tingkat pemahaman masyarakat desa julumate’ne
TRANSCRIPT
TINGKAT PEMAHAMAN MASYARAKAT DESA JULUMATE’NE
KABUPATEN GOWA TERHADAP KEWAJIBAN DAN
KESADARAN UNTUK MEMBAYAR ZAKAT
SKRIPSI
OLEH
ILMIAH RESKI
NIM 105741101816
PRODI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
ii
HALAMAN JUDUL
TINGKAT PEMAHAMAN MASYARAKAT DESA JULUMATE’NE
KABUPATEN GOWA TERHADAP KEWAJIBAN DAN
KESADARAN UNTUK MEMBAYAR ZAKAT
OLEH
ILMIAH RESKI
NIM 105741101816
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam rangka menyelesaikan studi
pada Program Studi Strata 1 Ekonomi Islam
PRODI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
iii
PERSEMBAHAN
Skripsi tingkat pemahaman masyarakat Desa Julumate'ne Kabupaten
Gowa terhadap kewajiban dan kesadaran Untuk membayar zakat ini
kupersembahkan untuk kedua orang tua saya tercinta Bapak Abd. Muis
dan Ibu saya Sitti Hafsah atas segala pengorbanan, doa, dan dukungan
moral dan materi serta curahan kasih sayang yang tak terhingga serta
saudara-saudariku adikku tercinta, keluarga besar saya dan sahabat-
sahabat saya senantiasa memberi dukungan moralnya yang secara
langsung maupun tidak langsung.
MOTTO HIDUP
” Jadilah apa adanya, Tidak merendah walau tak punya dan tidak malu
walau kekurangan. Sebab orang yang menghargai apa yang ia miliki lebih
baik dari pada orang yang memaksakan diri untuk sebuah pujian’
iii
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra lt. 7 Telp. (0411)-866972 Makassar
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul : “Tingkat Pemahaman Masyarakat Desa Julumate’ne Kabupaten Gowa Terhadap Kewajiban Dan Kesadaran Untuk Membayar Zakat”
Nama : Ilmiah Reski No. Stambuk/NIM : 105741101816 Program Studi : Ekonomi Islam Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar Menyatakan bahwa skripsi ini telah diperiksa dan diujikan di depan panitia penguji skripsi Strata 1 (S1) pada hari Sabtu, 05 Desember 2020 di ruangan rapat pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Makassar,26 Februari 2021
Menyetujui
Pembimbing I
Dr. Idham Khalid, SE,.MM
NIDN: 0931126134
Pembimbing II
Agusdiwana Suarni, SE.,M.Acc NIDN 0904088601
Mengetahui
Dekan Ketua Program Studi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ekonomi Islam
Ismail Rasulong, SE, MM Agusdiwana Suarni, S.E., M.Acc NBM: 903 078 NBM : 1005 987
v
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra lt. 7 Telp. (0411)-866972 Makassar
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi atas Nama : Ilmiah Reski, NIM: 105741101816, diterima dan disahkan
oleh panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar Nomor: 0002/SK-Y/60202/091004/2021, Tanggal 20
Rabiul Akhir 1442/ 05 Desember 2020 M, sebagai salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Ekonomi Islam
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
Makassar,Tanggal 10 Rajab 1442 26 Februari 2021 M
PANITIA UJIAN
1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag (………………..…)
(Rektor Unismuh Makassar)
2. Ketua : Ismail Rasulong, SE., MM (……………..……)
(Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis)
3. Sekretaris : Dr. Agus Salim HR, SE., MM (……………..……)
(WD 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis)
4. Penguji :1. Dr. H.Muchran BL, SE.,MS (…………………..)
2. Dr. Idham Khalid, SE.,MM (…………………..)
3. Ismail Rasulong, SE.,MM (………................)
4. Agusdiwana Suarni, SE, M.Acc (………................)
Disahkan Oleh,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
Ismail Rasulong, SE.,MM NBM : 903 078
vi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra lt. 7 Telp. (0411)-866972 Makassar
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Ilmiah Reski
NIM : 105741101816
Jurusan : Ekonomi Islam
Dengan Judul : “Tingkat Pemahaman Masyarakat Desa Julumate’ne
Kabupaten Gowa Terhadap Kewajiban Dan Kesadaran
Untuk Membayar Zakat’’
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya
sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, 26 Februari 2021
Yang membuat pernyataan,
Ilmiah Reski
Diketahui oleh,
Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Ketua Program Studi Ekonomi Islam
Ismail Rasulong, S.E.,M.M Agusdiwana Suarni, SE., M.Ac
NBM: 903 078 NBM: 1005 987
vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas
segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.
Shalawat serta salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya.
Merupakan nikmat yang tiada bernilai manakala penulisan skripsi yang
berjudul “Tingkat pemahaman masyarakat desa julumate’ne
kabupaten gowa terhadap kewajiban dan kesadaran untuk membayar
zakat”
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada kedua orang tua penulis bapak Abd. Muis dan ibu Sitti Hafsah
yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang
dan doa tulus tak pamrih. Dan Saudara-saudariku tercintah, keluarga
besar saya dan sahabat-sahabat saya atas segala pengorbanan,
dukungan, dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis
dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah berikan kepada penulis
menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
viii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak
disampaikan dengan sangat hormat kepada :
1. Bapak Prof Dr. H. Ambo Asse, M.,Ag. selaku Bapak Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasullong, SE.,MM., Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Ibu Agusdiwana Suarni, SE.,M.,ACC., selaku Ketua Program Studi
Ekonomi Islam Universitas Muhammadiyah Makassar dan sekaligus
Pembimbing II yang telah sabar, tulus dan ikhlas meluangkan waktu,
tenaga dan pikiran dalam memberikan bimbingan, motivasi, arahan,
serta saran-saran yang sangat berharga selama proses penyusunan
skripsi ini.
4. Bapak Dr. Idham Khalid, SE,.MM., selaku Pembimbing I yang
senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan
penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
5. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak
menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.
6. Para staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
ix
7. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program
Studi Ekonomi Islam angkatan 2016 Khususnya kelas A yang selalu
menyemangati dan memberikan bantuan dan dorongan dalam
aktivitas studi penulis.
8. Terima kasih untuk Sepupu saya Namira Fauziah. untuk sahabat
saya Ryzka Raudhatul Jannah dan Nurul Fatika Cahyani. Terima
kasih atas bantuan moral dan motivasinya selama ini.
9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu
persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan
dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan
skripsi ini.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih
banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis
mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Dan mudah-mudahan skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Billahi fisabilil Haq fastabiqul khairat, Wassalamualaikum
Wr.Wb
Makassar, Oktober 2020
Ilmiah Reski
x
ABSTRAK
ILMIAH RESKI, 2020. Tingkat Pemahaman Masyarakat Desa Julumate’ne Kabupaten Gowa Terhadap Kewajiban Dan Kesadaran Untuk membayar Zakat, Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Program Studi Ekonomi Islam Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Dr. Idham Khalid dan Pembimbing II Agusdiwana Suarni
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat pemahaman masyarakat terhadap kewajiban dan membangun kesadaran untuk membayar zakat di desa julumate’ne. Jumlah responden dari penelitian yang saya lakukan 8 responden yang terdiri dari 1 kepala desa 1 iman desa dan 6 orang masyarakat. Jenis penelitian yang digunakan dalam metode pengumpulan data yang digunakan adalah pendekatan teologis normative, filosofis, pedagogis, psikologis, dan social kultural. Metode pendekatan ini sangat relevan dalam pembahasan tentang pengelolaan zakat dalam memberdayakan potensi zakat di Desa Julumate’ne dan pengaruhnya terhadap peningkatan pemahaman masyarakat terhadap pengeluaran zakat. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa persepsi masyarakat islam di desa julumate’ne pada umumnya belum memahami apa arti dan tujuan zakat, mereka hanya beranggapan kewajiban berzakat hanya dapat mensucikan harta agar bersih dari segala macam egoisan, sifat kikir dan bahlil dimana pemahaman masyarakat saat ini hanya sebatas ritual ibadah. Padahal zakat adalah sunnatullah yang mampu melepaskan umat dari problematika kemiskinan.
Kata Kunci: Pemahaman, Masyarakat, Kewajiban, Kesadaran, Membayar zakat
xi
ABSTRACT
ILMIAH RESKI, 2020. Level of Community Understanding of village Julumate’ne Gowa Regency on Obligations and Awareness to pay Zakat, Thesis, Faculty of Economics and Business, Islamic Economics Study Program, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Advisor I Dr. Idham Khalid, And Advisor II Agusdiwana Suarni
This study aims to determine the level of community understanding of obligations and to build awareness to pay zakat in the village of julumate'ne. The number of respondents from the research I conducted was 8 respondents consisting of 1 village head, 1 village faith and 6 community members. The type of research used in the data collection method used is the theological normative, philosophical, pedagogical, psychological, and socio-cultural approaches. This approach method is very relevant in the discussion of zakat management in empowering zakat potential in Julumate'ne Village and its effect on increasing public understanding of zakat expenditure. This research also shows that the perceptions of the Islamic community in the village of Julumate'ne in general do not understand what the meaning and purpose of zakat is, they only think that the obligation to give zakat can only purify property so that it is free from all kinds of selfishness, miserly and bahlil. worship rituals. Even though zakat is sunnatullah that is able to release people from the problems of poverty.
Keywords:Understanding,Public,Obligations,Awareness,Payingzakat
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................ i
HALAMAN JUDUL ............................................................................. ii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN......................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... v
SURAT PERNYATAAN...................................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................... vii
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ..................................................... x
ABSTRACT ........................................................................................ xi
DAFTAR ISI ....................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR/BAGAN .............................................................. xvi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori .......................................................................... 10
1. Pengertian Zakat ................................................................ 10
2. Keputusan Membayar Zakat .............................................. 14
3. Macam-Macam Zakat ........................................................ 15
a. Zakat Fitrah.................................................................... 15
b. Zakat Maal ..................................................................... 15
4. Hikmah Dan Manfaat Zakat ................................................ 16
xiii
5. Benda Yang Wajib Dizakati ................................................ 18
B. Tinjauan Empiris ...................................................................... 19
C. Kerangka Konsep ..................................................................... 24
BAB III. METODELOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian ............................................................................. 27
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 27
B. Fokus Penelitian ....................................................................... 28
C. Populasi Dan Sampel ............................................................... 28
D. Jenis Data Dan Sumber Data ................................................... 29
E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 30
F. Intrumen Penelitian .................................................................. 32
G. Teknik Analisis Data ................................................................ 32
BAB IV. PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................... 33
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ............................................ 35
a. Pemahaman masyarakat dalam mengeluarkan zakat di
desa julumate’ne ................................................................ 35
b. Perhitungan Kadar Zakat ( Nisab Zakat ) ........................... 37
c. Penyaluran dan Pemanfaatan Zakat .................................. 38
C. Pembahasan ............................................................................ 39
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 41
B. Saran ....................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 49
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Table 3.1 Data Informan ..................................................................... 29
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Desa Julumate’ne .................................. 33
Tabel 4.2 Jumlah Tingkat Pendidikan ................................................. 34
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir ..................................................... 26
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama islam adalah agama kiamat, agama hari universal,
cahaya untuk semua Islam dari semua kualitas tidak dapat dipungkiri
bahwa pada di suatu waktu dan tempat, Al quran mengatakan: Ruang
lingkup ajaran Islam dibawa Nabi Muhammad. Merupakan suatu hal
yang dikembangkan oleh karena itu, dimanapun Anda berada, tikar
manusia islami harusnya Itu dapat diterima oleh semua manusia di
planet ini tanpa bertentangan dengan situasi di mana mereka berada.
