the document was created from a file 'g:bakarbakar sekripsit1 292012010 bab iii.docx' · 2017. 3....

30
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki mutu pembelajaran yang dilakukan didalam kelas. Menurut Zaenal Akib (2008:2) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yag dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sehingga hasil belajar siswa meningkat. 3.2 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Latar Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran IPA ini dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 pada Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Alamat sekolah Jalan Mardi Utomo No.16 Kelurahan Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Secara geografis SD Negeri Sidorejo Kidul 02 terletak dipinggir jalan kelurahan Sidorejo Kidul di antara pemukiman para penduduk dan akses ke SD ini tidaklah sulit karena bisa dijangkau dengan alat transportasi umum atau naik kendaraan pribadi. Subjek Penelitian yang dilaksanakan oleh penulis adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 Semester II tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah 28 siswa. Adapun siswa laki-laki sebanyak 17 anak dan siswa perempuan berjumlah 11 anak. Para siswa mayoritas berasal dari lingkungan sekitar sekolah. Siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 mengalami masalah terhadap hasil belajar IPA yang rendah. Faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 yang masih rendah karena ada beberapa permasalahan. Permasalahan itu antara lain cara mengajar guru yang kurang inovatif dan kreatif hanya mengandalkan metode ceramah membuat siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru karena pembelajaran masih berpusat pada guru atau teacher center.

Upload: others

Post on 06-Feb-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 27

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian

    tindakan kelas yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk

    memperbaiki mutu pembelajaran yang dilakukan didalam kelas. Menurut Zaenal

    Akib (2008:2) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yag dilakukan oleh guru

    dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja

    sehingga hasil belajar siswa meningkat.

    3.2 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian

    Latar Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran IPA ini dilakukan

    pada siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 pada Semester II Tahun Pelajaran

    2015/2016. Alamat sekolah Jalan Mardi Utomo No.16 Kelurahan Sidorejo Kidul

    Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Secara geografis SD Negeri Sidorejo Kidul 02

    terletak dipinggir jalan kelurahan Sidorejo Kidul di antara pemukiman para penduduk

    dan akses ke SD ini tidaklah sulit karena bisa dijangkau dengan alat transportasi

    umum atau naik kendaraan pribadi.

    Subjek Penelitian yang dilaksanakan oleh penulis adalah seluruh siswa kelas V

    SD Negeri Sidorejo Kidul 02 Semester II tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah

    28 siswa. Adapun siswa laki-laki sebanyak 17 anak dan siswa perempuan berjumlah

    11 anak. Para siswa mayoritas berasal dari lingkungan sekitar sekolah. Siswa kelas V

    SD Negeri Sidorejo Kidul 02 mengalami masalah terhadap hasil belajar IPA yang

    rendah. Faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Sidorejo

    Kidul 02 yang masih rendah karena ada beberapa permasalahan. Permasalahan itu

    antara lain cara mengajar guru yang kurang inovatif dan kreatif hanya mengandalkan

    metode ceramah membuat siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru

    karena pembelajaran masih berpusat pada guru atau teacher center.

  • 28

    Peran orang tua dalam membimbing siswa siswinya untuk belajar di rumah juga

    masih belum maksimal. Siswa hanya mengandalkan pembelajaran di sekolah saja.

    Karena sebagian orang tua siswa memiliki taraf pendidikan yang rendah dan memiliki

    tingkat ekonomi yang dalam kategori rendah dan sedang. Hal ini juga berpengaruh

    pada hasil belajar siswa, karena tanpa dukungan dan perhatian dari orang tua terhadap

    siswa di rumah tentu membuat para siswa menjadi malas belajar. Karena orang tua

    hanya sibuk mengurusi pekerjaan mereka masing-masing. Sehingga dalam penelitian

    tindakan kelas yang dilaksanakan diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar IPA

    siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 semester II tahun pelajaran 2015/2016.

    Waktu penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada semester II menurut

    kalender pendidikan di SD Negeri Sidorejo Kidul 02. Penelitian ini dilaksanakan dari

    bulan Maret sampai selesai. Kegiatan nantinya dimulai dari ijin untuk pelaksanaan

    penelitian sampai dengan penulisan laporan sebagai hasil dan pertanggungjawaban

    penelitian yang telah dilakukan.

    3.3 Variabel Penelitian

    Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun

    obyek yang mempunyai variasi tertentu Sugiono (2003: 2). Variabel tindakan kelas

    ini dilakukan di kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02. Variabel yang digunakan ada 2

    variabel yakni variabel terpengaruh dan variabel tindakan. Adapun mengenai variabel

    terpengaruh yaitu mengenai hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02

    pada mata pelajaran IPA. Hasil belajar IPA merupakan hasil yang siswa dapatkan

    setelah melalui tahap proses pembelajaran dengan diberikannya uji kompetensi

    melalui instrumen tes kepada siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02.

    Dalam variabel tindakan adalah penerapan model pembelajaran Make A Match

    berbantuan video pembelajaran yang diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar

    IPA siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 Salatiga yang kebanyakan siswanya

    masih mendapatkan nilai di bawah KKM. Model pembelajaran Make A Match

    berbantuan video pembelajaran ini dilakukan dengan cara mengoptimalkan cara

  • 29

    bekerjasama yang dimiliki siswanya. Dengan demikian perlu adanya penerapan

    pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran untuk meningkatkan

    hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 semester II tahun

    pelajaran 2015/2016.

