan (Bahiyatun, 2009).

b. Tahap-tahap Bounding Attachment

Menurut Klaus and Kenell dalam Lusa (2010), bagian penting

dalam bounding attachment adalah :

1) Perkenalan (acquaintance), dengan melakukan kontak mata,

menyentuh, berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal

bayinya.

2) Bounding (keterikatan)

3) Attachment, perasaan sayang yang mengikat individu dengan

individu lain.

c. Elemen-Elemen Bounding Attachment

Bobak dalam Lusa (2010), menyatakan beberapa elemen dalam

bounding attachment antara lain adalah sebagai berikut :

1) Sentuhan – Sentuhan atau indera peraba

Dipakai secara ekstensif oleh orang tua dan pengasuh lain sebagai

suatu sarana untuk mengenali bayi baru lahir dengan cara

mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung jarinya.

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

22

2) Kontak mata

Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan

kontak mata, orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak

waktu untuk saling memandang. Beberapa ibu mengatakan, dengan

melakukan kontak mata mereka merasa lebih dekat dengan bayinya

3) Suara

Saling mendengar dan merespon suara anata orang tua dan bayinya

juga penting. Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya

dengan tegang.

4) Aroma

Ibu mengetahui bahwa setiap anak memiliki aroma yang unik.

Sedangkan bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma

susu ibunya.

5) Entrainment

Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan

orang dewasa. Mereka menggoyang tangan, mengangkat kepala,

menendang-nendangkan kaki, seperti sedang berdansa mengikuti

nada suara orang tuanya. Entrainment terjadi saat anak mulai

berbicara. Irama ini berfungsi memberi umpan balik positif kepada

orang tua dan menegakkan suatu pola komunikasi efektif yang

positif.

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

23

6) Bioritme

Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada

dengan ritme alamiah ibunya. Untuk itu, salah satu tugas bayi baru

lahir ialah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat

membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten

dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan

perilaku yang responsif. Hal ini dapat meningkatkan interaksi

sosial dan kesempatan bayi untuk belajar.

7) Kontak dini

Saat ini, tidak ada bukti-bukti alamiah yang menunjukkan bahwa

kontak dini setelah lahir merupakan hal yang penting untuk

hubungan orang tua–anak. Ada beberapa keuntungan fisiologis

yang dapat diperoleh dari kontak dini yaitu kadar oksitosin dan

prolaktin meningkat, reflek menghisap dilakukan dini, pembentuk

kekebalan aktif dimulai dan mempercepat proses ikatan antara

orang tua dan anak.

d. Bentuk interaksi dalam bounding attachment

Beberapa interaksi yang menyenangkan dalam rangka bounding

attachment menurut Wulandari dan Handayani (2010), antara lain

adalah :

1) Sentuhan pada tungkai dan muka bayi secara halus dengan tangan

ibu

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

24

2) Sentuhan pada pipi

Sentuhan ini dapat menstimulasi respon yang menyebabkan

terjadinya gerakan muka bayi ke arah muka ibu atau ke arah

payudara sehingga bayi akan mengusap-usap menggunakan hidung

serta menjilat putingnya dan terjadilah rangsangan untuk sekresi

prolaktin.

3) Tatap mata bayi dan ibu

Ketika mata bayi dan ibu saling tatap pandang, menimbulkan

perasaan saling memiliki antara ibu dan bayi.

4) Tangis bayi

Saat bayi menangis, ibu dapat memberikan respon berupa

sentuhan dan suatu yang lembut serta menyenangkan.

e. Prinsip-prinsip dan upaya meningkatkan bounding attachment

Lusa (2010), menyatakan beberapa prinsip dan upaya dalam

rangka meningkatkan bounding attachment, antara lain sebagai

berikut :

1) Dilakukan segera (menit pertama jam pertama).

2) Sentuhan orang tua pertama kali.

3) Adanya ikatan yang baik dan sistematis berupa kedekatan orang

tua ke anak.

