tgas kentang baja 3

Upload: hermawan-septian-adittya

Post on 04-Mar-2016

241 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas

TRANSCRIPT

  • DIKETAHUI :

    Jembatan rangka baja seperti tergambar dengan ketentuan :

    Panjang bentang : 30 m

    Lebar perkerasan jembatan : 12 m

    Lebar trotoar : 2 x 1 m

    Lebar total jembatan : 14 m

    Mutu baja : 30

    Tinggi jembatan : 3,50 m

    Jarak Titik Buhul : 3,75 m

    DIMINTA :

    - Rencanakan jembatan tersebut (sambungan baut)

    - Gambarkan Konstruksinya

  • PENYELESAIAN :

    Spesifikasi perhitungan menggunakan PPPJJR 1987 , kelas A

    1. Muatan mati

    a. Berat jenis beton = 25,00 kN/m3

    b. Berat jenis baja = 78,50 kN/m3

    c. Berat jenis perkerasan jalan = 25,00 kN/m3

    2. Muatan hidup

    a. Perhitungan kekuatan lantai kendaraan (T) = 100 KN

    b. Perhitungan kekuatan gelagar-gelagar :

    Beban terbagi rata sebesar (q) = 2,2 -

    60

    1,1

    .(L 30) = 2.2 t/m = 22 kN/m/jalur.

    (30< L > 60 m)

    Beban garis (P) = 120 kN/jalur lalu lintas

    Muatan hidup pada trotoar sebesar 5 kN/m pada kekuatan gelegar

    diperhitungkan sebesar 60%.

    Tiang sandaran pada tiap trotoar harus menahan beban horisontal sebesar 1

    kN/m yang bekerja pada 90 cm hingga diatas lantai trotoar.

    3. Beban kejut

    Untuk memperhitungkan pengaruh gelegar dinamis kerja, maka tegangan akibat garis Ddan muatan merata garis q harus dikalikan koefisien kejut sebesar :

    K = 1 + L) 50(20

    Dimana, L = Panjang bentang jembatan

    K = Koefisien kejut

    Sehingga Untuk bentang Jembatan 30 meter Koefisien beban kejutnya sebesar :

    K = 1 + 30) 50(20

    = 1,25

    4. Muatan angin

    Ditentukan besarnya 1,5 KN/m2

    Untuk jembatan rangka diambil sebesar 30% luas bidang sisi, jembatan yang langsungterkena angin ditambah 15% luas bidang sisi lainnya.

    Perhitungan Lantai Jembatan

  • Lebar total jembatan 14 m

    Lebar jembatan direncanakan menggunakan gelegar sebanyak :

    214

    + 1 = 8 buah

    Momen plat = 0,25 . T . L

    = 0,25 . 100 . 2 = 50 KNm

    Dimana, T = Beban merata kendaraan

    L = Jarak antar gelegar

    Lebar manfaat jalan

    Jalan kelas I dengan spesifikasi kepadatan lalu lintas padat

    Tebal perkerasan (aspal) = 5 cm

    Tebal plat beton = 20 cm

    U = lebar roda + tebal aspal + tebal plat beton

    = 20 cm + 5 cm + . 20 cm

    Gelagar

    Plat beton

    Aspal

    T = 100 kN

    2,0 m

    Plat betonAspal

    Bu

  • = 35 cm

    B = U + 31

    L

    = 35 cm + 31

    . 200 cm

    = 101,667 cm

    Berat plat beton = 0,2 . 2 . 25 = 10,00 kN/m

    Berat jalan aspal = 0,05 . 2 . 25 = 2,50 kN/m

    q = 12,50 kN/m

    Momen plat total = M plat + 81

    . q . L2

    = 50 + 81

    . 12,50 . 22

    = 56,25 kN m

    Diketahui :

    Beton menggunakan K30

    Tt = 0,58 . 2500 = 1450 kg/cm2 = 145 Mpa

    fy = 250 Mpa

    Panjang bentang = 30 cm

    Tebal plat lantai = 20 cm

    Digunakan Tulangan 18 mm

    Tinggi efektif (d) = h selimut beton tulangan utama

    = 200 20 . 18

    = 151 mm

    K =2d . b .

    Mu

    =2

    6

    151 . 1000 . 8,0

    10 . 56,15

    = 3,078

    = cf'fy . 1,18

    K . cf'

    fy . 2,36 - fy -fy

    2

    22

    = 30250

    . 1,18

    3,078 . 35

    250 . 2,36 - 250 - 250

    2

    22

    = 0,0132

    maks = 0,75 . fy .c f' . 85,0

    . fy 600600

  • = 0,75 . 250,850 . 30 . 85,0

    . 250 600600

    = 0,0459

    min = fy4,1

    = 2504,1

    = 0,0056

    Jadi min < < maks

    As = . b . d

    = 0,0132 . 1000 . 151

    = 1993,20 mm2

    digunakan tulangan 18 125 mm2

    As =2035,752 mm2 1993,20 mm2

    As bagi = 0,2% . b . h

    = 0,002 . 1000 . 151

    = 302 mm2

    digunakan tulangan 10 250 mm2

  • 9

    -150

    9

    -150

    9

    -150

    20 -150

    20 -150 20 -150

    2,0

    Kesimpulan :

    Untuk plat lantai jembatan digunakan tulangan 18125 dan tulangan bagi 10250

    Perhitungan Gelagar

    Gelagar Direncanakan Dengan Sistem Komposit

    Gelagar Memanjang1 m 2 m 1 m2 m 2 m 2 m 3,75 m2 m 2 m

  • Skema penyebaran gaya

    Pembebanan untuk gelagar memanjang bagian tengah untuk perhitungan di tinjau 1

    gelagar permeter searah panjang jembatan.

