the document was created from a file 'g:bakarbakar sekripsit1 292012010 bab iii.docx' · 2017. 3....
TRANSCRIPT
-
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
tindakan kelas yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk
memperbaiki mutu pembelajaran yang dilakukan didalam kelas. Menurut Zaenal
Akib (2008:2) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yag dilakukan oleh guru
dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja
sehingga hasil belajar siswa meningkat.
3.2 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian
Latar Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran IPA ini dilakukan
pada siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 pada Semester II Tahun Pelajaran
2015/2016. Alamat sekolah Jalan Mardi Utomo No.16 Kelurahan Sidorejo Kidul
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Secara geografis SD Negeri Sidorejo Kidul 02
terletak dipinggir jalan kelurahan Sidorejo Kidul di antara pemukiman para penduduk
dan akses ke SD ini tidaklah sulit karena bisa dijangkau dengan alat transportasi
umum atau naik kendaraan pribadi.
Subjek Penelitian yang dilaksanakan oleh penulis adalah seluruh siswa kelas V
SD Negeri Sidorejo Kidul 02 Semester II tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah
28 siswa. Adapun siswa laki-laki sebanyak 17 anak dan siswa perempuan berjumlah
11 anak. Para siswa mayoritas berasal dari lingkungan sekitar sekolah. Siswa kelas V
SD Negeri Sidorejo Kidul 02 mengalami masalah terhadap hasil belajar IPA yang
rendah. Faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Sidorejo
Kidul 02 yang masih rendah karena ada beberapa permasalahan. Permasalahan itu
antara lain cara mengajar guru yang kurang inovatif dan kreatif hanya mengandalkan
metode ceramah membuat siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru
karena pembelajaran masih berpusat pada guru atau teacher center.
-
28
Peran orang tua dalam membimbing siswa siswinya untuk belajar di rumah juga
masih belum maksimal. Siswa hanya mengandalkan pembelajaran di sekolah saja.
Karena sebagian orang tua siswa memiliki taraf pendidikan yang rendah dan memiliki
tingkat ekonomi yang dalam kategori rendah dan sedang. Hal ini juga berpengaruh
pada hasil belajar siswa, karena tanpa dukungan dan perhatian dari orang tua terhadap
siswa di rumah tentu membuat para siswa menjadi malas belajar. Karena orang tua
hanya sibuk mengurusi pekerjaan mereka masing-masing. Sehingga dalam penelitian
tindakan kelas yang dilaksanakan diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar IPA
siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 semester II tahun pelajaran 2015/2016.
Waktu penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada semester II menurut
kalender pendidikan di SD Negeri Sidorejo Kidul 02. Penelitian ini dilaksanakan dari
bulan Maret sampai selesai. Kegiatan nantinya dimulai dari ijin untuk pelaksanaan
penelitian sampai dengan penulisan laporan sebagai hasil dan pertanggungjawaban
penelitian yang telah dilakukan.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun
obyek yang mempunyai variasi tertentu Sugiono (2003: 2). Variabel tindakan kelas
ini dilakukan di kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02. Variabel yang digunakan ada 2
variabel yakni variabel terpengaruh dan variabel tindakan. Adapun mengenai variabel
terpengaruh yaitu mengenai hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02
pada mata pelajaran IPA. Hasil belajar IPA merupakan hasil yang siswa dapatkan
setelah melalui tahap proses pembelajaran dengan diberikannya uji kompetensi
melalui instrumen tes kepada siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02.
Dalam variabel tindakan adalah penerapan model pembelajaran Make A Match
berbantuan video pembelajaran yang diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar
IPA siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 Salatiga yang kebanyakan siswanya
masih mendapatkan nilai di bawah KKM. Model pembelajaran Make A Match
berbantuan video pembelajaran ini dilakukan dengan cara mengoptimalkan cara
-
29
bekerjasama yang dimiliki siswanya. Dengan demikian perlu adanya penerapan
pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran untuk meningkatkan
hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 semester II tahun
pelajaran 2015/2016.
3.4 Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri
Sidorejo Kidul 02 semester II tahun pelajaran 2015/2016 direncanakan akan
dilaksanakan dalam dua siklus setiap siklus akan dilaksanakan dalam 3 kali
pertemuan dan alokasi waktu setiap pertemuan adalah 70 menit. Konsep pokok
penelitian tindakan menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Arikunto Suharsimi,
2002: 97) terdapat empat tahap rencana tindakan, meliputi: perencanaan (planning),
tindakan (acting) dan pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Rincian
prosedur tindakan adalah sebagai berikut:
Siklus I
Pada penelitian ini, peneliti berperan sebagai guru dalam proses pembelajaran
yang berlangsung.
1. Perencanaan (planning)
Tahap perencanaan ini meliputi:
a. persiapan dengan meminta ijin kepada Kepala Sekolah SD Negeri Sidorejo Kidul
02 dan guru kelas V untuk ijin melaksanakan observasi.
b. mengidentifikasi masalah apa saja yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar
IPA pada siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02.
c. merancang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I dan siklus II dan
RPP yang dibuat nantinya berorientasi pada sintaks pembelajaran Make A Match
berbantuan video pembelajaran sebagai upaya peningkatan hasil belajar IPA
siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02.
