tertinggal baik dari sisi infrastruktur ataupun bahan ... · pulang dari pulau miangas ke...

1
PNS Terlibat di Pemilu Kada Seorang pegawai negeri sipil membangun posko kampanye di depan rumahnya untuk pasangan calon nomor urut 1, incumbent di Kabupaten Muaro Jambi. KRISTANTYO WISNUBROTO K EMENANGAN pa- sangan calon kepala daerah dalam pemi- lihan umum kepala daerah (pemilu kada) Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, dinilai tidak sah karena diwarnai kecurangan. Salah satu kecurang- an paling fatal ialah melibatkan pegawai negeri sipil (PNS). Hal itu diungkapkan saksi- saksi yang dihadirkan pemohon dalam sidang panel perselisihan hasil pemilihan umum yang dipimpin Hakim Konstitusi Achmad Sodiki, di Gedung Mah- kamah Konstitusi (MK) Jakarta, kemarin. Gugatan sengketa pemilu kada ini diajukan oleh lima pa- sangan calon yang kalah, yaitu Kamaludin Havis-Rizal Lubis, Masnah Busro-Ahmad Arifin, Asnawi-Idi Irwansyah, Raden Azis Muslim-Irwansyah, dan Muchtar Muis-Juariah. Mere- ka menyatakan telah terjadi kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif. Mereka pun keberatan atas rekapitulasi yang ditetapkan oleh KPU Ka- bupaten Muaro Jambi pada 15 April 2011. Kasni, saksi yang dihadirkan pemohon, mengaku ada seorang PNS yang membangun posko kampanye di depan rumahnya untuk pasangan calon nomor urut 1, Burhanuddin Mahir- Kemas Muhammad Fuad. “Dia itu PNS Kantor Bupati Muaro Jambi,” ujarnya men- jawab pertanyaan Hakim Konsti- tusi Achmad Fadlil Sumadi. Saksi lain, Ulfa Dwi H, me- ngaku melihat Gubernur Jambi Hasan Basri Agus beserta Ketua DPRD Provinsi Jambi meng- hadiri kampanye Burhanudin- Kemas di dekat rumahnya, di Sungai Bahar. “Gubernur memang tidak me- nyampaikan apa-apa, cuma ada orasi dari Ketua DPRD untuk mengajak masyarakat memilih pasangan calon nomor urut 1,” tukasnya. Hal senada diutarakan pula oleh saksi Sahrudin. Pada 9 Januari, ia melihat Gubernur Jambi beserta Ketua DPRD Jambi dalam deklarasi kandidat in- cumbent tersebut di lapangan terbuka, Desa Muaro Sebapo. “Dalam turnamen di lapangan garuda, saya lihat ada beberapa PNS beserta kades di situ. Turna- men bola kaki itu diadakan oleh kandidat nomor 1. Ada 9 orang PNS, di tribune belakang Burha- nudin. Di pinggir lapangan ada alat peraga kampanye seperti SIDANG SENGKETA PEMILU KADA: Hakim anggota Hamdan Zoelva (kanan) didampingi hakim ketua panel Akil Mochtar mengambil sumpah para saksi saat sidang perselisihan hasil pemilu kada Kabupaten Kuantan Singingi di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, kemarin. baliho dan umbul-umbul,” ujar Sahrudin dalam sidang panel yang diselenggarakan di lantai 4 Gedung MK itu. Selain itu, ada pula saksi yang menyebut ada penggunaan fasilitas pemerintah sebagai alat kampanye oleh pasangan Burha- nuddin-Kemas. Saksi Hendri mengatakan, pada 26 Maret 2011 dirinya melihat alat berat jenis gleder yang tengah memperbaiki jalan di Sungai Bahar. “Alat itu ditempeli stiker pasa- ngan Burhanuddin-Kemas. Saya lihat Kepala Dinas PU menga- wasi perbaikan jalan tersebut. Itu sudah masa kampanye,” ungkapnya. KPU berpihak Para pemohon menganggap KPU Muaro Jambi telah terlibat dalam usaha memenangkan kan- didat incumbent. Dalam pemilu kada tersebut, KPUD Muaro Jambi menetapkan Burhanuddin Mahir-Kemas Muhammad Fuad menang dengan perolehan suara sebanyak 76.224 atau 46,49%. Pihak termohon, KPUD Mua- ro Jambi, membantah semua tudingan itu. KPUD meminta MK untuk menolak gugatan pemohon karena dalil yang diajukan adalah asumsi sepihak tanpa dasar hukum. “Pelaksanaan pemilu kada tidak bertentangan dengan asas luber dan jurdil,” kata Syahlan Samosir, selaku kuasa hukum KPUD Muaro Jambi. (*/P-5) [email protected] Kapan Famili dari Filipina Pulang? S EJAK 1999, Glen, seorang anggota Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Kepulauan Talaud berhenti mengunjungi sanak saudara di Filipina. Padahal, pria berbadan gempal ini punya puluhan famili yang tinggal di negara tetangga itu. Glen yang berpangkat