terapi cairan slide

22
Terapi cairan Terapi cairan SARTIKA HARSA 0507101050050 SHALAHUDDIN 0507101010039 Dosen pembimbing: Dr.Fachrul Jamal,Sp.An-KIC

Upload: neurosteamer

Post on 01-Dec-2015

43 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

terapi cairan

TRANSCRIPT

Terapi cairan Terapi cairan

SARTIKA HARSA 0507101050050

SHALAHUDDIN 0507101010039

Dosen pembimbing:

Dr.Fachrul Jamal,Sp.An-KIC

Definisi

0Terapi cairan adalah penggantian kehilangan cairan untuk memenuhi kebutuhan air, elektrolit dan nutrisi.

0Tujuan : untuk membantu tubuh mendapatkan kembali keseimbangan normal dan pulihnya perfusi ke jaringan, oksigenasi sel, dengan demikian akan mengurangi iskemia jaringan dan kemungkinan kegagalan organ.

Fisiologi cairan tubuh

0Cairan tubuh didistribusikan ke dalam 2 kompartemen utama, yaitu kompartemen intraselular dan ekstraseluler serta 1 kompartemen tambahan (kompartemen transelular).

0 Cairan dapat berpindah-pindah secara bebas sampai terjadi keseimbangan sehingga konsentrasi zat-zat terlarut dalam nilai osmolaritas di kedua kompartemen utama dipertahankan sama

Fisiologi cairan tubuh0 Jumlah cairan/air tubuh total atau Total Body Water (TWB)

adalah 60% x berat badan, terdiri dari cairan intrasel (ICF) 40% dan cairan ekstrasel (ECF) 20%.

0Cairan ekstrasel terdiri dari cairan interstitial (ICF) 15% dan cairan intravaskular (IVF) 5% x berat badan. Cairan intravaskular (5%BB) adalah plasma sel darah merah 3%. Jadi terdapat darah 8% BB atau kira-kira sama dengan 65-70 ml/kg berat badan pada laki-laki dan 55-65 ml/kg pada wanita.

0Total cairan tubuh bervariasi menurut umur, berat badan dan jenis kelamin

Fungsi cairan tubuhCairan tubuh (air & zat-zat yg terlarut di dalamnya) berfungsi:

0-  Pengangkutan zat – zat makanan ke semua sel tubuh0-  Pengeluaran bahan sisa dari dalam tubuh, melalui : urin, tinja, keringat & uap air pernafasan

0 Jumlah cairan yg masuk & keluar dlm 24 jam relatif sama.

M a s u k  :                                      K e l u a r :0 -Minuman (800-1700ml)     – Urin (600-1600 ml)0 - Makanan (500-1000 ml)       – Tinja (50-200 ml)0 - Hasil oksidasi (200-300 ml )  – Keringat/ paru

(850-1200 ml)

Bahan yang terlarut di dalam cairan tubuh

1. Elektrolit

0 Elektrolit ialah molekul yang pecah menjadi partikel bermuatan listrik yaitu kation dan anion, yang dinyatakan dalam mEq/I cairan. Tiap kompartemen mempunyai komposisi elektrolit tersendiri.

0 Komposisi elektrolit plasma dan interstisial hampir sama, kecuali didalam interstisial tidak mengandung protein.

2. Non elektrolit

0Non elektrolit ialah molekul yang tetap, tidak berubah menjadi partikel-partikel, terdiri dari dekstrosa, ureum dan kreatinin.

Mekanisme utama pengaturan cairan tubuh

1. Pengaturan osmoler 0 Pengaturan osmoler ada 2 yaitu sistem osmoreseptor

ADH dan sistem renin aldosteron

2. Pengaturan non osmoler0 Semua respon hemodinamik akan mempengaruhi reflek

kardiovaskuler, yang juga akan mengatur volume cairan dan pengeluaran urin

Kebutuhan air dan elektrolitPada orang dewasa kebutuhan air dan elektrolit setiap hari adalah sebagai berikut :

30-35 ml/kg. Kenaikan suhu 1°C ditambah 10-15%

Pada anak sesuai berat badan :0 0-10 kg : 100 ml/kgBB010-20 kg : 1000 ml + 50 ml/kg diatas 10 kg0> 20 kg : 1500 ml + 20 ml/kg diatas 20 kg (UI)

Macam cairan intravena0 . Berdasarkan fungsinya cairan dapat dikelompokkan

menjadi :

1. Cairan pemeliharaan

2. Cairan pengganti

3. Cairan khusus

Cairan juga dibagi menjadi :

1.Kristaloid

2.Koloid

Perbedaan cairan koloid dan kristaloid

  Kristaloid Koloid

Efek volume intravaskuler

 