4) Kesehatan emosional orang tua.

5) Terlibat pemberian dukungan dalam proses persalinan.

6) Persiapan PNC (Perinatal Care) sebelumnya.

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

25

7) Adaptasi.

8) Tingkat kemampuan, komunikasi dan keterampilan untuk merawat

anak.

9) Kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi

kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta memberi

rasa nyaman.

10) Fasilitas untuk kontak lebih lama.

11) Penekanan pada hal-hal positif.

12) Perawat maternitas khusus (bidan).

13) Libatkan anggota keluarga lainnya/dukungan sosial dari keluarga,

teman dan pasangan.

14) Informasi bertahap mengenai bounding attachment.

f. Keuntungan Bounding Attachment

Keuntungan bounding attachment menurut Lusa (2010), antara lain :

1) Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan

sikap sosial.

2) Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi.

g. Hambatan Bounding Attachment

Wulandari dan Handayani (2010), menyatakan bahwa ikatan

antara ibu dan bayi bisa tertunda karena :

1) Prematuritas

Bayi yang baru dilahirkan dalam keadaan prematur, kurang

mendapatkan kasih sayang dari ibunya karena kondisi belum cukup

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

26

viable (kelangsungan hidup terus) dan belum cukup untuk

menyesuaikan dengan extrauterine, bahkan bayi diletakkan dalam

incubator sampai bayi dapat hidup sebagai individu yang mandiri.

2) Bayi atau ibu sakit

Pada keadaan ibu atau bayi salah satu menderita sakit, dan

harus mendapat perawatan khusus, maka ikatan ibu dan bayi akan

tertunda.

3) Cacat fisik

Bayi lahir cacat fisik atau cacat bawaan, atau kelainan lainnya

dapat menimbulkan stress pada keluarga utamanya ibu. Ibu merasa

malu dan kurang menyukainya.

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

27

B. Kerangka Teori

Kerangka teroritis dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : (Notoatmodjo, 2005), Bobak (2004), Wulandari dan Handayani

(2010), Purwanti (2007), Lusa (2010)

Indikator bounding attachment:

1. Pengertian

2. Tahap-tahap

3. Elemen-elemen

4. Bentuk interaksi

5. Prinsip dan upaya

peningkatan

6. Keuntungan

7. Hambatan

Tingkat Pengetahuan ibu nifas

tentang bounding attachment

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Pengetahuan :

1. Tingkat Pendidikan

2. Informasi

3. Budaya

4. Pengalaman

5. Sosial-Ekonomi

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

28

C. Kerangka Konsep

: Diteliti

: Tidak diteliti

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Tingkat Pengetahuan

ibu nifas tentang

bounding attachment

Baik

Cukup

Kurang

Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan:

1. Tingkat Pendidikan

2. Informasi

3. Budaya

4. Pengalaman

5. Sosial-Ekonomi

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif

kuantitatif, yaitu metode yang dilakukan dengan satu tujuan membuat

gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif dalam bentuk

angka-angka mulai dari pengumpulan data serta penampilan dari hasilnya

(Arikunto, 2006).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian

(Notoatmodjo, 2010). Lokasi penelitian ini adalah di RSUD Kota

Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk

pelaksanaan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan

dilaksanakan pada tanggal 8 Maret – 25 April 2013.

29

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

30

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau

subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas di

RSUD Surakarta pada tanggal 8 Maret sampai dengan 25 April 2013 yaitu

sebanyak 47 ibu nifas.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Sugiyono, 2010). Menurut Arikunto (2010), populasi yang kurang dari

100 lebih baik diambil semua, tetapi jika lebih dari 100 dapat diambil 20%

- 30%. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah seluruh ibu

nifas di RSUD Kota Surakarta pada tanggal 8 Maret sampai dengan 25

April 2013 yaitu 47 ibu nifas.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah sampling jenuh yaitu cara pengambilan sampel dengan cara

mengambil semua anggota populasi menjadi sampel (Sugiyono, 2010),

D. Instrumen Penelitian

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.

Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas tentang

bounding attachment. Jenis kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

31

tertutup. Menurut Sumarsono (2004), kuesioner tertutup adalah kuesioner

yang bila responden hanya diberi kesempatan untuk memilih jawaban yang

telah disediakan yaitu jawaban benar dan salah.

Skala pengukuran data yang digunakan dalam kuesioner ini adalah

skala Guttman yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan

memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan atau

pernyataan: ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar

dan salah (Hidayat, 2007). Jenis pertanyaan kuesioner berupa favourable

yaitu pertanyaan positif dimana jika benar nilai 1 (satu) jika salah nilai 0 (nol)

sedangkan pertanyaan unfavourable yaitu pertanyaan negatif jika benar nilai

0 (nol) jika salah nilainya 1 (satu). Pengisian kuesioner tersebut dengan

memberi tanda checklist (√) pada jawaban yang dianggap benar.

Kisi-kisi kuesioner pengetahuan ibu tentang bounding attachment dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Kuesioner

Variabel Sub Variabel No. item

Favourable

No. item

unfavourable

Jumlah

Item

Tingkat

pengetahuan

Ibu tentang

bounding

attachment

a. Pengertian 1,2 2

b. Tahap-tahap 3,4,5,6 7 5

c. Elemen-elemen 8,9,10 11,12 5

d. Bentuk interaksi 13,14,15,16,

17

18,19 7

e. Prinsip dan

upaya

peningkatan

20,21,22,23 24,25,26 7

f. Keuntungan dan

hambatan

27,28,29 30,31 5

21 10 31

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

32

Untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur

yang sahih atau tidak, maka perlu diajukan uji validitas dan reliabilitas. Uji

instrumen penelitian dilakukan pada 30 ibu nifas di RS. Slamet Riyadi

Surakarta.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya

hendak diukur. Uji validitas ini menggunakan korelasi product moment.

Rumus korelasi product moment adalah:

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi product moment

n : Jumlah responden

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel (0,361) (Arikunto, 2010).

Hasil uji validitas di RS Slamet Riyadi Surakarta kepada 30 orang

responden dengan jumlah 35 soal, diketahui bahwa sebanyak 31 item

kuesioner dinyatakan valid dimana nilai r hitung > r tabel (0,361).

Sedangkan sebanyak 4 item kuesioner yaitu nomor 7, 13, 19 dan 22

( ) ( ) }y - y{n }x x {

y) .x ( - xy)n.(

222 2 SSS-S

SSS=

nrxy

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

33

dinyatakan tidak valid karena nilai r hitung < r tabel (0,361). Item

kuesioner yang tidak valid tersebut kemudian dibuang dan tidak digunakan

dalam keperluan penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan

bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban

tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,

maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2010).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha

Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus

Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

úû

ùêë

é S-úû

ùêë

é-

=t

b

k

kr

2

2

11 11 s

s

Keterangan:

r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb2

= Jumlah varian butir

σt2

= Varians total

Dinyatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,60)

(Ghozali, 2005). Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai cronbach alpha

sebesar 0,880 > 0,60 sehingga dinyatakan reliabel.

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

34

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data (Sugiyono, 2010). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara

lain adalah :

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh sacara langsung diambil dari

obyek atau subyek penelitian oleh peneliti (Riwidikdo, 2009). Dalam

penelitian ini yang termasuk data primer adalah hasil kuesioner

pengetahuan ibu nifas tentang bounding attachment.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang didapatkan tidak secara

langsung dari subyek penelitian (Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian ini

yang termasuk data sekunder adalah jumlah ibu nifas di RSUD Kota

Surakarta sebanyak 47 orang.

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Variabel

dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan

ibu nifas tentang bounding attachment.

