thanatologi p.point.ppt

44
TANATOLOGI TANATOLOGI Tanatologi berasal dari kata Tanatologi berasal dari kata thanatos ( thanatos ( yang yang berhubungan dengan kematian) dan logos ilmu . berhubungan dengan kematian) dan logos ilmu . Tanatologi adalah bagian dari ilmu kedokteran Tanatologi adalah bagian dari ilmu kedokteran Forensik yang mempelajari kematian dan Forensik yang mempelajari kematian dan perubahan yang terjadi setelah kematian serta perubahan yang terjadi setelah kematian serta faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut. faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut. Dalam tanatologi dikenal beberapa istilah Dalam tanatologi dikenal beberapa istilah tentang mati, yaitu mati somatis (mati klinis), tentang mati, yaitu mati somatis (mati klinis), mati suri, mati seluler, mati serebral dan mati mati suri, mati seluler, mati serebral dan mati otak (mati batang otak). otak (mati batang otak). Mati somatis Mati somatis (mati klinis) terjadi akibat (mati klinis) terjadi akibat terhentinya fungsi ketiga sistem penunjang terhentinya fungsi ketiga sistem penunjang kehidupan, yaitu susunan saraf pusat, sistem kehidupan, yaitu susunan saraf pusat, sistem kardiovaskular dan sistem pernapasan, yang kardiovaskular dan sistem pernapasan, yang menetap menetap (irreversible). (irreversible). Secara klinis tidak ditemukan Secara klinis tidak ditemukan refleks-refleks, EEG mendatar, nadi tidak refleks-refleks, EEG mendatar, nadi tidak teraba, denyut jantung tidak terdengar, tidak teraba, denyut jantung tidak terdengar, tidak ada gerak pernapasan dan suara nafas tidak ada gerak pernapasan dan suara nafas tidak

Upload: macen

Post on 19-Jan-2016

29 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Thanatologi P.Point.ppt

TANATOLOGITANATOLOGITanatologi berasal dari kata Tanatologi berasal dari kata thanatos (thanatos (yang yang

berhubungan de ngan kematian) dan logos ilmu . berhubungan de ngan kematian) dan logos ilmu . Tanatologi adalah bagian dari ilmu kedokteran Forensik Tanatologi adalah bagian dari ilmu kedokteran Forensik yang mempelajari kematian dan perubahan yang yang mempelajari kematian dan perubahan yang terjadi setelah kematian serta faktor yang terjadi setelah kematian serta faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut. mempengaruhi perubahan tersebut.

Dalam tanatologi dikenal beberapa istilah tentang Dalam tanatologi dikenal beberapa istilah tentang mati, yaitu mati somatis (mati klinis), mati suri, mati mati, yaitu mati somatis (mati klinis), mati suri, mati seluler, mati serebral dan mati otak (mati batang otak).seluler, mati serebral dan mati otak (mati batang otak).

Mati somatisMati somatis (mati klinis) terjadi akibat (mati klinis) terjadi akibat terhentinya fungsi ketiga sistem penunjang kehidupan, terhentinya fungsi ketiga sistem penunjang kehidupan, yaitu susunan saraf pusat, sis tem kardiovaskular dan yaitu susunan saraf pusat, sis tem kardiovaskular dan sistem pernapasan, yang menetap sistem pernapasan, yang menetap (irre versible). (irre versible). Secara Secara klinis tidak ditemukan refleks-refleks, EEG menda tar, klinis tidak ditemukan refleks-refleks, EEG menda tar, nadi tidak teraba, denyut jantung tidak terdengar, tidak nadi tidak teraba, denyut jantung tidak terdengar, tidak ada gerak pernapasan dan suara nafas tidak terdengar ada gerak pernapasan dan suara nafas tidak terdengar pada auskultasi.pada auskultasi.

Page 2: Thanatologi P.Point.ppt

Mati suriMati suri (suspended animation apparent death) (suspended animation apparent death) adalah ter adalah ter hentinya ketiga sistim kehidupan di atas yang ditentukan hentinya ketiga sistim kehidupan di atas yang ditentukan dengan alat kedokteran sederhana. Dengan peralatan dengan alat kedokteran sederhana. Dengan peralatan kedokteran canggih masih dapat dibuktikan bahwa ketiga kedokteran canggih masih dapat dibuktikan bahwa ketiga sistem tersebut masih berfungsi. sistem tersebut masih berfungsi. Mati suri sering ditemukan Mati suri sering ditemukan pada kasus keracunan obat tidur, tersengat aliran listrik dan pada kasus keracunan obat tidur, tersengat aliran listrik dan tenggelam.tenggelam.

Mati seluler Mati seluler (mati molekuler) adalah kematian organ atau ja (mati molekuler) adalah kematian organ atau ja ringan tubuh yang timbul beberapa saat setelah kematian ringan tubuh yang timbul beberapa saat setelah kematian somatis. Daya tahan hidup masing-masing organ atau jaringan somatis. Daya tahan hidup masing-masing organ atau jaringan berbeda-beda, sehingga terjadinya kematian seluler pada tiap berbeda-beda, sehingga terjadinya kematian seluler pada tiap organ atau jaringan tidak bersamaan. Pengetahuan ini penting organ atau jaringan tidak bersamaan. Pengetahuan ini penting dalam transplantasi organ.dalam transplantasi organ.

Mati serebralMati serebral adalah kerusakan kedua hemisfer otak yang adalah kerusakan kedua hemisfer otak yang ireversibel ireversibel kecuali batang otak dan serebelum, sedangkan kecuali batang otak dan serebelum, sedangkan kedua sistem lainnya yaitu sistem pernapasan dan kedua sistem lainnya yaitu sistem pernapasan dan kardiovaskular masih berfungsi dengan bantuan alat.kardiovaskular masih berfungsi dengan bantuan alat.

Page 3: Thanatologi P.Point.ppt

Mati otak Mati otak (mati batang otak) adalah bila telah terjadi (mati batang otak) adalah bila telah terjadi kerusakan seluruh isi neuronal intrakranial yang kerusakan seluruh isi neuronal intrakranial yang ireversibel, termasuk batang otak dan serebelum. ireversibel, termasuk batang otak dan serebelum. Dengan diketahuinya mati otak (mati batang otak) maka Dengan diketahuinya mati otak (mati batang otak) maka dapat dikatakan seseorang secara keseluruhan tidak dapat dikatakan seseorang secara keseluruhan tidak dapat dinyatakan hidup lagi, sehingga alat bantu dapat dapat dinyatakan hidup lagi, sehingga alat bantu dapat dihentikan .dihentikan .

Kematian adalah suatu proses yang dapat dikenal secara Kematian adalah suatu proses yang dapat dikenal secara klinis pada seseorang berupa tanda kematian, yaitu klinis pada seseorang berupa tanda kematian, yaitu perubahan yang ter jadi pada tubuh mayat. Perubahan perubahan yang ter jadi pada tubuh mayat. Perubahan tersebut dapat timbul dini pada saat meninggal atau tersebut dapat timbul dini pada saat meninggal atau beberapa menit kemudian, misalnya kerja jan tung dan beberapa menit kemudian, misalnya kerja jan tung dan peredaran darah berhenti, pernapasan berhenti, refleks peredaran darah berhenti, pernapasan berhenti, refleks cahaya dan refleks kornea mata hilang, kulit pucat dan cahaya dan refleks kornea mata hilang, kulit pucat dan relaksasi otot. Setelah beberapa waktu timbul relaksasi otot. Setelah beberapa waktu timbul perubahan pascamati yang jelas yang memungkinkan perubahan pascamati yang jelas yang memungkinkan diagnosis kematian lebih pasti. diagnosis kematian lebih pasti.