brigadir praktis hanya bisa berkomunikasi dengan keluarganya di Filipina via sambungan telepon. “Saya sudah tawarkan kepada mereka untuk pindah saja ke Indonesia. Hidup di Filipina itu lebih sulit dan kurang aman,” ujar Glen saat berbincang dengan Media Indonesia dalam perjalanan pulang dari Pulau Miangas ke Melonguane, Talaud, dengan KM Sangiang, Minggu (8/5). Pria ini mengaku sebagian leluhurnya berpindah dari Pulau Sanger ke Pulau Marore, salah satu gugusan Kepulauan Kawio di Laut Sulawesi yang hanya terpaut 2 jam penyeberangan laut dari kepulauan Filipina. Lambat laun, sebagian keluarga termasuk adik dari nenek Glen menetap di sana. Setelah masuk ke kepolisian, Glen tidak lagi mengunjungi keluarganya. Meski begitu, ia kadang berkomunikasi dengan beberapa sepupunya di sana. Satu atau dua sanak saudaranya terkadang mengunjungi Glen ke Manado. “Suami dari adik sepupu saya orang Filipina. Kalau dia memang menetap di sana dan sesekali kami bertemu di Manado karena suaminya bekerja sebagai nakhoda,” tuturnya. Lidah Glen yang fasih berbahasa Filipina membuat ia sering ditunjuk menjadi Achmad Sodiki, di Gedung Mah- kamah Konstitusi (MK) Jakarta, kemarin. Gugatan sengketa pemilu kada ini diajukan oleh lima pa- sangan calon yang kalah, yaitu Kamaludin Havis-Rizal Lubis, Masnah Busro-Ahmad Arifin, Asnawi-Idi Irwansyah, Raden Azis Muslim-Irwansyah, dan Muchtar Muis-Juariah. Mere- ka menyatakan telah terjadi kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif. Mereka pun keberatan atas rekapitulasi yang ditetapkan oleh KPU Ka- bupaten Muaro Jambi pada 15 April 2011. Kasni, saksi yang dihadirkan pemohon, mengaku ada seorang nyampaikan apa-apa, cuma ada orasi dari Ketua DPRD untuk mengajak masyarakat memilih pasangan calon nomor urut 1,” tukasnya. Hal senada diutarakan pula oleh saksi Sahrudin. Pada 9 Januari, ia melihat Gubernur Jambi beserta Ketua DPRD Jambi dalam deklarasi kandidat in- cumbent tersebut di lapangan terbuka, Desa Muaro Sebapo. “Dalam turnamen di lapangan garuda, saya lihat ada beberapa PNS beserta kades di situ. Turna- men bola kaki itu diadakan oleh kandidat nomor 1. Ada 9 orang PNS, di tribune belakang Burha- nudin. Di pinggir lapangan ada alat peraga kampanye seperti didat incumbent . Dalam pemilu kada tersebut, KPUD Muaro Jambi menetapkan Burhanuddin Mahir-Kemas Muhammad Fuad menang dengan perolehan suara sebanyak 76.224 atau 46,49%. Pihak termohon, KPUD Mua- ro Jambi, membantah semua tudingan itu. KPUD meminta MK untuk menolak gugatan pemohon karena dalil yang diajukan adalah asumsi sepihak tanpa dasar hukum. “Pelaksanaan pemilu kada tidak bertentangan dengan asas luber dan jurdil,” kata Syahlan Samosir, selaku kuasa hukum KPUD Muaro Jambi. (*/P-5) [email protected] Aquino itu bertandang ke Miangas dan melepas rindu. “Namun, mereka hanya bisa menetap satu minggu di Miangas,” tuturnya. Camat Miangas Yenny Pangaurian mengaku telah melihat data sekitar 4.000 warga keturunan Indonesia yang tinggal di Filipina. Ternyata sebagian dari mereka mengklaim diri sebagai penduduk Indonesia yang belum terdaftar. Yenny pun berjanji akan melakukan pendataan dan meminta kesediaan mereka kembali ke wilayah RI. (SZ/P-5) MI/USMAN ISKANDAR SELASA, 10 MEI 2011 5 P OLKAM ANTARA penerjemah bagi penangkap ikan ilegal yang tertangkap aparat Talaud. Menurut dia, sebagian besar dari yang tertangkap masih ada yang berhubungan darah dengan warga RI. Glen hanya satu dari ribuan warga Talaud yang bernasib serupa. Suryani, salah seorang warga Miangas, mengatakan hal serupa. Ia melihat masih banyak warga di tapal batas utara RI yang punya saudara di Filipina. Sekitar dua atau tiga minggu sekali, kerabat- kerabat dari negara yang dipimpin Benigno ‘Noynoy’ BOCAH MIANGAS: Seorang anak laki-laki berseragam SD di Pulau Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud, menatap KM Sangiang di dermaga, Minggu (8/5). Batas Utara RI-Filipina ini masih jauh tertinggal baik dari sisi infrastruktur ataupun bahan-bahan pokok.

