thickness

4
PUTRI KHAIRUNNISA 132210101034 TUGAS REVIEW TEKNOLOGI SEDIAAN SOLIDA Struktur kimia dari Atenolol adalah 4-(2-Hydroxy-3- [(1-methylethyl)amino propoxy) benzene acetamide. Oral Atenolol memiliki bioavailibilitas sekitar 50% dan memiliki T1/2 6-7 jam. Dan untuk obat oral dalam kelarutan rendah tingkat penyerapannya lebih sering dikendalikan oleh tingkat disolusi. Tingkat disolusi dapat ditingkatkan dengan meningkatkan luas permukaan obat. Tantangan lain yang utama bagi manufaktur tablet berada pada perbaikan sifat alir bahan tablet yang akan dikompresi. Sebagian besar formulasi mengandung excipients dalam konsentrasi yang lebih tinggi dari pada bahan aktif. Namun, komponen tunggal excipients tidak selalu memberikan kinerja yang diinginkan untuk produksi yang baik. Diperlukan excipients dengan beberapa karakteristik yang membangun. Salah satu pendekatan untuk meningkatkan fungsionalitas excipients adalah co-process. Co-process didefinisikan sebagai penggabungan dua atau lebih excipients tetap dengan proses tertentu yang sudah ditetapkan untuk menciptakan peningkatan sinergis dari kemajuan fungsional serta menutupi sifat yang tidak diinginkan. Konsep dari formulasi tablet lepas cepat (FDT) dari Atenolol menggunakan co-process super disintegrants dapat membantu meningkatkan kemampuan penyerapan air dengan waktu pembasahan yang singkat dan dengan demikian mengurangi waktu disintegrasi tablet.

Upload: putri-khairunnisa

Post on 05-Nov-2015

220 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

teknologi solida

TRANSCRIPT

PUTRI KHAIRUNNISA132210101034

TUGAS REVIEW TEKNOLOGI SEDIAAN SOLIDAStruktur kimia dari Atenololadalah4-(2-Hydroxy-3-[(1-methylethyl)amino propoxy) benzene acetamide. Oral Atenolol memiliki bioavailibilitas sekitar 50% dan memiliki T1/2 6-7 jam. Dan untuk obat oral dalam kelarutan rendah tingkat penyerapannya lebih sering dikendalikan oleh tingkat disolusi. Tingkat disolusi dapat ditingkatkan dengan meningkatkan luas permukaan obat. Tantangan lain yang utama bagi manufaktur tablet berada pada perbaikan sifat alir bahan tablet yang akan dikompresi.Sebagian besar formulasi mengandung excipients dalam konsentrasi yang lebih tinggi dari pada bahan aktif. Namun, komponen tunggal excipients tidak selalu memberikan kinerja yang diinginkan untuk produksi yang baik. Diperlukan excipients dengan beberapa karakteristik yang membangun. Salah satu pendekatan untuk meningkatkan fungsionalitas excipients adalah co-process. Co-process didefinisikan sebagai penggabungan dua atau lebih excipients tetap dengan proses tertentu yang sudah ditetapkan untuk menciptakan peningkatan sinergis dari kemajuan fungsional serta menutupi sifat yang tidak diinginkan. Konsep dari formulasi tablet lepas cepat (FDT) dari Atenolol menggunakan co-process super disintegrants dapat membantu meningkatkan kemampuan penyerapan air dengan waktu pembasahan yang singkat dan dengan demikian mengurangi waktu disintegrasi tablet.Tablet lepas cepat atenolol dipreparasi dengan metode tablet kempa langsung. Superdisintegrants yang disiapkan dengan menggunakan metode penguapan pelarut, campuran natrium Croscarmellose dan Crospovidone (1:1, 1:2 & 1:3) ditambahkan ke dalam 10 ml etanol. Semua bahan dicampur sekaligus kecuali excipient. Lalu dikompresi ke dalam bentuk tablet 150mg menggunakan lempeng pencetak mesin 12-station Karnavati Mini press-II.

Lalu dilakukan pengevaluasian tablet. Hasil pengujian sudut diam, bulk density, tapped density, Indeks kompresibilitas, Hausners ratio dari Superdisintegran co-processed dan non co-processed yang siap di kompresi ditunjukkan pada tabel 2.

Seluruh nilai yang didapat menunjukkan sifat alir yang baik dari campuran serbuk, keseragaman pengisian die dan kemampuan kompresi yang baik. Oleh karena itu dari data yang didapat, dapat ditentukan metode direct compression yang digunakan. Campuran serbuk yang siap dikompresi juga diuji untuk sudut diam, bulk density, tapped density, Compressibility index, dan Hausners ratio-nya, hasil pengujian ditunjukkan pada tabel 3.

Keseluruhan hasil menunjukkan sifat alir yang baik pada serbuk, keseragaman pengisian dia dan kemampuan kompresi yang baik, pengujian DSC juga menunjukkan adanya kompatibilitas antara obat dan eksipien. Dan dapat dikatakan bahwa tidak terjadi interaksi antara obat dan eksipien sehingga metode kompresi langsung dapat dilakukan dalam pembuatan Atenolol. Pengujian kekerasan, kerapuhan, dan sebagainya juga menunjukan hasil yang baik.Dalam studi disintegrasi secara in vitro menjelaskan bahwa penurunan waktu hancur terjadi seiring dengan peningkatan konsentrasi Crospovidone di kedua jenis formulasi tetapi hasilnya relatif pada formulasi yang diberlakukan co-process terlebih dahulu dan proses disintergrasi yang terjadi berhubungan dengan formulasi campuran yang dimiliki. Perbedaan waktu hancur yang dimiliki oleh kedua formulasi terjadi karena dalam co-process mungkin terjadi peningkatan kapiler dari Superdisintegran yang mungkin telah menyebabkan peningkatan serapan air. Hal itu menunjukkan bahwa formulasi obat yang diberlakukan co-process waktu pembasahan dan rasio penyerapan air hasilnya relative lebih baik dibandingkan formulasi non co-proses dan disebabkan karena pada formulasi yang diberlakukan co-process terjadi peningkatan mekanisme kapiler dan hasilnya dapat dilihat Tabel no.4.

Laju disolusi juga dilakukan pada semua formulasi dan didapat bahwa CP1 merupakan formulasi terbaik karena memiliki nilai disolusi sebesar 100,54% yang diadapat dengan waktu yang paling singkat.