teori perubahan sosial tipepedia.com

6
Teori Perubahan Sosial Menurut Martono (2012), di dalam sistem sosial masyarakat selalu mengalami perubahan. Masyarakat tidak ada yang tidak mengalami suatu perubahan, walaupun dalam taraf yang paling kecil sekalipun, masyarakat akan selalu berubah. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan yang kecil sampai pada taraf perubahan yang sangat besar yang mampu memberikan pengaruh yang besar pula bagi aktivitas atau perilaku manusia. Perubahan dapat mencakup aspek yang sempit maupun yang luas. Aspek yang sempit dapat meliputi aspek perilaku dan pola pikir individu. Aspek yang luas dapat berupa perubahan dalam tingkat struktur masyarakat yang nantinya dapat mempengaruhi perkembangan masyrakat di masa yang akan datang. Masyarakat bergerak dari masyarakat nomaden menuju masyarkat modern. Studi perubahan sosial dalam sosiologi dapat dikatagorikan ke dalam kajian makrososiologi dan mikrososiologi. Makrososiologi merupakan sosiologi yang mempelajari pola-pola sosial berskala besar terutama dalam pengertian komparatif dan historis, misalnya antara masyarakat atau bangsa tertentu. Sedangkan mikrososiologi merupakan sosiologi yang mempelajari pola-pola sosial yang berskala lebih kecil dari makrososiologi, misalnya antar individu dalam suatu masyarakat. Studi mengenai perubahan sosial hampir

Upload: malik-muqtadir

Post on 31-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Untuk teori Lengkapnya Bisa di akses di http://www.tipepedia.com/

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Perubahan Sosial Tipepedia.com

Teori Perubahan Sosial

Menurut Martono (2012), di dalam sistem sosial masyarakat selalu

mengalami perubahan. Masyarakat tidak ada yang tidak mengalami suatu

perubahan, walaupun dalam taraf yang paling kecil sekalipun, masyarakat akan

selalu berubah. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan yang kecil sampai

pada taraf perubahan yang sangat besar yang mampu memberikan pengaruh yang

besar pula bagi aktivitas atau perilaku manusia. Perubahan dapat mencakup aspek

yang sempit maupun yang luas. Aspek yang sempit dapat meliputi aspek perilaku

dan pola pikir individu. Aspek yang luas dapat berupa perubahan dalam tingkat

struktur masyarakat yang nantinya dapat mempengaruhi perkembangan masyrakat

di masa yang akan datang. Masyarakat bergerak dari masyarakat nomaden

menuju masyarkat modern. Studi perubahan sosial dalam sosiologi dapat

dikatagorikan ke dalam kajian makrososiologi dan mikrososiologi.

Makrososiologi merupakan sosiologi yang mempelajari pola-pola sosial berskala

besar terutama dalam pengertian komparatif dan historis, misalnya antara

masyarakat atau bangsa tertentu. Sedangkan mikrososiologi merupakan sosiologi

yang mempelajari pola-pola sosial yang berskala lebih kecil dari makrososiologi,

misalnya antar individu dalam suatu masyarakat. Studi mengenai perubahan sosial

hampir sellau membahas mengani modernisasi sebagi isu sentral. Teknologi

merupakan faktor yang harus diperhitungkan dalam mempengaruhi proses

perubahan sosial. Bahkan, teknologi hampir selalu menjadi ciri modernitas.

Modernisasi dalam jangka waktu tertentu memunculkan sebuah proses yang

dinamakan globalisasi, proses penyatuan berbagai bentuk kelompok manusia

menjadi satu wujud. Terdapat banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya

perubahan sosial diantaranya, yaitu :

1. Teknologi

Teknologi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses perubahan

sosial. Bahkan teknologi selalu menjadi ciri modernitas. Seorang indvidu

dikatakan belum menjadi individu yang modern jika belum bersentuhan

dengan teknologi.

Page 2: Teori Perubahan Sosial Tipepedia.com

2. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu institusi penting dalam proses perubahan

sosial. Masyrakat yang memiliki sistem pendidikan yang maju tentu dapat

mempercepat perubahan sosial dalam masyarakat, dan sebaliknya. Pendidikan

memberikan sumbangan pada perubahan sosial yang terjadi pada individu

maupun masyrakat.

