teori akuntansi

15
BAB 1 TEORI AKUNTANSI PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI Akuntansi keuangan membahas tentang bagimana prosedur, metoda, dan teknik pencatatan transaksi keuangan dilakukan untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan yang telah ditetapkan. Standar akuntansi memberi pedoman (pendefinisian, pengukuran, penilaian, pengakuan, dan pengungkapan elemen – elemen atau pos – pos laporan keuangan) perlakuan akuntansi terhadap suatu kejadian. Akuntansi yang dipraktikkan dalam suatu negara sebenarnya tidak terjadi begitu saja secara ilmiah namun praktik yang dijalankan dirancang dan dikembangkan secara sengaja untuk mencapai tujuan sosial tertentu. Dan praktik akuntansi dipengaruhi oleh faktor lingkungan ( sosial, ekonomi, politis ). Karena itu, struktur dan praktik akuntansi akan berbeda antara negara yang satu dengan yang lainnya (perbedaan muncul dikarenakan struktur dan praktik tersebut disesuaikan dengan kondisi negara, tempat dimana akuntansi tersebut dijalankan). Teori akuntansi mengandung dua kata yaitu teori dan akuntansi. Kedua kata ini akan kita bahas dalam bab ini, namun sebangai pengantar dalam bab satu ini kita akan membahas sekilas apa yang dimaksud dengan teori akuntansi. Harahap (2007) teori akuntansi adalah susunan konsep, definisi, dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variable dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang mungkin akan muncul. Hendricksen mendefiniskan akuntansi sebagai satu susunan prinsip umum yankan akuntansi sebagai satu susunan prinsip umum yang: 1. Memberikan kerangka acuan yang umum sehingga praktik akuntansi dapat di nilai

Upload: el-loen

Post on 16-Apr-2017

584 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: teori akuntansi

BAB 1 TEORI AKUNTANSI

PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI

Akuntansi keuangan membahas tentang bagimana prosedur, metoda, dan teknik pencatatan transaksi keuangan dilakukan untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan yang telah ditetapkan. Standar akuntansi memberi pedoman (pendefinisian, pengukuran, penilaian, pengakuan, dan pengungkapan elemen – elemen atau pos – pos laporan keuangan) perlakuan akuntansi terhadap suatu kejadian.

Akuntansi yang dipraktikkan dalam suatu negara sebenarnya tidak terjadi begitu saja secara ilmiah namun praktik yang dijalankan dirancang dan dikembangkan secara sengaja untuk mencapai tujuan sosial tertentu. Dan praktik akuntansi dipengaruhi oleh faktor lingkungan ( sosial, ekonomi, politis ). Karena itu, struktur dan praktik akuntansi akan berbeda antara negara yang satu dengan yang lainnya (perbedaan muncul dikarenakan struktur dan praktik tersebut disesuaikan dengan kondisi negara, tempat dimana akuntansi tersebut dijalankan).

Teori akuntansi mengandung dua kata yaitu teori dan akuntansi. Kedua kata ini akan kita bahas dalam bab ini, namun sebangai pengantar dalam bab satu ini kita akan membahas sekilas apa yang dimaksud dengan teori akuntansi.

Harahap (2007) teori akuntansi adalah susunan konsep, definisi, dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variable dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang mungkin akan muncul.

Hendricksen mendefiniskan akuntansi sebagai satu susunan prinsip umum yankan akuntansi sebagai satu susunan prinsip umum yang:

1. Memberikan kerangka acuan yang umum sehingga praktik akuntansi dapat di nilai

2. Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mempu mengikuti perkembangan ekonomi, sosial, teknologi, dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat.

Pengertian teori.Webster’s Third New International Dictionary mendefinisikan teori

sebagai suatu susunan yang saling berkaitan tentang hipotesis, konsep, dan prinsip yang membentuk kerangka acuan untuk bidang yang dibahas.

