terapi anak bermain

Upload: rimayunike

Post on 07-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

TERAPI ANAK BERMAIN

TRANSCRIPT

TERAPI ANAK BERMAINMEMBUAT VAS BUNGA PADA ANAK USIA SEKOLAH (6 12 Tahun)

Disusun Oleh :

AKADEMI KEPERAWATAN YAYASAN RUMAH SAKIT JAKARTAJAKARTA2014

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangBermain merupakan keinginan dalam mengatasi konflik dari anak yang tidak disadari serta dialami dengan suatu kepuasan. Bermain merupakan saran bagi anak anak untuk mengenal lingkungan kehidupannya. Pada saat bermain, anak anak mencobakan gagasan gagasan mereka, bertanya serta mempertanyakan berbagai persoalan dan memperoleh jawaban atas persoalan persoalan mereka. Melalui permainan menyusun balok misalnya anak bagaimana balok besar menopang balok kecil. Mereka belajar konsep bagaimana hal hal yang lebih besar mampu menopang hal hal yang kecil.Anak syang sakit dirumah sakit umumnya mengalami krisis dikarenakan perubahan lingkungan yang terjadi pada dirinya. Krisis tersebut dapat mempengaruhi beberapa faktor seperti usia perkembangan anak, pengalaman masa lalu tentang penyakit, ancaman perawatan. Saat dirawat dirumah sakit anak usia sekolah dapat mengalami kecemasan karena dirinya merasakan adanya perpisahan dengan sekolah, teman sebaya, dan orang tua, kehilangan kontrol pada keterampilan sebelumnya, cidera tubuh yang nyeri. Reaksi yang mungkin terjadi adalah tingkah laku protes, bosan, kesepian, frustasi, menarik diri dan mencari informasi. Stress yang dialami seorang anak dirawat dirumah sakit perlu mendapatkan perhatian dan pemecahannya agar saat dirawat seorang anak mengetahui dan kooperatif menghadapi permasalahannya yang terjadi saat dirawat. Salah satu cara untuk menghadapi permasalahan tersebut adalah bermain dengan tujuan mengurangi rasa sakit akibat tindakan invasif yang diterima.

B. Tujuana. Tujuan UmumAnak mampu mengembangkan daya kognitif, afektif, psikomotor, dan kreatif sesuai dengan tingkatan anak sekolah dan pra sekolah.b. Tujuan Khusus Setelah mengikuti program bermain diharapkan dapat meningkatkan perkembangan sensorik motorik. Meningkatkan perkembangan intelektual atau kognitif anak usia sekolah. Meningkatkan perkembangan kreatifitas dan daya imajinasi anak usia sekolah.

C. Sistematika PenulisanBab 1 pendahuluan meliputi latar belakang, tujuan umum, dan khusus, serta sistematika penulisan, Bab 2 landasan teori meliputi konsep tumbuh kembang anak terdiri dari pengertian tumbuh kembang, faktor faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, tahapan perkembangan anak menurut umur, kemampuan anak sesuai perkembangan, konsep bermain terdiri dari pengertian, tipe dan tujuan bermain, fungsi bermain pada anak, klasifikasi bermain, macam macam permainan, alat permainan, edukatif (APE) jenis alat permainan berdasarkan kelompok umur, metode bermain dan program bermain. Bab 3 penutup meliputi kesimpulan dan saran.

