tesis stie widya jangan plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 roni asfar...

95
ANALISIS KINERJA PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) BERKAH ABADI UNIT USAHA BP-SPAM TIRTO ADEM DESA WONOGONDO KECAMATAN KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015-2017 Tesis Diajukan Oleh RONI ASFAR SUSANTO 162103382 Kepada MAGISTER MANAJEMEN STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA TAHUN 2018   STIE Widya Wiwaha Jangan Plagiat

Upload: lamcong

Post on 23-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

ANALISIS KINERJA

PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES)

BERKAH ABADI UNIT USAHA BP-SPAM TIRTO ADEM DESA WONOGONDO KECAMATAN KEBONAGUNG

KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015-2017

Tesis

Diajukan Oleh

RONI ASFAR SUSANTO 162103382

Kepada MAGISTER MANAJEMEN

STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA TAHUN 2018

 

 

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 2: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

ii  

ANALISIS KINERJA PENDEKATAN BALANCED SCORECARD

PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) BERKAH ABADI UNIT BP-SPAM TIRTO ADEM

DESA WONOGONDO KECAMATAN KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015-2017

Tesis untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Sarjana S-2 Program Studi Magister Manajemen

Diajukan Oleh RONI ASFAR SUSANTO

162103382

Kepada MAGISTER MANAJEMEN

STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA TAHUN 2018

 

 

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 3: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

iii  

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : ANALISIS KINERJA PENDEKATAN

BALANCED SCORECARD PADA BADAN

USAHA MILIK DESA (BUMDES) BERKAH

ABADI UNIT USAHA BP-SPAM TIRTO

ADEM DESA WONOGONDO KECAMATAN

KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN

TAHUN 2015-2017

Nama Mahasiswa : RONI ASFAR SUSANTO

Nomor Induk Mahasiswa : 162103382

Program Studi : MAGISTER MANAJEMEN

Tanggal Pengujian :

Disetujui oleh :

Pembimbing I

DR. Muhammad Su’ud

Ketua Program Studi Magister Manajemen

Drs. Jhon Suprihanto, M.A., PhD

Pembimbing II

Drs. Muhammad Subkhan, MM

 

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 4: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

iv  

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

atas segala karunia dan ridho-NYA, sehingga tesis dengan judul “Analisis Kinerja

Pendekatan Balanced Scorecard Pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

Berkah Abadi Unit Usaha BP-SPAM Tirto Adem Desa Wonogondo Kecamatan

Kebonagung Kabupaten Pacitan Tahun 2015-2017” ini dapat diselesaikan.

Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Magister Manajemen (M.M.) dalam bidang Sumber Daya Manusia pada

program studi Magister Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Widya

Wiwaha Yogyakarta. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

menyampaikan rasa hormat dan menghaturkan terima kasih yang sebesar-

besarnya, kepada :

1. Bapak DR. Muhhamad Su’ud, MM atas bimbingan, arahan dan waktu yang

telah diluangkan kepada penulis untuk berdiskusi selama menjadi dosen wali,

dosen pembimbing dan perkuliahan.

2. Bapak Drs. Muhhamad Subkhan, MM yang telah memberikan bimbingan,

masukan dan saran pada saat seminar proposal dan seminar hasil tesis.

3. Bapak Drs. Jhon Suprihanto, MIM, PhD sebagai Ketua program studi

Pascasarjana Magister Manajemen STIE Widya Wiwaha yang turut

memberikan bimbingan dan semangat kepada kami.

4. Seluruh Dosen program Pascasarja Magister Manajemen STIE Widya

Wiwaha khususnya dosen Manajemen SDM yang telah memberikan arahan

dan bimbingan untuk mendalami ilmu Manajemen SDM.

5. Bapak Indra Rukmana, SE selaku Kepala Desa dan Bapak Budi, SE selaku

Direktur BUMDes Berkah Abadi Desa Wonogondo, Kecamatan

Kebonagung, Kabupaten Pacitan beserta seluruh staf yang telah banyak

meluangkan waktu untuk membantu penelitian ini.

6. Ayahanda Pirngadi (Almarhum) dan Drs. Djoko Purwanto, Ibunda Minuk

Widayani dan Dra. Sri Wahyuni serta seluruh keluarga besar atas segala

dukungan dan doanya.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 5: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

v  

7. Istri dan anak tercinta Saraswati Ayu Purbarani, S.Pt. dan Gibran Elang

Cakrawala atas segala motivasi, perhatian doa dan dukungan serta

kesabarannya mendampingi selama menyelesaikan studi ini.

8. Rekan rekan mahasiswa Magister Manajemen Widya Wiwaha Angkatan F

2016 atas kebersamaan dan saling menyemangati.

9. Kepada semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu.

Dengan keterbatasan pengalaman, ilmu maupun pustaka yang ditinjau,

penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan dan pengembangan

lanjut agar benar benar bermanfaat. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran agar tesis ini lebih sempurna serta sebagai masukan bagi penulis

untuk penelitian dan penulisan karya ilmiah di masa yang akan datang. Akhir

kata, penulis berharap tesis ini memberikan manfaat bagi kita semua terutama

untuk pengembangan ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan bersama.

Yogyakarta, April 2018

Roni Asfar Susanto

 

 

 

 

 

 

 

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 6: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

vi  

DAFTAR ISI

Sampul Tesis .................................................................................................... i Halaman Judul .................................................................................................. ii Lembar Pengesahan ......................................................................................... iii Lembar Pernyataan ........................................................................................... iv Kata Pengantar .................................................................................................. v Daftar Isi ........................................................................................................... vii Daftar Tabel ...................................................................................................... viii Daftar Gambar .................................................................................................. ix Daftar Lampiran ................................................................................................ x Abstrak .............................................................................................................. xi BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah .................................................................. 7 1.3 Pertanyaan Penelitian................................................................. 7 1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................... 7 1.5 Manfaat Penelitian .................................................................... 8 1.6 Ruang Lingkup Penelitian ......................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Analisis ........................................................................ 10 2.2 Definisi Kinerja ......................................................................... 10 2.3 Definisi Keberhasilan Usaha ..................................................... 12 2.4 Definisi Badan Usaha Milik Desa ............................................. 13 2.5 Definisi Rasio Laporan Keuangan ............................................ 14 2.6. Definisi Balanced Scorecard .................................................... 15 2.7 Teori Motivasi McClelland ....................................................... 28 2.8 Badan Usaha Milik Desa Berkah Abadi Wonogondo ............... 30 2.9 Sistim Penyediaan Air Minum (SPAM)..................................... 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ..................................................................... 37 3.2 Obyek dan Lokasi Penelitian ..... ............................................. 37 3.3 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 39 3.4 Jenis Data .................................................................................. 39 3.5 Metode Analisis ........................................................................ 40 3.6 Langkah-langka Penelitian ....................................................... 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Pembahasan Pendekatan Balanced Scorecard ......... 47 4.2 Hasil dan Pembahasan Pendekatan Teori McClelland ............. 72 4.3 Pembahasan Hubungan Hasil BSC dengan McClelland .......... 75 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ............................................................................... 77 5.2 Saran .......................................................................................... 79 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN  

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 7: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

vii  

DAFTAR TABEL Tabel 2.6.2.1 Pengukuran Kinerja pada Perspektif Keuangan......................... 20 Tabel 2.6.2.2 Pengukuran Kinerja Perspektif Pelanggan................................. 21 Lembar Kuesioner Kepuasan Pelanggan ........................................................ 22 Tabel 2.6.2.3 Tabel Perspektif Bisnis Internal ............................................... 24 Tabel 2.6.2.4 Tabel Pengukuran Kinerja Pembelajaran & Pertumbuhan ....... 26 Tabel 2.6.2.4.1 Tabel Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan .......................... 26 Tabel 2.6.2.4.2 Tabel Nilai Skor Seluruh Perspektif ...................................... 27 Tabel 2.6.2.4.3 Tabel Nilai Seluruh Perspektif Metode BSC ........................ 27 Tabel 2.6.2.4.4 Tabel Hasil Akumulasi Balanced Scorcard ........................... 27 Tabel 2.7 Tabel Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan McClelland ................ 30 Tabel 4.1 Tabel Nilai Skor .............................................................................. 48 Tabel 4.1.1 Tabel Kinerja Keuangan ............................................................. 49 Tabel 4.1.1.1 Tabel Return of Asset .............................................................. 49 Tabel 4.1.1.2 Tabel Return on Investment ..................................................... 50 Tabel 4.1.1.3 Tabel Profit Margin ................................................................. 52 Tabel 4.1.1.4 Tabel Current Ratio ................................................................. 53 Tabel 4.1.1.5 Tabel Rekapitulasi BSC Kinerja Keuangan ............................ 53 Tabel 4.1.2 Tabel Kinerja Pelanggan ............................................................... 54 Tabel 4.1.2.1 Tabel Customer Acquitition .................................................... 54 Tabel 4.1.2.2 Tabel Customer Retention ...................................................... 56 Tabel 4.1.2.3 Tabel Customer Profitabilitas ................................................ 57 Tabel 4.1.2.4 Tabel Skor Kepuasan Pelanggan ............................................ 59 Tabel 4.1.2.5 Tabel Rekapitulasi BS Kinerja Pelanggan ............................ 59 Tabel 4.1.3 Tabel Perspektif Proses Bisnis Internal .................................... 60 Tabel 4.1.3.1 Tabel Proses Inovasi .............................................................. 61 Tabel 4.1.3.1.1 Tabel Grafik Proses Inovasi ............................................... 61 Tabel 4.1.3.2 Tabel Grafik processing Time ............................................... 62 Tabel 4.1.3.3 Tabel Grafik Purna Jual ......................................................... 63 Tabel 4.1.3.4 Tabel Grafik Manufacturing Cycle Efficiency ...................... 65 Tabel 4.1.3.4.1 Tabel Rekapitulasi BSC Perspektif Bisnis Internal ............ 65 Tabel 4.1.4 Tabel Pembelajaran dan Pertumbuhan ..................................... 66 Tabel 4.1.4.1 Tabel Grafik Employee Turnover .......................................... 66 Tabel 4.1.4.2.Tabel Grafik Employee Trainning ......................................... 67 Tabel 4.1.4.3 Tabel Grafik Employee Absenteism ...................................... 68 Tabel 4.1.4.4 Tabel Grafik Employee Accident .......................................... 69 Tabel 4.1.5 Tabel Skor Skala Kepuasan ...................................................... 70 Tabel 4.1.5.1 Rekapitulasi BSC Perspektif Pembelajaran & Pertumbuhan.. 71 Tabel 4.1.5.2 Ketentuan Skor Seluruh Perspektif ........................................ 71 Tabel 4.1.5.3 Tabel Hasil Penelitian 4 Perspektif ....................................... 72 Tabel 4.1.5.4 Grafik Hasil Penelitian 4 Perspektif BSC .............................. 72 Tabel 4.2.1 Tabel Indek Interval Kepuasan ................................................ 73 Tabel 4.2.2 Tabel Indek Interval Kepuasan/Skor Skala Kepuasan ............. 74 Tabel 4.3.2 Indeks Interval Skala Kepuasan ................................................ 75

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 8: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

viii  

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.6.1 Balanced Scorecard ............................................................... 17 Gambar 3.6.1 Kerangka Pikir Latar Belakang Tesis ..................................... 45 Gambar 3.6.2 Kerangka Penelitian ................................................................ 46

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 9: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

ix  

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Susunan Pengurus BUMDes & Peta Desa Wonogondo .......... i Lampiran 2 Bagan Design Penggunaan BSC pada BUMDes ..................... ii Lampiran 3 Distribusi r Tabel ..................................................................... iii Lampiran 4 Kuesioner Kepuasan Pelanggan BUMDes .............................. iv Lampiran 5 Rekapitulasi Skor Kuesioner BSC Kepuasan Pelanggan ........ v Lampiran 6 Output Uji Validitas BSC Kepuasan Pelanggan ..................... vi Lampiran 7 Output Uji Reliabilitas BSC Kepuasan Pelanggan ................. vii Lampiran 8 Kuesioner BSC Kepuasan Karyawan Learn & Growth ......... viii Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G....... ix Lampiran 10 Output Uji Validitas Kuesioner BSC Kepuasan Karyawan .... x Lampiran 11 Output Uji Reliabilitas BSC Kepuasan Karyawan ................ xii Lampiran 12 Kuesioner Motivasi McClelland Need for Achievment ...... xviii Lampiran 13 Rekapitulasi Skor McClelland Need for Achievment ........... xix Lampiran 14 Output SPSS Validitas Kuesioner McClelland Need Achiev xx Lampiran 15 Output SPSS Reliabilitas McClelland Need for Achiev .. xxi Lampiran 16 Kuesioner McClelland Need for Affiliation ............................ xv Lampiran 17 Rekapitulasi Skor McClelland Need for Affiliation ............... xvi Lampiran 18 Output Validitas Kuesioner McClelland Need for Affiliation.. xvii Lampiran 19 Output SPSS Reliabilitas Kuesioner Need for Affiliation ...... xviii

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 10: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

x  

ANALISIS KINERJA PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) BERKAH ABADI UNIT BP-SPAM TIRTO ADEM

DESA WONOGONDO KECAMATAN KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015-2017

 

Roni Asfar Susanto 

Abstrak  

 Roni Susanto. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berkah Abadi Unit Usaha BP-SPAM Tirto Adem Desa Wonogondo, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan ditengah trend buruknya pelaksanaan BUMDes di Indonesia. Penelitian ini adalah deskriptif kualititatif dengan pendekatan Balanced Scorecard dikombinasikan dengan teori motivasi kebutuhan David McClelland. Parameter penelitian adalah perspektif kinerja keuangan, perspektif kinerja pelanggan, perspektif bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, kebutuhan pencapaian prestasi, kebutuhan afiliasi serta motivasi kebutuhan berkuasa. Metode pengambilan data primer dengan observasi, kuesioner dan wawancara. Metode Analisis data menggunakan Program Statistik SPSS dengan teknik uji validitas data Pearson correlation taraf siginifikansi 0,05 pada variabel kepuasan pelanggan, kepuasan karyawan, motivasi kebutuhan prestasi, motivasi kebutuhan afiliasi dan motivasi kebutuhan berkuasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja BUMDes Berkah Abadi Desa Wonogondo unit BP-SPAM Tirto Adem yang dikombinasi dengan Teori Motivasi McClelland baik pada aspek Balanced Scorecard (Keuangan dan Non-Keuangan) adalah baik dengan skor 3,3. Sedangkan pada skor motivasi kebutuhan Pencapaian Prestasi mencapai nilai Cukup Baik (C) dengan skor 308, motivasi Kebutuhan Afiliasi mencapai nilai Baik (B) dengan skor 498 serta motivasi kebutuhan berkuasa mencapai nilai Sangat Baik (A) dengan skor 515 atau secara rerata mencapai skor 3,8. Kesimpulan akhir dari penelitian ini menyatakan bahwa kinerja BUMDes Berkah Abadi Unit Usaha BP-SPAM Tirto Aden Desa Wonogondo telah berhasil dengan baik karena mampu mencapai Misi-Strategi yang dicanangkan, khususnya Ayat 1 dan 2 sehingga keberhasilan ini dapat dijadikan pembelajaran (Lesson Learned) bagi semua pihak yang membutuhkan. Kata kunci : Analisis, Kinerja, BUMDes, Balanced Scorecard, Teori

Motivasi McClelland.  

 

 

 

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 11: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

xi  

PERFORMANCE ANALYSIS OF BALANCED SCORECARD APPROACH ON VILLAGE OWNED ENTERPRISES (BUMDES)

BERKAH ABADI SUB UNIT BP-SPAM TIRTO ADEM DESA WONOGONDO KECAMATAN KEBONAGUNG

KABUPATEN PACITAN 2015-2017

Roni Asfar Susanto Abstract

Roni Susanto. This study aims to measure the performance of Village Owned Enterprises (BUMDes) Berkah Abadi Sub Unit BP-SPAM Tirto Adem Wonogondo Village, Kebonagung District, Pacitan Regency amid the bad trend of BUMDes implementation in Indonesia. This research is descriptive qualitative with Balanced Scorecard approach combined with motivation theory needs of David McClelland. The research parameters are financial performance perspective, customer performance perspective, internal business perspective, learning and growth perspective, achievement needs, affiliate needs and motivation of the need for power. Primary data collection method with observation, questionnaire and interview. Data analysis method using SPSS Statistics Program with Pearson correlation with data validity test technique of significance level 0,05 on customer satisfaction variable, employee satisfaction, achievement motivation , motivation of affiliate needs and motivation of need in power. The results showed that the performance of BUMDes Berkah Abadi Desa Wonogondo BP-SPAM Tirto Adem unit combined with McClelland Motivation Theory on both Balanced Scorecard (Finance and Non-Financial) aspects was good with score 3.3. While on motivation score, Need for Achievement reaches Enough (C) with score 308, Need for Affiliate reach good (B) with score 498 and Need for Power reach Excellent (A) with score 515 or average reach 3,8. The final conclusion performance of BUMDes Berkah Abadi Sub Unit BP-SPAM Tirto Aden Wonogondo Village has been successful because it is able to achieve the Mission-Strategy is proclaimed, especially Paragraphs 1 and 2 so that this success can be used as learning for all parties in need. Keywords: Analysis, Performance, BUMDes, Balanced Scorecard, McClelland Motivation Theory

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 12: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

1  

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak reformasi bergulir Pemerintah Indonesia telah menerbitkan sejumlah

regulasi yang jelas dan tegas terkait eksistensi Desa dalam berbagai bidang

Pembangunan, mulai dari Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang peraturan Pelaksanaan

Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Peraturan Pemerintah Nomor

60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN, Peraturan

Pemerintah Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa, Pembangunan

Daerah Tertiggal dan Transmigrasi, serta Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun

2016 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan dan Pembubaran BUMDes,

maka jelas terlihat bagaimana Pembangunan Desa merupakan suatu sisi strategis

dalam upaya mensukseskan Pembangunan Nasional melalui BUMDes.

