th.xiii/26 juni 2015 -...

8
1 KRONIK EDISI 85/TH.XIII 26 Juni 2015 85 th.XIII/26 Juni 2015 edisi elektronik Teknik pengolahan sayur berupa penumisan ternyata dapat mempertahankan kandungan senyawa kelompok glukosinolat dalam sayuran. Sementara itu, fermentasi dapat menyebabkan turunnya senyawa tersebut di dalam produk sayur yang dihasilkan. Demikian sebagian kesimpulan yang disampaikan oleh Probo Y. Nugrahedi, dosen di program studi Teknologi Pangan, Unika Soegijapranata, dalam ujian terbuka doktoral pada hari Kamis, 11 Juni lalu, di Universitas Wageningen, Belanda. Glukosinolat merupakan kelompok senyawa metabolit sekunder yang banyak terdapat di berbagai sayuran kelompok Brassica, seper misalnya brokoli, kol, kembang kol, dan berbagai macam sawi. Senyawa glukosinolat ini dapat terpecah menghasilkan berbagai senyawa akf, khususnya isothiocyanate yang diduga kuat berperan dalam penurunan risiko terhadap penyakit kanker terutama pencernaan. Dalam studinya berjudul Glucosinolates during preparaon of Brassica vegetables in Indonesia, diteli pengaruh beberapa cara pengolahan sayur yang lazim dilakukan di Indonesia, di antaranya penumisan, pengukusan, dan fermentasi. Produk pengukusan yang diteli berupa kol gulung kukus yang biasa diproduksi oleh pedagang siomay, sedangkan produk fermentasi berupa sayur asin. Di hadapan empat penguji dari Universitas Wageningen, Belanda dan Universitas Ghent, Belgia, disampaikan bahwa melalui penelian ini diharapkan dapat dilakukan opmalisasi cara pengolahan yang biasa dilakukan di rumah tangga ataupun warung dan rumah makan sehingga nannya dapat menghasilkan makanan dengan senyawa menyehatkan dalam jumlah yang opmal. Dari lima bagian studi yang dilakukan, sebanyak dua studi telah berhasil dipublikasikan di jurnal ilmiah internasional, satu studi sudah diterima untuk dipublikasikan, dan dua lainnya masih dalam proses review. Studi ini dilakukan di bawah bimbingan para profesor dari Universitas Wageningen maupun Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Upload: dangnguyet

Post on 08-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1KRONIK EDISI 85/TH.XIII 26 Juni 2015

85th.XIII/26 Juni 2015

edisi elektronik

Teknik pengolahan sayur berupa penumisan ternyata dapat mempertahankan kandungan senyawa kelompok glukosinolat dalam sayuran.

Sementara itu, fermentasi dapat menyebabkan turunnya senyawa tersebut di dalam produk sayur yang dihasilkan. Demikian sebagian kesimpulan yang disampaikan oleh Probo Y. Nugrahedi, dosen di program studi Teknologi Pangan, Unika Soegijapranata, dalam ujian terbuka doktoral pada hari Kamis, 11 Juni lalu, di Universitas Wageningen, Belanda.

Glukosinolat merupakan kelompok senyawa metabolit sekunder yang banyak terdapat di berbagai sayuran kelompok Brassica, seperti misalnya brokoli, kol, kembang kol, dan berbagai macam sawi. Senyawa glukosinolat ini dapat terpecah menghasilkan berbagai senyawa aktif, khususnya isothiocyanate yang diduga kuat berperan dalam penurunan risiko terhadap penyakit kanker terutama pencernaan.

Dalam studinya berjudul Glucosinolates during preparation of Brassica vegetables in Indonesia, diteliti pengaruh beberapa

cara pengolahan sayur yang lazim dilakukan di Indonesia, di antaranya penumisan, pengukusan, dan fermentasi. Produk pengukusan yang diteliti berupa kol gulung kukus yang biasa diproduksi oleh pedagang siomay, sedangkan produk fermentasi berupa sayur asin.

Di hadapan empat penguji dari Universitas Wageningen, Belanda dan Universitas Ghent, Belgia, disampaikan bahwa melalui penelitian ini diharapkan dapat dilakukan optimalisasi cara pengolahan yang biasa dilakukan di rumah tangga ataupun warung dan rumah makan sehingga nantinya dapat menghasilkan makanan dengan senyawa menyehatkan dalam jumlah yang optimal.