Pada dasarnya konsep zakat merupakan hal yang terbuka yang
Memperdalam pemahaman oleh setiap kaum muslim, Tergantung
waktunya. Ijtihad tentang Zakat (kecuali dinyatakan secara eksplisit)
Bisa dengan Ulama. Sisi Zakat, seperti jenis produk. Jenis pekerjaan,
persentase, zakat, dan waktu pembayaran zakat dapat apa yang
diketahui selama ini. Kewajiban membayar zakat merupakan
kewajiban yang sangat penting untuk umat Islam. Bahkan Islam yang
benar-benar membuat orang murah hati kepada Islam yang gunakan
semua kekayaan sama halnya untuk menjalankan Kewajiban
memberikan zakat umat Islam yang kamu harus berhati hati
memastikan untuk Aset dan pendapatan yang diperhitungkan tidak
berlebihan. Dengan kata lain, kewajiban belanja tidak berkurang.
2
Hukum Allah, yang memperoleh bahwasanya sebab dalam
membayar zakat ialah dan ajaran islam kewajiban hakim (penguasa)
diamanatkan memudahkan untuk dalam warga memenuhi kewajiban
salah satu sebagai yang terhadap perintah realisasi kepada Allah
SWT. sesuai Mursyidin yang berpendapat, (2003) menyatakan zakat
adalah harta bendah (ibadah), dan bersifat sukarela pelaksanaannya,
tetapi juga kewajiban individu muslim. dipungut atas harta benda
zakat yang diperoleh umat Islam. ini diperkuat berpendapat
sebagaimana dalam Firman Allah SWT yang dijelaskan Q.S. Al-
Baqarah ayat 2:277:
ندرإ لهمأجرهمع ة كو ةوءاتواٱلز لو وأقامواٱلص ت ل ح لواٱلص ينءامنواوعم ٱلذ مولن ب ه
مولهميحزنونخوف عليه
Terjemahanya:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengarjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”.
Dijelaskan lebih lanjut oleh hadis di riwayatkan oleh Bukhari dan Muslim
yang artinya:
“Sesungguhnya Allah Telah memfarduhkan atas mereka sedekah (Zakat) harta mereka di ambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan dikembalikan kepada orang-orang fakir di antara mereka “(HR Bukhary dan muslim’’
Membutuhkan harta pelaksanaan. Ditekankan Islam oleh untuk
membantu orang kaya
3
Masyarakat miskin dapat menyadari manfaat tersebut sehingga
dapat memenuhi kebutuhannya atau memberikan bantuan untuk
kepentingan umum. Zakat merupakan subsistem salah tanda satu
sebenarnya dari suatu sistem ekonomi yang mendukung terwujudnya
sosial keadilan , zakat sebagai ajaran wujud dukungan sosial dari si kaya
kepada si miskin menjadi contoh keadilan sosial, begitu berat dan meluas
sehingga Al Quran berhak melakukannya sangat luas terhadap
pemerintah negara yang memberikan pengelolaan ataupun
memberdayagunakan zakat untuk bagian terpenting bagi kewajiban
negara terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran terhadap
masyarakat. yang inti Ajaran ritual zakat merupakan bentuk pertolongan
dari mereka yang sangat ingin menjadi kaya, bagi mereka yang tidak mau
membelinya suatu memberontak sebagai solusi untuk perkembangan
berbagai orang sejati pekerjaan baru untuk Masyarakat begitu terbukanya
peluang lahirnya Muzakki baru adalah sumber usaha mengentaskan
kemiskinan.
Bila zakat terkelolah dengan benar ajaran Islam dan nilai aturan dan
pedoman ritual yang berdaya memotivasi Masyarakat yang tertib berbeda
dengan saat ini, pengentasan kemiskinan dijadikan tujuan momentum
zakat untuk menyalahgunakan kemiskinan masyarakat. Zakat solusinya
dan mengurangi dalam kasus kemiskinan diberlakukan dan dikelola
dengan baik, usaha keekonomian dengan memberikan lapangan kerja
pada mustahiq, bukan besar kuantitas penerima zakat yang dicapai
4
seorang muzakki tetapi kualitasnya, yaitu walaupun sedikit jumlah
masyarakat bisa melakukan ini diberi di Zakat, tapi semua Zakat
mendukung harusnya menjadi modal usaha untuk masyarakat yang
menerimanya, bila Cara ini dilakukan secara bertahap bisa menjadi solusi
untuk Jika Anda mengurangi jumlah Mustahik setiap tahun, Anda akan
memiliki lebih banyak Musakki baru berkat usaha Anda. yang Sistem ini
dibangun dari modal ventura dari Dana Zakat yang kami terima sebagai
pengusaha sukses menjadi Mustahik tahun ini misalnya berhasilnya
usaha (dari modal zakat yang diterima tahun depannya akan menjadi
muzakki,Jadi, yang dilakukan metode ini tidak hanya membuat nasib dan
pemikiran rakyat, tapi juga mencerdaskan negara. Mampu mendidik
masyarakat mencarikan solusi kerja keras dan kolaboratif antara semua
komponen masyarakat pemanfaatan zakat.
Dalam melaksanakan Zakat memiliki celah sangat cocok untuk
Komunitas Islam yang melakukan ziarah Mekkah yang lebih besar
melaksanakan pilar Islam seperti zakat dapat dilihat dari faktor internal
atau di atas segalanya, pengetahuan eksternal dari umat Islam itu sendiri
dan pemahaman syariah belum membayar zakat komprehensif serta
dengan minimnya penerapan zakat nilai-nilai ritual zakat dalam kehidupan
bermasyarakat, dalam hal ritual ibadah zakat, antara lain dengan
terbentuknya Bantuan dari orang kaya kepada orang miskin,Misalnya
keadilan sosial Islam tugas untuk terwujudnya sosial keadilan begitu luas
dan berat sehingga Al Quran dapat kekuasaan memberikan yang besar
5
kepada pemerintah negara bagian. pengelolaan sebagai bagian dari itu,
kami memanfaatkan potensi pembelajaran dari Zakat itu sendiri penting
dari kewajiban bangsa didalamnya terwujudnya kesejahteraan masyarakat
dan kemakmurannya
Penelitian adalah analisis kajian pemahaman atas persepsi
Masyarakat sebagian pada umumnya, khususnya yan teruntuk
masyarakat Desa Julumate’ne Kecamatan Bontolempangan Kabupaten
Gowa selama ini yang melaksanakan zakat telah dilibatkan dalam teoritis
maupun operasional. Pelaksanaan serta model, yang terdiri dari teori-teori
tersebut dianalisis ialah konteks kekinian. Hal ini merupakan kajian
analisis yang membangun suatu konsep kembali zakat yang baik dan
komprehensif masalah zakat melibatkan beberapa faktor yang terkait
dengannya, sehingga dikemas dengan berbagai konsep terkait. Artinya,
mencakup pengertian tentang harta, ekonomi, konsep keadilan dan
kepemilikan dalam berbagai bidang dimensi.
Pada kehidupan realitas Islam di Desa Julumate’ne Kecamatan
Bontolempangan Kabupaten Gowa ialah yang orang-orang berpegang
pada gaya dan komunitas yang berbeda aliran paham yang terwadahi
berbagai keagamaan organisasi sosial dan politik sehingga menampakkan
sebuah tradisi agama berbeda dalam pemahaman dan implementasi
bertujuan dan berwawasan muamalahi jtimaiah, ialah terwujudnya sosial
dan keadilan dengan menjalankan fungsi harta sebagai amanah Allah
SWT. Sehingga bisa disimpulkan bahwa.
6
Ibadah zakat hampir kehilangan aktualisasinya dan vitalisnya.
Akibatnya Angka kemiskinan dan ketimpangan sosial lainnya masih
sangat tinggi pada umat Islam Indonesia, terutama pada komunitas
Muslim di Desa Julumatene Kecamatan Bontolempangan Kabupaten
Gowa dengan pendapat Muflih (2006:44) berpendapat, kemiskinan Ini
adalah masalah sosial satu yang dihadapi masalah masyarakat di
sebagian wilayah Indonesia. Yang timbul kemiskinan akibat dari
ketimpangan dan yang merupakan diakibatkan oleh perilaku paling
menonjol pada masyaraka dari berbagai ketimpangan tersebut adalah
distribusi ketimpangan antara pendapatan si miskin dan si kaya.
Selain masalah ketimpangan lainnya kurangnya hakikat
masyarakat terhadap pemahaman dan kewajiban zakat yang
mengeluarkan zakat. Dengan sejalan pendapat Mohd Ali, (2004) Mereka
mengatakan bahwa salah satu kurangnya kesadaran masyarakat tentang
zakat dan kewajiban membayar zakat adalah ketidaktahuan akan tujuan
dan zakat dan fungsinya. Masyarakat Selain itu, belum memahami cara
menghitung zakat tahunan dan rasio beberapa faktor dan kadar zakat
yang harus dikeluarkan. yang menjadi Kajian ini membutuhkan
pandangan yang komprehensif dan terintegrasi tentang pemahaman dan
latar belakang zakat pembayaran.
1. Teologis, ialah bagian yang menjadikan syarat muslim utama
seseorang untuk mengakui bahwa keislamannya sempurna untuk
mengukur keimanan dan rukun Islam, ini merupakan perwujudan dari
7
hakikat keragaman Islam, Umat melakukan ziarah yang sangat sakti
diantara kelima rukun Islam tersebut, yaitu sebagai sebuah
implementasi cinta untuk Allah. Dengan kerendahan hati dan
kejujuran, cintaku padanya bukanlah sebuah keinginan.