Mario Bunge (belkoui, 2011) mendefinisikan teori secara spesifik dan mendetail sebagai berikut:

Page 2: teori akuntansi

Dalam bahasa dan metascience umum, istilah “hipotesis”, “hukum,”dan “teori”sering tertukar; kadang kala hukum dan teori dianggap sebagai bemntuk lanjut dari hipotesis. Dalam ilmu lanjutan dan metascience kontenporer, ketiga istilah tersebut biasanya dibedakan :”hukum” atau r”rumusan hukum” menunjuk kepada suatu jenis hipotesis tertentu – yaitu non tunggal, non- terisolasi, mengacu kepada satu pola, serta membenarkan; dan “teori” menunjuk kepadasuatu sistem hipotesis, dimana rumusan hukum terlihat jelas diantaranya- sedemikian sehingga inti dari teori adalah sistem dari rumusan hukum. Untuk menimalkan kesimpulan, kita akan menerima penggambaran sebagai berikut: sekumpulan hipotesis ilmiah adalah suatu teori ilmiah jika dan hanya jika ia mengacu kepada suatu permasalahan faktual tertentu dan setiap bagian dari kumpulan tersebut adalah suatu asumsi awal (aksioma, asumsi tambahan, atau dantum) atau suatu konsekuensi logis dari satu atau lebih dari asumsi - asumsi awal.

Teori, akan meliputi dalil-dalil yang menghubungkan kosep-konsep dalam bentuk hipotesis yang akan diuji. Unsusr – unsur yang terkandung dalam suatu teori adalah konsep, dalil, dan hipotesis yang saling berhubungan dalam sebuah struktur sistematis yang memungkinkan diberikannya penjelasan dan prediksi. Sekumpulan dalil yang secara sistematis berhubungan dan membentuk hipotesis –hipotesis dari suatu teori adalah bahan dasar yang penting dari teori. Hubungan yang sistematis dari hipotesis yang saling berhubungan ini diperoleh melalui formalisasi suatu teori yaitu dengan menggunakan sebuah sistem bahasa formal yang telah diaksiomasi dan siartikan dengan cepat.

Pengertian AkuntansiTeori akuntansi sangat erat kaitannya dengan akuntansi keuangan

bahkan teori akuntansi dijumpai khususnya dalam konteks akuntansi keuangan. Pengertian teori akuntansi sangat bergantung pada pengertian atau pendefinisian akuntansi sebagai suatu bidang pengetahuan. Artinya, kedudukan akuntansi dalam tatanan (taksonomi) pengetahuan juga akan menentukan pengertian dan lingkup teori akuntansi. Perdebatan ditingkat akademik yang belum mencapai titik temu adalah jawaban atas pertanyaan apakah pengetahuan akuntansi dapat dikategorikan sebagai seni, sains, atau teknologi.

Akuntansi lahir dari lingkungan ekonomi kapitalis. Ilmu akuntansi ini memberikan informasi tentang kekayaan itu dari mana sumbernya. Utang atau Modal ( Neraca ), berapa kenaikannya secara periodik ( Laporan Laba Rugi). Akuntansi ini adalah alat mengukur alat pertanggung jawaban sekaligus sistem informasi. Yang diukur adalah aktivitas ekonomi yang

Page 3: teori akuntansi

memiliki sifat-sifat yang sudah maju bukan aktivitas ekonomi yang masih kuno misalnya menggunakan sistem barter. Cara pengukurannya juga menggunakan unit moneter yang dianggap stabil dan menggunakan historical cost.

Akuntansi menurut Harahap (2007:4) adalah “ tool of management ” alat kapitalis untuk mengumpulkan harta dan memeliharanya agar proses akumulasi kekayaan berjalan lancar dan penguasaannya tetap ditangan kapitalis.Akuntansi tepatnya akuntansi keuangan atau ada juga yang menyebut akunting adalah bahasa atau alat komunikasi bisnis yang dapat memberikan informasi tentang kondisi keuangan (ekonomi) berupa posisi keuangan yang tertuang dalam jumlah kekayaan, utang dan modal suatu bisnis dan hasil usahanya pada suatu waktu atau periode tertentu.

Definisi lain juga dapat dipakai untuk memahami lebih dalam pengertian akuntansi. Dalam buku A Statment Of Basic Accounting Theory (ASOBAT) akuntansi diartikan sebagai berikut:

Proses mengidentifikasikan, mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal mempertimbangkan berbagai alternatif dan mengambil kesimpulan oleh para pemakainya.

Komite istilah AICPA ( American Institute Of Certified Public Accounting ) mendefinisikan akuntansi sebagai berikut:

Akuntansi adalah seni pencatatan pengelolaan dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian – kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil – hasilnya.

Definisi ini sudah out of date. Definisi ini bisa dipermasalahkan seandainnya dihadapkan dengan system pencatatan komputerisasi. Accounting Principle Board (APB) Statement No.4 mendefinisikan akuntansi sebagai berikut:

Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar memilih diantara beberapa alternatif.

