teori kehidupan awal manusia di indonesia

4
A. TEORI KEHIDUPAN AWAL MANUSIA DI INDONESIA Siapa sebenarnya nenek moyang Bangsa Indonesia, dan mana asal-usulnya, dan sejak kapan mereka mulai menempati bumi Nusantara ini dan beranak-pinak? Pertanyaan tersebut bisa dijawab dengan mempelajari peninggalan arkeologi serta bantuan disiplin ilmu Iairìnya seperti ilmu linguistik, antropologi budaya, paleoantropologi atau ilmu genetika Berikut pendapat beberapa ahli mengenai kedatangan dan kehidupan awal manusia di kepulauan Indonesia serta persbarannya: 1. Brandes, seorang peneliti yang mendasarkan penelitiannya tentarng kehidupan awal manusia dan perbandingan bahasa. la mengermukakan bahwa bangsa yang ada diwilayah kepulauan Indonesia ini mempunyai banyak persamaan dengan bangsa-bangsa yang ada di wilayah-wilayah sebelah utara Pulau Formosa; sebelah barat wilayah Madagaskar; sebelah selatan Jawa, Bali; dan sebelah timur sampal ke tepi pantai barat Amerika. 2. Van Heme Geldern (Sosiolog dan Sejarawan Belarida), Terjadi perpindahan penduduk darì Asia ke, pulau-pulau di sebelah selatan Asia atau yang disebut Austronesia (Pulau Selatan). Bangsa yang mendiami pulau itu adalah bangsa Austronesia. WiIayah Austronesia meliputi pulau-pulau yang membentang dari Madagaskar sampai pulau Paskah, Taiwan dan Selandia baru. Mereka membawa kebudayaan Neolithikum. 3. Hogen, peneliti yang mengemukakan bahwa bangsa yang menempati daerah pesisir Melayu berasal dari Sumatra, bangsa ini adalah bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) tersebar di daerah sekitar Indonesia dan bangsa Deutro Melayu (Metayu Muda) tersebar di wilayah Indonesia. 4. Prof. Dr. H. Kern, peneliti yang mengemukakan bahwa asal-usul bangsa Indonesia dari daerah Campa, Kochin Cìna, Kamboja. Selain itu juga ia berpendapat bahwa leluhur bangsa Indonesia datang ke kepulauan di Indonesia dengan menggunakan perahu-perahu bercadik. 5. Prof. Dr. Kroom, dia mengungkapkan bahwa bangsa Indonesia berasal dari wilayah Cina tengah dan diperkirakan menyebar ke daerah-daerah di Indonesia sekitar tahun 2000 SM-500 SM. 6. Prof. Dr. Moh, Ali mengemukakan bahwa asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan dan kedatangannya ke kepulauan Indonesia terjadi secara bergelombang. Kedatangan gelombang pertama yang berkebudayaan Neolitikum, menggunakan perahu bercadik satu dan tahun 3000 SM — 1500 SM. Adapun kedatangan gelombang kedua menggunakan perahu bercadik dua pada tahun 1500 SM—500 SM. 7. Prof. Mh. Yamin, mengemukakan bahwa bangsa Indonesia berasal dan daerah Indonesia sendiri. Menurut pendapatnya bangs&bangsa lain yang

Upload: yudamo

Post on 29-Nov-2015

51 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

sedikit ilmu tentang nenek moyang bangsa indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Kehidupan Awal Manusia Di Indonesia

A. TEORI KEHIDUPAN AWAL MANUSIA DI INDONESIA

Siapa sebenarnya nenek moyang Bangsa Indonesia, dan mana asal-usulnya, dan sejak kapan mereka mulai menempati bumi Nusantara ini dan beranak-pinak? Pertanyaan tersebut bisa dijawab dengan mempelajari peninggalan arkeologi serta bantuan disiplin ilmu Iairìnya seperti ilmu linguistik, antropologi budaya, paleoantropologi atau ilmu genetika

Berikut pendapat beberapa ahli mengenai kedatangan dan kehidupan awal manusia di kepulauan Indonesia serta persbarannya:

1. Brandes, seorang peneliti yang mendasarkan penelitiannya tentarng kehidupan awal manusia dan perbandingan bahasa. la mengermukakan bahwa bangsa yang ada diwilayah kepulauan Indonesia ini mempunyai banyak persamaan dengan bangsa-bangsa yang ada di wilayah-wilayah sebelah utara Pulau Formosa; sebelah barat wilayah Madagaskar; sebelah selatan Jawa, Bali; dan sebelah timur sampal ke tepi pantai barat Amerika.