-
30
d. merancang skenario pembelajaran yang merupakan penjabaran dari rencana
pembelajaran sesuai dengan sintaks pembelajaran Make A Match berbantuan
video pembelajaran dengan tujuan pembelajaran yang difokuskan untuk
meningkatkan hasil belajar IPA kelas V SD Sidorejo Kidul 02. Diharapkan hasil
belajar siswa kelas V di SD Negeri Sidorejo Kidul 02 dapat meningkat dan
memenuhi KKM yang telah ditetapkan yakni sebesar 65.
e. merencanakan membagi kelas menjadi 2 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari
kelompok A (soal) dan kelompok B (jawaban) dalam kelompok tidak ada
pembedaan dalam segi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor semua siswa
diwajibkan saling menghargai dan berlatih kerjasama dalam kelompok.
f. mempersiapkan perlengkapan belajar IPA yang disiapkan sebelum pembelajaran
dimulai sebagai media pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran IPA.
g. menyiapkan lembar observasi sebagai pedoman pengamatan sikap guru dan
respon siswa selama proses pelaksanaan pembelajaran IPA pada siswa kelas V
SD Negeri Sidorejo Kidul 02 yang disesuaikan dengan sintaks pembelajaran
Make A Match berbantuan video pembelajaran, pengamatan atau observasi akan
dilakukan oleh observer yakni teman sejawat yang bertugas mengamati selama
proses pembelajaran IPA dari awal hingga akhir pembelajaran IPA.
h. menyiapkan alat evaluasi untuk mengukur kompetensi siswa yang berkaitan
dengan materi yang disampaikan dengan menerapkan pembelajaran Make A
Match berbantuan video pembelajaran.
2. Tindakan (acting)
Dalam proses pembelajaran peneliti berperan sebagai guru yang mengajar.
Pertemuan Pertama (2X35 menit)
1) Pendahuluan (5 menit)
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
b. memimpin doa menurut agama dan keyakinan masing-masing.
-
31
c. mengabsen kehadiran siswa.
d. guru melakukan apresiasi.
e. guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
f. guru menyampaikan tujuan pembelajran yang akan dicapai.
2) Kegiatan inti (55 menit)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a. siswa memperhatikan video tentang air yang disediakan oleh guru. Sumber
video: “Siklus Hidrologi-Siklus Air”.
https://www.youtube.com/watch?v=iexfrQlwnlE.
b. siswa memperhatikan penjelasan dari guru dengan cara bertanya jawab.
c. siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.
d. siswa dibagi menjadi 2 kelompok.
e. siswa mengambil 1 gulungan kertas yang disiapkan oleh guru.
f. siswa masuk kedalam kelompok sesua warna gulungan kertas yang diterima.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. siswa diberi amplop yang berisi soal dan jawaban.
b. siswa diberi waktu 5 menit untuk mencari pasangannya.
c. siswa diminta maju untuk mencocokkan jawabannya di depan kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.
3) Kegiatan Penutup (10 menit)
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. guru menguji ingatan dan pemahaman siswa dengan cara bertanya jawab
mengenai air.
b. guru dan siswa meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan.
-
32
c. guru menutup pembelajaran dengan memberi salam.
3. Pengamatan (observing)
Kegiatan pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yang
dilakukan oleh guru dalam pertemuan pertama di kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul
02 pada proses pembelajaran IPA dengan menerapkan pembelajaran Make A Match
berbantuan video pembelajaran. Dalam kegiatan pengamatan observer harus fokus
terhadap obyek pengamatan yang telah ditetapkan bersama yaitu pengamatan
terhadap pelaksanaan guru ketika mengajar dengan model pembelajaran Make A
Match berbantuan video pembelajaran dan respon siswa dalam mengikuti
pembelajaran dengan langkah-langkah Make A Match berbantuan video pembelajaran
dan hasil dari observasi pada pertemuan pertama harus segera diberikan kepada
peneliti, semua kegiatan pengamatan dilaksanakan secara sistematis untuk di
lanjutkan pada pertemuan kedua dan ketiga.
4. Refleksi (Refleksi)
Kegiatan refleksi pertemuan pertama siklus II dilaksanakan sama dengan kegiatan
refleksi pada siklus I. Data yang telah didapat harus segera ditafsirkan hasil
pengamatannya, dan menganalisis segala informasi yang didapat dari kegiatan
pengamatan. Kegiatan refleksi pada pertemuan pertama sangat penting dilakukan
untuk mendapatkan suatu kritik dan saran yang sangat berguna dengan melihat
kelebihan dan kekurangan setiap tindakan bagi penentuan langkah tindakan pada
pertemuan kedua. Kegiatan refleksi yang dilakukan pada pertemuan pertama untuk
dijadikan acuan dalam bertindak pada pertemuan kedua, kegiatan pembelajaran IPA
dengan menerapkan sintaks pembelajaran Make A Match berbantuan video
pembelajaran yang belum terlaksana dengan baik pada pertemuan pertama dapat
dijadikan pertimbangan dalam perbaikan yang akan dilaksanakan pada pertemuan
kedua.