BAB IILANDASAN TEORI

A. Konsep Dasar Bermaina. Pengertian BermainBermain adalah salah satu aktivitas yang paling menyenangkan, kesenangan akan bermain selalu ada pada setiap orang tua tanpa memandang usia baik tua maupun muda. Siapapun bisa bermain dengan fasilitas dan alat sedeharna ataupun dengan alat yang komplit dari lengkap. Bermain merupakan upaya manusia untuk mengeluarkan ekspresi dalam dirinya dengan cara membuat dirinya senang dan nyaman. (Fertobhanes, 2006)Bermain adalah cara alamiah bagi anak untuk menungkapkan konflik dalam dirinya yang didasari (Miller B.F dan Keane)Bermain adalah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan sendiri untuk memperoleh kesenangan (Foster)Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau mempraktikan keterampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif, mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa. Sebagai suatu aktivitas yang memberikan stimulasi dalam kemampuan keterampilan, kognitif, dan afektifnya maka sepatutnya diperlukan suatu bimbingan, mengingat bermain adalah suatu kebutuhan bagi dirinya sebagaimana kebutuhan lainnya seperti kebutuhan makan, kebutuhan rasa aman, kebutuhan kasih sayang dan lain lain. Sebagai kebutuhan sebaiknya perlu juga diperhatikan secara cermatbukan hanya dijadikan mengisi kesibukan atau mengisi waktu luang. Bagi orang tuan bermain pada anak harus selalu diperhatikan sebagaimana memperhatikan terhadap pemenuhan kebutuhan lainnya. Dengan bermain anak akan selalu mengenal dunia, mampu mengembangkan kematangan dari fisik, emosional, dan mental sehingga akan membuat anak tumbug menjadi anak yang kreatif, cerdas dan penuh inovatif. Banyak ditemukan anak pada masa tumbuh kembang mengalami perlambatan yang dapat disebabkan kurangnya pemenuhan kebutuhan diri anak termasuk didalamnya adalah kebutuhan bermain yang harusnya masa tersebut adalah masa bermain yang diharapkan sebaiknya tidak digunakan untuk dijadikan alat mencari uang.Perhatian selama proses bermain pada anak sangat penting mengingat dalam proses bermain dapat ditemukan kekurangan dari kebutuhan bermain seperti kreativitas anak, perkembangan mentak dan emosional yang harus diarahkan agar sesuai dengan kematangan perkembangan. Anak yang mendapatkan atau terpenuhinya kebutuhan bermain dapat terlihat pula pada pola perkembangan. (Alimul, Aziz. 2008)

B. Tipe dan Tujuan BermainGibbon dan Boren mendeskripsikan 3 tipe permainan yang bermanfaat untuk mengurangu rasa stress yaitu:1. Bermain rekreasi atau bermain dengan tujuan bersenang senang yaitu bermain spontan yang tidak terstuktur.2. Bermain terapetik yaitu bila orang dewasa menstruktur aktivitas untuk tujuan tertentu, biasanya sebelum atau sesudah pengobatan.3. Bermain dengan tujuan tercapai yaitu bermain yang bertujuan meninterprestasikan permainan anak yang rekomendasikan intervensi yang sesuai. Tipe permainan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman pada anak menyelesaikan konflik internal dan tipe ini merupakan komponen penting pendekatam psikososial untuk merawat anak.Perhatian dari orang tua pun merupakan faktor penting yang harus diberikan untuk memotivasi anak. Hal hal yang perlu diberikan sebagai orang tua antara lain adalah:1. Memberikan dukungan, dukungan yang positif dapat berupa menjaga anak di rumah sakit, mendampingi anak saat diperiksa tenaga medis, atau memberikan beberapa treatment pengobatan. Yang tidak kalah penting adalah memberikan sentuhan yang lembut seperti pelukan atau mengelus anak saat si anak merasa kesakitan.2. Bersikap optimis dan tidak menampakan kecemasan pada anaknya, orang tua yang menampakan wajah ceria meski beban yang ditanggungnya cukup berat akan membuat anak bersikap tabah dan ceria dalam menghadapi kondisi sakitnya.3. Menanamkan pengertian bahwa proses pengobatan dan perawatn dirumah skait adalah proses menuju kesembuhan, orang tua perlu mengingatkan anak dan memberikan pengertian bahwa dokter atau perawat adalah orang yang menolongnya akan sembuh.