Page 4: Thanatologi P.Point.ppt

TANDA PASTI KEMATIANTANDA PASTI KEMATIAN

Dahulu kematian ditandai dengan tidak berfungsinya lagi Dahulu kematian ditandai dengan tidak berfungsinya lagi jantung. Konsep baru sekarang ini mengenai kematian jantung. Konsep baru sekarang ini mengenai kematian mencakup berhentinya fungsi pernafasan, jantung dan mencakup berhentinya fungsi pernafasan, jantung dan otak. Dimana saat kematian ditentukan berdasarkan otak. Dimana saat kematian ditentukan berdasarkan saat otak berhenti berfungsi. Pada saat itulah jika saat otak berhenti berfungsi. Pada saat itulah jika diperiksa dengan elektro-ensefalo-grafi (EEG) diperoleh diperiksa dengan elektro-ensefalo-grafi (EEG) diperoleh garis yang datar.garis yang datar.

Tanda yang segera dikenali setelah kematian; Tanda yang segera dikenali setelah kematian; Berhentinya sirkulasi darah Berhentinya sirkulasi darah Berhentinya pernafasanBerhentinya pernafasan

Page 5: Thanatologi P.Point.ppt

Tanda-tandaTanda-tanda kematian setelah beberapa saat kemudian:kematian setelah beberapa saat kemudian: Perubahan pada mata Perubahan pada mata Perubahan pada kulit Perubahan pada kulit Perubahan temperatur tubuh Perubahan temperatur tubuh Lebam mayatLebam mayat Kaku mayat Kaku mayat

Tanda-tanda kematian setelah selang waktu yang lama:Tanda-tanda kematian setelah selang waktu yang lama: Proses pembusukan Proses pembusukan Saponifikasi atau adiposera Saponifikasi atau adiposera Mumifikasi Mumifikasi

Page 6: Thanatologi P.Point.ppt

BERHENTINYA SIRKULASI DARAHBERHENTINYA SIRKULASI DARAH

Dengan berhentinya jantung berdenyut maka Dengan berhentinya jantung berdenyut maka aliran darah dalam arteri juga berhenti. Denyut nadi aliran darah dalam arteri juga berhenti. Denyut nadi tidak dapat lagi diraba dan pada auskultasi juga tidak dapat lagi diraba dan pada auskultasi juga tidak dapat didengartidak dapat didengar bunyi jantung.bunyi jantung.

Beberapa pemeriksaan yang dapat memastikan Beberapa pemeriksaan yang dapat memastikan berhentinya sirkulasi adalah sebagai berikut : berhentinya sirkulasi adalah sebagai berikut :

1.1.Tes Magnus,dengan mengikat salah satu ujung Tes Magnus,dengan mengikat salah satu ujung jari jari tangan/kaki,yang menjadi bengkak dan tangan/kaki,yang menjadi bengkak dan sianose pada sianose pada orang hidup. orang hidup.

2.2.Tes diaphanous(transilumination),dengan Tes diaphanous(transilumination),dengan menyenter menyenter telapak tangan akan terlihat warna telapak tangan akan terlihat warna merah muda di merah muda di pinggir telapak tangan. pinggir telapak tangan.

Page 7: Thanatologi P.Point.ppt

3.3. Tes Icard. Jika pada orang yang masih hidup Tes Icard. Jika pada orang yang masih hidup disuntikkan zat floresen secara hipodermis, maka disuntikkan zat floresen secara hipodermis, maka warna kulit sekitarnya akan terlihat kehijauan. Pada warna kulit sekitarnya akan terlihat kehijauan. Pada orang yang sudah meninggal di amna tidak ada lagi orang yang sudah meninggal di amna tidak ada lagi sirkulasi darah, hal diatas tidak akan terjadi. sirkulasi darah, hal diatas tidak akan terjadi.

Pada kasus kematian, berhentinya sirkulasi dan Pada kasus kematian, berhentinya sirkulasi dan pernafasan saja belum tentu cukup memastikan pernafasan saja belum tentu cukup memastikan bahwa orang tersebut sudah meninggal. Beberapa bahwa orang tersebut sudah meninggal. Beberapa kasus pernah dilaporkan di mana sirkulasi dan kasus pernah dilaporkan di mana sirkulasi dan pernafasan telah berhenti untuk beberapa waktu pernafasan telah berhenti untuk beberapa waktu (dari beberapa detik sampai sekitar setengah jam), (dari beberapa detik sampai sekitar setengah jam), tetapi orangnya masih hidup dan tubuhnya kembali tetapi orangnya masih hidup dan tubuhnya kembali berfungsi dengan baik. berfungsi dengan baik.

Page 8: Thanatologi P.Point.ppt

PERUBAHAN TEMPERATUR TUBUH PERUBAHAN TEMPERATUR TUBUH

Suhu tubuh pada orang yang sudah meninggal perlahan-Suhu tubuh pada orang yang sudah meninggal perlahan-lahan akan sama dengan suhu lingkungannya karena lahan akan sama dengan suhu lingkungannya karena mayat tersebut akan melepaskan panas dan suhunya mayat tersebut akan melepaskan panas dan suhunya menurun. Kecepatan penurunan suhu pada mayat menurun. Kecepatan penurunan suhu pada mayat bergantung kepada suhu lingkungan dan suhu mayat tu bergantung kepada suhu lingkungan dan suhu mayat tu sendiri. Pada iklim yang dingin maka penurunan suhu sendiri. Pada iklim yang dingin maka penurunan suhu mayat berlangsung cepat. Menurut Sympson (Inggeris), mayat berlangsung cepat. Menurut Sympson (Inggeris), menyatakan bahwa dalam keadaan biasa tubuh yang menyatakan bahwa dalam keadaan biasa tubuh yang tertutup pakaian mengalami penurunan temperatur 2,5 tertutup pakaian mengalami penurunan temperatur 2,5 derajat F setiap jam pada enam jam pertama dan 1,6-2 derajat F setiap jam pada enam jam pertama dan 1,6-2 derajat F pada enam jam berikutnya, maka dalam 12 derajat F pada enam jam berikutnya, maka dalam 12 jam suhu tubuh akan sama dengan suhu sekitarnyajam suhu tubuh akan sama dengan suhu sekitarnya

Page 9: Thanatologi P.Point.ppt

Jasing P Modi (India), menyatakan hubungan penurunan Jasing P Modi (India), menyatakan hubungan penurunan suhu tubuh dengan lama kematian adalah sebagai berikut : suhu tubuh dengan lama kematian adalah sebagai berikut :

Dua jam pertama suhu tubuh turun setengah dari Dua jam pertama suhu tubuh turun setengah dari perbedaan antara suhu tubuh dan suhu sekitarnya. perbedaan antara suhu tubuh dan suhu sekitarnya.

Dua jam berikutnya, penurunan suhu setengah dari Dua jam berikutnya, penurunan suhu setengah dari nilai pertama. nilai pertama.

Dua jam selanjutnya, suhu mayat turun setengah Dua jam selanjutnya, suhu mayat turun setengah dari nilai pertama dari nilai pertama

Dua jam selanjutnya, suhu mayat turun setengah Dua jam selanjutnya, suhu mayat turun setengah dari nilai terakhir atau 1/8 dari perbedaan suhu dari nilai terakhir atau 1/8 dari perbedaan suhu initial tadi. initial tadi.

Dari penelitian di Medan, rata-rata penurunan suhu mayat Dari penelitian di Medan, rata-rata penurunan suhu mayat 0,4-0,5C per jam. per jam.

Page 10: Thanatologi P.Point.ppt

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUHU MAYATSUHU MAYAT

Usia.Usia. Penurunan suhu lebih cepat pada anak- Penurunan suhu lebih cepat pada anak-anak dan orang tua dibandingkan orang anak dan orang tua dibandingkan orang dewasa. dewasa.

