the toyota way

17

Click here to load reader

Upload: herman-hutabarat

Post on 02-Jul-2015

403 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: The Toyota Way

RINKASAN

BUKU ”THE TOYOTA WAY”

Karya Profesor Jeffrey K. Liker

Profesor Jeffrey K. Liker telah mempelajari perusahaan Toyota selama 20 tahun, dan mendapat

akses istimewa ke para eksekutif, karyawan dan pabrik Toyota, di Jepang maupun di AS untuk

bukunya yang luar biasa ini. THE TOYOTA WAY mengungkapkan 14 prinsip-prinsip dasar “lean

production” dari perusahaan terhebat di dunia.

Perusahaan Toyota ini memiliki reputasi sempurna dalam hal kualitas, penurunan biaya, dan

menembus pasar dengan produk yang laris. Hasilnya adalah perusahaan yang sangat

menguntungkan dilihat dari standar apa pun, mengalahkan GM Ford dan Chrysler, bahkan

Lexus-nya menumbangkan Mercedec Benz, BMW dan Jaguar dalam pasar mobil mewah.

Yang bisa dipelajari dari Perusahaan Toyota ?

• Gandakan atau lipat tigakan kecepatan proses produksi apa pun

• Bangun kualitas ke dalam sistem pekerjaan

• Menumbuhkan atmosfer peningkatan dan pembelajaran berkelanjutan

• Memuaskan pelanggan (dan sekaligus menghilangkan pemborosan)

• Menomor satukan kualitas sejak awal

• Mendidik pemimpin dari dalam dan bukan merekrutnya dari luar

• Mengejar semua karyawan kualitas dan pemecah masalah

• Tumbuh bersama dengan pemasok dan mitra demi kuntungan bersama

Bagian Satu. Kekuatan Kelas Dunia dari Toyota Way

Bab 1.

� Toyota Way, menggunakan keunggulan operasional sangat strategis.

� Toyota pertama kali menjadi perhatian dunia pada tahun 1980-an yaitu mobil yang bertahan

lebih lama dibandingkan mobil Amerika serta memerlukan jauh lebih sedikit reparasi, saat ini

Toyota adalah produsen mobil ketiga terbesar di dunia di belakang General Motors dan Ford.

� Laba tahunan Toyota pada akhir 2003 $ 8.13 M lebih besar dari laba gabungan dari GM,

Chrysler dan Ford, marjin Toyota 8,3 kali lebih tinggi dari pada rata-rata industri.

� Ketika saham dari perusahaan tiga besar menurun tahun 2003, malah saham Toyota

meningkat 24 % dibanding tahun 2002.

Page 2: The Toyota Way

� Toyota adalah produsen mobil nomor 1 di Jepang.

� Toyota merupakan lean production juga dikenal dengan Toyota Production System atau

TPS, yang telah memicu tranformasi global di hampir segala industri di seluruh dunia.

� Toyota memiliki proses pengembangan tercepat di dunia perancang mobil dan truk-truk baru

hanya memerlukan waktu 12 bulan, bahkan bisa kurang, sementara persaingannya perlu

waktu sampai 3 tahun.

� Keberhasilan Toyota berasal dari reputasi kualitas yang benar

Statistik yang diperoleh Consumer Reports edisi 2003.

� Dalam kategori mobil kecil (Toyota, Corolla, Ford Escort, GM Cavalier, dan Chrysler Neon),

Toyota selalu menang selama tiga tahun terakhir dalam hal kehandalan secara keseluruhan

begitu juga pada 3 tahun sebelumnya.

� Untuk sedan kelas keluarga Toyota Camry, mengalahkan Ford Taurus, GM Malibu, dan

Dodge Intrepid, dalam waktu tiga tahun terakhir, demikian 3 tahun sebelumnya, dan

diramalkan dalam hal kehandalan untuk model bisa menang di tahun 2003.

� Lebih dari setengah abad bahwa mobil bekas Toyota direkomendasika untuk dibeli,

dibandingkan dengan mobil bekas keluaran Ford yang hanya kurang dari 10 % dan mobil

GM yang hanya 5 % dan tidak ada sama sekali mobil Chrysler.

Buku Toyota Way memperkenalkan pemikiran inti di luar Jepang dan menjelaskan kepada para

manajer, di berbagai lingkungan para pekerja maupun eksekutif, industri manufaktur maupun

industri jasa, bagaimana meningkatkan proses bisnis mereka secara dramatis dengan :

- Menghilangkan pemborosan waktu dan SDM

- Membangun kualitas ke dalam sistem tempat kerja

- Menemukan alternatif yang murah tetapi handal untuk mengganti teknologi baru yang mahal,

- Menyempurnakan proses bisnis

- Membangun budaya belajar untuk peningkatan berkesinambungan

Bab.2

Bagaimana Toyota menjadi perusahaan manufaktur terbaik dunia

1. Hasil yang paling dilihat adalah dari filosofi manufaktur yang disebut TPS (Toyota Production

System)

2. Perusahaan Toyota adalah Generasi kepemimpinan yang konsisten.

Page 3: The Toyota Way

3. Pada tahun 1929 awal dibuka usaha membuat mesin tenun buatan Toyoda. Lalu

mengirimkan putranya Kichihiro ke Inggris untuk merundingkan penjualan hak patennya

dengan Platt Brathers.

