teori pengambilan keputusan

20
Teori Pengambilan Keputusan Pola dasar berpikir dlm konteks organisasi: 1. Penilaian situasi (Situational Approach) : untuk menghadapi pertanyaan “apa yg terjadi?” 2. Analisis persoalan (Problem Analysis) : dari pola pikir sebab-akibat 3. Analisis keputusan (Decision Analysis) : didasarkan pada pola berpikir mengambil pilihan 4. Analisis persoalan potensial (Potential Problem Analysis) : didasarkan pada perhatian kita mengenai peristiwa masa depan, mengenai peristiwa yg mungkin terjadi & yg dapat terjadi

Upload: zaza

Post on 18-Jan-2016

126 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Teori Pengambilan Keputusan. Pola dasar berpikir dlm konteks organisasi: Penilaian situasi ( Situational Approach ) : untuk menghadapi pertanyaan “apa yg terjadi?” Analisis persoalan ( Problem Analysis ) : dari pola pikir sebab-akibat Analisis keputusan ( Decision Analysis ) - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Pengambilan Keputusan

Teori Pengambilan KeputusanPola dasar berpikir dlm konteks organisasi:1. Penilaian situasi (Situational Approach)

: untuk menghadapi pertanyaan “apa yg terjadi?”2. Analisis persoalan (Problem Analysis)

: dari pola pikir sebab-akibat3. Analisis keputusan (Decision Analysis)

: didasarkan pada pola berpikir mengambil pilihan4. Analisis persoalan potensial (Potential Problem Analysis)

: didasarkan pada perhatian kita mengenai peristiwa masa depan, mengenai peristiwa yg mungkin terjadi & yg dapat terjadi

Page 2: Teori Pengambilan Keputusan

Inti pengambilan keputusan: berarti memilih alternatif, yg jelas harus alternatif

yg terbaik (the best alternative) terletak dlm perumusan berbagai alternatif

tindakan sesuai dg yg sedang dlm perhatian & dlm pemilihan alternatif yg tepat, setelah suatu evaluasi/penilaian mengenai efektifitasnya dlm mencapai tujuan yg dikehendaki pengambil keputusan

Page 3: Teori Pengambilan Keputusan

Lingkungan situasi keputusan:1. lingkungan eksternal:

- sosial - Politik- budaya - Alam - ekonomi - Quota

2. lingkungan internal;- mutu barang rendah- kurangnya promosi- pelayanan tidak memuaskan- sales/agen tdk bergairah

Page 4: Teori Pengambilan Keputusan

Beberapa teknik yg digunakan dlm pengambilan keputusan:

Situasi keputusan Pemecahan Teknik

Ada kepastian (Certainty)

Deterministik - Linear Programming

- Model Transportasi

- Model Penugasan

- Model Inventori

- Model Antrian

- Model “network”

Ada risiko (Risk) Probabilistik - Model keputusan probabilistik

- Model Inventori probabilistik

- Model Antrian probabilistik

Tdk ada kepastian (Uncertainty)

Tak diketahui Analisis keputusan dlm keadaan ketidakpastian

Ada konflik (Conflict)

Tergantung tindakan lawan Teori permainan (game theory)

Page 5: Teori Pengambilan Keputusan

Certainty:Jika semua informasi yg diperlukan untuk membuat

keputusan diketahui secara sempurna & tdk berubah

Risk:Jika informasi sempurna tidak tersedia, tetapi seluruh

peristiwa yg akan terjadi besarta probabilitasnya diketahui

Uncertainty:Jika seluruh informasi yg mungkin terjadi diketahui,

tetapi tanpa mengetahui probabilitasnya masing-masing Certainty Risk Uncertainty

Page 6: Teori Pengambilan Keputusan

Conflict:Jika kepentingan dua / lebih pengambil keputusan berada dalam pertarungan aktif diantara kedua belah pihak, sementara keputusan certainty, risk & uncertainty yg aktif hanya pengambil keputusan

 Tujuan Analisis Keputusan (Decision Analysis):

Mengidentifikasi apa yg harus dikerjakan, mengembangkan kriteria khusus untuk mencapai tujuan, mengevaluasi alternatif yg tersedia yg berhubungan dengan kriteria & mengidentifikasi risiko yg melekat pada keputusan tersebut

Page 7: Teori Pengambilan Keputusan

Unsur Analisis Keputusan:1. pernyataan keputusan2. sasaran bagi keputusan3. alternatif4. konsekuensi pilihan Langkah dalam pengambilan keputusan manajemen:1. Rumuskan / definisikan persoalan keputusan2. Kumpulkan informasi yg relevan3. Cari alternatif tindakan4. Analisis alternatif yg feasible5. Memilih alternatif yg terbaik6. Laksanakan keputusan & evaluasi hasilnya

