teori musik harmoni.rtf

13
Teori musik HARMONI Harmoni atau ilmu harmoni dapat diartikan sebagai ilmu untuk menyusun dan menyambung akor-akor. Harmoni juga dapat dikatakan sebagai paduan nada, yaitu paduan bunyi nyanyian atau permainan musik yang menggunakan dua nada atau lebih yang berbeda tinggi nadanya dan dibunyikan secara serentak. Latihan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan harmoni, antara lain : barnyanyi, memainkan alat music, berlatih atau menyusun aransemen ,music dari tingkat sederhana sampai tingkat lanjut. A. AKOR/TRINADA/TRIAD Akor dapat diartikan sebagai susunan nada yang terdiri dari tiga nada (triad) atau lebih yang dibunyikan secara bersama-sama sekaligus. Tiga nada tersebut tidak sembarang, tetapi dengan ketentuan-ketentuan tertentu sebagaimana dijelaskan , yaitu : nada alas (prime), ketiga (terts), dan kelima (kwint). Kalau diatas suatu nada ditempatkan not ketiga dan kelima dari suatu tangga nada, maka kita mendapatkan suatu akor atau triad. Triad atau akor trinada merupakan sumber akor, nada paling bawah disebut nada alas atau not alas yang dirangkai dengan nada-nada yang selaras (terts dan kwint). Pendirian akor berlaku pada tangga nada mayor maupun minor. 1. Bila diatas suatu not kita tempatkan not ketiga dan kelima dari suatu tangga nada, kita akan memperoleh akor. Not awal atau paling bawah disebut not alas, not ketiga (terts), dan not kelima (kwint). Contoh: Not kelima Not ketiga Not alas 2. Berdasarkan cara pendirian akor, maka pada suatu tangga nada kita akan memperoleh akor- akor yang berbeda-beda intervalnya, akibatnya masing-masing akor memiliki karakteristik yang berbeda tergantung interval nada yang disusun. 3. Akor didirikan dari berbagai tangga nada diberi nama sebagai berikut : a. Tingkatan I disebut akor tonika (tonic) b. Tingkatan II disebut akor super tonic c. Tingkatan III disebut akor median d. Tingkatan IV disebut akor sub dominan e. Tingkatan V disebut akor dominan f. Tingkatan VI disebut akor sub dominan g. Tingkatan VII disebut leading not/pembimbing/sub tonic. 4. Berdasarkan interval nada alas + terts + kwint, maka akor dibedakan : a. Akor mayor; yaitu akor yang memiliki interval 2 + 1 ½ Contoh : 1) Pada tangga nada mayor : akor tingkat I, IV, V 2) Pada tangga nada minor : akor tingkat Vdan VI

Upload: abtiar27

Post on 04-Apr-2016

183 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teori musik HARMONI.rtf

Teori musik HARMONI

Harmoni atau ilmu harmoni dapat diartikan sebagai ilmu untuk menyusun dan menyambung akor-akor. Harmoni juga dapat dikatakan sebagai paduan nada, yaitu paduan bunyi nyanyian atau permainan musik yang menggunakan dua nada atau lebih yang berbeda tinggi nadanya dan dibunyikan secara serentak.

Latihan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan harmoni, antara lain : barnyanyi, memainkan alat music, berlatih atau menyusun aransemen ,music dari tingkat sederhana sampai tingkat lanjut.

A. AKOR/TRINADA/TRIADAkor dapat diartikan sebagai susunan nada yang terdiri dari tiga nada (triad) atau

lebih yang dibunyikan secara bersama-sama sekaligus. Tiga nada tersebut tidak sembarang, tetapi dengan ketentuan-ketentuan tertentu sebagaimana dijelaskan , yaitu : nada alas (prime), ketiga (terts), dan kelima (kwint). Kalau diatas suatu nada ditempatkannot ketiga dan kelima dari suatu tangga nada, maka kita mendapatkan suatu akor atau triad. Triad atau akor trinada merupakan sumber akor, nada paling bawah disebut nada alas atau not alas yang dirangkai dengan nada-nada yang selaras (terts dan kwint).