2. Sosiologis, Singkatnya, jumlah penduduk Desa Julumate’ne di
Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa adalah 2.112 umat
Islam, jiwa umat Islamnya mengamalkan zakat yang terus bertambah
dari tahun ke tahun. Total populasi Muslim miskin adalah 420. satu
faktornya, pekerjaan parsial dan masyarakat berasal dari hasil bumi.
3. Ekonomis, Masyarakat Desa Julumate’ne di Kecamatan
Bontolempangan Kabupaten Gowa mengalami peningkatan hanya
di beberapa sektor. Sektor perternakan dan pertanian, sektor bumi ,
sektor perdagangan dan konstruksi.
Kesan dan Faktor memberikan sebuah penanganan bahwa
Pemahaman zakat di desa Julumate’ne di kecamatan Bontolempangan
Kabupaten Gowa belum maksimal, dan hal ini dimungkinkan untuk
tercapai keselarasan pelaksanaan dan pemahaman zakat berbayar di
desa Julumate’ne kecamatan Bontolempangan. Kabupaten Gowa.
Berdasarkan yang latar belakang di atas dengan berbagai masalah,
maka perlu dilakukan penelitian tentang: “Tingkat Pemahaman
Masyarakat Desa Julumate’ne Kecamatan Bontolempangan Kabupaten
Gowa Terhadap Kewajiban dan kesadaran untuk membayar zakat.’’
8
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka Anda dapat
merumuskan masalah sebagai berikut:
“Bagaimana Tingkat Pemahaman Masyarakat Desa Julumate’ne
Kabupaten Gowa Terhadap Kewajiban Mengeluarkan Zakat?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka dapat ditentukan
tujuan penelitian sebagai berikut.
“Untuk mengetahui tingkat pemahaman masyarakat Desa
Julumate’ne Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa
terhadap kewajiban mengeluarkan zakat”.
D. Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
pemahaman umum tentang kewajiban membayar zakat, yang
diharapkan dapat memberikan manfaat, manfaat langsung maupun
tidak langsung, terkait dengan manfaat penelitian ini.
1. Manfaat Akademik: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber
informasi bacaan pustaka dan referensi yang bermanfaat bagi
mahasiswa dan masyarakat umum.
2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dan kontribusi serta penelitian lebih lanjut terkait dengan
9
peningkatan pemahaman, tata cara pembayaran zakat, dan
pengelolaan zakat.
3. Manfaat Praktek: sebagai referensi dan rujukan kepada
Kementerian Agama Kabupaten Gowa, Kecamatan
Bontolempangan, Badan Amil Zakat (Baznas tingkat Kabupaten
Gowa terhadap perlunya pengelolaan zakat secara profesional).
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Zakat
1. Pengertian Zakat Maal
Pengertian zakat adalah yang benar-benar diinginkan
manusia, yang manfaat Menyimpan segala sesuatu yang dapat
dimiliki (dikelola), digunakan, dan disimpan, tergantung pada status
aset.
Dapat mensucikan seseorang, zakat mengeluarkan dosa,
mendapatkan pahala dari harta orang itu. Zakat sesuai kondisi ialah hak
yang wajib terhadap harta. Al-Malikiyah memberikan definisi zakat ialah
bagian tertentu dari aset yang mencapai nishab untuk Mereka yang
memenuhi syarat untuk diangkut jika mereka memiliki sempurna selain
barang tanaman, tambang dan harta semua.
Ibadah zakat merupakan dari rukun islam ketiga sebagaimana
kedudukan dan ibadah kepada Allah SWT, memiliki fungsi yang
merupakan salah satu fungsi sosial dalam kewajiban agama islam dan
membantu perekonomian
Firman Tuhan QS.At-taubah.9 : 60
۞ينعل ل ين والعام ك والمس لفقراء تل دق قاب والغار ا نماالص قلوبهموف ىالر يهاوالمؤلفة
يم حك واللهعل يم نالله يضةم فر وابن السب يل لله ينوف يسب يل م
11
Terjemahanya:
“Sesunguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang
kafir, orang-orang miskin, Amli zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf) untuk (memerdekakan) hambah sahaya, untuk (membebaskan) orang-orang yang berutang untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah.”
Menurut hukum islam (Syarak) bagi suatu pengambilan dari
harta tertentu, menurut sifat-sifat yang tertentu untuk diberikan kepada
golongan tertentu. didalam Al-Qur’an zakat juga disebut dengan nama:
, Shadaqah ,Infaq ,Afuw Atau , Haq,
نام واللخذم وتكسكن لهم نصل ا م مب هاوصل عليه يه رهموتزك مصدقةتطه وال ه يم ﴿التوبة يع عل ۱۰۳ : هسم
Artinya:
”Apabila zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketentraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui’’ Qs At-Taubah [9] : 103 ”.
Tentang zakat yang diakomondasikan Undang-Undang
Republik Indonesia No. 23 tahun 2011 tentang pengelolahan zakat,
yang telah mengubah Undang-Undang No 38 tahun 1999 tentang
pengelolahan zakat sebagai hukum positif. Yang berdasarkan
ketentuan dalam pasal 1 butir 2 Undang-Undang tersebut, dinyatakan
bahwa: “zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang
12
muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada orang yang berhak
menerimanya sesuai dengan syariati slam”.
Kemampuan adalah seseorang dan pemahaman yang memaknai
arti dari makna dan yang dipelajari, yang dikatakan buat garis besar
konten utama membaca atau data yang diubah atau disajikan dalam
satu format ke format lainnya (Sudaryono 2012 44)
Menurut Bijamin S Bloom menyatakan bahwasanya pemahaman
(Comprehensip) adalah kemampuan yang seseorang mengerti dan
memahami suatu setelah Sesuatu diketahui dan diingat, dengan kata lain
pemahaman adalah pemahaman tentang apa yang dipelajari, dan jika
kita dapat memberikan penjelasan dan penjelasan yang lebih detail maka
kita dapat mengatakan bahwa masyarakat memahami sesuatu, saya
akan. rinci hal yang tentang dipelajari dengan gunakan bahasanya
sendiri ditentukan beberapa indikator pemahaman yaitu sebagai berikut
a. Mengatakan sebuah konsep ulang
b. Menghklarifikasi objek menurut sifat tertentu ( sesuai
dengan konsep)
c. Memberikan contoh dan noncontoh dari konsep
d. Menampilkan konsep dalam berbagai bentuk.
e. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu
konsep.
13
f. memanfaatkan, prosedur, dan memilih prosedur atau
menggunakan operasi tertentu.
g. Mengaplikasikan konsep permasalahan yang ada dalam
mengatasi permasalahan yang ada
Berdasarkan uraian di atas seseorang dikatakan paham apa nilai
dapat menyebutkan, membedakan memberi contoh serta dapat
menggunakan suatu konsep untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapinya.
Menurut Yusuf Qardhawi zakat maaliyah merupakan ibadah
ijtima'iyyah yang memiliki posisi sangat penting dan strategis, baik dari
sisi ajaran, maupun pembangun dari sisi kesejahteraan umat. Menurut
Sayyid Sabid bahwa zakat menerangkan Nama atau sebutan sesuatu
dari hak yang Allah keluarkan dari seseorang fakir miskin. Dinamakan
zakat didalamnya terkandung harapan untuk memperoleh berkah,
membersihkan jiwa, memupuknya dalam berbagai kebaikan. Menurut
Abdul Qadim Zallu menguraikan bahwa istila shadaqah digunakan
untuk menyebut zakat, begitu pula istilah zakat digunakan untuk istilah
shadaqah.
Wajib hukum zakat ialah Wajib bagi semua muslim yang
memenuhi syarat tertentu (fardhu). Zakat dalam kategori termasuk
ibadah yang diatur secara halus (haji Mekkah, harta, puasa) dan juga
hak paten yang termasuk berdasarkan Alquran dan Assunna. amalan
14
kemasyarakatan sosial dan kemanusiaan dapat berkembang sesuai
perkembangan dengan umat manusia.
Zakat yang berkonsep diberikan Islam aspek yang termasuk
dan pengelolaan manfaat sumber potensi ekonomi kehidupan dalam
masyarakat. Pendekatan transformatif untuk pembangunan dan
pengembangan gerakan pergerakan zakat sebagaimana ekonomi
islam yang berlandaskan syariah islam, yang aktualisasi merupakan
operasional dalam ekonomi islam mewujudkan kesejahteraan dalam
masyarakat. Wujud zakat merupakan wujud dan pilar perekonomian
islam dalam menjalankan pengelolah dan fungsinya, kepada dana
umat kepada yang disalurkan kepada masyarakat yang berhak.
2. Keputusan Membayar Zakat
Potensi pada diri memperlihatkan bahwasanya hubungan naluri
antara salah satu bagian yang potensi hidup manusia mempunyai
pengaruh menyinggung motif seseorang dan mengatakan bahwa
seseorang mempunyai motif untuk memutuskan membayar zakat
karena: (1) merupakan kewajibann bagi umat muslim untuk membayar
zakat, (2) Membayar zakat merupakan ketaqwaan (3) zakat dapat
membersihkan, Jelaskan bahwa motif mereka yang membayar zakat
didasarkan pada panggilan untuk iman dan dedikasi, tanpa menyadari
iman dan kredibilitas, dan mendorong jiwa. Orang cenderung
membayar zakat untuk kepemilikan aset mereka. dan kekayaan
15
Biasanya manusia mendominasi seleksi diri. Dalam resep Islam
dijelaskan bahwa Allah adalah pemilik sejati harta SWT, dan bahwa
manusia hanya diberi hak untuk berkembang dan dimanfaatkan.dan
mengembangkan sesuai ketentuan yang di syariatkan oleh Allah SWT,
Di antaranya mendistribusikan harta melalui zakat.
Menurut Hairunnizam et, al (2005) faktor kelamin, usis,umur,
pernikahan, pengeluaran, pendapatan berupa faktor mempengaruhi
seseorang membayar zakat untuk membantu orang miskin, Faktor-
faktor tersebut secara signifikan mempengaruhi kesadaran membayar
zakat seseorang untuk membayar zakat
3. Macam-Macam Zakat
a. Zakat fitrah
Zakat fitrah merupakan pengeluaran yang dilaksanakan
wajib oleh semua Muslim dengan pendapatan keluarga berlebih
wajib dikeluarkan di hari raya idul fitri, sebagai tanda syukur kepada
Allah Karena telah selesai menunaikan ibadah puasa. Zakat fitrah
ialah segala sesuatu yang diwajibkan selain dari untuk
mengembirakan hati fakir-miskin pada hari raya idul fitri itu, juga
dimaksudkan untuk menyuci bersihkan yang dosa-dosa kecil yang
mungkin ada ketika melaksanakan puasa Ramadhan, agar orang itu
benar-benar kembali kembali pada keadaan fitrah suci seperti ketika
dilahirkan.