Efek volume interstisial

DO2 sistemik

-

 

Lebih baik

-

Lebih baik (efisien, volume lebih kecil, menetap lebih lama

-

Lebih tinggi

Sembab paru Keduanya sama-sama potensial menyebabkan sembab paru

Sembab perifer

Koagulopati

Aliran urine

Reaksi-reaksi

Harga

Sering

-

Lebih besar

Tidak ada

Murah

Jarang

Dekstran > kanji hidroksi etil

GFR menurun

Jarang

Albumin mahal, lainnya sedang

Penatalaksanaan Terapi Cairan Perioperatif

1. Cairan pra operatifStatus cairan harus dinilai dan dikoreksi sebelum dilakukannya

induksi anestesi untuk mengurangi perubahan kardiovaskuler dekompensasi akut.

Penilaian status cairan ini didapat dari ; anamnesa, Pemeriksaan fisik, laboratorium

Cairan praoperatif

Defisit cairan dapat diperkirakan dari berat-ringannya dehidrasi yang terjadi. Terdiri dari 3 fase:

1.Fase awal

2. Fase moderat

3. Fase lanjut/dehidrasi berat

2. Cairan intraoperatif0Terapi cairan intra operatif meliputi kebutuhan dasar

cairan dan penggantian sisa defisit pra operasi ditambah cairan yang hilang selama operasi.

0Pemilihan jenis cairan intravena tergantung pada prosedur pembedahan dan perkiraan jumlah perdarahan

0Berdasarkan beratnya trauma pembedahan, dikenal pemberian cairan pada trauma ringan, sedang dan berat.

Cairan intraoperatif1. Pada pembedahan dengan trauma ringan diberikan cairan 2 ml/kg BB/jam untuk kebutuhan dasar ditambah 4 ml/kg BB/jam sebagai pengganti akibat trauma pembedahan.

2. Cairan pengganti akibat trauma pembedahan sedang diberikan 6 ml/kg BB/jam

3. Cairan pengganti akibat trauma pembedahan berat diberikan 8 ml/kg BB/jam.

0Cairan pengganti akibat trauma pembedahan pada anak, untuk trauma pembedahan ringan 2 ml/kg BB/jam, sedang 4 ml/kgBB/jam dan berat 6 ml/kgBB/jam.

Cairan intraoperatifA. Penggantian cairan akibat perdarahan

Berdasar berat-ringannya perdarahan :

Perdarahan ringan, perdarahan sampai 10% EBV, 10 – 15%, cukup diganti dengan cairan elektrolit.

Perdarahan sedang, perdarahan 10 – 20% EBV, 15 – 30%, dapat diganti dengan cairan kristaloid dan koloid.

Perdarahan berat, perdarahan 20 – 50% EBV, > 30%, harus diganti dengan transfusi darah.

Terapi Cairan Paska Bedah

Terapi cairan paska bedah ditujukan untuk :

0a. Memenuhi kebutuhan air, elektrolit dan nutrisi.0b. Mengganti kehilangan cairan pada masa paska bedah (cairan lambung, febris).0c. Melanjutkan penggantian defisit prabedah dan selama pembedahan.0d. Koreksi gangguan keseimbangan karena terapi cairan.

Perhitungan cairan perioperative.

0MO = 10 kg pertama x 4; 10 kg kedua x 2; 10 kg ketiga x 1), terapi cairan pengganti puasa (PP = lama puasa dalam jam x MO), terapi cairan pengganti stress operasi (SO) tergantung dari tingkatan operasi (operasi kecil = 2-4 ml/kgBB, operasi sedang = 4-6 ml/kgBB, operasi besar = 6-8 ml/kgBB). Sehingga dapat dihitung kebutuhan cairan pengganti pada jam I = ½ PP + MO + SO, jam kedua = ¼ PP + MO + SO, dan jam ketiga = ¼ PP + MO + SO

Perhitungan cairan perioperative.

Berdasarkan penjelasan di atas,kebutuhan cairan basal (rutin,rumatan) ialah :

04 ml/KgBB/jam untuk berat badan 10 Kg pertama02 ml/kg BB/jam tambahkan untuk berat badan 10 Kg ke dua0 1 ml/kg BB/jam tambahkan untuk sisa berat badan

Perhitungan cairan perioperative.

Pembedahan akan menyebabkan cairan pindah ke ruang ke tiga,ke ruang peritoneum, ke luar tubuh.untuk menggantinya tergantung besar kecilnya pembedahan :

06-8 ml/kgBB untuk bedah besar04-6 ml/kgBB untuk bedah sedang 02-4 ml/kg BB untuk bedah kecil