Dari lima bagian studi yang dilakukan, sebanyak dua studi telah berhasil dipublikasikan di jurnal ilmiah internasional, satu studi sudah diterima untuk dipublikasikan, dan dua lainnya masih dalam proses review. Studi ini dilakukan di bawah bimbingan para profesor dari Universitas Wageningen maupun Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

2 KRONIK EDISI 85/TH.XIII26 Juni 2015

Unika Soegijapranata menargetkan mahasiswanya bertumbuh menjadi pribadi yang utuh, baik dari aspek profesional keilmuan maupun kepribadian. Hal ini memang disyaratkan oleh konstitusi apostolik tentang universitas katolik.

“Cita-cita yang idealis ini perlu untuk diukur apakah sudah tercapai atau belum. Maka universitas mengadakan program Student of the Year (SOTY) ini,”tutur Lita Widyohastuti, wakil rektor (WR) III.

Ia juga menambahkan bahwa inti dari program ini adalah media untuk mengevaluasi proses pendidikan yang telah dilakukan kepada mahasiswa. Program ini juga merupakan ajang untuk memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang dinilai telah mencapai keunggulan yang utuh.

Program ini merupakan program tahunan. Namun ada yang berbeda dalam SOTY tahun ini. “Persyaratan untuk dapat

mengikuti ajang ini kami kembangkan. Yang dulunya perwakilan program studi, tahun ini setiap fakultas mengirimkan dua wakil. Dua wakil itu ialah satu dari angkatan 2012 dan satu mahasiswa lagi dari angkatan 2013,” imbuh dosen Fakultas Psikologi ini ketika diwawancara wartawan Kronik, Jumat (29/05) di Wisma Angela Patrick Bandungan.

Lalui Tiga Tahap Seleksi

Hingga berita ini diturunkan, calon peraih gelar Student of the Year telah melewati dua tahap seleksi. Tahapan yang sudah dilewati ialah tahap seleksi naskah dan bukti fisik, serta seleksi melalui karantina. Dari dua proses seleksi itu tersisa tujuh mahasiswa. Mereka adalah Setya Tantra Nur B. (FAD), Lorentia Santoso (FTP), Pouw Ivan Jaya M. W (FEB), Kinanti Widyaningsih (FPsi), Monica Christiana W. (FPsi), Ong, Cindy Corazon C. (FTP) dan Yonetha Putri Tantowijaya (FBS).

Mereka telah diuji melalui 5 aspek penilaian. Kelima aspek yang dinilai ialah kegiatan ekstra & intra kampus, karya tulis, kemampuan berbahasa Inggris, kepribadian serta wawasan. Penguji untuk kelima aspek ini dilakukan oleh dosen-dosen dari berbagai disiplin ilmu. Pada tahap seleksi naskah dan bukti fisik serta tahap karantina, ada 6 juri yang menilai, yaitu Octanianus Digdo H, Angelika Riyandari, V Kristina Ananingsih, Ferdinand Hindiarto, Cicilia Tanti Utami dan Agustinus Eko S.

Ketujuh mahasiswa ini nantinya juga akan diuji publik. Sedianya uji publik akan diselenggarakan Kamis, 18 Juni 2015 di Ruang Theatre gedung Thomas Aquinas. Ada tiga dosen juga yang akan menilai, yaitu Ridwan Sanjaya, Rudyanto Soesilo, Benediktus Danang Setianto atau yang karib disapa Benny. Para mahasiswa dan semua pihak yang ingin menyaksikan diundang untuk terlibat dalam uji publik ini. (TeoDomina)

Calon SOTY 2015 ketika melakukan action di Pasar Bandungan

Rangakain acara Student of the Year (SOTY) 2015 selesai dilaksanakan Kamis (18/6). Kecuali pada tahun 2012, sejak SOTY 2010 hingga SOTY 2015 piala juara pertama selalu dibawa ke Gedung Albertus, markas besar Fakultas Teknologi Pertanian.