    Dicoba menggunakan profil baja INP 36 denga berat sendiri 0,076 t/m,

    Beban matiBeban mati pada balok baja sebelum terjadi aksi komposit (qDS)

    Plat beton bertulang = 0,2 . 2 . 2,4 = 0,960 t/m

    Taksiran berat sendiri gelagar = 0,076 t/m

    Taksiran berat sendiri shear connector = 0,020 t/m

    Lain-lain = 0,01 0 t/m

    qDS = 1,066 t/m

    Beban mati pada balok setelah terjadi aksi komposit (qDC)

    Lapis aus = 0,05 . 2 . 2,3 = 0,230 t/m

    Genangan air hujan = 0,03 . 2 . 1 = 0, 060 t/m

    qDC = 0,293 t/m

    Beban Hidup Untuk L = 30 m, beban terbagi rata q = 2,2 t/m

    Beban garis (P) = 12 t

    Koefisien kejut (K) = 1 + L) 50(20

    = 1 + 0)3 50(20

    = 1,25

    Jadi beban hidup yang diterima gelagar :

    qLL =

    2 . 0,75 .75,22,2

    = 1,2 t/m

    PLL =

    1,25 . 2 . 0,75 .75,2

    12

    = 8,182 t

  • Momen Yang Terjadi

    ML = 81

    . 1,2 . 3,752 = 2,11 tm

    MD = 81

    . (1,13 + 0,35) . 3,752= 2,60 tm

    MP = 41

    . 8.182 . 3,75 = 7,67 tm

    MTotal = 12,38 tm

    Dicoba Dengan Menggunakan Profil INP 42.5Wx = 1740 cm3

    Kontrol tegangan

    = WM

    = 17401238000

    = 711,49 kg/cm2 < 0,58 x 1400 = 812 kg/cm2

    Jadi digunakan profil INP 42.5 (Konstruksi aman)

    Pembebanan Untuk Gelagar Memanjang Bagian Tepi(ditinjau 1 gelegar permeter searah panjang gelagar melintang)

    Beban MatiBeban mati pada balok baja sebelum terjadi aksi komposit (qDS)

    Plat beton bertulang = 0,2 . 1,875 . 1 . 2,5 = 0,9375 t/m

    Taksiran berat sendiri gelagar = 0,10 t/m

    Taksiran berat shear connector = 0,02 t/m

    Lain-lain = 0,01 t/m

    qDS = 1,068 t/m

    Beban mati pada balok setelah terjadi aksi komposit (qDC)

    Lapis aus = 0,05 . 1,875 . 1 . 2,5 = 0,234 t/m

    Genangan air hujan = 0,05 . 1,875 . 1 . 1 = 0,094 t/m

    Sandaran = 0,030 t/m

    Beton siklop trotoar = 0,15 . 0,8 . 1 . 2,2 = 0,264 t/m

    Plat beton penutup trotoar = 0,1 . 0,9 . 1 . 2,5 = 0,225 t/m

    qDC = 0,847 t/m

  • Beban Hidup Beban D

    qLL =

    2 . 0,75 .75,22,2

    +

    2 . 0,75 . 75,22,2%.50

    = 1,80 t/m

    PLL =

    1,25 . 2 . 0,75 .75,2

    12

    +

    1,25 . 2 . 0,75 .

    75,2

    12%.50

    = 12,273 ton

    Beban hidup pada trotoar

    Menurut PPPJJR 1987, dalam memperhitungkan kekuatan gelagar, pengaruh beban hiduppada trotoar diperhitungkan sebesar 60% , dengan beban hidup sebesar 500 kg/m

    q = 60% . 500 . 1 = 300 kg/m = 0,300 t/m

    Momen Yang Terjadi

    ML = 81

    . 1,8 . 3,752 = 3,164 tm

    MD = 81

    . (1,068 + 0,847) . 3,752 = 3,366 tm

    MP = 41

    . 12,273 . 3,75 = 11,506 tm

    Ma = 81

    . 0,300 . 3,752 = 0,527 tm

    MTotal = 18,563 tm

    Dicoba Dengan Menggunakan Profil INP 47,5Wx = 2380 cm3

    Kontrol tegangan

    = WM

    = 23801856300

    = 779,96 kg/cm2 < 0,58 x 1400 = 812 kg/cm2

    Jadi digunakan profil INP 47,5 (konstruksi aman)