16
b. Zakat Maal
Zakat maal digolongkan kedalam kategori, perak, emas
(tabungan), barang dagangan hasil ternak, hasil tampang, hasil
bumi dan tabungan. Masing-masing mempunyai hisab kadar dan
haul zakatnya. Dasar hukum perak, emas, uang dan zakat sangat
penting untuk aset berupa perak, emas dan uang. Al Quran surah 9
ayat 35.Sampai 1 tahun dan nisabnya. Nisab (a), emas adalah 20
dinar, yang secara kasar setara dengan 96 gram emas murni.
Setelah dimiliki selama satu tahun, Anda harus membayar 2,5% dari
Zakat. Nisab (b), perak 200 dirham dan beratnya sekitar 672 gram.
Berdasarkan jumlah hadis emas dan perak yang dijadikan perhiasan
bagi wanita cukup untuk setahun di Senisab, 2,5% dari Zakat yang
harus dikeluarkan (Pedoman Zakat) (c), uang, baik girals Dan
bagannya dengan sama nilai atau milik 95 gram emas, telah
disimpan cukup lama dan zakat berusia dua setengah tahun.
4. Hikmah Dan Manfaat Zakat
Hikmah zakat merupakan Ibadah harta yang dikeluarkan zakat
dalam bidang harta termasuk hikmah dan keuntungan yang sangat
besar dan mulia, terlepas dari zakat (muzakki) atau penerima
(mustahik), masyarakat secara kesuluruhan.
Menurut Hafiduddin (2004), terdapat hikmah dan manfaat dari
zakat, yaitu
17
Pertama, Terwujudnya keimanan kepada Allah SWT menghargai
keberkahannya, menumbuhkan akhlak yang mulia dan manusiawi,
menghilangkan sikap pelit, tamak dan material, memajukan ketenangan
hidup dan memurnikan harta benda. Hal ini sesuai dengan firman Allah
SWT dalam Surah At-Taubah ayat 103 dan Surah Ar-Ruum ayat 39.
Dengan rasa syukur maka aset dan keberkahan yang Anda miliki akan
bertambah dan berkembang.
Kedua, Zakat berhasil karena Zakat adalah hak Mustahik
memberikan pertolongan, Membantu dan membina mereka, terutama
yang miskin, untuk kehidupan yang lebih baik sehingga mereka dapat
memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan baik dan dapat beribadah
kepada Allah SWT, dan dapat membuat kita terhindar dari kekufuran,
sekaligus menghilangkan sifat iri, dengki dan hasad.
Ketiga, Sebagai rukun amal bersama antara orang-orang kaya
yang hidup sejahtera dan para mujahidin yang selama ini terbiasa haji
mengganggu SWT Allah SWT. Kesibukan tersebut, tidak memiliki
kesempatan dan waktu untuk terus berusaha dan ber-ikhtiar bagi
kepentingan nafkah diri dan keluarganya. Firman Allah SWT dalam
surah al-Baqarah ayat 273.
ضربا يعون يستط ل الل سب يل ف ي روا أحص ين الذ لفقراء ل فهم تعر التعفف ن م أغن ياء ل الجاه يحسبهم الرض ف ي
تن وما إ لحافا الناس يسألون ل يماهم ب س فإ ن خير ن م ف قواعل يم ب ه الل
18
“(Berinfaklah) kepada orang-orang kafir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah, mereka tidak dapat (berusaha) dimuka bumi, orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karna memelihara diri dari meminta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (dijalan Allah) dan sesungguhnya Allah Maha mengetahui”
Keempat , merupakan pendanaan untuk pembangunan prasarana dan
sarana milik muslim antara lain sarana keagamaan, pendidikan,
kesehatan, sosial dan ekonomi. Bukan sekedar sarana mengembangkan
sumber daya yang berkualitas. Hampir semua ulama sepakat bahwa
mereka yang menuntut ilmu berhak menerima zakat atas nama fakir
miskin, maupun fisabilillah.
Kelima, memasyarakatkan etika bisnis yang tepat sebagai zakat
adalah membersihkan harta benda kotor, dan Menghapus sebagian hak
orang lain dari kekayaan kita yang berfungsi dengan baik dan benar
sesuai dengan ketentuan Allah SWT.
Keenam, Zakat merupakan alat pendapatan dalam rangka
membangun kesejahteraan masyarakat. Zakat yang terkelola dengan baik
diharapkan membangun Pertumbuhan yang baik.
5. Benda Yang Wajib Di zakati
a. Binatang Ternak
Jenis hewan yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah kerbau, unta,
dan kambing.
19
b. Zakat Emas
20 dinar (mithqal) 12,5 lbs Sterling (96 gram) zakat yang
mengandung zakat adalah 25% atau seperempat dari jumlah
tersebut. Oleh karena itu, umat Islam yang mempunyai lebih dari 96
gram emas dan memiliki cukup emas selama setahun harus
membayar 2,5% atau seperempat Zakat..
c. Zakat Perak
Perak atau zakat merupakan zakat bersih adalah 200 dirham
(setara dengan 672 gram). Kalau satu tahun cukup, zakatnya 2,5%.
d. Makanan Hasil Bumi
Tanaman yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah padi,
gandung, jagung dan tanaman lain yang bisa dijadikan bahan
pokok. Buah yang harus anda bayar untuk zakat adalah: anggur
dan kurma.
B. Tinjauan Empiris
Kajian tentang efektivitas dan evektivitas pengelolaan zakat ini
termasuk penelitian sebelumnya yang dijadikan acuan dalam penelitian
ini.
Asminar tahun 2017. Dengan Judul “Pengaruh Pemahaman,
Transparansi Dan Peran Pemerintah Terhadap Motivasi Dan Keputusan
20
Membayar Zakat Pada Baznas Kota Binjai” penelitian ini merupakan
studi kasus yang bertujuan untuk mengetahui dari Baznas Kota Binjai.
Penelitian ini bertujuan untuk mengklarifikasi implikasi tidak langsung
dan langsung transparansi pemahaman pemerintah, peran motivas
dalam keputusan membayar zakat di Kota Baznas Binjai. Hasil dari
penelitian ini adalah Muzakki memahami tingkat pembayaran zakat
Muzakki, dan pemahaman Muzakki tentang masalah zakat juga menjadi
faktor yang mempengaruhi pendapatan zakat.
Hj. Muriati dan St. Cheriah Rasyid 2019 bertajuk "Kesadaran
Umum Kesadaran Muzakki Saat Bayar Zakat di Kabupaten Pinrang".
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengklarifikasi persepsi umum
tentang persepsi Muzakki saat membayar zakat di Kabupaten Pinrang.
Hasil penelitian ditemukan lebih dulu. Kabupaten Pinrang sebagai
Lembaga Penghimpun Zakat yang Disponsori Pemerintah Bentuk
pengendalian Badan Zakat Nasional menurut pengamatan peneliti adalah
lembaga penghimpun Zakat yang memberikan pelaporan,
pertanggungjawaban, dan penggunaan zakat yang lebih adil. Terbaik dan
efektif. Kedua, menyadarkan masyarakat Muzakki akan faktor-faktor yang
menentukan persepsi Muzakki saat Kabupaten Pinrang mengeluarkan
zakat.
Muhammad Toin dan Agus Marimin Tahun 2019, “Pengaruh
Tingkat Pendapatan, Tingkat Pendidikan, dan Tingkat Agama terhadap
Minat Pembayaran Zakat” penelitian ini adalah untuk mengetahui
21
pengaruh tingkat pendapatan, tingkat keyakinan beragama dan
pendidikan. Seputar membayar zakat minat muzakki di lembaga
pendidikan., Infaq, amil zakat, Shadaqah (lazis) Cabang Solo Jawa
Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendapatan tidak
berpengaruh terhadap minat muzakc dalam membayar zakat, dan
pendidikan berpengaruh signifikan terhadap minat muzakc dalam
membayar zakat.
Yukarnain Harahab tahun 2016 Dengan Judul “Kesadaran Hukum
Umat Islam di Daerah Istimewa Yogyakarta Untuk Membayar Zakat
Melalui Amil Zakat” penelitian ini adalah tujuan untuk mengetahui
meningkatkan kesadaran hukum umat Islam di Daerah Istimewa
Yogyakarta untuk membayar zakat melalui Badan Amir Zakat Nasional
(BAZNAS) atau Badan Amir Zakat (LAZ), namun level tersebut masih
sangat rendah. Kebanyakan Muslim masih membagikan jubah mereka
langsung kepada Mustahik. Kesadaran hukum islam Faktor yang
mempengaruhi rendahnya di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah
pembayaran biaya zakat melalui Badan Zakat Nasional (BAZNAS) atau
Lembaga Amil Zakat (LAZ)
Mila Rahma Fiqhyany dan Ari Prasetyo tahun 2014 Dengan Judul
“Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Niat Muzakki
Membayar Dana Zakat, Infaq, Shadaqah, Pada Yayasan Nurul Hayat
Caban Tuban” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh komunikasi pemasaran terintegrasi terhadap niat
22
Yayasan Nurul Hayati cabang Tuban untuk membayar zakat, shadaqah
kepada muzakki.
Eri Yanti Nasution tahun 2017 Dengan Judul “Pengaruh
Pendidikan, Pendapatan, Dan kesadaran Terhadap Minat Masyarakat
Membayar Zakat Di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Studi Kasus
Kota Medan” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan
mengetahui apakah ketiga faktor kunci tersebut dapat dibayarkan zakat di
masyarakat dan Baznath Medan. Penelitian ini diharapkan dapat
membantu meningkatkan minat masyarakat BAZNAS untuk membayar
zakat di BAZNAS dan membantu pembangunan ekonomi Kota Medan
secara makro. Beberapa faktor yang menginvestigasi beberapa
permasalahan tersebut menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi pembayaran zakat yang dilakukan oleh
masyarakat kepada BAZNAS. Namun dalam penelitian ini faktor-faktor
seperti pendapatan, pendidikan, dan kesadaran masyarakat menjadi satu-
satunya faktor yang akan diteliti, banyak dari faktor-faktor tersebut yang
telah dipahami oleh BAZNAS, sedangkan banyak yang belum. Apakah
tingkat pendapatan mengurangi kekhawatiran masyarakat terhadap
lembaga zakat? Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui apakah faktor pendapatan, pendidikan dan kesadaran
berpengaruh terhadap pembayaran masyarakat Kota Medan dan Zakat ke
BAZNAS.
