the new rulers of the world

Upload: fahrur-rozi-alfiqri

Post on 30-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kenapa

TRANSCRIPT

The New Rulers of The World

1.1 GlobalisasiKini tentu sudah tidak asing lagi kata globalisasi di masyarakat kita. Namun tidak semua lapisan masyarakat tahu apa arti dari globalisasi itu sendiri. Sebenarnya, globalisasi itu sendiri dari kata globalisme yang artinya adalah paham kebijaksanaan nasional yang memperlakukan seluruh dunia sebagai lingkungan yang pantas untuk pengaruh politik.Sejak proses globalisasi mulai berlangsung, kondisi kehidupan di hampir semua negara terkesan meningkat, apalagi jika diukur dengan indikator-indikator lebih luas. Namun, seringkali pula peningkatan itu hanya ada dalam hitung-hitungan di atas kertas. Negara-negara maju dan kuat memang bisa meraih keuntungan, tapi tidak negara-negara berkembang dan miskin.

Sejak tahun 1960-an terjadi gerakan protes terbesar masalah globalisasi. Karena banyak yang memperjuangkan kemakmuran dan memberantas kemiskinan. Oleh karena itu, banyak yang menganggap bahwa orang-orang yang berkuasa ternyata lebih kaya. Globalisasi hampir dari kalangan penguasa industri hampir seluruhnya dibuat di negara-negara yang sangat miskin dengan upah buruh sangat rendah nyaris seperti budak. Seperti contoh produk Nike, pegolf Tiger Woods dibayar lebih tinggi dibandingkan dengan upah buruh yang membuat pruduk Nike di Indonesia.

1.2 Pengaruh Globalisasi di IndonesiaIndonesia adalah sebuah negara dimana imperialisme lama bertemu dengan imperialisme yang baru. Sebuah negara yang kaya dengan Sumber Daya Alam yang melimpah bahkan keahlian dari Sumber Daya Manusianya. Menurut Pramoedaya Anante Toer, seorang pengarang dan pengamat ahli hukum. Ia berpendapat bahwa Indonesia selama masa penjajahan bangsa Barat banyak yang diambil kekayaannya. Bahkan Indonesia yang negera kaya diubah menjadi negara pengemis karena tidak adanya karakter terhadap milik yang dimiliki oleh negara Indonesia.

1.3 Pro-Kontra Buruh Terhadap Globalisasi di IndonesiaSesungguhnya yang terjadi di depan mata kita adalah anggapan tentang jurang pemisah antara si kaya makin kaya dan si miskin makin miskin. Bahkan dalam contoh kehidupan orang kaya, dimana kekayaan seseorang dalam sebuah acara perspsi pernikahan. Dimana seoreng pelayan acara resepsi pernikahan baru bisa bekerja selama 400 tahun untuk membayar acara resepsi pernikahan yang sama.Rata-rata buruh di Indonesia dibayar Rp 9000,00 dalam sehari masa kerja. Itu merupakan upah minimum yang resmi di Indonesia. Kebanyakan buruh yang bekerja untuk perusahaan terkenal harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Rata-rata mereka mengeluh dengan pekerjaan mereka karena merka harus bekerja lebih dari 12 jam dalam sehari kerja. Memang dalam sistem pekerjaan industri-industri asing memiliki kode etik dalam pekerjaan. Namun nyatanya tidak ada penerapan kode etik itu dalam pekerjaan buruh sehari-hari. Ketika perusahan pusat mengontrol kondisi atau kinerja buruh, diberikan sedikit permainan yaitu pembenaran atas kesalahan yang selama ini ditutup-tutupi. Berupa tidak adanya penerapan kode etik pekerjaan, bahkan aturan-aturan yang ada pada perusahaan tersebut. Menurut Dila Sara, seorang pemimpin serikat buruh. Ia berpendapat kode etik harus diawali oleh organisasi buruh. Tetapi menurut ia organisasi buruh di Indonesia saja masih lemah. Karena polisi masih bisa saja menghambat kerja organisasi buruh. Kenyataan ini tentu sangat tidak mengenakan bagi kalangan masyarakat yang perekonomiannya serba kekurangan.

1.4 Globalisasi di Zaman Orde BaruPada zaman Ir.Soekano yang yakin pada kemandirian ekonomi rakyatnya. Soekarno menetang masuknya korporasi Barat ke Indonesia dan mengusir agen-agen Barat seperti bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF). Setelah pergantian Ir.Soekarno kepada Soeharto, secara diam-diam Soeharto didukung oleh Inggris dan Amerika sehingga dianggap sebagai Upeti terbesar dari Asia yang merupakan benih dari globalisasi. Ribuan orang dikumpulkan yang dipastikan harus dibunuh setelah diperintah oleh pejabat hukum. Soeharto mengeluarkan milyaran rupiah yang seluruhnya berpindah ke kantong diktaktor dalam bentuk kredit ekspor. Sehingga kondisi saat itu Indonesia adalah negara miskin yang menimbun banyak hutang dan tidak mampu menyelamatkan negaranya dari perangkap kemiskinan. Dokumen Internal Bank Dunia membenarkan bahwa sepertiga pinjaman bank untuk diktaktor Soeharto masuk ke kantong kroni dan pejabat korupnya dengan total 80 trilyun rupiah. Dan akhirnya soeharto dipaksa mundur dari jabatannya sebagai presiden setelah puluhan tahun berhasil mencuri uang sebesar 150 trilyun rupiah.

1.5 Dampak Globalisasi Bagi Rakyat IndonesiaHampi separuh penduduk dunia seperti sebuah keluarga yang bertahan hidup dengan uang kurang dari Rp 18.000,00 per hari. Sebelumnya mereka bisa makan tiga kali sehari, namun sekarang mereka harus berhemat. Sebagai pengganti tiga kali sehari, mereka makan hanya dua kali saja atau mengurangi gizi makanan. Munculnya globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Dampak globalisasi tersebut meliputi dampak positif dan dampak negatif di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan berdampak kepada nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.

1.6 KesimpulanKemiskinan bukan ekses globalisasi. Kemiskinan dan globalisasi memang sudah lama menjadi bahan perdebatan, bukan hanya di kalangan ekonom-ekonom dalam negeri, tapi juga dunia.Perdebatannya pun tak pernah jauh-jauh dari bagaimana dampak globalisasi terhadap kemiskinan, menekan kemiskinan atau justru memperbesar kemiskinan.Dalam proses globalisasi, seharusnya uang mengalir dari negara kaya ke negara miskin. Tapi, dalam beberapa tahun terakhir, yang terjadi justru sebaliknya.Sementara negara-negara kaya memiliki kemampuan untuk menahan risiko fluktuasi kurs dan suku bunga, negara-negara berkembang dan miskin menanggung beban fluktuasi tadi.Kita memang tidak seharusnya antiglobalisasi.Kita juga perlu terus melakukan reformasi di bidang hukum, termasuk yang terkait perdagangan bebas dan pembukaan akses pasar. Tapi, kita perlu juga mewaspadai akibat globalisasi terhadap proses pemiskinan. Globalisasi mungkin tidak akan memiliki ekses pada kemiskinan, jika pemerintah tahu benar cara melindungi sektor informal lokal dalam keterbukaan akses pasar.

RESUME FILM

GLOBALISASI-THE NEW RULERS OF THE WORLD-

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH SOSIOLOGITAHUN AKADEMIK 2009/2010

OlehFAHRUR ROZI ALFIQRI10050009170Kelas :D

FAKULTAS PSIKOLOGIUNIVERSITAS ISLAM BANDUNG2009