teori akuntansi

10
Pelaporan dan Statemen Keuangan

Upload: dianpcy16

Post on 12-Sep-2015

125 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

teori akuntansi

TRANSCRIPT

Pelaporan dan Statemen KeuanganPelaporan Keuangan harus dibedakan dengan Statemen Keuangan. FASB menyatakan bahwa statemen keuangan adalah media utama atau ciri sentral pelaporan keuangan.Tujuan penyampaian informasi oleh manajemen atau badan usaha tidak dibatasi pada apa yang dapat dituangkan dalam statemen keuangan. Pelaporan keuangan mencakupi pula penyediaan informasi yang manajemen ingin menyampaikan selain melalui statemen keuangan baik lantaran informasi tersebut wajib diungkapkan untuk memenuhi undang-undang, peraturan pemerintah, atau kebiasaan maupun lantaran manajemen sendiri menganggap bahwa informasi tersebut bermanfaat bagi pihak luar dan berkehendak untuk mengungkapkannya secara sukarela. Pelaporan keuangan meliputi penyampaian informasi yang wajib secara luas dan sukarela. Lebih dari itu, informasi tertentu yang bermanfaat mungkin lebih baik kalau disajikan melalui media selain statemen keuangan.Pengukuran dan pengakuan menentukan lingkup pelaporan keuangan yang wajib disajikan melalui seperangkat penuh statemen keuangan (wajib secara sempit atau spesifik). Kewajiban spesifik tersebut ditimbulkan melalui standar akuntasi. Sampai tingkat tertentu, penyusun standar dapat mempengaruhi penyampaian informasi diluar statemen keuangan yang dituju oleh rerangka konseptual dan kedudukan seperangkat statemen keuangan dalam pelaporan keuangan.

Seperangkat Statemen KeuanganTujuan pelaporan, karakteristik kualitatif, dan elemen statemen keuangan akan menentukan jenis statemen apa saja yang membentuk seperangkat penuh statemen keuangan. Sekelompok elemen akan membentuk jenis statemen keuangan tertentu. FASB menyatakan bahwa seperangkat penuh statemen keuangan untuk suatu perioda harus menunjukkan informasi di halaman berikut (SFAC No.5 prg.13);1. Posisi keuangan pada akhir periode tersebut2. Laba untuk periode tersebut3. Laba komprehensif untuk periode tersebut4. Aliran Kas selama periode tersebut5. Investasi oleh dan distribusi ke pemilik selama periode tersebut

Informasi diatas tidak lain adalah informasi semantik yang termuat dalam tujuan pelaporan 2 dan 3. Perbedaannya adalah bahwa informasi keuangan di atas dikaitkan secara spesifik dengan seperangkat statemen keuangan sebagai satu kesatuan penuh (lengkap). Tiap informasi tersebut harus dituangkan dalam satu jenis statemen keuangan (individual financial statement). Gambar 4.15 dibawah ini menunjukkan jenis statemen dan informasi semantik yang dikandungnya.

Sebagai satu kesatuan, seperangkat statemen yang terdiri atas ebberapa statemen di atas secara individual maupun kolektif mempunyai konstribusi dalam memenuhi tujuan pelaporan keuangan. Tiap jenis statemen bersifat saling melengkapi untuk mencapai tujuan tersebut sehingga semua statemen di atas akan berartikulasi. Elemen atau pos yang dikandung oleh tiap statemen menjadi lingkup pengukuran dan pengakuan sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 4.14.