Seni, sains, atau TeknologiPada awal perkembangannya akuntansi dapat dikatakan sebagai

kerajinan (art) karena orang yang akan memperoleh pengetahuan dan ketrampilan akauntansi harus terjun langsung dalam dunia praktik dan mengerjakan magang (apprentice ship) pada praktisi. Dalam perkembangan selanjutnya, pengetahun dan ketrampilan akuntansi dapat diidentifikasi dengan jelas sehingga membentuk seperangkat pengetahuan utuh yang dapat diajarkan melalui institusi pendidikan.

Page 4: teori akuntansi

Mereka yang menguasai seperangkat pengetahuan tersebut bahkan dapat menyebut dirinya professional. Dengan argument tersebut dan perkembangan akuntansi dewasa ini, tidak tepat jika akuntansi dimasukan sebagai bidang kerajinan, apalagi jika art dikaitkan dengan estetika. Penyebutan akuntansi sebagai seni sebenarnya dimakasudkan untuk menunjukkan bahwa dalam praktiknya akuntansi melibatkan banyak pertimbangan nilai (value - judgment) yang menuntut keahlian dan pengalaman untuk memilih perlakuan yang terbaik. Jadi jika akuntansi dikatakan sebagai seni maka yang dimakasud adalah cara menerapkannya bukan sifatnya sebagai seperangkat pengetahuan. Sebagai seperangkat pengetahuan, akuntansi lebih dari sekedar seni.

Sains adalah salah satu cabang pengetahuan yang bertujuan untuk mendapatkan kebenaran atau validitas penjelasan tentang suatu fenomena dengan menerapkan metoda ilmiah. Bila akuntansi dipandang sebagai sains, akuntansi akan banyak membahas gejala akuntansi. Akuntansi tidak lagi membahas bagaimana tujuan pelaporan dicapai, dan bagaimana memperlakukan suatu objek transaksi yang baik dan efektif. Akuntansi tidak lagi membahasbagaimana menciptakan teknik , metoda, prinsip, atau perlakuan akuntansi baru yang lebih baik. Dengan penjelasandi atas seperangkat pengetahuan akuntansi sebagaimana kita pahami dewasa ini jelas tidak tepat jika diklasifikasi sebagai sains. Dimana kita ketahui tujuan akauntansi adalah menghasilkan atau menemukan prinsip – prisip umum (general priciples) untuk menjustifikasikebijakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu (tujuan pelaporan) bukan untuk mendapatkan kebenaran pejelasan (teori).

Teknologi merupakan seperangkat pengetahuanuntuk menghasilkan sesuatu (goods) yang bermanfaat dan pengertian teknologi tidak terbatas pada teknologi fisis (hard technology) tetapijuga teknologi lunak (soft technologi). Teknologi merupakan sarana untuk memecahkan masalah nyata dalam lingkungan tertentu dan untuk mencapai tujuan tertentu. Sudibyo (1987) menegaskan bahwa dengan mengenali karakteristik akuntansi, seperangkat pengetahuan akuntansi sebenarnya lebih merupakan suatu teknologi (paling tidak teknologi lunak) dan oleh karenanya harus dikembangkan sesuai dengan sifat dan teknologi tersebut agar lebih bermanfaat dan mempunyai pengaruh nyata dalam kehidupan sosial tertentu. Sudibyo juga menegaskan bahwa pada kenyataannya akuntansi tidak mempunyai sifat – sifat sebagai sains. Karena akuntansi masuk dalam bidang pengetahuan teknologi, akuntansi dapat didefinisi sebagai “rekayasa informasi dan pengendalian keuangan”. Akuntansi sebenarnya masuk dalam bidang teknologi telah banyak dikemukakan dalam literatur akuntansi. Graffikin (1991) sangat mendukung gagasan bahwa akuntansi merupakan suatu teknologi yang sangat berbeda dengan sains. Walaupun akuntansi itu sendiri tidak harus

Page 5: teori akuntansi

merupakan sains tetapi sains dapat dimanfaatkan dalam akuntansi untuk menciptakan sesuatu dalam rangka mencapai kemakmuran ekonomik. Akuntansi dirancang untuk memperlancar kegiatan ekonomik dan oleh karenannya akuntansi berfungsi sebagai teknologi untuk kepentingan (kebijakan) politik. Jika akuntansi harus masuk dalam sains, paling jauh dapatdikatakan bahwa kuntansi adalah sains terapan (applied sience). Teknologi itulah merupakan sains terapan. Penerapan teknologi tidak dapat lepas dari nilai budaya tempat akuntansi diterapkan. Parera menyatakan bahwa sains bersifat universal dan bebas nilai tetapi akuntansi tetap dapat menggunakan teknik – teknik ilmiah ( scientific know – how ) untuk kepentingan perkembangannya.