-
33
1. Tindakan (acting)
Pertemuan Kedua (2X35 menit)
1) Pendahuluan (5 menit)
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
b. memimpin doa menurut agama dan keyakinan masing-masing.
c. mengabsen kehadiran siswa.
d. guru melakukan apresiasi.
e. guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
f. guru menyampaikan tujuan pembelajran yang akan dicapai.
2) Kegiatan inti (55 menit)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a. siswa memperhatikan video tentang air yang disediakan oleh guru. Sumber
video: “Siklus Hidrologi-Siklus Air”.
https://www.youtube.com/watch?v=iexfrQlwnlE.
b. siswa memperhatikan penjelasan dari guru dengan cara bertanya jawab.
c. siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.
d. siswa dibagi menjadi 2 kelompok.
e. siswa mengambil 1 gulungan kertas yang disiapkan oleh guru.
f. siswa masuk kedalam kelompok sesua warna gulungan kertas yang diterima.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. siswa diberi amplop yang berisi soal dan jawaban.
b. siswa diberi waktu 5 menit untuk mencari pasangannya.
c. siswa diminta maju untuk mencocokkan jawabannya di depan kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.
-
34
3) Kegiatan Penutup (10 menit)
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. guru menguji ingatan dan pemahaman siswa dengan cara bertanya jawab
mengenai air.
b. guru dan siswa meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan.
c. guru menutup pembelajaran dengan memberi salam.
2. Pengamatan (observing)
Pengamatan yang dilakukan oleh guru dalam pertemuan kedua di kelas V SD
Negeri Sidorejo Kidul 02 pada proses pembelajaran IPA dengan menerapkan
pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran dilakukan untuk
memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan sebelumnya agar menjadi lebih
baik dari sebelumnya. Dalam kegiatan pengamatan observer harus fokus terhadap
obyek pengamatan yang telah ditetapkan bersama yaitu pengamatan terhadap
pelaksanaan guru ketika mengajar dengan model pembelajaran Make A Match
berbantuan video pembelajaran dan respon siswa dalam mengikuti pembelajaran
dengan sintaks Make A Match berbantuan video pembelajaran dan hasil dari
observasi pada pertemuan kedua harus segera diberikan kepada guru, untuk di koreksi
agar pembelajaran selanjutnya menjadi lebih baik lagi.
3. Refleksi (Refleksi)
Kegiatan refleksi pertemuan kedua adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru
dalam memproses data yang didapat saat dilakukannya pengamatan pada kegiatan
pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran Make A Match
berbantuan video pembelajaran yang dilakukan oleh observer. Kegiatan refleksi pada
pertemuan kedua sangat penting dilakukan untuk mendapatkan suatu masukan yang
-
35
sangat berguna dan akurat dengan memunculkan kelebihan dan kekurangan setiap
tindakan bagi penentuan langkah tindakan pada pertemuan ketiga.
1. Tindakan (acting)
Pertemuan Ketiga (2X35 menit)
1) Pendahuluan (5 menit)
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
b. memimpin doa menurut agama dan keyakinan masing-masing.
c. mengabsen kehadiran siswa.
d. guru melakukan apresiasi.
e. guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
f. guru menyampaikan tujuan pembelajran yang akan dicapai.
2) Kegiatan inti (55 menit)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a. siswa memperhatikan video tentang air yang disediakan oleh guru. Sumber
video: “Siklus Hidrologi-Siklus Air”.
https://www.youtube.com/watch?v=iexfrQlwnlE.
b. siswa memperhatikan penjelasan dari guru dengan cara bertanya jawab.
c. siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.
d. siswa dibagi menjadi 2 kelompok.
e. siswa mengambil 1 gulungan kertas yang disiapkan oleh guru.
f. siswa masuk kedalam kelompok sesua warna gulungan kertas yang diterima.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. siswa diberi amplop yang berisi soal dan jawaban.
b. siswa diberi waktu 5 menit untuk mencari pasangannya.
c. siswa diminta maju untuk mencocokkan jawabannya di depan kelas.
-
36
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.
3) Kegiatan Penutup (10 menit)
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. guru menguji ingatan dan pemahaman siswa dengan cara bertanya jawab
mengenai air.
b. guru dan siswa meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan.
c. guru menutup pembelajaran dengan memberi salam.
2. Pengamatan (observing)
Pengamatan yang dilakukan oleh guru dalam pertemuan ketiga di kelas V SD
Negeri Sidorejo Kidul 02 pada proses pembelajaran IPA dengan menerapkan
pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran. Dalam kegiatan
pengamatan observer harus fokus terhadap obyek pengamatan yang telah ditetapkan
bersama yaitu pengamatan terhadap pelaksanaan guru ketika mengajar dengan model
pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran dan respon siswa dalam
mengikuti pembelajaran dengan sintaks Make A Match berbantuan video
pembelajaran dan hasil dari observasi pada pertemuan ketiga ini diharapkan lebih
baik dari pertemuan yang kedua, semua kegiatan pengamatan dilaksanakan secara
sistematis.