Jenis kelamin. Jenis kelamin. Wanita mengalami penurunan Wanita mengalami penurunan suhu tubuh yang lebih lambat dibandingkan suhu tubuh yang lebih lambat dibandingkan pria karena jaringan lemaknya lebih banyak. pria karena jaringan lemaknya lebih banyak.

Lingkungan sekitar mayat.Lingkungan sekitar mayat. Jika mayat berada Jika mayat berada pada ruangan kecil tertutup tanpa ventilasi, pada ruangan kecil tertutup tanpa ventilasi, kecepatan penurunan suhu mayat akan lebih kecepatan penurunan suhu mayat akan lebih lambat dibandingkan jika mayat berada pada lambat dibandingkan jika mayat berada pada tempat terbuka dengan ventilasi yang cukup. tempat terbuka dengan ventilasi yang cukup.

Page 11: Thanatologi P.Point.ppt

Kalorisitas post mortemKalorisitas post mortem

Merupakan keadaan dimana temperatur mayat Merupakan keadaan dimana temperatur mayat meningkat dalam 2 jam pertama setelah kematian. meningkat dalam 2 jam pertama setelah kematian. Hal ini terjadi jika : Hal ini terjadi jika :

Jika sistem regulasi suhu tubuh terganggu Jika sistem regulasi suhu tubuh terganggu sesaat sebelum kematian, misalnya meninggal sesaat sebelum kematian, misalnya meninggal akibat sengatan matahari. akibat sengatan matahari.

Jika terdapat aktivitas bakteri yang berlebihan, Jika terdapat aktivitas bakteri yang berlebihan, misalnya pada septikemia. misalnya pada septikemia.

Adanya proses peningkatan suhu tubuh akibat Adanya proses peningkatan suhu tubuh akibat kejang-kejang, misalnya pada tetanus dan kejang-kejang, misalnya pada tetanus dan keracunan striknin. keracunan striknin.

Page 12: Thanatologi P.Point.ppt

Lebam mayatLebam mayat

Sinonimnya adalah Sinonimnya adalah Hipostatis Hipostatis Post mortem staining Post mortem staining Livor mortis Livor mortis Vibises Vibises Suggilation Suggilation

Lebam mayat terjadi akibat terkumpulnya Lebam mayat terjadi akibat terkumpulnya darah pada jaringan kulit dan subkutan darah pada jaringan kulit dan subkutan disertai pelebaran pembuluh kapiler pada disertai pelebaran pembuluh kapiler pada bagian tubuh yang letaknya rendah atau bagian tubuh yang letaknya rendah atau bagian tubuh yang tergantung. Keadaan ini bagian tubuh yang tergantung. Keadaan ini memberi gambaran berupa warna ungu memberi gambaran berupa warna ungu kemerahan. kemerahan.

Page 13: Thanatologi P.Point.ppt

Kepentingan mediko-legalKepentingan mediko-legal

1.1. Merupakan tanda dari kematian Merupakan tanda dari kematian 2.2. Bisa membantu menentukan posisi dari Bisa membantu menentukan posisi dari

mayat dan penyebab kematian mayat dan penyebab kematian 3.3. Jika mayat terletak pada posisi punggung Jika mayat terletak pada posisi punggung

dibawah, maka lebam mayat pertama dibawah, maka lebam mayat pertama sekali terlihat pada bagian leher dan bahu, sekali terlihat pada bagian leher dan bahu, baru kemudian menyebar ke punggung. baru kemudian menyebar ke punggung.

4.4. Pada mayat dengan posisi tergantung, Pada mayat dengan posisi tergantung, lebam mayat tampak pada bagian tungkai lebam mayat tampak pada bagian tungkai dan lengan. dan lengan.

5.5. Pada beberapa kasus, warna dari lebam Pada beberapa kasus, warna dari lebam mayat ini bisa lain daripada normal.mayat ini bisa lain daripada normal.

Page 14: Thanatologi P.Point.ppt

Misalnya :Misalnya : Kematian karena asfiksia, lebam mayat Kematian karena asfiksia, lebam mayat

berwarna merah cerah berwarna merah cerah Pada keracunan karbon monoksida dan asam Pada keracunan karbon monoksida dan asam

hidrosianida, lebam mayat berwarna merah hidrosianida, lebam mayat berwarna merah terang atau merah jambu. terang atau merah jambu.

Pada keracunan kalium klorat, lebam mayat Pada keracunan kalium klorat, lebam mayat berwarna coklat. berwarna coklat.

Pada keracunan fostor, lebam mayat Pada keracunan fostor, lebam mayat berwarna biru gelap.berwarna biru gelap.

4. Dapat juga digunakan memperkirakan saat 4. Dapat juga digunakan memperkirakan saat kematian kematian

Page 15: Thanatologi P.Point.ppt

Perbedaan antara lebam mayat dengan memarPerbedaan antara lebam mayat dengan memar

SifatSifat Lebam mayatLebam mayat MemarMemar

1. Letak 1. Letak Epidermal, karena pelebaran pembuluh darah Epidermal, karena pelebaran pembuluh darah yang tampak sampai ke permukaan kulit yang tampak sampai ke permukaan kulit

Subepidermal, karena ruptur pembuluh Subepidermal, karena ruptur pembuluh darah yang letaknya bisa superfisial darah yang letaknya bisa superfisial atau lebih dalam atau lebih dalam

2. Kultikula 2. Kultikula (Kuli air)(Kuli air)

Tidak rusak Tidak rusak Kulit ari rusak Kulit ari rusak

3. Lokasi 3. Lokasi Terdapat pada daerah yang luas, terutama luka Terdapat pada daerah yang luas, terutama luka pada bagian tubuh yang letaknya rendah. pada bagian tubuh yang letaknya rendah.

Terdapat di sekitar bisa tampak di Terdapat di sekitar bisa tampak di mana saja pada bgian tubuh dan tidak mana saja pada bgian tubuh dan tidak meluas meluas

4. Gambaran 4. Gambaran Pada lebam mayat tidak ada evalasi dari kulit.Pada lebam mayat tidak ada evalasi dari kulit. Biasanya membengkak karena resapan Biasanya membengkak karena resapan darah dan edema. darah dan edema.

5. Pinggiran 5. Pinggiran Jelas Jelas Tidak jelas Tidak jelas

6. Warna 6. Warna Warnyanya sama Warnyanya sama Memar yang lama warnanya bervariasi. Memar yang lama warnanya bervariasi. Memar yang baru berwarna lebih tegas Memar yang baru berwarna lebih tegas daripada warna lebam mayat daripada warna lebam mayat disekitarnya. disekitarnya.

7. Pada 7. Pada pemotongan pemotongan

Pada pemotongan, darah tampak dalam Pada pemotongan, darah tampak dalam pembuluh, dan mudah dibersihkan. Jaringan pembuluh, dan mudah dibersihkan. Jaringan subkutan tampak pucat. subkutan tampak pucat.

Menunjukkan resepan darah ke Menunjukkan resepan darah ke jaringan sekitar, susah dibersihkan jaringan sekitar, susah dibersihkan jaringan sekitar, susah dibersihkan jika jaringan sekitar, susah dibersihkan jika hanya dengan air mengalir. Jaringan hanya dengan air mengalir. Jaringan subkutan berwarna merah kehitaman. subkutan berwarna merah kehitaman.

8. Dampak setelah 8. Dampak setelah penekanan penekanan

Akan hilang walaupun hanya diberi penekanan Akan hilang walaupun hanya diberi penekanan yang ringan yang ringan

Warnanya berubah sedikit saja jika Warnanya berubah sedikit saja jika diberi penekanan. diberi penekanan.

