tingkat kecemasan

6
Tingkat Kecemasan Stuart dan Sundden (1998), menyatakan bahwa tingkat kecemasan terbagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut. 1. Kecemasan Ringan (Mild anxiety) Pada kehidupan sehari-hari, individu mengalami kecemasan ringan.Mayoritas individu tersebut menjadi waspada ketika menghadapi suatu permasalahan.Pada keadaan seperti ini, individu masih dapat mengatasi masalah dengan efektif dan mendapatkan perkembangan serta kreatifitas. 2. Kecemasan Sedang (Moderat anxiety) Seseorang yang dikatakan mengalami kecemasan sedang, yaitu pada saat menghadapi masalah, individu tersebut cenderung fokus terhadap hal lain yang menjadi pusat perhatiannya. Jadi, perlu pengarahan atau solusi dari orang lain untuk menyelesaikan masalahnya. 3. Kecemasan Berat (Severe anxiety) Pada tingkat ini, individu memiliki lapangan persepsi yang sangat sempit.Ketika ada masalah, pusat perhatiaannya pada hal-hal yang spesifik dan sulit untuk memikirkan hal-hal lainnya. Pada kondisi ini, dukungan keluarga dan orang terdekat sangat penting untuk dapat mengarahkannya pada hal yang lain. 4. Panik (Panic) Panik adalah tingkat kecemasan yang paling berat.Pada keadaan panic, seseorang sudah tidak bisa mengendalikan diri dan tidak pernah fokus.Dalam kondisi ini, terjadi peningkatan

Upload: dewinda-sari

Post on 28-Nov-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mengetahui tingkat kecemasan ibu bersalindan skala pengukurannya

TRANSCRIPT

Page 1: Tingkat Kecemasan

Tingkat Kecemasan

Stuart dan Sundden (1998), menyatakan bahwa tingkat kecemasan terbagi menjadi

empat, yaitu sebagai berikut.

1. Kecemasan Ringan (Mild anxiety)

Pada kehidupan sehari-hari, individu mengalami kecemasan ringan.Mayoritas individu

tersebut menjadi waspada ketika menghadapi suatu permasalahan.Pada keadaan seperti ini,

individu masih dapat mengatasi masalah dengan efektif dan mendapatkan perkembangan

serta kreatifitas.

2. Kecemasan Sedang (Moderat anxiety)

Seseorang yang dikatakan mengalami kecemasan sedang, yaitu pada saat menghadapi

masalah, individu tersebut cenderung fokus terhadap hal lain yang menjadi pusat

perhatiannya. Jadi, perlu pengarahan atau solusi dari orang lain untuk menyelesaikan

masalahnya.

3. Kecemasan Berat (Severe anxiety)

Pada tingkat ini, individu memiliki lapangan persepsi yang sangat sempit.Ketika ada

masalah, pusat perhatiaannya pada hal-hal yang spesifik dan sulit untuk memikirkan hal-hal

lainnya. Pada kondisi ini, dukungan keluarga dan orang terdekat sangat penting untuk dapat

mengarahkannya pada hal yang lain.

4. Panik (Panic)

Panik adalah tingkat kecemasan yang paling berat.Pada keadaan panic, seseorang sudah

tidak bisa mengendalikan diri dan tidak pernah fokus.Dalam kondisi ini, terjadi peningkatan

aktifitas fisik dan penurunan kemampuan untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain.

Keadaan seperti ini yang berlangsung secara terus menerus, akan mengakibatkan kelelahan

fisik bahkan kematian.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan dalam Persalinan

Wanita mengalami kecemasan saat menjelang persalinannya adalah dengan alasan

sebagai berikut (Kartono, 1998).

1. Takut Mati

Perasaan takut mati biasanya muncul karena dirinya tidak mengenal takdir nasib dari

Tuhan. Ketakutan terhadap kematian biasanya muncul pada orang yang tidak memiliki

Page 2: Tingkat Kecemasan

kepercayaan dan keyakinan terhadap Tuhan. Ketidaksiapan menghadapi kematian

menimbulkan kecemasan saat wanita menghadapi persalinan.

2. Trauma Kelahiran

Trauma kelahiran ini berupa ketakutan akan berpisahnya bayi dari rahim wanita itu

sendiri, ketakutan berpisah ada kalanya menghinggapi seorang wanita yang merasa amat

takut kalau bayinya akan terpisah dari dirinya, seolah-olah wanita tersebut menjadi tidak

mampu menjamin keselamatan bayinya.