3. Refleksi (Refleksi)
Kegiatan refleksi pertemuan ketiga adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru
dalam memproses data yang didapat saat dilakukannya pengamatan pada kegiatan
pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran Make A Match
berbantuan video pembelajaran yang dilakukan oleh observer. Kegiatan refleksi pada
pertemuan ketiga sangat penting dilakukan untuk mendapatkan suatu masukan yang
-
37
sangat berguna dan akurat dengan memunculkan kelebihan dan kekurangan setiap
tindakan bagi penentuan langkah tindakan pada pertemuan pertama, kedua, dan
ketiga. Kegiatan yang akan dilaksanakan pada Siklus II merupakan kegiatan tindak
lanjut dan penyempurnaan dari siklus I.
SIKLUS II
1. Tindakan (acting)
Dalam proses pembelajaran peneliti berperan sebagai guru yang mengajar.
Pertemuan pertama (2X35 menit)
1) Pendahuluan (5 menit)
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
b. memimpin doa menurut agama dan keyakinan masing-masing.
c. mengabsen kehadiran siswa.
d. guru melakukan apresiasi.
e. guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
f. guru menyampaikan tujuan pembelajran yang akan dicapai.
2) Kegiatan inti (55 menit)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a. siswa memmperhatikan video tentang peristiwa alam yang disediakan oleh
guru. Sumber video: “5 Letusan Gunung Terdahsyat “.
https://www.youtube.com/watch? v=cJfC6BUtPaI.
b.siswa memperhatikan penjelasan dari guru dengan cara bertanya jawab.
c. siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.
d.siswa dibagi menjadi 2 kelompok.
e. siswa mengambil 1 gulungan kertas yang disiapkan oleh guru.
f. siswa masuk kedalam kelompok sesua warna gulungan kertas yang diterima.
-
38
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. siswa diberi amplop yang berisi soal dan jawaban.
b. siswa diberi waktu 5 menit untuk mencari pasangannya.
c. siswa diminta maju untuk mencocokkan jawabannya di depan kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.
3) Kegiatan Penutup (10 menit)
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. guru menguji ingatan dan pemahaman siswa dengan cara bertanya jawab
mengenai air.
b. guru dan siswa meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan.
c. guru menutup pembelajaran dengan memberi salam.
2. Pengamatan (observing)
Pengamatan siklus II pada pertemuan pertama dilaksanakan sama dengan kegiatan
pengamatan pada siklus I. Kegiatan pengamatan dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh guru dalam pertemuan pertama di kelas V
SD Negeri Sidorejo Kidul 02 pada proses pembelajaran IPA dengan menerapkan
pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran. Dalam kegiatan
pengamatan observer harus fokus terhadap obyek pengamatan yang telah ditetapkan
bersama yaitu pengamatan terhadap pelaksanaan guru ketika mengajar dengan model
pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran dan respon siswa dalam
mengikuti pembelajaran dengan langkah-langkah Make A Match berbantuan video
pembelajaran dan hasil dari observasi pada pertemuan pertama harus segera diberikan
kepada peneliti, semua kegiatan pengamatan dilaksanakan secara sistematis.
-
39
3. Refleksi (Refleksi)
Kegiatan refleksi pertemuan pertama siklus II dilaksanakan sama dengan kegiatan
refleksi pada siklus I. Data yang telah didapat harus segera ditafsirkan hasil
pengamatannya, dan menganalisis segala informasi yang didapat dari kegiatan
pengamatan. Kegiatan refleksi pada pertemuan pertama sangat penting dilakukan
untuk mendapatkan suatu kritik dan saran yang sangat berguna dengan melihat
kelebihan dan kekurangan setiap tindakan bagi penentuan langkah tindakan pada
pertemuan kedua. Kegiatan refleksi yang dilakukan pada pertemuan pertama untuk
dijadikan acuan dalam bertindak pada pertemuan kedua, kegiatan pembelajaran IPA
dengan menerapkan sintaks pembelajaran Make A Match berbantuan video
pembelajaran yang belum terlaksana dengan baik pada pertemuan pertama dapat
dijadikan pertimbangan dalam perbaikan yang akan dilaksanakan pada pertemuan
kedua.
1. Tindakan (acting)
Pertemuan Kedua (2X35 menit)
1) Pendahuluan (5 menit)
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
b. memimpin doa menurut agama dan keyakinan masing-masing.
c. mengabsen kehadiran siswa.
d. guru melakukan apresiasi.
e. guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
f. guru menyampaikan tujuan pembelajran yang akan dicapai.
-
40
2) Kegiatan inti (55 menit)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a. siswa memmperhatikan video tentang peristiwa alam yang disediakan oleh
guru. Sumber video: ” Tsunami Banda Aceh”. https ://www. youtube.
com/watch?v= J3sSkbnCtB0.
b. siswa memperhatikan penjelasan dari guru dengan cara bertanya jawab.
c. siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.
d. siswa dibagi menjadi 2 kelompok.
e. siswa mengambil 1 gulungan kertas yang disiapkan oleh guru.
f. siswa masuk kedalam kelompok sesua warna gulungan kertas yang diterima.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. siswa diberi amplop yang berisi soal dan jawaban.
b. siswa diberi waktu 5 menit untuk mencari pasangannya.
c. siswa diminta maju untuk mencocokkan jawabannya di depan kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.