Pendirian akor berlaku pada tangga nada mayor maupun minor.1. Bila diatas suatu not kita tempatkan not ketiga dan kelima dari suatu tangga nada, kita akan

memperoleh akor. Not awal atau paling bawah disebut not alas, not ketiga (terts), dan not kelima (kwint).

Contoh: Not kelima Not ketiga

Not alas

2. Berdasarkan cara pendirian akor, maka pada suatu tangga nada kita akan memperoleh akor-akor yang berbeda-beda intervalnya, akibatnya masing-masing akor memiliki karakteristik yang berbeda tergantung interval nada yang disusun.

3. Akor didirikan dari berbagai tangga nada diberi nama sebagai berikut :a. Tingkatan I disebut akor tonika (tonic)b. Tingkatan II disebut akor super tonicc. Tingkatan III disebut akor mediand. Tingkatan IV disebut akor sub dominane. Tingkatan V disebut akor dominanf. Tingkatan VI disebut akor sub dominang. Tingkatan VII disebut leading not/pembimbing/sub tonic.

4. Berdasarkan interval nada alas + terts + kwint, maka akor dibedakan :a. Akor mayor; yaitu akor yang memiliki interval 2 + 1 ½

Contoh :1) Pada tangga nada mayor : akor tingkat I, IV, V2) Pada tangga nada minor : akor tingkat Vdan VI

Page 2: Teori musik HARMONI.rtf

b. Akor minor; yaitu akor yang memiliki interval 1 ½ + 2Contoh :

1) Pada tangga nada mayor : akor tingkat II, III dan IV2) Pada tangga nada minor : akor tingkat I dan IVc. Akor berkurang; memiliki interval 1 ½ + 1 ½

Contoh :1) Pada tangga nada mayor : akor tingkat VII2) Pada tangga nada minor : akor tingkat II dan VIId. Akor berlebih; memiliki interval 2 + 2

Contoh :1) Pada tangga nada mayor : tidak ada2) Pada tangga nada minor : akor tingkat II

B. KEDUDUKAN TRINADAKedudukan nada-nada dalam akor adalah sebagai berikut:g a b c d’ e’ f’ nada kelima (kwint)e f g a b c’ d’ nada ketiga (terts)c d e f g a b nada alasNada-nada dalam akor tersebut jika dibunyikan bersama-sama dapat dibolak-balik, namun jika dibunyikan sendiri-sendiri (bas), maka nada tersebut tidak boleh dibalik kecuali memang disengajabuntuk mempermanis lagu atau untuk variasi.Berikut akan dijelaskan bagaimana cara memainkan akor-akor tersebut.

1. DasarKedudukan trinada pada akor dasar belum ada variasi, hal ini berarti ketantuan

membunyikan akor nada alas harus didahulukan (khususnya untuk bas), sehingga jika kita tulis nada akan berbunyi secara urut :

so do’ re’ dibunyikan ketigami la ti dibunyikan keduado fa so dibunyikan pertamaTonika Sub dominan Dominan

2. Akor Balikan (inversi)Akor balikan adalah akor yang disusun kembali menjadi suatu urutan yang berbeda

dari biasanya dengan cara membalik, yaitu nada alas tidak lagi dijadikan bas, akan tetapi nada bas dapat dipindah ke nada terts atau kwint.

Berikut susunan nada akor balikan :5 1 2 1 4 5 3 6 73 6 7 5 1 2 1 4 51 4 5 3 6 7 5 1 2T D S T3 S3 D3 T5 S5 D5

Dasar balikan I balikan IIa. Akor pembalikan I (inversi I) atau akor terts1) Akor ini mempunyai sifat kurang berwibawa, statis, seakan-akan akor tersebut berdiri

hanya dangan satu kaki.2) Akor balikan I tonika diberi symbol T3. D3 untuk balikan I dominan, dan S3 untuk balikan

I subdominan.b. Akor balikan II atau kwint menjadi bas

Page 3: Teori musik HARMONI.rtf

Karena akor terdiri dari tiga nada, naka giliran sebagai nda bas dapat juga jatuh pada nadayang ketiga atau kwint, inilah yang disebut balikan II. Artinya jika kita membunyikan akor T dan memakai nada so dalam bas, tanpa merubah akornya sendiri, maka terdengar perubahan didalam bunyi akor. Jenis akor balikan II adalah mayor bersifat kurang tenang.

c. Akor septim sebagai basKhusus untuk akor empat nada seperti 5-7-2-4 masih ada kemungkinan ketiga variasi bas,nada “fa” dapat menjadi bas untuk akor D. akor ini diberi symbol D7 untuk dominan, T7 untuk tonika, dan S7 untuk subdominan. Akor ini hanya dipalai secara istimewa sekali dalam lagu bas yang masuk “mi”.