    3.4 Prosedur Penelitian

    Penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri

    Sidorejo Kidul 02 semester II tahun pelajaran 2015/2016 direncanakan akan

    dilaksanakan dalam dua siklus setiap siklus akan dilaksanakan dalam 3 kali

    pertemuan dan alokasi waktu setiap pertemuan adalah 70 menit. Konsep pokok

    penelitian tindakan menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Arikunto Suharsimi,

    2002: 97) terdapat empat tahap rencana tindakan, meliputi: perencanaan (planning),

    tindakan (acting) dan pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Rincian

    prosedur tindakan adalah sebagai berikut:

    Siklus I

    Pada penelitian ini, peneliti berperan sebagai guru dalam proses pembelajaran

    yang berlangsung.

    1. Perencanaan (planning)

    Tahap perencanaan ini meliputi:

    a. persiapan dengan meminta ijin kepada Kepala Sekolah SD Negeri Sidorejo Kidul

    02 dan guru kelas V untuk ijin melaksanakan observasi.

    b. mengidentifikasi masalah apa saja yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar

    IPA pada siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02.

    c. merancang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I dan siklus II dan

    RPP yang dibuat nantinya berorientasi pada sintaks pembelajaran Make A Match

    berbantuan video pembelajaran sebagai upaya peningkatan hasil belajar IPA

    siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02.

  • 30

    d. merancang skenario pembelajaran yang merupakan penjabaran dari rencana

    pembelajaran sesuai dengan sintaks pembelajaran Make A Match berbantuan

    video pembelajaran dengan tujuan pembelajaran yang difokuskan untuk

    meningkatkan hasil belajar IPA kelas V SD Sidorejo Kidul 02. Diharapkan hasil

    belajar siswa kelas V di SD Negeri Sidorejo Kidul 02 dapat meningkat dan

    memenuhi KKM yang telah ditetapkan yakni sebesar 65.

    e. merencanakan membagi kelas menjadi 2 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari

    kelompok A (soal) dan kelompok B (jawaban) dalam kelompok tidak ada

    pembedaan dalam segi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor semua siswa

    diwajibkan saling menghargai dan berlatih kerjasama dalam kelompok.

    f. mempersiapkan perlengkapan belajar IPA yang disiapkan sebelum pembelajaran

    dimulai sebagai media pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran IPA.

    g. menyiapkan lembar observasi sebagai pedoman pengamatan sikap guru dan

    respon siswa selama proses pelaksanaan pembelajaran IPA pada siswa kelas V

    SD Negeri Sidorejo Kidul 02 yang disesuaikan dengan sintaks pembelajaran

    Make A Match berbantuan video pembelajaran, pengamatan atau observasi akan

    dilakukan oleh observer yakni teman sejawat yang bertugas mengamati selama

    proses pembelajaran IPA dari awal hingga akhir pembelajaran IPA.

    h. menyiapkan alat evaluasi untuk mengukur kompetensi siswa yang berkaitan

    dengan materi yang disampaikan dengan menerapkan pembelajaran Make A

    Match berbantuan video pembelajaran.

    2. Tindakan (acting)

    Dalam proses pembelajaran peneliti berperan sebagai guru yang mengajar.

    Pertemuan Pertama (2X35 menit)

    1) Pendahuluan (5 menit)

    Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

    a. membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

    b. memimpin doa menurut agama dan keyakinan masing-masing.

  • 31

    c. mengabsen kehadiran siswa.

    d. guru melakukan apresiasi.

    e. guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

    f. guru menyampaikan tujuan pembelajran yang akan dicapai.

    2) Kegiatan inti (55 menit)

    Eksplorasi

    Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

    a. siswa memperhatikan video tentang air yang disediakan oleh guru. Sumber

    video: “Siklus Hidrologi-Siklus Air”.

    https://www.youtube.com/watch?v=iexfrQlwnlE.

    b. siswa memperhatikan penjelasan dari guru dengan cara bertanya jawab.

    c. siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.

    d. siswa dibagi menjadi 2 kelompok.

    e. siswa mengambil 1 gulungan kertas yang disiapkan oleh guru.

    f. siswa masuk kedalam kelompok sesua warna gulungan kertas yang diterima.

    Elaborasi

    Dalam kegiatan elaborasi, guru:

    a. siswa diberi amplop yang berisi soal dan jawaban.

    b. siswa diberi waktu 5 menit untuk mencari pasangannya.

    c. siswa diminta maju untuk mencocokkan jawabannya di depan kelas.

    Konfirmasi

    Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

    a. siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.

    3) Kegiatan Penutup (10 menit)

    Dalam kegiatan penutup, guru:

    a. guru menguji ingatan dan pemahaman siswa dengan cara bertanya jawab

    mengenai air.

    b. guru dan siswa meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan

    penyimpulan.

  • 32

    c. guru menutup pembelajaran dengan memberi salam.

    3. Pengamatan (observing)

    Kegiatan pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yang

    dilakukan oleh guru dalam pertemuan pertama di kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul

    02 pada proses pembelajaran IPA dengan menerapkan pembelajaran Make A Match

    berbantuan video pembelajaran. Dalam kegiatan pengamatan observer harus fokus

    terhadap obyek pengamatan yang telah ditetapkan bersama yaitu pengamatan

    terhadap pelaksanaan guru ketika mengajar dengan model pembelajaran Make A

    Match berbantuan video pembelajaran dan respon siswa dalam mengikuti

    pembelajaran dengan langkah-langkah Make A Match berbantuan video pembelajaran

    dan hasil dari observasi pada pertemuan pertama harus segera diberikan kepada

    peneliti, semua kegiatan pengamatan dilaksanakan secara sistematis untuk di

    lanjutkan pada pertemuan kedua dan ketiga.