3) Kegiatan Penutup (10 menit)
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. guru menguji ingatan dan pemahaman siswa dengan cara bertanya jawab
mengenai air.
b. guru dan siswa meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan.
c. guru menutup pembelajaran dengan memberi salam.
-
41
2. Pengamatan (observing)
Pengamatan siklus II pada pertemuan kedua dilaksanakan sama dengan kegiatan
pengamatan pada pertemuan pertama. Kegiatan pengamatan dilakukan bersamaan
dengan pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh guru dalam pertemuan kedua di
kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 pada proses pembelajaran IPA dengan
menerapkan pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran. Dalam
kegiatan pengamatan observer harus fokus terhadap obyek pengamatan yang telah
ditetapkan bersama yaitu pengamatan terhadap pelaksanaan guru ketika mengajar
dengan model pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran dan
respon siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan langkah-langkah Make A Match
berbantuan video pembelajaran dan hasil dari observasi pada pertemuan keduaharus
segera diberikan kepada peneliti, semua kegiatan pengamatan dilaksanakan secara
sistematis untuk pertemuan yang selanjutnya yaitu pertemuan ketiga.
3. Refleksi (Refleksi)
Kegiatan refleksi pertemuan kedua siklus II dilaksanakan sama dengan kegiatan
refleksi pada siklus I. Data yang telah didapat harus segera ditafsirkan hasil
pengamatannya, dan menganalisis segala informasi yang didapat dari kegiatan
pengamatan. Kegiatan refleksi pada pertemuan kedua sangat penting dilakukan untuk
mendapatkan suatu kritik dan saran yang sangat berguna dengan melihat kelebihan
dan kekurangan setiap tindakan bagi penentuan langkah tindakan pada pertemuan
ketiga. Kegiatan refleksi yang dilakukan pada pertemuan kedua untuk dijadikan
acuan dalam bertindak pada pertemuan ketiga, kegiatan pembelajaran IPA dengan
menerapkan sintaks pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran
yang belum terlaksana dengan baik pada pertemuan pertama dapat dijadikan
pertimbangan dalam perbaikan yang akan dilaksanakan pada pertemuan ketiga.
-
42
1. Tindakan (acting)
Pertemuan Ketiga (2X35 menit)
1) Pendahuluan (5 menit)
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
b. memimpin doa menurut agama dan keyakinan masing-masing.
c. mengabsen kehadiran siswa.
d. guru melakukan apresiasi.
e. guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
f. guru menyampaikan tujuan pembelajran yang akan dicapai.
2) Kegiatan inti (55 menit)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a. siswa memmperhatikan video tentang peristiwa alam yang disediakan oleh
guru. Sumber video: “Angin puting Beliung di Kembangsari”.
https://www.youtube.com/watch?v=wT21eElCtE8.
b. siswa memperhatikan penjelasan dari guru dengan cara bertanya jawab.
c. siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.
d. siswa dibagi menjadi 2 kelompok.
e. siswa mengambil 1 gulungan kertas yang disiapkan oleh guru.
f. Siswa masuk kedalam kelompok sesua warna gulungan kertas yang diterima.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. siswa diberi amplop yang berisi soal dan jawaban.
b. siswa diberi waktu 5 menit untuk mencari pasangannya.
c. siswa diminta maju untuk mencocokkan jawabannya di depan kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.
-
43
3) Kegiatan Penutup (10 menit)
Dalam kegiatan penutup, guru:
a.guru menguji ingatan dan pemahaman siswa dengan cara bertanya jawab
mengenai air.
b.guru dan siswa meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan.
c.guru memberikan soal evaluasi.
d.guru menutup pembelajaran dengan memberi salam.
2. Pengamatan (observing)
Pengamatan siklus II pada pertemuan ketiga dilaksanakan sama dengan kegiatan
pengamatan pada siklus I. Kegiatan pengamatan dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh guru dalam pertemuan pertama di kelas V
SD Negeri Sidorejo Kidul 02 pada proses pembelajaran IPA dengan menerapkan
pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran. Dalam kegiatan
pengamatan observer harus fokus terhadap obyek pengamatan yang telah ditetapkan
bersama yaitu pengamatan terhadap pelaksanaan guru ketika mengajar dengan model
pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran dan respon siswa dalam
mengikuti pembelajaran dengan langkah-langkah Make A Match berbantuan video
pembelajaran dan hasil dari observasi pada pertemuan ketiga harus segera diberikan
kepada peneliti, semua kegiatan pengamatan dilaksanakan secara sistematis.
