tes copy paste punya orang

6
handuk - Kaki diletakkan diatas bengkok berisi lysol 2% sehingga kuku tertampung dalam bengkok setelah dipotong menurut lengkung kuku - Untuk membuat permukaan kuku menjadi rata dan halus boleh dipakai kikir kuku - Setelah selesai pasien dikembalikan pada posisi semula - Alat-alat dibereskan dan perawat cuci tangan Yang perlu diperhatikan: - Keadaan umum pasien - Memotong kuku jangan sampai terlalu dalam, dan jangan sampai melukai pasien - Hati-hati untuk pasien DM 4. Oral hygiene a. Pengertian Oral hygiene merupakan tindakan membersihkan mulut sekaligus organ-organ yang ada didalamnya (gigi, lidah, platum, platum molle) pada anak maupun bayi, baik dikomunitas maupun pada anak yang sedang di rawat di rumah sakit. b. Indikasi - Untuk anak/bayi yang berada di komunitas : orang tua di anajurkan untuk merawat kebersihan mulut dan gigi anak/bayinya sedini mungkin dengan mengajarkan menyikat gigi secara teratur dengan memakai sikat gigi yag sesuai dengan umur anak dan memakai pasta gigi khusus untuk anak. - Untuk anak yang dirawat di rumah sakit : perawatan yang sama harus diberikan bagi anak di ars, terutama bagi anak yang menjalani tirah baring lama atau tidak sadar setelah menjalani oprasi. c. Kontraindikasi - Anak dengan post operasi labiopalatokizis - Anak dengan resiko aspirasi d. Tujuan Oral hygiene bertujuan untuk mencegah kerusakan pada gigi yang merupakan salah satu masalah utama pada anak-anak. e. Persiapan alat 1) Menggosok Gigi - Baki yang sudah dialasi

Upload: raja

Post on 09-Dec-2015

224 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sistem imun ialah semua mekanisme yang digunakan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya yang dapat menimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup. Respons imun adalah respons tubuh berupa suatu urutan kejadian yang kompleks terhadap antigen, untuk mengeliminasi antigen tersebut. Respons imun ini dapat melibatkan berbagai macam sel dan protein, terutama sel makrofag, sel limfosit, komplemen, dan sitokin yang saling berinteraksi secara kompleks. Imunitas mempunyai tiga fungsi utama :

TRANSCRIPT

Page 1: Tes Copy Paste Punya Orang

handuk-          Kaki diletakkan diatas bengkok berisi lysol 2% sehingga kuku tertampung dalam bengkok

setelah dipotong menurut lengkung kuku-          Untuk membuat permukaan kuku menjadi rata dan halus boleh dipakai kikir kuku-          Setelah selesai pasien dikembalikan pada posisi semula-          Alat-alat dibereskan dan perawat cuci tangan

Yang perlu diperhatikan:-          Keadaan umum pasien-          Memotong kuku jangan sampai terlalu dalam, dan jangan sampai melukai pasien-          Hati-hati untuk pasien DM

4.      Oral hygienea.       Pengertian

Oral hygiene merupakan tindakan membersihkan mulut sekaligus organ-organ yang ada didalamnya (gigi, lidah, platum, platum molle) pada anak maupun bayi, baik dikomunitas maupun pada anak yang sedang di rawat di rumah sakit.

b.      Indikasi-       Untuk anak/bayi yang berada di komunitas : orang tua di anajurkan untuk merawat kebersihan

mulut dan gigi anak/bayinya sedini mungkin dengan mengajarkan menyikat gigi secara teratur dengan memakai sikat gigi yag sesuai dengan umur anak dan memakai pasta gigi khusus untuk anak.

-       Untuk anak yang dirawat di rumah sakit : perawatan yang sama harus diberikan bagi anak di ars, terutama bagi anak yang menjalani tirah baring lama atau tidak sadar setelah menjalani oprasi.

c.       Kontraindikasi

-       Anak dengan post operasi labiopalatokizis

-       Anak dengan resiko aspirasi

d.      Tujuan

Oral hygiene bertujuan untuk mencegah kerusakan pada gigi yang merupakan salah satu masalah utama pada anak-anak.