Rahardjo (2007) menjelaskan perubahan sosial hanya dapat ditemukenali

setelah membandingkan antara pola budaya, struktur, dan perilaku sosial yang

pada waktu sebelumnya dengan waktu sekarang. Semakin besar perbedaan,

mencerminkan semakin luas dan mendalamnya suatu perubahan sosial. Perubahan

pola budaya akan mempengaruhi struktur sosial, sebaliknya perubahan struktur

sosial akan mempengaruhi pola perilaku sosial. Perubahan yang terjadi dalam

suatu masyarakat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : (1) perubahan peradaban,

(2) perubahan budaya, (3) perubahan sosial. Menurut teori perubahan sosial garis

lurus, perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahapan-tahapan tertentu.

Kebudayaan manusia dengan sendirinya akan mengikuti suatu evolusi yang

berbentuk garis lurus. Teori ini bersifat lebih optimis, bahwa perubahan sosial

secara evolusioner selalu menuju keadaan yang lebih baik. Penambahan dan

pengurangan penduduk dalam suatu masyarakat akan mengakibatkan perubahan

sosial. Pertentangan dalam masyarakat juga memungkinkan terjadinya perubahan

sosial dan kebudayaan. Pertentangan ini bisa terjadi antar pribadi dalam

kelompok, pertentangan antar kelompok maupun pertentangan antar generasi.

Beberapa faktor luar yang mempengaruhi sumber perubahan sosial adalah : (1)

faktor alam, (2) faktor peperangan, dan (3) faktor kebudayaan masyarakat lain.

Perubahan mata pencahrian pada pada sebagian besar wraga masyarakat akan

mempengaruhi pranata ekonomi dan sosial mereka. Beberapa kebiasaan dan adat

istiadat mungkin saja hilang dan digantikan dengan yang baru. Beberapa faktor

perlancar perubahan sosial yang sering disebut dalam kepustakaan sosiologi

antara lain : (1) kontak dengan kebudayaan lain, (2) sistem pendidikan yang

dilaksanakan, (3) sikap dan motivasi masyarakat, (4) toleransi terhadap

penyimpangan, (5) keterbukaan sistem stratifikasi masyarakat, (6) keragaman

Page 3: Teori Perubahan Sosial Tipepedia.com

penduduk, (7) ketidakpuasan masyarakat terhadap keadaan. Sedangkan beberapa

faktor kendala perubahan sosial antara lain: (1) keterasingan hubungan, (2)

ketinggalan dalam ilmu pengetahuan, (3) sikap tradisional, (4) kepentingan-

kepentingan khusus, (5) ketakutan terhadap gangguan ketentraman, (6) prasangka

terhadap hal-hal asing, (7) kelakuan ideologis dan (8) adat istiadat dan kebiasaan

tertentu.

Menurut Syapsan (2010), Sebab-sebab terjadiaya perubahan sosial-budaya

antara lain dikarenakan adanya perubahan demografi (demographic change),

pergerakan dan perubahan sosial (social movement and change), serta adanya

penemuan penemuan. Penemuan itu sendiri meliputi persebaran kebudayaan

(diffusion), inovasi dan evolusi kebudayaan. Ada 4 karakter perubahan sosial:

1. Social change happens everywhere; however, the rate of change varies from

place to place - jadi perubahan sosial pun bervariasi, dan pada giliraimya perlu

tanggapan dan perilaku penanganan yang berbeda-beda;

2. Social change is sometimes intentional but often unplanned - walaupun proyek

secara sadar misalnya menprediksikan akan adanya perubahan sosial tertentu,

namun tidak jarang proyek juga bisa memunculkan perubahan yang

“unintentionar”.

3. Social change often generates controversy (punya konsekuensi "baik" dan

"buruk") - dengan demikian, Proyek harusnya mengindentifikasi secara matang

hal-hal yang baik dan buruk tersebut, dan pada langkah-langkah penyiapaimya

perlu dengan sadar mengikis hal-hal buruk tersebut sampai tingkat minimal;

4. Some changes matter more than others do - dalam kaitannya dengan proyek,

yang seringkali terdiri dari pelbagai kegiatan, aspek tertentunya bisa saja

memunculkan perubahan yang lebih menonjol dibanding aspek lainnya, dan hal

hal semacam ini memang perlu diberi perhatian.Melalui pembangunan,

masyarakat didorong dan iarahkan untuk menuju ke keadaan dan kondisi yang

lebih baik dan sejahtera.

Page 4: Teori Perubahan Sosial Tipepedia.com

Daftar Pustaka

Martono, Nanang. 2012. Sosiologi perubahan sosial. Raja grafindo persada: Jakarta

Rahardjo. 2007. Sosiologi pedesaan. UIN-MALANG PRESS: Malang.Syapsan, S. Basri, dan E. Ilyas. 2010. Perubahan Sosial Masyarakat Pasca

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (Plta) Koto Panjang Provinsiriau. Ekonomi. 18 (2): 17-22