Berdasarkan Regulasi, Desa dapat mendirikan BUMDes atau Badan Usaha

Milik Desa yang dikelola dengan semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan,

baik bidang ekonomi maupun pelayanan umum yang disepakati melalui

Musyawarah Desa dan dilandasi dengan Peraturan Desa. (UU No 6 Tahun 2014

Pasal 87 & 88). BUMDes secara keseluruhan atau sebagian besar modalnya

dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan

Desa yang telah dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan dan usaha

lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa. (PP 43 Tahun

2014 Pasal 7 Ayat 2).

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 13: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

2  

Manajemen dan pengelolaann BUMDes dilaksanakan oleh Organisasi

Pengelola BUMDes yang terdiri dari Penasehat, Pelaksana Operasional &

Pengawas yang terpisah dengan Pemerintah Desa. (Permendes No. 4 Tahun 2015

Pasal 10).

Adapun secara rinci tujuan pendirian BUMDes ini adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan Perekonomian Desa

b. Mengoptimalkan aset Desa

c. Meningkatkan usaha masyarakat dalam mengelola potensi ekonomi Desa

d. Mengembangkan Rencana Kerjasama usaha antar Desa dan/atau Pihak Ketiga.

e. Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan

umum warga.

f. Membuka lapangan kerja

g. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum,

pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Desa, dan

h. Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Desa atau Pendapatan Asli Desa.

(Permendes Nomor 4 Tahun 2015 Pasal 3).

Namun dalam dinamika dan perkembangan jika persentase jumlah

BUMDes yang terbangun diseluruh Indonesia baru mencapai 24,7 % atau belum

terbangun mencapai 75,3 %.

(http://ekonomi.kompas.com/read/2017/03/27/185143526/).

Di Kabupaten Pacitan, dinamika BUMDes baru berjalan sebatas pada

regulasi dan administrasi seperti penyusunan Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2008

dan Peraturan Desa tentang BUMDes di 166 Desa. Secara kualitatif rata-rata

kinerja BUMDes di Kabupaten Pacitan baru berjalan pada Unit Usaha Lembaga

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 14: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

3  

Keuangan Desa (LKDes) yang melayani Simpan Pinjam di 76 Desa. Data ini Jika

dipersentase maka pelaksanaan BUMDes pada unit usaha saja baru mencapai

45,8%. (Hasil wawancara dengan Dra. Lilik Kusmiati, AP, M.Si Kabid

Pemberdayaan Masyarakat Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kab.

Pacitan)

BUMDes Berkah Abadi Desa Wonogondo memiliki 7 unit usaha yang

rata-rata sudah berjalan dengan baik. Tujuh unit usaha tersebut meliputi, (1)

Pengelolaan bidang usaha simpan pinjam baik PUAP. (2) Kelompok tani Sirsak,

(3) LKD yang akan di tingkatkan menjadi Bank Kredit Desa (BKDes), (4).

Berusaha dalam bidang pengelolaan Air Minum, (5).Berusaha dalam bidang

pertanian dan perkebunan, (6).Berusaha dalam bidang Industri kecil; (7).Berusaha

dalam bidang kegiatan perekonomian lainya yang di butuhkan oleh warga desa

dan mampu meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat. (Peraturan Desa

(Perdes) Desa Wonogondo Nomor 7 Tahun 2009 Pasal 4)

BUMDes Berkah Abadi utamanya pada unit Usaha BP-SPAM (Badan

Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum) Tirto Adem Desa Wonogondo

Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan adalah salah satu diantara BUMDes

yang justru telah berjalan aktif dan produktif ditengah masih banyaknya BUMDes

di Indonesia yang belum mampu berjalan sesuai amanat regulasi. Sehingga

BUMDes ini dikategorikan sebagai BUMDes yang baik di Kabupaten Pacitan.

(Hasil wawancara dengan Dra. Lilik Kusmiati, AP, M.Si Kabid Pemberdayaan

Masyarakat Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kab. Pacitan).

Metode pengukuran kinerja pada penelitian ini menggunakan pendekatan

Balanced Scorecard dengan didukung Teori Motivasi David Mc Clelland karena

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 15: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

4  

mempunyai keunggulan dibandingkan dengan pengukuran kinerja tradisional,

yakni komperhensif, koheren, seimbang dan terukur. (Mulyadi, 2001). Sedangkan

penggunakan teori motivasi Mc Clelland bertujuan untuk menggambarkan

kualitas motivasi karyawan dalam pencapaian prestasi maupun afiliasi

berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Penelitian-penelitia terdahulu

menunjukkan meskipun motivasi kerja tidak dapat dikaitkan langsung dengan

kinerja perusahaan namun jika dihubungkan oleh variabel kepuasan kerja

karyawan maka secara tidak langsung motivasi akan berdampak pada

keberhasilan usaha suatu perusahaan.

(http://jurnalmanajemen.petra.ac.id/index.php/man/article/view/17039)

dan (http://repository.unair.ac.id/42881/).

Dasar fenomenal pengkombinasian dengan Teori Motivasi McClelland ini

adalah mengingat aspek Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi semakin penting,

berkat perubahan paradigma faktor utama produksi yang tidak lagi di dominasi

oleh produk fisik dan berubah menjadi produk-produk kreatifitas manusia.

World Economic Forum (WEF) pada September 2017 melansir laporan

Global Human Capital Report 2017 yang mengkaji kualitas sumber daya manusia

di 130 negara. Dalam laporan tersebut tercantum seberapa berkualitas tiap-tiap

golongan umur lewat empat elemen indikator human capital (kapasitas

kemampuan pekerja berdasarkan melek huruf dan edukasi), deployment (tingkat

partisipasi pekerja dan tingkat pengangguran), development (tingkat pendidikan

dan partisipasi pendidikan), dan know-how (tingkat pengetahuan dan kemampuan

pekerja serta ketersediaan sumber daya). Berdasarkan empat indikator tersebut

WEF menyatakan Indonesia menempati peringkat 65 dari 130 negara.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 16: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

5  

Ini artinya Indonesia berada di tengah-tengah peringkat dunia dan secara rata-rata

kualitas SDM kita masih berada di bawah negara ASEAN lainnya, seperti

Singapura (11), Malaysia (33), Thailand (40), dan Filipina (50).

(http://www.mediaindonesia.com/read/detail/122587-kualitas-sdm-indonesia-

meningkat)

Selain itu peringkat daya saing (global competitiveness index) yang dirilis

World Economic Forum (WEF) juga memperlihatkan posisi Indonesia yang

menurun. Pada periode 2015-2016 posisi Indonesia masih berada di peringkat ke-

37 dari 138 negara, namun untuk periode 2016-2017 turun ke urutan ke-41. Posisi

Indonesia ini berada di bawah negara-negara serumpun seperti Singapura (2),

Malaysia, (18) dan Thailand (32), kondisi ini bahkan sudah sejak lama.

(http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/index.php/2017/04/11/memperbaiki-daya-

saing-indonesia/)

Lebih rinci, pada April 2017 Menteri Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo menyatakan

bahwa desa kekurangan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam

mengelola badan usaha milik desa (BUMDes) sehingga sampai saat ini, baru ada

6.000 BUMDes yang jalan dari total Desa se-Indonesia 74.910. Kemendes pada

2016, telah memberikan pelatihan kepada 1.000 pendamping desa, namun

dikarenakan jumlah desa yang mencapai 74.910 desa, maka permasalahan SDM

di desa itu baru terselesaikan 30 tahun kemudian.

http://id.beritasatu.com/home/desa-kekurangan-sdm-pengelola-bumdes/158744

Dari fenomena-fenomena strategis diatas maka Peneliti perlu

mengkombinasikan Teori McClelland pada Tesis ini untuk melihat dan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 17: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

6  

mengkaitkan aspek-aspek Motivasi karyawan dalam keberhasilan BUMDes

Berkah Abadi, karena Menurut Hasibuan 2007, motivasi merupakan bagian

strategis dari Sumber Daya Manusia, utamanya bagi pihak manajemen. Adanya

motivasi yang baik dari karyawan maka kinerja juga akan baik dan berdampak

positif terhadap kinerja perusahaan.

Sementara Ciri-ciri pokok peranan kewirausahaan (McClelland, 1961

dalam Suyanto, 1987) meliputi Perilaku kewirausahaan, yang mencakup memikul

risiko yang tidak terlalu besar sebagai suatu akibat dari keahlian dan bukan karena

kebetulan, kegiatan yang penuh semangat dan/atau yang berdaya cipta, tanggung

jawab pribadi, serta pengetahuan tentang hasil-hasil keputusan; uang sebagai

ukuran atas hasil.

Ciri lainnya, minat terhadap pekerjaan kewirausahaan sebagai suatu akibat

dari martabat dan ‘sikap berisiko’ mereka. Seorang wirausaha adalah risk taker.

Risk taker dimaksudkan bahwa seorang wirausaha dalam membuat keputusan

perlu menghitung risiko yang akan ditanggungnya. Peranan ini dijalankan karena

dia membuat keputusan dalam keadaan tidak pasti. Wirausaha mengambil risiko

yang moderat, tidak terlalu tinggi (seperti penjudi), juga tidak terlalu rendah

seperti orang yang pasif (Hanafi, 2003). Dari hasil penelitiannya, McClelland

(1961) menyatakan bahwa dalam keadaan yang mengandung risiko yang tak

terlalu besar, kinerja wirausaha akan lebih tergantung pada keahlian- atau pada

prestasi - dibanding pekerjaan lain.

Oleh karena itu secara pararel hasil pengukuran motivasi dengan teori Mc

Clelland ini dikombinasikan dengan hasil survey kepuasan karyawan pada

perspektif pebelajaran dan pertumbuhan Teori Balanced Scorecard.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 18: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

7  

1.2 Perumusan Masalah

Ditengah trend buruknya pelaksanaan BUMDes di Indonesia, peneliti

perlu melakukan studi pada BUMDes Berkah Abadi Unit Usaha BP-SPAM

Tirto Adem yang justru telah berhasil supaya hasilnya dapat dijadikan

pembelajaran bagi semua pihak yang memerlukannya.

1.3 Pertanyaan Penelitian

1. Seperti apa Kinerja BUMDes Berkah Abadi unit Usaha BP-SPAM Tirto

Adem pada perspektif keuangan?

2. Seperti apa Kinerja BUMDes Berkah Abadi unit Usaha BP-SPAM Tirto

Adem pada perspektif Pelanggan?

3. Seperti apa Kinerja BUMDes Berkah Abadi unit Usaha BP-SPAM Tirto

Adem pada perspektif Bisnis Internal?

4. Seperti apa Kinerja BUMDes Berkah Abadi unit Usaha BP-SPAM Tirto

Adem pada perspektif Pembelajaran dan Pembelajaran?

5. Seperti apa motivasi kebutuhan pencapaian prestasi, kebutuhan Afiliasi

dan kebutuhan berkuasa jika diukur dengan teori David Mc Clleland?

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis dan membuktikan keberhasilan

pelaksanaan BUMDes Berkah Abadi unit Usaha BP-SPAM Tirto Adem Desa

Wonogondo, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan dengengan

pendekatan Balanced Scorecard dikombinasikan Teori Motivasi David Mc

Clelland. Adapun secara rinci penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengukur Kinerja BUMDes Berkah Abadi unit Usaha BP-SPAM Tirto

Adem pada perspektif keuangan?

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 19: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

8  

2. Mengukur Kinerja BUMDes Berkah Abadi unit Usaha BP-SPAM Tirto

Adem pada perspektif Pelanggan?

3. Mengukur Kinerja BUMDes Berkah Abadi unit Usaha BP-SPAM Tirto

Adem pada perspektif Bisnis Internal?

4. Mengukur Kinerja BUMDes Berkah Abadi unit Usaha BP-SPAM Tirto

Adem pada perspektif Pembelajaran dan Pembelajaran?

5. Mengukur motivasi kebutuhan pencapaian prestasi, kebutuhan Afiliasi

dan kebutuhan berkuasa karyawan dengan teori David McClleland?

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat Praktis.

a. Bagi Desa terkait, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi media

evaluasi dalam rangka peningkatkan Kinerja BUMDes.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pembelajaran dan referensi bagi

semua pihak yang memerlukannya.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

BUMDes Berkah Abadi Desa Wonogondo mempunyai 7 unit

Bidang Usaha. Pada penelitian ini hanya diambil 1 unit usaha, yakni unit

Usaha BP-SPAM (Badan Pengelola Sistim Penyediaan Air Minum) Tirto

Adem. Secara rinci batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Pengukuran Kinerja Perspektif Keuangan, Bisnis Internal, Pembelajaran

dan Pertumbuhan adalah data tahun 2014 sampai dengan 2017.

2. Pengukuran Kinerja Perspektif Pelanggan dan Karyawan adalah tahun

2015 sampai dengan 2017.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 20: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

9  

3. Pengukuran motivasi kerja dengan teori Motivasi David Mc Clelland pada

sub Motivasi Kebutuhan Pencapaian Prestasi, Afiliasi dan Berkuasa pada

akhir tahun 2017.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 21: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

10  

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Analisis

Analisis merupakan aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan

seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan

dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya

dan ditafsirkan maknanya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia karangan

Suharso dan Ana Retnoningsih (2005), analisis adalah penyelidikan

terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan dan sebagainya) untuk

mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk perkara dan

sebagainya). Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk

mengetahui keadaan yang sebenarnya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia

Departemen Pendidikan Nasional (2005)

2.2 Definisi Kinerja

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip dan

diterjemahkan oleh Hadari Nawawi (2006: 63) mengatakan bahwa “Kinerja

adalah (a) sesuatu yang dicapai, (b) prestasi yang diperlihatkan, (c)

kemampuan kerja”. Definisi lain mengenai kinerja menurut Hadari Nawawi

(2006: 63) adalah “Kinerja dikatakan tinggi apabila suatu target kerja dapat

diselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak melampui batas waktu yang

disediakan”. Kinerja menjadi rendah jika diselesaikan melampui batas

waktu yang disediakan atau sama sekali tidak terselesaikan. Menurut Henry

Simamora dikutip dan diterjemahkan oleh Dina Nurhayati (2008: 7)

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 22: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

11  

“Kinerja karyawan adalah tingkat dimana para karyawan mencapai

persyaratan-persyaratan pekerjaan”.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja

karyawan adalah kemampuan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan,

dimana suatu target kerja dapat diselesaikan pada waktu yang tepat atau

tidak melampui batas waktu yang disediakan sehingga tujuannya akan

sesuai dengan moral maupun etika perusahaan. Dengan demikian kinerja

karyawan dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan tersebut.

2.2.1 Faktor-faktor Kinerja

Menurut A. Dale Timpe (1992:31) dalam buku Evaluasi Kinerja

Sumber Daya Manusia mengemukakan faktor-faktor kinerja dapat dilihat

dari faktor internal dan faktor eksternal, yang dijelaskan sebagai berikut :

Faktor Internal (disposisional) yaitu faktor yang dihubungkan

dengan sifat-sifat seseorang. Misalnya, kinerja seseorang baik disebabkan

karena mempunyai kemampuan tinggi dan seseorang itu tipe pekerja keras,

sedangkan seseorang yang mempunyai kinerja jelek disebabkan orang

tersebut tidak memiliki upaya-upaya untuk memperbaiki kemampuannya.

Faktor Eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

seeorang yang berasal dari lingkungan. Seperti perilaku, sikap, dan

tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja dan

iklim organisasi.

Faktor internal dan eksternal ini merupakan jenis-jenis atribusi

yang mempengaruhi kinerja seseorang. Jenis-jenis atribusi yang dibuat

para pegawai memiliki sejumlah akibat psikologi dan berdasarkan kepada

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 23: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

12  

tindakan. Seseorang pegawai yang menganggap kinerjanya baik berasal

dari faktor-faktor internal seperti kemampuan atau upaya, diduga orang

tersebut akan mengalami lebih banyak perasaan positif tentang kinerjanya

dibandingkan dengan jikan ia menghubungkan kinerjanya yang baik

dengan faktor eksternal. Seperti nasib baik, suatu tugas yang mudah atau

ekonomi yang baik.

Jenis atribusi yang dibuat seorang pimpinan tentang kinerja

seorang bawahan mempengaruhi sikap dan perilaku terhadap bawahan

tersebut. Misalnya, seorang pemimpin yang mempermasalahkan kinerja

buruk seseorang bawahan karena kekurangan ikhtiar mungkin diharapkan

mengambil tindak hukum, sebaliknya pimpinan yang tidak

menghubungkan dengan kinerja buruk dengan kekurangan

kemampuan/keterampilan, pimpinan akan merekomendasikan sutau

program pelatihan di dalam ataupun luar lembaga. Oleh karena itu, jenis

atribusi yang dibuat oleh seorang pimpinan dapat menimbulkan akibat-

akibat serius. Cara-cara seorang pegawai menjelaskan kinerjanya sendiri

juga mempunyai implikasi penting dalam bagaimana seorang pegawai

berperilaku dan berbuat di tempat kerja.

2.3 Definisi Keberhasilan Usaha

Keberhasilan usaha menurut Suryana (2003:285) adalah

keberhasilan dari bisnis dalam mencapai tujuannya. Menurut Hendry Faizal

Noor (2007:397) mengungkapkan bahwa keberhasilan usaha pada

hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuanya. Keberhasilan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 24: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

13  

usaha merupakan utama dari sebuah perusahaan dimana segala aktivitas

yang ada didalamnya ditujukan untuk mencapai suatu keberhasilan.

Dalam pengertian umum, keberhasilan menunjukan suatu keadaan

yang lebih baik atau unnggul dari pada masa sebelumnya. Hal tersebut

sesuai dengan yang diungkapkan oleh Moch. Kohar mudzakar dalam Ressa

Andari (2011:21) keberhasilan usaha adalah sesuatu keaadan yang

menggambarkan lebih dari pada yang lainya yang sederajat/sekelasnya.

