teori regulasi dan standar penetapannya.docx

29
Teori Regulasi dan Penetapan Standar MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Teori Akuntansi Dosen Pengampu : Dr. Wuryan Andayani, SE.,MSi.,Ak.,CA Disusun Oleh : Anisa Ayu Kharismasari Syarthy E. Killian UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Upload: anisaayuk

Post on 15-Jan-2016

884 views

Category:

Documents


95 download

DESCRIPTION

makalah teori akuntansi bab teori regulasi dan standar penetapannya

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Regulasi dan Standar Penetapannya.docx

Teori Regulasi dan Penetapan StandarMAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Teori AkuntansiDosen Pengampu : Dr. Wuryan Andayani, SE.,MSi.,Ak.,CA

Disusun Oleh :

Anisa Ayu Kharismasari

Syarthy E. Killian

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

2015

Page 2: Teori Regulasi dan Standar Penetapannya.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perubahan lingkungan dan pola pikir manusia, sangat sulit untuk menyatukan

antar individu tanpa perkembangan informasi yang transparansi sehingga diperoleh suatu perubahan yang

lebih baik. Standar akuntansi keuangan yang berkualitas merupakan salah satu hal yang mewujudkan

transparansi tersebut. Apabila standar akuntansi keuangan memiliki kualitas yang baik, maka dapat

dipastikan bahwa kondisi praktik bisnis yang ada akan berjalan lancar.

Perubahan lingkungan global yang semakin menyatukan hampir seluruh negara di dunia dalam

komunitas tunggal, yang dijembatani perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin

murah, menuntut adanya transparansi di segala bidang. Standar akuntansi keuangan yang berkualitas

merupakan salah satu prasarana penting untuk mewujudkan transparasi tersebut. Standar akuntansi

keuangan dapat diibaratkan sebagai sebuah cermin, dimana cermin yang baik akan mampu

menggambarkan kondisi praktis bisnis yang sebenarnya. Oleh karena itu, pengembangan standar

akuntansi keuangan yang baik, sangat relevan dan mutlak diperlukan pada masa sekarang ini.

Pentingnya Standar Akuntansi Keuangan disusun dengan tujuan agar laporan keuangan menjadi

lebih objektif, jelas dan dimengerti oleh semua pihak. Standar akuntansi adalah aturan baku yang disusun

oleh lembaga yang berwenang untuk itu (di Indonesia oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI)

sebagai pedoman yang harus diikuti oleh penyusun laporan keuangan jika laporan keuangan tersebut

ditujukan untuk pihak eksternal perusahaan.

Perkembangan standar akuntansi telah melampaui umur yang panjang terutama di Amerika

Serikat yang merupakan negara penganut sistem ekonomi pasar bebas. Dekade 1970-an masyarakat

Amerika cukup tertarik melalui institusi-institusi dalam menyoroti aspek social, lingkungan, dan

konsekuensi ekonomi dalam opini public dalam penyusunan standar akuntansi (Zeff, 1978).

Page 3: Teori Regulasi dan Standar Penetapannya.docx

Akuntansi sebenarnya terbentuk dari fenomena ekonomi dari perkembangan berbagai studi ekonomi yang

ada, sehingga pembentukan standar akuntansi bukanlah suatu proses yang berjalan serta merta, namun

sangat memperhatikan aspek-aspek yang lainnya yang di akibatkan oleh proses itu. Oleh karena itu

apabila proses penyusunan standar penuh dengan tekanan-tekanan dari berbagai pihak yang

berkepentingan, bukanlah suatu hal yang mengengejutkan karena adanya aspek ekonomik consequences

(Scroeder dan Clark, 1995: 13). Konstituen yang mungkin terkena imbas atau berkepentingan dengan

standar akuntansi akan melakukan usaha untuk membuat standar yang mungkin terbentuk

bisa ,memaksimalkan kepentingan mereka (Watt, 1977). Inilah yang dinamakan sebagai proses politik,

yang menurut Zeff (2002) diartikan sebagai pembelaan atau pertimbangan self-interested dari pembuat

standar mengenai aspek yang mungkin diasosiasikan dalam istilah ekonomi cosequences.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dikaji adalah

sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan regulasi aktivitas ekonomi ?

2. Apakah insentif pribadi dalam informasi ?

3. Apakah faktor sumber kegagalan pasar ?

4. Apa saja teori-teori regulasi ?

5. Bagaimana standar akuntansi

6. Bagaimana penentuan standar akuntansi di Indonesia?

7. Apakah kriteria penentuan standar akuntansi ?

8. Apa saja argumen pendukung standar akuntansi

9. Apa saja argumen penentang standar akuntansi

10. Apakah prinsip berlaku umum di Indonesia ?

Page 4: Teori Regulasi dan Standar Penetapannya.docx

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui regulasi aktivitas ekonomi

2. Untuk mengetaguo apa saja insentif pribadi dalam informasi

3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan sumber kegagalan pasar

4. Untuk mengetahui apa saja teori-teori regulasi

5. Untuk mengetahui tentang standar akuntansi

6. Untuk mengetahui penentuan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia

7. Untuk mengetahui kriteria apa saja yang menjadi penentuan standar akuntansi

8. Untuk mengetahui argument-argumen pendukung standar akuntansi

9. Untuk mengetahui argumen penentang standar akuntansi

10. Untuk mengetahui prinsip standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia

Page 5: Teori Regulasi dan Standar Penetapannya.docx

BAB II

PEMBAHASAN

Buku karya Robert Boyer (1986) dengan judul La Théorie de la régulation : une analyse

critique sering disebut sebagai analisis komprehensif pertama yang dihasilkan dari pergumulan

Teori Regulasi menghadapi resesi ekonomi.

