tetanus neonatorum power point sweety

Click here to load reader

Upload: midoen281091

Post on 27-Dec-2015

209 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

kedokteran

TRANSCRIPT

TETANUS NEONATORUM

SWEETY09000017TETANUS NEONATORUM1. DEFINISIKata tetanus berasal dari bahasa Yunani tetanos yang berarti kencang atau tegang.Tetanus merupakan suatu infeksi akut yang ditandai kondisi spastik paralisis yang disebabkan oleh neurotoksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetaniTetanus neonatorum merupakan suatu bentuk tetanus generalisasi yang terjadi pada masa neonatal.

2.ETIOLOGIPenyakit ini disebabkan oleh infeksi neorutoksin (tetanospasmin) yang dihasilkan bakteri Clostridium tetani pada masa neonatal. Clostridium tetani adalah kuman berbentuk batang, lurus, langsing berukuran panjang 2-5 mikron dan lebar 0,4-0,5 mikron, bersifat gram positif dan tidak berkapsul, membentuk spora, bersifat obligat anaerob dan mudah tumbuh pada nutrien media yang biasa. Kuman ini membentuk eksotoksin yang disebut tetanospasmin, suatu neurotoksin yang kuat yang dapat menyebabkan ketegangan dan spasme otot. 3. KLASIFIKASITetanus GeneralisataTetanus LokalTetatus SefalikTetanus NeonatorumGambar Epistotonus pada Tetanus Neonatorum

4. Gejala KlinisAnamnesisPada tetanus neonatorum keluhan awal berupa tidak bisa menetek.

Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik : adanya luka dan ketegangan otot yang khas terutama pada rahang

Pemeriksaan LaboratoriumLab darah: tidak spesifik, kemungkinan leukositosis ringanDiagnosisBandingMeningitisDemam, sakit kepala, perubahan tingkat kesadaran, tanda iritasi meningen (nuchal rigidity, kernigs sign positive)Ensefalitis Demam (hiperpireksia),penurunan kesadaran, muntah, kejang-kejang bisa bersifat umum, fokal atau twitching saja, paresis atau paralisis dan afasia.Tetani karena hipokalsemiaAdanya spasme karpopedalTrismus akibat proses lokal yang disebabkan mastoiditis, otitis media supuratif kronis (OMSK), abses peritonsilarBiasanya trismus asimetrisRabies Dijumpai gejala hidrofobia dan kesukaran menelan, pada anamnesis terdapat riwayat digigit binatang pada waktu epidemi.

Penatalaksanaan Eliminasi kuman dalam bentuk vegetatif dilakukan dengan membersihkan daerah luka; debridement merupakan salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk membersihkan luka, diharpakan dengan tindakan tersebut, suasana anaerobik yang dibutuhkan kuman untuk germinasi dapat dihilangkan.Pemberian antibiotik diperlukan untuk membunuh kuman bukan untuk netralisasi toksin. Penicillin G (100.000 U/kg/24 jam IV dibagi menjadi 4-6 kali pemberian selama 10-14 hari) merupakan salah satu antibiotik pilihan,namun studi terbaru menemukan bahwa penicillin merupakan suatu antagonis GABA sehingga dapat meningkatkan efek dari tetanospasmin, oleh karenanya saat ini antibiotik pilihan adalah Metronidazole IV (30 mg/kg/hari, dengan dosis maksimal 4 g/hari selama 10-14 hari).

Netralisasi toksin dalam sirkulasi dilakukan dengan pemberian Tetanus Immunoglobulin (TIG) 3000-6000 unit dosis tunggal intramuskular.Pada suatu penelitian ditemukan bahwa dosis sebesar 500 unit memiliki efektifitas yang sama dengan pemberian dosis yang lebih besar, namun hingga saat ini pemberian dosis TIG 3000-6000 unit (IM) masih menjadi rekomendasi resmi WHOKomplikasiLaringospasme yaitu spasme dari laring dan/atau otot pernapasan menyebabkan gangguan ventilasi. Hal ini merupakan penyebab utama kematian pada kasus tetanus neonatorum.Fraktur dari tulang punggung atau tulang panjang akibat kontraksi otot berlebihan yang terus menerus. Terutama pada neonatus, di mana pembentukan dan kepadatan tulang masih belum sempurna

akitifitas sistem saaraf otonom yang dapat menyebabkan takikardi dan hipertensi yang pada akhirnya dapat menyebabkan henti jantung (cardiac arrest). Merupakan penyebab kematian neonatus yang sudah distabilkan jalan napasnya.Sepsis akibat infeksi nosokomial (cth: Bronkopneumonia)Pneumonia Aspirasi (sering kali terjadiakibataspirasimakananataupunminuman yang diberikansecara oral padasaatkejangberlangsung)

Prognosis Prognosis bergantung pada masa inkubasi, waktu yang dibutuhkan dari inokulasi spora hingga gejala muncul, dan waktu dari pertama kali munculnya gejala hingga spasme tetanik yang pertama. Statistik terbaru menunjukkan tingkat mortalitas pada tetanus ringan-sedang mencapai 6%. Sedangkan tetanus berat memiliki tingkat mortalitas 60%.

PencegahanProses persalinan yang steril yang didukung tenaga medis dan peralatan medis yang mendukungPendidikan dan pengarahan tentang pentingnya persalinan yang steril dan sosialisasi vaksinasi tetanus pada ibu hamil khususnya yang belum mendapat vaksinasi atau dengan riwayat vaksinasi yang belum jelas.Imunisasi pada ibu hamil merupakan fokus primer dalam pencegahan tetanus neonatorum.

TERIMAKASIH