Sesuai dengan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa suatu usaha

dikatakan berhasil apabila memiliki suatu kelebihan dibandingkan dengan

periode sebelumnya atau dengan perusahaan sekelasnya. Suatu bisnis

dikatakan berhasil bila mendapat laba, walaupun laba bukan merupakan

satu-satunya aspek yang di nilai dari keberhasilan sebuah usaha tetapi alasan

laba yang menjadi faktor penting adalah karena laba merupakan tujuan dari

orang yang melakukan bisnis. Jika terjadi penurunan laba atau ketidak

stabilan laba, maka perusahaan akan kesulitan untuk mengoprasikan

kegiatan usahanya dan menjaga ketahanan usahanya.

2.4 Definisi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

BUMDes atau Badan Usaha Milik Desa adalah sebuah lembaga

usaha desa yang dikelolah oleh pemerintah desa juga masyarakat desa

dengan tujuan untuk memperkuat perekonomian desa dan dibentuk

berdasarkan kebutuhan dan potensi yang ada di desa tersebut. BUMDes

merupakan sebuah badan usaha yang mampu membantu masyarakat dalam

segala hal antara lain memenuhi kebutuhan sehari-hari, menjadi peluang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 25: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

14  

usaha atau lapangan pekerjaan, menambah wawasan masyarakat desa.

Adapun mengenai ciri-ciri BUMDes, antara lain :

1. Kekuasaan penuh di tangan desa, dan dikelola bersama masyarakat desa

2. Modal bersama yakni bersumber dari desa sebesar 51% dan dari

masyarakat 49%, dilakukan dengan cara penyerataan modal.

3. Menggunakan falsafah bisnis yang berakar dari budaya lokal untuk

melakukan kegiatan operasional. Proses operasionalisasi ini di kontrol

bersama oleh BPD, Pemerintah Desa dan anggota masyarakat.

4. Untuk bidang yang dipilih bagi badan usaha desa disesuaikan dengan

potensi dan informasi pasar.

5. Keuntungan yang diperoleh dari produksi dan penjualan ditujukan

untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat desa

melalui kebijkan desa.

6. Pemberian fasilitas dan pengawasan dilakukan oleh Pemerintah

Provinsi, Pemerintah Kabupaten, dan Pemrintah Desa.

Berdasarkan Permendesa Nomor 4 tahun 2015 Pengembangan

BUMDes merupakan bentuk penguatan terhadap lembaga-lembaga ekonomi

desa serta merupakan alat pendayagunaan ekonomi lokal dengan berbagai

ragam jenis potensi yang ada di desa. BUMDes menjadi tulang punggung

perekonomian pemerintahan desa guna mencapai peningkatan kesejahteraan

warganya,

2.5 Definisi Rasio Laporan Keuangan

Pengertian Analisis rasio keuangan adalah membandingkan angka-

angka yang ada dalam laporan keuangan untuk mengetahui posisi keuangan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 26: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

15  

suatu perusahaan serta menilai kinerja manajemen dalam suatu periode

tertentu.

Menurut James C Van Horne dikutip dari kasmir (2008:104) :

definisi rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka

akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya.

(http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-analisis-rasio-

keuangan-dan.html)

2.6 Definisi Balanced Scorecard

Konsep Balance Scorecard dikembangkan oleh Kaplan Harvard

University dan David P. Norton Presiden Reinassance Solutions Inc. yang

berawal dari studi tentang pengukuran kinerja di sektor bisnis pada tahun

1990. Balanced scorecard secara singkat adalah suatu sistem manajemen

untuk mengelola implementasi strategi, mengukur kinerja secara utuh,

mengkomunikasikan visi, strategi dan sasaran kepada stakeholders. Kata

balanced dalam balanced scorecard merujuk pada konsep keseimbangan

antara berbagai perspektif, jangka waktu (pendek dan panjang), lingkup

perhatian (intern dan ekstern). Kata scorecard mengacu pada rencana kinerja

organisasi dan bagian-bagiannya serta ukurannya secara kuantitatif.

Balanced Scorecard memberi manfaat bagi organisasi dalam

beberapa cara. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut :

1. Menjelaskan visi organisasi

2. Menyelaraskan organisasi untuk mencapai visi itu

3. Mengintegrasikan perencanaan strategis dan alokasi sumber daya

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 27: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

16  

4. Meningkatkan efektivitas manajemen dengan menyediakan informasi

yang tepat untuk mengarahkan perubahan

Selanjutnya dalam menerapkan balanced scorecard, Robert Kaplan

dan David Norton, mensyaratkan dipegangnya lima prinsip utama berikut:

1. Menerjemahkan sistem manajemen strategi berbasis balanced scorecard

ke dalam terminologi operasional sehingga semua orang dapat

memahami

2. Menghubungkan dan menyelaraskan organisasi dengan strategi itu. Ini

untuk memberikan arah dari eksekutif kepada staf garis depan

3. Membuat strategi merupakan pekerjaan bagi semua orang melalui

kontribusi setiap orang dalam implementasi strategis

4. Membuat strategi suatu proses terus menerus melalui pembelajaran dan

adaptasi organisasi dan

5. Melaksanakan agenda perubahan oleh eksekutif guna memobilisasi

perubahan.

Scorecard terdiri dari dua kata yaitu Balanced dan Scorcard.

Scorecard artinya kartu skor, maksudnya adalah kartu skor yang akan

digunakan untuk merencanakan skor yang diwujudkan dimasa yang akan

datang, sedangkan balanced artinya berimbang, maksudnya adalah untuk

menilai kinerja seseorang dinilai secara berimbang dari dua perspektif

yaitu keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang,

intern dan eksteren (Irfan Fahmi, 2013). Balanced Scorecard merupakan

pendekatan yang menerjemahkan visi dan strategi perusahaan kedalam

tujuan-tujuan dan pengukuran-pengukuran yang dilihat dari empat

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 28: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

17  

perspektif serta menterjemahkan visi unit bisnis dan strateginya serta

menjadi tolak ukur. Tujuan dan tolak ukur dikembangkan untuk setiap 4

(empat) perspektif yaitu : perspektif keuangan, perspektif pelanggan,

perspektif proses usaha dan perspeltif pembelajaran dan pertumbuhan.

2.6.1 Model balanced Scorecard

Kaplan dan Norton (2000:8) menggambarkan Balanced Scorecard

kedalam satu kotak utama dengan empat tabel disekelilingnya

sebagaimana gambar berikut.

Gambar Bagan 2.6.1 Balanced Scorecard

Kerangka kerja Balanced Scorecard. Sumber : Robert S. Kaplan and David P Norton, 2000:8

Berdasarkan gambar tersebut konsep Balanced Scorecard sebagai

sistim pengukuran kinerja yang memandang perusahaan dari empat

perspektif secara konperhensif dan koheren yang tergambarkan dalam

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 29: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

18  

suatu model lebih mudah dipahami. Bahwa satu kotak utama

menggambarkan visi dan strategi perusahaan yang diterjemahkan kedalam

tujuan, ukuran kinerja, target dan inisiatif dari masing-masing perspektif

yang tergambarkan dalam empat tabel disekelilingnya. Model yang

dikemukakan oleh Kaplan dan Norton ini secara sepintas terlihat

menekankan pada keseimbangan konsep Balanced Scorecard.

2.6.2 Perspektif-perspektif dalam Balanced Scorecard.

Menurut Sony Yuwono, Edy Sukarno dan Muhammad Ichsan

(2006) Balanced Scorecard merupakan sistim manajemen strategi

(Strategi Based Responsibility Accounting System) yang menjabarkan

misi dan strategi suatu organisasi kedalam tujuan operasional dan tolak

ukur kinerja yang mutlak dari empat perspektif yang berbeda yaitu,

perspektif keuangan, proses bisnis internal, pelanggan dan pembelajaran

dan pertumbuhan.

2.6.2.1 Kinerja Perspektif Keuangan.

Dalam Balanced Scorecard kinerja keuangan tetap menjadi

perhatian, karena ukuran keuangan merupakan suatu ikhtisar dan

konsekuensi ekonomi yang diambil (Teuku Mirza, 1997:15). Pengukuran

kinerja keuangan menunjukkan apakah perencanaan, implementasi dan

pelaksanaan dari strategi memberikan pelaksanaan dari strategi

memberikan perbaikan yang mendasar. Perbaikan-perbaikan ini tercermin

dari sasaran-sasaran yang secara khusus berhubungan dengan keuntungan

yang terukur, peneliti memilih Return On Asset (ROA), Return On

Invesment (ROI), Profit Margin, Current Ratio.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 30: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

19  

Mengukur kinerja perspektif keuangan (Amin Widjaja: 2009) yang

paling dominan pada setiap perusahaan adalah tolak ukur ditinjau dari

sudut pandang keuangan berdasarkan atas konsekuensi ekonomi sebagai

berikut :

1. Return On Asset (ROA) = merupakan rasio yang digunakan untuk

mengetahui gambaran laba yang dihasilkan dengan jumlah asset

perusahaan, dengan formulasi berikut :

ROA = Laba x 100% Total Aset

2. Return On Investment (ROI) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengetahui tingkat pengembalian investasi yang dihasilkan

perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Rumus untuk mencari ROI

adalah sebagai berikut :

ROI = Laba x 100% Investasi

3. Profit Margin merupakan salah satu rasio rentabilitas yang

menggambarkan laba (rugi) bersih per penjualan yang dihasilkan

semakin tinggi nilai profit margin berarti semakin baik, karena

dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup

tinggi. Rumus untuk mencari profit margin adalah sebagai berikut =

Profit Margin = Laba Bersih x 100% Penjualan

4. Current Ratio merupakan kemampuan untuk membayar hutang yang

segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Secara formulatif

merupakan aset jangka pendek (aktiva lancar) dibagi dengan hutang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 31: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

20  

jangka pendek (hutang Lancar), dinyatakan dalam persen dengan

formulasi :

Current Ratio = Aktiva Lancar x 100% Hutang Lancar

Tabel 2.6.2.1 Pengukuran Kinerja pada Perspektif Keuangan

Aspek Keuangan

Tahun (Rp. 000) 2013 2014 2015 2016 2017

Laba Total Aset Investasi Penjualan Aktiva Lancar Hutang Lancar

Sumber : BUMDes Berkah Abadi

2.6.2.2 Kinerja Perspektif Pelanggan

Dalam perspektif pelanggan, Balanced Scnrecard melihat aspek

pelanggan memainkan peranan panting dalam kehidupan perusahaan. Sebuah

perusahaan yang tumbuh dan tegar dalam persaingan tidak akan mungkin

sarvim apabila tidak dial ukung oleh pelanggan. Mengukur kinerja

perspektif pelanggan (Amin Widjaja: 2009) yang paling dominan pada

setiap pemsahaan adalah tolak ukur ditinjau dari sudut pandang pelanggan

sebagai berikut:

1). Tingkat Pemerolehan Pelanggan, (Customer Acquistion)

Akuisisi pelanggan mengukur seberapa banyak perusahaan berhasil

menarik pelanggan baru, merupakan jumlah pelanggan baru dibagi

jumlah keseluruhan pelanggan dinyatakan dengan persen dengan

formulasi :

Customer Acquistion = Jumlah Pelanggan Baru x 100% Jumlah Pelanggan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 32: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

21  

2). Tingkat Retensi Pelanggan (Customer Retention)

Retensi pelanggan mengukur sejauhmana keberhasilan perusahaan dalam

mempertahankan pelanggan lama, merupakan jumlah pelanggan lama

dibagi jumlah pelanggan dinyatakan dalam persen dengan formulasi :

Customer Retention = Jumlah Pelanggan Lama x 100% Jumlah Pelanggan

3). Profitabilitas Konsumen

Profitabilitas Konsumen digunakan untuk mengukur seberapa besar

keuntungan yang berhasil dicapai dari pendapatan jasa yang ditawarkan

kepada konsumen dalam persentase dengan formula :

Profitabilitas Konsumen = Laba Bersih sebelum Pajak x 100% Penjualan Bersih

4). Tingkat Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Index) Pengukuran

dilakukan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan atas harga dan

pelayanan perusahaan. Kepuasan konsumen mencerminkan

kemampuan perusahaan dalam memuaskan kebutuhan pelanggan atas

jasa yang digunakan. Instrumen yang digunakan dalam pengukuran

kepuasan pelanggan adalah dengan kuesioner kepada sampel populasi.

Tabel 2.6.2.2 Pengukuran Kinerja Perspektif Pelanggan

Aspek Keuangan  Tahun (Rp. 000) 

2013  2014  2015  2016  2017 Jumlah Pelanggan  

         

Jumlah Penambahan Pelanggan Baru 

         

Laba sebelum Pajak (Rp. 000) 

         

Penjualan/Penerimaan Bersih (Rp. 000)

Sumber : BUMDes Berkah Abadi

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 33: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

22  

Pengukuran aspek Kepuasan Pelanggan dilaksanakan dengan

instrumen Kuesioner dengan daftar pertanyaan yang diolah sesuai dengan

kondisi bidang usaha dan lingkungan usaha BUMDes. Adapun kuesioner

adalah sebagai berikut :

Kuesioner Kepuasan Pelanggan

Sumber: BUMDes Berkah Abadi

2.6.2.3 Perspektif Proses Bisnis Internal

Dalam pcrspektif internal bisnis, perusahaan harus

mengidentifikasikan proses internal yang panting yaitu perusahaan harus

melakukannya dengan sebaik—baiknya. Karena proses internal tersebut

memiliki nilai—nilai yang diinginkan karyawan dan akan dapat memberikan

Nama         : __________________________________

Alamat     : __________________________________

No Pertanyaan

SB B KB TB STB

Teknis

1 Kualitas Air Musim Hujan

2 Kualitas Air Musim Kemarau

3 Kuantitas ketersediaan Air Musim Hujan

4 Kuantitas Ketersediaan A ir Musim Kemarau

5 Tekanan Air Mus im Hujan

6 Tekanan Air Mus im K emarau7 Kondisi Meter Air

No n Teknis

8 Pencatatan Meter

9 Rekening Tagihan (A kurat-S opan-Peduli)

10 Tanggapan terhadap Keluhan (Cepat-Ramah-Masalah bisa diselesaikan)

KUESIONER KEPUASAN  PELANGGAN  BUMDES BERKAH ABADI UNIT BP‐SPAM TIRTO  ADEM DESA WONOGONDO

KECAMATAN KEBONAGUNG. KABUPATEN  PACITAN 2017

Ber ilah tanda  centang (√)  pada  jawaban

(SB = Sangat Baik)  ( B = Baik)   (KB = Kurang Baik)   (TB = Tidak Baik) ( STB = Sangat Tidak Baik)

Alternatif Jawaban

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 34: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

23  

pengembalian yang diharapkan oleh pemegang saham. (Ancella

Hermawan, 1996: 56).

Analisis atau proses bisnis internal perusahaan dilakukan melalui

analisis rantai nilai (value chain analysist). Masing- masing perusahaan

mempunyai seperangkat proses penciptaan nilai yang unik bagi karyawannya.

Secara umum Kaplan dan Norton (2000: 96) membaginya menjadi tiga

prinsip dasar yaitu:

I . Inovasi ( Innovation)

2. Operasi ( Operations)

3. Layanan purna jual

Mengukur kinerja perspektif bisnis internal (Amin Widjaja : 2009) yang

paling dominan pada setiap perusahaan adalah tolak ukur ditinjau dari sudut

pandang yang menelusuri tentang mengukur hasil biaya proses dengan

jumlah karyawan, yang harus diketahui oleh scbuah perusahaan agar dapat

memenuhi pendapatan produksi agar financial tersebut digunakan dalam

keperluan tertentu , sebagai berikut:

1) Proses Inovasi, meliputi inovasi pembaharuan dalam memperoleh nilai

harga operasi produksi AB (Air Bersih) tiap tahunnya dengan formulasi

berikut :

Processing Innovation = Penjualan AB per tahun Jumlah Produksi AB per tahun

2) Waktu Proses Operasi ( Processing Velocity Time) meliputi jurnlah

produksi jasa Air dengan melihat perbandingan jumlah produksi

pelayanan Air Bersih dengan jumlah operasi tiap tahun dengan formula

sebagai berikut :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 35: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

24  

Processing Time = Jumlah Unit Produksi AB pertahun Jumlah Waktu Operasi pertahun

3) Proses Layanan Purna (Customer Service) meliputi pererat hubungan

perusahaan dalam menilai pertumbuhan produk/jasa pelayanan Air

yang disalurkan kepada konsumen serta dilihat perbandingan aspek

jumlah produksi pelayanan Air terhadap jumlah konsumen setiap

tahunnya dengan formula sebagai berikut :

Proses Purna Jual = Jumlah Produksi Layanan Air per tahun Jumlah Konsumen per tahun

4) Analisa MCE (Manufacturing Cycle Effiency) adalah konsep teknik

industri dengan cara membandingkan waktu produksi (Processing

time) dengan jangka waktu siklus keseluruhan yang diperoleh dalam

produksi (troughtput time), dengan formulasi sebagai berikut :

MCE = Waktu Produksi per Tahun Keseluruhan Waktu dlm Produksi per tahun

Tabel 2.6.2.3 Perspektif Proses Bisnis Internal

Aspek Tahun (Rp. 000) 2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Produksi Air Bersih

Waktu Proses Produksi Air Bersih

Waktu Keseluruhan Proses Produksi Air Bersih

Penjualan Air Minum

Jumlah Pelanggan Sumber : BUMDes Berkah Abadi

2.6.2.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Dalam perspektif ini perusahaan berusaha

mengembangkan tujuan dan ukuran yang mendorong pertumbuhan dan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 36: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

25  

pembelajaran suatu perusahaan. Balanced Scorecard menekankan pentingnya

investasi untuk kepentingan masa depan, dalam perspektif proses

pembelajaran dan pertumbuhan ada tiga fakor yang diperhatikan, (Kaplan &

Norton , 2000: 174), yaitu :

l. People (Kapabilitas Pekerja)

2. Kemampuan Sistem Informasi (Information System).

3. Motivasi, Kekuasaan dan keselarasan (Motivation, Empowerment, and

Alignment)

Menurut Amin Widjaja: 2009, mengukur kinerja perspektif pelanggan

adalah dengan mengidentifikasikan struktur yang harus dibangun dalam

menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja perusahaan dari aspek-

aspek mutu produksi yang telah dipercaya serta karyawan dalam nilai

persentase meliputi :

1) Pertukaran karyawan (Employee Turnover) melihat pertumbuhan

pertukaran karyawan BUMDes setiap tahunnya, dengan formula :

Employee Turnover = Jumlah Karyawan tahun ini x 100% Jumlah Karyawan tahun Lalu

2) Pelatihan Karyawan (Employee Trainning) mengukur peningkatan mutu

karyawan dengan membandingkan jumlah karyawan yang telah diberi

pelatihan dengan jumlah total karyawan setiap tahunnya dengan

formulasi :

Employee Trainning = Jumlah Karyawan Trainning x 100% Jumlah Total Karyawan

3) Kehadiran karyawan (Absenteesim) dengan formulasi :

Absenteeism = Jumlah Rata-rata Karyawan Absen x 100% Jumlah Karyawan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 37: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

26  

4) Kecelakaan (Accident), dengan formula:

Accident = Jumlah Kecelakaan Karyawan pertahun x 100% Jumlah Total Karyawan pertahun

5) Kepuasan Karyawan (Employee Satisfaction Index)

Pengukuran Kepuasan Karyawan dilakukan menggunakan

kuesioner dengan daftar pertanyaan yang diolah dan di skoring.