    Perhitungan Gelagar Melintang

    Pembebanan Gelagar Melintang

    1. Beban merata

    a. Beban mati

    a.1 Beban mati pada balok baja sebelum terjadi aksi komposit (qDs)

    - plat beton bertulang : 0,2 . 2 . 1 . 2,5 = 1,00 t/m

    - asumsi berat sendiri gelagar = 0,02 t/m

    - asumsi berat shear conector = 0,01 t/m

    - lain-lain = 0,01 t/m

  • qDS = 1,04 t/m

    Beban mati pada balok setelah terjadi aksi komposit (qDC)

    - Lapis aus : 0,05 . 2 . 1 . 2,5 = 0,25 t/m

    - Genangan air hujan : 0,05 . 2 . 1 . 1 = 0,10 t/m

    qDC = 0,35 t/m

    a.2 Beban Trotoar

    - Beban mati = 100 Kg/m = 0,100 t/m

    - Beton siklop = 0,15 . 0,8 . 1 . 2,2 = 0,264 t/m

    - Plat beton penutup = 0,1 . 0,9 . 1 . 2,5 = 0,225 t/m

    qDtrtr = 0,589 t/m

    b. Beban hidup

    b.1 Beban hidup tengah batang

    qLL = 20,12.75,0.

    75,22,2

    t/m

    Beban hidup tepi batang

    qLL = 6,050.2.75,0.

    75,22,2

    00

    t/m

    b.2 Menurut PPPJJR 1987 beban hidup trotoar 500 kg/m2

    60% . 500 = 0,3 t/m

    2. Beban Garis

    Beban garis = Berat profil gelagar memanjang INP 47,5 dikalikan jarak simpul

    Beban Garis = 0.128 . 3.75

    P = 0.48 t/m

    P = 0.24 t/m

    1/2P P

    1 m 1 m2.0 m

    P P P P 1/2P

    2.0 m 2.0 m 2.0 m 2.0 m 2.0 m

  • qDL = qDS + qDC

    = 1,04 + 0,35

    = 1,39 t/m

    qDL = 1,39 t/m

    qTtr = 0,589 t/m

    1,2 t/m0,6 t/m0,3 t/m

    qDL = 1,39 t/m

    qDL = 1,39 t/m

    0,6 t/m

    0,6 t/m0,6 t/m

    0,3 t/m

    0,3 t/m 0,589 0,589

    0,3 t/m

    Beban Garis = 1/2 P

    Beban Garis = P

    MB = 0

    Rv . 14 ((qDs + qDc) . 12 . 7) (qDtr . 1. 13,5) (qDtr . 1 . 0,5) (qLtr . 1 . 13,5) (qLtr . 1 .

    0,5) (qLL . 5,5 . 7) (qLL . 3,25 . 2,625) ( qLL . 3,25 . 11,375) (PLL . 5,5 .7) ( PLL .

    3,25 . 3,625) ( PLL . 3,25 . 11,375) = 0

    Rv . 14 ((1,39) . 12 . 7) (0,589 . 1. 13,5) (0,589 . 1 . 0,5) (0,3. 1 . 13,5) (0,3 . 1 . 0,5)

    (1,2 . 5,5 . 7) (0,6 . 3,25 . 2,625) (0,6 . 3,25 . 11,375) (0,48 . 5,5 .7) (0,24 . 3,25 . 2,625)

    (0,24 . 3,25 . 11,375) = 0

    Rv . 14 233,455 = 0

    Rv = 15,997 ton

    Mmaks = (Rv . 7) (qDtr . 1 . 6,5) ((qds + qdc) . 6 . 3) (qLtr . 1 . 6,5) (qLL . 3,25 .

    4,375) (qLL . 2,75 . 1,375) (1/2PLL . 3,25 . 4,375) (PLL .2,75 . 1,375)

  • = (15,997 . 7) (0,589 . 1 . 6,5) ((1,39) . 6 . 3) (0,3 . 1 . 6,5) (0,6 . 3,25 . 4,375)

    (1,2 . 2,75 . 1,375) (0,24 . 3,25 . 4,375) (0,48 .2,75 . 1,375)

    = 62,464 tm

    = 6246400 kg cm

    Dicoba Dengan Menggunakan Profil DIN 70Wx = 7720 cm3

    Kontrol tegangan

    = WM

    = 77206246400

    = 809,119 kg/cm2 < 0,58 x 1400 = 812 kg/cm2

    Jadi digunakan profil DIN 70 (konstruksi aman)

    PERHITUNGAN BALOK KOMPOSIT MEMANJANG

    25,5/10.4/10.1,2

    25

    26

    cmkgcmkg

    EE

    nbeton

    baja

    Syarat BE 1/4 L = 1/4 . 3,75 = 0,938 m

    BE a 2 m

    Dipakai b = 93,80 cm

    25,580,93

    b = 17,87cm

    FI = 17,87 . 20 = 357,4 cm2

    17,87

    200cm

    gari s K

    INP 47,5 47,5 cm

    12 cm

    20 cm

    17,1

  • FII = . (17,8 + 17,87) . 12 = 214,02 cm2

    FIII = 163 cm2 (INP 47,5)

