tiitk lembek

10
LAPORAN LABORATORIUM UJI BAHAN JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung Subjek : Pengujian Titik Lembek Topik : Uji Titik Lembek No. Uji : 4 I. REFERENSI 1. SNI-2434-1991, Metode Pengujian Titik Lembek Aspal 2. RSNI S-01-2003, Spesifikasi Aspal Berdasarkan Titik lembek II. TUJUAN Untuk menemukan angka titik lembek aspal dan ter yang berkisar antara 30 0 C sampai 200 0 C dengan cara ring and ball. III. DASAR TEORI Titik lembek adalah suhu pada saat bola baja, dengan berat tertentu, mendesak turun suatu lapisan aspal yang tertahan dalam cincin berukuran tertentu, sehingga aspal tersebut menyentuh pelat dasar yang terletak dibawah cincin pada ketinggian tertentu, sebagai akibat kecepatan pemanasan tertentu. Aspal adalah material termoplastik yang secara bertahap mencair, sesuai dengan pertambahan suhu dan berlaku sebaliknya pada pengurangan suhu. Perilaku/respon material aspal tersebut terhadap suhu pada prinsipnya membentuk suatu spektrum/beragam, tergantung dari komposisi unsur- unsur penyusunnya.

Upload: rulia-kusuma-ningrum

Post on 16-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pembahasan Untuk menemukan angka titik lembek aspal dan ter yang berkisar antara 300 C sampai 2000C dengan cara ring and ball.

TRANSCRIPT

LAPORAN LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPILPOLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung

Subjek : Pengujian Titik LembekTopik : Uji Titik LembekNo. Uji : 4

I. REFERENSI 1. SNI-2434-1991, Metode Pengujian Titik Lembek Aspal 2. RSNI S-01-2003, Spesifikasi Aspal Berdasarkan Titik lembek

II. TUJUANUntuk menemukan angka titik lembek aspal dan ter yang berkisar antara 300 C sampai 2000C dengan cara ring and ball.III. DASAR TEORITitik lembek adalah suhu pada saat bola baja, dengan berat tertentu, mendesak turun suatu lapisan aspal yang tertahan dalam cincin berukuran tertentu, sehingga aspal tersebut menyentuh pelat dasar yang terletak dibawah cincin pada ketinggian tertentu, sebagai akibat kecepatan pemanasan tertentu. Aspal adalah material termoplastik yang secara bertahap mencair, sesuai dengan pertambahan suhu dan berlaku sebaliknya pada pengurangan suhu. Perilaku/respon material aspal tersebut terhadap suhu pada prinsipnya membentuk suatu spektrum/beragam, tergantung dari komposisi unsur-unsur penyusunnya. Untuk mengetahui titik lembek aspal maka dilakukan pengujian dengan Metoda Ring And Ball.Karena pelembekan bahan-bahan aspal tidak terjadi secara sekejap pada suhu tertentu, tapi lebih merupakan perubahan suhu. Oleh sebab itu, setiap prosedur yang dipergunakan untuk menentukan titik lembek aspal, hendaknya mengikuti sifat dasar tersebut, artinya penambahan suhu pada percobaan hendaknya berlangsung secara gradual dalam jenjang yang halus.Titik lembek sangat penting digunakan pada saat pengaspalan hotmix. Pada pengerjaan dilapangan titik lembek diperlukan pada saat pencampuran antara aspal dengan agregat, karena pada kondisi panas aspal memerlukan suhu tertentu untuk mencapai panas optimum sehingga pencampuran antara aspal dengan agregat dapat tercapai dan tidak terjadi bleeding.Bila pemadatan dilakukan pada kondisi terlalu panas maka akan menyebabkan sulit tercapainya kepadatan yang optimal karena campuran selalu bergerak bila dipadatkan. Hubungan terhadap pelaksanaan bersama-sama dengan penetrasi adalah : Dalam pencampuran, penghamparan dan pemadatan. Suhu luar dan kecepatan lalu lintas.Bila pemadatan dilakukan pada kondisi terlalu dingin dapat mengakibatkan terjadi keretakan, rongga-rongga yang tidak terkendali, campuaran menjadi homogen mengakibatkan kepadatan tidak optimal dan pencampuran susah dilaksanakan.Titik lembek dapat digunakan untuk menentukan Penetration Index dengan rumus :

PI =

A = Dimana : PI= Penetration index (-1 < PI < +1)Pen = Angka penetrasiTL = Titik lembek (C)PI> 1 = aspal tidak peka terhadap temperatur ( keras )NoJenis PengujianSatuanMetodePersyaratan