Kemudian dalam pengujian Validitas dilakukan dengan metode Pearson

Correlation program SPSS versi 20.00 for Windows. Instrumen

Pengambilan data pengukuran kepuasan karyawan adalah penyebaran

kuesioner dengan teknik jenuh.

Tabel 2.6.2.4 Pengukuran Kinerja Perspektif Pembelajaran & Pertumbuhan  

Aspek Keuangan Tahun (Rp. 000) 2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Seluruh Karyawan

Jumlah Karyawan Pelatihan

Jumlah Karyawan Absen

Jumlah Kecelakaan

Karyawan

Kepuasan Karyawan

Sumber : BUMDes Berkah Abadi  

Tabel 2.6.2.4.1 Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan Alternatif Jawaban Singkatan Skor

Sangat Setuju SS 5

Setuju S 4

Kurang Setuju KS 3

Tidak Setuju TS 2

Sangat Tidak Setuju STS 1

Sumber : Sugiyono, 2010 

 

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 38: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

27  

Tabel 2.6.2.4.2 Nilai Skor Seluruh Perspektif  

Keterangan Skor Kualitatif Skor

Kuantitatif

Semakin Meningkat tiap tahun Sangat Baik A

Meningkat dari tahun lalu Baik B

Sama dari tahun lalu Cukup Baik C

Menurun dari tahun lalu Kurang Baik D

Semakin merosot tiap tahun Tidak Baik E

Sumber : Sugiyono, 2010 

 Tabel 2.6.2.4.3 Skor Seluruh Perspektif Metode Balanced Scorecard  

Nilai Rata-rata Nilai

4,1 – 5,0 A

3,1 – 4,0 B

2,1 – 3,0 C

1,1 – 2,0 D

0,0 – 1,0 E

Sumber : Metode Riset komunikasi, 2010

Tabel 2.6.2.4.4 Hasil Akumulasi Balanced Scorcard

BALANCED SCO RCARD BUMDES BERKAH ABADI UNIT BP-SPAM Ds. WO NO GO NDO

KEC. KEBO NAGUNG. KAB. PACITAN

No Perspektif Nilai total

Rata-rata

BSC

1 Perspektif Keuangan

2 Perspektif Pelanggan

3 Perspektif Bisnis Internal

4 Perspektif Pembelajaran &

Pertumbuhan

Total Skor Sumber : Data diolah

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 39: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

28  

2.7 Teori Motivasi McClelland

Motivasi berasal dari kata motivation, yang artinya dorongan daya

batin, sedangkan to motivate artinya mendorong untuk berperilaku atau

berusaha. Motivasi dalam manajemen, lebih menitikberatkan pada

bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau

bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan

yang telah ditentukan. Motivasi berprestasi merupakan faktor penting bagi

karyawan dalam mencapai tujuan individu dan merupakan faktor yang

penting bagi perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut David McClelland dalam Mangkunegara (2013:97),

motivasi didasarkan dari kekuatan yang ada pada diri manusia adalah

motivasi prestasi. Seseorang dianggap mempunyai motivasi apabila dia

mempunyai keinginan berprestasi lebih baik daripada yang lain. Terkait

dengan itu David McClelland mengemukakan adanya tiga macam

kebutuhan manusia, yaitu berikut ini :

1. Need for Achievement

Kebutuhan untuk berprestasi yang merupakan refleksi dari dorongan

akan tanggung jawab untuk pemecahan masalah. Seorang pegawai yang

mempunyai kebutuhan akan berprestasi tinggi cenderung untuk berani

mengambil risiko. Kebutuhan untuk berprestasi adalah kebutuhan untuk

melakukan pekerjaan lebih baik daripada sebelumnya, selalu berkeinginan

mencapai prestasi yang lebih tinggi.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 40: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

29  

2. Need for Affiliation

Kebutuhan untuk berafiliasi yang merupakan dorongan untuk

berinteraksi dengan orang lain, berada bersama orang lain, tidak mau

melakukan sesuatu yang merugikan orang lain.

3. Need for Power

Kebutuhan untuk kekuasaan yang merupakan refleksi dari dorongan

untuk mencapai otoritas untuk memiliki pengaruh terhadap orang lain.

Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagi suatu dorongan dalam diri

seorang karyawan untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau

tugas dengan sebaik-baiknya agar mencapai prestasi. Hal ini sesuai dengan

pendapat Johnson dalam Mangkunegara (2013:103), yang mengemukakan

bahwa “Achievement motive is empetus to do well relative to some standard

of excellent”.

Karakteristik Motivasi Berprestasi

McClelland mengemukakan 6 karakteristik karyawan yang

mempunyai motif berprestasi tinggi, yaitu sebagai berikut:

1. Memiliki tingkat tanggung jawab yang tinggi.

2. Berani mengambil dan memikul resiko.

3. Memiliki tujuan yang realistik.

4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk

merealisasi tujuan.

5. Memanfaatkan umpan balik yang kongkret dalam semua kegiatan yang

dilakukan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 41: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

30  

6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah

diprogramkan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Berprestasi

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi , yaitu:

1. Keinginan untuk mendapatkan pengakuan

2. Kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan

3. Kebutuhan untuk sukses karena usaha sendiri

4. Kebutuhan untuk dihormati

5. Kebutuhan untuk bersaing

6. Kebutuhan untuk bekerja keras dan unggul

Tabel Kuesioner Pengukuran Motivasi Mc Clelland

Pada penelitian ini, Teori Motivasi David Mc Clelland dijabarkan

kedalam kuesioner pengumpulan, proses skoring dan pengukuran variabel

untuk mendapatkan gambaran konkrit tentang Motivasi Karyawan.

Tabel 2.7 Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan (Terlampir)

Alternatif Jawaban Singkatan Skor

Sangat Setuju SS 5

Setuju S 4

Kurang Setuju KS 3

Tidak Setuju TS 2

Sangat Tidak Setuju STS 1

Sumber : Sugiyono, 2010

2.8 Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Berkah Abadi Wonogondo.

BUMDesa BERKAH ABADI adalah lembaga usaha milik

Pemerintah Desa dan masyarakat yang dikelola oleh masyarakat dan

Pemerintah Desa Wonogondo dalam upaya memperkuat perekonomian

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 42: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

31  

desa, didirikan berdasarkan kebutuhan dan potensi desa berbentuk badan

hukum yang ditetapkan melalui Peraturan Desa Wonogondo. Pendirian

BUMDesa BERKAH ABADI didasari oleh adanya potensi Desa

Wonogondo yang perlu untuk digali dan dioptimalkan.

Sampai saat ini BUMDesa BERKAH ABADI telah melakukan

beberapa bentuk kegiatan usaha, antara lain simpan-pinjam, penyewaan,

pembuatan pupuk organik dan produksi Air Minum Dalam Kemasan

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) BERKAH ABADI Desa Wonogondo

berdiri pada tanggal 30 Desember 2009. Pendirian BUMDes tersebut

didasarkan pada Peraturan Desa Wonogondo Kecamatan Kebonagung

Kabupaten Pacitan Nomor 07 Tahun 2009 Tentang Pendirian Badan Usaha

Milik Desa. Adapun Susunan Pengurus BUMDes Berkah seperti terlampir.

Visi : Mewujudkan perekonomian masyarakat Desa Wonogondo yang lebih

kuat dan mandiri

Misi :

1. Optimalisasi lembaga perekonomian desa untuk meningkatkan sumber

pendapatan asli desa dan warga masyarakat;

2. Memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat dan

meningkatkan kesempatan berusaha dalam mengurangi pengangguran

serta meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat miskin di desa

Wonogondo;

3. Melindungi kepentingan masyarakat melalui upaya – upaya yang

mengarah pada terciptanya pemberdayaan perekonomian desa.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 43: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

32  

2.9 Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

Bagi manusia, air minum adalah salah satu kebutuhan utama dan

fungsinya bagi kehidupan tidak pernah dapat digantikan oleh senyawa lain.

Badan manusia terdiri dari 65% air atau terdapat sekitar 47 liter air per orang

dewasa. Setiap hari 2,50 liter dari jumlah air tersebut harus diganti dengan air

yang baru. Diperkirakan dari sejumlah air yang harus diganti, 1,5 liter berasal

dari air minum dan sekitar 1 liter berasal dari bahan makanan yang

dikonsumsi.

Menurut WHO, Air minum yang ideal adalah jernih, tidak

berwarna, tidak berbau, tidak berasa, tidak mengandung kuman dan zat-zat

yang berbahaya.

Tujuannya adalah : mencegah terjadinya serta meluasnya penyakit bawaan air

(water-borne-diseases).

Di negara maju standar air minum sudah sangat tinggi, sehingga

tersedia air yang siap minum dimana saja (portable water). Sedang di

Indonesia, kualitas air minum yang memenuhi syarat belum dapat tercapai,

sehingga sistem penyediaan air minum yang disediakan oleh PDAM baru

disebut air bersih bukan air minum. Pemakaian air bersih penduduk perkotaan

di Indonesia, (1) Pelayanan Secara Langsung : 100-200 liter/orang/hari. (2).

Pelayanan dengan keran umum : 20-40 liter/orang/har hari

Menurut WHO jumlah air bersih yang harus dipenuhi agar dapat

mencapai syarat kesehatan adalah 86,4 liter per kapita per hari, sedang

kondisi di Indonesia ditentukan sebesar 60 liter per kapita per hari. Direktorat

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 44: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

33  

Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum membagi lagi standar

kebutuhan air bersih tersebut berdasarkan lokasi wilayah sebagai berikut :

a. Pedesaan dengan kebutuhan 60 liter / per kapita / hari.

b. Kota Kecil dengan kebutuhan 90 liter / per kapita / hari.

c. Kota Sedang dengan kebutuhan 110 liter / per kapita / hari.

d. Kota Besar dengan kebutuhan 130 liter / per kapita / hari.

e. Kota Metropolitan dengan kebutuhan 150 liter / per kapita / hari.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun. 2005 tentang

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Sistem Penyediaan Air

Minum yang selanjutnya disebut SPAM merupakan satu kesatuan sistem fisik

(teknik) dan non fisik dari prasarana dan sarana air minum. Air minum adalah

air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses

pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

SPAM dapat dilakukan melalui sistem jaringan perpipaan dan/atau

bukan jaringan perpipaan. SPAM dengan jaringan perpipaan dapat meliputi :

unit air baku, unit produksi, unit distribusi, nit pelayanan, dan unit

pengelolaan. SPAM bukan jaringan perpipaan dapat meliputi : sumur

dangkal, sumur pompa tangan, bak penampungan air hujan, terminal air,

mobil tangki air, instalasi air kemasan, atau bangunan perlindungan mata air.

Baku mutu air baku untuk air minum menurut Peraturan

Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Kualitas Pengendalian Pencemaran Air bahwa klasifikasi mutu air ditetapkan

menjadi 4 (empat) kelas :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 45: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

34  

Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air

minum, danatau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama

dengankegunaan tersebut;

Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana

rekreasiair, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk

mengairipertanaman, dan atau peruntukkan lain yang mempersyara tkan mutu

air yang sama dengan kegunaan tersebut;

Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan

ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau

peruntukan lain yang mempersyaratkan air yang sama dengan kegunaan

tersebut;

Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

mengairi,pertanamandan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu

air yang sama dengankegunaan tersebut.

Unit air baku dapat terdiri dari :

1. Bangunan pengambilan/ penyadapan,

2. Alat pengukuran dan peralatan pemantauan,

3. Sistem pemompaan, dan/atau

4. Bangunan sarana pembawa serta perlengkapannya

5. Bangunan penampungan air (air baku)

Unit produksi

Unit produksi merupakan prasarana dan sarana yang dapat digunakan untuk

mengolah air bakumenjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi, dan/atau

biologi.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 46: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

35  

Unit produksi dapat terdiri dari :

1. Bangunan pengolahan dan perlengkapannya,

2. Perangkat operasional,

3. Alat pengukuran dan peralatan pemantauan, serta

4. Bangunan penampungan air minum (air hasil produksi)

Unit distribusi

Unit distribusi merupakan prasarana dan sarana yang digunakan untuk

memberikan kepastiankuantitas, kualitas air, dan kontinuitas pengaliran

(memberikan jaminan pengaliran 24 jam per hari).

Unit distribusi terdiri dari :

1). Sistem perpompaan, 2). Jaringan distribusi, 3). Bangunan penampungan,

4). Alat ukur dan peralatan pemantauan.

Air minum yang dihasilkan dari SPAM yang digunakan oleh

masyarakat pengguna/pelanggan harus memenuhi syarat kesehatan. Baku

mutu air minum Keputusan Menteri Kesahatan No. 907/

MENKES/SK/VII/2002 tentang Syaratsyarat dan Pengawasan Kualitas Air

Minum. Unit pelayanan yang terdiri dari 1). sambungan rumah, 2). hidran

umum, 3). hidran kebakaran. Untuk mengukur besaran pelayanan pada

sambungan rumah dan hidran umum harus dipasangalat ukur berupa meter

air. Selanjutnya Unit air baku, Unit air baku merupakan sarana pengambilan

dan/atau penyedia air baku. Air baku adalah air yang dapat berasal dari

sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi

baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 47: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

36  

2.10 Penelitian Terdahulu

No Jenis & Judul Penelitian Nama Peneliti 1 Jurnal : PenilaianKinerja PDAM Kota

Denpasar dan PDAM Kabupaten Badung Berbasis Balanced Scorecard

Ariasta, GA dan Krisnadewi, KA, 2015.

2 Skripsi : Analisa Kinerja Produktifitas dengan Metode Balanced Scorecard pada PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara

Burhanudin, AB, 2011.

3 Jurnal : Analisis Kinerja Melalui Balanced Scorecard (Studi Pada Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau). FE-Universitas Maritime Raja Ali Haji. Tanjungpinang.

Pitriani Aprilia, 2014

4 Jurnal : Pengaruh Kompetensi Pengusaha, Skala Usaha Dan Saluran. Pemasaran Terhadap Keberhasilan Usaha (survey pada industri bawang goreng di kabupaten kuningan). Skripsi UPI Bandung.

Ressa Andari, 2011

5 Jurnal : Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia)

Ida Ayu Brahmasari, Agus Suprayetn, 2008

6 Jurnal : Analisis Pengaruh Motivasi Terhadap Karyawan Kerja dan Kinerja Karyawan Dengan Variabel Moderator Komitmen Pada Perusahaan Garmen di Surabaya. Universitas Airlangga Surabaya.

Endang Purnomowati, Dra., Ec and Ritawati Tedjakusuma, Dra. Ec., M.Si. and Sri Hartini, S.E., M.Si. (2006)

7 Jurnal : Desa Belum Siap Kelola BUMDes Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gadjah Mada (PSEK UGM) Yogyakarta

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 48: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

37  

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada Bab ini penulis menguraikan langkah-langkah penelitian, agar

mempermudah penulis dalam membahas hasil penelitian di BUMDes Berkah

Abadi Desa Wonogondo, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan.

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

deskriptif, yaitu mengeksplorasi data sesuai dengan fakta dilapangan (S.

Sinulingga, 2011) yang dalam hal ini difokuskan pada mengembangkan model

penggunaan Balanced Scorecard dikombinasikan dengan Teori Motivasi

McClelland dalam pengukuran kinerja BUMDes Berkah Abadi Unit Usaha BP-

SPAM Desa Wonogondo, Kecamata Kebonagung, Kabupaten Pacitan.

3.2 Objek dan Lokasi Penelitian

Objek yang dipilih dalam penelitian ini adalah BUMDes Berkah Abadi Unit

Usaha BP-SPAM Desa Wonogondo, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan

dengan alasan bahwa implementasi Balanced Scorecard dalam mengukur kinerja

BUMDes Berkah Abadi merupakan langkah strategi yang berdampak besar

terhadap kemampuan manajemen BUMDes Berkah Abadi dalam melipat

gandakan kinerjanya, baik ditinjau dari aspek Keuangan maupun aspek Non-

Keuangan dan diharapkan BUMDes Berkah Abadi akan mampu bersaing serta

berkembang dengan baik.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 49: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

38  

3.2.1 Visi dan Strategi BUMDes Berkah Abadi

BUMDesa BERKAH ABADI adalah lembaga usaha milik Pemerintah

Desa dan masyarakat yang dikelola oleh masyarakat dan Pemerintah Desa

Wonogondo dalam upaya memperkuat perekonomian desa, didirikan berdasarkan

kebutuhan dan potensi desa berbentuk badan hukum yang ditetapkan melalui

Peraturan Desa Wonogondo. Pendirian BUMDesa BERKAH ABADI didasari

oleh adanya potensi Desa Wonogondo yang perlu untuk digali dan dioptimalkan.