    Statis momen terhadap garis K

    (357,4 . 10)+(163 . 55,75)+(17,87.12 . 26)+(2 . .3,75 .12. 26) = ( 357,4 + 163 + 214,02 + 45). X1

    X1 = 42,77919046,69

    = 24,90 cm

    X2 = (20+12+47,5) 24,90 = 54,6 cm

    Momen Inersia (Ix)

    Ix1 = . 17,87 . 203 + 357,4 . 14,92 = 113990,35 cm4

    Ix2 = ( 1/12 . 17,1 . 123 ) + ( 17,1 . 12 . 0,902 ) = 2628,61 cm4

    Ix3 = 2 . (1/36 . 0,385 . 123)+(1/2 . 0,385 . 12 . 0,92) = 1332,43 cm4

    Iprofil = 56480 + 163 . 30,852 = 211610,77 cm 4

    Ix total = 329562,16 cm4

    W1 = 9,24329562,16

    1

    XIx

    = 13235,43cm3

    W2 = 6,54329562,16

    2

    XIx

    = 6035,94 cm3

    Wbeton = n . W1 = 5,25 . 13235,43 = 69486,01 cm3

    Wbaja = W2 = 6035,94 cm3

    beton = 0,33 . 350 = 115,5 kg/cm2

    baja = 0,58 . 2100 = 1218 kg/cm2

    Mbeton = 115,5 . 69486,01 = 8025634,155 kg.cmMbaja = 1218 . 6035,94 = 7351774,92 kg.cm

    Diambil harga momen yang aman = Momen yang terkecil

    = 7351774,92 kg.cm

    = 735,177492 KN.m

    M = 1/8 q . l2

    735,177492 = 1/8 q . 3,752

    q = 275,3.8/1

    177492,735

    = 418,234 KN/m

  • Komposit gelagar memanjang mampu menahan beban :

    q = 418,234 KN/m

    q (qDC + qDS)

    120647,26 KN/m ( 1,068 + 0,847 ) = 1,915 = 19,15 KN/m OK !!!

    PERHITUNGAN GELAGAR MELINTANG

    n = 5,25

    Syarat : be . L

    be . 2

    be 0,5

    be 3,75 m

    Dipakai b = 30,78 cm

    FI = 30,78 . 20 = 615,6 cm2

    FII = . ( 30 + 30,78 ) . 12 = 364,68 cm2 ( 360 + 4,68 )FIII = 324 cm2 (DIN 70)

    Satis momen terhadap garis K

    615,6 . 10 + (360 . 26 + 4,68 . 24 ) + 324 . 67 = ( 615,6 + 364,68 + 324 ) X1

    X1 = 28,130432,37336

    = 28,63 cm

    X2 = (20 + 12 + 70) 28,63 = 73,37 cm

    30,87 cm 20 cm

    12 cm

    70 cm

    30 cm

    X1

    X2

    garis K

  • Momen Inersia (Ix)

    Ix1 = . 30,78 . 203 + 615,6 . 18,632 = 336780,54 cm4

    Ix2 = ( 1/12 . 30 . 123 + 2 . 1/36 . 0,39 . 123 ) + ( 360 . 2,632 +

    4,68 . 4,632 ) = 6947,85 cm4

    Ix3 = 27030 cm4 + 324 . 38,372 = 479501,47 cm 4 +

    Ix total = 823229,86 cm4

    W1 = 10,28754

    63,28823229,86

    1

    xIx

    cm3

    W2 = 25,11220

    37,73823229,86

    2

    xIx

    cm3

    Wbeton = n . W1 = 5,25 . 10,28754 = 150959,02 kg.cm

    Wbaja = n . W1 = 5,25 . 11220,25 = 58906,31 kg.cm

    beton = 0,33 . 350 = 115,5 kg/cm2

    baja = 0,58 . 2100 = 1218 kg/cm2

    Mbeton = 115,5 . 150959,02 = 17435766,81 kg.cmMbaja = 1218 . 58906,31 = 71747885,58 kg.cm

    Diambil harga momen yang aman = Momen yang terkecil

    = 17435766,81 kg.cm

    = 1743,576681 KN.m

    M = 1/8 q . l2

    1743,576681 = 1/8 q . 3,752

    q = 275,3.8/1

    11743,57668

    = 991,90 KN/m

    Komposit gelagar memanjang mampu menahan beban :

    q = 991,90 KN/m

    q (qDC + qDL + qDS)

    991,90 KN/m (0,35 + 1,39 + 1,04 ) = 2,78 t/m = 27,80 KN/m OK !!!