    4. Refleksi (Refleksi)

    Kegiatan refleksi pertemuan pertama siklus II dilaksanakan sama dengan kegiatan

    refleksi pada siklus I. Data yang telah didapat harus segera ditafsirkan hasil

    pengamatannya, dan menganalisis segala informasi yang didapat dari kegiatan

    pengamatan. Kegiatan refleksi pada pertemuan pertama sangat penting dilakukan

    untuk mendapatkan suatu kritik dan saran yang sangat berguna dengan melihat

    kelebihan dan kekurangan setiap tindakan bagi penentuan langkah tindakan pada

    pertemuan kedua. Kegiatan refleksi yang dilakukan pada pertemuan pertama untuk

    dijadikan acuan dalam bertindak pada pertemuan kedua, kegiatan pembelajaran IPA

    dengan menerapkan sintaks pembelajaran Make A Match berbantuan video

    pembelajaran yang belum terlaksana dengan baik pada pertemuan pertama dapat

    dijadikan pertimbangan dalam perbaikan yang akan dilaksanakan pada pertemuan

    kedua.

  • 33

    1. Tindakan (acting)

    Pertemuan Kedua (2X35 menit)

    1) Pendahuluan (5 menit)

    Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

    a. membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

    b. memimpin doa menurut agama dan keyakinan masing-masing.

    c. mengabsen kehadiran siswa.

    d. guru melakukan apresiasi.

    e. guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

    f. guru menyampaikan tujuan pembelajran yang akan dicapai.

    2) Kegiatan inti (55 menit)

    Eksplorasi

    Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

    a. siswa memperhatikan video tentang air yang disediakan oleh guru. Sumber

    video: “Siklus Hidrologi-Siklus Air”.

    https://www.youtube.com/watch?v=iexfrQlwnlE.

    b. siswa memperhatikan penjelasan dari guru dengan cara bertanya jawab.

    c. siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.

    d. siswa dibagi menjadi 2 kelompok.

    e. siswa mengambil 1 gulungan kertas yang disiapkan oleh guru.

    f. siswa masuk kedalam kelompok sesua warna gulungan kertas yang diterima.

    Elaborasi

    Dalam kegiatan elaborasi, guru:

    a. siswa diberi amplop yang berisi soal dan jawaban.

    b. siswa diberi waktu 5 menit untuk mencari pasangannya.

    c. siswa diminta maju untuk mencocokkan jawabannya di depan kelas.

    Konfirmasi

    Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

    a. siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.

  • 34

    3) Kegiatan Penutup (10 menit)

    Dalam kegiatan penutup, guru:

    a. guru menguji ingatan dan pemahaman siswa dengan cara bertanya jawab

    mengenai air.

    b. guru dan siswa meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan

    penyimpulan.

    c. guru menutup pembelajaran dengan memberi salam.

    2. Pengamatan (observing)

    Pengamatan yang dilakukan oleh guru dalam pertemuan kedua di kelas V SD

    Negeri Sidorejo Kidul 02 pada proses pembelajaran IPA dengan menerapkan

    pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran dilakukan untuk

    memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan sebelumnya agar menjadi lebih

    baik dari sebelumnya. Dalam kegiatan pengamatan observer harus fokus terhadap

    obyek pengamatan yang telah ditetapkan bersama yaitu pengamatan terhadap

    pelaksanaan guru ketika mengajar dengan model pembelajaran Make A Match

    berbantuan video pembelajaran dan respon siswa dalam mengikuti pembelajaran

    dengan sintaks Make A Match berbantuan video pembelajaran dan hasil dari

    observasi pada pertemuan kedua harus segera diberikan kepada guru, untuk di koreksi

    agar pembelajaran selanjutnya menjadi lebih baik lagi.

    3. Refleksi (Refleksi)

    Kegiatan refleksi pertemuan kedua adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru

    dalam memproses data yang didapat saat dilakukannya pengamatan pada kegiatan

    pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran Make A Match

    berbantuan video pembelajaran yang dilakukan oleh observer. Kegiatan refleksi pada

    pertemuan kedua sangat penting dilakukan untuk mendapatkan suatu masukan yang

  • 35

    sangat berguna dan akurat dengan memunculkan kelebihan dan kekurangan setiap

    tindakan bagi penentuan langkah tindakan pada pertemuan ketiga.

    1. Tindakan (acting)

    Pertemuan Ketiga (2X35 menit)

    1) Pendahuluan (5 menit)

    Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

    a. membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

    b. memimpin doa menurut agama dan keyakinan masing-masing.

    c. mengabsen kehadiran siswa.

    d. guru melakukan apresiasi.

    e. guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

    f. guru menyampaikan tujuan pembelajran yang akan dicapai.

    2) Kegiatan inti (55 menit)

    Eksplorasi

    Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

    a. siswa memperhatikan video tentang air yang disediakan oleh guru. Sumber

    video: “Siklus Hidrologi-Siklus Air”.

    https://www.youtube.com/watch?v=iexfrQlwnlE.

    b. siswa memperhatikan penjelasan dari guru dengan cara bertanya jawab.

    c. siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.

    d. siswa dibagi menjadi 2 kelompok.

    e. siswa mengambil 1 gulungan kertas yang disiapkan oleh guru.

    f. siswa masuk kedalam kelompok sesua warna gulungan kertas yang diterima.

    Elaborasi

    Dalam kegiatan elaborasi, guru:

    a. siswa diberi amplop yang berisi soal dan jawaban.

    b. siswa diberi waktu 5 menit untuk mencari pasangannya.

    c. siswa diminta maju untuk mencocokkan jawabannya di depan kelas.

  • 36

    Konfirmasi

    Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

    a. siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.

    3) Kegiatan Penutup (10 menit)

    Dalam kegiatan penutup, guru:

    a. guru menguji ingatan dan pemahaman siswa dengan cara bertanya jawab

    mengenai air.

    b. guru dan siswa meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan

    penyimpulan.

    c. guru menutup pembelajaran dengan memberi salam.