Istilah regulation sendiri berasal dari Gerard De Bernis yang mengambilnya dari konsep

biologi dan kemudian diterapkan dalam analisis ekonomi. Regulation dalam arti harafiahnya

adalah regularities. Dalam pengertian ini, sistem ekonomi dibentuk oleh “regularities” dari

berbagai institusi yang menentukan ritme atau sistem tertentu. Sistem kapitalisme, meskipun

diwarnai dengan berbagai kontradiksi (ide Marxist) tetap ada sebuah keteraturan yang bertahan

serta membuat sistem tersebut tetap hidup. Meski begitu, bentuk keteraturan tersebut berubah-

ubah dari waktu ke waktu, sehingga yang dinamakan sebagai regulation (regularities) juga

mengalami perubahan. Perubahan model keteraturan (mode of regulation) inilah yang menjadi

fokus perhatian Teori Regulasi.

1. Regulasi Aktivitas Ekonomi

Alasan utama dalam hal regulasi tersebut adalah untuk melindungi individu yang dalam

hal kerugian informasi. Misalnya jika tidak terdapat adanya asimetri informasi dalam suatu

keadaan yang mengakibatkan seluruh tindakan manajer dan informasi dapat diobservasi oleh

semua pihak, sehingga akibatnya yaitu tidak ada kebutuhan untuk melindungi individu dari

konsekuensi pada kerugian informasi.

Akuntansi juga sangat dipengaruhi oleh regulasi yang dirancang untuk melindungi

pemakai akibat adanya informasi asimetri. Satu peran penting akuntansi dan auditing adalah

melaporkan informasi yang relevan dan reliabel, sehingga mengurangi informasi asimetri antara

insider perusahaan, publik yang berinvestasi, dan pemakai lain. Akuntansi informasi juga sering

digunakan dalam membenarkan regulasi untuk melindungi diri dari kerugian informasi.

Contohnya adalah peraturan mengenai insider tarding dan regulasi untuk meyakinkan

pengungkapan penuh pada prospektus. Akuntansi juga dipengaruhi oleh regulasi yang dirancang

untuk melakukan antisipasi terhadap asimetri informasi. Peran penting pada akuntansi dan audit

adalah untuk melaporkan informasi yang relevan dan dapat diandalkan, sehingga dengan

Page 6: Teori Regulasi dan Standar Penetapannya.docx

demikian akan mengurangi asimetri informasi di antara pihak perusahaan, dan pengguna lainnya.

Namun dalam hal ini juga perlu diingat bahwa peran ini membutuhkan auditor yang kredibel dan

kompeten untuk menciptakan suatu standar pelaporan yang tinggi.

Dalam mempertimbangkan masalah informasi, maka terdapat dua hal yang akan

digunakan sebagai acuan dalam membantu untuk membedakan jenis informasi yang mungkin

dimiliki oleh manajer yaitu kepemilikan/proprietary informasi dan non proprietary informasi.

Proprietary informasi diartikan sebagai informasi yang jika dikeluarkan maka akan

sangat mempengaruhi arus kas masa depan perusahaan. Contohnya adalah informasi mengenai

paten yang dapat dinilai atau rencana insentif strategis seperti penawaran pengambilalihan atau

merger. Biaya manajer dan perusahaan dalam mengeluarkan informasi hak kemilikan dapat

cukup tinggi dalam hal ini.

Sedangkan nonproprietary informasi adalah informasi yang tidak secara langsung

mempengaruhi arus kas perusahan. Hal ini mencakup informasi laporan keuangan, peramalan

pendapatan, perinciaan pendanaan baru dan sebagainya. Audit juga termasuk salah satu dari

nonproprietary informasi.

2. Insentif Pribadi dalam Informasi

Insentif untuk produksi informasi privat muncul dari kontrak yang dimasuki oleh

perusahaan. Sebagai contoh, jika usaha manajer tidak dapat diobservasi, maka hal ini akan

membawa dampak pada kontrak insentif berdasarkan hasil dari operasi perusahan. Demikian

pula ketika perusahaan mengeluarkan hutang, maka hal ini secara tipikal akan mencakup hutang

perjanjian dalam kontrak. Oleh karena itu, dalam hal ini diperlukan adanya audit dalam upaya

untuk meyakinkan hasil pengukuran kinerja manajer dalam upaya pemberian insentif kepada

mereka.