  • PERANCANGAN RANGKA

    (PPPJJR 1987)

    A. Pembebanan Rangka

    1. Beban mati, dihitung untuk pias 3,75 m pada arah memanjang

    - Berat plat lantai : 14 . 0,2 . 2,5 . 3,75 = 26,25 ton

    - Lapis aus aspal : 12 . 0,05 . 2,5 . 3,75 = 4,95 ton

    - Berat trotoar : 2 )9,0.1,0()15,0.1( 3,75 . 2,5 = 3,96 ton- Sandaran : 4 . 0,03 . 3,75 = 0,45 ton

    - Genangan air hujan : 12 . 0,05 . 1 . 3,75 = 2,25 ton

    - Taksiran berat sendiri rangka = 16 ton

    - Berat gelagar : 254,0.147.1,0.75,3 = 6,181 ton- Shear connector : 14.02,07.02,0.75,3 = 0,805 ton- Ikatan angin = 1 ton

    - Lain-lain = 0,25 ton

    Total = 62,096 ton

    Beban mati tiap joint = 31,048 ton

    2. Beban Hidup (Beban D)

    Beban garis untuk lebar lantai kendaraan 12 m, adalah sebagai berikut :

    Untuk lebar 5,5 m, P = 12 ton

    Untuk lebar diluar 5,5 m, P = 0,5 . 12 ton

    Total beban garis yang bekerja untuk tiap pias :

    75,212.5,0.25,4.275,212.5,5 = 42,545 ton

    Beban untuk tiap joint pada masing-masing rangka :

    2 42,545

    = 21,272 ton

    Koefisien kejut, K = 3050201

    = 1,25

  • Hasil kali beban dengan koefisien kejut,

    P = 21,272 x 1,250 = 26,59 t

    Beban terbagi rata = 2,2 t/m

    q = 75,22,2

    = 0,8 t/m

    3. Gaya Akibat Suhu

    Untuk baja, perbedaan suhu dipakai 15C

    Tm = E x x t = 2,1 . 106 x 12 . 10-6 x 15

    = 378 kg/cm2

    dengan : E = modulus elstisitas = koefisien muai panjang

    t = perbedaan suhu

    4. Gaya Rangkak Susut

    Gaya rangkak susut dianggap senilai dengan gaya yang timbul akibat turunnya suhu

    15C.

    SR = E x x t = 2,1 106 x 12 . 10-6 x 15

    = 378 kg/cm2

    5. Gaya Rem

    Pada tiap titik buhul pada masing-masing rangka :

    Rm1 = 5 % (P"D" + . q"D".L)

    = 5 % (21,272 + 2,2 . 30) = 4,364 ton

    dengan titik tangkap = 1,8 m

    Rm1 = 48,1.364,4

    = 1,964 ton

    Rm2 = 47,4.364,4

    = 2,400ton

    6. Beban Gempa Bumi

    Gaya horizontal ekivalen akibat gempa :

    Gh = Kh x M

    Kh = Kr x f x p x b

    Dengan : Kh = Koefisien gempa

    M = Muatan mati

    Kr = Koefisien respon gabungan (dari petunjuk perencanaan

    tahan gempa untuk Jembatan Jalan Raya 1986)

    F = Faktor konstruksi

  • P = Faktor kepentingan

    B = Faktor bahan

    Pada kasus ini :

    F = 1 (bangunan atas terpisah dengan bangunan bawah)

    P = 0,8 (untuk jalan wilayah)

    B = 1 (untuk jembatan baja)

    Kh = 0,15 x 1 x 0,8 x 1 = 0,12

    Untuk lantai jembatan : (pada tiap titik buhul masing-masing rangka)

    Gh1 = Kh x M1 = 0,12 . 8 . 12

    = 11,52 ton

    dengan titik tangkap : 0,5 m dari dasar rangka.

    Untuk rangka jembatan :

    Gh2 = Kh x M2 = 0,12 . 0,5 . 9 . 62,96

    = 33,532 ton

    Dengan titik tangkap 2 m dari dasar rangka

    R1 =

    42. 11,52

    46,0. 33,532

    = 10,790 ton

    R2 =

    42. 11,52

    44,3.532,33

    = 34,262 ton

    7. Gaya Akibat Gesekan Tumpuan Bergerak.

    Diperhitungkan akibat beban mati.

    Besarnya ditentukan berdasarkan koefisien gerak tumpuan

    Gg = M x k

    M = Reaksi tumpuan akibat beban mati

    214.997,15

    214.

    Rv = 111,980 tm

    Gg = 111,980 x 0,01 = 1,1198 ton

  • PERHITUNGAN GELAGAR INDUK

    1. Beban Mati (P)

    1/2 P 1/2 PP P P P PPP

    P = 31,048 ton

    P = 15,524 ton

    2. Beban Gempa

    R1 = 10,790 ton

    R2 = 34,262 ton

    3. Beban Rem

    Rm1 Rm1 Rm1 Rm1 Rm1Rm1Rm11/2Rm1 1/2Rm1

    Rm2 Rm2 Rm2 Rm2 Rm21/2Rm1 1/2Rm1

    Rm1 = 1,964 ton

    1/2R1 R1 R1 R1 R1 R1 R1 R1 1/2R1

    1/2R2 R2 R2 R2 R2R2 1/2R2

  • Rm2 = 2,400 ton

    4. Beban Gesekan

    Gg

    Gg = 1,1198 ton

    DIMENSI RANGKA BATANG

    1. Batang 22 29 (Batang tekan)

    Pmax = -561,1 Ton = -561100 kg

    Lk = 1 . 375 = 375 cm

    ix = 16, 74 cm

    Fy = 1400 kg/cm2

    F = 415,2 cm2

    Profil yang digunakan IWF 14x16 - 219

    74,16375

    ixL

    = 22,401 = 1,0016

    2,415561100.0016,1max.