Gambaran AkuntansiUntuk menggambarkan berbagai sisi akuntansi, Belkaoui (1986) dan penulis lain disebutkan beberapa image yang menggambarkan sifat – sifat akuntansi sbb:

1. Akuntansi sebagai suatu ideologiIdeologi merupakan pandangan umum yang terlepas dari wawasannya yang parsial dan mungkin penting, mencegah kita untuk memahami masyaraakat dimana kita tinggal dan kemungkinan untuk mengubahnya.Akuntansi dipandang sebagai suatu fenomena ideologi, akuntansi sebagai suatu sarana untuk mempertahankan dan melegatimasi aturan –aturan sosial, ekonomi, dan politik yang berlaku saat ini.Karl Marx menganggap bahwa akuntansi merupakan bentuk kesadaran yang palsu dan merupakan alat untuk memistikan, bukan memberikan informasi yang benar tentang hubungan sosial yang membentuk suatu usaha yang produktif. Akuntansi juga telah dianggap sebagai suatu mitos, simbol, dan ritual, yang memungkinkan penciptaan aturan- aturan simbolis yang mana didalamnya agen-agen sosial dapat saling berinteraksi. Kedua persepsi ini tertanam dalam pandangan umum yang melihat akuntansi sebagai instrumen dari rasionalitas ekonomi dan sebagai alat sistem kapitalis.

2. Akuntansi sebagai suatu bahasaAkuntansi dipandang sebagai suatu bahasa, akuntansi adalah alat yang dapat berbicara (mengkomunikasikan) informasi suatu bisnis. Hawes (Belkoui, 2011) mendefinisikan bahasa sebagai berikut:“Simbol manusia bukanlah tanda – tanda yang disusun secara acak yang mengarah kepada konseptualisasi referensi yang terisolasi dan terpisah. Simbol manusia disusun dalam suatu tata cara sistematis atau terpola dengan aturan khusus yang mengatur penggunaaanya. Susunan simbol ini disebut suatu bahasa, serta aturan yang

Page 6: teori akuntansi

memengaruhi pola dan penggunaaan simbolm membentuk tata bahasa dari bahasa tersebut.” Dari definisi diatas menunjukan bahwa terdapat dua komponen dari bahasa, yaitu simbol dan aturan tata bahasa. Jadi, pengakuan akuntansi sebagai bahasa terletak pada identifikasi dari kedua komponen tersebut sebagai dua tingkat dalam akuntansi.Dua komponen bahasa dalam akuntansi antara lain:a. Simbol Atau Sifat Lexical

Akuntansi memiliki simbol – sibol, istilah, kata- kata yang kadang hanya dimengerti oleh mereka yang mengetahui atau menguasai akuntansi, seperti istilah Neraca, Laba Rugi, Perkiraan, Debet Kredit, Jurnal, Buku Besar dan lain-lain.

b. Tata aturan (grammatical rules)Jika bahasa memiliki tata bahasa, maka akuntansi juga memiliki aturan sehingga orang dapat memahami bahasa / komunikasi akuntansi. Seperti aturan penempatan pos berdasarkan urutan likuiditas, aturan pengakuan pendapatan, pengakuan biaya, proses pemindah bukuan, akrual, dan lain – lain.

3. Akuntansi sebagai suatu catatan historisAkuntansi telah dianggap sebagai wahana untuk memberikan gambaran sejarah organisasi dan transaksi yang dilakukan dengan lingkungannya pada masa lalu. Catratan ini merupakan gambaran bagaimana manajemen mengelola kekayaan pemilik.

