tingkat efisiensi bank syariah berbasis daerah...

93
TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE STOCHASTIC FRONTIER ANALYSIS (Studi Perbandingan Bank Jabar Banten Syariah dengan Bank DKI Syariah) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy.) Oleh: TIAN GUSTIANA NIM.108046100078 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Upload: hoangthuy

Post on 27-Aug-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN

METODE STOCHASTIC FRONTIER ANALYSIS

(Studi Perbandingan Bank Jabar Banten Syariah dengan Bank DKI Syariah)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

untuk Memenuhi Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy.)

Oleh:

TIAN GUSTIANA

NIM.108046100078

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

i

Page 3: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

ii

Page 4: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

iii

Page 5: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

iv

ABSTRAK

Tian Gustiana. 108046100078. “Tingkat Efisiensi Bank Syariah Berbasis

Daerah Dengan Metode Stochastic Frontier Analysis (Studi Perbandingan

Bank Jabar Banten Syariah dengan Bank DKI Syariah)”. Perbankan Syariah,

Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam rangka mendorong pengembangan industri perbankan syariah agar

dapat menghasilkan kinerja yang terbaik, dan mempunyai daya saing yang tinggi

dalam industri perbankan nasional, maka bank harus memiliki efisiensi operasional

yang bagus. Penelitian ini mengukur tingkat efisiensi Bank Jabar Banten Syariah

dan Bank DKI Syariah selama periode Januari 2011 hingga Desember 2014.

Variabel input yang digunakan adalah total simpanan, beban operasional, dan total

aset, sedangkan variabel output-nya adalah total pembiayaan.. Dengan

menggunakan metode Stochastic Frontier Analysis (SFA), didapatkan hasil rata-rata

tingkat efisiensi pada Bank Jabar Banten Syariah sebesar 0.9523. Rata-rata tingkat

efisiensi biaya Bank DKI Syariah sebesar 0,9339.

Kata Kunci: Efisiensi, Stochastic Frontier Analysis (SFA), Bank Jabar Banten

Syariah dan Bank DKI Syariah.

Page 6: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas asma-Mu Yaa Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, yang telah memberikan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai bagian dari tugas akademik di

Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Syariah (S. E. Sy). Teriring pula shalawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW,

manusia terbaik yang menjadi rahmat dan suri tauladan bagi seluruh umat manusia,

beserta salam kepada semua keluarga dan para sahabat serta pengikut beliau hingga

hari kiamat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini ditemui beberapa

kesulitan, namun berkat arahan, motivasi, bimbingan, dan doa dari berbagai pihak,

maka skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, izinkanlah

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Dan pendahulu

– pendahulu beliau yaitu Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA,.

MM. dan Dr. J.M. Muslimin, MA.

2. Dr. Euis Amalia, M.Ag, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan pengarahan dan membantu penulis secara

tidak langsung dalam menyiapkan skripsi ini bahkan sejak beliau menjabat

Page 7: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

vi

sebagai Ketua Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. H. Yayan Sopyan, M.Ag selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi

Umum Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta dan Dr. Ahmad Tholabi, MA selaku Wakil Dekan

Bidang Kemahasiswaan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta terima kasih atas segala bantuan

dan ilmu yang beliau berikan.

4. AM. Hasan Ali, MA selaku Ketua Program Studi Muamalat Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan

pendahulu beliau Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH terima kasih atas segala ilmu

dan nasihat serta motivasi yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan

skipsi ini.

5. Abdurrauf, Lc, MA dan pendahulu beliau, Mu’min Rauf, M. Ag, selaku

Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Yuke Rahmawati, MA, selaku dosen pembimbing yang senantiasa

memberikan bimbingan, tuntunan, masukan dan solusi yang amat baik

kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

7. DR. Hj. Azizah, MA, selaku dosen penasihat Akademik yang senantiasa

memberikan bimbingan, tuntunan, masukan dan solusi yang amat baik

kepada penulis selama mengampu penulis..

Page 8: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

vii

8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah dengan sabar

memberikan bekal ilmu yang tak terhingga nilainya. Semoga menjadi ilmu

yang bermanfaat. Aamiin.

9. Kepala perpustakaan utama UIN Jakarta dan perpustakaan Fakultas Syariah

dan Hukum beserta jajarannya yang telah membantu penulis dengan

menyediakan fasilitas berupa referensi - referensi yang penulis butuhkan

dan ruangan yang kondusif untuk mengerjakan skripsi, sehingga skripsi ini

bisa terselesaikan dengan baik.

10. Seluruh Staf Program Studi Mua’malat yang senantiasa meluangkan

waktunya untuk membantu penulis dalam menyelesaikan kebutuhan

administrasi selama perkuliahan.

11. Kepada Ibu Yeti Haryati, Ibuku, dan Bapak Sutiyana, Ayahku tercinta, yang

tak pernah lelah memberikan semangat, serta iringan do’a yang tak pernah

putus ,dan jasa yang tidak akan pernah bisa terbayar sampai kapanpun.

Maafkan atas segala kesalahan, dan semoga skripsi ini bisa memberikan

senyuman serta rasa bangga untuk Ibu dan Ayah.

12. Kepada Adikku, Dea Setiyawati Terima kasih atas segala dukungan dan

semangat yang diberikan, Barakallah.

13. Kepada teman-teman yang berjasa membantu penyelesaian skripsi ini,

Terima kasih banyak dan rasa syukur atas bantuan juga solusi dari kalian

selama ini.

Page 9: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

viii

14. Sahabat dan keluarga dari Perbankan Syariah 2008 kelas C untuk

perjuangan bersama selama masa kuliah

15. Kepada semua teman - teman organisasi kampus seperti KAMMI, LDK,

LiSEnSi, dan KKN Greenlight Cigombong, Terima kasih telah memberi

banyak keberkahan dan ilmu dalam perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Dengan

segenap kerendahan hati Penulis mengharapkan saran, arahan maupun kritikan

demi penyempurnaan hasil penelitian ini. Skripsi ini diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi berbagai pihak, bagi pengembangan diri Penulis khususnya dan bagi

para pembaca pada umumnya. Akhirnya segala sesuatunya penulis serahkan

kehadirat Allah Azza Wa Jalla, semoga senantiasa dalam naungan rahmat dan

hidayah-Nya. Aamiin

Jakarta, 28 September 2015

Tian Gustiana

Page 10: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING........................................................i

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ................................................................ii

LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................iii

ABSTRAK ............................................................................................................iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................v

DAFTAR ISI .........................................................................................................ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ..............................................................................1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................................5

C. Rumusan Masalah ......................................................................................6

D. Pembatasan Masalah ...................................................................................6

E. Tujuan Penelitian .........................................................................................7

F. Manfaat Penelitian ......................................................................................7

G. Review Studi Terdahulu ..............................................................................7

H. Kerangka Konsep………….......................................................................11

I. Hipotesis Penelitian ...................................................................................13

J. Sistematika Penulisan ................................................................................14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................16

A. Sekilas Tentang Bank Syariah ..................................................................16

Page 11: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

x

1) Pengertian Bank Syariah ...............................................................16

2) Fungsi Perbankan Syariah .............................................................16

3) Peranan Bank Syariah dalam Sistem Keuangan ...........................19

B. Pengertian Efisiensi ...................................................................................20

C. Teknik Pengukuran Efisiensi Perbankan ...................................................23

D. Teknik Pengukuran Stochastic Frontier Analysis (SFA) ...........................25

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................28

A. Objek Penelitian ........................................................................................28

B. Jenis dan Sumber Data ..............................................................................28

C. Populasi dan Sampel .................................................................................29

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................29

E. Spesifikasi Variabel Input dan Output ......................................................30

F. Definisi Operasional .................................................................................32

1) Variabel Input ................................................................................32

2) Variabel Output .............................................................................33

G. Metode Analisis Data ................................................................................34

1) Stochastic Frontier Analysis (SFA) ...............................................35

2) Uji Asumsi Ordinary Least Square (OLS) ....................................37

3) Uji Statistik ...................................................................................39

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................................42

A. Profil Singkat Objek Penelitian ................................................................42

1) Sekilas Tentang Bank Jabar Banten Syariah ...............................42

2) Sekilas Tentang Bank DKI Syariah ...............................................45

Page 12: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

xi

B. Analisis Regresi ........................................................................................46

1) Uji Asumsi Ordinary Least Square (OLS) ......................................46

2) Uji Statistik .....................................................................................52

C. Pembahasan Efisiensi Perbankan ..............................................................58

1) Efisiensi Bank Jabar Banten Syariah ..............................................59

2) Efisiensi Bank DKI Syariah ...........................................................62

BAB V PENUTUP ...............................................................................................67

A. Kesimpulan ...............................................................................................67

B. Saran .........................................................................................................68

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................70

LAMPIRAN .........................................................................................................73

Page 13: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah dan Kantor Perbankan Syariah Tahun 2008 -

2014……………………………………………….…………………..2

Tabel 2.1 Kegiatan Usaha BUS, UUS dan BPRS……………………...……......17

Tabel 3.1 Variabel Input dan Output.……………………………...…………....42

Tabel 4.1 Hasil Uji Autokorelasi…………………………………….…………60

Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas………………………………...…………62

Tabel 4.3 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)..………………………………64

Tabel 4.4 Hasil Uji t Bank Jabar Banten Syariah……………………..………..65

Tabel 4.5 Hasil Uji t Bank DKI Syariah……………………………...………...67

Tabel 4.6 Hasil Uji F Bank Jabar Banten Syariah ………………………..……68

Tabel 4.7 Hasil Uji F Bank DKI Syariah…………………………………...…..70

Tabel 4.8 Hasil Estimasi Regresi Berganda Bank Jabar Banten Syariah………71

Tabel 4.9 Tingkat Efisiensi Bank Jabar Banten Syariah…………….…………72

Tabel 4.10 Hasil Estimasi Regresi Berganda Bank DKI Syariah…………….....74

Tabel 4.11 Tingkat Efisiensi Bank DKI Syariah………………………………...75

Tabel 4.12 Perbandingan Efisiensi Bank Jabar Banten Syariah dan Bank DKI

Syariah………………………………………………………………65

Page 14: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Teoritis………………………………………...8

Gambar 1.2 Alur Pengukuran Efisiensi…………………………………………...9

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Bank Jabar Banten Syariah…………………..58

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Bank DKI Syariah…………………………...59

Gambar 4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas Bank Jabar Banten Syariah…………..61

Gambar 4.4 Hasil Uji Heterokedastisitas Bank DKI Syariah …………………...62

Gambar 4.5 Grafik Efisiensi Bank Jabar Banten Syariah………………………..73

Gambar 4.6 Grafik Efisiensi Bank DKI Syariah………………………………...76

Page 15: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank bagi masyarakat ekonomi modern saat ini memiliki peranan yang

sangat krusial. Karena, dengan adanya perbankan terjadi fungsi intermediasi antar

masyarakat yang memiliki uang kepada masyarakat yang membutuhkan uang.

Dengan adanya intermediasi ini maka terjadilah pembangunan dan peningkatan

produktivitas masyarakat.

Di Indonesia, terdapat dua jenis bank yaitu bank berbasis bunga

(konvensional) dan bank syariah. Pada kali ini, penulis akan lebih membahas pada

bank syariah. Perbankan syariah di Indonesia, hadir sebagai lembaga keuangan

yang berfungsi sebagai intermediasi antara pemilik dana dengan pihak yang butuh

dana melalui mekanisme yang sesuai dengan syariat Islam. Dasar hukum dari

berdirinya bank syariah di Indonesia adalah UU Perbankan Syariah No. 21 tahun

2008. Bank syariah sendiri terdiri dari 3 jenis yaiu Bank Umum Syariah ( BUS) dan

Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

Perkembangan bank syariah di Indonesia relatif selalu meningkat dari tahun

ke tahun. Hal ini dapat digambarkan dari tabel di bawah ini:

Tabel 1.1

Perkembangan Jumlah dan Kantor Perbankan Syariah Tahun 2008-2014

Indikator 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

BUS 5 6 11 11 11 11 12

Page 16: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

2

Jumlah Kantor 581 7.11 1.215 1.401 1.745 1.998 2.151

UUS 27 25 23 24 24 23 22

Jumlah Kantor 241 287 262 336 517 590 320

Sumber: Bank Indonesia ( diolah sesuai kebutuhan)

Dari data di atas, meskipun pertumbuhannya lambat, jaringan kantor

layanan BUS dan UUS di Indonesia diperkirakan akan terus berkembang dengan

Pesat.

Dari segi keuangan, industri perbankan syariah telah mengalami

peningkatan volume Usaha. Seperti ditunjukan Statistik Bank Syariah, pada

Desember 2013 aset perbankan syariah telah mencapai Rp 242,276 Triliun. Hal ini

meningkat sebesar 24,23 % dibandingkan pada Desember tahun 2012. Sedangkan

dari segi pembiayaan meningkat dari sebesar Rp 147,5 Triliun Rupiah pada

Desember 2012 menjadi Rp 184,12 Triliun atau sebesar 24,82 %. Dari tingkat

penghimpunan dana pihak ketiga meningkat dari Rp 147.42 Triliun menjadi Rp

183,53 Triliun atau sebesar 24,49%.1 Pada tahun 2013 marketshare perbankan

syariah telah mencapai 4,8 % perbankan nasional.2

Di Indonesia terdapat bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki dimiliki

oleh pemerintah daerah. Bank yang saham mayoritas dimiliki pemerintah daerah

disebut dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD). Diantara BPD yang terdapat di

Indonesia tersebut ada yang telah membuka layanan syariah baik berbentuk BUS

1 Bank Indonesia (2014), Statistik Perbankan Syariah Januari 2014. Diakses 26

September 2014 dari www.bi.go.id 2 Agustianto (2014). “Outlook Perbankan Syariah 2014”.diakses tanggal 26

September 2014 dari www.agustiantocentre.com

Page 17: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

3

ataupun UUS. Diantara BPD tersebut contohnya adalah PT. Bank Jabar Banten Tbk

dan PT. Bank DKI. Kedua bank di atas telah memiliki layanan keuangan berbasis

syariah walaupun memiliki perbedaan jenis. Bank Jabar Banten Syariah telah

berbentuk sebagai Bank Umum Syariah (BUS) sedangkan Bank DKI Syariah

berbentuk sebagai Unit Usaha Syariah (UUS).