    FPw

    = 1353,56 kg/cm2 < 1400 kg/cm2...............Ok !!

    2. Batang 1 6

    Pmax = 598,51 ton = 598510 kg

    Lk = 375 cm

    ix = 16, 81 cm

    Fy = 1400 kg/cm2

    F = 432,6 cm2

    Profil yang digunakan IWF 14x16 - 228

    6,432598510max

    FP

    = 1383,52 kg/cm2 < 1400 kg/cm2...............Ok !!

    3. Batang Diagonal 7,9,11,13,15,17,19,21

    Pmax = 382,85 ton = 382850 kg

  • Lk = 548 cm

    ix = 16,05 cm

    Fy = 1400 kg/cm2

    F = 284,4 cm2

    Profil yang digunakan IWF 14x16 - 150

    4,284382850max

    FP

    = 1346,16 kg/cm2 < 1400 kg/cm2.........Ok !!

    4. Batang Vertikal 8,10,12,14,16,18,20 (Batang Tekan)

    Pmax = -79,80 ton = -79800 kg

    Lk = 400 cm

    ix = 16,05 cm4

    Fy = 1400 kg/cm2

    F = 284,4 cm2

    Profil yang digunakan IWF 14x16 - 150

    05,16400

    IxL

    = 24,922 = 1,015

    4,284.79800 1,015max

    FwP

    = 284,79 kg/cm2< 1400 kg/cm2...............Ok !!

    PERENCANAAN SAMBUNGAN

    1. Batang 22 29

    Pmax = - 5611000 kg

    Profil yang digunakan IWF 14x16 - 150

    d = 40 mm = 4 cm

    t = 20 mm = 2 cm

    - Tinjauan terhadap kekuatan geser baut

    baut = 0,6 . = 0,6 . 1400 = 840 kg/cm2

    Ng = 2 . d2 . baut

    = 2 . (4,0)2 . 840 = 21111,503 kg

    n = NgP

    = 21111,503 561100

    = 26,57 27 buah- Tinjauan terhadap tumpuan

    tumpuan = 1,2 . = 1,2 . 1400 = 1680 kg/cm2

  • Ntu = 2.d . t . tu = 2 . 4,0 . 2 . 1680 = 26880 kg

    n = 26880561100

    = 20,87 ~ 21 buah

    Jadi dipakai 27 buah baut

    2. Batang 1 6

    Pmax = 598510 kg

    Profil yang digunakan IWF 14x16 - 211

    d = 40 mm = 4 cm

    t = 20 mm = 2 cm

    - Tinjauan terhadap kekuatan geser baut

    baut = 0,6 . = 0,6 . 1400 = 840 kg/cm2

    Ng = 2 . d2 . baut

    = 2 . (4,0)2 . 840 = 21111,503 kg

    n = NgP

    = 503,21111 598510

    = 28,35 29 buah- Tinjauan terhadap tumpuan

    tumpuan = 1,2 . = 1,2 . 1400 = 1680 kg/cm2

    Ntu = 2.d . t . tu = 2. 4,0 . 2 . 1680 = 26880 kg

    n = ,2622

    26880598510

    ~ 23 buah

    Jadi dipakai 29 buah baut

    3. Batang 7,9,11,13,15,17,19,21

    Pmax = 382850 kg

    Profil yang digunakan IWF 14x16 - 150

    d = 40 mm = 4 cm

    t = 20 mm = 2 cm

    - Tinjauan terhadap kekuatan geser baut

    baut = 0,6 . = 0,6 . 1400 = 840 kg/cm2

    Ng = 2 . d2 . baut

    = 2 . (4,0)2 . 840 = 21111,503 kg

    n = NgP

    = 13,18

    503,21111 382850

    19 buah

    - Tinjauan terhadap tumpuan

  • tumpuan = 1,2 . = 1,2 . 1400 = 1680 kg/cm2

    Ntu = 2.d . t . tu = 2. 4,0 . 2 . 1680 = 26880 kg

    n = 26880382850

    = 14,24~ 15 buah

    Jadi dipakai 19 buah baut

    4 Batang 8,10,12,14,16,18,20

    Pmax = - 79800 kg

    Profil yang digunakan IWF 14x16 - 150

    d = 40 mm = 4 cm

    t = 20 mm = 2 cm

    - Tinjauan terhadap kekuatan geser baut

    baut = 0,6 . = 0,6 . 1400 = 840 kg/cm2

    Ng = 2 . d2 . baut

    = 2 . (4,0)2 . 840 = 21111,503 kg

    n = NgP

    = 78,3

    21111,50379800

    4 buah

    - Tinjauan terhadap tumpuan

    tumpuan = 1,2 . = 1,2 . 1400 = 840 kg/cm2

    Ntu = 2.d . t . tu = 2. 4,0 . 2 . 1680 = 26880 kg

    n = 2688079800

    = 2,96 ~ 3 buah

    Jadi dipakai 4 buah baut

  • Perhitungan Konstruksi Tambatan Angin.Konstruksi tambatan angin pada jembatan rangka baja terdiri dari dua, yaitu tambatan

    atas dan tambatan bawah.

