tgas irigasi (part 2)
TRANSCRIPT
-
8/2/2019 Tgas Irigasi (Part 2)
1/4
Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi digunakan untuk memperoleh probabilitas besaran curah hujan rencana
dalam berbagai periode ulang. Dasar perhitungan distribusi frekuensi adalah parameter yang
berkaitan dengan analisis data yang meliputi rata-rata, simpangan baku, koefisien variasi, dankoefisien skewness (tabel 1).
Dalam ilmu statistik dikenal beberapa macam distribusi frekuensi yang banyak digunakan dalambidang hidrologi, dimana masing-masing distribusi memiliki sifat-sifat khas sehingga setiap data
hidrologi harus diuji kesesuaiannya dengan sifat statistik masing-masing distribusi tersebut.
Pengujian tersebut sangat penting dilakukan karena ada beberapa kesalahan yang biasadigunakan orang dalam penentuan curah hujan rencana menggunakan distribusi frekuensi.
Banyak orang menggunakan Distribusi Gumbel tanpa adanya dasar yang kuat. Padahal belum
tentu sebaran data curah hujan di wilayah tersebut cocok dengan Distribusi Gumbel. Bahkan di
Pulau Jawa, menurut Bapak Sri Harto sekitar 90% sebaran data curah hujan cocok denganDistribusi Log-Pearson III. Sehingga kalau distribusi frekuensinya tidak cocok dengan sebaran
data yang ada maka erroryang didapat akan sangat besar.
http://mtnugraha.files.wordpress.com/2009/07/1.png -
8/2/2019 Tgas Irigasi (Part 2)
2/4
Berikut ini beberapa distribusi frekuensi:
1). Distribusi Gumbel
Perhitungan curah hujan rencana menurut Metode Gumbel, mempunyai perumusan sebagai
berikut :
2). Distribusi Normal
Perhitungan curah hujan rencana menurut Metode Distribusi Normal, mempunyai perumusansebagai berikut :
http://mtnugraha.files.wordpress.com/2009/07/3.pnghttp://mtnugraha.files.wordpress.com/2009/07/2.pnghttp://mtnugraha.files.wordpress.com/2009/07/3.pnghttp://mtnugraha.files.wordpress.com/2009/07/2.png -
8/2/2019 Tgas Irigasi (Part 2)
3/4
3). Distribusi Log-Normal
Perhitungan curah hujan rencana menurut Metode Distribusi Log-Normal, mempunyai
perumusan sebagai berikut :
= +
S
=
Dimana:
= perkiraan nilai yang diharapkan terjadi dengan periode ulang T-tahunan = nilai rata-rata hitung variat
S = deviasi standar nilai variat
= faktor frekuensi,merupakan fungsi dari peluang atau periode ulang dan tipe model
matematik distribusi peluang yang digunakan untuk analisis peluang.
Contoh soal :
Dari data debit puncak banjir tahunan Kali Garang di Bendung Simongan, diperoleh:
Jumlah data,N = 36 tahun ; rata-rata (X) = 409.20 /s ; deviasi standard (S) = 195.56 /s.
Hitunglah debit puncak banjir pada periode ulang 1.001 ; 2.5 ; 10 ; 100, dengan menggunakan
distribusi normal.(Lihat tabel LA-5)
http://mtnugraha.files.wordpress.com/2009/07/9.png -
8/2/2019 Tgas Irigasi (Part 2)
4/4
Penyelesaian :
() -187,075
458,09
659,52
864,855