C. Fungsi bermain pada anakSebelum memberikan berbagai jenis permainan pada anak, maka orang tua seharusnya mengetahui maksud dan tujuan permainan agar anak yang akan diberikan, aar diketahui perkembangan anak lebih lanjut, mengingat anak memilliki berbagai masa dalam tumbuh kembang yang membutuhkan stimulasi dalam mencapai puncaknya seperti masa kritis, optimal, dam sensitif. Beberapa fungsi bermain pada anak diantaranya:1. Membantu perkembangan sensorik dan motorikFungsi bermain ini alah dapat dilakukan dengan melakukan rangsangan pada sensorik dan motorik melaui rangsangan ini aktifitas anak dapat mengeksplorasikan alam sekitarnya sebagai contoh bayi dapat dilakukan dengan rangsangan taktil, audio, dan visual melalui rangsangan ini perkembangan sensorik dan motorik akan meningkat. Hal tersebut dapat dicontohkan sejak lahir anak yang telah dikenalkan atau dirangsang visualnya maka anak tersebut visualnya akan lebih menonjol seperti lebih cepat mengenal sesuatu yang baru dilihatnya.2. Membantu perkembangan kognitifPerkembangan kognitif dapat dirangsang melalui permaian. Hal ini dapat terlihat pada saat anak bermain maka anak akan mencoba melakukan komunikasi dengan bahasa anak dan mampu memahami objek permainan seperti dunia tempat tinggal mampu membedakan khayalan atau kenyataan, mampu belajar warna, memahami bentuk dan ukuran dan berbagai manfaat benda.3. Meningkatnkan sosialisasi anak.Proses sosialisasi anaka dapt dimulai dari suatu permainan sebagai contoh bayi akan merasa senang apabila ada teman sebaya nya teman yang sama didunianya.

4. Meningkatkan kreativitasBermain juga dapat berfungsi sebagai peningkatan kreativitas dimana anak mulai menciptakan sesuati dari permaian sehingga anak akan lebih kreatif.5. Mempunyai nilai terapeutikBermain dapat memberikan nilai teraupetik karena menjadikan anak menjadi lebih nyaman dan senang menghindarkan stress.

D. Macam macam permainanDalam permainan kita mengenal beberapa sifat bermain pada anak diantaranya bersidat pasif, sifat demikian akan memberikan jenis permainan yang berbeda dikatakan bermain aktif jika anak berperan secara aktif dalam permainan, selalu memberikan rangsangan dan melaksanakannya akan tetapi jika sifat bermain tersebut adalah pasif maka anak akan memberikan respon secara pasif terhadap permainan dan orang tua atau lingkungan yang memberikan respons secara aktif, macam macam permaian adalah :1. Usia pra sekolaha. Bermain aktifPada permainan ini anak akan berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi: Bermain mengamati atau menyelidiki (exploratory play)Perhatikan pertama anak pada alat bermain apakah bunyi, mencium, mengocok ngocok. Bermain konstruksi (Construction Play)Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok balok menjadi rumah rumahan. Bermain fisikMisalnya bermian bola, bermain tali, dll.b. Bermain pasifPada permianan ini anak bermain pasif antara laim dengan melihat dan mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bermain secara aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan atau keletihannya.Contoh : melihat gambar, mendengarkan cerita, menonton tv yang sifatnya edukasi.Biasanya, dalam permainan kadang ada kegiatan bermain yang dicapai keseimbangan dalam bermain yaitu diantara nya sebagai berikut ini:1. Kesehatan anak menurun2. Tidak ada variasi alat permainan3. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya4. Tidak mempunyai teman berlebih.

E. Alat permainan edukatifMerupakan alat permanian yang dapat memberikan fungsi permainan secara optimal dan perkembangan anak, dimana melalui alat permainan ini anak akan selalu dapat mengembangkan kemampuan fisiknya, bahasa, kemampuan kognitifnya, dan adaptasi, sosialnya. Dalam mencapai fungsi perkembangan secara optimal maka alat permaian ini harus aman, ukurannya sesuai dengan usia anak, modelnya jelas, menarik sederhana dan tidak mudah rusak.Dalam penggunaan alat permainan edukatif ini banyak dijumpai pada masyarakat kurang memahami jenis permaian karena orang tua banyak membeli permainan tanpa memperdulikan jenis kegunaan yang mamou mengembangkan askep tersebut, sehingga terkadang harganya mahal tetapi tidak sesuai dengan uumur dan tipe permainannya.Untuk mengetahui alat permainan edukatif ada beberapa contoh jenis permainan yang dapat mengembangkan secara edukatif seperti permainan sepeda roda tiga atau dua, permainan bola, buku cerita, puzzle, boneka, pensil warna dsb.

