lembar sampul efisiensi bank umum syariah di...

196
i LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TWO STAGE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS PERIODE 2015-2017 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Oleh: Efendi Zarkasih 11140850000046 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018

Upload: trankhuong

Post on 27-Apr-2019

252 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

i

LEMBAR SAMPUL

EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE TWO STAGE DATA

ENVELOPMENT ANALYSIS PERIODE 2015-2017

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

Oleh:

Efendi Zarkasih

11140850000046

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439/2018

Page 2: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Page 3: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

iii

LEMBAR UJIAN KOMPREHENSIF

Page 4: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

iv

LEMBAR UJIAN SKRIPSI

Page 5: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

v

LEMBAR KEASLIAN KARYA ILMIAH

Page 6: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Pribadi

Nama : Efendi Zarkasih

Alamat : Jl Anggrek Rosliana No 12A Kemanggisan Jakarta Barat

Telepon : 08998168694

Email : efendi(dot)zarkasih17@gmail(dot)com

B. Pendidikan

1. SDN 01 Pagi Jakarta 2001-2007

2. SMPN 88 Jakarta 2007-2010

3. SMAN 16 Jakarta 2010-2013

4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (S1) 2014- 2018

C. Pengalaman Organisasi

HMJ Perbankan Syariah UIN Jakarta Dep.Kemahasiswaan (anggota)

DEMA FEB UIN Jakarta Dep.Kajian dan Penelitian

(kordinator)

D. Internship

PT Bank Mandiri (Consumer Credit Risk and Analytics Group) 2017

Bank Indonesia (Departemen Audit Internal) 2018

Page 7: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

vii

EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN

MENGGUNAKAN TWO STAGE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS

PERIODE 2015-2017

ABSTRACT

This study aims to determine efficiency level of Full Fledged Islamic Bank in

Indonesia during the period 2015-2017 using Data Envelopment Analysis (DEA)

method based on assumption CRS and VRS on the first stage. Furthermore, this study

also aims to look at the factors that affect the level of efficiency of the variables

studied by using the Panel Data Regression method on the second stage. The objects

of this study are 7 BUS in Indonesia on the first quarter to fourth in 2015-2017.

Based on the research results, VRS assumption is more efficient than CRS

assumption. The bank with optimum efficiency is BNI Syariah and BRI Syariah from

VRS assumption, but none of the bank with optimum efficiency in CRS assumption.

Bank Muamalat Indonesia is the lowest level of efficiency in both assumption CRS

and VRS. Moreover, the second stage shows that NOI has negative not significant

impact on efficiency. NI has positive significant impact on the efficiency, and market

share has negative significant impact on the efficiency.

Keywords: Data Envelopment Analysis (DEA), Constant Return to Scale (CRS),

Variable Return to Scale (VRS), Panel Regression

Page 8: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

viii

EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN

MENGGUNAKAN TWO STAGE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS

PERIODE 2015-2017

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi Bank Umum Syariah di

Indonesia selama periode 2015-2017 menggunakan metode Data Envelopment

Analysis (DEA) berdasarkan asumsi CRS dan VRS pada tahap pertama. Lebih lanjut,

penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat

efisiensi dari variabel yang diteliti menggunakan Regresi Data Panel pada tahap

kedua. Objek penelitian ini yaitu 7 BUS di Indonesia pada triwulan pertama hingga

triwulan keempat pada tahun 2015-2017. Berdasarkan hasil penelitian, skor efisiensi

dengan asumsi VRS lebih efisien dari pada asumsi CRS. Bank dengan efisiensi

optimal yaitu BNI Syariah dan BRI Syariah pada asumsi VRS, namun tidak ada bank

dengan efisiensi optimal pada asumsi CRS. Bank Muamalat Indonesia memiliki

efisiensi terendah dari kedua asumsi CRS dan VRS. Selanjutnya, pada tahap kedua

menunjukan NOI tidak berpengaruh signifikan negarif terhadap efisiensi, NI

berpengaruh signifikan positif terhadap efisiensi, dan market share berpengaruh

signifikan negatif terhadap efisiensi.

Kata kunci: Data Envelopment Analysis (DEA), Constant Return to Scale (CRS),

Variable Return to Scale (VRS), Regresi Panel

Page 9: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Alhamdulillahhi Robbil ‘Alamin, segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada

Allah subhanahu wa ta’ala. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta

segala kenikmatan kepada kita semua. Alhamdulillah atas kerja keras serta seizin

Allah subhanahu wa ta’ala, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE TWO STAGE DATA ENVELOPMENT

ANALYSIS PERIODE 2015-2017”. Selawat dan salam semoga selalu tercurah

kepada Baginda Nabi Besar Muhammad salllallahu alaihi wassalam, beserta para

keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang insyaallah akan mendapat syafaat di

akhir kelak.

Selama proses penulisan dan penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari bahwa

terdapat berbagai kendala yang harus dihadapi serta terdapat kontribusi dari berbagai

pihak berupa doa, arahan, motivasi, bantuan, dan bimbingan yang sangat berarti bagi

peneliti. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua, khususnya ibu yang telah memberikan doa, dukungan,

semangat, serta telah mengajarkan banyak hal dalam hidup saya.

2. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

yang telah memberikan kesempatan kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini

sebagai syarat meraih gelar sarjana ekonomi.

Page 10: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

x

3. Bapak Dr. Herni Ali, HT, SE, MM, selaku Dosen Pembimbing I yang dengan

sabar telah memberikan ilmu, arahan, saran, dan meluangkan waktunya dalam

proses penyelesaian penelitian skripsi ini hingga selesai.

4. Ibu Santi Yustini, SE., M.Ak selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenaan

mendengarkan dan memberikan solusi, arahan, dan bimbingan atas permasalahan

penelitian yang saya hadapi serta meluangkan waktu selama proses penelitian

skripsi ini hingga selesai.

5. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA., selaku Ketua Jurusan dan Ibu Fitri

Damayanti, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dalam

pemenuhan berkas-berkas administrasi saya dan persetujuan proposal penelitian.

6. Ibu Endra Kasni Laila Yuda, S.Ag., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi dari awal perkuliahan

hingga akhir masa studi.

7. Seluruh jajaran Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu

dan pelajaran hidup yang berguna bagi saya selama perkuliahan.

8. Seluruh saudara saya, khususnya kakak saya Ocie yang berkontribusi besar

selama saya berkuliah serta adik saya Hanum yang berkenan meluangkan waktu

terkait data penelitian yang digunakan.

9. Sahabat saya selama berkuliah, Nurul Aini dan Muhammad Irwan yang tanpa

sengaja telah banyak menghabiskan waktu bersama.

Page 11: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

xi

10. Seluruh mahasiswa Perbankan Syariah Angkatan 2014 atas kebersamaannya

selama 4 tahun belajar dan berteman dengan kalian.

11. Teman-teman perbankan lainnya yang dengan sendirinya menjadi akrab, Ipul,

Eggy, Umar, Syahrul, Adi, Firman, Fuad, Wahyu, Melby, dan Fahmi.

12. Teman satu Departemen Litbang, Varrah, Anis, dan Rahmad yang selalu

menghibur serta menyemangati.

13. KKN AKBK 131 yang telah menghabiskan waktu bersama sebulan lamanya di

kota Bogor serta Ibu Nurhansi yang tanpa kontribusi beliau, program pengabdian

tidak akan terlaksana dengan baik.

14. Kak Erna yang sudah berkenan untuk berbagi ilmunya serta saran terkait

pengoperasian aplikasi DEA.

15. Serta seluruh pihak yang telah membantu peneliti yang tidak dapat peneliti sebut

satu persatu. Semoga Allah membalas kebaikan kalian semua. Aamiin.

Penelitin menyadari bahwa penelitian skripsi ini masih jauh dari kata sempurna

karena keterbatasan pengetahuan maaupun pengalaman yang dimiliki peneliti. Oleh

sebab itu peneliti mengharapkan segala bentuk saran dan masukan yang membangun

untuk pencapaian yang lebih baik.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Jakarta, 19 Mei 2018

Efendi Zarkasih

Page 12: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR SAMPUL ...................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................................... ii

LEMBAR UJIAN KOMPREHENSIF ......................................................................... iii

LEMBAR UJIAN SKRIPSI ......................................................................................... iv

LEMBAR KEASLIAN KARYA ILMIAH .................................................................. v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... vi

ABSTRACT ................................................................................................................ vii

ABSTRAK ................................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xvi

DAFTAR GRAFIK .................................................................................................. xviii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 12

C. Batasan Masalah........................................................................................... 13

D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 13

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 16

A. Teori terkait dengan variabel penelitian ....................................................... 16

1. Kinerja Keuangan Bank ............................................................................... 16

Page 13: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

xiii

a. Pengertian Kinerja Keuangan ................................................................... 16

b. Tujuan Analisis Kinerja Keuangan ........................................................... 17

c. Pengukuran Kinerja Keuangan ................................................................. 18

d. Analisis Kinerja Keuangan Bank .............................................................. 20

2. Efisiensi ........................................................................................................ 23

a. Pengertian Efisiensi .................................................................................. 23

b. Efisiensi dalam Islam ................................................................................ 24

c. Efisiensi dalam Perbankan ........................................................................ 25

d. Teknik Pengukuran Efisiensi Perbankan Syariah ..................................... 27

e. Model Pengukuran Efisiensi DEA ............................................................ 29

f. Hubungan Input dan Output ..................................................................... 33

3. Perbankan Syariah ........................................................................................ 35

a. Pengertian Bank Umum Syariah............................................................... 35

b. Asas, Tujuan dan Fungsi Bank Syariah .................................................... 35

c. Kegiatan Operasional Perbankan Syariah................................................. 37

4. Variabel Input ............................................................................................... 40

a. Dana Pihak Ketiga .................................................................................... 40

b. Aset Tetap ................................................................................................. 43

c. Beban Tenaga Kerja.................................................................................. 44

5. Variabel Output ............................................................................................ 44

a. Pembiayaan ............................................................................................... 44

b. Pendapatan Operasional ............................................................................ 46

c. Kas ............................................................................................................ 46

6. Net Operating Income .................................................................................. 46

7. Net Imbalan .................................................................................................. 47

8. Market Share ................................................................................................ 47

B. Tinjauan Kajian Terdahulu .......................................................................... 49

C. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 55

D. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis Penelitian .................................. 57

Page 14: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

xiv

1. Pengaruh Net Operating Income (NOI), Net Imbalan (NI),

dan Market Share secara parsial. ................................................................. 57

a. Pengaruh NOI terhadap Nilai Efisiensi .................................................... 57

b. Pengaruh Market Share terhadap Nilai Efisiensi ...................................... 58

c. Pengaruh Net Imbalan terhadap Nilai Efisiensi ........................................ 59

2. Pengaruh Net Operating Income (NOI), Net Imbalan (NI),

dan Market Share secara simultan. .............................................................. 61

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................................... 62

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 62

B. Metode Penentuan Sampel ........................................................................... 63

C. Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 66

D. Metode Analisis Data ................................................................................... 67

1. Data Envelopment Analysis (DEA) ............................................................. 67

a. Constant Return to Scale (CRS) ............................................................... 70

b. Variable Return to Scale (VRS)................................................................ 71

2. Pengujian Pelanggaran Asumsi .................................................................... 72

a. Multikolineraritas...................................................................................... 72

b. Heteroskedastisitas.................................................................................... 73

c. Normalitas ................................................................................................. 74

3. Uji Stasioneritas Data ................................................................................... 74

4. Regresi Data Panel ....................................................................................... 75

a. Metode Common Effect ............................................................................ 76

b. Metode Fixed Effect .................................................................................. 77

c. Uji Chow ................................................................................................... 78

d. Metode Random Effect.............................................................................. 79

e. Uji Hausman ............................................................................................. 79

5. Pengujian Statistik ........................................................................................ 80

a. Uji t ........................................................................................................... 80

b. Uji F .......................................................................................................... 81

c. Uji Adjusted R2.......................................................................................... 82

Page 15: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

xv

E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................... 82

1. Variabel Dependen (Y) ................................................................................ 83

2. Variabel Independen (X) .............................................................................. 83

BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................................... 86

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................. 86

1. Bank Umum Syariah di Indonesia ................................................................ 86

B. Temuan Hasil Penelitian .............................................................................. 90

1. Statistik Deskriptif ........................................................................................ 90

a. Beban Tenaga Kerja.................................................................................. 91

b. Dana Pihak Ketiga .................................................................................... 92

c. Aset Tetap ................................................................................................. 93

d. Pendapatan Operasional ............................................................................ 94

e. Pembiayaan ............................................................................................... 95

f. Kas ............................................................................................................ 96

2. Hasil Analisis Efisiensi dengan Data Envelopment Analysis (DEA) .......... 97

3. Potential Improvement Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia ......... 121

4. Hasil Analisis Faktor Penentu Efisiensi ..................................................... 123

a. Pengujian Asumsi Klasik ........................................................................ 123

b. Uji Kelayakan Data (Uji Akar Unit) ....................................................... 126

c. Estimasi Data Panel ................................................................................ 127

d. Pengujian Statistik .................................................................................. 131

e. Model Regresi Data Panel ...................................................................... 135

B. Pembahasan ................................................................................................ 136

1. Analisis Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia ................................ 136

2. Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi ........................................................ 141

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 146

A. Kesimpulan ................................................................................................ 146

B. Saran ........................................................................................................... 148

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 150

Page 16: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Indikator Utama Perbankan Syariah di Indonesia (Triliun) ......................... 3

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................... 49

Tabel 3.1 Proses Pengambilan Sampel ....................................................................... 64

Tabel 3.2 Sampel Penelitian ........................................................................................ 65

Tabel 3.3 Spesifikasi Variabel Input dan Output dalam Penelitian ........................... 82

Tabel 4.1 Hasil Pencapaian Efisiensi Optimum dengan Asumsi CRS dan VRS ........ 98

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Efisiensi Rata-rata dengan Asumsi CRS dan VRS ....... 99

Tabel 4.3 Nilai Efisiensi Asumsi CRS Bank Syariah Mandiri (%) .......................... 101

Tabel 4.4 Rincian Nilai Efisiensi Terendah Bank Syariah Mandiri Asumsi CRS 102

Tabel 4.5 Nilai Efisiensi Asumsi CRS Bank Muamalat Indonesia (%) .................... 104

Tabel 4.6 Rincian Nilai Efisiensi

Terendah Bank Muamalat Indonesia Asumsi CRS .................................. 105

Tabel 4.7 Nilai Efisiensi Asumsi CRS BNI Syariah (%) .......................................... 107

Tabel 4.8 Rincian Nilai Efisiensi Terendah BNI Syariah Asumsi CRS ................... 108

Tabel 4.9 Nilai Efisiensi Asumsi CRS BRI Syariah (%) .......................................... 110

Tabel 4.10 Rincian Nilai Efisiensi Terendah BRI Syariah Asumsi CRS ................. 111

Tabel 4.11 Nilai Efisiensi Asumsi CRS BTPN Syariah (%) .................................... 113

Tabel 4.12 Rincian Nilai Efisiensi Terendah BTPN Syariah Asumsi CRS .............. 114

Tabel 4.13 Nilai Efisiensi Asumsi CRS Bank Panin Syariah (%) ............................ 116

Tabel 4.14 Rincian Nilai Efisiensi Terendah Bank Panin Syariah Asumsi CRS 117

Tabel 4.15 Nilai Efisiensi Asumsi CRS Bank Bank Bukopin Syariah (%) .............. 119

Page 17: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

xvii

Tabel 4.16 Rincian Nilai Efisiensi

Terendah Bank Bukopin Syariah Asumsi CRS ...................................... 120

Tabel 4.17 Hasil Uji Multikolinearitas...................................................................... 124

Tabel 4.18 Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 125

Tabel 4.19 Hasil Uji Normalitas ............................................................................... 125

Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Uji Akar Unit ............................................................. 126

Tabel 4.21 Hasil Pengolahan Common Effect Model (CEM) .................................. 127

Tabel 4.22 Hasil Pengolahan Fixed Effect Model (FEM) ........................................ 128

Tabel 4.23 Hasil Uji Chow........................................................................................ 129

Tabel 4.24 Hasil Pengolahan Random Effect Model (REM) .................................. 130

Tabel 4.25 Uji Hausman ........................................................................................... 130

Tabel 4.26 Hasil Uji t-statistic .................................................................................. 132

Tabel 4.27 Hasil Uji F-statistic ................................................................................. 134

Tabel 4.28 Hasil Uji Adjusted R-Squared ................................................................ 135

Tabel 4.29 Hasil Pemilihan Model Regresi Tebaik .................................................. 136

Page 18: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

xviii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Market Share Perbankan Syariah di Indonesia (2015-2017) .................... 6

Grafik 1.2 BOPO Bank Umum Syariah di Indonesia (2015-2017) ........................... 9

Grafik 4.1 Pergerakan Variabel Beban Tenaga Kerja ................................................. 91

Grafik 4.2 Pergerakan Variabel Dana Pihak Ketiga ................................................... 92

Grafik 4.3 Pergerakan Variabel Aset Tetap ................................................................ 93

Grafik 4.4 Pergerakan Variabel Pendapatan Operasional ........................................... 94

Grafik 4.5 Pergerakan Variabel Pembiayaan .............................................................. 95

Grafik 4.6 Pergerakan Variabel Kas ........................................................................... 96

Grafik 4.7 Efisiensi Rata-rata BUS dengan Asumsi CRS dan VRS ......................... 100

Grafik 4.8 Pergerakan Rata-rata Efisiensi

Bank Syariah Mandiri Asumsi CRS 2015-2017 ..................................... 102

Grafik 4.9 Pergerakan Rata-rata Efisiensi Bank Muamalat Indonesia ..................... 105

Grafik 4.10 Pergerakan Rata-rata Efisiensi BNI Syariah Asumsi CRS .................... 108

Grafik 4.11 Pergerakan Rata-rata Efisiensi BRI Syariah Asumsi CRS .................... 111

Grafik 4.12 Pergerakan Rata-rata Efisiensi BTPN Syariah Asumsi CRS ................ 114

Grafik 4.13 Pergerakan Rata-rata Efisiensi Bank Panin Syariah Asumsi CRS ........ 117

Grafik 4.14 Pergerakan Rata-rata Efisiensi Bank Bukopin Syariah Asumsi CRS ... 119

Grafik 4.15 Potential Improvement 7 BUS di Indonesia periode 2015 - 2017 ......... 122

Page 19: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur Operasional Bank Syariah............................................................... 37

Gambar 2.3 Alur Kerangka Pemikiran........................................................................ 55

Page 20: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang A.

Kemajuan pesat industri keuangan syariah di Indonesia khususnya perbankan

syariah ditandai dengan dikeluarkannya beberapa regulasi yang mendukung

aktivitas ekonomi berbasis syariah. Hal tersebut dibuktikan dengan berubahnya

UU No. 7 Tahun 1992 menjadi UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, serta

UU No. 21 Tahun 2008 yang mengatur secara khusus mengenai perbankan

syariah. UU No.7 Tahun 1992 menjadi tonggak perkembangan perbankan syariah

dengan didirikannya Bank Muamalat Indonesia sebagai bank syariah pertama di

Indonesia. Lebih lanjut, UU No. 10 Tahun 1998 memberikan kesempatan yang

lebih luas untuk perkembangan perbankan syariah dengan ditetapkannya

perizinan dual banking system bagi bank di Indonesia. Sedangkan UU No. 21

Tahun 2008 merupakan peraturan yang secara khusus diperuntukan bagi bank

syariah di Indonesia untuk dapat menjalankan aktivitas operasionalnya.

Secara umum, perbankan syariah di Indonesia terbagi menjadi tiga yaitu Bank

Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah (BPRS). Menurut UU No. 21 Tahun 2008, bank syariah adalah bank yang

menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya

terdiri dari Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

Sedangkan Unit Usaha Syariah merupakan unit kerja dari kantor pusat Bank

Umum Konvensional yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip

Page 21: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

2

syariah. Ketiganya merupakan tolak ukur dalam menentukan perkembangan

perbankan syariah di Indonesia.

Berdasarkan Outlook Masyarakat Ekonomi Syariah pada tahun 2016, industri

perbankan syariah Indonesia secara umum telah mengalami kemajuan yang

berarti sejak pertama kali didirikan pada tahun 1992. Dalam rentang periode 9

tahun terakhir, aset perbankan syariah telah tumbuh sebesar sepuluh kali lipat,

dari posisi Rp 26,7 triliun pada tahun 2006, menjadi Rp 272,4 triliun pada

pertengahan tahun 2015 (MES, 2016). Pertumbuhan aset tersebut didukung

dengan penambahan jumlah perbankan syariah hampir di tiap tahunnya. Pada

tahun 2006 hanya tiga BUS yang beroperasi yaitu Bank Muamalat Indonesia,

Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah Indonesia, jumlah tersebut

meningkat secara signifikan hingga pada tahun 2015 jumlahnya sebanyak dua

belas BUS yang beroperasi.

Penguatan aset perbankan syariah terus berkembang hingga tahun berikutnya

yaitu tahun 2016. Pada tahun 2016 dengan adanya konversi Bank Pembangunan

Daerah (BPD) Aceh menjadi Bank Syariah Aceh, aset perbankan syariah

meningkat signifikan di Provinsi Nangroe Aceh Darusalam. Menyebabkan

perbankan syariah yang masih didominasi oleh BUS umumnya terkonsentrasi

pada empat provinsi di Pulau Jawa, yaitu DKI Jakarta sebesar 53,64%, Jawa Barat

sebesar 9,96%, Jawa Timur sebesar 6,42%, dan Jawa Tengah sebesar 5,11%,

dapat menyebar hingga Pulau Sumatra yaitu Nangroe Aceh Darusalam sebesar

Page 22: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

3

5,16%. Secara kumulatif kelima provinsi tersebut berkontribusi sebesar 80,29%

terhadap perbankan syariah nasional (LPKS OJK, 2016).

Pada tahun 2016 perkembangan perbankan syariah di Indonesia mengalami

pertumbuhan yang positif. Hal tersebut ditandai dengan beberapa nilai Indikator

Utama Perbankan syariah yaitu Aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan Pembiayaan

(PYD) mencapai nilai tertinggi pada tahun 2016 selama kurun waktu tiga tahun

sejak 2015. Bahkan Islamic Financial Service Industry Stability Report 2016

menyebutkan bahwa perbankan syariah Indonesia menjadi salah satu kontributor

perkembangan perbankan syariah global dengan kontribusi sebesar 2,5% dari

total aset keuangan syariah global yaitu $1,9 triliun (LPS OJK, 2016).

Adapun rincian peningkatan indikator utama perbankan syariah dan Bank

Umum Syariah (BUS) di Indonesia selama kurun waktu tiga tahun dari 2015

hingga 2017, baik dari nilai nominal maupun presentase pertumbuhan tiap

tahunnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.1 Indikator Utama Perbankan Syariah di Indonesia (Triliun)

Indikator Perbankan Syariah BUS

2015 2016 2017 2015 2016 2017

Aset 304,00 365,6 435,0 213,423 254,184 288,027

Pertumbuhan

Aset (yoy)

9,00% 20,28% 18,98% 4,1% 19% 13.31%

DPK 236,02 285,2 341,7 174,895 206,407 238,225

Pertumbuhan

DPK (yoy)

6,37% 20,84% 19,81% 2,4% 18% 15,41%

PYD 218,72 254,7 294,6 154,526 178,043 190,382

Pertumbuhan

PYD (yoy)

7,06% 16,41% 15,66% 4% 15,21% 6,93%

Sumber: Statistik Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan 2015-2017 (data diolah)

Page 23: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

4

Berdasarkan tabel 1.1, dapat dilihat bahwa hampir seluruh indikator utama

perbankan syariah mengalami kenaikan nilai yang cukup signifikan namun

berfluktuasi pada tingkat pertumbuhannya. Kontribusi nilai paling besar pada tiap

tahunnya yaitu indikator aset mencapai Rp 435 triliun di tahun 2017. Sedangkan

pertumbuhan indikator terbesar ada pada indikator DPK pada tahun 2016 yaitu

20.84% dengan perolehan nilai Rp 285,2 triliun dari nilai Rp 236,02 triliun pada

tahun 2015. Sedangkan indikator aset hanya mencatatkan pertumbuhan 20.28%

dengan perolehan nilai Rp 365,6 triliun pada tahun 2016 dari nilai Rp 304,0

triliun pada tahun 2017. Selanjutnya, berdasarkan pertumbuhan tiap tahunnya dari

tahun 2015 hingga tahun 2017 tiap indikator menunjukan fluktuasi yang

cenderung menurun. Penurunan yang cukup ekstrim terjadi pada tahun 2015

dengan besaran 9% untuk indikator aset, 6,37% untuk indikator DPK, dan 7,06%

untuk indikator pembiayaan. Hal tersebut dapat diakibatkan oleh pertumbuhan

perekonomian Indonesia pada tahun 2015 merupakan yang terendah dalam kurun

waktu 5 tahun terakhir yaitu sebesar 4,79%. Kondisi tersebut sejalan dengan

pertumbuhan perekonomian global yang cenderung melambat pada tahun yang

sama (LPS OJK, 2015).

Sedangkan untuk BUS di Indonesia terdapat perbedaan tingkat pertumbuhan

indikator utama perbankan syariah. Pertumbuhan tertinggi BUS ada pada

indikator aset sebesar 19% pada tahun 2016 sedangkan pertumbuhan terendah ada

pada indikator DPK sebesar 2,4% pada tahun 2015. Jika dilihat secara

keseluruhan, pertumbuhan BUS sebagai kontributor terbesar pertumbuhan

Page 24: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

5

perbankan syariah di Indonesia menunjukan fluktuasi yang cenderung menurun.

Namun penurunan tersebut jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan

pertumbuhan tahun 2015. Selain itu nilai tiap indikator terus mengalami kenaikan

dengan nilai tertinggi pada tahun 2017, tercatat untuk indikator aset dengan nilai

Rp 288,027 triliun, indikator DPK Rp 238,225 triliun, dan indikator pembiayaan

Rp 190,382 triliun. Nilai tersebut memberikan kontribusi lebih dari 50% pada

nilai perbankan syariah keseluruhan yang mengindikasikan peran sentral BUS

dalam perkembangan perbankan syariah di Indonesia.

Sementara itu, dilihat dari kontribusi perbankan syariah terhadap industri

perbankan di tanah air, market share perbankan syariah belum mengalami

pertumbuhan yang relatif besar. Pangsa pasar bank syariah terhadap total pangsa

pasar perbankan nasional hanya mencapai 4,87% pada akhir 2015 atau masih di

bawah target minimal 5%. Menurut Mulya Siregar sebagai Dewan Komisioner

Pengawas Perbankan OJK, pada akhir 2014 market share bank syariah telah

mencapai 4,89%, namun menurun pada triwulan I 2015 menjadi 4,67%

(www.antaranews.com). Hal tersebut mengindikasikan bahwa penetrasi pasar

perbankan syariah di Indonesia cenderung masih belum stabil. Dalam hal tersebut

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pengawas lembaga jasa keuangan

melakukan usaha berupa terobosan seperti memberikan kelonggaran uang muka

dalam pembiayaan perumahan syariah agar kinerja perbankan syariah dapat

terdongkrak, namun sayangnya hal tersebut belum memberikan dampak yang

signifikan terhadap pembiayaan sampai triwulan II tahun 2015 (MES,2016).

Page 25: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

6

Hingga pada tahun 2016 tercatat market share perbankan meningkat sebesar

5,33% dari nilai 4,87% pada tahun 2015. Hal tersebut menunjukan bahwa

akselerasi bisnis bank syariah makin menguat melalui dukungan kebijakan OJK

berupa kemudahan pembukaan kantor cabang. Jika dilihat dari besaran market

share yang dicapai perbankan syariah selama tiga tahun hingga tahun 2017 terus

mengalami peningkatan. Dapat diamati dari grafik berikut ini:

Grafik 1.1 Market Share Perbankan Syariah di Indonesia (2015-2017)

Sumber: cnbcindonesia.com

Berdasarkan grafik 1.1, market share perbankan syariah di Indonesia terus

mengalami peningkatan. Walaupun masih dalam kisaran 5%, namun hal tersebut

sudah menunjukan perkembangan atas keinginan masyarakat untuk menggunakan

jasa keuangan berbasis syariah. Dalam kurun waktu tiga tahun, nilai market share

terendah terjadi pada tahun 2015 yaitu sebesar 4,87% dan tertinggi dengan angka

5,74% pada akhir tahun 2017. Hal tersebut dapat disebabkan oleh indikator utama

4.4 4.6 4.8 5 5.2 5.4 5.6 5.8 6

2015

2016

2017

Market Share

Market Share

Page 26: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

7

perbankan syariah yang terus mengalami kenaikan tiap tahunnya. Lebih lanjut

pada tahun 2016 market share perbankan syariah terhadap perbankan nasional

menembus angka psikologis 5% (five percent trap). Per Desember 2016 market

share perbankan syariah mencapai 5,33% meningkat sebesar 0,46% dari 4,87%

pada tahun 2015. Hal tersebut terjadi akibat pertumbuhan BUS yang signifikan

dengan adanya konversi BPD Aceh menjadi Bank Aceh Syariah pada September

2016.

Pencapaian market share perbankan syariah masih sangat jauh dari

pencapaian market share perbankan konvensional. Besaran market share

perbankan syariah sebesar 5,33% yang terdiri dari nilai BUS sebesar 69,52%,

UUS sebesar 27,98%, dan BPRS sebesar 2,50% tidak sebanding dengan market

share bank konvensional yang mencapai 94,67%. Hal tersebut sesuai dengan

pencapaian total aset bank konvensional sebesar Rp 6.487 triliun dibandingkan

dengan Rp 365 triliun yang dicapai oleh perbankan syariah (LPS OJK, 2016).

Rencana implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun

2015 menciptakan iklim usaha yang semakin ketat bagi perbankan syariah.

Perencanaan liberalisasi sektor perbankan mengakibatkan akses pasar keuangan

domestik menjadi terbuka lebar. Hal ini berimplikasi pada persaingan pada

tingkat nasional akan diwarnai dengan pelaku perbankan negara tetangga yang

memiliki permodalan besar dan teknologi yang canggih. Dengan populasi muslim

terbesar di dunia dan pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan, industri

Page 27: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

8

perbankan di Indonesia telah menjadi daya tarik tersendiri bagi bank asing untuk

memperluas ekspansinya (MES, 2016).

Perbankan syariah perlu melakukan perbaikan internal melalui penerapan

strategi baru guna menghadapi tiap tantangan. Dengan penerapan strategi yang

sesuai, perbankan syariah dapat mempertahankan pasar yang dimilikinya dan

mengembangkan potensi yang ada di masyarakat sehingga besaran indikator

utama perbankan syariah maupun market share dapat terus ditingkatkan. Hal

tersebut tidak dapat terlaksana tanpa adanya pencapaian kinerja yang baik melalui

peningkatan efisiensi.

Efisiensi dalam dunia perbankan adalah salah satu parameter kinerja yang

cukup popular dan banyak digunakan untuk menjawab atas kesulitan-kesulitan

dalam menghitung ukuran-ukuran kinerja perbankan (Hosen & Muhari, 2013). Di

samping itu, efisiensi pada bank syariah juga mencerminkan pelayanan yang

diberikan telah optimal. Pada akhirnya, akan menambah perhatian lebih banyak

deposan dan investor pada bank. Secara keseluruhan, kinerja bank syariah yang

efisien akan meningkatkan perkembangan perbankan dan industri keuangan, dan

menaikkan pertumbuhan ekonomi (Zainal & Ismail, 2012).

Dalam dunia perbankan, efisiensi juga menjadi salah satu komponen dalam

perhitungan tingkat kesehatan dan evaluasi kinerja. Evaluasi kinerja suatu bank

terutama bank syariah biasanya dihitung dengan rasio-rasio antara lain,

Kecukupan Modal Rasio atau Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Asset

(ROA), Financing to Deposit Ratio (FDR), Biaya Operasional terhadap

Page 28: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

9

Pendapatan Operasional (BOPO), serta aspek manajemen dan aspek sensitifitas.

Perhitungan tersebut biasa dikenal dengan istilah CAMELS (Capital, Asset,

Management, Earning, Liability, Sensitifity). Salah satu elemen yang

berhubungan erat dengan efisiensi yaitu Earning yang memuat rasio Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional.

Grafik 1.2 BOPO Bank Umum Syariah di Indonesia (2015-2017)

Sumber: Statistik Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan 2015-2017

Berdasarkan grafik 1.2, nilai BOPO selama tiga tahun terakhir terus

mengalami penurunan. Penurunan tersebut menunjukan semakin efisien bank

syariah dalam mengelola sumber daya yang dimiliki. Selama kurun waktu tiga

tahun dari tahun 2015 hingga tahun 2017, penurunan BOPO BUS pada tahun

2016 sebesar 0,79% dan pada tahun 2017 sebesar 1,31%, walaupun nilainya

masih relatif kecil yaitu dibawah 2%. Menurut Aslan Lubis selaku Analis

Eksekutif OJK, penurunan BOPO tersebut terjadi disebabkan oleh bank syariah

yang mulai mengarahkan digitalisasi perbankan. Dengan adanya digitalisasi

93.5

94

94.5

95

95.5

96

96.5

97

97.5

2015 2016 2017

BOPO BUS

BOPO BUS

Page 29: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

10

perbankan, bank mulai mengurangi biaya pencandangan sehingga biaya

operasional turun (www.kontan.co.id). Semakin kecil atau bernilai negatif nilai

BOPO maka semakin baik keadaan bank. Karena BOPO menghitung Biaya

Operasional yang dikeluarkan terhadap Pendapatan Operasional yang didapat.