Page 16: Thanatologi P.Point.ppt

PERBEDAAN LEBAM MAYAT PERBEDAAN LEBAM MAYAT DENGAN KONGESTIDENGAN KONGESTI

SifatSifat Lebam mayatLebam mayat MemarMemar

1. Warna 1. Warna merah merah

Tidak beraturan dan Tidak beraturan dan terdapat pada bagian terdapat pada bagian tubuh yang letaknya tubuh yang letaknya rendah. rendah.

Sama merahnya Sama merahnya diseluruh organ tubuh diseluruh organ tubuh

2.2. Membran Membran mukosa mukosa

Pucat Pucat Normal Normal

3. Eksudat 3. Eksudat Tidak terdapat eksudat Tidak terdapat eksudat peradangan peradangan

Bisa tampak eksudat Bisa tampak eksudat

4. Organ 4. Organ dalam dalam

Lambung dan usus halus Lambung dan usus halus jika diregang akan jika diregang akan tampak daerah yang tampak daerah yang berwarna tidak sama berwarna tidak sama

Warnanya sama Warnanya sama

Page 17: Thanatologi P.Point.ppt
Page 18: Thanatologi P.Point.ppt

Kaku mayat (Rigor Mortis)Kaku mayat (Rigor Mortis)

Perubahan otot yang terjadi setelah kematian bisa dibagi Perubahan otot yang terjadi setelah kematian bisa dibagi dalam 3 tahap : dalam 3 tahap :

Periode relaksasi primer (flaksiditas primer)Periode relaksasi primer (flaksiditas primer) Kaku mayat (rigor mortis) Kaku mayat (rigor mortis) Periode relaksasi sekunder Periode relaksasi sekunder

RELAKSASI PRIMER RELAKSASI PRIMER Hal ini terjadi segera setelah kematian. Hal ini terjadi segera setelah kematian. Biasanya Biasanya

berlangsung selama 2-3 jam. berlangsung selama 2-3 jam. Seluruh otot tubuh Seluruh otot tubuh mengalami relaksasi, dan bisa digerakkan ke segala mengalami relaksasi, dan bisa digerakkan ke segala arah. Iritabilitas otot masih ada tetapi tonus otot arah. Iritabilitas otot masih ada tetapi tonus otot menghilang. Pada kasus di mana mayat letaknya menghilang. Pada kasus di mana mayat letaknya berbaring rahang bawah akan jatuh dan kelopak berbaring rahang bawah akan jatuh dan kelopak mata juga akan turun dan lemas. mata juga akan turun dan lemas.

Page 19: Thanatologi P.Point.ppt

Kaku mayat akan terjadi setelah tahap relaksasi Kaku mayat akan terjadi setelah tahap relaksasi primer. primer. Keadaan ini berlangsung setelah terjadinya Keadaan ini berlangsung setelah terjadinya kematian tingkat sel, dimana aktivitas listrik otot kematian tingkat sel, dimana aktivitas listrik otot tidak ada lagi. Otot menjadi kaku. Fenomena kaku tidak ada lagi. Otot menjadi kaku. Fenomena kaku mayat ini pertama sekali terjadi pada otot-otot mata, mayat ini pertama sekali terjadi pada otot-otot mata, agian belakang leher, rahang bawah, wajah, bagian agian belakang leher, rahang bawah, wajah, bagian depan leher, dada, abdomen bagian atas dan depan leher, dada, abdomen bagian atas dan terakhir pada otot tungkai. terakhir pada otot tungkai.

Akibat Akibat kaku mayat ini seluruh mayat menjadi kaku mayat ini seluruh mayat menjadi kaku, otot memendek dan persendian pada mayat kaku, otot memendek dan persendian pada mayat akan terlihat dalam posisi sedikit fleksi. akan terlihat dalam posisi sedikit fleksi.

Keadaan ini berlangsung selama 24-48 jam pada Keadaan ini berlangsung selama 24-48 jam pada musim dingin dan 18-36 jam pada musim panas.musim dingin dan 18-36 jam pada musim panas.

Penyebab: Penyebab: Otot tetap dalam keadaan hidrasi Otot tetap dalam keadaan hidrasi oleh karena adanya ATP. Jika tidak ada oksigen, oleh karena adanya ATP. Jika tidak ada oksigen, maka ATP akan terurai dan akhirnya habis, sehingga maka ATP akan terurai dan akhirnya habis, sehingga menyebabkan penumpukan asam laktat dan menyebabkan penumpukan asam laktat dan penggabungan aktinomiosin (protein otot). penggabungan aktinomiosin (protein otot).

Page 20: Thanatologi P.Point.ppt

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAKU MAYATKAKU MAYAT

1.1. Keadaan Lingkungan. Keadaan Lingkungan. Pada keadaan yang kering dan dingin, Pada keadaan yang kering dan dingin, kaku mayat lebih lambat terjadi dan berlangsung lebih lama kaku mayat lebih lambat terjadi dan berlangsung lebih lama dibandingkan pada lingkungan yang panas dan lembab. dibandingkan pada lingkungan yang panas dan lembab. Pada kasus di mana mayat dimasukkan ke dalam air dingin, Pada kasus di mana mayat dimasukkan ke dalam air dingin, kaku mayat akan cepat terjadi dan berlangsung lebih lama. kaku mayat akan cepat terjadi dan berlangsung lebih lama.

2.2. Usia.Usia. Pada anak-anak dan orangtua, kaku mayat lebih cepat Pada anak-anak dan orangtua, kaku mayat lebih cepat terjadi dan berlangsung tidak lama. Pada bayi prematur terjadi dan berlangsung tidak lama. Pada bayi prematur biasanya tidak ada kaku mayat. Kaku mayat baru tampat biasanya tidak ada kaku mayat. Kaku mayat baru tampat pada bayi yang lahir mati tetapi cukup usia (tidak prematur)pada bayi yang lahir mati tetapi cukup usia (tidak prematur)

3.3. Cara kematian. Cara kematian. Pada pasien dengan penyakit kronis, dan Pada pasien dengan penyakit kronis, dan sangat kurus, kaku mayat cepat terjadi dan berlangsung sangat kurus, kaku mayat cepat terjadi dan berlangsung tidak lama. Pada pasien yang mati mendadak, kaku mayat tidak lama. Pada pasien yang mati mendadak, kaku mayat lambat terjadi dan berlangsung lebih lama. lambat terjadi dan berlangsung lebih lama.

4.4. Kondisi otot. Kondisi otot. Terjadi kaku mayat lebih lambat dan Terjadi kaku mayat lebih lambat dan berlangsung lebih lama pada kasus di mana otot dalam berlangsung lebih lama pada kasus di mana otot dalam keadaan sehat sebelum meninggal, dibandingkan jika keadaan sehat sebelum meninggal, dibandingkan jika sebelum meninggal keadaan otot sudah lemah.sebelum meninggal keadaan otot sudah lemah.

Page 21: Thanatologi P.Point.ppt
Page 22: Thanatologi P.Point.ppt

Diagnosis banding kaku mayatDiagnosis banding kaku mayat

1.1. Kekakuan karena panas (heat stiffening). Keadaan ini terjadi Kekakuan karena panas (heat stiffening). Keadaan ini terjadi jika jika mayat terpapar pada suhu yang lebih tinggi dari 750 C, mayat terpapar pada suhu yang lebih tinggi dari 750 C, atau jika atau jika mayat terkena arus listrik tegangan tinggi. Kedua mayat terkena arus listrik tegangan tinggi. Kedua keadaan diatas keadaan diatas akan menyebabkan koagulasi protein otot akan menyebabkan koagulasi protein otot sehingga otot menjadi sehingga otot menjadi kaku. Pada kasus terbakar, keadaan kaku. Pada kasus terbakar, keadaan mayat menunjukkan postur mayat menunjukkan postur tertentu yang disebut dengan sikap tertentu yang disebut dengan sikap pugilistik, pugilistik, yaitu suatu posisi di yaitu suatu posisi di mana semua sendi berada mana semua sendi berada dalam keadaan fleksi dan tangan dalam keadaan fleksi dan tangan terkepal. Sikap yang terkepal. Sikap yang demikian disebut juga sikap defensif. demikian disebut juga sikap defensif.