Upload: phungduong

Post on 14-Jun-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PNS Terlibat di Pemilu KadaSeorang pegawai negeri sipil membangun posko kampanye di depan rumahnya untuk pasangan calon nomor urut 1, incumbent di Kabupaten Muaro Jambi.

KRISTANTYO WISNUBROTO

KEMENANGAN pa-sangan calon kepala daerah dalam pemi-lihan umum kepala

daerah (pemilu kada) Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, dinilai tidak sah karena diwarnai kecurangan. Salah satu kecurang-an paling fatal ialah melibatkan pegawai negeri sipil (PNS).

Hal itu diungkapkan saksi-saksi yang dihadirkan pemohon dalam sidang panel perselisihan hasil pemilihan umum yang dipimpin Hakim Konstitusi Achmad Sodiki, di Gedung Mah-kamah Konstitusi (MK) Jakarta, kemarin.

Gugatan sengketa pemilu kada ini diajukan oleh lima pa-sangan calon yang kalah, yaitu Kamaludin Havis-Rizal Lubis, Masnah Busro-Ahmad Arifin, Asnawi-Idi Irwansyah, Raden Azis Muslim-Irwansyah, dan Muchtar Muis-Juariah. Mere-ka menyatakan telah terjadi kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif. Mereka pun keberatan atas rekapitulasi yang ditetapkan oleh KPU Ka-bupaten Muaro Jambi pada 15 April 2011.

Kasni, saksi yang dihadirkan pemohon, mengaku ada seorang

PNS yang membangun posko kampanye di depan rumahnya untuk pasangan calon nomor urut 1, Burhanuddin Mahir-Kemas Muhammad Fuad.

“Dia itu PNS Kantor Bupati Muaro Jambi,” ujarnya men-jawab pertanyaan Hakim Konsti-tusi Achmad Fadlil Sumadi.

Saksi lain, Ulfa Dwi H, me-ngaku melihat Gubernur Jambi Hasan Basri Agus beserta Ketua DPRD Provinsi Jambi meng-hadiri kampanye Burhanudin-Kemas di dekat rumahnya, di Sungai Bahar.