Namun pada kenyataanya, pengukuran efisiensi tidak hanya berhubungan

dengan satu variabel input yang dihubungkan dengan satu variabel output,

melainkan dibutuhkan lebih banyak variabel untuk mengukur efisiensi. Oleh

karena itu rasio BOPO dianggap tidak menggambarkan tingkat efisiensi suatu

bank. Hal tersebut dikarenakan perhitungan tingkat efisiensi menggunakan rasio

BOPO merupakan Partial Efficiency. Selain itu, porsi bobot pada perhitungan

tingkat efisiensi pada metode CAMELS yang hanya sebesar 5% menjadi suatu

perhatian tersendiri, apalagi mengingat pentingnya pengukuran tingkat efisiensi

dalam menggambarkan kinerja suatu bank (Firdaus & Hosen, 2013).

Agar permasalahan pengukuran efisiensi dapat diatasi selain menggunakan

analisis rasio, maka pendekatan frontier dikembangkan untuk mengukur efisiensi

industri perbankan. Salah satu pendekatan frontier yang sudah dikenal luas yaitu

dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) yang pertama

kali dikembangkan oleh Charnes, Chooper, dan Rhodes pada tahun 1978

(Sherman & Zhu, 2006). Selain itu analisis DEA juga termasuk dalam pendekatan

non parametik yang lebih mudah untuk digunakan dibandingkan dengan

pendekatan parametik yang membutuhkan asumsi khusus sebagai acuan dalam

mengukur efisiensi (Gunawan, 2013).

Page 30: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

11

Menurut Amirillah (2014) Data Envelopment Analysis merupakan metode

untuk menghitung nilai efisiensi dari tiap unit bank-bank syariah. Data

Envelopment Analysis merupakan prosedur yang dirancang khusus untuk

mengukur nilai efisiensi dengan menggunakan banyak input dan output, di mana

pada umumnya penggabungan antara input dan output tidak dapat dilakukan.

Skor efisiensi Data Envelopment Analysis relatif tergantung pada tingkat efisiensi

dari unit-unit bank syariah lain di dalam sampel. Selain itu Data Envelopment

Analysis juga dapat memberikan rekomendasi faktor-faktor yang perlu

diperhatikan guna mencapai tingkatan efisiensi.

Dalam beberapa penelitian, pengukuran efisiensi dengan metode parametik

maupun non parametik biasanya menggunakan pengukuran tambahan seperti

metode analisis regresi. Seperti penelitian yang dilakukan Achsani dan Saptono

pada tahun 2016 mengenai analisis faktor penentu tingkat efisiensi pada

perbankan di ASEAN, penggunaan analisis regresi dimaksudkan untuk

mengetahui faktor internal dan eksternal yang menentukan efisiensi perbankan.

Sehingga industri perbankan syariah memiliki tolak ukur efisiensi dan dapat

menerapkan strategi yang berhubungan dengan peningkatan efisiensi.

Oleh karena itu, penelitian mengenai efisiensi industri perbankan syariah di

Indonesia penting untuk diteliti mengingat besarnya potensi yang dimiliki. Selain

itu, persaingan usaha yang tidak hanya pada tingkat domestik namun juga antar

negara, sebagai bagian dari liberalisasi perbankan pada kebijakan MEA yang

Page 31: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

12

perlu diwaspadai untuk dapat melakukan evaluasi kinerja perbankan syariah agar

dapat terus meningkatkan skala ekonomi yang dimiliki.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai efisiensi dengan metode Data Envelopment Analysis serta

melakukan analisis besarnya pengaruh variabel independen yang peneliti gunakan

terhadap nilai efisiensi. Oleh sebab itu peneliti ingin menuangkan penelitian ini

dalam judul “Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia dengan

Menggunakan Metode Two Stage Data Envelopment Analysis Periode 2015-

2017”.

Identifikasi Masalah B.

Identifikasi masalah digunakan untuk menjelaskan potensi masalah pada

penelitian. Oleh karena itu identifikasi masalah pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Besarnya potensi Bank Umum Syariah (BUS) sebagai kontributor

perkembangan perbankan syariah di Indonesia dengan kontribusi lebih dari

50% dilihat dari perkembangan indikator utama perbankan syariah, namun

presentase pertumbuhannya relatif berfluktuasi.

2. Efisiensi sangat penting dalam industri perbankan, karena menjadi salah satu

parameter yang populer dalam menjawab kesulitan menghitung ukuran

kinerja perbankan.

Page 32: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

13

3. Penerapan rencana kebijakan MEA mulai tahun 2015 menyebabkan

timbulnya potensi liberalisasi perbankan yang mengharuskan bank syariah

melakukan evaluasi kinerja terutama dalam hal efisiensi.

4. Evaluasi kinerja dengan metode CAMELS khususnya efisiensi yang

diwakilkan oleh rasio BOPO hanya sebesar 5%, dianggap hanya

menggambarkan partial efficiency.

5. Pengukuran efisiensi tidak hanya berhubungan dengan satu variabel input dan

satu variabel output, melainkan dibutuhkan lebih banyak variabel guna

menjelaskan tingkat efisiensi suatu bank.

Batasan Masalah C.

Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari inkonsistensi serta

pelebaran pokok bahasa penelitian, agar memudahkan dalam pembahasan dan

dapat lebih terarah sehingga tujuan penelitian bisa tercapai. Berikut merupakan

pembatasan masalah pada penelitian ini:

1. Objek penelitian hanya fokus pada Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia

2. Menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dan berfokus pada

asumsi Constant Return to Scale (CRS) pada pengukuran two stage

3. Rentang waktu pengamatan pada triwulan pertama hingga keempat dari

periode 2015 hingga 2017

Rumusan Masalah D.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah:

Page 33: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

14

1. Bagaimana tingkat efisiensi Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia selama

periode 2015-2017?

2. Bagaimana besaran pengaruh Variabel Net Operating Income, Net Imbalan,

dan Market Share terhadap tingkat efisiensi BUS di Indonesia secara parsial?

3. Bagaimana besaran pengaruh Variabel Net Operating Income, Net Imbalan,

dan Market Share terhadap tingkat efisiensi BUS di Indonesia secara

simultan?

Tujuan dan Manfaat Penelitian E.

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk menganalisis tingkat efisiensi Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia

selama periode 2015-2017.

2. Untuk menganalisis besaran pengaruh Variabel Net Operating Income, Net

Imbalan, dan Market Share terhadap tingkat efisiensi BUS di Indonesia secara

parsial.

3. Untuk menganalisis besaran pengaruh Variabel Net Operating Income, Net

Imbalan, dan Market Share terhadap tingkat efisiensi BUS di Indonesia secara

simultan.

Manfaat penelitian yang diperoleh berkaitan dengan analisis efisiensi Bank

Umum Syariah (BUS) bagi beberapa pihak, antara lain:

1. Bagi Perbankan Syariah di Indonesia

Page 34: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

15

Penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam mengambil keputusan bisnis yang

lebih baik. Serta dapat menjadi pertimbangan dalam menjalankan strategi

peningkatan efisiensi dalam rangka memperbaiki kinerja perbankan syariah.

2. Bagi Institusi

Penelitian ini dapat dijadikan kontribusi dalam ilmu pengetahuan khususnya

di bidang perbankan syariah serta menjadi bahan rujukan untuk penelitian

sejenis selanjutnya.

3. Bagi peneliti

Penelitian ini dapat menambah wawasan serta pengalaman dalam membuat

karya ilmiah, serta mengembangkan ilmu pengetahuan yang didapat di

bangku kuliah.

Page 35: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Teori terkait dengan variabel penelitian A.

Kinerja Keuangan Bank 1.

a. Pengertian Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah suatu ukuran kinerja yang menggunakan

indikator keuangan. Analisis kinerja keuangan dilakukan untuk menilai

kinerja masa lalu dengan melakukan berbagai analisis sehingga diperoleh

posisi keuangan yang mewakili realitas entitas dan potensi-potensi kinerja

yang akan berlanjut (Halim,2008).

Menurut Riswan dan Kesuma (2014) kinerja keuangan merupakan

gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu diraih oleh perusahaan pada

periode tertentu melalui aktivitas-aktivitas perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan secara efektif dan efisien. Kinerja keuangan

digunakan sebagai dasar untuk memprediksi kinerja di masa depan.

Kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat

mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam

menghasilkan laba (Sucipto, 2003).

Konsep kinerja keuangan menurut Gitosudarmono dan Basri (2002)

adalah rangkaian aktivitas keuangan pada suatu periode tertentu yang

Page 36: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

17

dilaporkan dalam laporan keuangan diantaranya laporan laba rugi dan

neraca.

b. Tujuan Analisis Kinerja Keuangan

Pengukuran kinerja keuangan dilakukan bersamaan dengan proses

analisis. Analisis kinerja keuangan merupakan suatu proses pengkajian

kinerja keuangan secara kritis, yang meliputi peninjauan data keuangan,

perhitungan, pengukuran, interpretasi, dan pemberian solusi terhadap

masalah keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu (Hery,2015).

Menurut Munawir (2007) yang menyatakan bahwa tujuan dari pengukuran

kinerja keuangan perusahaan adalah:

1. Mengetahui tingkat likuiditas. Likuiditas menunjukkan kemampuan

suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus

segera diselesaikan pada saat ditagih.

2. Mengetahui tingkat solvabilitas. Solvabilitas menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya

apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek

maupun jangka panjang.

3. Mengetahui tingkat rentabilitas. Rentabilitas atau yang sering disebut

dengan profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba selama periode tertentu.

Page 37: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

18

4. Mengetahui tingkat stabilitas. Stabilitas menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur

dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar

hutang-hutangnya serta membayar beban bunga atas hutang-hutangnya

tepat pada waktunya.

c. Pengukuran Kinerja Keuangan

Pengukuruan kinerja keuangan merupakan suatu usaha formal untuk

mengevaluasi efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam menghasilkan

laba dan posisi kas tertentu. Dengan pengukuran kinerja keuangan, dapat

dilihat prospek pertumbuhan dan perkembangan keuangan perusahaan

dengan mengandalkan sumber daya yang dimilikinya. Perusahaan

dikatakan berhasil apabila perusahaan telah mencapai suatu kinerja

tertentu yang telah ditetapkan (Hery, 2015). Dengan demikian kinerja

keuangan diukur dalam rangka memperbaiki kegiatan operasional

perusahaan dengan harapan perusahaan akan mengalami pertumbuhan

keuangan ke arah yang lebih baik melalui perbaikan efektivitas dan

efisiensi.

Selanjutnya, Hery (2015) menjelaskan bahwa kinerja keuangan dapat

dinilai dengan menggunakan beberapa alat analisis. Berdasarkan

tekniknya, analisis kinerja keuangan dapat dibedakan menjadi 9 macam,

yaitu:

Page 38: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

19

1. Analisis perbandingan laporan keuangaan, merupakan teknik analisis

dengan cara membandingkan laporan keuangan dari periode atau lebih

untuk menunjukan perubahan dalam jumlah (absolut) maupun dalam

presentase (relatif).

2. Analisis tren, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk

mengetahui tendensi keadaan keuangan dan kinerja perusahaan,

apakah menunjukan kenaikan atau penurunan.

3. Analisis presentase per komponen (common size), merupakan teknik

analisis yang digunakan untuk mengetahui presentase masing-masing

komponen aset terhadap total aset, presentase masing-masing utang

dan modal terhadap total passiva, presentase masing-masing

komponen laporan laba rugi terhadap penjualan bersih.

4. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja, merupakan teknik

analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya sumber dan

penggunaan modal kerja selama dua periode waktu yang

dibandingkan.

5. Analisis sumber dan penggunaan kas, merupakan teknik analisis yang

digunakan untuk mengetahui kondisi kas dan perubahan kas pada

peride waktu tertentu.

Page 39: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

20

6. Analisis rasio keuangan, merupakan teknik analisis yang digunakan

untuk mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca

maupun laporan laba rugi.

7. Analisis perubahan laba kotor, merupakan teknik analisis yang

digunakan untuk mengetahui posisi laba kotor dari satu periode ke

periode berikutnya, serta sebab-sebab terjadinya perubahan laba kotor

tersebut.

8. Analisis titik impas, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk

mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan

tidak mengalami kerugian

9. Analisis kredit, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk

menilai layak tidaknya suatu permohonan kredit debitor kepada

kreditor, seperti bank.

d. Analisis Kinerja Keuangan Bank

Analisis kinerja keuangan bank adalah penilaian kinerja berdasarkan

suatu acuan penilaian tertentu (benchmark). Benchmark yang dimaksud

merupakan acuan kinerja berdasarkan perbandingan dengan target,

periode sebelumnya, ketentuan regulasi, parameter industri, temuan audit,

dan lain-lain. Kinerja suatu bank atau unit kerja termasuk cabang biasanya

diukur dengan aspek kuantitatif dan kualitatif merujuk pada target kinerja

yang biasa disebut dengan “Key Performance Indicator” (KPI). Kinerja

Page 40: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

21

kuantitatif secara konsolidasi dapat dilihat dari laporan keuangan,

sedangan secara kualitatif dapat dilakukan pendekatan penilaian tingkat

kesehatan bank sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia (Ikatan

Bankir Indonesia, 2014).

Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 09/1/PBI/2007 pengukuran

kinerja bank dapat dilakukan dengan mengetahui tingkat kesehatan bank

dengan metode CAMELS (Capital, Asset quality, Management, Earning,

dan Liquidity) yang kemudian disempurnakan dengan Sensitivity to market

risk. Margareta (2013) menerangkan bahwa pengukuran Capital

menggunakan rasio kecukupan modal bank, Asset quality menggunakan

rasio-rasio kualitas aktiva, Management dengan menggunakan penilaian

kualitas manajemen, Earning dengan menggunakan rasio rentabilitas

bank, Liquidity dengan menggunakan rasio-rasio likuiditas bank, dan

Sensitivity dengan menggunakan pengukuran sensitifitas terhadap risiko

pasar.

Umumnya berbagai rasio yang dihitung untuk menilai kinerja suatu

bank dikelompokkan ke dalam tiga tipe dasar (Dendawijaya, 2003):

1. Analisis Rasio Likuiditas, yaitu analisis rasio yang digunakan terhadap

kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban finansial jangka

pendeknya atau kewajiban yang telah jatuh tempo.

Page 41: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

22

2. Analiss Rasio Rentabilitas, yaitu alat untuk menganalisis atau

mengukur tingkat efIsiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh

bank yang bersangkutan. Selain itu, rasio-rasio dalam kategori ini

dapat pula digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank. Dalam

perhitungan rasio-rasio rentabilitas ini biasanya dicari hubungan

timbal balik antar pos yang terdapat pada laporan laba-rugi bank

dengan pos-pos pada neraca bank guna memperoleh berbagai indikasi

yang bermanfaat dalam mengukur tingkat efesiensi dan profitabilitas

bank yang bersangkutan.

3. Analisis Rasio Solvabilitas, yaitu analisis rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka

panjangnya, atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban-

kewajibannya jika terjadi likuiditasi bank. Di samping itu, rasio ini

digunakan untuk mengetahui perbandingan antara volume (jumlah)

dana yang diperoleh dari berbagai hutang (jangka pendek dan jangka

panjang) serta sumber-sumber lain diluar modal bank sendiri dengan

volume penanaman dana tersebut pada berbagai jenis aktiva yang

dimiliki bank.

Page 42: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

23

2. Efisiensi

a. Pengertian Efisiensi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Kemendikbud, 2017)

efisiensi adalah ketepatan cara (usaha, kerja) dalam menjalankan sesuatu

(dengan tidak membuang waktu, tenaga, biaya) atau kemampuan

menjalankan tugas dengan baik dan tepat (dengan tidak membuang waktu,

tenaga biaya).

Rose (1997) dalam Siudek (2008) telah mendefinisikan efisiensi

sebagai indikator yang menunjukkan kemampuan manajer dan staf

perusahaan dalam menjaga tingkat kenaikan pendapatan dan laba di atas

tingkat kenaikan biaya operasional. Selain itu, Jaworski (2006) dalam

Siudek (2008) juga mengungkapkan bahwa kegiatan yang efisien adalah

kegiatan-kegiatan yang tidak hanya mengarah pada pencapaian tujuan

tertentu tetapi juga menjamin manfaat ekonomi yang lebih tinggi dari

input yang digunakan.

Muazaroh et al. (2012) dalam Muljawan (2014) menyatakan bahwa

efisiensi dapat didefinisikan sebagai kemampuan organisasi untuk

memaksimalkan output dengan menggunakan input tertentu atau

menggunakan input secara minimal untuk menghasilkan output tertentu.

Ukuran ini mengacu pada efisiensi teknis atau operasional (TE) yang

mencerminkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh output yang

Page 43: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

24

optimal dari suatu input yang digunakan, atau sebaliknya, kemampuan

perusahaan untuk memanfaatkan setidaknya suatu input untuk

menghasilkan jumlah tertentu dari output.

Definisi efisiensi itu sendiri secara umum menurut Martic et.al (2009),

adalah kemampuan suatu unit bisnis untuk mencapai target bisnis dengan

menggunakan seminimal mungkin sumber daya yang tersedia.

b. Efisiensi dalam Islam

Tujuan efisiensi adalah untuk mencapai keuntungan optimal. Dalam

Islam istilah efisiensi tidak dikenal atau tidak dijelaskan secara spesifik.

Menekan biaya yang sebesar-besarnya untuk mendapat keuntungan yang

paling maksimal dalam teori produsen akan mengarahkan pada perbuatan

dzalim yang dilarang oleh agama Islam (Ali, 2010). Dalam Islam,

keuntungan yang optimal didapat dari usaha yang optimal (kerja keras)

dengan tetap menjaga keseimbangan (ta’adul) dan etika syariah. Usaha

atau produktifitas dikatakan efisiensi jika keuntungan yang didapat sesuai

dengan kerja keras atau beban yang dikeluarkan.

Islam mengajarkan bagi seluruh umat manusia untuk dapat melakukan

seluruh potensi sumber daya alam. Allah berfirman:

“Makanlah dari buahnya bila dia berbuah dan tunaikanlah haknya di hari

memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya) dan janganlah kamu

Page 44: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

25

berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang

berlebihan.” (Q.S al-An’am: 141) (Farran, 2006)

Konsep efisiensi memang merupakan salah satu prinsip yang sangat

penting dalam bisnis. Menurut Affandi (2002) dalam Kamaruddin et.al

(2008) dari sudut pandang ekonomi Islam, setiap muslim dalam

menjalankan bisnisnya haruslah memiliki keinginan yang kuat untuk

meningkatkan efisiensi, yaitu dengan mengurangi biaya demi kebaikan

konsumennya. Konsep efisiensi ini sejalan dengan prinsip syariah yang

bertujuan untuk mencapai dan menjaga maqashid syariah yaitu

terpeliharanya al-maal. Konsep ini sebagaimana terkandung dalam Al-

Qur’an Surat Al Israa’ ayat 26-27 (Nabhani, 2000):

“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya,

kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah

kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya

pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dam syaitan itu

adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”.

c. Efisiensi dalam Perbankan

Efisiensi dalam perbankan merupakan salah satu tolak ukur dalam

mengukur kinerja bank serta menjadi salah satu solusi dalam mengukur

tingkatan kinerja seperti efisiensi alokasi, efisiensi teknis maupun total

Page 45: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

26

efisiensi atau ekonomis. Ketiga efisiensi tersebut dijelaskan sebagai

berikut (Huda dan Edwin 2014):

1. Efisiensi alokasi

Efisiensi terjadi ketika unit ekonomi beroperasi pada tingkat nilai

produk marginal (marginal value product) sama dengan biaya

marginal (marginal cost). Dalam hal ini efisiensi yag digunakan

memasukkan perhitungan biaya, dengan kata lain Decision Making

Unit (DMU) dianggap efisien secara alokatif ketika dapat

menghasilkan ouput dengan biaya seminimal mungkin dengan

menggunakan minimun input.

2. Efisiensi teknis

Kombinasi antara kapasitas dan kemampuan unit ekonomi untuk

memproduksi sampai tingkat output maksimum dari sejumlah input

dan teknologi. Pengukuran efisiensi teknis cenderung terbatas pada

hubungan teknis dan operasional dalam proses konversi input menjadi

output. Dengan demikian tercapainya efisiensi teknis bukan berarti

efisien dalam hal alokatif atau biaya.

3. Efisiensi total atau ekonomis

Merupakan gabungan antara efisiensi alokatif dan efisiensi teknis.

Suatu perusahaan dapat dikatakan efisiensi secara ekonomi jika

perusahaan tersebut bisa meminimalkan biaya produksi untuk

Page 46: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

27

menghasilkan output tertentu dengan suatu tingkat teknologi yang

umumnnya digunakan serta harga pasar yang berlaku.

d. Teknik Pengukuran Efisiensi Perbankan Syariah

Menurut Hidayat (2014) terdapat dua pendekatan yang dapat

digunakan dalam mengukur tingkat efisiensi perbankan yaitu pendekatan

nisbah keuangan (financial ratio) dan pendekatan operating research.

Kedua pendekatan tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Pendekatan nisbah keuangan (financial ratio)

Pendekatan ini menggunakan kinerja keuangan bank dalam mengukur

tingkat efisiensi diataranya berupa Return On Asset (ROA), Return On

Equity (ROE), dan Beban Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO).

ROA merupakan nisbah antara pendapatan dengan asset atau

dengan kata lain teknik ini digunakan untuk mengukur tingkat

pendapatan bank dalam kaitannya dengan penggunaan sumber daya

perusahaan dalam hal ini asset. Semakin tinggi nilai ROA maka bank

tersebut akan semakin efisien.

ROE merupakan nisbah antara pendapatan dengan modal para

pemegang saham. Teknik ini digunakan untuk mengukur tingkat

keuntungan dari kontribusi unit modal para pemegang saham. Dengan

Page 47: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

28

demikian semakin tinggi nilai ROE maka bank tersebut akan semakin

efisien.

Selanjutnya, BOPO merupakan nisbah beban operasional terhadap

pendapatan operasional. Teknik ini digunakan untuk mengukur tingkat

pendapatan (income) dibandingkan dengan beban yang dikeluarkan

oleh bank. Semakin tinggi nilai BOPO makan bank tersebut tidak

efisien karena kenaikan beban lebih besar dibandingkan kenaikan

pendapatan yang diterima.

2. Pendekatan Operating Research

Pendekatan ini didasarkan pada perilaku institusi yang membentuk

frontier atau batasan. Institusi dalam hal ini bank berupaya untuk

meminimalkan input dan memaksimalkan output yang mana

pencapaian pada batasan tersebut diinterpretasikan sebagai ukuran dari

efisiensi.

Menurut Silkman (1986) pendekatan frontier dalam mengukur

efisiensi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pendekatan frontier

parametrik dan non parametrik. Pendekatan frontier parametrik dapat

diukur dengan tes statistik parametrik seperti menggunakan metode

Stochastic Frontier Approach (SFA), Thick Frontier Approach (TFA)

dan Distribution Free Approach (DFA). Pendekatan frontier non

parametrik diukur dengan tes statistik non parametrik yaitu dengan

Page 48: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

29

menggunakan metode Data Envelopment Analisis (DEA) dan Free

Disposal Hull (FDH). Menurut Siegel (1994), tes parametrik adalah

suatu tes yang modelnya menetapkan adanya syarat-syarat tertentu

tentang parameter populasi yang merupakan sumber penelitiannya,

sedangkan tes statistik non parametrik adalah tes yang modelnya tidak

menetapkan syarat-syarat mengenai parameter populasi yang

merupakan induk sampel penelitiannya (Muharam dan Pusvitasari,

2007).

e. Model Pengukuran Efisiensi DEA

Data Envelopment Analysis (DEA) merupakan salah satu teknik

benchmarking terbaik dalam manajemen jasa yang pertama kali

dikembangkan oleh Charmes, Cooper, dan Rhodes (1978) untuk

mengevaluasi perusahaan nonprofit dan organisasi sektor publik (Sherman

and Zhu, 2006). Selanjutnya teknik DEA menjadi sangat popular dalam

mengukur tingkat efisiensi jenis perusahaan lainnya salah satunya

lembaga keuangan yaitu perbankan. DEA merupakan suatu teknik

programa linier yang digunakan untuk mengevaluasi bagaimana suatu

proses pengambilan keputusan dalam suatu unit, dalam hal ini bank

syariah, beroperasi secara relatif dengan bank syariah lain dalam sampel.

Selanjutnya proses tersebut akan membentuk suatu garis frontier yang

terbentuk dari bank-bank yang efisien yang kemudian dibandingkan

Page 49: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

30

dengan bank-bank yang tidak efisien untuk menghasilkan nilai

efisiensinya masing-masing. Nilai efisiensi tersebut akan terletak di antara

nol dan satu. Bank yang efisien akan memiliki nilai satu. Namun, dalam

pengertian bank yang paling efisien itu tidak berarti memberikan output

yang paling maksimum di antara sampel bank syariah yang ada, tetapi

memberikan gambaran best practice dari output di antara bank-bank

syariah lainnya. (Yumanita & Ascarya, 2005).

Firdaus dan Hosen (2013) mengatakan bahwa selain menentukan input

dan output penelitian, pada pengukuran tingkat efisiensi terdapat dua

model yang digunakan dalam menganalisis efisiensi suatu Unit Kegiatan

Ekonomi (UKE). Model yang pertama kali dikembangkan adalah model

dengan asumsi constant return to scale (CRS) atau biasa disebut model

CCR (Charnes-Cooper-Rhodes). Dalam model constant return to scale

setiap UKE akan dibandingkan dengan seluruh UKE yang ada di sampel

dengan asumsi bahwa kondisi internal dan eksternal UKE adalah sama.

Menurut Charnes, Cooper, dan Rhodes model ini dapat menunjukkan

technical efficiency secara keseluruhan atau nilai dari profit efficiency

untuk setiap UKE.

Sedangkan model kedua yang dikembangkan dalam pengukuran

tingkat efisiensi adalah model dengan asumsi variable return to scale

(VRS) atau biasa disebut dengan model BCC (Bankers-Charnes-Cooper).

Page 50: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

31

Dalam model ini diasumsikan bahwa kondisi semua UKE tidak sama atau

dapat dikatakan bahwa tidak semua UKE beroperasi secara optimal.

Persaingan tidak sempurna, kendala keuangan dan sebagainya mungkin

menyebabkan sebuah perusahaan tidak beroperasi pada skala yang

optimal. Model matematika dengan pendekatan VRS didapat melalui

modifikasi dari model dengan pendekatan CRS dan tetap berpedoman

pada model matematika umum DEA sebagai persamaan dalam mengukur

tingkat efisiensi teknis. Dengan menambahkan kendala konektivitas

(convexity constraint) ke dalam persamaannya (Firdaus & Hosen, 2013).

Perbedaan antara kedua model DEA yaitu terdapat penambahan

kendala pada model VRS yang tidak terdapat pada model CRS. Kendala

ini menyebabkan nilai yang didapat pada model VRS lebih tinggi

dibandingkan model CRS. Selain itu pada model CRS tidak hanya

dihasilkan efisiensi teknis murni namun menghasilkan overall efficiency,

sedangkan model kedua yaitu VRS dapat memisahkan technical efficiency

dengan scale efficiency.

Setiap metodologi tentunya memiliki kelebihan dan kelemahan

masing-masing. Kelebihan dari penggunaan metodologi DEA diantaranya

adalah (Tanjung & Devi, 2013):

Page 51: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

32

1. DEA mampu menangani pengukuran efisiensi secara relatif bagi

beberapa Decision Making Unit (DMU) sejenis dengan menggunakan

banyak input dan output.

2. Metode ini tidak memerlukan asumsi bentuk fungsi hubungan antara

variabel input dan output sebagaimana diterapkan pada regresi biasa.

3. Dalam DEA, DMU-DMU tersebut dibandingkan secara langsung

dengan sesamanya.

4. Faktor input dan output dapat memliki satuan pengukuran yang

berbeda, sebagai contoh, misalnya output 1 (X1) dapat berupa jumlah

jiwa yang diselamatkan sedangkan output 2 (X2) jumlah pendapatan

yang diterima dalam satuan rupiah, tanpa perlu melakukan perubahan

satuan dari kedua variabel tersebut.

Disamping beberapa kelebihannya, metode DEA juga memiliki

kelemahan, diantaranya adalah:

1. Karena DEA adalah merupakan extreme point technique, maka

kesalahan-kesalahan pengukuran dapat mengakibatkan masalah yang

signifikan.

2. DEA hanya mengukur efisiensi relatif dari DMU dan tidak mengukur

efisiensi absolut. Atau dengan kata lain, DEA hanya menunjukkan

perbandingan penilaian baik dan buruk suatu DMU dibandingkan

dengan sekumpulan DMU lainnya yang sejenis.

Page 52: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

33

3. Dikarenakan DEA adalah teknik non parametrik, maka uji hipotesis

secara sistematik akan sulit dilakukan.

4. Menggunakan perumusan linier programming terpisah untuk setiap

DMU, maka perhitungan secara manual membutuhkan waktu apalagi

untuk masalah dalam skala besar.

f. Hubungan Input dan Output

Menurut Hadad et.al. (2003) dalam Yumanita dan Ascarya (2005), ada

beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan

input dan output dari institusi keuangan, yaitu pendekatan produksi

(production approach), pendekatan intermediasi (intermediation

approach), dan pendekatan aset (asset approach).

1. pendekatan produksi (production approach)

Pendekatan ini melihat institusi finansial sebagai produser dari

rekening tabungan dan kredit pinjaman. Pendekatan ini

mendefinisikan output sebagai penjumlahan dari rekening-rekening

tersebut atau rekening-rekening terkait. Sedangkan input dalam

pendekatan ini dihitung dari jumlah tenaga kerja, pengeluaran modal

pada aktiva tetap dan material lainnya.

Pendekatan produksi melihat aktivitas bank sebagai sebuah produksi

jasa bagi para depositor dan peminjam kredit. Untuk mencapai tujuan

yaitu memproduksi output-output yang diinginkan, seluruh faktor-

Page 53: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

34

faktor produksi seperti tanah, tenaga kerja, dan modal dikerahkan

sebagai input.

2. pendekatan intermediasi (intermediation approach)

Pendekatan ini melihat institusi keuangan sebagai perantara. Institusi

keuangan ini merubah dan mentransfer aset-aset keuangan, dari unit-

unit yang kelebihan dana ke unit-unit yang kekurangan dana. Output

dalam pendekatan ini diukur melalui kredit pinjaman dan investasi

keuangan. Sedangkan input institusional adalah biaya tenaga kerja dan

modal serta pembayaran bunga pada deposit.

Pada dasarnya pendekatan intermediasi bersifat komplementer dengan

pendekatan produksi. Pendekatan intermediasi menerangkan aktivitas

perbankan sebagai pentransformasian uang yang dipinjamkan dari

depositor menjadi uang yang dipinjamkan kepada para debitor.

3. pendekatan aset (asset approach).

Pendekatan aset melihat fungsi primer sebuah institusi keuangan

sebagai pencipta kredit pinjaman. Efisiensi aset mengukur kemampuan

perbankan dalam menanamkan dana dalam bentuk kredit, surat-surat

berharga dan alternatif aset lainnya sebagai output. Input diukur dari

harga tenaga kerja, harga dana dan harga fisik modal.

Page 54: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

35

3. Perbankan Syariah

a. Pengertian Bank Umum Syariah

Menurut Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008, Bank adalah badan

usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau

bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Sedangkan

Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya

berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum

Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah memiliki cakupan yang lebih kecil dibandingkan dengan Bank

Umum Syariah. Perbedaan yang lebih mencolok yaitu Bank Umum

Syariah (BUS) adalah Bank Syariah yang tidak hanya menjalankan fungsi

intermediasi antara surplus unit dengan defisit unit, namun juga dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

b. Asas, Tujuan dan Fungsi Bank Syariah

Sistem lembaga keuangan syariah di dalam operasionalnya harus

mengikuti ketentuan yang berlaku di dalam Al-Quran dan Hadits. Hal ini

sesuai dengan hukum muamalah dimana semua diperbolehkan kecuali ada

hukum Islam yang melarangnya. Maka dari itu dalam melakukan

kegiatannya perbankan syariah harus memiliki asas, tujuan, dan

fungsinya.

Page 55: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

36

Asas perbankan syariah menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun

2008 tentang bank Syariah, menyatakan bahwa dalam kegiatan usahanya

berdasarkan prinsip syariah, demokrasi ekonomi, dan prinsip kehati-

hatian. Sedangkan tujuan bank syariah adalah menjunjung pelaksanaan

pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan,

kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan ekonomi rakyat (Ikit, 2015).

Menurut Ikit (2015) Setidaknya terdapat empat fungsi utama bank

syariah diantaranya:

1. Fungsi manajemen investasi, dimana bank syariah bertindak sebagai

manajemen investasi dari pemilik dana (sahibul maal) kemudian bank

syariah menyalurkan dana tersebut kepada usaha-usaha yang produktif

sehingga bank dapat menghasilkan keuntungan. Keuntungan yang

didapat oleh bank syariah akan dibagihasilkan kepada pemilik dana

sesuai dengan nisbah yang disepakati diawal akad.