Perbedaan antara kaku mayat dengan kaku karena panas adalah Perbedaan antara kaku mayat dengan kaku karena panas adalah :: Adanya tanda kekakuan bekas terbakar pada permukaan Adanya tanda kekakuan bekas terbakar pada permukaan

mayat pada kaku karena panas. mayat pada kaku karena panas. Pada kasus kekakuan karena panas, otot akan mengalami Pada kasus kekakuan karena panas, otot akan mengalami

laserasi jika dipaksa diregangkan. laserasi jika dipaksa diregangkan. Pada kaku karena panas, kekakuan tersebut akan berlanjut Pada kaku karena panas, kekakuan tersebut akan berlanjut

akan merlanjut terus sampai terjadinya pembusukan. akan merlanjut terus sampai terjadinya pembusukan.

Page 23: Thanatologi P.Point.ppt
Page 24: Thanatologi P.Point.ppt

2.2. Kekakuan karena dingin (cold stiffening). Kekakuan karena dingin (cold stiffening). Jika mayat Jika mayat terpapar suhu yang sangat dingin, maka akan terjadi terpapar suhu yang sangat dingin, maka akan terjadi pembekuan jaringan lemak dan otot. Jika mayat pembekuan jaringan lemak dan otot. Jika mayat dipindahkan ke tempat yang suhunya lebih tinggi dipindahkan ke tempat yang suhunya lebih tinggi maka kekakuan tersebut akan hilang. Kaku karena maka kekakuan tersebut akan hilang. Kaku karena dingin cepat terjadi dan cepat juga hilang. dingin cepat terjadi dan cepat juga hilang.

3.3. Spasme kadaver Spasme kadaver (Cadaveric spasm)(Cadaveric spasm). Otot yang . Otot yang berkontraksi sewaktu masih hidup akan lebih cepat berkontraksi sewaktu masih hidup akan lebih cepat mengalami kekakuan setelah meninggal. Pada mengalami kekakuan setelah meninggal. Pada kekakuan ini tidak ada tahap pertama yaitu tahapan kekakuan ini tidak ada tahap pertama yaitu tahapan relaksasi. Keadaan ini biasanya terjadi jika sebelum relaksasi. Keadaan ini biasanya terjadi jika sebelum meninggal korban melakukan aktivitas berlebihan. meninggal korban melakukan aktivitas berlebihan. Bentuk kekakuan akan menunjukkan saat saat Bentuk kekakuan akan menunjukkan saat saat terakhir kehidupan korban. terakhir kehidupan korban. Fenomena ini sangat jarang ditemukan.Fenomena ini sangat jarang ditemukan.

Page 25: Thanatologi P.Point.ppt

Kepentingan dari segi mediko – legal :Kepentingan dari segi mediko – legal : Pada kasus bunuh diri, mungkin alat yang Pada kasus bunuh diri, mungkin alat yang

digunakan untuk tujuan bunuh diri masih berada digunakan untuk tujuan bunuh diri masih berada dalam genggaman. dalam genggaman.

Pada kasus kematian karena tenggelam, mungkin Pada kasus kematian karena tenggelam, mungkin pada tangan korban bisa terdapat daun atau pada tangan korban bisa terdapat daun atau rumput. rumput.

Pada kasus pembunuhan, pada gemgaman Pada kasus pembunuhan, pada gemgaman korban mungkin bisa diperoleh sesuatu yang korban mungkin bisa diperoleh sesuatu yang memberi petunjuk untuk mencari pembunuhnya. memberi petunjuk untuk mencari pembunuhnya.

Page 26: Thanatologi P.Point.ppt

Perbedaan antara kaku mayat dengan spasme kadaverPerbedaan antara kaku mayat dengan spasme kadaver Kaku mayat Kaku mayat Spasme kadaverSpasme kadaver

1. Mulai timbul 1. Mulai timbul 1-2 jam setelah meninggal 1-2 jam setelah meninggal Segera setelah meninggal Segera setelah meninggal

2. Faktor 2. Faktor predisposisi predisposisi

-- Kematian mendadak, aktivitas Kematian mendadak, aktivitas berlebih, ketakutan, terlalu lelah, berlebih, ketakutan, terlalu lelah, perasaan tegang, dll. perasaan tegang, dll.

3. Otot yang 3. Otot yang terkena terkena

Semua otot, termasuk otot Semua otot, termasuk otot volunter dan involunter. volunter dan involunter.

Biasanya terbatas pada satu Biasanya terbatas pada satu kelompok otot volunter kelompok otot volunter

4. Kaku otot 4. Kaku otot Tidak jelas, dapat dilawan Tidak jelas, dapat dilawan dengan sedikit tenaga dengan sedikit tenaga

Sangat jelas, perlu tenaga yang Sangat jelas, perlu tenaga yang kuat untuk melawan kekakuannya kuat untuk melawan kekakuannya

5. Kepentingan 5. Kepentingan dari segi dari segi mediko-legal mediko-legal

Untuk perkiraan saat Untuk perkiraan saat kematian kematian

Menunjukkan cara kematian yaitu Menunjukkan cara kematian yaitu bunuh diri, pembunuhan atau bunuh diri, pembunuhan atau kecelakaankecelakaan

6. Suhu mayat 6. Suhu mayat Dingin Dingin Hangat Hangat

7. Kematian sel 7. Kematian sel Ada Ada Tidak ada Tidak ada

8. Rangsangan 8. Rangsangan listrik listrik

Tidak ada respon otot Tidak ada respon otot Ada respon ototAda respon otot

Page 27: Thanatologi P.Point.ppt

PERIODE RELAKSASI SEKUNDERPERIODE RELAKSASI SEKUNDER

Otot menjadi relak (lemas) dan mudah digerakkan. Otot menjadi relak (lemas) dan mudah digerakkan. Hal ini terjadi karena pemecahan protein, dan tidak Hal ini terjadi karena pemecahan protein, dan tidak mengalami reaksi secara fisik maupun kimia. Proses mengalami reaksi secara fisik maupun kimia. Proses pembusukan juga mulai terjadi. Pada beberapa pembusukan juga mulai terjadi. Pada beberapa kasus, kaku mayat sangat cepat berlangsung kasus, kaku mayat sangat cepat berlangsung sehingga sulit membedakan antara relaksasi primer sehingga sulit membedakan antara relaksasi primer dengan relaksasi sekunder. dengan relaksasi sekunder.

Page 28: Thanatologi P.Point.ppt

PEMBUSUKANPEMBUSUKAN Perubahan warna. Perubahan warna. Perubahan ini pertama kali tampat pada Perubahan ini pertama kali tampat pada

fossa iliaka kanan dan kiri berupa warna hijau kekuningan, fossa iliaka kanan dan kiri berupa warna hijau kekuningan, disebabkan oleh perubahan hemoglobin menjadi disebabkan oleh perubahan hemoglobin menjadi sulfmethemoglobin. sulfmethemoglobin.

Perubahan warna ini juga tampak pada seluruh abdomen, Perubahan warna ini juga tampak pada seluruh abdomen, bagian depan genitalia eksterna, dada, wajah dan leher. Dengan bagian depan genitalia eksterna, dada, wajah dan leher. Dengan semakin berlalunya waktu maka warnanya menjadi semakin semakin berlalunya waktu maka warnanya menjadi semakin ungu. ungu.

