tes perkusi

2
TES PERKUSI Uji ini memungkinkan seseorang mengevaluasi status periodonsium sekitar suatu gigi. Gigi diberi pukulan cepat dan tidak keras, mula-mula dengan jari dengan intensitas rendah, kemudian intensitas ditingkatkan dengan menggunakan tangkai suatu instrumen, untuk menentukan apakah gigi merasa sakit. Suatu respon sensitif yang berbeda dari gigi di sebelahnya biasanya menunjukkan adanya periodontitis. Walaupun perkusi adalah suatu cara sederhana menguji, tetapi dapat menyesatkan bila digunakan sebagai alat tunggal. Untuk menghilangkan bias pada pihak pasien, harus diubah rentetan gigi yang diperkusi pada tes yang berturut-turut. Sering juga arah pukulan harus diubah-ubah dari permukaan vertikal-oklusal ke permukaan bukal atau lingual mahkota masing-masing tonjol dipukul dengan urutan yang berbeda. Akhirnya sambil mengajukan pertanyaan kepada pasien mengenai rasa sakit gigi tertentu, klinisi akan memperoleh suatu respon yang lebih benar, bila pada waktu yang sama diperhatikan gerakan badan pasien, refleks respon rasa sakit, atau bahkan suatu respon yang tidak diucapkan. Jangan melakukan perkusi gigi sensitif melebihi toleransi pasien. Masalah ini dapat dihindari dengan melakukan tekanan ringan pada beberapa gigi sebelum melakukan perkusi.

Upload: melinda-putri-pratiwi

Post on 29-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tes Perkusi

TES PERKUSI

Uji ini memungkinkan seseorang mengevaluasi status periodonsium sekitar suatu gigi.

Gigi diberi pukulan cepat dan tidak keras, mula-mula dengan jari dengan intensitas rendah,

kemudian intensitas ditingkatkan dengan menggunakan tangkai suatu instrumen, untuk

menentukan apakah gigi merasa sakit. Suatu respon sensitif yang berbeda dari gigi di

sebelahnya biasanya menunjukkan adanya periodontitis. Walaupun perkusi adalah suatu cara

sederhana menguji, tetapi dapat menyesatkan bila digunakan sebagai alat tunggal. Untuk

menghilangkan bias pada pihak pasien, harus diubah rentetan gigi yang diperkusi pada tes

yang berturut-turut. Sering juga arah pukulan harus diubah-ubah dari permukaan vertikal-

oklusal ke permukaan bukal atau lingual mahkota masing-masing tonjol dipukul dengan

urutan yang berbeda. Akhirnya sambil mengajukan pertanyaan kepada pasien mengenai rasa

sakit gigi tertentu, klinisi akan memperoleh suatu respon yang lebih benar, bila pada waktu

yang sama diperhatikan gerakan badan pasien, refleks respon rasa sakit, atau bahkan suatu

respon yang tidak diucapkan. Jangan melakukan perkusi gigi sensitif melebihi toleransi

pasien. Masalah ini dapat dihindari dengan melakukan tekanan ringan pada beberapa gigi

sebelum melakukan perkusi.

Grossman IL, Oliet S, Rio CED. Ilmu endodontik dalam praktik. Ed.11. Jakarta :EGC, 1995