4. Akuntansi sebagai suatu realitas ekonomi saat iniBagi pendukung pendapat ini, akuntansi dianggap dapat memberikan gambaran realitas ekonomi perusahaaan pada saat ini. Sehingga laporan akuntansi dianggap menggambarkan situasi ekonomi perusahaan pada saat sekarang sehingga mestinya sistem akuntansi harus menggunakan harga saat ini atau Current Value

5. Akuntansi sebagai suatu sistem informasiAkuntansi merupakan teknik yang menggambarkan proses yang menghubungkan sumber data melalui channel komunikasi dengan para penerima informasi. Akuntansi memiliki siklus yang disebut Accounting Cycle,yang memproses bukti transaksi menjadi bentuk bentuk informasi yang kita kenal dengan laporan keuangan yang dapat dipergunakan masyarakat untuk memproses pengambilan keputusan.

6. Akuntansi sebagai suatu komoditiKomoditi adalah barang yang dapat dijual kepada konsumen karena daya gunanya. Output akuntansi dalam bentuk informasi merupakan produk dari suatu “pabrik” yang dalam konteks ini pabrik tersebut adalah “sistem akuntansi”output ini dibutuhkan masyarakat karena memberikan manfaat yang besar terutama bagi

Page 7: teori akuntansi

para pemakainya yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Memang komoditin ini hanya laku selama orang merasa bahwa ia bermanfaat, jika tidak maka dia tidak akan laku dan tidak lagi menjadi komoditi. Saat ini akuntansi sebagai komoditi mendapat ujian. Dengan perkembangan ilmu komputer, decision science, teknologi komunikasi dan keuangan peranannya banyak yang sudah diambil alih oleh perangkat teknologi seperti misalnya komputer yang telah membantu dalam proses pembuatan transaksi menjadi laporan keuangan.

7. Akuntansi dianggap sebagai pertanggung jawabanAkuntansi dapat juga dijadikan sebagai media untuk mempertanggung jawabkan pengelolaan suatu perusahaan atau lembaga kepada principal (majikan). Dengan adanya akuntansi, sumber – sumber kekayaan dapat dikelola dapat ditelusuri, dapat diketahui arus masuk dan keluarnya, serta hasil yang diperoleh dari transaksi yang terjadi beserta posisi masing-masing kekayaan pada suatu tanggal tertentu dan hasil usahanya pada suatu periode. Gambaran ini semua tercakup dalam laporan keuangan yang berfungsi baik sebagai informasi maupun sebagai pertanggungjawaban.

8. Akuntansi sebagai teknologiBambang sudibyo (1987) pernah mengajukan argumen tentang posisi akuntansi sebagai teknologi dan bukan sebagai science atau art. Menurut beliau akuntansi itu adalah bagian dari praktik, sedangkan jika akuntansi dianggap sebagai teori, maka untuk dapat dipakai mempengaruhi sosial harus terlebih dulu diolah menjadi teknologi. Teknologilah yang secara langsung akan dapat mengubah sosial. Dengan demikian teknologilah yang menjembatani antara teori dan praktik. Teknologi dapat berdimensi teori dan praktik, ia memiliki struktur ilmiah yang berdasarkan logika dan berdimensi intuitif atau judgment yang berasal dari kenyataan sosial.

Sifat Dasar AkuntansiSifat dasar atau prinsip yang mendasari akuntansi keuangan merupakan konsep yang harus diyakini kebenarannya sebagai dasar dari ilmu akuntansi. Prinsip dasar akuntansi ini bisa menjadi keterbatasaan atau sekaligus kekuatan informasi akuntansi. Dalam APB Statement No. 4 dijelaskan beberapa sifat dan element dasar dari akuntansi (keuangan) sbb:

1. Accounting entityDalam menyusun informasi akuntansi, yang menjadi fokus pencatatan akuntansi adalah entity atau lembaga, unit organisasi

Page 8: teori akuntansi

tertentu yang harus jelas sebagai suatu entity yang terpisah dari badan atau entity yang lain.

2. Going ConcernDalam menyusun atau memahami laporan keuanagn harus dianggap bahwa perusahaan (entity) yang dilaporkan akan terus beroperasi dimasa-masa yang akan datang, tidak ada sama sekali asumsi bahwa perusahaan atau usaha ini akan bubar. Prinsip ini menjadi dasar bagi kewajaran nilai yang dicantumkan dalam informasi keuangan. Nilai kekayaan dari suatu perusahaan yang dianggap hidup terus atau going concern tidak akan sama dengan nilai atau harga kekayaan atau kwajiban dari suatu perusahaan atau lembaga yang akan dilikuidasi. Biasanya harga atau nilai aset dari perusahaan yang sudah dinyatakan bubar atau likuidasi akan jauh lebih murah dibandingkan dengan harga atau nilai aset yang masih berjalan.