Bank syariah sebagai lembaga keuangan komersial, tentu bank syariah

bertujuan untuk mendapat keuntungan dalam operasionalnya (profit oriented).

Keuntungan tersebut di dapat dari hasil penghimpunan dana dan penyaluran dana

kembali kepada masyarakat. Sebagai pihak yang menghimpun dana masyarakat,

bank harus mempunyai kinerja yang baik agar semakin menarik minat masyarakat

agar menempatkan dananya di bank tersebut.

Kinerja yang baik tersebut dapat ditunjukkan dari keuntungan bank tersebut

dalam menjalankan operasionalnya. Apabila sebuah bank memiliki tingkat kinerja

keuangan yang menguntungkan maka bank tersebut terkategori sebagai bank yang

sehat. Selain dari jumlah keuntungan, kategori bank sehat pun dapat dilihat dari

pengukuran terhadap efisiensi bank tersebut dalam mengelola sumber dana yang

dimiliki.

Efisiensi secara sederhana dapat dipahami sebagai pengukuran kemampuan

bank mengelola sumberdaya keuangan bank (input) dalam menghasilkan

penghasilan (output) yang maksimal. Pada saat pengukuran efisiensi , bank

dihadapkan pada kondisi bagaimana mendapat tingkat output yang optimal dengan

tingkat input yang ada, atau mendapatkan tingkat input yang minimum dengan

tingkat output tertentu. Pengukuran efisiensi ini menjadi sangat penting karena

Page 18: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

4

efisiensi ini menggambarkan kesehatan sebuh bank sehingga akan semakin menarik

investor dan nasabah untuk menempatkan dananya di bank tersebut.

Efisiensi merupakan salah satu kinerja yang mendasari seluruh kinerja

sebuah organisasi. Kemampuan menghasilkan output yang maksimal dengan input

yang ada merupakan ukuran kinerja yang diharapkan. Pada saat pengukuran

efisiensi dilakukan, bank dihadapkan pada kondisi bagaimana mendapatkan tingkat

output yang optimal dengan tingkat input yang ada, atau mendapatkan tingkat input

yang minimum dengan tingkat output tertentu. Dengan diidentifikasikannya alokasi

input dan output, dapat dianalisa lebih jauh untuk melihat penyebab

ketidakefisiensian.

Efisiensi dalam dunia perbankan adalah salah satu parameter kinerja yang

cukup populer, banyak digunakan karena merupakan jawaban atas kesulitan-

kesulitan dalam menghitung ukuran-ukuran kinerja perbankan. Sering kali,

perhitungan tingkat keuntungan menunjukkan kinerja yang baik, tidak masuk

dalam kriteria “sehat” atau berprestasi dari sisi peraturan.

Berdasarkan keterangan dan gambaran di atas, maka peneliti tertarik

mengambil judul “TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS

DAERAH DENGAN METODE STOCHASTIC FRONTIER ANALYSIS

(Studi Perbandingan Bank Jabar Banten Syariah dengan Bank DKI Syariah)

“.

Alasan penulis memilih PT. Bank Jabar Banten Syariah dan Bank DKI

Syariah adalah sebagai berikut:

Page 19: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

5

1. Wilayah asal kedua BPD Syariah di atas merupakan wilayah yang dekat

dengan pusat pemerinmtahan dan bisnis di Indonesia. Oleh karena itu

diasumsikan kedua bank tersebut memiliki asset terbesar di antara BPD dan

BPDS dari daerah lain.

2. Kedua BPDS di atas merupakan BPDS tertua yang lahir di Indonesia.

3. Meskipun berbeda dari segi jenis Bank (BUS dan UUS), akan tetapi kedua

bank memiliki aset yang besar dengan nilai lebih dari 1 triliun rupiah pada

tahun 2014.

4. Kedua BPDS di atas memiliki data tersedia paling lengkap pada periode

penelitian dibanding dengan BPD dan BPDS yang lain.

B. Identifikasi Masalah

Efisiensi merupakan parameter yang sangat penting dalam menilai dan

mrngukur kinerja sebuah institusi. Khusus di perbankan, efisiensi merupakan

gambaran hasil kinerja dari serangkaian sistem yang berlaku dalam bank. Efisiensi

tersebut sangat berkaitan dengan banyak faktor baik itu internal dan eksternal.

Maka dari itu dalam tema mengenai efisiensi bank syariah, maka akan timbul

beberapa contoh masalah seperti di bawah ini:

1) Perbandingan efisiensi perbankan konvensional dan bank syariah

2) Perbandingan efisiensi perbankan syariah antar bank syariah

3) Faktor internal yang paling berpengaruh terhadap efisiensi perbankan

syariah

4) Faktor eksternal apa yang paling berpengaruh terhadap efisiensi perbankan

syariah

Page 20: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

6

5) Langkah stakeholder dalam memacu efisien dalam perbankan syariah

6) Dan lain sebagainya

C. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan bahwa pokok-pokok

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Berapa tingkat efisiensi pada Bank Jabar Banten Syariah dan Bank DKI

Syariah pada Januari 2011 - Desember 2014 berdasarkan Pendekatan

Parametrik Stochastic Frontier Analysis ?

2. Variabel apa yang paling berpengaruh terhadap nilai efisiensi pada Bank

Jabar Banten Syariah dan Bank DKI Syariah?

D. Pembatasan Masalah

Melihat banyaknya permasalahan seperti dalam bahasan di atas, maka

sangat diperlukan adanya pembatasan atau pemfokuskan masalah. Untuk membatasi

masalah agar lebih fokus dan tidak kabur, maka ditetapkan batasan masalah adalah :

a) Penelitian ini hanya dilakukan pada Bank DKI Syariah dan Bank Jabar

Banten Syariah hanya pada kurun waktu antara Januari 2011- Desember

2014.

b) Data yang digunakan merupakan laporan keuangan tiga bulanan yang

diterbitkan pada periode Januari 2011- Desember 2014.

c) Analisis yang digunakan adalah dengan metode parametrik Stochastic

Frontier Analysis (SFA) dengan pendekatan Intermediasi (The

Intermediation Approach).

Page 21: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

7

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengukur tingkat

efisiensi dari 2 bank Syariah berbasis daerah Bank Pembangunan Daerah Syariah

(BPDS) yaitu Bank DKI Syariah dan Bank Jabar Banten Syariah pada kurun

periode Januari 2011 – Desember 2014.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

a) Bagi Peneliti dan peneliti selanjutnya

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi wahana pengetahuan dan

pengalaman mengenai perbankan syariah bagi peneliti maupun bagi peneliti

selanjutnya yang tertarik untuk meneliti tentang perbankan syariah.

b) Bagi Universitas

Menambah koleksi dan referensi mengenai onjek yang diteliti, yaitu efisiensi

perbankan syariah.

c) Bagi Bank yang Bersangkutan

Memberikan informasi tentang kinerja (tingkat efisiensi) bank syariah

tersebut dalam kurun waktu periode yang diteliti.

G. Review Studi Terdahulu

Penelitian untuk mengukur tingkat efisiensi pada perbankan telah banyak

dilakukan, baik melalui metode parametrik maupun dengan metode non parametrik.

Muliaman D. Hadad, Wimboh Santoso, Eugenie Mardanugraha, dan

Dhaniel Illyas (2003) 3 meneliti tentang pendekatan parametrik untuk efisiensi

3 Muliaman D. Hadad, Wimboh Santoso, Eugenie Mardanugraha, dan Dhaniel Illyas.

“Pendekatan Parametrik Untuk Efisiensi Perbankan Indonesia” (Jurnal Bank Indonesia, 2003)

Page 22: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

8

perbankan Indonesia. Penelitian ini ingin membandingkan pengukuran tingkat

efisiensi perbankan Indonesia dengan metode Stochastic Frontier Approach (SFA)

dengan metode Distribution Free Approach (DFA). Di sini peneliti menghitung

tingkat efisiensi perbankan Indonesia dengan data bank secara keseluruhan tidak

dikelompok-kelompokan dan juga menghitung tingkat efisiensi perbankan

Indonesia dengan data bank yang dikelompokkan berdasarkan kategori bank. Hasil

dari penelitian tersebut, skor efisiensi DFA lebih beragam dibandingkan dengan

skor efisiensi SFA, jika digunakan data bulanan dan data tahunan yang

menggabungkan seluruh bank. Namun demikian, bank-bank yang paling efisien

yang dihasilkan dengan menggunakan kedua metode adalah sama. Hasil

perhitungan efisiensi berdasarkan SFA dan DFA dengan menggunakan data bank

yang dikelompokkan terlebih dahulu berdasarkan kategorinya, menghasilkan hasil

perhitungan yang tidak konsisten. Ketidakkonsistenan ini sangat mungkin

disebabkan karena kurangnya cross section observation yang digunakan, sehingga

keragaman data berkurang. Hasil perhitungan ini juga menyimpulkan bahwa bank

dengan kategori bank asing campuran merupakan kategori yang paling efisien

dibandingkan dengan kategori lainnya. Adanya konsistensi perhitungan dengan

menggunakan metode parametrik dengan menggunakan data bulanan dan tahunan

dari bank tanpa mengelompokkan berdasarkan kategorinya. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa metode parametrik efektif jika diterapkan untuk menentukan

bank yang bertindak paling efisien dalam sampel tanpa terlebih dahulu

mengelompokkan bank berdasarkan kategorinya. Konsistensi ini ditunjukkan

Page 23: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

9

dengan melihat bank yang sama untuk bank yang bertindak paling efisien dalam

sampel, baik dengan menggunakan metode SFA maupun metode DFA.

Suswadi (2007)4 meneliti tentang analisis efisiensi perbankan syariah di

Indonesia dengan metode Stochastic Frontier Approach (SFA) dari periode Januari

2003 sampai Desember 2006. Penentuan input dan output dalam penelitian ini

menggunakan Value Added. Input terdiri dari dana pihak ketiga dan modal disetor.

Sedangkan output terdiri dari penempatan pada Bank Indonesia, penempatan pada

bank lain, dan pembiayaan yang diberikan. Dalam penelitian ini, efisiensi bank

syariah didasarkan pada kemampuan bank syariah menghasilkan profit dari input

dan output yang digunakan, sehingga istilah profit dalam penelitian ini memiliki

makna yang sama. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel input dan output

berpengaruh sebesar 53,7%. Selama periode penelitian perbankan syariah di

Indonesia mengalami efisiensi rata-rata sebesar 94,37% tiap tahunnya. Dan

berdasarkan hasil uji parsial dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini, variabel-

variabel yang digunakan ada yang tidak berpengaruh terhadap laba perbankan

syariah.

Penelitian yang dilaukan oleh Rino A. N dan Harjum M.5 yang berjudul

“Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

dengan Metode Stochastic Frontier Analysis (2005-2009). Variabel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah total simpanan, biaya operasional, biaya operasional

4 Suswadi, “Analisis Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia (Metode Stochastic Frontier

Approach “(Skripsi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2007) 5 Rino A. N dan Harjum M, “Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah (BUS)

dan Unit Usaha Syariah (UUS) dengan Metode Stochastic Frontier Analysis” (Semarang:

Universitas Diponegoro, 2011)

Page 24: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

10

lain, total pembiayaan. Hasil penelitian ini mengatakan bahwa BUS dan UUS selalu

mengalami peningkatan efisiensi. Namun BUS sedikit lebih baik dari UUS selama

periode penelitian.

Penelitian yang dilakukan oleh Kukuh Ari Arbi6 yang berjudul “Pendekatan

Parametrik dan Non Parametrik Untuk Efisiensi Perbankan (Studi Kasus Bank-

Bank BUMN dan Bank-Bank Asing yang Terdaftar di Bank Indonesia). Jakarta:

Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah”. Hasil dari

penelitian ini adalah Berdasarkan pengukuran SFA Panel Stochastik, tingkat

efisiensi biaya Bank BUMN lebih tinggi daripada tingkat efisiensi Bank Asing,

yaitu 77.4% Bank BUMN dan 73.6% Bank Asing. Dengan tingkat rata-rata efisiensi

seluruh Bank sebesar 75%, mengindikasikan bahwa input yang digunakan

perbankan sebesar 25% belum dapat menghasilkan output yang efisien. Sedangkan

berdasarkan pengukuran DEA, tingkat efisiensi teknik Bank BUMN sebesar 99%

dan Bank Asing 86%. Tingkat efisiensi overall (teknik dan skala) Bank BUMN 94.8%

dan Bank Asing 72.5%. Oleh karena itu, baik pendekatan parametrik (SFA) dan non

parametrik (DEA) menyimpulkan bahwa tingkat efisiensi Bank BUMN lebih tinggi

dibandingkan Bank Asing.

Penelitian yang dilakukan oleh Rafika Rahmawati7 yang berjudul “Efisiensi

Pengelolaan Dana Bank Syariah Di Indonesia (Dengan Pendekatan Parametrik).

Jakarta: Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah”. Hasil dari

6 Arbi, Kukuh Ari. 2011. “Pendekatan Parametrik dan Non Parametrik Untuk Efisiensi

Perbankan (Studi Kasus Bank-Bank BUMN dan Bank-Bank Asing yang Terdaftar di Bank

Indonesia)”. Jakarta : Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah 7 Rafika Rahmawati,. 2011. “Efisiensi Pengelolaan Dana Bank Syariah Di Indonesia

(Dengan Pendekatan Parametrik)”. Jakarta: Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah.

Page 25: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

11

penelitian ini adalah tingkat efisiensi biaya pada ketiga Bank Umum Syariah secara

umum tiap bulannya mengalami penurunan. Dan pada tiap awal tahun tingkat

efisiensi biaya akan mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena pada awal

bulan, total biaya pada bank mengalami penurunan, sehingga tingkat efisiensi biaya

akan meningkat. Hipotesis penelitian ini yang menyatakan bahwa terdapat

pengaruh antara komponen input (beban personalia dan beban bagi hasil) dan

output (total pembiayaan dan surat berharga yang dimiliki) terhadap tingkat

efisiensi biaya secara simultan, dapat diterima.

