tinea kapitis
DESCRIPTION
Merupakan dermatofitosis pada kulit dan rambut kepala yang disebabkan oleh dermatofit patogen dari genus Tricophyton dan Microsporum kecuali T. concentricum. Penyebab terbanyak adalah M. canis. Biasanya terjadi pada anak usia 3 sampai 14 tahunTRANSCRIPT
Berdasarkan gambaran klinis:
a. Tinea imbrikata : bila menyerang seluruh tubuh dengan memberi gambaran klinik
yang khas ditandai susunan skuama yang konsentris.
b. Tinea favosa atau favus : dermatofitosis (infeksi dermatofit kronik) di kulit kepala dan
di kuku yang ditandai dengan terbentuk skutula yang tebal dan kuning dan berbau
seperti tikus (mousy odor).
c. Tinea in kognito : bentuk klinis tidak khas karena telah diobati dengan steroid topikal
kuat.
Berdasarkan Lokasi
a. Tinea kapitis
Merupakan dermatofitosis pada kulit dan rambut kepala yang disebabkan oleh
dermatofit patogen dari genus Tricophyton dan Microsporum kecuali T. concentricum.
Penyebab terbanyak adalah M. canis. Biasanya terjadi pada anak usia 3 sampai 14
tahun. Jarang terjadi pada orang dewasa. Tinea kapitis sering terjadi pada anak-anak
keturunan Afrika. Transmisi meningkat dengan menurunnya kebersihan diri, padat
penduduk, dan status ekonomi rendah. Gambaran klinis : Kelainan dapat ditandai
dengan lesi bersisik, kemerah-merahan, alopesia, dan kadang-kadang terjadi gambaran
klinis yang lebih berat disebut kerion.
Di dalam klinik tinea kapitis dapat dilihat sebagai 3 bentuk yang jelas, yaitu :
1. Grey patch ringworm
Tinea kapitis yang disebabkan oleh genus Microsporum dan sering ditemukan pada
anak-anak. Penyakit mulai dengan papul merah yang kecil di sekitar rambut. Papul
melebar, membentuk bercak, yang menjadi pucat dan bersisik. Keluhannya adalah
gatal. Warna rambut menjadi abu-abu dan tidak mengkilat lagi. Semua rambut daerah
tersebut terserang oleh jamur, sehingga dapat terbentuk alopesia setempat.
Pemeriksaan dengan lampu wood dapat dilihat fluoresensi hijau kekunung-kuningan
pada rambut yang sakit.
2. Kerion
Adalah reaksi peradangan yang berat pada tinea kapitis beupa pembengkakan yang
menyerupai sarang lebah dengan sebukan sel radang yang padat disekitarnya.
Kelainan ini dapat menimbulkan jaringan parut dan berakibat alopesia yang menetap.
3. Black dot ringworm
Terutama disebabkan oleh Trycophyton tonsurans dan Trycophyton violaceum.
Rambut yang terkena infeksi patah, tepat pada muara folikel, dan yang tertinggal
adalah ujung rambut yang penuh spora. Ujung rambut yang hitam di dalam folikel
rambut ini memberikan gambaran yang khas yaitu black dot.
Pengobatan.Pada Tinea kapitis yang disebabkan oleh Microsporum audouini dilakukan
pengobatan topikal dan disertai penyinaran dengan sinar X untuk merontokkan rambut di
bagian yang sakit.
Tinea barbe, Ditemukan pada pria. Transmisi tersering berasal dari alat cukur. Sebagian
besar disebabkan oleh organisme zoopilik yaitu T. mentagrophytes dan T.verrusocum.
Gambaran Klinis: Unilateral dan lebih sering di jenggot daripada di kumis. Terdapat tiga
bentuk, yaitu:
Tipe inflammatory
Biasanya disebabkan oleh T. mentagrophytes dan T.verrusocum. Tipe ini analog
dengan bentuk korion pada Tinea kapitis. Bentuk lesinya nodular dengan keropeng
seropurulen. Rambut pada area ini tidak bercahaya, rapuh dan terdapat purulen pada
akar rambut.