C. FUNGSI AKORFungsi-fungsi akor menurut jenisnya adalah sebagai berikut :

1. Akor primerKelompok akor primer adalah akor I (tonika), IV (sub dominan), dan akor V (dominan). Kelompok akor ini mempunyai peranan penting dibanding kelompok akor pembantu.5 1 2 3 6 73 6 7 1 4 51 4 5 6 2 3T S D t s tAkor t. nada mayor Akor t. nada minor

a. Akor I (T = tonika)1) Akor tonika jenis mayor 1-3-5 (T)2) Akor tonika jenis minor 6-1-3 (t)b. Akor V (D = dominan)1) Akor dominan jenis mayor 5-7-2 (D)2) Akor dominan jenis minor 3-5-7 atau 3-5-7 (d)c. Akor IV (S = sub dominan)1) Sub dominan mayor 4-6-1 (S)2) Sub dominan minor 2-4-6 (s)

Catatan :Untuk akor dominan pada tangga nada minor umumnya didasarkan pada tangga nada minor harmonis, dimana nada 5 (so) dinaikkan setengah nada menjadi 5 (si), sehingga interval akor ini adalah 2 + 1 ½ berjenis mayor.

2. Akor sekunder (pembantu)a. Akor pembantu pada tangga nada mayor

Yang termasuk dalam jajaran akor pembantu adalah akor-akor II, III, dan IV. Akor tonika (I) dibantu oleh akor VI, akor IV atau sub dominan dibantu oleh akor II, dan akor V atau dominan dibantu oleh akor III.

b. Akor pembantu pada tangga nada minorAkor-akor pembanu pada tangga nada mayor berjenis minor, maka untuk akor bantu padatangga minortentunya dapat dibalik bahwa akor mayor dapat menjadi akor pembentu akor minor, hal ini disebabkan karena persaudaraan antar akor.

c. Akor janggal (disonan)Akor janggal adalah akor yang memuat satu nada yang tidak selaras. Adapun yang termasuk akor-akor jaanggal antara lain:

1) Akor-akor septim2) Akor non

Page 4: Teori musik HARMONI.rtf

3) Akor dominan septim berkurang4) Akor sub dominan dengan tambahan sekst5) Nada penyambung dan nada samping6) Antisipasi (nada-nada didahulukan)7) Vorhalt (nada-nada yang ditunda/suspensional)8) Bas panjang (orgelpunk) dan ostinato

D. KADENSBerikuit ini beberapa kemungkinan perubahan untuk mengakhiri suatu gerakan

(kadens), antara lain :1. Kadens tidak sempurna; kadens ini terjadi jika lagu berhenti dengan akor dominan yang

didahului oleh akor tonika (T à D).2. Kadens otentik (biasa); kadens ini terjadi pada lagu yang berhenti dengan akor T yang

didahului D (D à T).3. Kadens sub dominan; kadens ini terjadi pada lagu yang berhenti pada S yang didahului T

(T à S).4. Kadens plagal; kadens ini terjadi bila lagu berhenti dengan akor T yang didahuluiakor S (S

à T).5. Kadens sempurna (lengkap); kadens ini merupakan rangkaian kadens otentik dan plagal (T

à S à T àD à T), yaitu kadens bergerak berhenti pada T yang didahului S dan D.E. TEKSTUR

Tekstur merupakan suatu bentuk jaringan yang berupa penggabungan unsur-unsur musik melodi dan harmoni yang menghasilkan mutu suara. Dibawah ini beberapa tekstur yang sering dikembangkan di sekolah dasar dan sering dikenal dengan istilah paduan suara, antara lain :

1. UnisonPada bentuk sajian ini, semua anggota menyajikan melodi yang sama dari awal sampai akhir lagu. Sajian yang disampaikan adalah suara tunggal atau lagu pokok.