4. Pada tahun 1930 dia menggunakan modal untuk memulai membangun Toyota Motor

Corporation .

5. Dalam perjalanan kerja keras anak dari Toyoda memulai produksi mobil.

6. Dalam perjalanan membangun Mobil, terjadi Perang Dunia II dan terjadi Jepang kalah. Tapi

Amerika menyadari kebutuhan akan truk dari buatan Toyota dan Toyota memproduksi

kembali.

Anggota keluarga Toyoda dibesarkan dengan filosofi yang serupa, mereka semua belajar untuk

turun tangan secara langsung.

Mereka semua memiliki visi untuk menciptakan sebuah perusahaan yang istimewa dengan

masa depan yang panjang sekarang Toyota Way telah disebar luaskan tidak saja kepada para

pemimpin di Jepang tetapi juga pada mitra kerja Toyota di seluruh dunia.

Toyota selalu mengajarkan dan memperkuat sistim .

Untuk benar-2 berinovasi dan berpikir secara mendalam mengenai masalah berdasarkan fakta-

fakta yang nyata.

Bab.3

Inti Toyota Production System adalah menghilangkan pemborosan.

Toyota telah mengindentifasikan 8 jenis pemborosan yang selalu terus menerus dicari Toyota

untuk dikeluarkan dari prosesnya yaitu :

1. Produksi berlebih

2. Waktu menunggu

3. Tranport yang tidak diperlukan

4. Pemrosesan berlebih

5. Persediaan berlebih

6. Gerakan yang tidak diperlukan

7. Cacat

8. Kreativitas karyawan yang tidak digunakan

Bagaimana cara membedakan pekerjaan yang menambah nilai dari pemborosan.

Contoh :

Page 4: The Toyota Way

Dalam suatu kantor semua Insinyur sangat sibuk merancang produk, duduk di depan komputer,

apakah mereka melakukan hal tersebut menambah nilai ?

Jawabnya kita bisa mengukur dengan nilai adalah ketika Insinyur sedang :

- Mengubah informasi menjadi sebuah desain

- Pekerjaan mereka benar-benar menambah nilai pada saat menciptakan produk akhir.

Bab.4

14 Prinsip Toyota Way

Bagian I : Filosofi jangka panjang

Prinsip 1. Ambil keputusan manajerial berdasarkan filosofi jangka panjang, meskipun

mengorbankan sasaran keuangan jangka pendek

- Miliki misi filosofi yang menggantikan pengambilan keputusan bekerja tumbuh dan

selaraskan seluruh organisasi untuk mencapai sasaran bersama.

- Ciptakan nilai bagi pelanggan masyarakat dan perekonomian ini adalah titik Awal anda.

Evaluasi kemampuan pada setiap fungsi.

- Bertanggung jawablah. Usahakan memutuskan nasib anda sendiri. Bertindak Secara mandiri

dan percaya kepada kemampuan anda sendiri. Terima tanggung jawab atas tindakan anda,

dan pelihara yang memungkinkan anda menambah nilai.

Bagian II: Proses yang benar akan menghasilkan hasil yang benar

Prinsip 2: Ciptakan proses yang kontinu untuk mengangkat permasalahan ke permukaan.

• Konsep kerja yang kontinu tanpa waktu luang (idle) yang dapat memberikan nilai dapat

memberikan nilai tambah lebih tinggi.

• Ciptakan aliran, untuk menggunakan material dan informasi dengan cepat serta cepat

mengaitkan proses dan orang agar menjadi satu kesatuan sehingga masalah dapat diangkat

kepermukaan.

• Buat proses yang mengalir menjadi kenyataan sebagai bagian budaya organisasi . Ini adalah

kunci untuk peningkatan kesinambungan yang sebenar-benarnya dan untuk pengembangan

karyawan.

user
Rectangle
user
Rectangle
Page 5: The Toyota Way

Prinsip 3 : Gunakan sistim “tarik” (push pull) untuk menghindari produksi berlebih

• Beri pelanggan pada proses berikutnya dalam proses produksi dengan apa mereka inginkan,

pada saat yang mereka inginkan dan jumlah yang mereka inginkan. Pengisian kembali

kembali material yang dipicu oleh pemakaian adalah prinsip just-in-time.

• Minimalkan barang dalam gudang siapkan sejumlah kecil berdasarkan apa benar-benar

diambil oleh pelanggan.

• Tanggap terhadap permintaan pelanggan dari pada tergantung pada skedul komputer dan

sistem demi untuk menulusuri yang mubazir.

Prinsip 4 : Ratakan beban kerja. (Bekerjalah seperti kura-kura dan tidak seperti kelinci)

• Menghilangkan pemborosan hanya merupakan sepertiga dari persamaan untuk Lean

berhasil.menghilangkan ketidakratakan dalam produksi juga sama pentingnya.

