teori akuntansi

5
Pendekatan Legal Pendekatan yang kedua terhadap akuntansi yang banyak dipakai para pendatang baru untuk menganlisis situasi-situasi seperti kasus ABC adalah dengan menyarankan untuk memperoleh pendapat hukum l(legal). Seperti yang banyak dikatakan orang, bahwa penjualan harus diakui bila hak milik legal berpindah. Sayangnya, cara ini tidak menyelesaikan masalah tersebut segampang yang diharpkan orang karena biasanya hak berpindah bila persidangan yang mengadili suatu kasus memutuskan bahwa hak memang sudah berpindah. Banyak kasus hukum yang menyangkut sifat penghasilan. Misalnya, kasus Eisner v. Macomber yang disidangkan di Mahkamah Agung A.S. tahun 1920. Yang dipermasalahkan adalah apakah dividen saham itu penghasilan atau bukan. Charles Evans Hughes, yang tampil mewakili tergugat, menyatakan bahawa : Sudah menjadi hakikat penghasilan bahwa penghasilan harus direalisasi. Potensi saja tidak cukup. Penghasilan menyiratkan pemisahan dan realisasi. Penambahan hutan bukanlah penghasilan sampai hutan itu ditebang. Kenaikan tanah karena pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat bukanlah penghasilan sampai kenaikan itu direalisasi. Dalam hal investasi tidak ada penghasilan sampai ada keuntungan yang terpisah dan terealisasi. Karena tidak ada uang tunai, Hughes berpendapat, tidak ada penghasilan. Argumentasi ini diterima oleh mayoritas Mahkamah. Tetapi Hakim Brandeis, dalam penolakannya, menunjukan bahwa, jika dividen saham dibebaskan dari pajak, manajemen akan menerbitkan semua dividennya dalam bentuk saham, dan membiarkan pemegang saham menguangkan saham-saham itu. Kasus lain adalah James v. United States. Kasus ini melibatkan seseorang laki-laki yang mengelapkan $738,000 dari majikannya selama tahun 1951 sampai 1954. Dalam kasus ini James dinyatakan oleh hakim bahwa James tidak memiliki penghasilan, karena seorang yang melakukan penggelapan “sedikitpun tidak mendapat hak, hak milik, atau kepentingan atas barang

Upload: robert

Post on 17-Jan-2016

36 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Teori akuntansi

TRANSCRIPT

Page 1: teori akuntansi

Pendekatan Legal

Pendekatan yang kedua terhadap akuntansi yang banyak dipakai para pendatang baru untuk menganlisis situasi-situasi seperti kasus ABC adalah dengan menyarankan untuk memperoleh pendapat hukum l(legal). Seperti yang banyak dikatakan orang, bahwa penjualan harus diakui bila hak milik legal berpindah. Sayangnya, cara ini tidak menyelesaikan masalah tersebut segampang yang diharpkan orang karena biasanya hak berpindah bila persidangan yang mengadili suatu kasus memutuskan bahwa hak memang sudah berpindah.

Banyak kasus hukum yang menyangkut sifat penghasilan. Misalnya, kasus Eisner v. Macomber yang disidangkan di Mahkamah Agung A.S. tahun 1920. Yang dipermasalahkan adalah apakah dividen saham itu penghasilan atau bukan. Charles Evans Hughes, yang tampil mewakili tergugat, menyatakan bahawa :

Sudah menjadi hakikat penghasilan bahwa penghasilan harus direalisasi. Potensi saja tidak cukup. Penghasilan menyiratkan pemisahan dan realisasi. Penambahan hutan bukanlah penghasilan sampai hutan itu ditebang. Kenaikan tanah karena pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat bukanlah penghasilan sampai kenaikan itu direalisasi. Dalam hal investasi tidak ada penghasilan sampai ada keuntungan yang terpisah dan terealisasi.

Karena tidak ada uang tunai, Hughes berpendapat, tidak ada penghasilan. Argumentasi ini diterima oleh mayoritas Mahkamah. Tetapi Hakim Brandeis, dalam penolakannya, menunjukan bahwa, jika dividen saham dibebaskan dari pajak, manajemen akan menerbitkan semua dividennya dalam bentuk saham, dan membiarkan pemegang saham menguangkan saham-saham itu.

