tentang pemilihan umum anggota dewan...

771
www.parlemen.net Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net 1 DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) TERHADAP RANCANGAN UNDANG UNDANG TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH NO. DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG FRAKSI USUL PERUBAHAN RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP Judul berubah: PEMILIHAN UMUM ANGGOTA LEGISLATIF DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH (Pasal dan ayat batang tubuh berubah dan menyesuaikan dengan susunan judul RUU). PEMILIHAN UMUM ANGGOTA LEGISLATIF DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN DAERAH PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap 1. RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN … TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap 2. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PPP

Upload: ngoliem

Post on 28-Apr-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) TERHADAP

RANCANGAN UNDANG UNDANG

TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT,

DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP Judul berubah:

PEMILIHAN UMUM ANGGOTA LEGISLATIF DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH (Pasal dan ayat batang tubuh berubah dan menyesuaikan dengan susunan judul RUU).

PEMILIHAN UMUM ANGGOTA LEGISLATIF DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

DAERAH

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1.

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR … TAHUN …

TENTANG

PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT,

DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap 2.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Diubah:

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT Dengan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP PERUBAHAN SUSUNAN DAN REDAKSI: - Konsideran menimbang a menjadi menimbang b - Setelah kata ’pemilihan umum’ konsideran b

ditambahkan kata ’secara langsung oleh rakyat’ Ket: Disesuaikan dengan UU No 22 tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum

Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung

oleh rakyat merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

PPP PD Tetap Tetap

3. Menimbang : a. bahwa untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 22E ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dilakukan pemilihan umum;

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Ada tambahan konsideran:

b. Bahwa Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah merupakan penyalur aspirasi politik rakyat, dan anggota Dewan Perwakilan Daerah merupakan penyalur aspirasi keaneka ragaman daerah.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Diubah, karena perlunya kita menyusun logika hukum

yang sistimatis dalam konsideran menimbang, sehingga penting menempatkan hakekat pemilu dalam penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis pada huruf a.

a. bahwa pemilihan umum merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap 4. b. bahwa pemilihan umum merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

PDIP PERUBAHAN SUSUNAN: - Konsideran menimbang b menjadi menimbang a

b. bahwa untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 22E ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dilakukan pemilihan umum;

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PENAMBAHAN SUBSTANSI BARU Ket: Sesuai dengan konsideran menimbang UU No. 12 Tahun 2003 yang masih relevan dicantumkan dalam RUU ini.

c. bahwa pemilihan umum perlu diselenggarakan secara lebih berkualitas dengan partisipasi rakyat seluas-luasnya dan dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil;

PENAMBAHAN SUBSTANSI BARU Ket: Sesuai dengan konsideran menimbang UU No. 12 Tahun 2003 yang masih relevan dicantumkan dalam RUU ini.

d. bahwa pemilihan umum untuk memilih anggota lembaga perwakilan harus mampu menjamin prinsip keterwakilan, akuntabilitas, dan legitimasi;

PPP Dilengkapi dengan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia

b. bahwa pemilihan umum merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Penambahan huruf c. c. bahwa pemilihan umum perlu diselenggarakan secara lebih berkualitas dengan partisipasi rakyat seluas-luasnya dan dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil;

PD

Penambahan huruf d d. bahwa pemilihan umum untuk memilih anggota lembaga perwakilan harus mampu menjamin prinsip keterwakilan, akuntabilitas, dan legitimasi;

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

Republik Indonesia Tahun 1945;

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Diubah, karena terkait dengan huruf a yaitu dengan menempatkan maksud penyelenggaraan pemilu adalah untuk memilih anggota DPR, DPD, dan DPRD merupakan amanat UUD 1945 pada huruf b.

b. bahwa pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Ditambahkan huruf c, rumusan ini penting karena substansinya memuat prinsip keterwakilan, akuntabilitas dan legitimasi.

c. bahwa pemilihan umum untuk memilih anggota lembaga perwakilan harus mampu menjamin prinsip keterwakilan, akuntabilitas, dan legitimasi;

BPD

Ditambahkan huruf d, rumusan ini penting karena substansinya memuat partisipasi rakyat dan asas-asas pemilihan umum.

d. bahwa pemilihan umum perlu diselenggarakan secara lebih berkualitas dengan partisipasi rakyat seluas-luasnya dan dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil;

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap

5. c. bahwa Undang-undang Nomor PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP PERUBAHAN REDAKSI: - Substansi tetap - Butir c menjadi butir e

e. bahwa Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 2006 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2006 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Menjadi Undang-Undang, sudah tidak sesuai dengan tuntutan, perkembangan, dan dinamika demokrasi masyarakat, sehingga perlu diganti;

PPP

12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 2006 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2006 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah PD Menjadi huruf e Rumusan tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Frase ”perlu diganti” diubah dengan ”perlu disempurnakan”.

c. bahwa Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 2006 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2006 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sehingga perlu disempurnakan;

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap

Menjadi Undang-Undang, sudah tidak sesuai dengan tuntutan, perkembangan, dan dinamika demokrasi masyarakat, sehingga perlu diganti;

BPD Huruf c diubah menjadi huruf e, dengan rumusan tetap

e. .......... rumusan tetap ...........

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Redaksi disempurnakan dengan merevisi kalimat ”sudah tidak sesuai dengan tuntutan, perkembangan, dan dinamika demokrasi masyarakat, sehingga perlu diganti” terlalu di dramatisir karena perubahan UU No. 12 tahun 2003 bukan desakan publik melainkan desakan elitis dari kelompok politik tertentu. Kalimat tersebut harus dirubah menjadi ”perlu disempurnakan kembali untuk memperbaiki kualitas hasil pemilu dan demokrasi.

c. bahwa Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah di ubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 2006 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2006 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Menjadi Undang-undang, perlu disempurnakan kembali untuk memperbaiki kualitas hasil pemilu dan demokrasi;

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP PERUBAHAN REDAKSI:

- Butir d menjadi butir f. - Diantara kata ”huruf b, dan huruf c” ditambah kata

”huruf d, dan huruf e”

f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e perlu membentuk Undang-Undang tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

PPP PD Menjadi huruf f. Rumusan tetap

PAN Tetap Tetap

6. d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD

Huruf d diubah menjadi huruf f, selanjutnya frasa “dan” sebelum huruf c dihapus, dan setelah frasa “huruf c,” ditambahkan frasa “huruf d, dan huruf e,”

f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e, perlu membentuk Undang-Undang tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap

7.

Mengingat : 1. Pasal 1 ayat (2), Pasal 2 ayat (1), Pasal 5 ayat (1), Pasal 18 ayat (3), Pasal 19 ayat (1), Pasal 22C ayat (1) dan ayat (2), dan Pasal 22E Undang-

PG Ada tambahan Pasal yakni: Pasal 27, Pasal 28C ayat (2) dan Pasal 28D ayat (1)

1. Pasal 1 ayat (2), Pasal 2 ayat (1), Pasal 5 ayat (1), Pasal 18 ayat (3), Pasal 19 ayat (1), Pasal 22C ayat (1) dan ayat (2), Pasal 22E dan Pasal 27ayat 1, Pasal 28C ayat (2) dan Pasal 28D ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Tambahan Konsiderans: 2. Undang-undang No 3 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara nomor 3)

3. Undang-undang Republik Indenesia Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165)

4. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135)

5. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh

2. Undang-undang No 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara nomor 3)

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 39 Th 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165)

4 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135)

5 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633 )

PDIP Tetap Tetap PPP Tetap Tetap

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

PD

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tambahan: - Pasal 20 dan Pasal 26 ayat (1) dan ayat

(2) - TAP MPR No 1/MPR/2003 Pasal 2

tentang TAP MPRS/MPR yang dinyatakan tetap berlaku dengan ketentuan.

Mengingat Pasal 1 ayat (2), Pasal 2 ayat (1), Pasal 5 ayat (1), Pasal 18 ayat (3), Pasal 19 ayat (1), Pasal 20, Pasal 22C ayat (1) dan ayat (2), Pasal 22E dan Pasal 26 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. TAP MPR No 1/MPR/2003 Pasal 2

tentang TAP MPRS/MPR yang dinyatakan tetap berlaku dengan ketentuan. :

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Frasa “dan” sebelum frasa “Pasal 22E” dihapus,

selanjutnya ditambahkan frasa “, dan Pasal 27 ayat (1)” sesudah frasa “Pasal 22E”. Usulan ini terkait dengan partisipasi rakyat dalam pemilu tanpa diskriminasi mengingat warga negara memiliki kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan

Mengingat : 1. Pasal 1 ayat (2), Pasal 2 ayat (1), Pasal 5 ayat (1), Pasal 18 ayat (3), Pasal 19 ayat (1), Pasal 22C ayat (1) dan ayat (2), Pasal 22E, dan Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Perubahan urutan menjadi nomor 6

6. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4721);

PG

7. Undang-undang No. 29 Tahun 2007 Tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia

7 Undang-undang No. 29 Tahun 2007 Tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4744)

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Angka 2 menjadi angka 3

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD

Tetap

Rumusan tetap PBR Tetap Tetap

8.

2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4721);

PDS Tetap Tetap

9.

3. Undang-Undang Nomor … Tahun … tentang Partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun ... Nomor ...,

PG Perubahan urutan menjadi nomor 8 8. Undang-Undang Nomor … Tahun … tentang Partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun .... Nomor ...., Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor ....);

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Ket: Konsideran mengingat 3 dapat dicantumkan jika UU tentang Parpol sudah dituangkan dalam bentuk lembaran Negara sesuai dengan UU No 10 tahun 2004

Tetap

PPP PD Tetap Tetap

PAN Angka 3 menjadi angka 4 KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Rumusan tetap PBR Tetap Tetap

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor ...);

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Rumusan tetap PBR Tetap Tetap

10.

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

INDONESIA dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN :

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap 11. Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP Judul berubah: PEMILIHAN UMUM ANGGOTA LEGISLATIF DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN DAERAH (Pasal dan ayat batang tubuh berubah dan menyesuaikan dengan susunan judul RUU).

PEMILIHAN UMUM ANGGOTA LEGISLATIF DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN DAERAH

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Rumusan tetap PBR Tetap Tetap

PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Rumusan tetap PBR Tetap Tetap

12.

BAB I KETENTUAN UMUM

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

13. Pasal 1

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Rumusan tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Rumusan tetap PBR Tetap Tetap

14.

Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan:

PDS Tetap Tetap PG Penambahan substansi dalam definisi Pemilu

dengan menambahkan kalimat ...”mencakup pemilihan anggota DPR, DPD, DPRD, dan Presiden dan Wakil Presiden, serta Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagai ” sebelum kata sarana

1. Pemilihan umum yang selanjutnya disebut Pemilu adalah mencakup pemilihan anggota DPR, DPD, DPRD, dan Presiden dan Wakil Presiden, serta Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagai sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

15.

1. Pemilihan umum yang selanjutnya disebut Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP Setelah kata sarana disisipkan: ..untuk memilih wakil rakyat yang merupakan...

Pemilihan umum yang selanjutnya disebut Pemilu adalah sarana untuk memilih wakil rakyat yang merupakan pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Rumusan tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Ditambahkan kalimat ”selanjutnya disebut pemilu

legislatif” sebelum kata adalah.... 2. Pemilu anggota Dewan Perwakilan Rakyat,

Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disebut pemilu legislatif adalah Pemilu untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

16.

2. Pemilu anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Pemilu untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Substansi diubah menjadi: Pemilu anggota legislatif adalah Pemilu untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pemilu anggota legislatif adalah Pemilu untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

PPP

Penambahan ayat baru: (urutan penomoran ayat disesuaikan) Pemilu anggota Dewan Perwakilan Daerah adalah Pemilu untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Daerah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pemilu anggota Dewan Perwakilan Daerah adalah Pemilu untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Daerah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Rumusan tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap 17. 3. Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan

Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota selanjutnya secara berturut-turut disebut DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

PPP Menjadi ayat 4 Susunan DPR, DPD, dan DPRD diubah menjadi: DPR, DPRD, dan DPD.

Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, dan Dewan Perwakilan Daerah selanjutnya secara berturut-turut disebut DPR, DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan DPD.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD

Tetap

Rumusan tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP Menjadi ayat 5 PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Dihapus karena substansinya sudah termuat pada angka

3

dihapus

PBR Tetap Tetap

18.

4. Dewan Perwakilan Rakyat yang selanjutnya disebut DPR adalah Dewan Perwakilan Rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP Menjadi ayat 7, setelah DPRD. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang

selanjutnya disebut DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

19. 5. Dewan Perwakilan Daerah yang selanjutnya disebut DPD adalah Dewan Perwakilan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Dihapus karena substansinya sudah termuat pada

angka 3

Dihapus PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Perubahan substansi 6. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat di daerah.

PDIP Tetap Ket: Sesuai dengan Penyebutan pada Pasal 1 Ayat (4) UU. No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah

Tetap

PPP Menjadi ayat 6 6. Dewan Perwakilan Daerah yang selanjutnya disebut DPD adalah Dewan Perwakilan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Dihapus karena substansinya sudah termuat pada

angka 3

Dihapus PBR Tetap Tetap

20.

6. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

PDS Tetap Tetap 21. 7. Komisi Pemilihan Umum selanjutnya disebut KPU PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP Menjadi ayat 8 PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Angka 7 diubah menjadi angka 4, selanjutnya rumusan

tetap 4. ............ rumusan tetap .................

PBR Tetap Tetap

adalah lembaga Penyelenggara Pemilu yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri.

PDS Tetap Tetap PG Pada akhir kalimat ditambahkan kata ”bersifat

hirarkis”. Ket : Sinkron dengan UU Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu

8. Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota, adalah Penyelenggara Pemilu di provinsi dan kabupaten/kota bersifat hirarkis

PDIP Tetap Tetap PPP Menjadi ayat 9 PD Ditambah : yang merupakan bagian dari KPU 8. Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi

Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota, adalah Penyelenggara Pemilu di provinsi dan kabupaten/kota yang merupakan bagian dari KPU.

22.

8. Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota, adalah Penyelenggara Pemilu di provinsi dan kabupaten/kota.

Penambahan huruf 9 9. Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemilihan Luar Negeri, Panitia Pemungutan Suara, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri selanjutnya disebut PPK, PPLN, PPS, KPPS, dan KPPSLN.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Perlu penambahan rumusan dengan mencantumkan

kalimat yang bersifat penegasan menyangkut hubungan/ relasi organisasional antara KPUD dengan KPU. Hal ini diperlukan untuk mempetegas keutuhan dari organisasi penyelenggara pemilu

8. Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota, adalah Penyelenggara Pemilu di provinsi dan kabupaten/kota yang menjadi bagian dari KPU.

PKS Tetap Tetap BPD

Angka 8 diubah menjadi angka 5, selanjutnya rumusan tetap

5. ............ rumusan tetap .................

PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP Menjadi ayat 10 PD Menjadi huruf 10 Tetap

PAN KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Angka 9 diubah menjadi angka 6, selanjutnya rumusan

tetap 6. ............ rumusan tetap .................

PBR Tetap Tetap

23.

9. Panitia Pemilihan Kecamatan atau sebutan lain, selanjutnya disebut PPK, adalah panitia yang dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota untuk melaksanakan Pemilu di tingkat kecamatan atau sebutan lain.

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP Menjadi ayat 11 PD Menjadi huruf 11 Tetap

24. 10. Panitia Pemungutan Suara, selanjutnya disebut PPS, adalah panitia yang dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota untuk melaksanakan Pemilu di tingkat Desa atau sebutan lain/kelurahan atau nama lainnya. PAN

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Angka 10 diubah menjadi angka 7, selanjutnya

rumusan tetap 7. ............ rumusan tetap .................

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP Menjadi ayat 12 PD Menjadi huruf 12 Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah redaksionalnya untuk menjaga konsisensi dan

memperjelas posisi PPLN yang pada dasarnya memiliki fungsi dan tugas yang sama dengan PPK dan PPS.

11. Panitia Pemilihan Luar Negeri, selanjutnya disebut PPLN, adalah panitia yang dibentuk oleh KPU untuk melaksanakan Pemilu di luar negeri.

PKS Tetap Tetap BPD

Angka 11 diubah menjadi angka 8, selanjutnya rumusan tetap

8. ............ rumusan tetap .................

PBR Tetap Tetap

25.

11. Panitia Pemilihan Luar Negeri, selanjutnya disebut PPLN, adalah panitia yang dibentuk oleh KPU yang mempunyai tugas melaksanakan Pemilu di luar negeri.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP Menjadi ayat 13 PD Menjadi huruf 13 Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

26. 12. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, selanjutnya disebut KPPS, adalah kelompok yang dibentuk oleh PPS untuk menyelenggarakan pemungutan suara di TPS.

BPD Angka 12 diubah menjadi angka 9, selanjutnya rumusan tetap

9. ............ rumusan tetap .................

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP Menjadi ayat 14 PD Menjadi huruf 14 Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Angka 13 diubah menjadi angka 10, selanjutnya

rumusan tetap 10. ............ rumusan tetap .................

PBR Tetap Tetap

27.

13. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri, selanjutnya disebut KPPSLN, adalah kelompok yang dibentuk oleh PPLN untuk menyelenggarakan pemungutan suara di TPSLN.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP Menjadi ayat 15 PD Menjadi huruf 15 Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Angka 14 diubah menjadi angka 11, selanjutnya

rumusan tetap 11. ............ rumusan tetap .................

PBR Tetap Tetap

28.

14. Tempat Pemungutan Suara, selanjutnya disebut TPS, adalah tempat dilaksanakannya pemungutan suara.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP Menjadi ayat 16 PD Menjadi huruf 16 Tetap

PAN Tetap Tetap

29. 15. Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri, selanjutnya disebut TPSLN, adalah tempat dilaksanakan pemungutan suara di luar negeri.

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Angka 15 diubah menjadi angka 12, selanjutnya

rumusan tetap 12. ............ rumusan tetap .................

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP Menjadi ayat 17 PD Menjadi huruf 17 Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Redaksionalnya 16. Badan Pengawas Pemilu, selanjutnya

disebut Bawaslu, adalah badan yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana diatur dalam UU Nomor 22 Tahun 2007.

PKS Tetap Tetap BPD Angka 16 diubah menjadi angka 13, selanjutnya

rumusan tetap 13. ............ rumusan tetap .................

PBR Tetap Tetap

30.

16. Badan Pengawas Pemilu, selanjutnya disebut Bawaslu, adalah badan yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP Menjadi ayat 18 PD Menjadi huruf 18 Tetap

31. 17. Panitia Pengawas Pemilu Provinsi dan Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota, adalah Panitia yang dibentuk oleh Bawaslu untuk mengawasi penyelenggaraan Pemilu di wilayah PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Diubah Redaksionalnya 17. Panitia Pengawas Pemilu Provinsi dan Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota, adalah Panitia yang dibentuk oleh Bawaslu untuk mengawasi penyelenggaraan Pemilu di wilayah provinsi dan kabupaten/kota sebagaimana diatur dalam UU Nomor 22 Tahun 2007..

PKS Tetap Tetap BPD Angka 17 diubah menjadi angka 14, selanjutnya

rumusan tetap 14. ............ rumusan tetap .................

PBR Tetap Tetap

provinsi dan kabupaten/kota.

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP Menjadi ayat 19 PD Menjadi huruf 19 Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Redaksionalnya 18. Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan atau

sebutan lain, selanjutnya disebut Panwaslu Kecamatan atau sebutan lain, adalah panitia yang dibentuk oleh Panwaslu Kabupaten/Kota untuk mengawasi penyelenggaraan Pemilu di wilayah kecamatan atau sebutan lain, sebagaimana diatur dalam UU Nomor 22 Tahun 2007.

PKS Tetap Tetap

32. 18. Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan atau sebutan lain, selanjutnya disebut Panwaslu Kecamatan atau sebutan lain, adalah panitia yang dibentuk oleh Panwaslu Kabupaten/Kota untuk mengawasi penyelenggaraan Pemilu di wilayah kecamatan atau sebutan lain.

BPD Angka 18 diubah menjadi angka 15, selanjutnya rumusan tetap

15. ............ rumusan tetap .................

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP Menjadi ayat 20 PD Menjadi huruf 20 Tetap

PAN Tetap Tetap Perlu ditambah pengaturan tentang

Dewan Kehormatan (20). Dewan Kehormatan adalah alat

kelengkapan KPU, KPU Provinsi, dan Bawaslu yang dibentuk untuk menangani pelanggaran kode etik Penyelenggara Pemilu.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD

Angka 19 diubah menjadi angka 16, selanjutnya rumusan tetap

16. ............ rumusan tetap .................

PBR Tetap Tetap

33.

19. Pengawas Pemilu Lapangan adalah petugas yang dibentuk oleh panwaslu kecamatan atau sebutan lain untuk mengawasi penyelenggaraan Pemilu di desa atau nama lain/kelurahan.

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP PERUBAHAN REDAKSI:

Setelah kata ’Indonesia’ ditambahkan ’dan Orang Asing’ Ket: Disesuaikan dengan UUD 1945 dan adminduk

20. Penduduk adalah Warga Negara Republik Indonesia dan Orang Asing yang berdomisili di wilayah Republik Indonesia atau di luar negeri.

PPP Menjadi ayat 21

34. 20. Penduduk adalah warga negara Republik Indonesia yang berdomisili di wilayah Republik Indonesia atau di luar negeri.

PD Menjadi huruf 21 Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Diubah : - Penduduk diganti dengan warga negara - berdomisili diganti dengan bertempat tinggal -di wilayah Republik Indonesia diganti dengan di Indonesia

Warga negara ialah warga negara Indonesia yang bertempat tinggal di Indonesia dan di luar negeri.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Angka 20 diubah menjadi angka 17, selanjutnya

rumusan tetap 17. ............ rumusan tetap .................

PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP PERUBAHAN REDAKSI:

- Kata ’penduduk’ diganti menjadi ’Warga Negara Republik Indonesia

- Anak kalimat ”atau pernah/sudah kawin” diganti menjadi ”atau sudah/pernah kawin”

Ket: • Dipergunakan juga dalam UU No. 12 Tahun 2003

(Pasal 1 Ayat (8) dan Pasal 13). • Konsisten dengan Pasal 20

21. Pemilih adalah Warga Negara Republik Indonesia yang berusia sekurang-kurangnya 17 (tujuh belas) tahun atau sudah/pernah kawin yang terdaftar dalam daftar pemilih di daerah pemilihan.

PPP Menjadi ayat 22 PD Menjadi huruf 22 Tetap

PAN - kata ”penduduk” diganti ”warga negara”

21. Pemilih adalah warga negara yang berusia sekurang-kurangnya 17 (tujuh belas) tahun atau pernah/sudah kawin.

KB Tetap Tetap

35. 21. Pemilih adalah penduduk yang berusia sekurang-kurangnya 17 (tujuh belas) tahun atau pernah/sudah kawin yang terdaftar dalam daftar pemilih di daerah pemilihan.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Angka 21 diubah menjadi angka 18, selanjutnya rumusan tetap

18. ............ rumusan tetap .................

PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP Dibagi menjadi 2 ayat:

23. Peserta Pemilu anggota legislatif adalah Partai Politik.

23. Peserta Pemilu anggota legislatif adalah Partai Politik.

Ayat baru, pecahan ayat 22 draft ruu: 24. Peserta Pemilu anggota DPD adalah

perseorangan.

24. Peserta Pemilu anggota DPD adalah perseorangan.

PD Menjadi huruf 23 Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Angka 22 diubah menjadi angka 19, selanjutnya

rumusan tetap

19. ............ rumusan tetap .................

PBR Tetap Tetap

36.

22. Peserta Pemilu adalah partai politik untuk pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, serta perseorangan untuk pemilu anggota DPD.

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP Menjadi ayat 25 PD Menjadi huruf 24 Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

37. 23. Partai Politik peserta Pemilu adalah partai politik yang telah memenuhi persyaratan sebagai peserta Pemilu.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Angka 23 diubah menjadi angka 20, selanjutnya rumusan tetap

20. ............ rumusan tetap .................

PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP PERUBAHAN REDAKSI:

Kata ’partai politik’ diganti menjadi ’peserta pemilu’ Ket: Karena DPD juga menawarkan visi dan misi (yang bukan merupakan partai politik) namun merupakan peserta pemilu.

24. Kampanye Pemilu adalah kegiatan peserta Pemilu calon anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi dan misi peserta pemilu.

PPP Menjadi ayat 26, DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif.

Kampanye Pemilu adalah kegiatan peserta Pemilu calon anggota legislatif dan calon anggota DPD untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi dan misi partai politik dan calon anggota DPD.

PD Menjadi huruf 25 Tetap PAN Diubah:

Visi dan misi partai politik dalam kalimat terakhir diganti dengan visi dan misi peserta pemilu.

24. Kampanye Pemilu adalah kegiatan peserta Pemilu calon anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi dan misi serta program Peserta Pemilu

KB Tetap Tetap

38. 24. Kampanye Pemilu adalah kegiatan peserta Pemilu calon anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota untuk meyakinkan para pemilih dengan dengan menawarkan visi dan misi partai politik.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Angka 24 diubah menjadi angka 21, selanjutnya frasa ”calon anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota” dihapus karena siapa peserta pemilu sudah dijelaskan pada angka 19 (lihat DIM No.38) sbgmn usul perubahan sehingga calon anggota DPD juga berkampanye, dan selanjutnya frasa “visi dan misi partai politik” diubah dengan rumusan frasa “visi, misi dan programnya”.

21. Kampanye Pemilu adalah kegiatan peserta Pemilu untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan programnya.

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap

Tetap Tetap PG Penambahan Ketentuan Umum Ket : Ditambahkan dua ketentuan umum mengenai pemantau pemilu dan tahapan pemilu. Redaksi sama dengan UU Nomor 12 tahun 2003 Tentang Pemilu Legislatif ketentuan umum 15

26. Pemantau Pemilu adalah lembaga yang melakukan pemantauan terhadap penyelenggaraan pemilu yang meliputi lembaga swadaya masyarakat, badan hukum, dan perwakilan pemerintah luar negeri.

27. Tahapan Penyelenggaraan pemilu adalah rangkaian kegiatan Pemilu yang dimulai dari pendaftaran pemilih, pendaftaran peserta pemilu, penetapan peserta pemilu, penetapan jumlah kursi, pencalonan anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, kampanye, pemungutan dan penghitungan suara, penetapan hasil Pemilu, sampai dengan pengucapan sumpah/janji anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

39. 25. Bilangan Pembagi Pemilihan yang selanjutnya disingkat dengan BPP adalah bilangan yang diperoleh dari hasil pembagian jumlah suara sah dengan jumlah kursi di daerah pemilihan untuk menentukan jumlah perolehan kursi partai politik peserta Pemilu dan terpilihnya anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP Menjadi ayat 27 DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif.

Bilangan Pembagi Pemilihan yang selanjutnya disingkat dengan BPP adalah bilangan yang diperoleh dari hasil pembagian jumlah suara sah dengan jumlah kursi di daerah pemilihan untuk menentukan jumlah perolehan kursi partai politik peserta Pemilu dan terpilihnya anggota legislatif.

Menjadi huruf 26 Tetap Ditambah huruf 27 Perlu ditambah dengan pengertian Hakim ad-hoc Pemilu

27. Hakim ad hoc pemilu adalah hakim ad hoc yang diberikan wewenang untuk menyelesaian tindak pidana pemilu dan perselisihan administrasi pemilu, yang terdiri dari hakim karier dan hakim non karier.

Ditambah huruf 28 Perlu ditambahkan pengertian perselisihan administrasi pemilu.

28. Perselisihan administrasi pemilu adalah perselisihan pada setiap tahapan pemilu yang diajukan oleh pihak yang keberatan oleh keluarnya keputusan administrasi yang dikeluarkan oleh KPU/ KPUD

Ditambah huruf 29 Perlu ditambahkan pengertian Tindak Pidana Pemilu

29. Tindak Pidana Pemilu adalah tindak pidana yang terjadi dalam tahapan pemilu yang melanggar ketentuan dalam undang-undang ini

PD

Ditambah huruf 30 Perlu ditambahkan pengertian Pelanggaran Administrasi Pemilu

30. Pelanggaran administrasi pemilu adalah pelanggaran yang terjadi dalam tahapan pemilu yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan pemilu yang tidak mengandung unsur pidana.

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Ada tambahan

26. Daerah pemilihan adalah kesatuan wilayah yang ditetapkan sebagai tempat perolehan suara bagi para peserta pemilu.

27. Orang adalah orang perorangan atau badan hukum

28. Pelaksana kampanye adalah pihak yang mempersiapkan dan melaksanakan kampanye

29. Peserta kampanye terdiri atas anggota masyarakat pemilih.

30. Petugas kampanye terdiri atas seluruh petugas yang memfasilitasi pelaksanaan kampanye.

KB Tetap

Tetap

Penambahan Butir Baru 26. Perselisihan administrasi Pemilu adalah perselisihan pada setiap tahapan Pemilu yang diajukan oleh pihak yang keberatan atas keputusan administrasi yang dikeluarkan oleh KPU/KPUD.

Penambahan Butir Baru 27. Tindak Pidana Pemilu adalah tindak pidana yang terjadi dalam tahapan Pemilu yang melanggar ketentuan dalam undang undang ini.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Penambahan Butir Baru 28. Pelanggaran administrasi Pemilu adalah pelanggaran yang terjadi dalam tahapan Pemilu yang melanggar ketentuan peraturan perundag-undangan Pemilu yang tidak mengandung unsur pidana.

Penambahan Butir Baru 29. Hakim ad hoc pemilu adalah hakim yang khusus diberikan wewenang untuk menyelesaikan tindak pidana pemilu dan perselisihan administrasi pemilu, yang anggotanya diangkat dari unsur hakim karier dan non karier berjumlah 5 (lima) orang, terdiri dari 2 (dua) orang hakim karier dan 3 (tiga) orang hakim non karier.

Penambahan Butir Baru 30. Penyidik pemilu adalah penyidik Polri pada Pengawas Pemilu.

Penambahan Butir Baru 31. Penuntut tindak pidana pemilu adalah penuntut umum pada Pengawas Pemilu.

PKS Tetap Tetap BPD

Angka 25 diubah menjadi angka 22, selanjutnya rumusan tetap

22. ............ rumusan tetap .................

PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP

Tetap BAB II ASAS, PELAKSANAAN, DAN

LEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU

40. BAB II

ASAS, PELAKSANAAN, DAN LEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD tetap Pasal 2 PBR Tetap Tetap

41.

Pasal 2

PDS Tetap Tetap PG Penambahan substansi

Ditambahkan kata “dengan mengedepankan prinsip efektiftitas dan efisiensi” sebelum kata berdasarkan

Pemilu dilaksanakan dengan mengedepankan prinsip efektifitas dan efisiensi berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

PDIP Tetap Ket: Sesuai dengan UU 12 Tahun 2003

Tetap

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD tetap ..... rumusan tetap ......

42.

Pemilu dilaksanakan berdasarkan asas langsung,

umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP tetap Pasal 3 PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD PBR Tetap Tetap

43.

Pasal 3

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Ket: Sesuai dengan UU 12 Tahun 2003

Tetap

PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. Pemilu diselenggarakan untuk memilih anggota legislatif dan anggota DPD.

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD tetap PBR Tetap Tetap

44.

Pemilu diselenggarakan untuk memilih anggota

DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD

kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

45. Pasal 4

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD tetap Pasal 4 PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Ket: Sesuai dengan UU 12 Tahun 2003

Tetap

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD tetap (1) ............ rumusan tetap ................. PBR Tetap Tetap

46.

(1) Pemilu dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Ket: Sesuai dengan UU 12 Tahun 2003

Tetap

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD tetap (2) ............ rumusan tetap ................. PBR Tetap Tetap

47.

(2) Tahapan penyelenggaraan pemilu meliputi:

PDS Tetap Tetap 48. a. pemutakhiran dan penyusunan daftar PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Ket: Sesuai dengan UU 12 Tahun 2003

Tetap

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

Menjadi 2 tidak menggunakan kata sambung dan untuk memperjelas tanggung jawab

a pemutakhiran data pemilih PKS

b penyusunan daftar pemilih BPD tetap PBR Tetap Tetap

pemilih;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Ket: Sesuai dengan UU 12 Tahun 2003

Tetap

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD tetap PBR Tetap Tetap

49.

b. pendaftaran peserta pemilu;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Ket: Sesuai dengan UU 12 Tahun 2003

Tetap 50. c. penetapan peserta pemilu;

PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Penambahan substansi

Kata ”daerah pemilihan” dan kata ”masing-masing” d. penetapan daerah pemilihan dan

jumlah kursi di masing-masing daerah pemilihan;

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Diubah: Kursi menjadi wakil

Penetapan jumlah wakil dan daerah pemilihan;

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD tetap PBR Tetap Tetap

51.

d. penetapan jumlah kursi dan daerah pemilihan;

PDS Tetap Tetap PG Tetap

Ket : Adalah pengusulan caleg oleh peserta pemilu dan penetapan daftar calon oleh KPU

Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. pencalonan anggota legislatif dan DPD; PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

52.

e. pencalonan anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota;

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Penambahan substansi

Kalimat “dan masa tenang” f. kampanye dan masa tenang;

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD tetap PBR Tetap Tetap

53.

f. kampanye;

PDS Tetap Tetap PG Tetap

Ket : Pemungutan termasuk hari pencoblosan

Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD tetap PBR Tetap Tetap

54.

g. pemungutan dan penghitungan suara;

PDS Tetap Tetap PG Tetap

Ket : Didahului dengan hasil akhir perhitungan suara

Tetap 55.

h. penetapan hasil pemilu; dan

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. pengucapan sumpah/janji anggota legislatif dan

DPD. PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD PBR Tetap Tetap

56.

i. pengucapan sumpah/janji anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah dengan menghapus kata “hari libur” (3) Pemungutan suara dilaksanakan pada

hari yang diliburkan. PKS Tetap Tetap BPD tetap (3) ............ rumusan tetap .................

57. (3) Pemungutan suara dilaksanakan pada hari libur atau hari yang diliburkan.

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD tetap Pasal 5 PBR Tetap Tetap

58.

Pasal 5

PDS Tetap Tetap

59.

(1) Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota dilaksanakan dengan sistem proporsional dengan daftar calon terbuka.

PG Setelah kalimat terakhir ditambahkan kata “terbatas”. Pengertian terbatas adalah bahwa ada batasan angka tertentu yang harus dicapai untuk dapat menjadi calon terpilih. Hal ini tidak mereduksi tujuan disusunnya daftar calon secara terbuka.

(1) Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota dilaksanakan dengan sistem proporsional dengan daftar calon terbuka terbatas.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Ket: • Anggota parlemen, selain berperan sebagai wakil

rakyat juga adalah merupakan wakil partai. Oleh sebab itu, khususnya untuk Pemilu 2009, pemahaman Fraksi PDI Perjuangan DPR-RI atas Sistem Proporsional dengan daftar calon terbuka adalah sistem proporsional terbuka terbatas, dalam arti adanya nomor urut calon sehingga partai dapat menentukan kader-kader terbaiknya untuk duduk di parlemen.

• Sistem Proporsional Terbuka Murni mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaannya maupun bagi rakyat pemilih dalam menentukan pilihannya.

Tetap

PPP PD Tetap Tetap

PAN Ditambah; dengan mempertimbangkan alokasi untuk suara partai

Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota dilaksanakan dengan sistem proporsional dengan daftar calon terbuka dengan mempertimbangkan alokasi untuk suara partai

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD tetap (1) ............ rumusan tetap ................. PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap

60. (2) Pemilu untuk memilih anggota DPD dilaksanakan PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Ket: Sesuai dengan UU No 12 Tahun 2003

Tetap

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD tetap (2) ............ rumusan tetap ................. PBR Tetap Tetap

dengan sistem distrik berwakil banyak.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD tetap Pasal 6 PBR Tetap Tetap

61.

Pasal 6

PDS Tetap Tetap PG Setelah kata Pemilu ditambahkan kata “Legislatif” dan

setelah kalimat terakhir ditambahkan kata “dan/atau struktur dibawahnya”

(1) Pemilu Legislatif diselenggarakan oleh KPU dan/atau struktur dibawahnya.

PDIP Tetap Ket: Sesuai dengan UU No 22 Tahun 2007

Tetap

62.

(1) Pemilu diselenggarakan oleh KPU.

PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD tetap (1) ............ rumusan tetap ................. PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Penambahan kalimat (2) Pengawasan penyelenggaraan pemilu

legislatif dilaksanakan oleh Bawaslu dan/atau struktur dibawahnya.

PDIP Tetap Ket: Sesuai dengan UU No 22 Tahun 2007

Tetap

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD tetap (2) ............ rumusan tetap ................. PBR Tetap Tetap

63.

(2) Pengawasan penyelenggaraan pemilu dilaksanakan oleh Bawaslu.

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

64. BAB III PESERTA DAN PERSYARATAN MENGIKUTI

PEMILU

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap BAB III PESERTA DAN PERSYARATAN

MENGIKUTI PEMILU PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi

Kalimat ‘Partai Politik” diubah menjadi “DPR dan DPRD”

Bagian Kesatu Peserta Pemilu DPR dan DPRD

PDIP Tetap Tetap PPP Judul bagian kesatu diubah menjadi:

Peserta Pemilu Anggota Legislatif Bagian Kesatu:

Peserta Pemilu Anggota Legislatif PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap

Bagian Kesatu Peserta Pemilu Partai Politik

PBR Tetap Tetap

65.

Bagian Kesatu Peserta Pemilu Partai Politik

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. Peserta pemilu untuk memilih anggota legislatif

adalah partai politik. PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

66. Pasal 7

BPD Tetap Pasal 7

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi

Catatan: Pengaturan tentang DPRD di Papua dan Aceh merujuk pada pengaturan UU Nomor 11 tentang Pemerintahan Aceh dan UU Nomor 21 Tentang Otsus Papua.

Peserta pemilu untuk memilih anggota DPR dan anggota DPRD adalah partai politik.

PDIP Tetap Ket: Sesuai dengan Pasal 22E ayat (3) UUD 1945

Tetap

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ............ rumusan tetap ................. PBR Tetap Tetap

67.

Peserta pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota adalah partai politik.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Pasal 8 PBR Tetap Tetap

68.

Pasal 8

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Perubahan substansi Pada akhir kalimat ditambahkan kata ‘persyaratan” Ket: Persyaratan ini berlaku untuk partai politik yang belum mengikuti pemilu/parpol baru.

Partai politik dapat menjadi peserta pemilu setelah memenuhi persyaratan:

69.

Partai politik dapat menjadi peserta pemilu setelah memenuhi:

PDIP Tetap Ket: • Dalam rangka penguatan sistem presidensial di

Indonesia, perlu dilakukan penyederhanaan sistem kepartaian. Hal ini dilakukan bukan bertujuan untuk mengebiri hak-hak politik masyarakat seperti yang dilakukan pada masa Orde Baru. Pendirian partai politik tetap diberi kebebasan karena telah dijamin oleh konstitusi, namun yang perlu diperketat adalah persyaratan untuk mengikuti Pemilu, dengan tujuan agar :

pemilu bisa berlangsung dengan efektif; biaya yang dikeluarkan tidak terlalu banyak; masyarakat tidak menjadi bingung dalam

menentukan pilihan (pada pemilu 2004, suara tidak sah mencapai 10.957.925 (8,81%), salah satu penyebabnya karena rumitnya kertas suara).

demokrasi yang dihasilkannya lebih efektif dan produktif.

Sistem Presidensial yang dianut dalam sistem pemerintahan Indonesia dapat berjalan efektif.

Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

• Sistem kepartaian yang dianut oleh suatu negara harus sejalan dengan sistem Pemilu dan Sistem Pemerintahan. Dengan demikian, dalam rangka penguatan sistem presidensial, maka penyederhanaan sistem kepartaian juga perlu dilakukan.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

• Dalam sistem presidensial, idealnya partai politik yang ikut Pemilu terbatas jumlahnya (dan dengan demikian jumlah fraksi di parlemen juga tidak terlalu banyak), sehingga dapat menghasilkan pemerintahan koalisi yang ringkas dan oposisi yang bermakna.

• Patut dicatat bahwa ketika kesempatan untuk mendirikan partai politik begitu terbuka, partai politik bertumbuhan seperti jamur di musim hujan, baik dalam Pemilu 1999, maupun Pemilu 2004. Maraknya pertumbuhan partai politik ini, menunjukkan bahwa negara telah menjamin hak bagi warga negara untuk mendirikan partai seperti yang dijamin oleh konstitusi. Namun, kondisi ini sebenarnya sangat tidak sehat bagi perkembangan demokrasi. Sebab pendirian partai baru belum tentu didasari oleh keinginan untuk memperjuangkan kepentingan dan aspirasi rakyat, namun lebih sering disebabkan oleh kepentingan segelintir elite-elite partai. Dalam beberapa kasus, pendirian partai politik diduga disebabkan oleh kekecewaan aktor-aktor politik sehingga mereka membuat partai baru sebagai pecahan dari partai-partai sebelumnya.

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Rumusan diubah (1) Partai politik dapat menjadi peserta

pemilu apabila memenuhi syarat: PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Dihapus

Ket : FPG tidak mengkategorikan adanya persyaratan umum dan khusus.

Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Dihapus a. berstatus badan hukum sesuai

dengan Undang-Undang Nomor .... Tahun .... tentang Partai Politik;

PBR Tetap Tetap

70.

a. persyaratan umum;

PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

71. b. persyaratan khusus.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Dihapus b. memiliki pengurus lengkap sekurang-kurangnya 75 % (tujuh puluh lima perseratus) dari seluruh jumlah provinsi;

c. memiliki pengurus lengkap sekurang-kurangnya 50 % (lima puluh perseratus) dari jumlah kabupaten/kota di provinsi sebagaimana dimaksud dalam huruf b;

d. pengurus sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf c harus mempunyai kantor tetap;

e. memperhatikan keterwakilan perempuan pada kepengurusan partai di tingkat pusat sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh perseratus); dan

f. mengajukan nama dan tanda gambar partai politik kepada KPU.

BPD

Dimasukkan ayat baru yaitu ayat (2)

(2) Partai politik yang telah terdaftar, tetapi tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat menjadi peserta pemilu.

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus 72.

Pasal 9 PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 9 dihapus

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Dihapus, karena substansinya dimasukkan menjadi

ayat 1 dalam Pasal 8

PBR Tetap Tetap

73.

(1) Persyaratan umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a meliputi:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Ditambah; Nomor ---- Tahun 2007

(a) berstatus badan hukum sesuai dengan Undang Undang Nomor ... Tahun 2007 tentang Partai Politik;

KB Tetap Tetap

74. a. berstatus badan hukum sesuai dengan Undang-Undang tentang Partai Politik;

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Substansi rumusan dimasukan menjadi rumusan dalam Pasal 8 ayat (1) huruf a sebagaimana usulan.

PBR Redaksi disempurnakan Ket : Karena Undang-Undang tentang Partai Politik belum di sahkan, untuk sementara digunakan Undang-Undang No. 31 Tahun 2002 tentang Partai Politik sebagai subtitusi.

a. berstatus badan hukum sesuai dengan Undang-Undang No. 31 Tahun 2002 tentang Partai Politik.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi b. memiliki kepengurusan lengkap di 75% dari

jumlah provinsi; 75. b. memiliki kepengurusan lengkap di seluruh provinsi;

PDIP PERUBAHAN REDAKSI: Diantara kata ”lengkap” dan kata ”di seluruh” ditambah anak kalimat ”sekurang-kurangnya di di 75% (tujuh puluh lima perseratus)”

b. memiliki kepengurusan lengkap sekurang-kurangnya di 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari seluruh provinsi;

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Ket: • Sesuai dengan UU No. 12 Tahun 2003. • Dalam rangka penyederhanaan sistem kepartaian

(Lihat DIM No. 59) usulan ini memang sangat baik, namun sangat berat untuk dipenuhi, (bahkan oleh partai besar). Bagaimana seandainya suatu ketika ada kepengurusan di tingkat provinsi yang dibekukan karena berbagai alasan atau belum terbentuk (misalnya di provinsi baru hasil pemekaran), apakah partai politik bersangkutan tidak dapat mengikuti pemilu dengan alasan tidak memenuhi persyaratan?

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Frasa ”di seluruh provinsi” dihapus, yang

selanjutnya diubah menjadi rumusan baru yang dimasukan dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b sebagaimana usulan FBPD.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Kata “diseluruh provinsi” diganti “sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah provinsi di Indonesia” Keterangan: Pasal 9 nyata-nyata melanggar pasal 28E ayat (3) UUD 1945 tentang Hak setiap orang untuk bebas berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat. Namun untuk kestabilan politik perlu rasionalisasi dan proporsionalitas tentang persyaratan umum parpol menjadi peserta pemilu. Bukan mengedepankan arogansi dengan menafikan hak dan pilihan politik setiap orang.

b. memiliki kepengurusan lengkap “sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah provinsi di Indonesia”

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 76. c. memiliki kepengurusan lengkap

sekurang-kurangnya di 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari jumlah kabupaten/kota di tiap provinsi;

PDIP PERUBAHAN REDAKSI - Kata ”75% (tujuh puluh lima perseratus)” diganti

menjadi “50% (lima puluh perseratus)” - Kata ”tiap” diantara kata ”di” dan kata ”provinsi”

dihapus. - Diakhir kalimat ditambah anak kalimat

”sebagaimana dimaksud dalam huruf b”

c. memiliki kepengurusan lengkap sekurang-kurangnya di 50% (lima puluh perseratus) dari jumlah kabupaten/kota di provinsi sebagaimana dimaksud dalam huruf b;

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PENAMBAHAN SUBSTANSI BARU - Menjadi huruf d.

d. memiliki kepengurusan lengkap sekurang-kurangnya di 50% (lima puluh perseratus) dari jumlah kecamatan/atau nama lain di kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam huruf c;

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap Ada tambahan: (d) memiliki kepengurusan lengkap

sekurang-kurangnya di 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari jumlah kecamatan di tiap kabupaten/kota;

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Frasa ”75 % (tujuh puluh lima perseratus)” diubah

menjadi ”50 % (lima puluh persertaus)”, yang selanjutnya disusun dengan rumusan baru yang dimasukan dalam Pasal 8 ayat (1) huruf c sebagaimana usulan FBPD.

PBR angka “75%” diganti dengan “2/3” dari jumlah kabupaten/kota di tiap provinsi

c. memiliki kepengurusan lengkap sekurang-kurangnya di 2/3” dari jumlah kabupaten/kota di tiap provinsi;

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap Ket: Perlu disinkronkan dengan pembahasan RUU tentang Partai Politik, apakah ketentuan ini sudah berlaku sebagai persyaratan untuk mengikuti pemilu 2009?

Tetap

PDIP PERUBAHAN REDAKSI - Butir d menjadi butir e - Setelah kata ”memperhatikan” ditambah kata

”dengan sungguh-sungguh”

e. memperhatikan dengan sungguh-sungguh keterwakilan perempuan pada kepengurusan partai sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh perseratus);

PPP PD Tetap Tetap

PAN Diganti; memperhatikan diganti dengan mengupayakan dengan sungguh-sungguh

c. mengupayakan dengan sungguh-sungguh keterwakilan perempuan pada kepengurusan partai sekurang-kurangnya 35% (tiga puluh lima perseratus);

KB Diubah redaksi dan substansinya d. Mengakomodasi keterwakilan perempuan pada kepengurusan partai sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh perseratus);

PKS Tetap Tetap BPD Ditambahkan frasa ”di tingkat pusat” setelah frasa

”partai”, yang selanjutnya disusun menjadi rumusan baru yang dimasukan dalam Pasal 8 ayat (1) huruf e sebagaimana usulan FBPD.

PBR Tetap Tetap

77.

d. memperhatikan keterwakilan perempuan pada kepengurusan partai sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh perseratus);

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Perbaikan substansi: Kalimat “sekurang-kurangnya 1000 (seribu) orang atau” dan “kata huruf b dan” dihapus

e. memiliki anggota sekurang-kurangnya 1/1000 (seperseribu) dari jumlah penduduk pada setiap kepengurusan parpol sebagaimana dimaksud pada huruf c yang dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Tanda Anggota.

PERBAIKAN REDAKSI : - Butir e menjadi butir f - Kata ’huruf b dan’ DIHAPUS Ket: Disesuaikan dengan UU No 12 Tahun 2003

f. memiliki anggota sekurang-kurangnya 1000 (seribu) orang atau sekurang-kurangnya 1/1000 (seperseribu) dari jumlah penduduk pada setiap kepengurusan parpol sebagaimana dimaksud pada huruf c yang dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Tanda Anggota.

PDIP

PENAMBAHAN SUBSTANSI BARU Ket: • Sesuai dengan fungsinya sebagai wadah pendidikan

politik bagi rakyat, maka Parpol harus lebih dekat dengan rakyat.

• Anggota ini juga akan berfungsi sebagai saksi bagi Parpol bersangkutan pada saat pelaksanaan Pemilu.

g. memiliki anggota sekurang-kurangnya 15 (lima belas) orang pada setiap kelurahan/desa di kecamatan sebagaimana dimaksud pada huruf d yang dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Tanda Anggota.

PPP

78.

e. memiliki anggota sekurang-kurangnya 1000 (seribu) orang atau sekurang-kurangnya 1/1000 (seperseribu) dari jumlah penduduk pada setiap kepengurusan parpol sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf c yang dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Tanda Anggota.

PD Dihapus

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Ditambah; partai yang bersangkutan.

e. memiliki anggota sekurang-kurangnya 1000 (seribu) orang atau sekurang-kurangnya 1/1000 (seperseribu) dari jumlah penduduk, mana yang lebih tinggi pada setiap kepengurusan parpol sebagaimana dimaksud pada huruf b, huruf c dan huruf d yang dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Tanda Anggota partai yang bersangkutan

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Syarat keanggotaan dihapus.

Karena Pasal 22E ayat (3) UUD Negara RI Tahun 1945 secara tegas mengatur bahwa peserta pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD adalah partai politik. Dengan demikian persyaratan kepesertaan pemilu itu secara logika hukumnya melekat pada persyaratan untuk memperoleh pengesahan badan hukum partai politik sbagaimana diatur dalam UU Parpol.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Sejalan dengan itu, ketentuan lebih lanjut tentang pemilu yang diatur dengan UU sebagaimana diamanatkan Pasal 22E ayat (6) UUD 1945 tersebut substansinya adalah yang mengenai pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, pengalokasian kursi, penetapan hasil pemilu. Karena itu keanggotaan parpol sebagai syarat kepesertaan pemilu dapat dikatakan mengarah pada pengebirian hak warga negara dalam memperjuangkan haknya secara kolektif (bagi yang berhimpun dalam parpol) untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya sebagaimana diamanatkan Pasal 28C ayat (2) UUD 1945, dengan kata lain keanggotaan parpol sebagai syarat kepesertaan pemilu itu bukan merupakan amanat konstitusi. Sejalan dengan pertimbangan hukum tersebut diatas, fakta menunjukkan bahwa tidak ada korelasi kuat antara jumlah anggota dengan perolehan jumlah suara/kursi parpol dalam pemilu, bahkan sebaliknya fakta membuktikan bahwa keberhasilan parpol memperoleh suara/kursi sesuai yang ditargetkan dalam pemilu itu berkorelasi kuat dengan kerja mesin politiknya parpol (infrastruktur & kepengurusan parpol). Karena itu menurut FBPD, kepengurusan dapat dimasukkan sebagai syarat menjadi peserta pemilu, sedangkan keanggotaan parpol tidak dimasukkan sebagai syarat untuk menjadi peserta pemilu.