2. Fungsi investor, bank syariah dapat melakukan penanaman atau

menginvestasikan dana kepada sektor-sektor yang produktif dengan

risiko yang kecil.

3. Fungsi jasa keuangan, fungsi ini merupakan pelayanan yang diberikan

oleh bank syariah kepada masyarakat umum. Jasa keuangan

merupakan penunjang kelancaran kegiatan penghimpunan dan

Page 56: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

37

penyaluran dana. Semakin lengkap jasa keuangan bank syariah akan

semakin baik dalam pelayanan kepada nasabah.

4. Fungsi sosial, artinya bank syariah dapat menghimpun dana dalam

bentuk Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF). Setelah dana

terkumpul bank Syariah dapat menyalurkan kepada pihak-pihak yang

membutuhkan tanpa mengaharapkan keutungan atau imbalan.

c. Kegiatan Operasional Perbankan Syariah

Sumber: Wiroso (2005)

Gambar 1.1 Alur Operasional Bank Syariah

Dari gambar 2.1 dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Dalam menghimpun dana bank syariah menggunakan dua prinsip,

yaitu:

a. Prinsip wadiah yad dhamanah yang diaplikasikan pada giro

wadiah dan tabungan wadiah.

Page 57: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

38

b. Prinsip mudharabah mutlaqah yang diaplikasikan pada produk

deposito mudharabah dan tabungan mudharabah

Selain itu, bank syariah juga memiliki sumber dana lain yang berasal

dari modal sendiri. Menurut Dendawijaya (2003), dana bank sendiri

adalah dana yang berasal dari pemilik bank atau pemegang saham, baik

pemegang saham pendiri maupun pihak pemegang saham yang ikut dalam

usaha bank tersebut pada waktu kemudian, termasuk pemegang saham

publik.

Semua penghimpunan dana dan sumber dana tersebut dicampur

menjadi satu dalam bentuk pooling dana. Dalam penghimpunan dana

inilah peran manajemen investasi bank syariah mulai berperan untuk

mengelola dana agar pemilik dana memperoleh pendapatan atau bagi hasil

usaha. Namun pemberian bagi hasil usaha hanya berlaku pada prinsip

mudharabah. Sedangkan pada prinsip wadiah bank syariah boleh

memberikan bonus kepada pemilik dana selama besarannya tidak

ditentukan di awal, karena sifatnya hanya berupa titipan.

1. Dana bank syariah yang dihimpun disalurkan dengan pola-pola

penyaluran dana yang dibenarkan syariah. Secara garis besar

penyaluran dana dilakukan dengan tiga pola penyaluran yaitu:

a. Prinsip jual beli yang meliputi murabahah, salam, istisna

Page 58: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

39

b. Prinsip bagi hasil yang meliputi pembiayaan mudharabah, dan

musyarakah

c. Prinsip sewa atau sewa yang dilanjutkan dengan pemindahan

kepemilikan yang meliputi ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik.

Dana yang telah dicampur menjadi satu atau pooling dana, maka

dalam penyalurannya tidak diketahui dengan jelas sumber dananya.

Kecuali menggunakan prinsip mudharabah muqayadah dimana pemilik

dana menentukan jenis usaha yang akan dilakukan kerjasama.

2. Atas penyaluran dana tersebut akan diperoleh pendapatan pada prinsip

jual beli berupa margin, prinsip bagi hasil berupa bagi hasil usaha

yang besarannya berdasarkan nisbah atau presentase keuntungan, dan

ujrah atau upah untuk kegiatan sewa usaha. Pendapatan dari

penyaluran dana ini disebut dengan pendapatan operasional utama,

yang merupakan pendapatan yang akan dibagi hasilkan antara pemilik

dana dan pengelola dana.

3. Disamping itu, bank syariah memperoleh pendapatan operasional

lainnya yang berasal dari pendapatan jasa perbankan yang merupakan

pendapatan sepenuhnya milik bank. Pendapatan tersebut termasuk

dalam fee based income, misalnya pendapatan atas fee kliring, fee

transfer, fee inkaso, termasuk juga didalamnya pendapatan dari

mudharabah muqayadah (investasi terikat) dimana bank Syariah

Page 59: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

40

bertindak sebagai agen. Dalam hal ini seperti penyediaan save deposit

box.

4. Variabel Input

a. Dana Pihak Ketiga

Menurut Arifin (2006) Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah dana yang

diperoleh dari masyarakat, dalam arti masyarakat individu, perusahaan,

pemerintahan, rumah tangga, koperasi, yayasan, dan lain-lain baik dalam

mata uang rupiah maupun dalam valuta asing. Dana pihak ketiga yang

dihimpun oleh bank dapat berbentuk giro, tabungan, dan deposito. Prinsip

operasional syariah yang diterapkan dalam penghimpunan dana

masyarakat adalah prinsip wadi’ah dan mudharabah (Karim, 2014).

1. Tabungan

Berdasarkan UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah,

yang dimaksud dengan tabungan adalah simpanan berdasarkan akad

wadi'ah atau investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad

lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang

penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan

tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet

giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Selanjutnya

Karim (2014) menjelaskan mengenai tabungan wadi’ah dan

mudharabah sebagai berikut.

Page 60: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

41

a) Tabungan Wadi’ah

Tabungan wadi’ah merupakan tabungan yang dijalankan

berdasarkan akad wadi’ah, yakni titipan murni yang harus dijaga

dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak pemiliknya.

Bank syariah menggunakan akad wadi’ah yad adh-dhamanah.

Dalam hal ini, nasabah bertindak sebagai penitip yang memberikan

hak kepada bank syariah untuk menggunakan atau memanfaatkan

uang, sedangkan bank syariah bertindak sebagai pihak yang dititipi

dana yang disertai hak untuk menggunakan atau memanfaatkan

dana tersebut.

Mengingat wadi’ah yad dhamanah ini mempunyai implikasi

hukum yang sama dengan qardh, maka nasabah penitip dan bank

tidak boleh saling menjanjikan untuk membagihasilkan

keuntungan harta tersebut. Namun demikian, bank diperkenankan

memberikan bonus kepada pemilik harta titipan selama tidak

diisyaratkan di muka. Dengan kata lain pemberian bonus

merupakan kebijakan bank syariah semata yang bersifat sukarela.

b) Tabungan Mudharabah

Tabungan mudharabah adalah tabungan yang dijanjikan

berdasarkan akad mudharabah. Dalam hal ini, bank syariah

bertindak sebagai mudharib (pengelola dana), sedangkan nasabah

Page 61: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

42

bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana). Bank syariah

dalam kapasitas sebagai mudharib, mempunyai kuasa untuk

melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan

prinsip syariah serta mengembangkannya, termasuk melakukan

akad mudharabah dengan pihak lain. Namun, di sisi lain, bank

syariah juga memiliki sifat sebagai wali amanah (trustee), yang

berarti bank harus berhati-hati atau bijaksana serta beritikad baik

dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yag timbul akibat

kesalahan atau kelalaiannya. Dari hasil pengelolaan dana

mudharabah, bank syariah akan membagihasilkan kepada pemilik

dana sesuai dengan nisbah yang telah disepakati dan dituangkan

dalam akad pembukaan rekening.

2. Giro

Berdasarkan UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah,

yang dimaksud dengan giro adalah simpanan berdasarkan akad

wadi’ah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah

yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan

cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan

perintah pemindahbukuan.

3. Deposito

Page 62: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

43

Berdasarkan UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah,

yang dimaksud dengan deposito adalah investasi dana berdasarkan

akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan

prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu

tertentu berdasarkan akad antara nasabah penyimpan dan bank syariah.

b. Aset Tetap

Aset tetap atau aktiva tetap merupakan aktiva berwujud yang dimiliki

perusahaan yang digunakan dalam operasional perusahaan tidak

dimaksudkan untuk dijual dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu

tahun. Contoh aset tetap antara lain adalah properti, bangunan, pabrik,

alat-alat produksi, mesin, kendaraan bermotor, furnitur, perlengkapan

kantor, komputer, dan lain-lain. Aset tetap biasanya memperoleh

keringanan dalam perlakuan pajak. Kecuali tanah atau lahan, aset tetap

merupakan subjek dari depresiasi atau penyusutan (Shatu, 2016).

Menurut Munawir (2007) jenis-jenis aktiva tetap adalah sebagai berikur:

1. Tanah yang diatasnya didirikan bangunan atau digunakan operasi,

misalnya sebagai lapangan, halaman, tempat parkir, dan lain

sebagainya.

2. Bangunan, baik bangunan kantor, toko maupun bangunan untuk pabrik

3. Mesin

4. Inventaris

Page 63: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

44

5. Kendaraan dan perlengkapan atau alat-alat lainnya.

c. Beban Tenaga Kerja

Menurut Mulyadi (2000), tenaga kerja merupakan usaha fisik atau

mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk. Beban tenaga

kerja atau disebut juga beban personalia adalah biaya yag dikeluarkan

untuk membiayai penggunaan tenaga kerja (manusia) dalam proses

produksi. Beban tenaga kerja dapat berupa biaya gaji, provisi, maupun fee

yang diberikan kepada karyawan (Nizar, 2015).

5. Variabel Output

a. Pembiayaan

Menurut Undang-Undang Perbankan No.21 tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah, pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan

yang dipersamakan dengan itu berupa:

1. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah.

2. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam

bentuk ijarah muntahiya bittamlik.

3. Transaksi pinjam-meminjam dalam bentuk piutang qardh.

4. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multijasa.

Sedangkan menurut Antonio (2001) berdasarkan sifat penggunaannya,

pembiayaan dapat dibagi menjadi dua yaitu:

Page 64: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

45

1. Pembiayaan produktif yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk

peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan maupun

investasi.

2. Pembiayaan konsumtif yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan

konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan.

Menurut keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi

dua hal berikut:

1. Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi

kebutuhan (a) peningkatan produksi baik secara kuantitatif, yaitu

jumlah hasil produksi, maupun secara kualitatif yaitu peningkatan

kualitas dan mutu hasil produksi dan (b) untuk keperluan perdagangan

atau peningkatan utility of place dari suatu barang.

2. pembiayaan investasi, pembiayaan ini diperuntukan bagi nasabah

untuk keperluan investasi, yaitu keperluan penambahan modal guna

mendapatkan rehabilitasi, perluasan usaha, ataupun pendirian proyek

baru. Ciri-ciri pembiayaan ini adalah untuk pengadaan barang-barang

modal, mempunyai perencanaan alokasi dana yan matang dan terarah,

berjangka waktu menengah dan panjang.

Page 65: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

46

b. Pendapatan Operasional

Pengertian pendapatan menurut PSAK No.23 (IAI 2002), pendapatan

sebagai arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktifitas

normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu mengakibatkan

kenaikan, yang tidak berasal dari kontribusi peranan modal. Sedangkan

yang dimaksud pendapatan operasional yaitu pendapatan yang dihasilkan

dari kegiatan utama, rutin, dan berkesinambungan oleh perusahaan.

(Nizar, 2015)

c. Kas

Menurut Taswan (2005) dalam Ismail (2015) Kas merupakan jumlah

seluruh uang tunai yang dimiliki oleh bank, baik uang tunai yang terdapat

di kantor cabang luar negeri maupun dalam negeri. Kas adalah mata uang

kertas dan logam baik dalam valuta rupiah maupun valuta asing yang

masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Termasuk dalam kas

adalah mata uang rupiah yang ditarik dari peredaran dan masih dalam

masa tenggang untuk penukaranya kepada Bank Indonesia.

6. Net Operating Income

Net Operating Income merupakan pendapatan operasional bank syariah

dari sumber pendapatan piutang maupun pendapatan bagi hasil yang telah

dikurangi dengan bagi hasil untuk pemilik dana investasi. Pendapatan tersebut

merupakan pendapatan utama yang didapat oleh bank dan bukan bersumber

Page 66: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

47

langsung dari peranan modal. Berasal dari hasil kegiatan operasional bank

yang diterima secara tunai maupun non tunai (pendapatan yang masih akan

diterima) (Ismail,2015).

7. Net Imbalan

Net Imbalan merupakan rasio untuk mengukur kemampuan aktiva

produktif dalam menghasilkan laba dan mengendalikan biaya-biaya. Rasio ini

menunjukan secara rata-rata selirih pricing antara dana dengan pembiayaan

bank syariah. Bank yang sehat memiliki rasio NI lebih dari 3%. Adapun

rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut (Lubis, 2008)

8. Market Share

Dalam sektor perbankan pangsa pasar dapat diukur dengan dana pihak

ketiga dan aset suatu bank. Bank yang memiliki pangsa pasar dana pihak

ketiga tinggi, menunjukkan bank tersebut lebih berhasil dalam menghimpun

dana dari pada bank lain. Selanjutnya Madura (2001) dalam Sudana dan

Chorry (2010) menjelaskan bahwa pangsa pasar merupakan salah satu

karakteristik utama yang mempengaruhi eksposur sebuah perusahaan terhadap

kondisi suatu industri. Perusahaan yang memiliki pangsa pasar lebih besar

daripada pesaing akan mendapatkan keuntungan dari peningkatan permintaan

NI = Margin Income – Margin Expense X 100%

Aktiva Produktif

(2.1)

Page 67: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

48

industri. Perusahaan yang memiliki pangsa pasar besar juga terkena dampak

lebih besar dibandingkan perusahaan dengan pangsa pasar kecil pada saat

permintaan industri menurun. Pangsa pasar menjadi tolak ukur penguasaan

pasar oleh perusahaan. Mencerminkan seberapa besar produk atau jasa yang

dinikmati oleh konsumen dari keseluruhan produk maupun jasa yang beredar

di masyarakat.

Page 68: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

49

Tinjauan Kajian Terdahulu B.

Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan tema penelitian ini penulis masukan sebagai bahan

pembanding penelitian:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Kesamaan Perbedaan

1. Siti Aisyah

dan

Muhammad

N Hosen

(2017)

“Total

Factor

Productivity

and

Efficiency

Analysis on

Islamic

Banks in

Indonesia”

Data Envelopment

Analysis (DEA) pada First

Stage

Variabel Input:

DPK

Aset Tetap

Beban Tenaga Kerja

Variabel Output:

Pembiayaan

Pendapatan Operasional

Aset Produktif

Pada Second Stage

Model Tobit

Variabel bebas: Total Aset, CAR, ROE,

NOM

Hanya

menggunakan

metode DEA

pada first

stage

Variabel

Output: Kas

Metode

Regresi

Panel

Variabel

bebas: NOI,

NI, Market

Share

Hasil penelitian menunjukan

bahwa hanya 6 dari 11 bank

yang memiliki tingkat

produktifitas yang baik,

sedangkan untuk efisiensi

hanya terdapat 3 bank yang

cukup efisien. Hasil

pengukuran second stage

menunjukan bahwa Total Aset,

CAR, dan ROE memiliki

pengaruh signifikan dengan

arah positif. Sedangkan untuk

variabel Beban Operasional

dan NOM berpengaruh

signifikan dengan arah negatif.

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 69: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

50

Tabel 2.1

(Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Kesamaan Perbedaan

2. Noer Azam

Achsani,

Solihin, dan

Imam T.

Saptono

(2016)

“The Islamic

Banking and

The

Economic

Integration

in ASEAN”

Data Envelopment

Analysis (DEA) pada First

Stage

Variabel Input:

DPK

Beban Tenaga Kerja

Beban Operasional lainnya

Kewajiban pada Bank lain

Variabel Output:

Pembiayaan

Penempatan pada bank lain

Surat berharga yang

dimiliki

Pada Second Stage

Model Tobit

Variabel bebas: Ukuran Bank,

Profitabilitas, Operasional,

Ekuitas (Internal), Market

Power 1, Market Power 2,

Inflasi

Variabel

Input: Aset Tetap

Variabel

Output: Kas

Pendapatan

Operasional

Metode

Regresi

Panel dengan

Variabel

bebas : NOI,

NI, Market

Share

Hasil penelitian menunjukan

bahwa skor efisiensi untuk

bank-bank syariah di Malaysia

menunjukan tingkat efisiensi

yang lebih baik dibandingkan

dengan rata-rata bank syariah

ASEAN. Selain itu hasil

pengukuran determinasi

efisiensi perbankan

menunjukan bahwa pada

variabel total aset memiliki

pengaruh signifikan dengan

arah yang negatif. Sedangkan

untuk variabel BOPO memiliki

pengaruh signifikan dengan

arah positif terhadap efisiensi.

Faktor lainnya yang juga

mempengaruhi tingkat

efisiensi total adalah faktor

Market Power 1.

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 70: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

51

Tabel 2.1

(Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Kesamaan Perbedaan

3.

Mu’izzuddin

dan Isnurhadi

(2012)

Efisiensi

Perbankan

Syariah di

Indonesia:

Two Stage

Data

Envelopment

Analysis

Approach

Data Envelopment

Analysis (DEA) pada

First Stage

Variabel Input:

DPK, Beban Tenaga

Kerja, Total Asset

Variabel Output:

Total Pembiayaan, Total

Pendapatan

Pada Second Stage

Model Tobit

Variabel bebas: ROA

Bank Size, Biaya, CAR,

NIM, NPF

Variabel

Input: Aset

Tetap

Variabel

Output: Kas

Metode

Regresi

Panel

dengan

Variabel

bebas: NOI

dan Market

Share

Hasil analisis menunjukan

bahwa efisiensi tertinggi terjadi

pada tahun 2007. Pada

pengujian Metode Regresi Tobit

ditemukan bahwa size bank

memiliki pengaruh signifikan

dengan arah negatif sedangkan

Biaya memiliki pengaruh

signifikan dengan arah positif.

Lebih lanjut, perhitungan

variabel CAR dan ROA

menunjukan pengaruh

signifikan, namun variabel NIM

dan NPF menunjukan pengaruh

tidak signifikan.

4. Muhammad

Faza Firdaus

dan Muhamad

Nadratuzzaman

Hosen (2013)

Efisiensi

Bank Umum

Syariah

mengguna-

kan

Pendekatan

Data Envelopment

Analysis (DEA) pada

First Stage Variabel

Input: DPK, Total Aset,

dan Beban Tenaga Kerja.

Variabel Output:

Pembiayaan dan

Pendapatan Operasional.

Variabel

Input: Aset

Tetap

Variabel

Output: Kas

Metode

Regresi

Panel

Hasil analisis menunjukan

bahwa Bank Muamalat

memperoleh tingkat efisiensi

rata-rata tertinggi. Pada

pengujian Metode Regresi Tobit

ditemukan bahwa Variabel

Cabang Bank, NPF, ROA, ROE,

dan CAR memiliki pengaruh

signifikan Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 71: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

52

Tabel 2.1

(Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Kesamaan Perbedaan

4.

Two Stage

Data

Envelopment

Analysis

Pada Second Stage,

Model Tobit

Variabel bebas: Aset,

Jumlah Cabang Bank,

ROA, ROE, CAR, NPF

dengan

Variabel

bebas : NOI,

NI, dan

Market Share

5. H. Ali Ata

dan Mehmet

Fatih Bugan

(2015)

Factor

Affecting the

Efficiency of

Islamic and

Conventional

Banks in

Turkey

Data Envelopment

Analysis (DEA) pada

First Stage Variabel

Input: Deposits, Interest

Expenses, dan Non-

Interest Expenses

Variabel Output: Loans

and Receivables, Interest

Incomes, dan Non-Interest

Incomes Pada Second

Stage. Model Tobit

Variabel bebas: Bank

Size, NIM, CAR, Credit

Quality, dan Expenses

Objek

penelitian

hanya BUS

Varibel Input:

Aset tetap dan

Beban Tenaga

Kerja Variabel

Output: Kas

Metode

Regresi Panel

Variabel

Bebas: NOI

dan Market

Share

Hasil analisis menunjukan bahwa

bank berbasis syariah menunjukan

tingkat efisiensi yang lebih tinggi

dibandingkan bank konvensional.

Selanjutnya pada pengukuran

Regresi Tobit pada variabel bank

size dan NIM memiliki pengaruh

signifikan terhadap tingkat

efisiensi. Namun pada variabel

CAR menunjukan pengaruh tidak

signifikan, begitu juga dengan

variabel Credit Quality dan

Expenses yang tidak berpengaruh

signifikan.

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 72: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

53

Tabel 2.1

(Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Kesamaan Perbedaan

6. Putri Zanufa

Sari dan

Erwin

Saraswati

(2017)

The

Determinant

of Banking

Efficiency in

Indonesia

(DEA

Approach)

Data Envelopment

Analysis (DEA) pada First

Stage Variabel Input:

Beban Tenaga Kerja, Aset

Tetap, DPK

Variabel Output: Pendapatan Bunga,

Operasional lain, dan Non

Operasional.

Pada Second Stage,

Model Tobit

Variabel bebas: ROA,

Size, CAR, NPL, DAN

Kelompok Kepemilikan

Bank

Objek

penelitian

hanya BUS

Variabel

Output: Kas

dan

Pembiayaan

Metode

Regresi

Panel

Variabel

bebas: NOI,

NI, dan

Market Share

Hasil analisis menunjukan bahwa

kelompok bank pada tingkat

efisiensi paling tinggi adalah bank

asing, kemudian disusul oleh bank

umum milik negara/daerah

(pemerintah). Selanjutnya hasil

analisis Regresi Tobit menunjukan

hanya variabel ROA, kepemilikan

pemerintah, dan bank asing yang

terbukti berpengaruh signifikan

terhadap efisiensi. Sedangkan

variabel size CAR, NPL,

kepemilikan campuran, BUSN

Non-Devisa, dan BUSN Devisa

tidak berpengaruh signifikan

terhadap efisiensi.

7. Rae’f Bahrini

(2017)

Efficiency

Analysis of

Islamic

Banks in the

Middle East

Data Envelopment

Analysis (DEA)

Variabel Input:

Beban Tenaga Kerja, Aset

Tetap, DPK

Variabel

Output: Kas

dan

Pendapatan

Operasional

Hasil pengujian menunjukan

bahwa GCC Islamic Banks

memiliki nilai efisiensi yang stabil

selama krisis keuangan global

(2007-2008) dan di periode awal

krisis (2009-2010). Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 73: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

54

Tabel 2.1

(Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Kesamaan Perbedaan

7.

and North

Africa

Region: A

Bootstrap

DEA

Approach

Variabel Output:

Total Pembiayaan,

Investasi Portofolio

Metode

Regresi

Panel dengan

Variabel

bebas : NOI,

NI, dan

Market Share

Selanjutnya penurunan dari

efisiensi teknis MENA Islamic

Bank berada pada periode 2011-

2012. Hasil rekomendasi

penelitian yaitu MENA Islamic

Bank harus lebih memfokuskan

peningkatan manajemen

dibandingkan peningkatan ukuran

bank.

Page 74: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

55

Kerangka Pemikiran C.

Berdasarkan penelitian terdahulu dan tinjauan pustaka, peneliti membuat

kerangka pemikiran yang tepat sesuai konsep dasar penelitian dalam hal ini

efisiensi perbankan syariah di Indonesia.

Gambar 2.2 Alur Kerangka Pemikiran

Laporan Keuangan Publikasi BUS Triwulan I- IV

Tahun 2015 – 2017

(Laporan Neraca, Laba Rugi, dan Rasio Keuangan)

Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia

Variabel Input:

Aset Tetap

DPK

Beban Tenaga Kerja

Variabel Input:

Pembiayaan

Kas

Pendapatan Operasional

Nilai Efisiensi VRS Nilai Efisiensi CRS

Pengukuran Efisiensi menggunakan Metode DEA

Variabel bebas (lingkungan):

Net Operating Income

Net Imbalan

Market Share

Pengolahan Regresi Data Panel

Menentukan model terbaik:

Uji Chow dan Uji Hausman

1. Uji Asumsi Klasik

Uji Stationeritas

2. Pengujian Statistik

Uji t-statistic, Uji F-statistic,

dan Uji Adjusted R2,

Interpretasi hasil penelitian

1. Uji Asumsi Klasik

2. Uji Stationeritas

1. Pengolahan Regresi Data Panel

Menentukan model terbaik:

Common dan Fixed Effect:Uji Chow

Fixed dan Random Effect: Uji Hausman

Page 75: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

56

Berdasarkan gambar 2.3, Perbankan syariah di Indonesia yang diwakili oleh

Bank Umum Syariah (BUS) sebagai kontributor terbesar pertumbuhan perbankan

syariah yang akan dilakukan pengukuran efisiensi. Selanjutnya penggunaan data

objek penelitian diperoleh dari laporan keuangan BUS guna mengukur tingkat

efisiensi Bank Umum Syariah triwulan pertama hingga triwulan keempat periode

2015 sampai 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Data

Envelopment Analysis (DEA) dengan pendekatan intermediasi asumsi CRS dan

VRS pada tahap pertama. Variabel yang digunakan berupa variabel input yaitu

Beban Tenaga Kerja, Dana Pihak Ketiga, dan Aset Tetap, sedangkan untuk

variabel output yaitu pembiayaan, pendapatan operasional, dan kas. Hasil nilai

efisiensi selanjutnya akan diinterpretasikan serta digunakan sebagai variabel

dependen pada tahap kedua.

Setelah memperoleh nilai efisiensi dari pengukuran efisiensi dengan

menggunakan metode DEA akan dilakukan pengukuran kedua melalui regresi

data panel. Tahap kedua yang dilakukan pada penelitian ini yaitu menganalisis

variabel independen yang berhubungan dengan nilai efisiensi hasil olahan DEA

menggunakan metode regresi data panel. Pada tahap awal dilakukan uji

pelanggaran asumsi klasik berdasarkan variabel dependen dan independen

penelitian serta dilanjutkan dengan uji stasioneritas data. Berikutnya pada

pengujian regresi data panel Variabel independen yang digunakan yaitu Net

Operating Income, Net Imbalan, dan Market Share. Pada regresi data panel

Page 76: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

57

terlebih dahulu dilakukan penentuan model terbaik yaitu dengan menggunakan

Uji Chow untuk model Common Effect dan Fix Effect, dan Uji Hausman untuk

model Fix Effect, dan Random Effect. Setelah model terbaik ditetapkan, tahap

pengujian terakhir yaitu pengujian statistik berupa Uji t-statistc, F-statistic, dan

Adjusted R2. Hasil seluruh tahapan pengujian tersebut akan diinterpretasikan guna

menjawab rumusan masalah dan membuktikan hipotesis penelitian sehingga

tujuan penelitian dapat tercapai.

Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis Penelitian D.

Pengaruh Net Operating Income (NOI), Net Imbalan (NI), dan Market 1.

Share secara parsial.

a. Pengaruh NOI terhadap Nilai Efisiensi

Pendapatan menjadi aspek penting yang menentukan keberlangsungan

suatu usaha. Besaran pendapatan juga menjadi salah satu tolak ukur

terpenting dalam menilai kinerja maupun tingkat kesehatan perusahaan

termasuk perbankan. Bank yang efisien akan menunjukan kinerja yang

lebih baik dibandingkan bank yang inefisien. Perbankan yang efisien

mampu menekan biaya agar output berupa pendapatan dapat semakin

besar. Hal tersebut juga secara tidak langsung akan meningkatkan

pelayanan kepada nasabah yang dalam jangka panjang akan meningkatkan

laba dan kepuasan nasabah (Lestari, 2017).

Page 77: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

58

Penelitian mengenai efisiensi yang dilakukan Yulita (2015) pada

perbankan syariah, menunjukan bahwa variabel pendapatan operasional

sebagai bagian dari Net Operating Income menjadi variabel yang memiliki

pengaruh terbesar terhadap nilai efisiensi. Hal tersebut diperkuat dengan

penelitian Wasilah (2018) yang menyatakan bahwa pendapatan

operasional sebagai penyumbang terbesar atas Nilai Efisiensi Bank Umum

Syariah (BUS). Hal tersebut menunjukan bahwa Net Operating Income

yang besar juga akan menaikan Nilai Efisiensi karena semakin besar

pendapatan operasional bersih yang dihasilkan oleh bank secara tidak

langsung bank tersebut telah dapat mengefisiensikan sumber daya yang

dimiliki.

Maka perumusan hipotesis untuk Variabel Net Operating Income

adalah sebagai berikut:

HO: Tidak terdapat pengaruh signifikan pada Variabel Net Operating

Income terhadap efisiensi BUS di Indonesia pada periode 2015-2017

H1: Terdapat pengaruh signifikan pada Variabel Net Operating Income

terhadap efisiensi BUS di Indonesia pada periode 2015-2017

b. Pengaruh Market Share terhadap Nilai Efisiensi

Indikator posisi perusahaan dalam persaingan industri dapat diukur

dari market share. Semakin tinggi pangsa pasar mencerminkan kekuatan

perusahaan dalam persaingan pasar. Kemampuan perusahaan dalam

Page 78: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

59

mempertahankan posisinya dalam persaingan industri dapat berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan yang bersangkutan (Siburian, 2017). Kinerja

perusahaan yang efisien dapat dicapai melalui perolehan nilai market

share dalam menunjang persaingan usaha.

Hasil penelitian tingkat efisiensi beberapa bank syariah di ASEAN

yang dilakukan oleh Achsani et.al (2016) menunjukan bahwa variabel

market share atau pangsa pasar berpengaruh secara signifikan terhadap

nilai efisiensi bank syariah. Hal tersebut diperkuat dengan hasil penelitian

Saraswati (2016) yang menunjukan pengaruh signifikan pada Variabel

Pangsa Pasar terhadap tingkat efisiensi. Hasil tersebut menggambakan

bahwa Market Share yang dimiliki suatu bank akan mempengaruhi besar

kecilnya tingkat efisiensi bank tersebut. Maka perumusan hipotesis untuk

Variabel Market Share adalah sebagai berikut:

HO: Tidak terdapat pengaruh signifikan pada Variabel Market Share

terhadap efisiensi BUS di Indonesia pada periode 2015-2017

H1: Terdapat pengaruh signifikan pada Variabel Market Share terhadap

efisiensi BUS di Indonesia pada periode 2015-2017.

c. Pengaruh Net Imbalan terhadap Nilai Efisiensi

Sebagai lembaga intermediasi bank syariah memiliki peranan dalam

mengelola dana yang dihimpun serta menyalurkannya dalam bentuk

pembiayaan. Dari penghimpunan dana investasi, bank memberikan

Page 79: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

60

keuntungan kepada pemilik dana berupa margin keuntungan, sedangkan

dalam penyalurannya bank akan menerima keuntungan margin

pembiayaan. Selisih antara keuntungan yang didapat dari pembiayaan

dengan keuntungan yang diberikan kepada pemilik dana akan menjadi

salah satu komponen dalam perhitungan imbalan atau disebut juga rasio

Net Imbalan (NI), dalam perbankan konvensional dikenal dengan istilah

Net Interest Margin (NIM) (Muljawan, 2014). Berdasarkan peraturan BI

No 14/26/PBI/2012 menjelaskan bahwa pencapaian tingkat efisiensi bank

salah satunya dapat diukur melalui rasio NIM atau NI dalam perbankan

syariah. Net Imbalan dapat menunjukan besaran tingkat efisiensi bank

terutama dalam mengelola aktiva produktifnya. Secara umum semakin

tinggi rasio NI makan akan semakin tinggi pendapatan atau laba yang

akan diterima oleh bank, namun akan semakin besar kewajiban yang harus

diberikan kepada pihak ketiga.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Pambuko (2016), yang

menyatakan bahwa Net Imbalan memiliki hubungan signifikan terhadap

efisiensi serta penelitian Ata dan Mehmet (2015) yang menyatakan bahwa

variabel Net Imbalan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap

efisiensi maka perumusan hipotesis untuk Variabel Net Imbalan adalah

sebagai berikut:

Page 80: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

61

HO: Tidak terdapat pengaruh signifikan pada Variabel Net Imbalan

terhadap efisiensi BUS di Indonesia pada periode 2015-2017

H1: Terdapat pengaruh signifikan pada Variabel Net Imbalan terhadap

efisiensi BUS di Indonesia pada periode 2015-2017.

Pengaruh Net Operating Income (NOI), Net Imbalan (NI), dan Market 2.

Share secara simultan.

Pengukuran pengaruh variabel secara simultan digunakan untuk

megetahui pengaruh variabel independen yang secara bersamaan

mempengaruhi variabel dependen. Berdasarkan penjelasan tiap variabel

independen yaitu Net Operating Income, Net Imbalan, dan Market Share pada

pengukuran pengaruh variabel secara parsial, maka perumusan hipotesis

pengaruh variabel secara simultan sebagai berikut:

HO: Tidak terdapat pengaruh signifikan pada Variabel Net Operating Income,

Net Imbalan, dan Market Share terhadap efisiensi BUS di Indonesia pada

periode 2015-2017

H1: Terdapat pengaruh signifikan pada Variabel Net Operating Income, Net

Imbalan, dan Market Share terhadap efisiensi BUS di Indonesia pada periode

2015-2017.

Page 81: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

62

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena tujuan penelitian ini

adalah untuk mengukur tingkat efisiensi perbankan syariah di Indonesia yaitu

Bank Umum Syariah (BUS) dari variabel input dan output berupa angka-angka

yang memiliki satuan hitung dan dapat dihitung secara matematis serta

selanjutnya dilakukan perhitungan guna mencari pengaruh variabel independen

terhadap nilai efisiensi. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu

deskriptif asosiatif (kausal). Menurut Suryani dan Hendriyadi (2016) penelitian

dekspritif adalah penelitian untuk menggambarkan data, baik dalam bentuk

narasi, gambar maupun grafik. Sedangkan penelitian asosiatif merupakan

penelitian yang dilakukan untuk mencari pengaruh antar variabel. Maka dapat

dikatakan bahwa penelitian ini merupakan gabungan antara deskriptif dan

asosiatif – kausal.

