teori z

Upload: bimastyaji-surya-ramadan

Post on 30-Oct-2015

745 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

teori z kwu

TRANSCRIPT

KEWIRAUSAHAANTEORI Z DR WILLIAM G.OUCHIMakalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah

Kewirausahaan

Disusun Oleh :

Bimastyaji Surya Ramadan21080110120019

Ismadiar Rachmatantri

21080110110020

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2012BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan akan lebih mantap jika ditunjang oleh wirausahawan yang berarti karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat banyak membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan pengawasannya.Oleh sebab itu, wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah maupun dalam mutu wirausaha itu sendiri. Sekarang ini kita menghadapi kenyataan bahwa jumlah wirausahawan Indonesia masih sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan hebat, sehingga persoalan pembangunan wirausaha Indonesia merupakan persoalan mendesak bagi suksesnya pembangunan. Lain halnya dengan jepang negara negara maju yang memiliki dunia wirausaha yang besar. Negara jepang memiliki pola manajemen yang di rangkum oleh William Ouchi menjadi sebuah konsep yang dinamakan Teori Z.

BAB IIISI

1. TEORI Z1.1 Pre Teori ZAbraham Maslow, seorang psikolog dan ahli teori pertama yang mengembangkan teori motivasi berdasarkan kebutuhan manusia menghasilkan sebuah teori yang memiliki tiga asumsi. Pertama, kebutuhan manusia tidak pernah benar-benar puas. Kedua, perilaku manusia adalah tujuan dan termotivasi oleh kebutuhan untuk kepuasan. Ketiga, kebutuhan tersebut dapat diklasifikasikan sesuai dengan struktur hirarkis penting dari terendah hingga tertinggi (Maslow, 1970).

1. Fisiologis kebutuhan2. Keamanan perlu3. Kepemilikan dan cinta kebutuhan4. Harga kebutuhan - kepercayaan diri5. Kebutuhan aktualisasi diri - kebutuhan untuk mencapai potensi penuh Anda

Hirarki teori Maslow membantu manajer untuk memahami kebutuhan apa yang memotivasi karyawan. Dengan memahami apa yang perlu dipenuhi agar seorang karyawan mencapai tingkat tertinggi motivasi, manajer akan mampu mendapatkan hasil maksimal dari produksi. Teori X, Y dan Z semuanya memainkan peran dalam bagaimana sebuah perusahaan harus mengelola sukses. Teori X dan Teori Y keduanya ditulis oleh Douglas McGregor, seorang psikolog sosial yang diyakini menjadi elemen kunci dalam bidang teori manajemen. Dalam buku McGregor The Human Side of Enterprise (1960), McGregor menjelaskan Teori X dan Teori Y berdasarkan hierarki kebutuhan Maslow, di mana McGregor dikelompokkan hirarki dalam urutan yang lebih rendah (Teori X) kebutuhan dan tatanan yang lebih tinggi (Teori Y) kebutuhan. McGregor menyarankan bahwa manajemen bisa menggunakan suatu kebutuhan untuk memotivasi karyawan, tetapi hasil yang lebih baik dapat diperoleh dengan menggunakan Teori Y, bukan Teori X .

1.2 Sejarah Teori ZPola manajemen Jepang berinti pada tiga unsur ini: Kepercayaan, Keintiman dan Subtinitas. William Ouchi merangkumnya menajdi sebuah konsep yang ia namakan Teori Z Suatu koreksi terhadap kekalahan produktifitas Amerika. Tapi juga pelajaran bagi manajemen universal.Lahirnya teori ini memang diilhami oleh sukses bisnis dan ekonomi Jepang yang tumbuh luar biasa pesatnya setelah Perang Dunia II. Produktivitas industrinya meningkat 400 persen, melampaui tingkat produktivitas industri America Serikat. Secara tragis produktivitas AS malahan mulai tertinggal di belakang pertumbuhan industri Eropa. Mengapa?Selaku negara terkemuka, Amerika Serikat cenderung mengembangkan nilai-nilai teknologi yang menitikberatkan pendekatan ilmiah terhadap teknologi itu, dan agak mengabaikan segi manusianya. Manusia, menurut pandangan mereka, dengan sendirinya akan terangkat mengikuti superioritas teknologi. Pemerintah AS saban tahun mengeluarkan berjuta-juta dollar untuk biaya riset berbagai cabang teknologi baru. Hanya sedikit sekali dana yang mengalir pada program pemecahan persoalan: Bagaimana mengelola (to manage) para pekerja.