Pen 40Pen 60Pen 80Pen 120Pen 200

1Titik LembekCSNI 06-2434-199151 - 6350 - 5846 54120 - 150200 300

Pengujian titik lembek sebagai parameter sensitivitas aspal terhadap suhu. Klasifikasi aspal keras berdasarkan titik lembek menurut RSNI S-01-2003, dapat dilihat pada Tabel 1. (Tabel persyaratan aspal berdasarkan titik lembek)Tabel 1. Klasifikasi aspal keras RSNI S-01-2003IV. PERALATAN DAN BAHAN4.1 PeralatanNo.Nama PeralatanGambarKeterangan

11 Set alat Uji

Terdiri dari :1. Bola baja diameter 9,53 mm berat 3,50 0,05 gr.Digunakan sebagai beban2. Cincin kuningan,diameter dalam 19,85 mm dan diameter luar 23,026 mm.3. Dudukan benda uji

2.Plat KacaTempat untuk menyimpan cincin ketika di isi benda uji

3.Termometer

Alat yang digunakan untuk mengukur suhu.

4.Bejana GelasTempat untuk menyimpan alat uji dalam pengujian, kapasitas 1000 ml

5.CutterAlat untuk meratakan permukaan benda uji

6.Katel, kompor dan sendokAlat untuk mencairkan benda uji

7.PenjepitAlat untuk menjepit benda uji

8.Kompor Alat untuk memanaskan benda uji

3.2 Bahan1. Aspal keras2. Gliserin dan talc3. Air suling 4. Es batu

V. PROSEDUR PENGUJIAN1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.2. Panaskan benda uji (aspal) perlahan-lahan sambil diaduk terus-menerus hingga aspal cair secara keseluruhan. Suhu aspal berada sekian derajat diatas titik lembek.3. Lapisi plat kaca dengan campuran talk dan gliserin agar aspal tidak menempel pada plat kaca. Lalu letakan cincin di atas plat kaca.(Gambar.1)4. Tuangkan aspal kedalam cincin. Diamkan pada suhu sekurang-kurangnya 80C dibawah titik lembeknya sekurang-kurangnya selama 30 menit. (Gambar.2)5. Setelah dingin, ratakan permukaan contoh dalam cincin dengan cutter yang telah dipanaskan. (Gambar.3)

( (Gambar.1) (Gambar.2) (Gambar.3)6. Masukkan dudukan cincin, bola ring serta benda uji yang telah diratakan kedalam freezer agar tercapai suhu 50.7. Isilah bejana dengan aquades sekitar 700ml.8. Tambahkan es batu kedalam bejana gelas agar tercapai suhu 5C, sehingga volume air sekitar 1000ml.9. Masukkan satu set alat pengujian titik lembek kedalam bejana, dan letakkan termometer pada bagian tengahnya. (Gambar.4) 10. Tunggu selama 15 menit dan pastikan agar suhunya tetap pada 5 0C, dengan cara menambah atau mengurangi es batu pada bejana. (Gambar.5) 11. Panaskan bejana sehingga kenaikan suhu berkisar 5C per menit. (Gambar.6) (Gambar.4) (Gambar.5) (Gambar.6)

VI. DATA DAN PERHITUNGAN6.1 DataDari hasil pengujian,aspal keras tergolong pen 40, dapat dilihat pada Tabel 2. (Tabel data hasil pengujian)Tabel 2. (Tabel data hasil pengujian)No.Suhu yang diamatiNomor Contoh

Waktu (Detik)Suhu Titik Lembek (oC)

oCIIIIII

1500Kanan = 53oC

Kiri = 53.2oCKanan = 50oC

Kiri = 51oC

21086.482.8

315141126.6

420207150

525261.6196.2

630322.8259.2

735391.2366.6

840481.2438

945512.4507.6

1050567.6581.4

Rata-rata titik lembek (oC)53.150.5

51.8

6.2 Perhitungan Perhitungan nilai PI :

PI =

A = Mis : Penetrasi = 49.55

Maka :

VII. KESIMPULAN

Dari hasil pengujian titik lembek, didapat rata rata titik lembek aspal yaitu 51.8C. Dengan demikian benda uji (aspal) tersebut memenuhi syarat aspal pen 40, 60, 80, 120, 200 (RSNI S-01-2003). Dengan harga PI yaitu 0,769 maka aspal tersebut memiliki nilai kepekaan yang rendah terhadap suhu (menedekati keras), hal itu dikarenakan harga PI yang nilainya mendekati -1.

Bandung, 13 April 2015Penanggung jawab

Eka WahyuniNIM 131121043Pembimbing

Jul Endawati,Ir,M.ScNIP. 195707031982032001