Alasan kontraktual lain dalam menghasilkan informasi juga muncul ketika perusahaan akan

go publik. Hal ini telah dibuat oleh Jensen dan Mackling (1976), di mana manajer-manajer

perusahaan yang go publik setelah menjual semua atau sebagian dari bunga akan memiliki

motivasi untuk meningkatkan kelalaian, sehingga untuk menghindari kelalaian yang dibuat oleh

manajer tersebut diperlukan adanya kompensasi bagi mereka.. Biaya kelalaian ini adalah

merupakan pengurangan dari profit yang dihasilkan.

3. Sumber Kegagalan Pasar

Page 7: Teori Regulasi dan Standar Penetapannya.docx

Dalam bagian ini akan dibahas mengenai kegagalan dari pasar. Di mana jika pasar

berjalan sebagaimana mestinya berdasarkan definisi, maka informasi yang akan dihasilkan akan

seimbang pada keuntungan dan biaya marginal perusahaan. Namun juga telah mendefinisikan

bahwa jumlah terbaik secara sosial terdapat informasi yang menyamakan biaya dan keuntungan

marginal pada lingkungan. Dua kriteria ini pada produksi informasi tidak perlu menghasilkan

nilai yang sama dikarenakan oleh eksternalitas dan freeriding.

Eksternalitas adalah tindakan yang diambil oleh perusahaan atau individu yang

membebankan biaya atau keuntungan pada perusahaan atau individu lainnya, yang mana

perusahaan akan membebankan biaya atau keuntungan yang tidak dituntut atau tidak menerima

pendapatan. Sedangkan freeriding adalah penerimaan oleh perusahaan atau individu pada

keuntungan atau eksternalitas.

Aspek penting dari freeriding dan eksternalitas adalah bahwa biaya dari keuntungan produksi

informasi yang dirasakan oleh perusahaan akan berbeda dari biaya dan keuntungan pada

lingkungan.

Sumber lain kegagalan pasar bisa diakibatkan karena:

1. Resiko Moral

Mengingat bahwa usaha manajer secara tipikal tidak dapat diobservasi pada pemilik

perusahaan dan pasar, maka konsekusnsinya yaitu manajer tidak akan berusaha untuk

memaksimalkan jalannya perusahaan sehingga pasar tenaga kerja tidak akan berjalan

dengan baik.

2. Pemilihan Penghindaran Kerugian

Dalam konteks ini, ada dua versi masalah seleksi yang merugikan. Pertama yaitu

masalah mengenai insider trading. Jika kesempatan itu ada untuk pihak dalam untuk

mendapatkan keuntungan, maka kesempatan tersebut akan digunakan oleh orang

yang menginginkannya, dan investor luar juga mengangap bahwa pasar sekuritas

berjalan sebagaimana mestinya.

Versi kedua dalam hal seleksi yang merugikan adalah timbul ketika manajer yang

mengetahui berita buruk tentang masa depan perusahaan tidak mengeluarkan

informasi tersebut, dengan demikian hal ini akan menunda atau menghindari

kehancuran reputasi mereka, dan sebagai konsekuensinya yaitu akan mengakibatkan

adanya pengurangan nilai pada pasar tenaga kerja majerial.

Page 8: Teori Regulasi dan Standar Penetapannya.docx

3. Unanimity

Karateristik dari pasar yang berjalan tidak baik adalah adanya kekurangan unanimity.

Dalam pasar yang berjalan dengan baik, maka pemegang saham akan dengan

berusaha suara bulat untuk memaksimalkan nilai pemegang saham. Sedangkan dalam

pasar tidak efisien, maka hal ini tidak menjadi masalah.

Tantangan terhadap teori kegagalan pasar

Teori kegagalan pasar mengandung kesalahan yang fatal. Keluaran yang diperoleh teori

tersebut diidentifikasi sebagai optimal hanya sekedar istilah dan istilah ini dapat diidentifikasikan

sendiri-sendiri oleh ketentuan setiap lembaga yang menghasilkan keluaran tersebut.

Kripke mengajukan dua kemungkinan yang akan terjadi dengan tidak adanya regulasi yang

diinginkan:

Akan ada pengungkapan informasi akuntansi yang cukup dan berkesinambungan.

Keseragaman akuntansi semakin berkurang karena perbedaan pandangan dalam

menginterprestasikan dan menggambarkan suatu kejadian akan disembunyikan oleh sistem

yang diberi kewenangan untuk melalukan hal tersebut..

Karena itu, scott dalam bukunya merumuskan upaya yang dapat ditempuh untuk

membatasi kegagalan pasar, antaralain:

1. Pengungkapan

Argumen ini dapat dibuat yang menyarakan bahwa manajer akan mengeluarkan

semua informasi baik itu informasi baik dan buruk. Hal ini disebut sebagai prinsip

pengungkapan.

2. Pencarian Informasi Privat

Pemberian insentif privat dalam upaya untuk mengeluarkan informasi dari manajer.

