the heresy of the ishmaelites

10
The Heresy of the Ishmaelites (Kesesatan Kaum Ismael) Yuhana al-Mansyur (John of Damascus) Tambahan willie: Dalam tulisan berikut, Yuhana al-Mansyur menyebut Muhammad sebagai Mamed, bukan untuk tujuan menghina, melainkan memang berita Muhammad sebagai nabi Islam ini masih simpang siur dalam era Yuhana al-Mansyur yang hidup 1 abad setelah Muhammad. Hal ini dibuktikan dengan nama-nama yang berbeda-beda yang digunakan untuk menyebut Muhammad. Dalam hadits disebutkan bahwa orang biasa memanggil Muhammad dengan Ahmad, al-Mahi, al-Hasyir, atau al-'aqib. Dan terdapat juga sampai sekarang takhyul yang kuat dan menipu banyak orang Ismael, menjadi pertanda munculnya Antikris (al-Masih ad-Dajjal). Dan takhyul itu dilahirkan dari Ismael, yang dilahirkan dari Hagar untuk Abraham, dan dari sanalah mereka disebut kaum Hagar dan kaum Ismael. Dan mereka menyebut mereka Saracens, sebagaimana berasal dari 'Sarras Kenoi', 'kaum kosong dari Sara', karena telah dikatakan oleh Hagar kepada Malaikat: 'Sara telah membuatku lari dengan kosong' (Kejadian 16:8). Mereka menjadi penyembah berhala dan menghormati bintang fajar dan Aphrodite, yang mereka sebut sebagai Khabar dalam bahasa mereka, yang berarti 'besar'. Karena itulah, sampai jaman Heraclius, mereka adalah penyembah berhala. Dari waktu itu dan hingga sekarang muncul di antara mereka seorang nabi palsu bernama Mamed, yang, telah berjumpa dengan Perjanjian Lama dan Baru, sebagaimana

Upload: williezz

Post on 11-Jun-2015

431 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Pertanyaan-pertanyaan Yuhana al Mansyur (John of Damascus , Yohanes Damaskus) tentang Islam, tentang kenabian Muhammad, dan tentang Quran

TRANSCRIPT

Page 1: The Heresy of the Ishmaelites

The Heresy of the Ishmaelites

(Kesesatan Kaum Ismael)

Yuhana al-Mansyur (John of Damascus)

Tambahan willie:

Dalam tulisan berikut, Yuhana al-Mansyur menyebut Muhammad sebagai Mamed, bukan untuk tujuan

menghina, melainkan memang berita Muhammad sebagai nabi Islam ini masih simpang siur dalam era

Yuhana al-Mansyur yang hidup 1 abad setelah Muhammad. Hal ini dibuktikan dengan nama-nama

yang berbeda-beda yang digunakan untuk menyebut Muhammad. Dalam hadits disebutkan bahwa

orang biasa memanggil Muhammad dengan Ahmad, al-Mahi, al-Hasyir, atau al-'aqib.

Dan terdapat juga sampai sekarang takhyul yang kuat dan menipu banyak orang

Ismael, menjadi pertanda munculnya Antikris (al-Masih ad-Dajjal). Dan takhyul itu

dilahirkan dari Ismael, yang dilahirkan dari Hagar untuk Abraham, dan dari sanalah

mereka disebut kaum Hagar dan kaum Ismael. Dan mereka menyebut mereka

Saracens, sebagaimana berasal dari 'Sarras Kenoi', 'kaum kosong dari Sara', karena

telah dikatakan oleh Hagar kepada Malaikat: 'Sara telah membuatku lari dengan

kosong' (Kejadian 16:8). Mereka menjadi penyembah berhala dan menghormati

bintang fajar dan Aphrodite, yang mereka sebut sebagai Khabar dalam bahasa

mereka, yang berarti 'besar'. Karena itulah, sampai jaman Heraclius, mereka adalah