23
Khairul Amri Dan Marwiyati tahun 2019 Dengan Judul “Preferensi
Muzakki Membayar Zakat Melalui Baitul Mal: Studi Empiris Di Kota Banda
Aceh” Tujuan penelitian ini adalah agar muzakki membayar zakat melalui
salah satu pusat perbelanjaan di Banda Aceh dengan hanya satu
perbedaan. Preferensi utama adalah mendorong mereka untuk membayar
zakat melalui lembaga, Lingkungan Muzakki sendiri, dan kemudian
petugas layanan Baitul Mal untuk memahami pemahaman Baitul Mal
tentang pengelolaan zakat, yaitu pandangan mereka tentang kemudahan
menjangkau Baitul Mal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Baitul Mal
sebagai lembaga pengelola zakat di Banda Aceh perlu meningkatkan
intensitas sosialisasinya kepada seluruh lapisan masyarakat. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa dengan mengevaluasi faktor-faktor
obyektif termasuk kepercayaan lembaga, maka preferensi muzakki dalam
memilih zakat melalui Baitul Mal dapat ditemukan. Mengetahui lokasi,
pelayanan, mengelola zakat, memahami agama (agama), informasi publik,
dan mudah mengakses lingkungan muzakki.
Purnama Putra tahun 2016 Dengan Judul” Analisis Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi hanya Muzakki Membayar Zakat: Sebuah Survey
Pada Masyarakat Kota Bekasi“ Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui motivasi masyarakat dalam memahami masalah dan
pembayaran zakat, serta mengetahui dampak zakat dan penyalurannya
terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Alhasil, pendistribusian
24
Zakats merata dan akurat yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Magfira dan Thamrin logawali tahun 2017 dengan judul’’ Kesadaran
Masyarakat Dalam Melakukan Pembayaran Zakat Pertanian Padi’’
Penelitian ini membahas tentang persepsi pembayaran pagu di Desa
Bontomacinna, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba. Hasil studi
narasumber tersebut menunjukkan bahwa masyarakat membayar zakat.
Hasil pertanian Desa Bontomacinna di Kecamatan Gantarang Kabupaten
Bulukumba.
Meri Yulianti. Tahun 2018 dengan judul’’ Analisis faktor-faktor
penyebab keengganan masyarakat membayar zakat melalui baznas
kabupaten kuantananya’’ Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui sistem penghimpunan zakat Badan Pusat Statistik Kuantan
Singing dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sistem
penghimpunan zakat Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuantan.
C. Kerangka Konsep
Kewajiban zakat memiliki kewajiban bagi semua Muslim,
mewajibkan mereka memiliki nisab yang cukup dan membawa harta,
tetapi banyak orang yang tidak menyadari kewajiban ini dan tidak
benar-benar memahaminya. Aset, investasi, emas, ternak, dll. Hal ini
disebabkan karena ketidaktahuan masyarakat tentang pembayaran
Zakat di Desa Julumate'ne Kabupaten Gowa selain Zakat. Ada dua
25
faktor yang menghalangi orang untuk membayar biaya zakat. Faktor-
faktor ini dapat dibagi menjadi dua bagian. Dengan kata lain faktor
internal, faktor eksternal, dan faktor internal merupakan faktor
penyebab pembayaran zakat itu sendiri, dan faktor eksternal adalah
faktor yang disebabkan oleh lembaga atau daerah. Bayar zakat.
Sebagaimana yang ditegaskan dalam firman Allah surah Q.S Al-
Mujahidah ayat 13
فأق يمواٱلصءأشفقتم عليكم وتابٱلل تفعلوا لم فإ ذ تصدق كم نجوى يدى بين موا تقد ةأن كو وءاتواٱلز ة لو
ب ماتعملون خب ير ورسولهۥوٱلل يعواٱلل وأط
”Apakah kamu takutakan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum mengadakan pembicaraan dengan Rasul? Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah membertaubat kepadamu maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”
Membayar zakat dan perilaku masyarakat terkait tentunya
mengenai beberapa zakat. Zakat faktor lainya adalah kewajiban yang
harus dipenuhi oleh semua umat Islam yang memenuhi persyaratan wajib
zakat, tetapi dihadapkan pada beberapa pilihan saat membayar zakat.
Pilihan ini tidak hanya berhubungan dengan pilihan masyarakat saat
membayar zakat, kapan membayar zakat, menggunakan zakat, dan
lainnya. Jika membayar zakat secara informal, persentase orang yang
menerima zakat tidak akan merata. Kelompok yang selalu mendapat
penyaluran zakat adalah kelompok miskin. Untuk memfasilitasi investigasi
ini, kerangka kerja berikut telah dibuat:
26
Gambar 2.1 Skema kerangka pikir
Kondisi Awal Masyarakat Desa Julumate’ne terhadap Pemahaman
Kewajiban mengeluarkan zakat
Hukum Zakat sebagai
kewajiban
Nisab Zakat
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman
masyarakat terhadapt kewajiban Mengeluarkan
zakat Gowa
Harta Wajib Zakat
Fungsi Zakat dan kegunaan zakat
Pemerinta dan Lembaga/Instansi
Pengelola Zakat
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan data kualitatif dengan cara
mengkaji, mencoba, dan menyelidiki fenomena masyarakat atas
sebagai sumber data yang obyektif di bidang pemahaman masyarakat
tentang kewajiban zakat di Desa Julumate’ne, Kabupaten Gowa.
Kajian ini membahas pemahaman masyarakat tentang
kewajiban zakat Desa Julumate'ne. Metode yang digunakan adalah
metode normatif teologis, metode filosofis, metode pengajaran,
metode sosial budaya dan metode psikologis. terkait pendekatan ini
dengan pembahasan pengelolaan zakat untuk meningkatkan potensi
zakat di Desa Julumate'ne dan dampaknya terhadap peningkatan
pemahaman masyarakat tentang kewajiban pembayaran zakat.
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Julumate’ne di Kecamatan
Bontolempangan Kabupaten Gowa. Sedangkan tujuan dari penelitian
ini adalah masyarakat Desa Julumate'ne tentang pemahaman mereka
tentang potensi zakat dan kewajiban mereka untuk membayar zakat.
Lokasi penelitian ini ditentukan karena beberapa alasan,
berdasarkan hasil observasi yang dilakukan melalui wawancara dengan
28
kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, dan pengelola
zakat. Hasil wawancara adalah sebagai berikut. (1) Tingkat pendidikan
penduduk atau masyarakat Desa Julumate'ne dengan tingkat pendidikan
rendah. (2) Jumlah penduduk sangat tinggi, masing-masing 2.112
penduduk, 1.026 jiwa laki-laki dan 1.086 jiwa perempuan. (3) Potensi
zakat sangat besar dan berbagai jenis pekerjaan.
C. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah;
1. Mengkaji pemahaman masyarakat Desa Julumate’ne Kecamatan
Bontolempangan Kabupaten Gowa tentang kewajiban
melaksanakan zakat.
2. Upaya yang dilakukan untuk memperdalam pemahaman
masyarakat Desa Julumate’ne Kecamatan Bontolempangan
Kabupaten Gowa terhadap kewajiban mengeluarkan zakat.
D. Populasi Dan Sampel
Secara umum populasi adalah seluruh subjek penelitian
termasuk semua unsur yang terdapat dalam bidang penelitian.
Populasi penelitian ini adalah masyarakat Desa Julumate’ne
Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa
Teknik pengambilan sampel adalah menentukan sampel
penelitian, yaitu dengan mengambil unsur-unsur tertentu sebagai
29
populasi (objek) penelitian, unsur-unsur tersebut dianggap mewakili
keseluruhan populasi.
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil dengan
menggunakan Teknik Puposive Sampling yaitu dengan mengambil
sampel sesuai dengan kebutuhan peneliti. Sampel untuk penelitian ini
adalah masyarakat Desa Julumate'ne..
E. Jenis Data Dan Sumber Data
Menggunakan data primer yang langsung dikumpulkan oleh
peneliti dari sumber pertama, adapun yang menjadi sumber data ini
adalah Masyarakat Desa Julumate’ne Kecamatan Bontolempangan
Kabupaten Gowa. Sedangkan data sekunder adalah data yang
didapatkan dari literatur berupa buku, jurnal, dan penelitian terdahulu
dan langsung dimanfaatkan oleh peneliti adapun data informan sebagai
berikut :
3.1 Data Informan
No Nama Usia Pekerjaan
1 Irwan 33 Kepala Desa
2 Muh. Sanusi 54 Iman Desa
3 Darwis 44 Masyarakat
4 Hamsah 34 Masyarakat
5 Nawir 40 Masyarakat
6 Herlina 35 Masyarakat
7 Rahman 43 Masyarakat
8 Nurjannah 33 Masyarakat
F. Teknik Pengumpulan Data
30
Jenis data yang diperoleh dari penelitian ini adalah kualitatif.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Teknik Observasi
Adalah teknologi yang mengumpulkan data dengan cara
mengamati secara langsung tujuan peneliti dan merekam
fenomena atau peristiwa yang terjadi secara langsung secara
sistematis, logis dan rasional
2. Teknik Wawancara
Interview atau wawancara adalah metode pengumpulan data,
informasi atau pendapat yang diperoleh melalui wawancara dengan
narasumber menggunakan wawancara Di bawah ini adalah daftar
pertanyaan wawancara dengan masyarakat di Desa Julumate'ne di
Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa.
Daftar Pertanyaan :
Daftar Pertanyaan Untuk Masyarakat Desa Julumate’ne
1. Apakah bapak/ibu tahu berapa wajib zakat zakat yang harus
dikeluarkan?
2. Apakah Bapak/Ibu tahu bagaimana prosedur mengeluarkan
zakat?
3. Dimana Bapak/Ibu biasa mengeluarkan zakatnya?
31
4. Apakah Bapak/Ibu tahu cara menghitung nisab zakat yang akan
dikeluarkan?
5. Apakah bapak dan ibu telah merasakan dampak dari
penyaluran dan pemanfaatan zakat itu sendiri?
6. Zakat apa yang biasa Bapak/Ibu tunaikan.
Daftar Pertanyaan Untuk Kepala Desa Dan Iman Desa Julumate’ne
1. Bagaimana pendapat bapak terhadap sistem pengelolaan
zakat yang ada di desa julumate’ne
2. Secara keseluruhan bagaimana tingkat partisipasi dan
antusiasme masyarakat dalam mengeluarkan zakat
3. Bagaimana cara pemerintah dan lembaga amil zakat desa
julumate’ne dalam mengumpulkan zakat dari masyarakat
4. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pengelolaan zakat
masyarakat desa julumate’ne
5. Secara umum, bagaimana prosedur pengelolaan zakat
pemerintah desa julumate’ne
3. Dokumentasi
Dokumentasi teknik pengumpulan data tidak langsung
disajikan kepada subjek penelitian untuk memperoleh informasi,
memperoleh data yang diperlukan, mengumpulkan, dan
mempelajari.
32
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data pada saat penelitian. Adapun instrumen yang
digunakan berupa pedoman wawancara dan handphone.