Argumen dalam hal ini yaitu bahwa jika informasi yang dikeluarkan telah cukup,

maka hal ini kan menurunkan biaya modal dari perusahaan.

3. Signaling

Hal ini sering terjadi di mana perusahaan atau dengan perusahaan lainnya berbeda

dalam kualitas. Sebagai contoh, mungkin perusahaan yang satu akan memiliki

kesempatan investasi yang lebih tinggi dari perusahaan yang lain.

Page 9: Teori Regulasi dan Standar Penetapannya.docx

4. Dua Teori Regulasi

Teori Regulasi Ketertarikan Publik

Teori ini menyatakan bahwa aturan/regulasi merupakan hasil dari permintaan publik

terhadap koreksi yang terjadi pada kegagalan pasar. Dalam teori ini, kekuasaan pusat disebut

juga tubuh regulasi atau regulator diasumsikan memiliki ketertarikan yang besar terhadap

lingkungan. Hal ini telah mengupayakan yang terbaik untuk mengatur sehingga

pemaksimalisasian kesejahteraan sosial dapat tercapai. Dalam teori ini, pusat kewenangan, yaitu

regulator, diasumsikan memiliki kepentingan yang besar terhadap society at heart, sehingga hal

ini dapat membuat pada saat regulator menyusun peraturan akan menghasilkan yang terbaik bagi

kesejahteraan masyarakat. Permasalahan yang timbul dalam Public Interest Theory adalah :

a.       Terdapat tugas yang sangat kompleks dalam menentukan jumlah regulasi yang tepat.

b.      Terdapat permasalahan yang serius yang terletak pada motivasi dari badan regulator.

Teori Ketertarikan Kelompok

Teori ini mengambil pandangan bahwa industri beroperasi dalam pemunculan sejumlah

kelompok yang tertarik. Sebagai contoh perusahaan dalam indutri manufaktur akan membentuk

suatu ketertarikan yang jelas seperti juga pelanggan mereka. kelompok yang tertarik ini

bermacam-macam akan meloby legislator untuk jumlah dan tipe regulasi yang berbeda-beda.

Sebagai contoh industri itu sendiri mungkin akan meminta peraturan perlindungan dari

persaingan harga luar negri atau melawan pelanggaran dalam operasinya dengan indusri-industri

yang berhubungan. Pelanggan mungkin membentuk kelompok-kelompok untuk melakukan loby

untuk mendapatkan standar kualitas atau pengendalian harga. Bervariasinya kepentingan dalam

group akan mempengaruhi Legislature dalam hal jumlah dan tipe dari regulasi. 

Hubungan Pada Teori Regulasi

Penyusunan standar memiliki karakteristik proses penyesuaian. Pemilihan standar akuntansi

(misalnya oleh AcSB, FASB, IASB) sebaiknya mempertimbangkan konflik antar konstituensi

ketimbang pada unsur proses perhitungan.Pertimbangan ini menganggap bahwa teori kelompok

kepentingan regulasi mungkin baik sebagai prediktor standar baru daripada teori kepentingan

publik.

Page 10: Teori Regulasi dan Standar Penetapannya.docx

5. Standar Akuntansi dan Penentuan Standar

Timbulnya prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) dapat dilihat dari peran

akuntansi yaitu menyajikan informasi kepada berbagai pihak. Secara khusus GAAP mengatur

akuntansi keuangan yang menyajikan informasi kepada pihak di luar organisasi. Akan tetapi,

informasi yang disajikan tersebut tidak hanya berguna untuk pihak di luar perusahaan tetapi juga

pihak intern organisasi. Menurut Fess dan Warren (1990;794) informasi akuntansi keuangan

yang disajikan sesuai dengan GAAP memang utamanya ditujukan kepada pihak luar (external)

tetapi juga berguna bagi manajemen untuk mengarahkan operasi perusahaan. Perusahaan

menambah berbagai laporan yang diperlukan yang tidak harus diatur oleh GAAP yang

dibutuhkan oleh manajemen. Akuntansi yang diselenggarakan untuk menghasilkan informasi

kepada pihak eksteral disebut juga dengan akuntansi keuangan sedangkan akuntansi yang

memfokuskan diri pada penyajian laporan untuk tujuan pengambilan keputusan intern organisasi

disebut akuntansi manajemen. Miller et.al (1985:5) menyatakan ada tiga kelompok orang yang

berpartisipasi dalam akuntansi keuangan yaitu pengguna (users), penyaji (preparers), dan auditor

(auditors). Pengguna adalah individu atau institusi yang mengandalkan informasi akuntansi

keuangan dalam pengambilan keputusan investasi atau kredit. Dalam kelompok ini termasuk

investor, kreditor, analis keuangan dll. Penyaji adalah pihak yang menyusun dan menerbitkan

laporan keuangan yaitu manajemen. Auditor adalah pihak yang melakukan pemeriksaan laporan

keuangan untuk menyatakan pendapat atas kewajarannya. Ketiga pihak yang berpartisipasi

dalam akuntansi keuangan memiliki kepentingan yang berbeda-beda atas penyajian laporan

keuangan. Persepsi masing-masing pihak yang terlibat juga berbeda-beda. Oleh karena itu

diperlukan satu aturan yang disepakati untuk dapat dijadikan pegangan bagi pengguna, penyaji,

dan auditor. Disini arti penting dan latar belakang munculnya prinsip akuntansi berlaku umum

(GAAP).

