terapi aktivitas kelompok

Upload: sholehudin

Post on 06-Mar-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

TAK

TRANSCRIPT

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA

Topik: TAK Orientasi RealitaSesi ke : I (Pengenalan Orang)Terapis : 5 orang mahasiswa Fak. Keperawatan UNANDSasaran : 7 orang klien di RSJ Menur Surabaya yang memenuhi kriteria Tempat : Ruang rawat inap Puri Anggrek

A. TUJUAN1. Tujuan Umum Klien mampu mengenali orang (diri sendiri dan orang lain) sesuai dengan realita/kenyataan

2. Tujuan Khusus a. Klien mampu mengetahui nama lengkap, nama panggilan alamat, dan hobi klien lain b. Klien mampu bersosialisasi c. Melatih daya ingat kliend. Malatih klien untuk dapat fokus pada kegiatan/konsenterasi

B. LANDASAN TEORITISKelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya serta mempunyai norma yang sama. Fungsi kelompok secara umum 1. Setiap anggota kelompok dapat bertukar pengalaman 2. Memberikan pengalaman dan penjelasan kepada anggota yang lain 3. Merupakan proses menerima umpan balik Terapi aktivitas kelompok adalah metode yang efektif dalam menyelesaikan masalah serta dapat dilihat keuntungannya, yaitu mendapat dukungan, pendidikan dan meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah. Penggunaan kelompok dalam keperawatan jiwa memberi dampak positif dalam pencegahan, pengobatan dan terapi pemulihan kesehatan jiwa melalui terapi aktivitas kelompok. Salah satu bentuk dari terapi aktivitas kelompok adalah orientasi realita. Pada dasarnya terpi aktivitas kelompok telah dipergunakan dalam praktek kesehatan jiwa yang juga merupakan bagian terpenting dalam keterampilan teraupetik dalam keperawatan. Terapi aktivitas kelompok sebagai metode yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan masalah serta dapat dilihat keuntungannya yaitu ;1. Mendapat dukungan (Support) 2. pendidikan 3. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah

Perawat sebagai pimpinan kelompok dapat menilai respon klien selama berada dalam kelompok. Perawat sebagai pimpinan kelompomdapat menggunakan kelompom untuk mendorong individu mengungkapkan masalah dan mendapat bantuan pemecahan masalah dari kelompok. Pada saat ini perawat dapat menilai respon klien selama berada dalam kelompok (Keliat, 2004).

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA 1. Definisi Terapi Aktifitas Kelompok Orientasi Realita Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas adalah pendekatan untuk mengorientasikan klien terhadap situasi nyata (realitas). Umumnya dilaksanakan pada kelompok yang menghalami gangguan orientasi terhadap orang, waktu dan tempat. Teknik yang digunakan meliputi inspirasi represif, interaksi bebas maupun secara didaktik Keliat, (2004) Terapi aktivitas kelompok orientasi realita merupakan sebagian dari terapi aktifitas kelompok yang bisa dilaksanakan dalam praktek keperawatan jiwa. Terapi ini diharapkan dapat memacu klien agar dapat mengenal atau mengorientasi keadaan nyata baik tempat, waktu dan orang (Herawaty, 1999). 2. Tujuan a. Klien mampu mengidentifikasi stimulus internal (fikiran, perasaan, sensasi somatik) dan stimulus eksternal (iklim, bunyi, situasi alam sekitar) b. Klien dapat membedakan antara lamunan dan kenyataan c. Pembicaraan penderita sesuai realita d. Klien mampu mengenali diri sendire. Klien mampu mengenal orang lain, waktu dan tempat

Klien dengan gangguan psikotik mengalami penurunan daya nilai realitas (reality testing ability). Klien tidak lagi mengenali tempat, waktu, dan orang-orang di sekitarnya. hali ini dapat mengakibatkan klien merasa asingdan menjadi pencetus terjadinya ansietas pada klien. Untuk menanggulangi hendaya ini, maka perlu ada aktifitas yang memberi stimulus secara konsisten kepada klien tentang realitas di sekitarnya. Stilmulus tersebut meliputi stimulus tentang realita lingkungan, yaitu diri sendiri, orang lain, waktu, dan tempat (Keliat, 2004).

3. Kerangka Teoritis Terapi Aktifitas Kelompok Orientasi Realita a. Model Vokal Konflik Model ini dikembangkan berdasarkan konflik yang tidak mendasar dimana pimpinan kelompok harus memfasilitasi dan memberika kesempatan pada anggota untuk mengeskspresikan perasaan dan mendiskusikannya untuk menyelesaikan masalah.b. Model Komunikasi Model ini menggunakan prinsip teori komunikasi dan komunikasi terapeutik. Jika ini tidak berhasil dalam kelompok akan menimbulkan ketidakpuasan kelompok. Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan interpersonal dan sosial anggota kelompok serta membantu komunikasi verbal dan nonverbal yang efektifc. Model Interpersonal Terapi model ini merupakan kerjasama antar individu dalam kelompok. Anggota kelompok belajar berinteraksi dan dapat mengidentifikasi kesalahan dari persepsi dan perilaku sosial.d. Model Psikodrama Dalam model ini kelompk termotivasi untuk berperan sesuai dengan peristiwa yang baru terjadi atau peristiwa yang lalu. Anggota memainkan peran sesuai dengan peristiwa yang terjadi (Keliat, 2004).

C. KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK a. Klien dengan gangguan orientasi realita (halusinasi, waham, ilusi)b. Klien yang kooperatif dengan riwayat halusinasi, waham, ilusi c. Klien dengan gangguan orientasi orang, waktu dan tempat yang sudah dapat berinteraksi dengan orang lain d. Klien yang sehat secara fisik e. Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya f. Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik

D. PROSES SELEKSI 1. Identifikasi klien yang memenuhi kriteria 2. Membuat kontrak dengan klien a. Menjelaskan tujuan kegiatan b. Menjelaskan tempat dan waktu kegiatan c. Membuat perjanjian mengikuti peraturan dalam terapi aktivitas kelompok d. Menjelaskan akan bergabung dengan klien lain dalam kelompok E. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN a. Hari/tanggal : Senin / 17 Juni 2013 b. Tempat kegiatan : Ruang Melati c. Waktu Kegiatan : Pukul 09.00 09.45 wib (45 menit) d. Metode kegiatan : Dinamika Kelompok Diskusi dan Tanya Jawab e. Anggota kelompok :7 orang klien yang dirawat diruang Puri Anggrek

F. METODE PERMAINAN G. ANTISIPASI MASALAH 1. Penanganan pasien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok a. Memanggil pasien b. Memberi kesempatan kepada pasien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau pasien yang lain 2. Bila pasien meninggalkan permainan tanpa pamit : a. Panggil nama pasien b. Tanya alasan pasien meninggalkan permainan c. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada pasien bahwa pasien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu pasien boleh kembali lagi 3. Bila ada pasien lain ingin ikut a. Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada pasien yang telah dipilih b. Katakan pada pasien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat diikuti oleh pasien tersebut c. Jika pasien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran pada permainan tersebut.H. MEKANISME KEGIATAN TAK1. Perencanaan a. Persiapan Materi b. Persiapan media/ alat yang digunakan c. Setting tempat terapis dan peserta d. Pembagian tugas terapis2. 5 menit Pelaksanaana. Orientasi 1. Salam terapeutik : Terapis mengucapkan salam, Memperkenalkan terapis dan pembimbing 2. Evaluasi/ Validasi : Menanyakan perasaan klien saat ini 3. Kontrak : Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengenal orang , Terapis menjelaskan aturan nya, yakni: a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengenal orang b. Terapis menjelaskan aturan nya, yakni: Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis c. Lama kegiatan 35 menit d. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.4. Tahap Kerja a. Menjelaskan cara dan peraturan melakukan permainan b. Terapis dan klien memakai papan nama masing-masing c. Meminta klien memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi searah dengan jarum jam dimulai dengan terapis d. ...............5. Tahap Terminasi a. Evaluasi 1. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK 2. Menanyakan kepada klien nama teman-teman yang hadir dalam kelompok TAK 3. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok b. Rencana tindak lanjut 1. Menganjurkan tiap anggota kelompok menyapa orang lain sesuai dengan nama panggilannya c. Kontrak yang akan datang 1. Menyepakati kontrak dengan klien untuk TAK selanjutnya sesi II yaitu pengenalan waktu 2. Menyepakati waktu dan tempat

I. PENGORGANISASIAN KELOMPOK 1. Leader : Yulia Dwiyanti2. Co Leader : Imam Farurrozi3. Observer : Ika Ayu dianti4. Fasilitator : Ni Komang wapiyantia. Peran Leader 1. Memimpin jalannya kegiatan 2. Menyampaikan tujuan dan waktu permainan 3. Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan 4. Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien 5. Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah dilakukan 6. Memberi reinforcement positif pada klien 7. Menyimpulkan kegiatan b. Peran Co Leader 1. Membantu tugas leader 2. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader 3. Mengingatkan leader tentang kegiatan4. Bersama leader menjadi contoh kegiatan Peran Observer 5. Mengobservasi jalannya acara 6. Mencatat jumlah klien yang hadir 7. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung 8. Mencatat tanggapan tanggapan yang dikemukakan klien 9. Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas bermain 10. Membuat laporan hasil kegiatan c. Peran Fasilitator 1. Memfasilitasi jalannya kegiatan 2. Memfasilitasi klien yang kurang aktif 3. Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara 4. Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam /luar kelompok Perilaku yang diharapkan dari kelompok 5. Klien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir 6. Klien dapat ikut serta dalam seluruh kegiatan TAK 7. Klien aktif dalam diskusi dan tanya jawab 8. Klien mampu mengungkapkan pendapat J. MEDIA DAN ALAT Media dan alat yang digunakan :

K. ALOKASI WAKTU a. Perkenalan : 5 menit b. Proses kegiatan : 35 menit c. Penutup : 5 menit L. SETTING TEMPAT

M. PROSES EVALUASI 1. Evaluasi Struktur a. Peserta 10 orang b. Setting tempat sesuai dengan rencana c. Peserta dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dengan tertib 2. Evaluasi Proses a. Klien tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung b. Klien dapat mengikuti peraturan permainan yang telah ditetapkan c. Klien berpartisipasi aktif dalam permainan dan dapat memberikan tanggapan tentang permainan dan manfaat permainan d. Pengorganisasian dapat terlaksana sesuai rencana

3. Evaluasi Hasil a. 80 % peserta mampu memperkenalkan nama lengkap, nama panggilan, asal daerah, dan hobi yang dimiliki b. 70 % peserta mampu menyebutkan nama klien lain c. 80 % peserta mampu menyebutkan nama panggilan klien lain d. 60 % peserta mampu menyebutkan asal klien lain e. 60 % peserta mampu menyebutkan hobi klienp lain