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

35

G. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup

atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti

(Notoatmodjo, 2010). Definisi operasional variabel dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2. Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Parameter dan

kriteria

Alat ukur Skala

Ukur

Pengetahuan

ibu nifas

tentang

bounding

attachment

Segala sesuatu

informasi yang

diketahui dan

dimengerti oleh ibu

nifas tentang ikatan

kasih sayang antara

orang tua dan anak

atau bounding

attachment

1. Baik bila

(x) > mean + 1

SD

2. Cukup : bila

mean - 1 SD £

x £ mean + 1

SD

3. Kurang : bila

(x) < mean – 1

SD

(Riwidikdo, 2009)

Kuesioner Ordinal

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Proses pengolahan data menurut Arikunto (2010), adalah:

a. Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari

kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian

dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing

dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak

sesuai dapat segera dilengkapi.

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

36

b. Coding

Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap

dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data

selanjutnya.

c. Entry data

Kegiatan ini memasukkan data dalam program komputer untuk

dilakukan analisis lanjut.

d. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban

kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke

dalam tabel.

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisis univariat yaitu menganalisis terhadap tiap variabel

dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan

prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).

Sebelum menentukan tingkat pengetahuan terlebih dahulu peneliti

menghitung nilai mean dan Standard Deviation. Menurut Riwidikdo

(2009), rumus menghitung nilai mean dan Standard Deviation yaitu

sebagai berikut :

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

37

a. Mean

Keterangan :

X : Mean

n : jumlah responden

xi : nilai responden

b. Standard Deviation

Keterangan :

SD : Standard Deviation

xi : nilai responden

n : jumlah responden

Setelah didapatkan hasil nilai mean dan Standard Deviation tiap

responden kemudian hasil tersebut dimasukkan dalam skala pengetahuan.

Menurut Riwidikdo (2009), hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan

ditunjukan pada skala pengukuran sebagai berikut :

1) Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD

2) Pengetahuan cukup : mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD

3) Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD

nX

xiå ==

0

n

i

( )

1

2

2

SD-

å-å

=n

n

xiXI

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

38

Analisa secara deskriptif ini nantinya menghasilkan distribusi persentase

dari setiap variabel dan disajikan dalam bentuk narasi tabel dan diagram-

diagram. Rumus untuk menghitung prosentase menurut Riwidikdo (2009),

sebagai berikut :

Skor yang diperoleh responden

Skor Prosentase = –––––––––––––––––––––––––––––––––––––– x 100%

Total skor maksimum yang seharusnya diperoleh

Sedangkan rumus prosentase untuk jumlah ibu nifas tentang pengetahuan

bounding attachment menurut tingkat pengetahuan adalah :

Jumlah ibu menurut tingkat pengetahuan

Skor Prosentase = –––––––––––––––––––––––––––––––––––––– x 100%

Jumlah responden

I. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2007), masalah etika penelitian yang harus

diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut:

1. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Infomed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Apabila responden bersedia, maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut.

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

39

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang

akan disajikan.

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada

hasil riset.

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Kota Surakarta. Secara umum

jenis pelayanan kesehatan yang meliputi pemeriksaan ANC, persalinan,

Kesehatan Ibu dan Anak, Imunisasi, mata, gigi dan penyakit umum.

Fasilitas untuk mendukung pelayanan rawat inap khususnya persalinan

sudah cukup memadai yaitu 1 ruang bersalin dengan 4 tempat tidur, 1 ruang

periksa, 2 ruang nifas dengan masing-masing ruangan terdiri dari 6 tempat

tidur. Fasilitas lain yang diberikan di RSUD Kota Surakarta yaitu poli mata,

poli gigi, KIA, UGD, poli kulit dan kelamin, serta poli penyakit dalam.

RSUD Kota Surakarta telah menempati tempat yang baru sejak tanggal

8 Oktober 2012 yaitu di Jalan Lettu Sumarto Ngipang Kadipiro Banjarsari

Surakarta dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih baik.