Terdapat dua tahapan dalam pengukuran efisiensi yang akan dilakukan. Tahap

pertama merupakan pengukuran non parametik yang berusaha menghubungkan

input dan output dari data historis sehingga mengasilkan tingkat efisiensi

perbankan. Pengukuran efisiensi pada tahap pertama menggunakan variabel input

yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Aset Tetap, dan Beban Tenaga Kerja serta

variabel output yaitu Pembiayaan, Pendapatan Operasional, dan Kas

Page 82: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

63

menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA). Selain pengukuran efisiensi,

dilakukan pengukuran lanjutan guna melihat variabel yang mempengaruhi tingkat

efisiensi. Dari hasil pengukuran DEA, akan dilakukan perhitungan tingkat kedua

dengan menghubungkan variabel independen berupa Net Operating Income, Net

Imbalan, dan Market Share, terhadap hasil perhitungan efisiensi menggunakan

regresi Data Panel sehingga diketahui variabel yang mempengaruhi tingkat

efisiensi pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data panel. Data Laporan

Keuangan BUS di Indonesia dari triwulan pertama Maret 2015 sampai dengan

triwulan keempat Desember 2017 yang dikeluarkan oleh website resmi BUS.

Metode Penentuan Sampel B.

Populasi adalah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang, benda-

benda, dan ukuran lain yang menjadi objek perhatian atau kumpulan seluruh

objek yang menjadi perhatian (Purwanto, 2004). Populasi dalam penelitian ini

adalah Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia yang terdaftar di Otoritas Jasa

Keuangan pada triwulan I tahun 2015 hingga triwulan IV tahun 2017 yaitu

sebanyak 13 Bank Umum Syariah (SPS OJK, 2017).

Metode penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan penarikan

sampel non-probabilitas dengan teknik pertimbangan tertentu (purposive

sampling). Penarikan sampel non-probabilitas merupakan suatu prosedur

penarikan sampel yang bersifat subjektif, dalam hal ini probabilitas atau peluang

Page 83: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

64

pemilihan elemen-elemen populasi tidak dapat ditentukan. Hal ini disebabkan

setiap elemen populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai

sampel. Sedangkan teknik purposive sampling merupakan bentuk penarikan

sampel yang didasarkan kriteria-kriteria tertentu (Hermawan & Husna, 2009).

Adapun kriteria dalam penentuan sampel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. BUS yang beroperasi di Indonesia yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan

atau Bank Indonesia selama periode pengamatan 2015-2017.

2. Menyajikan laporan keuangan selama periode pengamatan 2015-2017 dan

telah dipublikasikan di website resmi BUS yang bersangkutan.

3. Termasuk dalam peringkat tertinggi aset pada BUS, sehingga dapat mewakili

sebagian besar aset dari populasi BUS. Secara rinci jumlah total aset sampel

yang dipilih yaitu pada BUS dengan total aset Per Desember 2017 yaitu lebih

dari Rp 6 triliun.

4. Tidak memiliki nilai atau bobot negatif pada variabel input dan output di

dalam laporan keuangan, hal ini merupakan syarat analisis efisiensi dengan

metode DEA.

Berikut merupakan proses pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang

telah ditentukan di atas:

Tabel 3.1 Proses Pengambilan Sampel

No Keterangan Jumlah

1. Populasi Bank Umum Syariah yang 13 BUS

Page 84: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

65

terdaftar di OJK

2. Bank Umum Syariah di Indonesia yang

sudah mempublikasikan laporan keuangan

triwulan selama periode 2015-2017 dan

telah dipublikasikan di website masing-

masing Bank Umum Syariah di Indonesia

8 BUS

3. Bank Umum Syariah di Indonesia yang

telah memiliki aset lebih dari Rp 6 triliun

7 BUS

4. Bank Umum Syariah yang tidak memiliki

nilai negatif pada variabel penelitian

7 BUS

4. Bank Umum Syariah yang memenuhi

kriteria untuk dijadikan sampel penelitian

7 BUS x 4

(triwulan) x 3

tahun

5. Jumlah data sampel yang diobservasi 84 observasi Sumber: data diolah

Dari tabel 3.1 diperoleh 7 BUS di Indonesia sebagai sampel penelitian sesuai

kriteria yang telah ditetapkan. Sample penelitian dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

No Nama Bank Umum Syariah Kode

1. Bank Syariah Mandiri BSM

2. Bank Muamalat Indonesia BMI

3. BRI Syariah BRIS

4. BNI Syariah BNIS

5. Bank Panin Dubai Syariah BPS

6 Bank BTPN Syariah BTPNS

7 Bank Bukopin Syariah BBS

Sumber: Daftar BUS di Otoritas Jasa Keuangan tahun 2017

Page 85: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

66

Metode Pengumpulan Data C.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Panel (Pooling

Data). Data panel adalah jenis data yang merupakan antara data runtut waktu

(time series) dengan data seksi silang (cross section). Oleh karenanya, data panel

memiliki gabungan karakteristik, yaitu: (1) terdiri dari beberapa objek, dan (2)

meliputi beberapa periode waktu (Ghozali & Dwi, 2013).

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data

sekunder. Data sekunder merupakan struktur data historis mengenai variabel-

variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain.

Sumber data sekunder bisa diperoleh dari dalam suatu perusahaan (sumber

internal), berbagai internet websites, perpustakaan umum maupun lembaga

pendidikan (Hermawan & Husna, 2009). Dalam hal ini data-data diperoleh

langsung dari publikasi Otoritas Jasa Keuangan berupa Statisik Perbankan

Syariah Indonesia, laporan keuangan dari bank terkait, hasil penelitian terdahulu,

dan jurnal.

Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode sebagai

berikut:

1. Field Research

Penelitian menggunakan data sekunder berupa data runtut waktu (time series)

berupa Statistik Perbankan Syariah dari Maret atau triwulan pertama tahun

2015 sampai dengan Desember atau triwulan keempat tahun 2017 dan

Page 86: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

67

Laporan Perkembangan Perbankan Syariah yang diperoleh dari situs resmi

Otoritas Jasa Keuangan.

2. Library Research

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa literatur

seperti buku, artikel, jurnal nasional dan interasional, dan sejenisnya yang

dapat mendukung bahan kajian penelitian dan juga sebagai landasan untuk

menganalisa permasalahan serta upaya memperoleh data yang valid.

Metode Analisis Data D.

Analisis data pada penelitian ini menggunakan alat analisis yang sudah teruji

dan banyak digunakan dalam pengukuran efisiensi yaitu menggunakan Data

Envelopment Analysis (DEA) dengan Software DEA Frontier serta Microsoft

Excel 2016, dan Software Eviews 9.5 untuk menjalankan Model Regresi Data

Panel sehingga dapat dilihat faktor penentu efisiensi model.

1. Data Envelopment Analysis (DEA)

DEA merupakan metodologi non-parametik yang didasarkan pada linier

programming dan digunakan untuk menganalisis fungsi produksi melalui

suatu pemetaan frontier produksi (Anderson 2014). Coelli (1998) menyatakan

bahwa DEA diperkenalkan pertama kali oleh Charnes, Cooper, dan Rhodes

(1978). Metode DEA dibuat sebagai alat bantu untuk evaluasi kinerja suatu

aktivitas dalam sebuah unit entitas (organisasi). Pada dasarnya prinsip kerja

model DEA adalah membandingkan data input dan output dari suatu

Page 87: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

68

organisasi data (decision making unit, DMU) dengan data input dan output

lainnya pada DMU yang sejenis. Perandingan ini dilakukan untuk

mendapatkan suatu nilai efisiensi. (Krisnamurthi, 2013).

Secara khusus, DEA merupakan pengembangan teknik pemograman linier

yang di dalamnya terdapat fungsi tujuan dan fungsi kendala. Berikut adalah

persamaan umum pada metode Data Envelopment Analysis (DEA).

Dimana hs menunjukkan efisiensi teknis bank s; uis menunjukkan bobot output

i yang dihasilkan; yis adalah bobot input i yang diproduksi; vjs adalah bobot

input j; dan xjs = jumlah input j yang diberikan oleh bank s.

Dalam hal ini, termasuk juga menemukan nilai untuk u dan v, sebagai

sebuah pengukuran efisiensi hs yang maksimal. Dengan tujuan untuk kendala

bahwa semua ukuran efisiensi haruslah kurang atau sama dengan satu, salah

satu masalah dengan formulasi atau rumusan rasio ini adalah bahwa ia

memiliki sejumlah solusi yang tidak terbatas (infinite). Untuk menghindari hal

ini, maka kita dapat menentukan kendala yang akan menspesifikasikan dan

memudahkan dalam proses selanjutnya menggunkan teknik komputasi yang

terus mengalami perkembangan. Adapun fungsi kendala tersebut adalah:

(3.1)

Page 88: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

69

dimana N menunjukkan jumlah bank dalam sampel.

Pertidaksamaan pertama menunjukkan adanya efisiensi rasio untuk

perusahaan lain tidak lebih dari 1, sementara pertidaksamaan kedua berbobot

positif. Angka rasio akan bervariasi antara 0 sampai dengan 1. Bank dikatakan

efisien apabila memiliki angka rasio mendekati 1 atau 100 persen, sebaliknya

jika mendekati 0 menunjukkan efisiensi bank semakin rendah. Pada DEA,

setiap bank dapat menentukan pembobotnya masing-masing dan menjamin

bahwa pembobot yang dipilih akan menghasilkan ukuran kinerja yang terbaik.

(Firdaus & Hosen, 2013).

Model DEA digunakan sebagai perangkat untuk mengukur kinerja

setidaknya memiliki beberapa keunggulan dibandingkan model lain.

Keunggulan tersebut antara lain: (Krisnamurthi, 2013).

1. Model DEA dapat mengukur banyak variabel input dan variabel output

2. Tidak diperlukan asumsi hubungan fungsional antara variabel-variabel

yang diukur.

3. Variabel input dan output dapat memiliki satuan pengukuran yang

berbeda.

Selain menentukan input dan output penelitian, pada pengukuran tingkat

efisiensi DEA menggunakan dua model yang digunakan dalam menganalisis

(3.2)

Page 89: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

70

efisiensi suatu Unit Kegiatan Ekonomi (UKE). Model tersebut yaitu constant

return to scale (CRS) atau biasa disebut model CCR (Charnes-Cooper-

Rhodes) dan variable return to scale (VRS) atau biasa disebut dengan model

BCC (Bankers-Charnes-Cooper).

a. Constant Return to Scale (CRS)

Dalam model CRS terdapat model matematika yang telah diterangkan

pada persamaan umum Metode DEA sebelumnya. Dalam persamaan

tersebut dijelaskan bahwa nilai dari pengukuran efisiensi dibatasi dari

rentang 0 sampai dengan 1 dan bobot nilai harus positif. Dari rentang

tersebut dapat disimpulkan bahwa bank akan efisien ketika mendekati

angka 1 atau 100%, sebaliknya jika mendekati 0 akan menunjukan

efisiensi yang semakin rendah.

Dalam persamaan tersebut dijelaskan bahwa fungsi tujuan dari

persamaan tersebut adalah memaksimalkan output dengan fungsi kendala

bahwa nilai input sama dengan satu, sehingga nilai output yang dikurangi

nilai input nilainya kurang atau sama dengan 0. Hal itu berarti semua bank

akan berada atau di bawah tingkat efisiensi teknis.

(3.3)

Page 90: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

71

b. Variable Return to Scale (VRS)

Pada model VRS diasumsikan bahwa kondisi semua UKE atau dapat

dikatakan bahwa tidak semua UKE beroperasi secara optimal. Beragam

faktor seperti persaingan tidak sempurna, kendala keuangan, dan

penyebab lainnya mungkin berakibat pada perusahaan tidak beroperasi

pada skala yang optimal. Model matematika dengan pendekatan VRS

didapat melalui modifikasi dari model dengan pendekatan CRS dan tetap

berpedoman pada model matematika umum DEA sebagai persamaan

dalam mengukur tingkat efisiensi teknis. Dengan menambahkan kendala

konektivitas (convexity constraint) ke dalam persamaan sehingga rumus

matematisnya menjadi:

Dimana U0 merupakan penggal yang dapat bernilai positif atau negatif.

(Firdaus & Hosen 2003)

Perhitungan hasil analisis efisiensi menggunakan metode DEA

merupakan tahap awal atau first stage. Perhitungan dilakukan

menggunakan dua model yaitu CRS dan VRS untuk memberikan

gambaran hasil efisiensi dari bank syariah ketika beroperasi pada skala

(3.4)

Page 91: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

72

optimal maupun tidak optimal. Pada tahap kedua atau second stage nilai

efisiensi yang digunakan didapat dari nilai model CRS. Hal tersebut

dilakukan guna melihat variabel lingkungan yang mempengaruhi nilai

efisiensi pada skala optimal.

2. Pengujian Pelanggaran Asumsi

Uji pelanggaran asumsi dilakukan dalam rangka menghasilkan model

yang efisien, visibel dan konsisten. Uji pelanggaran asumsi dilakukan dengan

mendeteksi gangguan waktu (time-related disturbance), gangguan antara

individu atau antar sektor ekonomi, dan gangguan akibat keduanya. (Gujarati,

2003)

a. Multikolineraritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam metode

regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antar

variabel independen. Jika antar variabel independen X’s terjadi

multikolinearitas sempurna, maka koefisien regresi variabel X tidak dapat

ditentukan dan nilai standar error menjadi tak terhingga. Pengaruh dari

multikolinearitas hanyalah sulit untuk mendapatkan koefisien dengan

standar error yang kecil. Hal ini juga akan terjadi jika jumlah observasi

kecil atau sering disebut dengan micronumerocity (Ghozali & Dwi, 2013).

Multikolineratitas dapat dideteksi dengan melakukan pengujian

Correlation dari seluruh variabel independen. Lebih lanjut, jika nilai

Page 92: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

73

Correlation antar variabel independen menunjukan nilai di atas 0,80 hal

tersebut menunjukan adanya hubungan antar variabel independen atau

dengan kata lain terdapat permasalahan multikolineraritas pada data

penelitian.

b. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan suatu keadaan dimana varian residual

tidak konstan tetapi bervariasi. Hal tersebut merupakan pelanggaran salah

satu asumsi yaitu homoskedastisitas. Homoskedastistas dalam model

regresi berarti sama (homo) dan sebaran (scedasticity) memiliki variance

yang sama (equal variance). (Ghozali & Dwi, 2013)

Agar dapat mengetahui adanya pelanggaran asumsi berupa

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama yaitu

melakukan metode grafik, dengan mengamati hasil grafik olahan yang

dihasilkan. Metode grafik jauh lebih mudah dilakukan namun memiliki

kelemahan yaitu jumlah pengamatan mempengaruhi tampilan hasil.

Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit untuk

menginterpretasikan hasil grafik plots. Selain itu, perbedaan interpretasi

yang berbeda dari tiap orang mungkin dapat terjadi. sedangkan cara kedua

dapat dilakukan dengan melakukan pengujian formal. Pengujian secara

formal diperlukan karena lebih dapat menjamin keakuratan hasil. Oleh

Page 93: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

74

sebab itu pengujian secara formal menjadi rekomendasi dalam

mengidentfikasi pelanggaran Heteroskedastisitas.

Ada beberapa pengujian secara formal yang dapat digunakan untuk

mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas salah satunya yaitu pengujian

White. Uji White dapat dilakukan dengan meregres residual kuadrat

dengan variabel independen, variabel independen kuadrat, dan perkalian

(interaksi) antar variabel independen. Hipotesis alternatif yang diajukan

adalah ada heteroskedastisitas dlama model ditolak. Jika hasil pengujian

menunjukan bahwa nilai Obs*R-squared mempunyai nilai probabilitas

Chi-Square yang signifikan (nilai p=0.0000), maka hipotesis alternatif

adanya heteroskedastisitas tidak dapat ditolak (Ghozali & Dwi 2013)

c. Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji kenormalan dari suatu data.

Salah satu uji normalitas yang cukup dapat digunakan yaitu Uji Jarque

Bera. Hasil pengujian Jarque Bera dapat dilihat dari nilai probabilitas

Jarque Bera. Jika nilai probabilitas melebihi 5% maka dapat dikatakan

bahwa tidak terdapat permasalahan normalitas pada data penelitian

(Ghozali & Dwi, 2013).

3. Uji Stasioneritas Data

Sebelum melakukan analisis, terlebih dahulu perlu diketahui apakah sudah

stasioner runtut waktu (time series) yang digunakan. Untuk itulah dibutuhkan

Page 94: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

75

uji formal dalam menentukan stationeritas data. Ada dua macam pengujian

secara formal yang dapat dilakukan, yakni Korelogram atau Unit Root Test

(Ghozali & Dwi, 2013). Dalam penelitian ini menggunakan uji akar unit (unit

root test) yang dikembangkan oleh Dickey-Fuller. Jika suatu variabel data

mengandung unit root maka data tersebut tidak stationer.

Metode yang digunakan untuk unit root test adalah Augmented Dicky

Fuller (ADF). Agar dapat mengetahui apakah ada unit root pada variabel data

yang digunakan, maka nilai Augmented Dicky-Fuller (ADF) t-Statistic harus

lebih besar dibandingkan dengan test critical values atau nilai kritis pada

derajat kebebasan 5% (Winarno, 2007). Dapat juga dilihat pada nilai

probabilitasnya, apabila nilai probabilitasnya kurang dari 5% maka data

tersebut stasioner pada taraf tersebut. (Hidayat, 2014).

4. Regresi Data Panel

Data panel sering disebut juga pooled data (pooling time series dan cross-

section) yang memiliki makna pergerakan sepanjang waktu dari unit cross-

sectional. Secara sederhana, data panel dapat didefinisikan sebagai sebuah

kumpulan data (dataset) di mana perilaku unit cross-sectional diamati

sepanjang waktu. (Ghozali & Dwi,2013).

Hasion (2003) dalam Ghozali dan Dwi (2013) menyatakan bahwa

penggunaan data panel memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan

menggunakan data cross-section maupun time series, diantaranya yaitu:

Page 95: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

76

1. Data panel dapat memberikan penelitian jumlah pengamatan yang besar,

meningkatkan degree of freedom (derajat kebebasan), data memiliki

variablitas yang besar, dan mengurangi kolinieritas antar variabel

independen sehingga mengasilkan estimasi ekonometri yang efisien.

2. Data panel dapat memberikan informasi lebih banyak yang tidak dapat

diberikan hanya oleh data cross-section atau time series saja.

3. Data panel dapat memberikan penyelesaian yang lebih baik dalam

inferensi perubahan dinamis dibandingkan data cross-section.

Pada umumnya sebelum melakukan analisis regresi data panel, sebelumnya

terdapat tiga macam estimasi yang harus digunakan:

a. Metode Common Effect

Merupakan model yang paling sederhana, dimana pendekatan yang

dilakukan tidak mempertimbangkan dimensi waktu dan ruang yang

dimiliki oleh data panel. Estimasi model ini juga dikenal dengan istilah

model OLS (Ordinary Least Square). Bentuk model linier yang digunakan

sebagai berikut (Suliyanto, 2011):

Yit= β0 + β1X1it + β2X2it + εit

keterangan:

Yit : observasi dari unit ke-i dan diamati pada periode waktu ke-t

Xit : vektor k-variabel independen dari unit ke-i & diamati di waktu ke-t

εit : komponen eror yang diasumsikan harga mean 0 & variasi homogen

(3.5)

Page 96: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

77

b. Metode Fixed Effect

Gujarati (2005) dalam Setiawati & Setiawan (2012) menjelaskan

bahwa pendekatan fixed effect model (FEM) diasumsikan bahwa nilai

slope masingmasing variabel adalah tetap, namun nilai intersep berbeda-

beda untuk setiap unit cross section dan tetap untuk setiap unit time series.

Estimasi pada metode Fixed Effect dapat dilakukan dengan

pembobot (cross section weight) atau General Least Square (GLS) atau

tanpa pembobot (no weighted) atau Least Square Dummy Variabel

(LSDV). Tujuan dilakukannya pembobotan adalah untuk mengurangi

heterogenitas antar unit cross section (Gujarati, 2003). pendekatan FEM

yakni sebagai berikut:

Yit = β0 + β1X1it + β2X2it + β3D1i + β5D2i +…..+ Ɛ it

keterangan:

Yit : observasi dari unit ke-i dan diamati pada periode waktu ke-t

Xit : vektor k-variabel independen dari unit ke-i & diamati di waktu ke-t

Di : variabel dummy (semu) untuk unit ke-i

εit : komponen eror yang diasumsikan harga mean 0 & variasi homogen

(3.6)

Page 97: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

78

c. Uji Chow

Uji Chow bertujuan untuk memilih model terbaik antara model

Common Effect dengan Fixed Effect Model. Nilai yang harus diperhatikan

pada uji chow adalah nilai probabilitas dari F-Statistik (Lestari,2017).

Hipotesis yang digunakan dalam uji chow adalah sebagai berikut:

H0 : Common Effect Model (CEM)

Ha : Fixed Effect Model (FEM)

Jika nilai probabilitas F-statistik lebih kecil dari tingkat signifikasi

(5%), maka tolak H0. Begitu pula sebaliknya jika nilai probabilitas F-

statistik lebih besar dari tingkat signifikasi (5%), maka menerima H0.

Dasar penolakan terhadap hipotesis nol adalah dengan menggunakan F-

statistik seperti yang dirumuskan sebagai berikut:

keterangan:

RRSS

: Restricted Residual Sum Square (diperoleh dari estimasi data

panel dengan metode pooled least square).

URSS : Unrestricted Residual Sum Square (diperoleh dari estimasi

data panel dengan metode fixed effect).

N : Jumlah data cross section

T : Jumlah data time series

(3.7)

Page 98: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

79

K : Jumlah variabel bebas

d. Metode Random Effect

Metode efek random digunakan untuk mengatasi kelemahan metode

tetap yang menggunakan variabel semu, metode efek random

menggunakan residual, yang diduga memiliki hubungan antarwaktu dan

antarobjek. Namun, untuk menganalisis dengan metode efek random ada

satu syarat, yaitu objek data silang harus lebih besar daripada banyaknya

koefisien (Winarno, 2011). Adapun model persamaan regresinya sebagai

berikut:

Yit = α + α1DX1 it + α2DX2 it + α3DX3 it + α4DX4 it + α5DX5 it +

ß1X1 it ß2X2 it + γ1 (X1) + γ2 (X2) + γ3 (X3) + γ4 (X4) + γ5 + µit

keterangan:

Yit : observasi dari unit ke-i dan diamati pada periode waktu ke-t

Xit : vektor k-variabel independen dari unit ke-i & diamati di waktu ke-t

Di : variabel dummy (semu) untuk unit ke-i

εit : komponen eror yang diasumsikan harga mean 0 & variasi homogen

e. Uji Hausman

Uji Hausman digunakan untuk memilih model mana yang cocok

digunakan untuk penelitian ini. Model estimasi dengan pendekatan CEM

tidak ikut diujikan dalam penelitian ini karena estimasi dengan pendekatan

(3.8)

Page 99: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

80

ini memiliki keterbatasan dalam menjelaskan individualitas unit cross

section. Pengujian ini didasarkan pada hipotesis sebagai berikut:

H0 : Random Effect Model (REM)

Ha : Fixed Effect Model (FEM)

Jika nilai probabilitas F-statistik lebih kecil dari tingkat signifikasi

0.005 (5%), maka menolak H0. Begitu pula sebaliknya jika nilai

probabilitas F-statistik lebih besar dari tingkat signifikasi (5%), maka

menerima H0. Adapun persamaan uji hausman dapat ditulis sebagai

berikut:

Adapun persamaan uji hausman dapat ditulis sebagai berikut:

H=(βRE - βFE)1 (ΣFE – ΣRE)

-1 (βRE – βFE)

keterangan:

βRE : Random Effect Estimator

βFE : Fixed Effect Estimator

ΣFE : Matriks Kovarians Fixed Effect

ΣRE : Matriks Kovarians Random Effect

5. Pengujian Statistik

a. Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel individu independen secara individu dalam menerangkan variabel

dependen (Ghozali & Dwi, 2013). Jika nilai probabilitas lebih kecil

(3.9)

Page 100: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

81

daripada 0,05 (untuk tingkat signifikansi 5%), maka variabel independen

secara satu persatu berpengaruh terhadap variabel dependen, sedangkan

jika nilai probabilitas lebih besar dari pada 0,05 maka variabel independen

secara satu persatu tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

(Purwanto, 2004). Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0 : ß = 0, Tidak terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara

variabel independen terhadap variabel dependen.

Ha : ß ≠ 0, Terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara variabel

independen terhadap variabel dependen.

Dasar pengambilan keputusan adalah :

Jika Probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak

Jika Probabilitas > 0.05 maka H0 diterima

b. Uji F

Uji F digunakan untuk membuktikan apakah variabel-variabel

independen (X) secara simultan bersama-sama mempunyai pengaruh

terhadap variabel dependen (Y). Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada

0,05 (untuk tingkat signifikansi 5%), maka variabel independen secara

bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika

nilai probabilitas lebih besar daripada 0,05 maka variabel independen

secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Hipotesis

yang digunakan adalah sebagai berikut:

Page 101: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

82

Ho: ß = 0, Tidak terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara

variabel independen terhadap variabel dependen.

Ha: ß ≠ 0, Terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara varibel

independen terhadap variabel dependen.

Dasar pengambilan keputusan adalah:

Jika Probabilitas < 0.05 maka ditolak

Jika Probabilitas > 0.05 maka diterima

c. Uji Adjusted R2

Uji Adjusted R2

dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel

independen dapat menjelaskan variabel dependen. Semakin besar nilai

Adjusted R2

maka variabel independen penelitian semakin mampu

menjelaskan variabel dependennya.

Operasional Variabel Penelitian E.

Berikut spesifikasi variabel input dan output pendekatan intermediasi yang

dapat digunakan untuk mengukur kinerja efisiensi dalam penelitian ini.

Tabel 3 3 Spesifikasi Variabel Input dan Variabel Output dalam Penelitian

Variabel Input Sumber

1. Dana Pihak Ketiga Neraca

2. Aset Tetap Neraca

3. BebanTenaga Kerja Laporan Laba Rugi

Variabel Output Sumber

Page 102: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

83

1. Pembiayaan Neraca

2. Kas Neraca

3. Pendapatan Operasional Laporan Laba Rugi

Selanjutnya spesifikasi variabel dependen dan independen yang digunakan

dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel

independen. Variabel dependen pada penelitian ini yaitu nilai efisiensi yang

didapat dari hasil perhitungan menggunakan aplikasi DEAFrontier terhadap

variabel input; dana pihak ketiga, aset tetap, dan beban tenaga kerja dan

variabel output; pembiayaan, kas dan pendapatan operasional. Nilai efisiensi

berada diantara 0 dan 1 yang mana 1 menunjukan nilai efisiensi optimum

100%. Nilai efisiensi yang didapat merupakan hasil perhituangan dari model

Constant Return to Scale (CRS).

2. Variabel Independen (X)

a. Net Operating Income (NOI) (X1)

Net Operating Income merupakan pendapatan operasional yang diperoleh

dari penyaluran dana yang bersumber dari pendapatan piutang

(murabahan, istisna, dan ijarah) serta pendapatan dari bagi hasil

(mudarabah dan musyarakah), dan sumber lainnya. Pendapatan tersebut

Page 103: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

84

akan dikurangi dengan bagi hasil untuk pemilik dana investasi. Dalam

perhitunganya menggunakan rumus sebagai berikut:

b. Net Imbalan (NI) (X2)

Net Imbalan merupakan rasio untuk mengukur kemampuan aktiva

produktif dalam menghasilkan laba dan mengendalikan biaya-biaya. Rasio

ini menunjukan secara rata-rata selirih pricing antara dana dengan

pembiayaan bank syariah. Dalam perhitunganya menggunakan rumus

sebagai berikut:

c. Market Share (X3)

Secara umum market share atau pangsa pasar merupakan ukuran

presentase bisnis berupa besaran penjualan yang mampu dicapai dari

keseluruhan pelaku usaha dalam hal ini merupakan para pesaing. Dalam

sektor perbankan sebagai lembaga intermediasi, pangsa pasar dapat diukur

dengan dana pihak ketiga maupun pembiayaan yang disalurkan. Bank

yang memiliki pangsa pasar dana pihak ketiga tinggi, menunjukkan bank

tersebut lebih berhasil dalam menghimpun dana dari pada bank lain.

NI = Margin Income – Margin Expense X 100%

Aktiva Produktif

NOI = Pendapatan Operasional – Bagi hasil pemilik DPK (3.10)

(3.11)

Page 104: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

85

Dalam penelitia ini, nilai Market Share didapat dari natural logaritma

Total Dana Pihak Ketiga.

Page 105: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

86

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Bank Umum Syariah di Indonesia

a. Bank Syariah Mandiri

PT Bank Syariah Mandiri merupakan bank umum syariah yang

terbentuk dari hasil konversi PT Bank Susila Bakti pada September 1999

dan mulai beroperasi secara remsi pada November 1999. Penggabungan

empat bank milik pemerintah yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi

Daya, Bank Exim, dan Bapindo menjadi satu bank yang kokoh dengan

nama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kebijakan penggabungan tersebut

juga menetapkan kepemilikan mayoritas PT Bank Susila Bakti dimiliki

oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. UU No. 10 tahun 1998 yang

mengizinkan dual banking system pada perbankan yang juga

melatarbelakangi pengembangan layanan perbankan syariah di kelompok

perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Selanjutnya, melalui Surat

Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/

1999, BI menyetujui perubahan nama Bank Susila Bakti menjadi PT Bank

Syariah Mandiri. Hingga kini Bank Syariah Mandiri telah bertransformasi

menjadi bank syariah terbesar di Indonesia (www.syariahmandiri.co.id).

Page 106: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

87

b. Bank Muamalat Indonesia

PT Bank Muamalat Indonesia merupakan bank umum syariah pertama

di Indonesia yang didirikan pada 1 November 1991 dan resmi beroperasi

pada 1 Mei 1992. Pendirian PT Bank Muamalat Indonesia digagasa oleh

Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia

(ICMI) dan pengusaha muslim yang kemudian mendapat dukungan dari

Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1994, PT Bank

Muamalat Indonesia mendapatkan izin sebagai bank devisa dan terdaftar

sebagai perusahaan public yang tidak listing di Bursa Efek Indonesia

(BEI). Tidak hanya beroperasi di Indonesia, sejak tahun 2009 PT Bank

Muamalat Indonesia mendapatkan izin untuk membuka kantor cabag di

Kuala Lumpur, Malaysia. Hingga kini PT Bank Muamalat Indonesia terus

bertransformasi untuk menjadi entitas yang semakin baik dengan strategi

yang terarah untuk mewujudkan visi menjadi “The Best Islamic Bank and

Top 10 Bank in Indonesia with Strong Regional Presence”

(www.bankmuamalat.co.id).

c. BNI Syariah

PT BNI Syariah (BNI Syariah) merupakan hasil proses spin off dari Unit

Usaha Syariah (UUS) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) pada

19 Juni 2010. Corporate Plan UUS BNI tahun 2000 memang menempatkan

status UUS hanya bersifat temporer hingga dilakukannya spin off menjadi

Page 107: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

88

Bank Umum Syariah (BUS) berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank

Indonesia No. 12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010. Pendirian BNI

Syariah juga tak lepas dari faktor eksternal berupa diberlakukannya UU No.21

tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Dengan komitmen untuk memberikan

yang terbaik bagi nasabah, BNI Syariah terus mengalami pertumbuhan usaha

yang berada di atas rata-rata pertumbuhan industry perbankan syariah di

Indonesia. Menjadi salah satu BUS yang terbesar diantara pemain di industry

perbankan syariah nasional. (www.bnisyariah.co.id)

d. BRI Syariah

BRI Syariah merupakan salah satu Bank Umum Syariah yang berasalah

dari proses spin off dari Unit Usaha Syariah dari bank induk konvensional

yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Bank BRI). Sebelumnya

Bank BRI melakukan akuisisi terhadap Bank Jasa Arta pada Berawal dari

akuisisi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta

pada 19 Desember 2007 dan mulai beroperasi pada tanggal 17 November

2008 setelah mendapat izin dari Bank Indoneisa melalui surat No.

10/67/KEP.GBI/DpG/2008. Salah satu inovasi yang dilakukan BRI Syariah

yaitu pada tahun 2015 sebagai Bank Syariah pertama di Indonesia yang

meluncurkan Laku Pandai Syariah BRISSMART. (www.brisyariah.co.id).

e. BTPN Syariah

Page 108: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

89

BTPN Syariah lahir dari perpaduan dua kekuatan yaitu PT Bank Sahabat

Purbadanarta dan Unit Usaha Syariah BTPN. Bank Shabat Purbadanarta

merupakan bank umum non devisa yang berdiri pada Maret 1991 serta 70%

sahamnya diakuisis oleh PT Bank Tabungan Negara Pensiunan Nasional, Tbk

(BTPN). Unit Usaha Syariah BTPN yang telah beroperasi sejak Maret 2008

kemudian di spin off dan bergabung ke BTPN Syariah pada Juli 2014

(www.btpnsyariah.co.id).

f. Bank Panin Syariah

Panin Dubai Syariah Bank didirikan berdasarkan akta Perseroan Terbatas

No. 12 tanggal 8 Januari 1972, yang dibuat oleh Moeslim Dalidd, notaris di

Malang dengan nama PT Bank Pasar Bersaudara Djaja. Bank Panin Dubai

Syariah telah beberapa kali melakukan perubahan nama berturut-turut menjadi

PT Bank Bersaudara Djaja, berdasarkan akta berita acara rapat No. 25 tanggal

8 Januari 1990, yang dibuat oleh Indrawati Setiabudhi, S.H., notaris di

Malang. Kemudian menjadi PT Bank Harfa berdasarkan akta berita acara No.