Jangka waktu mulai terjadinya perubahan warna ini adalah 6-Jangka waktu mulai terjadinya perubahan warna ini adalah 6-12 jam pada musim panas dan 1-3 hari pada musin dingin. 12 jam pada musim panas dan 1-3 hari pada musin dingin.

Perubahan warna tersebut juga diikuti dengan Perubahan warna tersebut juga diikuti dengan pembengkakan mayat. Otot sfingter mengalami relaksasi pembengkakan mayat. Otot sfingter mengalami relaksasi sehingga urin dan faeses keluar. Lidah juga terjulur. Bibir sehingga urin dan faeses keluar. Lidah juga terjulur. Bibir menebal, mulut membuka dan busa kemerahan bisa terlihat menebal, mulut membuka dan busa kemerahan bisa terlihat keluar dari rongga mulut. Mayat berbau tidak enak disebabkan keluar dari rongga mulut. Mayat berbau tidak enak disebabkan oleh adanya gas pembusukan. Gas ini bisa terkumpul pada suatu oleh adanya gas pembusukan. Gas ini bisa terkumpul pada suatu rongga sehingga mayat menjadi tidak mirip dengan korban rongga sehingga mayat menjadi tidak mirip dengan korban sewaktu masih hidup. Gas ini selanjutnya juga bisa membentuk sewaktu masih hidup. Gas ini selanjutnya juga bisa membentuk lepuhan kulitlepuhan kulit

Page 29: Thanatologi P.Point.ppt

Lepuhan Kulit (blister) Lepuhan Kulit (blister)

Mulai tampak 36 jam Mulai tampak 36 jam setelah meninggal. Kulit setelah meninggal. Kulit ari dapat dengan cukup ari dapat dengan cukup mudah dikelupas. mudah dikelupas. Di Di mana akan tampak cairan mana akan tampak cairan berwarna kemerahan berwarna kemerahan yang sedikit mengandung yang sedikit mengandung albumin. albumin.

Page 30: Thanatologi P.Point.ppt

Belatung Belatung

Jika pembusukan terus berlangsung, maka bau busuk Jika pembusukan terus berlangsung, maka bau busuk yang timbul akan menarik lalat untuk hinggap pada mayat. yang timbul akan menarik lalat untuk hinggap pada mayat. Lalat menempatkan telurnya pada mayat, di mana dalam Lalat menempatkan telurnya pada mayat, di mana dalam waktu 8-24 jam telur akan menetas menghasilkan larva-yang waktu 8-24 jam telur akan menetas menghasilkan larva-yang sering disebut belatung. Dalam waktu 4-5 hari, belatung ini sering disebut belatung. Dalam waktu 4-5 hari, belatung ini lalu menjadi pupa, dimana setelah 4-5 hari kemudian akan lalu menjadi pupa, dimana setelah 4-5 hari kemudian akan menjadi lalat dewasa. Pada tahap ini bagian dari tulang menjadi lalat dewasa. Pada tahap ini bagian dari tulang tengkorak mulai tampak. Rektum dan uterus juga tampak dan tengkorak mulai tampak. Rektum dan uterus juga tampak dan uterus gravid juga bisa mengeluarkan isinya uterus gravid juga bisa mengeluarkan isinya

Rambut dan kuku dengan mudah dapat dicabut. Bagian perut Rambut dan kuku dengan mudah dapat dicabut. Bagian perut dan dada bisa pecah berhubung besarnya tekanan gas yang dan dada bisa pecah berhubung besarnya tekanan gas yang dikandungnya. Jika pembusukan terus berlangsung, maka dikandungnya. Jika pembusukan terus berlangsung, maka jaringan-jaringan menjadi lunak, rapuh dan berwarna jaringan-jaringan menjadi lunak, rapuh dan berwarna kecoklatan. kecoklatan.

Page 31: Thanatologi P.Point.ppt
Page 32: Thanatologi P.Point.ppt

Organ tubuh bagian dalamOrgan tubuh bagian dalam Organ tubuh bagian dalam juga mengalami perubahan. Organ tubuh bagian dalam juga mengalami perubahan. Bentuk perubahan sama seperti diatas, jaringan-jaringan Bentuk perubahan sama seperti diatas, jaringan-jaringan menjadi berwarna kecoklatan. Ada yang cepat menjadi berwarna kecoklatan. Ada yang cepat membusuk dan ada yang lambat. membusuk dan ada yang lambat.

Jaringan yang cepat membusuk : Jaringan yang cepat membusuk : Laring Laring TrakeaTrakea Otak terutama pada anak-anak Otak terutama pada anak-anak Lambung Lambung Usus halus Usus halus Hati Hati Limpa Limpa

Page 33: Thanatologi P.Point.ppt

Jaringan yang lambat membusuk :Jaringan yang lambat membusuk : Jantung Jantung Paru-paru Paru-paru Ginjal Prostat Ginjal Prostat Uterus non gravid Uterus non gravid

Pembusukan dalam air Pembusukan dalam air Pembusukan dalam air lebih lambat prosesnya Pembusukan dalam air lebih lambat prosesnya dibandingkan pembusukan pada udara terbuka. dibandingkan pembusukan pada udara terbuka. Setelah mayat dikeluarkan dari dalam air, maka Setelah mayat dikeluarkan dari dalam air, maka proses pembusukan akan berlangsung sangat cepat, proses pembusukan akan berlangsung sangat cepat, lebih kurang 16 kali lebih cepat dibandingkan lebih kurang 16 kali lebih cepat dibandingkan biasanya. Karena itu pemeriksaan post-mortem harus biasanya. Karena itu pemeriksaan post-mortem harus segera dilaksanakan pada kasus mati tenggelam. segera dilaksanakan pada kasus mati tenggelam.

Kecepatan pembusukan juga bergantung kepada jenis Kecepatan pembusukan juga bergantung kepada jenis airnya; pada air yang kotor tidak mengalir dan dalam, airnya; pada air yang kotor tidak mengalir dan dalam, pembusukan lebih cepat. pembusukan lebih cepat.

Page 34: Thanatologi P.Point.ppt

Pada mayat yang tenggelam, waktu yang dibutuhkan Pada mayat yang tenggelam, waktu yang dibutuhkan untuk muncul dan mulai mengapung adalah 24 jam. untuk muncul dan mulai mengapung adalah 24 jam. Kecepatan pengapungan mayat tergantung dari :Kecepatan pengapungan mayat tergantung dari :

Usia. Usia. Mayat anak-anak dan orangtua lebih lambat Mayat anak-anak dan orangtua lebih lambat terapung. terapung.

Bentuk tubuh. Bentuk tubuh. Orang yang gemuk dan kuat, Orang yang gemuk dan kuat, mayatnya cepat terapung. Mayat yang kurus lebih mayatnya cepat terapung. Mayat yang kurus lebih lambat terapung. lambat terapung.

Keadaan air. Keadaan air. Pada air yang jernih, pengapungan Pada air yang jernih, pengapungan mayat lebih lambat terjadi dibandingkan dnegan mayat lebih lambat terjadi dibandingkan dnegan pada air kotor. pada air kotor.

Cuaca. Cuaca. Pada musin panas, pengapungan mayat 3 kali Pada musin panas, pengapungan mayat 3 kali lebih cepat dibandingkan pada musim dingin. lebih cepat dibandingkan pada musim dingin.

Page 35: Thanatologi P.Point.ppt

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pembusukan.pembusukan.