Sampai saat ini BUMDesa BERKAH ABADI telah melakukan beberapa

bentuk kegiatan usaha, antara lain simpan-pinjam, penyewaan, pembuatan pupuk

organik dan produksi Air Minum Dalam Kemasan dan akan terus dikembangkan.

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) BERKAH ABADI Desa Wonogondo berdiri

pada tanggal 30 Desember 2009. Pendirian BUMDes tersebut didasarkan pada

Peraturan Desa Wonogondo Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan Nomor

07 Tahun 2009 Tentang Pendirian Badan Usaha Milik Desa.

Visi : Mewujudkan perekonomian masyarakat Desa Wonogondo yang lebih

kuat dan mandiri

Misi : 1. Optimalisasi lembaga perekonomian desa untuk meningkatkan sumber

pendapatan asli desa dan warga masyarakat;

2. Memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat dan

meningkatkan kesempatan berusaha dalam mengurangi pengangguran

serta meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat miskin di desa

Wonogondo;

3. Melindungi kepentingan masyarakat melalui upaya – upaya yang

mengarah pada terciptanya pemberdayaan perekonomian desa.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 50: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

39  

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Data Primer Penelitian Lapangan (Field Research)

Data primer adalah data yang didapat langsung dari sumbernya (S.

Sinulingga, 2011). Data primer ini mengadakan wawancara (interview) dengan

bagian-bagian yang terkait dalam pembahasan ini serta berupa hasil jawaban

responden dari kuesioner mengenai kepuasan karyawan BUMDes Berkah Abadi

tentang semangat kerja, motivasi, kondisi fisik tempat kerja dan tentang BUMDes

Berkah Abadi secara umum.

2. Data Sekunder Tinjauan Pustaka (Library Research)

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, berupa

keterangan yang ada hubungannya dengan penelitian yang sifatnya melengkapi

atau mendukung data primer (Sutrisno Hadi, 1997: 134).

Dalam penelitian ini data sekunder tersebut berupa data mengenai karyawan

dan gambaran umum BUMDes Berkah Abadi serta laporan kegiatan dan

keuangan BUMDes Berkah Abadi selama tiga tahun, mulai tahun 2015 sampai

2017 serta dengan membaca literatur-literatur, karangan ilmiah serta berbagai

bahan pustaka lainnya yang ada hubungannya dengan penulisan Tesis ini.

3.4 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data Kuantitatif

Yaitu data berupa angka-angka secara tertulis seperti: data neraca hasil

produksi serta laporan keuangan dan lain-lain.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 51: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

40  

b. Data Kualitatif

Yaitu data yang berupa keterangan-keterangan lisan dan tertulis seperti hasil

wawancara, kuesioner dan diskusi-diskusi klarifikasi yang berfungsi pada saat

penyimpulan balanced scorecard maupun aspek-aspek Motivasi McClelland.

3.5 Metode Analisis

Dalam menganalisa data-data yang telah diperoleh maka dapat di analisa

dengan cara sebagai berikut:

3.5.1 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan subyek penelitian. Menurut Sugiyono (2010:117)

populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang,

tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. (Sugiyono, 2010:17). Populasi

juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi

meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah pelanggan pada tahun

2017 yakni sebesar 271 Sambungan Rumah (SR).

Sedangkan Sampel menurut Sugiyono (2010:118) adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila peneliti

melakukan penelitian terhadap populasi yang besar, sementara peneliti ingin

meneliti tentang populasi tersebut dan peneliti memiliki keterbatasan dana, tenaga

dan waktu, maka peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel, sehingga ada

generalisasi kepada populasi yang diteliti. Maknanya sampel yang diambil dapat

mewakili atau representatif bagi populasi tersebut.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 52: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

41  

Adapun teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Pada survey kepuasan Karyawan, Pengukuran Motivasi Pencapaian Prestasi

dan Afiliasi dilakukan dengan teknik sampling jenuh yakni semua populasi

menjadi sampel.

2. Pada survey Kepuasan Pelanggan menggunakan Teknik Nonprobability

Purposive Sampling, yakni teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel. (Sugiyono, 2010: 120-125).

3. Sedangkan besarnya jumlah sampel yang diambil adalah 50 Orang. Hal ini

didasarkan pada teori yang dikembangkan oleh Roscoe dalam Sugiyono

(2010: 131) bahwa salah satu ukuran sampel yang layak dalam penelitian

adalah antara 30 sampai dengan 500.

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data keuangan dan

non-keuangan. Data non-keuangan berupa jawaban responden dari pernyataan-

pernyataan yang diberikan merupakan suatu hal yang terpenting dalam penelitian

ini, karena data dikumpulkan melalui kuesioner. Keabsahan dari suatu hasil

penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur yang digunakan untuk mengukur

variabel yang diteliti.

Oleh karena itu, suatu alat pengukur perlu diuji dengan pengujian validitas

(tingkat keaslian) dan reliabilitas (tingkat keandalan) dan penulis akan dibantu

dengan software SPSS (Statistical Package and Service Solution) versi 20 untuk

mempermudah penulis dalam perhitungan data dan hasil uji lebih valid.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 53: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

42  

1. Uji Validitas Data

Analisis data diawali dengan validitas data. Uji validitas ini dilakukan

dengan tujuan untuk melihat sejauh mana akurasi dari alat pengukur untuk

mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas pengukur menggunakan Metode

Person Correlation.

2. Uji Reliabilitas Data

Selain harus diuji validitas, suatu penelitian juga harus diuji reliabilitas.

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat

dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS

yang merupakan fasilitas untuk mengukur reliabilitas, dengan uji statistik

cronbach alpha (α) suatu variabel dikatakan reliable jika memiliki cronbach alpha

> 0.30 (S. Sinulingga, 2011).

3.5.2 Analisa Kuantitatif

Aspek analisis yang digunakan untuk mengimplementasikan metode

Balanced Scorecard dalam mengukur kinerja BUMDes Berkah Abadi secara

kuantitatif terdiri dari empat perspektif dan variabel-variabelnya dan wawancara

dengan pimpinan serta karyawan BUMDes Berkah Abadi sebagaimana tersebut

berikut ini:

1 Menurut Amin Widjaja 2009, Analisis perspektif keuangan yakni pengukuran

kinerja yang ditinjau dari sudut pandang keuangan berdasarkan atas

konsekuensi ekonomi yang dilakukan. Yakni terdiri atas:

a. Return on Asset,

b. Return on Investment (ROI),

c. Profit Margin dan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 54: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

43  

d. Current Ratio.

2. Analisis Perspektif Pelanggan yakni suatu analisis untuk menganalisis

kepuasan pelanggan BUMDes Berkah Abadi yang dilakukan terdiri atas:

a. Customer Acquistion,

b. customer Retention,

c. Profitabilitas Konsumen dan

d. Tingkat kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction Index).

Pada analisis Kepuasan Pelanggan ini akan dilakukan dengan SPSS dan

nilai Skor kepuasan Pelanggan disimpulkan dengan teori skala linkert

dengan rumus interval kepuasan yang dikembangkan oleh S. Sinulingga,

2011 dan Sugiyono, 2002:74-79, yakni :

IK Maks : R x PP x Ex Maks

IK Min : R x PP x Ex Min

Interval : IK Maks – IK Min

Keterangan :

IK Maks : Indeks Kepuasan Maksimal

IK Min : Indeks Kepuasan Minimal

Interval : Skala Skor pada setiap Penilaian level Kepuasan

e. Analisis Perspektif Bisnis Internal merupakan salah satu ukuran kinerja

Balanced Scorecard, yang meliputi:

a. Proses Inovasi,

b. Waktu Proses Operasi (Processing Velocity Time),

c. Proses Layanan Purna (customer service) dan analisa MCE

(Manufacturing Cycle Efficiency).

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 55: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

44  

4. Analisis Pertumbuhan dan Pembelajaran (Learning and Growth Perspective)

yakni mengidentifikasikan struktur yang harus dibangun dalam menciptakan

pertumbuhan dan peningkatan kinerja perusahaan sehingga menilai aspek

mutu produksi yang telah dipercaya serta karyawan BUMDes Berkah Abadi,

dalam nilai persentase meliputi:

a. Pertukaran Karyawan (Employe Turnover),

b. Pelatihan Karyawan (Employee Training),

c. Kehadiaran Karyawan (Absenteeism),

d. Kecelakaan (Accident) dan Kepuasan Karyawan (Employee Satisfaction

Indek).

3.5.3 Analisis Kualitatif

Metode ini merupakan metode analisis kualitatif meliputi klarifikasi Visi,

Misi dan Tujuan kedalam Rencana Strategi BUMDes Berkah Abadi dan juga

digunakan untuk menjelaskan hasil pengukuran masing-masing perspektif guna

memperjelas kinerja BUMDes Berkah Abadi dari keempat perspektif dalam

Balanced Scorecard yaitu perspektif keuangan, perspektif karyawan produksi,

perspektif internal bisnis dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Analisa

diterjemahkan setelah data penyelesaian analisis kuantitatif dan menilai Visi dan

Strategi perusahaan yang sedang berjalan.

3.6 Langkah-langkah penelitian

Prosedur penelitian dalam proposal ini dilaksanakan secara bertahap dan

sistematis, agar kegiatan penelitian dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan

target yang ingin dicapai. Adapun langkah-langkah penelitian yang dilakukan

penulis untuk menyusun skripsi ini dapat dilihat pada Gambar berikut.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 56: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

45  

Kerang Pikir Latar Belakang Tesis

REGULASI 

Uu 23/2014 ttg Pemda 

UU 6/2014 ttg Desa Pasal 87‐88 

PP 43/2014 ttg Peraturan Pelaksanaan UU 

6/2014 Pasal 7 Ayat 2 

PP 60/2014 ttg Dana Desa 

Permendes 4/2015 Pasal 10 

FAKTA  Secara Nasional BUMDes baru terbangun 24,7% 

(Permendagri 56/2015) 

Secara Lokal BUMDes baru terbangun secara kuantitatif 45,8% (Data Dinas PMD Kab. Pacitan Oktober 2017) 

Trend kenaikan potensi peningkatan ekonomi Desa melalui kenaikan ADD (Data Kompas 

Ekonomi April 2016) 

RUMUSAN MASALAH Ditengah masih sangat tingginya/banyaknya BUMDes yang belum terbangun baik secara Nasional maupun Lokal (Kab. Pacitan)  . Namun ada Desa yang sudah mampu mendirikan  dan menjalankan BUMDes dengan 

baik serta berdampak positif bagi warganya. Yakni salah satunya adalah Desa Wonogondo, Kec. Kebonagung, Kab. Pacitan.   Oleh karena itu Peneliti  perlu meneliti/menganalisa   dalam upaya memastikan 

Kinerja  BUMDes tersebut  telah berhasil  dan dapat dijadikan pembelajaran  bagi semua pihak yang memerlukannya. 

 

DILAKSANAKAN  PENELITIAN ANALISIS KINERJA BUMDES BERKAH ABADI UNIT USAHA BP‐SPAM TIRTO ADEM DESA WONOGONDO DENGAN 

METODE BALANCED SCORECARD PADA PERSPEKTIF PROSES BISNIS  INTERNAL DAN PERSPEKTIF SERTA DIKOMBINASIKAN DG TEORI MOTIVAS MCCLELLAND PADA PEMBELAJARAN & PERTUMBUHAN 

ISYU Pelaksanaan BUMDES secara Nasional maupun Lokal masih  jauh dari harapan (Keberhasilan) 

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 57: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

46  

Kerangka Penelitian

Identifikasi Masalah & Penentuan Tujuan

Data Pr imer Wawancara Langsung Hasil Kuosioner

Observasi Lapangan

Studi Pendahuluan 

Literatur  Tinjauan Lapangan 

Pengumpulan Data

Data Sekunder Profil BUMDes Laporan Keuangan Data Karyawan & Pelanggan Dokumentasi

Pengolahan Data Data Kualitatif Data Kuantitatif

Perspektif Keuangan

Perspektif Pelanggan

Perspektif

Inter Bisnis

Perspektif

Pembel&Pert

Analisis & Pembahasan

BSC

Laporan Kinerja

BUMDes

Hasil Analisis & Pembahasan (BSC)

Kebutuhan Pencapaian Prestasi

Kebutuhan Berkuasa

Hasil Analisis & Pembahasan

Teori Motivasi Mc Clelland

Analisis & Pembahasan Teori Motivasi Mc Clelland

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 58: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

47  

 

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 59: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

47  

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada Bab ini hasil penelitian dan pembahasan BUMDes Berkah Abadi

Unit BP-SPAM Desa Wonogondo, Kecamatan, Kebonagung, Kabupaten Pacitan.

dilakukan secara bersamaan untuk memudahkan alur pemahaman pembahasaan.

4. 1 Analisis Pengukuran Kinerja BUMDes Berkah Abadi unit Usaha BP-

SPAM dengan Balanced Scorecard (BSC).

Unit Usaha BP-SPAM BUMDes Berkah Abadi Desa Wonogondo

memerlukan penilaian kinerja yang komprehensif seperti metode Balanced

Scorecard karena memandang kinerja dari empat aspek, yaitu aspek keuangan,

pelanggan, proses bisnis internal dan aspek pembelajaran dan pertumbuhan.

Pada perspektif keuangan harus menggambarkan upaya perusahaan untuk

menciptakan peningkatan keuangan dilihat dari aspek produksi urea dan melihat

konsumen dengan mendistribusi yang lebih baik disetiap tahunnya serta

memberikan pelayanan yang terbaik. Tujuan dan ukuran yang digunakan pada

perspektif ini disesuaikan dengan daur hidup produk atau industri.

Pada perspektif pelanggan harus menggambarkan tampilan perusahaan di

mata pelanggan, ukuran yang digunakan adalah pangsa pasar, akuisisi pelanggan,

upaya mempertahankan pelanggan, kepuasan pelanggan dan profitabilitas

pelanggan.

Pada perspektif bisnis internal harus menggambarkan seluruh proses yang

dilakukan perusahaan dan identifikasi sampai pemenuhan kebutuhan pelanggan

dan ukuran yang digunakan adalah pengembangan produk baru pada tahap

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 60: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

48  

inovasi, kuantitas pelayanan dan kecepatan pelayanan untuk tahap layanan purna

penjualan.

Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan harus menggambarkan upaya

perusahaan untuk terus menerus melakukan inovasi-inovasi dan ukuran yang

dipakai pada perspektif ini adalah produktifitas karyawan, kepuasan karyawan,

keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan serta tingkat retensi

karyawan. Maka dalam Penilaian ini setiap perspektif diberikan skor skala Likert

untuk selanjutnya dianalisis dan disimpulkan berdasarkan tabel seperti berikut :

Tabel 4.1 Nilai Skor

Keterangan Skor Kualitatif Skor Kuantitatif Semakin Meningkat tiap tahun Sangat Baik A Meningkat dari tahun lalu Baik B Sama dari tahun lalu Cukup Baik C Menurun dari tahun lalu Kurang Baik D Semakin merosot tiap tahun Tidak Baik E

Sumber : Mulyono, 1999

Adapun hasil penelitian dan pembahasan secara terperinci dengan

menggunakan pendekatan Balanced Scorecard adalah sebagai berikut :

4.1.1 Kinerja Keuangan

Perspektif keuangan merupakan hasil akhir dari seluruh kegiatan

perusahaan selama periode yang dituangkan dalam laporan keuangan. Kinerja

perspektif sebelumnya telah menunjukan peningkatan kinerja BUMDes Berkah

Abadi Unit Usaha BP-SPAM Desa Wonogondo selama tahun 2015-2017. Oleh

karena itu, kinerja keuangan seharusnya mencerminkan peningkatan kinerja

BUMDes Berkah Abadi Unit Usaha BP-SPAM selama tahun 2015- 2017.

Berdasarkan siklus hidupnya maka ukuran-ukuran yang digunakan dalam

mengukur kinerja pada perspektif keuangan BUMDes Berkah Abadi Unit Usaha

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 61: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

49  

BP-SPAM adalah pertumbuhan pendapatan, Return On Asset (ROA), Return On

Investment (ROI), Profit Margin, dan Current Ratio.

Tabel 4.1.1 Kinerja Keuangan

 

Pertumbuhan pendapatan ukuran ini digunakan untuk mengetahui

pertumbuhan pendapatan yang diperoleh dari tahun ke tahun. Data perusahaan

yang digunakan dalam ukuran ini adalah laba bersih perusahaan dalam tiap tahun.

1. Return On Asset

Berdasarkan hasil perhitungan formulatif pada ROA setiap tahun, maka

dapat dilihat hasilnya seperti berikut :

ROA 2015 = 4.342.500 x 100% = 3,22 % 135.000.000 ROA 2016 = 5.530.500 x 100% = 3,16 % 175.000.000 ROA 2017 = 5.724.000 x 100% = 3,20 % 179.000.000

Berdasarkan hasil perhitungan ROA, maka dapat dilihat grafik berikut :

Tabel 4.1.1.1 Grafik Return On Asset

Aspek Keuangan 2015 2016 2017

Laba 4.342.500           5.530.500           5.724.000          

Total  Aset 135.000.000      175.000.000      179.000.000     

Investasi 120.000.000      150.000.000      154.000.000     

Penjualan 195.412.500      237.811.500      234.684.000     

Aktiva Lancar 2.350.000           2.350.000           2.350.000          

Hutang Lancar 66.000.000         70.000.000         55.000.000        

Sumber: BUMDes Berkah Abadi unit BP SPAM

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 62: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

50  

Berdasarkan Gambar diatas, menunjukkan bahwa dari tahun 2015 ke

tahun 2016 Return On Asset-nya menurun sebesar 0, 06% dan pada tahun 2016 ke

tahun 2017 meningkat lebih baik lagi sebesar 0,14 %. Ini menunjukkan bahwa

penggunaan aktiva pada tiap tahun mengalami keuntungan yang baik disebabkan

karena menjaga keuangan pengeluaran aktiva beban-beban lain pada perusahaan

terlalu besar memperoleh nilai banding laba usaha yang diperoleh lebik baik,

sehingga aset yang dimiliki oleh BUMDes Berkah Abadi terjaga dapat nilai

tersebut dapat digunakan pada keperluan keuangan perusahaan lainnya. Melihat

trend Return On Asset yang relatif terjaga dari tahun ketahun maka Peneliti

menyimpulkan bahwa kinerja aspek ini BUMDes Berkah Abadi mampu mencapai

nilai B-Baik dengan Skor 3,5.

