teodas tambahan
DESCRIPTION
teeodasTRANSCRIPT
![Page 1: teodas tambahan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081809/5695d5401a28ab9b02a4a1e0/html5/thumbnails/1.jpg)
Bahan Pengemulsi (Emulgator)
A. Emulgator alam
Yaitu emulgator yang diperoleh dari alam tanpa proses yang rumit. Dapat
digolongkan menjadi tiga golongan yaitu :
1. Emulgator alam dari tumbuh-tumbuhan.
Pada umumnya termasuk karbohydrat dan merupakan emulgator tipe o/w,
sangat peka terhadap elektrolit dan alkohol kadar tinggi, juga dapat
dirusak bakteri. Oleh sebab itu pada pembuatan emulsi dengan emulgator
ini harus selalu ditambah bahan pengawet.
a. Gom Arab
Sangat baik untuk emulgator tipe O/W dan untuk obat minum. Kestabilan
emulsi yang dibuat dengan gom arab berdasarkan 2 faktor yaitu :
- Kerja gom sebagai koloid pelindung
- Terbentuknya cairan yang cukup kental sehingga laju pengendapan
cukup kecil sedangkan masa mudah dituang (tiksotropi).
- Lemak-lemak padat : PGA sama banyak dengan lemak padat.
- Minyak atsiri : PGA sama banyak dengan minyak atsiri.
- Minyak lemak : PGA ½ kali berat minyak.
- Minyak lemak + minyak atsiri + Zat padat larut dalam minyak lemak.
- Bahan obat cair BJ tinggi seperti cloroform dan bromoform.
- Balsam-balsam.
b. Tragacanth
Dispersi tragacanth dalam air sangat kental sehingga untuk memperoleh
emulsi dengan viskositas yang baik hanya diperlukan trgacanth sebanyak
1/10 kali gom arab. Emulgator ini hanya bekerja optimum pada pH 4,5 –
6. Tragacanth dibuat corpus emulsi dengan menambahkan sekaligus air 20
x berat tragacanth. Tragacanth hanya berfungsi sebagai pengental tidak
dapat membentuk koloid pelindung.
c. Agar-agar
Emulgator ini kurang efektif apabila dipakai sendirian. Pada umumnya zat
ini ditambahkan untuk menambah viskositas dari emulsi dengan gom arab.
![Page 2: teodas tambahan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081809/5695d5401a28ab9b02a4a1e0/html5/thumbnails/2.jpg)
Sebelum dipakai agar-agar tersebut dilarutkan dengan air mendidih
Kemudian didinginkan pelan-pelan sampai suhu tidak kurang dari 45oC
(bila suhunya kurang dari 45oC larutan agar-agar akan berbentuk gel).
Biasanya digunakan 1-2 %
d. Chondrus
Sangat baik dipakai untuk emulsi minyak ikan karena dapat menutup rasa
dari minyak tersebut. Cara mempersiapkan dilakukan seperti pada agar.
e. Emulgator lain
Pektin, metil selulosa, karboksimetil selulosa 1-2 %.
2. Emulgator alam dari hewan
a. Kuning telur
Kuning telur mengandung lecitin (golongan protein / asam amino) dan
kolesterol yang kesemuanya dapat berfungsi sebagai emulgator. Lecitin
merupakan emulgator tipe o/w. Tetapi kemampuan lecitin lebih besar dari
kolesterol sehingga secara total kuning telur merupakan emulgator tipe
o/w. Zat ini mampu mengemulsikan minyak lemak empat kali beratnya
dan minyak menguap dua kali beratnya.
b. Adeps Lanae
Zat ini banyak mengandung kholesterol , merupakan emulgator tipe w/o
dan banyak dipergunakan untuk pemakaian luar. Penambahan emulgator
ini akan menambah kemampuan minyak untuk menyerap air. Dalam
keadaan kering dapat menyerap air 2 X beratnya.
3. Emulgator alam dari tanah mineral.
a. Magnesium Aluminium Silikat/ Veegum
Merupakan senyawa anorganik yang terdiri dari garam – garam
magnesium dan aluminium. Dengan emulgator ini, emulsi yang terbentuk
![Page 3: teodas tambahan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081809/5695d5401a28ab9b02a4a1e0/html5/thumbnails/3.jpg)
adalah emulsi tipe o/w. Sedangkan pemakaian yang lazim adalah
sebanyak 1 %. Emulsi ini khusus untuk pemakaian luar.
b. Bentonit
Tanah liat yang terdiri dari senyawa aluminium silikat yang dapat
mengabsorbsikan sejumlah besar air sehingga membentuk massa sepert
gel. Untuk tujuan sebagai emulgator dipakai sebanyak 5 %.
B. Emulgator Buatan
1. Sabun.
Sangat banyak dipakai untuk tujuan luar, sangat peka terhadap elektrolit.
Dapat dipergunakan sebagai emulgator tipe o/w maupun w/o, tergantung
dari valensinya. Bila sabun tersebut bervalensi 1, misalnya sabun kalium,
merupakan emulgator tipe o/w, sedangkan sabun dengan valensi 2 , missal
sabun kalsium, merupakan emulgator tipe w/o.
2. Tween 20 : 40 : 60 : 80
3. Span 20 : 40 : 80
Emulgator dapat dikelompokkan menjadi :
- Anionik : sabun alkali, natrium lauryl sulfat
- Kationik : senyawa ammmonium kuartener
- Non Ionik : tween dan span.
- Amfoter : protein, lesitin
I. DAFTAR PUSTAKA
- Dirjen POM, (1995), Farmakope Indonesia Edisi IV, Departemen kesehatan RI:
Jakarta
![Page 4: teodas tambahan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081809/5695d5401a28ab9b02a4a1e0/html5/thumbnails/4.jpg)
- Earle, R. L. 1969. Satuan Operasi Dalam Pengolahan Pangan. PT. Sastra Hudaya,
Jakarta.
- Rowe, C. Raymond, et.al.. Handbook of Pharmaceutical Excpients 4th Edition.
Pharmaceutical Press. UK.
- Martin, W., (1971), Dispending of Medication 7th edition, Marck Publishing
Company: USA
- Winarno, F. G. 1992. Kimia Pangan Dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.