Salah satu sarana penunjang yang diperlukan oleh suatu perusahaan atau suatu unit

ekonomi adalah standar akuntansi yang memungkinkan terlaksananya sistem informasi

manajemen dengan baik. Standar akuntansi dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam

menyusun laporan keuangan yang layak serta memiliki daya banding sehingga dapat menyajikan

informasi yang bernilai bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Standar akuntansi merupakan

landasan atau petunjuk bagi mereka untuk melakukan praktek atau kegiatan di bidang akuntansi,

Page 11: Teori Regulasi dan Standar Penetapannya.docx

agar laporan keuangan lebih berguna dan tidak menyesatkan. Hal ini diperjelas oleh Ikatan

Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sebagai pedoman pokok

penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi perusahaan, dana pensiun dan unit ekonomi

lainnya adalah sangat penting, agar laporan keuangan lebih berguna, dapat dimengerti dan dapat

diperbandingkan serta tidak menyesatkan.

Peran ideologi dalam peraturan akuntansi telah sebagian besar diabaikan meskipun

potensinya untuk memberikan apresiasi yang lebih sistematis dari proses penetapan standar.

Penetapan standar umumnya didefinisikan sebagai set yang terorganisir mendasari keyakinan

yang berbeda-beda di kelompok, ideologi akan mencakup kecenderungan untuk menganjurkan

solusi peraturan yang berbeda secara prediksi. Adanya perbedaan ideologi antara kelompok-

kelompok membayangkan mobilisasi pengaruh politik untuk mereproduksi atau mengubah sifat

akuntansi sesuai dengan berbagai persepsi tentang bagaimana hal ini harus berjalan. Ideologi

adalah versi realitas yang didasarkan pada asumsi yang tak tergoyahkan yang tidak seragam,

sehingga menarik mereka masuk ke dalam konflik. Proses ini diharapkan untuk dapat

menggunakan fakta selectively and purposefully (selektif dan sengaja) (Buckley, 1978) dan

memiliki espousals yang bervariasi dengan aktualitas saat seperti ini menguntungkan (Enz,

1988). Sayangnya, seperti istilah-istilah seperti "kekuatan" dan "politik", "ideologi" memiliki

konotasi yang tidak perlu merendahkan yang cenderung membatasi penggunaannya.

Ideologi berbeda berdasarkan struktur hubungan sosial dan melalui dimana mereka

dirumuskan dan disahkan (Willmott, 1984). Dengan demikian, menanggung hubungan sistematis

dengan kepentingan, seperti yang dirasakan oleh kelompok. Akuntansi, sebagai kegiatan yang

keberadaannya saat ini sangat tergantung pada dukungan perusahaan dan kebutuhan pelanggan,

menghasilkan ideologi bahwa pola berbagai posisi struktural dalam bangunan sosial ini. Paparan

terus dan afiliasi konsisten mengabadikan posisi ideologis pihak yang berkepentingan ini.

Ideologi menyiratkan ketidakmampuan tulus untuk menghargai posisi tidak konsisten, daripada

strategi tujuan penipuan.

Oleh karena itu, maka standar akuntansi merupakan suatu pedoman yang wajib ditaati

bagi mereka yang melakukan kegiatan di bidang akuntansi, dalam rangka penyusunan laporan

keuangan. Tetapi perlu diingat bahwa Standar Akuntansi Keuangan sebagai suatu pedoman yang

diikuti kebiasaan tentulah bukan merupakan pedoman yang sifatnya universal dan berlaku

mutlak sesuai keadaan, waktu dan tempat. Standar Akuntansi Keuangan dalam

Page 12: Teori Regulasi dan Standar Penetapannya.docx

perkembangannnya tidak rterlepas dari pengaruh faktor-faktor lain, misalnya pandangan para

ahli di bidang akuntansi, perkembangan politik dan ekonomi, peraturan pemerintah dan faktor-

faktor lainnya.

Dengan demikian, maka yang perlu diketahui dari Standar Akuntansi tersebut adalah

pedoman dan petunjuk apakah yang dapat diberikan oleh Standar Akuntansi tersebut? Standar

Akuntansi dapat memberikan petunjuk tentang bagaimanakah caranya sumber-sumber ekonomi

yang ditimbulkannya dicatat sebagai “harta” dan “kewajiban”. Jika terjadi perubahan atas harta

dan kewajiban itu bagaimanakah cara mencatatnya, kapan perubahan tersebut dicatat serta

bagaimanakah cara mengukurnya, informasi apa saja yang perlu diungkapkan dan bagaimana

cara mengungkapkannya dan sebagainya. Pedoman serta petunjuk ini dapat kita jumpai dalam

buku “Standar Akuntansi Keuangan”, yang diterbitkan oleh ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).