e.       Persiapan alat

1)   Menggosok Gigi

-        Baki yang sudah dialasi

-        Sikat gigi kecil dengan buluh lebut, tangkai lurus

-        Pasta gigi berflouride khusus anak

-        Gelas berisi air hangat

-        Cairan pembilas berisi air hangat

-        Handuk kecil atau kain pengalas

-        Baskom

Page 2: Tes Copy Paste Punya Orang

-        Bengkok

-        Sarung tangan

2)   Oral Hygiene

-        Baki yang sudah dialasi

-        Kapas lidi

-        Kom berisis NaCL 0,9%

-        Cairan pembilas yang mengandung antiseptic

-        Spatel

-        Kain kasa

-        Bengkok

-        Sarung tangan

f.       Prosedur Kerja

1)   Pengkajian

a)    Mengidentifikasi klien

-        Cek perencanaan keperawatan

-        Kaji kesadaran klien

-        Kaji kemampuan klien

-        Kaji kerjasama klien

-        Kaji kerjasama orang tua

b)   Mengkaji keadaan mulut klien

-        Inspeksi apakah ada luka atau stomatitis

-        Inspeksi keadaan gigi (gigi palsu, gigi goyah)

-        Inspeksi keadaan gusi

-        Inspeksi keadaan bibir

-        Inspeksi mukosa mulut

2)   Persiapan alata)    Menggosok gigi-        Baki yang sudah dialasi

-        Sikat gigi kecil dengan buluh lebut, tangkai lurus

-        Pasta gigi berflouride khusus anak

-        Gelas berisi air hangat

-        Cairan pembilas berisi air hangat

-        Handuk kecil atau kain pengalas

-        Baskom

-        Bengkok

Page 3: Tes Copy Paste Punya Orang

-        Sarung tangan

b)   Oral hygiene-        Baki yang sudah dialasi

-        Kapas lidi

-        Kom berisis NaCL 0,9%

-        Cairan pembilas yang mengandung antiseptic

-        Spatel

-        Kain kasa

-        Bengkok

-        Sarung tangan

3)   Persiapan KLien-        Informasikan kepada klien dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan

-        Jaga privasi klein

4)   ImplementasiMenggosok Gigi

-        Tangan perawat dicuci sampai batas siku

-        Tinggikan tempat tidur pada posisi kerja ayang nyaman

-        Tinggikan kepala tempat tidur dan atur posisi klien dalam posisi mirirng

-        Letakkan handuk diatas dada dibawah dagu klien dan letakkan bengkok dekat dengan klien

-        Pasang sarung tangan

-        Oleskan pasta gigi pada sikat diatas baskom

-        Tuangkan sedikit air diatas pasta gigi

-        Pegang pastra gigi dengan sudut bulu 45 pada garis gusi. Sikat permukaan luar dan dalam dari gigi atas dan bawah dengan meyikat dari gusi ke mahkota setiap gigi

-        Bersihkan permukaan gigi geraham dengan memegang pundak klien, bulu sejajar dengan gigi dan sikat perlahan kebelakang dan kedepan.

-        Pegang sikat gigi pada sudut 45 derajat dan sikat permukaan dan samping lidah dengan lembut, Hindari merangsang refleks gag

-        Bantu klien untuk berkumur dengan cairan pencuci mulut/pembilas 2-3 kali

-        Singkirkan baskom dan bantu klien membersihkan mulutnya

-        Handuk dan pengalas di angkat

-        Posisi klien diataur kembali

-        Rapikan klien

Oral Hygiene

-        Tangan perawat di cuci sampai batas siku

Page 4: Tes Copy Paste Punya Orang

-        Posisi klien di ataur sesuai kondisi

-        Letakkan handuk diatas dada dibawah dagu klien dan letakkan bengkok duibawah dagu klien

-        Pasang sarung tangan

-        Ambil kapas lidi, basahi dengan larutan NaCL

-        Ambil spatel minta klien untuk membuka mulut, tempelkan spatel diatas lidah, bersihkan rongga, gigi, gusi, lidah dan bibir.

-        Ganti kapas lidi yang kotor, lakukan membersihkan area mulut hingga bersih

-        Jika telah bersih, anjurkan dan bantu klien untuk berkumur dengan mengunakan cairan antiseptic 2-3 kali

-        Bila klien tidak sadar olesi bibir klien dengan pelembab bibir

-        atur kembali posisi klien

-        Rapikan klien

5)   Evaluasi-        Perhatikan respon klien

-        Kebersihan gigi

6)   Dokumentasi-        Waktu

-        Tindakan yang dilakukan

-        Nama perawat yang melakukan tindakan,

Page 5: Tes Copy Paste Punya Orang

DAFTAR PUSTAKA

Arni. 2006. Skill Lab. Petunjuk Praktikum. Akper Makassar-YAPMA

Potter & Perry. 2005. Fundaental Keperawatan. EGC: Jakarta.

Sacharin, Rosa M. 1996. Prinsip Keperawatan Pediatrik. Edisi 2. Jakarta: EGC

Siswanto, H. 2010. Pendidikan Kesehatan Anak Usia Dini. Pustaka Rihama: Yogyakarta.

Tarwoto & Wartonah. 2011. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Edisi 4. Salemba Medika: Jakarta.

Wong, Dona L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Edisi 4. Jakarta: EGC