pert 6 kol
TRANSCRIPT
TUGAS KIMIA ORGANIK LANJUT
”REAKSI PENATAAN ULANG”
DISUSUN OLEH :
1. Putri Nur Auliya (06111410001)
2. Elka Phia Herawati (06101410006)
3. Riska Ria Lestari (06101410016)
4. Nursa’id Fitria (06111410022)
Dosen Pembimbing : Drs. Andi Suharman, M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013
Reaksi Penataan Ulang
Ciri khas dari reaksi penataan ulang ditandai oleh adanya suatu gugus
yang berpindah dari suatu atom ke atom yang lain dalam suatu molekul. Sebagian
besar perpindahan (migrasi) tersebut adalah dari suatu atom ke atom yang lain
yang berdampingan, sehingga dinamakan ”perpindahan – 1,2”.
Secara umum peristiwa penataan ulang dapat dituliskan sebagai berikut :
W W
| |
A – B → A – B
Keterangan:
W = gugus yang berpindah
A = tempat asal gugus yang berpindah
B = tempat tujuan gugus yang berpindah
Penataan ulang elektrofilik pada senyawa alifatik
Penataan ulang elektrofilik ditemukan oleh Stevens dkk. oleh sebab itu
dinamakan penataan ulang Stevens. Gugus benzil dan beberapa gugus yang lain
dalam larutan alkalis, dapat berpindah dari atom N pada garam amonium
kuartener, ke atom karbon disampingnya. Reaksi tersebut dituliskan dengan
persamaan reaksi:
+ C6H5 – C – CH2 - N(CH3)2Br + NaOH C6H5 - C - CH –N(CH3)2 + H2O ║ │ ║ │
O CH2 C6H5 O CH2 C6H5
Pola umum penataan ulang diatas dapat dituliskan dengan persamaan:
+ R – CH2 - N(CH3)2 R - CH –N(CH3)2 + H+
│ │
R’ R’
Gugus R dapat berupa: gugus asetil, benzoil, benzoil tersubstitusi, vinil,
fenil, sedangkan R’ dapat berupa: gugus benzil, benzil tersubstitusi, ∝- feniletil,
benzhidril, dan fenasil.
Mekanisme reaksi penataan ulang yang terjadi adalah sebagai berikut:
+ OH- .. + R – CH2 - N(CH3)2 R - CH –N(CH3)2 + H+ R - CH –N(CH3)2 │ │ │
R’ R’ R’
Penataan ulang nukleofilik pada senyawa alifatik
Reaksi antara senyawa pinakol (alkohol) dengan asam-asam mineral, atau
klorida asam, atau seng klorida, maka terjadi eliminasi air dan dihasilkan suatu
keton dengan nama pinakolon.Perubahan dari pinakol menjadi pinakolon tersebut
dinyatakan dengan persamaan reaksi:
CH3 CH3 CH3
│ │ asam │ CH3 – C – C - CH3 CH3 – C - C - CH3 + H2O │ │ │ ║
OH OH CH3 O
Pinakol pinakolon
Mekanisme reaksi penataan ulang nukleofilik dari pinakol menjadi
pinakolon adalah sebagai berikut :
CH3 CH3 CH3 CH3 CH3 CH3
│ │ H+ │ │ │ │
1) CH3 – C – C - CH3 CH3 – C - C -CH3 CH3 – C - C - CH3 + H2O
│ │ │ │ + │
OH OH + OH2 OH OH
CH3 CH3 CH3 CH3
│ │ │ + │
2) CH3 – C – C - CH3 CH3 – C - C -CH3 CH3 – C - C - CH3 + H+
+ │ │ │ │ ║
OH CH3 OH CH3 O
Langkah pembentukan karbokation adalah langkah penentu laju reaksi.
Setelah terbentuk karbokation maka terjadi perpindahan gugus metil bersama
dengan pasangan elektronnya menuju ke atom C yang tuna elektron, sehingga
terjadi suatu karbokation sekunder. Pada akhirnya karbokation sekunder ini
melepaskan proton dan menghasilkan pinakolon.