    2. Pengamatan (observing)

    Pengamatan yang dilakukan oleh guru dalam pertemuan ketiga di kelas V SD

    Negeri Sidorejo Kidul 02 pada proses pembelajaran IPA dengan menerapkan

    pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran. Dalam kegiatan

    pengamatan observer harus fokus terhadap obyek pengamatan yang telah ditetapkan

    bersama yaitu pengamatan terhadap pelaksanaan guru ketika mengajar dengan model

    pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran dan respon siswa dalam

    mengikuti pembelajaran dengan sintaks Make A Match berbantuan video

    pembelajaran dan hasil dari observasi pada pertemuan ketiga ini diharapkan lebih

    baik dari pertemuan yang kedua, semua kegiatan pengamatan dilaksanakan secara

    sistematis.

    3. Refleksi (Refleksi)

    Kegiatan refleksi pertemuan ketiga adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru

    dalam memproses data yang didapat saat dilakukannya pengamatan pada kegiatan

    pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran Make A Match

    berbantuan video pembelajaran yang dilakukan oleh observer. Kegiatan refleksi pada

    pertemuan ketiga sangat penting dilakukan untuk mendapatkan suatu masukan yang

  • 37

    sangat berguna dan akurat dengan memunculkan kelebihan dan kekurangan setiap

    tindakan bagi penentuan langkah tindakan pada pertemuan pertama, kedua, dan

    ketiga. Kegiatan yang akan dilaksanakan pada Siklus II merupakan kegiatan tindak

    lanjut dan penyempurnaan dari siklus I.

    SIKLUS II

    1. Tindakan (acting)

    Dalam proses pembelajaran peneliti berperan sebagai guru yang mengajar.

    Pertemuan pertama (2X35 menit)

    1) Pendahuluan (5 menit)

    Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

    a. membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

    b. memimpin doa menurut agama dan keyakinan masing-masing.

    c. mengabsen kehadiran siswa.

    d. guru melakukan apresiasi.

    e. guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

    f. guru menyampaikan tujuan pembelajran yang akan dicapai.

    2) Kegiatan inti (55 menit)

    Eksplorasi

    Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

    a. siswa memmperhatikan video tentang peristiwa alam yang disediakan oleh

    guru. Sumber video: “5 Letusan Gunung Terdahsyat “.

    https://www.youtube.com/watch? v=cJfC6BUtPaI.

    b.siswa memperhatikan penjelasan dari guru dengan cara bertanya jawab.

    c. siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.

    d.siswa dibagi menjadi 2 kelompok.

    e. siswa mengambil 1 gulungan kertas yang disiapkan oleh guru.

    f. siswa masuk kedalam kelompok sesua warna gulungan kertas yang diterima.

  • 38

    Elaborasi

    Dalam kegiatan elaborasi, guru:

    a. siswa diberi amplop yang berisi soal dan jawaban.

    b. siswa diberi waktu 5 menit untuk mencari pasangannya.

    c. siswa diminta maju untuk mencocokkan jawabannya di depan kelas.

    Konfirmasi

    Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

    a. siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.

    3) Kegiatan Penutup (10 menit)

    Dalam kegiatan penutup, guru:

    a. guru menguji ingatan dan pemahaman siswa dengan cara bertanya jawab

    mengenai air.

    b. guru dan siswa meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan

    penyimpulan.

    c. guru menutup pembelajaran dengan memberi salam.

    2. Pengamatan (observing)

    Pengamatan siklus II pada pertemuan pertama dilaksanakan sama dengan kegiatan

    pengamatan pada siklus I. Kegiatan pengamatan dilakukan bersamaan dengan

    pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh guru dalam pertemuan pertama di kelas V

    SD Negeri Sidorejo Kidul 02 pada proses pembelajaran IPA dengan menerapkan

    pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran. Dalam kegiatan

    pengamatan observer harus fokus terhadap obyek pengamatan yang telah ditetapkan

    bersama yaitu pengamatan terhadap pelaksanaan guru ketika mengajar dengan model

    pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran dan respon siswa dalam

    mengikuti pembelajaran dengan langkah-langkah Make A Match berbantuan video

    pembelajaran dan hasil dari observasi pada pertemuan pertama harus segera diberikan

    kepada peneliti, semua kegiatan pengamatan dilaksanakan secara sistematis.

  • 39

    3. Refleksi (Refleksi)

    Kegiatan refleksi pertemuan pertama siklus II dilaksanakan sama dengan kegiatan

    refleksi pada siklus I. Data yang telah didapat harus segera ditafsirkan hasil

    pengamatannya, dan menganalisis segala informasi yang didapat dari kegiatan

    pengamatan. Kegiatan refleksi pada pertemuan pertama sangat penting dilakukan

    untuk mendapatkan suatu kritik dan saran yang sangat berguna dengan melihat

    kelebihan dan kekurangan setiap tindakan bagi penentuan langkah tindakan pada

    pertemuan kedua. Kegiatan refleksi yang dilakukan pada pertemuan pertama untuk

    dijadikan acuan dalam bertindak pada pertemuan kedua, kegiatan pembelajaran IPA

    dengan menerapkan sintaks pembelajaran Make A Match berbantuan video

    pembelajaran yang belum terlaksana dengan baik pada pertemuan pertama dapat

    dijadikan pertimbangan dalam perbaikan yang akan dilaksanakan pada pertemuan

    kedua.

    1. Tindakan (acting)

    Pertemuan Kedua (2X35 menit)

    1) Pendahuluan (5 menit)

    Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

    a. membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

    b. memimpin doa menurut agama dan keyakinan masing-masing.

    c. mengabsen kehadiran siswa.

    d. guru melakukan apresiasi.

    e. guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

    f. guru menyampaikan tujuan pembelajran yang akan dicapai.