Lorentia Santoso berhasil mendapat skor tertinggi dari ketujuh finalis. “Mereka (para finalis) telah diuji melalui 5 aspek penilaian. Kelima aspek yang dinilai ialah kegiatan ekstra & intra kampus, karya tulis, kemampuan berbahasa Inggris, kepribadian serta wawasan. Penguji untuk kelima aspek ini dilakukan oleh dosen-dosen dari berbagai disiplin ilmu,” tutur Lita Widyohastuti, Wakil Rektor 3.

Mahasiswi bernama panggilan Lolo ini memang dikenal mempunyai soft-skill yang baik. Hal ini dibuktikan dengan aktivitasnya di organisasi mahasiswa (ormawa) baik fakultas maupun tingkat universitas. Selain itu, ia juga berprestasi di bidang keilmuan (hard-skill). Belum lama ini ia melakukan penelitian di negeri gajah putih, Thailand.

Judul paper yang mengantar Lolo meraih posisi pertama ialah “Menghargai Makanan sebagai Wujud Menghargai Sesama”. Dari judul tersebut ditarik menjadi sebuah tagline yang berbunyi “Hi, what do you eat today? A Campaign Against the Eating Gap”.

Lorentia Santoso-FTP (kanan) Pouw Ivan Jaya MW-FE, di posisi kedua (tengah) dan Monica Christina W.-FPsi, juara ketiga (second runner up)

3KRONIK EDISI 85/TH.XIII 26 Juni 2015

Lolo mengaku persiapan mengikuti SOTY, termasuk pembuatan paper tersebut, membutuhkan usaha lebih. Terutama soal pembagian waktu. Maklum, alumna SMA Loyola ini menjabat ketua Senat Mahasiswa FTP periode 2014/2015. “Waktu itu banyak tantangan, misalnya saat karantina yang harinya bertabrakan dengan training wajib FTP selama 5 hari,” tuturnya ketika diwawancara Kronik via jejaring sosial.

Dukungan Teman-teman

Meskipun sejibun tanggung jawab ia emban, Lolo tak mengerjakan itu sendirian. “Selama persiapan saya tidak bekerja sendiri. Banyak teman yang turut mendukung dan membantu persiapan saya,” kata perempuan yang menjadi anggota Senat Mahasiswa Universitas periode 2013/2014 ini.

Untuk mengimplementasikan konsep dalam paper-nya, Lolo membuat kartu pos. Kartu pos itu digunakan sebagai sarana kampanye. Dalam pengerjaan inilah ia banyak dibantu teman-temannya. “Pertama untuk pembuatan kartu pos, saya minta tolong teman-teman yang hobi fotografi untuk observasi

dan hunting bersama. Teman lain juga ikut mematangkan konsep,” imbuh perempuan bertanggal lahir 12 Juni 1994 ini.

Selain itu, kemampuan Lolo untuk memotivasi dan menggerakkan orang lain juga terbukti lewat bagaimana ia mendistribusikan kartu pos yang telah didesain. “Saya tidak bekerja sendiri, saya dibantu teman-teman untuk menyebar (kartu pos) di beberapa mall sekaligus melakukan kampanye kecil,” tuturnya. Akun online serta penggalangan dana sederhana untuk pembiayaan proyeknya juga ia lakukan bersama kawan-kawannya.

Bukan hanya Lolo sendiri yang menerima penghargaan SOTY. Ada Pouw Ivan Jaya MW dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, di posisi kedua. Dan piala second runner up dibawa mahasiswi Fakultas Psikologi, Monica Christina W, ke gedung Antonius. (TeoDomina)

Jumat malam, (12/6) semarak kemeriahan terpancar di halaman Balai Kota Semarang. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Psikologi bidang minat bakat, sukses mengadakan acara tahunan sebagai wadah bagi UKM, Pra UKM dan Club, untuk mengapresiasi talenta dan kresi para mahasiswa.

Acara yang sukses dengan nama “Sinergi 2015” ini mengemas semua penampilan dalam mahakarya warga psikologi dengan tema “Surprising The World”. “Dengan maksud ingin membuat gerakan baru yang beda dari biasanya, kami mengangkat budaya Jawa yang semakin diabaikan anak muda,” kata Hilda Kharisma, ketua panitia.

Adhitia Sofyan yang membius penonton dengan suara merdunya.