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap Ket: Berkantor tetap setidaknya untuk 5 (lima) tahun tidak dalam pengertian harus memiliki, tapi cukup dengan surat kontrak/sewa atau surat ijin untuk menempati.

Tetap

PDIP PERUBAHAN REDAKSI: Butir f menjadi butir h Ket: Penjelasan pasal 9 ayat (1) butir f: Pengertian ’kantor tetap’ adalah tempat beralamat tetap dan/atau kontrak dalam jangka waktu sekurang-kurangnya lima tahun.

h. pengurus sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf c harus mempunyai kantor tetap; dan

PPP PD Menjadi huruf e Rumusan tetap

PAN Ada perubahan f. pengurus sebagaimana dimaksud pada huruf b, huruf c dan huruf c tambahan harus mempunyai kantor tetap; dan

KB Menghapus kata ”tetap” dan menggantinya dengan

kata ”representatif atas nama lembaga”. f. pengurus sebagaimana dimaksud pada

huruf b dan huruf c harus mempunyai kantor yang representatif atas nama lembaga; dan

PKS Tetap Tetap

79.

f. pengurus sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf c harus mempunyai kantor tetap; dan

BPD Rumusan tetap namun dipindahkan dengan memasukkannya dalam Pasal 8 ayat (1) huruf d sebagaimana usulan FBPD.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PERUBAHAN REDAKSI: Butir g menjadi butir i

i. mengajukan nama dan tanda gambar partai politik kepada KPU.

PENAMBAHAN SUBSTANSI BARU Ket: • Sesuai Pasal 6A UUD 1945 • Calon presiden yang akan diusung oleh suatu partai

politik pada pemilihan presiden harus dijadikan satu paket untuk Pemilu Legislatif. Dengan demikian pilihan rakyat terhadap suatu partai politik dalam pemilu legislatif juga tidak akan jauh berbeda dengan pilihan terhadap calon presiden yang diajukan partai politik tersebut pada saat dilakukan pemilihan presiden.

j. mengumumkan nama bakal calon Presiden oleh partai politik bersangkutan pada Pemilihan Umum Presiden.

80. g. mengajukan nama dan tanda gambar partai politik kepada KPU. PDIP

• Ketika pemerintahan terbentuk juga akan jelas partai mana yang menjadi partai pemerintah (atau mendukung pemerintah) dan partai oposisi, dalam arti akan dihasilkan pemerintahan koalisi yang ringkas dan oposisi yang bermakna (bukan seperti saat ini, hanya PDI Perjuangan yang secara tegas menyatakan sebagai oposisi, sedangkan partai lain sangat cair dan sangat tergantung kepada kepentingan politik masing-masing).

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

• Apakah calon yang diajukan tersebut dapat mengikuti pemilihan presiden atau tidak, juga tergantung kepada pemenuhan persyaratan seperti yang diatur dalam UU tentang Pemilihan Presiden.

Catatan : Usulan ini merupakan alternatif jika konsep untuk melaksanakan pemilihan presiden terlebih dahulu sebelum pemilu legislatif tidak dapat diterima.

PPP PD Menjadi huruf f Rumusan Tetap

PAN Ditambah; yang sah

g. mengajukan nama dan tanda gambar yang sah partai politik kepada KPU.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Rumusan tetap namun dipindahkan dengan

memasukkannya dalam Pasal 8 ayat (1) huruf f sebagaimana usulan FBPD.

PBR Tetap

Tetap

PDS Tetap Tetap 81. (2) Persyaratan khusus sebagaimana dimaksud PG Pasal Baru Pasal 9

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Menjadi substansi Pasal baru Ket: Berkenaan dengan ketentuan ET FPG sependapat dengan Pemerintah memberlakukan persyaratan 5%; namun untuk pemilu 2009 partai politik yang telah mengikuti Pemilu sebelumnya diberlakukan syarat 3%. Pengaturan selanjutnya berkenaan dengan UU ini selain ketentuan ET sebagai persyaratan untuk mengikuti pemilu berikutnya juga perlu dirumuskan ketentuan Parliamentary Threshold (PT) sebagai persyaratan untuk bisa duduk di DPR.

Persyaratan bagi Partai politik untuk mengikuti pemilu berikutnya:

dalam Pasal 8 huruf b, yaitu:

PDIP TETAP Ket: • Sesuai dengan pasal 9 UU No 12 Tahun 2003 • Peningkatan prosentase electoral threshold dari 3 %

(tiga persen) menjadi 5 % (lima persen) memang baik untuk melihat partai mana yang sebenarnya mendapat dukungan nyata (real) dari rakyat. Selain itu, mekanisme ini juga dapat berfungsi sebagai sarana untuk melakukan penyederhanaan jumlah partai di Indonesia, karena dengan ambang batas yang semakin tinggi (5%) maka akan terjadi seleksi secara alamiah terhadap partai-partai yang ada.

(2) Persyaratan khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b yaitu untuk dapat mengikuti Pemilu berikutnya, Partai Politik Peserta Pemilu harus:

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

• Namun jika penerapan electoral threshold masih sama seperti yang berlaku pada Pemilu 2004, maka peningkatan presentase ini tetap tidak efektif. Sebab walaupun suatu partai tidak memenuhi electoral threshold, pada pemilu berikutnya masih dapat menjadi kontestan dengan syarat yang sangat ”sederhana” yaitu bergabung dengan partai lain, atau mengubah nama partai dengan menambah kata baru dibelakang nama partai dan mendaftar kembali sebagai partai baru.

• Penerapan electoral threshold perlu diubah menjadi : partai politik dapat mengirim wakilnya ke parlemen, jika memperoleh sekurang-kurangnya .... % jumlah suara secara nasional (dipahami sebagai parliamentary threshold). Dengan demikian, pada pemilu berjalan hanya partai yang memenuhi persyaratan electoral threshold yang dapat menempatkan wakilnya di legislatif. Hal ini akan membuat persaingan di antara partai politik semakin sehat.

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Ayat (2) dihapus sebagai konsekuensi dari usulan

penghapusan huruf a dan huruf b dalam Pasal 8 RUU (lihat DIM No.72, No.73)

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Penambahan kata “atau” a. memperoleh sekurang-kurangnya 5 %

(lima perseratus) jumlah kursi DPR ; atau

PDIP PERUBAHAN SUBSTANSI: - Angka ’5%’ diganti menjadi ’3%’ - Setelah tanda ; ditambahkan kata ’atau’

a. memperoleh sekurang-kurangnya 3% (tiga persen) jumlah kursi DPR; atau

PPP PD Tetap Tetap

PAN Diganti; 3 %

a. memperoleh sekurang-kurangnya 3 % (tiga perseratus) jumlah kursi DPR

KB 1. Jumlah 5% diubah menjadi 4% sebagai bagian dari upaya menstabilisasi proses pelembagaan dan penguatan parpol.

2. Dan menambah kata ”atau” yang berarti optional dan

dimaksudkan mewadahi aspirasi politik lokal.

a. memperoleh sekurang-kurangnya 4 % (empat perseratus) jumlah kursi DPR; atau

PKS Usul minimal 3%

a. memperoleh sekurang-kurangnya 3 % (tiga perseratus) jumlah kursi DPR;

82. a. memperoleh sekurang-kurangnya 5 %

(lima perseratus) jumlah kursi DPR;

BPD Dihapus

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Angka 5% diganti 3%, setelah tanda ; ditambahkan kata atau Undang-undang No. 12 Tahun 2003 sudah mencerminkan asas keadilan dengan penghargaan terhadap prinsip-prinsip keterwakilan dan proposionalitas dalam politik, sehingga syarat khusus (angka 3%) ini masih relevan untuk diakomodasi,

a. Memperoleh sekurang-kurangnya 3% (tiga perseratus) jumlah kursi DPR; atau

PDS a. memperoleh sekurang-kurangnya 2 % (dua perseratus) jumlah kursi DPR;

PG Tetap Tetap PDIP PERUBAHAN SUBSTANSI:

Angka ’5%’ diganti menjadi ’4%’

b. memperoleh sekurang-kurangnya 4% (empat persen) jumlah kursi DPRD Provinsi yang tersebar sekurang-kurangnya di ½ (setengah) jumlah provinsi seluruh Indonesia; atau

PPP PD Tetap Tetap

PAN Diganti; 3 %

b. memperoleh sekurang-kurangnya 3 % (tiga perseratus) jumlah kursi DPRD provinsi yang tersebar sekurang-kurangnya di ½ (setengah) jumlah provinsi di Indonesia .

83. b. memperoleh sekurang-kurangnya 5 % (lima perseratus) jumlah kursi DPRD provinsi yang tersebar sekurang-kurangnya di ½ (setengah) jumlah provinsi di Indonesia; atau

KB 1. Jumlah 5% diubah menjadi 4% 2. Menghapus kata ”yang tersebar sekurang-kurangnya di ½ jumlah propinsi di Indonesia”

b. memperoleh sekurang-kurangnya 4 % (empat perseratus) jumlah kursi DPRD provinsi; atau

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Usul minimal 4% Catatan: dapil DPRD 1 tetap (UU 12/2003)

b. memperoleh sekurang-kurangnya 4 % (empat perseratus) jumlah kursi DPRD provinsi yang tersebar sekurang-kurangnya di ½ (setengah) jumlah provinsi di Indonesia; atau

BPD Dihapus PBR Angka 5% diganti 4%

Undang-undang No. 12 Tahun 2003 sudah mencerminkan asas keadilan dengan penghargaan terhadap prinsip-prinsip keterwakilan dan proposionalitas dalam politik, sehingga syarat khusus (angka 4%) ini masih sangat relevan untuk diakomodasi,

b. Memperoleh sekurang-kurangnya 4% (empat perseratus) jumlah kursi DPRD provinsi yang tersebar sekurang-kurangnya di ½ (setengah) jumlah provinsi di Indonesia; atau

PDS b. memperoleh sekurang-kurangnya 2 % (dua perseratus) jumlah kursi DPRD provinsi yang tersebar sekurang-kurangnya di ½ (setengah) jumlah provinsi di Indonesia; atau

84. c. memperoleh sekurang-kurangnya 5 % PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Keterangan:

Perlu penambahan pasal yang memuat pengaturan tentang prosedur dan mekanisme penggabungan (yang bukan fusi) parpol peserta pemilu 2009 yang tidak mencapai bilangan ET untuk bisa mengikuti Pemilu 2014. bentuk penggabungan tersebut apakah dalam bentuk afiliasi atau konfederasi tanpa melalui mekanisme verifikasi yang pada prinsipnya tidak menghilangkan eksistensi masing-masing parpol yang bersangkutan. Terkait dengan pengaturan ini perlu dibuat pengaturan yang menegaskan bahwa parpol yang tidak memenuhi electoral treshold tidak dapat sekedar “berganti baju” dengan menggunakan tokoh pendiri, pimpinan parpol dan infrastruktur parpol lama untuk mendaftarkan diri sebagai Parpol baru

PDIP PERUBAHAN SUBSTANSI: Angka ’5%’ diganti menjadi ’4%’

c. memperoleh sekurang-kurangnya 4% (empat persen) jumlah kursi DPRD Kabupaten/Kota yang tersebar di ½ (setengah) jumlah kabupaten/kota seluruh Indonesia.

PPP

(lima perseratus) jumlah kursi DPRD kabupaten/kota yang tersebar sekurang-kurangnya di ½ (setengah) jumlah kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Diganti; 3 %

c. memperoleh sekurang-kurangnya 3 % (tiga perseratus) jumlah kursi DPRD kabupaten/kota yang tersebar sekurang-kurangnya di ½ (setengah) jumlah kabupaten/kota di seluruh Indonesia

KB 1. Jumlah 5% diubah menjadi 4% 2. Menghapus kata ”yang tersebar sekurang-kurangnya di ½ jumlah Kabupaten/Kota di Indonesia”

c. memperoleh sekurang-kurangnya 4 % (empat perseratus) jumlah kursi DPRD kabupaten/kota.

PKS Usul minimal 4% Catatan: dapil DPRD 2 tetap (UU 12/2003)

c. memperoleh sekurang-kurangnya 4 % (empat perseratus) jumlah kursi DPRD kabupaten/kota yang tersebar sekurang-kurangnya di ½ (setengah) jumlah kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

BPD Dihapus PBR Angka 5% diganti 4%, dan ditambahkan lagi dengan

ayat-ayat yang mengatur klausul gabungan partai politik. Undang-undang No. 12 Tahun 2003 sudah mencerminkan asas keadilan dengan penghargaan terhadap prinsip-prinsip keterwakilan dan proposionalitas dalam politik, sehingga syarat khusus (angka 4%) ini masih sangat relevan untuk diakomodasi,

c. Memperoleh sekuarng-kurangnya 4% (empat perseratus) jumlah kursi DPRD kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

(3) Partai politik peserta pemilu yang tidak dapat memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud ayat 2 hanya dapat mengikuti pemilu berikutnya apabila melakukan penggabungan dengan partai politik lain sampai ketentuan ayat 2 terpenuhi;

(4) Bergabung dengan partai politik lain dapat dilakukan dengan cara: a. bergabung dengan partai politik lain

yang telah memenuhi ketentuan ayat 2;

b. bergabung dengan partai lain yang tidak memenuhi ketentuan ayat 2 dengan menggunakan nama dan tanda gambar salah satu partai yang bergabung atau nama dan tanda gambar baru.

(5) Partai politik yang bergabung dengan cara seperti ketentuan ayat 4 huruf (b) disebut koalisi dapat dilakukan oleh dua partai politik atau lebih tanpa harus menghilangkan badan hukum masing-masing partai politik;

Ditambahkan ayat (3) s/d ayat (7) perlu memberikan peluang kepada partai politik yang belum memenuhi ambang batas minimal suara yang dipersyaratkan sebagaimana ayat (2) di atas, sebagai konsistensi dan spirit Pasal 9 ayat (2) huruf a UU No. 12 Tahun 2003, untuk bergabung atau mengikatkan diri dalam bentuk koalisi partai. Dengan demikian ada penghargaan dan kedaulatan terhadap hak-hak politik setiap warga negara

(6) Partai politik koalisi berdasarkan akta notaris dan didaftarkan pada Departemen Hukum dan HAM.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

(7) Partai politik yang melakukan koalisi yang mengikuti ketentuan ayat 4 huruf (a) dan (b) dan telah memenuhi ketentuan ayat 2 ditetapkan sebagai peserta pemilu.

PDS c. memperoleh sekurang-kurangnya 2 % (dua perseratus) jumlah kursi DPRD kabupaten/kota yang tersebar sekurang-kurangnya di ½ (setengah) jumlah kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 10 diubah menjadi Pasal 9, karena Pasal 9

RUU diusulkan dihapus (lihat DIM No.79) Pasal 9

PBR Tetap Tetap

85.

Pasal 10

PDS PG Ditambahkan angka ” 8 dan” sebelum angka 9 (1) KPU melaksanakan penelitian dan

penetapan keabsahan syarat-syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan 9.

PDIP Tetap Tetap

86.

(1) KPU melaksanakan penelitian dan penetapan keabsahan syarat-syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9.

PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Diubah dengan rumusan baru (1) KPU menetapkan tata cara penelitian dan

melaksanakan penelitian keabsahan syarat-syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1).

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Diubah; (2) Penetapan tata cara penelitian, pelaksanaan penelitian, dan penetapan keabsahan kelengkapan syarat-syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh KPU berdasarkan hasil rapat pleno KPU.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Diubah dengan rumusan baru, dan penambahan

frasa ”bersifat final” dipandang perlu untuk menjamin kepastian hukum dan menghindari timbulnya komplain dari parpol agar jadwal kegiatan pemilu terlaksana tepat waktu.

(2) Penetapan tata cara penelitian dan penetapan keabsahan syarat-syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh KPU yang diatur dengan Peraturan KPU dan bersifat final.

PBR Tetap Tetap

87.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penelitian dan penetapan keabsahan syarat-syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan KPU.

PDS Tetap Tetap 88. PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 11 diubah menjadi Pasal 10 Pasal 10 PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Kata pasal 9 ayat (1) dihapus diganti dengan kata

Pasal 8 huruf g Nama dan tanda gambar partai politik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf g dilarang sama dengan:

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap

89.

Nama dan tanda gambar partai politik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf g dilarang sama dengan:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap .....

90. a. bendera atau lambang negara Republik Indonesia;

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap

91.

b. lambang lembaga negara atau lambang pemerintah;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

Penambahan huruf baru d. nama, gambar, lambang keagaman dan simbol-simbol lainnya yang disakralkan

IDEM e. nama, gambar, simbol dan lambang yang

bertentangan dengan semangat memperkokoh tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia

PKS Tetap Tetap BPD

Tetap ..... rumusan tetap .....

PBR Tetap Tetap

92.

c. nama, bendera, atau lambang negara lain dan nama, bendera, atau lambang lembaga/badan internasional;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 93. d. nama dan gambar seseorang; atau

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Menjadi huruf f. f. nama dan gambar seseorang; atau

PKS Tetap Tetap BPD

Tetap ..... rumusan tetap .....

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap

Ket : Apakah perlu diatur pelarangan nama dan tanda gambar yang memiliki kemiripan atau sama dengan organisasi terlarang

Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP Tambahan poin: f. nama, bendera, dan/atau lambang organisasi

terlarang, separatis, dan teroris.

f. nama, bendera, dan/atau lambang organisasi terlarang, separatis, dan teroris.

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Menjadi huruf g. g. nama dan tanda gambar yang mempunyai

persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan nama dan tanda gambar partai politik lain.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap

94.

e. nama dan tanda gambar yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan nama dan tanda gambar partai politik lain.

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Kata Perseorangan diganti menjadi “DPD”. Bagian Kedua

Peserta Pemilu DPD PDIP Tetap Tetap PPP Judul bagian kedua diubah menjadi:

Peserta Pemilu Anggota DPD Bagian Kedua

Peserta Pemilu Anggota DPD PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD

Tetap Bagian Kedua Peserta Pemilu Perseorangan

PBR Tetap Tetap

95.

Bagian Kedua Peserta Pemilu Perseorangan

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 12 diubah menjadi Pasal 11 Pasal 11 PBR Tetap Tetap

96.

Pasal 12

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

97. (1) Peserta pemilu untuk memilih anggota DPD adalah perseorangan.

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Penambahan satu ayat dengan redaksi bahwa

“perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas adalah anggota partai politik maupun bukan anggota partai politik Untuk membedakan antara kata “independen” dan “perseorangan”. Kata Independen berkonotasi tidak terikat secara organisatoris oleh institusi yang berbadan hukum.

(2) perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas adalah anggota partai politik maupun bukan anggota partai politik.

PDS Tetap Tetap PG Kata “kualifikasi” dihapus (2) Perseorangan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dapat menjadi peserta pemilu setelah memenuhi persyaratan dan dukungan minimal pemilih.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

Penambahan ayat (3)dengan menambahkan ketentuan untuk ET anggota DPD dengan alasan karena DPD juga peserta pemilu dengan besara ET 3%

(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) dikecualikan bagi anggota DPD yang mendapatkan suara sekurang kurangnya 3% pada Pemilu sebelumnya.

PKS Tetap Tetap

98.

(2) Perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjadi peserta pemilu setelah memenuhi persyaratan kualifikasi dan dukungan minimal pemilih.

BPD Tetap ..... rumusan tetap .....

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Ayat berikutnya menjadi ayat (3), setelah “(1)” ditambahkan kalimat “dan (2)”

(3) Perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) dapat menjadi peserta pemilu setelah memenuhi persyaratan kualifikasi dan dukungan minimal pemilih.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 13 diubah menjadi Pasal 12 Pasal 12 PBR Tetap Tetap

99.

Pasal 13

PDS Tetap Tetap PG Kata “kualifikasi” dihapus Persyaratan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 12 ayat (2) meliputi: PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Akibat penambahan satu ayat, redaksi disesuaikan

dengan mengganti ayat (2) diganti menjadi ayat (3) Persyaratan kualifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3) meliputi:

100.

Persyaratan kualifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) meliputi:

PDS Tetap Tetap 101. a. warga negara Indonesia yang berumur 21 (dua PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap

puluh satu) tahun atau lebih;

PDS a. warga negara Indonesia yang sudah dewasa berumur 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih.

Dewasa atau belum dan tidak dibawah pengampuan (masih diwakili oleh walinya )

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap

102.

b. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

PDS Tetap Tetap PG Dihapus

Ket : Sudah ada di poin berikutnya, huruf m.

Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP

103. c. berdomisili di wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia;

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap

104.

d. cakap berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia;

PDS Tetap Tetap PG Ditambahkan kata “tamat” setelah kata serendah-

rendahnya e. berpendidikan serendah-rendahnya tamat

SLTA atau sederajat; PDIP Tetap Tetap PPP Setelah SLTA ditambah lulusan pondok pesantren e. berpendidikan serendah-rendahnya SLTA,

lulusan pondok pesantren, atau sederajat; PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Perubahan redaksional dengan mempertegas

pencantuman klasifikasi pendidikan yang dipersyaratkan yang meliputi, SLTA, Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren setingkat Mandrasah Aliyah.

e. berpendidikan serendah-rendahnya SLTA, Madrasah Aliyah, Madrasah pada Pondok Pesantren setingkat Madrasah Aliyah dan lembaga pendidikan kejuruan setingkat SLTA;

105. e. berpendidikan serendah-rendahnya SLTA atau sederajat;

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap

106.

f. setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945;

PDS Tetap Tetap PG Frasa “hak pilihnya” diganti menjadi “hak dipilihnya” g. tidak sedang dicabut hak dipilihnya

berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap

107.

g. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;

PDS Tetap Tetap

108.

h. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan

PG Kata “pernah” dihapus diganti dengan kata “sedang”; kemudian kata “yang diancam” dihapus

h. tidak sedang dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP PERUBAHAN SUBSTANSI Kata ’pernah’ diganti menjadi kata ’sedang’ Ket: Orang sedang dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih tidak memenuhi persyaratan.

h. tidak sedang dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;

PPP PD Pergantian kata : 5 (lima) menjadi 2 (dua) h. tidak pernah dijatuhi pidana penjara

berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 2 (dua) tahun atau lebih;

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap

pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;

PDS Tetap Tetap PG Kata “jiwa” dihapus diganti dengan kalimat “rohani

berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan dari dokter”

i. sehat jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan dari dokter

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah redaksionalnya i. Mampu secara jasmani dan kejiwaan;

109. i. sehat jasmani dan jiwa;

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap

110.

j. terdaftar sebagai pemilih;

PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap

111.

k. bersedia bekerja sepenuh waktu;

PDS Tetap Tetap PG Setelah kata “jabatan’ ditambahkan kata ‘lain” k. bersedia untuk tidak merangkap jabatan lain

sebagai pejabat negara, hakim pada badan peradilan, pegawai pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN dan/atau APBD;

112.

l. bersedia untuk tidak merangkap jabatan sebagai pejabat negara lainnya, hakim pada badan peradilan, pegawai pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN dan/atau APBD; PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Kata ‘swasta” dihapus

Ket : Perlu diperjelas pengertian berpraktek supaya tdk ada conflict of interest.

l. bersedia untuk tidak menduduki jabatan struktural pada lembaga pendidikan, tidak berpraktek sebagai akuntan publik, konsultan, advokat/pengacara, notaris, dokter, dan pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan tugas, wewenang dan hak sebagai anggota DPD;

PDIP Tetap Tetap PPP PD Penambahan kata : dosen tetap

m. bersedia untuk tidak menduduki jabatan struktural pada lembaga pendidikan swasta, dosen tetap, tidak berpraktek sebagai akuntan publik, konsultan, advokat/pengacara, notaris, dokter, dan pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan tugas, wewenang dan hak sebagai anggota DPD;

113.

m. bersedia untuk tidak menduduki jabatan struktural pada lembaga pendidikan swasta, tidak berpraktek sebagai akuntan publik, konsultan, advokat/pengacara, notaris, dokter, dan pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan tugas, wewenang dan hak sebagai anggota DPD;

PAN Dihapus

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Kata bersedia untuk tidak menduduki jabatan struktural pada lembaga pendidikan swasta di drop, karena lembaga pendidikan swasta bersifat nirlaba dan pengabdian masyarakat.

m. bersedia untuk tidak berpraktek sebagai akuntan publik, konsultan, advokat/pengacara, notaris, dokter, dan pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan tugas, wewenang dan hak sebagai anggota DPD;

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap PDS

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP

114. n. berdomisili di provinsi yang bersangkutan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun secara berturut-turut terhitung sampai dengan tanggal pengajuan calon atau pernah berdomisili selama 10 (sepuluh) tahun sejak berusia 17 (tujuh belas) tahun di provinsi yang bersangkutan;

PD Penambahan : dan dapat dibuktikan dengan surat keterangan dari kelurahan setempat.

n. berdomisili di provinsi yang bersangkutan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun secara berturut-turut terhitung sampai dengan tanggal pengajuan calon atau pernah berdomisili selama 10 (sepuluh) tahun sejak berusia 17 (tujuh belas) tahun di provinsi yang bersangkutan dan dapat dibuktikan dengan surat keterangan dari kelurahan setempat;

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Diganti; “berdomisili” diganti dengan “bertempat tinggal”

n. Pernah bertempat tinggal secara de facto di provinsi daerah pemilihan sekurang kurangnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun sampai dengan tanggal pengajuan calon dengan dibuktikan identitas yang sah atau pernah menjadi anggota DPR, DPRD Provinsi atau DPD dari Daerah Pemilihan dari Provoinsi tersebut.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi n. tidak sedang menjadi pengurus partai

politik pada saat pendaftaran; PDIP Dihapus

Ket: - Tidak menjadi pengurus partai politik, dapat

menghambat kader partai menjadi anggota DPD. - Kompromi yang bisa diterima adalah mengundurkan

diri sebagai pengurus partai politik pada saat pengajuan calon anggota DPD.

Dihapus

PPP Drop PD Tetap Tetap

115. o. tidak menjadi pengurus partai politik sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun yang dihitung sampai dengan tanggal pengajuan calon;

PAN Dihapus

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Perubahan substansi dengan menghapus ketentuan tentang limitasi waktu, karena profesionalitas dan akuntabilitas seorang anggota DPD terpilih tidak ada hubungannya dengan apakah ia pernah menjadi pengurus parpol atau tidak. Bahkan jika ditinjau dari sudut kemungkinan kecakapan berpolitik, adalah lebih baik apabila pada anggota DPD terpilih merupakan orang-orang yang berpengalaman berpolitik, sehingga mereka dapat melaksanakan tugas-tugasnya sebagai wakil-wakil Daerah.

o. tidak sedang menjadi pengurus partai politik;

PKS DIHAPUS Semangat fungsional DPD sebagai perwakilan daerah (serta diusulkan oleh perorangan) bukan asal-usulnya (partai atau bukan partai).

Dihapus

BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Dihilangkan

Konsisten terhadap definisi calon “perseorangan” ihapus

PDS Usulan 2 tahun tidak menjadi pengurus partai politik sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun yang dihitung sampai dengan tanggal pengajuan calon;

116.

p. bersedia mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, pegawai pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN dan/atau APBD apabila ditetapkan sebagai calon terpilih anggota DPD;

PG Ditambahkan kata “dan wajib” setelah kata “bersedia” o. bersedia dan wajib mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, pegawai pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN dan/atau APBD apabila ditetapkan sebagai calon terpilih anggota DPD;

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP PERUBAHAN REDAKSI: - Kata ’bersedia’ DIHAPUS - Anak kalimat ”apabila ditetapkan sebagai calon

terpilih angota DPD” DIHAPUS Ket: • Harus mengundurkan diri dari jabatan-jabatan

tersebut ketika mencalonkan diri sebagai anggota DPD, bukan setelah ditetapkan sebagai calon terpilih.

• Sesuai dengan Pasal 64 UU No. 12 Tahun 2003.

p. mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, pegawai pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN dan/atau APBD;

PPP Menjadi poin o PD Tetap Tetap

PAN Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Poin p menjadi poin o. o. bersedia mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, pegawai pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN dan/atau APBD apabila ditetapkan sebagai calon terpilih anggota DPD;

BPD Tetap ..... rumusan tetap .....

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR sehingga huruf p menjadi o o. bersedia mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, pegawai pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN dan/atau APBD apabila ditetapkan sebagai calon terpilih anggota DPD;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP Menjadi poin p PD Tetap Tetap

PAN Diubah q. dicalonkan hanya di DPD dalam pemilu KB Tetap Tetap

PKS Poin q menjadi poin p. p. dicalonkan hanya di 1 (satu) lembaga perwakilan; dan

BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR huruf q menjadi p p. dicalonkan hanya di 1 (satu) lembaga

perwakilan; dan

117.

q. dicalonkan hanya di 1 (satu) lembaga perwakilan; dan

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP Menjadi poin q PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

118. r. dicalonkan hanya di 1 (satu) daerah pemilihan.

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Penambahan Huruf Baru s. Tidak pernah menjad anggota DPD 2 (dua)

kali, baik berturut-turut ataupun tidak dari Daerah Pemilihan yang sama;

PKS Poin r menjadi poin q. q. dicalonkan hanya di 1 (satu) daerah

pemilihan. BPD Tetap

..... rumusan tetap ..... PBR huruf r menjadi q q. dicalonkan hanya di 1 (satu) daerah

pemilihan. PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 14 diubah menjadi Pasal 13 Pasal 13 PBR Tetap Tetap

119.

Pasal 14

PDS Tetap Tetap PG Tetap

Ket : Sama dengan substansi UU Nomor 12 tahun 2003 tentang Pemilu Legislatif

Tetap

PDIP Tetap Ket: Sesuai dengan UU No 12 Tahun 2003

Tetap

PPP

120.

(1) Persyaratan dukungan minimal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) meliputi:

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Ayat (2) menjadi ayat (3) Persyaratan dukungan minimal sebagaimana

dimaksud dalam pasal 12 ayat (3) meliputi: PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap

121.

a. provinsi yang berpenduduk sampai dengan 1.000.000 (satu juta) orang harus mendapat dukungan dari paling sedikit 1.000 (seribu) pemilih;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap

122.

b. provinsi yang berpenduduk lebih dari 1.000.000 (satu juta) sampai dengan 5.000.000 (lima juta) orang harus mendapat dukungan dari paling sedikit 2.000 (dua ribu) pemilih;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap 123. c. provinsi yang berpenduduk lebih dari

5.000.000 (lima juta) sampai dengan PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap

10.000.000 (sepuluh juta) orang harus mendapat dukungan dari paling sedikit 3.000 (tiga ribu) pemilih;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap

124.

d. provinsi yang berpenduduk lebih dari 10.000.000 (sepuluh juta) sampai dengan 15.000.000 (lima belas juta) orang harus mendapat dukungan dari paling sedikit 4.000 (empat ribu) pemilih;

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap

125.

e. provinsi yang berpenduduk lebih dari 15.000.000 (lima belas juta) orang harus mendapat dukungan dari paling sedikit 5.000 (lima ribu) pemilih.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 126. (2) Dukungan sebagaimana dimaksud pada ayat

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Perubahan : 50% (perseratus) menjadi 25%

(perseratus) (2) Dukungan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) tersebar di paling sedikit 25% (dua puluh lima perseratus) dari jumlah kabupaten/kota di provinsi yang bersangkutan.

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap

(1) tersebar di paling sedikit 50% (lima puluh perseratus) dari jumlah kabupaten/kota di provinsi yang bersangkutan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap

127.

(3) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dibuktikan dengan tanda tangan atau cap jempol dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau identitas lain yang sah.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

128. (4) Seorang pendukung tidak diperbolehkan memberikan dukungan kepada lebih dari satu orang calon anggota DPD.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Pergantian Kata : batal diganti menjadi tidak sah (5) Dukungan yang diberikan kepada lebih dari

satu orang calon anggota DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dinyatakan tidak sah.

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap

129.

(5) Dukungan yang diberikan kepada lebih dari satu orang calon anggota DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dinyatakan batal.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap

130.

(6) Jadwal waktu pendaftaran peserta Pemilu calon anggota DPD ditetapkan oleh KPU.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap 131. Bagian Ketiga

Pendaftaran Partai Politik sebagai Calon Peserta Pemilu PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Diganti Bagian Ketiga

Calon Peserta Pemilu KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Bagian Ketiga

Pendaftaran Partai Politik sebagai Calon Peserta Pemilu

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 15 diubah menjadi Pasal 14 Pasal 14 PBR Tetap Tetap

132.

Pasal 15

PDS Tetap Tetap PG Kata “permohonan” diubah menjadi “pendaftaran” (1) Partai politik dapat menjadi peserta pemilu

dengan mengajukan surat pendaftaran menjadi peserta pemilu kepada KPU.

PDIP PERUBAHAN REDAKSI: - Kata ’surat’ DIHAPUS - Kata ’permohonan’ diganti menjadi ’pendaftaran’

(1) Partai politik dapat menjadi peserta pemilu dengan mengajukan pendaftaran menjadi peserta pemilu kepada KPU.

PPP

133. (1) Partai politik dapat menjadi peserta pemilu

dengan mengajukan surat permohonan menjadi peserta pemilu kepada KPU.

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Diganti (1) Peserta Pemilu adalah Partai Politik yang telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap (1) ..... rumusan tetap ..... PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Kata “permohonan” diubah menjadi “pendaftaran” (2) Surat pendaftaran sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) ditandatangani oleh ketua umum atau sebutan lain pengurus pusat partai politik.

PDIP PERUBAHAN REDAKSI: Kata ’surat permohonan’ diganti menjadi ’dokumen pendaftaran’

(2) Dokumen pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditanda tangani oleh ketua umum atau sebutan lain pengurus pusat partai politik.

PPP Setelah kata ketua umum ditambah dan sekretaris jenderal

(2) Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh ketua umum dan sekretaris jenderal atau sebutan lain pengurus pusat partai politik.

PD Penambahan : dan sekertaris jenderal (2) Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh ketua umum dan sekertaris jenderal atau sebutan lain pengurus pusat partai politik.

PAN Diganti (2) Partai politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mendaftar sebagai peserta pemilu kepada KPU

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap (2) ..... rumusan tetap .....

134.

(2) Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh ketua umum atau sebutan lain pengurus pusat partai politik.

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Kata “permohonan” diubah menjadi “pendaftaran”.

Kata “dokumen; kata “umum dan persyaratan khusus” dihapus. Kemudian ditambahkan kata “sebagaimana pasal 8 dan Pasal 9”

(3) Surat pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilengkapi dengan persyaratan sebagaimana Pasal 8 dan Pasal 9

PDIP PERUBAHAN REDAKSI: Kata ’surat permohonan’ diganti menjadi ’dokumen pendaftaran’

(3) Dokumen pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilengkapi dengan dokumen persyaratan umum dan persyaratan khusus.

PPP PD Tetap Tetap

PAN Diganti (3) Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilengkapi dengan dokumen persyaratan umum dan persyaratan khusus sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat (1) dan ayat (2) .

KB Penambahan kata ”sebagaimana dimaksud pasal 8” (3) Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilengkapi dengan dokumen persyaratan umum dan persyaratan khusus, sebagaimana dimaksud pasal 8.

PKS Tetap Tetap BPD Frasa ”persyaratan umum dan persyaratan khusus”

dihapus dan diganti dengan frasa ”yang meliputi” (3) Surat permohonan sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) dilengkapi dengan dokumen yang meliputi:

PBR Tetap Tetap

135.

(3) Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilengkapi dengan dokumen persyaratan umum dan persyaratan khusus.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 136.

Pasal 16 PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Dihapus PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Kata “dokumen” dan kata “umum” dihapus. Kalimat

Pasal 9 ayat (1) diganti menjadi Pasal 8 (1) Persyaratan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 8 meliputi: PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Dihapus PBR Tetap Tetap

137.

(1) Dokumen persyaratan umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) meliputi:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP PERUBAHAN REDAKSI: Setelah kata ’departemen’ ditambahkan kata ’yang membidangi’

a. Berita Negara yang memuat tanda terdaftar sebagai badan hukum partai politik yang diterbitkan oleh Departemen yang membidangi Hukum dan HAM;

PPP PD Tetap Tetap

138. a. Berita Negara yang memuat tanda terdaftar sebagai badan hukum partai politik yang diterbitkan oleh Departemen Hukum dan HAM;

PAN Dihapus

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD

Dimasukkan jadi rincian dari Pasal 14 ayat (3) a. Berita Negara yang memuat tanda

terdaftar sebagai badan hukum partai politik yang diterbitkan oleh Departemen Hukum dan HAM;

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Kata ”pusat” dihapus

Ket : - Sinkronisasi dengan RUU Parpol - Minta penjelasan pemerintah tentang perbedaan

struktur kepengurusan diantara partai politik yang berbeda-beda

b. keputusan pengurus partai politik tentang pembentukan pengurus tingkat provinsi dan pengurus tingkat kabupaten/kota;

PDIP PERUBAHAN REDAKSI:

b. keputusan pengurus pusat partai politik tentang pembentukan pengurus tingkat provinsi dan pengurus tingkat kabupaten/kota sesuai dengan mekanisme yang berlaku di dalam partai politik bersangkutan;

PPP PD Dihilangkan kata pusat b. keputusan pengurus partai politik tentang

pembentukan pengurus tingkat provinsi dan pengurus tingkat kabupaten/kota;

PAN Dihapus

KB Tetap Tetap

139.

b. keputusan pengurus pusat partai politik tentang pembentukan pengurus tingkat provinsi dan pengurus tingkat kabupaten/kota;

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Dimasukkan jadi rincian dari Pasal 14 ayat (3)

b. keputusan pengurus pusat partai politik tentang pembentukan pengurus tingkat provinsi dan pengurus tingkat kabupaten/kota;

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Kata ”pusat” dihapus

Ket : Ditanyakan tentang pembuatan surat keterangan menjadi tanggungjawab siapa.

c. surat keterangan dari pengurus partai politik tentang kantor dan alamat tetap pengurus tingkat provinsi dan pengurus tingkat kabupaten/kota;

PDIP Tetap Ket: • Kepemilikan kantor partai politik harus dipertegas. • Lihat Penjelasan DIM NO. ... Pasal 9 Ayat (1)

huruf f.

Tetap

PPP PD Dihilangkan kata pusat c. surat keterangan dari pengurus partai politik

tentang kantor dan alamat tetap pengurus tingkat provinsi dan pengurus tingkat kabupaten/kota;

PAN Dihapus

KB Kata kantor tetap diubah menjadi “kantor yang representatif atas nama lembaga”.

c. surat keterangan dari pengurus pusat partai politik tentang kantor pengurus tingkat provinsi dan pengurus tingkat kabupaten/kota yang representatif atas nama lembaga beserta alamatnya.

140.

c. surat keterangan dari pengurus pusat partai politik tentang kantor dan alamat tetap pengurus tingkat provinsi dan pengurus tingkat kabupaten/kota;

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Dimasukkan jadi rincian dari Pasal 14 ayat (3)

c. surat keterangan dari pengurus pusat partai politik tentang kantor dan alamat tetap pengurus tingkat provinsi dan pengurus tingkat kabupaten/kota;

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap

Ket : Sinkronisasi dengan RUU Parpol dalam Pasal Peralihan

Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Ditambah : sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh

perseratus) d. surat pernyataan keterwakilan perempuan

sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh perseratus) oleh pengurus parpol;

PAN Dihapus

KB Penambahan kata 30% (tiga puluh perseratus) d. surat pernyataan keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh perseratus) oleh pengurus parpol.

PKS Tetap Tetap BPD

Dimasukkan jadi rincian dari Pasal 14 ayat (3) d. surat pernyataan keterwakilan

perempuan oleh pengurus parpol; PBR Tetap Tetap

141.

d. surat pernyataan keterwakilan perempuan oleh pengurus parpol;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

142. e. surat keterangan tentang pendaftaran nama, lambang dan tanda gambar partai politik dari Departemen Hukum dan HAM.

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Dihapus

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap

Dimasukkan jadi rincian dari Pasal 14 ayat (3) e. surat keterangan tentang pendaftaran nama, lambang dan tanda gambar partai politik dari Departemen Hukum dan HAM.

BPD

Tambahan ayat baru yaitu ayat (4) (4) Bagi partai politik peserta pemilu sebelumnya yang memenuhi ketentuan perolehan jumlah kursi atau jumlah suara sah secara nasional wajib menyertakan dokumen berupa surat keterangan KPU mengenai perolehan kursi pada DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota atau perolehan suara sah secara nasional.

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Dihapus

Konsekuensi dari usulan dihapusnya Pasal 9 ayat (2), lihat DIM No.88

143. (2) Dokumen persyaratan khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) berupa surat keterangan KPU mengenai perolehan kursi pada DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD tetap Bagian Keempat

Verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu PBR Tetap Tetap

144.

Bagian Keempat Verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 17 diubah menjadi Pasal 15 Pasal 15 PBR Tetap Tetap

145.

Pasal 17

PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi: Pada akhir kalimat

ditambahkan kata “persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 8”

(1) KPU melakukan verifikasi terhadap kelengkapan dan kebenaran persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 8.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

146. (1) KPU melakukan verifikasi terhadap kelengkapan

dan kebenaran:

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Diubah rumusannya (1) KPU melakukan verifikasi terhadap

kelengkapan dan kebenaran dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (3)

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Dihapus PBR Tetap Tetap

147.

a. dokumen persyaratan umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1);

PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Dihapus PBR Tetap Tetap

148.

b. dokumen persyaratan khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2);

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap Catatan: ditanyakan tentang rincian tahapan dan waktu untuk verifikasi

Tetap

PDIP PERUBAHAN REDAKSI Kata 9 (sembilan) diganti ”12 (dua belas)”

(2) Verifikasi harus selesai dilaksanakan paling lambat 12 (duabelas) bulan sebelum hari pemungutan suara.

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Penghapusan kata ”harus”, untuk menghindarkan KPU

dari keterjebakan akibat munculnya permasalaha yang muncul di luar kekuasaan KPU. Karena pencantuman kata “harus” ini menimbulkan implikasi serius, apabila terjadi keterlambatan yang disebabkan oleh faktor di luar kekuasaan KPU, maka KPU akan tetap divonis bersalah.

(2) Verifikasi selesai dilaksanakan paling lambat 9 (sembilan) bulan sebelum hari pemungutan suara.

PKS Tetap Tetap BPD tetap (2) .......rumusan tetap ............ PBR Tetap Tetap

149.

(2) Verifikasi harus selesai dilaksanakan paling lambat 9 (sembilan) bulan sebelum hari pemungutan suara.

PDS Tetap Tetap PG Catatan:

ditanyakan tentang rincian tahapan dan waktu untuk verifikasi

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan KPU.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus KB Tetap Tetap

150.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan KPU.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD tetap (3) .......rumusan tetap ............ PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Bagian Kelima

Penetapan Partai Politik sebagai Peserta Pemilu

PBR Tetap Tetap

151.

Bagian Kelima Penetapan Partai Politik sebagai Peserta Pemilu

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 18 diubah menjadi Pasal 16 Pasal 16 PBR Tetap Tetap

152.

Pasal 18

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

153. (1) Partai politik yang lulus verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ditetapkan sebagai peserta pemilu oleh KPU.

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Frasa “Pasal 17” diubah jadi “Pasal 15” (1) Partai politik yang lulus verifikasi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ditetapkan sebagai peserta pemilu oleh KPU.

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi

Redaksi ayat (2) dihapus diganti dengan rumusan “Penetapan nomor urut partai politik sebagai peserta pemilu dilakukan melalui undian oleh KPU dan dihadiri oleh seluruh partai politik Peserta pemilu” Ket : UU No 12/2003 tentang pemilu legislatif pasal 18 ayat (2)

(2) Penetapan nomor urut partai politik sebagai peserta pemilu dilakukan melalui undian oleh KPU dan dihadiri oleh seluruh partai politik Peserta Pemilu

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Setelah kata sidang pleno KPU ditambah dengan kata

”yang dilaksanakan secara terbuka untuk publik”. (2). Penetapan partai politik sebagai peserta

pemilu dilakukan dalam sidang pleno KPU yang dilaksanakan secara tebuka untuk publik.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap (2) .....rumusan tetap PBR Tetap Tetap

154.

(2) Penetapan partai politik sebagai peserta pemilu dilakukan dalam sidang pleno KPU.

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Perubahan subsansi (3) Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) ditetapkan dalam sidang pleno dan diumumkan oleh KPU.

PDIP PERUBAHAN REDAKSI

Pada akhir ayat ditambah selambat-lambatnya 9 (sembilan) bulan sebelum pemungutan suara.

(3) Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diumumkan oleh KPU selambat-lambatnya 9 (sembilan) bulan sebelum pemungutan suara.

PPP PD Tetap

Tetap

PAN Tetap Tetap Tambah ayat (4) Partai politik peserta pemilu tahun 2004

yang memperoleh 3% (tiga perseratus) atau lebih dari jumlah kursi DPR atau memperoleh paling sedikit 3% (empat perseratus) jumlah kursi DPRD provinsi atau DPRD kabupaten/kota yang tersebar paling sedikit di 50% (lima puluh perseratus) jumlah provinsi dan di 50% (lima puluh perseratus) jumlah kabupaten/kota seluruh Indonesia, ditetapkan sebagai partai politik peserta pemilu setelah pemilu tahun 2004.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap (3) .....rumusan tetap

155.

(3) Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diumumkan oleh KPU.

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Bagian Keenam

Pengawasan atas Pelaksanaan Verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu

PBR Tetap Tetap

156.

Bagian Keenam Pengawasan atas Pelaksanaan Verifikasi Partai

Politik Calon Peserta Pemilu

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 19 diubah menjadi Pasal 17 Pasal 17 PBR Tetap Tetap

157.

Pasal 19

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

158. (1) Bawaslu, Panwaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota melakukan pengawasan atas pelaksanaan verifikasi partai politik calon peserta pemilu yang dilaksanakan oleh KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap (1) .....rumusan tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Minta penjelasan pemerintah mengenai kata

“kesengajaan atau kelalaian”. Ada hubungannya dengan sanksi yang akan diberikan.

(2) Dalam hal Bawaslu, Panwaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota menemukan kesengajaan atau kelalaian anggota KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota dalam melaksanakan verifikasi yang merugikan partai politik calon peserta pemilu, Bawaslu, Panwaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota menyampaikan temuan kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Penambahan kata : dan/atau menguntungkan (2) Dalam hal Bawaslu, Panwaslu Provinsi dan

Panwaslu Kabupaten/Kota menemukan kesengajaan atau kelalaian anggota KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota dalam melaksanakan verifikasi yang merugikan dan/atau menguntungkan partai politik calon peserta pemilu, Bawaslu, Panwaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota menyampaikan temuan kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota.

159.

(2) Dalam hal Bawaslu, Panwaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota menemukan kesengajaan atau kelalaian anggota KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota dalam melaksanakan verifikasi yang merugikan partai politik calon peserta pemilu, Bawaslu, Panwaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota menyampaikan temuan kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota.

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Penambahan kata ”atau menguntungkan” setelah kata merugikan, guna mengantisipasi kemungkinan adanya kesengajaan atau kelalaian anggota KP{U dalam melaksanakan verifikasi yang justru menguntungkan parpol yang semestinya tidak memenuhi persyaratan menjadi peserta pemilu.

(2). Dalam hal Bawaslu, Panwaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota menemukan kesengajaan atau kelalaian anggota KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota dalam melaksanakan verifikasi yang merugikan atau menguntungkan partai politik calon peserta pemilu, Bawaslu, Panwaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota menyampaikan temuan kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota.

PKS Tetap Tetap BPD

Tetap (2) .....rumusan tetap

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP PERUBAHAN REDAKSI Kata ayat (1) diganti menjadi ayat (2) (3) KPU, KPU provinsi, dan KPU

kabupaten/kota wajib menindaklanjuti temuan Bawaslu, Panwaslu Provinsi, dan Panwaslu Kabupaten/ Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

160. (3) KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota wajib menindaklanjuti temuan Bawaslu, Panwaslu Provinsi, dan Panwaslu Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

BPD Tetap (3) .....rumusan tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap BAB IV

HAK MEMILIH PBR Tetap Tetap

161.

BAB IV HAK MEMILIH

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 23 Pasal 23

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 20 diubah menjadi Pasal 18 Pasal 18 PBR Tetap Tetap

162.

Pasal 20

PDS Tetap Tetap PG Setelah kata “sudah” ditambahkan kata “genap” Warga Negara Indonesia yang pada hari

pemungutan suara sudah genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau sudah/pernah kawin mempunyai hak memilih.

PDIP Tetap Tetap

163.

Warga Negara Indonesia yang pada hari pemungutan suara sudah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau sudah/pernah kawin mempunyai hak memilih.

PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Penambahan : yang dilengkapi bukti diri. Warga Negara Indonesia yang pada hari pemungutan suara sudah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau sudah/pernah kawin mempunyai hak memilih yang dilengkapi bukti diri.

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap .....rumusan tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 24 Pasal 24

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 21 diubah menjadi Pasal 19 Pasal 19 PBR Tetap Tetap

164.

Pasal 21

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Diganti (1) Untuk dapat menggunakan hak memilih, warga negara Indonesia harus memiliki tanda bukti diri yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

165. (1) Untuk dapat menggunakan hak memilih, warga negara Indonesia harus terdaftar sebagai pemilih.

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap (1) .....rumusan tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Diubah (2) Untuk dapat menggunakan hak pilihnya, warga negara Indonesia harus:

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap (2) .....rumusan tetap PBR Tetap Tetap

166.

(2) Untuk dapat didaftar sebagai pemilih, warga negara Indonesia harus memenuhi syarat:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD tetap a. ...............rumusan tetap PBR Tetap Tetap

167.

a. tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya;

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Dihapus Ket : Pada prinsipnya seseorang yang dihukum hak memilihnya tidak hilang. Adakah ketetapan hukum yang menetapkan seseorang yang dicabut hak pilihnya?

Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD tetap b. ...............rumusan tetap PBR Tetap Tetap

168.

b. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

PDS Tetap Tetap PG Dihapus

Ket: Apakah seseorang yang terganggu jiwa dan ingatannya masih dapat mengingat tentang hak pilihnya?

Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus KB Setelah kata ayat (2) ditambah dengan kata ”yang

dibuktikan dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang”. Hal ini diperlukan karena mennyangkut hak asasi warga negara.

(3) Seorang warga begara Indonesia yang telah terdaftar dalam daftar pemilih ternyata tidak lagi memenuhi syarat sebagmna dimak\sud pada ayat (2) yang dibuktikan dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang, tidak dapat menggunakan hak memilihnya.

169.

(3) Seorang warga negara Indonesia yang telah terdaftar dalam daftar pemilih ternyata tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat menggunakan hak memilihnya.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD tetap (3) .....rumusan tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi

“penyebutan Daerah Pemilihan lebih didahulukan daripada jumlah kursi ”

BAB V DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI

Sinkron

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap BAB V

JUMLAH KURSI DAN DAERAH PEMILIHAN PBR Tetap Tetap

170.

BAB V JUMLAH KURSI DAN DAERAH PEMILIHAN

PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi

Kata “kursi” dihapus Ket: Sinkron dengan Pasal 4 point d

Bagian Pertama Jumlah Anggota DPR dan Daerah Pemilihan

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

171.

Bagian Pertama Jumlah Kursi dan Daerah Pemilihan Anggota DPR

BPD Tetap Bagian Pertama Jumlah Kursi dan Daerah Pemilihan Anggota

DPR

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Dihapus Dihapus PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 25 Pasal 25

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 22 diubah menjadi Pasal 20 Pasal 20 PBR Tetap Tetap

172.