Tipe superfisial
Disebabkan oleh antropofili, bentuk menyerupai bakteri folikulitis dengan eritema
yang difus, perifolikular pustul dan papul. Rambut didaerah ini rapuh dan membuat
infeksi endothrix oleh T.violaceum.
Tipe circinate
Tinea barbe circinate memperlihatkan suatu batas vesikulopustular yang aktif dengan
pusat yang bersisik dan mirip seperti Tinea korporis.
Tinea kruris adalah dermatofitosis pada lipat paha, daerah perineum, dan sekitar anus.
Kelainan ini dapat bersifat akut atau menahun. Sebagian besar disebabkan oleh T.rubrum
dan Epidermophyton floccosum. Tinea kruris menyebar dengan kontak langsung dan
diperburuk dengan panas dan lembab. Terjadi tiga kali lebih sering pada pria daripada
wanita dan terjadi lebih sering pada orang dewasa daripada anak-anak. Gambaran klinis :
Lesi kulit dapat terbatas pada daerah genito-krural saja, atau meluas ke daerah sekitar
anus, daerah gluteus dan perut bagian bawah atau bagian tubuh lain. Kelainan kulit yang
tampak pada sela paha merupakan lesi berbatas tegas. Peradangan pada tepi lebih nyata
daripada daerah tengahnya. Efloresensi terdiri dari bermacam-macam bentuk. Bila
penyakit ini menjadi menahun dapat berupa bercak hitam disertai sedikit sisik. Erosi dan
keluarnya cairan biasanya karena garukan.
Tinea pedis dan Tinea manus (kutu air) ialah dermatofitosis pada kaki, terutama pada
sela-sela jari dan telapak kaki. Sedangkan Tinea manus menyerang telapak tangan dan
sela-sela jari tangan. Tinea manus didapatkan secara kontak langsung terhadap orang
atau binatang yang terinfeksi dan dari tanah. Tinea pedis banyak terlihat pada orang yang
dalam kehidupan sehari-hari banyak bersepatu tertutup disertai perawatan kaki yang
buruk dan para pekerja dengan kaki yang selalu atau sering basah. Disebabkan oleh
T.rubrum (yang paling sering), T. mentagrophytes, dan E. floccosum. Gambaran klinis ;
(1) Tinea pedis yang sering terlihat adalah bentuk interdigitalis. Diantara jari IV dan V
terlihat fisura yang dilingkari sisik halus dan tipis. Kelainan ini dapat meluas ke bawah
jari (subdigital) dan juga ke sela jari yang lain. Oleh karena daerah ini lembab, maka
sering dilihat maserasi. Aspek klinis maserasi berupa kulit putih dan rapuh. Pada suatu
ketika kelainan ini dapat disertai infeksi sekunder oleh bakteri sehingga terjadi selulitis,
limfangitis, limfadenitis, dan dapat pula terjadi erysipelas yang disertai gejala-gejala
umum. (2) Bentuk lain ialah moccasin foot. Pada seluruh kaki, dari telapak, tepi sampai
punggung kaki terlihat kulit menebal dan bersisik; eritema biasanya ringan dan terutama
terlihat pada bagian tepi lesi. Di bagian tepi lesi dapat pula dilihat papul dan kadang-
kadang vesikel. (3) Pada bentuk subakut terlihat vesikel, vesikopustul dan kadang-
kadang bula. Dimulai dari daerah sela jari kaki, kemudian meluas ke punggung kaki atau
telapak kaki. Isi vesikel berupa cairan jernih yang kental. Setelah pecah, vesikel tersebut
meninggalkan sisik yang berbentuk lingkaran disebut koleret. Jamur terletak di atap
vesikel. Semua bentuk yang dilihat di kaki dapat terjadi pula pada tangan.