2. Return On Investment

Berdasarkan hasil perhitungan formulatif pada ROI setiap tahun, maka

dapat dilihat sebagai berikut :

ROI 2015 = 4.342.500 x 100% = 3,62% 120.000.000 ROI 2016 = 5.530.500 x 100% = 3,69% 150.000.000 ROI 2017 = 5.724.000 x 100% = 3,72% 179.000.000

Berdasarkan hasil perhitungan pada ROI maka dapat dilihat grafik berikut :

Tabel 4.1.1.2 Grafik Return On Invesment

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 63: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

51  

Berdasarkan Gambar diatas menunjukkan bahwa dari tahun 2015 ke

tahun 2016 Return On Investmen-nya meningkat meskipun tidak besar, tingkat

pengembalian relatif lebih cepat 0,07 % dan pada tahun 2016 ke tahun 2017 juga

meningkat meskipun tidak sebaik tahun sebelumnya, yakni sebesar 0,03 %. Ini

menunjukkan bahwa laba penjualan dari setiap penjualan pada tiap tahun

mengalami keuntungan yang baik disebabkan karena menjaga laba dan investasi,

sehingga aset yang dimiliki oleh BUMDes Berkah Abadi dapat terjaga dan nilai

tersebut dapat digunakan pada keperluan keuangan pada tahun berikutnya. Ini

menunjukkan bahwa hasil penjualan cukup baik. Pada tahun 2015-2016-2017

ROI terus meningkat, artinya laba bersih naik dengan penjualan produksi dan

sebaiknya BUMDes Berkah Abadi tidak ragu dengan investasi yang lebih besar

agar produksi, kinerja perusahaan, karyawan dalan lai-lain dapat semakin

meningkat lagi. Melihat trend Return On Invesment yang meningkat dari tahun

ketahun maka Peneliti menyimpulkan bahwa kinerja pada spek ini BUMDes

Berkah Abadi mampu mencapai nilai A-Sangat Baik dengan Skor 4,9.

3. Profit Margin

Berdasarkan hasil perhitungan formulatif pada Profit Margin setiap tahun,

maka dapat dilihat sebagai berikut :

Profit Margin 2015 = 4.342.500 x 100% = 2,2 % 195.412.500 Profit Margin 2016 = 45.530.000 x 100% = 2,3 % 237.811.500 Profit Margin 2017 = 5.724.000 x 100% = 2,4 % 284.684.000

Berdasarkan hasil perhitungan formulatif pada Profit Margin setiap tahun,

maka dapat dilihat grafik garis pada Gambar berikut :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 64: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

52  

Tabel 4.1.1.3 Grafik Profit Margin

Berdasarkan Gambar diatas, analisis grafik garis menunjukkan bahwa

pada tahun dari tahun 2015 ke tahun 2016 profit margin-nya meningkat sebesar

0,1 % menghasilkan persentase keuntungan dari penjualan Air. Peningkatan yang

sama juga dapat dilihat dari tahun 2016 ke tahun 2017 yakni sebesar 0,1 %. Ini

menunjukkan bahwa nilai laba dari penjualan Air naik setiap tahunnya. Melihat

trend Profit Margin yang meningkat dari tahin ketahun maka Peneliti

menyimpulkan bahwa kinerja aspek ini BUMDes Berkah Abadi mampu mencapai

nilai A-Sangat Baik dengan Skor 4,6.

4. Current Ratio

Berdasarkan hasil perhitungan formulatif pada Current Ratio setiap tahun,

maka dapat dilihat sebagai berikut :

Current Ratio 2015 = 2.350.000 x 100% = 183 % 66.000.000 Current Ratio 2016 = 2.350.000 x 100% = 128 % 70.000.000 Current Ratio 2017 = 2.350.000 x 100% = 129 % 55.000.000

Berdasarkan hasil perhitungan formulatif pada Current Ratio setiap tahun,

maka dapat dilihat grafik garis pada Gambar berikut :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 65: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

53  

Tabel 4.1.1.4 Grafik Current Ratio

Berdasarkan Gambar diatas, grafik garis current rasio menunjukkan bahwa

dari tahun 2015 ke tahun 2016 current ratio kinerjanya menurun hingga 55 %

menghasilkan persentase hutang yang dimiliki oleh BUMDes Berkah Abadi tidak

dapat dibayar dengan sebaik mungkin. Namun pada tahun 2016 ketahun 2017

mengalami peningkatan meskipun sangat kecil yakni 1 %.

Data ini menunjukkan bahwa BUMDes Berkah Abadi telah mampu

belajar dari kekhawatiran kinerja keuangan current ratio dalam pembayaran

hutang jangka pendek pada tahun 2016 sehingga di tahun 2017 dapat

meningkatkan kembali. Stabilitas yang relatif terjaga dari tahun ketahun maka

Peneliti menyimpulkan bahwa kinerja aspek ini BUMDes Berkah Abadi mampu

mencapai nilai B-Baik. dengan Skor 3,5.

Tabel 4.1.1.5 Rekapitulasi BSC Perspektif Kinerja Keuangan

No  Sub Perspektif  Nilai  Skor 

1  ROA  B‐Baik  3,5 

2  ROI  A‐Sangat Baik  4,9 

3  Profit Margin  A‐Sangat Baik  4,6 

4  Current Ratio  B‐Baik  3,5 

   Total     16,5 

   Nilai (Total Skor/4)  A‐Sangat Baik  4,1 

Sumber : Data dioalah dg Skala Likert 

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 66: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

54  

4.2.2 Kinerja Pelanggan Aspek-aspek yang digunakan dalam mengukur kinerja pada perspektif

pelanggan adalah :

Tabel 4.1.2 Kinerja Pelanggan

 

  

  

1. Customer Acquistion

Ukuran ini digunakan untuk mengetahui pertumbuhan jumlah pelanggan

perusahaan dari tahun ke tahun.

Customer Acquistion 2015 = _12 x 100% = 9,09% 132

Customer Acquistion 2016 = _117 x 100% = 81,25 % 144

Customer Acquistion 2015 = _10 x 100% = 3,83 % 261

Berdasarkan hasil perhitungan pada customer acquistion setiap tahun,

maka dapat dilihat grafik garis pada Gambar berikut :

Tabel 4.1.2.1 Grafik Customer Acquition

Aspek  Pelanggan 2015 2016 2017

Jumlah Pelanggan Lama 132 144 261

Jumlah Pelanggan Baru 12 117 10

Jumlah Pelanggan 144 261 271

Laba sebelum Pajak 4.825.000       6.145.000       6.360.000      

Pajak 10% 482.500           614.500           636.000          

Laba Penjualan bersih 4.342.500       5.530.500       5.724.000      

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 67: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

55  

Berdasarkan Gambar diatas, grafik garis menunjukkan BUMDes Berkah

Abadi menunjukkan adanya peningkatan pelanggan yang sangat signifikan yakni

mencapai 81,25 % dari tahun 2015 ke tahun 2016 atau selisih naik sebesar 72,16

%. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja pemasaran BUMDes sangat baik.

Akan tetapi, tahun 2017 mengalami penurunan yang juga signifikan, yakni hanya

mencapai 3,83% atau selisih turun sebesar 77,22 %. Berdasarkan hasil

wawancara grafik yang cukup fluktuatif tersebut lebih disebabkan oleh target

sambungan baru diarea target sudah tercapai dan untuk proses ekspansi target area

baru masih terkendala kondisi geografi yang relatif sulit terjangkau, utamanya

dari sumber air dan persoalan perpipaan. Melihat trend data Custommer

Acquisition seperti telah dijelaskan diatas maka Peneliti menyimpulkan bahwa

kinerja aspek ini BUMDes Berkah Abadi mampu mencapai nilai C-Cukup Baik.

Skor 2,3.

2. Customer Retention

Retensi pelanggan mengukur sejauhmana keberhasilan perusahaan dalam

mempertahankan pelanggan lama, merupakan jumlah pelanggan lama dibagi

jumlah pelanggan dinyatakan dalam persen dengan perhitungan sebagai berikut :

Customer Retention 2015 = ___132___ x 100% = 111,11% 144 Customer Retention 2016 = ___144___ x 100% = 111,11% 261 Customer Retention 2015 = ___261___ x 100% = 111,11% 271

Berdasarkan hasil perhitungan pada Customer Retention setiap tahun,

maka dapat dilihat grafik garis pada Gambar berikut :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 68: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

56  

Tabel 4.1.2.2 Grafik Customer Retention

Berdasarkan Gambar diatas, grafik garis pelanggan pada seluruh tahun

adalah sama, yakni pada angka 111,11 %. Hal ini menunjukkan bahwa BUMDes

Berkah Abadi mempunyai kemampuan manajerial yang baik dalam

mempertahankan kesetiaan Pelanggan. Maka kesimpulan Peneliti pada aspek ini

BUMDes Berkah Abadi mampu mencapai nilai B- Baik dengan Skor 3,8.

3. Customer Profitabilities

Profitabilitas Konsumen digunakan untuk mengukur seberapa besar

keuntungan yang berhasil dicapai dari pendapatan jasa yang ditawarkan kepada

konsumen dalam persentase dengan perhitungan sebagai berikut :

Profitabilitas Konsumen 2015 = 4.825.000 x 100% = 91,67 % 4.342.500

Profitabilitas Konsumen 2016 = 6.145.000 x 100% = 55,17 % 5.530.500

Profitabilitas Konsumen 2017 = 6.260.000 x 100% = 96,31 % 5.724.000

Berdasarkan hasil perhitungan pada Customer Retention maka dapat

dilihat pada grafik berikut :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 69: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

57  

Tabel 4.1.2.3 Grafik Customer Profititabilitas

Berdasarkan Gambar diatas, grafik garis menunjukkan ukuran keuntungan

pada setiap konsumen dari laba sebelum pajak terhadap penjualan produk

BUMDes Berkah Abadi dapat dikatakan cukup baik yakni tahun 2015 mencapai

91,67 %. Meskipun pada tahun 2016 turun ke level 55,17% akan tetapi pada tahun

2017 naik lagi mencapai 96,31 %. Disisi lain laba penjualan bersih juga terus

mengalami kenaikan, sehingga aspek ini akan memberikan peluang positif bagi

peningkatan kinerja serta aspek keuangan pada tahun yang akan datang. Maka

kesimpulan Peneliti pada aspek ini BUMDes Berkah Abadi mampu mencapai

nilai B-Baik dengan Skor 3,7.

4. Customer Satisfaction Index

Dalam perspektif pelanggan yang menjadi tujuan utama adalah bagaimana

meningkatkan nilai bagi pelanggan (customer value). Tolak ukur kinerja

pelanggan terbagi atas empat hal, antara lain pangsa pasar, retensi pasar, akuisisi

pelanggan, dan kepuasan pelanggan. Keempat hal tersebut disebut sebagai

pengukuran inti pelanggan (Kaplan dan Norton, 2000: 67 dalam Sinulingga, 2011)

Pelanggan adalah siapa saja yang menggunakan keluaran pekerjaan

seseorang atau suatu item, sasaran perspektif ini adalah meningkatkan kepuasan,

retensi, akuisisi, dan loyalitas pelanggan dari layanan jasa yang diberikan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 70: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

58  

Pada pesrpektif ini penulis menggunakan ukuiran kepuasan pelanggan dengan

pertimbangan bahwa retensi, akuisisi, dan profitabilitas pelanggan ditentukan oleh

usaha perusahaan untuk dapat memuaskan berbagai kebutuhan pelanggan.

Pertanyaan dalam kuesioner pada lampiran tersebut disusun berdasarkan

beberapa aspek, yakni (a) Kepuasan Konsumen (consumer satisfaction) (b) Wujud

(tangibles) (c) Kehandalan (reliability) (d) Daya Tanggap (responsiveness) (e)

Jaminan (assurance) (f) Aspek perhatian (empathy)

Untuk mengukur kepuasan pelanggan dilakukan pengambilan sampel guna

mengetahui kepuasan pelanggan dengan metode Non-Probability Sampling.

Jumlah kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan sebanyak 50 buah/lembar dan

semuanya memenuhi syarat untuk diolah, sedangkan total pertanyaan dalam

kuesioner adalah sebanyak 10 pertanyaan. Untuk pengujian validitas dengan

metode pearson correlation dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi

20.00 for windows. Setelah dilakukan uji validitas ternyata dari keseluruhan

pertanyaan dianggap valid. Yakni pada nilai total rata-rata 4.19 dimana range

interval berada pada -0.14 sampai dengan 1,000. Hasil uji reabilitas untuk 10

pertanyaan dalam kuesioner menghasilkan nilai cronbah’s alpha sebesar 1.000 ini

menunjukkan bahwa kuesioner sangat realible, apabila digunakan untuk

mengukur kembali objek yang sama karena menunjukkan lebih besar dari 0,632

pada N10 r_tabel taraf signifikansi 0,05 atau lebih besar dari 0,3 setiap pengujian

validitas statistik industri (S. Sinulingga, 2011).

Berdasarkan interval data yang didapatkan, maka kategori pada Tabel Skor

Skala Kepuasan Pelanggan telah diperoleh validitas. Berdasarkan hasil

perhitungan atas kuesioner yang diedarkan akan diketahui berada diposisi

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 71: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

59  

manakah tingkat kepuasan pelanggan BUMDes Berkah Abadi Unit Usaha BP-

SPAM. Pada analisis Kepuasan Pelanggan yang dilakukan dengan SPSS dan nilai

Skor kepuasan Pelanggan disimpulkan dengan teori skala linkert dengan rumus

interval kepuasan yang dikembangkan oleh Sugiyono, 2002:74-79, yakni :

IK Maks : R x PP x Ex Maks IK Min : R x PP x Ex Min Interval : IK Maks – IK Min

Keterangan : IK Maks : Indeks Kepuasan Maksimal IK Min : Indeks Kepuasan Minimal Interval : Skala Skor pada setiap Penilaian level Kepuasan

Tabel 4.1.2.4 Skor Kepuasan Pelanggan.

Skor A (Sangat Puas)

B (Puas)

C (Cukup Puas)

D (Kurang Puas)

E (Tidak Puas)

IK Maksimal = 38 x 18 x 5 = 3420

= 38 x 18 x 4 = 2736

= 38 x 18 x 3 = 2052

= 38 x 18 x 2 = 1368

= 38 x 18 x 1 = 684

IK Minimal = 38 x 18 x 1 = 684

= 38 x 18 x 1 = 684

= 38 x 18 x 1 = 684

= 38 x 18 x 1 = 684

= 38 x 18 x 1 = 684

= 3420 – 684 = 2936

= 2736 – 684 = 2052

= 2052 – 684 = 1368

= 1368 – 684 = 684

= 684 – 684 = 0

Interval 2936 – 3420 2052 – 2736 1368 – 2052 684 – 1368 0 – 684 Sumber : Data diolah dari Teori Sugiyono, 2002:74

Standar minimal yang ditetapkan adalah didasarkan pada skala yang

digunakan untuk pengolahan data, dengan minimal mencapai nilai 2097, dengan

tingkat skor B “setuju” atau berada pada interval antara 2052 – 2736.

Tabel 4.1.2.5 Rekapitulasi Kinerja Pelanggan

No Sub Perspektif Nilai Skor 1 Customer Acquistion C-Cukup Baik 2,3

2 Customer Retention B-Baik 3,8 3 Customer Profitabilitas B-Baik 3,7

4 Customer Satisfaction Index B-Baik 3,1 Total 12,9

Nilai (Total Skor/4) B-Baik 3,2 Sumber : Data dioalah dg Skala Likert

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 72: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

60  

4.2.3 Bisnis Internal Pengukuran kinerja pada perspektif proses bisnis internal (Internal process

business perspective) BUMDes Berkah Abadi Unit Usaha BP-SPAM telah

melakukan perbaikan di dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan melalui

peningkatan proses inovasi, proses operasi urea, serta layanan purna. Hal ini

menghasilkan penurunan tingkat perputaran karyawan dan peningkatan

produktivitas karyawan. Pengembangan perspektif pembelajaran dan pertum

buhan, memungkinkan BUMDes Berkah Abadi Unit Usaha BP-SPAM untuk

meningkatkan kinerja perspektif proses bisnis internal.

Tabel 4.1.3 Perspektif Proses Bisnis Internal

1. Proses Inovasi

Mengukur kinerja perspektif bisnis internal (Amin Widjaja : 2009) yang

paling dominan pada setiap perusahaan adalah tolak ukur ditinjau dari sudut

pandang yang menelusuri tentang mengukur hasil biaya proses dengan jumlah

karyawan, yang harus diketahui oleh scbuah perusahaan agar dapat memenuhi

pendapatan produksi agar financial tersebut digunakan dalam keperluan tertentu ,

sebagai berikut:

Proses Inovasi, meliputi menilai tingkat inovasi pembaharuan dalam

memperoleh nilai harga operasi air dengan membandingkan harga jual Air dengan

jumlah produksi tiap tahunnya (nilai harga produksi semakin rendah).