F. Jenis alat permainan berdasarkan kelompok umur1. Usia prasekolahAlat permainannya :a. Alat olahragab. Alat masakc. Alat menghitungd. Sepeda roda tigae. Boneka bonekaf. Mobil mobilan2. Usia sekolahJenis permainannyaa. Pada anak laku laki: Mekanikb. Pada anak perempuan : Dengan peran ibu ibuan3. Usia Praremaja (yang dilakukan oleh kelompok)Karakteristik permainannya adalah permainan intelektual, membaca, seni, mengarang, hobi, video games, permainan pemecahan masalah.4. Usia remajaJenis permainan : Permaianan keahlian, video, komputer dll.

G. Metode bermainPermainan untuk anak anak tidak perlu memakai alat yang sulit dijangkau tempatnya apalagi harganya. Cukup dengan barang barang atau alat alat disekitar kita bisa gunakan untuk memperkaya permainan anak. Misal : bola, tali, kertas, dll. Yang terpenting kita bisa meramu dan menggunakan alat sesuai dengan keinginan anak.pelatihan dengan metode bermain, menonton VCD dan diskusi dapat membuat anak lebih bernai tampil didepan umum, percaya diri, dapat menghargai orang lain, dan dapat melihat kekurangan diri sendiri.

H. Struktur organisasi1. Leader: Tugasnya adalah: Menjelaskan tujuan bermain Mengarahkan proses kegiatan pada anggota kelompok Menjelaskan aturan bermaian pada anak Mengevaluasi perasaan setelah bermain

2. Fasilitator: Tugasnya adalah: Menyiapkan alat alat permainan. Memberikan motivasi kepada anak Mempertahankan kehadiran anakmencegah hambatan terdapat anak baik luar maupun dalam.

3. Obeserver: Tugasnya adalah: Mencatat dan mengamati respon anak secara verbal maupun non verbal Mencatat seluruh proses dan perubahan tingkah laku Mencatat dan mengamati peserta aktif dari program bermain.

I. Aturan permainan Atur posisi anak ditempat tidurnya masing masing Mulai acara dengan memperkenalkan diri dan berdoa Jelaskan kepada anak tentang cara, tujuan, kontrak permainan Siapkan 1 anak maksimal dapat

J. Cara bermainBiarkan fasilitator membagian

K. Alat dan bahan

Program Bermain1. Nama permainan: 2. Jenis kelamin: laki laki dan perempuan3. Usia : Anak sekolah4. Umur: 6-12 tahun5. Waktu permainan: 15 menit6. Hari/ tanggal: 7. Tempat permainan: 8. Tujuan: melatih motorik dan meningkatkan kreatifitas9. Strategi pelaksanaan

Setting Tempat

Anak

Leader

Observer

Fasilitator

BAB IIIPenutup

A. KesimpulanBermain merupakan keinginan dalam mengatasi konflik dari anak yang tidak disadari serta dialami dengan suatu kepuasan. Bermain merupakan saran bagi anak anak untuk mengenal lingkungan kehidupannya. Pada saat bermain, anak anak mencobakan gagasan gagasan mereka, bertanya serta mempertanyakan berbagai persoalan dan memperoleh jawaban atas persoalan persoalan mereka. Melalui permainan menyusun balok misalnya anak bagaimana balok besar menopang balok kecil. Mereka belajar konsep bagaimana hal hal yang lebih besar mampu menopang hal hal yang kecil.Bermain adalah salah satu aktivitas yang paling menyenangkan, kesenangan akan bermain selalu ada pada setiap orang tua tanpa memandang usia baik tua maupun muda. Siapapun bisa bermain dengan fasilitas dan alat sedeharna ataupun dengan alat yang komplit dari lengkap. Bermain merupakan upaya manusia untuk mengeluarkan ekspresi dalam dirinya dengan cara membuat dirinya senang dan nyaman. (Fertobhanes, 2006)B. Saran 1. Orang tuaSebaiknya orang tua harus lebih selektif dalam memilih permainan anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, pemilihan permaianan yang tepat akan dapat menjadi point penting dari stimulus yang didapat dari permainan tersebut. Faktor keamanan dari permainan yang harus dipilih juga harus tetap diperhatikan.2. Mahasiswa Diharapkan membantu dalam mengurangi tingkat kecemasam pada anak dengan cara terapi bermain yang sesuai dengan tumbuh kembang anak, karena dengan terapi bermain yang tepat maka anak akan terus melanjutkan tumbuh kembang walaupun dirumah sakit