Kasus lain adalah James v. United States. Kasus ini melibatkan seseorang laki-laki yang mengelapkan $738,000 dari majikannya selama tahun 1951 sampai 1954. Dalam kasus ini James dinyatakan oleh hakim bahwa James tidak memiliki penghasilan, karena seorang yang melakukan penggelapan “sedikitpun tidak mendapat hak, hak milik, atau kepentingan atas barang jarahannya.” Dengan logika ini, apakah berate bahwa perusahaan yang terlibat dalam penyelundupan narkotika tidak mendapatkan penghasilan karena perusahaan itu tidak memegang hak legal atas uang yang diperolehnya ? Haruskah perusahaan itu dibebaskan dari pajak penghasilan ?

FASB, dalam menetapkan suatu Kerangka Dasar Konsetual untuk akuntansi, menyelidiki penggunaan hukum untuk menetapkan prinsip-prinsip akuntansi. Mereka mencatat bahwa dalam banyak situasi selalu ada masalah ekonomi selain masalah legal. “Para pengacara dan hakim memandang konsep property dan konsep-konsep yang terkait dengan cara yang hamper sama dengan cara para akuntan dan pengusaha memandang aktiva, dan mereka menghadapi kesulitan yang hamper sama dalam hal definisi.” Jadi ringkasnya, wlaupun undang-undang tentu saja memberikan banyak contoh yang dapat merangrang pemikiran

Page 2: teori akuntansi

mengenai masalah-maslaah dalam teori akuntansi, undang-undang jarang menjadi factor yang menentukan.

Pendekatan Etika

Pendekatan yang ketiga adalah pendekatan etika. Pendekatan etika terhadap teori akuntansi menekankan konsep-konsep keadilan, kebenaran, dan kewajaran. Pertimbangan seperti tidak adanya kesengajaan untuk memihak (bias) dan kejujuran penyajian (representational faith-fulness) dianggap sebagai karakteristik yang perlu dalam system akuntansi yang andal. Netralitas, yang berate bahwa informasi tidak boleh dipoles agar mempengaruhi perilaku kea rah tertentu, adalah sifat yang sangat penting dalam penetapan standar. Pertimbangan etika, dengan kata lain, mempunyai pengaruh yang meresap di seluruh aspek akuntansi.

Banyak orang menggunakan istilah kebenaran dengan arti “sesuai dengan fakta”, yang ekuivalen dengan konsep “kejujuran penyajian”. Akan tetapi, tidak semua yang mengacu pada kebenaran dalam akuntansi mempunyai definisi yang sama mengenai fakta. Sebagian besar mengacu pada fakta akuntansi sebagai data yang objektif dan dapat diuji. Jadi, biaya historis merupakan fakta akuntansi bagi mereka. Bagi lainnya, istilah kebenaran digunakan untuk mengacu pada penilain aktiva dan beban menurut ukuran ekonomi saat ini.

Banyak orang mengasosiasikan istilah kebenaran dengan nilai adil atau peryataan yang menurut prinsip-prinsip yang sudah mapan. Misalnya, banyak yang menganggap pengakuan keuntungan pada saat penjualan aktiva merupakan pelaporan keadaan yang sebenarnya. Hal ini menyebabkan kebenaran laporan keuangan tergantung pada keabsahan fundamental aturan dan prinsip yang telah diterima, yang menjadi dasar laporan itu. Ini merupakan fondasi yang tidak memadai untuk mengukur kebenaran.

Pendekatan Ekonomi

Tiga jalur yang berlainan dalam mengambil pendekatan ekonomi terhadap akuntansi: makroekonomi, mikroekonomi, dan social korporasi.

a. Makroekonomi

Pendekatan makroekonomi mencoba menjelaskan pengaruh prosedur pelaporan alternatif pada pengukuran ekonomi dan aktifitas ekonomi pada tingkatan yang lebih luas daripada perusahaan, seperti industry atau perekonomian nasional.