Tinea unguium adalah kelainan kuku yang disebabkan oleh jamur dermatofita.
Gambaran Klinis : Bentuk ini mulai dari tepi distal atau distolateral kuku. Proses ini
menjalar ke proksimal dan di bawah kuku terbentuk sisa kuku yang rapuh. Leukonikia
trikofita Merupakan keputihan di permukaan kuku yang dapat dikerok untuk dibuktikan
adanya elemen jamur.
Tinea korporis (tinea sirsinata, tinea glabrosa, Scherende Flechte, kurap, herpes sircine
trichophytique) merupakan dermatofitosis pada kulit tubuh tidak berambut (glabrous
skin). Tinea korporis dapat ditransmisikan secara langsung dari manusia atau hewan
yang terinfeksi. Pada anak-anak lebih sering kontak dengan pathogen zoofilik khususnya
M.canis dari anjing atau kucing. Penyakit ini banyak diderita oleh orang-orang yang
kurang mengerti kebersihan dan banyak bekerja ditempat panas, yang banyak
berkeringat serta kelembaban kulit yang lebih tinggi. Predileksi biasanya terdapat
dimuka, anggota gerak atas, dada, punggung dan anggota gerak bawah. Bentuk yang
klasik dimulai dengan lesi-lesi yang bulat atau lonjong dengan tepi yang aktif. Dengan
perkembangan ke arah luar maka bercak-bercak bisa melebar dan akhirnya dapat
memberi gambaran yang polisiklis, arsiner, atau sinsiner. Pada bagian tepi tampak aktif
dengan tanda-tanda eritema, adanya papel-papel dan vesikel, sedangkan pada bagian
tengah lesi relatif lebih tenang. Bila tinea korporis ini menahun tanda-tanda aktif jadi
menghilang selanjutnya hanya meningggalkan daerah-daerah yang hiperpigmentasi saja.
Kelainan-kelainan ini dapat terjadi bersama-sama dengan Tinea kruris.
Penyebab utamanya adalah : T.violaseum, T.rubrum, T.metagrofites. Mikrosporon
gipseum, M.kanis, M.audolini. penyakit ini sering menyerupai :
1. Pitiriasis rosea
2. Psoriasis vulgaris
3. Morbus hansen tipe tuberkuloid
4. Lues stadium II bentuk makulo-papular.
Gambaran klinis
1. Kelainan yang dilihat dalam klinik merupakan lesi bulat atau lonjong, berbatas tegas
terdiri atas eritema, skuama, kadang-kadang dengan vesikel dan papul di tepi.
Kadang-kadang terlihat erosi dan krusta akibat garukan. Lesi pada umumnya
merupakan bercak-bercak terpisah satu dengan yang lain, selain itu dapat terlihat lesi
dengan pinggir yang polisiklik, karena beberapa lesi kulit yang menjadi satu.
2. Pada tinea corporis yang menahun, tanda radang mendadak biasanya tidak terlihat
lagi. Kelainan ini dapat terjadi pada tiap bagian tubuh dan bersama-sama dengan
kelainan pada sela paha. Dalam hal ini disebut tinea corporis et cruris. Bentuk
menahun yang disebabkan oleh Trichophyton rubrum biasanya dilihat bersama-sama
dengan tinea unguium.
3. Bentuk khas tinea korporis yang disebabkan oleh Trichophyton concentricum disebut
tinea imbrikata. Dimulai dengan papul berwarna coklat, yang perlahan-lahan menjadi
besar. Stratum korneum bagian tengah ini terlepas dari dasarnya dan melebar. Proses
ini, setelah beberapa waktu mulai lagi dari bagian tengah, sehingga terbentuk
lingkaran-lingkaran skuama yang konsentris. Pada permulaan infeksi penderita dapat
merasa sangat gatal, akan tetapi kelainan yang menahun tidak menimbulkan keluhan
pada penderita. Pada kasus menahun, lesi kulit kadang-kadang dapat menyerupai
iktiosis.