    Konstruksi tambatan bawah direncanakan :

    Gambar 4.25. Rencana konstruksi tambatan angin bawah

    Kontruksi tambatan atas direncanakan :

    Gambar 4.26. Rencana konstruksi tambatan angin atas.

    a. Analisa pembebanan

    A1 A2 A3 A4 A5 A6

    B1 B2 B3 B4 B5 B6

    V1 V2 V3 V4 V5 V6

    V7

    V11V10V9V8

    D1 D2 D3 D4 D5 D6

    D12D11D10D9D8D7

    V12 V13

    A1 A2 A3 A4 A5 A6

    B1 B2 B3 B4 B5 B6

    A7 A8

    B7 B8

    V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9

    D1D2

    D3D4

    D5D6

    D7D8

    D9D10

    D11D12

    D13D14

    D15D16

    D17D18

    D19D20

    D21D22

    D23D24

    D25D26

    D27D28

    D29D30

    D31D32

  • Beban angin yang bekerja diperhitungkan pada dua kondisi yaitu pada kondisi dengan beban

    hidup dan tanpa beban hidup.

    Kondisi Dengan Beban Hidup

    Besarnya beban angin (W) = 150 kg/m2 , tinggi beban angin di atas lantai kendaraan 2 m

    (PPPJJR 1987).

    W1 = 100 % . h1 . L . W

    = 100 % . 2 . 3,750 . 150

    = 1125 kg

    W2 = 50 % . (30 % . h2 . L . W)

    = 50 % . (30 % . 4 . 3,750 . 150)

    = 337,5 kg

    Dimana :

    L = Panjang bentang per panel (3,75 m)

    W = Tekanan angin (150 kg/m2)

    W1 = Angin pada beban hidup (kendaraan)

    W2 = Angin pada rangka baja

    h1 = Tinggi angin (W1) bekerja = 2 m

    h2 = Tinggi angin (W2) bekerja = 4 m

    Gaya horizontal yang di terima buhul bawah :

    Pb = hbWaW .. 21

    =

    4

    4.21.5,3372.2

    1.1125

    = 450 kg

    Gaya horizontal yang diterima buhul atas

    Pa = hbWaW '.'. 21

    =

    4

    4.21.5,33722.2

    1.1125

    = 1012,5 kg

    Cheking :

    Pb + Pa = W1 + W2

    450 + 1012,5 = 1125+ 337,5

    1462,5 = 1462,5 ..Ok !!

  • 1. Tambatan bawah

    Beban yang bekerja pada tambatan atas adalah beban yang bekerja horisontal.

    Akibat angin P = 450 kg

    Gambar 4.27. Pembebanan pada tambatan angin atas bawah

    2. Tambatan atas

    Beban yang bekerja pada tambatan bawah adalah beban yang bekerja horisontal.

    Akibat angin P = 1012,5 kg

    1/2 P P P PPP 1/2 P

    A1 A2 A3 A4 A5 A6

    B1 B2 B3 B4 B5 B6

    V1 V2 V3 V4 V5 V6

    V7

    V11V10V9V8

    D1 D2 D3 D4 D5 D6

    D12D11D10D9D8D7

    V12 V13

    A1 A2 A3 A4 A5 A6

    B1 B2 B3 B4 B5 B6

    1/2 P P P PPP

    A7 A8

    B7 B8

    P 1/2 PP

    V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9

    D1D2

    D3D4

    D5D6

    D7D8

    D9D10

    D11D12

    D13D14

    D15D16

    D17D18

    D19D20

    D21D22

    D23D24

    D25D26

    D27D28

    D29D30

    D31D32

  • Gambar 4.28. Pembebanan pada tambatan anign bawah

    b. Perhitungan mekanika rekayasa

    Selanjutnya analisis gaya batang pada tambatan atas dan tambatan bawah menggunakan

    program aplikasi komputer SAP 2000

    c. Perencanaan dimensi

    1. Tambatan Atas

    Batang yang direncanakan hanya batang diagonal.