Perbedaannya dengan penelitian-penelitian tersebut, letak penelitian ini

ingin menganalisis berapa tingkat efisiensi dari segi produksi dengan menggunakan

pendekatan statistik parametrik yaitu dengan metode Stochastic Frontier Analysis

(SFA). Pendekatan dalam menentukan input dan output pada penelitian ini

menggunakan pendekatan perantaraan (Intermediation Aprroach), di mana

kemudian dianalisis komponen-komponen input dan output apa saja yang

mempengaruhi tingkat efisiensi biaya pada bank syariah

H. Kerangka Konsep

Penelitian ini mengukur efisiensi dengan mengunakan pendekatan

Stochastic Frontier Analysis (SFA) dilakukan dengan cara menentukan jenis input

dan output terlebih dahulu. Analisis ini menghasilkan persamaan frontier yang

merupakan interaksi antara input (total simpanan, total aset dan beban operasional)

dan output (total pembiayaan) dalam mempengaruhi efisiensi yang dilakukan oleh

bank syariah.

Page 26: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

12

Hubungan interaksi input dan output akan menentukan nilai efisiensi

perbankan. Berdasarkan nilai efisiensi ini kemudian dianalisis pengaruh komponen

input dan output terhadap tingkat efisiensi pada perbankan syariah.

Untuk lebih jelasnya kerangka konsep ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar 1.1

Kerangka Konsep

Total Simpanan

Beban Operasional

Total Aset

Total Pembiayaan

Variabel Input

Variabel Output

Pengukuran Efisiensi

(Pendekatan Intermediasi dan metode Stochastic Frontier Analyz)e

Nilai Efisiensi

Teknik dalam pengukuran efisiensi perbankan secara parametrik dalam

penelitian ini mengggunakan beberapa perangkat lunak yang dibutuhkan.

Perangkat lunak yang digunakan antara lain Microsoft Excel untuk membuat row

data, spss 19 untuk cleaning data dan pengujian Ordinary Least Square (OLS) serta

uji statistik. Penghitungan efisiensi menggunakan perangkat lunak frontier 4.1.

Page 27: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

13

Langkah-langkah pengukuran efisiensi dapat dilihat dalam alur seperti pada gambar

di bawah ini:

Gambar 1.2

Alur Pengukuran Efisiensi

Row Data

Cleaning Data

Estimasi Fungsi Produksi

Estimasi Nilai Efisiensi

Nilai Efisiensi

Microsoft Excel

SPSS 19

FRONTIER 4.1

I. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah dugaan sementara/ kesimpulan sementara dari suatu

penelitian yang masih harus dibuktikan kebenarannya dengan serangkaian

pengujian dalam penelitian. Dalam penelitian ini, Nilai efisiensi perbankan syariah

diasumsikan dapat dihasilkan dari hubungan interaksi antara variabel input dan

variabel output. Berdasarkan asumsi diatas, peneliti melakukan rumusan hipotesis

sebagai berikut:

H0 = Tidak terdapat pengaruh antara komponen input dan output terhadap

efisiensi perbankan syariah.

Page 28: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

14

Ha = Terdapat pengaruh antara komponen input dan output terhadap

efisiensi perbankan syariah

Untuk mendapatkan hasil yang signifikan (mendekati kebenaran) maka

penelitian ini menggunakan derajat keyakinan 95% (α = 5%)

J. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dibagi menjadi 5 bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang; latar belakang, identifikasi masalah,

perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat

penulisan, review studi terdahulu yang berhubungan dengan yang

tema yang dibahas disertai perbedaan dengan bahasan penulis dan

sistematika penulisan. Hasil - hasil penulisan yang pernah dilakukan

sebelumnya dan dijadikan acuan dalam penulisan skripsi ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang. Selain itu juga berisi penyajian data empiris

yang menjadi objek dalam penulisan ini secara objektif tanpa adanya

persepsi dari penulis. Data empiris itu antara lain berisi tentang teori

bank dan bank syariah, teori tentang Efisiensi dan metode metode

pengukuran dari efisiensi perbankan.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini. Dalam bab ini juga dijabarkan mengenai metode analisisnya

yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian dengan

menggunakan rumus-rumus yang sesuai dengan masalah.

Page 29: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang perhitungan data yang diperoleh dalam

penelitian sehingga akan diketahui hasilnya, dan penjelasan

mengenai data yang diperoleh dari perhitungan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil-hasil perhitungan

analisis dan berisi saran yang sesuai dengan permasalahan yang

terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

Page 30: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sekilas Tentang Bank Syariah

1) Pengertian Bank Syariah

Dalam Undang Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbakan

Syariah dikatakan bahwa, perbankan Syariah merupakan perbankan yang

kegiatannya berdasarkan prinsip syariah atau hukum Islam. Prinsip Syariah

adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak

lain untuk penyimpan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha atau

kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan prinsip syariah. antara lain

pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan

berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli

barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan

barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau

dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa

dari pihak bank ke pihak lain (ijarah wa itiqna)8.

2) Fungsi Bank Syariah

Sebagaimana tercantum dalam UU No. 21 Tahun 2008, fungsi dari

perbankan syariah adalah:

1. Fungsi Umum

8 Undang Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

Page 31: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

17

a) Penghimpun dana

Bank Syariah dapat menghimpun dana masyarakat dalam

bentuk simpanan antara lain:

a) Produk simpanan berbentuk tabungan , deposito, dan giro.

b) Lembaga keuangan lewat penempatan dana yang sewaktu-waktu

dapat ditarik.

c) Pemilik modal berupa setoran awal pada saat pendirian ataupun

penambahan modal.

b) Penyalur dana

Dana yang dihimpun disalurkan dalam bentuk pembiayaan

atau bentuk lainnya dalam bentuk investasi pembelian sukuk

(obligasi syariah), serta penyertaan dalam bentuk bagi hasil.

c) Pelayan Jasa Keuangan

Melakukan pelayanan lalu lintas pembayaran dilakukan

dalam berbagai aktivitas, seperti pengiriman yang (transfer),

penagihan berupa collection, kartu debit, kartu kredit syariah,

transaksi tunai, Real Time Gross Settlement (RTGS), kliring,

Automatic Teller Machine (ATM), electronic banking, dan layanan

perbankan lainnya.

2. Fungsi Khusus

a) Agen of Trust

Lembaga kepercayaan (trust) bagi masyarakat dalam

Page 32: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

18

penempatan dan pengelolaan dana berdasarkan prinsip syariah.

b) Agent of Development

Institusi yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi

rakyat dan negara yang berbasis prinsip syariah.

c) Agent of Service

Memberikan pelayanan jasa perbankan dalam bentuk aneka

transaksi keuangan kepada masyarakat guna mendukung kegiatan

bisnis dan perekonomian.

d) Agent of Social

Bank syariah dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk

lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat,

infaq, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya serta menyalurkannya

kepada organisasi pengelola zakat. Selain itu dapat pula menghimpun

dana sosial yang berasal dari wakaf uangdan menyalurkannya kepada

pengelola wakaf (nazhir) sesuai dengan kehendak pemberi.

e) Agent of Business

Bank syariah dapat berfungsi sebagai mudharib yaitu

sebagai pengelola dana nasabah untuk berbagi hasil. Bank syariah

juga dapat berperan sebagai pemodal yang memberikan pembiayaan

pada pihak lain. Bank Syariah juga dapat menjadi agen yang

mempertemukan antara pebisnis atau mewakili bisnis nasabah.

Page 33: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

19

3) Peranan Bank Syariah dalam Sistem Keuangan

Perbankan syariah memiliki fungsi dan peranan yang sangat vital

sistem keuangan negara.

1. Pengalihan Aset (asset transmutation)

Sumber dana yang diberikan untuk pembiayaan berasal dari

pemilik dana selaku unit surplus. Jangka waktunya dapat diatur

sesuai keinginan pemilik dana sehingga bank berperan

sebagaipengalih aset yang likuid dari unit surplus (Shahibul Mal)

kepada unit deficit selaku pengelola dana (Mudharib) atau yang

memerlukan pembiayaan dalam bentuk jual beli, sewa- menyewa,

atau dengan akad lainnya.

2. Transaksi (transaction)

Bank memberikan layanan dan kemudahan kepada para

pelaku ekonomi untuk melakukan berbagai transaksi keuangan yang

menyangkut barang dan jasa.

3. Likuiditas (liquidity)

Bank juga berperan sebagai penjaga likuiditas masyarakat

dengan adanya aliran dana dari unit surplus kepada unit defisit lewat

mekanisme pengelolaan penghimpunan dan penyaluran dana

masyarakat.

4. Broker of Business

Bank dapat berperan sebagai broker untuk mempertemukan

Page 34: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

20

para pebisnis , terutama antar nasabah mereka sendiri, sehingga

mampu menjembatani informasi yang tidak simetris (assymetric

information) dan terjadi efisiensi biaya ekonomi, terutama dalam

praktik bisnisnya yang bervariasi, seperti dalam hal jual beli, sewa

menyewa, sewa beli, gadai dan bagi hasil.

B. Pengertian Efisiensi

Dalam kamus besar bahasa Indonesia9 efisiensi yaitu tepat atau sesuai untuk

mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang-buang waktu,

tenaga, biaya), mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat, berdaya guna,

bertepat guna. Efisiensi didefinisikan sebagai perbandingan antara keluaran (output)

dengan masukan (input), atau jumlah yang dihasilkan dari suatu input yang

dipergunakan. Suatu perusahaan dapat dinilai efisien jika mampu menggunakan

input yang sama dengan perusahaan lain namun mampu menghasilkan output yang

lebih besar, atau sebaliknya mampu menghasilkan output yang sama dengan

perusahaan lain dengan input yang lebih kecil.

Menurut Parmono dan Darmawan 10 , Suatu perusahaan dapat dikatakan

efisiensi apabila mempergunakan jumlah unit yang lebih sedikit bila dibandingkan

dengan jumlah unit input yang digunakan perusahaan lain untuk menghasilkan

output yang sama, atau mempergunakan unit input yang sama, dapat menghasilkan

jumlah output yang lebih besar. Ada tiga faktor yang menyebabkan efisiensi, yaitu:

9 Badan Pengembangan dan pembinaan Bahasa Kemendikbud, Kamus Bahasa Indonesia

Untuk Pelajar, Jakarta 2011. Hal, 107 10 Permono dan Darmawan (2000), “Analisis Efisiensi Industri perbankan di Indonesia”

(studi kasus Bank-Bank Devisa di Indonesia Tahun 1991-1996), Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Indonesia, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Page 35: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

21

1. Apabila dengan input yang sama dapat menghasilkan output yang lebih

besar

2. Dengan input yang lebih kecil dapat menghasilkan output yang sama

besar

3. Dengan input yang lebih besar dapat mengahasilkan output dengan

persentase yang lebih besar.

Leibenstein -dalam Rahmat Hidayat- 11 mengatakan, bahwa perusahaan

beroperasi pada tingkat yang kurang efisien disebabkan dua hal, yaitu: (1)

kegagalan menggunakan sumber daya secara efisien atau terjadi ketidak efisienan

dalam penggunaan; dan (2) kegagalan perusahaan dalam mengkombinasikan

sumber daya tersebut secara optimal.

Efisiensi merupakan salah satu parameter yang penting dalam menilai

kinerja sebuah perusahaan. Dari pengukuran efisiensi dapat dilihat kemampuan

sebuah perusahaan dalam memanfaatkan input - input yang dimiliki untuk

menghasilkan output maksimal. Dengan pengukuran efisiensi pula dapat dihitung

angka output minimum yang dapat dihasilkan dengan nilai input tertentu.

Efisiensi bagi sebuah bank atau industri perbankan secara keseluruhan

merupakan aspek yang paling penting diperhatikan untuk mewujudkan suatu

kinerja keuangan yang sehat dan berkelanjutan (sustainable). Efisiensi industri

perbankan dapat ditinjau dari sudut pandang mikro maupun makro. Dari perspektif

mikro, dalam suasana persaingan yang semakin ketat sebuah bank agar bisa

bertahan dan berkembang harus efisien dalam kegiatan operasionalnya. Bank-bank

11 Rahmat Hidayat, Efisiensi Perbankan Syariah Teori dan Praktik. (Bekasi: Gramata

Publishing. 2014).hal .65

Page 36: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

22

yang tidak efisien, besar kemungkinan akan keluar dari pasar karena tidak mampu

bersaing dengan kompetitornya, baik dari segi harga (pricing) maupun dalam hal

kualitas produk dan pelayanan. Bank yang tidak efisien akan kesulitan dalam

mempertahankan kesetiaan nasabahnya dan juga tidak diminati oleh calon nasabah

dalam rangka untuk memperbesar costumer-basenya.

Dari perspektif makro, bank yang efisien mampu menjalankan fungsi

intermediasinya secara optimal melalui penyaluran kredit dengan biaya murah.

Semakin banyak kredit yang disalurkan ke sektor riil, maka kegiatan investasi akan

berkembang dan pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Dengan tingkat efisiensi

yang lebih tinggi, kinerja perbankan akan semakin lebih baik dalam

mengalokasikan sumber daya keuangan, dan pada akhirnya dapat meningkatkan

kegiatan investasi dan pertumbuhan ekonomi.

Konsep pengukuran efisiensi pertama kali diperkenalkan oleh Farrel (1957)

pada saat melakukan pengukuran Empirik 12 . Menurut Farrell (1957) konsep

pengukuran efisiensi dibagi menjadi dua yaitu efisiensi teknik (technical

efficiency/TE) dan efisiensi alokasi (allocation efficiency/AE). Efisiensi teknik

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan output dengan

memanfaatkan jumlah input yang ada. Sedangkan efisiensi alokasi menggambarkan

kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan input dengan struktur

harga dan teknologi produksinya. Efisiensi alokasi juga disebut sebagai efisiensi

ekonomi (economic efficiency), karena tujuan dari para produsen adalah mencapai

efisiensi yang tinggi (efisiensi biaya, pendapatan atau efisiensi keuntungan).

