terapi 3 hipertiroid primer
TRANSCRIPT
KELOMPOK 6
Ria FitrianiSri Iriani BatorowatiM. RosyidIke wulandariMetti Lestari
KasusIbu susan, 35 mengalami gejala apatis, keluhan mudah lelah, kelemahan otot, mual, muntah, konstipasi, TD 130/100 mmHg. Di juga merasa gangguan psikis seperti mudah tersinggung dan psikosis. Nyeri otot yang dia alami terjadi didaerah penggung dan persendian. Selain ituakhir juga mengalami mual, muntah, dan nyeri andomen. Dari hasil pemeriksaan lab kadar calsium dalam darah 15 mg/dL dan fosfat dalam darah 1,0 mg/dL, Scr 6 mg/dl dan BUN 20mg/dL. BB 60kg, TB 160 cm. dokter menyatakan bahwa pasien mengalami hiperparatiroid dan pemeriksaan USG dan MRI. Berikan saran terapi pada kondisi pasien ini
Manisfestasi klinis
Subjektif•Apatis•Kelemahan otot•Mual dan muntah•Kontipasi•Gangguan psikis ( mudah tersinggung dan psikosis)•Nyeri otot pada punggung & persendian •Nyeri Abdomen
Objektif•Kadar calcium 15 mg/dL•Fosfat dlm darah 1,0mg/dl•Scr 6 mg/dL•BUN 20 mg/ dL•TD 130/100 mmHg
Tiroid
Anatomi FisiologiKelenjar paratiroid mengeluarkan hormon paratiroid
(parathiroid hormone, PTH) yang bersama-sama dengan Vit D3 (1.25-dthydroxycholccalciferal), dan kalsitonin mengatur kadar kalsium dalam darah. Sintesis PTH dikendalikan oleh kadar kalsium plasma, yaitu dihambat sintesisnyabila kadar kalsium tinggi dan dirangsang bila kadar kalsium rendah. PTH akan merangsang reabsorbsi kalsium pada tubulus ginjal, meningkatkan absorbsi kalsium pada usus halus, sebaliknya menghambat reabsorbsi fosfat dan melepaskan kalsium dari tulang.
DEFINISI • Hiperparatiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar-kelenjar paratiroid memproduksi lebih banyak hormon paratiroid dari biasanya. Pada pasien dengan hiperparatiroid, satu dari keempat kelenjar paratiroid yang tidak normal dapat membuat kadar hormon paratiroid tinggi tanpa mempedulikan kadar kalsium.
ETIOLOGI• Salah satu penyebab hiperparatiroidisme
dari banyak hiperfungsi kelenjar adalah adenoma. Secara umum bahwa kelainan kelenjar yang biasanya tunggal ditemukan ± 80 %. Kelainan pada kelenjar biasanya neoplasma yang benigna atau adenoma sedangkan paratiroid karsinoma sangat jarang. Beberapa ahli bedah dan ahli patologis melaporkan bahwa pembesaran dari kelenjar yang multiple umumnya jenis adenoma yang ganda.
KLASIFIKASI HIPERTIROIDISM
E
HIPERTIROIDISME PRIMER
• Kebanyakan pasien yang menderita hiperparatiroidisme primer mempunyai konsentrasi serum hormon paratiroid yang
tinggi. Kebanyakan juga mempunyai konsentrasi serum
kalsium yang tinggi, dan bahkan juga konsentrasi serum ion
kalsium yang juga tinggi. Tes diagnostik yang paling penting
untuk kelainan ini adalah menghitung serum hormon paratiroid dan ion kalsium.
Penderita hiperparatiroid primer mengalami peningkatan resiko
terjangkit batu ginjal.
Penyebab hiperparatiroidisme primer biasanya adalah tumor dari salah satu kelenjar paratiroid.
hal yang sering terjadi pada hiperparatiroidisme primer ini adalah:
a. Penyakit tulangb.Pembentukan batu ginjal
hiperparatiroidisme sekunder
• Hiperparatiroidisme sekunder adalah produksi hormon
paratiroid yang berlebihan karena rangsangan
produksi yang tidak normal. Hiperparatiroidisme
sekunder adalah hiperplasia kompensatorik keempat
kelenjar yang bertujuan untuk mengoreksi penurunan
kadar kalsium serum. Pada sebagian besar kasus,
kadar kalsium serum dikoreksi ke nilai normal, tetapi
tidak mengalami peningkatan. Kadang-kadang, terjadi
overkoreksi dan kadar kalsium serum melebihi
normal; pasien kemudian dapat mengalami gejala
hiperkalsemia.