Pasal 22

PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi

Kata kursi dihapus. Setelah kata “pada” ditambahkan kata “prinsipnya”

Jumlah anggota DPR dari setiap provinsi pada prinsipnya merupakan perwujudan perwakilan penduduk.

PDIP Dihapus Dihapus PPP Diakhir Pasal ditambah: di propinsi tersebut Jumlah kursi anggota DPR pada setiap propinsi

merupakan perwujudan DPR sebagai perwakilan penduduk di propinsi tersebut.

PD Penggantian kata : perwakilan menjadi keterwakilan (representativeness)

Jumlah kursi anggota DPR pada setiap provinsi merupakan perwujudan DPR sebagai keterwakilan penduduk.

PAN Diganti; Penduduk menjadi rakyat

Jumlah kursi anggota DPR pada setiap provinsi merupakan perwujudan DPR sebagai perwakilan rakyat.

173. Jumlah kursi anggota DPR pada setiap provinsi merupakan perwujudan DPR sebagai perwakilan penduduk.

KB Penggunaan kata “pada” dalam ketentuan ini dapat mengakibatkan arti kalimat tersebut menjadi rancu atau diartikan sebagai anggota DPR di Provinsi. Karena itu kata ”pada” harus diganti dengan ”dari”.

Jumlah kursi DPR dari setiap provinsi merupakan perwujudan DPR sebagai perwakilan penduduk.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap .....rumusan tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL Pasal 22 PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 26 Pasal 26

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 23 diubah menjadi Pasal 21 Pasal 21 PBR Tetap Tetap

174.

Pasal 23

PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi

Catatan: Apa dasar penetapan angka 560 ini. Bukankah perubahan 550 baru terjadi pada Pemilu 2004?

Jumlah anggota DPR ditetapkan paling banyak 560 (lima ratus enam puluh).

PDIP PERUBAHAN SUBSTANSI PASAL: - Angka ’560’ menjadi angka ’550’ - Kata ’paling banyak’ menjadi kata ’sebanyak’ Ket: Angka 550 disesuaikan dengan pasal 47 UU No 12 Tahun 2003

Jumlah kursi anggota DPR ditetapkan sebanyak 550 (lima ratus lima puluh).

175.

Jumlah kursi anggota DPR ditetapkan paling banyak 560 (lima ratus enam puluh).

PPP 560 diganti 550 Pertanyaan: Apa alasan pemerintah menaikan jumlah anggota DPR? Kenapa naiknya menjadi 560?

Jumlah kursi anggota DPR ditetapkan paling banyak 550 (lima ratus lima puluh).

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Jumlah kursi 550 (lima ratus lima puluh) seperti kondisi sekarang, penambahan jumlah pemilih cukup diakomodir dengan peningkatan BPP.

Jumlah kursi anggota DPR ditetapkan paling banyak 550 (lima ratus lima puluh)

PAN Ditambah; kata “ orang “ Jumlah kursi anggota DPR ditetapkan paling banyak 560 (lima ratus enam puluh) orang

KB Angka 560 diubah menjadi 576 untuk menjamin terlaksananya prinsip One Person One Vote Value.

Jumlah kursi anggota DPR ditetapkan paling banyak 576 (lima ratus tujuh puluh enam).

PKS Paling banyak diubah menjadi sebanyak Jumlah kursi anggota DPR ditetapkan sebanyak 560 (lima ratus enam puluh).

BPD Frasa ”560 (lima ratus enam puluh)” diubah dengan ”600” (enam ratus), dan frasa ”paling banyak” diubah jadi ”sebanyak” Usulan jumlah kursi ini didasarkan pada pertimbangan agar didapat angka perimbangan yang wajar dengan memperhatikan perimbangan sepantasnya antara daerah yang tingkat kepadatan penduduknya tinggi dan daerah yang tingkat kepadatan penduduknya rendah, supaya rentang/selisih angka antara kuota maksimal dan minimum tidak terlalu besar sehingga banyaknya jumlah suara sah yang hilang dapat dikurangi.

Jumlah kursi anggota DPR ditetapkan sebanyak 600 (enam ratus).

PBR Tetap Tetap PDS 600 (enam ratus kursi) Jumlah kursi anggota DPR ditetapkan paling

banyak 600 (enam ratus) (kursi Dapil di Pemilu 2004 tidak boleh berkurang)

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap Tetap PDIP Perubahan nomor ‘pasal 24’ menjadi ‘pasal 23’ Pasal 23 PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 27 Pasal 27

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 24 diubah menjadi Pasal 22 Pasal 22 PBR Tetap Tetap

176.

Pasal 24

PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi (1) Penetapan alokasi anggota DPR untuk

setiap provinsi pada prinsipnya dilakukan berdasarkan hasil pembagian antara jumlah penduduk dengan angka kesetaraan nasional.

PDIP PERUBAHAN SUBSTANSI

Perubahan nomor ’pasal 23 ’ baru tanpa ayat Ket: Penjelasan pasal 23 baru ayat (1) : yang dimaksud dengan perimbangan yang wajar adalah alokasi kursi provinsi dihitung berdasarkan tingkat kepadatan penduduk dengan kuota setiap kursi maksimal 425.000 untuk daerah yang tingkat kepadatan penduduknya tinggi dan kuota setiap kursi minimum 325.000 untuk daerah yang tingkat kepadatan penduduknya rendah.

Jumlah kursi anggota DPR untuk setiap provinsi ditetapkan berdasarkan jumlah penduduk dengan memperhatikan perimbangan yang wajar.

177.

(1) Penetapan alokasi kursi anggota DPR untuk setiap provinsi dilakukan berdasarkan hasil pembagian antara jumlah penduduk dengan angka kesetaraan nasional.

PPP Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan angka kesetaraan nasional? Berapa angka dimaksud?

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN F-PAN mengusulkan perubahan redaksi dan

substansi “dengan memperhatikan perimbangan yang wajar”

(1) Penetapan alokasi kursi anggota DPR untuk setiap daerah pemilihan dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip perimbangan wajar.

(2) Perimbangan wajar sebagaimana

dimaksud pada ayat satu (1) adalah perimbangan berdasarkan prinsip keutuhan NKRI, keluasaan wilayah dan persebaran warga negara.

Tetap Tetap KB Penambahan Ayat Baru Untuk menghindari munculnya kasus ”Maluku” pada pemilu tahun 2004, maka perlu diatur bahwa jumlah penduduk yang dimaksud adalah jumlah penduduk saat tertentu yang waktunya relatif bersamaa untuk seluruh Indonesia dan diperoleh dengan metode serupa. Untuk itu, perlu ditetapkan secara tegas jumlah penduduk masing-masing provinsi sebagai acuan dalam menetapkan alokasi kursi DPR untuk tiap provnsi

(2) Jumlah penduduk sebagaimana disebut pada ayat (1) adalah jumlah penduduk berdasarkan hasil pendataan penduduk yang dilakukan oleh BPS pada Tahun 2008

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Rumusan baru, dengan alasan : Perimbangan yang wajar adalah alokasi kursi provinsi dihitung berdasarkan tingkat kepadatan penduduk dengan kuota setiap kursi untuk daerah yang tingkat kepadatan penduduknya tinggi maksimal dihitung berapa angkanya, dan kuota setiap kursi untuk daerah yang tingkat kepadatan penduduknya rendah minimum dihitung berapa angkanya. Hal ini sesuai dengan sistim proporsional terbuka dalam pemilu kita.

(1) Jumlah kursi anggota DPR untuk setiap provinsi ditetapkan berdasarkan jumlah penduduk dengan memperhatikan perimbangan yang wajar.

PBR Redaksi disesuaikan “ hasil pembagian antara jumlah penduduk dengan angka kesetaraan nasional” dirubah dengan “jumlah penduduk dengan memperhatikan perimbangan yang wajar”. Dan agka (1) dihilangkan. Angka kesetaraan nasional perlu penjelasan dan penegrtian lebih lanjut.

Penetapan alokasi kursi anggota DPR untuk setiap provinsi dilakukan berdasarkan jumalah penduduk dengan memperhatikan perimbangan yang wajar.

PDS Tetap Tetap Ketentuan ayat (2) dihapus. Bahwa UU ini tidak tepat jika memberikan ketentuan khusus pada propinsi tertentu karena kekhususan pada kedua daerah ini sudah ada di dalam UU tersendiri.

Dihapus

178.

(2) Bagi provinsi Papua, provinsi Irian Jaya Barat dan provinsi NAD jumlah kursi anggota DPR sama dengan jumlah kursi anggota DPR pada pemilu tahun 2004.

PG

Ayat baru: Dengan prinsip alokasi jumlah kursi berlaku bagi semua propinsi yang berbunyi: jumlah anggota DPR pada setiap propinsi sekurang-kurangnya sama dengan jumlah anggota DPR pada pemilu 2004

(2) Jumlah anggota DPR pada setiap propinsi sekurang-kurangnya sama dengan jumlah anggota DPR pada pemilu 2004.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Ditempatkan Pada Ketentuan Peralihan PPP Pertanyaan:

Mengapa di ketiga propinsi dimaksud jumlahnya tetap? Bagaimana kalau jumlah penduduknya bertambah?

Tetap Tetap PD Penambahan ayat (3) (3) Bagi dapil luar negeri dipisahkan dari provinsi

DKI Jakarta. PAN F-PAN mengusulkan perubahan substansi (3) Jumlah kursi anggota DPR di setiap

provinsi paling sedikit sama dengan jumlah kursi anggota DPR pada pemilu tahun 2004 kecuali bagi Provinsi baru.

KB Di Drop PKS Tetap Tetap

Tetap (2) .............rumusan tetap......... BPD Tambahan ayat baru (3) Jumlah kursi pada setiap provinsi

dialokasikan tidak kurang dari jumlah kursi provinsi sesuai pada pemilu sebelumnya.

PBR Dihapus Alasannya tidak relevan bahkan cederung dibuat-buat dengan mengabaikan prinsip rasionalitas.

Dihapus

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Perubahan nomor ‘pasal 25’ menjadi ‘pasal 24’ Pasal 24

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

179. Pasal 25

KB Menjadi Pasal 28 Pasal 28

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 25 diubah menjadi Pasal 23 Pasal 23 PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi

Ket : Menggunakan ketentuan UU 12/2003 Pasal 46.

(1) Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, ditetapkan berdasarkan daerah pemilihan sebagai berikut :

a. Daerah pemilihan anggota DPR adalah provinsi atau bagian-bagian provinsi yang merupakan Kabupaten/Kota atau gabungan Kabupaten/Kota;

b. Daerah pemilihan anggota DPRD Provinsi adalah Kabupaten/Kota atau gabungan Kabupaten/Kota.

c. Daerah pemilihan anggota DPRD Kabupaten/Kota adalah Kecamatan atau gabungan Kecamatan.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Diubah (1) Daerah pemilihan anggota DPR adalah provinsi atau bagian-bagian provinsi.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Frasa ”bagian” diubah jadi ”bagian-bagian” (1) Daerah pemilihan anggota DPR adalah

provinsi atau bagian-bagian provinsi. PBR Tetap Tetap

180.

(1) Daerah pemilihan anggota DPR adalah provinsi atau bagian provinsi.

PDS Tetap (Kembali ke UU No. 12 Tahun 2003)

Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Perubahan substansi Ket: Usulan FPG tentang ini bermaksud untuk memaknai proporsional terbuka dengan jumlah calon yang lebih fokus dan akan memberikan kemudahan bagi pemilih dalam mengenali calon-calon sekaligus akan lebih mudah menentukan pilihannya dengan surat suara yang lebih sederhana. Dengan coverage yang lebih kecil, akan lebih mendekatkan calon dengan konstituen.

(2) Alokasi kursi untuk setiap daerah pemilihan untuk DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota sekurang-kurangnya 3 (tiga) dan sebanyak-banyaknya 6 (enam).

PG

Tambahan Ayat Baru

(3) Penetapan daerah pemilihan dengan alokasi kursi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan KPU.

181.

(2) Setiap daerah pemilihan anggota DPR mendapatkan alokasi antara 3 (tiga) sampai dengan 12 (dua belas) kursi.

PDIP PERUBAHAN SUBSTANSI: Kata ‘12 (dua belas)’ diganti menjadi ‘6 (enam)’. Ket: • Apabila setiap daerah pemilihan mendapat alokasi

kursi antara 3 (tiga) sampai dengan 6 (enam) kursi dan jumlah anggota DPR RI berjumlah 550 orang, maka diperkirakan akan ada sekitar 120 atau 130 daerah pemilihan untuk seluruh Indonesia.

• Apabila setiap daerah pemilihan mendapat alokasi kursi antara 3 (tiga) sampai dengan 6 (enam) kursi, maka ongkos politik akan dapat ditekan dan komunikasi dengan konstituen akan lebih efektif.

• Semakin kecil daerah pemilihan maka akan semakin kuat legitimasi wakil rakyat.

(2) Setiap daerah pemilihan anggota DPR mendapatkan alokasi antara 3 (tiga) sampai dengan 6 (enam) kursi.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Tambahan ayat baru (3) Penetapan daerah pemilihan dengan alokasi kursi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) ditetapkan dengan keputusan KPU.

PPP Diperlukan exercise terkait masalah magnitude alokasi kursi.

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Angka 3 diubah menjadi 10 untuk meningkatkan

rasio keterwakilan dan mempermudah hubungan komunikasi dan akuntabilitas anggota DPR

(2) Setiap daerah pemilihan anggota DPR mendapatkan alokasi 3 (tiga) sampai dengan 10 (sepuluh) kursi.

PKS Tetap Tetap BPD tetap (2) .....rumusan tetap ...... PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 29 Pasal 29

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 26 diubah menjadi Pasal 24 Pasal 24 PBR Tetap Tetap

182.

Pasal 26

PDS Tetap Tetap 183. Alokasi kursi dan daerah pemilihan anggota DPR PG Dihapus Dihapus

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Anak kalimat ”ditetapkan oleh KPU” diganti menjadi ” ditetapkan dalam bentuk lampiran dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Undang-Undang ini.”

Ket: • Penetapan daerah pemilihan mempunyai dampak

politik, oleh sebab itu penentuan daerah pemilihan seharusnya diatur oleh lembaga politik yang akan merasakan dampak yang ditimbulkan olehnya.

(1) Alokasi kursi dan daerah pemilihan anggota DPR ditetapkan dalam bentuk lampiran dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Undang-Undang ini.

• Agar masalah seperti yang terjadi pada Pemilu 2004 tidak terulang dikemudian hari, maka penetapan daerah pemilihan dan tata cara penentuan alokasi kursi sebaiknya diatur dalam Undang-Undang ini (setidaknya untuk daerah pemilihan dan alokasi kursi Anggota DPR RI), apakah dalam bentuk lampiran atau bentuk lainnya yang disepakati.

PENAMBAHAN SUBSTANSI (2) Alokasi kursi dan daerah pemilihan angota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota ditetapkan oleh KPU.

PDIP

PENAMBAHAN SUBSTANSI (3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sudah harus selesai selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah Undang-Undang ini disahkan.

PPP

ditetapkan oleh KPU.

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Diubah Jumlah daerah pemilihan di masing-masing provinsi untuk DPR RI ditetapkan di dalam lampiran Undang-Undang ini menjadi bagian yang tak terpisahkan

KB Penambahan ayat Untuk menjaga kesetaraan harga kursi DPR, khusunya di provinsi yang terdiri dari beberapa DP, maka perlu ada ketentuan bahwa perbedaan jumlah kursi antar DP di satu provinsi tidak boleh lebih dari 2 kursi.

(1) Alokasi kursi dan daerah pemilihan anggota DPR ditetsapkan oleh KPU.

(2) Perbedaan jumlah kursi DPR per daerah pemilihan di provinsi yang terbagi dalam beberapa DP, tidak boleh lebih dari dua kursi.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ....rumusan tetap... PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan Subsatnsi

Ket: Dalam hal pengaturan tentang jumlah anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, FPG berpendapat bahwa pengaturannya tidak perlu dilakukan perubahan sebagaimana telah diatur dalam UU Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD kecuali jumlah maksimal kursi DPRD Kabupaten/Kota menjadi 50 (lima puluh) untuk Kabupaten/Kota yang jumlah penduduknya lebih dari 1.000.000 (satu juta) jiwa. Dengan demikian maka DIM No. 189 s.d DIM No. 201 dan DIM No. 218 s.d DIM No. 226 dirumuskan sesuai dengan UU No. 12 Tahun 2003 dengan penambahan untuk kursi maksimal untuk DPRD Kabupaten/Kota.

Bagian Kedua Jumlah Anggota DPRD Provinsi

184.

Bagian Kedua Jumlah Kursi dan Daerah Pemilihan Anggota DPRD

Provinsi

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Bagian Kedua

Jumlah Kursi dan Daerah Pemilihan Anggota DPRD Provinsi

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Dihapus Dihapus PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 30 Pasal 30

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 27 diubah menjadi Pasal 25 Pasal 25 PBR Tetap Tetap

185.

Pasal 27

PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Dihapus Ket: Penetapan jumlah kursi anggota DPRD provinsi cukup seperti UU No. 12 Tahun 2003.

Dihapus

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

186. Jumlah kursi anggota DPRD provinsi ditetapkan berdasarkan pertimbangan:

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD tetap ......Rumusan tetap..... PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Dihapus Dihapus PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD tetap a. ....rumusan tetap.... PBR Tetap Tetap

187.

a. DPRD provinsi sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah provinsi.

PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Dihapus Dihapus PPP PD Tetap Tetap

PAN Diubah: Penduduk di ubah dengan “aspirasi politik rakyat“ sedangkan kalimat “dan Perwakilan wilayah kabupaten / kota di provinsi“ dihilangkan

DPRD provinsi sebagai lembaga perwakilan aspirasi politik rakyat di provinsi

KB Tetap Tetap PKS diubah b. DPRD provinsi sebagai lembaga

perwakilan penduduk dan perwakilan daerah pemilihan

188. b. DPRD provinsi sebagai lembaga perwakilan penduduk dan perwakilan wilayah kabupaten/kota di provinsi.

BPD Frasa “dan perwakilan wilayah kabupaten/kota di provinsi” dihapus.

c. DPRD provinsi sebagai lembaga perwakilan penduduk.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Kalimat “dan perwakilan wilayah” di hilangkan. Wilayah sebagai territorial tidak perlu perwakilan

DPRD provinsi sebagai lembaga perwakilan penduduk kabupaten/kota di provinsi

PDS Tetap Tetap PG

Perubahan urutan Pasal 28 menjadi Pasal 26 Ket: Pasal 26 menggunakan redaksi dan substansi UU No 12 tahun 2003 tentang Pemilu Legislatif pasal 49

Pasal 26

PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL: - Pasal 28 menjadi Pasal 27 Pasal 27

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 31 Pasal 31

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 28 diubah menjadi Pasal 26 Pasal 26 PBR Tetap Tetap

189.

Pasal 28

PDS Tetap Tetap

190.

(1) Jumlah kursi anggota DPRD provinsi ditetapkan paling sedikit 30 (tiga puluh) dan paling banyak 90 (sembilan puluh).

PG (1) Jumlah kursi anggota DPRD Provinsi ditetapkan sekurang-kurangnya 35 (tiga puluh lima) kursi dan sebanyak-banyaknya 100 (seratus) kursi.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP PERUBAHAN REDAKSI: - Anak kalimat “paling sedikit 30 (tiga puluh) dan paling

banyak 90 (sembilan puluh)” diganti menjadi “sekurang-kurangnya 35 (tiga puluh lima) kursi dan sebanyak-banyaknya 100 (seratus) kursi”

Ket: • Sesuai dengan Pasal 49 UU No. 12 Tahun 2003. • Tidak ada alasan yang sangat mendasar untuk

mengurangi jumlah kursi anggota DPRD provinsi.

(1) Jumlah kursi anggota DPRD Provinsi ditetapkan sekurang-kurangnya 35 (tiga puluh lima) kursi dan sebanyak-banyaknya 100 (seratus) kursi.

PPP 90 diganti 100 (1) Jumlah kursi anggota DPRD propinsi ditetapkan paling sedikit 30 (tiga puluh) dan paling banyak 100 (seratus).

PD Perubahan : 30 (tiga puluh) menjadi 35 (tiga puluh lima) dan 90 (sembilan puluh) menjadi 100 (seratus)

(1) Jumlah kursi anggota DPRD provinsi ditetapkan paling sedikit 35 (tiga puluh lima) dan paling banyak 100 (seratus).

PAN Kembali kepada UU No. 12 tahun 2003 (1) Jumlah kursi anggota DPRD Provinsi ditetapkan sekurang-kurangnya 35 (tiga puluh lima) kursi dan sebanyak-banyaknya 100 (seratus) kursi.

KB Diubah rentang jumlah menjadi 40-100 kursi mengikuti

UU sebelumnya. (1) Jumlah kursi anggota DPRD provinsi

ditetaqpkan paling sedikit 40 (empat puluh) dan paling banyak 100 (seratus).

PKS Kembali ke UU No 12/2003

Jumlah kursi anggota DPRD Provinsi ditetapkan sekurang-kurangnya 35 (tiga puluh lima) kursi dan sebanyak-banyaknya 100 (seratus) kursi.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Frasa “30 (tiga puluh) diganti “35 (tiga puluh lima) “90 (sembilan puluh)” diganti dengan “100 (seratus).Usulan ini merujuk UU No.12 Th.2003 agar tidak terjadi masalah sosial politik di masyarakat

(1) Jumlah kursi anggota DPRD provinsi ditetapkan paling sedikit 35 (tiga puluh lima) dan paling banyak 100 (seratus).

PBR 30 (tiga puluh) diganti 35 (tiga puluh lima) dan 90 (sembilan puluh) diganti 100 (seratus)

Jumlah kursi yang proporsional masih harus didiskusikan sesuai dengan prinsip-prinsip keterwakilan dan jumlah penduduk.

Jumlah kursi anggota DPRD provinsi ditetapkan paling sedikit 35 (tiga puluh lima) dan paling banyak 100 (seratus).

PDS Kembali ke UU No.12/2003 Kursi : 35-100

PG (2) Jumlah kursi anggota DPRD Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada jumlah penduduk provinsi yang bersangkutan dengan ketentuan:

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap (2) ……rumusan tetap….. PBR Tetap Tetap

191.

(2) Jumlah kursi anggota DPRD provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada jumlah penduduk provinsi yang bersangkutan dengan ketentuan:

PDS Tetap Tetap

192. a. provinsi dengan jumlah penduduk

sampai dengan 1.000.000 (satu juta) jiwa PG a. provinsi dengan jumlah penduduk sampai

dengan 1.000.000 (satu juta) jiwa mendapat 35 (tiga puluh lima) kursi;

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Anak kalimat “memperoleh alokasi 30 kursi” diganti menjadi “mendapat 35 (tiga puluh lima) kursi”

a. provinsi dengan jumlah penduduk sampai dengan 1.000.000 (satu juta) jiwa mendapat 35 (tiga puluh lima) kursi;

PPP PD Perubahan : 30 kursi menjadi 35 kursi a. provinsi dengan jumlah penduduk

sampai dengan 1.000.000 (satu juta) jiwa memperoleh alokasi 35 kursi;

PAN Kembalikan kepada UU No. 12 tahun 2003 a. provinsi dengan jumlah penduduk sampai dengan 1.000.000 (satu juta) jiwa mendapat 35 (tiga puluh lima) kursi;

KB Kata 30 kursi diubah menjadi 40 kursi. a. provinsi dengan jumlah penduduk sampai dengan 1.000.000 (satu juta) jiwa memperoleh alokasi 40 kursi;

PKS Kembali ke UU No 12/2003

a. provinsi dengan jumlah penduduk sampai dengan 1.000.000 (satu juta) jiwa mendapat 35 (tiga puluh lima) kursi;

BPD Diubah dengan rumusan menurut UU No.12 Th.2003 a. provinsi dengan jumlah penduduk

sampai dengan 1.000.000 (satu juta) jiwa memperoleh alokasi 35 (tiga puluh lima) kursi;

PBR 30 kursi diganti 35 kursi Jumlah kursi yang proporsional masih harus didiskusikan sesuai dengan prinsip-prinsip keterwakilan dan jumlah penduduk.

provinsi dengan jumlah penduduk sampai dengan 1.000.000 (satu juta) jiwa memperoleh alokasi 35 kursi;

memperoleh alokasi 30 kursi;

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG b. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 1.000.000 (satu juta) sampai dengan 3.000.000 (tiga juta) jiwa mendapat 45 (empat puluh lima) kursi;

PDIP Anak kalimat “memperoleh alokasi 40 kursi” diganti menjadi “mendapat 45 (empat puluh lima) kursi”

b. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 1.000.000 (satu juta) sampai dengan 3.000.000 (tiga juta) jiwa mendapat 45 (empat puluh lima) kursi;

PPP PD Perubahan : 40 kursi menjadi 45 kursi b. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari

1.000.000 (satu juta) sampai dengan 3.000.000 (tiga juta) jiwa memperoleh alokasi 45 kursi;

PAN Kembalikan kepada UU No. 12 tahun 2003 b. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 1.000.000 (satu juta) sampai dengan 3.000.000 (tiga juta) jiwa mendapat 45 (empat puluh lima) kursi;

KB Kata 40 kursi diubah menjadi 50 kursi. b. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 1.000.000 (satu juta) sampai dengan 3.000.000 (tiga juta) jiwa memperoleh alokasi 50 kursi;

193.

b. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 1.000.000 (satu juta) sampai dengan 3.000.000 (tiga juta) jiwa memperoleh alokasi 40 kursi;

PKS Kembali ke UU No 12/2003 b. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 1.000.000 (satu juta) sampai dengan 3.000.000 (tiga juta) jiwa mendapat 45 (empat puluh lima) kursi;

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Diubah dengan rumusan menurut UU No.12 Th.2003 b. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 1.000.000 (satu juta) sampai dengan 3.000.000 (tiga juta) jiwa memperoleh alokasi 45(empat puluh lima) kursi;

PBR 40 kursi diganti 45 Jumlah kursi yang proporsional masih harus didiskusikan sesuai dengan prinsip-prinsip keterwakilan dan jumlah penduduk.

provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 1.000.000 (satu juta) sampai dengan 3.000.000 (tiga juta) jiwa memperoleh alokasi 45 kursi;

PDS Tetap Tetap PG c. provinsi dengan jumlah penduduk lebih

dari 3.000.000 (tiga juta) sampai dengan 5.000.000 (lima juta) jiwa mendapat 55 (lima puluh lima) kursi;

PDIP Anak kalimat “memperoleh alokasi 50 kursi” diganti menjadi “mendapat 55 (lima puluh lima) kursi”

c. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 3.000.000 (tiga juta) sampai dengan 5.000.000 (lima juta) jiwa mendapat 55 (lima puluh lima) kursi;

PPP

194.

c. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 3.000.000 (tiga juta) sampai dengan 5.000.000 (lima juta) jiwa memperoleh alokasi 50 kursi;

PD Perubahan : 50 kursi menjadi 55 kursi c. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 3.000.000 (tiga juta) sampai dengan 5.000.000 (lima juta) jiwa memperoleh alokasi 55 kursi;

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Kembalikan kepada UU No. 12 tahun 2003 c. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 3.000.000 (tiga juta) sampai dengan 5.000.000 (lima juta) jiwa mendapat 55 (lima puluh lima) kursi;

KB Kata 50 kursi diubah menjadi 60 kursi. c. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 3.000.000 (tiga juta) sampai dengan 5.000.000 (lima juta) jiwa memperoleh alokasi 60 kursi;

PKS Kembali ke UU No 12/2003 c. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 3.000.000 (tiga juta) sampai dengan 5.000.000 (lima juta) jiwa mendapat 55 (lima puluh lima) kursi;

BPD Diubah dengan rumusan menurut UU No.12 Th.2003 c. provinsi dengan jumlah penduduk lebih

dari 3.000.000 (tiga juta) sampai dengan 5.000.000 (lima juta) jiwa memperoleh alokasi 55 (lima puluh lima) kursi;

PBR 50 kursi diganti 55 kursi Jumlah kursi yang proporsional masih harus didiskusikan sesuai dengan prinsip-prinsip keterwakilan dan jumlah penduduk.

provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 3.000.000 (tiga juta) sampai dengan 5.000.000 (lima juta) jiwa memperoleh alokasi 55 kursi;

PDS Tetap Tetap

195.

d. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 5.000.000 (lima juta) sampai dengan 7.000.000 (tujuh juta) jiwa memperoleh

PG d. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 5.000.000 (lima juta) sampai dengan 7.000.000 (tujuh juta) jiwa mendapat 65 (enam puluh lima) kursi;

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Anak kalimat “memperoleh alokasi 60 kursi” diganti menjadi “mendapat 65 (enam puluh lima) kursi”

d. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 5.000.000 (lima juta) sampai dengan 7.000.000 (tujuh juta) jiwa mendapat 65 (enam puluh lima) kursi;

PPP PD Perubahan : 60 kursi menjadi 65 kursi d. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari

5.000.000 (lima juta) sampai dengan 7.000.000 (tujuh juta) jiwa memperoleh alokasi 65 kursi;

PAN Kembalikan kepada UU No. 12 tahun 2003 d. provinsi dengan jumlah penduduk lebih

dari 5.000.000 (lima juta) sampai dengan 7.000.000 (tujuh juta) jiwa mendapat 65 (enam puluh lima) kursi;

KB Kata 60 kursi diubah menjadi 70 kursi. d. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 5.000.000 (lima juta) sampai dengan 7.000.000 (tujuh juta) jiwa memperoleh alokasi 70 kursi;

alokasi 60 kursi;

PKS Kembali ke UU No 12/2003 d. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 5.000.000 (lima juta) sampai dengan 7.000.000 (tujuh juta) jiwa mendapat 65 (enam puluh lima) kursi;

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Diubah dengan rumusan menurut UU No.12 Th.2003 d. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 5.000.000 (lima juta) sampai dengan 7.000.000 (tujuh juta) jiwa memperoleh alokasi 65 (enam puluh lima) kursi;

PBR 60 kursi diganti 65 kursi

Jumlah kursi yang proporsional masih harus didiskusikan sesuai dengan prinsip-prinsip keterwakilan dan jumlah penduduk.

provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 5.000.000 (lima juta) sampai dengan 7.000.000 (tujuh juta) jiwa memperoleh alokasi 65 kursi;

PDS Tetap Tetap PG e. provinsi dengan jumlah penduduk

lebih dari 7.000.000 (tujuh juta) sampai dengan 9.000.000 (sembilan juta) jiwa mendapat 75 (tujuh puluh lima) kursi;

PDIP Anak kalimat “memperoleh alokasi 70 kursi” diganti menjadi “mendapat 75 (tujuh puluh lima) kursi”

e. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 7.000.000 (tujuh juta) sampai dengan 9.000.000 (sembilan juta) jiwa mendapat 75 (tujuh puluh lima) kursi;

PPP PD Perubahan : 70 kursi menjadi 75 kursi e. provinsi dengan jumlah penduduk lebih

dari 7.000.000 (tujuh juta) sampai dengan 9.000.000 (sembilan juta) jiwa memperoleh alokasi 75 kursi;

196.

e. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 7.000.000 (tujuh juta) sampai dengan 9.000.000 (sembilan juta) jiwa memperoleh alokasi 70 kursi;

PAN Kembalikan kepada UU No. 12 tahun 2003 e. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 7.000.000 (tujuh juta) sampai dengan 9.000.000 (sembilan juta) jiwa mendapat 75 (tujuh puluh lima) kursi;

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Kata 70 kursi diubah menjadi 80 kursi. e. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 7.000.000 (tujuh juta) sampai dengan 9.000.000 (sembilan juta) jiwa memperoleh alokasi 80 kursi;

PKS Kembali ke UU No 12/2003 e. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 7.000.000 (tujuh juta) sampai dengan 9.000.000 (sembilan juta) jiwa mendapat 75 (tujuh puluh lima) kursi;

BPD Diubah dengan rumusan menurut UU No.12 Th.2003 e. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari

7.000.000 (tujuh juta) sampai dengan 9.000.000 (sembilan juta) jiwa memperoleh alokasi 75 (tujuh puluh lima) kursi;

PBR 70 kursi diganti 75 kursi Jumlah kursi yang proporsional masih harus didiskusikan sesuai dengan prinsip-prinsip keterwakilan dan jumlah penduduk.

provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 7.000.000 (tujuh juta) sampai dengan 9.000.000 (sembilan juta) jiwa memperoleh alokasi 75 kursi;

PDS Tetap Tetap PG f. provinsi dengan jumlah penduduk lebih

dari 9.000.000 (sembilan juta) sampai dengan 12.000.000 (dua belas juta) jiwa mendapat 85 (delapan puluh lima) kursi;

PDIP Anak kalimat “memperoleh alokasi 80 kursi” diganti menjadi “mendapat 85 (delapan puluh lima) kursi”

f. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 9.000.000 (sembilan juta) sampai dengan 12.000.000 (dua belas juta) jiwa mendapat 85 (delapan puluh lima) kursi;

197.

f. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 9.000.000 (sembilan juta) sampai dengan 11.000.000 (sebelas juta) jiwa memperoleh alokasi 80 kursi;

PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Perubahan : 80 kursi menjadi 85 kursi f. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 9.000.000 (sembilan juta) sampai dengan 11.000.000 (sebelas juta) jiwa memperoleh alokasi 85 kursi;

PAN Kembalikan kepada UU No. 12 tahun 2003 f. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 9.000.000 (sembilan juta) sampai dengan 12.000.000 (dua belas juta) jiwa mendapat 85 (delapan puluh lima) kursi;

KB Kata 80 kursi diubah menjadi 90 kursi. f. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 9.000.000 (sembilan juta) sampai dengan 11.000.000 (sebelas juta) jiwa memperoleh alokasi 90 kursi;

PKS Kembali ke UU No 12/2003 g. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 9.000.000 (sembilan juta) sampai dengan 12.000.000 (dua belas juta) jiwa mendapat 85 (delapan puluh lima) kursi;

BPD Diubah dengan rumusan menurut UU No.12 Th.2003 f. Provinsi dengan jumlah penduduk lebih

dari 9.000.000 (sembilan juta) sampai dengan 12.000.000 (dua belas juta) jiwa memperoleh alokasi 85 (delapan puluh lima) kursi;

PBR 80 kursi diganti 85 kursi Jumlah kursi yang proporsional masih harus didiskusikan sesuai dengan prinsip-prinsip keterwakilan dan jumlah penduduk.

Provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 9.000.000 (sembilan juta) sampai dengan 11.000.000 (sebelas juta) jiwa memperoleh alokasi 85 kursi;

PDS Tetap Tetap

198. g. provinsi dengan jumlah penduduk lebih

dari 11.000.000 (sebelas juta) jiwa PG

g. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 12.000.000 (dua belas juta) jiwa mendapat 100 (seratus) kursi.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Tambahan Ayat baru (3) Jumlah anggota DPRD setiap Provinsi sebagaimana dimaksudkan ayat (2) ditetapkan oleh KPU.

PDIP Anak kalimat “memperoleh alokasi 90 kursi” diganti menjadi “mendapat 100 (seratus) kursi”

g. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 12.000.000 (dua belas juta) jiwa mendapat 100 (seratus) kursi.

PPP 11.000.000 sampai dengan 13.000.0000 g. propinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 11.000.000 (sebelas juta) jiwa sampai dengan 13.000.000 (tiga belas juta) jiwa memperoleh alokasi 90 kursi.

Tambah poin: h. propinsi dengan jumlah penduduk lebih dari

13.000.000 (tiga belas juta) jiwa memperoleh 100 kursi.

h. propinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 13.000.000 (tiga belas juta) jiwa memperoleh 100 kursi.

PD Perubahan : 90 kursi menjadi 100 kursi g. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 11.000.000 (sebelas juta) jiwa memperoleh alokasi 100 kursi.

PAN Kembalikan kepada UU No. 12 tahun 2003 f. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 12.000.000 (dua belas juta) jiwa mendapat 100 (seratus) kursi.

KB Kata 90 kursi diubah menjadi 100kursi. g. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari

11.000.000 (sebelas juta) jiwa memperoleh alokasi 100 kursi.

memperoleh alokasi 90 kursi.

PKS Kembali ke UU No 12/2003 g. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 12.000.000 (dua belas juta) jiwa mendapat 100 (seratus) kursi.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Diubah dengan rumusan menurut UU No.12 Th.2003 g. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 12.000.000 (dua belas juta) jiwa memperoleh alokasi 100 (seratus) kursi.

PBR 90 kursi diganti 100 kursi Jumlah kursi yang proporsional masih harus didiskusikan sesuai dengan prinsip-prinsip keterwakilan dan jumlah penduduk.

provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 11.000.000 (sebelas juta) jiwa memperoleh alokasi 100 kursi.

PDS Tetap Tetap PG

Perubahan urutan Pasal Ket :

Pemerintah diminta untuk menjelaskan dalam sebuah simulasi tentang tahapan dalam menentukan alokasi kursi DPRD di setiap daerah pemilihan sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 29 ini. Sekaligus dengan DIM 229 s.d DIM 234.

Pasal 27

PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL: Pasal 29 menjadi Pasal 28 Pasal 28

PPP PD

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 32 Pasal 32

199.

Pasal 29

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Dihapus Dihapus PBR Dihilangkan Dihilangkan PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Dihapus Dihapus

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Dihapus Dihapus PBR Dihilangkan Dihilangkan

200.

Alokasi jumlah kursi anggota DPRD provinsi untuk setiap daerah pemilihan dilakukan dengan tahapan:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Dihapus Dihapus

PAN Ditambah

penetapan angka kesetaraan kursi dengan cara membagi jumlah penduduk yang WNI provinsi dengan jumlah kursi DPRD provinsi

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Dihapus Dihapus PBR Dihilangkan Dihilangkan

201.

a. penetapan angka kesetaraan kursi dengan cara membagi jumlah penduduk provinsi dengan jumlah kursi DPRD provinsi;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap 202. b. penetapan alokasi 1 (satu) kursi langsung

untuk setiap kabupaten/kota; PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Dihapus Dihapus PAN KB Catatan :

Diganti dengan rumusan batas minimal dan maksimal alokasi kursi per-dapil. Bandingkan dengan jumlah penduduk per-kabupaten, provinsi dan perolehan suara PKB luar Jawa.

b. Setiap daerah pemilihan anggota DPRD provinsi mendapatkan alokasi antara 3 (tiga) sampai dengan 10 (sepuluh) kursi.

PKS Kembali ke UU No 12/2003

b. setiap daerah pemilihan mendapat alokasi setiap daerah pemilihan antara 3 (tiga) sampai dengan 12 (dua belas) kursi.

BPD Dihapus Dihapus PBR Dihilangkan Dihilangkan PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Dihapus Dihapus

PAN Ditambah penetapan sisa jumlah penduduk yang WNI setiap kabupaten/kota dengan cara melakukan pengurangan jumlah penduduk yang WNI kabupaten/kota dengan angka kesetaraan provinsi sebagai nilai dari alokasi 1 (satu) kursi;

KB Tetap Tetap PKS Dihilangkan, ketentuannya sudah diatur dalam Pasal 29

butir b

Dihapus

BPD Dihapus Dihapus PBR Dihilangkan Dihilangkan

203.

c. penetapan sisa jumlah penduduk setiap kabupaten/kota dengan cara melakukan pengurangan jumlah penduduk kabupaten/kota dengan angka kesetaraan provinsi sebagai nilai dari alokasi 1 (satu) kursi;

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Dihapus Dihapus

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Dihilangkan, ketentuannya sudah diatur dalam Pasal 29 butir b

Dihapus

BPD Dihapus Dihapus PBR Dihilangkan Dihilangkan

204.

d. penetapan sisa jumlah penduduk provinsi dilakukan dengan cara menjumlahkan sisa penduduk setiap kabupaten/kota yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud pada huruf c;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Dihapus Dihapus

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Dihilangkan, ketentuannya sudah diatur dalam Pasal 29 butir b

Dihapus

BPD Dihapus Dihapus PBR Dihilangkan Dihilangkan

205.

e. penetapan sisa alokasi kursi untuk setiap daerah pemilihan anggota DPRD provinsi dilakukan dengan cara membagi sisa jumlah penduduk kabupaten/kota dengan sisa jumlah penduduk provinsi dikalikan dengan sisa jumlah kursi anggota DPRD provinsi.

PDS Tetap Tetap PG

Perubahan urutan Pasal Pasal 28 PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL

- Pasal 30 menjadi Pasal 29 Pasal 29 PPP PD Menjadi Pasal 29 Selanjutnya Pasal lain mengikuti

206. Pasal 30

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Diubah menjadi pasal 33 Pasal 33 PKS Tetap Tetap BPD Pasal 30 diubah menjadi Pasal 27 Pasal 27 PBR

Pasal 30 berubah menjadi Pasal 29 Pasal 29 PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP PERUBAHAN REDAKSI Pada akhir kalimat ditambah anak kalimat ”atau bagian-bagian Kabupaten/ kota, atau gabungan Kabupaten/Kota” Ket: Karena mungkin saja terjadi daerah pemilihan anggota DPRD provinsi hanya merupakan bagian-bagian Kabupaten/Kota namun bisa juga berupa gabungan Kabupaten/Kota.

(1) Daerah Pemilihan anggota DPRD provinsi adalah Kabupaten/Kota atau bagian-bagian Kabupaten/Kota, atau gabungan Kabupaten/Kota.

PPP Diakhir ayat ditambah: atau gabungan kabupaten/kota

(1) Daerah pemilihan anggota DPRD propinsi adalah kabupaten/kota atau gabungan kabupaten/kota.

PD Ditambah kata : atau gabungan kabupaten/kota (1) Daerah pemilihan anggota DPRD provinsi adalah kabupaten/kota atau gabungan kabupaten/kota

PAN Diubah; Atau gabungan Kabupaten/Kota

(1) Daerah pemilihan anggota DPRD provinsi adalah kabupaten/kota atau gabungan kabupaten/kota

207. (1) Daerah pemilihan anggota DPRD provinsi adalah kabupaten/kota.

KB Penambahan redaksi ”atau gabungan kabupaten/kota”. (1) Daerah pemilihan anggota DPRD provinsi adalah kabupaten/kota atau gabungan Kabupaten/Kota”.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Kembali ke UU No 12/2003 (1) Daerah Pemilihan anggota DPRD Provinsi adalah Kabupaten/Kota atau gabungan Kabupaten/Kota sebagai daerah Pemilihan;

BPD Sesudah frasa ”kota” ditambahkan frasa atau

gabungan Kabupaten/Kota sebagai daerah pemilihan. (lihat UU No.12 Th.2003)

Daerah pemilihan anggota DPRD provinsi adalah kabupaten/kota atau gabungan Kabupaten/Kota sebagai daerah pemilihan.

PBR Ditambahkan kalimatnya “atau gabungan kabupaten kota”

(1) Daerah pemilihan anggota DPRD provinsi adalah kabupaten/kota atau gabungan kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Dihapus Dihapus

PAN Diganti : (2) Setiap daerah pemilihan anggota DPRD provinsi mendapatkan alokasi antara 3 (tiga) sampai dengan 12 (dua belas) kursi.

(3) Dalam hal terjadi penyimpangan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) KPU meminta pesetujuan DPR RI

KB Dihapus sebagai konsekuensi dari perubahan ayat (1) Dihapus PKS Dihilangkan, ketentuannya sudah diatur dalam Pasal 29

butir b Dihapus

208. (2) Kabupaten/kota sebagai daerah pemilihan memperoleh alokasi paling sedikit 1 (satu) kursi.

BPD Dihapus Dihapus

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Setelah“kabupaten/kota ditambahakan kalimat “atau kabupaten/kota, dan kalimat “paling sedikit 1 (satu) kursi” dirubah menjadi “kursi antara 3 (tiga) sampai dengan 12 (dua belas) kursi.

(2) Kabupaten/kota atau gabungan kabupaten/ kota sebagai daerah pemilihan memperoleh alokasi kursi antara 3 (tiga) sampai dengan 12 (dua belas) kursi.

PDS Tetap Tetap PG

Perubahan urutan Pasal Pasal 29 PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL:

Pasal 31 menjadi pasal 30 Pasal 30

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 34 Pasal 34

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 31 diubah menjadi Pasal 28 Pasal 28 PBR

Pasal 31 berubah menjadi Pasal 30 Pasal 30

209.

Pasal 31

PDS Tetap Tetap PG Setelah kalimat terakhir ditambahkan kata “dengan

alokasi kursi 3 (tiga) sampai dengan 6 (enam) kursi” Alokasi kursi dan daerah pemilihan anggota DPRD provinsi ditetapkan oleh KPU dengan alokasi kursi 3 (tiga) sampai dengan 6 (enam) kursi.

PDIP Tetap Tetap PPP

210.

Alokasi kursi dan daerah pemilihan anggota DPRD provinsi ditetapkan oleh KPU.

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Diubah Jumlah daerah pemilihan di masing-masing provinsi untuk DPRD Provinsi ditetapkan di dalam lampiran Undang-Undang ini menjadi bagian yang tak terpisahkan

KB Tetap Tetap PKS Dihilangkan, ketentuannya sudah diatur dalam Pasal 29

butir b Alokasi kursi dan daerah pemilihan anggota DPRD provinsi ditetapkan oleh KPU.

BPD Diubah dengan rumusan baru Jumlah kursi angota DPRD setiap provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ditetapkan oleh KPU

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD tetap Bagian Ketiga

Jumlah Kursi dan Daerah Pemilihan Anggota DPRD Kabupaten/Kota

PBR Tetap Tetap

211.

Bagian Ketiga Jumlah Kursi dan Daerah Pemilihan Anggota DPRD

Kabupaten/Kota

PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Dihapus Dihapus PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

212. Pasal 32

KB Diubah menjadi pasal 35 Pasal 35

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 32 diubah menjadi Pasal 29 Pasal 29 PBR

Pasal 32 berubah menjadi Pasal 31 Pasal 31 PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Dihapus Ket: Penetapan jumlah kursi anggota DPRD propvinsi cukup seperti UU No. 12 Tahun 2003.

Dihapus

PPP PD Penggantian : perwakilan menjadi keterwakilan

Penghapusan kata : dan perwakilan kecamatan atau sebutan lain.

Jumlah kursi DPRD kabupaten/kota sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten/kota mencerminkan DPRD kabupaten/kota sebagai keterwakilan penduduk di kabupaten/kota.

PAN F-PAN mengusulkan penambahan frase dengan memperhatikan perimbangan yang wajar

Jumlah kursi DPRD kabupaten/kota sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten/kota mencerminkan DPRD kabupaten/kota sebagai perwakilan penduduk dan perwakilan kecamatan atau sebutan lain di kabupaten/kota dengan memperhatikan perimbangan yang wajar .

KB Tetap Tetap

213. Jumlah kursi DPRD kabupaten/kota sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten/kota mencerminkan DPRD kabupaten/kota sebagai perwakilan penduduk dan perwakilan kecamatan atau sebutan lain di kabupaten/kota.

PKS diubah Jumlah kursi DPRD kabupaten/kota sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten/kota mencerminkan DPRD kabupaten/kota sebagai perwakilan penduduk dan perwakilan daerah pemilihan.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Frasa “dan perwakilan kecamatan atau sebutan lain di kabupaten/kota” dihapus.

Jumlah kursi DPRD kabupaten/kota sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten/kota mencerminkan DPRD kabupaten/kota sebagai perwakilan penduduk.

PBR Kalimat “dan perwakilan kecamatan atau sebutan lain” dihilangkan

Jumlah kursi DPRD kabupaten/kota sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah kabupaten/kota mencerminkan DPRD kabupaten/kota sebagai perwakilan penduduk di kabupaten/kota

PDS Tetap Tetap PG

Perubahan urutan Pasal Ket : Menggunakan substansi dan redaksi UU No 12 tahun 2003 tentang pemilu Legislatif pasal 50

Pasal 30

PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL: Pasal 33 menjadi Pasal 31 Pasal 31

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 36 Pasal 36

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 33 diubah menjadi Pasal 30 Pasal 30 PBR

Pasal 33 berubah menjadi Pasal 32 Pasal 32

214.

Pasal 33

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG (1) Jumlah kursi anggota DPRD Kabupaten/Kota ditetapkan sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) kursi dan sebanyak-banyaknya 45 (empat puluh lima) kursi.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Sama dengan ketentuan mengenai jumlah kursi kabupaten kota dalam UU No. 12 Tahun 2003,

Jumlah kursi DPRD kabupaten/kota ditetapkan paling sedikit 20 (dua puluh) dan paling banyak 45 (empat puluh lima).

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap (1) ...rumusan tetap... PBR Tetap Tetap

215.

(1) Jumlah kursi DPRD kabupaten/kota ditetapkan paling sedikit 20 (dua puluh) dan paling banyak 45 (empat puluh lima).

PDS RUU sesuai dengan UU No.12/2003 PG (2) Jumlah kursi anggota DPRD

Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada jumlah penduduk di kabupaten/kota dengan ketentuan:

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap (2) ...rumusan tetap... PBR Tetap Tetap

216.

(2) Jumlah kursi DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada jumlah penduduk kabupaten/kota yang bersangkutan dengan ketentuan:

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG a. kabupaten/kota dengan jumlah penduduk sampai dengan 100.000 (seratus ribu) jiwa mendapat 20 (dua puluh) kursi;

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap a. ...rumusan tetap... PBR Tetap Tetap

217.

a. kabupaten/kota dengan jumlah penduduk sampai dengan 100.000 (seratus ribu) jiwa memperoleh alokasi 20 kursi;

PDS Tetap Tetap PG b. kabupaten/kota dengan jumlah

penduduk lebih dari 100.000 (seratus ribu) sampai dengan 200.000 (dua ratus ribu) jiwa mendapat 25 (dua puluh lima) kursi;

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap b. ...rumusan tetap... PBR Tetap Tetap

218.

b. kabupaten/kota dengan jumlah penduduk lebih dari 100.000 (seratus ribu) sampai dengan 200.000 (dua ratus ribu) jiwa memperoleh alokasi 25 kursi;

PDS Tetap Tetap

219.

c. kabupaten/kota dengan jumlah penduduk lebih dari 200.000 (dua ratus ribu) sampai dengan 300.000 (tiga ratus ribu) jiwa memperoleh alokasi 30 kursi;

PG c. kabupaten/kota dengan jumlah penduduk lebih dari 200.000 (dua ratus ribu) sampai dengan 300.000 (tiga ratus ribu) jiwa mendapat 30 (tiga puluh) kursi;

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap c. ...rumusan tetap... PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG d. kabupaten/kota dengan jumlah

penduduk lebih dari 300.000 (tiga ratus ribu) sampai dengan 400.000 (empat ratus ribu) jiwa mendapat 35 (tiga puluh lima) kursi;

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap d. ...rumusan tetap... PBR Tetap Tetap

220.

d. kabupaten/kota dengan jumlah penduduk lebih dari 300.000 (tiga ratus ribu) sampai dengan 400.000 (empat ratus ribu) jiwa memperoleh alokasi 35 kursi;

PDS Tetap Tetap PG e. kabupaten/kota dengan jumlah

penduduk lebih dari 400.000 (empat ratus ribu) sampai dengan 500.000 (lima ratus ribu) jiwa mendapat 40 (empat puluh) kursi;

PDIP Tetap Tetap

221.

e. kabupaten/kota dengan jumlah penduduk lebih dari 400.000 (empat ratus ribu) sampai dengan 500.000 (lima ratus ribu) jiwa memperoleh alokasi 40 kursi;

PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap e. ...rumusan tetap... PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap

f. kabupaten/kota dengan jumlah penduduk 500.000 (lima ratus ribu) sampai dengan 1.000.000 (satu juta) jiwa mendapat 45 (empat puluh lima) kursi.