2. HomofoniBentuk sajian ini merupakan bentuk paling umum dalam penyajian lagu, walaupun bukanberarti paling mudah. Sajian homofoni dapat dilakukan dalam dua suara, tiga suara, atau empat suara. Dua suara untuk anak-anak usia sekolah dasar.

3. PolifoniPenyajian lagu bentuk ini terdiri dari berbagai jalur suara, tiap jalur Nampak seakan-akan berjalan tanpa memperhatikan lainnya, namun secara keseluruhan tetap merupakan satu kesatuan yang harmonis.

4. KanonPada sajian kanon, penyanyi dibagi beberapa komponen sesuai dengan ketentuan lagunya. Tiap kelompok menyanyikan sebuah lagu yang sama secara bergantian dengan selang waktu yang ditentukan. Bentuk ini hanya sesuai untuk lagu-lagu tertentu yang memang berjenis kanon.

5. Diskan (wilayah nada tinggi, sopran x bas)Penyajian bentuk ini pada dasarnya terdiri dari dua bagian, yaitu bagian lagu pokok dan diskan. Bagian lagu pokok dapat berbentuk satu suara atau lebih, tetapi tetap membawakan lagu dan teks pokok, sedangkan bagian diskan merupakan melodi sisipan dengan teks bebas yang berupa kalimat kata, suku kata atau senandung.

6. Paduan akhir

Page 5: Teori musik HARMONI.rtf

Penyajian bentuk ini menpunyai dasar sama dengan bentuk unison, tetapi pada bagian akhirnya ditutup dengan paduan nada, sehingga memberi kesan akhir seperti lagu bersuara banyak.

F. PADUAN SUARA1. Macam paduan suara

Penyajian musik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :a. Vocal, yaitu memakai pita suara didalam mulut sebagai sumber suara.b. Instrumental, yaitu memakai alat music atau instrument sebagai penghasil suara (nada atau

bunyi).Paduan suara merupakan bentuk penyajian music khususnya menyanyi yang dibawakan lebih dari satu orang. Adapun macam-macam paduan suara adalah sebagai berikut:

a. paduan kecil; duet, trio, kwartet, kwintet, sekstet, septet, octet.b. Grup vocal; biasanya mengusahakan sendiripengelolaan lagu dan iringannya sedapat

mungkin tanpa bantuan dari luar. Grup ini tidak perlu dirigen.c. Paduan suara; ciri yang menonjol adalah diperlukannya seorang dirigen, untuk

memperoleh kepaduan dalam penyajian lagu.d. Paduan besar; biasanya melibatkan ratusan atau ribuan orang tetapi masih dipimpin oleh

seorang dirigen.2. Wilayah suara manusia; Adapun wilayah suara yang dapat dilatihkan dalam paduan suara

adalah: sopran, alto, tenor, dan bas.3. Jenis dan komposisi paduan suaraa. Koor wanita atau anak; terjadi jika hanya mempergunakan suara S dan A, kesannya ringan,

lincah dan murni.b. Koor pria atau mannen koor; kesannya kuat, jantan, mudah kasar, berat, dan lamban.c. Koor campuran; yaitu menggabungkan suara pria dan wanita.4. Harmoni dua suaraa. Motus rectus (gerak sama)b. Motus contraritus (gerak lawan)c. Motus obliguus (gerak menyimpang)5. Modulasi

Modulasi ialah perpindahan mutlak jenis suara dalam suatu lagu dari tingkat satu ketingkat yang lainnyameliputi beberapa birama.

6. TransposisiTransposisi ialah memindahkan suatu lagu (tertulis atau dimainkan) ke bentuk lain dari yang telah ditetapkan.Transposisi dapat dilakukan dengan beberapa pemakaian, antara lain:

a. Transposisi dari notasi angka ke notasi balokb. Transposisi dari notasi balok ke notasi angkac. Transposisi dari notasi balok yang berlainan tanda kunci d. Transposisi notasi balok yang sama tanda kunci tetapi berbeda nada dasar

BENTUK/STRUKTUR LAGU DAN EKSPRESIBentuk atau struktur lagu adalah susunan serta hubungan antara unsur music dalam suatu lagu sehingga menghasilkan suatu komposisi atau lagu yang bermakna. Sedangkan yang dimaksud dengan komposisi adalah mencipta lagu (Atan Hamdju, 1989).

