teori perubahan sosial tipepedia.com
DESCRIPTION
Untuk teori Lengkapnya Bisa di akses di http://www.tipepedia.com/TRANSCRIPT
Teori Perubahan Sosial
Menurut Martono (2012), di dalam sistem sosial masyarakat selalu
mengalami perubahan. Masyarakat tidak ada yang tidak mengalami suatu
perubahan, walaupun dalam taraf yang paling kecil sekalipun, masyarakat akan
selalu berubah. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan yang kecil sampai
pada taraf perubahan yang sangat besar yang mampu memberikan pengaruh yang
besar pula bagi aktivitas atau perilaku manusia. Perubahan dapat mencakup aspek
yang sempit maupun yang luas. Aspek yang sempit dapat meliputi aspek perilaku
dan pola pikir individu. Aspek yang luas dapat berupa perubahan dalam tingkat
struktur masyarakat yang nantinya dapat mempengaruhi perkembangan masyrakat
di masa yang akan datang. Masyarakat bergerak dari masyarakat nomaden
menuju masyarkat modern. Studi perubahan sosial dalam sosiologi dapat
dikatagorikan ke dalam kajian makrososiologi dan mikrososiologi.
Makrososiologi merupakan sosiologi yang mempelajari pola-pola sosial berskala
besar terutama dalam pengertian komparatif dan historis, misalnya antara
masyarakat atau bangsa tertentu. Sedangkan mikrososiologi merupakan sosiologi
yang mempelajari pola-pola sosial yang berskala lebih kecil dari makrososiologi,
misalnya antar individu dalam suatu masyarakat. Studi mengenai perubahan sosial
hampir sellau membahas mengani modernisasi sebagi isu sentral. Teknologi
merupakan faktor yang harus diperhitungkan dalam mempengaruhi proses
perubahan sosial. Bahkan, teknologi hampir selalu menjadi ciri modernitas.
Modernisasi dalam jangka waktu tertentu memunculkan sebuah proses yang
dinamakan globalisasi, proses penyatuan berbagai bentuk kelompok manusia
menjadi satu wujud. Terdapat banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya
perubahan sosial diantaranya, yaitu :
1. Teknologi
Teknologi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses perubahan
sosial. Bahkan teknologi selalu menjadi ciri modernitas. Seorang indvidu
dikatakan belum menjadi individu yang modern jika belum bersentuhan
dengan teknologi.
2. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu institusi penting dalam proses perubahan
sosial. Masyrakat yang memiliki sistem pendidikan yang maju tentu dapat
mempercepat perubahan sosial dalam masyarakat, dan sebaliknya. Pendidikan
memberikan sumbangan pada perubahan sosial yang terjadi pada individu
maupun masyrakat.
Rahardjo (2007) menjelaskan perubahan sosial hanya dapat ditemukenali
setelah membandingkan antara pola budaya, struktur, dan perilaku sosial yang
pada waktu sebelumnya dengan waktu sekarang. Semakin besar perbedaan,
mencerminkan semakin luas dan mendalamnya suatu perubahan sosial. Perubahan
pola budaya akan mempengaruhi struktur sosial, sebaliknya perubahan struktur
sosial akan mempengaruhi pola perilaku sosial. Perubahan yang terjadi dalam
suatu masyarakat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : (1) perubahan peradaban,
(2) perubahan budaya, (3) perubahan sosial. Menurut teori perubahan sosial garis
lurus, perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahapan-tahapan tertentu.
Kebudayaan manusia dengan sendirinya akan mengikuti suatu evolusi yang
berbentuk garis lurus. Teori ini bersifat lebih optimis, bahwa perubahan sosial
secara evolusioner selalu menuju keadaan yang lebih baik. Penambahan dan
pengurangan penduduk dalam suatu masyarakat akan mengakibatkan perubahan
sosial. Pertentangan dalam masyarakat juga memungkinkan terjadinya perubahan
sosial dan kebudayaan. Pertentangan ini bisa terjadi antar pribadi dalam
kelompok, pertentangan antar kelompok maupun pertentangan antar generasi.
Beberapa faktor luar yang mempengaruhi sumber perubahan sosial adalah : (1)
faktor alam, (2) faktor peperangan, dan (3) faktor kebudayaan masyarakat lain.
Perubahan mata pencahrian pada pada sebagian besar wraga masyarakat akan
mempengaruhi pranata ekonomi dan sosial mereka. Beberapa kebiasaan dan adat
istiadat mungkin saja hilang dan digantikan dengan yang baru. Beberapa faktor
perlancar perubahan sosial yang sering disebut dalam kepustakaan sosiologi
antara lain : (1) kontak dengan kebudayaan lain, (2) sistem pendidikan yang
dilaksanakan, (3) sikap dan motivasi masyarakat, (4) toleransi terhadap
penyimpangan, (5) keterbukaan sistem stratifikasi masyarakat, (6) keragaman
penduduk, (7) ketidakpuasan masyarakat terhadap keadaan. Sedangkan beberapa
faktor kendala perubahan sosial antara lain: (1) keterasingan hubungan, (2)
ketinggalan dalam ilmu pengetahuan, (3) sikap tradisional, (4) kepentingan-
kepentingan khusus, (5) ketakutan terhadap gangguan ketentraman, (6) prasangka
terhadap hal-hal asing, (7) kelakuan ideologis dan (8) adat istiadat dan kebiasaan
tertentu.
Menurut Syapsan (2010), Sebab-sebab terjadiaya perubahan sosial-budaya
antara lain dikarenakan adanya perubahan demografi (demographic change),
pergerakan dan perubahan sosial (social movement and change), serta adanya
penemuan penemuan. Penemuan itu sendiri meliputi persebaran kebudayaan
(diffusion), inovasi dan evolusi kebudayaan. Ada 4 karakter perubahan sosial:
1. Social change happens everywhere; however, the rate of change varies from
place to place - jadi perubahan sosial pun bervariasi, dan pada giliraimya perlu
tanggapan dan perilaku penanganan yang berbeda-beda;
2. Social change is sometimes intentional but often unplanned - walaupun proyek
secara sadar misalnya menprediksikan akan adanya perubahan sosial tertentu,
namun tidak jarang proyek juga bisa memunculkan perubahan yang
“unintentionar”.
3. Social change often generates controversy (punya konsekuensi "baik" dan
"buruk") - dengan demikian, Proyek harusnya mengindentifikasi secara matang
hal-hal yang baik dan buruk tersebut, dan pada langkah-langkah penyiapaimya
perlu dengan sadar mengikis hal-hal buruk tersebut sampai tingkat minimal;
4. Some changes matter more than others do - dalam kaitannya dengan proyek,
yang seringkali terdiri dari pelbagai kegiatan, aspek tertentunya bisa saja
memunculkan perubahan yang lebih menonjol dibanding aspek lainnya, dan hal
hal semacam ini memang perlu diberi perhatian.Melalui pembangunan,
masyarakat didorong dan iarahkan untuk menuju ke keadaan dan kondisi yang
lebih baik dan sejahtera.
Daftar Pustaka
Martono, Nanang. 2012. Sosiologi perubahan sosial. Raja grafindo persada: Jakarta
Rahardjo. 2007. Sosiologi pedesaan. UIN-MALANG PRESS: Malang.Syapsan, S. Basri, dan E. Ilyas. 2010. Perubahan Sosial Masyarakat Pasca
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (Plta) Koto Panjang Provinsiriau. Ekonomi. 18 (2): 17-22