Penataan ulang elektrofilik pada senyawa aromatik
Penataan ulang elektrofilik pada senyawa aromatik meliputi berbagai
reaksi yang semuanya ditandai adanya perpindahan gugus yang berasal dari
subtituen ke inti aromatik. Gugus yang berpindah tersebut tanpa membawa
pasangan elektron. Salah satu contoh dari jenis penataan ulang ini adalah penataan
ulang kloramina. Dalam penataan ulang ini N – kloroasetanilida
(C6H5 – N - C - CH3) dibawah pengaruh HCl berubah menjadi campuran o-│ ║
Cl O
dan p-kloroasetanilida melalui penataan ulang. Untuk memahami terjadinya
penataan ulang ini terlebih dahulu harus diketahui bahwa dalam larutan asam, N-
kloroasetanilida dalam kesetimbangan sebagai berikut:
C6H5 – N - C - CH3 + HCl C6H5 – NH - C - CH3 + Cl2
│ ║ ║
Cl O O
Dari fakta tersebut diatas jelaslah bahwa penataan ulang pada kloroamina
melalui 2 langkah yaitu:
Langkah 1 : pembentukan Cl2 melalui reaksi kesetimbangan seperti yang
dituliskan diatas,
Langkah 2 : reaksi Cl2 dengan asetanilion yang menghasilkan suatu hasil
substitusi pada inti aromatik sesuai dengan kaidah orientasi
(ingatlah bahwa gugus NH – C – CH3 termasuk gugus pengarah orto-para)
║
O
C6H5 – NH- C - CH3 + Cl2 ClC6H4 – NH - C - CH3 + HCl
║ ║
O O
Penataan ulang nukleofilik pada senyawa aromatik
Reaksi penataan ulang nukleofilik pada senyawa aromatik terjadi
perpindahan gugus dari rantai samping menuju ke inti aromatik. Contohnya
adalah penataan ulang pada fenilhidroksilamina, bila direaksikan dengan asam
sulfat encer maka terjadi perubahan:N - OHH -
H2SO4
N H2
OH
Mekanisme perubahan dalam reaksi diatas adalah:
HN
H+H -N - OH N - OH2H -
+
-H2O
+
Selanjutnya dengan suatu nukleofil Y: diperoleh hasil dengan struktur yang tidak
stabil:
HN H
Y+
Struktur yang tidak stabil di atas berubah menjadi isomernya melalui transfer
proton dari atom karbon para:
Y+
HNH
Y+ H2N
Mekanisme reaksi yang dituliskan diatas didukung oleh sejumlah fakta yang pada
dasarnya memberi kesimpulan bahwa pada kation yang berstruktur:
N -HH+
posisi para tidak hanya dapat diserang molekul H2O (hasil eliminasi)
tetapi juga oleh pereaksi nukleofil yang lain. Dalam contoh penataan ulang
fenilhidroksilamina ini yang merupakan hasil utama adalah p-aminofenol. Bila
dalam campuran reaksi ditambahkan metanol ternyata diperoleh hasil samping
yang berupa o- dan p- anisidina, masing-masing berstruktur:
OCH3
NH2 NH2
OCH3
dan
Penataan Ulang pada Karbokation
Karbokation atau ion karbonium adalah atom karbon yang tuna elektron
dapat mengadakan reaksi penataan ulang. Proses dehidrasi alkohol primer
neopentil alkohol dengan pengaruh asam, diduga diawali dengan disosiasi alkohol
yang terprotonasi dan berlanjut dengan penataan ulang karbokation sebagai
berikut:
CH23(CH3) C
C
CH3
CH2 CH3CH3+
C)(CH3 3 OHCH2 + SO4H2 CH2OH23(CH3) C + + HSO4_
+ + H2O
penataan ulang
Selanjutnya terjadi perubahan:
_ H+
CH3 CH3CH2
CH3
C
C
CH3
CH2 CH3CH2+
+H_CH3 CH3CH
CH3
C
Penataan ulang radikal bebas
Penataan ulang radikal bebas terlebih dahulu harus diawali dengan
pembentukan radikal bebas, dan kemudian disusul dengan perpindahan gugus
yang membawa satu elektron.
Pola umum dari jenis penataan ulang ini adalah:
R R│ ● ● │
A ― B A ― B
Hasil dari penataan ulang radikal bebas juga merupakan radikal. Oleh
karena itu untuk menstabilkannya harus ada reaksi lebih lanjut. Karena urutan
menurun dari kestabilan radikal bebas seperti halnya karbokation, yaitu: radikal
bebas tersier > radikal bebas sekunder > radikal bebas primer. Sebagai contoh,
perhatikanlah contoh penataan ulang radikal bebas berikut ini:
C6H5 C6H5
│ ● ● │
CH3 – C - CH2 CH3 – C - CH2
│ │
CH3 CH3
Radikal bebas primer radikal bebas sekunder
Untuk memperoleh kestabilan maka radikal bebas tersier tersebut harus
bereaksi lebih lanjut misalnya dengan abstraksi atom H dari suatu molekul,
sehingga terjadi:
C6H5 H C6H5
● │ │ │
CH3 – C - CH2 + H : W CH3 – C - CH2 + W●
│ │
CH3 CH3
Dari berbagai hasil kajian tentang penataan ulang radikal bebas diketahui
bahwa perpindahan gugus alkil dalam penataan ulang radikal bebas tidak dapat
terjadi pada suhu biasa.
Mekanisme Penataan Ulang Radikal Bebas
1,2 penataan ulang radikal bebas meskipun kurang umum diamati dalam
beberapa kasus. Mekanisme ini mirip. Pertama radikal bebas yang dihasilkan,
yang menyusun sendiri oleh salah satu transfer elektron. Hal ini diikuti oleh
stabilisasi yang baru dibentuk radikal.
Seperti dalam reaksi penataan ulang karbokation, penataan ulang radikal
juga menunjukkan pola sebagai dasar sampai menengah ke tersier.
Reaksi 3-metil-3-phenylbutanal dengan di-tert.butylperoxide memberikan
produk dengan dan tanpa penataan ulang.