Tema yang sangat menarik ini, terwujud nyata dari penampilan Psikoplak dengan alat perkusinya dari barang bekas, Psikodance dengan tarian dan pakaian adat, Psipomboys dengan keunikannya para lelaki berdandan seperi seorang wanita, Persona beratraksi dengan dramanya, dan Psikustik yang tak kalah menarik dengan alunan musik-musik dan suara merdu. Semua penampilan berhasil membius penonton dengan menampilkan sesuatu yang unik, meriah dan mengandung nilai budaya didalamnya.

Kemeriahan tidak berhenti dalam mahakarya warga psikologi. Band-band terkenal di kota Semarang yaitu Kata Mata, Gold Thief dan Aljabar turut serta

memeriahkan dan menambah semarak suasana dalam keindahan seni warga psikologi.

Rangkaian acara diakhiri oleh Adhitia Sofyan sebagai bintang tamu dengan lagu-lagunya yang melow. Ia sukses membuat penonton bergumul dengan perasaan dan terlihat menikmati.

Sinergi 2015, suatu acara yang menjadi tidak biasa berkat bakat dan talenta yang luar biasa dari warga psikologi. Kerja keras para panitia, terbayar dengan suksesnya acara dalam memberi manfaat dan inspirasi bagi kaum muda. “Jadilah selalu pencetak sejarah, jangan hanya menjadi pengikut dan penikmat,” begitulah pesan dari ketua panitia. (telis)

4 KRONIK EDISI 85/TH.XIII26 Juni 2015

Jumat malam (20/6) bekas lapangan basket Unika Soegijapranata tampak riuh dan gemuruh. “Kepriwe? Weteng e kencot maning?” tutur seorang laki-laki dengan logat Banyumasan kental dari atas panggung. Mendengar itu para penonton pun terpingkal-pingkal.

Komedian bernama Yoga Tri Waluyo itu kemudian mengatakan, ”Penonton, Anda jangan main-main dengan logat Banyumas. Kami itu juga punya verb 1, verb 2. Untuk mengatakan kamu, ada ko, verb 2-nya kon, verb 3-nya rika.” Cara bicara dan wajah sok serius Yoga membuat suasana makin lucu.

Salah satu UKM di FEB yang menampilkan pompomboys.

Malam itu memang ada acara yang bertajuk Stand Up Economy (SUE). Acara ini dimotori oleh bidang minat dan bakat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

Selain Yoga yang adalah anggota klub Stand Up Comedy Semarang, acara ini sebenarnya diselenggarakan untuk menjadi wadah UKM-UKM di FEB mengapresiasi seni. “Acara ini sebenarnya buat teman-teman UKM. Tujuannya adalah untuk mengeksplorasi bakat dari teman-teman UKM agar bisa dilihat publik,” tutur Andreas Pungkas Rubiyandono, kepala bidang minat bakat BEM FEB.

Pemilik nama panggilan Biyan ini kemudian menambahkan bahwa sebenarnya ada 6 UKM di FEB yang seharusnya tampil. “Tapi yang bisa tampil di acara ini ada 4 UKM, yaitu Dian Fenata, PPM (Pelayanan Pastoral Mahasiswa), WSM (Wadah Seni Mahasiswa), dan Mahepala (Mahasiswa Ekonomi Pecinta Alam),” imbuhnya.

Menurut Biyan acara dari bidang minat bakat tahun ini beda dari tahun-tahun sebelumnya. “Kalau sebelumnya kan hampir seluruh penampil berasal dari luar. Kali ini kami mengharuskan penampilnya ya dari kami sendiri. Dari kita, oleh kita, untuk kita. Begitu istilahnya. Yang lain kami undang agar semakin meriah saja,” imbuh mahasiswa berambut gondrong ini.

Selain dari FEB sendiri, acara ini juga dimeriahkan oleh 3 komunitas lain. Ada komunitas pencinta anjing, pencinta reptil, dan klub motor vespa.

Penikmat acara ini ternyata juga bukan hanya dari Unika Soegijapranata saja. “Saya denger di Unika ada acara yang ada stand up comedy-nya. Saya kan seneng nonton stand up comedy jadi ya tertarik buat datang,” tutur Anastasia Putri, karyawati sebuah perusahaan di Semarang.