• Bekerja untuk meratakan beban kerja dari semua proses (cari alternatif dari beban) jangan

berhenti pada saat mengerjakan proyek

Prinsip 5 : Bangun budaya berhenti untuk memperbaiki masalah dan untuk memperoleh kualitas

yang baik sejak awal.

• Kualitas bagai pelanggan menentukan value proposition Anda.

• Gunakan metode modern yang ada untuk penjaminan kualitas

• Bangun kemampuan untuk mendeteksi masalah.

• Bangun sistem pendukung dalam organisasi Anda untuk menyelesaikan masalah dengan

cepat dan melaksanakan penanggulangannya.

• Bangun kedalam budaya Anda filosofi untuk menghentikan atu memperlambat untuk

memperoleh kualitas yang benar sejak awal dalam rangka meningkatkan produktivitas dalam

jangka panjang.

Prinsip 6: Standar kerja merupakan fondasi dari peningkatan berkesinambungan dasn pember

dayaan karyawan.

• Gunakan metode stabil, keteraturan waktu, keteraturan hasil proses Anda. Ini merupakan

fondasi proses mengalir dan sistem tarik.

• Tangkap pembelajaran mengenai suatu proses yang terakumulasi hingga titik tertentu.

Perbolehkan ekspresi dan kreativitas individual standar tersebut kemudian masuk ke standar

baru sehingga ketika seorang pindah, Anda dapat menyerahkan pembelajaran ke orang yang

berikutnya.

user
Rectangle
user
Rectangle
user
Rectangle
user
Rectangle
user
Rectangle
Page 6: The Toyota Way

Prinsip 7. Gunakan pengendalian visual agar tidak ada masalah tersembunyi.

• Gunakan indikator visual yang sederhana untuk membantu orang menentukan dengan

segera apakah mereka masih berada dalam standar atau sudah menyimpang.

• Hindari penggunakan layar komputer jika hal itu mengalihkan perhatian pekerja dari tempat

kerjanya. Rancang sistem visual yang sederhana di tempat dimana pekerjaan dilakukan,

untuk mendukung proses mengalir dan sistem tarik.

• Kurangi laporan Anda hingga menjadi satu lembar kertas jika memungkinkan

Prinsip 8. Gunakan hanya teknologi handal yang sudah benar- benar untuk membantu orang-

orang dan proses Anda.

• Gunakan teknologi untuk membantu orang, bukan untuk menggantikan orang. Seringkali

yang terbaik adalah memperbaiki suatu proses secara manual sebelum menambahkan

teknologi untuk mendukung proses.

• Tenologi baru sering kali tidak dapat diandalkan dan sulit distandardisasi

• Lakukan tes yang sebenarnya sebelum mengadopsi teknologi baru

• Tolak atau modifikasi teknologi yang bertentangan dengan budaya Anda atau mungkin

mengganggu stabilitas, keandalan.

• Implementasi dengan cepat teknologi yang telah benar-benar dipertimbangkan.

Bagian III; Menambah Nilai untuk Organisasi dengan Mengembangkan Orang dan Mitra kerja

Anda.

Prinsip 9. Kembangkan pemimpin yang benar-benar memahami pekerjaannya, menjiwai filosofi,

dan mengajarkannya kepada orang lain.

• Kembangkan pemimpin dari dalam organisasi dan bukan membeli mereka dari luar

organisasi.

• Jangan memandang pekerjaaan seorang pemimpin hanya sekedar menyelesaikan tugas dan

memilki ketrampilan mengelola orang.Pemimpin harus menjadi panutan dalam filosofi

perusahaan dan melakukan bisnis.

• Seorang pemimpin yang baik harus memahami pekerjaan sehari-hari secara detil sehingga

dia dapat menjadi guru terbaik untuk filosofi perusahaan Anda.

Prinsip 10. Kembangkan orang dan kelompok yang memiliki kemampuan istimewa, yang

menganut filosofi perusahaan Anda.

• Ciptakan budaya yang kuat dan stabil di mana nilai-nilai dan keyakinan perusahaan dianut

dan dijiwai selama periode bertahun-tahun.

user
Rectangle
Page 7: The Toyota Way

• Latih individu dan kelompok yang memiliki kemampuan istimewa utuk bekerja sesuai

filosofi perusahaan.

• Gunakan tim lintas fungsi untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas serta meningkatkan

aliran proses dengan menyelesaikan masalah yang sulit.

• Upayakan kerjasama kelompok merupakan sesuatu yang harus dipelajari.

Prinsip 11. Hormati jaringan mitra dan pemasok Anda dengan memberi tantangan dan

membantu mereka melakukan peningkatan.

• Hormati mitra dan pemasok Anda dan perlakukan mereka seakan-akan perpanjangan bisnis

Anda.

• Beri tantangan pada mitra bisnis Anda agar tumbuh dan berkembang. Hal ini menunjukan

bahwa Anda menghargai mereka. Tetapkan target yang menantang dan bantulah mitra Anda

mencapainya.