Page 8: Teori Pengambilan Keputusan

Peranan ilmu manajemen dlm peng kep disebabkan oleh bbrp faktor:1. Teknologi yg digunakan suatu perusahaan semakin lama semakin

canggih2. Makin berkurangnya persediaan energi & material kritis lainnya,

sehingga perlu dikelola secara efisien3. Persoalan manajemen sangat kompleks, mencakup banyak faktor (ex:

produksi & pengendalian mutu, manajemen modal kerja, alokasi modal, pengolahan informasi konsumen, dll)

4. Persoalan manajemen bukan hanya kompleks, bahkan menjadi sangat penting

5. Persoalan yg dihadapi manajer sering baru sama sekali, tidak ada hubungannya dg pengalaman sebelumnya

6. Penekanan pd perencanaan & pencapaian tujuan jangka panjang memerlukan pengambilan keputusan dg data hasil ramalan (forecast data)

Page 9: Teori Pengambilan Keputusan

Management Science akan berperan dalam hal:1. Pengambilan keputusan berdasarkan tujuan2. Pengambilan keputusan berdasarkan informasi & analisis3. Pengambilan keputusan untuk tujuan ganda4. Penekanan yg meningkat pada produktivitas:

- produktivitas SDM- manajemen modal & material yg efektif- proses pengambilan keputusan yg efisien

5. Peningkatan perhatian pd perilaku kelompok6. Manajemen modal, energi & material yg efisien7. Manajemen ttg segala kemungkinan yg lebih sistematis8. Lebih beraksi dg faktor eksternal (ex: pemerintah, situasi internasional, faktor

sosial, ekonomi, lingkungan, perubahan situasi pasar, selera konsumen, pesaing, dll)

Page 10: Teori Pengambilan Keputusan

KEPUTUSAN DALAM UNCERTAINTY (KETIDAKPASTIAN)

Pengambilan keputusan dalam ketidakpastian menunjukkan suasana keputusan dimana probabilitas hasil-hasil potensial tidak diketahui (tak diperkirakan). Dalam suasana ketidakpastian pengambil keputusan sadar akan hasil-hasil alternatif dalam bermacam-macam peristiwa, namun pengambil keputusan tidak dapat menetapkan probabilitas peristiwa.

Page 11: Teori Pengambilan Keputusan

Kriteria yang digunakan dalam kondisi ini adalah:

A. Kriteria MAXIMIN / WALD (Abraham Wald)

Kriteria untuk memilih keputusan yang mencerminkan nilai maksimum dari hasil yang minimum

Asumsi: pengambil keputusan adalah pesimistik /konservatif/risk avoider tentang masa depan

Kelemahan: tidak memanfaatkan seluruh informasi yang ada, yang merupakan cirri pengambil keputusan modern

B. Kriteria MAXIMAX (Vs MAXIMIN)

Krietria untuk memilih alternatif yang merupakan nilai maksimum dari pay off yang maksimum

Asumsi: pengambil keputusan adalah optimistic, cocok bagi investor yang risk taker

Kelemahan: mengabaikan banyak informasi yang tersedia

Page 12: Teori Pengambilan Keputusan

C. Kriteria MINIMAX REGRET / PENYESALAN (L.J. Savage)Kriteria untuk menghindari penyesalan yang timbul setelah memilih keputusan yang meminimumkan maksimum penyesalan/keputusan yang menghindari kekecewaan terbesar, atau memilih nilai minimum dari regret maksimum, dimana:Jumlah regret/opportunity loss =Pay off max – pay off alternatif pd peristiwa tertentu

D. Kriteria HURWICZ / kompromi antara MAXIMAX dan MAXIMIN (Leonid Hurwicz)Kriteria dimana pengambil keputusan tidak sepenuhnya optimis dan pesimis sempurna, sehingga hasil keputusan dikalikan dengan koefisien optimistic untuk mengukur optimisme pengambil keputusan, dimana koefisien optimisme (a) = 0 a 1Dengan a : 1, berarti optimis total (MAXIMAX) a : 0, berarti sangat pesimis/optimis 0 (MAXIMIN)Atau a : optimis1-a : pesimisKelemahan: - sulit menentukan nilai a yang tepat- mengabaikan beberapa informasi yang tersedia (ex: prospek ekonomi sedang diabaikan)

E. Kriteria LAPLACE / BOBOT YANG SAMA (Equal Likelihood)Asumsi: semua peristiwa mempunyai kemungkinan yang sama untuk terjadi

Contoh: Kasus

Page 13: Teori Pengambilan Keputusan

KEPUTUSAN DALAM SUASANA RISK( DENGAN PROBABILITA )

Tahap-tahap:

1. Diawali dengan mengidentifikasikan bermacam-macam tindakan yang tersedia dan layak

2. Peristiwa-peristiwa yang mungkin dan probabilitas terjadinya harus dapat diduga

3. Pay off untuk suatu tindakan dan peristiwa tertentu ditentukan

Page 14: Teori Pengambilan Keputusan

Teknik yang digunakan:

a. Expected Value (Nilai Ekspektasi)

b. Expected Opportunity Loss ( EOL )