Dalam reaksi ini ada migrasi kelompok metil terlihat. Juga, migrasi
hidrogen tidak terlihat (terlihat tingkat lebih rendah) di radikal bebas.
penataan ulang. Sebagai kelompok fenil, kelompok-kelompok seperti
vinil, asetoksi dapat juga bermigrasi. Juga, migrasi untuk kelompok kloro ini telah
diamati.
Hal ini menunjukkan bahwa migrasi Cl berlangsung dengan mudah jika
asal migrasi tersier dan migrasi ujung adalah yang utama.
Migrasi klorin dan bromin mungkin terjadi karena mereka dapat
menampung elektron ganjil kosong d-orbital. Singkatnya, penataan ulang radikal
bebas 1,2 kurang umum dibandingkan dengan proses karbokation analog dan arah
migrasi biasanya lebih stabil terhadap radikal. Selain pergeseran 1,2 biasa, 1,3 dan
pergeseran jarak yang lebih jauh juga dikenal. 1,5 yang paling umum.
Transannular H pergeseran juga dikenal.
Migrasi dari nitrogen untuk karbon
Penataan Stevens:
Dalam penataan ulang Stevens, garam amonium kuaterner yang
mengandung kelompok penarik elektron pada atom karbon α ketika diperlakukan
dengan dasar yang kuat mengatur ulang untuk memberikan amina tersier.
Penataan ulang adalah intramolekul ditunjukkan oleh percobaan silang.
Juga, retensi konfigurasi terlihat pada produk. Dua jalur mekanistik yang
mungkin. Satu melibatkan pasangan radikal terjebak dalam sangkar pelarut.
Keberadaan kandang pelarut penting untuk menjelaskan retensi konfigurasi.
Lainnya adalah melibatkan pasangan ion dalam kurungan pelarut.
Mekanisme reaksi terpadu juga dapat beroperasi. Tapi, itu tidak bias
dipertanggungjawabkan karena membutuhkan modus antarafacial tetapi kelompok
migrasi mempertahankan konfigurasinya.
Reaksi ini digunakan untuk pembesaran cincin.
Ketika Z kelompok gugus aril, penataan ulang ini dikenal sebagai
penataan ulang Sommelet-Hauser, di mana reaksi tert.alkyl garam amonium
dengan NaNH2 memberikan N-dialkylbenzylamine dengan orto cincin aromatik
tersubstitusi.
Reaksi lain bersaing adalah eliminasi Hofmann, ketika salah satu dari
gugus alkil mengandung atom hidrogen β. Hasil belerang di tempat hasil nitrogen
juga memberikan reaksi serupa.
Beberapa contoh penataan Steven diberikan di bawah ini.
[ JOC, 1974, 39, 130 ]
[ Tet. Lett., 2002, 43, 899 ]
[ Tet. Lett., 2004, 45, 7525 ]
Migrasi dari oksigen ke karbon
Penataan Wittig :
Eter pada reaksi dengan alkil litium mengatur ulang dengan cara yang
mirip dengan penataan ulang Stevens untuk memberikan lithium alkoksi. Reaksi
ini disebut Wittig penataan ulang.
Ini alkoksi lithium kemudian dapat dikonversi menjadi alkohol.
R mungkin alkil, aril atau kelompok vinil. Kemampuan Migrasi adalah
allylic, benzil> etil> metil> fenil. Mekanisme berikut sepasang jalur radikal.
Reaksi sebagian besar intramolekul.
Kemampuan migrasi kelompok analog dengan mekanisme radikal bebas.
Produk yang diperoleh adalah dengan retensi konfigurasi.
[ Tet. Lett., 1993, 34, 297 ]
[ Tetrahedron, 2005, 61, 1095 ]
Ketika R2 adalah gugus pergi yang baik dan penarik elektron gugus
fungsional seperti CN, maka kelompok ini dihilangkan dan keton terbentuk.
Bt : benzotriazol-1-yl
[ JACS, 1996, 118, 3317 ]
[ Org. Lett., 2001, 3, 2529 ]
[ JACS, 1962, 84, 4295 ]
[ JACS, 1966, 88, 78 ]
[ Tet. Lett., 2000, 11, 1003 ]
Daftar Pustaka
Anonim.2012.Reaksi Penataan Ulang. Online.
http://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/2151026-penataan-ulang/
#ixzz2fnTB8AbM. Diakses Pada September 2013
Chatwal, G. (1981), Organic Chemistry of Natural Products, Himalaya Publishing
House, Bombay.
Morrison R.T. & Boyd R.N., (1966), Organic Chemistry, 2nd Edition, Ally and
Bacon, Inc., Boston.
Sykes, Peter., (1989)., Penuntun Mekanisme Reaksi Kimia Organik, Gramedia, Jakarta
Vollhardt, K.P.C. (1987), Organic Chemistry, W.H. Freeman & Co., New York.
Wahyudi/Ismono., (2000)., Kimia Organik 3, Depdikbud, Jakarta
Warren, Stuart., ( 1994), Sintesis Organik Pendekatan Diskoneksi, Gadjah Mada
University Prees, Jokyakarta.