International Accounting Standards Committee (IASC) dalam Standar Akuntansi

Keuangan ini menjelaskan bahwa :

“. . . Accounting Standards and procedures relating to the preparation and presentation

of financial statements. It believes that further harmonisation can best best be pursued by

focusing on finacial statements that are prepared for the purpose of providing information that is

useful in making economic decisions”.

6. Penentuan Standar Akuntansi

Prinsip akuntansi beraku umum mengacu pada berbagai sumber. Sumber acuan prinsip

akuntansi berlaku umum di Indonesia menurut IAI (2001:411.2) adalah sebagai berikut:

Prinsip akuntansi yang ditetapkan dan/atau dinyatakan berlaku oleh badan pengatur

standar dari Ikatan Akuntan Indonesia;

Pernyataan dari badan, yang terdiri dari pakar pelaporan keuangan, yang

mempertimbangkan isu akuntansi dalam forum publik dengan tujuan menetapkan

prinsip akuntansi atau menjelaskan praktik akuntansi yang ada dan berlaku umum,

dengan syarat dalam prosesnya penerbitan tersebut terbuka untuk dikomentari oleh

publik dan badan pengatur standar dari Ikatan Akuntan Indonesia tidak menyatakan

keberatan atas penerbitan pernyataan tersebut;

Page 13: Teori Regulasi dan Standar Penetapannya.docx

Pernyataan dari badan, yang terdiri dari pakar pelaporan keuangan, yang

mempertimbangkan isu akuntansi dalam forum publik dengan tujuan

menginterpretasikan atau menetapkan prinsip akuntansi atau menjelaskan praktik

akuntansi yang ada berlaku umum, atau pernyataan yang tersebut pada butir b yang

penerbitannya tidak pernah dinyatakan keberatan dari badan pengatur standar dari

Ikatan Akuntan Indonesia tetapi belum pernah secara terbuka dikomentari oleh

publik;

Praktik atau pernyataan resmi yang secara luas diakui sebagai berlaku umum karena

mencerminkan praktik yang lazim dalam industri tertentu, atau penerapan dalam

keadaan khusus dari pernyataan yang diakui sebagai berlaku umum, atau penerapan

standar akuntansi internasional atau standar akuntansi yang berlaku umum di wilayah

lain yang menghasilkan penyajian substansi transaksi secara lebih baik.

Dari uraian di atas bahwa sumber acuan prinsip akuntansi berlaku umum di Indonesia

adalah prinsip akuntansi yang ditetapkan IAI, pernyataan pakar pelaporan, dan praktik atau

pernyataan resmi yang secara luas diakui berlaku umum.

Tujuan dalam penentuan Standar

1. Penentuan standar merupakan pilihan sosial sehingga suatu standara mungkin

bermanfaat bagi pihak tertentu dan merugikan pihak lain. Kebanyakan isu-isu yang

berkaitan dengan akunyansi secara politik bersifat sensitif yang disebabkan:

2. Kebutuhan terhadap standar akuntansi muncul bila terdapat pertentangan

3. Informasi akuntansi dapat mempengaruhi tingkat kemakmuran penggunaannya.

4. Dalam menentukan standar ada dua pendekatan, yaitu:

representative faithfulness, pendekatan ini menghendaki pelaporan yang bersifat netral

dan penyajian wajar laporan keuangan melalui proses penentuan standar. Pendekatan ini

menyamakan akuntansi dengan proses pemetaan dimana peta harus dibuat akurat dengan

menggambarkan keadaan keuangan perusahaan secara wajar.

economic consequences, pendekatan ini menghendaki asopsi standar yang memiliki

konsekwensi ekonomi menguntungkan. Pendekatan ini cenderung mengarah penentuan

standar yang meemiliki pengaruh positif.

7. Kriteria Penentuan Standard

Page 14: Teori Regulasi dan Standar Penetapannya.docx

Decision Usefullness

Kriteria decision usefulness memicu informasi dan perspektif pengukuran pada pelaporan

keuangan, dan studi empiris kapital market. Jadi, standar dapat menjadi decision usefulness bisa

saja salah karena tidak mempertimbangkan biaya penyediaan informasi. Untuk itu, pembuat

standar perlu mempertimbangkan kriteria lainnya daripada decision usefulness saja.

Reduction Of Information Asymmetry

Dalam hal ini penyusun standar harus menggunkan pengurangan information asimetri

dalam kapital dan managerial labor market sebagai kriteria standar baru. Pengurangan

information asimetri meningkatkan operasi pasar. Hal ini akan memperluas likuiditas pasar dan

menghasilkan keuntungan sosial. Bagaimanapun juga, harus diperhatikan bahwa pengurangan

information asimetri sebagai kriteria bukan satu-satunya yang memadai. Seperti decision useful

yang menimbulkan biaya. Konsekuensinya, sulit untuk mengetahui kapan standar untuk

mengurangi information asimetri cost-efektif.