Bagian IV: Menyelesaikan Akar Permasalahan Secara Terus –menerus Untuk Mendorong

Pembelajaran Organisasi

Prinsip 12; Pergi dan lihat sendiri untuk memahami situasi sebenarnya.

• Selesai masalah dan tingkatkan proses dengan datang kesumber permasalahan dan secara

pribadi mengamati dan memverifikasi data bukan hanya berteori berdasarkan apa yang

dikatakan orang lain atau ditunjukkan dilayar komputer.

• Berpikirlah dan berbicaralah berdasarkan data yang telah Anda verifikasi sendiri. Para

manajer dan eksekutif tingkat tinggi harus pergi dan melihat masalah yang ada, sehingga

mereka akan memliki lebih dari sekedar pemahaman yang dangkal terhadap situasi.

Prinsip 13. Buat keputusan secara perlahan-lahan melalui konsesus, pertimbangkan semua

pilihan dengan seksama; kemudian implementasikan keputusan itu dengan sangat cepat.

• Jangan mengambil satu arah tunggal saja dan menjalankan yang satu itu saja sebelum Anda

mempertimbangkan seluruh alternatif dengan seksama.

Prinsip 14. Menjadi suatu organisasi pembelajar melalui refleksi diri tanpa kompromi (gansei)

dan peningkatan berkesinambungan (kaizen)

• Setelah Anda mendapatkan proses yang stabil, gunakan alat berkesinambungan untuk

mencari akar penyebab dan terapkan penanggulangan dengan efektif.

• Rancang proses yang hampir tidak memerlukan persediaan.ini akan membuat waktu dan

sumber daya yang disia-sia kan.

user
Rectangle
Page 8: The Toyota Way

• Lindungi pengetahuan dasar organisasi dengan mengembangkan personil yang tetap,

promosi secara perlahan, dan sistem suksesi yang sangat hati-hati.

• Gunakan bansei (refleksi diri) pada tahap-tahap penting dan kembangkan jalan keluar untuk

menghindari kesalahan yang sama.

• Belajar dengan menstandarisasikan praktik-praktik terbaik dan tidak menemukan ulang hal

yang sama dengan setiap proyek baru dan setiap manajer baru.

Bab 5

Toyata Way dalam Praktek Pengembangan Lexus yang “Tanpa Kompromi”

Sekalipun target tampak begitu tinggi, sehingga sekilas sepertinya tidak dapat dicapai, jika Anda

menjelaskan pentingnya hal itu kepada semua orang terlibat dan bersikeras untuk itu setiap

orang akan menjadi antusias dan semangat menghadapi tantangan dalan bekerja sama dan

mencapainya.

• Toyota dikenal sebagai perusahaan yang semangat konservatif secara politik maupun gaya

dan budaya.

• Inti Toyota adalah inovasi tidak pernah merasa puas dalam segala hal dan selalu dalam

posisi terdepan dalam even pasar.

• Sebagian besar proses yang terjadi di pusat kendaraan Toyota adalah pengembangan

produk rutin.

• Toyota Way dengan secara periodik keluar dari kekangan “konservatif: tersebut dengan

secara inovatif mengembangkan kendaraan baru yaitu Lexus dan Prius.

Mendengarkan Pelanggan dan Mengukur pesaing

• Mengembangkan konsep dengan target terkait. Jika konsep tidak dipikirkan dengan dengan

matang dan tidak dengan mengindetifikasikan pasar dan bagaimana kendaraan akan

memasuki pasar dengan tepat maka pelaksanaan program apapun akan sia- sia

• Buat keputusan secara perlahan melalui konsensus, pertimbangkan semua pilihan

kemudian implementasikan dengan cepat.

user
Rectangle
Page 9: The Toyota Way

Ada beberapa contoh Alasan membeli dan menolak terhadap pesaing

Alasan membeli Alasan menolak

Benz Kualitas,nilai investasi, kokoh Terlalu kecil, tampilan tampak

Lemah (dibandingkan dengn BMW)

BMW Gaya, penanganan,fungsional Terlau banyak di jalanan

Audi Gaya, ruang yang luas, terjangkau Kualitas dan pelayanan yang buruk

Volvo Keamanan, kehandalan, kualitas, Tampilan seperti kotak

Kokoh

Jaguar Tampilan paling menarik Kualitas yang buruk, interior yang

sempit

Bab. 6

Toyota Way dalam praktik: Abad Baru, Bahan Bakar Baru, Proses Perancangan Baru

“PRIUS”

Para eksekutif Toyota menganggap awal tahun 1990 an sebagai iklim bisnis sangat berbahaya

bagi Toyota. Masalahnya adalah karena Toyota terlalu berhasil. Sehingga karyawan tidak

percaya akan adanya krisis atau tidak merasakan adanya urgensi untuk terus menerus

meperbaiki cara kerja mereka. Seperti Toyota memproduksi mobil mewah, walaupun sebenarnya

mereka baik-baik saja Toyota tetap mempraktikkan Prinsip 1: Ambil karyawan manajerial anda

berdasarkan filosofi jangka panjang walaupun mengorbankan keuangan jangka pendek.