“Gubernur memang tidak me-nyampaikan apa-apa, cuma ada orasi dari Ketua DPRD untuk mengajak masyarakat memilih pasangan calon nomor urut 1,” tukasnya.

Hal senada diutarakan pula oleh saksi Sahrudin. Pada 9 Januari, ia melihat Gubernur Jambi beserta Ketua DPRD Jambi dalam deklarasi kandidat in-cumbent tersebut di lapangan terbuka, Desa Muaro Sebapo.

“Dalam turnamen di lapangan garuda, saya lihat ada beberapa PNS beserta kades di situ. Turna-men bola kaki itu diadakan oleh kandidat nomor 1. Ada 9 orang PNS, di tribune belakang Burha-nudin. Di pinggir lapangan ada alat peraga kampanye seperti

SIDANG SENGKETA PEMILU KADA: Hakim anggota Hamdan Zoelva (kanan) didampingi hakim ketua panel Akil Mochtar mengambil sumpah para saksi saat sidang perselisihan hasil pemilu kada Kabupaten Kuantan Singingi di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, kemarin.

baliho dan umbul-umbul,” ujar Sahrudin dalam sidang panel yang diselenggarakan di lantai 4 Gedung MK itu.

Selain itu, ada pula saksi yang menyebut ada penggunaan fasilitas pemerintah sebagai alat kampanye oleh pasangan Burha-nuddin-Kemas. Saksi Hendri mengatakan, pada 26 Maret 2011 dirinya melihat alat berat jenis gleder yang tengah memperbaiki jalan di Sungai Bahar.

“Alat itu ditempeli stiker pasa-ngan Burhanuddin-Kemas. Saya lihat Kepala Dinas PU menga-wasi perbaikan jalan tersebut. Itu sudah masa kampanye,” ungkapnya.

KPU berpihakPara pemohon menganggap

KPU Muaro Jambi telah terlibat dalam usaha memenangkan kan-didat incumbent. Dalam pemilu kada tersebut, KPUD Muaro Jambi menetapkan Burhanuddin Mahir-Kemas Muhammad Fuad menang dengan perolehan suara sebanyak 76.224 atau 46,49%.

Pihak termohon, KPUD Mua-ro Jambi, membantah semua tudingan itu. KPUD meminta MK untuk menolak gugatan pemohon karena dalil yang diajukan adalah asumsi sepihak tanpa dasar hukum.

“Pelaksanaan pemilu kada tidak bertentangan dengan asas luber dan jurdil,” kata Syahlan Samosir, selaku kuasa hukum KPUD Muaro Jambi. (*/P-5)

[email protected]

Kapan Famili dari Filipina Pulang?

SEJAK 1999, Glen, seorang anggota Kepolisian Resor (Polres)

Kabupaten Kepulauan Talaud berhenti mengunjungi sanak saudara di Filipina. Padahal, pria berbadan gempal ini punya puluhan famili yang tinggal di negara tetangga itu. Glen yang berpangkat brigadir praktis hanya bisa berkomunikasi dengan keluarganya di Filipina via sambungan telepon.

“Saya sudah tawarkan kepada mereka untuk pindah saja ke Indonesia. Hidup di Filipina itu lebih sulit dan

kurang aman,” ujar Glen saat berbincang dengan Media Indonesia dalam perjalanan pulang dari Pulau Miangas ke Melonguane, Talaud, dengan KM Sangiang, Minggu (8/5).

Pria ini mengaku sebagian leluhurnya berpindah dari Pulau Sanger ke Pulau Marore, salah satu gugusan Kepulauan Kawio di Laut Sulawesi yang hanya terpaut 2 jam penyeberangan laut dari kepulauan Filipina. Lambat laun, sebagian keluarga termasuk adik dari nenek Glen menetap di sana.

