teodas tambahan

5
Bahan Pengemulsi (Emulgator) A. Emulgator alam Yaitu emulgator yang diperoleh dari alam tanpa proses yang rumit. Dapat digolongkan menjadi tiga golongan yaitu : 1. Emulgator alam dari tumbuh-tumbuhan. Pada umumnya termasuk karbohydrat dan merupakan emulgator tipe o/w, sangat peka terhadap elektrolit dan alkohol kadar tinggi, juga dapat dirusak bakteri. Oleh sebab itu pada pembuatan emulsi dengan emulgator ini harus selalu ditambah bahan pengawet. a. Gom Arab Sangat baik untuk emulgator tipe O/W dan untuk obat minum. Kestabilan emulsi yang dibuat dengan gom arab berdasarkan 2 faktor yaitu : - Kerja gom sebagai koloid pelindung - Terbentuknya cairan yang cukup kental sehingga laju pengendapan cukup kecil sedangkan masa mudah dituang (tiksotropi). - Lemak-lemak padat : PGA sama banyak dengan lemak padat. - Minyak atsiri : PGA sama banyak dengan minyak atsiri. - Minyak lemak : PGA ½ kali berat minyak.

Upload: zephema

Post on 21-Feb-2016

224 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

teeodas

TRANSCRIPT

Page 1: teodas tambahan

Bahan Pengemulsi (Emulgator)

A. Emulgator alam

Yaitu emulgator yang diperoleh dari alam tanpa proses yang  rumit. Dapat

digolongkan menjadi tiga  golongan yaitu :

1.       Emulgator alam dari tumbuh-tumbuhan.

Pada umumnya termasuk karbohydrat dan merupakan emulgator tipe o/w,

sangat peka terhadap elektrolit dan alkohol kadar tinggi, juga dapat

dirusak bakteri. Oleh sebab itu pada pembuatan emulsi dengan emulgator

ini harus selalu ditambah bahan pengawet.

a. Gom Arab

Sangat baik untuk emulgator tipe O/W dan untuk obat minum. Kestabilan

emulsi yang dibuat dengan gom arab berdasarkan 2 faktor yaitu :

- Kerja gom sebagai koloid pelindung

- Terbentuknya cairan yang cukup kental sehingga laju pengendapan

cukup kecil sedangkan masa mudah dituang (tiksotropi).

- Lemak-lemak padat : PGA sama banyak dengan lemak padat.

- Minyak atsiri : PGA sama banyak dengan minyak atsiri.

- Minyak lemak : PGA ½ kali berat minyak.

- Minyak lemak + minyak atsiri + Zat padat larut dalam minyak lemak.

- Bahan obat cair BJ tinggi seperti cloroform dan bromoform.

- Balsam-balsam.

b. Tragacanth

Dispersi tragacanth dalam air sangat kental sehingga untuk memperoleh

emulsi dengan viskositas yang baik hanya diperlukan trgacanth sebanyak

1/10 kali gom arab. Emulgator ini hanya bekerja optimum pada pH 4,5 –

6. Tragacanth dibuat corpus emulsi dengan menambahkan sekaligus air 20

x berat tragacanth. Tragacanth hanya berfungsi sebagai pengental tidak

dapat membentuk koloid pelindung.

c. Agar-agar

Emulgator ini kurang efektif apabila dipakai sendirian. Pada umumnya zat

ini ditambahkan untuk menambah viskositas dari emulsi dengan gom arab.

Page 2: teodas tambahan

Sebelum  dipakai agar-agar  tersebut dilarutkan dengan air mendidih

Kemudian didinginkan pelan-pelan sampai suhu tidak kurang dari 45oC

(bila  suhunya kurang dari 45oC larutan agar-agar akan berbentuk gel).

Biasanya digunakan 1-2 %

d. Chondrus

Sangat baik dipakai  untuk emulsi minyak ikan karena dapat menutup rasa 

dari minyak tersebut. Cara mempersiapkan dilakukan seperti pada agar.

e. Emulgator lain

Pektin, metil selulosa, karboksimetil selulosa  1-2 %.

2.    Emulgator alam dari hewan

a. Kuning telur

Kuning telur mengandung lecitin  (golongan  protein / asam amino) dan

kolesterol yang kesemuanya dapat berfungsi sebagai emulgator. Lecitin

merupakan emulgator tipe o/w. Tetapi kemampuan lecitin lebih besar dari

kolesterol sehingga secara total kuning telur merupakan emulgator tipe

o/w. Zat ini mampu mengemulsikan minyak lemak empat kali beratnya

dan minyak  menguap dua kali  beratnya.

b. Adeps Lanae

Zat ini banyak mengandung kholesterol , merupakan emulgator tipe  w/o

dan banyak dipergunakan untuk pemakaian luar. Penambahan emulgator

ini akan menambah kemampuan minyak untuk menyerap air. Dalam

keadaan kering dapat menyerap air 2 X beratnya.

3.    Emulgator alam dari tanah mineral.

a. Magnesium Aluminium Silikat/ Veegum

Merupakan senyawa  anorganik  yang terdiri dari garam – garam

magnesium dan aluminium. Dengan emulgator ini, emulsi yang terbentuk

Page 3: teodas tambahan

adalah emulsi tipe o/w. Sedangkan pemakaian yang lazim adalah

sebanyak  1 %. Emulsi ini khusus untuk pemakaian luar.

b. Bentonit

Tanah liat yang terdiri dari senyawa aluminium silikat yang dapat

mengabsorbsikan sejumlah besar air sehingga membentuk massa sepert

gel. Untuk tujuan sebagai emulgator dipakai sebanyak 5 %.

B. Emulgator Buatan

1. Sabun.

Sangat banyak dipakai untuk tujuan luar, sangat peka terhadap elektrolit.

Dapat dipergunakan sebagai emulgator tipe o/w maupun w/o, tergantung

dari valensinya. Bila sabun tersebut bervalensi 1, misalnya sabun kalium,

merupakan emulgator tipe o/w, sedangkan sabun dengan valensi 2 , missal

sabun kalsium, merupakan emulgator tipe w/o.

2.    Tween 20 : 40 : 60 : 80

3.    Span   20 : 40 : 80

Emulgator dapat dikelompokkan menjadi :

- Anionik : sabun alkali, natrium lauryl sulfat

- Kationik : senyawa ammmonium kuartener

- Non Ionik : tween dan span.

- Amfoter : protein, lesitin

I. DAFTAR PUSTAKA

- Dirjen POM, (1995), Farmakope Indonesia Edisi IV, Departemen kesehatan RI:

Jakarta

Page 4: teodas tambahan

- Earle, R. L. 1969. Satuan Operasi Dalam Pengolahan Pangan. PT. Sastra Hudaya,

Jakarta.

- Rowe, C. Raymond, et.al.. Handbook of Pharmaceutical Excpients 4th Edition.

Pharmaceutical Press. UK.

- Martin, W., (1971), Dispending of Medication 7th edition, Marck Publishing

Company: USA

- Winarno, F. G. 1992. Kimia Pangan Dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.