Selain Stand Up Comedy Semarang, pemeriah acara ini yang berasal dari luar FEB ada Arselia, kelompok beatbox semarang (BCOS), dan Band Rastaline. (teodomina)

“Dari kita, oleh kita,

untuk kita

5KRONIK EDISI 85/TH.XIII 26 Juni 2015

Indonesia saat ini, telah dihadapkan pada permasalahan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau pasar tunggal di Asia Tenggara yang akan dimulai pada akhir 2015 mendatang. Bagi Indonesia MEA dapat memberikan dampak positif dan negatif, namun yang penting perlu disiapkan kualitas sumberdaya manusianya (kualitas SDM) dan juga kualitas produk lokal yang dihasilkan. Salah satu hal terkait dengan bidang pangan, langkah yang dapat digunakan untuk mengatasinya adalah dengan pengingkatan kualitas dan inovasi dari pangan lokal.

Salah satu pangan lokal yang memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan adalah ‘koro’. Koro merupakan kelompok polong-polongan yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif kedelai karena kandungan gizinya yang baik dan seimbang (tinggi kadar protein dan karbohidrat namun rendah kadar lemaknya). Koro memiliki beragam jenis seperti koro benguk (Mucuna pruriens), koro pedang (Canavalia ensiformis), koro gude (Cajanus cajan) dan masih banyak lainnya. Pemanfaatan koro yang sering digunakan sebagai bahan pengganti kedelai adalah untuk pembuatan tempe. Seiring dengan berjalannya waktu, koro dapat juga dimanfaatkan untuk pembuatan tepung, kue-kue kering, selai, nugget, minuman, tahu, kecap, dll.

Himpunan Mahasiswa Peduli Pangan Indonesia Komsat Unika Soegijapranata pada hari Sabtu, tanggal 13 Juni 3015 telah menyelenggarakan kegiatan Hari Koro. Kegiatan

yang merupakan serangkaian acara Dies Natalis Fakultas Teknologi Pertanian unika Soegijapranata ke 20 tahun ini terdiri dari dua rangkaian acara yaitu seminar dengan tema “Globalisasi Koro, Solusi Untuk Menghadapi MEA 2015” dan exhibition yang terkait dengan produk-produk koro. Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk membuat “Hari Koro” menjadi tradisi dan pelopor bagi berkembangnya hari-hari pangan yang lain, dan mengenalkan koro pada mahasiswa Unika Soegijapranata serta masyarakat umum.

Adapun pembicara dalam seminar tersebut yaitu

• Ibu Titik Sasanti, S.Pt. Direktur Yayasan Gita Pertiwi, selaku Lembaga Swadaya Masyarakat yang salah satu kegiatannya adalah mendampingi petani dalam bididaya koro.

• Ibu Dr. Ir. Christiana Retnaningsih, MP., dosen Fakultas Teknologi Prtanian Program Nutisi dan Teknologi Kuliner unika Soegijapranata, yang banyak melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terkait dengan koro.

• Ibu Tri Barokah, selaku ketua UKM damar Sindoro Sumbing dari Kabupaten Temanggung, yang banyak berkecimpung dalam aneka olahan pangan berbasis koro pedang.

Seminar dan pameran produk olahan koro dihadiri oleh mahasiswa sekitar 200 orang dari berbagai perguruan tinggi seperti Unika Soegijapranata, Universitas Diponegoro, Universitas PGRI Semarang, dll. (Angela, dan tim)

6 KRONIK EDISI 85/TH.XIII26 Juni 2015

Penggunaan pewarna alami menjadi topik bahasan yang menarik sebagaimana disampaikan oleh narasumber Seminar Series dan Book Launch yang ke-3 yaitu Dr. V. Kristina Ananingsih, MSc. pada Senin, 15 Juni 2015. Seminar Series diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis ke-20 Fakultas Teknologi Pertanian Unika Soegijapranata. Secara lebih luas, narasumber membahas mengenai potensi berbagai pewarna alami yang dapat ditemukan di Indonesia. Selanjutnya, secara lebih rinci disampaikan metode pengeringan yang tepat untuk mengolah serbuk pewarna alami bit merah. Pada kesempatan ini juga dilakukan Book Launch “Pengolahan Serbuk Pewarna Alami Bit Merah”.