H. Teknik Analisis Data
Metode analisis lapangan menggunakan model Miles dan
Huberm. Artinya, kegiatan analisis data kualitatif bersifat interaktif dan
berkelanjutan. Kegiatan analisis data meliputi klasifikasi data,data
validasi Data dianalisis secara kualitatif dan deskriptif, dan peneliti tidak
hanya mengelola dan menyajikan data dalam bentuk tabel dan angka,
tetapi juga memberikan penjelasan deskriptif berupa teks deskriptif
untuk analisis data kualitatif.
33
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
1. Gambaran Umum Desa Julumate’ne
Tabel 4.1
Jumlah Penduduk Desa Julumate’ne
No. Wilayah
(Dusun/Lingkungan)
Laki-
laki Perempuan Jumlah
1 Dusun Bontomate’ne 412 435 847
2 Dusun Bajiminasa 161 164 325
3 Dusun Barua 239 255 494
4 Dusun Bontomarannu 224 232 456
Jumlah 1.026 1.086 2.112
Sumber : data 2020, kantor desa julumate’ne
Berdasarkan dari tabel 4.1 jumlah penduduknya desa julumate’ne
dengan jumlah 2.112 jiwa, berdasarkan data arsip di desa julumate’ne
kecamatan bontolempangan kabupaten gowa 4 lingkungan yaitu dusun
bontomate’ne, dusun Bajimnasa, dusun barua, dan dusun bontorannu.
Tabel 4.2
34
Jumlah Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1 Tamat SD 315
2 Tamat SLTP 238
3 Tamat SLTA 186
4 Tamat Perguruan Tinggi 9
5 Tidak Tamat Sekolah 316
6 Sementara SD 241
7 Sementara SLTP 103
8 Sementara SLTA 84
9 Sementara Kuliah 27
10 Belum Sekolah 218
11 Tidak Pernah Sekolah 295
Jumlah 2.112
Sumber: Data 2020, Kantor Desa Julumate’ne
B. Hasil Penelitian
a. Pemahaman Masyarakat dalam Mengeluarkan Zakat di Desa
Julumate’ne
Salah satu zakat merupakan salah satu rukun Islam yang harus
dilaksanakan. Zakat memiliki tugas yang sama dengan shalat. Dalam
35
pengertian zakat adalah memberikan harta sejumlah tertentu kepada
mereka yang memiliki kewajiban atau hak beribadah kepada Allah SWT.
Oleh karena itu, kesadaran masyarakat sangat penting untuk memahami
cara membayar zakat. Subjek penelitian ini adalah masyarakat Desa
Julumate'ne yang berjumlah 8 informan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat Desa
Julumate'ne, masyarakat Desa Julumate'ne pada umumnya
mengetahui atau mengetahui dengan baik yaitu apa yang mereka
dengar tentang pengertian kewajiban membayar zakat. Mereka
membayar zakat karena memang demikian, Namun umumnya mereka
belum memahami fungsi, tujuan, dan manfaat dari Mereka yang
membayar zakat dan mereka yang menerima zakat. Proses survei
dilakukan melalui proses wawancara langsung dengan menanyakan
beberapa pertanyaan kepada informan untuk dijawab.
Melakukan wawancara terhadap informan berinisial I Menurut
saya, sistem pengelolaan zakat di desa Julumate’ne ini belum terlalu
menonjol. Dari segi pandangan saya sendiri dari kepala desa bahwa
zakat di desa Julumate’ne ini masih berkisar ke zakat fitrah untuk zakat
yang lainnya itu belum, karena kurangnya sosialisasi dari Baznas atau
lembaga zakat yang lain sehingga masyarakat juga apatis dengan
zakat yang lainnya seperti zakat mal, profesi, dan zakat pertanian.
Mereka hanya berpatok pada zakat fitrah saja, Ia menjelaskan, Zakat
hanya dikeluarkan di bulan Ramadhan. Artinya, Zakat Fitra yang wajib
36
kita bayar masing-masing, tetapi Zakat Maal, profesi, dan zakat lainnya
tidak terpenuhi karena sebagian besar masyarakat di daerah tersebut
tidak. Memahami pengeluaran zakat dari zakat maal dan zakat dari
profesi lain zakat.
Selain wawancara dengan informan berinisial MS beliau
menyatakan bahwa dalam melakukan pembayaran zakat beliau masih
membayar zakat fitrah yang merupakan suatu keharusan, namun
Informan berinisial D juga mengatakan beliau hanya pernah
mendengar adanya wajib zakat selain zakat fitrah namun dalam
menunaikannya dan melaksanakan beliau masih belum melakukanya
hal ini dikarenakan pemahaman dan kurangnya dan tidak adanya
perhatian dari lembaga zakat atau pemerintah yang menghimbau atau
melakukan sosialisasi terkait wajib zakat yang lain. Sehingga
masyarakat di daerah ini juga kurang memahami bahkan ada yang
tidak paham sama sekali tentang beberapa wajib zakat.
b. Perhitungan Kadar Zakat (Nisab Zakat)
Sangatlah penting untuk mengetahui perhitungan Zakat Nizab
yang akan dikeluarkan sebelum zakat dikeluarkan masyarakat
tentunya tahu mengenai mengeluarkan Zakat. Harus seseuai dengan
Alquran, tentu saja, harus sesuai dengan perhitungan Alquran dari
Alquran, dan ulama atau administrator. Lembaga Amil Zakat. Dalam
37
wawancara dengan beberapa informan tentang tingkat pemahaman
tingkat zakat nizab baik zakat maal maupun zakat lainnya. wajib zakat,
beliau belum terlalu paham karena beliau tidak melakukan.
Dalam wawancara dengan informan berinisial HS, ia mengatakan
bahwa untuk beberapa aplikasi nisab yang ia tahu hanya zakat fitrah,
orang hanya tahu zakat fitrah, karena itu zakat biasa, biasanya dibayarkan
ditolak oleh masyarakat sekitar, dan untuk Zakats wajib lainnya, ini hampir
mustahil untuk dicapai. Karena masyarakat awam disini belum paham
akan hakikat sistemik lainnya dari nisab wajib konsumsi zakat.
Selain itu, tergugat berinisial N. Ia menyatakan karena minimnya
metode religius dan emosional, masyarakat di daerah tersebut masih
memiliki tingkat pengetahuan yang rendah, seperti zakat mal, zakat
profesional, dan zakat pertanian. Baik lembaga zakat maupun pemerintah
melakukan hal tersebut, sehingga hal ini menyebabkan masyarakat masih
terus mengabaikan tingkat nisab zakat.
c. Penyaluran dan Pemanfaatan Zakat
fungsi sosial zakat adalah sebagai fungsi sosial pergaulan
antar masyarakat, khususnya antara yang kaya dan yang miskin,
karena dana zakat dapat digunakan secara kreatif untuk mengatasi
kemiskinan.
38
Untuk mengalokasikan dana zakat secara efektif, maka harus
digunakan secara selektif untuk menentukan kebutuhan konsumen
atau konsumen perorangan, dan kebutuhan produktif ini dibagi
menjadi dua kategori. Konsumsi kreatif dan produktif, permintaan
formal dibagi menjadi permintaan produksi tradisional dan kreatif.
Mengenai penyaluran dan pemanfaatan zakat, menurut juklak zakat
ditetapkan sebagai berikut:
a. Penerima zakat tidak lagi membutuhkan zakat dalam satu waktu,
bahkan diharuskan membayar zakat, karena memiliki nilai
edukatif, produktif, dan ekonomis.
b. Bagi kaum miskin, mualaf dan ibnu sabil telah menjadikan komik
pendidikan menonjol dan merasa bahwa karakter mereka harus
disalurkan, bukan sistem hukum yang mengaturnya..
c. Untuk kelompok amil, gharim, dan sabilillah, sebarannya
difokuskan pada badan hukum atau lembaga yang mengelola atau
menjalankan kegiatan yang ber keislaman.
d. Dana yang harus diperoleh dari penghimpunan Zakat yang belum
dibayarkan atau diserahkan kepada Mustahik akan digunakan
untuk pembangunan dengan cara menyimpannya di bank dalam
bentuk giro atau deposito atas nama organisasi Amil Zakat yang
bersangkutan.
Berdasarkan prinsip-prinsip pedoman sebaran Zakat di atas,
kenyataannya masyarakat Desa Julumate’ne belum sepenuhnya
39
menyadari hal tersebut. Dalam wawancara dengan tiga informan di
Desa Julumate'ne, informan bernama HR mengungkapkan pendapat
pertama. Suatu bentuk pendampingan atau pemberdayaan pada
Mustasik
Selain itu, Responden berinisial HR menyatakan bahwa kegiatan
dan penyaluran zakat di daerah tersebut belum efektif, karena masih
banyak masyarakat yang tergolong Mustahik, dan masih banyak
perbedaan ekonomi di masyarakat sekitar. Menurut N, ia mengatakan di
desa ini pemberdayaan zakat dalam penggunaan belum maksimal dan
efektif, sehingga zakat belum bisa menjadi alat pemberantasan di desa
C. Pembahasan
a. Pemahaman Masyarakat dalam Mengeluarkan Zakat
Banyak orang yang hanya mengetahui atau tidak asing dengan
pengertian umum tentang kewajiban membayar zakat. Artinya, orang
mengetahui kewajiban membayar zakat karena telah mendengar,
tetapi pada hakikatnya orang tersebut belum memahami ciri, tujuan
dan manfaat orang yang membayar zakat, dan yang menerima zakat.
b. Perhitungan Kadar Zakat (Nisab Zakat)
pemahaman dan tingkat pemahaman masyarakat tentang zakat
dan kewajiban membayar zakat masih rendah. Tingkat Pendidikan
sangat mempengaruhi pemahaman masyarakat tentang kewajiban
membayar zakat, yang merupakan zakat sebagai fungsi bentuk ibadah
40
yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, dalam situasi seperti ini
pun,strategi perlu dikembangkan pemahaman yang tepat untuk
memberikan arahan tentang pentingnya substansi pemahaman zakat
yang dapat menjadi zakat sebagai solusi pengentasan kemiskinan..
c. Penyaluran dan pemanfaatan zakat
Salah satu fungsi zakat ialah fungsi sosial sebagai sarana saling
berhubungan sesama manusia, terutama antara orang kaya dan orang
miskin, karena dana zakat dapat dimanfaatkan secara kreatif untuk
mengatasi kemiskinan. Agar dana zakat yang disalurkan itu dapat
berdaya guna dan berhasil guna, maka pemanfaatannya harus selektif
untuk kebutuhan konsumtif atau produktif.