12 Rahmat Hidayat, Efisiensi Perbankan Syariah Teori dan Praktik . hal 66

Page 37: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

23

Kombinasi dari kedua efisiensi (TE dan AE) tersebut akan menghasilkan efisiensi

ekonomi secara total (Overall economic efficiency/OE) (Mokhtar, 2006).13

C. Teknik Pengukuran Efisiensi Perbankan

Secara umum ada dua macam pendekatan untuk mengukur tingkat efisiensi

perbankan, yaitu

1. Pendekatan nisbah keuangan (financial ratio), yaitu menggunakan Index

Number atau Rasio keuangan sebagai rujukan dalam menentukan efisiensi.

Contoh rasio keuangan tersebut antara lain Return On Asset (ROA), Return

On Equity (ROE), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan rasio lainnya.

2. Pendekatan operating research (OR), pada pendekatan ini tingkat efisiensi

diukur dengan menggunakan beberapa teknik yang terbagi 2 jenis yaitu: (1)

Teknik Parametrik seperti Stochastic Frontier Approach (SFA),

Distribution Free Approach (DFA), dan Recusive Thick Frontier Approach

(RTFA) serta (2) Teknik non parametrik seperti Data Envelopment Analysis

(DEA) dan Free Disposable Hull Analysis (FDH).

Penggunaan rasio-rasio keuangan untuk mengukur efisiensi biaya

merupakan cara yang banyak dipakai para analis perbankan. Hal ini karena cara

tersebut lebih mudah dan semua data yang diperlukan untuk pengukuran dapat

langsung diperoleh dari laporan keuangan bank yang bersangkutan namun

pengukuran efisiensi dengan menggunakan rasio keuangan dapat menimbulkan

kesalahan. Beberapa masalah yang mungkin timbul dalam analisis rasio-rasio

13 Rahmat Hidayat, Efisiensi Perbankan Syariah Teori dan Praktik, hal 66-67

Page 38: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

24

keuangan, yaitu:14

a) Banyak perusahaan besar mengoperasikan divisi yang berbeda pada

industri yang berbeda dan perusahaan semacam ini sangat sulit untuk

mengembangkan seperangkat rata-rata industri yang berarti untuk tujuan

komparatif. Oleh karena itu, analisis rasio lebih berguna bagi perusahaan

kecil dibanding perusahaan multidivisi.

b) Kebanyakan perusahaan ingin lebih baik dibandingkan rata-rata industri,

sehingga bila hanya mencapai kinerja rata-rata tidaklah telalu baik.

c) Inflasi dapat memberikan distorsi yang buruk terhadap neraca perusahaan,

nilai yang dicatat seringkali sangat berbeda dengan nilai sebenarnya

d) Faktor seperti musiman juga dapat mendistorsi analisis rasio

e) Perusahaan dapat menggunakan teknik “window dressing” untuk memuat

laporan keuangan nampak lebih baik

f) Praktik akuntansi yang berbeda dapat mendistorsi perbandingan

g) Sangat sulit menyamaratakan apakah suatu rasio tertentu “baik” atau

“buruk”

h) Suatu perusahaan mungkin memiliki beberapa rasio yang kelihatan “bagus”

dan yang lainnya kelihatan “buruk”, yang membuat sulit untuk menyatakan

apakah perusahaan tersebut kuat atau lemah.

Sedangkan teknik - teknik analisis dalam pendekatan OR merupakan

pendekatan dengan perhitungan ekonometrik. Saat ini pendekatan OR ini adalah

14 Edy Hartono. “Analisis Efisiensi Biaya Industri Perbankan Indonesia dengan

Menggunakan Metode Parametrik SFA Analysis”. (Tesis Universitas Diponegoro Semarang, 2009)

hal. 18

Page 39: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

25

teknik yang paling dominan digunakan dalam penghitungan efisiensi perbankan.

D. Teknik Pengukuran Stochastic Frontier Approach (SFA)

Stochastic Frontier Approach (SFA) adalah teknik pengukuran tingkat

efisiensi dengan pendekatan parametrik. Teknik ini dikembangkan oleh Aigner,

Lovell dan Schimdt (1977) serta Meesen dan van Broek (1977).15 Pada metode ini,

profit dari bank dimodelkan untuk terdeviasi dari profit efficient frontier-nya akibat

adanya random noise dan inefisiensi.16

Pendekatan ini banyak digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi

perbankan utamanya di Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya.

Keuntungan menggunakan teknik ini adalah dapat menangani masalah statistical

noise. Pada teknik ini faktor ketidakefisienan tidak lagi dicemari karena dapat

dipisahkan dan dibedakan secara jelas dari random noise-nya. Kelemahan utama

metode ini adalah memerlukan bentuk fungsional yang terlampau ketat dari

teknologi produksinya. Selain itu kelemahannya adalah cenderung akan

mengaburkan pengaruh kesalahan spesifikasi bentuk fungsional dengan pengaruh

ketidak efisienan.

Menurut Berger dan Humprey – dalam Kukuh17 , pendekatan stochastic

frontier atau sering juga disebut pendekatan ekonometrik yang menentukan bentuk

fungsional untuk biaya, keuntungan, atau hubungan produksi antara input, output,

15 Rahmat Hidayat, Efisiensi Perbankan Syariah Teori dan Praktik. hal 70 16 Agung Nugroho, “Efisiensi Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank

Mega Syariah Menggunakan Stochastic Frontier Analysis (SFA)”. (Jakarta : Skripsi Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah. 2012), hal 42 17 Kukuh Ari Arbi, “Pendekatan Parametrik dan Non Parametrik Untuk Efisiensi Perbankan

(Studi Kasus Bank-Bank BUMN dan Bank-Bank Asing yang Terdaftar di Bank Indonesia”).

(Jakarta : Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah. 2011). Hal. 20

Page 40: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

26

dan faktor lingkungan serta memungkinkan adanya kesalahan acak. SFA

berpendapat bahwa sebuah model terdiri atas kesalahan dimana inefisiensi

diasumsikan mengikuti distribusi asimetris, sisanya setengah normal, sedangkan

kesalahan acak mengikuti distribusi simetris, biasanya standar normal.

Logikanya adalah bahwa inefisiensi harus memiliki distribusi memotong

karena inefisiensi tidak boleh negatif. Baik inefisiensi dan kesalahan yang

diasumsikan menjadi orthogonal ke output, input, atau variabel lingkungan yang

ditetapkan dalam mengestimasi persamaan. Keunggulan pendekatan frontier

stochastic yaitu dilibatkannya disturbance term yang mewakili gangguan,

kesalahan pengukuran dan kejutan eksogen yang berada diluar kontrol unit

produksi.

Nilai efisiensi dengan menggunakan metode SFA adalah dalam bentuk

persentase. Semakin mendekati nilai 100% menunjukkan bahwa suatu bank

bertindak semakin efisien. Dalam setiap periodenya (dalam hal ini setiap tahun),

dihasilkan nilai efisiensi yang relatif terhadap bank-bank yang termasuk dalam

sampel. Artinya ada satu bank yang bertindak paling efisien dalam setiap tahunnya,

dan efisiensi dari bank-bank lainnya diukur secara relatif terhadap bank tersebut.

Bank yang paling efisien mempunyai nilai efisiensi tertinggi yaitu 100%.18

Dalam menggunakan pendekatan parametrik dan non parametrik, menurut

Muliaman D. Hadad dkk, terdapat tiga pendekatan lazim yang digunakan untuk

mendefinisikan hubungan antara input dan output dalam kegiatan financial suatu

18 Muliaman D. Haddad, dkk, “Analisis Efisiensi Industri Perbankan Indonesia:

Penggunaan Metode Nonparametrik Data Envelopment Analysis” (Jurnal Bank Indonesia, 2003) h.

10.

Page 41: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

27

lembaga keuangan, yaitu:19

a Pendekatan Aset (Asset Approach)

Pendekatan aset mencerminkan fungsi primer sebuah lembaga

keuangan sebagai pencipta kredit pinjaman (loans). Pendekatan ini, output

didefinisikan dalam bentuk asset.

b Pendekatan Produksi (Production Approach)

Pendekatan ini menganggap lembaga keuangan sebagai produsen akun

deposito dan kredit pinjaman, sedangkan output didefinisikan sebagai jumlah

tenaga, pengeluaran modal pada aset-aset tetap dan material lainnya.

c Pendekatan Intermediasi (Intermediation Approach)

Pendekatan ini memandang sebuah lembaga keuangan sebagai

intermediator, yaitu merubah dan mentransfer aset-aset keuangan dari surplus

unit menjadi defisit unit. Input-input lembaga keuangan tersebut meliputi:

biaya tenaga kerja, modal dan pembayaran bunga pada deposito, kemudian

outputnya diukur dalam bentuk kredit pinjaman (loans) dan investasi keuangan

(financial investment). Pendekatan ini melihat fungsi primer sebuah institusi

keuangan sebagai pencipta kredit pinjaman.

19 Zaky M Lubis, “Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia Dengan

Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis”. (Jakarta : Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah. 2013). hal 33-34

Page 42: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Bank Jabar Banten Syariah dan

Bank DKI Syariah. Sedangkan data yang digunakan adalah laporan keuangan

triwulanan pada periode Januari 2011 sampain dengan Desember 2014. Alasan

penulis memilih PT. Bank Jabar Banten Syariah dan Bank DKI Syariah adalah

sebagai berikut:

1. Wilayah asal kedua BPD Syariah di atas merupakan wilayah yang dekat

dengan pusat pemerintahan dan bisnis di Indonesia. Oleh karena itu

diasumsikan kedua bank tersebut memiliki aset terbesar di antara BPD

dan BPDS dari daerah lain.

2. Kedua BPDS di atas merupakan BPDS tertua yang lahir di Indonesia.

3. Meskipun Berbeda dari segi Jenis Bank ( BUS dan UUS), akan tetapi

kedua bank memiliki asset yang besar senilai lebih dari 1 triliun rupiah

pada tahun 2014.

4. Kedua BPDS di atas memiliki data tersedia paling lengkap pada periode

Januari 2011 sampai Desember 2014 penelitian dibanding dengan BPD

dan BPDS yang lain.

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

Page 43: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

29

data yang diperoleh tidak secara langsung dari sumbernya. Data tersebut diperoleh

dari laporan keuangan perbankan syariah yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia

maupun bank yang bersangkutan serta pustaka lain yang berhubungan dengan

efisiensi perbankan syariah.

C. Populasi dan Sampel

Populasi yang dijadikan objek penelitian pada penelitian ini adalah seluruh

bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah yang tercatat selama periode

tahun 2011 sampai 2014 sejumlah 197 bank dengan rincian 12 Bank Umum Syariah,

22 unit Usaha Syariah, dan 163 Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling

dengan kriteria Bank Pembangunan Daerah yang memiliki layanan syariah baik

berupa Bank Umum Syariah (BUS) atau Unit Usaha Syariah (UUS) yang laporan

keuangan tersedia secara lengkap selama periode Januari 2011 sampai Desember

2014.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi

kepustakaan. Dalam studi pustaka, peneliti memperoleh data dengan cara melihat

laporan keuangan, baik itu yang tertera di situs Bank Indonesia maupun di situs

bank yang bersangkutan.

Selain itu, dalam memperoleh data peneliti juga membaca berbagai sumber

seperti buku, jurnal, dan karya ilmiah lainnya yang berkaitan dengan efisiensi

Page 44: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

30

perbankan.

E. Spesifikasi Variabel Input dan Output

Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah adalah

pendekatan intermediasi atau perantaraan. Pendekatan intermediasi menerangkan

aktivitas perbankan sebagai pentransformasi uang yang dipinjamkan kepada para

debitur. Pendekatan intermediasi melihat bank sebagai financial intermediary,

dengan output yang diukur dalam unit rupiah. Variabel input dan output pada

penelitian ini ditunjukkan seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Variabel Input dan Output

Simbol Nama Variabel Sumber

X1 Total Simpanan Neraca

X2 Beban Operasional Laporan Laba/Rugi

X3 Total Aset Neraca

Y Total Pembiayaan Neraca

Alasan peneliti menggunakan pendekatan intermediasi dalam penelitian ini

adalah:

1) Menurut Berger dan Humprey (1997) dalam Rino A. N.20 menyatakan

bahwa pendekatan intermediasi merupakan pendekatan yang lebih tepat

20 Rino A. N, “Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah dengan Metode Stochastic Frontier Analysis”. h. 29

Page 45: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

31

untuk mengevaluasi kinerja lembaga keuangan secara umum karena

karakteristik lembaga keuangan sebagai financial intermediation yang

menghimpun dana dari surplus unit dan menyalurkan kepada deficit unit

2) Menurut Muliaman Hadad dkk21, peranan dari bank di Indonesia adalah

sebagai institusi finansial yang mengumpulkan tabungan (yang

merupakan surplus unit) dan mengubahnya menjadi kredit yang

merupakan defisit unit. Atau dengan kata lain, fungsi intermediasi dari

bank penting untuk diteliti.

3) Menurut Muliaman Hadad dkk22 , jika deposito diperhitungkan sebagai

output, deposite services dikenakan kepada nasabah bank dalam bentuk

membayar tingkat bunga dibawah tingkat bunga pasar (SBI) dari pada

mengenakannya dengan harga tertentu sebagai fee dari service. Sehinga

sulit ditentukan harga dari deposito.

4) Berbeda dengan pendekatan produksi, pendekatan intermediasi

mengemukakan bahwa fungsi utama bank adalah menerima deposit dari

masyarakat dan kemudian menyalurkannya kembali kepada masyarakat

dalam berbagai bentuk pinjaman. Berkaitan dengan hal ini maka labor,

materials, dan deposits dipandang sebagai input sedangkan outputnya

adalah pinjaman dan kegiatan-kegiatan lain yang menghasilkan

21 Muliaman Haddad, dkk, “Pendekatan Parametrik Untuk Efisiensi Perbankan Indonesia.”

(Jakarta: Jurnal Bank Indonesia, 2003) h. 6. 22 Muliaman Haddad, dkk, “Pendekatan Parametrik Untuk Efisiensi Perbankan Indonesia.”

h.6

Page 46: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

32

pendapatan, yaitu berbagai bentuk pelayanan bank (banking services)

yang menghasilkan fee atau komisi.23

F. Definisi Operasional

1) Variabel Input

a) Total Simpanan

Total simpanan merupakan sejumlah dana masyarakat baik

individu atau badan hukum yang berhasil dihimpun oleh bank syariah

melalui produk penghimpunan dana seperti giro syariah, deposito syariah,

dan tabungan syariah. 24 Total simpanan yang digunakan adalah

penjumlahan dari dana simpanan wadiah dan dana investasi tidak terikat.