Berbagai warna dapat dihasilkan menggunakan pewarna alami dari bagian yaitu umbi, rimpang, batang, daun, bunga dan biji. Bahan pewarna alami yang diulas antara lain ketela ungu, kayu secang, daun suji, daun jati, bunga telang dan bunga kesumba. Pigmen pewarna alami tersebut juga memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Sebagai contohnya, senyawa aktif antosianin yang menghasilkan warna merah, biru dan ungu pada bunga rosela, bunga telang dan ketela ungu, mempunyai kandungan antioksidan yang tinggi dan dapat digunakan untuk mencegah penyakit diabetes dan aterosklerosis. Aplikasi pewarna alami pada berbagai produk pangan juga diulas dalam Seminar ini, seperti pada

produk mie, bakeri, puding dan makanan tradisional.

Ekstrak pewarna alami dapat diolah menjadi bentuk serbuk untuk memperpanjang umur simpan serta memberikan kenyamanan bagi konsumen yang menggunakannya. Teknologi pengeringan semprot dipilih karena pengeringan dapat dilakukan dalam waktu yang singkat. Penggunaan bahan mikroenkapsulat yaitu maltodextrin juga dapat menambah rendemen serbuk bit merah dan melindungi kerusakan senyawa aktif di dalam bit merah. Diharapkan, penambahan serbuk bit merah dalam berbagai produk pangan dapat memberikan manfaat sebagai pewarna alami dan sumber antioksidan.(tp)

Proyek Paltrow City yang mempunyai luas kurang lebih 1,5 ha dan terletak di daerah Tembalang Semarang, pada tanggal 26 – 28 Mei 2015 dikunjungi oleh 83 mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Unika Soegijapranata.

“Proyek tersebut rencana akan dibuat apartemen, area komersial, fasilitas umum dan hotel” ujar Bapak Wiryawan Widhiyarto, sebagai Manajer Konstruksi di proyek tersebut. Kaitannya dengan kunjungan selama 3 hari tersebut, diharapkan mahasiswa mengetahui secara langsung cara kerja konsultan dalam menangani dan menyelesaikan permasalahan yang ada di dalam proyek. Selain itu, kunjungan ini juga dikhususkan untuk mahasiswa yang mengambil mata kuliah Manajemen Konstruksi dengan koordinator Sdr. Febri Satrio Nugroho dan dibimbing oleh Bapak Ir. KRAT. RM. Endro Gijanto R., SH., MBA., MM selaku dosen dari mata kuliah tersebut.

“Kita sebagai konsultan manajemen konstruski harus independen dan menegakkan 3 kriteria BMW yaitu biaya, mutu dan waktu.” imbuh Wiryawan dalam sesi dialog dengan para mahasiswa.

Diharapkan setelah kunjungan ini mahasiswa memiliki pandangan setelah lulus dan menerapkan ilmu- ilmu yang didapat dalam kunjungan ini apabila ingin terjun menjadi konsultan. (ags)

TEKNIK SIPIL UNIKA

KE PROYEK PALTROW CITY

7KRONIK EDISI 85/TH.XIII 26 Juni 2015

Kesulitan anak-anak dalam menahan lapar saat menjalankan ibadah puasa selama bulan ramadhan menjadi sumber inspirasi bagi sekelompok mahasiswa untuk menciptakan game. Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi-Game Technology UNIKA Soegijapranata merilis game Berkah Ramadhan yang mengemas konsep game sederhana yang mengajarkan anak-anak untuk menangkal godaan-godaan ketika berpuasa. Kelompok mahasiswa ini berkreasi menciptakan sebuah game inovatif untuk anak-anak usia 6-12 tahun , yang terdiri dari Jeremy Albert, Anto Sadewo, Okky Octavia, Reni Dwi P., Michael Satrio P., dan Be Michael.

Game ini yang diberi nama Berkah Ramadhan karena bertepatan dengan bulan puasa. Berpuasa tidak hanya berbicara tentang menahan lapar dan haus saja, namun juga menjadikan anak-anak belajar tentang nilai-nilai agama

Mahasiswa IKOM Rilis Game Spesial Ramadhan

dalam menjalankan ibadah puasa yang mendatangkan berkah. Game ini dirilis pada hari ini (22/6) yang dikemas dengan menarik dan bernuansa Islami cocok untuk menemani hari puasa si kecil yang dapat diunduh melalui google play store “Berkah Ramadhan”.