penyembah berhala. Dari waktu itu dan hingga sekarang muncul di antara mereka

seorang nabi palsu bernama Mamed, yang, telah berjumpa dengan Perjanjian Lama

dan Baru, sebagaimana nampaknya ia telah berbicara dengan seorang rahib Arian, dan

kemudian membuat ajaran bidat-nya sendiri. Dan dengan alasan palsu namun terlihat

alim, menarik banyak orang, ia memberitahukan bahwa sebuah buku telah dikirimkan

kepadanya dari langit oleh Allah. Ia telah menuliskan beberapa bahan menggelikan,

pantas ditertawakan, dalam sebuah buku yang ia bawa kepada mereka sebagai objek

penghormatan.

Ia berkata hanya ada satu Allah, pencipta segalanya, yang tidak diperanakkan dan

memperanakkan (Surah 112). Ia berkata bahwa Al-Masih adalah Firman

(Kalimatullah) dan Roh Allah (Rohullah), tapi (Al-Masih adalah) seorang makhluk

(ciptaan) dan seorang hamba, dan bahwa Ia diperanakkan, tanpa benih (laki-laki), oleh

Page 2: The Heresy of the Ishmaelites

Maria saudari Musa dan Harun (Surah 19, 4:169). Ia mengatakan, Firman Allah dan

Roh Allah masuk ke dalam Maria dan Ia mengandung Yesus, yang adalah nabi dan

hamba Allah. Dan ia berkata bahwa orang-orang Yahudi ingin menyalibkannya

karena pelanggaran Taurat, dan bahwa mereka menangkap bayangan-Nya dan

menyalibkan bayangan Yesus ini. Tapi Al-Masih sendiri tidak disalibkan, ia berkata,

tidak pula Ia (Al-Masih) mati, karena Allah sangat menyayangi-Nya dan mengangkat

Al-Masih ke langit (Surah 4:156).

Dan ia (muhammad) mengatakan hal ini, bahwa ketika Al-Masih diangkat ke langit,

Allah bertanya kepada-Nya: "Wahai Yesus, apakah kamu berkata: 'Akulah Anak

Allah dan Allah'? dan Yesus menjawab: 'Ampunilah aku ya Tuhan. Engkau maha

mengetahui bahwa aku tidak mengatakan hal itu dan bahwa Aku hanyalah hambamu.

Tapi orang-orang berdosa telah menulis bahwa Aku mengatakan hal-hal tersebut, dan

mereka telah berdusta tentangku dan mereka telah jatuh dalam kesalahan.' Dan Allah

menjawab dan berkata kepadaNya: 'Aku tahu bahwa kamu tidak mengatakan hal itu'

(Surah 5:116). Masih banyak lagi kejutan guoblokk, pantas ditertawakan, dalam buku

ini yang ia gembar-gemborkan telah dikirimkan Allah kepadanya.

Tapi ketika kami menanyakan: 'Dan siapa di sana yang menjadi saksi bahwa Allah

memberikannya buku itu? Dan nabi-nabi yang mana yang menubuatkan nabi macam

begituan akan dikirimkan?' - mereka keok. Dan kami mengatakan bahwa Musa

menerima Taurat di gunung Sinai dan Tuhan menampakkan diri-Nya kepada semua

orang dalam bentuk awan, dan api, dan kegelapan, dan badai petir. Dan ketika kami

berkata bahwa semua nabi dari Musa dan sesudahnya menubuatkan Al-Masih dan

bagaimana Al-Masih Allah (dan inkarnasi Anak Allah) telah datang dan disalibkan

dan mati dan bangkit kembali, dan bagaimana Ia akan menjadi hakim untuk yang

hidup dan yang mati. Kemudian, ketika kami mengatakan: 'Bagaimana nabimu tidak

datang dengan cara yang sama, dengan orang-orang lain menjadi saksi untuknya? Dan