3. Refleksi (Refleksi)
Kegiatan refleksi pertemuan ketiga siklus II dilaksanakan sama dengan
kegiatan refleksi pada siklus I. Data yang telah didapat harus segera ditafsirkan hasil
pengamatannya, dan menganalisis segala informasi yang didapat dari kegiatan
pengamatan. Kegiatan refleksi pada pertemuan ketiga sangat penting dilakukan untuk
mendapatkan suatu kritik hasil yang meningkat dari pertemuan sebelumnya yaitu
pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Kegiatan refleksi yang dilakukan pada
-
44
pertemuan ketiga dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan sintaks pembelajaran
Make A Match berbantuan video pembelajaran yang belum terlaksana dengan baik
pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Dan dalam pertemuan ketiga pada
siklus II ini diharap mendapat hasil yang lebih sinifikan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas “Upaya
Peningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Make A Match
berbantuan Video Pembelajran Siswa Kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 Semester
II Tahun Pelajaran 2015/2016” dilakukan dengan melakukan teknik tes hasil belajar
dalam bentuk soal pilihan ganda serta melaksanakan pengamatan atau observasi
selama berlangsungnya pembelajaran IPA dalam setiap pertemuan dengan sintaks
pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas
Upaya Peningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Make a Match
berbantuan Video Pembelajran Siswa Kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 Semester
II Tahun Pelajaran 2015/2016 adalah
1) Observasi
Pengamatan yang dilakukan selama kegiatan penelitian tindakan kelas yang
berlangsung untuk mengumpulkan data-data dari kegiatan pelaksanaan mengajar guru
yang menerapkan pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran dan
respon siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 Semester II Tahun Pelajaran
2015/2016. Kegiatan pengamatan atau observasi dilakukan oleh pihak luar yakni
teman sejawat yang melakukan pengamatan berdasarkan fokus penelitian yang telah
ditetapkan. Observer tidak boleh mengintervensi guru ketika melakukan penelitian
yang dilakukan dan segera memberikan hasil penelitian supaya tahu kelebihan dan
kekurangan yang ada setelah melakukan serangkaian kegiatan dalam penelitian yang
telah disesuaikan dengan rencana kegiatan yang disiapkan sehingga dapat segera
dilakukan refleksi untuk mendapatkan masukan yang dijadikan solusi untuk
-
45
merancang kegiatan yang lebih baik pada kegiatan penelitian selanjutnya sehingga
kesalahan yang dilakukan pada kegiatan pelaksanaan pembelajaran tidak terulang
lagi.
Dari segi keterlibatan observer (orang yang melakukan observasi), observasi
dilakukan dengan observasi partisipan yaitu suatu proses pengamatan yang dilakukan
oleh observer. Dalam menggunakan teknik observasi cara yang paling efektif adalah
melengkapi dengan format atau blangko pengamat sebagai instrument. Format yang
sesuai item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi,
Arikunto (2008: 156). Teknik ini digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran
yang diterapkan guru dalam kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan
pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran untuk meningkatkan
hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 semester II tahun pelajaran
2015/2016.
Adapun kisi-kisi observasi yang telah disiapkan penulis sebagai fokus
pengamatan observer dalam kegiatan pengamatan yang dilaksanakan selama kegiatan
pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Make A Match berbantuan video
pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.1 dibawah ini.
Tabel 3.1
Kisi-kisi Observasi Guru dalam Penerapan Pembelajaran
Make A Match Berbantuan Video Pembelajaran
No. Aspek yang diamati No. Item
I Kegiatan Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru mengajak siswa untuk berdoa
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru menyampaikan apresiasi
5. Guru menyampaikan kegiatan dan tujuan pembelajaran
-
46
II Kegiatan Inti
6. Guru menayangkan video mengenai materi
7. Guru menjelaskan tentang video yang ditayangkan
8.Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang materi yang diajarkan
9. Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok
10.Guru membagi sebuah amplop yang berisi kelompok A
dan B
11. Guru memberi waktu 5menit untuk mencari pasangan
12.Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil
pasangannya
13. Guru dan siswa membahas hasil presentasi
III Kegiatan Penutup
14. Guru bertanya tentang hal yang belum dipahami
15. Guru menguji pemahaman siswa melalui tanya jawab
16. Guru dan siswa membuat kesimpulan
17. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal evaluasi
18 Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam
-
47
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Siswa
No. Aspek yang diamati No. Item
I Kegiatan Pendahuluan
1. Siswa menjawab salam
2. Siswa berdoa bersama guru
3. Siswa dicek kehadirannya oleh guru
4. Siswa menjawab apresiasi dari guru
5.Siswa disampaikan tentang kegiatan dan tujuan
pembelajaran
II Kegiatan Inti
6.Siswa memperhatikan video yang ditayangkan oleh
guru
7.Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai
vidio pembelajaran
8. Siswa bertanya tentang materi yang belum dipahami
9. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok
10.Siswa mengambil amplop yang sudah di siapkan oleh
guru. Amplop A dan B
11. Siswa mencari pasangannya dalam waktu 5 menit
12.Siswa mempresentasikan hasil diskusi mencocokkan
jawaban
13. Guru dan siswa membahas hasil presentasi
III Kegiatan Penutup
14. Siswa bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami
-
48
2) Tes
Kegiatan evaluasi menggunakan tes dilaksanakan untuk mengetahui sejauh
mana keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan
pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran pada pembelajaran IPA
melalui tes hasil belajar yang diberikan setiap akhir siklus I dan II atau pada
pertemuan ketiga dengan bentuk soal tes pilihan ganda kepada subjek penelitian
yakni siswa kelas V yang dikerjakan secara individu. Soal tes yang diberikan
berdasarkan materi yang sudah disampaikan guru dengan mengacu pada indikator-
indikator yang dikembangkan dari kompetensi dasar sehingga dapat mengukur
tingkat perkembangan kompetensi siswa yang diharapkan. Tes ini diberikan pada
siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 semester II tahun ajaran 2015/2016.