27 tanggal 27 Maret 1997 yang dibuat oleh Alfian Yahya, S.H., notaris di

Surabaya. Kemudian menjadi PT Bank Panin Syariah sehubungan bank

perubahan kegiatan usaha dari semula menjalankan kegiatan usaha perbankan

konvensional menjadi kegiatan usaha bank syariah dengan prinsip bagi hasil

berdasarkan syariat Islam, berdasarkan akta Berita acara RUPS luar Biasa No.

1 tanggal 3 Agustus 2009, yang dibuat oleh Drs. Bambang Tedjo Anggono

Page 109: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

90

Budi, S,H., M.Kn., pengganti dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta

(https://panindubaisyariah.co.id).

g. Bank Syariah Bukopin

PT Bank Bukopin Syariah berasal dari PT Bank Bukopin, Tbk yang

mengakuisisi PT Bank Persyarikatan Indonesia. Kemudian, pada tahun 2008

memperolah izin kegiatan usaha bank umum yang beroperasi berdasarkan

prinsip syariah melalui surat keputusan Gubernur Bank Indonesia nomor

10/69/KeP.GBI/ DpG/2008 tanggal 27 Oktober 2008 tentang Pemberian Izin

Perubahan Kegiatan Usaha Bank Konvensional Menjadi Bank Syariah, dan

Perubahan Nama PT Bank Persyarikatan Indonesia menjadi PT Bank Syariah

Bukopin. Perseroan sebagai bank syariah secara resmi mulai efektif

beroperasi pada tanggal 9 Desember 2008 (www.syariahbukopin.co.id).

B. Temuan Hasil Penelitian

1. Statistik Deskriptif

Sebelum melakukan perhitungan efisiensi bank syariah, tahap awal yang

harus dilakukan yaitu menentukan variabel input dan output dari sampel bank

syariah yang menjadi objek penelitian. Dalam penelitian ini variabel input

yang dipilih yaitu Beban Tenaga Kerja, Dana Pihak Ketiga, dan Aset Tetap.

Sedangkan variabel output yang digunakan yaitu Pendapatan Operasional,

Pembiayaan, dan Kas. Selanjutnya penggunaan statistik deskriptif bertujuan

untuk memberikan informasi umum mengenai data penelitian guna

Page 110: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

91

memudahkan peneliti untuk memahami sebaran data yang akan diolah.

Berikut merupakan ringkasan deskripsi Bank Umum Syariah di Indonesia

yang mencakup variabel input dan output dalam objek penelitian ini:

a. Beban Tenaga Kerja

Grafik 4.1 Pergerakan Variabel Beban Tenaga Kerja

Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2015-2017, data diolah.

Berdasarkan Grafik 4.1, pergerakan variabel beban tenaga kerja

menunjukan nilai yang beragam pada rentang waktu triwulan pertama hingga

triwulan keempat periode 2015-2017. Nilai tertinggi variabel beban tenaga

kerja dihasilkan oleh Bank Syariah Mandiri dengan besaran mencapai Rp 1,92

triliun, sedangkan nilai terendah dihasilkan oleh Bank Panin Syariah dengan

nilai Rp 17,34 miliar. Selanjutnya pada seluruh periode pengamatan, Bank

Syariah Mandiri memiliki nilai tertinggi beban tenaga kerja di tiap

triwulannya sedangkan nilai terendah seluruh periode pengamatan dihasilkan

oleh Bank Bukopin Syariah dan Bank Panin Syariah dengan selisih antar

0

500000

1000000

1500000

I 2015 II 2015 III2015

IV2015

I 2016 II 2016 III2016

IV2016

I 2017 II 2017 III2017

IV2017

Beban Tenaga Kerja

BSM BMI BNIS BRIS BTPNS BPS BBS

Page 111: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

92

kedua bank tersebut yang relatif kecil. Secara keseluruhan variabel beban

tenaga kerja mengalami penurunan nilai pada triwulan pertama tiap tahun dan

mengalami fluktuasi peningkatan hingga pada triwulan keempat tiap

tahunnya.

b. Dana Pihak Ketiga

Grafik 4.2 Pergerakan Variabel Dana Pihak Ketiga

Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2015-2017, data diolah.

Berdasarkan Grafik 4.2, pergerakan variabel dana pihak ketiga

menunjukan nilai yang beragam pada rentang waktu triwulan pertama

hingga triwulan keempat periode 2015-2017. Nilai tertinggi variabel dana

pihak ketiga dihasilkan oleh Bank Syariah Mandiri dengan besaran

mencapai Rp 77,90 triliun, sedangkan nilai terendah dihasilkan oleh

BTPN Syariah dengan nilai Rp 2,86 triliun. Selanjutnya Pada seluruh

periode pengamatan, Bank Syariah Mandiri memiliki nilai tertinggi dana

pihak ketiga di tiap triwulannya serta tertinggi selanjutnya dihasilkan oleh

0

10000000

20000000

30000000

40000000

50000000

60000000

70000000

I 2015 II 2015 III2015

IV2015

I 2016 II 2016 III2016

IV2016

I 2017 II 2017 III2017

IV2017

Dana Pihak Ketiga

BSM BMI BNIS BRIS BTPNS BPS BBS

Page 112: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

93

Bank Muamalat Indonesia. Sedangkan nilai terendah seluruh periode

pengamatan dihasilkan oleh BTPN Syariah, Bank Bukopin Syariah, dan

Bank Panin Syariah dengan selisih antar ketiga bank tersebut yang relatif

kecil. Secara keseluruhan variabel dana pihak ketiga dari tiap bank

memiliki kecenderungan yang meningkat pada tiap tahunnya.

c. Aset Tetap

Grafik 4.3 Pergerakan Variabel Aset Tetap

Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2015-2017, data diolah.

Berdasarkan Grafik 4.3, pergerakan variabel aset tetap menunjukan

nilai yang beragam pada rentang waktu triwulan pertama hingga triwulan

keempat periode 2015-2017. Nilai tertinggi variabel aset tetap dihasilkan

oleh Bank Muamalat Indonesia dengan besaran mencapai Rp 2,65 triliun,

sedangkan nilai terendah dihasilkan oleh Bank Panin Syariah dengan nilai

Rp 29,67 miliar. Selanjutnya Pada seluruh periode pengamatan, Bank

0

500000

1000000

1500000

2000000

2500000

I 2015 II2015

III2015

IV2015

I 2016 II2016

III2016

IV2016

I 2017 II2017

III2017

IV2017

Aset Tetap

BSM BMI BNIS BRIS BTPNS BPS BBS

Page 113: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

94

Muamalat Indonesia memiliki nilai tertinggi aset tetap di tiap triwulannya

serta tertinggi selanjutnya, lebih rendah dengan perbedaan yang cukup

besar yang dihasilkan oleh Bank Syariah Mandiri. Sedangkan nilai

terendah seluruh periode pengamatan dihasilkan oleh BNI Syariah, BRI

Syariah, BTPN Syariah, Bank Bukopin Syariah, dan Bank Panin Syariah

dengan selisih antar ketiga bank tersebut relatif kecil dibandingkan dua

bank peringkat tertinggi. Secara keseluruhan variabel aset tetap dari tiap

bank memiliki kecenderungan meningkat namun juga terdapat bank yang

memiliki kecenderungan menurun pada triwulan keempat tiap tahunnya.

d. Pendapatan Operasional

Grafik 4.4 Pergerakan Variabel Pendapatan Operasional

Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2015-2017, data diolah.

Berdasarkan Grafik 4.4, pergerakan variabel pendapatan operasional

menunjukan nilai yang beragam pada rentang waktu triwulan pertama

0

1000000

2000000

3000000

4000000

5000000

I 2015 II 2015 III 2015IV 2015 I 2016 II 2016 III 2016IV 2016 I 2017 II 2017 III 2017IV 2017

Pendapatan Operasional

BSM BMI BNIS BRIS BTPNS BPS BBS

Page 114: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

95

hingga triwulan keempat periode 2015-2017. Nilai tertinggi variabel

pendapatan operasional dihasilkan oleh Bank Syariah Mandiri dengan

besaran mencapai Rp 4,92 triliun, sedangkan nilai terendah dihasilkan

oleh Bank Bukopin Syariah dengan nilai Rp 34,86 miliar. Selanjutnya

Pada seluruh periode pengamatan, Bank Syariah Mandiri memiliki nilai

tertinggi pendapatan operasional, berikutnya ditempati oleh Bank

Muamalat Indonesia, BNI Syariah, dan BTPN Syariah dengan nilai yang

berfluktuasi, namun pada tahun 2017 BTPN Syariah mampu mencatatkan

nilai pertumbuhan yang relatif lebih tinggi dari ketiganya. Lebih lanjut,

nilai terendah seluruh periode pengamatan dihasilkan oleh BRI Syariah,

Bank Panin Syariah, dan Bank Bukopin Syariah dengan selisih antar

ketiga bank tersebut relatif kecil. Secara keseluruhan variabel pendapatan

operasional menunjukan fluktuasi yang cenderung meningkat.

e. Pembiayaan

Grafik 4.5 Pergerakan Variabel Pembiayaan

Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2015-2017, data diolah.

0

20000000

40000000

60000000

I 2015 II2015

III2015

IV2015

I 2016 II2016

III2016

IV2016

I 2017 II2017

III2017

IV2017

Pembiayaan

BSM BMI BNIS BRIS BTPNS BPS BBS

Page 115: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

96

Berdasarkan Grafik 4.5, pergerakan variabel pembiayaan menunjukan

nilai yang beragam pada rentang waktu triwulan pertama hingga triwulan

keempat periode 2015-2017. Nilai tertinggi variabel pembiayaan

dihasilkan oleh Bank Syariah Mandiri dengan besaran mencapai Rp 60,47

triliun, sedangkan nilai terendah dihasilkan oleh BTPN Syariah dengan

nilai Rp 2,61 triliun. Selanjutnya Pada seluruh periode pengamatan, Bank

Syariah Mandiri memiliki nilai tertinggi pembiayaan di tiap triwulannya

serta tertinggi selanjutnya dihasilkan oleh Bank Muamalat Indonesia.

Sedangkan nilai terendah seluruh periode pengamatan dihasilkan oleh

BTPN Syariah, Bank Panin Syariah, dan Bank Bukopin Syariah dengan

selisih antar ketiga bank tersebut yang relatif kecil. Secara keseluruhan

variabel pembiayaan dari tiap bank memiliki kecenderungan yang

meningkat tiap tahunnya.

f. Kas

Grafik 4.6 Pergerakan Variabel Kas

Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2015-2017, data diolah.

0

500000

1000000

1500000

I 2015 II2015

III2015

IV2015

I 2016 II2016

III2016

IV2016

I 2017 II2017

III2017

IV2017

Kas

BSM BMI BNIS BRIS BTPNS BPS BBS

Page 116: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

97

Berdasarkan Grafik 4.6, pergerakan variabel kas menunjukan nilai

yang beragam pada rentang waktu triwulan pertama hingga triwulan

keempat periode 2015-2017. Nilai tertinggi variabel kas dihasilkan oleh

Bank Syariah Mandiri dengan besaran mencapai Rp 1,61 triliun,

sedangkan nilai terendah dihasilkan oleh Bank Panin Syariah dengan nilai

Rp 9,75 triliun. Selanjutnya Pada seluruh periode pengamatan, Bank

Syariah Mandiri memiliki nilai tertinggi kas, berikutnya ditempati oleh

Bank Muamalat Indonesia, dengan nilai yang fluktuasi yang cenderung

menurun hingga awal periode 2017 pada kedua bank tersebut. Lebih

lanjut, nilai terendah seluruh periode pengamatan dihasilkan oleh Bank

Panin Syariah dan Bank Bukopin Syariah dengan selisih antar kedua bank

tersebut relatif kecil. Secara keseluruhan variabel kas menunjukan

fluktuasi yang cenderung menurun dengan kenaikan terbesar pada

triwulan ketiga 2017.

2. Hasil Analisis Efisiensi dengan Data Envelopment Analysis (DEA)

Berdasarkan data BUS di Indonesia selama periode pengamatan yaitu

triwulan kesatu hingga keempat periode 2015-2017, diperoleh perhitungan

tingkat efisiensi dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA)

menggunakan asumsi Constant Return Scale (CRS) dan asumsi Variable

Return Scale (VRS). Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut yang sudah

Page 117: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

98

peneliti olah guna memudahkan dalam menjelaskan pencapaian hasil efisiensi

optimum dengan asumsi CRS dan VRS:

Tabel 4.1 Hasil Pencapaian Efisiensi Optimum dengan Asumsi CRS dan VRS

Asumsi CRS

Bank 2015 2016 2017

Total Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4

BSM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

BMI 1 1 1 1 1 1 1 7

BNIS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

BRIS 1 1 1 1 1 1 1 7

BTPNS 1 1 1 1 1 1 6

BPS 1 1 1 1 1 1 6

BBS 1 1 1 1 1 1 1 1 8

Asumsi VRS

Bank 2015 2016 2017

Total Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4

BSM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

BMI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

BNIS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

BRIS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

BTPNS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

BPS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

BBS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Sumber: DEA Frontier, data diolah

Hasil perhitungan DEA menggunakan asumsi CRS menunjukan bahwa

BUS yang mencapai efisiensi maksimum jumlahnya lebih sedikit

dibandingkan hasil perhitungan menggunakan variabel VRS. Bahkan pada

asumsi CRS tidak terdapat BUS yang mampu mencapai efiiensi optimum

sedangkan selebihnya hanya dua BUS yang hampir mencapai efisiensi

Page 118: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

99

optimum dari tahun 2015 hingga tahun 2017 pada asumsi VRS. Walaupun

pada asumsi VRS hanya terdapat dua BUS yang mampu mencapai efisiensi

optimum namun lima BUS lainnya hampir mencapai efisiensi optimum dari

tahun 2015 hingga tahun 2017.

Selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata tingkat efisiensi pada tiap

BUS berdasarkan asumsi CRS dan VRS untuk dapat melihat secara garis besar

tingkat efisiensi yang diperoleh oleh tiap Bank, berikut ini hasil perhitunganya

efisiensi rata-rata 7 BUS di Indonesia:

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Efisiensi Rata-rata dengan Asumsi CRS dan VRS

Bank CRS VRS

Bank Mandiri Syariah 99,73% 99,83%

Bank Muamalat Indonesia 96,89% 98,39%

BNI Syariah 99,65% 100,00%

BRI Syariah 98,92% 100,00%

BTPN Syariah 98,63% 99,66%

Bank Panin Syariah 97,22% 98,75%

Bank Bukopin Syariah 97,51% 98,72%

Rata-Rata 98,36% 99,33%

Sumber: DEA Frontier, data diolah

Berdasarkan tabel 4.2, terdapat dua BUS yang mencapai efisiensi

optimum pada asumsi VRS, namun pada asumsi CRS tidak satupun BUS

mencapai tingkat efisiensi optimum. Nilai efisiensi terbesar pada asumsi CRS

terdapat pada Bank Mandiri Syariah dengan nilai 99,73%, hanya selisih

0,08% dengan BNI Syariah pada peringkat kedua dengan nilai 99,65%.

Sedangkan pada asumsi VRS terdapat dua BUS yang mampu mencapai

Page 119: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

100

efisiensi optimum yaitu BNI Syariah dan BRI Syariah. Selisih 0,17% di

peringkat selanjutnya yaitu Bank Mandiri Syariah dengan nilai 99,83%. Lebih

lanjut, Bank Muamalat Indonesia menunjukan pencapaian terendah pada

kedua asumsi efisiensi yaitu sebesar 96,89% pada asumsi CRS dan sebesar

98,39% pada asumsi VRS. Secara keseluruhan rata-rata nilai efisiensi asumsi

VRS lebih tinggi dengan nilai 99,44% selisih 0.93% dibandingkan dengan

asumsi CRS dengan nilai 98,51%. Jika digambarkan akan terlihat pada grafik

dibawah ini:

Grafik 4.7 Efisiensi Rata-rata BUS dengan Asumsi CRS dan VRS

Sumber: DEA Frontier, data diolah

Jika dlihat dari grafik 4.7, dapat terlihat dengan jelas perbedaan tingkat

efisiensi BUS yang dicapai dengan asumsi CRS maupun VRS. Dari ketujuh

BUS yang menjadi obyek penelitian, tiga diantaranya menunjukan nilai yang

lebih rendah pada kedua asumsi dibandingkan BUS lainnya. Bank Muamalat

Indonesia di posisi terendah, hanya terpaut 0,33% dengan Bank Panin Syariah

95

96

97

98

99

100

101

BankMandiriSyariah

BankMuamalatIndonesia

BNI Syariah BRI Syariah BTPNSyariah

Bank PaninSyariah

BankBukopinSyariah

Rata-Rata

VRS CRS

Page 120: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

101

(97,22%) pada asumsi CRS dan Bank Bukopin Syariah (98,72%) pada asumsi

VRS. Hanya Bank Syariah Mandiri yang mencatatkan selisih terendah antara

tingkat efisiensi asumsi CRS dan asumsi VRS sebesar 0.10%.

Berikut ini akan dibahas hasil pengukuran tingkat efisiensi Bank Umum

Syariah di Indonesia secara individu dengan pendekatan intermediasi

menggunakan asumsi CRS.

a. Bank Syariah Mandiri (BSM)

Berikut ini adalah hasil olah data tingkat rata-rata efisiensi dengan

asumsi CRS Bank Syariah Mandiri:

Tabel 4.3 Nilai Efisiensi Asumsi CRS Bank Syariah Mandiri (%)

Periode 2015 2016 2017

Triwulan I 100.00 100.00 98.90

Triwulan II 100.00 99.84 100.00

Triwulan III 100.00 97.98 100.00

Triwulan IV 100.00 100.00 100.00

Rata-rata 100.00 99.46 99.73

Sumber: DEA Frontier, Asumsi CRS data diolah

Berdasarkan tabel 4.3, pada tahun 2015 nilai rata-rata efisiensi Bank

Syariah Mandiri mencapai nilai maksimum. Namun, pada tahun 2016

nilainya menurun sebesar 0,54% dengan nilai 99.46%, karena terjadi

inefisiensi pada triwulan II dan III. Sedangkan pada tahun 2017 nilai

efisiensi mencapai 99,73% dengan inefisiensi terjadi hanya pada triwulan

I. Lebih lanjut, pergerakan tingkat efisiensi rata-rata dapat dilihat dari

grafik berikut ini.

Page 121: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

102

Grafik 4.8 Pergerakan Rata-rata Efisiensi Bank Syariah Mandiri Asumsi CRS

2015-2017

Sumber:DEA Frontier,Asumsi CRS data diolah

Berdasarkan grafik 4.8 terlihat bahwa pergerakan tingkat efisiensi

menurun pada tahun 2016 sedangkan pada tahun 2017 nilai efisiensi

meningkat namun tidak sebesar tingkat efisiensi tahun 2015. Secara

keseluruhan pergerakan efisiensi Bank Syariah Mandiri tiap tahunnya

masih terhitung aman.

Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai manajemen Bank Syariah

Mandiri dalam mengambil sebuah keputusan untuk mencapai efisiensi

optimum:

Tabel 4.4 Rincian Nilai Efisiensi Terendah Bank Syariah Mandiri Asumsi CRS

Bank dan Efisiensi Variabel Actual Target

To

Gain Achieved

Bank Syariah

Mandiri Beban Tenaga Kerja 1.393.253

1.365.102 2.02 97.98

2016 Triwulan III Dana Pihak Ketiga 65.977.531 64.644.446 2.02 97.98

97,98% Aset Tetap 930.369 598.627 35.66 64.34

Pendapatan

Operasional 3.052.821

3.052.821 0.00 100.00

9999.2

99.4

99.6

99.8

100

100.2

2015 2016 2017

BSM

BSM

Page 122: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

103

Pembiayaan 53.047.287 53.047.287 0.00 100.00

Kas 947.214 1.165.011 18.69 81.31

Sumber: DEA Frontier, Asumsi CRS data diolah

Berdasarkan tabel 4.4, Bank Syariah Mandiri pada bulan September

2016 merupakan tingkat efisiensi terendah selama kurun waktu tiga tahun.

Semua variabel input mengalami inefisiensi sedangkan hanya satu

variabel output yang mengalami inefisiensi. Pada Beban Tenaga Kerja

efisiensi yang dicapai senilai 97,98%. Agar mencapai efisiensi optimum

perlu dilakukan perbaikan dengan cara menurunkan Beban Tenaga Kerja

sebesar 2,02%. Pencapaian Beban Tenaga Kerja sebesar Rp 1.393.253

juta, sedangkan hanya dibutuhkan Rp 1.365.102 juta untuk mencapai

efisiensi optimum.

Pada Dana Pihak Ketiga pencapaian efisiensi sama dengan Beban

Tenaga Kerja sebesar 97,98%. Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu

menurunkan Dana Pihak Ketiga sebesar 2,02% untuk mencapai efisiensi

optimum. Pencapaian Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 65.977.531 juta,

sedangkan hanya dibutuhkan Rp 64.644.446 juta untuk mencapai efisiensi

optimum. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pencapaian nilai Dana

Pihak Ketiga yang melebihi target perlu dibarengi dengan pengelolaan

yang optimal.

Begitu pula dengan Aset Tetap yang pencapaian efisiensinya terendah

sebesar 64,34%. Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu menurunkan Aset

Page 123: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

104

Tetap sebesar 35,66% untuk mencapai efisiensi optimum. Pencapain Aset

Tetap sebesar Rp 930.369 mengindikasikan adanya pemborosan karena

hanya dengan Rp 598.627 juta saya telah mencapai efisiensi yang

optimum.

Adapaun untuk variabel output yang mengalami inefisiensi yaitu Kas

dengan nilai 81,31%. Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu dengan

menaikan Kas sebesar 18,69% untuk mencapai efisiensi optimum.

Pencapaian Kas sebesar Rp 947.214 juta perlu ditingkatkan sesuai target

yang dibutuhkan yaitu Rp 1.165.011 juta agar mencapai efisiensi yang

optimum.

b. Bank Muamalat Indonesia (BMI)

Berikut ini adalah hasil olah data tingkat rata-rata efisiensi dengan

asumsi CRS Bank Muamalat Indonesia:

Tabel 4.5 Nilai Efisiensi Asumsi CRS Bank Muamalat Indonesia (%)

Periode 2015 2016 2017

Triwulan I 100.00 100.00 100.00

Triwulan II 100.00 100.00 92.31

Triwulan III 100.00 98.53 87.42

Triwulan IV 100.00 98.54 85.92

Rata-rata 100.00 99.27 91.41

Sumber: DEA Frontier, Asumsi CRS data diolah

Berdasarkan tabel 4.5, pada tahun 2015 nilai rata-rata efisiensi Bank

Muamalat Indonesia mencapai nilai maksimum. Namun, pada tahun 2016

nilainya menurun sebesar 0,73% dengan nilai 99.27%, karena terjadi

Page 124: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

105

inefisiensi pada triwulan III dan IV. Sedangkan pada tahun 2017 nilai

efisiensi mencapai 91,41% dengan nilai efisiensi hanya pada triwulan I.

Lebih lanjut, pergerakan tingkat efisiensi rata-rata dapat dilihat dari

grafik berikut ini:

Grafik 4.9 Pergerakan Rata-rata Efisiensi Bank Muamalat Indonesia

Asumsi CRS

Sumber: DEA Frontier, Asumsi CRS data diolah

Berdasarkan grafik 4.9 terlihat bahwa pergerakan tingkat efisiensi

terus mengalami penurunan baik pada tahun 2016 maupun 2017. Secara

keseluruhan pergerakan efisiensi Bank Mualamat Indonesia tiap tahunnya

masih perlu ditingkatkan.

Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai manajemen Bank Muamalat

Indonesia dalam mengambil sebuah keputusan untuk mencapai efisiensi

optimum:

Tabel 4.6 Rincian Nilai Efisiensi Terendah Bank Muamalat Indonesia Asumsi CRS

Bank dan Efisiensi Variabel Actual Target

To

Gain Achieved

85.00

90.00

95.00

100.00

105.00

2015 2016 2017

BMI

Page 125: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

106

Bank Muamalat

Indonesia Beban Tenaga Kerja 802.493 497.061 38.06 61.94

2017 Triwulan IV Dana Pihak Ketiga 48.686.342 41.830.326 14.08 85.92

85,92% Aset Tetap 2.653.439 2.235.249 15.76 84.24

Pendapatan

Operasional 1.168.507 1.168.507 0.00 100.00

Pembiayaan 41.331.822 41.331.822 0.00 100.00

Kas 792.451 1.193.669 33.61 66.39

Sumber: DEA Frontier, Asumsi CRS data diolah

Berdasarkan tabel 4.6, Bank Mumalat Indonesia pada bulan Desember

2017 merupakan tingkat efisiensi terendah selama kurun waktu tiga tahun.

Semuan variabel input mengalami inefisiensi sedangkan hanya satu

variabel output yang mengalami inefisiensi. Pada Beban Tenaga Kerja

efisiensi yang dicapai senilai 61,94% terendah dari variabel lainnya. Agar

mencapai efisiensi optimum perlu dilakukan perbaikan dengan cara

menurunkan Beban Tenaga Kerja sebesari 38,06%. Pencapaian Beban

Tenaga Kerja sebesar Rp 802.493 juta, sedangkan hanya dibutuhkan Rp

497.061 juta untuk mencapai efisiensi optimum.

Pada Dana Pihak Ketiga pencapaian efisiensi sebesar 85,92% lebih

tinggi dari variabel input lainnya. Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu

menurunkan Dana Pihak Ketiga sebesar 14,08% untuk mencapai efisiensi

optimum. Pencapaian Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 48.686.342 juta,

sedangkan hanya dibutuhkan Rp 41.830.326 juta untuk mencapai efisiensi

optimum.

Begitu pula dengan Aset Tetap yang pencapaian efisiensinya sebesar

84,24%. Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu menurunkan Aset Tetap

Page 126: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

107

sebesar 15,76% untuk mencapai efisiensi optimum. Pencapain Aset Tetap

sebesar Rp 2.653.439 mengindikasikan adanya pemborosan karena hanya

dengan Rp 2.235.249 juta saya telah mencapai efisiensi yang optimum.

Adapaun untuk variabel output yang mengalami inefisiensi yaitu Kas

dengan nilai 66,39%. Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu dengan

menaikan Kas sebesar 33,61% untuk mencapai efisiensi optimum.

Pencapaian Kas sebesar Rp 792.451 juta perlu ditingkatkan sesuai target

yang dibutuhkan yaitu Rp 1.193.669 juta agar mencapai efisiensi yang

optimum.

c. BNI Syariah (BNIS)

Berikut ini adalah hasil olah data tingkat rata-rata efisiensi dengan

asumsi CRS BNI Syariah:

Tabel 4.7 Nilai Efisiensi Asumsi CRS BNI Syariah (%)

Periode 2015 2016 2017

Triwulan I 100.00 100.00 100.00

Triwulan II 100.00 96.77 100.00

Triwulan III 100.00 100.00 99.07

Triwulan IV 100.00 100.00 100.00

Rata-rata 100.00 99.19 99.77

Sumber: DEA Frontier, Asumsi CRS data diolah

Berdasarkan tabel 4.7, pada tahun 2015 nilai rata-rata efisiensi Bank

BNI Syariah mencapai nilai maksimum. Namun, pada tahun 2016 nilainya

menurun sebesar 0.81% dengan nilai 99.19%, karena terjadi inefisiensi

pada triwulan II. Sedangkan pada tahun 2017 nilai efisiensi mencapai

Page 127: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

108

99,77% dengan nilai inefisiensi hanya pada triwulan III. Selanjutnya,

pergerakan tingkat efisiensi rata-rata dapat dilihat dari grafik berikut:

Grafik 4.10 Pergerakan Rata-rata Efisiensi BNI Syariah Asumsi CRS

Sumber: DEA Frontier, Asumsi CRS data diolah

Berdasarkan grafik 4.10 terlihat bahwa pergerakan tingkat efisiensi

menurun pada tahun 2016 sedangkan pada tahun 2017 nilai efisiensi

meningkat namun tidak sebesar tingkat efisiensi tahun 2015.

Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai manajemen BNI Syariah

Indonesia dalam mengambil sebuah keputusan untuk mencapai efisiensi

optimum:

Tabel 4.8 Rincian Nilai Efisiensi Terendah BNI Syariah Asumsi CRS

Bank dan

Efisiensi Variabel Actual Target

To

Gain Achieved

BNI Syariah Beban Tenaga Kerja 378.504 366.281 3.23 96.77

2016 Triwulan

II Dana Pihak Ketiga 21.834.360

20.658.685 5.38 94.62

77% Aset Tetap 139.386 134.885 3.23 96.77

Pendapatan

Operasional 895.028 895.028 0.00 100.00

Pembiayaan 18.978.364 18.978.364 0.00 100.00

Kas 183.347 206.031 11.01 88.99

Sumber: DEA Frontier, Asumsi CRS data diolah

98.6098.8099.0099.2099.4099.6099.80

100.00100.20

2015 2016 2017

BNIS

Page 128: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

109

Berdasarkan tabel 4.8, BNI Syariah pada bulan Juni 2016 merupakan

tingkat efisiensi terendah selama kurun waktu tiga tahun. Semuan variabel

input mengalami inefisiensi sedangkan hanya satu variabel output yang

mengalami inefisiensi. Pada Beban Tenaga Kerja efisiensi yang dicapai

senilai 96,77%. Agar mencapai efisiensi optimum perlu dilakukan

perbaikan dengan cara menurunkan Beban Tenaga Kerja sebesari 3,23%.

Pencapaian Beban Tenaga Kerja sebesar Rp 378.504 juta, sedangkan

hanya dibutuhkan Rp 366.281 juta untuk mencapai efisiensi optimum.

Pada Dana Pihak Ketiga pencapaian efisiensi sebesar 94.62% lebih

rendah dari variabel input lainnya. Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu

menurunkan Dana Pihak Ketiga sebesar 5,38% untuk mencapai efisiensi

optimum. Pencapaian Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 21.834.360 juta,

sedangkan hanya dibutuhkan Rp 20.658.685 juta untuk mencapai efisiensi

optimum.

Begitu pula dengan Aset Tetap yang pencapaian efisiensinya sebesar

96.77%. Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu menurunkan Aset Tetap

sebesar 3,23% untuk mencapai efisiensi optimum. Pencapain Aset Tetap

sebesar Rp 139.386 mengindikasikan adanya pemborosan karena hanya

dengan Rp 134.885 juta saja telah mencapai efisiensi yang optimum.

Adapaun untuk variabel output yang mengalami inefisiensi yaitu Kas

dengan nilai 88.99%. Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu dengan

Page 129: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

110

menaikan Kas sebesar 11,01% untuk mencapai efisiensi optimum.

Pencapaian Kas sebesar Rp 183.347 juta perlu ditingkatkan sesuai target

yang dibutuhkan yaitu Rp 206.031 juta agar mencapai efisiensi yang

optimum.

d. BRI Syariah (BRIS)

Berikut ini adalah hasil olah data tingkat rata-rata efisiensi dengan

asumsi CRS BRI Syariah:

Tabel 4.9 Nilai Efisiensi Asumsi CRS BRI Syariah (%)

Periode 2015 2016 2017

Triwulan I 100.00 99.83 100.00

Triwulan II 100.00 100.00 100.00

Triwulan III 99.66 100.00 98.19

Triwulan IV 99.70 100.00 89.60

Rata-rata 99.84 99.96 96.95

Sumber: DEA Frontier, Asumsi CRS data diolah

Berdasarkan tabel 4.9, pada tahun 2015 nilai rata-rata efisiensi BRI

Syariah mencapai nilai terendah karena terjadi inefisiensi pada triwulan III

dan triwulan IV. Namun, pada tahun 2016 nilainya meningkat sebesar

0.12% dengan nilai 99.96%, karena inefisiensi terjadi hanya pada triwulan

I. Sedangkan pada tahun 2017 nilai efisiensi mencapai 96,95% dengan

nilai inefisiensi terjadi pada triwulan III dan triwulan IV. Selanjutnya,

pergerakan tingkat efisiensi rata-rata dapat dilihat dari grafik berikut:

Page 130: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

111

Grafik 4.11 Pergerakan Rata-rata Efisiensi BRI Syariah Asumsi CRS

Sumber: DEA Frontier, Asumsi CRS data diolah

Berdasarkan grafik 4.11 terlihat bahwa pergerakan tingkat efisiensi

meningkat pada tahun 2016. Namun pada tahun 2017 nilai efisiensi

menurun lebih rendah dari tingkat efisiensi tahun 2015.

Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai manajemen Bank BRI Syariah

dalam mengambil sebuah keputusan untuk mencapai efisiensi optimum:

Tabel 4.10 Rincian Nilai Efisiensi Terendah BRI Syariah Asumsi CRS

Bank dan

Efisiensi Variabel Actual Target

To

Gain Achieved

BRI Syariah Beban Tenaga Kerja 615.268 551.297 10.40 89.60

2017 Triwulan IV Dana Pihak Ketiga 26.359.084 23.618.450 10.40 89.60

89,60% Aset Tetap 171.737 148.337 13.63 86.37

Pendapatan Operasional 1.635.576 1.635.576 0.00 100.00

Pembiayaan 19.011.728 19.321.632 1.60 98.40

Kas 347.997 347.997 0.00 100.00

Sumber: DEA Frontier Asumsi CRS data diolah

Berdasarkan tabel 4.10, BRI Syariah pada bulan Desember 2017

merupakan tingkat efisiensi terendah selama kurun waktu tiga tahun.

Semuan variabel input mengalami inefisiensi sedangkan hanya satu

95

96

97

98

99

100

101

2015 2016 2017

BRIS

Page 131: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

112

variabel output yang mengalami inefisiensi. Pada Beban Tenaga Kerja

efisiensi yang dicapai senilai 89,60%. Agar mencapai efisiensi optimum

perlu dilakukan perbaikan dengan cara menurunkan Beban Tenaga Kerja

sebesari 10,40%. Pencapaian Beban Tenaga Kerja sebesar Rp 615.268

juta, sedangkan hanya dibutuhkan Rp 551.297 juta untuk mencapai

efisiensi optimum.

Pada Dana Pihak Ketiga pencapaian efisiensi sebesar 89,60% sama

dengan Beban Tenaga Kerja. Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu

menurunkan Dana Pihak Ketiga sebesar 10.40% untuk mencapai efisiensi

optimum. Pencapaian Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 26.359.084 juta,

sedangkan hanya dibutuhkan Rp 23.618.450 juta untuk mencapai efisiensi

optimum.

Begitu pula dengan Aset Tetap yang pencapaian efisiensinya sebesar

86,37% lebih rendah dari variabel input lainnya. Perbaikan yang dapat

dilakukan yaitu menurunkan Aset Tetap sebesar 13,63% untuk mencapai

efisiensi optimum. Pencapain Aset Tetap sebesar Rp 171.737

mengindikasikan adanya pemborosan karena hanya dengan Rp 148.337

juta saja telah mencapai efisiensi yang optimum.

Adapaun untuk variabel output yang mengalami inefisiensi yaitu

Pembiayaan dengan nilai 98,40%. Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu

dengan menaikan Pembiayaan sebesar 1,6% untuk mencapai efisiensi

Page 132: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

113

optimum. Pencapaian Pembiayaan sebesar Rp 19.011.728 juta perlu

ditingkatkan sesuai target yang dibutuhkan yaitu Rp 19.321.632 juta agar

mencapai efisiensi yang optimum.

e. BTPN Syariah (BTPNS)

Berikut ini adalah hasil olah data tingkat rata-rata efisiensi dengan

asumsi CRS BTPN Syariah:

Tabel 4.11 Nilai Efisiensi Asumsi CRS BTPN Syariah (%)

Periode 2015 2016 2017

Triwulan I 94.47 100.00 100.00

Triwulan II 97.64 97.46 100.00

Triwulan III 96.70 100.00 98.69

Triwulan IV 100.00 98.64 100.00

Rata-rata 97.20 99.03 99.67

Sumber: DEA Frontier, Asumsi CRS data diolah

Berdasarkan tabel 4.11, pada tahun 2015 nilai rata-rata efisiensi BTPN

Syariah mencapai nilai terendah karena efisiensi hanya terjadi pada

triwulan IV. Namun, pada tahun 2016 nilainya meningkat sebesar 1,83%

dengan nilai 99.03%, karena inefisiensi terjadi hanya pada triwulan II dan

IV. Peningkatan juga terjadi pada tahun 2017 yaitu nilai efisiensi

mencapai 99,67% dengan nilai inefisiensi hanya terjadi pada triwulan III.

Selanjutnya, pergerakan tingkat efisiensi rata-rata dapat dilihat dari grafik

berikut:

Page 133: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

114

Grafik 4.12 Pergerakan Rata-rata Efisiensi BTPN Syariah Asumsi CRS

Sumber: DEA Frontier, Asumsi CRS data diolah

Berdasarkan grafik 4.12 terlihat bahwa pergerakan tingkat efisiensi

terus meningkat dari tahun 2015 hingga tahun 2017.Selanjutnya, akan

dijelaskan mengenai manajemen BTPN Syariah dalam mengambil sebuah

keputusan untuk mencapai efisiensi optimum:

Tabel 4.12 Rincian Nilai Efisiensi Terendah BTPN Syariah Asumsi CRS

Bank dan Efisiensi Variabel Actual Target To Gain Achieved

Bank BTPN Syariah Beban Tenaga Kerja 139.799 132.066 5.53 94.47

2015 Triwulan I Dana Pihak Ketiga 2.863.484 2.705.095 5.53 94.47

94,47% Aset Tetap 141.388 116.388 17.68 82.32

Pendapatan

Operasional 300.152 325.164 7.69 92.31

Pembiayaan 2.609.360 2.609.360 0.00 100.00

Kas 94.371 111.344 15.24 84.76

Sumber: DEA Frontier, Asumsi CRS data diolah

Berdasarkan tabel 4.12, BTPN Syariah pada bulan Maret 2015

merupakan tingkat efisiensi terendah selama kurun waktu tiga tahun.

Semuan variabel input mengalami inefisiensi sedangkan dua variabel

output yang mengalami inefisiensi. Pada Beban Tenaga Kerja efisiensi

95

96

97

98

99

100

2015 2016 2017

BTPNS

Page 134: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

115

yang dicapai senilai 94,47%. Agar mencapai efisiensi optimum perlu

dilakukan perbaikan dengan cara menurunkan Beban Tenaga Kerja

sebesar 5,53%. Pencapaian Beban Tenaga Kerja sebesar Rp 139.799 juta,

sedangkan hanya dibutuhkan Rp 132.066 juta untuk mencapai efisiensi

optimum.

Pada Dana Pihak Ketiga pencapaian efisiensi sebesar 94,47% sama

dengan Beban Tenaga Kerja. Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu

menurunkan Dana Pihak Ketiga sebesar 5,53% untuk mencapai efisiensi

optimum. Pencapaian Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 2.863.484 juta,

sedangkan hanya dibutuhkan Rp 2.705.095 juta untuk mencapai efisiensi

optimum.

Begitu pula dengan Aset Tetap yang pencapaian efisiensinya sebesar

82,32% lebih rendah dari variabel input lainnya. Perbaikan yang dapat

dilakukan yaitu menurunkan Aset Tetap sebesar 17,68% untuk mencapai

efisiensi optimum. Pencapain Aset Tetap sebesar Rp 141.388

mengindikasikan adanya pemborosan karena hanya dengan Rp 116.388

juta saja telah mencapai efisiensi yang optimum.

Adapaun untuk variabel output yang mengalami inefisiensi yaitu

Pendapatan Operasional dengan nilai 92,31%. Perbaikan yang dapat

dilakukan yaitu dengan menaikan Pendapatan Operasional sebesar 7,69%

untuk mencapai efisiensi optimum. Pencapaian Pendapatan Operasional

Page 135: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

116

sebesar Rp 300.152 juta perlu ditingkatkan sesuai target yaitu Rp 325.164

juta agar mencapai efisiensi yang optimum.

Selanjutnya variabel output yang belum mencapai efisiensi yaitu Kas

dengan nilai 84,76%. Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu dengan

menaikan Kas sebesar 15,24% untuk mencapai efisiensi optimum.

Pencapaian Kas sebesar Rp 94.371 juta perlu ditingkatkan sesuai target

yaitu Rp 111.344 agar mencapai efisiensi yang optimum.

f. Bank Panin Syariah (BPS)

Berikut ini adalah hasil olah data tingkat rata-rata efisiensi dengan

asumsi CRS Bank Bank Panin Syariah:

Tabel 4.13 Nilai Efisiensi Asumsi CRS Bank Panin Syariah (%)

Periode 2015 2016 2017

Triwulan I 100.00 100.00 100.00

Triwulan II 100.00 91.80 94.78

Triwulan III 100.00 91.45 96.80

Triwulan IV 100.00 95.00 96.82

Rata-rata 100.00 94.56 97.10

Sumber: DEA Frontier, Asumsi CRS data diolah

Berdasarkan tabel 4.13, pada tahun 2015 nilai rata-rata efisiensi Bank

Panin Syariah mencapai nilai efisiensi optimum. Namun, pada tahun 2016

nilainya menurun sebesar 5,44% dengan nilai 94.56%, karena efisiensi

terjadi hanya pada triwulan I. Peningkatan efisiensi terjadi pada tahun

2017 yaitu mencapai 97,10%, meskipun efisiensi hanya terdapat pada

Page 136: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

117

tiwulan I. Selanjutnya, pergerakan tingkat efisiensi rata-rata dapat dilihat

dari grafik berikut:

Grafik 4.13 Pergerakan Rata-rata Efisiensi Bank Panin Syariah Asumsi CRS

Sumber: DEA Frontier, Asumsi CRS data diolah

Berdasarkan grafik 4.13, terlihat bahwa pergerakan tingkat efisiensi

menurun pada tahun 2016 namun meningkat pada tahun 2017 walaupun

nilainya tidak sebesar tahun 2015.

Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai manajemen Bank Panin

Syariah dalam mengambil sebuah keputusan untuk mencapai efisiensi

optimum:

Tabel 4.14 Rincian Nilai Efisiensi Terendah Bank Panin Syariah Asumsi CRS

Bank dan Efisiensi Variabel Actual Target

To

Gain Achieved

Bank Panin Syariah Beban Tenaga Kerja 68.973 58.489 15.20 84.80

2016 Triwulan III Dana Pihak Ketiga 6.607.711 6.042.668 8.55 91.45

91,45% Aset Tetap 72.957 47.749 34.55 65.45

Pendapatan Operasional 215.667 215.667 0.00 100.00

Pembiayaan 5.889.790 5.889.790 0.00 100.00

Kas 16.348 16.348 0.00 100.00

Sumber: DEA Frontier, Asumsi CRS data diolah

90

92

94

96

98

100

102

2015 2016 2017

BPS

Page 137: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

118

Berdasarkan tabel 4.14, Bank Panin Syariah pada bulan September

2016 merupakan tingkat efisiensi terendah selama kurun waktu tiga tahun.

Semuan variabel input mengalami inefisiensi sedangkan untuk variabel

output seluruhnya telah mencapai efisiensi. Pada Beban Tenaga Kerja

efisiensi yang dicapai sebesar 84,80%. Agar mencapai efisiensi optimum

perlu dilakukan perbaikan dengan cara menurunkan Beban Tenaga Kerja

sebesar 15,20%. Pencapaian Beban Tenaga Kerja sebesar Rp 68.973 juta,

sedangkan hanya dibutuhkan Rp 58.489 juta untuk mencapai efisiensi

optimum.

Pada Dana Pihak Ketiga pencapaian efisiensi sebesar 91,45%.

Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu menurunkan Dana Pihak Ketiga

sebesar 8,55% untuk mencapai efisiensi optimum. Pencapaian Dana Pihak

Ketiga sebesar Rp 6.607.711 juta, sedangkan hanya dibutuhkan Rp

6.042.668 juta untuk mencapai efisiensi optimum.

Begitu pula dengan Aset Tetap yang pencapaian efisiensinya sebesar

65,45% lebih rendah dari variabel input lainnya. Perbaikan yang dapat

dilakukan yaitu menurunkan Aset Tetap sebesar 34,55% untuk mencapai

efisiensi optimum. Pencapain Aset Tetap sebesar Rp 72.957

mengindikasikan adanya pemborosan karena hanya dengan Rp 47.749 juta

saja telah mencapai efisiensi yang optimum.

Page 138: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

119

g. Bank Bukopin Syariah (BBS)

Berikut ini adalah hasil olah data tingkat rata-rata efisiensi dengan

asumsi CRS Bank Bukopin Syariah:

Tabel 4.15 Nilai Efisiensi Asumsi CRS Bank Bank Bukopin Syariah (%)

Periode 2015 2016 2017

Triwulan I 100.00 100.00 95.51

Triwulan II 100.00 100.00 94.12

Triwulan III 100.00 100.00 90.31

Triwulan IV 100.00 100.00 90.14

Rata-rata 100.00 100.00 92.52

Sumber: DEA Frontier, Asumsi CRS data diolah

Berdasarkan tabel 4.15, pada tahun 2015 dan 2016 nilai rata-rata

efisiensi Bank Bukopin Syariah telah mencapai efisiensi optimum.

Namun, pada tahun 2017 terjadi inefisiensi pada keseluruhan triwulan I

hingga triwulan IV. Pada tahun 2017 nilai efisiensi sebesar 92,50%. Nilai

efisiensi terendah terdapat pada triwulan IV dengan nilai 90.14%

Selanjutnya, pergerakan tingkat efisiensi rata-rata dapat dilihat dari grafik

berikut:

Grafik 4.14 Pergerakan Rata-rata Efisiensi Bank Bukopin Syariah Asumsi CRS

Sumber: DEA Frontier, Asumsi CRS data diolah

85

90

95

100

105

2015 2016 2017

BBS

Page 139: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

120

Berdasarkan grafik 4.14 terlihat bahwa pergerakan tingkat efisiensi

mengalami penurunan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa

pada 2015 dan 2016 pergerakan konstan dengan efisiensi yang optimum

namun pada tahun 2017 terjadi penuruan efisiensi.

Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai manajemen Bank Bukopin

Syariah dalam mengambil sebuah keputusan untuk mencapai efisiensi

optimum:

Tabel 4.16 Rincian Nilai Efisiensi Terendah Bank Bukopin Syariah Asumsi CRS

Bank dan Efisiensi Variabel Actual Target To Gain Achieved

Bank Bukopin

Syariah Beban Tenaga Kerja 100.073 73.660 26.39 73.61

2017 Triwulan 4 Dana Pihak Ketiga 5.498.424 4.956.322 9.86 90.14

90,14% Aset Tetap 228.913 113.433 50.45 49.55

Pendapatan Operasional 158.018 158.018 0.00 100.00

Pembiayaan 4.534.091 4.534.091 0.00 100.00

Kas 48.133 52.724 8.71 91.29

Sumber: DEA Frontier, Asumsi CRS data diolah

Berdasarkan tabel 4.16, Bank Bukopin Syariah pada bulan Desember

2017 merupakan tingkat efisiensi terendah selama kurun waktu tiga tahun.

Semuan variabel input mengalami inefisiensi sedangkan dua variabel

output yang mengalami inefisiensi. Pada Beban Tenaga Kerja efisiensi

yang dicapai sebesar 73,61%. Agar mencapai efisiensi optimum perlu

dilakukan perbaikan dengan cara menurunkan Beban Tenaga Kerja

sebesar 26,39%. Pencapaian Beban Tenaga Kerja sebesar Rp 100.073 juta,

Page 140: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

121

sedangkan hanya dibutuhkan Rp 73.660 juta untuk mencapai efisiensi

optimum.

Pada Dana Pihak Ketiga pencapaian efisiensi sebesar 90,14%.

Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu menurunkan Dana Pihak Ketiga

sebesar 9,86% untuk mencapai efisiensi optimum. Pencapaian Dana Pihak

Ketiga sebesar Rp 5.498.424 juta, sedangkan hanya dibutuhkan Rp

4.956.322 juta untuk mencapai efisiensi optimum.

Begitu pula dengan Aset Tetap yang pencapaian efisiensinya sebesar

49,55% lebih rendah dari variabel input lainnya. Perbaikan yang dapat

dilakukan yaitu menurunkan Aset Tetap sebesar 50,45% untuk mencapai

efisiensi optimum. Pencapain Aset Tetap sebesar Rp 228.913

mengindikasikan adanya pemborosan karena hanya dengan Rp 113.433

juta saja telah mencapai efisiensi yang optimum.

Adapaun untuk variabel output yang mengalami inefisiensi yaitu Kas

dengan besaran 91,29%. Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu dengan

menaikan Kas sebesar 8,71% untuk mencapai efisiensi optimum.

Pencapaian Kas sebesar Rp 48.133 juta perlu ditingkatkan sesuai target

yaitu Rp 52.724 juta agar mencapai efisiensi yang optimum.

3. Potential Improvement Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia

Berdasarkan hasil pengolahan DEA dengan pendekatan intermediasi serta

asumsi CRS terdapat sejumlah Bank Umum Syariah di Indonesia yang

Page 141: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

122

menunjukan hasil inefisiensi. Hasil inefisiensi tersebut lebih rinci dapat dilihat

dari hasil variabel input dan output yang telah di tentukan untuk pengolahan

DEA. Pengelompokan berdasarkan jenis variabel input dan output dari

seluruh objek penelitian dilakukan guna memperoleh nilai potential

improvement yang dapat digunakan untuk tindakan koreksi pencapain

efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia. Berikut ini merupakan hasil

pengolahan nilai potential improvement berdasarkan variabel input dan

output:

Grafik 4.15 Potential Improvement 7 BUS di Indonesia periode 2015 - 2017

Sumber: DEA Frontier, Asumsi CRS data diolah

Dari grafik 4.15, dapat diketahui besaran potensial improvement

berdasarkan variabel input dan output yang telah diolah. Pada variabel input

nilai inefisiensi terbesar berada pada aset tetap dengan nilai 37% sedangkan

variabel lainnya yaitu biaya tenaga kerja dengan nilai 24% dan dana pihak

24%

9%

37%

8% 1%

21%

Potential Improvement Efisiensi BUS

Beban Tenaga Kerja

Dana Pihak Ketiga

Aset Tetap

Pendapatan Operasional

Pembiayaan

Kas

Page 142: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

123

ketiga dengan nilai 9%. Selanjutnya pada variabel output nilai inefisiensi

terbesar berada pada kas dengan nilai 21% sedangkan variabel pendapatan

operasional dengan nilai 8% dan pembiayaan dengan nilai 1%. Lebih lanjut,

potential improvement Bank Umum Syariah di Indonesia sebagai Decision

Making Unit (DMU) dapat menjadi acuan dalam menjalankan kebijakan

pengambilan keputusan yaitu berupa melakukan pengurangan terhadap input

yang berlebih dan menaikan output yang belum mencapai target guna

memperoleh nilai efisiensi optimum.

4. Hasil Analisis Faktor Penentu Efisiensi

a. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik lazim digunakan pada analisis regresi agar

dapat memperkuat validitas dari nilai pengujian statistik yang diperoleh.

Pengujian yang dilakukan antara lain Multikolinearitas,

Heteroskedastisitas, dan Normalitas. Adapun hasil uji asumsi klasik yang

dilakukan sebagai berikut:

1) Multikolineritas

Uji multikolinearitas dilakukan guna melihat adanya hubungan

antar variabel bebas. Pada analisis regresi hubungan yang saling

mempengaruhi terjadi antar variabel terikat dengan variabel bebas,

bukan terjadi antara variabel bebas dengan variabel bebas lainnya

dalam penelitian. Dalam perhitungan menggunakan Eviews akan

Page 143: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

124

dihasilkan nilai matriks korelasi antar variabel bebas. Nilai korelasi

antar variabel bebas yang melebihi 0,8 mengindikasikan adanya

korelasi atau terjadi multikolinearitas pada variabel bebas penelitian.

Berikut ini merupakan hasil perhitungan menggunakan Eviews 9.5

untuk uji multikolinearitas:

Tabel 4.17 Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber: Eviews 9.5, data diolah

Berdasarkan Tabel 4.17 hasil output matriks korelasi di atas,

korelasi antara NOI dan NI sebesar 0,1554, korelasi antara NOI dan

MS sebesar 0,5893, dan korelasi antara NI dan MS sebesar -0,4019.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antar

variabel bebas.

2) Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui homogenitas

varian dari sebuah data. Uji White dilakukan untuk melihat ada

tidaknya heteroskedastisitas dengan cara melihat probabilitas Chi-

square dari nilai Obs*R-squared. Hasil nilai probabilitas yang

signifikan menunjukan adanya heteroskedastisitas. Berikut ini

NOI NI MS

NOI 1 0.15536799... 0.58934660...

NI 0.15536799... 1 -0.4018820...

MS 0.58934660... -0.4018820... 1

Page 144: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

125

merupakan hasil perhitungan menggunakan Eviews 9.5 untuk uji

heteroskedastisitas:

Tabel 4.18 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Eviews 9.5, data diolah

Berdasarkan tabel 4.18, nilai probablitas Chi-square pada Obs*R-

squared menunjukan hasil yang tidak signifikan yaitu 0,2860. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas

pada data.

3) Normalitas

Langkah terakhir dari pengujian asumsi klasik penelitian ini yaitu

uji normalitas. Nilai probabilitas JB yang signifikan menunjukan

bahwa data tidak terdistribusi normal. Berikut ini merupakan hasil

perhitungan menggunakan Eviews 9.5 untuk uji normalitas:

Tabel 4.19 Hasil Uji Normalitas

Sumber: Eviews 9.5, data diolah

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 1.238461 Prob. F(6,77) 0.2962

Obs*R-squared 7.392854 Prob. Chi-Square(6) 0.2860

Scaled explained SS 8.061049 Prob. Chi-Square(6) 0.2337

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 04/24/18 Time: 12:13

Sample: 1 84

Included observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.003674 0.003302 -1.112849 0.2692

NOI01^2 2.26E-10 4.00E-10 0.566355 0.5728

NOI01*NI01 -6.02E-08 2.00E-07 -0.301100 0.7641

NOI01*MS01 -1.62E-07 3.05E-07 -0.531712 0.5965

NI01^2 6.10E-05 4.38E-05 1.393239 0.1676

NI01*MS01 -0.000101 8.22E-05 -1.223713 0.2248

MS01^2 0.000308 0.000216 1.421167 0.1593

0

2

4

6

8

10

-0.06 -0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04

Series: Residuals

Sample 1 84

Observations 84

Mean 0.000264

Median 0.000693

Maximum 0.035502

Minimum -0.063272

Std. Dev. 0.021602

Skewness -0.578616

Kurtosis 3.373828

Jarque-Bera 5.176265

Probability 0.075160

Page 145: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

126

Berdasarkan tabel 4.19, nilai JB sebesar 5,1762 dan tidak

signifikan dengan nilai probabilitas sebesar 0,07. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal

b. Uji Kelayakan Data (Uji Akar Unit)

Langkah awal sebelum melakukan estimasi model regresi, terlebih

dahulu dilakukan uji akar unit untuk mengetahui stasioneritas dari data

tersebut. Adapaun pengujian akar unit dengan melihat nilai Augmented

Dickey-Fuller (ADF) dari pengolahan data.

Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Uji Akar Unit

Variabel Level 1st difference

ADF t-Critical Prob ADF t-Critical Prob

CRS -4.054798 -2.896779 0.0019 -9.549920 -2.897223 0.0000

NOI -1.964303 -2.898623 0.3019 -4.806921 -2.898623 0.0001

NI -1.893373 -2.896779 0.3329 -8.916805 2.897223 0.0000

MS -1.508997 -2.896779 0.5243 -9.604231 -2.897223 0.0000

Sumber: Eviews 9.5, data diolah

Berdasarkan tabel 4.20, dapat dilihat hasil pengolahan data uji akar

unit yang menunjukan bahwa hanya variabel efisiensi yang stasioner pada

tingkat level, dibuktikan dari nilai ADF yang lebih besar dari nilai t-

Critical dan nilai probabilitas dibawah 0,05. Sedangkan variabel lainnya

yaitu Net Operating Income, Net Imbalan, dan Market Share stasioner

pada tingkat first difference atau first stage.

Page 146: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

127

c. Estimasi Data Panel

Analisis regresi data panel mengharuskan adanya estimasi pada tiga

jenis model yaitu Common Effect Model (CEM), Fixed Effect Model

(FEM), dan Random Effect Model (REM).

1) Common Effect Model (CEM)

Langkah pertama dilakukan pengolahan data menggunakan

pendekatan yang paling sederhana yaitu CEM yang diestimasi dengan

model Ordinary Least Square (OLS). Hasil pengolahan menggunakan

program Eviews 9.5 didapatkan hasil analisis data sebagai berikut:

Tabel 4.21 Hasil Pengolahan Common Effect Model (CEM)

Sumber: Eviews 9.5, data diolah

Dependent Variable: CRS

Method: Panel Least Squares

Date: 04/24/18 Time: 11:27

Sample: 2015Q1 2017Q4

Periods included: 12

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.922002 0.088681 10.39684 0.0000

NOI 2.25E-09 5.15E-09 0.436304 0.6638

NI 0.000429 0.000420 1.022875 0.3095

MS 0.003342 0.005427 0.615811 0.5398

R-squared 0.036655 Mean dependent var 0.983650

Adjusted R-squared 0.000529 S.D. dependent var 0.031806

S.E. of regression 0.031798 Akaike info criterion -4.012409

Sum squared resid 0.080887 Schwarz criterion -3.896656

Log likelihood 172.5212 Hannan-Quinn criter. -3.965877

F-statistic 1.014646 Durbin-Watson stat 0.560240

Prob(F-statistic) 0.390705

Page 147: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

128

2) Fixed Effect Model (FEM)

Langkah kedua dilakukan pengolahan data menggunakan estimasi

FEM. Dalam hal ini estimasi FEM akan secara otomatis memasukkan

dummy perusahaan sebagai bagian dalam memasukkan individualitas

perusahaan. Hasil pengolahan menggunakan program Eviews 9.5

didapatkan hasil analisis data sebagai berikut:

Tabel 4.22 Hasil Pengolahan Fixed Effect Model (FEM)

Sumber: Eviews 9.5, data diolah

3) Uji Chow

Langkah berikutnya yaitu memilih model data panel yang akan

digunakan dari dua estimasi model yang telah didapat. Metode yang

digunakan yaitu dengan melakukan Uji Chow. Uji Chow digunakan

untuk memilih metode terbaik antara Common Effect Model (CEM)

Dependent Variable: CRS

Method: Panel Least Squares

Date: 04/24/18 Time: 11:25

Sample: 2015Q1 2017Q4

Periods included: 12

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.060527 0.329922 6.245496 0.0000

NOI -1.80E-09 4.93E-09 -0.364379 0.7166

NI 0.024147 0.004058 5.950362 0.0000

MS -0.078741 0.020541 -3.833445 0.0003

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.431916 Mean dependent var 0.983650

Adjusted R-squared 0.362825 S.D. dependent var 0.031806

S.E. of regression 0.025389 Akaike info criterion -4.397695

Sum squared resid 0.047699 Schwarz criterion -4.108312

Log likelihood 194.7032 Hannan-Quinn criter. -4.281365

F-statistic 6.251388 Durbin-Watson stat 1.028838

Prob(F-statistic) 0.000002

Page 148: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

129

dan Fixed Effect Model (FEM). Berikut merupakan hasil pengujian

menggunakan Uji Chow:

Tabel 4.23 Hasil Uji Chow

Sumber: Eviews 9.5, data diolah

Nilai yang perlu diperhatikan dari Uji Chow yaitu nilai

probabilitas dari F-Statistic. Hipotesis yang digunakan dalam Uji

Chow adalah sebagai berikut:

H0: Common Effect Model (CEM)

Ha: Fixed Effect Model (FEM)

Jika nilai probabilitas F-Statistik lebih kecil dari tingkat

signifikansi 5% maka tolak H0. Dari tabel di 4.23 dapat dilihat bahwa

nilai probabilitas F-Statistik sebesar 0,0000, sehingga kesimpulan

yang diambil adalah menolak H0 dan memilih model terbaik yaitu

Fixed Effect Model (FEM).

4) Random Effect Model (REM)

Langkah berikutnya dengan melakukan estimasi model persamaan

regresi terakhir yaitu REM menggunakan Generalized Least Square

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 8.581296 (6,74) 0.0000

Cross-section Chi-square 44.364034 6 0.0000

Page 149: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

130

(GLS). Hasil pengolahan menggunakan program Eviews 9.5

didapatkan hasil analisis data sebagai berikut:

Tabel 4.24 Hasil Pengolahan Random Effect Model (REM)

Sumber: Eviews 9.5, data diolah

5) Uji Hausman

Uji Hausman digunakan untuk memilih metode terbaik antara

Common Effect Model (CEM) dan Random Effect Model (REM).

Berikut merupakan hasil pengujian menggunakan Uji Hausman:

Tabel 4.25 Uji Hausman

Sumber: Eviews 9.5, data diolah

Dependent Variable: CRS

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 04/24/18 Time: 11:28

Sample: 2015Q1 2017Q4

Periods included: 12

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 84

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.913690 0.093143 9.809528 0.0000

NOI 5.60E-11 4.46E-09 0.012559 0.9900

NI 0.000583 0.000467 1.248545 0.2155

MS 0.003891 0.005641 0.689810 0.4923

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 0.008161 0.0937

Idiosyncratic random 0.025389 0.9063

Weighted Statistics

R-squared 0.016991 Mean dependent var 0.657228

Adjusted R-squared -0.019872 S.D. dependent var 0.030769

S.E. of regression 0.031073 Sum squared resid 0.077241

F-statistic 0.460922 Durbin-Watson stat 0.577507

Prob(F-statistic) 0.710356

Unweighted Statistics

R-squared 0.032252 Mean dependent var 0.983650

Sum squared resid 0.081256 Durbin-Watson stat 0.548971

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 42.832319 3 0.0000

Page 150: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

131

Nilai yang perlu diperhatikan dari Uji Husman yaitu nilai

probabilitas dari F-Statistic. Hipotesis yang digunakan dalam Uji

Hasuman adalah sebagai berikut:

H0: Random Effect Model (REM).

Ha: Fixed Effect Model (FEM)

Jika nilai probabilitas F-Statistik lebih besar dari tingkat

signifikansi 5% maka H0 tidak dapat ditolak atau Random Effect

Model (REM) yang akan dipilih. Dari tabel 4.25 dapat dilihat bahwa

nilai probabilitas F-Statistik sebesar 0,0000, sehingga kesimpulan

yang diambil adalah menolak H0 dan memilih model terbaik yaitu

Fixed Effect Model (FEM).

d. Pengujian Statistik

Berdasarkan hasil pengujian regresi dengan menggunakan model

terbaik yaitu Fixed Effect Model, selanjutnya akan didapat hasil penilaian

statistik berupa Adjusted R2, F-statistic, dan t-statistic. Adapaun hasil

penilaian tersebut adalah sebagai berikut:

a.Uji t-statistic

Uji t-statistic digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Jika nilai probabilitas <

0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga disimpulkan bahwa

variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat,

Page 151: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

132

sedangkan apabila nilai probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan H1

ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas

berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel terikat. Berikut

merupakan hasil analisis uji t-statistic sebagai berikut:

Tabel 4.26 Hasil Uji t-statistic

Sumber: Eviews 9.5, data diolah

Berdasarkan hasil uji t-statistik pada tabel 4.26 maka

penjelasannya adalah sebagai berikutt:

a) Pengaruh Net Operating Income terhadap Nilai Efisiensi

Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukan nilai

coefficient Net Operating Income (NOI) sebesar -1,80 menunjukan

bahwa arah koefisien negatif pada variabel dependen yang artinya

jika Net Operating Income (NOI) meningkat maka Efisiensi akan

menurun. Sedangkan probabilitas Net Operating Income (NOI)

sebesar 0,7166 yang berarti H0 tidak ditolak, sehingga dapat

Dependent Variable: CRS

Method: Panel Least Squares

Date: 04/24/18 Time: 11:25

Sample: 2015Q1 2017Q4

Periods included: 12

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.060527 0.329922 6.245496 0.0000

NOI -1.80E-09 4.93E-09 -0.364379 0.7166

NI 0.024147 0.004058 5.950362 0.0000

MS -0.078741 0.020541 -3.833445 0.0003

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.431916 Mean dependent var 0.983650

Adjusted R-squared 0.362825 S.D. dependent var 0.031806

S.E. of regression 0.025389 Akaike info criterion -4.397695

Sum squared resid 0.047699 Schwarz criterion -4.108312

Log likelihood 194.7032 Hannan-Quinn criter. -4.281365

F-statistic 6.251388 Durbin-Watson stat 1.028838

Prob(F-statistic) 0.000002

Page 152: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

133

disimpulkan bahwa Net Operating Income (NOI) tidak

berpengaruh signifikan terhadap Efisiensi.

b) Pengaruh Net Imbalan terhadap Nilai Efisiensi

Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukan nilai

coefficient Net Imbalan (NI) sebesar 0,0241 menunjukan bahwa

arah koefisien positif pada variabel dependen yang artinya jika Net

Imbalan (NI) meningkat maka Efisiensi akan meningkat.

Sedangkan probabilitas Net Imbalan (NI) sebesar 0,0000 yang

berarti H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan

bahwa Net Imbalan (NI) berpengaruh signifikan terhadap

Efisiensi.

c) Pengaruh Market Share terhadap Nilai Efisiensi

Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukan nilai

coefficient Market Share (MS) sebesar -0,0787 menunjukan bahwa

arah koefisien negatif pada variabel dependen yang artinya jika

Market Share (MS) meningkat maka Efisiensi akan menurun.

Sedangkan probabilitas Market Share (MS) sebesar 0,0003 yang

berarti H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan

bahwa Market Share (MS) berpengaruh signifikan terhadap

Efisiensi.