  • 40

    2) Kegiatan inti (55 menit)

    Eksplorasi

    Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

    a. siswa memmperhatikan video tentang peristiwa alam yang disediakan oleh

    guru. Sumber video: ” Tsunami Banda Aceh”. https ://www. youtube.

    com/watch?v= J3sSkbnCtB0.

    b. siswa memperhatikan penjelasan dari guru dengan cara bertanya jawab.

    c. siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.

    d. siswa dibagi menjadi 2 kelompok.

    e. siswa mengambil 1 gulungan kertas yang disiapkan oleh guru.

    f. siswa masuk kedalam kelompok sesua warna gulungan kertas yang diterima.

    Elaborasi

    Dalam kegiatan elaborasi, guru:

    a. siswa diberi amplop yang berisi soal dan jawaban.

    b. siswa diberi waktu 5 menit untuk mencari pasangannya.

    c. siswa diminta maju untuk mencocokkan jawabannya di depan kelas.

    Konfirmasi

    Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

    a. siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.

    3) Kegiatan Penutup (10 menit)

    Dalam kegiatan penutup, guru:

    a. guru menguji ingatan dan pemahaman siswa dengan cara bertanya jawab

    mengenai air.

    b. guru dan siswa meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan

    penyimpulan.

    c. guru menutup pembelajaran dengan memberi salam.

  • 41

    2. Pengamatan (observing)

    Pengamatan siklus II pada pertemuan kedua dilaksanakan sama dengan kegiatan

    pengamatan pada pertemuan pertama. Kegiatan pengamatan dilakukan bersamaan

    dengan pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh guru dalam pertemuan kedua di

    kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 pada proses pembelajaran IPA dengan

    menerapkan pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran. Dalam

    kegiatan pengamatan observer harus fokus terhadap obyek pengamatan yang telah

    ditetapkan bersama yaitu pengamatan terhadap pelaksanaan guru ketika mengajar

    dengan model pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran dan

    respon siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan langkah-langkah Make A Match

    berbantuan video pembelajaran dan hasil dari observasi pada pertemuan keduaharus

    segera diberikan kepada peneliti, semua kegiatan pengamatan dilaksanakan secara

    sistematis untuk pertemuan yang selanjutnya yaitu pertemuan ketiga.

    3. Refleksi (Refleksi)

    Kegiatan refleksi pertemuan kedua siklus II dilaksanakan sama dengan kegiatan

    refleksi pada siklus I. Data yang telah didapat harus segera ditafsirkan hasil

    pengamatannya, dan menganalisis segala informasi yang didapat dari kegiatan

    pengamatan. Kegiatan refleksi pada pertemuan kedua sangat penting dilakukan untuk

    mendapatkan suatu kritik dan saran yang sangat berguna dengan melihat kelebihan

    dan kekurangan setiap tindakan bagi penentuan langkah tindakan pada pertemuan

    ketiga. Kegiatan refleksi yang dilakukan pada pertemuan kedua untuk dijadikan

    acuan dalam bertindak pada pertemuan ketiga, kegiatan pembelajaran IPA dengan

    menerapkan sintaks pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran

    yang belum terlaksana dengan baik pada pertemuan pertama dapat dijadikan

    pertimbangan dalam perbaikan yang akan dilaksanakan pada pertemuan ketiga.

  • 42

    1. Tindakan (acting)

    Pertemuan Ketiga (2X35 menit)

    1) Pendahuluan (5 menit)

    Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

    a. membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

    b. memimpin doa menurut agama dan keyakinan masing-masing.

    c. mengabsen kehadiran siswa.

    d. guru melakukan apresiasi.

    e. guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

    f. guru menyampaikan tujuan pembelajran yang akan dicapai.

    2) Kegiatan inti (55 menit)

    Eksplorasi

    Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

    a. siswa memmperhatikan video tentang peristiwa alam yang disediakan oleh

    guru. Sumber video: “Angin puting Beliung di Kembangsari”.

    https://www.youtube.com/watch?v=wT21eElCtE8.

    b. siswa memperhatikan penjelasan dari guru dengan cara bertanya jawab.

    c. siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.

    d. siswa dibagi menjadi 2 kelompok.

    e. siswa mengambil 1 gulungan kertas yang disiapkan oleh guru.

    f. Siswa masuk kedalam kelompok sesua warna gulungan kertas yang diterima.

    Elaborasi

    Dalam kegiatan elaborasi, guru:

    a. siswa diberi amplop yang berisi soal dan jawaban.

    b. siswa diberi waktu 5 menit untuk mencari pasangannya.

    c. siswa diminta maju untuk mencocokkan jawabannya di depan kelas.

    Konfirmasi

    Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

    a. siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.

  • 43

    3) Kegiatan Penutup (10 menit)

    Dalam kegiatan penutup, guru:

    a.guru menguji ingatan dan pemahaman siswa dengan cara bertanya jawab

    mengenai air.

    b.guru dan siswa meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan

    penyimpulan.

    c.guru memberikan soal evaluasi.

    d.guru menutup pembelajaran dengan memberi salam.

    2. Pengamatan (observing)

    Pengamatan siklus II pada pertemuan ketiga dilaksanakan sama dengan kegiatan

    pengamatan pada siklus I. Kegiatan pengamatan dilakukan bersamaan dengan

    pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh guru dalam pertemuan pertama di kelas V

    SD Negeri Sidorejo Kidul 02 pada proses pembelajaran IPA dengan menerapkan

    pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran. Dalam kegiatan

    pengamatan observer harus fokus terhadap obyek pengamatan yang telah ditetapkan

    bersama yaitu pengamatan terhadap pelaksanaan guru ketika mengajar dengan model

    pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran dan respon siswa dalam

    mengikuti pembelajaran dengan langkah-langkah Make A Match berbantuan video

    pembelajaran dan hasil dari observasi pada pertemuan ketiga harus segera diberikan

    kepada peneliti, semua kegiatan pengamatan dilaksanakan secara sistematis.