    Batang diagonal

    Pmaks = 2492,45 kg

    Lk = 822 cm

    Dicoba profil 120 x 120 x 15

    Data profil :

    F = 33,9 cm2

    ix = 3,63 cm

    Cek tegangan yang terjadi

    .....Aman kg/cm 1400 kg/cm 56,636

    33,9

    658,845,2492 F

    mak P

    ukfaktor tek 8,658 1,907 x 2,381 s x ,3812 maka 1 s

    1,907 118,74226,44

    g s

    74,11821000.7101.2

    0.7 g

    226,44 3,63822

    xilk

    22

    22

    6

    untuk

  • Kontrol terhadap tekanan tarik

    Aman kg/cm 1400 kg/cm 86,498

    9,330,85

    2492,45 F 0,85

    mak P

    22

    2. Tambatan Bawah

    Batang yang direncanakan hanya batang vertikal dan diagonal, sedang batang atas dan

    bawah adalah gelagar utama.

    Batang vertikal

    Pmaks = -1350 kg

    Lk = 800 cm

    Dicoba profil DIN 12

    Data profil :

    F = 33,8 cm2

    ix = 5,04 cm

    Cek yang Terjadi

    .....Aman kg/cm 1400 kg/cm 708,169

    33,8

    249,41350 F

    mak P

    ukfaktor tek 4,249 1,336 x 2,381 s x ,3812 maka1 s dimana

    1,336 118,74158,73

    g s

    74,11821000.7101.2

    0.7 g

    158,73 5,04800

    xilk

    22

    22

    6

    Batang diagonal

    Pmaks = - 621,23 kg

    Lk = 884 cm

    Dicoba profil DIN 12

    Data profil :

    F = 33,8 cm2

    ix = 5,04 cm

    Cek tegangan yang terjadi

  • .....Aman kg/cm 1400 kg/cm 46,95

    33,8

    194,523,621 F

    mak P

    ukfaktor tek 5,194 1,477 x 2,381 s x ,3812 maka 1 s

    1,477 118,74175,39

    g s

    74,11821000.7101.2

    0.7 g

    175,39 5,04884

    xilk

    22

    22

    6

    untuk

    Kontrol terhadap tekanan tarik

    Aman kg/cm 1400 kg/cm 21,62

    8,330,85

    621,23 F 0,85

    mak P

    22

    d. Perencanaan sambungan

    1. Sambungan Ikatan Angin Atas.

    Perencanaan sambungan

    Tebal plat sambungan = 10 mm ( )

    Alat sambung baut dengan diameter 1/2 = 1,27 cm

    Menggunakan baja dengan Bj 34 = 1400 Kg/cm2

    Tegangan yang diijinkan oleh baut :

    gs = 0,6 = 0,6 x 1400 = 840 kg/cm2

    ta = 0,7 = 0,7 1400 = 980 kg/cm2

    tu = 1,5 = 1,5 1400 = 2100 kg/cm2

    Sambungan irisan 1 jika

    > 0,314 d kekuatan ditentukan oleh geser

    < 0,314 d kekuatan ditentukan oleh desak

    Sambungan irisan satu karena terdapat satu bidang geser.

    Kekuatan baut :

    Ngeser = 2 x x d2 gs

    = 2 x x 3,14 x 1,272 x 840

    = 2128,17 kg

    N tumpu = d tu

    = 1,27 1 2100

  • = 2667 kg

    Ngeser < N tumpu maka sebagai dasar perhitungan digunakan Ngeser = 2128,17 kg per baut

    agar lebih aman.

    Jumlah baut yang diperlukan

    baut 2 1,17 17,212845,2492n

    geser

    maks

    NP

    Jarak pemasangan baut untuk profil siku,

    Jarak antar tepi olat dengan baut 1,5d = 1,905 cm 2 cm

    Jarak baut dengan baut 2d = 2,54 cm 3 cm

    2. Sambungan Ikatan Angin Bawah

    Tebal plat sambungan = 10 mm ( )

    Alat sambung baut dengan diameter 1/2 = 1,27 cm

    Menggunakan baja dengan Bj 34 = 1400 Kg/cm2

    Tegangan yang diijinkan oleh baut :

    gs = 0,6 = 0,6 x 1400 = 840 kg/cm2

    ta = 0,7 = 0,7 1400 = 980 kg/cm2

    tu = 1,5 = 1,5 1400 = 2100 kg/cm2

    Sambungan irisan 1 jika

    > 0,314 d kekuatan ditentukan oleh geser

    < 0,314 d kekuatan ditentukan oleh desak

    Sambungan irisan satu karena terdapat satu bidang geser.

    Kekuatan baut :

    Ngeser = 2 x x d2 gs

    = 2 x x 3,14 x 1,272 x 840

    = 2128,17 kg

    N tumpu = d tu

    = 1.27 1 2100

    = 2667 kg

    Ngeser < N tumpu maka sebagai dasar perhitungan digunakan Ngeser = 2128,17 kg per baut

    agar lebih aman.

    Jumlah baut yang diperlukan

    baut 2 0,63 17,2128 1350n

    geser

    maks

    NP

  • Jarak pemasangan baut untuk profil siku,

    Jarak antar tepi olat dengan baut 1,5d = 1,905 cm 2 cm

    Jarak baut dengan baut 2d = 2,54 cm 3 cm