Page 153: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

134

b. Uji F-statistic

Berikut ini merupakan hasil pengujian F-statistic pada model

regresi data panel:

Tabel 4.27 Hasil Uji F-statistic

Sumber: Eviews 9.5, data diolah

Hipotesis pada Uji F- F-statistic yaitu:

H0: tidak terdapat pengaruh signifikan antara Net Operating Income,

Net Imbalan, dan Market Share terhadap Efisiensi secara simultan

H1: terdapat pengaruh signifikan antara Net Operating Income, Net

Imbalan, dan Market Share terhadap Efisiensi secara simultan

Berdasarkan tabel 4.27, nilai probabilitas F-statistik sebesar

6,251388 dengan Probabilitas F-statistik sebesar 0.000002

menggunakan tingkat signifikansi 0.05 (5%) yang menjelaskan bahwa

terdapat pengaruh Net Operating Income, Net Imbalan, dan Market

Share secara simultan terhadap Efisiensi. Maka keputusan yang

diambil yaitu menolak H0 yang berarti terdapat pengaruh simultan

antara variabel dependen dengan variabel independen.

Dependent Variable: CRS

Method: Panel Least Squares

Date: 04/24/18 Time: 11:25

Sample: 2015Q1 2017Q4

Periods included: 12

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.060527 0.329922 6.245496 0.0000

NOI -1.80E-09 4.93E-09 -0.364379 0.7166

NI 0.024147 0.004058 5.950362 0.0000

MS -0.078741 0.020541 -3.833445 0.0003

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.431916 Mean dependent var 0.983650

Adjusted R-squared 0.362825 S.D. dependent var 0.031806

S.E. of regression 0.025389 Akaike info criterion -4.397695

Sum squared resid 0.047699 Schwarz criterion -4.108312

Log likelihood 194.7032 Hannan-Quinn criter. -4.281365

F-statistic 6.251388 Durbin-Watson stat 1.028838

Prob(F-statistic) 0.000002

Page 154: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

135

c. Koefisien Determinasi (Adjusted R-Squared)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur sebesar besar

kemampuan model dalam penelitian menjelaskan variabel dependen.

Dapat dilihat dari besaran Adjusted R-Squared yang dihasilkan. Hasil

perhitungan koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.28 Hasil Uji Adjusted R-Squared

Sumber: Eviews 9.5, data diolah

Berdasarkan tabel 4.28, nilai Adjusted R-Squared adalah 0,362825.

Hal ini menunjukan bahwa variabel independen yaitu tingkat efisiensi

dapat dijelaskan oleh variabel independen (Net Operating Income, Net

Imbalan, dan Market Share) sebesar 36,28% yang mana sisanya 63,72%

(100% - 36,28%) dijelaskan oleh variabel lain di luar model regresi

penelitian.

e. Model Regresi Data Panel

Model regresi data panel yang dapat dirumuskan antara variabel dependen

(Efisiensi) dengan variabel independen (Net Operating Income, Net Imbalan,

Dependent Variable: CRS

Method: Panel Least Squares

Date: 04/24/18 Time: 11:25

Sample: 2015Q1 2017Q4

Periods included: 12

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.060527 0.329922 6.245496 0.0000

NOI -1.80E-09 4.93E-09 -0.364379 0.7166

NI 0.024147 0.004058 5.950362 0.0000

MS -0.078741 0.020541 -3.833445 0.0003

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.431916 Mean dependent var 0.983650

Adjusted R-squared 0.362825 S.D. dependent var 0.031806

S.E. of regression 0.025389 Akaike info criterion -4.397695

Sum squared resid 0.047699 Schwarz criterion -4.108312

Log likelihood 194.7032 Hannan-Quinn criter. -4.281365

F-statistic 6.251388 Durbin-Watson stat 1.028838

Prob(F-statistic) 0.000002

Page 155: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

136

dan Market Share) dari model terbaik yang telah ditentukan yaitu Fixed Effect

Model.

Tabel 4.29 Hasil Pemilihan Model Regresi Tebaik

Sumber: Eviews 9.5, data diolah

Dari tabel 4.29 diatas, persamaan regresi data panel yang dapat dirumuskan yaitu:

EFi,t = a + b1 NOI i,t + b2 NIi,t + b3 MSi,t + et

Pembahasan B.

1. Analisis Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia

Berdasarkan hasil perhitungan efisiensi dengan menggunakan metode

DEA pendekatan intermediasi terhadap tujuh bank umum syariah di Indonesia

Dependent Variable: CRS

Method: Panel Least Squares

Date: 04/24/18 Time: 11:25

Sample: 2015Q1 2017Q4

Periods included: 12

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.060527 0.329922 6.245496 0.0000

NOI -1.80E-09 4.93E-09 -0.364379 0.7166

NI 0.024147 0.004058 5.950362 0.0000

MS -0.078741 0.020541 -3.833445 0.0003

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.431916 Mean dependent var 0.983650

Adjusted R-squared 0.362825 S.D. dependent var 0.031806

S.E. of regression 0.025389 Akaike info criterion -4.397695

Sum squared resid 0.047699 Schwarz criterion -4.108312

Log likelihood 194.7032 Hannan-Quinn criter. -4.281365

F-statistic 6.251388 Durbin-Watson stat 1.028838

Prob(F-statistic) 0.000002

Page 156: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

137

diperoleh hasil efisiensi dengan asumsi CRS dan VRS. Secara keseluruhan

asumsi VRS menghasilkan perhitungan efisiensi yang lebih tinggi sebesar

99,33% dibandingkan dengan asumsi CRS sebesar 98,36%. Hal tersebut

sesuai dengan teori efisiensi DEA yang menyatakan bahwa hasil perhitungan

asumsi VRS akan jauh lebih tinggi, karena pada asumsi CRS pengukuran

efisiensi dari tiap Decision Making Unit (DMU) menghasilkan nilai yang

optimal. Selain itu, jumlah observasi yang mampu mencapai nilai optimum

pada asumsi CRS lebih kecil yaitu 53 observasi, sedangkan pada asumsi VRS

jumlahnya sebanyak 72 observasi dari total 84 observasi.

Pada asumsi CRS nilai efisiensi rata-rata tertinggi dihasilkan oleh Bank

Syariah Mandiri sebesar 99,73% dan BNI Syariah sebesar 99,65%, sedangkan

pada asumsi VRS nilai efisiensi rata-rata tertinggi dihasilkan oleh BNI

Syariah dan BRIS Syariah dengan nilai efisiensi maksimum yaitu 100%. Pada

asumsi CRS nilai efisiensi rata-rata terendah dihasilkan oleh Bank Panin

Syariah sebesar 97,22% dan Bank Muamalat Indonesia sebesar 96,89.

Sedangkan pada asumsi VRS nilai efisiensi rata-rata terendah dihasilkan oleh

Bank Bukopin Syariah dengan nilai 98,72 dan Bank Muamalat Indonesia

sebesar 98,39%. Pada kedua asumsi baik CRS dan VRS nilai terendah

efisiensi terdapat pada Bank Muamalat Indonesia sedangkan nilai yang

menunjukan hasil yang relatif konstan pada kedua asumsi yaitu Bank Syariah

Mandiri dengan selisih nilai efisiensi 0,1%. Hal tersebut dapat disebabkan

Page 157: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

138

karena dari variabel input dan output pada Bank Syariah Mandiri menunjukan

hasil yang tinggi namun merata, sedangkan pada Bank Muamalat, variabel

input berupa aset tetap lebih dominan dibandingkan variabel lainnya

sedangkan aset tetap menjadi salah satu penyumbang terbesar inefisiensi

sebesar 37%.

Berdasarkan perhitungan asumsi CRS didapatkan besaran potensial

improvement berdasarkan variabel input dan output yang telah diolah.

Berdasarkan potential improvement Bank Umum Syariah di Indonesia sebagai

Decision Making Unit (DMU) dapat melakukan pengurangan terhadap input

yang berlebih dan menaikan output yang belum mencapai target guna

memperoleh nilai efisiensi optimum. Pada variabel input nilai inefisiensi

terbesar berada pada aset tetap dengan nilai 37% sedangkan variabel lainnya

yaitu beban tenaga kerja dengan nilai 24% dan dana pihak ketiga dengan nilai

9%. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Lestari (2017) dan Nizar

(2015) yang menyatakan bahwa aset tetap dan beban tenaga kerja menjadi

faktor penyebab inefisiensi terbesar bagi Bank Umum Syariah. Hal tersebut

dapat disebabkan karena ekspansi bisnis perbankan syariah yang progresif

sehingga dibutuhkannya aset tetap yang cukup besar guna menunjang

kegiatan operasional perbankan seperti pengadaan mesin ATM dan

pembukaan kantor baru. namun besaran aset tetap yang cukup besar tersebut

Page 158: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

139

jika tidak dikelola dan dimanfaatkan secara optimal akan mempengaruhi

likuiditas dari perbankan itu sendiri.

Beberapa tindakan yang dapat dilakukan guna mengatasinya yaitu

melakukan kebijakan office chanelling guna mengatasi inefisiensi pada aset

tetap. Terutama bagi Bank Umum Syariah hasil spin off Bank Konvensional,

kebijakan office chanelling yang memungkinkan layanan syariah dapat

dilakukan pada kantor bank konvensional. Selain itu, fasilitas pendukung

kegiatan operasional seperti ATM dapat dilakukan melalui kerjasama berupa

ATM bersama. Strategi lainnya yang dapat dilakukan yaitu menggunakan

mekanisme branchless banking yang memungkinkan perluasan kegiatan

operasional bank tanpa perlu mendirikan kantor bank.

Variabel input lain yaitu beban tenaga kerja dan dana pihak ketiga perlu

diturunkan nilainya guna mencapai nilai efisiensi optimum. Pada beban

tenaga kerja, inefisiensi dapat diakibatkan dari kebutuhan sumber daya insani

sebagai tenaga kerja. Peningkatan tenaga kerja juga mengakibatkan

meningkatnya beban tenaga kerja yang ada. Selain itu besarnya demand

sumber daya insani bagi bank syariah tidak sebanding dengan minimnya

supply sumber daya insani yang berkualitas, sehingga dibutuhkan pelatihan

dan pendidikan lebih lanjut sebelum siap untuk terjun ke lapangan. Kebijakan

pemenuhan sumber daya insani bank umum syariah perlu ditingkatkan

sehingga ketimpangan antara supply dan demand tenaga kerja dapat diatas.

Page 159: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

140

Selain itu inovasi digitalisasi perbankan juga dapat mengurangi kegiatan

operasional yang dilakukan secara manual. Sedangkan untuk dana pihak

ketiga nilai inefisiensi masih terhitung rendah. Hal tersebut disebabkan oleh

market share bank syariah yang mulai merangkak naik dari besaran lebih dari

5%. Tingginya dana pihak ketiga perlu diimbangin dengan penyaluran

pembiayaan yang berkualitas. Hal lainnya yang dapat dilakukan dalam

pengelolaan dana pihak ketiga yaitu meningkatkan dana murah yang dimiliki

bank umum syariah karena saat ini proporsi terbesar dana pihak ketiga

diperoleh dari dana mahal nasabah berupa deposito.

Pada variabel output, inefisiensi terbesar bank umum syariah terdapat

pada kas sebesar 21% dan berikutnya pendapatan operasional sebesar 8%,

sedangka pembiayaan hanya sebesar 1%. Kas merupakan aset lancar yang

memiliki peranan penting dalam suatu perusahaan. Kas dibutuhkan guna

menjaga likuiditas bank guna memenuhi kewajiban jangka pendek yang harus

tersedia. Kas yang kecil juga dapat diakibatkan oleh pemenuhan aktiva dalam

menjalankan kegiatan operasional. Sedangkan aktiva memiliki nilai inefisiensi

terbesar pada variabel input. Namun jika kas terlalu besar maka akan

menurunkan efisiensi yang dalam jangka panjang akan menurunkan

profitabilitas. Solusi yang dapat dilakukan yaitu berupa manajemen kas yang

baik serta meningkatkan dana segar dengan cara penambahan modal usaha

guna menjaga likuiditas dan ekspansi bisnis yang dilakukan. Selanjunya pada

Page 160: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

141

pendapatan operasional sebagai faktor inefisiensi kedua terbesar pada variabel

output perlu adanya peningkatan guna mencapai nilai efisiensi yang optimum.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wicaksono (2014)

yang menyatakan bahwa pendapatan operasional menjadi salah satu faktor

terjadinya inefisien pada variabel output yaitu sebesar 8,96%. Peningkatan

pendapatan operasional erat hubungannya dengan pembiayaan yang nilai

efisiensinya hanya sebesar 1%. Peningkatan pendapatan operasional dapat

diperoleh dengan menaikan volume usaha berupa peningkatan volume

pembiayaan dan jenis pembiayaan. Namun perlu dicermati bahwa

peningkatan pembiayaan juga akan menaikan resiko pembiayan oleh karena

itu perlu juga adanya monitoring terhadap kualitas pembiayaan serta

pemantauan dan penyelesaian terhadap debitur bermasalah. Pendapatan

operasional juga dapat ditingkatkan dengan mengurangi cost of fund berupa

menaikan dana murah yang dimiliki bank umum syariah. Sehingga

pendapatan dari penyaluran dana tidak tergerus oleh cost of fund yang tinggi.

Variabel lainnya yaitu pembiayaan dengan nilai inefisiensi yang rendah dapat

diakibatkan oleh besaran dana pihak ketiga yang dapat dihimpun bank umum

syariah.

2. Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi

Berdasarkan hasil uji t-statistik diperoleh faktor yang berpengaruh

terhadap tingkat efisiensi bank umum syariah di Indonesia, sebagai berikut:

Page 161: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

142

a. Pengaruh Net Operating Income (NOI) terhadap Nilai Efisiensi

Berdasarkan hasil uji t, Net Operating Income tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap Nilai Efisiensi. Hasil pada penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Endri (2011).

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh tidak

signifikan dengan arah negative atau dengan kata lain bank umum syariah

yang efisien cenderung memiliki NOI yang kecil. Net Operating Income

tercermin dari pendapatan dari kegiatan operasional yang diperoleh bank

syariah. Namun pendapatan yang besar belum tentu mencerminkan

besarnya keuntungan yang dihasilkan perbankan syariah. Hal tersebut

diperkuat dengan teori yang dikemukakan oleh Rose (1997) dalam Siudek

(2008) yang menyatakan bahwa efisiensi merupakan kemampuan dalam

menjaga tingkat kenaikan pendapatan di atas tingkat kenaikan beban

operasional yang berarti pendapatan yang besar harus dibarengi dengan

beban yang mampu diturunkan. Sedangkan pada variabel input Beban

Tenaga Kerja mencatatkan inefisiensi yang cukup besar yaitu 24% sesuai

dengan penelitian yang dilakukan Nazir (2015), jika dibandingkan dengan

variabel input berupa pendapatan operasional yang masih perlu

ditingkatkan sebesar 8% untuk mencapai efisiensi optimum sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Wicaksono (2012). Selain itu, indikator

yang memiliki peranan terbesar dalam peningkatan beban operasional

Page 162: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

143

yaitu berasal dari beban tenaga kerja dan beban kerugian penurunan nilai

aset yang bersumber dari aset yang dimiliki oleh bank umum syariah.

Dengan demikian Net Operating Income sebagai bagian dari pendapatan

menunjukan hasil yang tidak signifikan sesuai dengan hasil penelitian

Endri (2011).

Namun hasil penelitian lain yang dilakukan Lestari (2017)

menunjukan hasil yang sebaliknya, bahwa variabel NOI yang tercermin

dari pendapatan operasional memiliki hubungan signifikan yang positif.

Hal tersebut disebabkan adanya perbedaan sampel, objek, dan periode

yang dilakukan oleh peneliti.

b. Pengaruh Market Share terhadap Nilai Efisiensi

Berdasarkan hasil uji t, Market Share memiliki pengaruh signifikan

terhadap efisiensi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sufian dan Noor (2009).

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan

dengan arah negatif atau dengan kata lain semakin kecil nilai dari Market

Share maka akan menyebabkan bank umum syariah semakin efisien.

Temuan ini sejalan dengan Sufian dan Noor (2009) yang mengungkapkan

bahwa bank syariah yang efisien lebih didominasi oleh bank syariah yang

memiliki penguasaan pangsa pasar yang kecil.

Page 163: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

144

Selain itu, Market Share dalam penelitian ini yang tercermin dari nilai

Natural Logaritma Dana Pihak Ketiga mengindikasikan bahwa semakin

besar nilai Market Share suatu bank maka semakin besar pula dana pihak

ketiga yang dihimpun. Dengan demikian, semakin banyak dana yang

dihimpun maka dibutuhkan kemampuan ekstra untuk dapat mengubahnya

menjadi aset-aset produktif seperti pembiayaan dan investasi portofolio.

Jika dana tersebut tidak dapat terserap secara optimal pada penyaluran

dana maka akan timbul idle money atau dana menganggur, sehingga

kinerja bank dalam alokasi dana akan berkurang.

Namun hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ata

dan Bugan (2016) yang menyebutkan bahwa Market Share berpengaruh

positif. dengan kata lain semakin besar pencapaian Market Share maka

akan meningkatkan pencapain efisiensi. Hal tersebut disebabkan adanya

perbedaan sampel, objek, dan periode yang dilakukan oleh peneliti.

c. Pengaruh Net Imbalan (NI) terhadap Nilai Efisiensi

Berdasarkan hasil uji t, Net Imbalan memiliki pengaruh signifikan

terhadap efisiensi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Pambuko (2016).

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan

dengan arah positif atau dengan kata lain semakin besar nilai dari NI maka

akan menyebabkan bank umum syariah semakin efisien. NI

Page 164: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

145

mencerminkan biaya intermediasi keuangan yang secara khusus fokus

pada perbedaan antara biaya pinjaman dan simpanan. Artinya semakin

besar rasio NI yang dimiliki suatu bank, maka semakin besar pula

keuntungan yang didapatkan oleh perbankan dari kegiatan penyaluran

dana. Dengan adanya keuntungan yang besar, maka bank syariah akan

lebih mudah dalam menjalankan kegiatan usaha sehingga tercapai kinerja

yang efisien.

Namun hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Mu’izzuddin (2012) yang menyebutkan bahwa NI tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap Efisiensi. Hal tersebut disebabkan adanya

perbedaan sampel, objek, dan periode yang dilakukan oleh peneliti.

Page 165: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

146

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganlisis tingkat efisiensi Bank Umum

Syariah di Indonesia periode 2015-2017 dengan menggunakan Data

Envelopment Analysis (DEA) pada tahap pertama berdasarkan asumsi CRS

dan VRS. Selanjutnya pada tahap kedua digunakan metode Regresi Data Panel

untuk menganalisis variabel yang mempengaruhi nilai efisiensi hasil olahan

DEA. Penelitian ini menggunakan 7 sampel BUS di Indonesia pada triwulan

pertama sampai dengan keempat pada tahun 2015-2017. Berdasarkan hasil

penelitian yang telah dijelaskan pada bab IV, maka ditemukan beberapa

kesimpulan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian, hasil efisiensi BUS di Indonesia menunjukan

bahwa pada asumsi VRS ditemukan lebih banyak bank yang mencapai

efisiensi optimum dibandingkan dengan perolehan efisiensi asumsi CRS.

Bank BNI Syariah dan BRI Syariah menjadi bank yang mampu mencapai

efisiensi optimum pada asumsi VRS. Sedangkan Bank Muamalat

Indonesia memperoleh pencapaian efisiensi terkecil dari kedua asumis

CRS dan VRS. Selanjutnya untuk bank syariah yang cenderung konsisten

dalam hasil efisiensi dari kedua asumsi yaitu Bank Syariah Mandiri

dengan selisih efisiensi hanya 0,10%. Dari perhitungan tiap variabel input

Page 166: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

147

dan output diperoleh hasil potential improvement dengan variabel terbesar

penyebab inefisiensi yaitu variabel input berupa Aset Tetap pada variabel

output berupa Kas. Dengan demikan bank syariah dapat menurunkan input

dan menaikan output guna mencapai efisiensi yang optimum.

2. Berdasarkan hasil pengujian variabel yang berpengaruh terhadap efisiensi

secara parsial, menunjukan bahwa:

a. Variabel NOI tidak berpengaruh signifikan dengan arah negatif.

Sehingga semakin besar nilai NOI maka semakin rendah nilai efisiensi

yang diperoleh. Hal tersebut diperkuat dengan hasil penelitian yang

dilakukan Endri (2011)

b. Variabel Market Share berpengaruh signifikan dengan arah negatif.

Dengan kata lain bank yang efisien cenderung memiliki nilai Market

Share yang rendah. Hal tersebut diperkuat dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Sufian dan Noor (2009).

c. Variabel Net Imbalan berpengaruh signifikan dengan arah positif.

Sehingga semakin besar nilai Net Imbalan yang dihasilkan bank

syariah maka semakin besar pula pencapaian efisiensi bank tersebut.

Hal tersebut diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Pambuko (2016).

Page 167: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

148

3. Berdasarkan hasil pengujian variabel secara simultan menunjukan bahwa

variabel Net Operating Income (NOI), Net Imbalan, dan Market Share

secara bersamaan memiliki pengaruh signfikan dengan variabel efisiensi.

Saran B.

1. Bagi Manajemen Bank Syariah

Bagi pihak manajemen bank diharapkan dapat meningkatkan efisiensi

kinerja melalui peningkatan pengelolaan sumber daya dengan menerapkan

beberapa strategi seperti manajemen kas dan manajemen aset tetap yang lebih

baik lagi. Sehingga peningkatan daya saing usaha dapat tercapai sebagai

upaya untuk memajukan indutri keuangan syariah khususnya perbankan

syariah.

2. Bagi Akademisi

Penelitian mengenai efisiensi lembaga keuangan syariah perlu dikaji lebih

dalam. Adapaun bagi penelitian selanjutnya penggunaan variabel input dan

output yang berbeda dalam perhitungan dapat memberikan hasil yang lebih

bervariasi. Objek penelitian yang digunakan dapat diperluas tidak hanya pada

Bank Umum Syariah (BUS) namun juga dapat dilakukan penelitian pada Unit

Usaha Syariah (UUS) maupun Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

Selain itu metode parametik seperti Scholastic Frontier Analysisi (SFA) juga

dapat digunakan sehingga memperkuat hasil pengukuran efisiensi yang

dilakukan. Selanjutnya penambahan pada variabel independen yang

Page 168: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

149

mempengaruhi efisiensi juga dapat dilakukan guna memperkaya hasil temuan.

Adapun metode analisis lain yang dapat digunakan yaitu Regresi Tobit yang

menekanakan pada data tersensor.

3. Bagi Pemerintah/Regulator

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dukungan dari pemerintah maupun

regulator berupa kebijakan yang dapat mendukung pencapain pertumbuhan

perbankan syariah khususnya efisiensi kinerja Bank Umum Syariah.

Dukungan tersebut bisa berupa kebijakan yang dapat mendorong peningkatan

dana murah bank syariah sehingga cost of fund atau biaya dana yang harus

dialokasikan pada kewajiban bagi hasil investasi dapat diturunkan guna

mencapai efisiensi kinerja yang lebih baik.

Page 169: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

150

DAFTAR PUSTAKA

Achsani, Noor Azam., & Imam T Saptono. 2016. The Islamic Banking and The

Economic Integration in ASEAN. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan

Vol. 19 No.1, Intitut Pertania Bogor.

Aisyah, Siti., & M Nadratuzzaman Hosen. 2017. Total Factor Productivity and

Efficiency Analysis on Islamic Banks in Indonesia. Jurnal Keuangan dan

Perbankan Vol.22.

Ali, M Mahbubi., Ascarya. 2010. Analisis Efisiensi Baitul Wat Tamwil dengan

Pendekatan Two Stage Data Envelopment Analysis (Studi Kasus Kantor

Cabang BMT MMU dan BMT UGT Sidogiri). Islamic Finance & Business

Review Vol.5, 110-125.

Amirillah, Afif. 2014. Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia. JEJAK Journal of

Economics and Policy, 100-202.

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik. Jakarta:

Gema Insani.

Ata, H Ali., & Mehmet Fatih Bugan. 2016. Factor Affecting The Efficiency of Islamic

and Conventional Banks in Turkey. Journal of Islamic Economics, Banking

and Finance Vol.12 No.1

Bahrini, Raef. 2017. Efficiency Analysis of Islamic Banks in the Middle East and

North Africa Region: A Bootstrap DEA Approach. International Journal of

Finance Studies 2017.

Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Endri. 2011. Evaluasi Efisiensi Teknis Perbankan Syariah di Indonesia: Aplikasi

Two-Stage Data Envelopment Analysis. STIE Tazkia.

Farran, Al Ahmad Musthafa.2006. Tafsir Imam Syafi’i. Jakarta: Almahira.

Firdaus, Muhammad Faza., & M Nadratuzzaman Hosen. 2013. Efisiensi Bank Umum

Syariah menggunakan Two Stage Data Envelopment Analysis. Buletin

Ekonomi Moneter dan Perbankan, 167-188.

Page 170: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

151

Ghozali, Imam., & Dwi Ratmono. 2013. Analisis Multivariat dan Ekonometrika

Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan Eviews 8. Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

Gitsudarmono, Indriyo., & Basri. 2002. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Gujarati, Damodar. 2003. Basic Economics. USA: McDraw Hill.

Gunawan, Firman Aji. 2013. Analisis Tingkat Efisiensi Bank BUMN dengan

Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA). Jurnal Ilmu dan Riset

Manajemen Vol.2, STIESIA Surabaya.

Halim, Abdul. 2008. Auditing (Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan). Yogyakarta:

STIM YKPN.

Hermawan, Asep., Husna Leila Yusran. 2009. Penelitian Bisnis Pendekatan

Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media Group.

Hery. 2015. Analisis Kinerja Keuangan. Jakarta: Grasindo.

Hidayat, Rahmat. 2014. Efisiensi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik. Bekasi:

Gramata Publishing.

Hosen, M Nadratuzzaman., & Syafaat Muhari. 2013. Efficiency of the Sharia Rural

Bank in Indonesia Lead to Modified Camel. International Journal of

Academic Research in Economics and Management Sciences, 34-53.

Huda, Nurul., & Mustafa Edwin Nasution. 2014. Cuurent Issues Lembaga Keuangan

Syariah. Jakarta: Prenada Media Group.

IAI. 2002. Standar Akutansi Keuangan (PSAK No.23 Pendapatan). Jakarta: Salemba

Empat.

Ikatan Bankir Indonesia (IBI). 2014. Mengelola Bank Syariah. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Ikit. 2015. Akutansi Penghimpunan Dana Bank Syariah. Yogyakarta: Deepublish.

Iskandar, Syamsyu. 2013. Akuntansi Perbankan: Dalam Rupiah dan Valuta Asing.

Jakarta: In Media.

Page 171: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

152

Ismail. 2015. Akuntansi Bank Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Jakarta: Prenada

Media Group.

Kamaruddin, Badrul Hisham., dkk. 2008. Assesing Production Efficiency of Islamic

Banks and Conventional Bank Islamic Windos in Malaysia. International

Journal of Business and Management Science Vol 1, 31-48.

Karim, Adiwarman. 2014. Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Krisnamurthi, Bayu. 2013. Ekonomi Gula. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lestari, Erna Putri. 2017. Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah

(BUS) di Indonesia dan Pakistan dengan Menggunakan Metode Data

Envelopment Analysis (DEA). UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Lubis, Abdul Fattah. 2008. Analisa Pertumbuhan Bisnis Bank Syariah (Studi pada

Bank DKI Syariah). UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Margareta, Farah., & Marsheilly Pingkan Z. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Kinerja Keuangan Perbankan Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akutansi Vol.4.

Martic, Milan M., dkk. 2009. Data Envelopment Analysis – Basic Models and Their

Utilization. Organizacija Vol.42, 37-43.

Muharam, Harjum., Rizki Pusvitasari. 2007. Analisis Perbandingan Efisiensi Bank

Syariah Mandiri di Indonesia dengan Metode Data Envelopment

Analysis.Universitas Diponegoro Semarang.

Mu’izzudin., Isnurhadi. 2011. Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia: Two- Stage

Data Envelopment Analysis Approach. Sumatera Selatan, Univesitas

Sriwijaya.

Muljawan, Dadang., & Juar Hafidz., dkk. 2014. Faktor-faktor Penentu Efisiensi

Perbankan Indonesia Serta Dampaknya Terhadap Perhitungan Suku Bunga

Kredit. Bank Indonesia.

Mulyadi. 2000. Akuntansi Biaya (5th

ed). Yogyakarta: Aditya Media.

Munawir, S. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Page 172: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

153

Nabhani, Taqi al Din. 2000. The Economic System of Islam. London: Al-Khilafah

Publication.

Nizar, Ahmad. 2015. Analisis Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah Sebelum dan

Sesudah Spin Off. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pambuko, Bagus Zulfikar. 2016. Determinasi Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah di

Indonesia: Two Stage Data Envelopment Analysis. Cakrawala Vol XI No.2.

Purwanto., Suharyadi. 2004. Statistik Untuk Ekonomi Dan Keuangan Modern.

Jakarta: Salemba Empat.

Riswan., &Yolanda Patricia K. 2014. Analisis Laporan Keuangan Sebagai Dasar

dalam Penilaian Kinerja Keuangan PT Budi Satria Wahana Motor. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan Vol.5: Univesitas Bandar Lampung.

Saraswati, Gerhana Ika. 2016. Analisis Efisiensi Bank Perkreditan Rakyat Syariah di

Indonesia dengan Metode Two-Stage Data Envelopment Analysis Tahun

2013-2015. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sari. Putri Zanufa., & Erwin Lubis. 2017. The Determinant of Banking in Indonesia

(DEA Approach). Journal of Accounting and Business Education: Universitas

Brawijaya Malang.

Setiawati, Alifta K., & Setiawan. 2012. Pemodelan Presentase Penduduk Miskin di

Jawa Timur dengan Pendekatan Ekonometrika Panel Spasial. Jurnal Sains

dan Seni Vol. 1, ITS Surabaya.

Shatu, Yayah Pudin. 2016. Kuasai Detail Akutansi Perkantoran. Jakarta: Pustaka

Ilmu Semesta.

Sherman, H.D., Zhu J. 2006. Service Productivity Management Improving Service

Performance Using Data Envelopment Analysis (DEA). New York: Springer.

Siburian, Frenky S., dkk. 2017. Analisis Kinerja Keuangan Berbasis Market Share

pada Industri Telekomunikasi di Indonesia (Studi Kasus pada Perusahaan

Telekomunikasi yang Terdaftar di BE 2011-2015). Jurnal EMBA Vol.5,

Univesitas Sam Ratulangi Sulawesi Utara.

Page 173: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

154

Siudek, Tomasz. Theoretical Foundations of Banks Efficiency and Empricical

Evidance from Poland. Social Research Warsaw University of Life and

Sciences, 150-158.

Sucipto. 2003. Penilaian Kinerja Keuangan. Jurnal Akuntansi: Univesitas Sumatera

Utara.

Sudana, I Made., & Chorry Sulistiyowati. 2010. Pangsa Pasar Dana Pihak Ketiga

dan Return On Assets Bank Umum di Indonesia. Majalah Ekonomi XX.No.2,

Univesitas Airlangga Surabaya.

Sufian, F dan Noor Mohammad. 2009. The Determinants of Islamic Bank Efficiency

Changes: Empirical Evidance from the MENA and Asian Banking Sector.

Journal The Middle East Business ad Economic Review.

Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan - Teori dan Aplikasi dengan SPSS.

Yogyakarta: ANDI.

Suryani., & Hendryadi. 2015. Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi Pada

Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta: Prenada Media

Group.

Tanjung, H. & Devi A. 2013. Metode Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta: Gramata

Publising.

Wasilah, Siti. 2018. Analisis Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia Periode 2011-2015 Dengan Menggunakan Non-Parametik Data

Envelopment Analysis (DEA). UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Wicaksono, Anggit. 2014. Efisiensi Teknis Perbankan Indonesia Pada Bank yang

Merger – Akuisis dan Spin Off. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Winarno, Wing Wahyu. 2007. Analisis Ekonometrika dan Statistik dengan Eviews.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Wiroso. 2005. Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah.

Jakarta: Grasindo.

Page 174: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

155

Yulita. Ika. 2015. Perbandingan Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah Antara

Malaysia dan Indonesia. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Yumanita, Diana., & Ascarya. 2005. Bank Syariah: Gambaran Umum. Pusat

Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia Jakarta.

Zainal, Noor Saliza., & M. Ismail. 2012. Islamic Banking Efficiency: a DEA

Approach. 3rd

International Conference On Business and Economic Research

(3rd

ICBER) Proceeding, 1952-1965.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2017. Kemendikbud.

Sharia Economic Outlook 2016, Masyarakat Ekonomi Syariah.