PG

Ket : Penambahan jumlah maksimal anggota DPRD Kab/Kota dengan mempertimbangkan penambahan jumlah penduduk.

g. Kabupaten/kota dengan penduduk lebih dari 1.000.000 (satu juta) jiwa mendapat 50 (lima puluh) kursi.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap f. ...rumusan tetap... PBR Tetap Tetap

222.

f. kabupaten/kota dengan jumlah penduduk lebih dari 500.000 (lima ratus ribu) jiwa memperoleh alokasi 45 kursi

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Perubahan urutan Pasal Ket: Pemerintah diminta untuk menjelaskan dalam sebuah simulasi tentang tahapan dalam menentukan alokasi kursi DPRD di setiap daerah pemilihan sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 34 ini.

Pasal 31

PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL: Pasal 34 menjadi Pasal 32 Pasal 32

PPP PD Dihapus Dihapus

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 37 Pasal 37

PKS Tetap Tetap BPD Dihapus Dihapus PBR Dihilangkan Dihilangkan

223.

Pasal 34

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Dihapus Dihapus

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Dihapus Dihapus

224. Alokasi kursi DPRD kabupaten/kota untuk setiap daerah pemilihan dilakukan dengan tahapan:

PBR Dihilangkan Dihilangkan

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Dihapus Dihapus

PAN Tetap Tetap Ada tambahan (b). Daerah pemilihan anggota DPRD

kabupaten/kota adalah kecamatan atau gabungan kecamatan

(c). Setiap daerah pemilihan anggota DPRD kabupaten/kota mendapatkan alokasi antara 3 (tiga) sampai dengan 12 (dua belas) kursi.

KB Tetap Tetap PKS Kata propinsi diganti dengan kabupaten/kota a. penetapan angka kesetaraan kursi dengan

cara membagi jumlah penduduk kabupaten/kota dengan jumlah kursi DPRD kabupaten/kota;

BPD Dihapus Dihapus PBR Dihilangkan Dihilangkan

225.

a. penetapan angka kesetaraan kursi dengan cara membagi jumlah penduduk provinsi dengan jumlah kursi DPRD kabupaten/kota;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Dihapus Dihapus

226. b. penetapan alokasi 1 (satu) kursi langsung untuk setiap kecamatan atau sebutan lain;

PAN (Dihapus, dan point-point selanjutnya mengacu kepada UU No. 12 tahun 2003 Pasal 46 (1 [a, b, c])

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Catatan : Diganti dengan rumusan batas minimal dan maksimal alokasi kursi per-dapil.

b. Setiap daerah pemilihan anggota DPRD kabupaten mendapatkan alokasi antara 3 (tiga) sampai dengan 10 (sepuluh) kursi.

PKS berubah b. setiap daerah pemilihan mendapatkan alokasi kursi antara 3 (tiga) sampai dengan 12 (dua belas) kursi.

BPD Dihapus Dihapus PBR Dihilangkan Dihilangkan PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Dihapus Dihapus

PAN KB Tetap Tetap

PKS Dihilangkan, ketentuannya sudah diatur dalam Pasal 34 butir b

Dihapus

BPD Dihapus Dihapus PBR Dihilangkan Dihilangkan

227.

c. penetapan sisa jumlah penduduk setiap kecamatan atau sebutan lain dengan cara melakukan pengurangan jumlah penduduk kecamatan atau sebutan lain dengan angka kesetaraan kabupaten/kota sebagai nilai dari alokasi 1 (satu) kursi;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Dihapus Dihapus

PAN KB Tetap Tetap

PKS Dihilangkan, ketentuannya sudah diatur dalam Pasal 34 butir b

Dihapus

228. d. penetapan sisa jumlah penduduk provinsi dilakukan dengan cara menjumlahkan sisa penduduk setiap kecamatan atau sebutan lain yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud pada huruf c;

BPD Dihapus Dihapus

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Dihilangkan Dihilangkan PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Dihapus Dihapus

PAN KB Tetap Tetap

PKS Dihilangkan, ketentuannya sudah diatur dalam Pasal 34 butir b

Dihapus

BPD Dihapus Dihapus PBR Dihilangkan Dihilangkan

229.

e. penetapan sisa alokasi kursi untuk setiap daerah pemilihan anggota DPRD kabupaten/kota dilakukan dengan cara membagi sisa jumlah penduduk kecamatan atau sebutan lain dengan sisa jumlah penduduk kabupaten/kota dikalikan dengan sisa jumlah kursi anggota DPRD kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Dihapus lihat pasal di atas Dihapus

PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL - Pasal 35 menjadi Pasal 33

Pasal 33

PPP PD Menjadi Pasal 33 Selanjutnya Pasal lain mengikuti

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 38 Pasal 38

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 35 diubah jadi Pasal 31 Pasal 31 PBR

Pasal 35 berubah menjadi pasal 33 Pasal 33

230.

Pasal 35

PDS Tetap Tetap 231. (1) Daerah pemilihan anggota DPRD PG Dihapus Dihapus

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP PERUBAHAN REDAKSI: - Pada akhir kalimat ditambah anak kalimat ”atau

bagian-bagian kecamatan, atau gabungan Kecamatan atau sebutan lain”

Ket: Karena mungkin saja terjadi daerah pemilihan anggota DPRD kabupaten/kota hanya merupakan bagian-bagian kecamatan, namun bias juga berupa gabungan kecamatan atau sebutan lain.

(1) Daerah Pemilihan anggota DPRD Kabupaten/Kota adalah Kecamatan atau bagian-bagian kecamatan, atau gabungan Kecamatan atau sebutan lain.

PPP Diakhir ayat ditambah: dan/atau gabungan kecamatan (1) Daerah pemilihan anggota DPRD kabupaten/kota adalah kecamatan atau sebutan lain dan/atau gabungan kecamatan.

PD Penghilangan kata : sebutan lain dan Penambahan kata : gabungan Kecamatan sebagai Daerah Pemilihan

(1) Daerah pemilihan anggota DPRD kabupaten/kota adalah kecamatan atau gabungan Kecamatan sebagai Daerah Pemilihan

PAN Diubah; gabungan kecamatan.

(1) Daerah pemilihan anggota DPRD kabupaten/kota adalah kecamatan atau sebutan lain atau gabungan kecamatan.

KB Penambahan redaksi “atau gabungan kecamatan” (1) Daerah pemilihan anggota DPRD kabupaten/kota adalah kecamatan atau sebutan lain.

kabupaten/kota adalah kecamatan atau sebutan lain.

PKS Kembali ke UU 12/2003 Daerah Pemilihan anggota DPRD kabupaten/ Kota adalah Kecamatan (atau sebutan lain) atau gabungan Kecamatan (atau sebutan lain) sebagai daerah Pemilihan.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Diubah dengan rumusan sesuai UU No.12 Th.2003 Daerah pemilihan anggota DPRD kabupaten/kota adalah Kecamatan atau gabungan Kecamatan sebagai daerah pemilihan.

PBR Kalimat “sebutan lain” diganti dengan kalimat “gabungan kecamatan”.

(1) Daerah pemilihan anggota DPRD kabupaten/kota adalah kecamatan atau gabungan kecamatan

PDS TETAP Kembali Ke UU No 12/2003

PG Dihapus Dihapus PDIP Tetap Tetap PPP PD Dihapus Dihapus

PAN (2) Kecamatan atau sebutan lain atau gabungan kecamatan sebagai daerah pemilihan anggota DPRD kabupaten/kota memperoleh alokasi kursi paling sedikit 2 (dua).

KB Dihapus sebagai konsekwensi dari perubahan ayat (1) Dihapus PKS Dihilangkan, ketentuannya sudah diatur dalam Pasal 34

butir b Dihapus

BPD Dihapus Dihapus PBR Kalimat “sebutan lain” di ganti “gabungan

kecamatan” dan kalimat paling sedikit 1 (satu) diganti “antara 3 (tiga) sampai dengan 12 (dua belas)

(2) Kecamatan atau gabungan kecamatan sebagai daerah pemilihan anggota DPRD kabupaten/kota memperoleh alokasi krsi antara 3 (tiga) sampai dengan 12 (dua belas).

232.

(2) Kecamatan atau sebutan lain sebagai daerah pemilihan anggota DPRD kabupaten/kota memperoleh alokasi kursi paling sedikit 1 (satu).

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Perubahan urutan Pasal Minta Pemerintah untuk memberi penjelasan lebih lanjut tentang kondisi yang menyebabkan hilangnya daerah pemilihan dan kaitannya dengan wilayah administratif pemerintahan.

Pasal 32

PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL: Pasal 36 menjadi Pasal 34 Pasal 34

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 39 Pasal 39

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 36 diubah jadi Pasal 32 Pasal 32 PBR

Pasal 36 berubah menjadi pasal 34 Pasal 34

233.

Pasal 36

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD tetap tetap PBR Tetap Tetap

234.

(1) Dalam hal terjadi bencana yang mengakibatkan hilangnya daerah pemilihan, daerah pemilihan tersebut dihapuskan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 235. (2) Alokasi kursi akibat hilangnya daerah pemilihan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD tetap tetap PBR Tetap Tetap

diperhitungkan kembali sesuai dengan jumlah penduduk.

PDS Tetap Tetap PG

Dihapus karena sudah ada di atas Pasal 33 PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL:

Pasal 37 menjadi Pasal 35 Pasal 35

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 40 Pasal 40

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 37 diubah jadi Pasal 33 Pasal 33 PBR

Pasal 37 berubah menjadi pasal 35 Pasal 35

236.

Pasal 37

PDS Tetap Tetap PG Setelah kalimat terakhir ditambahkan kata “ dengan

alokasi kursi 3 (tiga) sampai dengan 6 (enam) kursi” Alokasi kursi dan daerah pemilihan anggota DPR kabupaten/kota ditetapkan oleh KPU dengan alokasi kursi 3 (tiga) sampai dengan 6 (enam) kursi .

PDIP Tetap Tetap PPP

237.

Alokasi kursi dan daerah pemilihan anggota DPR kabupaten/kota ditetapkan oleh KPU.

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Diubah Jumlah daerah pemilihan di masing-masing provinsi untuk DPRD Kabupaten/Kota ditetapkan di dalam lampiran Undang-Undang ini menjadi bagian yang tak terpisahkan

KB Tetap Tetap PKS berubah Alokasi kursi dan daerah pemilihan anggota DPR

kabupaten/kota ditetapkan oleh KPU. BPD Diubah rumusan Jumlah kursi angota DPRD setiap provinsi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ditetapkan oleh KPU

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Penempatan Pasal 38 dan Pasal 39 digabung

dengan Pasal 79.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

238.

Bagian Keempat Daerah Pemilihan dan Jumlah Kursi Anggota DPD

PDS Tetap Tetap PG Penempatan Pasal 38 dan Pasal 39 digabung

dengan Pasal 79.

PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL: Pasal 38 menjadi Pasal 36 Pasal 36

PPP

239. Pasal 38

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 41 Pasal 41

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 38 diubah jadi Pasal 34 Pasal 34 PBR

Pasal 38 berubah menjadi pasal 36 Pasal 36 PDS Tetap Tetap PG Penempatan Pasal 38 dan Pasal 39 digabung

dengan Pasal 79.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ....rumusan tetap.... PBR Tetap Tetap

240.

Daerah pemilihan untuk anggota DPD adalah provinsi.

PDS Tetap Tetap PG Penempatan Pasal 38 dan Pasal 39 digabung

dengan Pasal 79.

PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL: Pasal 39 menjadi Pasal 37 Pasal 37

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 42 Pasal 42

PKS Tetap Tetap

241. Pasal 39

BPD Pasal 39 diubah jadi Pasal 35 Pasal 35

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Pasal 39 berubah menjadi pasal 37 Pasal 37

PDS Tetap Tetap PG Penempatan Pasal 38 dan Pasal 39 digabung

dengan Pasal 79.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap ....rumusan tetap.... PBR Tetap Tetap

242.

Jumlah anggota DPD untuk setiap provinsi ditetapkan 4 (empat) orang.

PDS Tetap Tetap PG Tetap

Catatan : Perlu ada masa konfirmasi kepada masyarakat

Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD tetap BAB VI

PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH PBR Tetap Tetap

243.

BAB VI PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 244. Bagian Pertama

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Bagian Pertama

Data Kependudukan PBR Tetap Tetap

Data Kependudukan

PDS Tetap Tetap PG

Perubahan urutan Pasal Pasal 34 PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL:

Pasal 40 menjadi Pasal 38 Pasal 38

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 43 Pasal 43

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 40 diubah jadi Pasal 36 Pasal 36 PBR

Pasal 40 berubah menjadi pasal 38 Pasal 38

245.

Pasal 40

PDS Tetap Tetap PG Tetap

Ket : Apakah data penduduk ini adalah hasil dari penataan administrasi kependudukan yang sudah menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK)?

Tetap

246.

(1) Pemerintah dan pemerintah daerah menyediakan data penduduk dan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu.

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus; Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu, dihapus.

(1)Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan data penduduk.

KB Tetap Tetap Tetap Tetap PKS

Usul ditambah 1 ayat Ayat (2) Penyerahan data penduduk dan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu disertai dengan berita acara serah terima.

Ayat (2) Penyerahan data penduduk dan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu disertai dengan berita acara serah terima dari pemerintah daerah kepada KPU.

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus; dan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu

(2)Pemerintah wajib menyerahkan data penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada KPU paling lambat 12 (dua belas) bulan sebelum hari dan tanggal pemungutan suara.

247. (2) Data penduduk dan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sudah tersedia paling lambat 12 (dua belas) bulan sebelum hari dan tanggal pemungutan suara.

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Menjadi Ayat (3) (3) Data penduduk dan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sudah tersedia dan diserahkan paling lambat 12 (dua belas) bulan sebelum hari dan tanggal pemungutan suara.

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Ditambah; kata wajib

(3) KPU kabupaten/kota wajib menyiapkan data pemilih dan menyusun daftar pemilih berdasarkan data penduduk sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) .

KB Tetap Tetap Menjadi Ayat (4)

(4). KPU kabupaten/kota menggunakan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu sebagai bahan dalam penyusunan daftar pemilih.

PKS

Tambahan pasal (5) Dalam keadaan banyaknya pemilih potensial yang tidak terdaftar, KPU dapat menerima dan mengadakan pendaftaran susulan.

248. (3) KPU kabupaten/kota menggunakan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu sebagai bahan dalam penyusunan daftar pemilih.

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG

Perubahan urutan Pasal Pasal 35 PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL:

- Pasal 41 menjadi Pasal 39 Pasal 39

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 44 Pasal 44

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 41 diubah jadi Pasal 37 Pasal 37 PBR

Pasal 41 berubah menjadi pasal 39 Pasal 39

249.

Pasal 41

PDS Tetap Tetap PG Kata Pasal 40 ayat (3) diganti menjadi Pasal 36 ayat

(3) Dalam penyusunan daftar pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (3) KPU kabupaten/kota dibantu PPS.

PDIP PERUBAHAN SUBSTANSI: - Menambah substansi PPK

Dalam penyusunan daftar pemilih sebagai-mana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (3) KPU kabupaten/kota dibantu PPS dan PPK.

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 40 diubah menjadi pasal 43 Dalam penyusunan daftar pemilih sebagimana

dimaksud dalam Pasal 43 ayat (3) KPU kabupaten/kota dibantu PPS.

250. Dalam penyusunan daftar pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (3) KPU kabupaten/kota dibantu PPS.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Frasa “Pasal 40” diubah jadi “Pasal 36”

Dalam penyusunan daftar pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (3) KPU kabupaten/kota dibantu PPS.

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

251.

Bagian Kedua Pemutakhiran Data Pemilih

PDS Tetap Tetap PG

Perubahan urutan Pasal Pasal 36 PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL:

- Pasal 42 menjadi Pasal 40 Pasal 40

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 45 Pasal 45

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 42 diubah jadi Pasal 38 Pasal 38 PBR

Pasal 42 berubah menjadi pasal 40 Pasal 40

252.

Pasal 42

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Ditambah; kata “wajib”

(1)KPU kabupaten/kota wajib melakukan pemutakhiran data pemilih berdasarkan data kependudukan dari pemerintah dan pemerintah daerah

KB Tetap Tetap PKS Ditambah kata wajib

KPU kabupaten/kota wajib melakukan pemutakhiran data pemilih berdasarkan data kependudukan dari pemerintah dan pemerintah daerah.

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

253.

(1) KPU kabupaten/kota melakukan pemutakhiran data pemilih berdasarkan data kependudukan dari pemerintah dan pemerintah daerah.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap Ada tambahan (3) Pemutakhiran data pemilih berdasarkan

masukan dari masyarakat setempat. KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

254.

(2) Dalam pemutakhiran data pemilih KPU kabupaten/kota dibantu oleh PPS dan PPK.

PDS Tetap Tetap 255. (3) Hasil pemutakhiran data pemilih digunakan PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Ada perubahan (4) Hasil pemutakhiran data pemilih digunakan sebagai bahan penyusunan Daftar Pemilih Sementara

KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

sebagai bahan penyusunan Daftar Pemilih Sementara.

PDS Tetap

Tetap

PG Perubahan urutan Pasal Pasal 37

PDIP Perubahan Nomor Pasal: Pasal 43 menjadi Pasal 41 Pasal 41

PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus

KB Diubah menjadi pasal 46 Pasal 46 PKS Tetap Tetap BPD Pasal 43 diubah jadi Pasal 39 Pasal 39 PBR

Pasal 43 berubah menjadi pasal 41 Pasal 41

256.

Pasal 43

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Kata Pasal 42 menjadi Pasal 36 (1) Dalam pemutakhiran data pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (2) PPS dibantu petugas pemutakhiran data pemilih yang terdiri dari perangkat desa, rukun warga, rukun tetangga atau nama lain dan warga masyarakat.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dihapus

KB Kata pasal 42 diubah menjadi pasal 45 (1) Dalam pemutakhiran data pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (2) PPS dibantu petugas pemutakhiran data pemilih yang terdiri dari perangkat desa, rukun warga, rukun tetangga atau nama lain dan warga masyarakat.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

257.

(1) Dalam pemutakhiran data pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (2) PPS dibantu petugas pemutakhiran data pemilih yang terdiri dari perangkat desa, rukun warga, rukun tetangga atau nama lain dan warga masyarakat.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

258. (2) Petugas pemutakhiran data pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat dan diberhentikan oleh PPS.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dihapus

KB Tetap Tetap PKS Ditambah kalimat “setelah diterimanya Data

Penduduk dan Data Potensial Pemilih Pemilu dari pemerintah dan pemerintah daerah.”

Pelaksanaan pemutakhiran data pemilih dilaksanakan paling lama 3 (tiga) bulan setelah diterimanya Data Penduduk dan Data Potensial Pemilih Pemilu dari pemerintah dan pemerintah daerah

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

259.

(3) Pelaksanaan pemutakhiran data pemilih dilaksanakan paling lama 3 (tiga) bulan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

260.

Bagian Ketiga Penyusunan Daftar Pemilih Sementara

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Perubahan urutan Pasal Ket: Untuk mengurangi kelemahan dalam stelsel aktif pendaftaran pemilih, FPG mengusulkan dalam masa peralihan ini untuk melibatkan pengurus RT/RW yang berfungsi sebagai Pantarlih yang membantu PPS.

Pasal 38

PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL: Pasal 44 menjadi Pasal 42 Pasal 42

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 47 Pasal 47

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 44 diubah jadi Pasal 40 Pasal 40 PBR

Pasal 44 berubah menjadi pasal 42 Pasal 42

261.

Pasal 44

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

262. (1) Daftar Pemilih Sementara disusun oleh PPS berbasis TPS.

Ada tambahan: (2) TPS harus sudah ditentukan jumlah, lokasi dan nomornya sebelum penyusunan daftar pemilih sementara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Diubah (3) Daftar Pemilih Sementara disusun paling lambat …. hari dan tanggal sebelum hari pemungutan suara. (5/9/07)

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

263.

(2) Daftar Pemilih Sementara disusun paling lambat 1 (satu) bulan sejak berakhirnya pemutakhiran data pemilih.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Ket: Masukan dari masyarakat harus disertai dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.

Tetap

PPP (3) Daftar Pemilih Sementara diumumkan selama 7 (tujuh) hari kerja oleh PPS untuk mendapat masukan dan tanggapan dari masyarakat.

264. (3) Daftar Pemilih Sementara diumumkan selama 4 (empat) hari kerja oleh PPS untuk mendapat masukan dan tanggapan dari masyarakat.

PD Pergantian : 4 (empat) menjadi 10 (sepuluh) (3) Daftar Pemilih Sementara diumumkan selama 10 (sepuluh) hari kerja oleh PPS untuk mendapat masukan dan tanggapan dari masyarakat.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Diubah (4) Daftar Pemilih Sementara diumumkan selama 14 (empat belas) hari kalender oleh PPS dengan cara ditempelkan di setiap rumah tangga untuk mendapat masukan dan tanggapan dari masyarakat.

KB Penumuman DPS dilakukan di setiap RT/RW . (3) Daftar pemilih sementara diumumkan selama 4 (empat) hari kerja oleh PPs di setiap RT untuk mendapat masukan dan tanggapan dari masyarakat.

PKS Ditambah kalimat ”di kantor kelurahan atau sebutan lainnya”

Daftar Pemilih Sementara diumumkan selama 4 (empat) hari kerja oleh PPS di kantor kelurahan atau sebutan lainnya untuk mendapat masukan dan tanggapan dari masyarakat.

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP (4) Masukan dari masyarakat sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) diterima PPS paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak diumumkan.

PD Tetap Tetap PAN KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

265.

(4) Masukan dari masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diterima PPS paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak diumumkan.

PDS Tetap Tetap 266. (5) PPS wajib memperbaiki Daftar Pemilih PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

Penambahan ayat (6) (6) Bagi pemilih yang tidak tercantum pada daftar pemilih sementara dapat mengajukan keberatan pada PPK

PAN Diubah Ada tambahan ayat:. (6) Tidak diperbaikinya Daftar Pemilih

Sementara berdasarkan masukan dari masyarakat, merupakan tindak pidana pemilu

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

Sementara berdasarkan masukan dari masyarakat.

PDS Tetap Tetap PG

Perubahan urutan Pasal Pasal 39 PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL:

Pasal 45 menjadi Pasal 43 Pasal 43

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 48 Pasal 48

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 45 diubah jadi Pasal 41 Pasal 41

267. Pasal 45

PBR Pasal 45 berubah menjadi pasal 43 Pasal 43

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Kata Pasal 44 diganti Pasal 38

(1) Daftar Pemilih Sementara sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 38 setelah diperbaiki, diumumkan kembali oleh PPS untuk mendapatkan masukan dari masyarakat.

PDIP Tetap Ket: Masukan dari masyarakat harus disertai dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.

Tetap

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 44 diubah menjadi pasal 47 (1) Daftar Pemilih Sementara sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 47 setelah diperbaiki, diumumkan kembali oleh PPS untuk mendapatkan masukan dari masyarakat.

PKS Ditambah kalimat ”di kantor kelurahan atau sebutan lainnya”

Daftar Pemilih Sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 setelah diperbaiki, diumumkan kembali oleh PPS di kantor kelurahan atau sebutan lainnya untuk mendapatkan masukan dari masyarakat.

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

268.

(1) Daftar Pemilih Sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 setelah diperbaiki, diumumkan kembali oleh PPS untuk mendapatkan masukan dari masyarakat.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap 269. (2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dilaksanakan dalam waktu 3 (tiga) hari kerja. PPP (2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilaksanakan dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Pergantian : 3 (tiga) menjadi 5 (lima) (2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam waktu 5 (lima) hari kerja.

PAN Diubah Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

270.

(3) PPS melakukan perbaikan terhadap Daftar Pemilih Sementara berdasarkan masukan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP Tetap Tetap PD Tetap Tetap

PAN KB Tetap Tetap

271. (4) Daftar Pemilih Sementara hasil perbaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dikirim oleh PPS kepada KPU kabupaten/kota melalui PPK untuk bahan penyusunan Daftar Pemilih Tetap.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

272.

Bagian Keempat Penyusunan Daftar Pemilih Tetap

PDS Tetap Tetap PG

Perubahan urutan Pasal Pasal 40 PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL:

Pasal 46 menjadi Pasal 44 Pasal 44

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 49 Pasal 49

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 46 diubah jadi Pasal 42 Pasal 42 PBR

Pasal 46 berubah menjadi pasal 44 Pasal 44

273.

Pasal 46

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 274. (1) KPU kabupaten/kota menyusun dan

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

menetapkan Daftar Pemilih Tetap berdasarkan Daftar Pemilih Sementara hasil perbaikan dengan basis TPS.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Diubah Penetapan Daftar Pemilih Tetap selambat-lambatnya ditetapkan 60 (enam puluh) hari sebelum tanggal dan hari pemungutan suara.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

275.

(2) Penetapan Daftar Pemilih Tetap dilakukan paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak diterimanya Daftar Pemilih Sementara hasil perbaikan dari PPS.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP Diakhir ayat ditambah: paling lambat 1 (satu) bulan

sebelum hari pemungutan suara (3) Daftar Pemilih Tetap sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada KPU, KPU propinsi, PPK dan PPS paling lambat 1 (satu) bulan sebelum hari pemungutan suara.

PD Tetap Tetap

276. (3) Daftar Pemilih Tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada KPU, KPU provinsi, PPK dan PPS.

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG

Perubahan urutan Pasal Pasal 41 PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL:

Pasal 47 menjadi Pasal 45 Pasal 45

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 50 Pasal 50

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 47 diubah jadi Pasal 43 Pasal 43 PBR

Pasal 47 berubah menjadi pasal 45 Pasal 45

277.

Pasal 47

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

278. (1) PPS mengumumkan Daftar Pemilih Tetap sejak diterima dari KPU kabupaten/kota sampai hari pemungutan suara.

PAN Diubah PPS mengumumkan Daftar Pemilih Tetap paling lambat 30 (tiga puluh) hari dan tanggal sebelum hari pemungutan suara dan atau paling lama 7 (tujuh) hari sejak diterimanya daftar pemilih tetap dari KPU Kabupaten/Kota

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

279.

(2) Daftar Pemilih Tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan KPPS dalam melaksanakan pemungutan suara.

PDS Tetap Tetap PG

Perubahan urutan Pasal Pasal 42 PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL:

Pasal 48 menjadi Pasal 46 Pasal 46

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 51 Pasal 51

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 48 diubah jadi Pasal 44 Pasal 44 PBR

Pasal 48 berubah menjadi pasal 46 Pasal 46

280.

Pasal 48

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Kata Pasal 46 diganti Pasal 40

(1) Daftar Pemilih Tetap dengan basis TPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (1) dapat dilengkapi dengan Daftar Pemilih Perubahan sampai hari pemungutan suara.

PDIP Tetap Tetap PPP Pertanyaan:

Siapa yang memiliki kewenangan untuk melakukan validasi dan menetapkan daftar pemilih perubahan? Referensi no Pasal disesuaikan

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 46 diubah menjadi pasal 49 (1) Daftar Pemilih Tetap dengan basis TPS

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (1) dapat dilengkapi dengan Daftar Pemilih Perubahan sampai hari pemungutan suara.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

281.

(1) Daftar Pemilih Tetap dengan basis TPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1) dapat dilengkapi dengan Daftar Pemilih Perubahan sampai hari pemungutan suara.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

Ditambah ayat (3) (3) Bagi pemilih yang tidak tercantum pada daftar pemilih tetap dapat mengajukan kleberatan pada PPK.

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

282. (2) Daftar Pemilih Perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari data pemilih yang telah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap tetapi pindah tempat tinggal, meninggal dunia, atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai pemilih.

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

283.

Bagian Kelima Penyusunan Daftar Pemilih Bagi Pemilih di Luar

Negeri

PDS Tetap Tetap PG

Perubahan urutan Pasal Pasal 43 PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL:

Pasal 49 menjadi Pasal 47 Pasal 47

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 52 Pasal 52

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 49 diubah jadi Pasal 45 Pasal 45 PBR

Pasal 49 berubah menjadi pasal 47 Pasal 47

284.

Pasal 49

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

285. (1) Kepala Perwakilan Republik Indonesia menyediakan data penduduk dan Data Potensial Penduduk Pemilih Pemilu.

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Kepala perwakilan Indonesia melaporkan data warga negara Indoensia yang tempat tinggal di wilayahnya kepada PPLN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Diubah PPLN menggunakan Data sebagaimana dimasksud ayat (1) untuk menyusun daftar luar negeri.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

286.

(2) PPLN menggunakan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu untuk menyusun daftar pemilih di luar negeri.

PDS Tetap Tetap PG

Perubahan urutan Pasal Pasal 44 PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL:

Pasal 50 menjadi Pasal 48 Pasal 48

PPP

287. Pasal 50

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 53 Pasal 53

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 50 diubah jadi Pasal 46 Pasal 46 PBR

Pasal 50 berubah menjadi pasal 48 Pasal 48 PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Diubah PPLN melakukan pemutakhiran Data Pemilih Pemilu.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

288.

(1) PPLN melakukan pemutakhiran Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

289.

(2) Pemutakhiran data pemilih oleh PPLN dibantu petugas pemutakhiran data pemilih.

PDS Tetap Tetap 290. (3) Petugas pemutakhiran data pemilih PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari pegawai Perwakilan Republik Indonesia dan warga masyarakat Indonesia di negara yang bersangkutan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

291.

(4) Petugas pemutakhiran data pemilih diangkat dan diberhentikan oleh PPLN.

PDS Tetap Tetap PG

Perubahan urutan Pasal Pasal 45 PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL:

Pasal 51 menjadi Pasal 49 Pasal 49

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 54 Pasal 54

PKS Tetap Tetap

292. Pasal 51

BPD Pasal 51 diubah jadi Pasal 47 Pasal 47

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Pasal 51 berubah menjadi pasal 49 Pasal 49

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

293.

(1) PPLN menyusun Daftar Pemilih Sementara.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Diubah: Menjadi Paling lambat

Penyusunan Daftar Pemilih Sementara dilaksanakan paling lambat 1 (satu) bulan sejak berakhirnya pemutakhiran data pemilih

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

294.

(2) Penyusunan Daftar Pemilih Sementara dilaksanakan paling lama 1 (satu) bulan sejak berakhirnya pemutakhiran data pemilih.

PDS Tetap Tetap 295. (3) Daftar Pemilih Sementara diumumkan PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Ket: Masukan dari masyarakat harus disertai dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.

Tetap

PPP 4 menjadi 7 (3) Daftar Pemilih Sementara diumumkan selama 7 (tujuh) hari kerja oleh PPLN untuk mendapat masukan dan tanggapan dari masyarakat.

PD Pergantian : 4 (empat) menjadi 10 (sepuluh) (3) Daftar Pemilih Sementara diumumkan selama 10 (sepuluh) hari kerja oleh PPLN untuk mendapat masukan dan tanggapan dari masyarakat.

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

selama 4 (empat) hari kerja oleh PPLN untuk mendapat masukan dan tanggapan dari masyarakat.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP 7 menjadi 14 (4) Masukan dari masyarakat sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) diterima PPLN paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak diumumkan.

PD Tetap Tetap PAN Diubah:

Menjadi Paling lambat Masukan dari masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diterima PPLN paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak diumumkan.

296. (4) Masukan dari masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diterima PPLN paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak diumumkan.

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

297.

(5) PPLN wajib memperbaiki Daftar Pemilih Sementara berdasarkan masukan dari masyarakat.

PDS Tetap Tetap PG

Perubahan urutan Pasal Pasal 46 PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL:

Pasal 52 menjadi Pasal 50 Pasal 50

PPP PD Tetap Tetap

PAN KB Diubah menjadi pasal 55 (1) Daftar Pemilih Sementara sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 54 setelah diperbaiki, diumumkan kembali oleh PPLN untuk mendapatkan masukan dari masyarakat.

PKS Tetap Tetap BPD PBR Pasal 52 diubah jadi Pasal 48 Pasal 48

298.

Pasal 52

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Kata Pasal 51 diganti dengan Pasal 45 (1) Daftar Pemilih Sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 setelah diperbaiki, diumumkan kembali oleh PPLN untuk mendapatkan masukan dari masyarakat.

PDIP Tetap Ket: Masukan dari masyarakat harus disertai dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.

Tetap

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 51 diubah menjadi pasal 54 (1) Daftar Pemilih Sementara sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 54 setelah diperbaiki, diumumkan kembali oleh PPLN untuk mendapatkan masukan dari masyarakat.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

299.

(1) Daftar Pemilih Sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 setelah diperbaiki, diumumkan kembali oleh PPLN untuk mendapatkan masukan dari masyarakat.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP 3 menjadi 7 (2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilaksanakan dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja.

PD Pergantian : 3 (tiga) menjadi 10 (sepuluh) (2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilaksanakan dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja.

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

300. (2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam waktu 3 (tiga) hari kerja.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

301.

(3) PPLN melakukan perbaikan terhadap Daftar Pemilih Sementara berdasarkan masukan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

302.

(4) Daftar Pemilih Sementara hasil perbaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan PPLN untuk bahan penyusunan Daftar Pemilih Tetap.

PDS Tetap Tetap PG

Perubahan urutan Pasal Pasal 47 PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL:

Pasal 53 menjadi Pasal 51 Pasal 51

PPP

303. Pasal 53

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 56 Pasal 56

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 53 berubah menjadi Pasal 49 Pasal 49 PBR

Pasal 53 berubah menjadi pasal 51 Pasal 51 PDS Tetap Tetap PG Kata Pasal 52 diganti Pasal 46 (1) PPLN menetapkan Daftar Pemilih

Sementara hasil perbaikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (4) menjadi Daftar Pemilih Tetap.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 52 diubah menjadi pasal 55 (1) PPLN menetapkan Daftar Pemilih Sementara

hasil perbaikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (4) menjadi Daftar Pemilih Tetap.

PKS Tetap Tetap BPD Frasa “Pasal 52” diubah jadi “Pasal 48” (2) PPLN menetapkan Daftar Pemilih

Sementara hasil perbaikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat (4) menjadi Daftar Pemilih Tetap.

PBR Tetap Tetap

304.

(1) PPLN menetapkan Daftar Pemilih Sementara hasil perbaikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (4) menjadi Daftar Pemilih Tetap.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 305. (2) PPLN mengirim Daftar Pemilih Tetap

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap (2) …..rumusan tetap PBR Tetap Tetap

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada KPU dengan tembusan Kepala Perwakilan Republik Indonesia.

PDS Tetap Tetap PG

Perubahan urutan Pasal Pasal 48 PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL:

Pasal 54 menjadi Pasal 52 Pasal 52

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 57 Pasal 57

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 54 diubah jadi Pasal 50 Pasal 50 PBR

Pasal 54 berubah menjadi pasal 52 Pasal 52

306.

Pasal 54

PDS Tetap Tetap PG Kata Pasal 53 diganti Pasal 47 (1) PPLN menyusun Daftar Pemilih Tetap

dengan basis TPSLN berdasarkan Daftar Pemilih Tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (1).

PDIP Tetap Tetap

307.

(1) PPLN menyusun Daftar Pemilih Tetap dengan basis TPSLN berdasarkan Daftar Pemilih Tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (1).

PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Tambahan ayat: (2) PPLN mengumumkan daftar pemilih tetap paling

lambat 14 (empat belas) hari sebelum hari pemungutan suara sampai dengan hari pemungutan suara.

(2) PPLN mengumumkan daftar pemilih tetap paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum hari pemungutan suara sampai dengan hari pemungutan suara.

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 53 diubah menjadi pasal 56 (1) PPLN menyusun Daftar Pemilih Tetap dengan

basis TPSLN berdasarkan Daftar Pemilih Tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1).

PKS Tetap Tetap BPD Frasa “Pasal 53” diubah jadi “Pasal 49” (1) PPLN menyusun Daftar Pemilih Tetap

dengan basis TPSLN berdasarkan Daftar Pemilih Tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (1).

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP Menjadi ayat 3 PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap (2) …..rumusan tetap…. PBR Tetap Tetap

308.

(2) Daftar Pemilih Tetap dengan basis TPSLN digunakan KPPSLN dalam melaksanakan pemungutan suara.

PDS Tetap Tetap

309. Pasal 55 PG

Perubahan urutan Pasal Pasal 49

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL: Pasal 55 menjadi Pasal 53 Pasal 53

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 58 Pasal 58

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 55 diubah jadi Pasal 51 Pasal 51 PBR

Pasal 55 berubah menjadi pasal 53 Pasal 53 PDS Tetap Tetap PG Kata Pasal 54 ayat (2) menjadi Pasal 48 ayat (2) (1) Daftar Pemilih Tetap dengan basis TPSLN

sebagaimana dimaksud Pasal 48 ayat (2) dapat dilengkapi dengan Daftar Pemilih Perubahan sampai hari pemungutan suara.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 54 diubah menjadi pasal 57 (1) Daftar Pemilih Tetap dengan basis TPSLN

sebagaimana dimaksud Pasal 57 ayat (2) dapat dilengkapi dengan Daftar Pemilih Perubahan sampai hari pemungutan suara.

PKS Tetap Tetap

310.

(1) Daftar Pemilih Tetap dengan basis TPSLN sebagaimana dimaksud Pasal 54 ayat (2) dapat dilengkapi dengan Daftar Pemilih Perubahan sampai hari pemungutan suara.

BPD Frasa “Pasal 54” diubah jadi “Pasal 50” (1) Daftar Pemilih Tetap dengan basis TPSLN sebagaimana dimaksud Pasal 50 ayat (2) dapat dilengkapi dengan Daftar Pemilih Perubahan sampai hari pemungutan suara.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap (2) …..rumusan tetap PBR Tetap Tetap

311.

(2) Daftar Pemilih Perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari data pemilih yang telah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap tetapi pindah tempat tinggal, meninggal dunia, atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai pemilih.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Bagian Keenam

Rekapitulasi Pemilih PBR Tetap Tetap

312.

Bagian Keenam Rekapitulasi Pemilih

PDS Tetap Tetap PG

Perubahan urutan Pasal Pasal 50 PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL:

Pasal 56 menjadi Pasal 54 Pasal 54

313. Pasal 56

PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 59 Pasal 59

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 56 diubah jadi Pasal 52 Pasal 52 PBR

Pasal 56 berubah menjadi pasal 54 Pasal 54 PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

314.

(1) KPU kabupaten/kota melakukan rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap di kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

315.

(2) KPU provinsi melakukan rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap di provinsi.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 316. (3) KPU melakukan rekapitulasi Daftar Pemilih

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Penggantian kata : secara nasional menjadi di dalam

dan di luar negeri (3) KPU melakukan rekapitulasi Daftar Pemilih

Tetap di dalam dan di luar negeri PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

Tetap secara nasional.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap

Tetap

KB Tetap

Tetap

PKS Tetap

Tetap

BPD Tetap Bagian Ketujuh Pengawasan dan Penyelesaian

Perselisihan dalam Pemutakhiran Data dan Penetapan Daftar Pemilih

PBR Tetap

Tetap

317.

Bagian Ketujuh Pengawasan dan Penyelesaian Perselisihan

dalam Pemutakhiran Data dan Penetapan Daftar

Pemilih

PDS Tetap

Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Perubahan urutan Pasal

Pasal 51

PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL: Pasal 57 menjadi Pasal 55

Pasal 55

PPP

PD Tetap

Tetap

PAN Tetap

Tetap

KB Diubah menjadi pasal 60

Pasal 60

PKS Tetap Tetap

BPD Pasal 57 diubah jadi Pasal 53 Pasal 53 PBR

Pasal 57 berubah menjadi pasal 55 Pasal 55

318.

Pasal 57

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

319. (1) Bawaslu, Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, panwaslu kecamatan atau sebutan lain dan pengawas pemilu lapangan melakukan pengawasan atas pelaksanaan pemutakhiran data pemilih, penyusunan dan pengumuman daftar pemilih sementara, perbaikan dan pengumuman daftar pemilih sementara, penetapan dan pengumuman daftar pemilih tetap, dan rekapitulasi daftar PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

pemilih tetap yang dilaksanakan oleh KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, PPK dan PPS.

PDS Tetap Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

320.

(2) Pengawas pemilu luar negeri melakukan pengawasan atas pelaksanaan pemutakhiran data pemilih, penyusunan dan pengumuman daftar pemilih sementara, perbaikan dan pengumuman daftar pemilih sementara, penetapan dan pengumuman daftar pemilih tetap, dan rekapitulasi daftar pemilih tetap luar negeri yang dilaksanakan oleh PPLN.

PDS Tetap Tetap PG

Perubahan urutan Pasal Pasal 52 PDIP PERUBAHAN NOMOR PASAL:

Pasal 58 menjadi Pasal 56 Pasal 56

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 61 Pasal 61

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 58 diubah jadi Pasal 54 Pasal 54 PBR

Pasal 58 berubah menjadi pasal 56 Pasal 56

321.

Pasal 58

PDS Tetap Tetap 322. (1) Dalam hal Bawaslu, Panwaslu Provinsi, PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap

PPP

PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

BPD Tetap Tetap

PBR Tetap Tetap

Panwaslu Kabupaten/Kota, panwaslu kecamatan atau sebutan lain, pengawas pemilu lapangan dan pengawas pemilu luar negeri menemukan unsur kesengajaan atau kelalaian anggota KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, PPK, PPS dan PPLN dalam melakukan pemutakhiran data pemilih, penyusunan dan pengumuman daftar pemilih sementara, perbaikan dan pengumuman daftar pemilih sementara, penetapan dan pengumuman daftar pemilih tetap, dan rekapitulasi daftar pemilih tetap yang merugikan warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih, Bawaslu, Panwaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota, panwaslu kecamatan atau sebutan lain, pengawas pemilu lapangan dan pengawas pemilu luar negeri menyampaikan temuan kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota, PPK, PPS dan PPLN.

PDS Tetap Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

323. (2) KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota, PPK, PPS dan PPLN wajib menindaklanjuti temuan Bawaslu, Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, panwaslu kecamatan atau sebutan lain, pengawas pemilu lapangan dan pengawas pemilu luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap DISCLAIMER: Informasi dalam dokumen ini merupakan hasil catatan pemantauan tim pemantau www.parlemen.net terhadap pembahasan suatu rancangan undang-undang yang dilakukan dalam rapat terbuka, dengan tujuan mendorong kebebasan memperoleh informasi dan partisipasi masyarakat dalam pembahasan rancangan undang-undang. PSHK maupun tim pemantau www.parlemen.net tidak bertanggungjawab terhadap penggunaan dokumen ini di luar tujuan tersebut. Segala informasi yang terkandung dalam dokumen ini memerlukan konfirmasi ulang dan penelitian lebih lanjut. Dokumen ini bukanlah notulensi resmi dari Pemerintah ataupun DPR-RI.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) TERHADAP

RANCANGAN UNDANG UNDANG

TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT,

DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. BAB VII

PENCALONAN ANGGOTA LEGISLATIF DAN DPD

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

324.

BAB VII PENCALONAN ANGGOTA DPR, DPD, DPRD

PROVINSI DAN DPRD KABUPATEN/KOTA

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. Bagian Pertama

Persyaratan Bakal Calon Anggota Legislatif PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

325. Bagian Pertama Persyaratan Bakal Calon Anggota

DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal

Ket: Pasal 53 Konkordan dengan Pasal 13

Pasal 53

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 62 Pasal 62

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 59 diubah jadi Pasal 55 Pasal 55 PBR

Pasal 59 berubah menjadi pasal 57 Pasal 57

326.

Pasal 59

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

327.

(1) Bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota harus memenuhi syarat:

PDS Tetap Tetap PG Sebelum kata “21 (dua puluh satu) ditambah kata

“genap” a. warga negara Indonesia yang berumur

genap 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih; PDIP Tetap Tetap

328. a. warga negara Indonesia yang berumur 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih;

PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

329.

b. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Diubah; berdomisili diganti dengan bertempat tinggal

b. Bertempat tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

330.

c. berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;

PDS Tetap Tetap 331. d. cakap berbicara, membaca, dan PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

menulis dalam bahasa Indonesia;

PDS Tetap Tetap PG Penambahan substansi e. berpendidikan serendah-rendahnya tamat

SLTA atau sederajat; PDIP Tetap Tetap PPP Setelah SLTA ditambah lulusan pondok pesantren e. berpendidikan serendah-rendahnya SLTA,

lulusan pondok pesantren atau sederajat; PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Perubahan redaksional dengan mempertegas

pencantuman klasifikasi pendidikan yang dipersyaratkan yang meliputi, SLTA, Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren setingkat Madrasah Aliyah.

e. berpendidikan serendah-rendahnya SLTA, Madrasah Aliyah, Madrasah pada Pondok Pesantren setingkat Madrasah Aliyah. atau lembaga pendidikan kejuruan setingkat SLTA;

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

332.

e. berpendidikan serendah-rendahnya SLTA atau sederajat;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

333. f. setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945;

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi

Frasa “hak pilihnya” berubah menjadi “hak dipilihnya” g. tidak sedang dicabut hak dipilihnya

berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

334.

g. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;

PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi h. tidak sedang dijatuhi pidana penjara

berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;

PDIP PERUBAHAN REDAKSI: Kata ”pernah” diganti kata ”atau sedang” Ket: Orang sedang dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih juga tidak memenuhi persyaratan.

h. tidak sedang dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;

335.

h. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;

PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Penggantian Kata : 5 (lima) tahun diganti menjadi 2 (dua) tahun

h. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 2 (dua) tahun atau lebih;

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi i. sehat jasmani dan rohani berdasarkan

hasil pemeriksaan kesehatan dari dokter PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Ada perubahan j. sehat jasmani dan jiwa berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan dari dokter yang berkompeten;

KB Kata Sehat diganti menjadi mampu, untuk tetap membuka peluang bagi kaum difable

i. mampu secara jasmani dan kejiwaan;

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

336.

i. sehat jasmani dan jiwa;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

337. j. terdaftar sebagai pemilih;

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

338.

k. bersedia bekerja sepenuh waktu;

PDS Tetap Tetap PG Setelah kata “jabatan’ ditambahkan kata ‘lain” k. bersedia untuk tidak merangkap jabatan

lain sebagai pejabat negara, hakim pada badan peradilan, pegawai pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN dan/atau APBD;

PDIP Tetap Tetap PPP

339.

l. bersedia untuk tidak merangkap jabatan sebagai pejabat negara lainnya, hakim pada badan peradilan, pegawai pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN dan/atau APBD;

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN l. Tidak sedang menjabat sebagai pejabat negara lainnya, hakim pada badan peradilan, pegawai pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN dan/atau APBD;

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Kata ‘swasta” dihapus

Ket: Perlu diperjelas pengertian berpraktek supaya tdk ada conflict of interest.

l. bersedia untuk tidak menduduki jabatan struktural pada lembaga pendidikan, tidak berpraktek sebagai akuntan publik, konsultan, advokat/pengacara, notaris, dokter, dan pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan tugas, wewenang dan hak sebagai anggota DPD;

PDIP Tetap Tetap PPP

340.

m. bersedia untuk tidak menduduki jabatan struktural pada lembaga pendidikan swasta, tidak berpraktek sebagai akuntan publik, konsultan, advokat/pengacara, notaris, dokter, dan pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan tugas, wewenang dan hak sebagai anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota;

PD Penambahan : dosen tetap m. bersedia untuk tidak menduduki jabatan struktural pada lembaga pendidikan swasta, dosen tetap, tidak berpraktek sebagai akuntan publik, konsultan, advokat/pengacara, notaris, dokter, dan pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan tugas, wewenang dan hak sebagai anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota;

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN m. Bila terpilih, bersedia melepaskan jabatan atau pekerjaan yang ada hubungannya dengan tugas, wewenang dan hak sebagai anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota;

KB Kata bersedia untuk tidak menduduki jabatan struktural pad lembaga pendidikan swasta didrop karena lembaga pendidikan swasta bersifat nirlaba dan pengabdian masyarakat.

m. surat pernyataan tentang keseiaan untuk tidak bekerja sebagai akuntan publik, konsultan, advokat/pengacara, notaris, dokter praktek, dan pekerjaan lain yang ada hubunganya dengan tugas, wewenang dan hak sebagai anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota yang ditandatangani di atas kertas bermaterai;

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP PERUBAHAN SUBSTANSI: Kata ’6 (enam) bulan’ diganti menjadi ”1 (satu) tahun”

n. menjadi anggota partai politik peserta pemilu paling singkat 1 (satu) tahun;

PPP PD Tetap Tetap

PAN Ditambah; sampai mendaftarkan diri sebagai calon anggota DPR, DPRD

n. menjadi anggota partai politik peserta pemilu paling singkat 6 (enam) bulan sampai mendaftarkan diri sebagai calon anggota DPR, DPRD

341. n. menjadi anggota partai politik peserta pemilu paling singkat 6 (enam) bulan;

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Enam bulan diubah menjadi 2 (dua) tahun n. menjadi anggota partai politik peserta pemilu paling singkat 2 (dua) tahun

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP PERUBAHAN REDAKSI: - Kata ’bersedia mengundurkan diri sebagai’ diganti

kata ’bukan’ - Kalimat ”apabila ditetapkan sebagai calon terpilih

anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota” DIHAPUS.

Ket: • Penjelasan pasal 59 butir o: bagi pegawai negeri

sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, pegawai pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN dan/ atau APBD yang ingin mencalonkan diri sebagai anggota DPR/DPRD harus mengundurkan diri pada saat pencalonan.

• Harus mengundurkan diri dari jabatan-jabatan tersebut ketika mencalonkan diri sebagai anggota anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota, bukan setelah ditetapkan sebagai calon terpilih.

o. bukan pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, pegawai pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN dan/atau APBD;

PPP

342. o. bersedia mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, pegawai pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN dan/atau APBD apabila ditetapkan sebagai calon terpilih anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota;

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN o. Tidak sedang menjabat sebagai pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, pegawai pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN dan/atau APBD apabila ditetapkan sebagai calon terpilih anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota;

KB Perubahan substansi, pengunduran diri dilaksanakan pada saat pencalonan, karena ybs sudah memasuki wilayah politik, sekaligus untuk menjaga konsistensi dengan UU lain seperti UU TNI.

o. bersedia menghundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil, anggota Tentara Naasional Indonesia, atau anggota Keppolisian Negara Republik Indonesia, pagawai pada Badan Usaha Milik Negara dan / atau badan usaha milik daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN dan /atau APBD;

PKS Ditambah kalimat “2 (dua) tahun sebelum pencalonan”; o. bersedia mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, pegawai pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN dan/atau APBD apabila ditetapkan sebagai calon terpilih anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota 2 (dua) tahun sebelum pencalonan;

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Berdasar syarat huruf n dan ketentuan perundang-undangan yang melarang anggota TNI/POLRI/Pegawai negeri sipil/pegawai BUMN/BUMD menjadi anggota parpol, maka diusulkan frasa “bersedia” diubah jadi “telah”, dan frasa “apabila ditetapkan sebagai calon terpilih anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota” dihapus dan diganti dengan frasa “sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sebelum pimpinan partai mengajukan pendaftaran calon anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota kepada KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota”.

o. telah mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, pegawai pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN dan/atau APBD sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sebelum pimpinan partai mengajukan pendaftaran calon anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota kepada KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

343.

p. dicalonkan hanya di 1 (satu) lembaga perwakilan; dan

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

344. q. dicalonkan hanya di 1 (satu) daerah pemilihan.