Page 6: Teori musik HARMONI.rtf

Untuk memahami struktur lagu dapat diperbandingkan dengan struktur kalimat dalam bahasa, yaitu:Huruf = notKata = motifFrase = fraseKalimat = kalimat musikBait = alineaLagu = karya (misal : puisi)Sebuah lagu terdiri dari beberapa kalimat musik. Lagu terdiri dari beberapa bagian, yaitu sebagai berikut :

A. UNSUR-UNSUR STRUKTUR LAGU1. Motif

Motif dapat diartikan sebagai suatu bentuk pola irama dan melodi yang pendek tetapi mempunyai arti. Motif berguna memberi arah tertentu pada melodi yang memberi hidup pada suatu komposisi.

2. FraseFrase ialah bagian dari kalimat musik seperti halnya bagian kalimat dalam bahasa. Frase terdiri antara 2 - 4 birama yang terbentuk dari sepasang motif atau satu satuan pola irama sebuah lagu. Frase konsekuen merupakan frase bagian kedua dari kalimat yang berfungsi sebagai penjelas, penjawab, atau penyelesai kalimat musik.

3. Kalimat musikKalimat musik adalah bagian dari lagu yang biasanya terdiri dari 4 – 8 birama. Kalimat music terbentuk dari sepasang frase dan dua kalimat music atau lebih akan membentuk lagu.

4. Fungsi fraseFungsi frase adalah sebagai tempat bagi penyanyi untuk mengambil nafas (teknik frasering).

5. Hubungan frasea. Repetisi; merupakan pengulangan bagian yang sama ke bagian selanjutnya dalam lagu.b. Variasi; adalah bentuk pengulangan yang hamper sama, karena ada perubahan.c. Sekuen; yaitu pengulangan garis melodi yang sejajar, diatas atau dibawah melodi. Dengan

demikian ada sekuen atas dan sekuen bawah.d. Kontras; pertentangan atau perbedaan yang sangat berlawanan antara dua hal. Dalam hal

ini antara dua frase atau lebih.B. BENTUK LAGU1. Lagu bentuk I atau tunggal à A atau AA2. Lagu bentuk II atau biner à A B; AAB3. Lagu III atau ternair à AABA, AABABA, ABC

C. EKSPRESIEkspresi adalah ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup semua nuansa tempo, dinamik, dan warna nada dari unsur-unsur pokok music dalam pengelompokkan frase (frasering)yang diwujudkan oleh seniman music atau penyanyi.

1. TempoTempo adalah kecepatan lagu dan perubahan-perubahan kecepatan lagu. Tempo dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, lambat, sedang dan cepat.

Jenis-jenis tempo antara lain:

Page 7: Teori musik HARMONI.rtf

a. Tempo untuk pernyataan lambat 1) Lambat sekali : largisimo, lentissimo, lentosasi, largosasi2) Lambat : lento, grave, adagio, largo3) Kurang lambat : largoecto, adagiettob. Tempo untuk pernyataan sedang menjadi 1) Sedang lambat : andantino2) Sedang : andance 3) Sedang cepat : moderatc con anima, tempo guestoc. Pernyataan cepat menjadi 1) Kurang cepat : allegretto, sosotonuto, allegro non tropo2) Cepat : allegro, presto, vivece3) Cepat sekali : allegro assai, molto vivace, allegro agiatato, allegro vivace

Di samping istilah pernyataan cepat lambat tersebut, masih terdapat istilah-istilah tambahan. Hal ini karena merasa istilah tempo yang telah ada belum cukup memuaskan, istilah tambahan tersebut antara lain:

1) Con esppressione : dengan perasaan2) Con biro : dengan gembira 3) Con spirito : dengan semangat 4) Vivace : bergelora 5) Fuoco : berapi-api

Contoh: jadi jika ada tanda tempo allegro con spirito artinya lagu tersebut harus dinyanyikan dengan cepat bersemangat. Andante con espresso artinya lagu tersebut harus dinyanyikan dengan sedang dengan perasaan.