Total simpanan digunakan karena fungsi bank sebagai lembaga

intermediasi yang memposisikan simpanan sebagai variabel input.

Semakin banyak total simpanan yang dimiliki oleh bank akan semakin

memudahkan bank untuk menyalurkan pembiayaan dan berdampak pada

semakin tingginya efisiensi bank tersebut. Maka total simpanan memiliki

hubungan signifikan positif terhadap pembiayaan.

b) Beban Operasional

Beban operasional merupakan biaya langsung yang berhubungan

dengan kegiatan operasional usaha bank. 25 Beban operasional yang

23 Dramli, “A Study of Bank Efficiency in Indonesia”. 2009 24 Rino A. N. “Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah dengan Metode Stochastic Frontier Analysis”. hal. 58 25 Rino A. N. “Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah dengan Metode Stochastic Frontier Analysis”. hal. 58

Page 47: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

33

tertera pada laporan keuangan adalah Beban Operasional Lainnya yang

merupakan penjumlahan atas seluruh beban yang berhubungan dengan

kegiatan operasional bank.

Beban Operasioanal digunakan karena beban operasional

merupakan belanja wajib yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka

menjalankan fungsinya. Semakin sedikit beban operasional yang

dikeluarkan harusnya semakin membuat bank tersebut efisien. Sehingga

beban operasional memiliki hubungan negatif terhadap efisiensi.

c) Total Aset

Total aset merupakan nilai keseluruhan dari sesuatu yang dimiliki

oleh perusahaan. Nilai aset perlu dicermati karena menjadi dasar

pengukuran prestasi keuangan perusahaan.26 Total aset sering disebut

juga sebagai total aktiva.

Total aset adalah ukuran besar kecilnya suatu bank. Dengan

memasukkan variabel total aset kedalam model ini, maka kita akan

mengetahui apakah total aset / ukuran yang dimiliki bank berpengaruh

terhadap efisiensi. Logikanya adalah bank yang asetnya lebih banyak

maka seharusnya lebih efisien karena biaya yang dikeluarkan secara

akumulatif semakin kecil. Maka total aset memiliki pengaruh signifikan

positif.

2) Variabel Output

a) Total Pembiayaan

26 http://id.wikipedia.org/wiki/aset , diakses 10 September 2014

Page 48: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

34

Total pembiayaan merupakan produk utama bank sebagai

lembaga intermediasi yang menghubungkan antara unit surplus dengan

unit defisit. Total pembiayaan digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam menghasilkan produk utama berupa pembiayaan

sebagai salah satu cara dalam meningkatkan keuntungan.

Total pembiayaan digunakan karena fungsi intermediasi bank

yang menganggap pembiayaan sebagai variabel output. Dalam model ini

bank semakin efisien jika pertambahan total pembiayaan dipengaruhi

oleh bertambahnya total simpanan, berkurangnya beban operasioanl dan

bertambahnya total aset bank tersebut.

G. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode Stochastic Frontier Analysis (SFA).

Pendekatan yang digunakan adalah Intermediary dengan sudut Profit Efficiency.

Profit Efficiency mengukur seberapa besar tingkat maksimum profit sebuah bank

yang mungkin dihasilkan atas nilai input dan output tertentu dengan menghitung

deviasi dari fungsi frontier.

Alasan peneliti menggunakan pendekatan profit efisiensi dengan metode

pendekatan stochastic frontier approach (SFA) adalah karena antara lain:27

1. Profit efisiensi telah memperhitungkan inefisiensi dari kedua sisi input

maupun output. Sedangkan cost efisiensi lebih ditekankan pada sisi input

27 Suswadi. “Analisa Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia”. (Skripsi Universitas Islam

Indonesia Yogyakarta, 2007). hal. 46

Page 49: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

35

padahal inefisiensi dari sisi output kemungkinan bisa sama atau bahkan

lebih besar dari inefisiensi input.

2. Secara konsep ekonomi maka Profit Efficiency juga dapat lebih diterima.

Misalkan suatu bank harus mengeluarkan tambahan biaya sebesar Rp.a

untuk meningkatkan keuntungan sebesar Rp.b (dimana b>a) dan variabel

lain dianggap tetap, maka konsep ekonomi efisiensi profit lebih dapat

diterima dari pada efisiensi biaya.

3. Cost efisiensi pada dasarnya didasarkan pada cost minimum pada suatu

level output optimal. Sehingga jika ada perubahan output maka

kemungkinan hal ini juga akan mempengaruhi tingkat cost efisiensi.

1) Stochastic Frontier Analysis (SFA)

Stochastic Frontier Analysis (SFA) digunakan untuk mengetahui

nilai efisien dari waktu ke waktu. Nilai efisien yang dihasilkan berupa skor

dari 0-1. Semakin mendekati 1, maka perusahaan itu semakin efisien. Begitu

juga sebaliknya, semakin mendekati angka 0, maka perusahaan itu semakin

tidak efisien28 . Fungsi standar Stochastic Frontier Analysis (SFA) dengan

fungsi intermediasi memiliki bentuk umum (log) sebagai berikut:

Ln(Qn) = β0 + β1lnP1 - β2lnP2 + βnlnP3 + En .....................(3.1)

Dimana P1, P2, dan P3 merupakan input dalam penelitian ini, yaitu

total simpanan, beban operasional, dan total aset pada bank n, sedangkan Qn

merupakan kuantitas output dalam penelitian ini yaitu total pembiayaan pada

28 Agung Nugroho, “Efisiensi Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega

Syariah Menggunakan Stochastic Frontier Analysis (SFA)”. (Jakarta : Skripsi Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah. 2012),, hal 54

Page 50: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

36

bank n. Model diatas diinterpretasikan bahwa jika total simpanan dan total

aset bertambah serta beban operasional berkurang maka akan meningkatkan

nilai profit efisiensi suatu bank. Error term (En), dari fungsi tersebut terdiri

dari dua komponen yang terlihat pada persamaan 3.2 berikut ini.

En = Ut – Vt............................................................ (3.2)

Dimana :

Ut = faktor acak yang dapat dikendalikan (inefisiensi)

Vt = faktor acak yang tidak dapat dikendalikan

Asumsi yang digunakan pada persamaan (3.2) adalah:

Ut ~ iid | N (0,σ2u) |

Vt ~ iid | N (0,σ2v)

Ut dan Vt berdistribusi secara independen satu sama lain juga terhadap

variabel input.

Dalam penelitian ini bank akan memaksimalkan keuntungan dengan

memilih harga output (p), jumlah input (x), untuk sejumlah output (y), dan

harga input (r) yang telah ditetapkan. Fungsi indirect profit yang sesuai

disebut sebagai fungsi indirect profit alternative yang dapat dituliskan

sebagai berikut:

Maxπ = P’Q = (p,r) (y,-x) ..................................(3.3)

Sejalan dengan hal tersebut, misalkan fungsi alternatif profit sebagai berikut:

logπ = ƒ (w,y) + log u + log v ............................(3.4)

Maka alternative profit efficiency dapat dipresentasikan sebagai berikut:

Page 51: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

37

𝛑𝐀𝐥𝐭 𝐄𝐅𝐅𝐧 =𝝅𝐧

𝛑𝐦𝐚𝐱=

𝐞𝐱𝐩 [ 𝒇𝛑 (𝒘𝒃,𝒚𝒃) + 𝐥𝐧( û𝛑𝒃)]

𝐞𝐱𝐩 [ 𝒇𝛑 (𝒘𝒃,𝒚𝒃) + 𝐥𝐧( û𝐦𝐚𝐱)]=

û𝛑𝒃

û𝐦𝐚𝐱 ………..(3.5)

2) Uji Asumsi Ordinary Least Square (OLS)

a Normalitas

Salah satu asumsi dalam analisis statistika adalah data berdistribusi

normal. Uji normalitas dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah

sebuah model regresi, variabel dependen dan variable independennya

berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah berdistribusi

normal atau mendekati normal.

Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan

ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika data menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model

regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar (titik-titik) jauh

dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model

regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota seri observasi yang

disusun menurut urutan waktu atau urutan tempat, atau korelasi yang timbul

pada dirinya sendiri. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah

dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu

pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan ada problem Autokorelasi. Model regresi yang

baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

Page 52: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

38

Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam model bisa dilakukan

dengan menggunakan Uji Durbin-Watson (DW), dengan ketentuan sebagai

berikut:

(1) Terjadi autokorelasi positif jika nilai Dw dibawah -2 (Dw < -2)

(2) Tidak terjadi autokorelasi jika nilai Dw berada diantara -2 dan +2 atau

-2 ≤ Dw ≤ 2

(3) Terjadi autokorelasi negatif jika nilai Dw diatas2 (Dw > 2)

c Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi terjadi kesamaan varians dari residual dari antara satu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika residual dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homokedastisitas. Dan jika

varians berbeda atau tidak konstan, sehingga seakan-akan terdapat

kelompok data yang memiliki besaran error maka terjadi

Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

Heterokedastisitas.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan cara

melihat grafik skaterplotnya. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang

ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar

kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas. Begitu pula sebaliknya, jika tidak ada pola yagn jelas

serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka

tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homokedastisitas.

Page 53: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

39

d Multikolinearitas

Multikolinieritas adalah kondisi dimana adanya hubungan linear

antar variabel independen. Multikolinieritas hanya terjadi pada persamaan

regresi berganda dan tidak akan terjadi pada persamaan regresi sederhana.

Kondisi terjadinya multikolinieritas ditunjukkan dengan berbagai informasi

sebagai berikut:

a) Nilai R2 tinggi tetapi variabel independen banyak yang tidak

signifikan.

b) Dengan cara menghitung koefisien korelasi antar variable

independen. Apabila koefisiennya rendah, maka tidak terjadi

multikolinearitas.

3) Uji Statistik

a Koefisien Determinasi (R2 )

Koefisien determinan digunakan untuk mengukur sebaik apa

variabel terikat dijelaskan oleh total variabel bebas. Ukurannya adalah

semakin tinggi R2 maka garis regresi sampel semakin baik juga. R2

mengartikan apakah variabel bebas yang terdapat dalam model mampu

menjelaskan perubahan dari variabel tidak bebas. Jika R2 mendekati satu

maka variabel independen mampu menjelaskan perubahan variable

dependen, tetapi jika R2 mendekati 0, maka variabel independen tidak

mampu menjelaskan variabel dependen.

Page 54: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

40

b Uji t

Uji parsial (Uji t) digunakan untuk menguji kuatnya hubungan

masing-masing variabel independen dengan variabel dependen terhadap

efisiensi perbankan syariah. Sedangkan analisis dari hasil uji parsial (uji t)

dimaksudkan untuk membuktikan dari penelitian yang menyatakan masing-

masing variabel independen (Y) dan variabel dependen (X) mempunyai

pengaruh terhadap tingkat efisiensi perbankan syariah.

Cara melakukan uji t ada dua, yaitu dengan melihat tingkat

signifikansi dan dengan cara membandingkan antara nilai thitung dengan

ttabel. Untuk mengetahui nilai ttabel adalah dengan melihat pada table

statistik dengan cara menentukan koordinat nilai kritis yang digunakan pada

penelitian ini yaitu sebesar 5% dengan nilai derajat bebas yang didapat

dengan rumus n (jumlah sampel) – k (parameter yang diestimasi).29

Apabila nilai statistik thitung > ttabel, maka dinyatakan bahwa suatu

variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.

Dan bila nilai statistik thitung < ttabel, maka dinyatakan bahwa suatu

variable independen secara individual tidak mempengaruhi variabel

dependen.30

c Uji F

Uji Simultan (Uji F) digunakan untuk mengetahui apakah variable

29 Suswadi. “Analisa Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia”. (Skripsi Universitas

Islam Indonesia Yogyakarta, 2007). hal. 46 30 Mohamad Wirawan Anindita, “Analisa Profitabilitas, Efisiensi, dan Leverage Terhadap

Earning Per Share (EPS)”, (Skripsi S1 UIN Syarif Hidayatullah jakarta, 2010) , hal. 45

Page 55: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

41

bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat.

Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan hasil dari profitabilitas

value. Jika profitabilitas > 0,05 maka Ha ditolak dan jika profitabilitas <

0.05 maka Ha diterima.

Untuk mengetahui nilai F tabel dengan melihat tabel statistic dengan

cara menentukan koordinat nilai antara nilai kritis yang digunakan pada

penelitian ini yaitu sebesar 5% dengan nilai derajat bebas yang didapat,

dengan df sebesar n-k-1, dimana k adalah jumlah variabel bebas dan n

adalah jumlah observasi (sampel).31

31 Nachrowi, Penggunaan teknik ekonometri: Pendekatan populer dan praktis dilengkapi

teknik analisis dan pengolahan data dengan menggunakan paket program SPSS. (Jakarta: PT. Raja

Grafindo, 2008) h. 16

Page 56: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

42

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Profil Singkat Objek Penelitian

(1) Sekilas Tentang Bank Jabar Banten Syariah32

a. Profil

Pendirian bank bjb syariah diawali dengan pembentukan Divisi/Unit

Usaha Syariah oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten

Tbk. pada tanggal 20 Mei 2000, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat Jawa Barat yang mulai tumbuh keinginannya untuk

menggunakan jasa perbankan syariah pada saat itu.

Setelah 10 (sepuluh) tahun operasional Divisi/Unit Usaha syariah,

manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

berpandangan bahwa untuk mempercepat pertumbuhan usaha syariah serta

mendukung program Bank Indonesia yang menghendaki peningkatan share

perbankan syariah, maka dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang

Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

diputuskan untuk menjadikan Divisi/Unit Usaha Syariah menjadi Bank

Umum Syariah.

Sebagai tindak lanjut keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. maka pada tanggal

32 http://www.bjbsyariah.co.id/tentang-bjb-syariah/sekilas-bjb-syariah/ diakses pada 30

Oktober 2014

Page 57: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

43

15 Januari 2010 didirikan bank bjb syariah berdasarkan Akta Pendirian

Nomor 4 yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi dan telah mendapat

pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor

AHU.04317.AH.01.01 Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010.