Temperatur. Temperatur. Temperatur yang paling cocok untuk Temperatur yang paling cocok untuk proses pembusukan adalah antara 700F sampai proses pembusukan adalah antara 700F sampai 1000F. Pembusukan akan melambat diatas temperatur 1000F. Pembusukan akan melambat diatas temperatur 1000F dan dibawah 700F, dan berhenti dibawah 320 F 1000F dan dibawah 700F, dan berhenti dibawah 320 F atau diatas 2120F .atau diatas 2120F .

Udara. Udara. Udara yang mempercepat pembusukan. Udara yang mempercepat pembusukan. Kecepatan pembusukan lebih lambat didalam air dan Kecepatan pembusukan lebih lambat didalam air dan dalam tanah dibandingkan di udara terbuka.dalam tanah dibandingkan di udara terbuka.

Kelembaban. Kelembaban. Keadaan lembab mempercepat proses Keadaan lembab mempercepat proses pembusukan.pembusukan.

Penyebab kematian. Penyebab kematian. Bagian tubuh yang terluka Bagian tubuh yang terluka biasanya lebih cepat membusuk. Beberapa jenis racun biasanya lebih cepat membusuk. Beberapa jenis racun bisa memperlambat pembusukan, misalnya arsen, zinc bisa memperlambat pembusukan, misalnya arsen, zinc (seng) dan golongan logam antimon. Mayat penderita (seng) dan golongan logam antimon. Mayat penderita yang meninggal karena penyakit kronis lebih cepat yang meninggal karena penyakit kronis lebih cepat membusuk dibandingkan mayat orang sehat. membusuk dibandingkan mayat orang sehat.

Page 36: Thanatologi P.Point.ppt

AdiposeraAdiposera

Fenomena ini terjadi pada mayat yang tidak Fenomena ini terjadi pada mayat yang tidak mengalami proses pembusukan yang biasa. Melainkan mengalami proses pembusukan yang biasa. Melainkan mengalami pembentukan adiposera. Adiposera mengalami pembentukan adiposera. Adiposera merupakan subtansi yang mirip seperti lilin yang lunak, merupakan subtansi yang mirip seperti lilin yang lunak, licin dan warnanya bervariasi mulai dari putih keruh licin dan warnanya bervariasi mulai dari putih keruh sampai coklat tua. Adiposera mengandung asam lemak sampai coklat tua. Adiposera mengandung asam lemak bebas, yang dibentuk melalui proses hidrolisa dan bebas, yang dibentuk melalui proses hidrolisa dan hidrogenasi setelah kematian. Adanya enzim bakteri dan hidrogenasi setelah kematian. Adanya enzim bakteri dan air sangat penting untuk berlangsungnya proses tersebut. air sangat penting untuk berlangsungnya proses tersebut. Dengan demikian, maka adiposera biasanya terbentuk Dengan demikian, maka adiposera biasanya terbentuk pada mayat yang terbenam dalam air atau rawa-rawa. pada mayat yang terbenam dalam air atau rawa-rawa.

Lama pembentukan adiposera ini juga bervariasi, Lama pembentukan adiposera ini juga bervariasi, mulai dari 1 minggu sampai 10 minggu. Kepentingan mulai dari 1 minggu sampai 10 minggu. Kepentingan medikolegal dari adiposere adalah dapat menunjukkan medikolegal dari adiposere adalah dapat menunjukkan tempat kematian (kering, panas atau tempat basah). tempat kematian (kering, panas atau tempat basah).

Page 37: Thanatologi P.Point.ppt

MummifikasiMummifikasi

Mayat mengalami pengawetan akibat proses Mayat mengalami pengawetan akibat proses pengeringan dan penyusutan bagian-bagian tubuh. Kulit pengeringan dan penyusutan bagian-bagian tubuh. Kulit menjadi kering, keras dan menempel pada tulang menjadi kering, keras dan menempel pada tulang kerangka. Mayat menjadi lebih tahan dari pembusukan kerangka. Mayat menjadi lebih tahan dari pembusukan sehingga masih jelas menunjukkan ciri-ciri seseorang.sehingga masih jelas menunjukkan ciri-ciri seseorang.

Fenomena ini terjadi pada daerah yang panas dan Fenomena ini terjadi pada daerah yang panas dan lembab, di mana mayat dikuburkan tidak begitu dalam lembab, di mana mayat dikuburkan tidak begitu dalam dan angin yang panas selalu bertiup sehingga dan angin yang panas selalu bertiup sehingga mempercepat penguapan cairan tubuh. mempercepat penguapan cairan tubuh.

Lama terjadinya mummifikasi adalah antara 4 bulan Lama terjadinya mummifikasi adalah antara 4 bulan sampai beberapa tahun. Kepentingan medikolegal dari sampai beberapa tahun. Kepentingan medikolegal dari mummfikasi adalah dapat menunjukkan tempat mummfikasi adalah dapat menunjukkan tempat kematian (kering, panas atau tempat basah).kematian (kering, panas atau tempat basah).

Page 38: Thanatologi P.Point.ppt

Penentuan Lama KematianPenentuan Lama Kematian Isi Saluran Pencernaan Isi Saluran Pencernaan Makanan masuk kedalam saluran pencernaan akan Makanan masuk kedalam saluran pencernaan akan mengalami proses pencernaan hingga akhirnya akan mengalami proses pencernaan hingga akhirnya akan dikeluarkan dari tubuh. Proses yang mempunyai pola dan dikeluarkan dari tubuh. Proses yang mempunyai pola dan waktu yang tetap ini dapat pula dipakai sebagai petunjuk. waktu yang tetap ini dapat pula dipakai sebagai petunjuk.

Isi Lambung Isi Lambung Dalam 1 jam pertama separuh dari makanan yang masuk ke Dalam 1 jam pertama separuh dari makanan yang masuk ke lambung sudah dicernakan dan masuk ke pilorus. lambung sudah dicernakan dan masuk ke pilorus. Setengahnya dari sisa ini akan masuk ke pilorus pada jam ke Setengahnya dari sisa ini akan masuk ke pilorus pada jam ke 2. Sisa setengahnya lagi akan selesai dicerna dan keluar dari 2. Sisa setengahnya lagi akan selesai dicerna dan keluar dari lambung pada jam ke 3, dan selesai seluruhnya kira-kira 4 lambung pada jam ke 3, dan selesai seluruhnya kira-kira 4 jam. Makanan yang mengandung banyak karbohidrat akan jam. Makanan yang mengandung banyak karbohidrat akan lebih cepat dicerna (cepat keluar dari lambung); yang lebih cepat dicerna (cepat keluar dari lambung); yang mengandung protein lebih lama dan yang paling lama yang mengandung protein lebih lama dan yang paling lama yang mengandung lemak. Tetapi perlu diperhitungkan tonus dan mengandung lemak. Tetapi perlu diperhitungkan tonus dan keadaan lambung, seperti gangguan fungsi pilorus dan keadaan lambung, seperti gangguan fungsi pilorus dan keadaan fisik korban sebelum mati. Syok, koma, geger otak, keadaan fisik korban sebelum mati. Syok, koma, geger otak, depresi mental menghambat gerakan pencernaan. depresi mental menghambat gerakan pencernaan.

Page 39: Thanatologi P.Point.ppt

Usus Usus Makanan yang sudah dicerna sampai di daerah ileo-caecal dalam waktu 6-Makanan yang sudah dicerna sampai di daerah ileo-caecal dalam waktu 6-8 jam, di colon tranversum dalam waktu 9-10 jam colon-pelvis 12-14 jam, 8 jam, di colon tranversum dalam waktu 9-10 jam colon-pelvis 12-14 jam, dikeluarkan dalam waktu 24-28 jam. Penentuan lama kematian dari isi dikeluarkan dalam waktu 24-28 jam. Penentuan lama kematian dari isi pencernaan ini dinilai dari suatu korban makan dan tidak ada hubungan pencernaan ini dinilai dari suatu korban makan dan tidak ada hubungan langsung dengan waktu pemeriksaan dilakukan. langsung dengan waktu pemeriksaan dilakukan.