Economic Consequences Of New Standards

Salah satu biaya dari standar baru bagi perusahaan adalah biaya untuk memenuhi standar itu

(out of pocket). Biaya juga terjadi karena adanya kontrak. Biaya tersebut mempengaruhi

kebijakan operasi dan keuangan. Kurangnya kebebasan menajemen memilih kebijakan akuntansi

juga menjadi konsekuensi ekonomis. Untuk itu, pembuat kebijakan harus mempertimbangkan

aspek tersebut.

The Political Aspects Of Standards Setting

Konsekuensi ekonomis berdampak pada aspek politis penyusunan standar. Penyusun

standar harus merekayasa konsensus yang memadai agar konstituensi dapat menerimanya.

Proses penyusunan standar harus konsisten dengan interest group theory of regulation.

8. Argumen Pendukung Standar Akuntansi

Page 15: Teori Regulasi dan Standar Penetapannya.docx

Pihak-pihak yang menginginkan regulasi akan mengunakan teori kepentingan publik (The

Public Interest Theory) dan teori kepentingan kelompok (The Interest Group Theory) untuk

menyukseskan keinginannya karena pada dasarnya, baik kegagalan pasar maupun kebutuhan

untuk mencapai tujuan sosial memaksa adanya regulasi akuntansi (Scott, 2000).

Teori kepentingan publik

Teori kepentingan publik menyatakan bahwa regulasi terjadi karena tuntutan publik dan

muncul sebagai koreksi atas kegagalan pasar. Kegagalan pasar terjadi karena adanya alokasi

informasi yang belum optimal dan ini dapat disebabkan oleh (1) keengganan perusahaan

mengungkapkan informasi, (2) adanya penyelewengan informasi, dan (3) penyajian informasi

akuntansi secara tidak semestinya. Dalam teori ini, sentral otoritas juga disebut regulator dan

diasumsikan bahwa masyarakat memiliki kepentingan terbesar pada informasi akuntansi.

Regulator berusaha untuk melakukan pengaturan dengan sebaik mungkin karena akan

memaksimalkan kesejahteraan sosial.

Dalam penerapannya teori kepentingan publik ternyata memiliki masalah sehingga teori

ini dikatakan memiliki masalah implementasi karena sulit menentukan berapa jumlah regulasi

yang sesuai. Penentuan jumlah regulasi merupakan sesuatu yang sulit dilakukan untuk komoditas

seperti informasi. Masalah yang lebih sulit terletak pada motivasi dari regulator itu sendiri. Harus

disadari bahwa sangat sulit untuk memonitor operasi regulator dan kekuatan publik untuk

memaksa regulator beroperasi demi kepentingan publik adalah lemah. Kelemahan tersebut juga

akan menimbulkan kemungkinan bahwa badan ini akan beroperasi untuk kepentingan pribadi

dan tidak untuk kepentingan umum.

Alasan ekonomi utama pada awal mula adanya intervensi dari pemerintah pada operasi

pasar untuk kepentingan publik adalah adanya kemungkinan kegagalan pasar (market failure).

Dalam rerangka teori ini, peraturan ditujukkan kepada badan legislatif (pembuat undang-undang)

untuk melindungi

  kepentingan konsumen dengan cara melakukan peningkatan keamanan penyelenggaraan

ekonomi, dibandingkan dengan situasi yang tidak diregulasi. Kegagalan pasar berpotensi terjadi

ketika ada sebuah kegagalan dari beberapa kondisi yang dibutuhkan agar pasar berjalan secara

kompetitif. Contoh potential failure:

Page 16: Teori Regulasi dan Standar Penetapannya.docx

1. Kurangnya kompetisi (monopoli, oligopoli)

2. Adanya hambatan untuk masuk ke pasar

3. Asimetri informasi antara pembeli dan penjual atau sinyal pasar tertentu (misal

reputasi penjual)

4. Sifat alami publik atas suatu produk (seperti informasi keuangan), dimana

ketersediaan suatu produk untuk suatu individu membuat produk tersebut tidak

berharga lagi untuk individu yang lain. Kegagalan pasar di sini terjadi karena  –

walaupun individu bisa mendapatkan produk tersebut tanpa bayar – sistem harga

normal pada pasar tersebut tidak bisa berfungsi.

Teori kepentingan publik didasari pada asumsi bahwa pasar ekonomi merupakan subjek

dari beberapa pasar tidak sempurna atau kegagalan transaksi, yaitu, jika tetap dibiarkan, akan

mengakibatkan inefisiensi dan ketidakpatutan outcome. Ini juga berdasarkan asumsi berikut:

1. Kepentingan dari konsumen diterjemahkan dalam tindakan legislatif lewat operasi

dari marketplace internal.

2. Ada agen-agen (politisi pengusaha dan kelompok kepentingan publik) yang akan

mencari peraturan dengan mengatas namakan untuk kepentingan publik. Agen-agen

ini mungkin saja akan berusahan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri bukan

memenuhi kebutuhan publik.

3. Pemerintah tidak mempunyai peran yang independen untuk menjalankan peraturan

pemerintah.