Sebagian orang mengiginkan lebih jauh lagi daripada sekedar penjelasan dan mereka berpendapat bahwa salah satu tujuan akuntansi haruslah mengarahkan perilaku perusahaan dan individu kea arah pelaksanaan kebijakan ekonomi nasional tertentu. Misalnya sebagian orang berpendapat bahwa tujuan ekonomi nasional menghendaki laporan akuntansi yang memungkinakn dan bahkan mendorong dibagikannya dividen yang lebi tinggi dan pengeluaran modal yang lebih besar dalam periode

Page 3: teori akuntansi

perekonomian yang lesu serta mengurangi investasi dalam periode inflasi. Salah satu dampak pendekatan ini adalah bahwa tujuan melaporkan penghasilan yang stabil dari tahun ke tahun mengesahkan digunakannya cadangan dan kebijkan penyusutan yang fleksibel.

b. Mikroekonomi

Pendekatan mikroekonomi terhadap teori akuntansi mencoba menjelaskan pengaruh prosedur pelaporan alternative pada pengukuran ekonomi dan aktivitas ekonomi pada tingkatan perusahaan. Teori akuntansi modern, yang didasarkan pada mikroekonomi, pleh karenanya berfokus pada perusahaan sebgai satuan usaha ekonomi yang kegiatannya mempengaruhi perekonomian melalui operasi pasar. Pendekatan ini mengambil sebagai fungamennya dasar pemikiran (premis) bahwa informasi keuangan memiliki konsekuensi ekonomi yang tidak dapat dielakkan. Para ahli teori akuntansi dalam bidang ini cenderung untuk berpendapat bahwa, selama keseluruhan fakta diungkapkan, tidaklah begitu penting bagaimana fakta-fakta itu diungkapkan.

c. Akuntansi Sosial Korporasi

Pandangan mikroekonomi terhadap akuntansi tidak mesti mecakup semua pengaruh perusahaan pada masyarakat. Biaya polusi lingkungan, pengangguran, kondisi kerja yang tidak sehat, dan masalah-masalah social lainnya biasanya tidak dilaporkan oleh perusahaan, kecuali sejauh biaya-biaya itu ditanggung langsung oleh perusahaan melalui pemajakan dan regulasi. Akuntansi social korporasi mencoba membahas masalah ini.

Sebuah contoh yang terkenal dalam upaya memasukkan tujuan-tujuan akuntansi social dan makroekonomi ke dalam satu teori pelaporan korporasi disajikan dalam Corporate Report, sebuah kertas kerja yang diterbitkan oleh Institute of Chartered Accountants di Inggris dan Wales. Salah satu usulan laporan itu adalah diterbitkannya laporan nilai tambah (value-added statement) yang mengalokasikan pendapatan, setelah dikurangi biaya bahan, kepada para pegawai, kreditor, dan pemegang saham.

Selain itu, FASB secara formal mengakui dalam Kerangka Dasar Konseptualnya bahwa ada banyak pihak selain para pemilik yang tertarik pada informasi keuangan. Pihak-pihak itu mencakup para kreditor, pelanggan, serikat buruh, serikat dagang, guru, dan para mahasiswa. Teori akuntansi juga, mengakui bahwa informasi itu sendiri adalah barang public dengan sifat yang mirip dengan eksternalitas, seperti polusi.

Di masa lalu minat realtif rendah, mungkin kareana organisasi buruh, walaupun merupakan stakeholder utama dalam peruasahaan, belum memainkan peran yang

Page 4: teori akuntansi

besar di Amerika Serikat dalam penetapan kebijakan. Situasi ini mungkin berubah dimasa depan jika Amerika bergerak lebih sejalan dengan pengalaman bangsa Eropa. Selain itu karean para ahli teori mulai bersepakat mengenai sifat barang public yang dimiliki informasi keuangan, mereka kemungkinan besar akan mengembangkan tekni-teknik untuk menangani barang-barang publik lain yang membentuk dasar permasalahan akuntansi social.

Perhatikan bahwa disini, seperti pendekatan lainnya, etika memainkan peran penting. Pendekatan satuan usaha (entity) yang disukai oleh FASB mengsumsikan bahwa perusahaan bukan hanya memang, tetapi juga harus, memaksimalkan laba mereka, alasan untuk yang terakhir ini adalah teorema ekonomi bahwa, dalam perekonomian pasar, hal itu membawa pada hasil yang secara etika diinginkan, yang dikenal sebagai Optimalitas Pareto. Para akuntan sosial, menanggapi dengan menyatakan bahwa barang public mementahkan hasil ini, dan mengharuskan agar dipakai pendekatan etika yang lebih luas.