2. Van Heme Geldern (Sosiolog dan Sejarawan Belarida), Terjadi perpindahan penduduk darì Asia ke, pulau-pulau di sebelah selatan Asia atau yang disebut Austronesia (Pulau Selatan). Bangsa yang mendiami pulau itu adalah bangsa Austronesia. WiIayah Austronesia meliputi pulau-pulau yang membentang dari Madagaskar sampai pulau Paskah, Taiwan dan Selandia baru. Mereka membawa kebudayaan Neolithikum.

3. Hogen, peneliti yang mengemukakan bahwa bangsa yang menempati daerah pesisir Melayu berasal dari Sumatra, bangsa ini adalah bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) tersebar di daerah sekitar Indonesia dan bangsa Deutro Melayu (Metayu Muda) tersebar di wilayah Indonesia.

4. Prof. Dr. H. Kern, peneliti yang mengemukakan bahwa asal-usul bangsa Indonesia dari daerah Campa, Kochin Cìna, Kamboja. Selain itu juga ia berpendapat bahwa leluhur bangsa Indonesia datang ke kepulauan di Indonesia dengan menggunakan perahu-perahu bercadik.

5. Prof. Dr. Kroom, dia mengungkapkan bahwa bangsa Indonesia berasal dari wilayah Cina tengah dan diperkirakan menyebar ke daerah-daerah di Indonesia sekitar tahun 2000 SM-500 SM.

6. Prof. Dr. Moh, Ali mengemukakan bahwa asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan dan kedatangannya ke kepulauan Indonesia terjadi secara bergelombang. Kedatangan gelombang pertama yang berkebudayaan Neolitikum, menggunakan perahu bercadik satu dan tahun 3000 SM — 1500 SM. Adapun kedatangan gelombang kedua menggunakan perahu bercadik dua pada tahun 1500 SM—500 SM.

7. Prof. Mh. Yamin, mengemukakan bahwa bangsa Indonesia berasal dan daerah Indonesia sendiri. Menurut pendapatnya bangs&bangsa lain yang ada.di wilayah Asia ada yang asalnya dan daerah Indonesia.

Dan fosil-fosil yang ditemukan, jejak-jejak hadirnya makhluk berciri manusia di kepulauan Nusantara ini dapat dirunut kembali paling tidak hingga periode 1,5 juta tahun silam dalam endapan purba sejak kala plestosen bawah di sejumlah situs di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Namun bukan dan spesies ini manusia Indonesia lahír. Diperkirakan pada akhirnya Spesies Homo Erectus dan juga sejenisnya di belahan dunia lainnya kandas sejutaan tahun lampau dan terpisah dan masa ketika manusia murni atau Homo Sapiens pertama muncul di bumì hanya seratusan ribu tahun yang lalu.

Sejauh ini komponen fosil Homo Sapiens yang ditemukan di gua-gua hunian pra sejarah di Nusantara ini berasal dan awal kala Holosen dan menunjukkan ciri-ciri Sapiens mumi tanpa kaitan dengan Homo Eretus yang masanya berbeda jauh.

dari studi Jinguistik, bangsa Indonesia adalah penutur Austronesia. Bahasa ini, dibanding rumpun bahasa yang ada di dunia pada masa itu seperti Indo Eropa, Aria Barat, dan Aria Tïrnur, atau Semit cukup fenomenal

Page 2: Teori Kehidupan Awal Manusia Di Indonesia

Bahasa Austronesia ini memiliki sebaran paling luas di dunia sebelum masa kolanialisasi Barat, dan mencakup lebih dari 1.200 bahasa yang tersebar dan Madagaskar di barat hingga Pulau Paskah di timur serta Taiwan di utara hingga Selandia Baru di selatan.

Bahasa tersebut kini dituturkan Iebih daei 300 juta manusia yang penuturnya memiliki latar belakang budaya yang amat beragam, dan masyarakat pemburu-peramu, para pengelana laut, kaum nelayan, hingga masyarakat agraris, dan pedagang modern. Sebesar 80 persen tinggal di kepulauan indonesia.

B. NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA .

Proses perpindahan bangsa Austronesia memasuki wilayah Nusantara dilakukan selama berabad abad. Mereka dianggap sebagai nenek moyang bangsa Indonesia yang telah bermigrasi secara bertahap dan Yunan di sekitar hulu Sungai Salween dan Sungai Mekhong ke daerah yang lebih aman karena adanya desakan dari bangsa lain. Selain budaya mereka juga menyebarkan bahasa Austronesia yang telah meluas dari Madagaskar sampai pulau Paskah di Pasifik seria dari Taiwan sampai New Zealand diwilayah selatan. Mereka inilah penduduk baru yang disebut bangsa Melayu yang datang dalam dua gelombang besar, yaitu

1. Proto Melayu (Melayu Tua)

Bangsa Metayu Tua (Proto Melayu) adalah rumpun bangsa Austronesia yang datang kali pertama di Indonesia sekitar 2000 tahun SM. Kedatangan bangsa Austronesia dari daratan Yunan menuju Indonesia menempuh dua jalur berikut:

a. Jalur Utara dan Timur .1) Melalul Teluk Tonkin menuju Taiwan (Formosa), Filipina, Sulawesi, dan Maluku dengan membawa kebudayaan kapak lonjong. 2) Perebaran periocle Proto’Melayu ¡ni membawa kebudayaani batu baru/Neolithikum.

b. Jalur Barat dan Selatan

Melalui Semenanjung Malaka, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Nusa Tenggara dengan rnembawa kebudayaan kapak persegi.

Suku bangsa di Indonesia yang menciptakan keturunan bangsa Proto Melayu adalah suku Dayak dan Toraja

2. Deutro Melayu (Melayu Muda)

Bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu) adalah rumpun bangsa Austronesia yang datang di Indonesia pada gelombang kedua terjadi pada sekitar 500 tahun SM. Bangsa Melayu Muda datang ke Indonesia melalui jalur barat. Yakni berangkat dari Yunan, Teluk Tonkin, Vietnam, Thailand, Semenanjung Malaka, dan kemudian menyeberangi Selat Malaka hingga sampai di Kepulauan Indonesia.

Penyeberangan manusia purba di Indonesia tidak berlangsung dalam satu tahap. Berdasarkan bukti-bukti sejarah yang ditemukan, kedatangan manusia purba di Indonesia berlangsung tiga tahap yaitu zaman mesolithikum, zaman neolithikum, dan zaman perundagian.

Suku bangsa di Indonesia yang merupakan keturunan bangsa Deutro Melayu adalah suku Jawa, Melayu dan Bugis

C. ORANG-ORANG PRIMITIF

Sementara itu ada pendapat mengatakan bahwa gelombang emigrasi ke Indonesia dilakukan oleh bangsa Papua Malanesoida. Mereka ini ada di wiIayah Indonesia bagian timur yang mempunyai ciri-ciri yaitu kulitnya berwarna kehitam-hitaman, rambut keriting, badan kekar dan hidungnya tidak mancung. Selain itu juga terdapat kelompok-kelompok manusia yang lebih dulu menempati wilayah Nusantara. Mereka inilah yang seringkali disebut bangsa primitif, antara lain sebagai berikut.

Page 3: Teori Kehidupan Awal Manusia Di Indonesia

1. Manusia Plestosin (Purba)

Kehidupan, manusia purba ini selalu berpindah tempat dengan kemampuan yang sangat terbatas. Demikian pula kebudayaannya sehingga corak kehidupan manusia purba ini tidak dapat diikuti kembali, kecuali beberapa aspek saja. Misalnya, teknologinya yang rnasih sangat sederhana (teknologí paleolitik).

2. Suku Weddoid

Sisa-sisa suku Weddoid sampai sekarang masih ada, misalnya, suku Sakai di Siak serta suku Kubu di perbatasan Jambi dan Palembang. Mereka hidup dari meramu (mengumpulkan hasil hutan) dan berkebudayaan sederhana. Mereka juga sulit sekali menyesuaikan diri dengan masyarakat modern.

3. Suku Negroid

Di Indonesia sudah tidak terdapat lagi sisa-sisa kehidupan suku Negroid. Akan tetapi, di pedalaman Malaysia dan Filipina keturunan suku Negroid rnasih ada. Suku yang terrnasuk ras Negroid, misalnya, suku Semang di Semenanjung Malaysia dan suku Negrito di Filipina. Mereka akhirnya terdesak oleh orang-orang Melayu Modem sehingga hanya menempati daerah pedalaman yang terisolasi.