1) Maestoso : dengan hormat, dengan mulia2) Marcato : dengan tegas3) Contabile : dengan berseru4) Vivace con vivo : dengan hidup-hidup 5) Con anima : dengan bersemangat6) Erisoluto : dengan tegas 7) Con mondo : dengan berseru 8) Mosso : dengan hidup-hidup9) Sostenuto : dengan perasaan10) Grazio : dengan manis 11) Calando : dengan berseru12) Scherzo : dengan lucu gembira 13) Scherzando : seakan-akan lucu 14) Tempio dimarcia : cepat lambat seperti mars 15) Tempo di walz : cepat lambat seperti musik walz16) Ali polka : cepat lambat seperti musik polka17) Tempo rubato : cepat lambat semuanya

Dalam menyanyikan lagu seriosa, kadang lagu itu di tengah-tengah ada perubahan tempo, kemudian kembali ke asalnya, misalnya:

1) Accelerando (accel) : bertambah cepat2) Rallentando (rall) : bertambah lambat3) Ritardando (rit) : berkurang cepatnya4) A tempo : kembali ke tempo awal

Page 8: Teori musik HARMONI.rtf

5) Molto : banyak6) Assal : amat 7) Poco (un poco) : sedikit 8) Sempre : selalu9) Ma non tropo : tetapi jangan terlalu10) Piu : lebih 11) Ritenuto : tiba-tiba lambat12) Allargando : makin cepat13) Stringendo : makin berkurang14) Diminuendo : makin berkurang 15) Sorzando : lebih lambat lagi seakan-akan berhenti16) Dolce : lemah lembut17) Con forza : dengan keras18) Quasi : seakan-akan 19) Leggiero : dengan terus menerus20) Mezza voce : dengan bunyi yang nyaring 21) Mezza voce : dengan bunyi yang nyaring 22) Tranquillo : dengan tenang23) Con fuoco : dengan berapi-api

Petunjuk tersebut menunjukkan ekspresi yang harus ditunjukkan penyanyi yang tidaklah persis tepat apalagi untuk tempo, untuk itu perlu menggunakan alat pengukur tempo yaitumetronom maelzel.

2. DinamikDinamik adalah tanda untuk menyatakan tingkat volume suara atau keras lunaknya serta perubahan keras lunaknya.

Tanda dinamik ada empat macam, yaitu: a. Tanda dinamik untuk pernyataan keras 1) F : forte (forto), lagu dinyayikan dengan keras2) Ff : fortissimo, dinyanyikan/ dibunyikan dengan sangat keras3) Fff : fortississimo, dinyanyikan dengan sekeras-kerasnya4) Ffff : fortississimo posaible, dinyanyikan seperti fff5) Mf : mezzoforte, dinyanyikan dengan sedang kerasnya b. Tanda dinamik untuk pernyataan lunak 1) p: piano,dinyanyikan untuk pernyataan suara lunak2) pp: pianissimo, dinyanyikan dengan sangat lembut 3) ppp: pianississimo, dinyanyikan dengan selembut-lembutnya4) pppp: pianissimo possible, dinyanyikan seperti ppp5) mp: mezzo piano, dinyanyikan sedang lembutnyac. Campuran keras dan lunak 1) Cressendo : dari lembut menjadi keras dengan tanda

2) Decressendo : dari keras ke lembut dengan tanda

Page 9: Teori musik HARMONI.rtf

3) Gabungan cressendo dan decressendo dengan tanda

d. Tanda dinamik untuk pernyataan tekanan 1) Staccato : titik-titik di atas atau di bawah not disebut staccato yang artinya ditekan dengan

terputus-putus.

Page 10: Teori musik HARMONI.rtf

Harmoni / Aransemen (Ansambel Musik Sekolah)

1. Pengertian Harmoni dan arransemen

1.1 Harmonie

Harmoni (Pr); ilmu pengetahuan tentang harmoni, cabang ilmu pengetahuan musik yang membahas dan membicarakan perihal keindahan komposisi musik (Banoe, 2003: 180).

Harmony is the use and study of pitch simultaneity, and therefore chords, actual or implied, in music. The study of harmony in Western Music may often refer to the study of harmonic progressions, the movement from one pitch simultaneity to another, and the structural principles that govern such progressions. (Wikipedia, the free encyclopedia).