bagaimana mungkin Allah, yang tidak menunjukkan hadirat-Nya pada kalian,

memberikan orang ini sebuah buku yang menjadi referensimu, bahkan ketika Allah

memberikan Taurat kepada Musa dengan orang-orang melihat gunung yang

diselimuti asap, sehingga kamu juga memiliki kepastian yang sama?' - mereka

menjawab bahwa Allah melakukan sesuatu sesuai kemauan-Nya. "Ini", kami berkata,

"kami sudah tau, tapi yang kami tanyakan adalah bagaimana buku ini bisa sampai

Page 3: The Heresy of the Ishmaelites

turun ke nabimu." Kemudian mereka menjawab bahwa buku itu turun atasnya ketika

ia (muhammad) sedang tidur. Kemudian kami dengan bercanda mengatakan kepada

mereka bahwa selama ia menerima buku ini dalam keadaan tidur dan tidak

mengetahui bagaimana cara kerja-nya (i.e. cara buku itu bisa sampai), maka ia telah

menggenapi peribahasa yang populer (i.e. ”You are spinning me dreams”, "Kamu

cuma bermimpi", kata Plato).

Lagi kami bertanya, "Mengapa, ketika ia memerintahkan kita di dalam bukumu untuk

tidak melakukan atau menerima sesuatu tanpa saksi, apakah kamu tidak bertanya

kepadanya bahwa 'Pertama, tunjukkan dulu lewat saksi jika benar kamu adalah

seorang nabi, dan bahwa kamu datang dari Allah, dan Kitab Suci mana yang

menyaksikan tentang kamu?'". Mereka terdiam, karena malu. Kepada mereka kami

berkata, "Untuk alasan yang bagus! Karena tidak diperbolehkan untukmu menikahi

seorang wanita tanpa saksi, tidak diperbolehkan memberi atau memiliki harta benda,

tidak diperbolehkan untukmu memiliki seekor keledai atau seekor binatang tanpa

adanya saksi. Karena meskipun kamu juga memiliki banyak istri, dan banyak harta

benda dan benda keledai, dan semuanya melalui saksi-saksi, tapi lucunya justru iman

dan buku yang kamu miliki yang tidak ada saksinya. Karena ia yang membawa hal-

hal ini kepadamu tidak memiliki jaminan apapun, tidak pula ada saksi mata

sebelumnya yang diketahui, tapi ia menerima wahyu ini ketika ia sedang tidur."

Mereka menyebut kami penyekutu-penyekutu Allah, karena, menurut mereka, kami

memperkenalkan dan menyekutukan Allah dengan berkata bahwa Al-Masih adalah

Anak Allah dan Allah itu sendiri. Kepada mereka kami berkata bahwa ini adalah apa

adanya yang nabi-nabi dan Kitab Suci telah wariskan kepada kami. Dan kamu,

sebagaimana yang kamu minta, menerima nabi-nabi itu. Jika kemudian kami secara

salah menyebut Al-Masih sebagai Anak Allah, maka nabi-nabi (yang kamu akui) itu

juga salah karena telah mewariskan hal itu kepada kami. Dan beberapa dari mereka

berkata bahwa kami salah mengartikan ucapan nabi-nabi itu. Yang lain berkata bahwa

orang-orang Yahudi membenci kami dan menipu kami dengan memberikan tulisan-

tulisan yang dikatakan dari nabi padahal bukan, sehingga kami tersesat.