B. Hasil Penelitian

1. Nilai Mean dan Standar Deviasi

Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding

attachment di RSUD Kota Surakarta menggunakan program SPSS untuk

mencari nilai mean dan standar deviasi. Adapun hasil perhitungan tersebut

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

40

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

41

Tabel 4.1 Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan Program SPSS

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

47 8,00 23.00 17,21 3,88

Hasil perhitungan mean dan standar deviasi dengan program SPSS

diperoleh nilai mean sebesar 17,21 dan nilai standar deviasi sebesar 3,88.

2. Tingkat pengetahuan tentang ibu nifas tentang bounding attachment

Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding

attachment di RSUD Kota Surakarta tahun 2013 dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut :

Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Bounding Attachment di

RSUD Kota Surakarta

Pengetahuan Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

Baik

Cukup

Kurang

4

29

14

8,5

61,7

29,8

Total 47 100,00

Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding

attachment di RSUD Kota Surakarta dapat dikategorikan pengetahuan baik

sebanyak 4 responden (8,5%), pengetahuan cukup sebanyak 29 responden

(61,7%) dan pengetahuan kurang sebanyak 14 responden (29,8%).

Berdasarkan hal tersebut maka mayoritas tingkat pengetahuan responden

dengan bounding attachment adalah dalam kategori cukup. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada grafik batang sebagai berikut :

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

42

Gambar 4.1

Grafik Batang Tingkat Pengetahuan tentang Bounding Attachment

C. Pembahasan

Penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding

attachment ini dilakukan di RSUD Kota Surakarta. Dari hasil penelitian

diperoleh bahwa mayoritas tingkat pengetahuan responden tentang bounding

attachment dalam kategori cukup yaitu sebanyak 29 responden (61,7%).

Menurut Notoatmodjo (2010) pengetahuan merupakan hasil dari tahu

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu. Menurut Notoatmodjo (2005), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan yaitu : tingkat pendidikan, informasi, budaya, pengalaman dan

sosial ekonomi.

Menurut Purwanti (2007) bounding attachment adalah sentuhan awal

atau kontak kulit antara ibu dan bayi pada menit-menit pertama sampai

beberapa jam setelah kelahiran bayi. Dalam hal ini, kontak ibu dan ayah akan

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

43

menentukan tumbuh kembang anak menjadi optimal. Pada proses ini terjadi

penggabungan berdasarkan cinta dan penerimaan yang tulus dari orang tua

terhadap anaknya dan memberikan dukungan asuhan dalam keperawatannya.

Menurut Lusa (2010) keuntungan bounding attachment bahwa bayi

merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap sosial dan

bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi, sehingga dengan

pengetahuan tentang bounding attachment dapat membuat ibu nifas untuk

lebih dekat dengan bayinya.

Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas tingkat

pengetahuan ibu cukup, hal ini dikarenakan sebagian besar ibu kurang

mengetahui tentang elemen-elemen serta keuntungan dan hambatan bounding

attachment dari kuesioner yang telah diberikan. Menurut Lusa (2010)

beberapa elemen bounding attachment antara lain adalah sentuhan-sentuhan

atau indera peraba, kontak mata, suara, aroma, entrainment, bioritme, dan

kontak dini. Menurut Lusa (2010) keuntungan bounding attachment antara

lain bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap

sosial, bayi merasa aman dan berani mengadakan eksplorasi sedangkan Lusa

Wulandari dan Handayani (2010) menyatakan bahwa hambatan bounding

attachment antara lain prematuritas, bayi atau ibu sakit dan cacat fisik.

Beberapa faktor lain diantaranya kurangnya informasi berupa pendidikan

kesehatan tentang bounding attachment dan kurang memanfaatkan media

elektronik atau media cetak khususnya tentang bounding attachment.

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

44

D. Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut :

1. Dalam pelaksanaan penelitian, ibu-ibu sebagai responden banyak bertanya

kepada peneliti, hal ini disebabkan banyak ibu kurang mengetahui maksud

dari kuesioner tentang bounding attachment, sehingga peneliti harus

menjelaskan terlebih dahulu sebelum ibu menjawab pertanyaan tersebut.

2. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu hanya meneliti

tingkat pengetahuan saja.

3. Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup sehingga tidak

melakukan wawancara mendalam dengan responden, selain itu dengan

kuesioner tertutup yang hanya tinggal menjawab benar atau salah dapat

membuat responden memilih secara asal-asalan.

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

45

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding attachment di RSUD

Kota Surakarta dalam kategori baik sebanyak 4 responden (8,5%).

2. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding attachment di RSUD

Kota Surakarta dalam kategori cukup sebanyak 29 responden (61,7%).

3. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding attachment di RSUD

Kota Surakarta dalam kategori kurang sebanyak 14 responden (29,8%).

B. Saran

Saran yang dapat diberikan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Bagi Ibu Nifas

Hendaknya ibu nifas meningkatkan pengetahuan tentang bounding

attachment melalui media cetak maupun media elektronik sehingga

mengetahui tentang teknik dan manfaat dari bounding attachment dalam

rangka meningkatkan interaksi kasih sayang dengan anaknya.

2. Bagi Bidan

Hendaknya bidan memberikan pemahaman kepada ibu nifas dan

memberikan pelayanan dalam penerapan bounding attachment secara

langsung kepada ibu dan bayinya, misalnya pada saat pelaksanaan inisiasi

menyusui dini dan rooming in.

45

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

46

3. Bagi Institusi Pendidikan

Hendaknya mahasiswa meningkatkan pemahaman tentang bounding

attachment melalui literatur yang ada di institusi pendidikan maupun

melalui media cetak dan elektronik.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya hendaknya melakukan penelitian selain dengan

menggunakan kuesioner juga melakukan wawancara mendalam dengan

responden sehingga didapat hasil yang lebih maksimal.

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

47

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.

Rineka Cipta

__________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.

Rineka Cipta

Aulia, A. 2012. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Bounding

Attachment di RB Yulita Grogol Sukoharjo. Surakarta : STIKes Kusuma

Husada. Karya Tulis Ilmiah.

Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC

Bobak, L. 2004. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.

Cahyaningtyas, EP. 2012. Gambaran Pengetahuan Bidan Rumah Sakit Tentang

Bounding Attachment Pada Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa

Kabupaten Semarang pada bulan Juli 2012. Ungaran : STIKes Ngudi

Waluyo. Karya Tulis Ilmiah.

Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknis Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika

Kuntjojo. 2010. Pentingnya Bonding dan Attachment Dalam Perkembangan Bayi.

http;//bekunt.wordpress.com. 4 Oktober 2012

Lusa. 2010. Bounding Attachment. http://www.lusa.web.id/bounding-attachment.

4 Oktober 2012

Marmi. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

__________. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Purwanti. E. 2007. Asuhan Kebidanan Untuk Ibu Nifas. Jakarta : Cakrawala Ilmu

Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan. Yokyakarta : Mitra Cendekia Press.

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BOUNDING … · hubungan dan ikatan batin antar seorang bayi dengan ibunya dapat mempengaruhi ... yang tidur di sampingnya Ibu nifas dan bayi

48

Saifuddin, AB. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Suherni dan Suryoprayogo. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya

Sumarsono, S. 2004 Metode Riset Sumber Daya Manusia. Yogyakarta :

Graha Ilmu

Suparyanto. 2012. Konsep Dasar Masa Nifas. http://dr-suparyanto.blogspot.com.

14 November 2012

Varney, H. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC

Wiknjosastro, H. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo

Wulandari SR, dan Handayani, S. 2010. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas.

Yogyakarta : Goysen Publishing

Yuswanto, TJA dan Yulifah, R. 2008. Senam Nifas Terhadap Involusi Uterus

Pada Ibu Nifas. Jurnal Kesehatan. Volume 6 No. 2. November 2008.

Poltekkes Malang.