Penyebab hiperparatiroidisme sekunder adalah oleh defisiensi vitamin D atau penyakit gagal ginjal kronis.
Hal yang bisa terjadi pada hiperparatiroidisme sekunder adalah:
a. Rakhitis-Defisiensi Vit.D yang lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa.
b.Rakhitis yang disebabkan penyakit ginjalc. Osteoporosis-berkurangnya matriks tulang
hiperparatiroidisme tersier
• Hiperparatiroidisme tersier adalah
perkembangan dari hiperparatiroidisme
sekunder yang telah diderita lama.
Penyakit hiperparatiroidisme tersier ini
ditandai dengan perkembangan
hipersekresi hormon paratiroid karena
hiperkalsemia.
Faktor Pencetus
• Kelenjar paratiroid mengeluarkan hormon paratiroid (parathiroid hormone, PTH) yang
bersama-sama dengan Vit D3 (1.25-dthydroxycholccalciferal), dan kalsitonin
mengatur kadar kalsium dalam darah. Sintesis PTH dikendalikan oleh kadar kalsium plasma, yaitu dihambat sintesisnya bila kadar kalsium
tinggi dan dirangsang bila kadar kalsium rendah. PTH akan merangsang reabsorbsi kalsium pada tubulus ginjal, meningkatkan absorbsi kalsium
pada usus halus, sebaliknya menghambat reabsorbsi fosfat dan melepaskan kalsium dari
tulang. Jadi PTH akan aktif bekerja pada tiga titik sasaran utama dalam mengendalikan
homeostasis kalsium yaitu di ginjal, tulang dan usus.
Tanda dan Gejala• Kebanyakan pasien dengan hiperparatiroidisme adalah
asimtomatik. Manifestasi utama dari hiperparatiroidisme terutama pada ginjal dan tulang. Kelainan pada ginjal terutama akibat deposit kalsium pada parenkim ginjal atau nefrolitiasis yang rekuren. Dengan deteksi dini, komplikasi ke ginjal dapat berkurang pada ± 20 % pasien. Batu ginjal biasanya terdiri dari kalsium oksalat atau kalsium fosfat. Pada kebanyakan pasien episode berulang dari nefrolitiasis atau pembesaran kalikuli ginjal dapat mengawali obstruksi traktus urinarius, infeksi, gagal fungsi ginjal. Nefrolitiasis juga menyebabkan penurunan fungsi ginjal dan retensi fosfat.
Patofisiologi
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium:• Kalsium serum
meninggi• Fosfat serum rendah• Fosfatase alkali
meninggi• Kalsium dan fosfat
dalam urin bertambah
Foto Rontgen:
• Tulang menjadi tipis, ada dekalsifikasi
• Cystic-cystic dalam tulang
• Trabeculae di tulang
Penatalaksanaan• Kausal: Tindakan bedah, ekstirpasi tumor.• Simptomatis: Hiperkalsemia ringan (12 mgr % atau 3
mmol / L) dan Hidrasi dengan infusSodium chloride per os
• Dosis-dosis kecil diuretika (furosemide) Hiperkalsemia berat (> 15 mgr % atau 3,75 mmol / L):
• Koreksi (rehidrasi) cepat per infuse• Forced diuresis dengan furosemide• Plicamycin (mitramcin) 25 ug / kg BB sebagai bolus
atau infus perlahn-lahan (1-2 kali seminggu)• Fosfat secara intravena (kalau ada indikasi)• Dialysis peritoneal, kalau ada insufisiensi ginjal.
DAFTAR PUSTAKAHall,Guyton.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.1997.EGC.Jakartawww.wikipedia.comAnonim,2009.Hiperparatiroidisme.http://www.geogle.co.id (diakses tanggal 24/10/2009 1:01 PM)