Awal mula pembuatan game ini memang untuk keperluan tugas, namun tak diduga game ini justru menjadi menarik dan layak untuk dikembangkan lebih lagi. Bersamaan dengan event puasa dan ramadhan, menjadikan Berkah Ramadhan ini sebagai inovasi dalam dunia game. Selain mudah dimainkan, game ini juga mempunyai nilai-nilai Islami yang mudah dipahami oleh anak-

anak.

Walaupun dengan latar belakang agama yang berbeda-beda tidak membuat Jeremy dan team kesulitan dalam menciptakan konsep game, dengan keahlian masing-masing yang dimiliki oleh setiap anggota menjadikan Berkah Ramadhan terselesaikan dalam kurun waktu 2 minggu saja. Harapan Jeremy dan kawan-kawan dalam perkembangan game adalah supaya banyak creator game menciptakan permainan-permainan yang tidak hanya untuk kesenangan saja namun juga bermanfaat untuk para penggunanya, malahan bisa menjadi berkah bagi kehidupan. (jow)

Solusi Menahan Lapar Saat Berpuasa Dengan Bermain Game

Rektor UNIKA (Prof. Y. Budi Widianarko) bersama Rektor UNICAL (Prof. Gino Mirpocle Crisci) dan Manajer Kerjasama Internasional UNICAL (Dr. Gianpero Barbuto) seusai penandatanganan naskah kerjasama.

Pada tanggal 17 Juni 2015 yang lalu Rektor UNIKA Soegijapranata, Prof. Dr. Y. Budi Widianarko dan Rektor Universitas Calabria (UNICAL), Italia Prof. Dr. Gino Mirocle Crisci menandatangani naskah kerjasama pendidikan dan ilmiah antara kedua lembaga tersebut. UNICAL adalah salah satu universitas negeri di Italia, yang berada di region Calabria, Italia Selatan. Yang khas dari UNICAL adalah keberadaannya dalam satu kampus seluas 200 hektar. Hal ini menempatkan UNICAL satu-satunya universitas di Italia yang berwujud kampus. Sepanjang sejarah kerjasama internasional UNICAL selama ini, UNIKA Soegijapranata adalah perguruan tinggi Indonesia pertama yang menjadi mitranya.

Fokus kerjasama antara UNICAL dan UNIKA adalah mobilitas (pertukaran) dosen dan mahasiswa. Dosen dari UNIKA akan mendapat kesempatan untuk menjadi visiting scholar di UNICAL dan sebaliknya. Begitu pula mahasiswa kedua universitas itu berpeluang untuk menjadi exchanged student. Selain mobilitas dosen dan mahasiswa kerjasama tersebut akan diarahkan pada penelitian kolaboratif di sejumlah bidang

kajian unggulan kedua universitas, antara lain: psikologi, pangan-nutrisi, arsitektur, teknik sipil, informatika, bisnis, hukum dan komunikasi.

Menurut Budi Widianarko, bagi UNIKA kerjasama dengan UNICAL ini sangat stratejik untuk memperkuat basis jaringan universitasnya di Eropa. Karena faktor kesejarahan dan jaringan perorangan, selama ini kemitraan UNIKA di Eropa lebih terfokus pada universitas-universitas di Negeri Belanda. Budi Widianarko mengharapkan dengan adanya kerjasama dengan universitas di Italia ini spektrum akademik di UNIKA menjadi lebih multipolar sesuai dengan tuntutan globalisasi saat ini. Selain itu, UNIKA memang didorong untuk bermitra setara dengan universitas-universitas di negara yang memiliki tradisi pendidikan tinggi yang panjang demi mewujudkan peningkatan mutu dan reputasi ilmiah yang alami. Budi Widianarko menegaskan bahwa dalam pandangannya peningkatan mutu serta reputasi pendidikan dan riset perguruan tinggi Indonesia tidak bisa begitu saja “jatuh dari langit” melainkan harus digapai melalui kerja keras yang mengacu pada perkembangan terkini (state of the art) di masing-masing bidang ilmu. Dalam konteks inilah kerjasama UNIKA dengan universitas-universitas di Eropa tidak terelakkan. (U1)