Pada saat pendirian bank bjb syariah memiliki modal disetor sebesar

Rp.500.000.000.000 (lima ratus milyar rupiah), kepemilikan saham bank

bjb syariah dimiliki oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan

Banten Tbk. dan PT Global Banten Development, dengan komposisi PT

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. sebesar

Rp.495.000.000.000 (empat ratus sembilan puluh lima milyar rupiah) dan

PT Banten Global Development sebesar Rp.5.000.000.000 (lima milyar

rupiah).

Pada tanggal 6 Mei 2010 bank bjb syariah memulai usahanya,

setelah diperoleh Surat Ijin Usaha dari Bank Indonesia Nomor 12/629/DPbS

tertanggal 30 April 2010, dengan terlebih dahulu dilaksanakan cut off dari

Divisi/Unit Usaha Syariah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan

Banten Tbk. yang menjadi cikal bakal bank bjb syariah.

Kemudian, pada tanggal 21 juni 2011, berdasarkan akta No 10

tentang penambahan modal disetor yang dibuat oleh Notaris Popy Kuntari

Sutresna dan telah mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak

Asasi Manusia nomor AHU-AH.01.10-23713 Tahun 2011 tanggal 25 Juli

2011, PT Banten Global Development menambahkan modal disetor sebesar

Rp. 7.000.000.000 (tujuh milyar rupiah), sehingga saham total seluruhnya

Page 58: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

44

menjadi Rp. 507.000.000.000 (lima ratus tujuh milyar rupiah), dengan

komposisi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

sebesar Rp.495.000.000.000 (empat ratus Sembilan puluh lima milyar

rupiah) dan PT Banten Global Development sebesar Rp.12.000.000.000

(dua belas milyar rupiah).

Pada tanggal 31 Juli 2012, berdasarkan akta nomor 27

perihal Pelaksanaan Putusan RUPS Lainnya Tahun 2012, PT Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk dan PT Banten Global

Development menambahkan model disetor sehingga total modal PT Bank

Jabar Banten Syariah menjadi sebesar Rp 609.000.000.000,- (enam ratus

sembilan milyar rupiah), dengan komposisi PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten, Tbk sebesar Rp 595.000.000.000,- (lima ratus

sembilan puluh lima milyar rupiah) dan PT Banten Global Development

sebesar Rp 14.000.000.000,- (empat belas milyar rupiah)

Akta Pendirian PT. Bank Jabar Banten Syariah terakhir diubah

dengan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Lainnya nomor 03

tanggal 19 Februari 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Maryanti

Tirtowijoyo, S.H., M.kn, dan disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum

dan Hak Asasi Manusia nomor AHU-AH-04317.AH.01.10-10438

Hingga saat ini bank bjb syariah berkedudukan dan berkantor pusat

di Kota Bandung, Jalan Braga No 135, dan telah memiliki 8 (delapan)

kantor cabang, 44 (empat puluh empat) kantor cabang pembantu, 54 (empat

puluh enam) jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang tersebar di

Page 59: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

45

daerah Propinsi Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta dan 49.630 jaringan

ATM Bersama. Pada tahun 2013 diharapkan bank bjb semakin memperluas

jangkauan pelayanannya yang tersebar di daerah Propinsi Jawa Barat,

Banten dan DKI Jakarta.

b. Visi dan Misi

Visi

Menjadi 5 Bank Umum Syariah terbesar, sehat dan berkinerja baik

di Indonesia.

Misi

1. Memberikan layanan perbankan syariah secara amanah dan

profesional.

2. Mendorong pertumbuhan perekonomian daerah melalui peningkatan

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

3. Memberikan nilai tambah bagi stakeholders

(2) Sekilas Tentang Bank DKI Syariah33

a. Profil

Bank DKI Syariah merupakan Unit Usaha Syariah (UUS) dari PT

Bank DKI berdasarkan Surat Izin Bank Indonesia NO. 6/371/DPbS

tanggal 8 Maret 2004, yang diresmikan operasional usahanya pada

tanggal 16 Maret 2004 oleh Gubernur DKI Jakarta Bpk. H. Sutiyoso

33 Bank DKI Syariah, Profil Perusahaan, diaksespada 30 Oktober 2014 dari

http://bankdkisyariah.co.id/?page=profile

Page 60: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

46

bertempat di Gedung Cabang Syariah Wahid Hasyim JL. KH. Wahid

Hasyim no. 153, Jakarta Pusat.

PT. Bank DKI pada saat dibentuknya unit usaha syariah sebesar

Rp 2 miliar dan di akhir tahun 2007 meningkat menjadi Rp 100 miliar.

Bank DKI Syariah bertekad untuk dapat memberikan pelayanan kepada

nasabah sebaik-baiknya berdasarkan prinsip syariah, sehingga Bank

DKI Syariah dijadikan mitra bagi pengguna jasa perbankan yang

mayoritas berbisnis berdasarkan prinsip syariah. Unit Usaha Syariah

(UUS) Bank DKI adalah bagian dari Bank DKI, maka dana yang

dikeluarkan tersebut tidak dicatatkan sebagai modal UUS Bank DKI. Di

sisi lain, legalitas UUS Bank DKI mengikuti legalitas Bank DKI sebagai

suatu entitas usaha perbankan.

b. Visi dan Misi

Visi Bank DKI Syariah adalah menjadi Bank terbaik yang

membanggakan. Sedangkan misi dari Bank DKI Syariah yaitu bank

berkinerja unggul, mitra strategis dunia usaha, masyarakat dan andalan

pemprov DKI yang memberi nilai tambah bagi stakeholder melalui

pelayanan terpadu dan profesional.

B. Analisis Regresi

1) Uji Asumsi Ordinary Least Square (OLS)

a. Uji Normalitas

1) Bank Jabar Banten Syariah

Gambar 4.1

Page 61: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

47

Hasil Uji Normalitas Bank Jabar Banten Syariah

Sumber: Data sekunder yang diolah

Dari gambar di atas, grafik Normal P Plot tersebut terlihat

bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal. Dengan demikian, data penelitian pada Bank

Jabar Banten Syariah berdistribusi secara normal dan memenuhi uji

normalitas data.

2) Bank DKI Syariah

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Bank Bank DKI Syariah

Page 62: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

48

Sumber: Data sekunder yang diolah

Dari gambar di atas, grafik Normal P Plot tersebut terlihat

bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal. Dengan demikian, data penelitian pada Bank

DKI Syariah berdistribusi secara normal dan memenuhi uji

normalitas data.

b. Uji Autokorelasi

Tabel 4.1

Hasil Uji Autokorelasi

Nama Bank Durbin Watson

Bank Jabar Banten Syariah 1,770

Bank DKI Syariah 1,433

Sumber: Data sekunder yang diolah

Uji autokolerasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam suatu model

regresi dilakukan pengujian dengan menggunakan Uji Durbin Watson

(Uji Dw). Berikut hasil uji autokorelasi pada masing-masing bank.

Dari tabel diatas, diketahui bahwa nilai Durbin-Watson Bank

Jabar Banten Syariah adalah sebesar 1,770 dan Bank DKI Syariah

sebesar 1,433. Hal ini berarti semua nilai Durbin-Watson berada di

antara -2 dan +2, sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi kedua

Page 63: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

49

bank tidak mengandung autokorelasi.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah data

residual memiliki varian yang berbeda atau sama. Untuk mendeteksi

ada atau tidaknya heterokedastisitas yaitu dengan melihat grafik

Scatterplot. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar

kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heterokedastisitas. Begitu juga sebaliknya, model regresi yang baik

adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.

Berikut hasil uji heterokedastisitas pada masing-masing bank umum

syariah dapat dilihat pada grafik berikut:

1) Bank Jabar Banten Syariah

Gambar 4.3

Hasil Uji Heterokedastisitas Bank Jabar Banten Syariah

Sumber: Data sekunder yang diolah

Page 64: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

50

Dari gambar diatas dapat terlihat titik-titiknya menyebar

secara acak (random) dan tidak membentuk pola-pola tertentu.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa model regresi pada Bank

Jabar Banten Syariah telah bebas dari gejala heterokedastisitas.

2) Bank DKI Syariah

Gambar 4.4

Hasil Uji Heterokedastisitas Bank DKI Syariah

Sumber: Data sekunder yang diolah

Dari gambar diatas dapat terlihat titik-titiknya menyebar

secara acak (random) dan tidak membentuk pola-pola tertentu.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa model regresi pada Bank

DKI Syariah telah bebas dari gejala heterokedastisitas.

Page 65: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

51

d. Uji Multikolinearitas

Tabel 4.2

Hasil Uji Multikolinearitas

Variable BJB Syariah Bank DKI Syariah

Tolerance VIF Tolerance VIF

LnTSimp .005 188.178 .183 5.466

LnBOpr .574 1.742 .439 2.279

LnTAset .005 183.982 .192 5.195

Sumber: Data sekunder yang diolah

Uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi

adanya multikolinearitas dapat dilakukan dengan mencari besarnya

Variance Inflatio Factor (VIF) dan nilai tolerance-nya. Jika nilai VIF < 10

dan nilai tolerance-nya > 0,10 maka model regresi bebas dari

multikolinearitas. Berikut hasil uji multikolinearitas pada masing-masing

bank.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada Bank Jabar Banten

Syariah, variabel yang memiliki nilai tolerance yang lebih dari 0,1 dan VIF

kurang dari 10 yaitu variabel beban operasional. Maka, kesimpulannya data

pada Bank Jabar Banten Syariah yang terkena gejala multikolinearitas yaitu

variabel total simpanan dan total aset.

Pada Bank DKI Syariah variabel yang memiliki nilai tolerance lebih

Page 66: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

52

dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 yaitu semua variabel Sehingga, data pada

Bank DKI Syariah seluruh variable terbebas dari gejala multikolinearitas.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model regresi pada

Bank Jabar Banten Syariah terkena gejala multikolinearitas dan Bank DKI

Syariah tidak terkena gejala multikolinearitas.

2) Uji Statistik

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.3

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Nama Bank R2

Bank Jabar Banten Syariah 0,986

Bank DKI Syariah 0,972

Sumber: Data sekunder yang diolah

Secara statistik untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas

secara serentak terhadap variabel tidak bebas dapat dilihat dari besarnya

koefisien korelasi ganda atau R2. Berikut hasil uji R2 dari masing-masing

bank

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Bank Jabar Banten

Syariah nilai koefisien determinasi dari model regresinya adalah sebesar

0,986 atau 98,6%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas (total

simpanan, beban operasional, dan total aset) secara bersama-sama

mempengaruhi variabel terikat (total pembiayaan) sebesar 98,6% dan

sisanya sebesar 2,2% dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukan dalam

Page 67: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

53

model penelitian.

Pada Bank DKI Syariah nilai koefisien determinasi dari model

regresinya adalah sebesar 0,972 atau 97,2%. Hal ini menunjukan bahwa

variabel bebas (total simpanan, beban operasional, dan total aset) secara

bersama-sama mempengaruhi variabel terikat (total pembiayaan) sebesar

97,2% dan sisanya sebesar 3,8% dipengaruhi variabel lain yang tidak

dimasukan dalam model penelitian.

b. Uji t

1) Bank Jabar Banten Syariah

Tabel 4.4

Hasil Uji t Bank Jabar Banten Syariah

Model thitung ttabel

(Constant) -5,713 2,131

LnTSimp -6,425 2,131

LnBOpr 1,765 2,131

LnTAset- 8,685 2,131

Sumber: Data sekunder yang diolah

Uji t digunakan untuk menguji kuatnya hubungan masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen secara

individu. Dengan membandingkan antara nilai thitung dengan ttabell

yang didapat dari masing-masing variabel dengan menggunakan

taraf signifikan 95% (α = 5%). Berikut adalah hasil uji t dari masing-

masing bank. Dengan membandingkan thitung dan ttabel dalam tabel di

Page 68: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

54

atas, dapat dilihat bahwa secara individu hanya variabel total aset

yang mempengaruhi laba Bank Jabar Banten Syariah. Berikut

adalah penjelasan secara individu terhadap variabel-variabel

independen Bank Jabar Banten Syariah.

a) Total Simpanan (LnTSimp)

Variabel total simpanan secara statistik tidak berpengaruh

signifikan terhadap efisiensi Bank Jabar Banten Syariah. Hal ini

dapat dilihat dari nilai thitung yang lebih besar dari ttabel (- 6,425 <

2,131). Hal ini dimungkinkan karena kenaikan total simpanan tidak

meningkatkan kemampuan bank dalam melakukan pembiayaan.

b) Beban Operasional (LnBOpr)

Variabel beban operasional secara statistik tidak

berpengaruh signifikan terhadap efisiensi Bank Jabar Banten

Syariah. Hal ini dapat dilihat dari nilai thitung yang lebih kecil dari

ttabel (1,765 < 2,1311). Hal ini dimungkinkan karena kenaikan beban

operasional berarti tidak menunjukkan kinerja bank lebih meningkat

dalam melakukan pembiayaan.

c) Total Aset (LnTAset)

Variabel total aset secara statistik berpengaruh signifikan

terhadap efisiensi Jabar Banten Syariah. Hal ini dapat dilihat dari

nilai thitung yang lebih besar dari ttabel (8,685 > 2,131). Hal ini

dimungkinkan karena meningkatnya total aset berarti membuat

bank tersebut lebih banyak memiliki modal untuk menyalurkan

Page 69: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

55

pembiayaan dan berdampak pada meningkatnya laba Bank Jabar

Banten Syariah.