Dan lagi kami berkata kepada mereka, "Kamu berkata bahwa Al-Masih adalah

Firman Allah dan Roh-Nya. Maka bagaimana mungkin kemudian kamu menegur

Page 4: The Heresy of the Ishmaelites

kami sebagai penyekutu-penyekutu Allah? Karena Firman Allah dan Roh Allah,

masing-masing adalah tidak dapat dipisahkan dari Allah, yang mana dari pada-Nya-

lah Firman Allah dan Roh Allah ini 'dilahirkan'. Jika, kemudian, di dalam Allah

adalah (terdapat) Firman Allah, maka adalah jelas nyata bahwa Ia (Firman) adalah

juga Allah. Tapi jika Ia (Firman), sebagaimana pemikiran kamu, ada di luar Allah,

maka Allah adalah tidak memiliki Firman (a-logos, bodoh tolol) dan tidak punya Roh

kehidupan (a-pneuma, mati). Sehingga, untuk mencegah menyekutukan Allah, kamu

telah me-mutilasi Allah (dari Firman-Nya dan Roh-Nya). Tapi akan lebih baik bagimu

untuk mengatakan bahwa Ia memiliki seorang sekutu daripada me-mutilasi-Nya, dan

menampilkan-Nya seperti batu, atau kayu, atau benda-benda mati lainnya yang tidak

bisa merasa. Oleh karena itu, meskipun kamu telah menuduh kami secara salah

sebagai 'Penyekutu Allah', tapi kami menyebutmu sebagai 'Pemenggal-Pemenggal

Allah'."

Mereka juga menuduh kami sebagai penyembah berhala karena menghormati salib

yang mereka remehkan. Dan kita berkata kepada mereka, "Lantas mengapa kamu

menggosok dirimu kepada batu di Ka'bah-mu, suka mencium batu tersebut?" Dan

sebagian dari mereka mengatakan bahwa Abraham berhubungan seks dengan Hagar

di atas batu itu, dan yang lain mengatakan bahwa Abraham mengikat untanya di

sekitar batu itu ketika ia akan mengurbankan Ishak. Dan kami bereaksi terhadap

mereka, "Kitab Suci mengatakan bahwa ada suatu gunung berupa hutan dan

pepohonan yang mana Abraham menebang darinya untuk dibakar ketika ia

meletakkan Ishak untuk dikurbankan (Kejadian 22:6), dan bahwa ia meninggalkan

keledai dengan para pembantunya. Oleh karena itu, dari mana sumber perkataan

bodohmu itu? Karena tidak ada kayu dari suatu hutan di tempat itu, tidak pula

Abraham berjalan-jalan dengan keledainya" Mereka terdiam karena malu. Namun,

mereka berkata bahwa batu itu dari Abraham. Maka kami berkata, "Jika batu itu dari

Abraham, seperti ucapan guoblokmu, maka apa kamu tidak malu menciumi benda itu

hanya karena Abraham berhubungan seks dengan seorang perempuan di atasnya, atau

bahwa ia mengikat seekor unta pada batu itu? Tetapi kamu mencela kami karena kami

menunjukkan penghormatan kepada Salib Al-Masih, yang mana olehnya kekuatan

dari setan dan tipuan dari sang pendakwa dibinasakan? Dan benda ini yang mereka

sebut sebagai sebuah batu yang mereka hormati adalah kepala dari Aphrodite, yang

Page 5: The Heresy of the Ishmaelites

juga mereka sebut sebagai Khabar, yang mana sampai sekarang bayangan dari catatan

akan hal ini bisa dilihat dari para peneliti."

Seperti telah kami katakan, Mamed ini menulis banyak perkataan bodoh, dan ia

meletakkan masing-masing di antara tulisan-tulisan itu sebuah judul, seperti tulisan

"Wanita-Wanita", di mana juga ia dengan sederhana membuat aturan (untuk seorang

laki-laki) untuk mengambil empat istri dan seribu gundik jika ia mampu, sebanyak

mungkin ia mampu meletakkan di bawah tangannya, di samping empat istri-nya itu.