Pengukuran

Elemen atau pos harus diukur untuk membawa informasi semantik. Pengukuran (measurement) adalah penentuan besarnya unit pengukur yang akan dilekatkan pada suatu objek yang terlibat dalam suatu transaksi, kejadian, atau keadaan untuk mempresentasi makna atau atribut objek tersebut,Atribut adalah sesuatu yang melekat pada suatu objek yang menggambarkan sifat atau ciri yang dikandung objek tersebut. Atribut pengukuran suatu elemen/pos untuk merepresentasi secara tepat atribut yang ingin diungkapkan dari elemen/pos tersebut dalam pelaporan keuangan. Misalnya, tujuan pelaporan pos mesin adalah untuk menunjukkan sisa potensi hasa mesin. Sisa potensi jasa merupakan atribut mesin yang ingin disampaikan sehingga atribut pengukuran yang relevan adalah kos historis.FASB menyatakan bahwa pos-pos yang sekarang dilaporkan dalam statemen keuangan diukur dengan berbagai berbagai atribut pengukuran bergantung pada ciri pos-pos tersebut dan keterpautan serta keterandalan atribut pos-pos yang diukur. Selanjutnya, FASB mengidentifikasi atribut pengukuran yang sekarang diterapkan dan masih dapat dilanjutkan penggunaannya yaitu (SFAC No.5, prg.67);a. Kos historis atau perolehan kas historis (historical cost atau proceeds)b. Kos sekarang (current cost)c. Nilai pasar sekarang (current market value)d. Nilai terealisasi/pelunasan neto (net realizable/settlement value)e. Nilai sekarang atau diskunan aliran kas masa datang (present or discounted value of future cash flows)Sebagai landasan konseptual bagi penyusun standar, atribut pengukuran diatas lebih dimaksudkan sebagai contoh daripada sebagai pembatasan. Secara teoritis masih terdapat banyak atribut pengukuran. Pengertian atribut diatas dan atribut alternatif lainnya akan dibahas lebih lanjut pada saat pembahasan mendalam tiap elemen statemen keuangan di bab selanjutnya. Gambar 4.16 mendiskripsikan atribut yang dikandung suatu pos serta atribut pengukuran yang berpaut sebagaimana dideskripsikan dan dicontohkan oleh FASB.Deskripsi atribut pengukuran diatas lebih bersifat instruksional (mendidik) bagi penyusun standar, penyaji, dan pemakai statemen keuangan untuk memahami adanya atribut yang berbeda antarpos daripada bersifat sebagai pedoman. FASB juga berargumen bahwa pos-pos dapat diukur dengan berbagai atribut bukan atribut tunggal karena tujuan penyajian statemen posisi keuangan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan nilai (jual) badan usaha tetapi untuk membantu para pemakai dalam taksiran nilai badan usaha dengan menyajikan pula statemen keuangan lain dan informasi lain yang terkait dengan penilaian badan usaha.Pengukuran suatu pos untuk dilaporkan pada tanggal statemen keuangan sering disebut dengan penilaian (valuation) sedangkan istilah pengukuran sering dibatasi penggunaannya untuk menentukan jumlah rupiah pada saat pemerolehan atau terjadinya suatu objek. Pengukuran atau penilaian merupakan bagian penting dalam rerangka konseptual karena keterukuran (measurability) merupakan suatu kriteria untuk menyajikan suatu pos melalui statemen keuangan.

Pengakuan

Secara konseptual, pengakuan adalah penyajian suatu informasi melalui statemen kauangan sebagai ciri sentral pelaporan keuangan. Secara teknis, pengakuan berarti pencatatan secara resmi (penjurnalan) suatu kuantitas hasil pengukuran kedalam sistem akuntansi sehingga jumlah rupiah tersebut akan mempengarui suatu pos dan terefleksi dalam statemen keuangan.Rerangka konseptual harus menetapkan kriteria pengakuan umum (fundamental) untuk dijadikan dasar bagi penyusun standar untuk menentukan teknik atau prosedur pengakuan dalam bentuk standar akuntansi. Teknik pengakuan misalnya adalah bahwa penjualan diakui pada saat faktur disiapkan dan barang telah diserahkan kepada perusahaan ekspedisi. FASB menetapkan empat kriteria pengakuan fundamental sebagai berikut (SFAC No.5, prg.63);Definisi (definitions)-Suatu pos harus memenuhi definisi elemen statemen keuangan.Keterukuran (measurability)-Suatu pos harus mempunyai atribut yang berpaut dengan keputusan dan dapat diukur dengan tingkat keterandalan yang cukup.Keberpautan (relevance)-Informasi yang dikandung suatu pos mempunyai daya untuk membuat perbedaan dalam keputusan pemakai.Keterandalan (reliability)-Informasi yang dikandung suatu pos secara tepat menyimbolkan fenomena, teruji, dan netral.Keempat kriteria diatas harus dipertimbangkan dalam konteks karakteristik kualitatif informasi yaitu memenuhi bayas atas dan batas bawah. Karena pengakuan sangat penting dalam penentuan laba, pos-pos yang biasanya dikenai kriteria pengakuan adalah pos-pos pembentuk statemen laba rugi dan laba komprehensif terutama pendapatan dan untung serta biaya dan rugi.Nilai Sekarang dalam Pengukuran AkuntansiRerangka pengukuran dan pengakuan sebagaimana dimuat dalam SFAC No.5 telah dikembangkan dan dilengkapi dengan SFAC No.7 tentang penggunaan informasi aliran kas dan nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi. Sebagai komponen rerangka konseptual, SFAC No.7 memberi pedoman yang berisi:a. Tujuan nilai sekarang dalam pengukuran akuntansib. Prinsip-prinsip umum yang melandasu penggunaan nilai sekarang, terutama bila jumlah rupiah aliran kas masa datang, saat terjadinya, atau keduanya tidak pasti.

Pengertian Dasar

Untuk memahami konsep-konsep dalam komponen rerangka konseptual inim perlu dipahami beberapa pengertian dasar yang terkandung didalamnya.Saat PengukuranDitinjau dari saat pengukuran, terdapat dua saat penting yait pengukuran saat pengakuan mula-mula (at initial recognition) dan pada berbagai saat atau perioda sesudah pengakuan mula-mula yang disebut dengan pengukran baru mulai (fresh start).Pengukuran saat pengakuan mula-mula adalah pengukuran pada saat suatu elemen atau pos timbul dan dicatat pertama kali akibat transaksi, kejadian, atau keadaan.Pengukuaran baru mulai adalah pengukuran dalam perioda-perioda setelah pengakuan mula-mula untuk menentukan jumlah rupiah bawaan baru yang tidak berkaitan dengan jumlah-jumlah rupiah sebelumnya.