Produktivitas yang merosot di Amerika Serikat tidak bisa ditanggulangi dengan kebijaksanaan moneter, tidak pula melalui investasi berlebihan pada proyek-proyek riset dan pengembangan (R&D). William Ouchi mengemukakan, masalahnya hanya bisa diatasi dengan mencari pola ideal tentang cara mengelola manusia pekerja: bagaimana menumbuhkan kebersamaan dalam persaingan individu untuk mencapai hasil yang efektif.Bermuara pada studi perbandingan antara sistem manajemen Amerika dan Jepang, Teori Z menawarkan kunci-kunci pemecahan masalah, terutama lebih diarahkan untuk menjawab persoalan produktivitas AS yang cenderung menurun. Memang tidak bisa dihindari, konsep ini hanya menambah lagi satukisah sukses masyarakat Jepang.Sungguhpun demikian, Teori Z mena-rik untuk diperbincangkan. Apalagi ia tidak muncul dengan kaidah-kaidah yang penuh rumusan teoritis yang mengernyitkan dahi. Konsep ini lebih merupakan ikhtiar dari pengamatan empiris William Ouchi. Menjadi lebih menarik karena diperkaya dengan ilustrasi gamblang tentang perusahaan-perusahaan Jepang yang sukses. Tolok ukur dalam teori ini selalu menggunakan parameter Amerika Serikat.1.3 Teori ZTeori Z adalah nama diterapkan pada tiga teori psikologis jelas berbeda. Salah satunya dikembangkan oleh Abraham H. Maslow dalam bukunya Teori Z dan yang lainnya adalah apa yang disebut Dr William Ouchi ini "Manajemen Jepang" gaya dipopulerkan selama boom ekonomi Asia pada 1980-an. Yang ketiga dikembangkan oleh WJ Reddin dalam Efektivitas Manajerial (19 panduan Situasi) orang:* Alasan memotivasi mereka.* Interdependensi adalah mode utama mereka wacana.* Interaksi merupakan unit sosial seseorang penting."Tujuan" yang terbaik dan ringkas menggambarkan konsep manusia.

McGregor Teori Y berbeda dengan Teori X, yang menyatakan bahwa pekerja inheren tidak menyukai dan menghindari pekerjaan dan harus didorong ke sana, dan Teori Y, yang menyatakan pekerjaan yang alami dan dapat menjadi sumber kepuasan ketika ditujukan pada kebutuhan psikologis manusia yang lebih tinggi.

Untuk Ouchi, Teori Z difokuskan pada peningkatan loyalitas karyawan kepada perusahaan dengan menyediakan pekerjaan untuk hidup dengan fokus yang kuat pada kesejahteraan karyawan, baik di dalam dan di luar pekerjaan. Menurut Ouchi, Teori Z manajemen cenderung untuk mempromosikan pekerjaan yang stabil, produktivitas tinggi, dan semangat kerja karyawan tinggi dan kepuasan.

Ironisnya, "Manajemen Jepang" dan Teori Z itu sendiri didasarkan pada terkenal Dr W. Edwards Deming "14 poin". Deming, seorang sarjana Amerika yang manajemen dan teori motivasi ditolak di Amerika Serikat, melanjutkan untuk membantu meletakkan dasar pengembangan organisasi Jepang selama ekspansi mereka dalam perekonomian dunia pada 1980-an. Teori Deming dirangkum dalam dua bukunya, Dari Krisis dan Ekonomi Baru, di mana ia merinci "Sistem Pengetahuan yang sangat besar" nya. Dia adalah seorang penasihat sering ke para pemimpin bisnis dan pemerintah Jepang, dan akhirnya menjadi seorang konselor dihormati. Deming dianugerahi Order Kedua Treasures Suci oleh Kaisar Hirohito mantan, dan bisnis Amerika akhirnya mencoba gagal untuk menggunakan "Jepang" nya pendekatan untuk meningkatkan posisi kompetitif mereka.

1.4 Model Tipe Z (William G.Ochi)Teori Z adalah sebuah pendekatan manajemen berdasarkan kombinasi dari Amerika dan Jepang dan filosofi manajemen yang ditandai, antara lain, jangka panjang pekerjaan tetap, pengambilan keputusan secara konsensus, evaluasi dan promosi lambat prosedur, dan tanggung jawab individu dalam konteks kelompok.

Teori Z lebih menekankan pada peran dan posisi pegawai atau karyawan dalam perusahaan yang dapat membuat para pekerja menjadi nyaman, betah, senang dan merasa menjadi bagian penting dalam perusahaan.