41
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Masyarakat dan pemahaman tentang rendah pemahaman
masyarakat terhadap zakat, masyarakat hanya membayar zakat
dan mengetahui bahwa sebagian masyarakat belum mengetahui
fungsi dan tujuan mengeluarkan zakat.
2. Dalam penyaluran di desa julumate’ne ini masih di identik
dengan kubudayaan masyarakat dimana masih memberikan zakat
kepada fakir dan miskin hal ini secara personal sehingga
menyebabkan pengelolaan zakat di lembaga zakat di daerah ini
kurang maksimal selain itu kurangnya sentimen-sentimen,
kurangnya agama di desa ini menyebabkan pemahaman
masyarakat di desa ini remitif, upaya-upaya yang harus dilakukan
pengelolah zakat yang ada di desa julumate’ne upaya yang di
lakukan memberikan sosialisasi kepada masyarakat julumate’ne di
plosok-polosok guna untuk meningkatkan pemahaman masyarakat
sekitar
42
B. Saran
Berikut beberapa Penulis dapat menyampaikan saran kepada semua
pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pengelolaan zakat
1. Pemerintah
Bagi pemerintah diperlukan upaya dan sosialisasi untuk
memperdalam pemahaman masyarakat tentang zakat, dan
pemerintah membantu mendorong masyarakat, membayar zakat
melalui pengelola dan organisasi pemahaman agar masyarakat
menjadi lebih efektif, harus mampu memberikan regulasi.
2. Pengelolah
Amil zakat masjid meningkatkan pengelolaan dan
penyelenggaraan zakat serta pemasyarakatan zakat dengan
terlebih dahulu memahami betul cara penghitungan zakat yang
ditentukan oleh Islam agar masyarakat tidak sembarangan
membayar zakat. Harapannya bisa dilakukan.
3. Masyarakat
Bagi masyarakat agar lebih memahami zakat, organisasi
pengelola zakat harus menggali potensi peran zakat dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memastikan bahwa
zakat berfungsi dan tidak menyimpang dari tujuannya semoga bisa.
43
4. Peneliti
Peneliti mengapresiasi sosialisasi formal dan informal masyarakat,
sehingga pemerintah berupaya memberikan kesadaran dan
pemahaman kepada masyarakat tentang zakat serta memahami
betapa pentingnya zakat bagi Islam ummat.
44
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran Al-Karim
Asminar. 2017. Pengaruh Pemahaman, Transparansi dan Peran Pemerintah Terhadap Motivasi dan Keputusan Membayar Zakat Pada Baznas Kota Binjai (online), Vol. III, no, 3. (http:garuda.risetdikti.go.id diakses 15 desember 2019)
Eri Yanti, N. 2017. Pengaruh Pendidikan,Pendapatan dan Kesadaran Terhadap Minat Masyarakat Membayar Zakat Di Badan Amil Zakat Nasional (online). Vol. 17, no,2. (http:garuda.risetdikti.go.id diakses 15 desember 2019)
Erlindawati. 2016. Motivasi Masyarakat Dalam Membayar Zakat untuk Meningkatkan kesejahteraan (online) Vol, 5, no 2016 (http:garuda.risetdikti.go.id diakses 15 desember 2019)
HJ.Muliati,St chaeria R. 2019. Persepsi Masyarakat Terhadap Kesadaran Muzakki Dalam Membayar Zakat Di Kabupaten Pinrang (online) Vol. 17, no 1.(http:garuda.risetdikti.go.id di akses 15 desember 2019)
Khairul Amri, Marwijayanti 2019. Preferensi Muzakki Membayar Zakat Melalui Baitul Mal: Studi Empiris Di kota Banda Aceh (online) (http:garuda.risetdikti.go.id diakses 15 desember 2019)
Mila Rahma,F. 2014. Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu Niat Muzakki Membayar Dana Zakat,Infaq, Shadaqah Pada Yayasan Nurul Hayat Cabang Tubang (online) Vol. 1, no, 11(http:garuda.risetdikti.go.id di akses 15 desember 2019)
Meri Yuliyani, Dian Meliza, Fitrianto. 2018. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keengganan Masyarakat Membayar Zakat Melalui Baznas Kabupaten Kuantan Singingi (online) Vol, 1. No 2 (http:garuda.risetdikti.go.id diakses 15 desember 2019)
Muhammad tho’in, Agus Marimin 2019. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Dan Tingkat Religiusitas Terhadap Minat Muzakki Membayar Zakat (online) . (http:garuda.risetdikti.go.id diakses 15 desember 2019)
Purnama , P.2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intensi Muzakki Membayar Zakat (online) Vol. no, 1(http:garuda.risetdikti.go.id diakses 15 desember 2019)
45
Susanti. 2019. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Menunaikan Zakat Di Laz (online) Vol, 8, no 1, (http:garuda.risetdikti.go.id di akses 15 desember 2019)
Yulkarnanin, H. 2016. Kesadaran Hukum Umat Islam Di Daerah Istimewa Yokyakarta Untuk Membayar Zakat Melalui Amil Zakat (online) Vol ,26, no 1. (http:garuda.risetdikti.go.id diakses 15 desember 2019)
46
LAMPIRAN
47
Lampiran 1
PENELITIAN TERDAHULU
NO Nama Peneliti
Nama Jurnal Peneliti
Judul Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
1 Purnama Putra
Masalah Vol. 7, no. 1
juni 2016
Analisis faktor yang
mempengaruhi intensi
muzakki membayar
zakat sebuah survey pada masyarakat kota bekasi
Kuantitatif dengan
menggunakan instrumen
berupa kuesioner dan pengukuran
dengan skala ordinal
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alasan
responden membayar
zakat karena zakat
merupakan salah satu rukun islam yang yang
harus dipatuhi
dalam ajaran islam
48
Khairul Amri dan Kawan-kawan
Jurnal Manajemen dan sains,
4(2), Oktober
2019, pp. 386-391
Preferensi muzakki membayar zakat melalui baitul mal
studi empiris di kota banda aceh
Random
sampling
Preferensi muzakki
membayar zakat melalui
baitul mal didekati dengan
penilaian mereka
terhadap tujuan factor terdiri dari
kepercayaan terhadap lembaga tersebut
kemudahan menjangkau
lokasi pelayanan,
pemahaman terhadap
pengelolahan zakat
pemahaman agama,
informasi public dan muzakki
49
3 Muhammad Tho’in dan kwan –kawan
Jurnal ilmiah
ekonomi islam, 5
(03), 3019, 225-230
Pengaruh tingkat pendapatan,tingkat
pendidikan,dan tingkat religiusitas
terhadap minat muzakki membayar
zakat
Penelitian ini
menggunakan suatu
metode berupa
deskriptif
kuantitatif
Untuk mengetahui pengaruh
tingkat pendapatan, pendidikan
serta religiusitas terhadap
minat muzakki
untuk membayar zakat pada
lembaga amil zakat,infaq
dan shadaqah
(lazis) jateng cabang solo
4 Asminar At-tawassuth, Vol. III, No.
3, 2017: 260-281
Pengaruh pemahaman,
transparansi dan peran pemerintah terhadap motivasi
dan keputusan membayar zakat pada baznas kota
binjai
Penelitian ini
dilakukan
dengan metode penelitia
n lapanga
n dengan pendek
atan kuantita
tif
Hasil penelitian
merekomendasikan untuk masyarakat kota binjai
pemahaman tentang zakat
sangatlah penting karena
sebagian seorang muslim
haruslah mengamalka
n perintah zakat yang merupakan
perintah wajib
50
5 Yulkarnain harahab
Mimbar Hukum Vol. 28, No. 1 Februari
2016, 17-32
Kesadaran hukum umat islam di
daerah istimewa yokyakarta untuk membayar zakat
melalui amil zakat
Penelitian ini
menggunakan kombin
asi antara
penelitian
hukum normatif
dan empiris
Dalam rangka meningkatkan
kesadaran hukum umat
islam di daerah
istimewa Yogyakarta
dalam membayar
zakat melalui badan amil
zakat nasional
(baznas) atau lembaga amill zakat (laz) .
6 Meri Yuliani
Jurnal Terbaru Islami
Banking And
Finance Vol. 1, No.
2 November 2018
Analisis faktor-faktor penyebab
keengganan masyarakat
membayar zakat melalui baznas
Penelitian ini
dilakukan pada Baznas
Sistem pengumpulan
zakat oleh baznas
,melakukan penjemputan
oleh oleh baznas untuk melakukan ceramah baznas
51
7 Mila RahmaFiqhyany dan
kawan-kawan
JESTT Vol. 1, No. 11
November 2014
Pengaruh komunikasi
pemasaran terpadu terhadap niat
muzakki membayar dana zakat,
infaq,shadaqah pada yayasan nurul hayat caban tuban
Penelitian ini
dilakukan
dengan menggunakan
pendekatan
kuantitatif
Komunikasi pemasaran
terpadu yang terdiri dari variabel
periklanan hubungan
masyarakat, pemasaran
langsung dan penjualan personal secara multan
berpengaruh terhadap niat
muzakki membayar
dana zakat,infaq,shadaqah pada yayasan nurul hayat caban
tuban.
8 Eri YantiNasu
tion
Jurnal Ilmu Ekonomi Dan Studi
Pembangunan Vol. 17, No. 2, 2017
Pengaruh pendidikan,
pendapatan dan kesadaran terhadap minat masyarakat
membayar zakat di badan amil zakat nasional (baznas) studi kasus kota
medan
Penelitian ini
menggunakan
analisis regresi
berganda untuk mendap
atkan hasil yang tepat
Pembayar zakat di
Indonesia masi dengan pembayaran secara non
formal khususnya
kota medan, yaitu
pembayaran yang
dilakukan kepada amil
zakat terdekat dan masjid-masjid
terdekat tampa adanya sistem
52
pencatatan pendapatan
dan penyaluran
zakat secara baik
9 Hj. Muliati dan
kawan-kawan
Jurnal Syariah
Dan Hukum Vol. 17, No. 1 Juli 2019. h. 128-150
Persepsi masyarakat
terhadap kesadaran muzakki dalam
membayar zakat di kabupaten pinrang
Dalam penelitia
n ini lebih fokus pada
variabel dan
faktor determi
nasi
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui faktor-faktor determinan kesadaran muzakki dalam
mengeluarkan zakat di kabupaten pinrang, bentuk
pengelolaan badan amil
zakat nasional
kabupaten pinrang sebagai lembaga
pengumpulan zakat.
53
10 Magfira dan
kawan-kawan
Jurnal Ekonomi
islam Vol. 4, No. 1 2017
Kesadaran Masyarakat Dalam MelakukanPembay
aran Zakat Pertanian
Penelitian ini
menggunakan
penelitian
Deskriptif
kuantitatif
Berdasarkan dari analisis yang telah
dikemukakan dari bab-bab
terdahulu respon
masyarakat dalam
membayar zakat.