Adapun kisi-kisi soal yang telah disiapkan penulis sebagai media penilaian
dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Make A Match
berbantuan video pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini.
15. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
16. Siswa dan guru membuat kesimpulan
17. Siswa mengerjakan soal evaluasi
18 Siswa menjawab salam dari duru
-
49
Tabel 3.3
Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda
Standar
Kompetensi
Kompetensi
DasarIndikator
Item soal Pilihan
ganda
7. Memahami
perubahan
yang terjadi
di alam dan
hubungannya
dengan
penggunaan
sumber daya
alam
7.4
Mendeskripsik
an proses daur
air dan
kegiatan
manusia yang
dapat
mempengaruhi
nya.
1. Menjelaskan
cara menghemat
air.
2. Menjelaskan
kegunaan air.
1, 15, 19, 20, 21, 23,
26, 27, 29, 30,33,
,34,
35,37,38,40
2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12, 13, 14,
16, 17, 18, 22, 24,
25, 28, 31, 32, 36, 39
7.6
Mengidentifika
si peristiwa
alam yang
terjadi di
Indonesia dan
dampaknya
bagi makhluk
hidup dan
lingkungannya
.
1. Menjelaskan
macam-macam
peristiwa alam
di Indonesia
2. Menyebutkan
cara pencegahan
terjadinya
peristiwa alam.
4, 7, 8, 9, 10, 11, 13,
14, 15, 16, 17, 18,
19, 20, 21, 23, 25,
27, 29, 30, 35, 38,
39
1, 2, 3, 5, 6, 12, 22,
24, 26, 28, 31, 32,
33, 34, 36, 37, 40
-
50
3.6 Uji Validitas, Reliabilitas, dan Tingkat Kesukaran Butir Soal Penerapan
Pembelajaran Make A Match Berbantuan Video Pembelajaran
Uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dilakukan dalam penelitian tindakan
kelas Upaya Peningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Make A Match Berbantuan Video Pebelajaran Pada Siswa Kelas V SD
Negeri Sidorejo Kidul 02 Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian
tindakan kelas ini menggunakan dua variabel yaitu variabel terpengaruh dan variabel
tindakan. Variabel yang akan diuji validitas dan reliabilitas berkaitan dengan variabel
terpengaruh yaitu hasil belajar IPA siswa kelas V ditingkatkan dengan variabel
tindakan dengan menerapkan pembelajaran Make A Match.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes.
Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Tes
memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti
memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria (Arikunto, 1999: 65). Sebelum dibagikan
kepada peserta didik, terlebih dahulu soal evaluasi tertulis diuji coba sehingga
diperoleh butir soal yang valid. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu
mengukur apa yang ingin diukur.
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relative konsisten jika
dikenakan pada suatu objek, Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2009: 351). Instrument
dikatakan valid artinya instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang hendak diukur. Tingkat validitas suatu instrument dapat diketahui dengan cara
mengkorelasikan setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah dikurangi
skor butirnya sendiri (corrected item to total correlation).
Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal
tersebut termasuk dalam kategori mudah, sedang atau sukar. Indeks kesukaran
(difficulty index) adalah bilangan yang menunjukkan sukar mudahnya suatu soal
(Arikunto, 2006:207). Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan
persamaan :
-
51
P=
Keterangan :
P : Indeks Kesukaran
B : Jumlah nilai soal yang terjawab
Js : Total nilai ideal seluruh siswa
Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan sesuai dengan tabel sebagai berikut :
(Arikunto, 2006:210)
Tabel 3.4
Kriteria Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran Kategori soal
0,00-0,30 Soal kategori sukar
0,31-0,70 Soal kategori sedang
0,71-1,00 Soal kategori mudah
3.7 Hasil Uji Validitas, Reliabilitas, dan Tingkat Kesukaran Penerapan
Pembelajaran Make A Match Berbantuan Video Pembelajaran
Sebelum soal tes diberikan kepada siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02
penulis melaksanakan Try out di kelas VI SD Negeri Sidorejo Kidul 02. Try Out
dilaksanakan dengan memberikan soal pilihan ganda sebanyak 40 soal yang berkaitan
dengan materi air dan peristiwa alam dikerjakan secara individu. Hasil pengerjaan
soal pilihan ganda yang dikerjakan oleh 30 siswa kelas VI kemudian diolah dengan
SPSS untuk uji validitas dan reliabilitas.