2) Bank DKI Syariah

Tabel 4.5

Hasil Uji t Bank DKI Syariah

Model thitung ttabel

(Constant) -2,702 2,131

LnTSimp -2,572 2,131

LnBOpr 0,415 2,131

LnTAset- 12,173 2,131

Sumber: Data sekunder yang diolah

Dengan membandingkan thitung dan ttabel dalam tabel di atas,

dapat dilihat bahwa secara individu hanya variabel total aset yang

mempengaruhi laba Bank DKI Syariah. Berikut adalah penjelasan

secara individu terhadap variabel-variabel independen Bank DKI

Syariah.

d) Total Simpanan (LnTSimp)

Variabel total simpanan secara statistik tidak berpengaruh

signifikan terhadap efisiensi Bank DKI Syariah. Hal ini dapat dilihat

dari nilai thitung yang lebih besar dari ttabel (- 2,572 < 2,131). Hal ini

dimungkinkan karena kenaikan total simpanan tidak meningkatkan

kemampuan bank dalam melakukan pembiayaan.

e) Beban Operasional (LnBOpr)

Page 70: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

56

Variabel beban operasional secara statistik tidak

berpengaruh signifikan terhadap efisiensi Bank DKI Syariah. Hal ini

dapat dilihat dari nilai thitung yang lebih kecil dari ttabel (0,415 < 2,131).

Hal ini dimungkinkan karena kenaikan beban operasional berarti

tidak menunjukkan kinerja bank lebih meningkat dalam melakukan

pembiayaan.

f) Total Aset (LnTAset)

Variabel total aset secara statistik berpengaruh signifikan

terhadap efisiensi Bank DKI Syariah. Hal ini dapat dilihat dari nilai

thitung yang lebih besar dari ttabel (12,173 > 2,131). Hal ini

dimungkinkan karena meningkatnya total aset berarti membuat

bank tersebut lebih banyak memiliki modal untuk menyalurkan

pembiayaan dan berdampak pada meningkatnya laba Bank DKI

Syariah.

c. Uji F

1) Bank Jabar Banten Syariah

Tabel 4.6

Hasil Uji F Bank Jabar Banten Syariah

Page 71: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

57

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regressi

on

2.108 3 .703 341.98

3

.000a

Residual .025 12 .002

Total 2.133 15

a. Predictors: (Constant), LnTAset, LnBOpr, LnTSimp

b. Dependent Variable: LnTPemb

Sumber: Data sekunder yang diolah

Untuk mengetahui signifikasi pengaruh semua variable

independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen

digunakan Uji F. Analisis dari hasil uji F (simultan) dimaksudkan

untuk membuktikan penelitian yang menyatakan bahwa variabel

terikat mempengaruhi variabel bebas. Cara menentukan apakah

variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen secara

simultan yaitu dengan membandingkan Fhitung yang dihasilkan oleh

regresi linear berganda dengan Ftabel pada taraf signifikan sebesar 95%

(α=0,05).

Dari hasil uji F diperoleh Fhitung sebesar 341,983 dan lebih

besar dari Ftabel dengan N1 (k-1) = 2 dan N2 (n-k) = 15 maka didapat

Ftabel sebesar 3,49. Karena Fhitung lebih besar dari Ftabel maka H0 ditolak

dan Ha diterima, atau dapat diartikan bahwa variabel input dan output

(total simpanan, beban operasional, total aset dan total pembiayaan)

Page 72: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

58

berpengaruh terhadap tingkat efisiensi pada Bank Jabar Banten

Syariah.

2) Bank DKI Syariah

Tabel 4.7

Hasil Uji F Bank DKI Syariah

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regressi

on

3.801 3 1.267 175.81

5

.000a

Residual .086 12 .007

Total 3.888 15

a. Predictors: (Constant), LnTAset, LnBOpr, LnTSimp

b. Dependent Variable: LnTPemb

Sumber: Data sekunder yang diolah

Dari hasil uji F diperoleh Fhitung sebesar 175,815 dan lebih

besar dari Ftabel dengan N1 (k-1) = 2 dan N2 (n-k) = 12 maka didapat

Ftabel sebesar 3,49. Karena Fhitung lebih besar dari Ftabel maka H0 ditolak

dan Ha diterima, atau dapat diartikan bahwa variabel input dan output

(total simpanan, beban operasional, total aset dan total pembiayaan)

berpengaruh terhadap tingkat efisiensi pada Bank DKI Syariah.

C. Pengukuran Efisiensi Perbankan

Dengan memasukan variabel input dan output yang telah ditentukan ke

dalam model regresi, persamaan SFA dapat dituliskan kembali menjadi:

Page 73: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

59

(1) Efisiensi Bank Jabar Banten Syariah

Tabel 4.8

Hasil Estimasi Regresi Berganda Bank Jabar Banten Syariah

Model thitung

(Constant) -6,270

LnTSimp -2,355

LnBOpr 0,44

LnTAset- 3,675

Sumber: Data sekunder yang diolah

Untuk membuat model prediksi tingkat efisiensi, maka angka dari

hasil estimasi regresi berganda milik Bank Jabar Banten Syariah di atas

dimasukan ke dalam rumus di bawah ini:

lnLR= β0 + β1lnP1 - β2lnP2 + βnlnP3 + En .....................(4.1)

Sehingga bentuk model prediksi tingkat efisiensi Bank Jabar Banten Syariah

dapat ditulis sebagai berikut:

lnLR = -6,270 + (– 2,355) lnTSimp - 0,44 lnBOpr + 3,675 lnTAset

Dalam persamaan di atas, konstanta LR adalah sebesar -6,270. Hal

ini berarti apabila variabel input dan variabel output (total pembiayaan, total

simpanan, beban operasional, dan total aset) dianggap konstan (tetap atau

dianggap 1) maka industri Bank Jabar Banten Syariah akan mendapatkan

Page 74: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

60

rugi sebesar 5.37032E-07 juta dari total aktiva. (anti log -6,270 = 5.37032E-

07)

Pada variabel total simpanan koefisien regresi sebesar -2,355

menunjukkan bahwa jika eksponen total simpanan mengalami peningkatan

sebesar 1% maka industri perbankan syariah akan mengalami inefisiensi

sebesar 235,5%.

Pada variabel beban operasional koefisien regresi 0,44 menunjukkan

bahwa jika eksponen beban operasional mengalami peningkatan sebesar 1%

maka industri perbankan syariah akan mengalami peningkatan efisiensi

sebesar 44%.

Pada variabel total aset koefisien sebesar 3,675 menunjukkan jika

eksponen total aset mengalami peningkatan sebesar 1% maka industri

perbankan syariah akan mengalami peningkatan efisiensi sebesar 367,5%.

Dari data yang didapatkan, maka dapat diperoleh nilai efisiensi

sebagai berikut:

Tabel 4.9

Tingkat Efisiensi Bank Jabar Banten Syariah

Kuartal 2011 2012 2013 2014

1 0.9835 0.9161 0.9352 0.9833

2 0.9983 0.9913 0.9176 0.9719

3 0.9315 0.9424 0.9986 0.9668

4 0.8739 0.8884 0.9493 0.9891

rata-rata 0.9468 0.93455 0.95018 0.97778

Page 75: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

61

Total 0.95233

Sumber: Data sekunder yang diolah

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa efisiensi Bank Jabar Banten

Syariah (BJBS) pada periode Januari 2011 sampai Desember 2014 yaitu

sebesar 0,95233. Efisiensi tertinggi BJBS pada periode tersebut terjadi pada

Kuartal 3 tahun 2013 yaitu sebesar 0,9986. Efisiensi terendah dialami BJBS

pada periode tersebut terjadi pada Kuartal 4 tahun 2011 yaitu sebesar 0,8739.

Untuk efisiensi rata-rata tahunan terbesar BJBS selama periode penelitian

terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 0,97778. Sedangkan terendah terjadi

pada 2012 yaitu sebesar 0,93455.

Dari uraian tersebut, dapat digambarkan bahwa tingkat efisiensi

rata-rata Bank Jabar Banten Syariah selalu mengalami fluktuasi dalam

setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Gambar 4.5

Grafik Efisiensi Bank Jabar Banten Syariah

Sumber: Data sekunder yang diolah

0.9468

0.93455

0.950175

0.977775

0.91

0.92

0.93

0.94

0.95

0.96

0.97

0.98

0.99

1 2 3 4

Page 76: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

62

Dari gambar grafik diatas terlihat bahwa efisiensi BJBS menurun

pada tahun 2012. Namun, penurunan efisiensi BJBS tidak terlalu signifikan

karena hanya turun 1,13%. Pada tahu berikutnya terjadi peningkatan

sebesar 1,7% pada tahun 2013 dan naik lagi sebesar 2,78% pada tahun 2014.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen bank sudah mampu

menjaga dan bahkan cenderung meningkatkan tingkat efisiensi selama

periode penelitian.

(2) Efisiensi Bank DKI Syariah

Tabel 4.10

Hasil Estimasi Regresi Berganda Bank DKI Syariah

Model thitung

(Constant) -2,154

LnTSimp -0,251

LnBOpr 0,16

LnTAset- 1,373

Sumber: Data sekunder yang diolah

Untuk membuat model prediksi tingkat efisiensi, maka angka dari

hasil estimasi regresi berganda milik Bank DKI Syariah di atas dimasukan

ke dalam rumus di bawah ini:

lnLR= β0 + β1lnP1 - β2lnP2 + βnlnP3 + En .....................(4.1)

sehingga bentuk model prediksi tingkat efisiensi Bank DKI Syariah dapat

ditulis sebagai berikut:

lnLR = -2,154 – 0,251 lnTSimp + 0,16 lnBOpr + 1,373 lnTAset

Page 77: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

63

Dalam persamaan diatas, konstanta LR adalah sebesar -2,154. Hal

ini berarti apabila variabel input dan variabel output (total pembiayaan, total

simpanan, beban operasional, dan total aset) dianggap konstan (tetap atau

dianggap 1) maka industri Bank DKI Syariah akan mendapatkan rugi

sebesar 0,007014553 juta dari total aktiva. (anti log -2,154 = 0,007014553)

Pada variabel total simpanan koefisien regresi sebesar -0,251

menunjukkan bahwa jika eksponen total simpanan mengalami peningkatan

sebesar 1% maka industri perbankan syariah akan mengalami inefisiensi

sebesar 25,1%.

Pada variabel beban operasional koefisien regresi 0,16 menunjukkan

bahwa jika eksponen beban operasional mengalami peningkatan sebesar 1%

maka industri perbankan syariah akan mengalami peningkatan efisiensi

sebesar 16%.

Pada variabel total aset koefisien sebesar 1,373 menunjukkan jika

eksponen total aset mengalami peningkatan sebesar 1% maka industri

perbankan syariah akan mengalami peningkatan efisiensi sebesar 137,3%.

Dari data yang didapatkan, maka dapat diperoleh nilai efisiensi

sebagai berikut:

Tabel 4.11

Tingkat Efisiensi Bank DKI Syariah

Kuartal 2011 2012 2013 2014

1 0.7123 0.9949 0.9744 0.98

2 0.9638 0.9229 0.9715 0.933

Page 78: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

64

3 0.9099 0.9808 0.9345 0.8927

4 0.9999 0.9296 0.9654 0.8781

rata-rata 0.89648 0.95705 0.96145 0.92095

Total 0.93398

Sumber: Data sekunder yang diolah

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa efisiensi Bank DKI Syariah

pada periode Januari 2011 sampai Desember 2014 yaitu sebesar 0,93398.

Efisiensi tertinggi Bank DKI Syariah pada periode tersebut terjadi pada

Kuartal 4 tahun 2011 yaitu sebesar 0,9999. Efisiensi terendah dialami Bank

DKI Syariah pada periode tersebut terjadi pada Kuartal 1 tahun 2011 yaitu

sebesar 0,7123. Untuk efisiensi rata-rata tahunan terbesar Bank DKI Syariah

selama periode penelitian terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 0,96145.

Sedangkan terendah terjadi pada 2011 yaitu sebesar 0,896485

Dari uraian tersebut, dapat digambarkan bahwa tingkat efisiensi

rata-rata Bank DKI Syariah mengalami fluktuasi dalam setiap tahunnya. Hal

ini dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Gambar 4.6

Grafik Efisiensi Bank DKI Syariah

Page 79: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

65

Sumber: Data sekunder yang diolah

Dari gambar grafik diatas terlihat bahwa efisiensi Bank DKI Syariah

meningkat cukup signifikan pada tahun 2012 yaitu sebesar 6,06% dibanding

tahun sebelumnya. Kemudian meningkat lagi pada tahun 2013 sebesar 0,5%

di tahun 2013.Akan tetapi terjadi penurunan efisiensi Bank DKI Syariah

sebesar 4,04% di tahun 2014. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

manajemen Bank DKI Syariah belum mampu menjaga konsistensi tingkat

efisiensi selama periode penelitian.

Dengan demikian, dari proses pengukuran efisiensi dari Bank Jabar

Banten Syariah dan Bank DKI Syariah, maka didapatkan hasil

perbandingan seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.12

Perbandingan Efisiensi Bank Jabar Banten Syariah dan Bank DKI Syariah

Q

2011 2012 2013 2014

BJBS BDKIS BJBS BDKIS BJBS BDKIS BJBS BDKIS

1 0.9835 0.7123 0.9161 0.9949 0.9352 0.9744 0.9833 0.98

0.896475

0.95705 0.96145

0.92095

0.86

0.88

0.9

0.92

0.94

0.96

0.98

1 2 3 4

Page 80: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

66

2 0.9983 0.9638 0.9913 0.9229 0.9176 0.9715 0.9719 0.933

3 0.9315 0.9099 0.9424 0.9808 0.9986 0.9345 0.9668 0.8927

4 0.8739 0.9999 0.8884 0.9296 0.9493 0.9654 0.9891 0.8781

M 0.9468 0.8965 0.9346 0.9571 0.9502 0.9615 0.9778 0.9210

Keterangan: Q = Kuartal

M = Mean/Rata-rata

Sumber: Data sekunder yang diolah

Dari tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa secara keseluruhan tingkat

efisiensi pada Bank Jabar Banten Syariah lebih baik dibanding dengan Bank DKI

Syariah. Meskipun ada saat tertentu dimana bank DKI Syariah memiliki efisiensi

lebih tinggi dari Bank Jabar Banten Syariah. Hal itu dimungkinkan karena ada

perbedaan jenis antara Bank Jabar Banten Syariah yang merupakan BUS dan Bank

DKI Syariah yang merupakan UUS. Sehingga kemampuan Bank Jabar Banten

Syariah untuk menciptakan kinerja yang lebih baik cenderung lebih tinggi dari

Bank DKI Syariah.