Aspek Ahir Tahun Akhir Tahun Akhir Tahun

2015 2016 2017

Jumlah Produks i Air Bersih (L) 618.394                         752.568                         742.671                        

Waktu Proses Produks i AB ( Jam) 1.880                             2.550                             2.970                            

Waktu Kesel uruhan Pros es AB (Jam) 4.640                             7.890                             9.300                            

Penjual an Air Minum/AB (Rp) 195.412.500                 237.811.500                 234.684.000                

Jumlah Pel anggan 144                                 261                                 271                                

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 73: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

61  

Tabel 4.1.3.1 Proses Inovasi

Proses Inovasi, meliputi inovasi pembaharuan dalam memperoleh nilai

harga operasi produksi AB (Air Bersih) tiap tahunnya dengan formulasi berikut :

Processing Innovation 2015 = _Rp.195.412.500_ = Rp. 316,- Per Liter 618.394 Lt

Processing Innovation 2016 = _Rp.195.412.500_ = Rp. 316,- Per Liter 618.394 Lt

Processing Innovation 2015 = _Rp.195.412.500_ = Rp. 316,- Per Liter 618.394 Lt

Berdasarkan hasil perhitungan pada proses inovasi setiap tahun, maka

dapat dilihat grafik garis pada Gambar sebagai berikut :

Tabel 4.1.3.1.1 Grafik Proses Inovasi

Berdasarkan hasil analisa dan gambar diatas, grafik proses inovasi sangat

stabil dari aspek inovasi harga operasi Air, dari tahun 2015 ke tahun 2016 dan

2017 harga Air konstan/stabil yakni Rp. 316,- per Liter. Di lain sisi meskipun

Aspek Ahi r Tahun Akhi r Tahun Akhir Ta hun

2015 2016 2017

Jumla h Produks i Air Bersih (L) 618.394                         752.568                         742.671                        

Waktu Proses Produksi  AB (Jam) 1.880                             2.550                             2.970                            

Waktu Kesel uruhan Proses AB (Jam) 4.640                             7.890                             9.300                            

Penj ualan  Ai r Minum/AB (Rp) 195.412.500                 237.811.500                 234.684.000                

Jumla h Pelanggan 144                                 261                                 271                                

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 74: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

62  

perusahaan mengalami stagnasi harga produksi akan tetapi pada aspek jumlah

produksi pertahun mengalami trend kenaikan. Begitu halnya dengan trend

penjualan pada setiap tahunnya juga mengalami trend positif.

Data ini menjadi catatan positif bagi kinerja BUMDes berkah Abadi.

Maka dari itu Peneliti memberikan kesimpulan bahwa kinerja BUMDes pada

aspek ini mendapatkan nilai yang baik dengan skor 3,2.

2. Processing Time (Liter/Jam).

Processing Time meliputi jurnlah produksi jasa Air Minum dengan

melihat perbandingan jumlah produksi pelayanan Air Minum dengan jumlah

operasi tiap tahun dengan perhitungan formulatif sebagai berikut :

Processing Time 2015 = 618.394 Lt = 133 Liter Per Jam 4.640 Jam

Processing Time 2016 = 752.568 Lt = 95 Liter Per Jam 7.8900 Jam

Processing Time 2017 = 742.671 Lt = 80 Liter Per Jam 9.300 Jam

Berdasarkan hasil perhitungan pada proses inovasi setiap tahun, maka

dapat dilihat pada grafik berikut :

Tabel 4.1.3.2 Grafik Processing Time

Berdasarkan hasil analisa dan Gambar diatas, grafik garis Proses

Kecepatan Produksi terus menurun. Pada tahun 2015 mampu mencapai 133

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 75: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

63  

Liter/Jam, kemudian terus menurun menjadi 95 Liter/Jam dan 80 Liter/Jam

ditahun 2017. Berdasarkan hasil wawancara, hal ini terjadi karena adanya

penambahan pelanggan yang cukup signifikan sementara mesin produksi seperti

pompa air tidak ditambah, sehingga pompa air yang ada makin tua dan tidak

seproduktif tahun-tahun sebelumnya. Maka kesimpulan peneliti, pada aspek ini

BUMDes Berkah Abadi Desa Wonogondo hanya mampu mencapai nilai nilai D-

Tidak Baik dengan Skor 1,0.

3. Purna Jual/Customer Service Proses Layanan Purna (Customer Service) meliputi pererat hubungan

perusahaan dalam menilai pertumbuhan produk/jasa pelayanan Air yang

disalurkan kepada konsumen serta dilihat perbandingan aspek jumlah produksi

pelayanan Air Minum terhadap jumlah konsumen setiap tahunnya dengan

perhitungan formulatif sebagai berikut :

Proses Purna Jual 2015 = 618.394 Lt = 4.294 Liter/Samb. Rumah 144 SR

Proses Purna Jual 2015 = 752.568 Lt = 2.883 Liter/Samb. Rumah 261 SR

Proses Purna Jual 2015 = 742.671 Lt = 2.740 Liter/Samb. Rumah 271 SR

Berdasarkan hasil perhitungan pada proses inovasi setiap tahun, maka

dapat dilihat grafik garis pada Gambar sebagai berikut :

Tabel 4.1.3.3 Grafik Purna Jual

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 76: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

64  

Berdasarkan hasil analisa dan gambar diatas, grafik garis Customer

Service menunjukkan penurunan dari 4.294 Liter per Sambungan

Rumah/Konsumen ditahun 2015 menjadi 2.883 dan 2.740 Liter/SR ditahun 2016

dan 2017. Berdasarkan hasil wawancara, penurunan Layanan Purna Jual tersebut

disebabkan oleh bertambahnya jumlah SR/Konsumen yang tidak diimbangi

dengan penambahan peralatan produksi maupun penambahan karyawan yang

memadai. Tidak adanya penambahan peralatan produksi dan karyawan karena

terkendala oleh aspek keuangan. Dalam situasi seperti ini maka Peneliti

menyimpulkan bahwa kinerja BUMDes dalam aspek Customer Service mampu

mencapai nilai B-Baik dengan skor 3,3.

4. Manufacturing Cycle Efficiency

MCE (Manufacturing Cycle Effiency) adalah konsep teknik industri

dengan cara membandingkan waktu produksi (Processing time) dengan jangka

waktu siklus keseluruhan yang diperoleh dalam produksi (troughtput time),

dengan perhitungan formulatif sebagai berikut :

MCE 2015 = 1.880 Jam x 100 % = 40,5 % 4.640 Jam

MCE 2015 = 2.550 Jam x 100 % = 32,3 % 7.890 Jam

MCE 2015 = 2.970 Jam x 100 % = 31,9 % 9.300 Jam

Berdasarkan hasil perhitungan pada proses MCE setiap tahun, maka

dapat dilihat grafik garis pada Gambar sebagai berikut :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 77: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

65  

Tabel 4.1.3.4 Grafik MCE

Berdasarkan hasil analisa dari gambar diatas, grafik MCE menunjukkan

bahwa terjadi penurunan efektivitas waktu produksi dari tahun ke tahun.

Penurunan yang relatif besar adalah pada tahun 2015 ke tahun 2016 yakni 8,2 %.

Akan tetapi dengan bertambahnya pelanggan dan belum adanya peremajaan alat

produksi, pada tahun 2016 ke tahun 2017 relatif stabil yakni selisih turun 0,4 %.

Dalam kondisi seperti ini maka Peneliti menyimpulkan bahwa pada aspek MCE

BUMDes Berkah Abadi tetap mampu mencapai nilai B-Baik dengan Skor 3,5.

Tabel 4.1.3.4.1 Rekapitulasi BSC Perspektif Bisnis Internal

No  Sub Perspektif  Nilai  Skor 

1  Proses Inovasi  B‐Baik  3,2 

2  Processing Time  D‐Tidak Baik  1 

3  Purna Jual  B‐Baik  3,3 

4  MCE  B‐Baik  3,5 

   Total     11 

   Nilai (Total Skor/4)  B‐Baik  2,8 

Sumber : Data dioalah dg Skala Likert 

4.2.4 Learning & Growth Menurut Amin Widjajaya 2009, pada perspektif ini perusahaan

berusaha mengembangkan tujuan dan ukuran yang mendorong pertumbuhan dan

pembelajaran suatu perusahaan dalam upaya investasi bagi kepentingan masa

depan perusahaan. Adapun data hasil studi literatur adalah sebagai berikut :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 78: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

66  

Tabel 4..1.4 Pembelajaran dan Pertumbuhan

1. Employee Turnover

Pertukaran karyawan (Employee turnover) melihat pertumbuhan

pertukaran karyawan BUMDes setiap tahunnya, dengan formula :

Employee Turnover 2015 = ___5__ x 100% = 100 % 5

Employee Turnover 2016 = ___5__ x 100% = 71 % 7

Employee Turnover 2017 = ___7__ x 100% = 100 % 7

Berdasarkan hasil perhitungan pada proses Employee Turnover setiap

tahun, maka dapat dilihat grafik garis pada Gambar sebagai berikut

Tabel 4.1.4.1 Grafik Employee Turnover

Berdasarkan hasil analisa dari Gambar diatas, grafik garis Employee

Turnover menunjukkan stabilitas, 100% tahun 2015, 71 % tahun 2016 dan

kembali 100 % lagi pada tahun 2017. Berdasarkan wawancara, dalam manajemen

karyawan BUMDes Berkah Abadi memang belum perlu menambahkan karyawan.

100

71

100

0

20

40

60

80

100

120

EmployeeTurnover 2015

EmployeeTurnover 2016

EmployeeTurnover 2017

Aspek Akhir Tahun Akhir  Tahun Akhir Tahun Akhi r Tahun

2014 2015 2016 2017

Jumlah Seluruh Ka ryawan 5 5 7 7

Jumlah Ka ryawan Pel atihan 3 4 2

Jumlah Ka ryawan Absen 2 5 3

Jumlah Ka ryawan Kecela kaan 0 0 0

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 79: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

67  

Karena selain untuk efisiensi pembiayaan eksistensi BUMDes merupakan

perusahaan semi sosial. Dimana dalam proses kerjanya tidak sepenuhnya

dilakukan oleh karyawan, namun dibantu juga oleh unsur masyarakat dan

perangkat-perangat desa. akan tetapi dalam kondisi seperti ini BUMDes Berkah

abadi tetap mampu memberikan layanan Air Minum dengan lancar kepada

seluruh konsumen/pelanggan serta mampu meningkatkan trend pendapatan

perusahaan. Oleh karena itu, Peneliti menyimpulkan bahwa pada aspek ini

BUMDes Berkah Abadi mampu mencapai nilai C-Cukup Baik dengan Skor 2,5.

2. Employee Trainning.

Employee Trainning adalah dalam rangka mengukur peningkatan mutu

karyawan dengan membandingkan jumlah karyawan yang telah diberi pelatihan

dengan jumlah total karyawan setiap tahunnya dengan perhitungan formulatif

sebagai berikut :

Employee Trainning 2015 = ___3_ x 100% = 60,0 % 5

Employee Trainning 2016 = ___4_ x 100% = 57,1 % 7

Employee Trainning 2017 = ___2_ x 100% = 28,6 % 7

Berdasarkan hasil perhitungan pada proses Employee Trainning di

setiap tahun, maka dapat dilihat pada grafik berikut :

Tabel 4.1.4.1.2 Grafik Employee Trainning

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 80: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

68  

Berdasarkan hasil analisa dari Gambar diatas, grafik garis Employee

Trainning menunjukkan trend penurunan secara kuantitatif. Dari 60,0 % tahun

2015 turun menjadi 57,1 % di tahun 2016 dan menjadi 28,6 % di tahun 2017.

Dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti

saat ini dan semakin tingginya tuntutan publik/pelanggan dalam layanan didunia

bisnis, maka Peneliti menyimpulkan bahwa BUMDes Berkah Abadi pada aspek

ini memperoleh nilai D-Tidak Baik dengan Skor 1,8.

3. Employee Absenteeism

Employee Absenteeism atau tingkat kehadiran kerja karyawan merupakan

aspek yang sangat strategis. Mengingat perusahan akan berjalan maksimal

manakala tingkat kehadiran Karyawan juga baik. Adapun perhitungan formulatif

dalam menilai aspek ini adalah sebagai berikut :

Absenteeism 2015 = __2__ x 100% = 66,7 % 5

Absenteeism 2016 = __5__ x 100% = 47,6 % 7

Absenteeism 2015 = __3__ x 100% = 47,6 % 7

Berdasarkan hasil perhitungan pada proses Employee Trainning di

setiap tahun, maka dapat dilihat pada grafik berikut :

Tabel 4.1.4.3 Grafik Employee Absenteism

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 81: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

69  

Berdasarkan hasil analisa dari Gambar diatas, grafik garis Employee

Absentism menunjukkan adanya penurunan rasio karyawan absen dari tahun 2015

sebesar 66,7 % menjadi 47,6 % di tahun 2016. Akan tetapi menjadi stabil di tahun

2017 yakni bertahan dilevel 47,6 %. Pada aspek ini Peneliti menyimpulkan bahwa

BUMDes Berkah Abadi mampu mencapai nilai C-Cukup Baik dengan Skor 2,7,

karena pada aspek-aspek lain seperti progres penjualan air dengan jumlah

karyawan yang sedemikian terbatas akan tetapi BUMDes tetap mampu

menunjukkan trend kinerja yang positif.

4. Employee Accident

Kecelakan Kerja merupakan bagian penting yang tidak dapat dilepaskan

dari penilaian kinerja organisasi. Kecelakaan kerja yang terjadi dapat menjadi

kendala terhadap banyak hal pada kinerja perusahaan. Adapun perhitungan

formulatif dari aspek ini adalah sebagai berikut :

Accident 2015 = _ 0__ x 100% = 0 % 5

Accident 2016 = _ 0__ x 100% = 0 % 7

Accident 2017 = _ 0__ x 100% = 0 % 7

Berdasarkan hasil perhitungan pada proses Employee Trainning di

setiap tahun, maka dapat dilihat grafik garis pada Gambar sebagai berikut :

Tabel 4.1.4.4 Grafik Employee Accident

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 82: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

70  

Berdasarkan hasil analisa dari Gambar diatas, grafik garis kecelakan

kerja dalam semua tahun adalah 0 %. Data ini menunjukkan secara kuantitatif

bahwa keselamatan kerja sudah sangat diperhatikan oleh BUMDes Berkah Abadi.

Oleh karena itu Peneliti menyimpulkan pada aspek ini BUMDes Berkah Abadi

mampu mencapai nilai B-Baik dengan Skor 4,9.

4.2.5 Employee Satisfaction Index

Untuk pengujian validitas dengan metode Pearson Correlation dilakukan

dengan menggunakan program SPSS versi 20.00 for windows. Setelah dilakukan

uji validitas ternyata dari keseluruhan pertanyaan dianggap valid. Hasil uji

reabilitas untuk 20 pertanyaan dalam kuesioner menghasilkan nilai cronbah’s

alpha sebesar 1.000 ini menunjukkan bahwa kuesioner sangat realible, apabila

digunakan untuk mengukur kembali objek yang sama maka hasil yang

ditunjukkan relatif tidak berbeda, menunjukkan lebih besar 0,3 (S. Sinulingga,

2011) setiap pengujian validitas statistik industri. Standar minimal yang

ditetapkan adalah didasarkan pada skala yang digunakan untuk pengolahan data,

dengan minimal mencapai 605 dengan tingkat skor A “Setuju/Sangat Puas” atau

berada pada interval antara 560 – 700.

Tabel 4.1.5 Skor Skala Kepuasan

Skor A (Sangat Puas)

B (Puas)

C (Cukup Puas)

D (Kurang Puas)

E (Tidak Puas)

IK Maksimal = 7 x 20 x 5 = 700

= 7 x 20 x 4 = 560

= 7 x 20 x 3 = 420

= 7 x 20 x 2 = 280

= 7 x 20 x 1 = 140

IK Minimal = 7 x 20 x 1 = 560

= 7 x 20 x 1 = 420

= 7 x 20 x 1 = 280

= 7 x 20 x 1 = 140

= 7 x 20 x 1 = 0

= 700 - 140 = 560

= 560 - 140 = 420

= 420 - 140 = 280

= 280 - 140 = 140

= 140 - 140 = 0

Interval 560 - 700 420 – 560 280 - 420 140 - 280 0 - 140 Sumber : Data diolah dari Teori Sugiyono, 2002:74

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 83: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

71  

IK Maks : R x PP x Ex Maks IK Min : R x PP x Ex Min Interval : IK Maks – IK Min Keterangan : IK Maks : Indeks Kepuasan Maksimal IK Min : Indeks Kepuasan Minimal Interval : Skala Skor pada setiap Penilaian level Kepuasan

Tabel 4.1.5.1 Rekapitulasi Perpsektif Learn & Growth No  Sub Perspektif  Nilai  Skor 

1  Pertukaran Karyawan (ETO)  C‐Cukup Baik  2,5 

2  Karyawan Pelatihan  D‐Tidak Baik  1,8 

3  Kehadiran Karyawan  C‐Cukup Baik  2,7 

4  Kecelakaan Kerja  A‐Sangat Baik  4,9 

5  Indek Kepuasan Karyawan  A‐Sangat Baik  4,5 

   Total     16,4 

   Nilai (Total Skor/4)  B‐Baik  4,0 

Sumber : Data dioalah dg Skala Likert 

Setelah dianalisa dan diakumulasikan dapat diketahui skor seluruh

perspektif Balanced Scorecard dengan ketentuan dari tabel berikut :

Tabel 4.1.5.2 Ketentuan Skor seluruh Perspektif

A = Sangat Baik B = Baik C = Cukup Baik D = Kurang Baik E = Tidak Baik

Sumber : Metode riset komunikasi, 2010

Maka dapat disajikan data hasil penelitian 4 perspektif Balanced Scorecard

sebagai berikut :

Nilai Rata‐rata Nilai

4,1 ‐ 5,0 A

3,1 ‐ 4,0 B

2,1 ‐ 3,0 C

1,1 ‐ 2,0 D

0,0 ‐ 1,0 E

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 84: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

72  

Tabel 4.1.5.3 Hasil Peneletian 4 Perspektif BSC

No  Perspektif Nilai Total 

BSC  Ket 

      Rata2       

1 Perpsektif Kinerja Keuangan  (4 Item) 

4,1  A  Sangat Baik 

2  Perspektif Pelanggan  (4 Item)  3,2  B  Baik 

3  Perspektif Bisnis  Internal (4 Item)  2,8  C  Cukup Baik 

4 Perspektif Learning & Growth  (5 Item) 

4,0  B  Baik 

   Jumlah  Skor 4 Perspektif  14,1    

   Total Skor Kinerja 4 Perspektif  BSC  3,3  B  BAIK 

Sumber : Data dioalah dg Skala Likert 

Tabel 4.1.5.4 Grafik Hasil Penelitian 4 Perspektif BSC

4.2 Hasil Penelitian Pendekatan Teori McClelland

4.2.1 Teori Motivasi McClelland aspek Kebutuhan Berprestasi

Hasil uji reabilitas untuk 19 pertanyaan dalam kuesioner Kebutuhan

Prestasi menghasilkan nilai cronbah’s alpha sebesar 1.000 ini menunjukkan

bahwa kuesioner sangat realible, apabila digunakan untuk mengukur kembali

objek yang sama maka hasil yang ditunjukkan relatif tidak berbeda, menunjukkan

lebih besar 0,3 (S. Sinulingga, 2011) setiap pengujian validitas statistik industri.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 85: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

73  

Standar minimal yang ditetapkan adalah didasarkan pada skala yang digunakan

untuk pengolahan data, dengan minimal mencapai 308 dengan tingkat skor C

“Cukup Baik” atau berada pada interval antara 266-399.