Kandung kemih Kandung kemih Kandung kemih biasanya dikosongkan sebelum tidur, dan dalam waktu Kandung kemih biasanya dikosongkan sebelum tidur, dan dalam waktu tidur isi kandung kemih akan bertambah. Bila didapati mayat pada pagi tidur isi kandung kemih akan bertambah. Bila didapati mayat pada pagi hari dengan kandung kemih kosong, kemungkinan ia meninggal menjelang hari dengan kandung kemih kosong, kemungkinan ia meninggal menjelang pagi hari dan bila masih penuh tentu meninggalnya lebih awal. pagi hari dan bila masih penuh tentu meninggalnya lebih awal.

Pakaian Pakaian Pakaian dapat menentukan lama kematian karena orang mempunyai Pakaian dapat menentukan lama kematian karena orang mempunyai kebiasaan menggunakan pakaian sesuai dengan waktu Pakaian kebiasaan menggunakan pakaian sesuai dengan waktu Pakaian kantor/sekolah, pakaian tidur, pakaian renang, olah raga dan lain-lain, kantor/sekolah, pakaian tidur, pakaian renang, olah raga dan lain-lain, kadang-kadang dapat dipakai sebagai petunjuk. Bila korban terbunuh kadang-kadang dapat dipakai sebagai petunjuk. Bila korban terbunuh sedang memakai pakaian tidur tentu diperkirakan waktu kematian adalah sedang memakai pakaian tidur tentu diperkirakan waktu kematian adalah malam atau sebelum bangun pagi.malam atau sebelum bangun pagi.

Page 40: Thanatologi P.Point.ppt

Jam tangan Jam tangan

Bila korban memakai jam tangan pada waktu mengalami Bila korban memakai jam tangan pada waktu mengalami cedera maka saat kematian dapat ditunjukkan secara cedera maka saat kematian dapat ditunjukkan secara tepat dari jarum jam berhenti. Begitu juga dengan tepat dari jarum jam berhenti. Begitu juga dengan peristiwa kebakaran. peristiwa kebakaran.

Page 41: Thanatologi P.Point.ppt

Dari semula sudah dikemukakan bahwa tujuan pengetahuan tanatologi Dari semula sudah dikemukakan bahwa tujuan pengetahuan tanatologi adalah untuk kepentingan medikolegal, terutama berkaitan dengan adalah untuk kepentingan medikolegal, terutama berkaitan dengan post-mortem interval. post-mortem interval. Pengetahuan ini harus selalu diterapkan dalam Pengetahuan ini harus selalu diterapkan dalam pemeriksaan mayat. pemeriksaan mayat.

Bila saat kematian korban tidak diketahui, maka beberapa petunjuk di Bila saat kematian korban tidak diketahui, maka beberapa petunjuk di bawah ini dapat dipakai. bawah ini dapat dipakai.

Jam pertama kematian. Tubuh masih hangat (dengan termometer Jam pertama kematian. Tubuh masih hangat (dengan termometer panjang didapati suhu 370 C), otot-otot masih lemas selurunya (periode panjang didapati suhu 370 C), otot-otot masih lemas selurunya (periode relaksasi primer), kornea mata bening, belum tampak atau belum jelas relaksasi primer), kornea mata bening, belum tampak atau belum jelas adanya lebam mayat.adanya lebam mayat.

4-6 jam. Telah mulai dingin (suhu rektal 34-350 C), kaku mayat di 4-6 jam. Telah mulai dingin (suhu rektal 34-350 C), kaku mayat di rahang telah di telah ada, begitu juga di beberapa persendian, lebam rahang telah di telah ada, begitu juga di beberapa persendian, lebam mayat masih hilang pada penekanan. mayat masih hilang pada penekanan.

10-12 jam. Mayat mulai dingin (suhu sekitar 29-300 C), kaku mayat 10-12 jam. Mayat mulai dingin (suhu sekitar 29-300 C), kaku mayat lengkap di seluruh tubuh seperti papan, bila diangkat kaki, panggul dan lengkap di seluruh tubuh seperti papan, bila diangkat kaki, panggul dan punggung juga terangkat, lebam mayat sangat jelas dan tidak hilang punggung juga terangkat, lebam mayat sangat jelas dan tidak hilang pada penekanan. pada penekanan.

16-18 jam. Mayat dingin (sama dengan suhu ruang 28-290 C), kaku 16-18 jam. Mayat dingin (sama dengan suhu ruang 28-290 C), kaku mayat di beberapa persendian telah hilang, mulai tampak tanda-tanda mayat di beberapa persendian telah hilang, mulai tampak tanda-tanda pembusukan terutama di perut bagian kanan bawah tampak biru pembusukan terutama di perut bagian kanan bawah tampak biru kehijauan, lebam mayat luas di bagian terendah dari tubuh. kehijauan, lebam mayat luas di bagian terendah dari tubuh.

Page 42: Thanatologi P.Point.ppt

20-24 jam. Dingin, kaku mayat sudah menghilang (relaksasi 20-24 jam. Dingin, kaku mayat sudah menghilang (relaksasi sekunder), tanda pembusukan makin jelas, perut mulai tegang, bau sekunder), tanda pembusukan makin jelas, perut mulai tegang, bau pembusukan, darah pembusukan keluar dari hidung dan mulut. pembusukan, darah pembusukan keluar dari hidung dan mulut.

30-36 jam. Mayat menggembung, maka bengkak, mata tertutup, 30-36 jam. Mayat menggembung, maka bengkak, mata tertutup, bibir menebal, keluar gas dan air pembusukan keluar dari hidung bibir menebal, keluar gas dan air pembusukan keluar dari hidung dan mulut, tampak garis pembuluh darah di permukaan tubuh dan mulut, tampak garis pembuluh darah di permukaan tubuh ((marble appearance). marble appearance).

40-48 jam. Gelembung pembusukan di seluruh tubuh, skrotum 40-48 jam. Gelembung pembusukan di seluruh tubuh, skrotum bengkak, lidah bengkak dan menonjol keluar. Sebagian gelembung bengkak, lidah bengkak dan menonjol keluar. Sebagian gelembung pecah, kulit muda terkelupas. pecah, kulit muda terkelupas.

3 hari. Pembusukan lanjut, uterus bisa prolaps. Demikian juga 3 hari. Pembusukan lanjut, uterus bisa prolaps. Demikian juga anus, mata menonjol keluar, muka sangat bengkak kehitaman anus, mata menonjol keluar, muka sangat bengkak kehitaman rambut dan kuku mudah dicabut. rambut dan kuku mudah dicabut.

4-5 hari. Perut mengempes kembali karena gas keluar dan celah 4-5 hari. Perut mengempes kembali karena gas keluar dan celah jaringan yang rusak/hancur, satura kepala merenggang, otak jaringan yang rusak/hancur, satura kepala merenggang, otak mengalami perlunakan menjadi seperti bubur. mengalami perlunakan menjadi seperti bubur.

6-10 hari. Jaringan lunak tubuh melembek dan lama-lama menjadi 6-10 hari. Jaringan lunak tubuh melembek dan lama-lama menjadi hancur, rongga dada dan perut bisa terlihat karena sebagian otot hancur, rongga dada dan perut bisa terlihat karena sebagian otot sudah hancur dan seluruhnya hingga tinggal tulang belulang. sudah hancur dan seluruhnya hingga tinggal tulang belulang.

Page 43: Thanatologi P.Point.ppt

Gambar Proses tanatologi selengkapnyaGambar Proses tanatologi selengkapnya

Page 44: Thanatologi P.Point.ppt