Dan ia membuat hukum untuk menceraikan yang mana saja dari istri-istrinya, atau

jika ia mau, juga untuk mengasuh yang lain, karena alasan ini: Mamed Mempunyai

seorang teman bernama Zaid. Zaid ini mempunyai seorang isteri yang cantik, yang

mana Mamed jatuh cinta kepadanya. Oleh karena itu, ketika mereka sedang duduk

bersama-sama, Mamed berkata, "Aduh, ngomong-ngomong, Allah telah

memerintahkan aku untuk mengambil istrimu." Dan Zaid menjawab, "Kamu adalah

Rasul. Lakukan sebagaimana Allah telah katakan kepadamu. Ambillah istriku." Atau

kita bisa menceritakannya dari awal, ia berkata kepada Zaid, “Tuhan telah

memerintahkan aku agar kamu menceraikan isterimu” Dan Zaid menceraikan istrinya.

Dan setelah suatu hari, ia berkata, “Tetapi Tuhan juga telah memerintahkanku untuk

mengambilnya.(menjadi istriku).” Kemudian ia mengambilnya dan melakukan

perzinahan dengannya dan membuat hukum ini: "Siapapun (laki-laki) boleh

menceraikan isterinya, tetapi jika setelah bercerai, ia ingin kembali kepada (mantan

istri)nya, maka laki-laki lain harus menikahi mantan istrinya itu; Sebab adalah tidak

diijinkan untuk mengambil mantan istrinya lagi jika mantan istrinya itu belum

dinikahi oleh laki-laki yang lain. Dan bahkan jika seorang saudara menceraikan

istrinya, maka biarkan saudara laki-lakinya yang lain menikahi mantan istri

saudaranya, jika ia memang mau.” Dan di dalam tulisan yang sama, ia

mengumandangkan pesan ini: “Bajaklah tanah yang Allah yang telah berikan kepada

kamu, dan percantiklah (tanah) itu” dan lakukan ini, dan dengan cara ini – aku

(Yuhana al-Mansyur) tidak akan mengatakan hal-hal cabul seperti yang telah ia

(Muhammad) lakukan.

Biografi:

Page 6: The Heresy of the Ishmaelites

Yohanes dari Damaskus (Arab: Yuhana ibnu Mansyur, Yunani: Ioannes Damaskenos,

Latin: Iohannes Damascenus, Johannes Damascene) atau yang juga dikenal sebagai

Chrysorrhoas, "Pembicara Emas" (676 M - 5 Desember 749) adalah seorang rahib

Syria. Ia lahir dan besar di Damaskus, dan mati di biara Mar Saba di Yerusalem. Ia

juga adalah seorang ilmuwan dan memiliki sumbangsih di bidang hukum, teologi,

filosofi, dan musik. Ia adalah administrator kepala untuk penguasa Damaskus, yang

banyak menulis mengenai Iman Kristen, menyusun himne-himne yang sampai

sekarang masih dipakai setiap hari di biara-biara Kristen Timur di seluruh dunia.

Yohanes dibawa ke Damaskus dalam sebuah keluarga Kristen Arab yang hidup di

bawah pemerintahan muslim. Ayahnya adalah kepala di kantor pajak wilayah Syria

pada era Khalifah Abdul al-Malik. Ketika Yohanes berusia 23 tahun, ayahnya

berusaha mencari seorang guru Kristen untuknya yang dapat memberikan pendidikan

terbaik untuk anak-anaknya. Catatan Yohanes Patriarkh dari Gereja Yerusalem

menunjukkan bahwa ketika berkunjung ke sebuah pasar, ayah dari Yohanes

Damaskus meminta beberapa tawanan yang dipenjara sebagai hasil dari peperangan

yang terjadi di pantai Italia. Salah seorang dari mereka adalah seorang rahib dari

Sisilia, bernama Cosmas, yang memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan yang besar.

Ayah Yohanes Damaskus memerintahkan untuk membebaskan orang ini dan

menjadikannya guru bagi anaknya. Di bawah Cosmas, Yohanes menjadi sangat mahir

dalam musik, astronomi, dan teologi. Menurut Yohanes Patriarkh dari Gereja

Yerusalem, Yohanes Damaskus dengan cepat telah berhasil menyamai Diophantus

dalam hal Aljabar dan Euclid dalam hal Geometri.