Teori kepentingan kelompok

Teori kepentingan kelompok memiliki pandangan bahwa suatu industri beroperasi karena

terdapat sejumlah kepentingan kelompok. Otoritas politik atau legistatif juga dapat digolongkan

sebagai suatu kelompok kepentingan yang memiliki kekuatan untuk memasok regulasi untuk

mempertahankan kekuasaannya. Oleh sebab itu, teori ini memiliki pandangan bahwa regulasi

adalah suatu komoditas di mana terdapat penawaran dan permintaan. Komoditas akan

dialokasikan kepada para konstituen dengan efektif secara politis dan dengan meyakinkan

legislatif memberikan bantuan regulasi kepadanya.

Page 17: Teori Regulasi dan Standar Penetapannya.docx

9. Argumen Penentang Standar Akuntansi

Pihak yang tidak menginginkan regulasi berargumen dengan menggunakan teori agensi

(agency theory) yang menyatakan bahwa manajemen memiliki insentif membuat laporan yang

andal dan disajikan secara sukarela kepada pemilik (shareholder) semata-mata untuk

menyelesaikan konflik antara pemilik dan manajemen. Laporan keuangan digunakan untuk

memonitor hubungan kerja serta untuk menilai dan menentukan kompensasi yang akan

dibayarkan kepada manajer.

Di samping menggunakan teori agensi, pihak yang tidak menginginkan regulasi juga

menggunakan pendekatan pasar bebas. Menurut pendekatan ini informasi akuntansi merupakan

produk-produk yang bersifat ekonomis, sama seperti barang atau jasa lainnya. Informasi

akuntansi juga merupakan subjek kekuatan permintaan dari para pengguna dan disediakan oleh

para penyaji. Hasilnya adalah sejumlah pengungkapan informasi yang optimal pada tingkat harga

yang optimal pula. Kapan suatu informasi diperlukan dan sejumlah harga tertentu ditawarkan

untuk itu, maka pasar akan menyediakan informasi asalkan harga yang ditawarkan melebihi

biaya informasi tersebut.

10. Prinsip Berlaku Umum di Indonesia

Dalam hubungannya dengan hirarki prinsip akuntansi beraku umum IAI (2001:411.2)

mengemukakan adanya rerangka (framework) prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia. Dalam bentuk rerangka, IAI (2001:411.4) menggambarkan prinsip akuntansi yang

berlaku umum di Indonesia seperti suatu bangunan rumah. Rerangka tersebut adalah sebagai

berikut:

Page 18: Teori Regulasi dan Standar Penetapannya.docx

Sumber: Jamason Sinaga, Ak., Akuntan anggota IAI dan Anggota Kelompok Kerja Komite Standar Akuntansi Pemerintah.

Rerangka ini bersifat hirarkis artinya lapisan yang lebih bawah menjadi landasan bagi

lapisan yang berada di atasnya. Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa dalam penyajian laporan

keuangan kepada pihak luar organisasi (ekstern) digunakan prinsip akuntansi berlaku umum

(GAAP). Prinsip akuntansi berlaku umum ini terdiri dari berbagai acuan yang dinyatakan dalam

bentuk hirarki.

Page 19: Teori Regulasi dan Standar Penetapannya.docx

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Alasan utama dalam hal regulasi tersebut adalah untuk melindungi individu yang dalam

hal kerugian informasi. Misalnya jika tidak terdapat adanya asimetri informasi dalam suatu

keadaan yang mengakibatkan seluruh tindakan manajer dan informasi dapat diobservasi oleh

semua pihak, sehingga akibatnya yaitu tidak ada kebutuhan untuk melindungi individu dari

konsekuensi pada kerugian informasi. Akuntansi juga sangat dipengaruhi oleh regulasi yang

dirancang untuk melindungi pemakai akibat adanya informasi asimetri.

Dalam proses penyusunan standar akuntansi yang melalui proses yang panjang tidak

dipungkiri terdapat berbagi hambatan. Salah satunya seperti apa yang telah dibahas dan

dijelaskan di atas, yaitu intervensi beberapa pihak. Bahwa proses penyusunan standar akuntansi

tidak terlepas dari campur tangan politik demi keuntungan beberapa pihak semata. Pada

umumnya kembali lagi kepada regulasi atau aturan dalam pembuatan dan penyusunan standar

akuntansi dari masing-masing negara untuk disesuaikan dengan perkembangan dan keadaan

ekonomi negara tersebut.

Page 20: Teori Regulasi dan Standar Penetapannya.docx

DAFTAR RUJUKAN

Scott, W.R. (2009). Financial Accounting Theory. Prentice-Hall, Toronto, Canada

Jamason Sinaga, Ak., Akuntan anggota IAI dan Anggota Kelompok Kerja Komite Standar

Akuntansi Pemerintah.

Fogarty, T.J., Hussein, M.E.A., & Ketz, J.E. (1994). Political aspects of financial accounting

standard setting in the USA. Accounting, Auditing and Accountability Journal, Vol.7,

No. 4, 24-46.