3. MeasurementAkuntansi adalah sebagai alat pengukuran sumber sumber ekonomi (Economic Resources) dan kwajiban (liability) beserta perubahannya yang terjadi akibat operasi perusahaan. Akuntansi mencoba mengukur nilai suatu aset, kewajiban, modal, hasil, dan biaya.

4. Time periodLaporan keuangan menyajiakan informasi untuk suatu waktu tertentu, tanggal tertentu atau periode tertentu.

5. Monetery unitPengukuran yang dipakai dalam akuntansi adalah dalam bentuk ukuran moneter atau uang.

6. AccrualPenentuan pendapatan dan biaya dari posisis harta dan kwajiban ditetapkan tanpa melihat apakah transaksi kas telah dilakukan atau tidak. Penentuannya bukan keterlibatan kas, tetapi didasarkan pada faktor legalnya apakah memang sudah merupakan hak (pendapatan) atau kewajiban (biaya) perusahaan atau belum. Jika sudah, harus dicatat tanpa menunggu pembayaran atau penerimaan kas.

7. Exchange priceNilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada harga pertukaran yang diperoleh dari harga pasar sebagai pertemuan bargaining antara pembeli (deman) dan penjual (supply)

8. ApproximationDalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penafsiran-penafsiran, baik nilai, harga, umur, jumlah penyisihan piutang ragu, kerugian, dan sebagainya.

9. Judgment

Page 9: teori akuntansi

Lap. Keuangan Reversing entries

Buku

Transaksi

DicatatJurnal Penyesuaian

Neraca Percobaan / Saldo

Jurnal Penutup

Neraca Lajur

Dalam menyusun laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan – pertimbangan akuntan atau manajemen berdasarkan keahlian atau pengalaman yang dimilikinya.

10. General purposeInformasi yang disajikan dalam keuanagn yang dihasilkan Akuntansi Keuangan ditujukan untuk pemakai secara umum, bukan pemakaian khusus.

11. Interrelated statementNeraca, daftar labarugi, dan laporan sumber dan penggunaaan kas mempunyai hubungan yang sangat erat dan berkaitan satu sama lain. Ini merupakan salah satu al;at kontrol akuntansi sehingga tidak mudah melakukan rekayasa laporan begitu saja tanpa memperhatikan hubungan satu pos (akun) dengan pos lainnya.

12. Substance over formKarena akuntansi ingin memberikan informasin yang dipercaya bagi pengambil keputusan, akuntansi lebih menekankan penggunaaan informasi yang berasal dari kenyataan ekonomis suatu kejadian daripada bukti legalnya.

13. MaterialityLaporan keuangan hanya memuat informasi yang dianggap penting dan dalam setiap pertimbangan yang dilakukannya tetap melihat signifikannya. Pengertian penting disini adalah jika informasi itu dapat mempengaruhi para pengambil keputusan yang normal.

Siklus akuntansiSiklus akuntansi merupakan dasar yang sangat penting dalam memahami proses lahirnya laporan keuangan. Proses akuntansi adalah proses pengolahan data sejak terjadinnya transaksi, kemudian transaksi ini memiliki bukti yang sah sebagai dasar terjadinya transaksi kemudian berdasarkan data atau bukti ini maka di input keproses pengolahan data sehingga menghasilkan output berupa informasi laporan keuangan. Akuntansi dalam proses pengolahan datanya menggunakan arus, siklus atau proses akuntansi yang dimulai dari transaksi sampai pada pelaporan. Smith dan skousen dalam Harahap (2007:18) menggambarkan siklus akuntansi atau disebut juga proses akuntansi konvensional sebagai berikut:

Gambar 1.1 Proses (Siklus) Akuntansi Konvensional

Page 10: teori akuntansi

Transaksi / buktiTransaksin adalah setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan (kekayaan, utang, dan modal) dan hasil usaha perusahaan / lembaga. Setiap transaksi harus mempunyai bukti (evidence). Bukti yang mendukung laporan keuanga dapat digolongkan dalam berbagai jenis antara lain:

a. Corroborative evidence, adalah seluruh dokumen yang sah termasuk dokumen seperti cek, faktur, kontrak, hasil rapat, konfirmasi, pernyataan, hasil tanya jawab, laporan pengamatan, dan hasil inspeksi.

b. Underlying Accounting Data adalah seluruh catatan dalam bentuk buku-buku, jurnal, neraca lajur, laporan keuangan, dll yang dijadikan sebagai tempat mencatat transaksi sampai penyajian laporan keuangan.