Laporan Perkembangan Keuangan Syariah (LPKS) 2016, Otoritas Jasa Keuangan

Statistik Perbankan Syariah (SPS) 2015, Otoritas Jasa Keuangan

Statistik Perbankan Syariah (SPS) 2016, Otoritas Jasa Keuangan

Statistik Perbankan Syariah (SPS) 2017, Otoritas Jasa Keuangan

https://www.syariahmandiri.co.id

https://www.bankmuamalat.co.id

https://www.bnisyariah.co.id

https://www.brisyariah.co.id

https://www.btpnsyariah.co.id

https://www.panindubaisyariah.co.id

https://www.syariahbukopin.co.id

https://www.antaranews.com/berita/546856/ojk-pangsa-pasar-perbankan-syariah-487

diakses pada tanggal 2 Mei 2018

https://www.cnbcindonesia.com/syariah/20180403173601-29-9547/mengukur-

kekuatan-hasil-merger-syariah-btn-bni diakses pada tanggal 2 Mei 2018

https://keuangan.kontan.co.id/news/bopo-turun-cermin-efisiensi-perbankan diakses

pada tanggal 07 Mei 2018

Page 175: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

156

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Data Sekunder Sebelum Diolah

2. Hasil Efisiensi DEA Asumsi CRS (Hasil output DEA Frontier)

3. Hasil Efisiensi DEA Asumsi VRS (Hasil output DEA Frontier)

4. Target to Optimum DEA Asumsi CRS (Hasil output DEA Frontier)

5. Hasil Uji Akar Unit

Page 176: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

157

Lampiran 1: Data Sekunder Sebelum Diolah

Perusahaan Tahun CRS NOI NI MS

BSM 2015Q1 1.00000 1155358 6.31 17.8964

BSM 2015Q2 1.00000 1590933 6.27 17.89583

BSM 2015Q3 1.00000 2595360 6.36 17.90497

BSM 2015Q4 1.00000 3606798 6.53 17.94446

BSM 2016Q1 1.00000 976379 6.49 17.96119

BSM 2016Q2 0.99840 1987715 6.54 17.97114

BSM 2016Q3 0.97979 3052821 6.58 18.00482

BSM 2016Q4 1.00000 4243724 6.16 18.06329

BSM 2017Q1 0.98895 1135178 6.26 18.07869

BSM 2017Q2 1.00000 2385566 7.13 18.09633

BSM 2017Q3 1.00000 3642902 6.47 18.12967

BSM 2017Q4 1.00000 4914787 7.35 18.17098

BMI 2015Q1 1.00000 672062 4.4 17.6707

BMI 2015Q2 1.00000 1122151 4.21 17.54769

BMI 2015Q3 1.00000 1627431 4.18 17.56219

BMI 2015Q4 1.00000 606912 4.09 17.6239

BMI 2016Q1 1.00000 440225 3.67 17.52871

BMI 2016Q2 1.00000 866319 3.65 17.50166

BMI 2016Q3 0.98532 1219906 3.47 17.53088

BMI 2016Q4 0.98539 1498723 3.21 17.55127

BMI 2017Q1 1.00000 314457 2.74 17.586

BMI 2017Q2 0.92306 614111 2.69 17.63004

BMI 2017Q3 0.87417 921409 2.63 17.67234

BMI 2017Q4 0.85918 1168507 2.48 17.70091

BNIS 2015Q1 1.00000 383139 7 16.68125

Page 177: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

158

BNIS 2015Q2 1.00000 715399 7.11 16.66682

BNIS 2015Q3 1.00000 1058577 6.85 16.75275

BNIS 2015Q4 1.00000 1397310 6.66 16.81741

BNIS 2016Q1 1.00000 374217 6.33 16.8251

BNIS 2016Q2 0.96771 782546 6.49 16.85697

BNIS 2016Q3 1.00000 1208176 6.48 16.86921

BNIS 2016Q4 1.00000 1598700 8.38 16.90742

BNIS 2017Q1 1.00000 402012 5.73 16.95131

BNIS 2017Q2 1.00000 799467 5.57 16.99204

BNIS 2017Q3 0.99070 1198365 5.79 17.04862

BNIS 2017Q4 1.00000 1635576 5.84 17.08732

BRIS 2015Q1 1.00000 383913 8.12 16.67329

BRIS 2015Q2 1.00000 767969 8.15 16.66745

BRIS 2015Q3 0.99660 1171919 8.21 16.75627

BRIS 2015Q4 0.99790 1589291 8.25 16.77679

BRIS 2016Q1 0.99830 437840 8.17 16.85616

BRIS 2016Q2 1.00000 895028 8.19 16.899

BRIS 2016Q3 1.00000 1368004 8.2 16.9408

BRIS 2016Q4 1.00000 1896324 8.32 17.00323

BRIS 2017Q1 1.00000 532488 8.4 17.06627

BRIS 2017Q2 1.00000 1082025 8.23 17.0989

BRIS 2017Q3 0.98192 1658448 8.24 17.13453

BRIS 2017Q4 0.89603 2217774 8.1 17.1958

BTPNS 2015Q1 0.94469 300152 32.16 14.86755

BTPNS 2015Q2 0.97638 581743 32.57 15.03161

BTPNS 2015Q3 0.96695 937463 34.01 15.03557

BTPNS 2015Q4 1.00000 1315469 34.31 15.15313

Page 178: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

159

BTPNS 2016Q1 1.00000 412619 35.2 15.20974

BTPNS 2016Q2 0.97462 885766 34.87 15.4274

BTPNS 2016Q3 1.00000 1393144 35.65 15.34546

BTPNS 2016Q4 0.98640 1936172 35.78 15.4996

BTPNS 2017Q1 1.00000 572692 37.18 15.54457

BTPNS 2017Q2 1.00000 1198545 36.73 15.60047

BTPNS 2017Q3 0.98691 1862940 36.44 15.63448

BTPNS 2017Q4 1.00000 2559653 35.96 15.69435

BPS 2015Q1 1.00000 64433 3.59 15.45859

BPS 2015Q2 1.00000 128012 3.87 15.53009

BPS 2015Q3 1.00000 208501 3.61 15.56905

BPS 2015Q4 1.00000 289958 3.82 15.59526

BPS 2016Q1 1.00000 76692 3.72 15.57435

BPS 2016Q2 0.91797 146296 3.49 15.68929

BPS 2016Q3 0.91449 215667 3.39 15.70375

BPS 2016Q4 0.95004 295275 3.49 15.74689

BPS 2017Q1 1.00000 81781 3.58 15.83491

BPS 2017Q2 0.94775 165385 3.41 15.92092

BPS 2017Q3 0.96794 247148 3.29 15.86781

BPS 2017Q4 0.96815 312803 3.31 15.83377

BBS 2015Q1 1.00000 34863 2.91 15.18039

BBS 2015Q2 1.00000 71387 2.96 15.21695

BBS 2015Q3 1.00000 113005 3.07 15.28288

BBS 2015Q4 1.00000 158487 3.14 15.37498

BBS 2016Q1 1.00000 44659 3.07 15.42045

BBS 2016Q2 1.00000 90714 3.13 15.46401

BBS 2016Q3 1.00000 140786 3.16 15.50705

Page 179: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

160

BBS 2016Q4 1.00000 197734 3.31 15.50977

BBS 2017Q1 0.95512 40523 2.63 15.49338

BBS 2017Q2 0.94125 77257 2.47 15.54436

BBS 2017Q3 0.90314 122980 1.16 15.57103

BBS 2017Q4 0.90141 158018 2.44 15.51997

Page 180: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

161

Lampiran 2: Hasil Efisiensi DEA Asumsi CRS (Hasil output DEA Frontier)

a. Bank Syariah Mandiri

DMU No.

DMU Name

Input-Oriented

CRS

Efficiency

Sum of

lambdas RTS

1 BSM2015Q1 1.00000 1.000 Constant

2 BSM2015Q2 1.00000 1.000 Constant

3 BSM2015Q3 1.00000 1.000 Constant

4 BSM2015Q4 1.00000 1.000 Constant

5 BSM2016Q1 1.00000 1.000 Constant

6 BSM2016Q2 0.99840 0.979 Increasing

7 BSM2016Q3 0.97979 0.992 Increasing

8 BSM2016Q4 1.00000 1.000 Constant

9 BSM2017Q1 0.98895 1.176 Decreasing

10 BSM2017Q2 1.00000 1.000 Constant

11 BSM2017Q3 1.00000 1.000 Constant

12 BSM2017Q4 1.00000 1.000 Constant

b. Bank Muamalat Indonesia

Input-Oriented

CRS Sum of

DMU

No. DMU Name Efficiency lambdas RTS

1 BMI2015Q1 1.00000 1.000 Constant

2 BMI2015Q2 1.00000 1.000 Constant

3 BMI2015Q3 1.00000 1.000 Constant

4 BMI2015Q4 1.00000 1.000 Constant

5 BMI2016Q1 1.00000 1.000 Constant

6 BMI2016Q2 1.00000 1.000 Constant

7 BMI2016Q3 0.98532 0.965 Increasing

8 BMI2016Q4 0.98539 0.977 Increasing

9 BMI2017Q1 1.00000 1.000 Constant

10 BMI2017Q2 0.92306 1.005 Decreasing

11 BMI2017Q3 0.87417 0.997 Increasing

12 BMI2017Q4 0.85918 1.000 Decreasing

Page 181: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

162

c. BNI Syariah

Input-Oriented

CRS Sum of

DMU No. DMU Name Efficiency lambdas RTS

1 BNIS2015Q1 1.00000 1.000 Constant

2 BNIS2015Q2 1.00000 1.000 Constant

3 BNIS2015Q3 1.00000 1.000 Constant

4 BNIS2015Q4 1.00000 1.000 Constant

5 BNIS2016Q1 1.00000 1.000 Constant

6 BNIS2016Q2 0.96771 1.029 Decreasing

7 BNIS2016Q3 1.00000 1.000 Constant

8 BNIS2016Q4 1.00000 1.000 Constant

9 BNIS2017Q1 1.00000 1.000 Constant

10 BNIS2017Q2 1.00000 1.000 Constant

11 BNIS2017Q3 0.99070 1.079 Decreasing

12 BNIS2017Q4 1.00000 1.000 Constant

d. BRI Syariah

Input-Oriented

CRS Sum of

DMU No. DMU Name Efficiency lambdas RTS

1 BRIS2015Q1 1.00000 1.000 Constant

2 BRIS2015Q2 1.00000 1.000 Constant

3 BRIS2015Q3 0.99660 0.975 Increasing

4 BRIS2015Q4 0.99790 0.936 Increasing

5 BRIS2016Q1 0.99830 1.025 Decreasing

6 BRIS2016Q2 1.00000 1.000 Constant

7 BRIS2016Q3 1.00000 1.000 Constant

8 BRIS2016Q4 1.00000 1.000 Constant

9 BRIS2017Q1 1.00000 1.000 Constant

10 BRIS2017Q2 1.00000 1.000 Constant

11 BRIS2017Q3 0.98192 1.044 Decreasing

12 BRIS2017Q4 0.89603 1.077 Decreasing

Page 182: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

163

e. Bank Panin Syariah

Input-Oriented

CRS Sum of

DMU No. DMU Name Efficiency lambdas RTS

1 BPS2015Q1 1.00000 1.000 Constant

2 BPS2015Q2 1.00000 1.000 Constant

3 BPS2015Q3 1.00000 1.000 Constant

4 BPS2015Q4 1.00000 1.000 Constant

5 BPS2016Q1 1.00000 1.000 Constant

6 BPS2016Q2 0.91797 1.070 Decreasing

7 BPS2016Q3 0.91449 1.050 Decreasing

8 BPS2016Q4 0.95004 1.114 Decreasing

9 BPS2017Q1 1.00000 1.000 Constant

10 BPS2017Q2 0.94775 1.400 Decreasing

11 BPS2017Q3 0.96794 1.322 Decreasing

12 BPS2017Q4 0.96815 1.248 Decreasing

f. BTPN Syariah

Input-Oriented

CRS Sum of

DMU

No. DMU Name Efficiency lambdas RTS

1 BTPNS2015Q1 0.94469 0.632 Increasing

2 BTPNS2015Q2 0.97638 0.719 Increasing

3 BTPNS2015Q3 0.96695 0.716 Increasing

4 BTPNS2015Q4 1.00000 1.000 Constant

5 BTPNS2016Q1 1.00000 1.000 Constant

6 BTPNS2016Q2 0.97462 0.982 Increasing

7 BTPNS2016Q3 1.00000 1.000 Constant

8 BTPNS2016Q4 0.98640 0.929 Increasing

9 BTPNS2017Q1 1.00000 1.000 Constant

10 BTPNS2017Q2 1.00000 1.000 Constant

11 BTPNS2017Q3 0.98691 0.986 Increasing

12 BTPNS2017Q4 1.00000 1.000 Constant

Page 183: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

164

g. Bank Bukopin Syariah

Input-Oriented

CRS Sum of

DMU

No. DMU Name Efficiency lambdas RTS

1 BBS2015Q1 1.00000 1.000 Constant

2 BBS2015Q2 1.00000 1.000 Constant

3 BBS2015Q3 1.00000 1.000 Constant

4 BBS2015Q4 1.00000 1.000 Constant

5 BBS2016Q1 1.00000 1.000 Constant

6 BBS2016Q2 1.00000 1.000 Constant

7 BBS2016Q3 1.00000 1.000 Constant

8 BBS2016Q4 1.00000 1.000 Constant

9 BBS2017Q1 0.95512 1.306 Decreasing

10 BBS2017Q2 0.94125 1.323 Decreasing

11 BBS2017Q3 0.90314 1.216 Decreasing

12 BBS2017Q4 0.90141 1.058 Decreasing

Page 184: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

165

Lampiran 3: Hasil Efisiensi DEA Asumsi VRS (Hasil output DEA Frontier)

a. Bank Syariah Mandiri

Input-Oriented

VRS Optimal Lambdas

DMU No. DMU Name Efficiency with Benchmarks

1 BSM2015Q1 1.00000 1.000 BSM2015Q1

2 BSM2015Q2 1.00000 1.000 BSM2015Q2

3 BSM2015Q3 1.00000 1.000 BSM2015Q3

4 BSM2015Q4 1.00000 1.000 BSM2015Q4

5 BSM2016Q1 1.00000 1.000 BSM2016Q1

6 BSM2016Q2 0.99866 0.082 BSM2015Q1

7 BSM2016Q3 0.98029 0.036 BSM2015Q1

8 BSM2016Q4 1.00000 1.000 BSM2016Q4

9 BSM2017Q1 1.00000 1.000 BSM2017Q1

10 BSM2017Q2 1.00000 1.000 BSM2017Q2

11 BSM2017Q3 1.00000 1.000 BSM2017Q3

12 BSM2017Q4 1.00000 1.000 BSM2017Q4

b. Bank Muamalat Indonesia

Input-Oriented

VRS Optimal Lambdas

DMU No. DMU Name Efficiency with Benchmarks

1 BMI2015Q1 1.00000 1.000 BMI2015Q1

2 BMI2015Q2 1.00000 1.000 BMI2015Q2

3 BMI2015Q3 1.00000 1.000 BMI2015Q3

4 BMI2015Q4 1.00000 1.000 BMI2015Q4

5 BMI2016Q1 1.00000 1.000 BMI2016Q1

6 BMI2016Q2 1.00000 1.000 BMI2016Q2

7 BMI2016Q3 0.99930 0.416 BMI2015Q3

8 BMI2016Q4 1.00000 1.000 BMI2016Q4

9 BMI2017Q1 1.00000 1.000 BMI2017Q1

10 BMI2017Q2 0.93203 0.361 BMI2015Q2

11 BMI2017Q3 0.87486 0.769 BMI2015Q2

12 BMI2017Q4 1.00000 1.000 BMI2017Q4

Page 185: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

166

c. BNI Syariah

Input-

Oriented

VRS Optimal Lambdas

DMU

No. DMU Name Efficiency with Benchmarks

1 BNIS2015Q1 1.00000 1.000 BNIS2015Q1

2 BNIS2015Q2 1.00000 1.000 BNIS2015Q2

3 BNIS2015Q3 1.00000 1.000 BNIS2015Q3

4 BNIS2015Q4 1.00000 1.000 BNIS2015Q4

5 BNIS2016Q1 1.00000 1.000 BNIS2016Q1

6 BNIS2016Q2 1.00000 1.000 BNIS2016Q2

7 BNIS2016Q3 1.00000 1.000 BNIS2016Q3

8 BNIS2016Q4 1.00000 1.000 BNIS2016Q4

9 BNIS2017Q1 1.00000 1.000 BNIS2017Q1

10 BNIS2017Q2 1.00000 1.000 BNIS2017Q2

11 BNIS2017Q3 1.00000 1.000 BNIS2017Q3

12 BNIS2017Q4 1.00000 1.000 BNIS2017Q4

d. BRI Syariah

Input-

Oriented

VRS Optimal Lambdas

DMU

No. DMU Name Efficiency with Benchmarks

1 BRIS2015Q1 1.00000 1.000 BRIS2015Q1

2 BRIS2015Q2 1.00000 1.000 BRIS2015Q2

3 BRIS2015Q3 1.00000 1.000 BRIS2015Q3

4 BRIS2015Q4 1.00000 1.000 BRIS2015Q4

5 BRIS2016Q1 1.00000 1.000 BRIS2016Q1

6 BRIS2016Q2 1.00000 1.000 BRIS2016Q2

7 BRIS2016Q3 1.00000 1.000 BRIS2016Q3

8 BRIS2016Q4 1.00000 1.000 BRIS2016Q4

9 BRIS2017Q1 1.00000 1.000 BRIS2017Q1

10 BRIS2017Q2 1.00000 1.000 BRIS2017Q2

11 BRIS2017Q3 1.00000 1.000 BRIS2017Q3

12 BRIS2017Q4 1.00000 1.000 BRIS2017Q4

Page 186: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

167

e. Bank Panin Syariah

Input-Oriented

VRS Optimal Lambdas

DMU No. DMU Name Efficiency with Benchmarks

1 BPS2015Q1 1.00000 1.000 BPS2015Q1

2 BPS2015Q2 1.00000 1.000 BPS2015Q2

3 BPS2015Q3 1.00000 1.000 BPS2015Q3

4 BPS2015Q4 1.00000 1.000 BPS2015Q4

5 BPS2016Q1 1.00000 1.000 BPS2016Q1

6 BPS2016Q2 0.92949 0.689 BPS2015Q2

7 BPS2016Q3 0.92039 0.141 BPS2015Q2

8 BPS2016Q4 1.00000 1.000 BPS2016Q4

9 BPS2017Q1 1.00000 1.000 BPS2017Q1

10 BPS2017Q2 1.00000 1.000 BPS2017Q2

11 BPS2017Q3 1.00000 1.000 BPS2017Q3

12 BPS2017Q4 1.00000 1.000 BPS2017Q4

f. BTPN Syariah

Input-

Oriented

VRS Optimal Lambdas

DMU

No. DMU Name Efficiency with Benchmarks

1 BTPNS2015Q1 1.00000 1.000 BTPNS2015Q1

2 BTPNS2015Q2 1.00000 1.000 BTPNS2015Q2

3 BTPNS2015Q3 1.00000 1.000 BTPNS2015Q3

4 BTPNS2015Q4 1.00000 1.000 BTPNS2015Q4

5 BTPNS2016Q1 1.00000 1.000 BTPNS2016Q1

6 BTPNS2016Q2 0.97778 0.069 BTPNS2015Q2

7 BTPNS2016Q3 1.00000 1.000 BTPNS2016Q3

8 BTPNS2016Q4 0.99332 0.268 BTPNS2015Q3

9 BTPNS2017Q1 1.00000 1.000 BTPNS2017Q1

10 BTPNS2017Q2 1.00000 1.000 BTPNS2017Q2

11 BTPNS2017Q3 0.98797 0.028 BTPNS2015Q1

12 BTPNS2017Q4 1.00000 1.000 BTPNS2017Q4

Page 187: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

168

g. Bank Bukopin Syariah

Input-

Oriented

VRS Optimal Lambdas

DMU

No. DMU Name Efficiency with Benchmarks

1 BBS2015Q1 1.00000 1.000 BBS2015Q1

2 BBS2015Q2 1.00000 1.000 BBS2015Q2

3 BBS2015Q3 1.00000 1.000 BBS2015Q3

4 BBS2015Q4 1.00000 1.000 BBS2015Q4

5 BBS2016Q1 1.00000 1.000 BBS2016Q1

6 BBS2016Q2 1.00000 1.000 BBS2016Q2

7 BBS2016Q3 1.00000 1.000 BBS2016Q3

8 BBS2016Q4 1.00000 1.000 BBS2016Q4

9 BBS2017Q1 1.00000 1.000 BBS2017Q1

10 BBS2017Q2 1.00000 1.000 BBS2017Q2

11 BBS2017Q3 0.93576 0.355 BBS2016Q2

12 BBS2017Q4 0.91086 0.576 BBS2015Q4

Page 188: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

169

Lampiran 4: Target to Optimum DEA Asumsi CRS (Hasil output DEA Frontier)

a. Bank Syariah Mandiri

DMU

No. DMU Name

Efficient Input Target

Efficient Output Target

Beban Tenaga Kerja Dana Pihak Ketiga Aset Tetap

Pendapatan Operasional Pembiayaan Kas

1 BSM2015Q1 379704.00000 59198066.00000 676080.00000

1155358.00000 46202654.00000 1295402.00000

2 BSM2015Q2 966425.00000 59164461.00000 546191.00000

1590933.00000 50255984.00000 1593428.00000

3 BSM2015Q3 1276046.00000 59707778.00000 510070.00000

2595360.00000 50405127.00000 1457385.00000

4 BSM2015Q4 1685208.00000 62112879.00000 1034911.00000

3606798.00000 50893511.00000 1611125.00000

5 BSM2016Q1 491390.00000 63160283.00000 986300.00000

976379.00000 50567308.00000 1176594.00000

6 BSM2016Q2 955929.86835 63690323.83695 644843.82534

1987715.00000 52520809.00000 1532977.57759

7 BSM2016Q3 1365102.13652 64644446.14909 598627.46275

3052821.00000 53047287.00000 1165010.76713

8 BSM2016Q4 1844686.00000 69949861.00000 901042.00000

4243724.00000 55388246.00000 1086569.00000

9 BSM2017Q1 491202.41697 70250479.25717 836872.27760

1352137.56762 55214118.00000 1519699.36275

10 BSM2017Q2 930289.00000 72299651.00000 805557.00000

2385566.00000 57854877.00000 1558247.00000

11 BSM2017Q3 1463005.00000 74750718.00000 770641.00000

3642902.00000 58503373.00000 956108.00000

12 BSM2017Q4 1922849.00000 77903143.00000 777000.00000

4914787.00000 60471700.00000 113560.00000

Page 189: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

170

b. Bank Muamalat Indonesia

DMU

No. DMU Name

Efficient Input Target

Efficient Output Target

Beban Tenaga Kerja Dana Pihak Ketiga Aset Tetap

Pendapatan Operasional Pembiayaan Kas

1 BMI2015Q1 241343.00000 47237649.00000 2254477.00000

672062.00000 40616387.00000 954595.00000

2 BMI2015Q2 476489.00000 41770048.00000 2233691.00000

1122151.00000 41371362.00000 1201268.00000

3 BMI2015Q3 700753.00000 42380242.00000 2248122.00000

1627431.00000 40891193.00000 1116831.00000

4 BMI2015Q4 227947.00000 45077653.00000 2394217.00000

606912.00000 40706151.00000 1194368.00000

5 BMI2016Q1 267667.00000 40984915.00000 2304367.00000

440225.00000 39877001.00000 963586.00000

6 BMI2016Q2 534150.00000 39890896.00000 2410281.00000

866319.00000 39696616.00000 1207251.00000

7 BMI2016Q3 520633.12606 40470623.78425 2159264.47004

1219906.00000 39790041.00000 1136223.03258

8 BMI2016Q4 644116.55118 41307658.35055 2194483.31513

1498723.00000 40050448.00000 1106822.94749

9 BMI2017Q1 181064.00000 43401093.00000 2599486.00000

314457.00000 39650394.00000 587836.00000

10 BMI2017Q2 330068.18589 41865510.97015 2302599.17000

674267.42657 40619657.00000 1067691.00000

11 BMI2017Q3 483554.12017 41361288.99215 2252915.68924

1080721.99894 40994153.00000 1198412.66845

12 BMI2017Q4 497061.40198 41830326.30072 2235249.03783

1168507.00000 41331822.00000 1193669.14461

Page 190: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

171

c. BNI Syariah

DMU

No. DMU Name

Efficient Input Target

Efficient Output Target

Beban Tenaga Kerja Dana Pihak Ketiga Aset Tetap

Pendapatan Operasional Pembiayaan Kas

1 BNIS2015Q1 201839.00000 17422874.00000 103997.00000

383913.00000 15697752.00000 120693.00000

2 BNIS2015Q2 337158.00000 17321427.00000 99009.00000

767969.00000 16741370.00000 180136.00000

3 BNIS2015Q3 519228.00000 18930220.00000 105399.00000

1171919.00000 16971124.00000 149631.00000

4 BNIS2015Q4 646364.00000 19322756.00000 148805.00000

1589291.00000 17765096.00000 145966.00000

5 BNIS2016Q1 164730.00000 20918881.00000 142438.00000

437840.00000 18044641.00000 138932.00000

6 BNIS2016Q2 366281.44188 20658684.58199 134884.98155

895028.00000 18978364.00000 206031.41364

7 BNIS2016Q3 566346.00000 22766399.00000 136138.00000

1368004.00000 19532253.00000 153097.00000

8 BNIS2016Q4 724498.00000 24233009.00000 206002.00000

1896324.00000 20493609.00000 159912.00000

9 BNIS2017Q1 188291.00000 25810050.00000 214138.00000

532488.00000 21262433.00000 155865.00000

10 BNIS2017Q2 385706.00000 26665896.00000 209938.00000

1082025.00000 22554704.00000 253459.00000

11 BNIS2017Q3 635399.18358 26556304.00066 206520.61065

1658448.00000 22527133.00000 200579.25055

12 BNIS2017Q4 673381.00000 29379291.00000 2333483.00000

2217774.00000 23596719.00000 233726.00000

Page 191: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

172

d. BRI Syariah

DMU

No. DMU Name

Efficient Input Target

Efficient Output Target

Beban Tenaga Kerja Dana Pihak Ketiga Aset Tetap

Pendapatan Operasional Pembiayaan Kas

1 BRIS2015Q1 121797.00000 17562001.00000 142518.00000

383139.00000 15092241.00000 263161.00000

2 BRIS2015Q2 310295.00000 17310457.00000 127261.00000

715399.00000 16071213.00000 285493.00000

3 BRIS2015Q3 395681.98722 18799580.59372 128136.39895

1058577.00000 16469173.00000 291631.96789

4 BRIS2015Q4 478212.17112 20081407.11924 127340.39725

1397310.00000 16660266.00000 294082.48039

5 BRIS2016Q1 172382.38475 20244540.90445 139925.66759

469859.44639 16893232.00000 288490.37367

6 BRIS2016Q2 279094.00000 20935807.00000 137262.00000

782546.00000 17855236.00000 368357.00000

7 BRIS2016Q3 458215.00000 21193644.00000 131911.00000

1208176.00000 17740605.00000 313560.00000

8 BRIS2016Q4 538227.00000 22019067.00000 137247.00000

1598700.00000 18035124.00000 318105.00000

9 BRIS2017Q1 141530.00000 23007023.00000 135353.00000

402012.00000 17982662.00000 296528.00000

10 BRIS2017Q2 289276.00000 23963433.00000 145333.00000

799467.00000 18524237.00000 483495.00000

11 BRIS2017Q3 437104.88341 22710985.44459 139945.63534

1198365.00000 18657671.00000 330923.00000

12 BRIS2017Q4 551296.70900 23618449.62090 148336.97884

1635576.00000 19321631.84805 347997.00000

Page 192: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

173

e. Bank Panin Syariah

DMU

No. DMU Name

Efficient Input Target

Efficient Output Target

Beban Tenaga Kerja Dana Pihak Ketiga Aset Tetap

Pendapatan Operasional Pembiayaan Kas

1 BPS2015Q1 17340.00000 5171092.00000 29910.00000

64433.00000 4778788.00000 9747.00000

2 BPS2015Q2 36225.00000 5554336.00000 29666.00000

128012.00000 5419736.00000 18678.00000

3 BPS2015Q3 56591.00000 5775013.00000 48903.00000

208501.00000 5646569.00000 13708.00000

4 BPS2015Q4 76656.00000 5928346.00000 54139.00000

289958.00000 5716720.00000 17484.00000

5 BPS2016Q1 22551.00000 5805681.00000 64212.00000

76692.00000 5458930.00000 13252.00000

6 BPS2016Q2 41922.84731 5978631.85915 34728.34102

149466.23852 5835531.00000 19220.35342

7 BPS2016Q3 58489.01386 6042667.54964 47749.15047

215667.00000 5889790.00000 16348.00000

8 BPS2016Q4 78564.42159 6554317.79862 58543.38000

295275.00000 6346929.00000 18193.11871

9 BPS2017Q1 25744.00000 7533778.00000 82618.00000

81781.00000 6805701.00000 18374.00000

10 BPS2017Q2 51163.31525 7781446.09316 41955.40602

180987.07785 7593127.00000 26042.55698

11 BPS2017Q3 67447.22503 7536186.77645 53744.26163

247148.00000 7338474.00000 22415.00000

12 BPS2017Q4 83417.62271 7285590.28751 60151.56019

312803.00000 7044812.91822 22183.00000

Page 193: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

174

f. BTPN Syariah

DMU

No. DMU Name

Efficient Input Target

Efficient Output Target

Beban Tenaga Kerja Dana Pihak Ketiga Aset Tetap

Pendapatan Operasional Pembiayaan Kas

1 BTPNS2015Q1 132066.25484 2705095.22733 116387.59652

325163.83301 2609360.00000 111344.19775

2 BTPNS2015Q2 279422.49465 3294329.70946 131407.26681

711487.25488 3195014.00000 127631.00000

3 BTPNS2015Q3 376191.55824 3275428.76345 130286.77910

942800.09520 3190164.00000 131973.00000

4 BTPNS2015Q4 605148.00000 3809967.00000 175319.00000

1315469.00000 3678027.00000 108438.00000

5 BTPNS2016Q1 181804.00000 4031873.00000 184767.00000

412619.00000 3885961.00000 181183.00000

6 BTPNS2016Q2 357766.50070 4885070.86412 182450.36994

1047039.13073 4606968.00000 190884.00000

7 BTPNS2016Q3 554419.00000 4617951.00000 181604.00000

1393144.00000 4501238.00000 184465.00000

8 BTPNS2016Q4 650317.55949 5314274.85203 173165.89610

1936172.00000 4996812.00000 191662.00000

9 BTPNS2017Q1 195547.00000 5635334.00000 181652.00000

572692.00000 5118231.00000 193086.00000

10 BTPNS2017Q2 391611.00000 5959322.00000 180790.00000

1198545.00000 5769982.00000 143349.00000

11 BTPNS2017Q3 593435.32815 6084793.25109 182906.28551

1862940.00000 5753032.00000 185622.63991

12 BTPNS2017Q4 793667.00000 6545879.00000 190264.00000

2559653.00000 6053273.00000 228525.00000

Page 194: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

175

g. Bank Bukopin Syariah

DMU

No. DMU Name

Efficient Input Target

Efficient Output Target

Beban Tenaga Kerja Dana Pihak Ketiga Aset Tetap

Pendapatan Operasional Pembiayaan Kas

1 BBS2015Q1 19024.00000 3915239.00000 78732.00000

34863.00000 3757505.00000 40298.00000

2 BBS2015Q2 39506.00000 4061048.00000 76820.00000

71387.00000 3841601.00000 72713.00000

3 BBS2015Q3 54159.00000 4337818.00000 75058.00000

113005.00000 4012790.00000 45837.00000

4 BBS2015Q4 73145.00000 4756303.00000 110755.00000

158487.00000 4336201.00000 47118.00000

5 BBS2016Q1 20358.00000 4977566.00000 109555.00000

44659.00000 4613652.00000 42354.00000

6 BBS2016Q2 42149.00000 5199152.00000 109688.00000

90714.00000 4801737.00000 60236.00000

7 BBS2016Q3 65942.00000 5427808.00000 103905.00000

140786.00000 4777897.00000 44266.00000

8 BBS2016Q4 91294.00000 5442608.00000 138779.00000

197734.00000 4803895.00000 47444.00000

9 BBS2017Q1 24848.00442 5113849.66238 102835.00231

45535.95343 4907827.00000 52634.82349

10 BBS2017Q2 42627.85071 5303192.52226 102512.21998

77257.00000 5041931.00000 80942.60009

11 BBS2017Q3 62006.42191 5225970.46483 107492.45785

122980.00000 4875805.00000 77762.08446

12 BBS2017Q4 73660.47692 4956322.03708 113432.53151

158018.00000 4534091.00000 52724.01194

Page 195: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

176

5. Hasil Uji Akar Unit

a. Variabel Efisiensi asumsi CRS (level)

b. Variabel Net Operating Income (level)

c. Variabel Net Operating Income (1 Difference)

d. Variabel Net Imbalan (level)

Null Hypothesis: CRS has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.054708 0.0019

Test critical values: 1% level -3.511262

5% level -2.896779

10% level -2.585626

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: NOI has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 4 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.964303 0.3019

Test critical values: 1% level -3.515536

5% level -2.898623

10% level -2.586605

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(NOI) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 3 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.806921 0.0001

Test critical values: 1% level -3.515536

5% level -2.898623

10% level -2.586605

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: NI has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.893373 0.3339

Test critical values: 1% level -3.511262

5% level -2.896779

10% level -2.585626

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 196: LEMBAR SAMPUL EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40320/1/EFENDI... · vii EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

177

e. Variabel Net Imbalan (1 Difference)

f. Variabel Market Share (level)

g. Variabel Market Share (1 Difference)

Null Hypothesis: D(NI) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.916805 0.0000

Test critical values: 1% level -3.512290

5% level -2.897223

10% level -2.585861

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: MS has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.508997 0.5243

Test critical values: 1% level -3.511262

5% level -2.896779

10% level -2.585626

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(MS) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -9.604231 0.0000

Test critical values: 1% level -3.512290

5% level -2.897223

10% level -2.585861

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.