Meskipun kondisi keuangan jangka pendek luar biasa pada saat diciptakan Lexus maupun Prius,

dan beranggapan sebagai investasi jangka panjang.

Bagian Dua. Prinsip-prinsip Bisnis dalam Toyota Way.

Page 10: The Toyota Way

Bab.7

Prinsip 1; Ambil Keputusan Manajemen Anda Berdasarkan Filosofi Jangka Panjang Waupun

Mengorbankan Tujuan Keuangan Jangka Pendek.

Faktor-faktor terpenting utuk mencapai keberhasilan adalah kesabaran, fokus terhadap hasil

jangka panjang dan bukan hasil jangka pendek, investasi ulang pada orang, produk, dan pabrik,

serta komitmen tanpa syarat terhadap kualitas.

Toyota adalah kontribusi terbesar kepada dunia usaha . Keberhasilan Toyota di Jepang maupun

di AS.Toyota selalu konsisten dan komitmen terhadap pelanggan, karyawan dan masyarakat.

Salah satu manajer Director menjelaskan. Tujuan dari uang yang kami hasilkan bukan untuk

kami sebagai keuntungan perusahaan dan bukan untuk sebagai karyawan tetapi bertujuan

adalah agar kami dapat melakukan investasi ulang di masa mendatang. Dan untuk berkontribusi

kembali kepada komunitas yang memberi kesempatan untuk berbisnis.

Toyota berjanji untuk menjadi perusahaan yang tidak lagi memiliki hutang. Penurunan biaya

menjadi semangat perusahaan, dan memulai menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak

diperlukan.

Bab 8

Prisip 2: Ciptakan proses yang mengalir secara kontinu untuk mengangkat permasalahan ke

permukaan.

Bila ada masalah muncul dalam manufaktur one-piece-flow, seluruh jalur produksi akan berhenti.

Dalam hal ini, sistem manufaktur ini sangat buruk. Namun ketika produksi berhenti semua orang

dipaksa segera memecahkan masalah. Sehingga para anggota tim harus berpikir, dan dengan

berpikir para anggota tim berkembang dan menjadi anggota tim dan orang yang lebih baik.

Sebagian Besar Proses Bisnis Terdiri dari 90 % Pemborosan dan 10 % Pekerjaan Nilai Tambah.

Awal yang baik bagi setiap perusahaan untuk memulai perjalanan menuju organisasi dengan

menciptakan aliran yang kontinu dimanapun bisa diterapkan, baik itu di dalam proses manufaktur

maupun dalam proses pelayanan..

Mengapa Lebih Cepat Berarti lebih Baik dalam Proses Mengalir.

Page 11: The Toyota Way

Sering kali kita berpikir bahwa meningkatkan kecepatan proses berarti berkompromi dengan

kualitas, bahwa lebih cepat berarti lebih ceroboh.

Logika yang sama dapat diterapkan pada proses bisnis atau proses engineering, Biarkan

masing-2 departemen melakukan pekerjaannya dalam batch dan memberikan batch tersebut

kepada departemen lain dan dapat dipastikan akan terjadi keterlambatan yang besar dalam

penyelesaian pekerjaan. Banyak birokrasi yang berlebihan akan terus bertambah, mengatur

standar untuk setiap departemen, dan posisi yang tidak yang tidak menambah nilaiakan

diciptakan unruk mengawasi alur barang. Sebagian besar waktu akan dihabiskan untuk

menunggu keputusan atau tindakan. Hasilnya akan terjadi kekacauan dan kualitas yang rendah.

Ambil orang-orang yang tepat melakukan pekerjaan yang menambah nilai, aturlah mereka dalam

satu barisan, dan alirkan melalui orang-orang tersebut dengan sejumlah pertemuan untuk

mengatur intregasi dan Anda akan memperoleh kecepatan produktivitas dan kualitas yang lebih

baik.

Bab. 9

Prinsip 3: Gunakan “Sistem Tarik” untuk Menghindari Produksi Berlebih.

Semakin banyak perusahaan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.semakin kecil kemungkinan

mereka akan mendapatkan apa yang mereka perlukan.

Seperti yang kita ketahui bahwa Toyota Way bukan mengenai pengelolaan persediaan; tapi

mengenai cara untuk menghilangkannya. Sejak awal, Toyota mulai berpikir untuk menarik

persediaan berdasarkan permintaan pelanggan pada saat itu, dan bukan memakai sistem

dorong yang mengantisipasi permintaan pelanggan. Dalam Toyota Way “tarik” berarti status

ideal dari sistem produksi just-in-time. Toyota Production System juga belum merupakan sistem

persediaan nol. TPS mengandalkan “gudang” material yang diisi ulang dengan sistem tarik.

Prinsip – Tarikan Pelanggan dan Pengisian Ulang.

Menurut Taichi Otho dan para karyawannya, merasa kagum oleh pentingnya peran supermaket;

karena supermaket memberikan imajinasi bagi para peritel.