Hasil uji validitas dan reliabilitas yang sudah dilaksanakan. Dari hasil
pengolahan uji validitas pertama yang dilakukan dengan menggunakan program
-
52
SPSS diperoleh hasil yang menunjukkan Cronbach's Alpha sebesar 0,849 sehingga
reliabilitasnya dapat diterima karena sudah diatas kriteria minimal yang telah
ditetapkan penulis yakni diatas 0,30 yang telah ditetapkan dan sudah disesuaikan
dengan tabel kriteria validitas menurut pendapat Suharsimi Arikunto. Berdasarkan
hasil uji validitas dan reliabilitas soal yang telah diujikan pada siswa kelas VI SD
Negeri Sidoreji kidul 02 Salatiga diperoleh beberapa data yang tidak valid dan berada
dibawah kriteria validitas instrument tes yang diharapkan penulis sebesar 0,30. Data
valid dan tidak valid dapat di lihat pada tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5
Uji Reabilitas Soal Siklus I
Tabel 3.6
Uji Validitas Soal Siklus I
Validitas Nomor soal Jumlah
Valid 1, 2, 5, 7, 8, 13, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30,
31, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40.
24
Tidak valid 3, 4, 6, 9,10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 32, 33. 16
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.849 40
-
53
Tabel 3.7
Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Siklus I
Kriteria No.Item Jumlah
Sukar - 0
Sedang1, 2, 5, 7, 8, 13, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27,
28, 29, 30, 31, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40.24
Mudah - 0
Total 24
Hasil pengolahan uji validitas kedua yang dilakukan dengan menggunakan
program SPSS diperoleh hasil yang menunjukkan Cronbach's Alpha sebesar 0,867
sehingga reliabilitasnya dapat diterima. Data valid dan tidak valid dapat di lihat pada
tabel 3.6 berikut:
Tabel 3.8
Uji Reabilitas Soal Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.867 40
Tabel 3.9
Uji Validitas Soal Siklus I
Validitas Nomor soal Jumlah
Valid 1, 2, 3, 5, 6 , 7, 8, 9, 10,13, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 30,
31, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40.
25
Tidak valid 4, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 26, 28, 29, 32, 33. 15
-
54
Tabel 3.10
Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Siklus II
Kriteria No.Item Jumlah
Sukar - 0
Sedang1, 2, 3, 5, 6 , 7, 8, 9, 10,13, 21, 22, 23, 24,
25, 27, 30, 31, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40.25
Mudah - 0
Total 25
Hasil uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan penulis hasil dari pengolahan
uji validitas yang kedua menunjukkan interpretasi yang sangat tinggi. Dengan batasan
soal yang dipakai hanya yang menunjukkan nilai r minimal 0.30 kemudian digunakan
sebagai batas minimal tingkat validitas dan reliabilitas soal yang penulis buat untuk
diberikan dalam kegiatan evaluasi melalui tes hasil belajar kepada siswa kelas V SD
Negeri Sidorejo Kidul 02 semester II tahun pelajaran 2015/2016.
Uji hasil validitas, reliabilitas, dan tingat kesukaran yang dilakukan pada soal
try out yang diberikan pada kelas siswa VI SD Negeri Sidorejo Kidul 02 semester II
tahun pelajaran 2015/2016 dengan 40 soal pilihan ganda. Setelah di uji validitas dan
reliabilitasnya semuanya sudah menunjukkan nilai r di atas 0,30 dan siap diujikan
pada siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 sebagai kegiatan evaluasi dalam tes
hasil belajar yang akan dilaksanakan disetiap akhir siklus sebagai tindak lanjut untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar setelah guru menerapkan pembelajaran Make A
Match berbantuan video pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang
rendah menjadi sesuai KKM yang telah ditetapkan, dengan begitu masalah hasil
belajar siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 Salatiga yang rendah dapat
meningkat.
-
55
3.8 Indikator Kinerja
Penggunaan model pembelajaran Make A Match berbantuan video
pembelajaran pada mata pelajaran IPA yang diterapkan pada siswa kelas V SD
Negeri Sidorejo Kidul 02 dapat dikatakan telah berhasil meningkatkan hasil belajar
siswa apabila nilai rata-rata siswa dikatakan sudah memenuhi KKM sebesar 65. Hasil
belajar siswa yang masih dibawah KKM menjadi meningkat sesuai KKM sebesar 65
dan hasil yang diharapkan keberhasilan secara klasikal sebesar > 65%.
3.9 Indikator Proses
Indikator proses yang berkaitan dengan hasil belajar siswa yang dapat
meningkat karena penerapan pembelajaran Make A Match berbantuan video
pembelajaran dengan tahapan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup
pada pembelajaran IPA.
3.10 Teknik Analis Data
Pada penelitian tindakan kelas Upaya Peningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui
Model Make A Match Berbantuan Video Pembelajaran Siswa Kelas V SD Negeri
Sidorejo Kidul 02 Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 menggunakan teknik
analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat
menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan
tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa. Untuk menganalisis tingkat
keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar
setiap siklus dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes pilihan
ganda pada setiap akhir siklus. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik
sederhana yaitu:
1. Nilai ulangan atau tes formatif sesuai perolehan siswa kemudian ditinjau apakah
perolehan nilai masing-masing siswa sudah memenuhi KKM (nilai 65) atau belum
memenuhi KKM yang ditetapkan sekolah.
-
56
2. Ketuntasan belajar ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan
secara klasikal. Dalam penelitian ini penulis menginginkan kelas disebut tuntas
belajar bila di kelas tersebut terdapat 100 % yang telah mencapai daya serap ≥
65%, atau nilai 65 sesuai KKM yang ditentukan sekolah.