    3. Refleksi (Refleksi)

    Kegiatan refleksi pertemuan ketiga siklus II dilaksanakan sama dengan

    kegiatan refleksi pada siklus I. Data yang telah didapat harus segera ditafsirkan hasil

    pengamatannya, dan menganalisis segala informasi yang didapat dari kegiatan

    pengamatan. Kegiatan refleksi pada pertemuan ketiga sangat penting dilakukan untuk

    mendapatkan suatu kritik hasil yang meningkat dari pertemuan sebelumnya yaitu

    pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Kegiatan refleksi yang dilakukan pada

  • 44

    pertemuan ketiga dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan sintaks pembelajaran

    Make A Match berbantuan video pembelajaran yang belum terlaksana dengan baik

    pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Dan dalam pertemuan ketiga pada

    siklus II ini diharap mendapat hasil yang lebih sinifikan.

    3.5 Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas “Upaya

    Peningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Make A Match

    berbantuan Video Pembelajran Siswa Kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 Semester

    II Tahun Pelajaran 2015/2016” dilakukan dengan melakukan teknik tes hasil belajar

    dalam bentuk soal pilihan ganda serta melaksanakan pengamatan atau observasi

    selama berlangsungnya pembelajaran IPA dalam setiap pertemuan dengan sintaks

    pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran.

    Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas

    Upaya Peningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Make a Match

    berbantuan Video Pembelajran Siswa Kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 Semester

    II Tahun Pelajaran 2015/2016 adalah

    1) Observasi

    Pengamatan yang dilakukan selama kegiatan penelitian tindakan kelas yang

    berlangsung untuk mengumpulkan data-data dari kegiatan pelaksanaan mengajar guru

    yang menerapkan pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran dan

    respon siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 Semester II Tahun Pelajaran

    2015/2016. Kegiatan pengamatan atau observasi dilakukan oleh pihak luar yakni

    teman sejawat yang melakukan pengamatan berdasarkan fokus penelitian yang telah

    ditetapkan. Observer tidak boleh mengintervensi guru ketika melakukan penelitian

    yang dilakukan dan segera memberikan hasil penelitian supaya tahu kelebihan dan

    kekurangan yang ada setelah melakukan serangkaian kegiatan dalam penelitian yang

    telah disesuaikan dengan rencana kegiatan yang disiapkan sehingga dapat segera

    dilakukan refleksi untuk mendapatkan masukan yang dijadikan solusi untuk

  • 45

    merancang kegiatan yang lebih baik pada kegiatan penelitian selanjutnya sehingga

    kesalahan yang dilakukan pada kegiatan pelaksanaan pembelajaran tidak terulang

    lagi.

    Dari segi keterlibatan observer (orang yang melakukan observasi), observasi

    dilakukan dengan observasi partisipan yaitu suatu proses pengamatan yang dilakukan

    oleh observer. Dalam menggunakan teknik observasi cara yang paling efektif adalah

    melengkapi dengan format atau blangko pengamat sebagai instrument. Format yang

    sesuai item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi,

    Arikunto (2008: 156). Teknik ini digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran

    yang diterapkan guru dalam kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan

    pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran untuk meningkatkan

    hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 semester II tahun pelajaran

    2015/2016.

    Adapun kisi-kisi observasi yang telah disiapkan penulis sebagai fokus

    pengamatan observer dalam kegiatan pengamatan yang dilaksanakan selama kegiatan

    pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Make A Match berbantuan video

    pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.1 dibawah ini.

    Tabel 3.1

    Kisi-kisi Observasi Guru dalam Penerapan Pembelajaran

    Make A Match Berbantuan Video Pembelajaran

    No. Aspek yang diamati No. Item

    I Kegiatan Pendahuluan

    1. Guru mengucapkan salam

    2. Guru mengajak siswa untuk berdoa

    3. Guru mengecek kehadiran siswa

    4. Guru menyampaikan apresiasi

    5. Guru menyampaikan kegiatan dan tujuan pembelajaran

  • 46

    II Kegiatan Inti

    6. Guru menayangkan video mengenai materi

    7. Guru menjelaskan tentang video yang ditayangkan

    8.Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

    bertanya tentang materi yang diajarkan

    9. Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok

    10.Guru membagi sebuah amplop yang berisi kelompok A

    dan B

    11. Guru memberi waktu 5menit untuk mencari pasangan

    12.Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

    pasangannya

    13. Guru dan siswa membahas hasil presentasi

    III Kegiatan Penutup

    14. Guru bertanya tentang hal yang belum dipahami

    15. Guru menguji pemahaman siswa melalui tanya jawab

    16. Guru dan siswa membuat kesimpulan

    17. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal evaluasi

    18 Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam

  • 47

    Tabel 3.2

    Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Siswa

    No. Aspek yang diamati No. Item

    I Kegiatan Pendahuluan

    1. Siswa menjawab salam

    2. Siswa berdoa bersama guru

    3. Siswa dicek kehadirannya oleh guru

    4. Siswa menjawab apresiasi dari guru

    5.Siswa disampaikan tentang kegiatan dan tujuan

    pembelajaran

    II Kegiatan Inti

    6.Siswa memperhatikan video yang ditayangkan oleh

    guru

    7.Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai

    vidio pembelajaran

    8. Siswa bertanya tentang materi yang belum dipahami

    9. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok

    10.Siswa mengambil amplop yang sudah di siapkan oleh

    guru. Amplop A dan B

    11. Siswa mencari pasangannya dalam waktu 5 menit

    12.Siswa mempresentasikan hasil diskusi mencocokkan

    jawaban

    13. Guru dan siswa membahas hasil presentasi

    III Kegiatan Penutup

    14. Siswa bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami

  • 48

    2) Tes

    Kegiatan evaluasi menggunakan tes dilaksanakan untuk mengetahui sejauh

    mana keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan

    pembelajaran Make A Match berbantuan video pembelajaran pada pembelajaran IPA

    melalui tes hasil belajar yang diberikan setiap akhir siklus I dan II atau pada

    pertemuan ketiga dengan bentuk soal tes pilihan ganda kepada subjek penelitian

    yakni siswa kelas V yang dikerjakan secara individu. Soal tes yang diberikan

    berdasarkan materi yang sudah disampaikan guru dengan mengacu pada indikator-

    indikator yang dikembangkan dari kompetensi dasar sehingga dapat mengukur

    tingkat perkembangan kompetensi siswa yang diharapkan. Tes ini diberikan pada

    siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 semester II tahun ajaran 2015/2016.