Untuk mengendalikan persediaan Otho memutuskan membuka gudang-gudang kecil di sekitar

persediaan. Ketika pelanggan mengambil komoditi tertentu komoditi itu diisi kembali.

Page 12: The Toyota Way

Bab 10

Prinsip 4: Meratakan Beban

Secara umum, ketika Anda berusaha menerapkan TPS, hal yang pertama; meratakan produksi.

Toyota Way merupakan organisasi yang paling ramping (lean organization) mereka hanya

produksi apa yang diinginkan pelanggan. Sayangnya pelanggan sangat sulit diprediksikan dan

pesanan aktual sangat bervariasi dari minggu ke minggu dan dari bulan ke bulan. Jika Anda

membuat sesuai pesanan maka akan menyebabkan orang dan peralatan Anda bekerja keras

dan berakibat banyak membayar upah lembur, dan tidak tahu berapa banyak yang harus Anda

pesan dari pemasok Anda, sehingga Anda harus menumpuk material tidak mungkin Anda dapat

menjalankan lean operation dengan cara ini. Model membuat berdasarkan pesanan yang ketat

ini menciptakan tumpukan persediaan, menyembunyikan masalah berakibat yang jelek dan pada

akhirnya lead time akan semakin lama.

Toyota telah menemukan bahwa ia dapat menciptakan operasi yang paling ramping, dan

akhirnya memberikan pelayanan dan kualitas yang lebih baik dengan meratakan jadwal produksi

dan tidak selalu membuat berdasarkan pesanan

Mr. Taichi Ohno menjelaskan

Kura –kura yang lamban tapi konsisten mengakibatkan lebih sedikit pemborosan dan jauh lebih

diinginkan dari pada kelinci yang cepat dan mengungguli perlombaan dan berhenti setelah

beberapa . Toyota production system hanya dapat direalisasikan jika semua karya menjadi kura-

kura. Dalam arti Toyota lebih suka lambat dan mantap seperti kura-kura tapi tapi Amerika lebih

suka kelinci, mereka cenderung bekerja keras.

Bab. 11

Prinsip 5. Membangun budaya berhenti untuk memperbaiki masalah, dengan tujuan

memperoleh kualitas yang baik sejak awal.

Mr. Ohno berkata

Bahwa tidak ada masalah yang diketemukan saat penghentian jalur produksi harus menunggu

hingga besok pagi agar diperbaiki.

Karena saat kita membuat mobil setiap menit, kita tahu bahwa besok akan memperoleh masalah

yang sama lagi.

Menurut TPS pada saat produksi ditemukan kualitas rusak mesin harus dihentikan

Menurut Amerika, mesin berjalan terus akan menghasilkan kwantitas banyak tapi tidak dievaluasi

hasilnya.

Page 13: The Toyota Way

Bab.12

Prinsip 6

Standar kerja merupakan fondasi bagi peningkatan berkesinambungan dan pemberdayaan

karyawan.

Lembar standar kerja dan informasi yang ada di dalamnya merupakan elemen penting dari

Toyota Production Sytem. Agar seorang pekerja produksi mampu menulis standar kerja yang

dapat dipahami oleh pekerja yang lalu, dia harus merasa yakin akan pentingnya lembar standar

kerja tersebut.

Efisiensi yang tinggi dipertahankan dengan mencegah berulang, produk cacat, kesalahan

operasional dan kecelakaan kerja, dan dengan menyertakan ide-ide pekerja. Semua ini hanya

bisa terjadi adanya lembar standar kerja yang sering kali diremehkan orang.

Standaridisasi pekerjaan jusa merupakan suatu fasilitator kunci dalam membangun kualitas.

Contoh: Jika Anda ingin belajar Golf, hal yang pertama yang akan diajarkan oleh intruktur adalah

dasar pukulan Golf, kemudian Anda berlatih, berlatih, berlatih dan membuat pukulan Anda stabil,

sampai Anda memiliki ketrampilan dasar untuk memukul bola secara konsisten, dengan harapan

bagi Anda untuk meningkatan permainan Golf Anda.

Tugas penting saat mengimplementasikan standardisasi adalah:

� Menyediakan kebebasan karyawan untuk berinovasi dan menjadi kreatif.

� Satndar harus cukup spesifik namun cukup umum untuk mendapatkan fleksibilitas .

� Standar perlu variable

Bab. 13

Prinsip 7:

Gunakan pengendalian visual agar tidak ada yang tersembunyi.

Mr Ohno sangat bersemangat, menerapkan TPS, beliau berkata bahwa Anda harus

membersihkan segalanya agar Anda tidak melihat masalah.

Beliau akan mengeluh jika dia tidak melihat dan mengatakan apakah ada masalah atau tidak.