Kutipan di atas menyatakan bahwa harmoni adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan nada secara serentak / bersamaan. Pelajaran harmoni pada musik barat berkenaan dengan pergerakan nada yg harmonis yakni pergerakan suatu nada serempak ke nada yang lain, dan prinsip struktur yang begitu menentukan progresi.

1.2. Ansambel

Ansambel secara umum diartikan bermain musik bersama-sama. Ensemble (Prancis) jugaberarti kelompok musik dalam satuan kecil atau permainan bersama dalam satuan kecil alat musik (Banoe, 2003: 133).

1.3. Pengertian Arransemen

Aransemen adalah gubahan lagu untuk permainan bersama baik vokal maupun instrumental. Atau Gubahan lagu untuk orkes atau kelompok paduan musik, baik vokal maupun instrumental. (Banoe, 2003: 30)

Maksud dari pernyataan di atas adalah di dalam musik sebuah arransement adalah pekerjaan menulis kembali dari satu bagian musik yang sudah ada dengan penambahan materi baru atau penyempurnaan rencangan sebuah komposisi, menjadi teks utama. Jika penyesuaian musik tidak memasukkan materi baru, lebih tepat disebut transkripsi.

1.3.1 Arransemen Musik Populer

Arransemen dalam rekaman musik populer kadang menambah bagian untuk orkestra atauinstrumen band dengan materi baru. Seorang arranger seperti co-composer, meskipun untuk hak cipta dan royalti biasanya tidak mendapatkan. Bagian Rhythm section biasanyadiimprove atau dikembangkan oleh pemain dengan menggunakan teks simbul atau sebuah catatan sebagai guide. (Rhythm section terdiri dari gitar, bass gitar, piano dan keyboard, serta drum).

2. Uraian Materi

Untuk membuat arransemen langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan lagu yang akan diarransir. Berbagai pertimbangan perlu dilakukan dalam memilih lagu untuk ansambel musik sekolah. Diantaranya adalah jumlah birama atau panjang

Page 11: Teori musik HARMONI.rtf

pendeknya lagu, Tonika atau tangganada lagu, rentang nada terendah dan teringgi dalam lagu, dan lain-lain. Hal itu dilakukan agar lagu dalam ansambel nanti akan lebih menarik dimainkan hanya dengan alat musik yang sederhana.

Lagu untuk ansambel dapat dipilih dari berbagai jenis lagu yang ada, namun diusahakan yang sesuai dengan psykologi perkembangan anak. Lagu bisa memakai lagu anak-anak, lagu-lagu daerah, atau lagu populer yang sesuai. Setelah mendapatkan lagu yang akan diarransir, berikut ini langkah selanjutnya:

2.1. Dasar penggunaan akord

Dalam Ilmu Harmoni dikenal adanya keselarasan bunyi yang pada penerapannya antara lain adalah akord. Akord (chord) artinya paduan beberapa nada yang dibunyikan bersamaan paling sedikit terdiri 3 nada (Banoe, 2003: 83). Akord sangat penting dalam membuat aransemen karena akord akan menjadi patokan untuk menentukan nada-nada yang akan dimainkan oleh instrumen yang digunakan.

Untuk dapat menentukan penggunaan akord dalam lagu kita perlu mengetahui terlebih dahulu macam-macam akord dalam Ilmu Harmoni sebagai berikut:

Secara kualitas akord terdiri dari:

a. Akord mayor

Disebut mayor karena mempunyai jarak terts besar (mayor).

b. Akord minor

Disebut minor karena mempunyai jarak terts kecil (minor)

c. Akord diminished

Akor yang mempunyai jarak terts kecil dan kwint diturunkan setengah.

d. Akord augmented

Akord yang mempunyai jarak terts besar dan kwint dinaikan setengah.

Dari tingkatan akord pada para nada di atas diketahui bahwa akord I adalah mayor. Akor ii sesuai jarak nadanya adalah akor minor. Akord iii sesuai jarak nadanya adalah akord minor. Akord IV adalah mayor. Akord V adalah mayor. Akor vi adalah monir dan akor viiadalah diminished.