Tabel 4.2.1 Indeks Interval Skala Kepuasan

Skor A (Sangat Setuju)

B (Setuju)

C (Cukup Setuju)

D (Kurang Setuju)

E (Tidak Setuju)

IK Maksimal = 7 x 19 x 5 = 665

= 7 x 19 x 4 = 532

= 7 x 19 x 3 = 399

= 7 x 19 x 2 = 266

= 7 x 19 x 1 = 133

IK Minimal = 7 x 19 x 1 = 133

= 7 x 19 x 1 = 133

= 7 x 19 x 1 = 133

= 7 x 19 x 1 = 133

= 7 x 19 x 1 = 133

= 665 - 133 = 532

= 532 - 133 = 399

= 399 - 133 = 266

= 266 - 133 = 133

= 133 - 133 = 0

Interval 532 - 665 399 - 532 266 - 399 133 – 266 0 - 133 Sumber : Data diolah dari Teori Sugiyono, 2002:74

IK Maks : R x PP x Ex Maks IK Min : R x PP x Ex Min Interval : IK Maks – IK Min

Keterangan : IK Maks : Indeks Kepuasan Maksimal IK Min : Indeks Kepuasan Minimal Interval : Skala Skor pada setiap Penilaian level Kepuasan

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Motivasi Kebutuhan Pencapaian

Prestasi Karyawan BUMDes Berkah Abadi Unit BP-SPAM Tirto Adem adalah

Cukup Baik.

4.2.2 Teori Motivasi McClelland Kebutuhan Afiliasi

Dari hasil pengujian 18 pertanyaan pada Aspek Kebutuhan Afiliasi

menghasilkan Cronbach’s Alpha sebesar 0.997 ini menunjukkan bahwa kuesinoer

juga sangat realible, jika digunakan untuk mengukur ulang objek yang sama maka

hasilnya tidak akan berubah karena menunjukkan lebih besar dari batas minimal

0,3 pada setiap pengujian validitas statistik sektor industri. Standar minimal yang

ditetapkan adalah didasarkan pada skala yang digunakan untuk pengolahan data,

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 86: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

74  

dengan minimal mencapai 498 dengan tingkat skor B “Setuju” atau berada pada

interval antara 378 - 504.

Tabel 4.2.2 Indeks Interval Skala Kepuasan

Skor A (Sangat Setuju)

B (Setuju)

C (Cukup Setuju)

D (Kurang Setuju)

E (Tidak Setuju)

IK Maksimal = 7 x 18 x 5 = 630

= 7 x 18 x 4 = 504

= 7 x 18 x 3 = 378

= 7 x 18 x 2 = 252

= 7 x 18 x 1 = 126

IK Minimal = 7 x 18 x 1 = 126

= 7 x 18 x 1 = 126

= 7 x 18 x 1 = 126

= 7 x 18 x 1 = 126

= 7 x 18 x 1 = 126

= 630 - 126 = 504

= 504 - 126 = 378

= 378 - 126 = 252

= 252 - 126 = 126

= 126 - 126 = 0

Interval 504 - 630 378 - 504 252 - 378 126 - 252 0 - 126 Sumber : Data diolah dari Teori Sugiyono, 2002:74

IK Maks : R x PP x Ex Maks IK Min : R x PP x Ex Min Interval : IK Maks – IK Min

Keterangan : IK Maks : Indeks Kepuasan Maksimal IK Min : Indeks Kepuasan Minimal Interval : Skala Skor pada setiap Penilaian level Kepuasan

Sehingga Peneliti menyimpulkan bahwa Motivasi Kebutuhan Afiliasi

Karyawan BUMDes Berkah Abadi Unit BP-SPAM Tirto Adem adalah Baik.

4.2.3 Teori Motivasi McClelland Kebutuhan Berkuasa

Dari hasil pengujian 18 pertanyaan pada Aspek Kebutuhan Afiliasi

menghasilkan Cronbach’s Alpha sebesar 0.999 yakni lebih besar dari r Tabel

0,05% pada N18 0,468 ini menunjukkan bahwa kuesinoer juga sangat realible jika

digunakan untuk mengukur ulang objek yang sama maka hasilnya tidak akan

berubah. Standar minimal yang ditetapkan adalah didasarkan pada skala yang

digunakan untuk pengolahan data, dengan minimal mencapai 515 dengan tingkat

skor A “Sangat Setuju/Baik” atau berada pada interval antara 504 – 630.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 87: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

75  

Tabel 4.2.3 Indeks Interval Skala Kepuasan

Skor A (Sangat Setuju)

B (Setuju)

C (Cukup Setuju)

D (Kurang Setuju)

E (Tidak Setuju)

IK Maksimal = 7 x 18 x 5 = 630

= 7 x 18 x 4 = 504

= 7 x 18 x 3 = 378

= 7 x 18 x 2 = 252

= 7 x 18 x 1 = 126

IK Minimal = 7 x 18 x 1 = 126

= 7 x 18 x 1 = 126

= 7 x 18 x 1 = 126

= 7 x 18 x 1 = 126

= 7 x 18 x 1 = 126

= 630 - 126 = 504

= 504 - 126 = 378

= 378 - 126 = 252

= 252 - 126 = 126

= 126 - 126 = 0

Interval 504 - 630 378 - 504 252 - 378 126 - 252 0 - 126 Sumber : Data diolah dari Teori Sugiyono, 2002:74

IK Maks : R x PP x Ex Maks IK Min : R x PP x Ex Min Interval : IK Maks – IK Min

Keterangan : IK Maks : Indeks Kepuasan Maksimal IK Min : Indeks Kepuasan Minimal Interval : Skala Skor pada setiap Penilaian level Kepuasan

Sehingga Peneliti menyimpulkan bahwa Motivasi Kebutuhan Afiliasi

Karyawan BUMDes Berkah Abadi Unit BP-SPAM Tirto Adem adalah Baik.

4.3. Pembahasan Hasil Pendekatan Balanced Scorecard dengan Teori

Motivasi McClelland pada Kebutuhan Prestasi dan Afiliasi.

Seperti telah diuraikan dan dijelaskan pada Latar Belakang Bab I, bahwa

berdasarkan penelitian terdahulu menunjukkan Motivasi yang baik akan

berdampak korelatif dan berkaitan secara signifikan terhadap kinerja Perusahaan

ketika dihubungkan terlebih dahulu dengan adanya fakta kepuasan karyawan.

Pada penelitian ini dalam pendekatan Balanced Scorecard perspektif

Pembelajaran dan Pertumbuhan telah menunjukkan bahwa aspek Kepuasan

Karyawan mencapai 605 dengan tingkat skor A “Sangat Setuju/Sangat Puas”.

Sedangkan nilai dan skor pada Motivasi Kebutuhan Prestasi mencapai nilai Cukup

Baik. Motivasi Afiliasi mampu mencapai nilai Baik dan Motivasi berkuasa

mencapai nilai yang sangat Baik.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 88: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

76  

Oleh karena itu berdasarkan data hasil penelitian diatas maka Motivasi

Kebutuhan Prestasi, Afiliasi dan Berkuasa David McClelland terbukti menjadi

bagian pendukung strategis bagi keberhasilan BUMDes Berkah Abadi Unit Usaha

BP-SPAM Desa Wonogondo.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 89: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

77  

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 5.1.1 Kesimpulan Pendekatan Balanced Scorecard

1. Perspektif Kinerja Keuangan BUMDes Berkah Abadi unit BP-SPAM

memiliki nilai 4,1 yaitu Skor A – Sangat Baik.

2. Perspektif Pelanggan memiliki nilai 3,2 yaitu B-Baik.

3. Perspektif Bisnis Internal memiliki nilai 2,8 yaitu C-Cukup Baik

4. Perspektif Learning & Growth memiliki nilai 3,3 yaitu Skor B – Baik.

Kesimpulannya adalah Kinerja BUMDes Berkah Abadi unit BP-SPAM

Tirto Adem Desa Wonogondo, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan

adalah BAIK dengan skor rerata pada 4 Perspektif BSC adalah 3,3.

5.1.2 Kesimpulan Pendekatan Teori Motivasi McClelland

1. Motivasi Kebutuhan Pencapaian Prestasi menunjukkan hasil Cukup Baik

dengan skor 308 (pada skala interval olah data 266 - 399) dengan Skor C.

2. Motivasi Kebutuhan Afiliasi menunjukkan hasil yang baik dengan Skor

498 (pada skala interval olah data 266 - 399) dengan Skor B.

3. Motivasi Kebutuhan Berkuasa menunjukkan hasil yang sangat baik

dengan Skor 515 (pada skala interval olah data 504 - 630) dengan Skor A.

5.1.3 Kesimpulan Motivasi McClelland terhadap Pendekatan Balanced

Scorecard atas keberhasilan BUMDes Berkah Abadi Unit Usaha BP-

SPAM

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 90: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

78  

1. Kepuasan Karyawan pada Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Balanced Scorecard adalah Sangat Puas dengan skor 4,5.

2. Motivasi Kebutuhan Prestasi, Afiliasi dan Berkuasa karyawan adalah

Cukup Baik, Baik dan Sangat Baik dengan Skor C, B dan A.

Sehingga dari ayat 1 dan 2 diatas berdasarkan penelitian terdahulu adalah

sangat berhubungan erat, yakni faktor motivasi yang baik/bagus akan berdampak

positif terhadap kinerja dan keberhasilan usaha jika faktor kepuasan karyawan

terpenuhi.

5.1.4 Kesimpulan Akir

Kesimpulan diatas selain menunjukkan hasil kinerja yang positif, baik

dalam perspektif-nya masing-masing maupun hubungan antar kedua pendekatan,

juga menunjukkan bahwa kinerja Keuangan maupun non Keungan (SDM)

BUMDes Berkah Abadi sudah mampu menjawab Misi-strategi yang dicanangkan

khususnya pada :

1. Ayat 1 : Optimalisasi lembaga perekonomian desa untuk meningkatkan

sumber pendapatan asli desa dan warga masyarakat; dan

2. Ayat 2 : Memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat dan

meningkatkan kesempatan berusaha dalam mengurangi

pengangguran serta meningkatkan kesejahteraan warga

masyarakat miskin di desa Wonogondo;

Oleh karena itu, keberhasilan kinerja BUMDes Berkah Abadi unit BP-

SPAM Tirto Adem Desa Wonogondo dalam Kinerja Keuangan dan Kinerja Non-

Keuangan dapat dijadikan percontohan dan pembelajaran (Lesson Learned) bagi

semua pihak yang memerlukannya.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 91: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

79  

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran dalam rangka peningkatan

kinerja dimasa mendatang adalah sebagai berikut :

1. BUMDes Berkah Abadi unt BP-SPAM Tirto Adem melakukan perbaikan

kinerja akuisisi pelanggan (Customer Acquition) pada perspektif k pelanggan.

2. BUMDes Berkah Abadi unt BP-SPAM Tirto Adem melakukan perbaikan

perspektif Bisnis Internal pada kinerja waktu proses produksi dengan

meremajakan atau menambah alat produksi sehingga akan berdampak positif

terhadap aspek purna jual dan Manufacturing Cycle Eficiency yang selama 3

tahun terakhir trendnya relatif mengalami penurunan.

3. BUMDes Berkah Abadi unt BP-SPAM Tirto Adem melakukan perbaikan

perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth) pada

peningkatan pelatihan karyawan sehingga akan membantu meningkatkan

kualitas dan keahlian kerja diberbagai sektor.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 92: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

i  

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta: PT Rineka Cipta. Farmi Irham, 2013. Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi. Alfabet Bandung

2013. Hadi Sutrisno, 1997. Metodologi Research. Untuk Penulisan Paper, Skripsi.

Thesis, Desertasi. Yogyakarta, Andi Offiset. Hasibuan, H. Malayu S.P, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Bumi Aksara. Hanafi, M dan Halim A, 2003. Analisis Laporan Keuangan. Edisi. Revisi.

Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Hanafi, A. 1987. Memasyarakatkan Ide-Ide Baru. Surabaya:Usaha. Hermawan. A, 1996. Balanced Scorecard Sebagai Sarana Akuntansi Manajemen

Strategik. Jakarta IAI. Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan Nasional (2005) Kamus Besar Bahasa Indonesia karangan Suharso dan Ana Retnoningsih (2005) Kasmir, 2008. Analisis Laporan Keuangan. PT. Rajagrafindo Persada Jakarta. Lasito. 2002. Upaya Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembangunan Desa. Tesis. Jakarta: FISIP UI Mangkunegara, A.P. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Remaja Rosdakarya Bandung. Mirza Teuku, 1997, Balance Scorecard. Usahawan. Jakarta Mulyadi, 2001, Balanced Scorecard Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipat

ganda Kinerja Keuangan Perusahaan, Salemba Jakarta. Mulyani Sri, 2017. Buku Saku Dana Desa. Membangun Indonesia dari Pinggiran

dengan Memperkuat Daerah-daerah dan Desa dalam Kerangka Negara Kesatuan. Kementerian Republik Indonesia.

Noor, H.Faizal, 2007. Ekonomi Manajerial. Jakarta. Raja Grafindo Persada. Sawir, Agnes, 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan

Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 93: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

ii  

Setiawan. B, 1995. Metode Penelitian. Mandar Maju, Perpustakaan FE UNHAS Makassar.

Sukaria Sinulingga. S, 2011. Metode Penelitian. Sumatera Utara. USU Medan Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D (Bandung : Alfabeta, 2010). Sugiyono, 2010. Metode Peneletian Bisnis. (Alfabeta, Bandung) Suryana, 2003. Kewirausahaan. Pedoman Praktis dan Kiat Proses Menuju Sukses.

Jakarta : Salemba Empat. Suyanto, S. Dan Bakowatun, W.W, 1987. Memacu Masyarakat Berprestasi.

(Terjemahan). Jakarta: CV. Intermedia. McCleland, David C. 1976. The Projective Expresion of Needs. American. Psychological Association.Inc.

Syamsuddin, Lukman, 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan, PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta. Timpe A. Dale, 1992, Seri Ilmu dan Seni Manajemen Bisnis Kinerja-

Performance.. PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta Widjaja Amin, 2009, Konsep dan Kasus Balanced Scorecard, Harvarindo. Yuwono Sony, Sukarno Edy, Ichsan Muhammad, 2006. Petunjuk Praktis

Penyusunan Balanced Scorecard, Menuju Organisasi yang berfokus pada Strategi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2006.

Jurnal : Ariasta, GA dan Krisnadewi, KA, 2015. PenilaianKinerja PDAM Kota Denpasar

dan PDAM Kabupaten Badung Berbasis Balanced Scorecard. Burhanudin, AB, 2011. Analisa Kinerja Produktifitas dengan Metode Balanced

Scorecard pada PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara Pitriani Aprilia, 2014. Analisis Kinerja Melalui Balanced Scorecard (Studi Pada

Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau). FE-Universitas Maritime Raja Ali Haji. Tanjungpinang.

Ressa Andari, 2011. Pengaruh Kompetensi Pengusaha, Skala Usaha Dan Saluran.

Pemasaran Terhadap Keberhasilan Usaha (survey pada industri bawang goreng di kabupaten kuningan). Skripsi UPI Bandung.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 94: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

iii  

Regulasi : Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber

dari APBN Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Peraturan Pemerintah Nomor 16 tentang Pengembangan Sistim Penyediaan Air

Minum. (SPAM) Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air

dan Kualitas Pengendalian Pencemaran Air. Permendes Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengelolaan dan

Pembubaran BUMDES. Keputusan Menteri Kesahatan Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang

Syaratsyarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 7 Tahun 2008 tentang BUMDes Peraturan Desa Wonogondo Nomor Tahun 2009 tentang Pendirian BUMDes Surat Keputusan Kepala Desa Wonogondo Nomor Tahun 2009 tentang

Pengelola BUMDes Berkah Abadi Desa Wonogondo. Internet : (https://www.kaskus.co.id/thread/59b97e9f1854f744288b4573/peneliti-ugm--desa-belum-siap-kelola-bumdes/) (http://ekonomi.kompas.com/read/2017/03/27/185143526/). (http://ekonomi.kompas.com/read/2016/04/20/134134826/Tahun.Depan.Tiap.Desa.Dapat.Anggaran.di.Atas.Rp.1.Miliar (http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-analisis-rasio-keuangan-dan.html)

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 95: Tesis STIE Widya Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/347/1/162103382 RONI ASFAR SUSANTO.pdf · Lampiran 9 Rekapitulasi Skor Kuesioner Kepuasan Karyawan L&G

iv 

(http://jurnalmanajemen.petra.ac.id/index.php/man/article/view/17039) dan http://repository.unair.ac.id/42881/)

(http://www.mediaindonesia.com/read/detail/122587‐kualitas‐sdm‐indonesia‐

meningkat) 

(https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/09/14/world‐economic‐forum‐lansir‐

peringkat‐kualitas‐sdm‐dunia‐ini‐peringkat‐indonesia) 

(http://id.beritasatu.com/home/desa-kekurangan-sdm-pengelola-bumdes/158744)

(http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/index.php/2017/04/11/memperbaiki-daya-saing-indonesia/)

(https://www.wartaekonomi.co.id/read149220/daya-saing-umkm-indonesia-relatif-rendah.html) 

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at