Prinsip tersebut berarti :

� Bersihkan, Biarkan, Terlihat

Ketika orang Amerika berkunjung ke Jepang pada tahun 1970 an dan 1980 an reaksi

pertama yang diperoleh tidak berbeda “pabrik bersih sehingga Anda bisa makan di atas

lantai”

Dalam TPS ada program 5S yang merangkum serangkaian aktivitas untuk menghilangkan

pemborosan yang menyebabkan kesalahan, cacat, dan kesalahan di tempat kerja.

Page 14: The Toyota Way

Ada 5 S ( Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) yang diterjemahkan dalam bahasa

Indonesia (5R)

1. Ringkas (memilah) – pilahlah barang-2 dan simpan hanya yang diperlukan dan

singkirkan yang tidak diperlukan.

2. Rapi (menata) – setiap barang memiliki tempat dan setiap barang ada di tempat

nya.

3. Resik (membersihkan) proses pembersihan sering kali berbentuk pemeriksaan

yang mengungkapan abnormalitas dan kondisi sebelum terjadinya kesalahan yang

berdampak buruk pada kualitas atau menyebabkan kerusakan pada mesin.

4. Rawat (menciptakan aturan) kembangkan sistem dan prosedur untuk memper

tahankan dan memonitor ketiga R di atas

5. Rajin (mendisiplinkan diri) menjaga tempat kerja agar tetap stabil merupakan

terus menerus dari peningkatan berkesinambungan .

Bab. 14

Prinsip 8 : Gunakan hanya tehnologi handal yang sudah benar-benar teruji untuk membantu

orang – orang dan proses Anda.

Adopsi tehnologi baru harus benar-benar bermanfaat dan dapat terbukti melalui uji kelayakan :

� Analisa dampak terhadap proses yang ada

� Analisa biaya dan manfaat

� Analisa nilai tambah terhadap proses yang ada

� Dampak terhadap filosofi, konsensus, efesiensi.

� Proses musyawarah dan mufakat sehingga dapat diterapkan tanpa penolakan dari karyawan.

� Fleksibilitas, jangan memaksa teknologi baru kalau tidak dapat dimanfaatkan

� Teknologi hanya sebagai alat bantu, sedangkan orang yang melakukan pekerjaannya.

Bab. 15

Prinsip 9: Kembangkan pemimpin yang benar-benar memahami pekerjaanya, menjiwai filosofi

dan mengajarkannya kepada orang lain.

Hingga manajemen senior mampu menyingkirkan ego mereka dan melebur kedalam tim dan

memimpin mereka semua, manajemen senior akan terus kehilangan berpikir ego dan

menemukan kemampuan yang luar biasa dari seluruh karyawannya. Di Toyota, kami

menempatkan nilai tertinggi pada anggota-anggota tim kami dan melakukan yang terbaik untuk

mendengar mereka dan menyatukan ide-ide mereka ke proses perencanaan kami.

Bila kita melihat para pemimpin besar dalam sejarah Toyota, kita akan melihat bahwa mereka

memiliki beberapa ciri yang sama:

Page 15: The Toyota Way

� Fokus pada tujuan jangka panjang untuk Toyota sebagai kontributor penambahan nilai bagi

masyarakat.

� Tidak pernah menyimpang dari ajaran Toyota Way dan menghayatinya serta menjadi

panutan bagi semua orang.

� Bekerja menuju ke atas melalui pekerjaan yang detil dan terus menerus ke tempat

sebenarnya di mana pekerjaan yang menambah nilai dapat diselesaikan.

� Melihat masalah sebagai peluang untuk melatih membimbing orang mereka.

Lazimnya di Toyota sebelum kita membuat mobil, kita membuat orang. Tujuan pemimpin Toyota

adalah mengembangkan orang sehingga menjadi kontributor kuat, memiliki visi jangka dan

mengerjakan pekerjaan dengan sempurna.

Bab 16

Prinsip 10 : Kembangkan orang dan kelompok yang memiliki kemampuan istimewa yang

menurut filosofi perusahaan Anda.

Menghormati karyawan dan terus memberi tantangan kepada mereka untuk bekerja lebih baik.

Menghormati karyawan berarti menghormati pemikiran dan kemampuannya. Anda tidak ingin

menyia-nyiakan waktu mereka. TPS berpikir bahwa kerja sama kelompok adalah tentang Anda

menyukai Anda bahwa Anda akan melakukan pekerjaan Anda sehingga kita berhasil sebagai

satu perusahaan.

Saling menghormati tidak berarti kita saling menyayangi

Bab 17

Prinsip 11: Hormati jaringan mitra dan pemasok Anda dengan memberi tantangan dan

membantu mereka untuk meningkatkan diri.

Pemasok –pemasok industri otomotif melaporkan bahwa Toyota adalah pelanggan terbaik

mereka. Pemasok harus mempunyai standar keunggulan yang tinggi dan mengharapkan semua

mitra mereka meraih standar tersebut.