54
Lampiran 2
Pedoman Wawancara
No Rumusan Masalah Coding
Masyarakat
1.1 Apakah bapak/ibu tahu berapa wajib zakat
yang harus dikeluarkan?
D.HS.N.HR.HR.N
1.2 Apakah Bapak/Ibu tahu bagaimana
prosedur mengeluarkan zakat?
D.HS.N.HR.HR.N
1.3 Dimana Bapak/Ibu biasa mengeluarkan
zakatnya?
D.HS.N.HR.HR.N
1.4 Apakah Bapak/Ibu tahu cara menghitung
nisab zakat yang akan dikeluarkan?
.D.HS.N.HR.HR.N
1.5 Apakah bapak dan ibu telah merasakan
dampak dari penyaluran dan pemanfaatan
zakat itu sendiri?
D.HS.N.HR.HR.N
1.6 Zakat apa yang biasa Bapak/Ibu
tunaikan?
D.HS.N.HR.HR.N
No Rumusan Masalah Coding
Kepala Desa Dan Iman Desa
1.1 Bagaimana pendapat bapak terhadap
sistem pengelolaan zakat yang ada di
I,MS
55
desa julumate’ne
1.2 Secara keseluruhan bagaimana tingkat
partisipasi dan antuisisme masyarakat
dalam mengeluarkan zakat
I,MS
1.3 Bagaimana cara pemerintah dan lembaga
amil zakat desa julumate’ne dalam
mengumpulkan zakat dari masyarakat
I,MS
1.4 Kendala apa saja yang dihadapi dalam
pengelolaan zakat masyarakat desa
julumate’ne
I,MS
1.5 Secara umum, bagaimana prosedur
pengelolaan zakat pemerintah desa
julumate’ne
I,MS
Lampiran 3
Transkip
No Coding Transkip
56
1.1 I
Menurut saya, sistem pengelolaan
zakat di desa Julumate’ne ini belum
terlalu menonjol. Dari segi pandangan
saya sendiri dari kepala desa bahwa
zakat di desa Julumate’ne ini masih
berkisar ke zakat fitrah untuk zakat
yang lainnya itu belum, karena
kurangnya sosialisasi dari Baznas
atau lembaga zakat yang lain
sehingga masyarakat juga apatis
dengan zakat yang lainnya seperti
zakat mal, profesi, dan zakat
pertanian. Mereka hanya berpatok
pada zakat fitrah saja.
1.1 I Untuk partisipasinya, saya rasa
masyarakat sekitar belum yah, karena
masyarakat sekitar itu masih sangat
primitif, masih sangat berfikir
bahwasanya kewajiban zakat mereka
itu hanya pada zakat fitrah tersebut,
sedangkan zakat fitrah yang lain
mereka bukan mengabaikan yah,
hanya untuk pemahaman agama
secara religius mereka belum paham
seperti itu, sehingga antusiasmenya
juga, partisipasi belum ada.
57
1.1 I Selama ini yang saya tahu bahwa
lembaga amil zakat atau Baznas itu
sendiri menghimpun dana itu dari
masyarakat itu sendiri dari masjid-
masjid misalnya di desa Julumate’ne
ini zakat yang dikumpulkan di masjid
kemudian diambil oleh Baznas seperti
itu yang saya ketahui sebagai kepala
desa
1.1 I Mengenai prosedur, saya rasa untuk
garis besarnya saya bisa bilang
bahwasanya prosedurnya itu pertama
masyarakat mengumpulkan zakat
fitrah setiap mau lebaran idul fitri di
masjid-masjid kemudian dihimpun
oleh Baznas itu sendiri kemudian
disalurkan tapi masih berbasis zakat
fitrah belum ada zakat yang lain-
lainnya seperti itu karena kurangnya
pemahaman tadi yang saya bilang
secara religiusnya pendekatan dari
lembaga juga kurang sehingga
masyarakat menimbulkan sikap yang
58
apatis terhadap zakat-zakat yang lain.
walaupun banyak yang tergolong
mampu di wilayah ini seperti itu.
2.2 MS Menurut saya pengelolaanya sudah
bagus tetapi perlu di lebih perhatikan
lagi
2.2 MS Tingkat pastisipasi masyarakat
menuut saya sudah bagus
2.2 MS Sebagian masyarakat mengumpulkan
zakatnya ke iman dusun atau iman
desa atau pengelola zakat.
2,2 MS Kendala tidak terlalu yaa tapi perlunya
sosialisasi untuk meningkatkan
pemahaman masyarakat terhadap
zakat
2.2 MS religiusnya pendekatan dari lembaga
juga kurang sehingga masyarakat
menimbulkan sikap yang apatis
terhadap zakat-zakat yang lain
3.3 D beliau hanya pernah mendengar
tentang adanya wajib zakat selain
zakat fitrah namun dalam
menunaikannya beliau masih belum
59
melakukannya hal ini dikarenakan
kurangnya pemahaman dan tidak
adanya perhatian dari lembaga zakat
atau pemerintah yang menghimbau
atau melakukan sosialisasi terkait
wajib zakat yang lain
D Langsung dan tidak langsung
D Langsung pada orang miskin
4.4 HS beliau menyatakan bahwa mengenai
Niza dari beberapa pengablikasianya
yang beliau tahu betul hanyalah zakat
fitrah, karena zakat fitrah merupakan
zakat yang lazim di tunaikan oleh
masyarakat sekitar sedangkan untuk
wajib zakat yang lain hamper tidak
pernah ditunaikan
4.4 HS Melalui amil zakat atau pengelola
zakat yang ada didesa
5.5 HS Saya berikan kepada orang yang
tidak mampu atau pengelolah zakat
6.6 N untuk di daerah ini tingkat
pemahaman masyarakat terkait
kadar nisab, seperti zakat mal, zakat
60
profesi dan zakat pertanian masih
sangatlah rendah karna kurangnya
pendekatan sentimental agama baik
dari lembaga zakat ataupun
pemerintah sehingga hal ini
menyebabkan ketidak tahuan
bekelanjutan tentang kadar nizab
zakat oleh masyarakat
7.7 HR beliau mengatakan bahwa penyaluran
dan pemanfaatan di Desa ini belum
dioptimalkan dengan baik, hal ini
dikarenakan belum ada dampak yang
terjadi kepada mustahik baik dalam
bentuk bantuan ataupun dalam
pemberdayaan.
8.8 N Menyatakan bahwa pemberdayaan
zakat di Desa ini dari segi
pemanfaatan belum di efektifitaskan
dan dioptimalkan secara baik
sehingga zakat belum bisa menjadi
instrumen pemberantasan di Desa ini.
61
Lampiran 4
Data Reduksi
No Coding Reduksi
Kepala Desa
1.1 I Pengelolaan zakat di desa julumate’ne
belum terlalu efisien hal ini dikarenakan
kurangnya sosialisasi dari lembaga zakat
itu sendiri seperti pendekatan agama,
pendekatan individu dan organisasi
sehingga masyarakat hanya menunjukkan
potensi pada zakat fitrah
1.1 I Karenakan paradikma yang di bangun pada
masyarakat itu hanya zakat fitrah maka
pengelolaan zakat yang berpotensi di desa
ini hanya zakat fitrah sedangkan zakat
yang lain itu terhambat dikarenakan pola
pikir masyarakat yang hanya berfikir bahwa
satu-satunya kewajiban hanya zakat fitrah
1.1
I Prosedur dalam pengumpulan zakat itu
berpatok pada pengumpulan di masjid
kemudian dihimpun oleh baznas kemudian
disalurkan kembali pada baznas kepada
masyarakat melalui masjid terdekat
62
Iman Desa
2.2 MS Dalam segi pengelolaan bisa dikatakan
baik namun ditingkatkan dalam beberapa
hal misalnya sosialisasi dari lembaga
tentang zakat kepada masyarakat
masyarakat
2.2 MS Tingkat partisipasi masyarakat di daerah
ini dikatakan baik hanya saja berkisar pada
zakat fitrah sehingga yang dikelola
lembaga baru berpendapat Pada zakat
fitrah sedangkan zakat lain belum dikelola
potensinya dengan baik
2.2 MS Yang lazim terjadi di desa ini banyak
masyarakat mengumpulkan zakat nya di
iman desa ada sebagian ke lembaga zakat
2.2 MS Tidak begitu banyak kendala yang terjadi
di desa ini hanya saja perlu namanya di
tingkatkan sosialisasi mengenai zakat baik
itu zakat ,fitrah dan mal profesi maupun
pertanian sehingga potensi dari keempat
zakat ini bisa dimaksimalkan dengan baik
Masyarakat
3.3 D Dalam hal ini dia hanya pernah dengan
63
tentang beberapa zakat tentang zakat
fitrah namun dalam segi pengaplikasianya
beliau belum menerapkannya karena tidak
tahu cara mengeluarkan zakat tersebut.
Hal ini disebabkan karena tidak adanya
pendekatan sosialisasi tentang zakat
oleh lembaga baznas setempat
4.4 HS,N Prosedur yang dilakukan melalui prosedur
pembayaran zakat yang dilakukan
masyarakat yang melalui lembaga amil
zakat atau baznas
5.5 HR,HR,N Penyaluran dan pemanfaatan di desa ini
belum dikatakan optimal dan efektif karena
dapat kita lihat dari tolak ukur dari
mustahik itu sendiri belum mendapat
bantuan dan pemberdayaan secara baik .
64
Lampiran 5
Dokumentasi Wawancara Masyarakat Desa Julumate’ne
Kepala Desa Julumate’ne
Iman Desa Julumate’ne
65
Masyarakat Desa Julumate’ne Petani
Masyarakat Desa Julumate’ne Petani
66
Masyarakat Desa Julumate’ne Ibu rumah tangga
Masyarakat Desa Julumate’ne Ibu Rumah Tangga
67
Masyarakat Desa Julumate’ne Mahasiswa
68
BIOGRAFI PENULIS
Ilmiah Reski, Lahir pada tanggal 12 Juli 1998 di Gowa,
Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Penulis
merupakan anak Pertama dari 3 bersaudara dari
pasangan Abd Muis dan Sitti Hafsah. Penulis sekarang
bertempat tinggal di Mallengkeri Luar. Penulis pertama kali menempuh
pendidikan di SD Inpres Tanah Beru pada tahun 2004 dan tamat pada
tahun 2010. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke
MTS Muhammadiyah Pokobulo dan lulus pada tahun 2013, kemudian
pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA di
sekolah MAN 2 Model Makassar dan lulus pada tahun 2016. Dan pada
tahun yang sama penulis mengikuti program S1 Ekonomi Islam Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis di Universitas Muhammadiyah Makassar sampai
dengan tahun 2020.
69
70
71