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

345.

(2) Kelengkapan administrasi bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN “dan/atau akte kelahiran” dihapus a. kartu tanda penduduk warga negara Indonesia;

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Diubah rumusan a. foto kopi kartu tanda penduduk dan/atau

akte kelahiran warga negara Indonesia yang dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang;

PBR Tetap Tetap

346.

a. kartu tanda penduduk dan/atau akte kelahiran warga negara Indonesia;

PDS Tetap Tetap 347. b. ijasah asli atau sertifikat keahlian asli PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Penambahan kata : Fotokopi yang telah dilegalisir asli

Penghilangkan kata asli b. Fotokopi ijasah atau sertifikat yang telah

dilegalisir asli dan dikeluarkan oleh lembaga pendidikan resmi;

PAN b. ijasah asli atau sertifikat keahlian asli, atau bukti yang sah, yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan resmi;

KB Diubah menjadi copy ijasah yang dilegalisir yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan;

b. Copy ijasah atau sertifikat keahlian yang dilegalisir yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan;

PKS Tetap Tetap BPD Diubah rumusan b. Foto kopi ijasah asli atau sertifikat keahlian

asli yang dilegalisasi oleh pimpinan lembaga pendidikan yang bersangkutan;

PBR Tetap Tetap

yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan resmi;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

348.

c. surat keterangan tidak tersangkut perkara pidana dari kepolisian setempat;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 349. d. surat keterangan berbadan sehat

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN d. surat keterangan berbadan sehat jasmani dan jiwa dari dokter yang berkompeten

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

jasmani dan jiwa dari dokter rumah sakit pemerintah;

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

350.

e. surat tanda bukti telah terdaftar sebagai pemilih;

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

351. f. surat pernyataan tentang kesediaan untuk bekerja sepenuh waktu yang ditandatangani di atas kertas bermaterai;

PKS Tetap

Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap

Tetap

PBR Tetap

Tetap

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Penambahan :

dosen tetap

g. surat pernyataan tentang kesediaan untuk tidak menduduki jabatan struktural pada lembaga pendidikan swasta, dosen tetap, akuntan publik, konsultan, advokat/pengacara, notaris, dokter praktek, dan pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan tugas, wewenang dan hak sebagai anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota yang ditandatangani di atas kertas bermaterai;

352. g. surat pernyataan tentang kesediaan untuk tidak menduduki jabatan struktural pada lembaga pendidikan swasta, akuntan publik, konsultan, advokat/pengacara, notaris, dokter praktek, dan pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan tugas, wewenang dan hak sebagai anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota yang ditandatangani di atas kertas bermaterai;

PAN

g. surat pernyataan tentang kesediaan bila terpilih untuk dan tidak menduduki jabatan struktural pada lembaga atau pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan tugas, wewenang dan hak sebagai anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota yang ditandatangani di atas kertas bermaterai;

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Kata kesediaan untuk tidak menduduki jabatan sruktural pada lembaga pendidikan swasta didrop karena lembaga pendidikan swasta bersifat nirlaba dan pengabdian masyarakat

g. surat pernyataan tentang kesediaan untuk tidak bekerja sebagai akuntan publik, konsultan, advokat/pengacara, notaris, dokter praktek, dan pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan tugas, wewenang dan hak sebagai anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota yang ditandatangani di atas kertas bermaterai;

PKS Tetap

Tetap

BPD Tetap

Tetap

PBR Tetap

Tetap

PDS Tetap Tetap 353. h. surat pernyataan tentang kesediaan PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP PERUBAHAN REDAKSI: - Kata ’pernyatan tentang kesediaan’ diganti menjadi

’keterangan telah’ - Anak kalimat ”sejak ditetapkan sebagai calon terpilih

anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota” diganti menjadi kata ’dari instansi yang berwenang’

Ket: Penjelasan pasal 59 ayat (2) butir h: bahwa surat keterangan telah mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, pegawai pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN dan/ atau APBD, dari instansi yang berwenang ditembuskan kepada BKN.

h. surat keterangan telah mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, pegawai pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN dan/atau APBD, dari instansi yang berwenang.

PPP PD Tetap Tetap

PAN h. Surat pernyataan telah mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, pegawai pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN dan/atau APBD sejak ditetapkan sebagai calon terpilih anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota, yang telah disetujui oleh pejabat yang berwenang.

mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, pegawai pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN dan/atau APBD sejak ditetapkan sebagai calon terpilih anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Ditambah frase “ tertanggal 2 (dua) tahun sebelum pencalonan”.

surat pernyataan tentang kesediaan mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, pegawai pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN dan/atau APBD sejak ditetapkan sebagai calon terpilih anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota tertanggal 2 (dua) tahun sebelum pencalonan.

BPD Diubah dengan rumusan baru terkait syarat keanggotaan parpol paling singkat 6 bulan.

h. surat keputusan atau surat persetujuan dari pimpinan yang berwenang tentang pengunduran diri sebagai pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, pegawai pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN dan/atau APBD terhitung 6 (enam) bulan sebelum tanggal pengajuan calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota kepada KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota.

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

354. i. Kartu Tanda Anggota partai politik peserta pemilu;

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

355.

j. surat penyataan tentang kesediaan hanya dicalonkan oleh 1 (satu) partai politik untuk 1 (satu) lembaga perwakilan yang ditandatangani di atas kertas bermeterai;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap Tetap Tetap

Penambahan ayat (3) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h tidak berlaku bagi tindak pidana politik.

356. k. surat penyataan tentang kesediaan hanya dicalonkan oleh 1 (satu) daerah pemilihan yang ditandatangani di atas kertas bermeterai.

KB

Penambahan ayat (4) persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf n tidak berlaku bagi anggota partai baru.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Penambahan ayat; apabila lembaga pendidikan yang bersangkutan telah bubar atau dibubarkan, maka dibutuhkan pernyataan di atas materai dari para saksi, masyarakat sekitar, pimpinan yayasan, alumni, guru atau pengasuh lembaga pendidikan.

(5) Dalam hal lembaga pendidikan sebagimana dimaksud dalam ayat (2) huruf b telah bubar atau dibubarkan, maka dibutuhkan pernyataan diatas materai dari para saksi, masyarakat sekitar, pimpinan yayasan, alumni, guru atau pengasuh lembaga pendidikan.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. Bagian Kedua

Tata Cara Pengajuan Bakal Calon dan Calon Anggota Legislatif

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

357.

Bagian Kedua Tata Cara Pengajuan Bakal Calon dan Calon

Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 54

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 63 Pasal 63

358. Pasal 60

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Pasal 60 diubah jadi Pasal 56 Pasal 56 PBR

Pasal 60 berubah menjadi pasal 58 Pasal 58 PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Ket: Sesuai dengan pasal 67 ayat (1) UU No 12 Tahun 2003

Tetap

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

359.

(1) Partai politik peserta pemilu melakukan seleksi bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Ket: Sesuai dengan pasal 67 ayat (1) UU No 12 Tahun 2003

Tetap

PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

360.

(2) Seleksi bakal calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara demokratis dan terbuka sesuai dengan mekanisme internal partai politik.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 55 361.

Pasal 61 PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 64 Pasal 64

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 61 diubah jadi Pasal 57 Pasal 57 PBR

Pasal 61 berubah menjadi pasal 59 Pasal 59 PDS Tetap Tetap PG Kata Pasal 60 diganti Pasal 54 (1) Bakal calon sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 54 disusun dalam daftar bakal calon oleh masing-masing partai politik.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “Pasal 60” diganti menjadi “Pasal 58”

(1) Bakal calon sebagimana dimaksud dalam Pasal 58 disusun dalam daftar bakal calon oleh masing-masing partai politik.

362.

(1) Bakal calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 disusun dalam daftar bakal calon oleh masing-masing partai politik.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

363. (2) Daftar bakal calon anggota DPR ditetapkan oleh pengurus pusat partai politik peserta pemilu.

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

364.

(3) Daftar bakal calon anggota DPRD provinsi ditetapkan oleh pengurus partai politik peserta pemilu tingkat provinsi.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

365.

(4) Daftar bakal calon anggota DPRD kabupaten/kota ditetapkan oleh pengurus partai politik peserta pemilu tingkat kabupaten/kota.

PDS Tetap

Tetap

PG Perubahan urutan Pasal

Pasal 56 366. Pasal 62 PDIP Tetap

Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP

PD Tetap

Tetap

PAN Tetap

Tetap

KB Diubah menjadi pasal 65

Pasal 65

PKS Tetap

Tetap

BPD Pasal 62 diubah jadi Pasal 58

Pasal 58

PBR Pasal 62 berubah menjadi pasal 60

Pasal 60

PDS Tetap

Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Penambahan substansi Akhir kalimat ditambahkan “pada akumulasi daftar calon di setiap provinsi” Ket: Pengaturan tentang 30% keterwakilan perempuan adalah suatu affirmative action untuk mewujudkan suatu sistem bernegara dan sistem politik yang berakeadilan dalam perspektif jender. Sebagai sebuah affirmative action maka perlu disusun sebuah strategi dan tahapan pencapaiannya, antara lain dengan pengaturan tentang ini bukanlah dimaksudkan sebagai upaya diskriminatif tapi semata sebagai sebuah perlakuan khusus (dalam waktu tertentu) agar peran politik perempuan meningkat dan pada akhirnya dapat melahirkan kebijakan-kebijakan politik yang lebih memperhatikan kepentingan perempuan saat ini yang pada akhirnya akan memperbaiki kehidupan berbangsa dan bernegara di masa depan.

(1) Daftar bakal calon sebagaimana dimaksud pada Pasal 55 harus memuat paling sedikit 30 % (tiga puluh perseratus) keterwakilan perempuan pada akumulasi daftar calon di setiap provinsi.

PG

Tambahan ayat baru (2) Daftar calon sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disusun dengan cara selang-seling 2:1

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

367.

Daftar bakal calon sebagaimana dimaksud pada Pasal 61 harus memperhatikan keterwakilan bakal calon perempuan paling sedikit 30 % (tiga puluh perseratus).

PAN Daftar bakal calon sebagaimana dimaksud pada pasal 61 harus mengupayakan dengan sungguh-sungguh paling sedikit 35% (tiga puluh lima perseratus)

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Kata harus diganti ”dengan” Daftar bakal calon sebagaimana dimaksud pada Pasal 61 dengan memperhatikan keterwakilan bakal calon perempuan paling sedikit 30 % (tiga puluh perseratus).

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “Pasal 61” di ganti menjadi “Pasal 59” Daftar calon sebagaimana dimaksud pada pasal 59

harus memperhatikan keterwakilan bakal calon perempuan paling sedikit 30% (tiga puluh perseratus).

PDS Tetap

Tetap

PG Perubahan urutan Pasal

Pasal 57

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 66

Pasal 66

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 63 diubah jadi Pasal 59

Pasal 59

PBR Pasal 63 berubah menjadi pasal 61

Pasal 61

368.

Pasal 63

PDS Tetap

Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap Ket: Bagi FPG kesempatan parpol untuk bisa mencalonkan 150% dari jumlah kursi ini merupakan pemberian ruang yang cukup bagi parpol dan hal ini sejalan dengan semangat bahwa pembatasan jumlah kursi dalam satu daerah pemilihan tidaklah bermaksud untuk mempersempit ruang bagi parpol dalam mengajukan kader terbaiknya sebagai caleg.

Daftar bakal calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 memuat sebanyak-banyaknya 150% (seratus lima puluh perseratus) jumlah kursi pada setiap daerah pemilihan.

PDIP Tetap Ket: Jika mengacu kepada sistem abjad, maka peningkatan jumlah calon yang dapat diajukan menjadi 150% (seratus lima puluh perseratus) jumlah kursi pada setiap daerah pemilihan menjadi relevan, karena dapat mengurangi derajat konflik internal dalam proses pencalonan. Namun pada sisi lain, penambahan jumlah calon ini akan menimbulkan kesulitan teknis, khususnya untuk surat suara yang akan sangat lebar (terutama jika surat suara juga disertai dengan pas photo calon).

Tetap

PPP PD Perubahan : 150 % (seratus lima puluh perseratus)

menjadi 120% (seratus dua puluh perseratus) Daftar bakal calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 memuat sebanyak-banyaknya 120% (seratus dua puluh perseratus) jumlah kursi pada setiap daerah pemilihan.

369.

Daftar bakal calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 memuat sebanyak-banyaknya 150% (seratus lima puluh perseratus) jumlah kursi pada setiap daerah pemilihan.

PAN Daftar bakal calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 memuat sebanyak-banyaknya 100% (seratus perseratus) jumlah kursi pada setiap daerah pemilihan

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Angka 150 % diubah menjadi 100 % Daftar bakal calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 memuat sebanyak-banyaknya 100% (seratus perseratus) jumlah kursi pada setiap daerah pemilihan.

PKS 150% diganti 120% Daftar bakal calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 memuat sebanyak-banyaknya 120% (seratus lima puluh perseratus) jumlah kursi pada setiap daerah pemilihan.

BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “Pasal 62” diganti menjadi “Pasal 60” Daftar bakal calon sebagimana dimaksud dalam

Pasal 60 memuat sebanyak-banyaknya 150% (seratus lima puluh perseratus) jumlah kursi pada setiap daerah pemilihan.

PDS Kembali ke UU No.12/2003 PG Perubahan urutan Pasal Pasal 58

PDIP Tetap Tetap PPP Menjadi Pasal 63 PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 67 Pasal 67

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 64 diubah jadi Pasal 60 Pasal 60 PBR

Pasal 64 berubah menjadi pasal 62 Pasal 62

370.

Pasal 64

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Kata “urutan abjad” diganti dengan “nomor urut”. Ket: Pengaturan daftar calon berdasarkan abjad menurut FPG adalah satu upaya yang berlebihan dalam pengadministrasian daftar calon. Dengan cara seperti ini akan mendorong para caleg “mengubah” namanya agar berabjad “A”. bukankah Penentuan calon terpilih didasarkan pada perolehan suara dukungan pemilih.

(1) Nama-nama calon dalam daftar bakal calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 disusun berdasarkan nomor urut .

PDIP PERUBAHAN SUBSTANSI: Ket: Sesuai dengan pasal 67 ayat (3) UU No 12 Tahun 2003

(1) Urutan nama calon dalam daftar calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota untuk setiap daerah pemilihan disusun oleh KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/ Kota berdasarkan nomor urut yang ditetapkan oleh Partai Politik Peserta Pemilu sesuai dengan tingkatannya.

PPP Urutan abjad diganti nomor urut yang dibuat oleh partai politik.

(1) Nama-nama calon dalam daftar bakal calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 disusun berdasarkan nomor urut yang dibuat oleh partai politik.

371.

(1) Nama-nama calon dalam daftar bakal calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 disusun berdasarkan urutan abjad.

PD Pergantian kata : urutan abjad menjadi urutan yang ditetapkan oleh partai politik peserta pemilu sesuai dengan tingkatannya. Pergantian kata : disusun menjadi menjadi disahkan.

(1) Urutan nama calon dalam daftar calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota untuk setiap daerah pemilihan disahkan oleh KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota berdasarkan urutan yang ditetapkan oleh Partai Politik Peserta Pemilu sesuai dengan tingkatannya.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN F-PAN mengusulkan kata abjad diganti dengan berdasarkan nomor urut

(1) Nama-nama calon dalam daftar bakal calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 disusun berdasarkan nomor urut

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Diubah menurut nomor urut

Frasa “Pasal 63” diubah jadi “Pasal 59”, dan frasa “urutan abjad” diubah jadi “nomor urut yang ditetapkan oleh Partai Politik peserta pemilu sesuai tingkatannya”.

(1) Nama-nama calon dalam daftar bakal calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 disusun berdasarkan nomor urut yang ditetapkan oleh Partai Politik peserta pemilu sesuai tingkatannya.

PBR Kalimat “urutan abjad” di hapus dan digantikan dengan “nomor urut yang ditetapkan oleh Partai Politik Peserta Pemilu sesuai dengan tingkatanya. Kalimat “Pasal 63” jadi “Pasal 61”

Nama-nama calon dalam daftar bakal calon sebagaimana dimaksud dalam pasal 61 disusun berdasarkan nomor urut yang ditetapkan oleh Partai Politik Peserta Pemilu sesuai dengan tingkatanya.

PDS Alternatif : 1. Kembali ke UU No.12/2003, berdasarkan

NOMOR URUT. dalam semua tingkatan ( DPR, DPRD Prov, DPRD Kab/Kota )

Suara terbanyak berjenjang : a.DPR : 25 % BPP b.DPRD Prov : 25 % BPP c.DPRD Kab/Kota : 25 % BPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Kata “pas’ sebelum kata photo dihapus Ket: Usul FPG untuk perubahan dari pasphoto menjadi photo didasakan pada kehendak untuk mengoptimalkan pengenalan pemilih terhadap calonnya sehingga pemilih lebih disajikan gambaran calon yang dekat dengan keasliannya dan juga dengan mempertimbankan aspek kemajuan teknik fotografi dan dengan tidak menampilkan kesan yang lebih formal dan cenderung “kaku”.

(2) Daftar bakal calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai dengan photo diri bakal calon.

PDIP Dihapus Dihapus PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

372.

(2) Daftar bakal calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai dengan pas photo diri bakal calon.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 59

PDIP Tetap Tetap PPP PD Dihapus Dihapus

PAN Dihapus Dihapus KB Diubah menjadi pasal 68 Pasal 68

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 65 diubah jadi Pasal 61 Pasal 61

373. Pasal 65

PBR Pasal 65 berubah menjadi pasal 63 Pasal 63

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Tetap

Ket: Pada prinsipnya dihilangkan namun tetap dicantumkan

Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Dihapus Dihapus

PAN Dihapus Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Masukkan di Penjelasan: pengumuman dilakukan di kantor parpol sesuai dengan tingkatan kepengurusan

Tetap

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

374.

(1) Daftar bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota diumumkan oleh partai politik sesuai dengan tingkatan kepengurusan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap

Ket: Pada prinsipnya dihilangkan namun tetap dicantumkan

Tetap

PDIP Tetap Ket: Perlu diatur parameter dan mekanisme bagi masyarakat untuk memberikan masukan terhadap daftar bakal calon, sehingga masukan yang diberikan benar-benar bersifat objektif dan didukung oleh bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.

Tetap

PPP PD Dihapus Dihapus

PAN Dihapus (sudah ditampung di pasal 73, diumumkan oleh KPU)

KB Tetap Tetap

375. (2) Masyarakat dapat memberi masukan terhadap

daftar bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada partai politik sesuai dengan tingkatan kepengurusan.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 60

PDIP Tetap Tetap PPP PD Dihapus Dihapus

PAN Dihapus Dihapus KB Diubah menjadi pasal 69 Pasal 69

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 66 diubah jadi Pasal 62 Pasal 62 PBR

Pasal 66 berubah menjadi pasal 64 Pasal 64

376.

Pasal 66

PDS Tetap Tetap PG Pasal Menyesuaikan Dalam hal terdapat masukan dari masyarakat

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (2) partai politik melakukan perbaikan terhadap daftar bakal calon.

PDIP Tetap Tetap PPP Rumusan diubah menjadi:

Partai politik wajib memperhatikan masukan dari masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (2).

Partai politik wajib memperhatikan masukan dari masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (2).

PD Dihapus Dihapus PAN Dihapus Dihapus KB Kata pasal 65 diubah menjadi pasal 68 Dalam hal terdapat masukan dari masyarakat

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 ayat (2) partai politik melakukan perbaikan terhadap daftar bakal calon.

377.

Dalam hal terdapat masukan dari masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (2) partai politik melakukan perbaikan terhadap daftar bakal calon.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Frasa ”Pasal 65” diubah jadi ”Pasal 61” Dalam hal terdapat masukan dari masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (2) partai politik melakukan perbaikan terhadap daftar bakal calon.

PBR Kalimat “Pasal 65” diganti menjadi “Pasal 63” Dalam hal terdapat masukan dari masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (2) partai politik melakukan perbaikan terhadap daftar bakal calon.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 61

PDIP Tetap Tetap PPP PD Menjadi Pasal 63 Selanjutnya Pasal lain mengikuti

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 70 Pasal 70

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 67 diubah jadi Pasal 63 Pasal 63 PBR

Pasal 67 berubah menjadi pasal 65 Pasal 65

378.

Pasal 67

PDS Tetap Tetap PG Pasal menyesuaikan Daftar bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi dan

DPRD kabupaten/kota yang telah diperbaiki sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 diajukan kepada:

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif

Anak kalimat setelah diperbaiki diganti setelah diumumkan diajukan kepada:

Daftar bakal calon anggota legislatif yang telah diumumkan diajukan kepada:

379.

Daftar bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota yang telah diperbaiki sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 diajukan kepada:

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Kalimat “yang telah diperbaiki sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66” dihapus

Daftar bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota diajukan kepada:

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Frasa ”Pasal 66” diubah jadi ”Pasal 62” Daftar bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi

dan DPRD kabupaten/kota yang telah diperbaiki sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 diajukan kepada:

PBR Kalimat “Pasal 66” diganti menjadi “Pasal 64” Daftar bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota yang telah diperbaiki sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 diajukan kepada:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

380.

a. KPU untuk daftar bakal calon anggota DPR;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dihapus KB Tetap Tetap

381. b. KPU provinsi untuk daftar bakal calon anggota DPRD provinsi;

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

382.

c. KPU kabupaten/kota untuk daftar bakal calon anggota DPRD kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif Bagian Ketiga

Verifikasi Kelengkapan Administrasi Bakal Calon Anggota Legislatif

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

383.

Bagian Ketiga Verifikasi Kelengkapan Administrasi Bakal Calon

Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 62

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

384. Pasal 68

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Diubah menjadi pasal 71 Pasal 71 PKS Tetap Tetap BPD Pasal 68 diubah jadi Pasal 64 Pasal 64 PBR

Pasal 68 berubah menjadi pasal 66 Pasal 66 PDS Tetap Tetap PG Kata “dokumen” dihilangkan (1) KPU melakukan verifikasi terhadap

kelengkapan dan kebenaran persyaratan administrasi bakal calon anggota DPR.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Kebenaran diganti keabsahan (1) KPU melakukan verifikasi terhadap kelengkapan dan keabsahan dokumen persyaratan administrasi bakal calon anggota DPR.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

385.

(1) KPU melakukan verifikasi terhadap kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan administrasi bakal calon anggota DPR.

PDS Tetap Tetap PG Kata “dokumen” dihilangkan (2) KPU provinsi melakukan verifikasi terhadap

kelengkapan dan kebenaran persyaratan administrasi bakal calon anggota DPRD provinsi.

PDIP Tetap Tetap PPP

386.

(2) KPU provinsi melakukan verifikasi terhadap kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan administrasi bakal calon anggota DPRD provinsi.

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN (2) KPU provinsi melakukan verifikasi terhadap kelengkapan dan keabsahan dokumen persyaratan administrasi bakal calon anggota DPRD provinsi.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Kata “dokumen” dihilangkan (3) KPU kabupaten/kota melakukan verifikasi

terhadap kelengkapan dan kebenaran persyaratan administrasi bakal calon anggota DPRD kabupaten/kota.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (3) KPU kabupaten/kota melakukan verifikasi terhadap kelengkapan dan keabsahan dokumen persyaratan administrasi bakal calon anggota DPRD kabupaten/kota.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

387.

(3) KPU kabupaten/kota melakukan verifikasi terhadap kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan administrasi bakal calon anggota DPRD kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 63

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

388. Pasal 69

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Diubah menjadi pasal 72 Pasal 72 PKS Tetap Tetap BPD Pasal 69 diubah jadi Pasal 65 Pasal 65 PBR

Pasal 69 berubah menjadi pasal 67 Pasal 67 PDS Tetap Tetap PG - Pasal menyesuaikan

- Kata “dokumen” dihilangkan (1) Dalam hal kelengkapan persyaratan

administrasi bakal calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 tidak terpenuhi, KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota mengembalikan persyaratan administrasi bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota kepada partai politik peserta pemilu.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (1) Dalam hal kelengkapan dan keabsahan dokumen persyaratan administrasi bakal calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 tidak terpenuhi, KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota mengembalikan dokumen persyaratan administrasi bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota kepada partai politik peserta pemilu dengan pemberitahuan tertulis, untuk diberi kesempatan melengkapai dan/atau memperbaiki syarat calon atau mengajukan calon lain.

KB Tetap Tetap

389.

(1) Dalam hal kelengkapan dokumen persyaratan administrasi bakal calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 tidak terpenuhi, KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota mengembalikan dokumen persyaratan administrasi bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota kepada partai politik peserta pemilu.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Frasa ”Pasal 68” diubah jadi ”Pasal 64” (1) Dalam hal kelengkapan dokumen persyaratan administrasi bakal calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 tidak terpenuhi, KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota mengembalikan dokumen persyaratan administrasi bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota kepada partai politik peserta pemilu.

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Diganti

(2) Kesempatan untuk melengkapai dan/atau memperbaiki syarat bakal calon atau mengajukan bakal calon lain dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterima.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

390.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai proses verifikasi bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota diatur dengan Peraturan KPU.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal

Pasal 64

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

391. Pasal 70

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Diubah menjadi pasal 73

Pasal 73

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 70 diubah jadi Pasal 66

Pasal 66

PBR Pasal 70 berubah menjadi pasal 68

Pasal 68

PDS Tetap

Tetap

PG Perubahan substansi Kalimat “KPU, KPU Propinsi dan KPU Kab/ Kota berkoordinasi dengan instansi yang berwenang untuk dilakukan proses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan” dihapus diganti dengan “maka calon bersangkutan dianggap gugur”

Dalam hal ditemukan dugaan telah terjadi pemalsuan atau penggunaan dokumen palsu dalam persyaratan administrasi bakal calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota maka calon yang bersangkutan dianggap gugur

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dalam hal bakal calon sementara anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota tidak lolos verifikasi sebagaimana dimaksud pasal 68, maka partai politik peserta pemilu dapat mengajukan bakal calon pengganti anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagai perbaikan daftar calon sementara.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap

392.

Dalam hal ditemukan dugaan telah terjadi pemalsuan atau penggunaan dokumen palsu dalam persyaratan administrasi bakal calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota, KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota berkoordinasi dengan instansi yang berwenang untuk dilakukan proses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 74 Pasal 74

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 71 diubah jadi Pasal 67 Pasal 67 PBR

Pasal 71 berubah menjadi pasal 69 Pasal 69

393.

Pasal 71

PDS Tetap Tetap 394. Dalam hal putusan pengadilan telah PG Dihapus Dihapus

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Ket: • Proses peradilan untuk memeriksa perkara seperti

yang disebutkan pada Pasal ini harus dilakukan secara cepat sehingga ketika putusan pengadilan telah memperoleh kekuatan hukum tetap yang menyatakan tidak terbukti adanya pemalsuan atau penggunaan dokumen palsu, tidak menghambat seorang calon untuk mengikuti tahapan selanjutnya (misalnya batas waktu yang ditetapkan telah lewat ketika putusan pengadilan dikeluarkan).

• Lihat kaitannya dengan Pasal 72 Ayat (2) yang hanya memberikan waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak surat permintaan dari KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota diterima oleh partai politik untuk melakukan penggantian bakal calon.

Tetap

PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dihapus

memperoleh kekuatan hukum tetap yang menyatakan tidak terbukti adanya pemalsuan atau penggunaan dokumen palsu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70, putusan tersebut tidak mempengaruhi pengembalian dokumen persyaratan administrasi yang dilakukan oleh KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69.

KB Kata pasal 70 diubah menjadi pasal 73, dan kata pasal 69 diubah menjadi pasal 72

Dalam hal putusan pengadilan telah memperoleh kekuatan hukum tetap yang menyatakan tidak terbukti adanya pemalsuan atau penggunaan dokumen palsu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73, putusan tersebut tidak mempengaruhi pengembalian dokumen persyaratan administrasi yang dilakukan oleh KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Frasa ”Pasal 70” diubah jadi ”Pasal 66”, dan frasa

”Pasal 69” diubah jadi ”Pasal 65”

Dalam hal putusan pengadilan telah memperoleh kekuatan hukum tetap yang menyatakan tidak terbukti adanya pemalsuan atau penggunaan dokumen palsu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66, putusan tersebut tidak mempengaruhi pengembalian dokumen persyaratan administrasi yang dilakukan oleh KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65.

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 65

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 75 Pasal 75

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 72 diubah jadi Pasal 68 Pasal 68 PBR

Pasal 72 berubah menjadi pasal 70 Pasal 70

395.

Pasal 72

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Pasal menyesuaikan

(1) KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota dapat meminta kepada partai politik untuk mengajukan bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota baru sebagai pengganti bakal calon yang ditolak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap

Tetap

PAN Dihapus (sudah ada di pasal 69 ayat (2))

KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota wajib meminta kepada partai politik untuk mengajukan bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota baru sebagai pengganti bakal calon yang ditolak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70.

KB Kata pasal 70 diubah menjadi pasal 73

(1) KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota dapat meminta kepada partai politik untuk mengajukan bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota baru sebagai pengganti bakal calon yang ditolak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73.

396.

(1) KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota dapat meminta kepada partai politik untuk mengajukan bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota baru sebagai pengganti bakal calon yang ditolak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70.

PKS Tetap

Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Frasa ”Pasal 70” diubah jadi ”Pasal 66”

(1) KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota dapat meminta kepada partai politik untuk mengajukan bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota baru sebagai pengganti bakal calon yang ditolak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66.

PBR Kalimat “Pasal 70” diganti menjadi “Pasal 68”

(1) KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota dapat meminta kepada partai politik untuk mengajukan bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota baru sebagai pengganti bakal calon yang ditolak sebagaimana Pasal 68.

PDS Tetap

Tetap

397. (2) Partai politik mengajukan nama bakal PG Tetap

Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP PERUBAHAN SUBSTANSI: Setelah kata ’oleh partai politik’ ditambahkan kalimat ’setelah keluarnya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap yang menyatakan adanya pemalsuan atau penggunaan dokumen palsu’ Ket: Penggantian tidak dapat dilakukan jika pengadilan memutuskan bahwa tidak ada pemalsuan atau penggunaan dokumen palsu oleh seorang bakal calon.

(2) Partai politik mengajukan nama bakal calon baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak surat permintaan dari KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota diterima oleh partai politik setelah keluarnya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap yang menyatakan adanya pemalsuan atau penggunaan dokumen palsu.

PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

calon baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak surat permintaan dari KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota diterima oleh partai politik.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

398.

(3) KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten kota melakukan verifikasi terhadap kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan administrasi bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

PDS Tetap Tetap 399. Bagian Keempat PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif Bagian Keempat

Pengawasan atas Verifikasi Kelengkapan Administrasi Bakal Calon Anggota Legislatif

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

Administrasi Bakal Calon Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 66

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 76 Pasal 76

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 73 diubah jadi Pasal 69 Pasal 69 PBR

Pasal 73 berubah menjadi pasal 71 Pasal 71

400.

Pasal 73

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

401. (1) Bawaslu, Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, melakukan pengawasan atas pelaksanaan verifikasi kelengkapan administrasi bakal calon anggota DPR,DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota yang dilakukan oleh KPU,

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota.

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

402.

(2) Dalam hal Bawaslu, Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota menemukan unsur kesengajaan atau kelalaian anggota KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota dalam melaksanakan verifikasi kelengkapan administrasi bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota yang merugikan bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota, Bawaslu, Panwaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota menyampaikan temuan kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP

403. (3) KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota wajib menindaklanjuti temuan Bawaslu, Panwaslu Provinsi dan

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN

(3) KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota wajib menindaklanjuti temuan Bawaslu, Panwaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan mengumumkan hasil tindak lanjut tersebut paling lambat 3 (tiga) hari setelah menerima laporan temuan.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

Panwaslu Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif Bagian Kelima

Penyusunan Daftar Calon Sementara Anggota Legislatif

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

404. Bagian Kelima Penyusunan Daftar Calon Sementara

Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPR

Kabupaten/Kota

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 67

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 77 Pasal 77

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 74 diubah jadi Pasal 70 Pasal 70 PBR

Pasal 74 berubah menjadi pasal 72 Pasal 72

405.

Pasal 74

PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi

Frasa “Pasal 68” diganti menjadi “Pasal 62” (1) Bakal calon yang lulus verifikasi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 62 disusun dalam daftar calon sementara oleh:

PDIP Tetap Tetap PPP PD Pergantian kata : disusun menjadi menjadi disahkan. (1) Bakal calon yang lulus verifikasi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 68 disahkan dalam daftar calon sementara oleh:

PAN “Lulus” diganti “lolos”

(1) Bakal calon yang lolos verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 disusun dalam daftar calon sementara oleh:

KB Kata pasal 68 diubah menjadi pasal 71

(1) Bakal calon yang lulus verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 disusun dalam daftar calon sementara oleh:

406. (1) Bakal calon yang lulus verifikasi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 68 disusun dalam daftar calon sementara oleh:

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “Pasal 68” diganti menjadi “Pasal 66” Bakal calon yang lulus verifikasi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 66 disusun dalam daftar calon sementara oleh:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

407.

a. KPU untuk daftar calon sementara anggota DPR;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

408.

b. KPU provinsi untuk daftar calon sementara anggota DPRD provinsi;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

409. c. KPU kabupaten/kota untuk daftar calon sementara anggota DPRD kabupaten/kota.

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

410.

(2) Daftar calon sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai dengan pas photo bakal calon.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP 5 diganti 7 (3) Daftar calon sementara anggota DPR, DPRD

propinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diumumkan oleh KPU, KPU propinsi dan KPU kabupaten/kota selama 7 (tujuh) hari kerja untuk mendapat masukan dari masyarakat.

411. (3) Daftar calon sementara anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diumumkan oleh KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota selama 5 (lima) hari kerja untuk mendapat masukan dari masyarakat.

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Ada tambahan (3) Daftar calon sementara anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberitahukan secara tertulis kepada partai politik peserta pemilu dan diumumkan oleh KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota selama 5 (lima) hari kerja untuk mendapat masukan dari masyarakat.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 68

PDIP Tetap Tetap PPP PD Dihapus Dihapus

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 78 Pasal 78

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 75 diubah jadi Pasal 71 Pasal 71 PBR

Pasal 75 berubah menjadi pasal 74 Pasal 74

412.

Pasal 75

PDS Tetap Tetap 413. (1) Masyarakat dapat memberi masukan PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Ket: Perlu diatur parameter dan mekanisme bagi masyarakat untuk memberikan masukan terhadap daftar bakal calon, sehingga masukan yang diberikan benar-benar bersifat objektif dan didukung oleh bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.

Tetap

PPP PD Dihapus Dihapus

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

untuk perbaikan daftar calon sementara anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Dihapus Dihapus

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

414.

(2) Masukan dari masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak diumumkan

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

415. (3) KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota meminta klarifikasi kepada partai politik atas masukan dari

PD Dihapus Dihapus

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Diubah

(3) KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota memberitahukan masukan masyarakat secara tertulis dan rahasia kepada partai politik.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

masyarakat.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 69

PDIP Tetap Tetap PPP PD Dihapus Dihapus

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 79 Pasal 79

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 76 diubah jadi Pasal 72 Pasal 72 PBR

Pasal 75 berubah menjadi pasal 73 Pasal 73

416.

Pasal 76

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

417. (1) Dalam hal terdapat masukan dari masyarakat yang dapat digunakan untuk perbaikan daftar calon sementara

PD Dihapus Dihapus

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Diubah (1) Dalam hal terdapat masukan dari masyarakat, yang dapat digunakan untuk perbaikan daftar calon sementara sebagaimana dimaksud dalam pasal 75, maka partai politik peserta pemilu dapat mengajukan bakal calon pengganti anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dan mengubah nomor urut sebagai perbaikan daftar calon sementara.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “Pasal 75” diganti menjadi “Pasal 73”

Dalam hal terdapat masukan dari masyarakat yang dapat digunakn untuk perbaikan daftar calon sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73, KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota meminta kepada partai politik peserta pemilu untuk mengajukan bakal calon pengganti anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota baru sebagai perbakan daftar calon sementara.

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota meminta kepada partai politik peserta pemilu untuk mengajukan bakal calon pengganti anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota baru sebagai perbaikan daftar calon sementara.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

418. (2) Pengajuan bakal calon baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah surat permintaan

PD Dihapus Dihapus

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Diubah (2) Pengajuan bakal calon baru dan nomor urut bakal calon baru oleh partai politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya surat pemberitahuan dari KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

dari KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota diterima oleh partai politik.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Dihapus Dihapus

PAN (3) KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten kota melakukan verifikasi terhadap kelengkapan dan keabsahan dokumen persyaratan administrasi bagi bakal calon baru anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota, sebagimana dimaksud dalam ayat (2).

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

419.

(3) KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten kota melakukan verifikasi terhadap kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan administrasi bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap Catatan : substansi pasal 38 dan Pasal 39 soal Daerah Pemilihan dan Jumlah Kursi Anggota DPD digabungkan pada pembahasan di bagian ini

Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif Bagian Keenam

Penetapan dan Pengumuman Daftar Calon Tetap Anggota Legislatif

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

420.

Bagian Keenam Penetapan dan Pengumuman Daftar Calon Tetap Anggota DPR dan DPRD

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 70

PDIP Tetap Tetap PPP PD Menjadi Pasal 71 Selanjutnya Pasal lain mengikuti

Tetap Tetap PAN (1) Daftar calon tetap anggota DPR, DPRD

Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota ditetapkan dalam rapat pleno KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota.

KB Diubah menjadi pasal 80 Pasal 80 PKS Tetap Tetap BPD Pasal 77 diubah jadi Pasal 73 Pasal 73

421. Pasal 77

PBR Pasal 77 berubah menjadi pasal 75 Pasal 75

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi

Kata “ketua’ dihapus (1) KPU menetapkan daftar calon tetap anggota

DPR. PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

422.

(1) Ketua KPU menetapkan daftar calon tetap anggota DPR.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi

Kata “ketua’ dihapus (2) KPU provinsi menetapkan daftar calon tetap

anggota DPRD provinsi. PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

423.

(2) Ketua KPU provinsi menetapkan daftar calon tetap anggota DPRD provinsi.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi

Kata “ketua’ dihapus (3) KPU kabupaten/kota menetapkan daftar calon

tetap anggota DPRD kabupaten/kota. PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dihapus

424. (3) Ketua KPU kabupaten/kota menetapkan daftar calon tetap anggota DPRD kabupaten/kota.

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Kata ”urutan abjad” pada akhir kalimat diganti menjadi ”nomor urut yang ditetapkan oleh partai politik peserta pemilu sesuai dengan tingkatannya” Ket: • Sesuai dengan usulan mempergunakan Sistem

Proporsional Terbuka Terbatas. • Lihat Penjelasan DIM No. ... [Pasal 5 Ayat (1)]

(4) Daftar calon tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) disusun berdasarkan nomor urut yang ditetapkan oleh partai politik peserta pemilu sesuai dengan tingkatannya.

PPP Urutan abjad diganti nomor urut yang ditetapkan oleh partai politik

(4) Daftar calon tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) disusun berdasarkan nomor urut yang ditetapkan oleh partai politik.

PD Pergantian kata : disusun menjadi disahkan Pergantian kata : urutan abjad menjadi urutan yang ditetapkan oleh partai politik peserta pemilu sesuai dengan tingkatannya

(4) Daftar calon tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) disahkan berdasarkan urutan yang ditetapkan oleh partai politik peserta pemilu sesuai dengan tingkatannya

PAN Diubah (2) Daftar calon tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disusun berdasarkan nomor urut yang telah ditetapkan oleh masing-masing partai politik

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Frasa ”urutan abjad” diubah jadi ”nomor urut” (4) Daftar calon tetap sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) disusun berdasarkan nomor urut.

425. (4) Daftar calon tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) disusun berdasarkan urutan abjad.

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 71

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 81 Pasal 81

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 78 diubah jadi Pasal 74 Pasal 74 PBR

Pasal 78 berubah menjadi pasal 76 Pasal 76

426.

Pasal 78

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP Diakhir Pasal ditambah: paling lambat 1 (satu) bulan

sebelum hari pemungutan suara. Daftar calon tetap anggota DPR, DPRD propinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 diumumkan oleh KPU, KPU propinsi, dan KPU kabupaten/kota paling lambat 1 (satu) bulan sebelum hari pemungutan suara.

PD Tetap Tetap PAN Daftar calon tetap anggota DPR, DPRD provinsi dan

DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 diberitahukan secara tertulis kepada partai politik peserta pemilu dan diumumkan oleh KPU.

427. Daftar calon tetap anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 diumumkan oleh KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota.

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Penambahan bagian ketujuh yang mengatur tentang tata cara pengjuan keberatan bagi calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota yang merasa diperlakukan tidak adil oleh keputusan KPU dalam penetapan calon.

Bagian ketujuh Tata Cara Pengajuan Keberatan atas Hasil

Penetaan Dafatar Calon Tetap Anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota

Pasal 82 Demi terciptanya pemilu yang demokratis, harus dibuka peluang bagi parpol untuk mengajukan keberatan apabila merasa dirugikan oleh keputusan pennyelenggara pemilu mengenai penetapan daftar calon anggota DPRD dan DPR.

(1) Bakal calon atau calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota tentang penetapan calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, dapat mengajukan keberatan kepada hakim ad hoc pemilu, dengan mekanisme sebagai berikut.

a. Bakal calon anggota DPRD Kabupaten/Kota mengajukan keberatan kepada hakim ad hoc pemilu di pengdilan.

b. Bakal calon anggota DPR dan DPRD Provinsi mengajukan keberatan kepada hakim ad hoc di mahkamah agung.

Pasal 84 (1) Hakim ad hoc di Pengadilan Tinggi atau di

Mahkamah Agung merupakan yang pertama dan terakhir dan putusanya bersifat final dan mengikat.

Pasal 85 KPU atau KPU wajib menyesuaikan keputusanya

dengan putusan pengadilan sebagimana tersebut diatas.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Frasa “Pasal 77” diubah jadi “Pasal 73” Daftar calon tetap anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 diumumkan oleh KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota.

PBR Kalimat “Pasal 77” diganti menjadi “Pasal 75” Daftar calon tetap anggota DPR,DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dmaksud dalam Pasal 75 diumumkan oleh KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

428.

Bagian Ketujuh Tata Cara Pendaftaran Calon Anggota DPD

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 72

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 86 Pasal 86

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 75 Pasal 75 PBR

Pasal 79 berubah menjadi pasal 77 Pasal 77

429.

Pasal 79

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Perubahan substansi Kata “kualifikasi, Pasal 13, dan Pasal 14” masing-masing diganti dengan kata “persyaratan, Pasal 12, dan Pasal 13”.

(1) Perseorangan yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dan memenuhi dukungan minimal pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dapat mendaftarkan diri sebagai Bakal calon anggota DPD kepada KPU melalui KPU Provinsi.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Ditambah (1) Perseorangan yang memenuhi kualifikasi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan memenuhi dukungan minimal pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dapat mendaftarkan diri sebagai Bakal calon anggota DPD kepada KPU melalui KPU Provinsi, dengan menyebut provinsi yang diwakilinya.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap

430.

(1) Perseorangan yang memenuhi kualifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan memenuhi dukungan minimal pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dapat mendaftarkan diri sebagai Bakal calon anggota DPD kepada KPU melalui KPU Provinsi.

BPD Frasa “Pasal 13” diubah jadi “Pasal 12” (lihat DIM No.106), dan frasa “Pasal 14” diubah jadi “Pasal 13” (lihat DIM No.126)

(1) Perseorangan yang memenuhi kualifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dan memenuhi dukungan minimal pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dapat mendaftarkan diri sebagai Bakal calon anggota DPD kepada KPU melalui KPU Provinsi.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Kata “kualifikasi” dan kata “dengan” dihapus. (2) Bakal calon anggota DPD sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) pada saat mendaftarkan diri melampirkan bukti dukungan minimal pemilih dan persyaratan.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

431.

(2) Bakal calon anggota DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada saat mendaftarkan diri dengan melampirkan bukti dukungan minimal pemilih dan persyaratan kualifikasi.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD PBR Tetap Tetap

432.

Bagian Kedelapan Verifikasi Kelengkapan Administrasi Bakal Calon

Anggota DPD

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 73

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

433. Pasal 80

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Diubah menjadi pasal 87 Pasal 87 PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 76 Pasal 76 PBR

Pasal 80 berubah menjadi pasal 78 Pasal 78 PDS Tetap Tetap PG Kata “dokumen” dihapus. (1) KPU melakukan verifikasi kelengkapan dan

kebenaran persyaratan kualifikasi dan dukungan minimal pemilih bakal calon anggota DPD.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

434.

(1) KPU melakukan verifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan kualifikasi dan dukungan minimal pemilih bakal calon anggota DPD.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

435.

(2) KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota membantu pelaksanaan verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

PDS Tetap Tetap 436. PG Perubahan urutan Pasal Pasal 74

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 88 Pasal 88

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 77 Pasal 77 PBR

Pasal 81 berubah menjadi pasal 79 Pasal 79 PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi

Frasa “Pasal 80” diganti menjadi “Pasal 73”. Catatan: secara substansi ada surat yang formnya disiapkan oleh KPU

(1) Persyaratan dukungan minimal pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 ayat (1) dibuktikan dengan tanda tangan atau cap jempol tangan dan foto copy kartu tanda penduduk.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Diubah (1) Persyaratan dukungan minimal pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 ayat (1) dibuktikan dengan foto copy kartu tanda penduduk dan tanda tangan atau cap jempol tangan

KB Tetap Tetap

437.

(1) Persyaratan dukungan minimal pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 ayat (1) dibuktikan dengan tanda tangan atau cap jempol tangan dan foto copy kartu tanda penduduk.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Frasa “Pasal 80” diubah jadi “Pasal 76” (1) Persyaratan dukungan minimal pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 ayat (1) dibuktikan dengan tanda tangan atau cap jempol tangan dan foto copy kartu tanda penduduk.

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

438.

(2) Seorang pemilih tidak dibolehkan memberikan dukungan kepada lebih dari 1 (satu) orang bakal calon anggota DPD.

PDS Tetap Tetap PG Kata “dokumen” dihapus. (3) Dalam hal ditemukan bukti adanya data palsu

terkait dengan persyaratan dukungan minimal pemilih, bakal calon anggota DPD dikenai sanksi berupa pengurangan jumlah dukungan minimal pemilih sebanyak 100 (seratus) kali temuan bukti data palsu.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

439.

(3) Dalam hal ditemukan bukti adanya data palsu terkait dengan dokumen persyaratan dukungan minimal pemilih, bakal calon anggota DPD dikenai sanksi berupa pengurangan jumlah dukungan minimal pemilih sebanyak 100 (seratus) kali temuan bukti data palsu.

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP Diakhir judul ditambah Anggota DPD Bagian Kesembilan

Penetapan Perseorangan sebagai Peserta Pemilu Anggota DPD

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

440.

Bagian Kesembilan Penetapan Perseorangan sebagai Peserta Pemilu

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 75

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 89 Pasal 89

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 78 Pasal 78 PBR

Pasal 82 berubah menjadi pasal 80 Pasal 80

441.

Pasal 82

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

442. KPU menetapkan dan mengumumkan nama-nama bakal calon anggota DPD.

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

443.

Bagian Kesepuluh Pengawasan atas Verifikasi Kelengkapan

Administrasi Bakal Calon Anggota DPD

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 76

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 90 Pasal 90

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 79 Pasal 79 PBR

Pasal 83 berubah menjadi pasal 81 Pasal 81

444.

Pasal 83

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

445. (1) Bawaslu, Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, melakukan pengawasan atas pelaksanaan verifikasi kelengkapan

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Diubah (1) Bawaslu, Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, melakukan pengawasan atas pelaksanaan verifikasi kelengkapan administrasi bakal calon anggota DPD yang dilakukan oleh KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota tiga (3) hari sejak diterimanya laporan temuan dari bawaslu

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

administrasi bakal calon anggota DPD yang dilakukan oleh KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota.

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP

446. (2) Dalam hal Bawaslu, Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota menemukan unsur kesengajaan atau kelalaian anggota

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Diubah (2) Dalam hal Bawaslu, Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota menemukan unsur kesengajaan atau kelalaian anggota KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota dalam melakukan verifikasi kelengkapan administrasi bakal calon anggota DPD yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku Bawaslu, Panwaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota menyampaikan temuan kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota dalam melakukan verifikasi kelengkapan administrasi bakal calon anggota DPD yang merugikan bakal calon anggota DPD, Bawaslu, Panwaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota menyampaikan temuan kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

447.

(3) KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota wajib menindaklanjuti temuan Bawaslu, Panwaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 448. Bagian Kesebelas

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

Penetapan Daftar Calon Sementara Anggota DPD

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal

Pasal 77

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 91

Pasal 91

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 80

Pasal 80

PBR Pasal 84 berubah menjadi pasal 82

Pasal 82

449.

Pasal 84

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

450. (1) KPU menyusun daftar calon sementara anggota DPD.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Ket: Perlu diatur parameter dan mekanisme bagi masyarakat untuk memberikan masukan terhadap daftar bakal calon, sehingga masukan yang diberikan benar-benar bersifat objektif dan didukung oleh bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.

Tetap

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD PBR Tetap Tetap

451.

(2) Daftar calon sementara anggota DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diumumkan oleh KPU untuk mendapat masukan dari masyarakat.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 78

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 92 Pasal 92

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 81 Pasal 81 PBR

Pasal 85 berubah menjadi pasal 83 Pasal 83

452.

Pasal 85

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Perubahan substansi Frasa “Pasal 84” diganti dengan “Pasal 81”

(1) Masyarakat dapat memberi masukan untuk perbaikan daftar calon sementara anggota DPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 ayat (2) kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Frasa ”Pasal 84” diubah jadi Pasal 80 (1) Masyarakat dapat memberi masukan untuk

perbaikan daftar calon sementara anggota DPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 ayat (2) kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota.

PBR Kalimat “Pasal 84” diganti menjadi “Pasal 82” Masyarakat dapat memberi masukan untuk perbaikan daftar calon sementara anggota DPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 ayat (2) kepada KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota.

453.

(1) Masyarakat dapat memberi masukan untuk perbaikan daftar calon sementara anggota DPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84 ayat (2) kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

454. (2) KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meminta klarifikasi kepada bakal calon anggota DPD atas masukan dari masyarakat.

BPD

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 79

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 93 Pasal 93

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 82 Pasal 82 PBR

Pasal 86 berubah menjadi pasal 84 Pasal 84

455.

Pasal 86

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 85 diubah menjadi pasal 92

(1) Daftar calon sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92 ditandatangani oleh ketua dan anggota KPU, KPU Provinsi dan KPU kabupaten/kota.

PKS Tetap Tetap

456. (1) Daftar calon sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85 ditandatangani oleh ketua dan anggota KPU, KPU Provinsi dan KPU kabupaten/kota.