    Adapun kisi-kisi soal yang telah disiapkan penulis sebagai media penilaian

    dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Make A Match

    berbantuan video pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini.

    15. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

    16. Siswa dan guru membuat kesimpulan

    17. Siswa mengerjakan soal evaluasi

    18 Siswa menjawab salam dari duru

  • 49

    Tabel 3.3

    Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda

    Standar

    Kompetensi

    Kompetensi

    DasarIndikator

    Item soal Pilihan

    ganda

    7. Memahami

    perubahan

    yang terjadi

    di alam dan

    hubungannya

    dengan

    penggunaan

    sumber daya

    alam

    7.4

    Mendeskripsik

    an proses daur

    air dan

    kegiatan

    manusia yang

    dapat

    mempengaruhi

    nya.

    1. Menjelaskan

    cara menghemat

    air.

    2. Menjelaskan

    kegunaan air.

    1, 15, 19, 20, 21, 23,

    26, 27, 29, 30,33,

    ,34,

    35,37,38,40

    2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

    10, 11, 12, 13, 14,

    16, 17, 18, 22, 24,

    25, 28, 31, 32, 36, 39

    7.6

    Mengidentifika

    si peristiwa

    alam yang

    terjadi di

    Indonesia dan

    dampaknya

    bagi makhluk

    hidup dan

    lingkungannya

    .

    1. Menjelaskan

    macam-macam

    peristiwa alam

    di Indonesia

    2. Menyebutkan

    cara pencegahan

    terjadinya

    peristiwa alam.

    4, 7, 8, 9, 10, 11, 13,

    14, 15, 16, 17, 18,

    19, 20, 21, 23, 25,

    27, 29, 30, 35, 38,

    39

    1, 2, 3, 5, 6, 12, 22,

    24, 26, 28, 31, 32,

    33, 34, 36, 37, 40

  • 50

    3.6 Uji Validitas, Reliabilitas, dan Tingkat Kesukaran Butir Soal Penerapan

    Pembelajaran Make A Match Berbantuan Video Pembelajaran

    Uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dilakukan dalam penelitian tindakan

    kelas Upaya Peningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Menggunakan Model

    Pembelajaran Make A Match Berbantuan Video Pebelajaran Pada Siswa Kelas V SD

    Negeri Sidorejo Kidul 02 Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian

    tindakan kelas ini menggunakan dua variabel yaitu variabel terpengaruh dan variabel

    tindakan. Variabel yang akan diuji validitas dan reliabilitas berkaitan dengan variabel

    terpengaruh yaitu hasil belajar IPA siswa kelas V ditingkatkan dengan variabel

    tindakan dengan menerapkan pembelajaran Make A Match.

    Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes.

    Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Tes

    memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti

    memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria (Arikunto, 1999: 65). Sebelum dibagikan

    kepada peserta didik, terlebih dahulu soal evaluasi tertulis diuji coba sehingga

    diperoleh butir soal yang valid. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu

    mengukur apa yang ingin diukur.

    Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relative konsisten jika

    dikenakan pada suatu objek, Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2009: 351). Instrument

    dikatakan valid artinya instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa

    yang hendak diukur. Tingkat validitas suatu instrument dapat diketahui dengan cara

    mengkorelasikan setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah dikurangi

    skor butirnya sendiri (corrected item to total correlation).

    Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal

    tersebut termasuk dalam kategori mudah, sedang atau sukar. Indeks kesukaran

    (difficulty index) adalah bilangan yang menunjukkan sukar mudahnya suatu soal

    (Arikunto, 2006:207). Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan

    persamaan :

  • 51

    P=

    Keterangan :

    P : Indeks Kesukaran

    B : Jumlah nilai soal yang terjawab

    Js : Total nilai ideal seluruh siswa

    Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan sesuai dengan tabel sebagai berikut :

    (Arikunto, 2006:210)

    Tabel 3.4

    Kriteria Tingkat Kesukaran

    Tingkat kesukaran Kategori soal

    0,00-0,30 Soal kategori sukar

    0,31-0,70 Soal kategori sedang

    0,71-1,00 Soal kategori mudah

    3.7 Hasil Uji Validitas, Reliabilitas, dan Tingkat Kesukaran Penerapan

    Pembelajaran Make A Match Berbantuan Video Pembelajaran

    Sebelum soal tes diberikan kepada siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02

    penulis melaksanakan Try out di kelas VI SD Negeri Sidorejo Kidul 02. Try Out

    dilaksanakan dengan memberikan soal pilihan ganda sebanyak 40 soal yang berkaitan

    dengan materi air dan peristiwa alam dikerjakan secara individu. Hasil pengerjaan

    soal pilihan ganda yang dikerjakan oleh 30 siswa kelas VI kemudian diolah dengan

    SPSS untuk uji validitas dan reliabilitas.