Toyota membuat jaringan pemasok kelas dunia di Amerika Utara. Pemasok bereaksi positif

kepada pendekatan kemitraan Toyota yang sangat menuntut tetapi adil. Dengan prinsip: temukan

mitra yang solid dan berkembang bersama demi keuntungan kedua belah pihak dalam jangka

panjang. Salah satu Toyota mengasah ketrampilan dalam mengaplikasikan TPS adalah bekerja

sama dengan pemasok dalam proyek bersama. Toyota perlu membuat pemasoknya mempunyai

kemampuan seperti pabriknya sendiri dalam membuat tepat pada waktunya. Terbaik lagi, Toyota

tidak dapat memotong biaya kecuali para pemasoknya juga memotong mereka.

Page 16: The Toyota Way

Bab. 18

Prinsip 12 : Pergi dan lihat sendiri untuk memahami situasi sebenarnya.

Yang membedakan Toyota Way dari manajemen lainnya pada umumnya adalah GENCHI

GENBUTSU diterjemahkan di lingkungan Toyota adalah pergi ke tempat untuk melihat situasi

sebenarnya agar pahami langkah awal dari semua proses penyelesaian masalah,

pengembangan suatu produk baru, atau evaluasi kinerja karyawan adalah mengumpulkan data

tentang situasi sebenarnya (lapangan). Berdasarkan pada pemahaman penuh atas semua aspek

dari situasi yang sebenarnya Toyota mempromosikan dan mengharapkan pemikiran kreatif dan

inovatif. Karyawan dan manajer Toyota Way harus memiliki kemampuan untuk mengevaluasi dan

menganalisis apa yang sedang terjadi, dicari apa penyebabnya dari permasalah tersebut serta

dikomunikasikan untuk dicarikan penyelesaiannya/jalan keluarnya. Berpikir dan berbicara

berdasarkan informasi dari data yang telah diverifikasi dan terbukti kebenarannya, Pergi dan

konfirmasikan fakta-fakta yang ada.

Bab 19.

Prinsip 13; Buat keputusan dalam konsensus secara pelan-pelan, pertimbangkan semua pihak,

implementasi keputusan dengan sangat cepat.

1. Pertimbangkan solusi alternatif solusinya.

2. Komunikasi seluas-luasnya untuk mencari masukan

3. Mencari konsesus tanpa konflik

4. Banyak belajar sebelum mengambil keputusan

5. Persiapan rapat untuk pengambil keputusan sehingga berjalan cepat, rapat hanya formalitas.

Bab. 20

Prinsip 14; Menjadi Organisasi pembelajar melaui refleksi diri tanpa kompromi (Hansei) dan

peningkatan berkesinambungan (Kaizen)

Refleksi diri – untuk jujur mengakui kesalahan/kelemahan dan memperbaiki kelemahan., lebih

banyak membahas kelemahan dari pada keberhasilan, sebagai proses belajar untuk perbaiki diri

dengan tujuan peningkatan yang lebih baik dan berkesinambungan .

Bagian Tiga

Menerapkan Toyota Way dalam organisasi Anda

Page 17: The Toyota Way

Bab.21

Menggunakan Toyota Way untuk mentransformasi organisasi teknik dan pelayanan.

Tiga tahap dalam tranformasi lean.

1. Kaizen, peningkatan berkesinambungan, mencoba sesuatu pada berbagai titik dalam value

stream

2. Fokus dari gambaran besar value stream.

3. Membangun perusahaan lean

Bab. 22

Membangun perusahaan pembelajaran lean milik Anda sendiri, meminjam prinsip Toyota Way.

� Menciptakan ikatan antar individu dan mitra seolah-olah bergerak untuk saling mengisi.

� Pentingnya komitmen kepemimpinan langgeng.

13 Tips untuk mengubah perusahaan Anda menjadi lebih lean.

1. Mulai tindakan dengan sistem teknis , diikuti dengan cepat oleh perubahan budaya.

2. Belajar lewat pengalaman, pelatihan.

3. Mulai dengan pilot value stream untuk mendemontrasikan sebagai sistem dan menyediakan

model pergi dan lihat

4. Gunakan pemetaan value stream untuk mengembangkan visi masa depan dan bersatu untuk

menemukan cara menerapkan alat-alat dan filosofi lean.

5. Menggunakan lokakarya kaizen utnuk mengajarkan dan membuat perubahan cepat.

6. Mengorganisir disekitar value stream. Pada sebagian organisasi, manajemen diorganisir

berdasarkan proses atau fungsi

7. Jadikan keharusan, jika perusahaan melihat tranformasi lean sebagai sesuatu yang baik

untuk dilaksanakan dalam sewaktu-waktu

8. Suatu krisis bisa mendorong pergerakan lean, tetapi manajemen senior memperjuangkan

peningkatan secara proaktif. Yang penting adalah kepemimpinan lean itu fokus pada

pembelajaran jangka panjang

9. Carilah kesempatan untuk mengenali peluang yang mempunyai dampak finansial yang besar

10. Menyelaraskan kembali ukuran dengan sudut pandang value stream.

11. Kembangkan cara Anda sendiri di akar perusahaan Anda.

12. Merekrut atau mengembangkan pemimpin lean dan mengembangkan sistem suksesi.

13. Menggunakan tenaga ahli untuk mengajarkan dan mendapatkan hasil yang cepat.