Dari segi lain bukti transaksi dibagi menjadi dua, yaitu; bukti yang menyangkut uang dan bukti yang bukan bersifat uang. Dari segi kekuatannya (kompetensi) bukti dapat dibagi menjadi tiga yaitu;

a. Bukti yang diperoleh dari pihak independent diluar perusahaan dianggap lebih kuat daripada bukti yang diperoleh dari dalam perusahaan,

b. Bukti yang diperoleh dari perusahaan yang sistem pengawasan internnya kuat lebih kompeten daripada bukti yang diperoleh dari sistem pengawasan intern yang lemah,

c. Dan bukti yang diperoleh langsung dari akuntan melalui pemeriksaan fisik, pengamatan dan perhitungan sendiri lebih kuat daripada bukti yang diperoleh secara tidak langsung.

Buku Harian JurnalDalam menggunakan jurnal perusahaan dapat menempuh dua cara:

a. Perusahaan hanya memiliki satu jenis jurnal yang disebut general jurnal. Dalam sistem ini semua transaksi dimasukkan kesatu buku jurnal ini.

b. Perusahaan menggunakan dua jenis jurnal yaitu; Jurnal khusus, adalah pengelompokan transaksi sejenis yang

mempengaruhi perkiraan yang sama dalam satu jurnal. Jurnal khusus berfungsi sebagai jurnal yang mencatat transaksi – transaksi yang banyak ditemukan dalam perusahaan.

Jurnal umum (serba-serbi) adalah transaksi yang tidak tertampung (diluar jurnal khusus), yang dapat dibuat jurnal tersendiri.

Buku jurnal khusus biasanya digunakan untuk:a. Mencatat transaksi penjualan kredit saja dibuat jurnal penjualan

(Sales Journal)b. Mencatat transaksi pembelian kredit saja dibuat jurnal pembelian

(Purchase Journal)

Page 11: teori akuntansi

c. Mencatat transaksi penerimaan kas dibuat jurnal penerimaan kas (Cash Receipts Journal)

d. Mencatat transaksi pengeluaran kas dibuat jurnal pengeluaran kas (Cash Disbursment Journal)

Buku Besar (Ledger)Buku besar sering disebut juga perkiraan, akun, item, pos, dan lain – lain. Buku ini adalah merupakan tempat menampung seluruh transaksi yang telah diklasifikasikan melalui jurnal. Jadi seluruh jurnal dimasukan kedalam buku besar dengan cara memindahb ukukan jurnal (posting) kebuku besar tadi.

Neraca Lajur (Worksheet)Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan biasanya digunakan neraca lajur. Neraca lajur mempeunyai beberapa lajur yang masing masing dapat dipakai yaitu ada yang 8 lajur, 10 lajur atau 12 lajur masing – masing berisi 2 lajur:

a. Neraca Percobaan (Trial Balance)Neraca percobaan yaitu neraca yang menggabungkan seluruh perkiraan dengan memasukan jumlah debet, kredit setiap buku besar.

b. Neraca SaldoNeraca saldo, yaitu neraca yang memuat semua pemikiran, tetapi yang dimasukan hanyalah saldo akhirnya saja.

c. Jurnal Penyesuaian (Adjustment)Dalam jurnal penyesuaian ini, semua jurnal yang digunakan untuk menyesuaikan / meng- uptodate-kan posisi masing – masing perkiraan sehingga sesuai dengan posisinya pada tanggal laporan.

d. Lajur Laba RugiSemua perkiraan yang mempengaruhi perhitungan Laba Rugi perusahaan ditempatkan di lajur ini.

e. Lajur Laba Ditahan Semua perkiraan dan angka mempengaruhi Laba Ditahan dibuat di lajur ini. Laba ditahan ini dapat juga dipindah langsung ke neraca.

f. Lajur neraca Semua perkiraan neraca dipindahkan ke lajur ini.

Laporan Keuangan Laporan keuangan sebenarnya banyak, namun laporan keuangan utama ad atiga yaitu:

a. Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada satu tanggal tertentu.

b. Perhitunganb laba rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya, dan laba/rugi perusahaan pada periode tertentu.

c. Laporan arus bkas. Disinilah dimuat sumber dan penggunaan kas perusahaan selama satu periode.

Page 12: teori akuntansi