Untuk meminimumkan kerugian yang disebabkan karena pemilihan alternatif keputusan tertentu. Keputusan yang direkomendasikan criteria expected value dan expected opportunity loss adalah sama, dan ini bukan suatu kebetulan karena kedua metode ini selalu memberikan hasil yang sama, sehingga cukup salah satu yang dipakai, tergantung tujuannya. Hanya criteria ini sangat tergantung pada perkiraan probabilita yang akurat.

c. Expected Value of Perfect Information (EVPI)

Merupakan perluasan dari criteria EV dan EOL, atau dengan kata lain informasi yang didapat pengambil keputusan dapat mengubah suasana risk menjadi certainty (membeli tambahan informasi untuk membantu pembuat keputusan). EVPI sama dengan EOL minimum (terbaik), karena EOL mengukur selisih EV terbaik keputusan dalam suasana risk dan certainty.

Page 15: Teori Pengambilan Keputusan

d. Expected Value of Sample Information (EVSI)

Merupakan harapan yang diinginkan dengan tambahan informasi untuk dapat mengubah /memperbaiki keputusan, dengan menggunakan teori Bayes.

e. Kriteria Utility dalam suasana risk EV max / EOL min tidak selalu digunakan sebagai pedoman dalam mengambil keputusan, hal ini terjadi karena:

1. Orang lebih memilih terhindar dari musibah potensial daripada mewujudkan keuntungan dalam jangka panjang

2. Orang lebih memilih mendapatkan/memperoleh rejeki nomplok daripada mempertahankan sedikit yang dimiliki

Page 16: Teori Pengambilan Keputusan

PERSOALAN INVENTORI SEDERHANA DALAM KEADAAN ADA RISIKO

Kriteria nilai harapan (expected value) yang telah digunakan di atas juga diterapkan untuk memecahkan persoalan inventori sederhana. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut:

Page 17: Teori Pengambilan Keputusan

GAME THEORY(Pengambilan Keputusan Dalam Suasana Konflik)

Adalah memusatkan analisis keputusan dalam suasana konflik dimana pengambil keputusan menghadapi berbagai peristiwa yang aktif untuk bersaing dengan pengambil keputusan lainnya, yang rasional, tanggap dan bertujuan memenangkan persaingan/kompetisi.

Page 18: Teori Pengambilan Keputusan

Pengelompokan Game Theory:

1. berdasarkan Jumlah Pemain:

a. Two-persons games

b. N-persons games

2. Berdasarkan Jumlah Pay off:

a. Zero and constan sum games

b. Non zero and non constan sum games

3. Berdasarkan Strategi yang dipilih:

a. Cooperative games

b. Non cooperative games

4. Fokus pembahasan:

5. Two-persons, zero and constan sum games

6. Asumsi dalam game theory:

a. Setiap pemain mengetahui dengan tepat pay off setiap kemungkinan kombinasi strategi yang tersedia.

Page 19: Teori Pengambilan Keputusan

Caranya:

1. Prinsip Maximin dan Minimax

Karena nilai maximin = minimax, maka disebut matriks games mempunyai saddle point atau value of games senilai saddle point tersebut. Bila setiap pemain tidak berkeinginan merubah satu strategi yang telah dipilih, maka games itu merupakan “pure strategy”

2. Peranan Dominasi

Suatu strategi dikatakan mendominasi apabila selalu menghasilkan pay off lebih tinggi dibandingkan dengan strategi yang lain. Strategi yang didominasi dapat dibuang dari matriks pay off karena pemain tidak pernah memilihnya. Konsep dominasi berguna untuk matriks pay off ukuran besar. Aturan dominasi dapat diterapkan untuk mengurangi ukuran matriks sebelum analisis terakhir untuk menentukan solusi optimum.

3. Mixed Strategy

Menentukan probabilitas (kemungkinan) strategi yang ada yang digunakan dalam pertarunngan (kalau tidak ada “pure strategy/tidak ada saddle point”)

Caranya:

a. Pendekatan EV / EG (expected Gain)

b. Pendekatan EOL

c. Menentukan nilai permainan

Page 20: Teori Pengambilan Keputusan

ANALISIS MARKOVAnalisis ini tidak memberikan keputusan rekomendasi, tetapi memberikan informasi probabilita situasi keputusan yang dapat membantu pengambil keputusan untuk membuat keputusannya, dengan kata lain bahwa analisis markov bukan merupakan teknik optimasi, tetapi merupakan teknik deskriptif yang menghasilkan informasi probabilita.

Asumsi:

1. Probabilita baris berjumlah sama dengan 0

2. Probabilita berlaku bagi setiap siapa saja dalam system

3. Probabilita konstan sepanjang waktu

4. Merupakan kejadian-kejadian yang berdiri sendiri (independen)

Contoh: kasus