Setelah masuk ke

kepolisian, Glen tidak lagi mengunjungi keluarganya. Meski begitu, ia kadang berkomunikasi dengan beberapa sepupunya di sana. Satu atau dua sanak saudaranya terkadang mengunjungi Glen ke Manado. “Suami dari adik sepupu saya orang Filipina. Kalau dia memang menetap di sana dan sesekali kami bertemu di Manado karena suaminya bekerja sebagai nakhoda,” tuturnya.

Lidah Glen yang fasih berbahasa Filipina membuat ia sering ditunjuk menjadi

Achmad Sodiki, di Gedung Mah-kamah Konstitusi (MK) Jakarta, kemarin.

Gugatan sengketa pemilu kada ini diajukan oleh lima pa-sangan calon yang kalah, yaitu Kamaludin Havis-Rizal Lubis, Masnah Busro-Ahmad Arifin, Asnawi-Idi Irwansyah, Raden Azis Muslim-Irwansyah, dan Muchtar Muis-Juariah. Mere-ka menyatakan telah terjadi kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif. Mereka pun keberatan atas rekapitulasi yang ditetapkan oleh KPU Ka-bupaten Muaro Jambi pada 15 April 2011.

Kasni, saksi yang dihadirkan pemohon, mengaku ada seorang

nyampaikan apa-apa, cuma ada orasi dari Ketua DPRD untuk mengajak masyarakat memilih pasangan calon nomor urut 1,” tukasnya.

Hal senada diutarakan pula oleh saksi Sahrudin. Pada 9 Januari, ia melihat Gubernur Jambi beserta Ketua DPRD Jambi dalam deklarasi kandidat in-cumbent tersebut di lapangan terbuka, Desa Muaro Sebapo.

“Dalam turnamen di lapangan garuda, saya lihat ada beberapa PNS beserta kades di situ. Turna-men bola kaki itu diadakan oleh kandidat nomor 1. Ada 9 orang PNS, di tribune belakang Burha-nudin. Di pinggir lapangan ada alat peraga kampanye seperti

didat incumbent. Dalam pemilu kada tersebut, KPUD Muaro Jambi menetapkan Burhanuddin Mahir-Kemas Muhammad Fuad menang dengan perolehan suara sebanyak 76.224 atau 46,49%.

Pihak termohon, KPUD Mua-ro Jambi, membantah semua tudingan itu. KPUD meminta MK untuk menolak gugatan pemohon karena dalil yang diajukan adalah asumsi sepihak tanpa dasar hukum.

“Pelaksanaan pemilu kada tidak bertentangan dengan asas luber dan jurdil,” kata Syahlan Samosir, selaku kuasa hukum KPUD Muaro Jambi. (*/P-5)

[email protected]

Aquino itu bertandang ke Miangas dan melepas rindu.

“Namun, mereka hanya bisa menetap satu minggu di Miangas,” tuturnya.

Camat Miangas Yenny Pangaurian mengaku telah melihat data sekitar 4.000 warga keturunan Indonesia yang tinggal di Filipina. Ternyata sebagian dari mereka mengklaim diri sebagai penduduk Indonesia yang belum terdaftar. Yenny pun berjanji akan melakukan pendataan dan meminta kesediaan mereka kembali ke wilayah RI. (SZ/P-5)

MI/USMAN ISKANDAR

SELASA, 10 MEI 2011 5POLKAM

ANTARA

penerjemah bagi penangkap ikan ilegal yang tertangkap aparat Talaud. Menurut dia, sebagian besar dari yang tertangkap masih ada yang berhubungan darah dengan warga RI.

Glen hanya satu dari ribuan warga Talaud yang bernasib serupa. Suryani, salah seorang warga Miangas, mengatakan hal serupa. Ia melihat masih banyak warga di tapal batas utara RI yang punya saudara di Filipina. Sekitar dua atau tiga minggu sekali, kerabat-kerabat dari negara yang dipimpin Benigno ‘Noynoy’

BOCAH MIANGAS: Seorang anak laki-laki berseragam SD di Pulau Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud, menatap KM Sangiang di dermaga, Minggu (8/5). Batas Utara RI-Filipina ini masih jauh tertinggal baik dari sisi infrastruktur ataupun bahan-bahan pokok.