BPD Frasa “Pasal 85” diubah jadi Pasal 81

(1) Daftar calon sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85 ditandatangani oleh ketua dan anggota KPU, KPU Provinsi dan KPU kabupaten/kota.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Kalimat “Pasal 85” diganti menjadi “Pasal 83”

(1) Daftar calon sementara senagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ditanda tangani oleh ketua dan anggota KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Ket : Perlu diatur parameter dan mekanisme bagi masyarakat untuk memberikan masukan terhadap daftar bakal calon, sehingga masukan yang diberikan benar-benar bersifat objektif dan didukung oleh bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.

Tetap

PPP 10 diganti 14 (2) Daftar calon sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diumumkan untuk mendapat masukan dari masyarakat dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja.

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD PBR Tetap Tetap

457.

(2) Daftar calon sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diumumkan untuk mendapat masukan dari masyarakat dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 80 458.

Pasal 87 PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 94 Pasal 94

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 83 Pasal 83 PBR

Pasal 87 berubah menjadi pasal 85 Pasal 85 PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD PBR Tetap Tetap

459.

Dalam hal ditemukan dugaan telah terjadi pemalsuan atau penggunaan dokumen palsu dalam persyaratan administrasi bakal calon anggota DPD, KPU berkoordinasi dengan instansi yang berwenang untuk dilakukan proses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 81

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 95 Pasal 95

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 84 Pasal 84 PBR

Pasal 88 berubah menjadi pasal 86 Pasal 86

460.

Pasal 88

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Perubahan substansi Frasa “Pasal 87” diganti dengan “Pasal 80”

Dalam hal putusan pengadilan telah memperoleh kekuatan hukum tetap yang menyatakan tidak terbukti adanya pemalsuan atau penggunaan dokumen palsu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80, KPU melakukan pengesahan yang bersangkutan sebagai bakal calon anggota DPD.

PDIP Tetap Ket: Proses peradilan untuk memeriksa perkara seperti yang disebutkan pada Pasal ini harus dilakukan secara cepat sehingga ketika putusan pengadilan telah memperoleh kekuatan hukum tetap yang menyatakan tidak terbukti adanya pemalsuan atau penggunaan dokumen palsu, tidak menghambat seorang calon untuk mengikuti tahapan selanjutnya (misalnya batas waktu yang ditetapkan telah lewat ketika putusan pengadilan dikeluarkan).

Tetap

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

461.

Dalam hal putusan pengadilan telah memperoleh kekuatan hukum tetap yang menyatakan tidak terbukti adanya pemalsuan atau penggunaan dokumen palsu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87, KPU melakukan pengesahan yang bersangkutan sebagai bakal calon anggota DPD.

KB Penambahan rumusan pasal dengan mengubah isi pasal menjadi 2 ayat. Ayat pertama mempertahankan isi pasal, ditambah ayat kedua yang berisi pembatalan status pencalonan apabila terbukti terjadi pemalsuan atau penggunaan dokumen palsu.

(1) Dalam hal putusan pengadilan telah memperoleh kekuatan hukum tetap yang menyatakan terbukti adanya pemalsuan atau penggunaan dokumen palsu sebagaimana dimaksud dalam pasal 87, KPU menetapkan pembatalan calon anggota DPD sebagai peserta pemilu.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

(2) Dalam hal putusan pengadilan telah memperoleh kekuatan hukum tetap yang menyatakan tidak terbukti adanya pemalsuan atau penggunaan dokumen palsu sebagaimana dimaksud dalam pasal 87, KPU melakukan pengesahan yang bersangkutan sebagai bakal calon anggota.

PKS Tetap Tetap BPD Frasa “Pasal 87” diubah jadi “Pasal 83” Dalam hal putusan pengadilan telah

memperoleh kekuatan hukum tetap yang menyatakan tidak terbukti adanya pemalsuan atau penggunaan dokumen palsu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83, KPU melakukan pengesahan yang bersangkutan sebagai bakal calon anggota DPD.

PBR Kalimat “Pasal 87” diganti menjadi “Pasal 85” Dalam hal putusan pengadilan telah mmperoleh kekuatan hukum tetap yang menyatakan tidak terbukti adanya pemalsuan atau penggunaan dokumen palsu sebagaiman dimaksud dalam Pasal 85, KPU melakukan pengesahan yang bersangkutan sebagai bakal calon anggota DPD.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

462. Bagian Keduabelas Penetapan Daftar Calon Tetap Anggota DPD

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 82

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 96 Pasal 96

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 85 Pasal 85 PBR

Pasal 89 berubah menjadi pasal 87 Pasal 87

463.

Pasal 89

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

464.

(1) KPU menetapkan daftar calon tetap anggota DPD dengan Keputusan KPU.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap 465. (2) Daftar calon tetap anggota DPD sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) disusun berdasarkan urutan abjad. PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Tambahan ayat: (3) Daftar calon tetap anggota DPD diumumkan

paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum hari pemungutan suara.

(3) Daftar calon tetap anggota DPD diumumkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum hari pemungutan suara.

PD Pergantian kata : urutan abjad dirubah menjadi hasil undian dimasing-masing KPU provinsi

(2) Daftar calon tetap anggota DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun berdasarkan hasil undian dimasing-masing KPU provinsi

PAN Tetap Tetap Tetap Tetap

Penambahan bagian ketiga belas yang mengatur tentang tata cara pengajuan keberatan bagi calon anggota DPD yang merasa diperlakukan tidak adil oleh keputusan KPU dalan penetapan calon

Bagian Ketigabelas Tat Cara Pengajuan Keberatan atas Hasil Penetapan Daftar Calon Tetap Anggota DPD

Pasal 97 Demi terciptanya pemilu yang demokratis, harus dibuka peluang bagi parpol untuk mengajukan keberatan apabila merasa dirugikan oleh keputusan penyelenggara pemilu mengenai penetapan daftar calon anggota DPRD dan DPR.

(1) Bakal calon atau calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota tentang penetapan calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, dapat mengajukan keberatan kepada hakim ad hoc pemilu, dengan mekanisme sebagai berikut.

a. Bakal calon anggota DPRD Kabupaten/Kota mengajukan keberatan kepada hakim ad hoc pemilu di pengdilan.

KB

b. Bakal calon anggota DPR dan DPRD Provinsi mengajukan keberatan kepada hakim ad hoc di mahkamah agung.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

(2) Pengjuan keberatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat diajukan selambat-lambatnya 3 hari terhitung sejak penetapan calon anggota DPR atau DPRD

Pasal 98 Setiap bakal calon anggota DPR atau DPRD

sebagiman disebut diatas wajib menyerahkan uang jaminan sebesar RP. 25

Pasal 99 (1) Hakim ad hoc di pengadilan Tinggi atau di

Mahkamah Agung memeriksa dan memutus keneratan yang diajukan oleh bakal calon anggota DPRD atau DPR dalam waktu paling lambat 7 hari.

(2) Pemeriksaan perkara oleh hakim ad hoc di pengadilan Tinggi atau di Mahkamah Agng merupakan yang pertam dan terakhir dan putusanya bersifat final dan mengikat.

Pasal 100 PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

466. BAB VIII KAMPANYE

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

467.

Bagian Pertama Kampanye Pemilu

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 83

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 101 Pasal 101

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 86 Pasal 86 PBR

Pasal 90 berubah menjadi pasal 88 Pasal 88

468.

Pasal 90

PDS Tetap Tetap PG Tetap

Catatan : Minta penjelasan tentang makna kalimat ”prinsip pembelajaran bersama”

Tetap

PDIP Tetap Tetap

469.

Kampanye pemilu dilakukan dengan prinsip pembelajaran bersama dan bertanggung jawab.

PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap Dihapus; Kata pembelajaran (1). Kampanye pemilu dilakukan dengan prinsip

adil, jujur, mendidik dan bertanggung jawab

(2). Pihak-pihak sebagaimana disebutkan di

bawah ini, dilarang terlibat dalam kampanye:

a. Presiden dan/atau wakil presiden

b. Ketua/Wakil Ketua/Ketua

Muda/Hakim Agung/Hakim Konstitusi dan hakim-hakim pada semua badan peradilan;

c. Ketua/Wakil Ketua dan anggota Badan

Pemeriksa Keuangan d. Gubernur, Deputi Gubernur Senior,

dan Deputi Gubernur Bank Indonesia;

PAN

e. Menteri, gubernur, dan/atau wakil

gubernur, bupati dan/atau wakil bupati, wali kota dan/atau wakil wali kota

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

f. Pejabat BUMN/BUMD;

g. Pegawai Negeri Sipil;

h. Anggota TNI/Polri;

i. Kepala Desa atau sebutan lain;

j. Perangkat desa atau sebutan lain;

k. Anggota Badan Permusyaratan

Desa; dan

l. Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki hak memilih.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 84

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 102 Pasal 102

470. Pasal 91

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Diubah jadi Pasal 87 Pasal 87 PBR

Pasal 91 berubah menjadi pasal 89 Pasal 89 PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi

Kata pelaksana pemilu diganti menjadi ’peserta Pemilu’

(1) Kampanye pemilu dilaksanakan oleh peserta Pemilu.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Perlu dimasukan dalam ketentuan umum atau penjelasan tentang definisi petugas kampanye

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

471.

(1) Kampanye pemilu dilaksanakan oleh pelaksana kampanye.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi

Ditambahkan kalimat” yang merupakan masyarakat pemlih”.

(2) Kampanye pemilu diikuti oleh peserta kampanye yang merupakan masyarakat pemlih.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

472.

(2) Kampanye pemilu diikuti oleh peserta kampanye.

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Perubahan substansi: “Peserta pemilu membentuk petugas kampanye”

(3) Peserta pemilu membentuk petugas kampanye

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

Tetap Tetap (1) Kampanye sebagaimana dimaksud

dalam pasal 90 dapat dilakukan dalam bentuk: (a) kampanye umum dan/atau (b) kampanye khusus

(2) Kampanye umum adalah segala bentuk

kampanye yang tidak masuk dalam kategori kampanye khusus sebagaimana dimaksud dalam pasal ( ) ayat ( )

473. (3) Kampanye pemilu didukung oleh petugas

kampanye.

PAN

(3) Kampanye khusus adalah kampanye

dalam bentuk: (a) penyebaran dan/atau penyiaran dalam

bentuk iklan, melalui media massa cetak maupun elektronik

(b) pemasangan alat peraga di tempat-tempat umum

(c) rapat umum di tempat terbuka dan/atau pawai.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

(4) Kampanye dalam bentuk kampanye khusus sebagaimana pada ayat (3) dilaksanakan sejak 10 (sepuluh) hari kerja setelah calon peserta pemilu ditetapkan sebagai peserta pemilu sampai dimulainya masa tenang, yakni selama 14 (empat belas) hari kerja.

(5) Masa tenang sebagaimana dimaksud

dalam ayat (4) selama 3 (tiga) hari kerja sebelum hari dan tanggal pemungutan suara.

(6) Pembatasan waktu sebagaimana

dimaksud dalam ayat (4) dan (5) tidak berlaku dalam kampanye dalam bentuk kampanye umum

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap

Perubahan urutan Pasal Pasal 85 PG

Tambahan ayat baru (1) Peserta pemilu membentuk pelaksana

kampanye PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

474. Pasal 92

PAN Seluruh ayat dalam pasal 92 dipindahkan ke Ketentuan Umum.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Diubah menjadi pasal 103 Pasal 103 PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 88 Pasal 88 PBR

Pasal 92 berubah menjadi pasal 90 Pasal 90 PDS Tetap Tetap PG Perubahan redaksional

Kata “satgas” dihapus dan ditambahkan kata”petugas lainnya”

(2) Pelaksana kampanye terdiri atas pengurus partai politik, calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota, juru kampanye dan petugas lainnya.

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif (1) Pelaksana kampanye terdiri atas pengurus

partai politik, calon anggota legislatif, dan DPD, juru kampanye dan satgas.

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

475.

(1) Pelaksana kampanye terdiri atas pengurus partai politik, calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota, juru kampanye dan satgas.

PDS Tetap Tetap PG Dihapus;

kemudian digabung dengan ayat 2 di atas

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

476. (2) Peserta kampanye terdiri atas anggota masyarakat pemilih.

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

477.

(3) Petugas kampanye terdiri atas seluruh petugas yang memfasilitasi pelaksanaan kampanye.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 86

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 104 Pasal 104

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 89 Pasal 89 PBR

Pasal 93 berubah menjadi pasal 91 Pasal 91

478.

Pasal 93

PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi

Frasa “Pasal 92” diganti denngan “Pasal 85” (1) Pelaksana kampanye sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 85 harus didaftarkan pada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota, PPK, PPS, dan PPLN.

PDIP Tetap Tetap PPP

479.

(1) Pelaksana kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92 harus didaftarkan pada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota, PPK, PPS, dan PPLN.

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 92 diubah menjadi pasal 103 (1) pelaksana kampanye sebagaimana dimaksud

dalam pasal 103 harus didaftarkan pada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota, PPK, PPS, dan PPLN.

PKS Tetap Tetap BPD Frasa “Pasal 92” diubah jadi Pasal 88 (1) Pelaksana kampanye sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 83 harus didaftarkan pada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota, PPK, PPS, dan PPLN.

PBR Kalimat ”Pasal 92” diganti menjadi ”Pasal 90” (1) Pelaksana kampanye sebagaimana dimaksud dalam pasal 90 harus diadaftarkan pada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota/ PPK, PPS, dan PPLN.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

480.

(2) Pendaftaran pelaksana kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditembuskan kepada Bawaslu, Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, panwaslu kecamatan atau sebutan lain, pengawas pemilu lapangan, dan pengawas pemilu luar negeri.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

481. Bagian Kedua Materi Kampanye

PAN Dihapus Dihapus

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 87

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dihapus KB Diubah menjadi pasal 105 Pasal 105

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 90 Pasal 90 PBR

Pasal 94 berubah menjadi pasal 92 Pasal 92

482.

Pasal 94

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif (1) Materi kampanye partai politik peserta pemilu

yang dilaksanakan oleh calon anggota legislatif meliputi visi dan misi partai politik.

PD Tetap Tetap PAN Dihapus Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

483.

(1) Materi kampanye partai politik peserta pemilu yang dilaksanakan oleh calon anggota DPR, anggota DPRD provinsi dan anggota DPRD kabupaten/kota meliputi visi dan misi partai politik.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 484. (2) Materi kampanye perorangan peserta pemilu

yang dilaksanakan oleh calon anggota DPD PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

meliputi visi dan misi yang bersangkutan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

485.

Bagian Ketiga Metode Kampanye

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 88

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 106 Pasal 106

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 91 Pasal 91 PBR

Pasal 95 berubah menjadi pasal 93 Pasal 93

486.

Pasal 95

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Perubahan substansi Frasa “Pasal 90” diganti dengan “Pasal 83”

(1) Kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 dapat dilakukan melalui:

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 90 diubah menjadi pasal 101 Kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 101 dapat dilakukan melalui: PKS Tetap Tetap BPD Frasa “Pasal 90” diubah jadi Pasal 86 Kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 86 dapat dilakukan melalui: PBR Kalimat ”Pasal 90” diganti menjadi ”Pasal 88” Kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 88 dapat dilakukan melalui:

487.

Kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90 dapat dilakukan melalui:

PDS Tetap Tetap PG Tetap

Ket: Pertemuan dilakukan di ruang tertutup dengan jumlah peserta tidak melebihi 500 orang

Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

488.

a. pertemuan terbatas;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap 489. b. tatap muka;

PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

490.

c. penyebaran melalui media cetak dan media elektronik;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

491.

d. penyiaran melalui radio dan/atau televisi;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap 492. e. penyebaran bahan kampanye kepada umum;

PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

493.

f. pemasangan alat peraga di tempat umum;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

494.

g. rapat umum; dan

PDS Tetap Tetap 495. h. kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Tambahan Substansi

(2) Pelaksanaan kampanye sebagaimana dimaksud huruf c, d dan g pelaksanaannya diatur KPU

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

Tetap Tetap Ditambah; Pasal Baru

Pasal 95

(1) Media elektronik dan media cetak memberikan kesempatan yang sama kepada peserta Pemilu untuk menyampaikan tema dan materi kampanye Pemilu.

(2) Media elektronik dan media cetak wajib memberikan kesempatan yang sama kepada peserta Pemilu untuk memasang iklan Pemilu dalam rangka kampanye

(3) Pemerintah pada setiap tingkatan memberikan kesempatan yang sama kepada peserta Pemilu untuk menggunakan fasilitas umum.

(4) Semua pihak yang hadir dalam pertemuan terbatas atau rapat umum yang diadakan oleh suatu peserta Pemilu hanya dibenarkan membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut peserta Pemilu yang bersangkutan

perundang-undangan.

PAN

(5) KPU berkoordinasi dengan pemerintah untuk menetapkan lokasi pemasangan alat peraga untuk keperluan kampanye Pemilu.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

(6) Pemasangan alat peraga kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (5) oleh peserta Pemilu dilaksanakan dengan mempertimbangkan etika, estetika, kebersihan, dan keindahan kota atau kawasan setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(7) Pemasangan alat peraga kampanye Pemilu pada tempat-tempat yang menjadi milik perseorangan atau badan swasta harus seizin pemilik tempat tersebut.

(8) Alat peraga kampanye Pemilu harus sudah dibersihkan paling lambat 3 (tiga) hari sebelum hari pemungutan suara.

(9) Ketentuan lebih lanjut tentang pelaksanaan ketentuan pasal ini ditetapkan oleh KPU

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 89

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 107 Pasal 107

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 92 Pasal 92

496. Pasal 96

PBR Pasal 96 berubah menjadi pasal 94 Pasal 94

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Pasal menyesuaikan (1) Kampanye pemilu sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 88 huruf a sampai dengan huruf f dilaksanakan sejak 3 (tiga) hari kerja setelah peserta pemilu ditetapkan sebagai peserta pemilu sampai dengan dimulainya masa tenang.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 95 diubah menjadi pasal 106. angka 3 hari

diubah menjadi 1 (satu). (1) Kampanye pemilu sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 106 huruf a sampai dengan huruf f dilaksanakan sejak 1 (satu) hari kerja setelah peserta pemilu ditetapkan sebagai peserta pemilu sampai dengan dimulainya masa tenang.

PKS Tetap Tetap BPD Frasa “Pasal 95” diubah jadi Pasal 91

(1) Kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 huruf a sampai dengan huruf f dilaksanakan sejak 3 (tiga) hari kerja setelah peserta pemilu ditetapkan sebagai peserta pemilu sampai dengan dimulainya masa tenang.

PBR Kalimat ”Pasal 95” diganti menjadi ”Pasal 93”

(1) Kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93 huruf a sampai dengan huruf f dilaksanakan sejak 3 (tiga) hari kerja setelah peserta pemilu sampai dengan dimulainya masa tenang.

497.

(1) Kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 huruf a sampai dengan huruf f dilaksanakan sejak 3 (tiga) hari kerja setelah peserta pemilu ditetapkan sebagai peserta pemilu sampai dengan dimulainya masa tenang.

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 95 diubah menjadi pasal 106. (2) Kampanye pemilu sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 106 huruf g dilaksanakan selama 21 (dua puluh satu) hari kerja dan berakhir sampai dengan dimulainya masa tenang.

PKS Tetap Tetap BPD Frasa “Pasal 95” diubah jadi Pasal 91 (2) Kampanye pemilu sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 91 huruf g dilaksanakan selama 21 (dua puluh satu) hari kerja dan berakhir sampai dengan dimulainya masa tenang.

PBR Kalimat ”Pasal 95” diganti menjadi ”Pasal 93” (2) Kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 huruf g dilaksanakan selama 21 (dua puluh satu) hari kerja dan berakhir sampai dengan dimulainya masa tenang.

498.

(2) Kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 huruf g dilaksanakan selama 21 (dua puluh satu) hari kerja dan berakhir sampai dengan dimulainya masa tenang.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS 3 (tiga) hari diubah menjadi 1 (satu) hari (3) Masa tenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) selama 1 (satu) hari kerja sebelum hari dan tanggal pemungutan suara.

BPD Tetap Tetap

499. (3) Masa tenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) selama 3 (tiga) hari kerja sebelum hari dan tanggal pemungutan suara.

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 90

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 108 Pasal 108

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 93 Pasal 93 PBR

Pasal 97 berubah menjadi pasal 95 Pasal 95

500.

Pasal 97

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (1). Pengaturan mengenai pelaksanaan kampanye khusus, waktu dan tempat kampanye dikoordinasikan oleh KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

501.

(1) Ketentuan mengenai pedoman pelaksanaan kampanye secara nasional, waktu, tata cara, dan tempat kampanye di pusat, diatur dengan peraturan KPU;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

502. (2) Ketentuan mengenai waktu dan tanggal pelaksanaan kampanye di provinsi, diatur dengan keputusan KPU provinsi.

PAN Dihapus Dihapus

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

503.

(3) Ketentuan mengenai waktu dan tanggal pelaksanaan kampanye di kabupaten/kota, diatur dengan keputusan KPU kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

504.

Bagian Keempat Larangan dalam Kampanye

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 91

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

505. Pasal 98

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Diubah menjadi pasal 109 Pasal 109 PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 94 Pasal 94 PBR

Pasal 98 berubah menjadi pasal 96 Pasal 96 PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi

Frasa “Pelaksana kampanye” diganti dengan “Peserta pemilu dalam kampanye”

(1) Peserta pemilu dalam kampanye dilarang:

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

506.

(1) Pelaksana kampanye dilarang:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

507.

a. mempersoalkan dasar negara Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 508. b. melakukan kegiatan yang membahayakan

keutuhan Negara Kesatuan Republik PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

Indonesia;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

Tetap Tetap PAN Dari butir (j) menjanjikan atau memberi uang atau materi lainnya

kepada peserta kampanye. KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

509.

c. menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon dan/atau peserta Pemilu yang lain;

PDS Tetap Tetap PG Tetap

Catatan : kata ”mengadu domba” dicari padanan kata yang lebih tepat

Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

510.

d. menghasut dan mengadu domba antarperseorangan maupun antarkelompok masyarakat;

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

511.

e. mengganggu ketertiban umum;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

512.

f. mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota masyarakat, dan/atau peserta Pemilu yang lain;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

513. g. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye peserta pemilu;

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Penambahan substansi

Setelah kata terakhir ditambah frasa “kecuali dengan izin”

h. menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan kecuali dengan izin;

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Diubah Menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan selain perguruan tinggi

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

514.

h. menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Diubah Membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut partai lain

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

515.

i. membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut lain selain dari tanda gambar dan/atau atribut peserta pemilu yang bersangkutan; dan

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Dihapus Catatan : sudah ada dalam ketentuan pidana tentang money politic

Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

Posisi diubah dipoin d dan d menjadi, dan yang lain menyesuaikan

PAN

(2) Pelanggaran terhadap semua larangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (….) merupakan tindak pidana pemilu.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

516.

j. menjanjikan atau memberi uang atau materi lainnya kepada peserta kampanye.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan subsansi

Kata pelaksana kampanye diubah menjadi ”peserta pemilu”

(2) Peserta Pemilu dalam kegiatan kampanye dilarang mengikutsertakan:

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Perlu ditambahkan butir; dilarang mengikut sertakan Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/ Wakil Bupati, Walikota/Wakil Walikota.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

517. (2) Pelaksana kampanye dalam kegiatan

kampanye dilarang mengikutsertakan:

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

518.

a. Ketua/Wakil Ketua/Ketua Muda/Hakim Agung/Hakim Konstitusi dan hakim-hakim pada semua badan peradilan;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

519.

b. Ketua/Wakil Ketua dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

520. c. Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur Bank Indonesia;

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

521.

d. Pejabat BUMN/BUMD;

PDS Tetap Tetap PG Dihapus

Ket: Karena ada kekhawatiran seolah-olah dan diterjemahkan PNS tidak boleh menghadiri kampanye.

Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

522.

e. Pegawai Negeri Sipil;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

523. f. Anggota TNI/Polri;

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

524.

g. Kepala Desa atau sebutan lain;

PDS Tetap Tetap PG

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

525.

h. Perangkat desa atau sebutan lain;

PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

526. i. Anggota Badan Permusyaratan Desa; dan

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Dihapus Ket: Sangat sulit untuk mengetahui seseorang yang mengikuti kampanye memiliki hak memilih atau tidak. Lebih realistis jika dikatakan : Warga Negara Indonesia yang masih di bawah umur (anak-anak).

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Dihapus Dihapus BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

527.

j. Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki hak memilih.

PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus (3) Pelanggaran terhadap semua larangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (….) merupakan tindak pidana pemilu.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap

528. (3) Pelanggaran terhadap larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g, huruf I, dan huruf j, serta pada ayat (2) merupakan tindak pidana pemilu.

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 92

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 110 Pasal 110

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 95 Pasal 95 PBR

Pasal 99 berubah menjadi pasal 97 Pasal 97

529.

Pasal 99

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

530.

(1) Kampanye pemilu yang mengikutsertakan Presiden/Wakil Presiden, menteri, gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati dan walikota/wakil walikota harus memenuhi ketentuan:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

531. a. tidak menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatannya, kecuali fasilitas pengamanan bagi pejabat negara sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG diubah redaksinya menjadi cuti pada saat kampanye a. cuti pada saat kampanye

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

532.

b. menjalani cuti di luar tanggungan negara.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

533.

(2) Cuti dan jadwal cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilaksanakan dengan memperhatikan keberlangsungan tugas penyelenggaraan negara dan penyelenggaraan pemerintahan daerah.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

534. Bagian Kelima Sanksi atas Pelanggaran Larangan

Kampanye

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 93

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 111 Pasal 111

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 96 Pasal 96 PBR

Pasal 100 berubah menjadi pasal 98 Pasal 98

535.

Pasal 100

PDS Tetap Tetap PG kata “denda kepada” dihapus diganti dengan kata

“keputusan penghentian kampanya”. Kata “pelaksana kampanye” diganti “peserta pemilu”. Kemudian kata Pasal 98 ayat (2) diganti Pasal 91 ayat (2)

Dalam hal terdapat bukti permulaan yang cukup atas adanya pelanggaran larangan kampanye oleh pelaksana kampanye, KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota menjatuhkan peserta pemilu dan peserta kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 ayat (2).

PDIP Tetap Tetap PPP

536.

(1) Dalam hal terdapat bukti permulaan yang cukup atas adanya pelanggaran larangan kampanye oleh pelaksana kampanye, KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota menjatuhkan denda kepada pelaksana kampanye dan peserta kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2). PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Perlu diatur sanksi pidana (1) Dalam hal terdapat bukti permulaan yang cukup atas adanya pelanggaran larangan kampanye oleh pelaksana kampanye, sebagaimana dimaksud dalam Pasal (...) ayat (...), maka KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota menjatuhkan denda kepada peserta pemilu yang bertanggung jawab.

KB Kata pasal 98 diubah menjadi pasal 109 (1) Dalam hal terdapat bukti permulaan yang cukup atas adanya pelanggaran larangan kampanye oleh pelaksana kampanye, KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota menjatuhkan denda kepada pelaksana kampanye dan peserta kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 109 ayat (2).

PKS Ditambah kata penghubung “atau” diantara kata KPU, KPU Propinsi, KPU Kabupaten Perubahan Argumentasi: pelanggaran di tingkatannya diputus oleh KPU di tingkatannya

(1) Dalam hal terdapat bukti permulaan yang cukup atas adanya pelanggaran larangan kampanye oleh pelaksana kampanye KPU atau KPU provinsi atau KPU kabupaten/kota menjatuhkan denda kepada pelaksana kampanye dan peserta kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2).

BPD Frasa “Pasal 98” diubah jadi Pasal 95

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Kalimat “Pasal 98” diganti menjadi “Pasal 96” (1) Dalam hal terdapat bukti permulaan yang cukup atas adanya pelanggaran larangan kampanye oleh pelaksana kampanye, KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota menjatuhkan denda kepada pelaksana kampanye dan peserta kampanye sebagimana dimaksud dalam Pasal 96 ayat (2).

PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

537.

(2) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibayarkan ke kas negara.

PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Dihapus Dihapus

PKS Tetap Tetap

538. Pasal 101

BPD Diubah jadi Pasal 97 Pasal 97

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Pasal 101 berubah menjadi pasal 99 Pasal 99

PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dalam hal ditemukan dugaan yang cukup, yang dilakukan oleh siapa saja dalam menjanjikan atau memberi uang atau materi lainnya kepada peserta kampanye supaya tidak menggunakan hak pilihnya, atau memilih peserta pemilu tertentu, atau menggunakan hak pilihnya dengan cara tertentu sehingga surat suaranya tidak sah, dikenakan sanksi hukum sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

539.

Dalam hal ditemukan dugaan yang cukup bahwa pelaksana kampanye menjanjikan atau memberi uang atau materi lainnya kepada peserta kampanye supaya tidak menggunakan hak pilihnya, atau memilih peserta pemilu tertentu, atau menggunakan hak pilihnya dengan cara tertentu sehingga surat suaranya tidak sah, dikenakan sanksi hukum sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.

PDS Tetap Tetap PG Dihapus

Ket: Substansinya dipindahkan ke Pasal-pasal tentang Sanksi

Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

540. Pasal 102

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Diubah menjadi pasal 112 Pasal 112 PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 98 Pasal 98 PBR

Pasal 102 berubah menjadi pasal 100 Pasal 100 PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Ket: Proses peradilan untuk memeriksa perkara seperti yang disebutkan pada Pasal ini harus dilakukan secara cepat sehingga ketika putusan pengadilan telah memperoleh kekuatan hukum tetap yang menyatakan tidak terjadi pelanggaran tindak pidana pemilu, tidak menghambat tahapan yang dilakukan (misalnya nama seorang calon sudah dibatalkan dari daftar calon tetap, seperti yang disebutkan pada huruf a --- DIM No. ..., atau dibatalkan sebagai calon terpilih seperti yang disebutkan pada huruf b --- DIM No. ...).

Tetap

PPP PD Tetap Tetap

541. Putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap terhadap perkara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101 digunakan sebagai dasar KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota untuk:

PAN Dalam hal yang melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud pada pasal 101 adalah calon angota DPR, DPRD Provinsi, atau DPRD Kabupaten, maka putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, digunakan sebagai dasar KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota untuk:

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Penyempurnaan Putusan pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap terhadap perkara pelanggran larangan kampanye sebagaimana disebut pada pasal 102 ayat (1) huruf j, digunakan sebagai dasar untuk:

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif a. membatalkan nama calon anggota legislatif dan

DPD dari daftar calon tetap; PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Ditambah kata penghubung “atau” diantara DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota

a. membatalkan nama calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, atau DPRD kabupaten/kota dari daftar calon tetap;

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

542.

a. membatalkan nama calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dari daftar calon tetap;

PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif b. membatalkan penetapan calon anggota

legislatif dan DPD sebagai calon terpilih. PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

543. b. membatalkan penetapan calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagai calon terpilih.

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Ditambah kata penghubung “atau” diantara DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota

b. membatalkan penetapan calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, atau DPRD kabupaten/kota sebagai calon terpilih.

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Penambahan substansi

Ditambahkan kata “dan Penyiaran Kampanye” Bagian Keenam

Pemberitaan dan Penyiaran Kampanye PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Ditambah “penyiaran dan iklan” Bagian Keenam Penyiaran dan Iklan Kampanye

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

544.

Bagian Keenam Pemberitaan Kampanye

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 94

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 113 Pasal 113

PKS Tetap Tetap

545. Pasal 103

BPD Diubah jadi Pasal 99 Pasal 99

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Pasal 103 berubah menjadi pasal 101 Pasal 101

PDS Tetap Tetap PG Penambahan substansi

Ditambahkan kata ‘dan penyiaran” (1) Pemberitaan dan penyiaran kampanye dapat

dilakukan melalui media massa sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Semua kata “pemberitaan” diganti “penyiaran dan iklan” (1) Penyiaran dan iklan kampanye dapat dilakukan melalui media massa sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

KB Setelah kata “kampanye” ditambah dengan “iklan kampanye”.

(1). Pemberitaan kampanye dan iklan kampanye dapat dilakukan melalui media massa sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

546.

(1) Pemberitaan kampanye dapat dilakukan melalui media massa sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (2) Penyiaran dalam bentuk Pemberitaan, dialog, talk show dan sejenisnyanya, dilaksanakan berdasarkan prinsip:

547. (2) Pemberitaan kampanye dilaksanakan berdasarkan prinsip:

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN a. adil, berimbang, dan tidak berpihak KB Tetap Tetap

PKS Pemerintah diminta membuat penjelesan BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

548.

a. adil dan berimbang;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Pemerintah diminta membuat penjelesan BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

549.

b. faktual;

PDS Tetap Tetap 550. c. tidak mengandung unsur SARA; dan PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS c. tidak mengandung unsur suku, agama, ras, dan antargolongan -- Pemerintah diminta membuat penjelesan

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN d. Tidak bersifat menghasut KB Tetap Tetap

PKS Pemerintah diminta membuat penjelesan BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

551.

d. tidak provokatif.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi

kata “berita, rekam jejak peserta pemilu atau bentuk lainnya” dihapus

(3) Media massa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selama minggu tenang dilarang menyiarkan iklan yang mengarah kepada kepentingan kampanye yang menguntungkan dan/atau merugikan peserta pemilu.

552.

(3) Media massa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selama minggu tenang dilarang menyiarkan berita, iklan, rekam jejak peserta pemilu atau bentuk lainnya yang mengarah kepada kepentingan kampanye yang menguntungkan dan/atau merugikan peserta PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN (3) Media massa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selama minggu tenang dilarang menyiarkan berita, iklan, rekam jejak peserta pemilu atau bentuk lainnya yang mengarah kepada kepentingan kampanye yang menguntungkan dan/atau merugikan peserta pemilu tertentu.

KB Tetap Tetap PKS Konkordan Pasal 96 Ayat (3)

Kata minggu diganti masa (3) Media massa sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) selama masa tenang dilarang menyiarkan berita, iklan, rekam jejak peserta pemilu atau bentuk lainnya yang mengarah kepada kepentingan kampanye yang menguntungkan dan/atau merugikan peserta pemilu.

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

pemilu.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 95

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 114 Pasal 114

PKS Tetap Tetap

553. Pasal 104

BPD Diubah jadi Pasal 100 Pasal 100

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Pasal 104 berubah menjadi pasal 102 Pasal 102

PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi

kata pelaksana kampanye diganti “peserta pemilu” (1) Televisi Republik Indonesia (TVRI) dan Radio

Republik Indonesia (RRI), sebagai lembaga penyiaran publik, memberikan kesempatan yang sama kepada peserta pemilu untuk menyampaikan materi kampanye.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Perlu penjelasan tentang pengertian kesempatan yang sama

(1) Televisi Republik Indonesia (TVRI) dan Radio Republik Indonesia (RRI), sebagai lembaga penyiaran publik, memberikan kesempatan yang sama kepada peserta pemilu untuk menyampaikan materi kampanye.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

554.

(1) Televisi Republik Indonesia (TVRI) dan Radio Republik Indonesia (RRI), sebagai lembaga penyiaran publik, memberikan kesempatan yang sama kepada pelaksana kampanye untuk menyampaikan materi kampanye.

PDS Tetap Tetap PG Penambahan dan perubahan substansi

kata perlakuan diganti kesempatan dan ; lau kata pelaksana kampanye diganti “peserta pemilu”.

(2) Media massa swasta memberikan kesempatan dan perlakuan yang sama kepada peserta pemilu dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PDIP Tetap Tetap PPP

555.

(2) Media massa swasta memberikan perlakuan yang sama kepada pelaksana kampanye dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Diubah menjadi:

(2) Media massa swasta memberikan perlakuan yang sama dan terbatas kepada peserta pemilu dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

(3) Pembatasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan KPU

Pasal Baru

(1) Kampanye khusus dalam bentuk iklan

dibatasi secara proporsional.

PAN

(2) Pembatasan sabagaimana dimaksud

dalam ayat (1) diatur dengan peraturan KPU.

KB Penambahan kata “dalam pemberitaan dan pemasangan iklan kampanye”

(2) Media massa swasta memberikan perlakuan yang sama dalam pemberitaan dan pemasangan iklan kampanye kepada pelaksana kampanye dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 96

PDIP Tetap Tetap PPP

556. Pasal 105

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 115 Pasal 115

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 101 Pasal 101 PBR

Pasal 105 berubah menjadi pasal 103 Pasal 103 PDS Tetap Tetap PG Tetap

Ket: Bagaimana dengan peran Dewan Pers dan media cetak?

Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap (perlu diperjelas mekanisme kerja pengawasan KPI agar jelas)

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

557.

(1) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melakukan pengawasan atas penyiaran kampanye yang dilakukan oleh media massa.

PDS Tetap Tetap PG Kata “pasal 104” diganti pasal 95 (2) Dalam hal terdapat bukti pelanggaran atas

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95, KPI menjatuhkan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

558.

(2) Dalam hal terdapat bukti pelanggaran atas ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 104, KPI menjatuhkan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Frasa ”Pasal 104” diubah jadi ”Pasal 100” (2) Dalam hal terdapat bukti pelanggaran atas

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100, KPI menjatuhkan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PBR Kalimat “Pasal 104” diganti menjadi “Pasal 102” (2) Dalam hal terdapat bukti pelanggaran atas ketentua sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102, KPI menjatuhkan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (3) Penjatuhan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberitahukan kepada KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

559.

(3) Penjatuhan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberitahukan kepada KPU dan KPU Provinsi.

PDS Tetap Tetap Dihapus Dihapus

Tambahan Pasal Baru Pasal 97 PG

Tentang pengaturan pemberitaan dan penyiaran kampanye

Pengaturan lebih lanjut untuk pemberitaan dan penyiaran kampanye disusun bersama oleh KPU, KPI, dan Dewan Pers untuk kemudian ditetapkan dengan Keputusan KPU.

PDIP Tetap Tetap

560. (4) Dalam hal KPI tidak menjatuhkan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukan bukti pelanggaran kampanye, KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota menjatuhkan sanksi kepada pelaksana kampanye.

PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

561.

Bagian Ketujuh Pemasangan Alat Peraga Kampanye

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 98

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 116 Pasal 116

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 102 Pasal 102 PBR

Pasal 106 berubah menjadi pasal 104 Pasal 104

562.

Pasal 106

PDS Tetap Tetap 563. (1) KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

PPK, PPS, dan PPLN berkoordinasi dengan pemerintah, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, kecamatan atau sebutan lain atau nama lain, desa atau sebutan lain/kelurahan atau nama lain, dan perwakilan Republik Indonesia untuk menetapkan lokasi pemasangan alat peraga untuk keperluan kampanye pemilu.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap Tetap Tetap KB

Penambahan ayat baru (3) Penyelenggara pemilu berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah menrtibkan alat peraga kampanye yang dipasang tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana disebuat dalam ayat (2).

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

564.

(2) Pemasangan alat peraga kampanye pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) oleh pelaksana kampanye dilaksanakan dengan mempertimbangkan etika, estetika, kebersihan, dan keindahan kota atau kawasan setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP

565. (3) Pemasangan alat peraga kampanye pemilu pada tempat-tempat yang menjadi milik perseorangan atau badan swasta harus dengan izin tertulis dari pemilik tempat PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

tersebut.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi

Setelah kata “pemilu” ditambahkan kata “dalam radius 100 (seratus) meter dari TPS”. Setelah kata “dibersihkan” ditambah kata “oleh pemerintah”

(4) Alat peraga kampanye pemilu dalam radius 100 (seratus) meter dari TPS harus sudah dibersihkan oleh pemerintah paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum hari pemungutan suara.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS 3 (tiga) hari diubah menjadi 1 (satu) hari (4) Alat peraga kampanye pemilu harus sudah dibersihkan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum hari pemungutan suara.

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

566.

(4) Alat peraga kampanye pemilu harus sudah dibersihkan paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum hari pemungutan suara.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

567. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemasangan dan pembersihan alat peraga kampanye diatur dalam peraturan KPU.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi

kata “TNI dan Polri” dihapus sehingga menjadi “Peranan Pemerintah Dalam Kampanye”

Bagian Kedelapan Peranan Pemerintah dalam Kampanye

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

568.

Bagian Kedelapan Peranan Pemerintah, TNI dan Polri dalam

Kampanye

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 99

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 117 Pasal 117

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 103 Pasal 103 PBR

Pasal 107 berubah menjadi pasal 105 Pasal 105

569.

Pasal 107

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Perubahan substansi penyampaian materi kampanye” dihapus

(1) Pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota, kecamatan atau sebutan lain, dan desa atau sebutan lain/kelurahan memberikan kesempatan yang sama kepada peserta pemilu dalam penggunaan fasilitas umum.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN pelaksana kampanye diganti dengan peserta kempanye

(1) Pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota, kecamatan atau sebutan lain, dan desa atau sebutan lain/kelurahan memberikan kesempatan yang sama kepada peserta kampanye dalam penggunaan fasilitas umum untuk penyampaian materi kampanye.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

570.

(1) Pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota, kecamatan atau sebutan lain, dan desa atau sebutan lain/kelurahan memberikan kesempatan yang sama kepada pelaksana kampanye dalam penggunaan fasilitas umum untuk penyampaian materi kampanye.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan redaksional :

Kata “pelaksana kampanye” diganti “peserta pemilu”.

(2) Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, kecamatan atau sebutan lain, desa atau sebutan lain/kelurahan, TNI dan Polri dilarang melakukan tindakan yang menguntungkan atau merugikan peserta pemilu.

PDIP Tetap Tetap PPP

571.

(2) Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, kecamatan atau sebutan lain, desa atau sebutan lain/kelurahan, TNI dan Polri dilarang melakukan tindakan yang menguntungkan salah satu pelaksana kampanye atau merugikan pelaksana kampanye lainnya.

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN F-PAN mengusulkan agar ada ketentuan lebih lanjut kepada Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, kecamatan atau sebutan lain, desa atau sebutan lain/kelurahan, TNI dan Polri, yang melakukan tindakan yang menguntungkan salah satu pelaksana kampanye atau merugikan pelaksana kampanye lainnya.

KB Tetap Tetap PKS Frase “Salah satu” dihapus,

(2) Pemerintah, pemerintah daerah provinsi,

pemerintah kabupaten/kota, kecamatan atau sebutan lain, desa atau sebutan lain/kelurahan, TNI dan Polri dilarang melakukan tindakan yang menguntungkan atau merugikan pelaksana kampanye.

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

572.

Bagian Kesembilan Pengawasan atas Pelaksanaan Kampanye Pemilu

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Perubahan urutan Pasal Ket: Pengaturan pada DIM No. ... s.d DIM No. .. menurut FPG dikonkordan dengan UU Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu, kecuali jika ada hal-hal khusus yang belum diatur.

Pasal 100

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 118 Pasal 118

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 104 Pasal 104 PBR

Pasal 108 berubah menjadi pasal 106 Pasal 106

573.

Pasal 108

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

574. Bawaslu, Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, panwaslu kecamatan atau sebutan lain, pengawas pemilu lapangan dan pengawas pemilu luar negeri melakukan pengawasan atas pelaksanaan kampanye pemilu. PAN Catatan:

-Perlu penganturan dengan prinsip pelaksanaan pengewasan secara berjenjang asal 108-129 dengan melibatkan Bawaslu, peserta pemilu dan masyarakat untuk diproses lebih lanjut oleh aparat hukum dan diputuskan oleh pengadilan khusus pemilu ( Ad Hoc) Adapun mengenai sanksi administratif ditindaklanjuti oleh Bawaslu, Panwaslu pada setiap jenjang, dengan mengacu pada peraturan yang dibuat oleh Bawaslu.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 101

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 119 Pasal 119

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 105 Pasal 105 PBR

Pasal 108 berubah menjadi pasal 107 Pasal 107

575.

Pasal 109

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

576. (1) Pengawas pemilu lapangan melakukan pengawasan atas pelaksanaan kampanye di tingkat desa atau sebutan lain/kelurahan.

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

577.

(2) Pengawas pemilu lapangan menerima laporan dugaan pelanggaran pelaksanaan kampanye di tingkat desa atau sebutan lain/kelurahan yang dilakukan oleh PPS, pelaksana kampanye, peserta kampanye, dan petugas kampanye.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 102

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 120 Pasal 120

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 106 Pasal 106 PBR

Pasal 110 berubah menjadi pasal 108 Pasal 108

578.

Pasal 110

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap 579. (1) Dalam hal terdapat bukti permulaan yang

cukup bahwa PPS melakukan kesengajaan atau kelalaian dalam pelaksanaan kampanye PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan pemilu di tingkat desa atau sebutan lain/kelurahan, pengawas pemilu lapangan menyampaikan laporan kepada panwaslu kecamatan atau sebutan lain.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

580.

(2) Dalam hal terdapat bukti permulaan yang cukup bahwa pelaksana kampanye, peserta kampanye atau petugas kampanye dengan sengaja melakukan atau lalai dalam pelaksanaan kampanye yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan pemilu di tingkat desa atau sebutan lain/kelurahan, pengawas pemilu lapangan menyampaikan laporan kepada PPS.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 103

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 121 Pasal 121

581. Pasal 111

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Diubah jadi Pasal 107 Pasal 107 PBR

Pasal 111 berubah menjadi pasal 109 Pasal 109 PDS Tetap Tetap PG Kata ”Pasal 110” diganti menjadi pasal 102 (1) PPS menindaklanjuti temuan dan laporan

tentang dugaan kesengajaan dan kelalaian dalam pelaksanaan kampanye di tingkat desa atau sebutan lain/kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102 ayat (2) dengan melakukan:

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Kata dugaan dihilangkan (1) PPS menindaklanjuti temuan kesengajaan dan kelalaian dalam pelaksanaan kampanye di tingkat desa atau sebutan lain/kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 ayat (2) dengan melakukan:

KB Setelah kata “PPS” ditambah kata “wajib” (1) PPS wajib menindaklanjuti temuan dan laporan tentang dugaan kesengajaan dan kelalaian dalam pelaksanaan kampanye di tingkat desa atau sebutan lain/kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120 ayat (2) dengan melakukan:

PKS Tetap Tetap

582.

(1) PPS menindaklanjuti temuan dan laporan tentang dugaan kesengajaan dan kelalaian dalam pelaksanaan kampanye di tingkat desa atau sebutan lain/kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 ayat (2) dengan melakukan:

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Kalimat ”Pasal 110” diganti menjadi ”Pasal 108”

(1) PPS menindaklanjuti temuan dan laporan tentang dugaan kesenjangan dan kelalaian dalam pelaksanaan kampanye di tingkat desa atau sebutan lain/kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108 ayat (2) dengan melakukan:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

583.

a. penghentian pelaksanaan kampanye yang terjadwal hari itu;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN b. menjadi ayat 2 (2) laporan kepada PPK dalam hal ditemukan bukti permulaan yang cukup adanya tindak pidana pemilu terkait dengan pelaksanaan kampanye;

584. b. laporan kepada PPK dalam hal ditemukan bukti permulaan yang cukup adanya tindak pidana pemilu terkait dengan pelaksanaan kampanye;

KB Kata “laporan” diganti dengan kata “Pelaporan”. b. Pelaporan kepada PPK dalam hal ditemukan bukti permulaan yang cukup adanya tindak pidana pemilu terkait dengan pelaksanaan kampanye;

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

585.

c. pelarangan kepada pelaksana kampanye untuk melaksanakan kampanye berikutnya; dan

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

586.

d. pelarangan kepada peserta kampanye untuk mengikuti kampanye berikutnya;

PDS Tetap Tetap 587. (2) PPK menindaklanjuti laporan sebagaimana PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN 2 Menjadi ayat 3 (3) PPK menindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dengan melakukan tindakan hukum sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.

KB Setelah kata “PPK” ditambah kata “wajib” c. PPK wajib menindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dengan melakukan tindakan hukum sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

dimaksud pada ayat (1) huruf b dengan melakukan tindakan hukum sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 104

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 122 Pasal 122

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 108 Pasal 108 PBR

Pasal 112 berubah menjadi pasal 110 Pasal 110

588.

Pasal 112

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 589. Dalam hal ditemukan dugaan bahwa pelaksana

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

kampanye, peserta kampanye dan petugas kampanye melakukan kesengajaan atau kelalaian yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan pemilu di tingkat desa atau sebutan lain/kelurahan dikenakan tindakan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 105

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 123 Pasal 123

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 109 Pasal 109 PBR

Pasal 113 berubah menjadi pasal 111 Pasal 111

590.

Pasal 113

PDS Tetap Tetap PG Kata Pasal 110 diganti kata “pasal 102”

(1) Panwaslu kecamatan atau sebutan lain menindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102 ayat (1) dengan melaporkan kepada PPK.

PDIP Tetap Tetap PPP Tetap Tetap PD Tetap Tetap

591.

(1) Panwaslu kecamatan atau sebutan lain menindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 ayat (1) dengan melaporkan kepada PPK.

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Setelah kata “sebutan lain” ditambah kata “wajib”

(1) Panwaslu kecamatan atau sebutan lain wajib menindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120 ayat (1) dengan melaporkan kepada PPK.

PKS Tetap Tetap BPD Frasa “Pasal 110” diubah jadi Pasal 106

(1) Panwaslu kecamatan atau sebutan lain menindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) dengan melaporkan kepada PPK.

PBR Kalimat “Pasal 110” diganti menjadi “Pasal 108” (1) Panwaslu kecamatan atau sebutan lain menindaklanjuti laporan sebagaimana dmaksud dalam Pasal 108 ayat (1) denngan melaporkan kepada PPK.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP Tetap Tetap PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Setelah kata “PPK” ditambah kata “wajib” (2) PPK wajib menindaklanjuti laporan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan meneruskan kepada KPU kabupaten/kota.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

592.

(2) PPK menindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan meneruskan kepada KPU kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 593. (3) KPU kabupaten/kota menindaklanjuti laporan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dengan PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP Tetap Tetap PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Setelah kata “KPU Kabupaen/Kota” ditambah kata

“wajib” (3) KPU kabupaten/kota wajib menindaklanjuti

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dengan memberikan sanksi administratif kepada PPS.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

memberikan sanksi administratif kepada PPS.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 106

PDIP Tetap Tetap PPP Tetap Tetap PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 124 Pasal 124

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 110 Pasal 110 PBR

Pasal 114 berubah menjadi pasal 112 Pasal 112

594.

Pasal 114

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

595. (1) Pengawas pemilu kecamatan atau sebutan lain melakukan pengawasan atas pelaksanaan kampanye di tingkat kecamatan atau sebutan lain.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

596.

(2) Pengawas pemilu kecamatan atau sebutan lain menerima laporan dugaan pelanggaran pelaksanaan kampanye di tingkat kecamatan atau sebutan lain yang dilakukan oleh PPK, pelaksana kampanye, peserta kampanye, dan petugas kampanye.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 107

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 125 Pasal 125

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 111 Pasal 111 PBR

Pasal 115 berubah menjadi pasal 113 Pasal 113

597.

Pasal 115

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

598. (1) Dalam hal terdapat bukti permulaan yang cukup bahwa PPK melakukan kesengajaan atau kelalaian dalam pelaksanaan kampanye yang mengakibatkan terganggunya tahapan PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

penyelenggaraan pemilu di tingkat kecamatan atau sebutan lain, pengawas pemilu kecamatan atau sebutan lain menyampaikan laporan kepada Panwaslu Kabupaten/Kota.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

599.

(2) Dalam hal terdapat bukti permulaan yang cukup bahwa pelaksana kampanye, peserta kampanye atau petugas kampanye melakukan kesengajaan atau kelalaian dalam pelaksanaan kampanye yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan pemilu di tingkat kecamatan atau sebutan lain, pengawas pemilu kecamatan atau sebutan lain menyampaikan laporan kepada Panwaslu Kabupaten/Kota dan menyampaikan temuan kepada PPK. PDS Tetap Tetap

PG Perubahan urutan Pasal Pasal 108 PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 126 Pasal 126

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 112 Pasal 112 PBR

Pasal 116 berubah menjadi pasal 114 Pasal 114

600.