Page 81: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan mengenai

tingkat efisiensi dua Bank Pembangunan Daerah Syariah (BPDS) yaitu Bank Jabar

Banten Syariah dan Bank DKI Syariah periode Januari 2011 sampai Desember

2014, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Selama periode Januari 2011 sampai Desember 2014, rata-rata tingkat

efisiensi pada Bank Jabar Banten Syariah adalah sebesar 0.9523. Tingkat

efisiensi tertinggi Bank Jabar Banten Syariah terjadi pada Kuartal 3 tahun

2013 yaitu sebesar 0,9986. Efisiensi terendah dialami Bank Jabar Banten

Syariah terjadi pada Kuartal 4 tahun 2011 yaitu sebesar 0,8739.

2. Rata-rata tingkat efisiensi Bank DKI Syariah sebesar 0,9339 di mana

Tingkat efisiensi biaya tertinggi terjadi Kuartal 4 tahun 2011 yaitu sebesar

0,9999. Efisiensi terendah dialami Bank DKI Syariah pada periode tersebut

terjadi pada Kuartal 1 tahun 2011 yaitu sebesar 0,7123.

3. Tingkat efisiensi pada kedua bank yang diteliti secara umum bersifat

fluktuatif dengan kecenderungan efesiensi tertinggi terjadi antara kuartal

kedua dan ketiga tiap tahunnya.

4. Bank Jabar Banten Syariah memiliki nilai efisiensi yang lebih stabil dan

cenderung lebih tinggi dibanding Bank DKI.

Page 82: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

68

5. Berdasarkan uji t diketahui bahwa pada Bank Jabar Banten Syariah (BJBS)

variabel input yang berpengaruh terhadap variabel output hanyalah variabel

total aset. Hal ini karena nilai Thitung total Aset lebih besar dari Ttabel (8,685 >

2,131) Sedangkan variabel total simpanan dan biaya operasional

berpengaruh negatif terhadap variabel output.

6. Pada Bank DKI Syariah variabel input yang berpengaruh terhadap variabel

output yaitu total aset sedangkan total simpanan dan beban operasional,

berpengaruh negatif terhadap variabel output. Hal ini karena nilai Thitung

total Aset lebih besar dari Ttabel (12,173 > 2,131) Sedangkan variabel total

simpanan dan biaya operasional berpengaruh negatif terhadap variabel

output.

B. Saran

Setelah didapat hasil dari penelitian ini dan berdasarkan kesimpulan-

kesimpulan yang telah disebutkan di atas, saran-saran yang dapat peneliti

sampaikan yaitu:

1. Bagi pihak manajemen bank, diharapkan untuk terus meningkatkan tingkat

efisiensi, karena dari hasil yang dikeluarkan masih ada gejala inefisiensi.

Hal ini dapat tercermin dari tingkat efisiensi yang belum mencapai 100%.

Denagn peningkatan efisiensi akan dengan sendirinya menciptakan

kekuatan perusahaan untuk bertarung dalam persaingan dengan kompetitor

sehingga nantinya akan semakin memudahkan masyarakat dalam

memenuhi kebutuhan finansialnya.

Page 83: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

69

2. Bagi Civitas Akademis Kampus, diharapkan semakin memperkaya

penelitian-penelitian mengenai efisiensi perbankan dengan penentuan

variabel-variabel input dan output agar lebih bervariasi dan metode yang

lainnya agar model yang diformulasikan lebih baik lagi.

3. Bagi pemerintah hendaknya semakin menambah dukungan terhadap

pertumbuhan dan perkembangan Bank Syariah mengingat telah terbukti

bahwa sistem keuangan syariah lebih tahan terhadap krisis dibanding bank

konvensional. Selain itu fakta mayoritas warga negara Indonesia adalah

Muslim semakin menambah potensi yang dimiliki perbankan syariah

sebagai solusi masalah keuangan dunia.

Page 84: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

70

DAFTAR PUSTAKA

Agustianto. Outlook Perbankan Syariah 2014. diakses tanggal 26 September

2014 dari www.agustiantocentre.com

Anindita, Mohamad Wirawan. “Analisa Profitabilitas, Efisiensi, dan

Leverage Terhadap Earning Per Share (EPS)”. Skripsi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. 2010

Arbi, Kukuh Ari. “Pendekatan Parametrik dan Non Parametrik Untuk

Efisiensi Perbankan (Studi Kasus Bank-Bank BUMN dan Bank-Bank

Asing yang Terdaftar di Bank Indonesia)”. Skripsi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah. 2011.

Badan Pengembangan dan pembinaan Bahasa. Kamus Bahasa Indonesia

Untuk Pelajar. Kemendikbud, 2011.

Bank Indonesia, Statistik Perbakan Syariah Januari I 2014. Diakses 26

September 2014 dari http//:www.bi.go.id

Dramli. A Study of Bank Efficiency in Indonesia. 2009

Haddad, Muliaman.D dkk. “Pendekatan Parametrik Untuk Efisiensi

Perbankan Indonesia”. Jurnal Bank Indonesia tahun 2003

Haddad, Muliaman D. dkk. “Analisis Efisiensi Industri Perbankan Indonesia:

Penggunaan Metode Nonparametrik Data Envelopment Analysis”.

Jurnal Bank Indonesia tahun 2003.

Hartono, Edy. “Analisis Efisiensi Biaya Industri Perbankan Indonesia dengan

Menggunakan Metode Parametrik SFA Analysis”. Tesis Universitas

Page 85: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

71

Diponegoro Semarang. 2009.

Hidayat, Rahmat. Efisiensi Perbankan Syariah Teori dan Praktik. Bekasi:

Gramata Publishing. 2014.

Ikatan Bankir Indonesia.. Memahami Usaha Bank Syariah. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama. 2014

Iswardono S, Permono dan Darmawan. “Analisis Efisiensi Industri

perbankan di Indonesia (studi kasus Bank-Bank Devisa di Indonesia

Tahun 1991-1996)”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Yogyakarta:

Universitas Gajah Mada, 2000.

Lubis, Zaky M. “Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia Dengan

Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis”. Skripsi Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2013

Mokhtar, Hamim S. Ahmad, dkk. “Efficiency of Islamic Banking in Malaysia,

A Stochastic Frontier Approach.” Journal of Economic Cooperation 27,

Februari 2006.

Nachrowi. Penggunaan teknik ekonometri: Pendekatan populer dan praktis

dilengkapi teknik analisis dan pengolahan data dengan menggunakan

paket program SPSS. Jakarta: PT. Raja Grafindo. 2008

Nugroho, Agung. “Efisiensi Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah

Mandiri dan Bank Mega Syariah Menggunakan Stochastic Frontier

Analysis (SFA)”. Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. 2012.

Nugroho, Rino A. “.Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah

Page 86: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

72

dan Unit Usaha Syariah dengan Metode Stochastic Frontier Analysis.

(Periode 2005-2009)”. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas

Dipenogoro Semarang. 2011

Rahmawati, Rafika. “Efisiensi Pengelolaan Dana Bank Syariah Di Indonesia

(Dengan Pendekatan Parametrik)”. Skripsi Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2011

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survai. Jakarta:

LP3ES.1989

Suswadi. “Analisa Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia”. Skripsi

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. 2007

Undang Undang No.21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah

http://www.bjbsyariah.co.id/tentang-bjb-syariah/sekilas-bjb-syariah/

http://bankdkisyariah.co.id/?page=profile

http://id.wikipedia.org/wiki/aset

Page 87: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

73

LAMPIRAN

A. Data Variabel Input dan Output

(1) Bank Jabar Banten Syariah

No LnTS(x1) LnBO(x2) LnTA(x3) LnTP(y)

1 13.95460445 10.31539851 14.41208021 14.2917112

2 14.14779116 10.96540128 14.50770478 14.26253915

3 14.3477017 11.35195827 14.6622484 14.31197292

4 14.61235672 11.69901491 14.8626369 14.3861765

5 14.4991098 10.51001419 14.80158814 14.40559181

6 14.62788373 11.23244407 14.88771145 14.54090177

7 14.67652661 11.61080507 14.97986002 14.71163654

8 15.02806831 11.90201048 15.26831735 14.90090454

9 15.09095967 10.68090695 15.32046979 14.93795167

10 15.06836809 11.47548317 15.33108802 15.03709035

11 15.08885176 11.89939802 15.33980749 15.13169276

12 15.12456825 12.24679704 15.36202741 15.09557569

13 15.24537505 10.93498021 15.44929332 15.11011607

14 15.20992139 11.66308533 15.43492019 15.15771953

15 15.21550366 12.09083574 15.45802767 15.2370666

16 15.47131589 12.43733515 15.6223138 15.29772832

(2) Data Variabel Input dan Output Bank DKI Syariah

No LnTS(x1) LnBO(x2) LnTA(x3) LnTP(y)

1 13.17211118 8.507142856 13.70338723 13.25801253

2 13.15327854 9.248021439 13.56330373 13.38871047

3 13.48258004 9.677966176 13.76516418 13.54109608

4 13.39194767 10.04962046 13.92014081 13.8405319

5 13.29557355 8.694669697 13.98516556 13.92784321

Page 88: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

74

6 13.51062671 9.409682913 14.13204609 14.00893277

7 13.25435784 9.852194258 14.13193168 14.10277604

8 13.43034501 10.2500162 14.23138794 14.15094082

9 13.31268617 8.901366564 14.24289957 14.22641352

10 13.2104878 9.673759873 14.30029873 14.30867819

11 13.64853938 10.17967886 14.44635778 14.39626757

12 14.02123121 10.60368482 14.63012598 14.61057784

13 14.09087609 9.080914825 14.62227879 14.60569007

14 14.52809657 10.37164573 14.85053783 14.78613946

15 14.51606772 11.06275584 14.91585202 14.82548579

16 14.68208233 11.54966233 15.03484349 14.93650939

B. Hasil Uji Statistik dan Regresi Berganda

(1) Bank Jabar Banten Syariah

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 LnTAset,

LnBOpr,

LnTSimp

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: LnTPemb

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 2.108 3 .703 341.983 .000a

Residual .025 12 .002

Total 2.133 15

a. Predictors: (Constant), LnTAset, LnBOpr, LnTSimp

b. Dependent Variable: LnTPemb

Page 89: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

75

Coefficientsa

Model

Unstandardize

d Coefficients

Standar

dized

Coeffic

ients

t Sig.

Correlations

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Zero-

order

Parti

al Part

Toler

ance VIF

1 (Cons

tant)

-6.270 1.097

-

5.71

3

.000

LnTS

imp

-2.355 .366 -2.736 -

6.42

5

.000 .957 -.88

0

-.19

9

.005 188.

178

LnB

Opr

.044 .025 .072 1.76

5

.103 .625 .454 .055 .574 1.74

2

LnTA

set

3.675 .423 3.656 8.68

5

.000 .974 .929 .270 .005 183.

982

a. Dependent Variable: LnTPemb

Collinearity Diagnosticsa

Mode

l

Dimensio

n

Eigenvalu

e

Condition

Index

Variance Proportions

(Constant

)

LnTSim

p LnBOpr

LnTAse

t

1 1 3.998 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .002 51.076 .02 .00 .73 .00

3 .000 102.216 .14 .00 .24 .00

4 1.800E-6 1490.226 .85 1.00 .03 1.00

a. Dependent Variable: LnTPemb

(2) Bank DKI Syariah

Page 90: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

76

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 LnTAset,

LnBOpr,

LnTSimp

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: LnTPemb

Model Summaryb

Mo

del R

R

Squar

e

Adjuste

d R

Square

Std.

Error of

the

Estimat

e

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change

F

Chan

ge df1 df2

Sig. F

Change

1 .989a .978 .972 .084892

90735

.978 175.8

15

3 12 .000 1.433

a. Predictors: (Constant), LnTAset, LnBOpr, LnTSimp

b. Dependent Variable: LnTPemb

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 3.801 3 1.267 175.815 .000a

Residual .086 12 .007

Total 3.888 15

a. Predictors: (Constant), LnTAset, LnBOpr, LnTSimp

b. Dependent Variable: LnTPemb

Page 91: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

77

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standar

dized

Coeffici

ents

t Sig.

Correlations

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Zero-

order

Parti

al Part

Tolera

nce VIF

1 (Const

ant)

-2.154 .797

-

2.702

.019

LnTSi

mp

-.251 .098 -.259 -

2.572

.024 .829 -.596 -.111 .183 5.46

6

LnBO

pr

.016 .039 .027 .415 .686 .696 .119 .018 .439 2.27

9

LnTA

set

1.373 .113 1.195 12.17

3

.000 .982 .962 .524 .192 5.19

5

a. Dependent Variable: LnTPemb

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension

Eigenvalu

e

Condition

Index

Variance Proportions

(Constant)

LnTSim

p LnBOpr LnTAset

1 1 3.996 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .004 32.382 .05 .00 .54 .00

3 .000 94.596 .71 .22 .45 .03

4 .000 189.159 .24 .78 .00 .96

a. Dependent Variable: LnTPemb

C. Estimasi Nilai Efisisensi

(1) Bank Jabar Banten Syariah

technical efficiency estimates :

firm eff.-est.

1 0.98349529E+00

Page 92: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

78

2 0.99828453E+00

3 0.93149612E+00

4 0.87387346E+00

5 0.91608637E+00

6 0.99126842E+00

7 0.94238818E+00

8 0.88841650E+00

9 0.93524278E+00

10 0.91764959E+00

11 0.99858641E+00

12 0.94929119E+00

13 0.98327696E+00

14 0.97198324E+00

15 0.96679514E+00

16 0.98909033E+00

mean efficiency = 0.95232653E+00

(2) Bank DKI Syariah

technical efficiency estimates :

firm eff.-est.

1 0.71228358E+00

2 0.96379429E+00

3 0.90995734E+00

4 0.99993496E+00

Page 93: TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29979/1/TIAN... · TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH BERBASIS DAERAH DENGAN METODE

79

5 0.99486442E+00

6 0.92291643E+00

7 0.98079611E+00

8 0.92959323E+00

9 0.97440135E+00

10 0.97149340E+00

11 0.93450012E+00

12 0.96543499E+00

13 0.98000423E+00

14 0.93298423E+00

15 0.89267460E+00

16 0.87809813E+00

mean efficiency = 0.93398321E+00