Dengan demikian maka karyawan akan bekerja dengan lebih efektif dan efisien dalam melakukan pekerjaannya. Semangat Dr. William Ouchi dengan theory Z nya adalah membangun loyalitas pekerja melalui mind set pekerjaan seumur hidupnya itu

2 PERBEDAAN DARI SISTEM KERJA DI ORGANISASI JEPANG DAN AMERIKA Organisasi Amerika:1. Masa kerja jangka pendek (short-term employment)2. Evaluasi dan promosi yang cepat3. Jalur karir yang terspesialisasi4. Mekanisme kontrol yang eksplisit5. Pengambilan keputusan secara individual6. Tanggung jawab individual7. Keprihatinan tersegmentasi (segmented concern) Organisasi Jepang:1. Masa kerja seumur hidup (lifetime employment)2. Evaluasi dan promosi yang lambat3. Jalur karir yang tidak terspesialisasi4. Mekanisme kontrol yang implisit5. Pengambilan keputusan secara kolektif6. Tanggung jawab kolektif7. Keprihatinan keseluruhan (wholistic concern)Jadi bisa kita lihat bahwa Teori Z merupakan pendekatan manajemen yang menggabungkan filosofi manajemen Jepang dengan budaya Amerika. Walaupun diadopsi dari Jepang, tetapi teori ini tidak murni bentuk manajamen Jepang. Seperti bisa kita lihat teori Z menganut tanggung jawab individual, dan konsep tersebut merupakan serapan dari manajemen budaya Amerika.

Teori Z juga menekankan perkembangan hubungan kepercayaan (trust relationship) antara pemimpin dan yang dipimpin. Penekanan itu didasarkan pada asumsi bahwa motivasi orang pertama-tama bersifat internal. Namun, perasaan-perasaan itu harus diperkuat oleh komitmen jelas terhadap karyawan dari pihak majikan/pimpinan.

Teori Z melihat pengambilan keputusan kolektif dan tanggung jawab kelompok memberikan dukungan sosial yang diperlukan bagi tercapainya kinerja puncak. Hal itu terjadi lewat penciptaan rasa aman, yang memungkinkan para karyawan membangkitkan ide-ide baru tanpa takut ditolak atau takut gagal.

3 CIRI PERUSAHAAN YANG MENERAPKAN TEORI ZPerusahaan yang sudah menerapkan teori Z memiliki ciri-ciri:

Tanggung jawab diberikan secara perorangan atau individual dan mengakui prestasi individu. Karena tanggung jawab bersifat individu maka karyawan bebas bekerja menggunakan keterampilan yang dimilikinya. Karyawan dipekerjakan seumur, agar terjadinya rasa aman dan loyalitas terhadap perusahaan. Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara konsensus atau secara terbuka. Walaupun akan memakan waktu yang lebih lama namun tingat keberhasilan pengimplementasian hasil keputusan yang didapat akan lebih tinggi karena mendapat dukungan dari mayoritas pekerja. Promosi dilakukan perlahan-lahan dari bawah, dan proses evaluasi prestasi dan promosi dilakukan dengan hari-hati agar tidak menimbulkan masalah dengan para karyawan.PENUTUP

1.1 KESIMPILAN

Banyak asumsi yang dibuat di tempat kerja, berdasarkan pengamatan dari para pekerja, dan hubungan mereka dengan manajemen. "Jenis-jenis tugas yang dilakukan, serta jenis karyawan yang membentuk organisasi tertentu dapat mengatur panggung untuk jenis peran kepemimpinan yang akan dianggap oleh para manajer" (McGregor, 1960). Teori Douglas McGregor X dan Y, dan William Ouchi ini Teori Z memiliki semua terbukti berguna dalam bidang manajemen. Banyak perusahaan telah berhasil mengintegrasikan prinsip-prinsip ekonomi dan manusia serupa dalam gaya manajemen dari teori Y dan Z. Teori Y dan Z memiliki keduanya terbukti cukup berhasil kerangka kerja bagi perusahaan Amerika. Teori X tidak ketinggalan zaman. Sebenarnya, Teori X masih sangat menonjol dalam dunia bisnis. Kebanyakan manajer namun tidak melihat diri mereka sebagai menggunakan jenis gaya manajemen sampai diberi kesempatan untuk melihat bagaimana karyawan mereka benar-benar merasa tentang gaya manajemen yang sedang digunakan. Kemudian upaya akan dilakukan untuk melihat lebih jauh ke gaya, berbeda mungkin lebih berhasil mengelola.1.2 SARAN

Sebaiknya perusahaan-perusahaan Indonesia menggunakan teori Z yang di dasarkan prinsip: trust(kepercayaan), subtlety(subilitas), dan keintiman.DAFTAR PUSTAKA

Teori Z dan Produktivitas kerja

. http://rajapresentasi.com/2009/09/teori-z-dan-produktivitas-kerja/, 2009Wikipedia

. http://en.wikipedia.org/wiki/Theory_Z,

Model manajemen kontemporer http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=teori%20z%20dr%20william%20g.ouchi&source=web&cd=4&cad=rja&ved=0CDMQFjAD&url=http%3A%2F%2Fmazda4education.files.wordpress.com%2F2012%2F06%2Fmodel-manajemen-kontemporer.pptx&ei=hCCeULTeI4f5rQeTmIDgBA&usg=AFQjCNHvZ3Y6b6evPZQCiyzlPfPK8Gu_sg

i