Pasal 116

PDS Tetap Tetap 601. Dalam hal ditemukan dugaan bahwa pelaksana PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

kampanye, peserta kampanye dan petugas kampanye melakukan kesengajaan atau kelalaian yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan pemilu di tingkat kecamatan atau sebutan lain dikenakan tindakan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 109

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 127 Pasal 127

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 113 Pasal 113 PBR

Pasal 117 berubah menjadi pasal 115 Pasal 115

602.

Pasal 117

PDS Tetap Tetap PG Kata “pasal 115” diganti dengan pasal 107 (1) PPK menindaklanjuti temuan dan laporan

tentang dugaan kesengajaan atau kelalaian dalam pelaksanaan kampanye di tingkat kecamatan atau sebutan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (2) dengan melakukan:

PDIP Tetap Tetap PPP

603.

(1) PPK menindaklanjuti temuan dan laporan tentang dugaan kesengajaan atau kelalaian dalam pelaksanaan kampanye di tingkat kecamatan atau sebutan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 115 ayat (2) dengan melakukan:

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Setelah kata “PPK” ditambah dengan kata “wajib”. (1) PPK wajib menindaklanjuti temuan dan laporan

tentang dugaan kesengajaan atau kelalaian dalam pelaksanaan kampanye di tingkat kecamatan atau sebutan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 125 ayat (2) dengan melakukan:

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “Pasal 115” diubah menjadi “Pasal 113” (1) PPK menindaklanjuti temuan dan laporan

tentang dugaan kesengajaan atau kelalaian dalam pelaksanaan kampanye di tingkat kecamatan atau sebutan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113 ayat (2) dengan melakukan:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

604.

a. penghentian pelaksanaan kampanye yang terjadwal hari itu;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap 605. b. laporan kepada KPU kabupaten/kota

dalam hal ditemukan bukti permulaan yang cukup adanya tindak pidana pemilu PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Menjadi ayat 2 (2) Laporan kepada KPU kabupaten/kota dalam

hal ditemukan bukti permulaan yang cukup adanya tindak pidana pemilu terkait dengan pelaksanaan kampanye;

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

terkait dengan pelaksanaan kampanye;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

606.

c. pelarangan kepada pelaksana kampanye untuk melaksanakan kampanye berikutnya;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

607. d. pelarangan kepada peserta kampanye untuk mengikuti kampanye berikutnya;

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Menjadi ayat 3 (3) KPU kabupaten/kota menindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dengan melakukan tindakan hukum sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.

KB Tetap Tetap PKS Kata undang-undang huruf ”U” nya huruf besar KPU kabupaten/kota menindaklanjuti laporan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dengan melakukan tindakan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

608.

(2) KPU kabupaten/kota menindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dengan melakukan tindakan hukum sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 110

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 128 Pasal 128

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 114 Pasal 114

609. Pasal 118

PBR Pasal 118 berubah menjadi pasal 116 Pasal 116

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Kata “pasal 115” diganti dengan pasal 107 (1) Panwaslu Kabupaten/Kota menindaklanjuti

laporan tentang dugaan kesengajaan atau kelalaian PPK dalam pelaksanaan kampanye di tingkat kecamatan atau sebutan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (1) dengan melaporkan kepada KPU kabupaten/kota.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 115 diubah menjadi pasal 125 (1) Panwaslu Kabupaten/Kota menindaklanjuti

laporan tentang dugaan kesengajaan atau kelalaian PPK dalam pelaksanaan kampanye di tingkat kecamatan atau sebutan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 125 ayat (1) dengan melaporkan kepada KPU kabupaten/kota.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “Psal 115” di ubah menjadi “Pasal 113” (1) Panwaslu Kabupaten/Kota menindaklanjuti

laporan tentang dugaan kesengajaan PPK dalam pelaksanaan kampanye di tingkat kecamatan atau sebutan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113 ayat (1) dengan melaporkan kepada KPU kabupaten/kota.

610.

(1) Panwaslu Kabupaten/Kota menindaklanjuti laporan tentang dugaan kesengajaan atau kelalaian PPK dalam pelaksanaan kampanye di tingkat kecamatan atau sebutan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 115 ayat (1) dengan melaporkan kepada KPU kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 611. (2) KPU kabupaten/kota menindaklanjuti laporan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

memberikan sanksi administratif kepada PPK.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 111

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 129 Pasal 129

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 115 Pasal 115 PBR

Pasal 119 berubah menjadi pasal 117 Pasal 117

612.

Pasal 119

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

613. (1) Panwaslu kabupaten/kota melakukan pengawasan atas pelaksanaan kampanye di tingkat kabupaten/kota, meliputi:

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

614.

a. kemungkinan adanya kesengajaan atau kelalaian anggota KPU kabupaten/kota, sekretaris dan pegawai sekretariat KPU kabupaten/kota melakukan tindak pidana pemilu atau tindakan administratif yang mengakibatkan terganggunya kampanye yang sedang berlangsung;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

615.

b. kemungkinan adanya kesengajaan atau kelalaian pelaksana kampanye, peserta kampanye dan petugas kampanye melakukan tindak pidana pemilu atau tindakan administratif yang mengakibatkan terganggunya kampanye yang sedang berlangsung.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

616. (2) Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Panwaslu kabupaten/kota:

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

617.

a. menerima laporan dugaan pelanggaran terhadap ketentuan pelaksanaan kampanye pemilu;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

618.

b. menyelesaikan temuan dan laporan pelanggaran kampanye pemilu yang tidak mengandung unsur pidana;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

619. c. menyampaikan temuan dan laporan kepada KPU kabupaten/kota tentang pelanggaran kampanye pemilu untuk ditindaklanjuti; PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

620.

d. meneruskan temuan dan laporan tentang pelanggaran tindak pidana pemilu kepada instansi yang berwenang;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

621.

e. menyampaikan laporan adanya dugaan tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan pemilu oleh anggota KPU kabupaten/kota, sekretaris dan pegawai sekretariat KPU kabupaten/kota kepada Bawaslu;

PDS Tetap Tetap 622. f. mengawasi pelaksanaan rekomendasi PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

Bawaslu tentang pengenaan sanksi kepada anggota KPU kabupaten/kota, sekretaris dan pegawai sekretariat KPU kabupaten/kota yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya kampanye yang sedang berlangsung.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 112

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 130 Pasal 130

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 116 Pasal 116 PBR

Pasal 120 berubah menjadi pasal 118 Pasal 118

623.

Pasal 120

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

624. Dalam hal ditemukan dugaan bahwa pelaksana kampanye, peserta kampanye dan petugas kampanye di tingkat kabupaten/kota telah melakukan tindak pidana pemilu yang mengakibatkan terganggunya kampanye yang sedang berlangsung, dikenakan tindakan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 113

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 131 Pasal 131

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 117 Pasal 117 PBR

Pasal 121 berubah menjadi pasal 119 Pasal 119

625.

Pasal 121

PDS Tetap Tetap PG Kata “pasal 119” diganti kata “pasal 111” (1) Panwaslu Kabupaten/Kota menyelesaikan atas

laporan dugaan pelanggaran administratif terhadap ketentuan pelaksanaan kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111 ayat (2) huruf a, pada hari yang sama dengan diterimanya laporan.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 119 diubah menjadi pasal 129 Panwaslu Kabupaten/Kota menyelesaikan atas

laporan dugaan pelanggaran administratif terhadap ketentuan pelaksanaan kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 129 ayat (2) huruf a, pada hari yang sama dengan diterimanya laporan.

626.

(1) Panwaslu Kabupaten/Kota menyelesaikan atas laporan dugaan pelanggaran administratif terhadap ketentuan pelaksanaan kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 119 ayat (2) huruf a, pada hari yang sama dengan diterimanya laporan.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “Pasal 119” di ubah menjadi “Pasal 117”

(1) Panwaslu Kabupaten/Kota menyelesaikan atas laporan dugaan pelanggaran administratif terhadap ketentuan pelaksanaan kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117 ayat (2) huruf a, pada hari yang sama dengan diterimanya laporan.

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

627.

(2) Dalam hal terdapat bukti permulaan yang cukup adanya pelanggaran administratif oleh pelaksana dan peserta kampanye di tingkat kabupaten/kota, Panwaslu Kabupaten/Kota menyampaikan temuan dan laporan tersebut kepada KPU kabupaten/kota.

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

628. (3) KPU kabupaten/kota menetapkan penyelesaian laporan dan temuan yang mengandung bukti permulaan yang cukup adanya pelanggaran administratif oleh pelaksana dan peserta kampanye pada hari diterimanya laporan.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

629.

(4) Dalam hal Panwaslu Kabupaten/Kota menerima laporan dugaan pelanggaran administratif terhadap ketentuan pelaksanaan kampanye pemilu oleh anggota KPU kabupaten/kota, sekretaris dan pegawai sekretariat KPU kabupaten/kota, Panwaslu Kabupaten/Kota meneruskan laporan tersebut kepada Bawaslu.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 114

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 132 Pasal 132

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 118 Pasal 118 PBR

Pasal 122 berubah menjadi pasal 120 Pasal 120

630.

Pasal 122

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Kata “pasal 121” diganti kata “pasal 113” (1) KPU bersama Bawaslu dapat menetapkan sanksi tambahan terhadap pelanggaran administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113 ayat (3) selain yang diatur dalam Undang-Undang ini.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 121 diubah menjadi 131 (1) KPU bersama Bawaslu dapat menetapkan

sanksi tambahan terhadap pelanggaran administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 131 ayat (3) selain yang diatur dalam Undang-Undang ini.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “ Pasal 121” diganti menjadi “Pasal 119” (1) KPU bersama Bawaslu dapat menetapkan

sanksi tambahan terhadap pelanggaran administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 119 ayat (3) selain yang diatur dalam Undang-Undang ini.

631.

(1) KPU bersama Bawaslu dapat menetapkan sanksi tambahan terhadap pelanggaran administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121 ayat (3) selain yang diatur dalam Undang-Undang ini.

PDS Tetap Tetap PG Kata “pasal 121” diganti kata “pasal 113” (2) Sanksi terhadap pelanggaran administratif

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113 ayat (4) selain yang diatur dalam Undang-Undang ini ditetapkan dalam kode etik yang disusun secara bersama oleh KPU dan Bawaslu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PDIP Tetap Tetap

632.

(2) Sanksi terhadap pelanggaran administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121 ayat (4) selain yang diatur dalam Undang-Undang ini ditetapkan dalam kode etik yang disusun secara bersama oleh KPU dan Bawaslu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 121 diubah menjadi 131 (2) Sanksi terhadap pelanggaran administratif

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 131 ayat (4) selain yang diatur dalam Undang-Undang ini ditetapkan dalam kode etik yang disusun secara bersama oleh KPU dan Bawaslu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “Pasal 121” diganti menjadi “Pasal 119” (2) Sanksi terhadap pelanggaran administratif

sebagimana dimaksud dalam Pasal 119 ayat (4) selain yang di atur dalam Undang-Undang ini ditetapkan dalam kode etik yang disusun secara bersama oleh KPU dan Bawaslu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 115

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 133 Pasal 133

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 119 Pasal 119 PBR

Pasal 123 berubah menjadi pasal 121 Pasal 121

633.

Pasal 123

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Kata “pasal 119” diganti kata “pasal 111” Dalam hal Panwaslu kabupaten/kota menerima laporan dugaan adanya tindak pidana dalam pelaksanaan kampanye pemilu oleh anggota KPU kabupaten/kota, sekretaris dan pegawai sekretariat KPU kabupaten/kota, pelaksana dan peserta kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111, Panwaslu kabupaten/kota melakukan:

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 119 diubah menjadi 129 Dalam hal Panwaslu kabupaten/kota menerima

laporan dugaan adanya tindak pidana dalam pelaksanaan kampanye pemilu oleh anggota KPU kabupaten/kota, sekretaris dan pegawai sekretariat KPU kabupaten/kota, pelaksana dan peserta kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 129, Panwaslu kabupaten/kota melakukan:

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “Pasal 19” diganti menjadi “Pasal 117”

Dalam hal Panwaslu kabupaten/kota menerima laporan dugaan adanya tindak pidana dalam pelaksanaan kampanye pemilu oleh anggota KPU kabupaten/kota, sekretaris dan pegawai sekretariat KPU kabupaten/kota, pelaksana dan peserta kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117, Panwaslu kabupaten/kota melakukan:

634.

Dalam hal Panwaslu kabupaten/kota menerima laporan dugaan adanya tindak pidana dalam pelaksanaan kampanye pemilu oleh anggota KPU kabupaten/kota, sekretaris dan pegawai sekretariat KPU kabupaten/kota, pelaksana dan peserta kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 119, Panwaslu kabupaten/kota melakukan:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 635. a. pelaporan tentang dugaan adanya tindak pidana

pemilu dimaksud kepada kepolisian; PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Penambahan : /instansi yang berwenang sesuai

peraturan perundang-undangan a. pelaporan tentang dugaan adanya tindak pidana

pemilu dimaksud kepada kepolisian/ instansi yang berwenang sesuai peraturan perundang-undangan ;

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

636.

b. pelaporan kepada Bawaslu sebagai dasar untuk mengeluarkan rekomendasi Bawaslu tentang sanksi.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 116

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 134 Pasal 134

637. Pasal 124

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Diubah jadi Pasal 120 Pasal 120 PBR

Pasal 124 berubah menjadi pasal 122 Pasal 122 PDS Tetap Tetap PG Kata “pasal 122” diganti kata “pasal 114” Panwaslu Kabupaten/Kota melakukan pengawasan

terhadap pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi Bawaslu tentang pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “Pasal 122” diganti menjadi “Pasal 120” Panwaslu Kabupaten/Kota melakukan pengawasan

terhadap pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi Bawaslu tentang pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120.

638.

Panwaslu Kabupaten/Kota melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi Bawaslu tentang pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 122.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 117

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 135 Pasal 135

PKS Tetap Tetap

639. Pasal 125

BPD Diubah jadi Pasal 121 Pasal 121

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Pasal 125 berubah menjadi pasal 123 Pasal 123

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

640.

(1) Panwaslu Provinsi melakukan pengawasan atas pelaksanaan kampanye di tingkat provinsi, terhadap:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

641.

a. kemungkinan adanya kesengajaan atau kelalaian anggota KPU provinsi, sekretaris dan pegawai sekretariat KPU provinsi melakukan tindak pidana pemilu atau administratif yang mengakibatkan terganggunya kampanye yang sedang berlangsung;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

642. b. kemungkinan adanya kesengajaan atau kelalaian pelaksana kampanye, peserta kampanye dan petugas kampanye melakukan tindak pidana pemilu atau administratif yang mengakibatkan PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

terganggunya kampanye yang sedang berlangsung.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

643.

(2) Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Panwaslu Provinsi:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

644.

a. menerima laporan dugaan pelanggaran terhadap ketentuan pelaksanaan kampanye pemilu;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 645. b. menyelesaikan temuan dan laporan

pelanggaran kampanye pemilu yang tidak PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

mengandung unsur pidana;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

646.

c. menyampaikan temuan dan laporan kepada KPU provinsi tentang pelanggaran kampanye pemilu untuk ditindaklanjuti;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Penambahan : Kepolisian dan sesuai peraturan

perundang-undangan d. meneruskan temuan dan laporan tentang

pelanggaran tindak pidana pemilu kepada kepolisian/instansi yang berwenang sesuai peraturan perundang-undangan;

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

647. d. meneruskan temuan dan laporan tentang pelanggaran tindak pidana pemilu kepada instansi yang berwenang;

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

648.

e. menyampaikan laporan kepada Bawaslu sebagai dasar untuk mengeluarkan rekomendasi Bawaslu yang berkaitan dengan adanya dugaan tindak pidana pemilu atau administratif yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan kampanye pemilu oleh anggota KPU provinsi, sekretaris dan pegawai sekretariat KPU provinsi;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

649.

f. mengawasi pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi Bawaslu tentang pengenaan sanksi kepada anggota KPU provinsi, sekretaris dan pegawai sekretariat KPU provinsi yang terbukti melakukan tindak pidana pemilu atau administratif yang mengakibatkan terganggunya kampanye yang sedang berlangsung.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 118

PDIP Tetap Tetap PPP

650. Pasal 126

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 136 Pasal 136

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 122 Pasal 122 PBR

Pasal 126 berubah menjadi pasal 124 Pasal 124 PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

651.

Dalam hal ditemukan dugaan bahwa pelaksana kampanye, peserta kampanye dan petugas kampanye di tingkat provinsi telah melakukan tindak pidana pemilu yang mengakibatkan terganggunya kampanye yang sedang berlangsung, dikenakan tindakan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 119

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 137 Pasal 137

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 123 Pasal 123 PBR

Pasal 127 berubah menjadi pasal 125 Pasal 125

652.

Pasal 127

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Kata “pasal 125” diganti kata pasal 118 (1) Panwaslu provinsi menyelesaikan atas laporan dugaan pelanggaran administratif terhadap ketentuan pelaksanaan kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118 ayat (2) huruf a, pada hari yang sama dengan diterimanya laporan.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 125 diubah menjadi 135 (1) Panwaslu provinsi menyelesaikan atas laporan

dugaan pelanggaran administratif terhadap ketentuan pelaksanaan kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 135 ayat (2) huruf a, pada hari yang sama dengan diterimanya laporan.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “Pasal 125” diganti menjadi “Pasal 123” (1) Panwaslu provinsi menyelesaikan atas laporan

dugaan pelanggaran administratif terhadap ketentuan pelaksanaan kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123 ayat (2) huruf a, pada hari yang sama dengan diterimanya laporan.

653.

(1) Panwaslu provinsi menyelesaikan atas laporan dugaan pelanggaran administratif terhadap ketentuan pelaksanaan kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 125 ayat (2) huruf a, pada hari yang sama dengan diterimanya laporan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

654. (2) Dalam hal terdapat bukti permulaan yang cukup adanya pelanggaran administratif oleh pelaksana dan peserta kampanye di tingkat provinsi, Panwaslu provinsi menyampaikan temuan dan laporan tersebut kepada KPU PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

provinsi.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

655.

(3) KPU provinsi menetapkan penyelesaian laporan dan temuan yang mengandung bukti permulaan yang cukup adanya pelanggaran administratif oleh pelaksana dan peserta kampanye pada hari diterimanya laporan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

656.

(4) Dalam hal Panwaslu provinsi menerima laporan dugaan pelanggaran administratif terhadap ketentuan pelaksanaan kampanye pemilu oleh anggota KPU provinsi, sekretaris dan pegawai sekretariat KPU provinsi, Panwaslu provinsi meneruskan laporan tersebut kepada Bawaslu.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 120 657.

Pasal 128 PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 138 Pasal 138

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 124 Pasal 124 PBR

Pasal 128 berubah menjadi pasal 126 Pasal 126 PDS Tetap Tetap PG Kata “pasal 127” diganti kata pasal 119 (1) KPU bersama Bawaslu dapat menetapkan

sanksi tambahan terhadap pelanggaran administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 119 ayat (1) selain yang diatur dalam Undang-Undang ini.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 127 diubah menjadi 137 (1) KPU bersama Bawaslu dapat menetapkan

sanksi tambahan terhadap pelanggaran administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 137 ayat (1) selain yang diatur dalam Undang-Undang ini.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

658.

(1) KPU bersama Bawaslu dapat menetapkan sanksi tambahan terhadap pelanggaran administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 127 ayat (1) selain yang diatur dalam Undang-Undang ini.

PBR Kalimat “Pasal 127” diganti menjadi “Pasal 125” (1) KPU bersama Bawaslu dapat menetapkan sanksi tambahan terhadap pelanggaran administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 125 ayat (1) selain yang diatur dalam Undang-Undang ini.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Kata “pasal 127” diganti kata pasal 119 (2) Sanksi terhadap pelanggaran administratif

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 119 ayat (4) selain yang diatur dalam Undang-Undang ini ditetapkan dalam kode etik yang disusun secara bersama oleh KPU dan Bawaslu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 127 diubah menjadi 137 (2) Sanksi terhadap pelanggaran administratif

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 137 ayat (4) selain yang diatur dalam Undang-Undang ini ditetapkan dalam kode etik yang disusun secara bersama oleh KPU dan Bawaslu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “Pasal 127” diganti menjadi “Pasal 125” (2) Sanksi terhadap pelanggaran administratif

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 125 ayat (4) selain yang diatur dalam Undang-Undang ini ditetapkan dalam kode etik yang disusun secara bersama oleh KPU dan Bawaslu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

659.

(2) Sanksi terhadap pelanggaran administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 127 ayat (4) selain yang diatur dalam Undang-Undang ini ditetapkan dalam kode etik yang disusun secara bersama oleh KPU dan Bawaslu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 121

PDIP Tetap Tetap PPP

660. Pasal 129

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 139 Pasal 139

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 125 Pasal 125 PBR

Pasal 129 berubah menjadi pasal 127 Pasal 127 PDS Tetap Tetap PG Kata “pasal 127” diganti kata pasal 119 Dalam hal Panwaslu provinsi menerima laporan

dugaan adanya tindak pidana dalam pelaksanaan kampanye pemilu oleh anggota KPU provinsi, sekretaris dan pegawai sekretariat KPU provinsi, pelaksana dan peserta kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 119, Panwaslu provinsi melakukan:

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 127 diubah menjadi 137 Dalam hal Panwaslu provinsi menerima laporan

dugaan adanya tindak pidana dalam pelaksanaan kampanye pemilu oleh anggota KPU provinsi, sekretaris dan pegawai sekretariat KPU provinsi, pelaksana dan peserta kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 137, Panwaslu provinsi melakukan:

PKS Tetap Tetap

661.

Dalam hal Panwaslu provinsi menerima laporan dugaan adanya tindak pidana dalam pelaksanaan kampanye pemilu oleh anggota KPU provinsi, sekretaris dan pegawai sekretariat KPU provinsi, pelaksana dan peserta kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 127, Panwaslu provinsi melakukan:

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Kalimat “Pasal 127” diganti menjadi “Pasal 125” Dalam hal Panwaslu provinsi menerima laporan dugaan adanya tindak pidana dalam pelaksanaan kampanye pemilu oleh anggota KPU provinsi, sekretaris dan pegawai sekretariat KPU provinsi, pelaksana dan peserta kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 125, Panwaslu provinsi melakukan:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Penambahan : /instansi yang berwenang sesuai

peraturan perundang-undangan a. pelaporan tentang dugaan adanya tindak pidana

pemilu dimaksud kepada kepolisian/ instansi yang berwenang sesuai peraturan perundang-undangan ;

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

662.

a. pelaporan tentang dugaan adanya tindak pidana pemilu dimaksud kepada kepolisian;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

663. b. pelaporan kepada Bawaslu sebagai dasar untuk mengeluarkan rekomendasi Bawaslu tentang sanksi.

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 122

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 140 Pasal 140

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 126 Pasal 126 PBR

Pasal 130 berubah menjadi pasal 128 Pasal 128

664.

Pasal 130

PDS Tetap Tetap PG Kata “pasal 128” diganti kata pasal 120 Panwaslu provinsi melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi Bawaslu tentang pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 128 diubah menjadi 138 Panwaslu provinsi melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi Bawaslu tentang pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 138.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

665.

Panwaslu provinsi melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi Bawaslu tentang pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128.

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 123

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 141 Pasal 141

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 127 Pasal 127 PBR

Pasal 131 berubah menjadi pasal 129 Pasal 129

666.

Pasal 131

PDS PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

667.

(1) Bawaslu melakukan pengawasan atas pelaksanaan tahapan kampanye secara nasional, terhadap:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Kemungkinan diganti dugaan

668. a. kemungkinan adanya kesengajaan atau kelalaian anggota KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, Sekretaris Jenderal KPU, pegawai Seretariat Jenderal KPU, sekretaris KPU provinsi, pegawai sekretariat KPU provinsi, sekretaris KPU

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

kabupaten/kota, dan pegawai sekretariat KPU kabupaten/kota melakukan tindak pidana pemilu atau administratif yang mengakibatkan terganggunya tahapan kampanye yang sedang berlangsung; PDS Tetap Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Kemungkinan diganti dugaan

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

669.

b. kemungkinan adanya kesengajaan atau kelalaian pelaksana kampanye, peserta kampanye dan petugas kampanye melakukan tindak pidana pemilu atau administratif yang mengakibatkan terganggunya tahapan kampanye yang sedang berlangsung.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

670.

(2) Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bawaslu:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 671. a. menerima laporan dugaan adanya

pelanggaran terhadap ketentuan PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

pelaksanaan kampanye pemilu;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

672.

b. menyelesaikan temuan dan laporan adanya pelanggaran kampanye pemilu yang tidak mengandung unsur pidana;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

673. c. menyampaikan temuan dan laporan kepada KPU tentang adanya pelanggaran kampanye pemilu untuk ditindaklanjuti;

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Penambahan : Kepolisian dan sesuai peraturan

perundang-undangan d. meneruskan temuan dan laporan tentang

pelanggaran tindak pidana pemilu kepada kepolisian/instansi yang berwenang sesuai peraturan perundang-undangan;

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

674.

d. meneruskan temuan dan laporan tentang dugaan adanya tindak pidana pemilu kepada instansi yang berwenang;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

675.

e. mengeluarkan rekomendasi yang berkaitan dengan adanya dugaan tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan kampanye pemilu oleh anggota KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, Sekretaris Jenderal KPU, pegawai Seretariat Jenderal KPU, sekretaris KPU provinsi, pegawai sekretariat KPU provinsi, sekretaris KPU kabupaten/kota, dan pegawai sekretariat KPU kabupaten/kota berdasarkan laporan Panwaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota;

PDS Tetap Tetap

676. f. mengawasi pelaksanaan tindak lanjut PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

rekomendasi Bawaslu tentang pengenaan sanksi kepada anggota KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, Sekretaris Jenderal KPU, pegawai Seretariat Jenderal KPU, sekretaris KPU provinsi, pegawai sekretariat KPU provinsi, sekretaris KPU kabupaten/kota, dan pegawai sekretariat KPU kabupaten/kota yang terbukti melakukan tindak pidana pemilu atau administratif yang mengakibatkan terganggunya tahapan kampanye yang sedang berlangsung. PDS Tetap Tetap

PG Perubahan urutan Pasal Pasal 124 PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dihapus KB Diubah menjadi pasal 142 Pasal 142

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 128 Pasal 128 PBR

Pasal 132 berubah menjadi pasal 130 Pasal 130

677.

Pasal 132

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Perlu ketentuan pidana dalam hal pelanggaran administratif

678. Dalam hal ditemukan adanya dugaan kesengajaan atau kelalaian pelaksana kampanye, peserta kampanye dan petugas kampanye di tingkat pusat telah melakukan tindak pidana pemilu yang mengakibatkan terganggunya kampanye yang sedang berlangsung, dikenakan tindakan hukum KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 125

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 143 Pasal 143

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 129 Pasal 129 PBR

Pasal 133 berubah menjadi pasal 131 Pasal 131

679.

Pasal 133

PDS Tetap Tetap PG Kata “pasal 131” diganti kata pasal 123 (1) Dalam hal Bawaslu menerima laporan adanya

dugaan pelanggaran administratif terhadap ketentuan pelaksanaan kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123 ayat (2) huruf a, Bawaslu menetapkan penyelesaian pada hari yang sama diterimanya laporan.

PDIP Tetap Tetap PPP

680.

(1) Dalam hal Bawaslu menerima laporan adanya dugaan pelanggaran administratif terhadap ketentuan pelaksanaan kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 131 ayat (2) huruf a, Bawaslu menetapkan penyelesaian pada hari yang sama diterimanya laporan.

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Dalam hal Bawaslu menerima laporan adanya dugaan pelanggaran administratif terhadap ketentuan pelaksanaan kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 131 ayat (2) huruf a, Bawaslu mengambil langkah tindak lanjut pada hari yang sama diterimanya laporan.

Perlu ketentuan pidana dalam hal pelanggaran administratif

KB Kata pasal 131 diubah menjadi pasal 141 (1) Dalam hal Bawaslu menerima laporan adanya dugaan pelanggaran administratif terhadap ketentuan pelaksanaan kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 141 ayat (2) huruf a, Bawaslu menetapkan penyelesaian pada hari yang sama diterimanya laporan.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “Pasal 131” diganti menjadi “Pasal 129” (1) Dalam hal Bawaslu menerima laporan adanya

dugaan pelanggaran administratif terhadap ketentuan pelaksanaan kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 129 ayat (2) huruf a, Bawaslu menetapkan penyelesaian pada hari yang sama diterimanya laporan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

681. (2) Dalam hal terdapat bukti permulaan yang cukup adanya dugaan pelanggaran administratif oleh pelaksana dan peserta kampanye di tingkat pusat, Bawaslu menyampaikan temuan dan laporan kepada KPU.

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Diubah (3) Dalam hal KPU menerima laporan dan temuan yang mengandung bukti permulaan yang cukup adanya dugaan pelanggaran administratif oleh pelaksana dan peserta kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (2), KPU langsung mengambil langkah tindaklanjut pada hari yang sama diterimanya laporan.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

682.

(3) Dalam hal KPU menerima laporan dan temuan yang mengandung bukti permulaan yang cukup adanya dugaan pelanggaran administratif oleh pelaksana dan peserta kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (2), KPU langsung menetapkan penyelesaian pada hari yang sama diterimanya laporan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

683. (4) Dalam hal Bawaslu menerima laporan dugaan pelanggaran administratif terhadap ketentuan pelaksanaan kampanye pemilu oleh anggota KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, Sekretaris Jenderal, pegawai Seretariat Jenderal KPU, sekretaris, pegawai sekretariat KPU provinsi, dan pegawai sekretariat KPU kabupaten/kota, Bawaslu memberikan rekomendasi kepada KPU untuk memberikan sanksi. PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 126

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 144 Pasal 144

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 130 Pasal 130 PBR

Pasal 134 berubah menjadi pasal 132 Pasal 132

684.

Pasal 134

PDS Tetap Tetap PG Kata “pasal 133” diganti kata pasal 125 (1) Sanksi terhadap pelanggaran administratif

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 125 ayat (3) selain yang diatur dalam Undang-Undang ini ditetapkan oleh KPU bersama Bawaslu.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 133 diubah menjadi pasal 143 (1) Sanksi terhadap pelanggaran administratif

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 143 ayat (3) selain yang diatur dalam Undang-Undang ini ditetapkan oleh KPU bersama Bawaslu.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

685.

(1) Sanksi terhadap pelanggaran administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133 ayat (3) selain yang diatur dalam Undang-Undang ini ditetapkan oleh KPU bersama Bawaslu.

PBR Kalimat “Pasal 133” diganti menjadi “Pasal 131” (1) Sanksi terhadap pelanggaran administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 131 ayat (3) selain yang diatur dalam Undang-Undang ini ditetapkan oleh KPU bersama Bawaslu.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Kata “pasal 133” diganti kata pasal 125 (2) Sanksi terhadap pelanggaran administratif

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 125 ayat (4) selain yang diatur dalam undang-undang ini ditetapkan dalam kode etik yang disusun secara bersama oleh KPU dan Bawaslu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 133 diubah menjadi pasal 143 (2) Sanksi terhadap pelanggaran administratif

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 143 ayat (4) selain yang diatur dalam undang-undang ini ditetapkan dalam kode etik yang disusun secara bersama oleh KPU dan Bawaslu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “Pasal 133” diganti menjadi “Pasal 131” (2) Sanksi terhadap pelanggaran administratif

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 131 ayat (4) selain yang diatur dalam undang-undang ini ditetapkan dalam kode etik yang disusun secara bersama oleh KPU dan Bawaslu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

686.

(2) Sanksi terhadap pelanggaran administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133 ayat (4) selain yang diatur dalam undang-undang ini ditetapkan dalam kode etik yang disusun secara bersama oleh KPU dan Bawaslu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 127

PDIP Tetap Tetap 687.

Pasal 135 PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 145 Pasal 145

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 131 Pasal 131 PBR

Pasal 135 berubah menjadi pasal 133 Pasal 133 PDS Tetap Tetap PG Kata “pasal 131” diganti kata pasal 123 Dalam hal Bawaslu menerima laporan dugaan

adanya tindak pidana pemilu yang dilakukan oleh anggota KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, Sekretaris Jenderal KPU, pegawai Sekretariat Jenderal KPU, sekretaris KPU provinsi, pegawai sekretariat KPU provinsi, sekretaris KPU kabupaten/kota, dan pegawai sekretariat KPU kabupaten/kota, pelaksana dan peserta kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123 ayat (1), dalam pelaksanaan kampanye pemilu Bawaslu melakukan:

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

688.

Dalam hal Bawaslu menerima laporan dugaan adanya tindak pidana pemilu yang dilakukan oleh anggota KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, Sekretaris Jenderal KPU, pegawai Sekretariat Jenderal KPU, sekretaris KPU provinsi, pegawai sekretariat KPU provinsi, sekretaris KPU kabupaten/kota, dan pegawai sekretariat KPU kabupaten/kota, pelaksana dan peserta kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 131 ayat (1), dalam pelaksanaan kampanye pemilu Bawaslu melakukan:

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Kata pasal 131 diubah menjadi pasal 141 Dalam hal Bawaslu menerima laporan dugaan adanya tindak pidana pemilu yang dilakukan oleh anggota KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, Sekretaris Jenderal KPU, pegawai Sekretariat Jenderal KPU, sekretaris KPU provinsi, pegawai sekretariat KPU provinsi, sekretaris KPU kabupaten/kota, dan pegawai sekretariat KPU kabupaten/kota, pelaksana dan peserta kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 141 ayat (1), dalam pelaksanaan kampanye pemilu Bawaslu melakukan:

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “Pasal 131” diganti menjadi “Pasal 129” Dalam hal Bawaslu menerima laporan dugaan

adanya tindak pidana pemilu yang dilakukan oleh anggota KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, Sekretaris Jenderal KPU, pegawai Sekretariat Jenderal KPU, sekretaris KPU provinsi, pegawai sekretariat KPU provinsi, sekretaris KPU kabupaten/kota, dan pegawai sekretariat KPU kabupaten/kota, pelaksana dan peserta kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 129 ayat (1), dalam pelaksanaan kampanye pemilu Bawaslu melakukan:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap 689. a. pelaporan tentang adanya dugaan tindak pidana

pemilu dimaksud kepada kepolisian; PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Penambahan : /instansi yang berwenang sesuai peraturan perundang-undangan

a. pelaporan tentang dugaan adanya tindak pidana pemilu dimaksud kepada kepolisian/ instansi yang berwenang sesuai peraturan perundang-undangan ;

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

690.

b. pemberian rekomendasi kepada KPU untuk menetapkan sanksi.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 128

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 146 Pasal 146

691. Pasal 136

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Diubah jadi Pasal 132 Pasal 132 PBR

Pasal 136 berubah menjadi pasal 134 Pasal 134 PDS Tetap Tetap PG Kata “pasal 135” diganti kata pasal 127 Bawaslu melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi Bawaslu tentang pengenaan sanksi penonaktifan sementara dan/atau administratif kepada anggota KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, Sekretaris Jenderal, pegawai Sekretariat Jenderal KPU, sekretaris, pegawai sekretariat KPU provinsi, dan pegawai sekretariat KPU kabupaten/kota yang terbukti melakukan tindak pidana pemilu atau administratif yang mengakibatkan terganggunya pelaksanaan kampanye yang sedang berlangsung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 127.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

692.

Bawaslu melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi Bawaslu tentang pengenaan sanksi penonaktifan sementara dan/atau administratif kepada anggota KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, Sekretaris Jenderal, pegawai Sekretariat Jenderal KPU, sekretaris, pegawai sekretariat KPU provinsi, dan pegawai sekretariat KPU kabupaten/kota yang terbukti melakukan tindak pidana pemilu atau administratif yang mengakibatkan terganggunya pelaksanaan kampanye yang sedang berlangsung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 135.

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Kata pasal 135 diubah menjadi pasal 145 Bawaslu melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi Bawaslu tentang pengenaan sanksi penonaktifan sementara dan/atau administratif kepada anggota KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, Sekretaris Jenderal, pegawai Sekretariat Jenderal KPU, sekretaris, pegawai sekretariat KPU provinsi, dan pegawai sekretariat KPU kabupaten/kota yang terbukti melakukan tindak pidana pemilu atau administratif yang mengakibatkan terganggunya pelaksanaan kampanye yang sedang berlangsung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 145.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “Pasal 135” diganti menjadi “Pasal 133” Bawaslu melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi Bawaslu tentang pengenaan sanksi penonaktifan sementara dan/atau administratif kepada anggota KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, Sekretaris Jenderal, pegawai Sekretariat Jenderal KPU, sekretaris, pegawai sekretariat KPU provinsi, dan pegawai sekretariat KPU kabupaten/kota yang terbukti melakukan tindak pidana pemilu atau administratif yang mengakibatkan terganggunya pelaksanaan kampanye yang sedang berlangsung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 129

PDIP Tetap Tetap 693.

Pasal 137 PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 147 Pasal 147

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 133 Pasal 133 PBR

Pasal 137 berubah menjadi pasal 135 Pasal 135 PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

694.

Pengawasan oleh Bawaslu, Panwaslu Provinsi dan Panwaslu kabupaten/kota serta tindak lanjut oleh KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota tidak mempengaruhi seluruh pelaksanaan kampanye.

PDS Tetap Tetap PG Tetap

Ket: Perlu adanya aturan kelonggaran soal dana kampanye dengan tetap memperhatikan prinsip tansparansi dan akuntabilitas.

Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

695.

Bagian Kesembilan Dana Kampanye Pemilihan Umum

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 130

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 148 Pasal 148

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 134 Pasal 134 PBR

Pasal 138 berubah menjadi pasal 136 Pasal 136

696.

Pasal 138

PDS Tetap Tetap PG Tetap

Ket: Pemerintah diharapkan memberikan penjelasan tentang ruang lingkup seluruh kegiatan kampanye.

Tetap 697.

(1) Seluruh kegiatan kampanye pemilu anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota didanai oleh masing-masing partai politik peserta pemilu.

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PENAMBAHAN AYAT BARU DAN SUBSTANSI BARU: Rumusan tentang Batasan Jumlah Dana Kampanye Ket: • Penjelasan pasal 138 ayat (2) baru: nilai Rp.

20.000.00 diperhitungkan adalah setara dengan pendapatan minimum per bulan bagi masyarakat yang berada di garis kemiskinan

• Penetapan DANA MAKSIMAL untuk kampanye bertujuan membatasi dana-dana ”khusus” yang kemungkinan akan dipergunakan oleh partai-partai tertentu dalam melaksanakan kampanye.

• Dengan demikian, seberapa besarpun kemampuan suatu partai menggalang dana atau sebarapa besarpun dana yang dimiliki oleh suatu partai, tidak dengan serta merta dapat dipergunakan seluruhnya untuk kepentingan kampanye partai bersangkutan.

(2) Jumlah Dana Kampanye Pemilihan Umum yang dapat digunakan oleh partai politik paling banyak setara dengan jumlah anggota partai politik bersangkutan dikalikan dengan Rp.20.000,00(dua puluh ribu rupiah).

PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif (1) Seluruh kegiatan kampanye pemilu anggota legislatif didanai oleh masing-masing partai politik peserta pemilu.

PD Penambahan kata : dan Calon Anggota DPR, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota sesuai dengan daerah pemilihannya.

(1) Seluruh kegiatan kampanye pemilu anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota didanai oleh masing-masing partai politik peserta pemilu dan Calon Anggota DPR, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota sesuai dengan daerah pemilihannya.

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP TETAP - Menjadi ayat (3) (3) Dana sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) ditempatkan dalam 1 (satu) rekening yang khusus dibuka untuk keperluan kegiatan kampanye pemilu.

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

698.

(2) Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditempatkan dalam 1 (satu) rekening yang khusus dibuka untuk keperluan kegiatan kampanye pemilu.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP TETAP - Menjadi ayat (4) (4) Sumber pendanaan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari : PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

699. (3) Sumber pendanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari :

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

700.

a. partai politik;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif b. calon anggota legislatif yang bersangkutan;

dan PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

701.

b. calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota yang bersangkutan; dan

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN c. Sumbangan pihak lain yang jelas identitasnya

702. c. sumbangan pihak lain.

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi

Dihilangkannya kata ”barang dan/atau jasa” Ket: Karena barang dan jasa sulit dikonversi dalam bentuk uang terlebih untuk dilakukan standar nilai yang sama. Tidak bisa diadministrasikan seperti bantuan uang.

(4) Pendanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa uang.

PDIP TETAP - Menjadi ayat (5) (5) Pendanaan sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) dapat berupa uang, barang dan/atau jasa.

PPP PD Tetap Tetap

PAN (4) Pendanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa uang, barang, jasa, dan/atau utang.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD PBR Tetap Tetap

703.

(4) Pendanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa uang, barang dan/atau jasa.

PDS Tetap Tetap

704. (5) Uang, barang dan/atau jasa sebagaimana

dimaksud pada ayat (4) dicatat sebagai penerimaan khusus kampanye.

PG Perubahan substansi Dihilangkannya kata ”barang dan/atau jasa”

(5) Uang sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dicatat sebagai penerimaan khusus kampanye.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP TETAP - Menjadi ayat (6) - Kata ayat (4) menjadi ayat (5)

(6) Uang, barang dan/atau jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dicatat sebagai penerimaan khusus kampanye.

PPP PD Tetap Tetap

(5) Uang, barang, jasa, dan/atau utang sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dicatat sebagai penerimaan khusus kampanye dan dinilai dalam rupiah

PAN

Tambahkan UU No. Pasal 78 ayat (3), ”badan hukum swasta” diganti ”perusahaan dan atau badan usaha non-pemerintah”

Dana kampanye sebagaimana dimaksud ayat (1) dalam bentuk utang dari perseorangan atau perusahaan dan atau badan usaha non-pemerintah tidak boleh melebihi jumlah 100.000.000,00

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP TETAP - Menjadi ayat (7) - Kata ayat (2) menjadi ayat (4)

(7) Sumbangan pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf c bersifat tidak mengikat dan dapat berasal dari perseorangan, kelompok, perusahaan dan/atau badan usaha non pemerintah.

705. (6) Sumbangan pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c bersifat tidak mengikat dan dapat berasal dari perseorangan, kelompok, perusahaan dan/atau badan usaha non pemerintah.

PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi

Angka Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar) diganti dengan Rp 2.000.000.000,00 Ket: Konkordan dengan sumbangan kepada partai politik

(7) Sumbangan dari perseorangan nilainya tidak boleh melebihi Rp.2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah), dan dari kelompok, perusahaan dan/atau badan usaha non pemerintah nilainya tidak boleh melebihi Rp5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).

PDIP TETAP - Menjadi ayat (8)

(8) Sumbangan dari perseorangan nilainya

tidak boleh melebihi Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah), dan dari kelompok, perusahaan dan/atau badan usaha non pemerintah nilainya tidak boleh melebihi Rp5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).

PPP PD Tetap Tetap

PAN (7) Sumbangan dari perseorangan nilainya tidak boleh melebihi Rp. 200.000.000,00 (Dua ratus juta rupiah), dan dari kelompok, perusahaan dan/atau badan usaha non pemerintah nilainya tidak boleh melebihi Rp 1.500.000.000,00 (satu milyar lima ratus juta rupiah).

706.

(7) Sumbangan dari perseorangan nilainya tidak boleh melebihi Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah), dan dari kelompok, perusahaan dan/atau badan usaha non pemerintah nilainya tidak boleh melebihi Rp 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Ditambah kata ”orang” di depan kata ”perorangan” Sumbangan dari orang perseorangan nilainya tidak boleh melebihi Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah), dan dari kelompok, perusahaan dan/atau badan usaha non pemerintah nilainya tidak boleh melebihi Rp 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 131

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 149 Pasal 149

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 135 Pasal 135 PBR

Pasal 139 berubah menjadi pasal 137 Pasal 137

707.

Pasal 139

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

708. (1) Seluruh kegiatan kampanye pemilu anggota DPD didanai oleh masing-masing calon anggota DPD yang bersangkutan.

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (2) Dana untuk kegiatan kampanye pemilu anggota DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat pula bersumber dari sumbangan pihak lain yang jelas identitas kependudukannya.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

709.

(2) Dana untuk kegiatan kampanye pemilu anggota DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat pula bersumber dari sumbangan pihak lain.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (3) Seluruh dana untuk kegiatan kampanye pemilu anggota DPD ditempatkan dalam rekening khusus yang dibuka untuk keperluan kegiatan kampanye pemilu

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

710.

(3) Seluruh dana untuk kegiatan kampanye pemilu anggota DPD ditempatkan dalam 1 (satu) rekening yang khusus dibuka untuk keperluan kegiatan kampanye pemilu.

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Perubahan substansi

(4) Sumbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa uang.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (4) Sumbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa uang, barang, jasa, dan/atau utang.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

711.

(4) Sumbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa uang, barang dan/atau jasa.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi (5) Uang sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

dicatat sebagai penerimaan khusus kampanye.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (5) Uang, barang, jasa, dan/atau utang sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dicatat sebagai penerimaan khusus kampanye.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

712.

(5) Uang, barang dan/atau jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dicatat sebagai penerimaan khusus kampanye.

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

713.

(6) Sumbangan pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersifat tidak mengikat berasal dari perseorangan, kelompok, perusahaan dan/atau badan usaha non pemerintah.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (7) Sumbangan dari perseorangan nilainya tidak boleh melebihi Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah), dari kelompok, perusahaan dan/atau badan usaha non pemerintah nilainya tidak boleh melebihi Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

KB Tetap Tetap PKS Ditambah kata ”orang” di depan kata ”perorangan” Sumbangan dari orang perseorangan nilainya tidak

boleh melebihi Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah), dari kelompok, perusahaan dan/atau badan usaha non pemerintah nilainya tidak boleh melebihi Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

BPD Tetap Tetap

714. (7) Sumbangan dari perseorangan nilainya tidak boleh melebihi Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah), dari kelompok, perusahaan dan/atau badan usaha non pemerintah nilainya tidak boleh melebihi Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 132

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 150 Pasal 150

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 136 Pasal 136 PBR

Pasal 140 berubah menjadi pasal 138 Pasal 138

715.

Pasal 140

PDS Tetap Tetap PG Kata “pasal 138” diganti pasal 130 Kata “pasal

139” diganti pasal 131

(1) Pembukaan rekening khusus dana kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 130 ayat (2) dan Pasal 131 ayat (3) dilakukan paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah partai politik dan calon anggota DPD ditetapkan sebagai peserta pemilu.

PDIP Tetap Tetap PPP 3 diganti 7

(1) Pembukaan rekening khusus dana kampanye

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 138 ayat (2) dan Pasal 139 ayat (3) dilakukan paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah partai politik dan calon anggota DPD ditetapkan sebagai peserta pemilu.

716.

(1) Pembukaan rekening khusus dana kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 138 ayat (2) dan Pasal 139 ayat (3) dilakukan paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah partai politik dan calon anggota DPD ditetapkan sebagai peserta pemilu.

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN (1) Pembukaan rekening khusus dana kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 138 ayat (2) dan Pasal 139 ayat (3) dilakukan paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah calon peserta pemilu dan calon anggota DPD ditetapkan sebagai peserta pemilu.

KB Kata pasal 138 & 139 diubah menjadi 148 & 149 (1) Pembukaan rekening khusus dana kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 148 ayat (2) dan Pasal 149 ayat (3) dilakukan paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah partai politik dan calon anggota DPD ditetapkan sebagai peserta pemilu.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat ”Pasal 138” dan ”Pasal 139” diganti menjadi

masing-masing ”Pasal 136” dan ”Pasal 137” (1) Pembukaan rekening khusus dana kampanye

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136 ayat (2) dan Pasal 137 ayat (3) dilakukan paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah partai politik dan calon anggota DPD ditetapkan sebagai peserta pemilu.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

717. (2) Partai politik peserta pemilu memberikan laporan awal dana kampanye pemilu dan rekening khusus dana kampanye kepada KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN (2) Partai politik peserta pemilu memberikan laporan dana awal kampanye pemilu dan rekening khusus dana kampanye kepada KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota paling lama 7 (tujuh) hari kerja sebelum hari pertama pelaksanaan kampanye dalam bentuk kampanye khusus.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

paling lama 7 (tujuh) hari kerja sebelum hari pertama pelaksanaan kampanye dalam bentuk rapat umum.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (3) Calon anggota DPD peserta pemilu memberikan laporan dana awal kampanye pemilu dan rekening khusus dana kampanye kepada KPU dan KPU provinsi paling lama 7 (tujuh) hari kerja sebelum hari pertama pelaksanaan kampanye dalam bentuk kampanye khusus.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

718.

(3) Calon anggota DPD peserta pemilu memberikan laporan awal dana kampanye pemilu dan rekening khusus dana kampanye kepada KPU dan KPU provinsi paling lama 7 (tujuh) hari kerja sebelum hari pertama pelaksanaan kampanye dalam bentuk rapat umum.

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN

(4) Batas akhir penyetoran dana kampanye ke rekening khusus dana kampanye dilakukan 1 (satu) hari sebelum masa kampanye khusus berakhir.

KB Tetap Tetap PKS Tetap

Tambahan penjelasan: rekening khusus kampanye dibuka dan ditutup serentak

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

719.

(4) Batas akhir penyetoran dana kampanye ke rekening khusus dana kampanye dilakukan 1 (satu) hari sebelum masa kampanye berakhir.

PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 151 Pasal 151

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 137 Pasal 137 PBR

Pasal 141 berubah menjadi pasal 139 Pasal 139

720.

Pasal 141

PDS Tetap Tetap 721. (1) Dalam hal penerimaan khusus kampanye PG Dihapus Dihapus

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (1) Dalam hal penerimaan khusus kampanye dalam bentuk barang, jasa, dan/atau utang partai politik dan calon anggota DPD peserta pemilu menetapkan nilai taksiran sumbangan berdasarkan harga pasar yang wajar pada saat sumbangan diterima.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

dalam bentuk barang dan/atau jasa, partai politik dan calon anggota DPD peserta pemilu menetapkan nilai taksiran sumbangan berdasarkan harga pasar yang wajar pada saat sumbangan diterima.

PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

722.

(2) Penetapan nilai taksiran menggunakan dasar :

PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP

723. a. nilai jual obyek pajak untuk tanah dan bangunan;

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

724.

b. nilai taksiran perusahaan asuransi untuk kendaraan bermotor;

PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

725.

c. bukti pembelian (faktur, kuitansi, dan lain-lain);

PDS Tetap Tetap 726. d. tarif sewa fasilitas yang berlaku pada saat PG Dihapus Dihapus

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

diterimanya sumbangan; atau

PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

727.

e. harga yang ditetapkan oleh penaksir ahli yang independen;

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal

Ket: Menggunakan Pasal 79 UU No. 12 Th. 2003

Pasal 133

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 152 Pasal 152

728. Pasal 142

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Diubah jadi Pasal 138 Pasal 138 PBR

Pasal 142 berubah menjadi pasal 140 Pasal 140 PDS Tetap Tetap PG Perubahan batas waktu

Ket: Redaksi Pasal ini menggunakan UU No. 12 Th 2003 tentang Pemilu Legislatif Pasal 79

(1) Seluruh laporan dana kampanye peserta Pemilu, baik penerimaan maupun pengeluaran, wajib diserahkan kepada akuntan publik terdaftar selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari sesudah hari pemungutan suara.