3. Perasaan berdosa atau bersalah terhadap Ibunya

Sejak kecil kita mendapat perawatan orang tua dengan kasih sayang, setelah beranjak

dewasa tentu kita ingin membalas budi orang tua, masalah terjadi ketika kita tidak dapat

membalas budi orang tua dan apa yang terjadi pada diri kita saat ini tidak sesuai harapan

orang tua (Kartono, 1998).

4. Ketakutan Melahirkan

Kejadian melahirkan merupakan peristiwa besar yang membawa wanita berada dalam

keadaan antara hidup dan mati, sehingga wanita tersebut merasa cemas, dukungan yang

penuh dari anggota keluarga sangat penting artinya bagi seorang wanita terutama dukungan

suami yang dapat memberikan support moril terhadap Ibu (Kartono, 19)

Manifestasi Kecemasan

Menurut Hawari (2001), gejala yang sering muncul pada orang yang mengalami

gangguan kecemasan, antara lain adalah sebagai berikut.

1. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung.

2. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut.

3. Takut sendirian, takut pada keramaian, dan banyak orang.

4. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan.

5. Gangguan konsentrasi dan daya ingat.

6. Keluhan-keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran berdenging

(tinnitus), berdebar-debar, sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan, dan

sakit kepala.

Page 3: Tingkat Kecemasan

Skala Pengukuran Tingkat Kecemasan

Hawari (2001) menyatakan bahwa instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur

skala kecemasan adalah Halminton Anxiety Rating Scale (HARS) yaitu dengan mengukur aspek

kognitif dan afektif yang meliputi sebagai berikut ini.

No. Gejala Ditandai oleh

1. Perasaan cemas cemas, firasat buruk, takut akan pikiran sendiri,

mudah tersinggung.

2. Ketegangan merasa tegang, lesu, tidak dapat istirahat tenang,

mudah terkejut, mudah menangis, gemetar,

gelisah, mudah terkejut.

3. Ketakutan ketakutan pada gelap, ketakutan ditinggal

sendiri, ketakutan pada orang asing, ketakutan

pada binatang besar, ketakutan pada keramaian

lalu lintas, ketakutan pada kerumunan orang

banyak.

4. Gangguan tidur sukar masuk tidur, terbangun malam hari, tidur

tidak nyenyak, bangun dengan lesu, mimpi

buruk, mimpi yang menakutkan.

5. Gangguan kecerdasan sukar konsentrasi, daya ingat buruk, daya ingat

menurun.

6. Perasaan depresi kehilangan minat, sedih, bangun dini hari,

kurangnya kesenangan hobi, perasaan berubah

sepanjang hari.

7. Gejala somatik nyeri pada otot, kaku, kedutan otot, gigi

gemertak, suara tidak stabil.

8. Gejala sensorik tinnitus, penglihatan kabur, muka merah pucat,

merasa lemah, perasaan ditusuk-tusuk.

9. Gejala kardiovaskuler takikardia, berdebar-debar, nyeri dada, denyut

Page 4: Tingkat Kecemasan

nadi mengeras, rasa lemas seperti mau pingsan,

detak jantung hilang sekejap.

10. Gejala pernafasan rasa tertekan atau sempit di dada, perasaan

tercekik, merasa nafas pendek/ sesak, sering

menarik nafas panjang.

11. Gejala gastrointetinal sulit menelan, mual, perut melilit, gangguan

pencernaan, nyeri lambung sebelum atau

sesudah makan, rasa panas di perut, perut terasa

kembung atau penuh, muntah, defekasi lembek,

berat badan menurun, konstipasi.

12. Gejala urogenital sering kencing, tidak dapat menahan kencing,

amenorrhea, menorragi, masa haid

berkepanjangan, masa haid amat pendek, haid

beberapa kali dalam sebulan, frigiditas, ejakulasi

prekok, ereksi melemah, ereksi hilang, impoten.

13. Gejala otonom mulut kering, muka merah kering, mudah

berkeringat, pusing, sakit kepala, kepala terasa

berat, bulu-bulu berdiri.

14. Perilaku saat wawancara gelisah, tidak tenang, jari gemetar, mengerutkan

dahi atau kening, muka tegang, tonus otot

meningkat, nafas pendek dan cepat, muka

merah.