8 KRONIK EDISI 85/TH.XIII26 Juni 2015

SIDANG REDAKSI wakil rektor 1 unika, humas unika REDAKTUR PELAKSANA humas unika REPORTER teo, moli, boly, jow, telis LAYOUT e®nanto

KANTOR REDAKSI Humas Unika Gedung Mikael Lt. 3 Telp. 024 - 8441 555, 850 5003 ext. 1433 email : [email protected]

Unit Nama Tanggal

HUKUM PETRUS SOERJOWINOTO 01-Juni

AKUNTANSI ST DIAH AYU RATNANINGSIH 01-Juni

ILMU KOMPUTER YOSEP DWIPRASETYO PUTRO 02-Juni

ARSITEKTUR L.M.F. PURWANTO 02-Juni

PERPUSTAKAAN B. AGUNG TRI HARTADI 02-Juni

CLT AGUS SUSILO 03-Juni

MANAJEMEN ANTONIUS HARYO PERWITO 04-Juni

PENERBITAN PAULUS ANGGARA POERNAMA SIDI 04-Juni

TEK.PANGAN IVONE ELIZABETH FERNANDEZ 05-Juni

HUKUM YUNI KUSNIATI 06-Juni

HUKUM YATIMAN 06-Juni

PSIKOLOGI EMILIANA PRIMASTUTI 09-Juni

PERPUSTAKAAN ALBERTUS PRAMUKTI NARENDRA 10-Juni

BAK IGNATIUS YUNARTONO 11-Juni

EKONOMI VINCENSIA RETNO WIDI W 11-Juni

MANAJEMEN DYAH TITIS ANUGRAHENI 11-Juni

ARSITEKTUR ALBERTUS SIDHARTA MULJADINATA 12-Juni

ARSITEKTUR YULITA TITIK S. 12-Juni

BAAK Y. SRI HANDOKO 12-Juni

Unit Nama Tanggal

AKUNTANSI G. FREDDY KOESWOYO 13-Juni

CLT PETRUS SUMARDI 14-Juni

PERPUSTAKAAN PONIDI 14-Juni

PASCA IGN. EDDY YUNARTO 15-Juni

PENERBITAN PRAMONO 18-Juni

ARSITEKTUR A. RUDYANTO SOESILO 20-Juni

YAYASAN SANJOYO ANDREAS KUSWADI 20-Juni

BKRM MEGASARI 22-Juni

TEKNIK F. BUDHI KUSTIYONO 23-Juni

MANAJEMEN BONIFATIUS JUNIANTO WIBOWO W. 25-Juni

CLT GALUH PRAMESWARI 26-Juni

HUKUM Y. ARIBOWO HENDRO 27-Juni

ARSITEKTUR ROBERT RIYANTO W. 27-Juni

BAU - SATPAM ANTONIUS DWI SETIYONO 27-Juni

AKUNTANSI YUSNI WARASTUTI 27-Juni

BKRM ROBERTUS TRI ROBBY SUKMA H M 28-Juni

MANAJEMEN YOHANES. SUGIHARTO 30-Juni

TEKNIK JOKO SUWARNO HADIE SUPRAPTO 30-Juni

BORNEO YOUTH LEADERSHIP CONFERENCE 2015Date: 30th of August 2015 – 4th of September 2015Venue: Curtin University Sarawak Campus, MalaysiaTheme: Be the Change You Wish to See

SUMMER CAMP 2015 @FormosaAugust 24th - 30th 2015Chang Jung Christian University (CJCU) TaiwanJoin the program :Cultural Exchange, Taiwan Art & History, Taiwan Cuisine, Innovation & Creativity Workshop, Trips Around Souther Taiwan and more.

This program is FREE of CHARGE!more information : [email protected]

OPEN REKRUITMENT KRONIK

Kronik Unika Soegijapranata membuka kesempatan bagi seluruh mahasiswa Unika Soegijapranata untuk tergabung dalam Kru Kronik sebagai JURNALIS

Syarat dan ketentuannya sebagai berikut :1. Suka menulis2. Mau maju3. Belum mengambil matakuliah skripsi dan atau

sedang magang kerja

Kirim CV ke Redaksi KRONIK di Humas Unika Soegijapranata Gd. Mikael lantai 3 dengan menyertakan foto berwarna terbaru 4X6 (1 lembar) dan fotocopy KTM.