Dari tingkatan akord di atas pula diketahui terdapat tiga akord mayor yang disebut akord primer yakni akor I, IV, dan V. Ketiga akord inilah yang menjadi akord utama pengiring sebuah lagu. Sedangkan selain ketiga akord tersebut sering disebut akord bantu yakni akord ii minor, iii minor, vi minor, dan vii dim.

2.2. Penerapan akord dalam lagu

Untuk menerapkan akord pada lagu harus dilihat terlebih dahulu alur melodi lagu yang telah ditentukan. Kemudian dicari kemungkinan-kemungkinan birama di mana akord akan ditempatkan. Tempatkan akord pada pada birama yang tepat. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini:

Langkah-langkah menentukan akord:

Cobalah nyanyikan lagu diatas berulang kali sampai menemukan kalimat atau frase lagu.

Page 12: Teori musik HARMONI.rtf

Akor biasanya ditempatkan pada ketukan kuat suatu birama pada permulaan lagu dan pada akhir frase atau kalimat lagu. Lagu di atas mempunyai tanda birama ¾ sehingga pada tiap birama terdapat tiga ketukan yang teridiri dari ketukan 1 kuat ketukan 2 lemah ketukan 3 lemah.

Pada tempat-tempat yang diberi tanda kotak di atas adalah kemungkinan tempat akord tersebut.

Pada kotak pertama isilah akord I karena nada pertama lagu tersebut adalah C, maka yangpaling mungkin adalah akord I yang berisi nada-nada C – E – G. Ada kemungkinan akord IV yang berisi F – A – C, tetapi untuk lagu sederhana seperti di atas kecil kemung-kinannya, sehingga yang paling tepat adalah akor I.Pada birama ke 4 nada lagu adalah D, akor primer yang mempunyai unsur nada D adalah akor V. Jadi tempat tersebut adalah akor V.

Pada birama ke 5 adalah awal frase, mempunyai unsur nada seperti pada permulaan lagu, maka kembali ke akord I.

Kotak pada birama ke 7 nadanya adalah D maka tempat tersebut adalah akord V. Kotak pada birama ke 8 adalah akhir lagu dan nadanya C maka kembali ke akord I.

Setelah kotak-kotak tersebut terisi maka jadilah lagu tersebut lengkap dengan akord. Sehingga menjadi seperti pada gambar di bawah ini. Cobalah mainkan lagu dengan akord tersebut berulang-ulang sampai dapat dipastikan bahwa akordnya sudah tepat.

3. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat arransemen

3.1 Pemilihan repertoar / lagu

Pemilihan repertoar perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikit:

- Tingkat kesulitan lagu untuk anak.

- Ambitus atau rentang nada pada lagu.

- Lagu bisa diambil dari lagu daerah, lagu anak-anak, lagu populer dan sebagainya.

3.2 Organologi instrumen musik yang digunakan

Karakter bunyi instrumen musik

Misalnya alat perkusi bass drum biasanya dimainkan pada ketukan yang kuat. Snare drum untuk ketukan ringan, dll.

Ambitus / range / jangkauan nada alat musik yang digunakan. Jangan meletakkan nada melampaui jangkauan nada yang dapat dicapai suatu instrumen.

3.3 Karakter teknis / tingkat kesulitan alat musik yang digunakan.

Kenali dengan baik teknis bermain instrumen musik yang akan memainkan arransemen. Misalnya instrumen recordernuntuk anak-anak pemula akan sulit memainkan nada c 1

Page 13: Teori musik HARMONI.rtf

atau posisi jari menutup semua lubang. Berikan nada-nada yang mudah dimainkan di sekitar g1, a1, b1, c2, d2. (pemula)

Untuk alat musik pianika, teknik bermain jari sama dengan dengan piano / key board. Hati-hati pada pemula sebaikna tidak diberi nada-nada yang berpindah-pindah posisinya. Bila terpaksa harus berganti-ganti posisi sebaiknya diberi kode jari.

4. Bagian-bagian lagu

Untuk membuat arransemen perlu menentukan bagian-bagian musik yang akan dimainkan. Secara umum biasanya suatu perminan musik terdiri dari intro, lagu/tema, interlude, lagu/tema, coda.

Intro adalah bagian pembuka, lagu atau tema pokok yang dimainkan, interlude atau musik penyeling diantara 2 bagian, coda adalah penutup dari seluruh bagian lagu