    Hasil uji validitas dan reliabilitas yang sudah dilaksanakan. Dari hasil

    pengolahan uji validitas pertama yang dilakukan dengan menggunakan program

  • 52

    SPSS diperoleh hasil yang menunjukkan Cronbach's Alpha sebesar 0,849 sehingga

    reliabilitasnya dapat diterima karena sudah diatas kriteria minimal yang telah

    ditetapkan penulis yakni diatas 0,30 yang telah ditetapkan dan sudah disesuaikan

    dengan tabel kriteria validitas menurut pendapat Suharsimi Arikunto. Berdasarkan

    hasil uji validitas dan reliabilitas soal yang telah diujikan pada siswa kelas VI SD

    Negeri Sidoreji kidul 02 Salatiga diperoleh beberapa data yang tidak valid dan berada

    dibawah kriteria validitas instrument tes yang diharapkan penulis sebesar 0,30. Data

    valid dan tidak valid dapat di lihat pada tabel 3.5 berikut:

    Tabel 3.5

    Uji Reabilitas Soal Siklus I

    Tabel 3.6

    Uji Validitas Soal Siklus I

    Validitas Nomor soal Jumlah

    Valid 1, 2, 5, 7, 8, 13, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30,

    31, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40.

    24

    Tidak valid 3, 4, 6, 9,10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 32, 33. 16

    Reliability Statistics

    Cronbach'sAlpha N of Items

    .849 40

  • 53

    Tabel 3.7

    Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Siklus I

    Kriteria No.Item Jumlah

    Sukar - 0

    Sedang1, 2, 5, 7, 8, 13, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27,

    28, 29, 30, 31, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40.24

    Mudah - 0

    Total 24

    Hasil pengolahan uji validitas kedua yang dilakukan dengan menggunakan

    program SPSS diperoleh hasil yang menunjukkan Cronbach's Alpha sebesar 0,867

    sehingga reliabilitasnya dapat diterima. Data valid dan tidak valid dapat di lihat pada

    tabel 3.6 berikut:

    Tabel 3.8

    Uji Reabilitas Soal Siklus II

    Reliability Statistics

    Cronbach'sAlpha N of Items

    .867 40

    Tabel 3.9

    Uji Validitas Soal Siklus I

    Validitas Nomor soal Jumlah

    Valid 1, 2, 3, 5, 6 , 7, 8, 9, 10,13, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 30,

    31, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40.

    25

    Tidak valid 4, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 26, 28, 29, 32, 33. 15

  • 54

    Tabel 3.10

    Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Siklus II

    Kriteria No.Item Jumlah

    Sukar - 0

    Sedang1, 2, 3, 5, 6 , 7, 8, 9, 10,13, 21, 22, 23, 24,

    25, 27, 30, 31, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40.25

    Mudah - 0

    Total 25

    Hasil uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan penulis hasil dari pengolahan

    uji validitas yang kedua menunjukkan interpretasi yang sangat tinggi. Dengan batasan

    soal yang dipakai hanya yang menunjukkan nilai r minimal 0.30 kemudian digunakan

    sebagai batas minimal tingkat validitas dan reliabilitas soal yang penulis buat untuk

    diberikan dalam kegiatan evaluasi melalui tes hasil belajar kepada siswa kelas V SD

    Negeri Sidorejo Kidul 02 semester II tahun pelajaran 2015/2016.

    Uji hasil validitas, reliabilitas, dan tingat kesukaran yang dilakukan pada soal

    try out yang diberikan pada kelas siswa VI SD Negeri Sidorejo Kidul 02 semester II

    tahun pelajaran 2015/2016 dengan 40 soal pilihan ganda. Setelah di uji validitas dan

    reliabilitasnya semuanya sudah menunjukkan nilai r di atas 0,30 dan siap diujikan

    pada siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 sebagai kegiatan evaluasi dalam tes

    hasil belajar yang akan dilaksanakan disetiap akhir siklus sebagai tindak lanjut untuk

    mengetahui peningkatan hasil belajar setelah guru menerapkan pembelajaran Make A

    Match berbantuan video pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang

    rendah menjadi sesuai KKM yang telah ditetapkan, dengan begitu masalah hasil

    belajar siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 02 Salatiga yang rendah dapat

    meningkat.

  • 55

    3.8 Indikator Kinerja

    Penggunaan model pembelajaran Make A Match berbantuan video

    pembelajaran pada mata pelajaran IPA yang diterapkan pada siswa kelas V SD

    Negeri Sidorejo Kidul 02 dapat dikatakan telah berhasil meningkatkan hasil belajar

    siswa apabila nilai rata-rata siswa dikatakan sudah memenuhi KKM sebesar 65. Hasil

    belajar siswa yang masih dibawah KKM menjadi meningkat sesuai KKM sebesar 65

    dan hasil yang diharapkan keberhasilan secara klasikal sebesar > 65%.

    3.9 Indikator Proses

    Indikator proses yang berkaitan dengan hasil belajar siswa yang dapat

    meningkat karena penerapan pembelajaran Make A Match berbantuan video

    pembelajaran dengan tahapan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup

    pada pembelajaran IPA.

    3.10 Teknik Analis Data

    Pada penelitian tindakan kelas Upaya Peningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui

    Model Make A Match Berbantuan Video Pembelajaran Siswa Kelas V SD Negeri

    Sidorejo Kidul 02 Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 menggunakan teknik

    analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat

    menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan

    tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa. Untuk menganalisis tingkat

    keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar

    setiap siklus dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes pilihan

    ganda pada setiap akhir siklus. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik

    sederhana yaitu:

    1. Nilai ulangan atau tes formatif sesuai perolehan siswa kemudian ditinjau apakah

    perolehan nilai masing-masing siswa sudah memenuhi KKM (nilai 65) atau belum

    memenuhi KKM yang ditetapkan sekolah.

  • 56

    2. Ketuntasan belajar ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan

    secara klasikal. Dalam penelitian ini penulis menginginkan kelas disebut tuntas

    belajar bila di kelas tersebut terdapat 100 % yang telah mencapai daya serap ≥

    65%, atau nilai 65 sesuai KKM yang ditentukan sekolah.