teori komunikasi

19
 Oleh : M. Husni Mubaraq, S.Sos.I, MAP

Upload: m-husni-mubaraq

Post on 04-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Oleh :M. Husni Mubaraq, S.Sos.I, MAP

  • Teori adalah seperangkat dalil yang memberikan penjelasan, peramalan, pandangan dan strategi.

    Teori merupakan kerangka awal dan penjelasan untuk mengaplikasikan sesuatu dalam bentuk praktek.

  • Teori adalah himpunan konstruksi (konsep), defenisi dan proporsi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala yang menjabarkan relasi diantara variable, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut. (Kerlinger yang dikutip oleh Suwardi Lubis, Teori-teori Komunikasi )

  • Teori (Jujun S.Suriasumantri) :Merupakan pengetahuan ilmiah yang mencakup penjelasan mengenai suatu factor tertentu dari sebuah disiplin keilmuan.

  • Teori (Jujun S.Suriasumantri) :Merupakan pengetahuan ilmiah yang mencakup penjelasan mengenai suatu factor tertentu dari sebuah disiplin keilmuan.

  • Jalaluddin Rahmat membagi peranan teori kepada dua fungsi; Teori merupakan alat untuk mencapai satuan pengetahuan yang sistematis. Teori sebagai memperjelas pengetahuan sebagai dasar organisasi pemikiran. Teori membimbing penelitian. Teori juga dapat dijabarkan sebagai hipotesa baru. Dan teori yang kontradiktf dapat dipilih dengan teori yang palit

  • Teori adalah sebuah set proposi yang vterdiri dari konstrak (construct) yang telah didefenisikan secara luas dan dengan hubungan-hubungan unsur-unsur dalam tersebut secara jelas pula.Teori menjelaskan hubungan antar variable atau antar konstrak sehingga pandangan yang sistematik dari fenomena-fenomena yang diterangkan oleh variable dengan jelas kelihatan. Teori menerangkan fenomena dengan cara menspesifikasikan variable mana yang berhubungan dengan variable mana.

  • Fungsi Teori adalah menjelaskan, meramalkan tentang pandangan dan strategi.Fungsi menjelaskan adalah memberikan keterangan dan petunjuk serta penafsiran terhadap sesuatu sehingga dapat dipahami dan dimengerti.Fungsi meramalkan adalah memberikan perkiraan atau kemungkinan-kemungkinan terhadap sesuatu persoalan atau peristiwa.

  • Proses terjadinya teori adalah asumsi, dalil dan teori. Asumsi tingkat kebenarannya 70 % opini tingkat kebenarannya 30 %.

    Bukan opini

    Asumsi memiliki dasar kuat karena dilandaskan pada pemikiran.

  • Perbedaan mendasar antara asumsi dan opini adalah asumsi didasarkan pada teori dan landasan pemikiran sedangkan opini didasarkan pada perasaan.

  • Para filosof selalu menggunakan pikiran untuk mencari kebenaran berbeda halnya dengan opini yang berlandas pada perasaan. Pikiran akan bersifat netral, objektif dan tunduk pada hasil yang diperoleh dalam pemikiran sedangkan keputusan yang dihasilkan dari buah perasaan bersifat subjektif tergantung kemana arah perasaan itu cendrung.

  • Berbicara masalah kebenaran, ada tiga teori kebenaran, Teori korespondensi; Teori konsistensi dan Teori pragmatis.

  • Teori korespondensi adalah, Kebenaran atau keadaan benar itu berupa kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan apa yang sungguh merupakan halnya atau faktanya. Endang Saifuddin Anshari, Ilmu, Filsafat dan Agama, (Surabaya; PT.Bina Ilmu, 1987)

  • Teori korespondensi adalah, Kebenaran atau keadaan benar itu berupa kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan apa yang sungguh merupakan halnya atau faktanya. Endang Saifuddin Anshari, Ilmu, Filsafat dan Agama, (Surabaya; PT.Bina Ilmu, 1987)

  • Teori Konsistensi tentang kebenaran adalah, Kebenaran ditegakkan atas hubungan antara putusan yang baru itu dengan putusan-putusan lainnya yang telah kita ketahui dan akui kebenarannya terlebih dahulu. Jadi suatu proposisi itu cendrung untuk benar jika proposisi itu conhernt dengan lain-lain proposisi yang benar, atau jika arti yang dikandung oleh proposisi itu conhernt dengan pengalaman kita. Endang Saifuddin Anshari, Ilmu, Filsafat dan Agama, (Surabaya; PT.Bina Ilmu, 1987)

  • Teori pragmatis tentang kebenaran adalah, Benar tidaknya suatu ucapan, dalil atau teori semata-mata bergantung kepada berfaedah tidaknya ucapan, dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk bertindak dalam penghidupannya.

  • Teori pragmatis tentang kebenaran adalah, Benar tidaknya suatu ucapan, dalil atau teori semata-mata bergantung kepada berfaedah tidaknya ucapan, dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk bertindak dalam penghidupannya.

  • Sering kita mendengar ucapan dimasyarakat jika disampaikan suatu ide, solusi dan pandangan mereka mengatakan itukan hanya teori atau omongan aja. Pada hal untuk melahirkan teori bukanlah hal yang mudah tetapi memerlukan wawasan, pengetahuan dan pengalaman. Pengalaman dan pendidikan sangat menentukan untuk mampu melahirkan teori, para ilmuan yang mengenyam pendidikan diperguruan tinggi dan ilmuan yang memiliki wawasan dan pengalaman akan mampu melahirkan teori.. Asumsi dan dalil biasanya dilahirkan oleh orang yang mengenyam pendidikan S3. Sedangkan untuk melahirkan suatu teori melalui beberapa proses pertemuan ilmiyah seperti diskusi, seminar, lokakarya, symposium dan konsersium

  • INGAT !ANDA TIDAK AKAN PERNAH MENDAPATKAN KESEMPATAN KEDUA UNTUK MENCIPTAKAN KESAN PERTAMA !