PDIP PERUBAHAN SUBSTANSI: Kata ”30 (tiga puluh) diganti menjadi ’60 ( hari” diantara kata ”lama” dan kata ”kerja” diubah menjadi kata ”60 (enam puluh) hari” Ket: - Sesuai dengan pasal 79 UU No 12 Tahun 2003 - Untuk memberikan kesempatan kepada partai politik

peserta pemilu menyusun laporan dana kampanye secara baik, komprehensif, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pasal 142 (1) Laporan penerimaan dan pengeluaran dana

kampanye partai politik sesuai tingkatannya disampaikan kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota paling lama 60 (enam puluh) hari kerja sesudah hari pemungutan suara.

PPP PD Tetap Tetap

PAN (1) Laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye peserta pemilu sesuai tingkatannya disampaikan kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sesudah hari pemungutan suara.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap

729.

(1) Laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye partai politik sesuai tingkatannya disampaikan kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sesudah hari pemungutan suara.

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

730.

(2) Laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye calon anggota DPD disampaikan kepada KPU melalui KPU provinsi paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sesudah hari pemungutan suara.

PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

731.

(3) KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota menyampaikan laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada kantor akuntan publik paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak diterimanya laporan.

PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

732. (4) KPU menyampaikan laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada kantor akuntan publik paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak diterimanya laporan. PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap

Dihapus Ket: UU No. 12 Th. 2003 Pasal 79.

(2) Akuntan publik terdaftar wajib menyelesaikan audit selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

PG

Tambah Ayat baru (3) Hasil audit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib dilaporkan kepada KPU dan peserta Pemilu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sesudah selesainya audit.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

733.

(5) Kantor akuntan publik menyampaikan hasil audit kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak diterimanya laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4).

PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

734. (6) KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota memberitahukan hasil audit terhadap dana kampanye masing-masing peserta pemilu kepada peserta pemilu paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota menerima hasil audit dari KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

kantor akuntan publik.

PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

735.

(7) KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota mengumumkan hasil audit dana kampanye kepada publik paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah diterimanya laporan hasil audit.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 134

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 153 Pasal 153

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 139 Pasal 139 PBR

Pasal 143 berubah menjadi pasal 141 Pasal 141

736.

Pasal 143

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Pasal menyesuaikan (1) Kantor akuntan _ublic sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133 ayat (3) dan ayat (4) ditetapkan oleh KPU atas rekomendasi Ikatan Akuntan Indonesia.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 142 diubah menjadi pasal 152 (1) Kantor akuntan publik sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 152 ayat (3) dan ayat (4) ditetapkan oleh KPU atas rekomendasi Ikatan Akuntan Indonesia.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “Pasal 142” diganti menjadi “Pasal 140” (1) Kantor akuntan publik sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 140 ayat (3) dan ayat (4) ditetapkan oleh KPU atas rekomendasi Ikatan Akuntan Indonesia.

737.

(1) Kantor akuntan publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 142 ayat (3) dan ayat (4) ditetapkan oleh KPU atas rekomendasi Ikatan Akuntan Indonesia.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

738. (2) Kantor akuntan publik yang direkomendasikan oleh Ikatan Akuntan Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memenuhi persyaratan sebagai berikut:

BPD Tetap

Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap

Tetap

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN

a. tidak berafiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung, dan tidak berhubungan keluarga dengan salah satu partai politik dan calon anggota DPD peserta pemilu;

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

739.

a. tidak berafiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan salah satu partai politik dan calon anggota DPD peserta pemilu;

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

740. b. seluruh partner(rekan) dan auditor pada akuntan publik bukan merupakan anggota dan/atau sebagai pengurus partai politik.

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

741.

(3) Kantor akuntan publik partner(rekan) dan auditor yang direkomendasikan wajib membuat pernyataan tertulis di atas kertas bermaterai cukup sebagai persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan huruf b.

PDS Tetap Tetap PG (4) Audit atas laporan penerimaan dan

pengeluaran dana kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133 ayat (4) dibebankan pada APBN.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 142 diubah menjadi pasal 152 (4) Audit atas laporan penerimaan dan

pengeluaran dana kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 152 ayat (4) dibebankan pada APBN.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

742.

(4) Audit atas laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 142 ayat (4) dibebankan pada APBN.

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 135

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 154 Pasal 154

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 140 Pasal 140 PBR

Pasal 144 berubah menjadi pasal 142 Pasal 142

743.

Pasal 144

PDS Tetap Tetap PG Kata ”pasal 140” diganti pasal 131 (1) Dalam hal pengurus partai politik tingkat

pusat, tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota peserta pemilu tidak menyampaikan laporan awal dana kampanye kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 131 ayat (2), partai politik yang bersangkutan dikenai sanksi berupa pembatalan sebagai peserta pemilu pada wilayah yang bersangkutan.

PDIP Tetap Tetap

744.

(1) Dalam hal pengurus partai politik tingkat pusat, tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota peserta pemilu tidak menyampaikan laporan awal dana kampanye kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140 ayat (2), partai politik yang bersangkutan dikenai sanksi berupa pembatalan sebagai peserta pemilu pada wilayah yang bersangkutan.

PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Penambahan : dari sanksi yang ringan berupa teguran lisan dan tertulis sampai dengan yang paling berat

(1) Dalam hal pengurus partai politik tingkat pusat, tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota peserta pemilu tidak menyampaikan laporan awal dana kampanye kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140 ayat (2), partai politik yang bersangkutan dikenai sanksi dari sanksi yang ringan berupa teguran lisan dan tertulis sampai dengan yang paling berat berupa pembatalan sebagai peserta pemilu pada wilayah yang bersangkutan.

PAN (1) Dalam hal pengurus partai politik tingkat pusat, tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota peserta pemilu tidak menyampaikan laporan dana awal kampanye kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140 ayat (2), partai politik yang bersangkutan dikenai sanksi berupa pelarangan mengikuti kampanye pemilu pada wilayah yang bersangkutan sampai yang bersangkutan menyampaikan laporannya .

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Kata pasal 140 diubah menjadi pasal 150 (1) Dalam hal pengurus partai politik tingkat pusat, tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota peserta pemilu tidak menyampaikan laporan awal dana kampanye kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 150 ayat (2), partai politik yang bersangkutan dikenai sanksi berupa pembatalan sebagai peserta pemilu pada wilayah yang bersangkutan.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat ”Pasal 140” diganti menjadi ”Pasal 138” (1) Dalam hal pengurus partai politik tingkat pusat,

tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota peserta pemilu tidak menyampaikan laporan awal dana kampanye kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 138 ayat (2), partai politik yang bersangkutan dikenai sanksi berupa pembatalan sebagai peserta pemilu pada wilayah yang bersangkutan.

PDS Tetap Tetap

745.

(2) Dalam hal calon anggota DPD peserta pemilu tidak menyampaikan laporan awal dana kampanye kepada KPU dan KPU provinsi sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140 ayat (3), calon anggota DPD yang bersangkutan dikenai sanksi berupa pembatalan sebagai peserta pemilu.

PG Kata ”pasal 140” diganti pasal 131 (2). Dalam hal calon anggota DPD peserta pemilu tidak menyampaikan laporan awal dana kampanye kepada KPU dan KPU provinsi sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 131 ayat (3), calon anggota DPD yang bersangkutan dikenai sanksi berupa pembatalan sebagai peserta pemilu.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Penambahan : dari sanksi yang ringan berupa teguran

lisan dan tertulis sampai dengan yang paling berat (2) Dalam hal calon anggota DPD peserta pemilu

tidak menyampaikan laporan awal dana kampanye kepada KPU dan KPU provinsi sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140 ayat (3), calon anggota DPD yang bersangkutan dikenai sanksi dari sanksi yang ringan berupa teguran lisan dan tertulis sampai dengan yang paling berat berupa pembatalan sebagai peserta pemilu.

PAN (2) Dalam hal calon anggota DPD peserta pemilu tidak menyampaikan laporan awal dana kampanye kepada KPU dan KPU provinsi sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140 ayat (3), calon anggota DPD yang bersangkutan dikenai sanksi berupa pelarangan mengikuti kampanye pemilu pada wilayah yang bersangkutan sampai yang bersangkutan menyampaikan laporannya .

KB Kata pasal 140 diubah menjadi pasal 150 (2) Dalam hal calon anggota DPD peserta pemilu tidak menyampaikan laporan awal dana kampanye kepada KPU dan KPU provinsi sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 150 ayat (3), calon anggota DPD yang bersangkutan dikenai sanksi berupa pembatalan sebagai peserta pemilu.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Kalimat ”Pasal 140” diganti menjadi ”Pasal 138” (2) Dalam hal calon anggota DPD peserta pemilu tidak menyampaikan laporan awal dana kampanye kepada KPU dan KPU provinsi sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 138 ayat (3), calon anggota DPD yang bersangkutan dikenai sanksi berupa pembatalan sebagai peserta pemilu.

PDS Tetap Tetap PG Kata ”pasal 142” diganti pasal 133 (3). Dalam hal pengurus partai politik tingkat

pusat, tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota tidak menyampaikan laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133 ayat (1), partai politik yang bersangkutan dikenai sanksi berupa tidak ditetapkannya calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota menjadi calon terpilih.

PDIP Tetap Tetap

746.

(3) Dalam hal pengurus partai politik tingkat pusat, tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota tidak menyampaikan laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 142 ayat (1), partai politik yang bersangkutan dikenai sanksi berupa tidak ditetapkannya calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota menjadi calon terpilih.

PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Penambahan : dari sanksi yang ringan berupa teguran lisan dan tertulis sampai dengan yang paling berat

(3) Dalam hal pengurus partai politik tingkat pusat, tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota tidak menyampaikan laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 142 ayat (1), partai politik yang bersangkutan dikenai sanksi dari sanksi yang ringan berupa teguran lisan dan tertulis sampai dengan yang paling berat berupa tidak ditetapkannya calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota menjadi calon terpilih.

PAN (3) Dalam hal pengurus partai politik peserta pemilu tingkat pusat, tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota tidak menyampaikan laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 142 ayat (1), partai politik yang bersangkutan dikenai sanksi berupa penundaan ditetapkannya calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota menjadi calon terpilih sampai yang bersangkutan menyampaikan laporannya.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Kata pasal 142 diubah menjadi pasal 152 (3) Dalam hal pengurus partai politik tingkat pusat, tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota tidak menyampaikan laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 152 ayat (1), partai politik yang bersangkutan dikenai sanksi berupa tidak ditetapkannya calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota menjadi calon terpilih.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat ”Pasal 142” diganti menjadi ”Pasal 140” (3) Dalam hal pengurus partai politik tingkat pusat,

tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota tidak menyampaikan laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140 ayat (1), partai politik yang bersangkutan dikenai sanksi berupa tidak ditetapkannya calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota menjadi calon terpilih.

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Kata ”pasal 142” diganti pasal 133 (4) Dalam hal calon anggota DPD tidak menyampaikan laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye kepada KPU dan KPU provinsi sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133 ayat (2), calon anggota DPD yang bersangkutan dikenai sanksi berupa tidak ditetapkan menjadi calon terpilih.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Penambahan : dari sanksi yang ringan berupa teguran

lisan dan tertulis sampai dengan yang paling berat (4) Dalam hal calon anggota DPD tidak

menyampaikan laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye kepada KPU dan KPU provinsi sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 142 ayat (2), calon anggota DPD yang bersangkutan dikenai sanksi dari sanksi yang ringan berupa teguran lisan dan tertulis sampai dengan yang paling berat berupa tidak ditetapkan menjadi calon terpilih.

747.

(4) Dalam hal calon anggota DPD tidak menyampaikan laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye kepada KPU dan KPU provinsi sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 142 ayat (2), calon anggota DPD yang bersangkutan dikenai sanksi berupa tidak ditetapkan menjadi calon terpilih.

PAN (4) Dalam hal calon anggota DPD tidak menyampaikan laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye kepada KPU dan KPU provinsi sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 142 ayat (2), calon anggota DPD yang bersangkutan dikenai sanksi berupa penundaan ditetapkannya calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota menjadi calon terpilih sampai yang bersangkutan menyampaikan laporannya.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Kata pasal 142 diubah menjadi pasal 152 (4) Dalam hal calon anggota DPD tidak menyampaikan laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye kepada KPU dan KPU provinsi sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 152 ayat (2), calon anggota DPD yang bersangkutan dikenai sanksi berupa tidak ditetapkan menjadi calon terpilih.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat ”Pasal 142” diganti menjadi ”Pasal 140” Dalam hal calon anggota DPD tidak menyampaikan

laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye kepada KPU dan KPU provinsi sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140 ayat (2), calon anggota DPD yang bersangkutan dikenai sanksi berupa tidak ditetapkan menjadi calon terpilih.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 136

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 155 Pasal 155

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 141 Pasal 141 PBR

Pasal 145 berubah menjadi pasal 143 Pasal 143

748.

Pasal 145

PDS Tetap Tetap 749. Pelaksana kampanye sebagaimana dimaksud dalam PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Peserta pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 dilarang menerima sumbangan dan/atau bantuan untuk kampanye pemilu yang berasal dari:

KB Kata pasal 91 diubah menjadi pasal 102 Pelaksana kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102 dilarang menerima sumbangan dan/atau bantuan untuk kampanye pemilu yang berasal dari:

PKS Tetap Tetap BPD PBR Kalimat ”Pasal 91” diganti menjadi ”Pasal 89 Pelaksana kampanye sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 89 dilarang menerima sumbangan dan/atau bantuan untuk kampanye pemilu yang berasal dari:

Pasal 91 dilarang menerima sumbangan dan/atau bantuan untuk kampanye pemilu yang berasal dari:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

750.

a. pihak asing;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

751. b. penyumbang yang tidak jelas identitasnya;

PD Dihapus Dihapus

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Menjadi huruf c Tetap

PAN c. pemerintah, pemerintah daerah BUMN, dan BUMD, atau nama lainnya

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

752.

c. pemerintah, BUMN, dan BUMD; atau

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Menjadi huruf d Tetap

PAN d. Pemerintah desa/kelurahan dan Badan Usaha Milik Desa atau nama lainnya.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

753. d. pemerintah desa dan Badan Usaha Milik Desa.

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Perubahan urutan Pasal Pasal 137

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 156 Pasal 156

PKS Tetap Tetap BPD Diubah jadi Pasal 142 Pasal 142 PBR

Pasal 146 berubah menjadi pasal 144 Pasal 144

754.

Pasal 146

PDS Tetap Tetap PG

Kata “pasal 145” diganti dengan pasal 136 Dalam hal terdapat bukti permulaan yang cukup bahwa peserta pemilu melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136, KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota melakukan tindakan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 145 diubah menjadi pasal 155 Dalam hal terdapat bukti permulaan yang cukup

bahwa pelaksana kampanye melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 155, KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota melakukan tindakan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

PKS Tetap Tetap

755.

Dalam hal terdapat bukti permulaan yang cukup bahwa pelaksana kampanye melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 145, KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota melakukan tindakan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Kalimat “Pasal 145” diganti menjadi “Pasal 143” Dalam hal terdapat bukti permulaan yang cukup bahwa pelaksana kampanye melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 143, KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota melakukan tindakan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

PDS Tetap Tetap DISCLAIMER: Informasi dalam dokumen ini merupakan hasil catatan pemantauan tim pemantau www.parlemen.net terhadap pembahasan suatu rancangan undang-undang yang dilakukan dalam rapat terbuka, dengan tujuan mendorong kebebasan memperoleh informasi dan partisipasi masyarakat dalam pembahasan rancangan undang-undang. PSHK maupun tim pemantau www.parlemen.net tidak bertanggungjawab terhadap penggunaan dokumen ini di luar tujuan tersebut. Segala informasi yang terkandung dalam dokumen ini memerlukan konfirmasi ulang dan penelitian lebih lanjut. Dokumen ini bukanlah notulensi resmi dari Pemerintah ataupun DPR-RI.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) TERHADAP

RANCANGAN UNDANG UNDANG

TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT,

DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN BAB IX TEMPAT DAN PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

756.

BAB IX PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal

Keterangan/Catatan: Pengaturan tentang perlengkapan pemungutan suara dimintakan konfirmasi kepada KPU untuk tidak terjadi duplikasi terhadap perlengkapan yang sudah ada dan pelaksanaan pengadaan yang tidak tersentralisasi kecuali untuk tinta, surat suara dan kertas segel.

Pasal 138

757.

Pasal 147

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap

Tetap

Tetap Tetap (1) Pemungutan suara dilakukan di tempat

pemungutan suara

PAN

(2) Tempat pemungutan suara berada di lokasi yang netral

KB Diubah Menjadi Pasal 157 Pasal 157 PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 145 Pasal 145 PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (3) Jenis perlengkapan pemungutan yang wajib ada di tempat pemungutan suara terdiri atas:

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

758.

(1) Jenis perlengkapan pemungutan suara terdiri atas:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

759. a. kotak suara;

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Perubahan: b. surat suara berlatar belakang logo KPU berwarna hitam putih

b. surat suara berlatar belakang logo KPU berwarna hitam putih

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

760.

b. surat suara;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

761.

c. tinta;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 762. d. bilik pemungutan suara;

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

Tetap Tetap PAN Tambahan Huruf baru f. Lembar berita acara pemungutan dan penghitungan suara

dan sertifikasi hasil penghitungan suara KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

763.

e. segel;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Huruf menyesuaikan g. Bantalan KB Tetap Tetap

PKS Diganti: f. alas tulis f. alas tulis BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

764.

f. bantalan;

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN h. Paku KB Tetap Tetap

PKS Diganti: g. alat tulis permanen. g. alat tulis permanen. BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

765.

g. paku; dan

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

Dihapus PAN i. papan penghitungan suara

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

766.

h. tempat pemungutan suara.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

Menjadi ayat (4) (4) Bentuk, ukuran dan spesifikasi teknis perlengkapan pemungutan suara ditetapkan dengan peraturan KPU.

767. (2) Bentuk, ukuran dan spesifikasi teknis perlengkapan pemungutan suara ditetapkan dengan peraturan KPU.

PAN

Tambahan ayat (5) (5) Jumlah lembar berita acara “pemungutan dan penghitungan suara” dan sertifikasi hasil penghitungan suara tidak boleh kurang dari jumlah peserta pemilu

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi

Huruf a dan d dihilangkan

Keterangan/Catatan: Perlu ditambahkan dalam penjelasan bahwa untuk pengadaan surat suara pemilu DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dilakukan oleh sekretariat KPUD masing-masing.

(3) Pengadaan perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c, dan huruf e dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal KPU dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Ayat menyesuaikan (6) Pengadaan perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, dan huruf f dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal KPU dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

768.

(3) Pengadaan perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal KPU dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap 769. (4) Pengadaan perlengkapan pemungutan

suara sebagaimana dimaksud pada ayat PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Penghapusan : bekerjasama dengan masyarakat (4) Pengadaan perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f, huruf g, dan huruf h dilaksanakan oleh KPPS.

PAN Ayat menyesuaikan (4) Pengadaan perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g, dan huruf h dilaksanakan oleh KPPS bekerjasama dengan masyarakat.

KB Tetap Tetap PKS Pemerintah diminta membuat penjelasan pasal

tentang definisi masyarakat.

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

(1) huruf f, huruf g, dan huruf h dilaksanakan oleh KPPS bekerjasama dengan masyarakat.

PDS Tetap Tetap PG Tetap

Keterangan/Catatan: Yang perlu dibuat pengaturannya adalah paling lambat 5 (lima) hari sebelum pemungutan suara semua perlengkapan pemilu sudah harus diterima oleh KPPS

Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Ayat menyesuaikan (5) Distribusi perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, dan huruf f dilakukan oleh KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota paling lama 1 (satu) bulan sebelum hari pemungutan suara.

770.

(5) Distribusi perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e dilakukan oleh KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota paling lama 1 (satu) bulan sebelum hari pemungutan suara.

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS 1 (satu) bulan diubah menjadi 10 (sepuluh) hari

(5) Surat suara beserta perlengkapan pelaksanaan Pemilu harus sudah diterima PPS dan PPLN selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sebelum pemungutan suara.

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Penambahan : tanggung jawab (6) Distribusi, tanggung jawab dan pengamanan

perlengkapan pemungutan suara dilakukan oleh KPU bekerja sama dengan pemerintah, pemerintah daerah, TNI dan Polri.

(6) Pengamanan distribusi dan perlengkapan pemungutan suara dilakukan oleh KPU dengan dibantu oleh pemerintah, pemerintah daerah, TNI, dan Polri.

PAN

Tambahan Ayat baru (7) lokasi dan nama TPS dan daftar pemilih di masing-masing TPD tersebut wajib diumumkan oleh PPS paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum hari pemungutan suara.

KB Tetap Tetap PKS Penulisannya mendahulukan kata Polri dari kata TNI

Argumentasi: pendekatan tugas dan fungsi. Pendekatan keamanan (oleh Polri) lebih menonjol

(6) Distribusi dan pengamanan perlengkapan pemungutan suara dilakukan oleh KPU bekerja sama dengan pemerintah, pemerintah daerah, Polri, dan TNI.

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

771.

(6) Distribusi dan pengamanan perlengkapan pemungutan suara dilakukan oleh KPU bekerja sama dengan pemerintah, pemerintah daerah, TNI dan Polri.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 139

PDIP Tetap Tetap 772.

Pasal 148 PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 158 Pasal 158

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 146 Pasal 146 PDS Tetap Tetap PG Kata ”Pasal 147” diganti pasal 138

Keterangan/Catatan: Konkordan dengan Pasal 61 Perlu ada foto.

(1) Surat suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 138 ayat (1) huruf b untuk calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota memuat:

PDIP Tetap Tetap PPP Perlu penjelasan dan contoh surat suara PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 147 diubah menjadi pasal 157 (1) Surat suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157

ayat (1) huruf b untuk calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota memuat:

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “Pasal 147” diganti menjadi “Pasal

145” (1) Surat suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 145

ayat (1) huruf b untuk calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota memuat:

773.

(1) Surat suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 147 ayat (1) huruf b untuk calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota memuat:

PDS Tetap Tetap

774.

a. tanda gambar partai politik yang di dalamnya berisi nama calon yang tercantum dalam daftar calon tetap partai politik setiap daerah pemilihan;

PG Perubahan substansi a. tanda gambar partai politik, nama dan foto calon tersusun secara horisontal pada surat suara calon anggota DPR, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota yang disusun secara vertikal berdasarkan nomor urut untuk setiap partai politik pada masing-masing daerah pemilihan;

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Perubahan Substansi

Keterangan: Sesuai dengan Pasal 82 Ayat (2) UU No. 12 Tahun 2003.

a. nomor dan tanda gambar partai politik peserta pemilu dan calon untuk setiap daerah pemilihan;

PPP PD Tetap Tetap

PAN a. tanda gambar peserta pemilu dan nama calon yang tercantum dalam daftar calon tetap peserta pemilu setiap daerah pemilihan;

KB Ditambah dan foto calon a. tanda gambar partai politik yang di dalamnya berisi nama dan foto calon yang tercantum dalam daftar calon tetap partai politik setiap daerah pemilihan;

PKS Berubah menjadi a. tanda gambar partai politik yang di sebelah

kanan gambar partai tersebut berisi daftar nama calon tetap partai politik di setiap daerah pemilihan;

a. tanda gambar partai politik yang di sebelah kanan gambar partai tersebut berisi daftar nama calon tetap partai politik di setiap daerah pemilihan;

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG

PDIP Perubahan Substansi Keterangan: - Sesuai dengan usulan mempergunakan

Sistem Proporsional Terbuka Terbatas. - Lihat Penjelasan DIM No. 53 [Pasal 5 ayat (1)]

b. nama calon anggota DPR, DPRD provinsid an DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada huruf a dicetak berurutan secara vertikal berdasarkan nomor urut yang ditetapkan oleh partai politik peserta pemilu sesuai dengan tingkatannya;

775. b. nama calon sebagaimana dimaksud pada huruf a dicetak berurutan secara vertikal berdasarkan abjad nama depan calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota;

PPP abjad nama depan calon anggota DPR... dst diganti nomor urut calon anggota legislatif

b. nama calon sebagaimana dimaksud pada huruf a dicetak berurutan secara vertikal berdasarkan nomor urut calon anggota legislatif;

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Pergantian kata : urutan abjad menjadi urutan yang ditetapkan oleh partai politik peserta pemilu sesuai dengan tingkatannya

b. nama calon sebagaimana dimaksud pada huruf a dicetak berurutan secara vertikal berdasarkan urutan nama depan calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota yang ditetapkan oleh partai politik peserta pemilu sesuai dengan tingkatannya;

PAN Diganti; abjad menjadi nomor urut “nama depan” dihapus

b. nama calon sebagaimana dimaksud pada huruf a dicetak berurutan secara vertikal berdasarkan nomor urut calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota;

KB Diubah, nomor urut ditetapkan oleh DPP b. Nomor urut calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota, ditettapkan oleh partai;

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “berdasarkan abjad nama depan calon

anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota” diganti menjadi “berdasarkan nomor urut calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota”

b. nama calon sebagaimana dimaksud pada huruf a dicetak berurutan secara vertikal berdasarkan nomor urut calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 776. c. nama calon sebagaimana dimaksud pada

huruf a paling banyak 150% (seratus lima puluh perseratus) dari alokasi kursi anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota pada setiap daerah pemilihan;

PDIP Perubahan Substansi ”150% (seratus lima puluh perseratus” diganti menjadi ”120% (seratus dua puluh perseratus)” Keterangan: - Disesuaikan dengan UU No. 12 Tahun 2003. - Lihat Penjelasan DIM No. … [Pasal 63]

c. nama calon sebagaimana dimaksud pada huruf a paling banyak 120% (seratus dua puluh perseratus) dari alokasi kursi anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota pada setiap daerah pemilihan;

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP 150% diganti 120% DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif

c. nama calon sebagaimana dimaksud pada huruf a paling banyak 120% (seratus lima puluh perseratus) dari alokasi kursi anggota legislatif pada setiap daerah pemilihan;

PD Pergantian kata : 150% (seratus lima puluh perseratus) menjadi 120% (seratus dua puluh perseratus)

c. nama calon sebagaimana dimaksud pada huruf a paling banyak 120% (seratus dua puluh perseratus) dari alokasi kursi anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota pada setiap daerah pemilihan;

PAN c. nama calon sebagaimana dimaksud pada huruf a paling banyak 100% (seratus puluh perseratus) dari alokasi kursi anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota pada setiap daerah pemilihan;

KB Angka 150 % diubah menjadi 100 % c. nama calon sebagaimana dimaksud pada huruf a paling banyak 100% (seratus perseratus) dari alokasi kursi anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota pada setiap daerah pemilihan;

PKS 150% diganti 120% c. nama calon sebagaimana dimaksud pada huruf a paling banyak 120% (seratus lima puluh perseratus) dari alokasi kursi anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota pada setiap daerah pemilihan;

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Kata ”Pasal 147” diganti pasal 138 (2) Surat suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 138

ayat (1) huruf b untuk calon anggota DPD adalah tanda gambar yang berisi foto dan nama calon tetap anggota DPD untuk setiap daerah pemilihan.

PDIP Tetap Tetap PPP

777.

(2) Surat suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 147 ayat (1) huruf b untuk calon anggota DPD adalah tanda gambar yang berisi foto dan nama calon tetap anggota DPD untuk setiap daerah pemlihan.

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN “tanda gambar yang berisi” dihapus (2) Surat suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 147 ayat (1) huruf b untuk calon anggota DPD adalah foto dan nama calon tetap anggota DPD untuk setiap daerah pemilihan.

KB Kata Pasal 147 diubah menjadi pasal 157 (2) Surat suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157 ayat (1) huruf b untuk calon anggota DPD adalah tanda gambar yang berisi foto dan nama calon tetap anggota DPD untuk setiap daerah pemilihan.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “Pasal 147” diganti menjadi “Pasal

145” (2) Surat suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 145

ayat (1) huruf b untuk calon anggota DPD adalah tanda gambar yang berisi foto dan nama calon tetap anggota DPD untuk setiap daerah pemilihan.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 140

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

Tetap Tetap Masukkan sebagai ayat (1) UU No 12 tahun 2003 pasal 43 dan 44

(1) Pengadaan dan pendistribusian surat suara beserta perlengkapan pelaksanaan Pemilu dilaksanakan secara cepat, tepat, dan akurat dengan mengutamakan aspek kualitas, keamanan, dan hemat anggaran.

778. Pasal 149

PAN

(2) Pengadaan surat suara dilakukan di dalam negeri dengan mengutamakan kapasitas cetak yang sesuai dengan kebutuhan surat suara dan hasil cetak yang berkualitas.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

(3) Jumlah surat suara yang dicetak ditetapkan oleh KPU.

(4) Pengadaan surat suara beserta perlengkapan

pelaksana Pemilu dilaksanakan oleh KPU.

(5) Selama proses pencetakan surat suara berlangsung, perusahaan yang bersangkutan hanya dibenarkan mencetak surat suara sejumlah yang ditetapkan oleh KPU dan harus menjaga kerahasiaan, keamanan, dan keselamatan surat suara.

(6) KPU dapat meminta bantuan aparat keamanan

untuk mengadakan pengamanan terhadap surat suara selama proses pencetakan berlangsung, penyimpanan, dan pendistribusian ke tempat tujuan.

(7) Secara periodik surat suara yang telah

selesai dicetak dan diverifikasi, yang sudah dikirim dan/atau yang masih tersimpan, dibuatkan berita acara yang ditandatangani oleh pihak percetakan dan petugas KPU.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

(8) KPU menempatkan petugas KPU di lokasi pencetakan surat suara untuk menjadi saksi dalam setiap pembuatan berita acara verifikasi dan pengiriman surat suara pada perusahaan percetakan.

(9) KPU mengawasi dan mengamankan desain, film separasi, dan plat cetak yang digunakan untuk membuat surat suara, sebelum dan sesudah digunakan serta menyegel dan menyimpannya.

(10) Tata cara pelaksanaan pengamanan terhadap

pencetakan, penghitungan, penyimpanan, pengepakan, dan pendistribusian surat suara ke tempat tujuan ditetapkan dengan keputusan KPU.

KB Diubah Menjadi Pasal 159 Pasal 159

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 147 Pasal 147 PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Kata “Jumlah” dihapus (..) Jenis, bentuk, ukuran, warna dan spesifikasi teknis lain surat suara ditetapkan dalam peraturan KPU.

779. (1) Jumlah, jenis, bentuk, ukuran, warna dan spesifikasi teknis lain surat suara ditetapkan dalam peraturan KPU.

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Berubah Kata “warna” dihapus Tambahan Ayat (2) (2) Surat suara hitam putih

(1) Jumlah, jenis, bentuk, ukuran, dan spesifikasi teknis lain surat suara ditetapkan dalam peraturan KPU.

(2) Surat suara hitam putih

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Kata “dalam peraturan KPU” dihapus diganti

dengan “lewat undian”. Pasal 148 diganti pasal 139

(2) Nomor urut tanda gambar partai politik dan calon anggota DPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 141 ayat (2) ditetapkan lewat undian

PDIP Perubahan Redaksi: Kata ”ayat (2)” Dihapus

Keterangan: Pasal 148 Ayat (2) berbicara tentang anggota DPD dan tidak ada kaitannya dengan partai politik.

(2) Nomor urut tanda gambar dan calon anggota DPD sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 148 ditetapkan dalam peraturan KPU.

PPP PD Tetap Tetap

“tanda gambar partai politik” dihapus (...) Nomor urut peserta pemilu dan calon anggota DPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 148 ayat (2) dilakukan melalui undian dan ditetapkan dalam peraturan KPU .

Ditambah (3) Jumlah surat suara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yang disediakan di setiap daerah pemilihan adalah sama dengan jumlah pemilih terdaftar di daerah pemilihan yang bersangkutan.

780. (2) Nomor urut tanda gambar partai politik dan

calon anggota DPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 148 ayat (2) ditetapkan dalam peraturan KPU.

PAN

(4) Tambahan surat suara dengan jumlah paling banyak 1 % (satu persen) yang digunakan sebagai cadangan disediakan di KPU Kabupaten/Kota.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Kata Pasal 148 diubah menjadi Pasal 158 (2) Nomor urut tanda gambar partai politik dan calon anggota DPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 ayat (2) ditetapkan dalam peraturan KPU.

PKS Menjadi Ayat (3) (3) Nomor urut tanda gambar partai politik dan calon anggota DPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 148 ayat (2) ditetapkan dalam peraturan KPU.

BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “Pasal 148” diganti menjadi “Pasal 146” (2) Nomor urut tanda gambar partai politik dan calon

anggota DPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 146 ayat (2) ditetapkan dalam peraturan KPU.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 141

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 160 Pasal 160

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 148 Pasal 148

781.

Pasal 150

PDS Tetap Tetap PG Kata ”Pasal 147” diganti pasal 138 (1) KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota

bertanggung jawab dalam perencanaan, pengadaan dan distribusi perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 138.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

782.

(1) KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota bertanggung jawab dalam perencanaan, pengadaan dan distribusi perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 147.

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Kata Pasal 145 diubah menjadi Pasal 157 (1). KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota bertanggung jawab dalam perencanaan, pengadaan dan distribusi perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “Pasal 147” diganti menjadi “Pasal

145” (1) KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota

bertanggung jawab dalam perencanaan, pengadaan dan distribusi perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 145.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

783.

(2) Sekretaris Jenderal KPU, sekretaris KPU provinsi dan sekretaris KPU kabupaten/kota bertanggung jawab dalam pelaksanaan teknis pengadaan dan distribusi perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 142

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 161 Pasal 161

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

784. Pasal 151

PBR Menjadi Pasal 149 Pasal 149

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG

Kata ”Pasal 147” diganti pasal 137 Pengawasan atas pelaksanaan tugas dan wewenang KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota serta Sekretariat Jenderal KPU, sekretariat KPU provinsi dan sekretariat KPU kabupaten/kota mengenai pengadaan dan distribusi perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 137 dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Pengawasan atas pelaksanaan tugas dan wewenang KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota serta Sekretariat Jenderal KPU, sekretariat KPU provinsi dan sekretariat KPU kabupaten/kota mengenai pengadaan dan distribusi perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 147 dilaksanakan oleh Bawaslu dan Badan Pemeriksa Keuangan.

KB Setelah kata “dilaksanakan oleh” ditambah kata “Bawaslu dan”

Pengawasan atas pelaksanaan tugas dan wewenang KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota serta Sekretariat Jenderal KPU, sekretariat KPU provinsi dan sekretariat KPU kabupaten/kota mengenai pengadaan dan distribusi perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157 dilaksanakan oleh Bawaslu dan Badan Pemeriksa Keuangan.

PKS Tetap Tetap

785.

Pengawasan atas pelaksanaan tugas dan wewenang KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota serta Sekretariat Jenderal KPU, sekretariat KPU provinsi dan sekretariat KPU kabupaten/kota mengenai pengadaan dan distribusi perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 147 dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan.

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Kalimat “Pasal 147” diganti menjadi “Pasal 145” Pengawasan atas pelaksanaan tugas dan wewenang KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota serta Sekretariat Jenderal KPU, sekretariat KPU provinsi dan sekretariat KPU kabupaten/kota mengenai pengadaan dan distribusi perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 145 dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

786.

BAB X PEMUNGUTAN SUARA

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 143

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 162 Pasal 162

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 150 Pasal 150

787.

Pasal 152

PDS Tetap Tetap 788. (1) Pemungutan suara pemilu anggota DPR, PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif (1) Pemungutan suara pemilu anggota legislatif dan

DPD diselenggarakan secara serentak. PD Tetap Tetap

(1) Pemungutan suara pemilu anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota diselenggarakan secara serentak

PAN

(2) Waktu pemungutan suara pemilu DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten /Kota sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diselenggarakan setelah pemilu presiden/wakil presiden

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota diselenggarakan secara serentak.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif (2) Hari, tanggal, dan waktu pemungutan suara pemilihan

anggota legislatif dan DPD untuk semua daerah pemilihan ditetapkan dengan keputusan KPU.

PD Tetap Tetap PAN (3) Hari, tanggal, dan waktu pemungutan suara pemilihan

anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota untuk semua daerah pemilihan ditetapkan dengan keputusan KPU dengan memperhatikan ayat (2) di atas

KB Tetap Tetap

789. (2) Hari, tanggal, dan waktu pemungutan suara pemilihan anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota untuk semua daerah pemilihan ditetapkan dengan keputusan KPU.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 144

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 163 Pasal 163

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 151 Pasal 151

790.

Pasal 153

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

791.

(1) Pemilih yang berhak mengikuti pemungutan suara di TPS meliputi:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

792. a. pemilih yang terdaftar pada daftar pemilih tetap pada TPS yang bersangkutan;

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

793.

b. pemilih yang terdaftar pada daftar pemilih perubahan; dan

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

794.

c. pemilih yang oleh karena keadaan terpaksa tidak dapat menggunakan hak pilihnya di TPS tempat yang bersangkutan terdaftar.

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP

795. (2) Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dapat menggunakan hak pilihnya di TPS lain dengan menunjukkan surat pemberitahuan untuk memberikan suara di PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN tidak diperlukan surat pemberitahuan (2) Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dapat menggunakan hak pilihnya di TPS lain dengan menunjukkan kartu pemilih untuk memberikan suara di TPS dari PPS dan/atau KPPS.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

TPS dari PPS dan/atau KPPS.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

796.

(3) Dalam hal pada suatu TPS terdapat pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, KPPS pada TPS tersebut mencatat dan melaporkan kepada KPU kabupaten/kota melalui PPK.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 145

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 164 Pasal 164

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 152 Pasal 152

797.

Pasal 154

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Angka 300 (tiga ratus) menjadi 500 (lima ratus) (1) Jumlah pemilih di setiap TPS paling banyak 500 (lima ratus) orang pemilih.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (1) Jumlah pemilih di setiap TPS paling banyak 500 (lima ratus) orang pemilih.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

798.

(1) Jumlah pemilih di setiap TPS paling banyak 300 (tiga ratus) orang pemilih.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap

Keterangan: Harus diperjelas alasan menambah cadangan surat suara dari 2,5% (dua setengah perseratus) seperti yang diatur dalam UU No. 12 Tahun 2003 menjadi 5% (lima perseratus)

(2) Jumlah surat suara pada setiap TPS sama dengan jumlah pemilih yang tercantum dalam daftar pemilih tetap dan daftar pemilih tambahan ditambah dengan 5% (lima perseratus) sebagai cadangan.

PPP 5% menjadi 2,5%

(2) Jumlah surat suara pada setiap TPS sama dengan jumlah pemilih yang tercantum dalam daftar pemilih tetap dan daftar pemilih tambahan ditambah dengan 2,5% (satu perseratus) sebagai cadangan.

PD Tetap Tetap PAN (2) Jumlah surat suara pada setiap TPS sama dengan

jumlah pemilih yang tercantum dalam daftar pemilih tetap dan daftar pemilih tambahan ditambah dengan 1% (satu persen) sebagai cadangan.

799. (2) Jumlah surat suara pada setiap TPS sama dengan jumlah pemilih yang tercantum dalam daftar pemilih tetap dan daftar pemilih tambahan ditambah dengan 5% (lima perseratus) sebagai cadangan.

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Surat suara cadangan diubah dari 5% diganti 2,5%

(2) Jumlah surat suara pada setiap TPS sama dengan jumlah pemilih yang tercantum dalam daftar pemilih tetap dan daftar pemilih tambahan ditambah dengan 2,5% (lima perseratus) sebagai cadangan.

BPD Tetap Tetap PBR Angka “5%” diganti menjadi “2%”

Keterangan: Menghindari kecurangan dengan memanfaatkan surat suara cadangan

(2) Jumlah surat suara pada setiap TPS sama dengan jumlah pemilih yang tercantum dalam daftar pemilih tetap dan daftar pemilih tambahan ditambah dengan 2% (dua perseratus) sebagai cadangan.

PDS Dihapus

Keterangan: Untuk menghindari kecurangan

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

800.

(3) Penggunaan tambahan surat suara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuatkan berita acara.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

801. (4) Format berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dengan peraturan KPU.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 146

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 165 Pasal 165

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 153 Pasal 153

802.

Pasal 155

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

803.

(1) Pemungutan suara dipimpin oleh KPPS.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

804. (2) Pemberian suara dilaksanakan oleh pemilih.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Penambahan : dan (3) Pelaksanaan pemungutan suara disaksikan oleh saksi dari

partai politik dan atau calon anggota DPD. PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

805.

(3) Pelaksanaan pemungutan suara disaksikan oleh saksi dari partai politik atau calon anggota DPD.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

806.

(4) Penanganan ketentraman, ketertiban dan keamanan dilaksanakan oleh petugas yang ditetapkan oleh PPS.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

807. (5) Pengawasan pemungutan suara dilaksanakan oleh pengawas pemilu lapangan.

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

808.

(6) Pemantauan pemungutan suara dilaksanakan oleh pemantau pemilu yang telah diakreditasi oleh KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Disisipi frase “di tingkat kecamatan”

(7) Saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus menunjukkan mandat secara tertulis dari partai politik peserta pemilu di tingkat kecamatan atau calon anggota DPD.

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

809.

(7) Saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus menunjukkan mandat secara tertulis dari partai politik peserta pemilu atau calon anggota DPD.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 147

PDIP Tetap Tetap 810.

Pasal 156 PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 166 Pasal 166

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 154 Pasal 154 PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

811.

(1) Dalam rangka persiapan pemungutan suara, KPPS melakukan kegiatan yang meliputi:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

812.

a. penyiapan TPS;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 813. b. mengumumkan dan menempelkan

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

daftar pemilih tetap di TPS;

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

814.

c. menyerahkan daftar pemilih tetap kepada saksi yang hadir dan pengawas pemilu lapangan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

815.

(2) Dalam rangka pelaksanaan pemungutan suara, KPPS melakukan kegiatan yang meliputi:

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

816.

a. memastikan semua persiapan pemungutan suara telah dilaksanakan;

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

817.

b. mengadakan rapat pemungutan suara;

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

818. c. pengucapan sumpah atau janji anggota KPPS dan petugas ketentraman, ketertiban dan keamanan TPS;

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

819.

d. penjelasan kepada pemilih tentang tata cara pemungutan suara; dan

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

820.

e. pelaksanaan pemberian suara.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 148

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 167 Pasal 167

PKS Tetap Tetap

821. Pasal 157

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Menjadi Pasal 155 Pasal 155 PDS Tetap Tetap PG Penambahan substansi:

Kata “yang tercetak di atas “ dan kata “partai politik” dihapus selanjutnya ditambahkan kalimat “salah satu kolom yang memuat tanda gambar partai, nama dan foto calon yang untuk setiap partai tersusun secara vertikal berdasarkan nomor urut”

(1) Pemberian suara untuk pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dilakukan dengan mencoblos pada salah satu kolom yang memuat tanda gambar partai, nama dan foto calon yang untuk setiap partai tersusun secara vertikal berdasarkan nomor urut.

822.

(1) Pemberian suara untuk pemilu anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dilakukan dengan mencoblos dalam kolom salah satu nama calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota yang tercetak di atas tanda gambar partai politik.

PDIP Perubahan Substansi Keterangan: • Sesuai dengan Pasal 84 Ayat (1) UU No. 12

Tahun 2003. • Sesuai dengan usulan mempergunakan

Sistem Proporsional Terbuka Terbatas.

(1) Pemberian suara untuk Pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dilakukan dengan mencoblos salah satu tanda gambar Partai Politik Peserta Pemilu dan mencoblos satu calon dibawah tanda gambar Partai Politik Peserta Pemilu dalam surat suara.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

• Lihat Penjelasan DIM No. .. [Pasal 5 Ayat (1)].

• Pencetakan nama calon di atas tanda gambar partai politik berarti bahwa yang ditonjolkan adalah calon anggota dan gambar partai politik hanya dijadikan sebagai latar belakang dalam surat suara, hal mana sesungguhnya telah mengingkari hakekat pemilu yang menegaskan bahwa peserta pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota adalah partai politik (seperti yang diatur dalam Pasal 22E Ayat (3) UUD 1945 maupun Pasal 7 RUU ini)

PPP Perlu penjelasan pemerintah dan simulasi pencoblosan suara DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif

PD Penambahan : dengan mencoblos tanda gambar partai politik dan atau

(1) Pemberian suara untuk pemilu anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dilakukan dengan mencoblos tanda gambar partai politik dan atau dengan mencoblos dalam kolom salah satu nama calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota yang tercetak di atas tanda gambar partai politik.

PAN Diubah (1) Pemberian suara untuk pemilu anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dilakukan dengan mencoblos dalam kolom salah satu nama calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota yang tercetak di bawah tanda gambar partai politik.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Setelah kata “kolom salah satu nama” ditambah dengan kata “dan foto”

(1) Pemberian suara untuk pemilu anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dilakukan dengan mencoblos dalam kolom salah satu nama dan foto calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota yang tercetak di atas tanda gambar partai politik.

PKS Diubah menjadi (1) Pemberian suara untuk pemilu anggota

DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dilakukan dengan menghubungkan kolom gambar partai dengan salah satu nama calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.

Argumentasi: relevan dengan sistem proporsional terbuka murni dan menjembatani pilihan terhadap partai atau nama calon

(1) Pemberian suara untuk pemilu anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dilakukan dengan menghubungkan kolom gambar partai dengan salah satu nama calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.

BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “ dalam kolom salah satu nama calon

anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota yang tercetak diatas salah satu calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota yang tercetak di atas tanda gambar partai poltik” diganti menjadi “salah satu tanda gambar partai politik peserta pemilu dan mencoblos satu calon dibawah tanda gambar partai politik peserta pemilu dalam surat suara”

(1) Pemberian suara untuk pemilu anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dilakukan dengan mencoblos salah satu tanda gambar partai politik peserta pemilu dan mencoblos satu calon dibawah tanda gambar partai politik peserta pemilu dalam surat suara.

PDS Tetap Tetap 823. (2) Pemberian suara untuk pemilu anggota PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Mencoblos diubah menjadi memberi tanda silang (2) Pemberian suara untuk pemilu anggota DPD dilakukan dengan memberi tanda silang pada foto salah satu calon anggota DPD dalam surat suara.

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

DPD dilakukan dengan mencoblos foto salah satu calon anggota DPD dalam surat suara.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 149

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 168 Pasal 168

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 156 Pasal 156

824.

Pasal 158

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

825. (1) Sebelum melaksanakan pemungutan suara, KPPS melakukan:

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

826.

a. pembukaan kotak suara;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

827.

b. pengeluaran seluruh isi kotak suara;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

828. c. pengidentifikasian jenis dokumen dan peralatan; serta

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

Tetap Tetap Tambah poin e. penghitungan jumlah kertas suara Tambah poin f. menandatangani kertas suara yang akan digunakan

oleh pemilih

PAN

Tambah poin g. memeriksa keadaan seluruh kertas suara KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

829.

d. penghitungan jumlah setiap jenis dokumen dan peralatan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

Diganti (2) Kegiatan KPPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib disaksikan oleh peserta Pemilu dan pengawas Pemilu

PAN

Tambah ayat (3) Kegiatan KPPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dihadiri oleh pemantau Pemilu, dan warga masyarakat.

KB Tetap Tetap

830. (2) Kegiatan KPPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dihadiri oleh peserta Pemilu, pengawas Pemilu, pemantau Pemilu, dan warga masyarakat.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Ketua KPPS wajib membuat berita acara yang ditandatangani olehnya dan paling sedikit 2 (dua) anggota KPPS dan saksi peserta pemilu.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

831.

(3) Kegiatan KPPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuatkan berita acara yang ditandatangani oleh Ketua KPPS dan paling sedikit 2 (dua) anggota KPPS dan dapat ditandatangani oleh saksi peserta Pemilu.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 150

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 169 Pasal 169

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 157 Pasal 157

832.

Pasal 159

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

833. (1) Dalam memberikan suara, pemilih diberi kesempatan oleh KPPS berdasarkan prinsip urutan kehadiran pemilih.

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Prinsip dihapus (1) Dalam memberikan suara, pemilih diberi kesempatan oleh KPPS berdasarakan urutan kehadiran pemilih yang tercatat.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (2) Apabila pemilih menerima surat suara yang ternyata rusak, pemilih dapat meminta surat suara pengganti kepada KPPS, dan KPPS wajib memberikan surat suara pengganti hanya satu kali dan mencatat surat suara yang rusak dalam berita acara.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

834.

(2) Apabila menerima surat suara yang ternyata rusak, pemilih dapat meminta surat suara pengganti kepada KPPS, dan KPPS memberikan surat suara pengganti hanya satu kali.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

835. (3) Apabila terdapat kekeliruan dalam cara memberikan suara, pemilih dapat meminta surat suara pengganti kepada KPPS, dan KPPS hanya memberikan surat suara PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Dihapus

Keterangan: Surat suara yang dikembalikan kepada petugas KPPS karena salah mencoblos dikategorikan sebagai surat suara yang rusak

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

pengganti satu kali.

PDS Tetap

Tetap

PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 151 PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 170 Pasal 170

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 158 Pasal 158

836.

Pasal 160

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

837. (1) Pemilih tuna netra, tuna daksa atau yang mempunyai halangan fisik lain saat akan memberikan suaranya di TPS dapat dibantu oleh anggota KPPS atau orang lain atas permintaan pemilih. PAN “atau anggota KPPS” dihapus (1) Pemilih tuna netra, tuna daksa atau yang mempunyai

halangan fisik lain saat akan memberikan suaranya di TPS dapat dibantu oleh orang lain atas permintaan pemilih.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (2) Orang lain yang membantu pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib merahasiakan pilihan pemilih.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

838.

(2) Anggota KPPS atau orang lain yang membantu pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib merahasiakan pilihan pemilih.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

839.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian bantuan kepada pemilih ditetapkan dengan peraturan KPU.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 152 840.

Pasal 161 PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP Diakhir Pasal ditambah: daerah pemilihan DKI Jakarta.

(1) Pemungutan suara bagi warga negara Indonesia yang berada di luar negeri hanya memilih calon anggota DPR daerah pemilihan Jakarta.

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 171 Pasal 171

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 159 Pasal 159 PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP Diakhir Pasal ditambah: daerah pemilihan DKI

Jakarta. (1) Pemungutan suara bagi warga negara Indonesia yang

berada di luar negeri hanya memilih calon anggota DPR daerah pemilihan Jakarta.

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

841.

(1) Pemungutan suara bagi warga negara Indonesia yang berada di luar negeri hanya memilih calon anggota DPR.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Penggantian : waktu menjadi hari dan tanggal (2) Pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan di setiap kantor perwakilan Republik Indonesia dan dilakukan pada hari dan tanggal yang sama dengan hari dan tanggal pemungutan suara Pemilu di Indonesia.

842. (2) Pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan di setiap kantor perwakilan Republik Indonesia dan dilakukan pada waktu yang sama dengan waktu pemungutan suara Pemilu di Indonesia.

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

843.

(3) Dalam hal pemilih tidak dapat memberikan suara di TPSLN yang telah ditentukan, pemilih dapat memberikan suara melalui pos yang disampaikan kepada perwakilan Republik Indonesia setempat.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 153

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 172 Pasal 172

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 160 Pasal 160

844.

Pasal 162

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

845. (1) Pemilih yang berhak mengikuti pemungutan suara di TPSLN meliputi :

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tidak perlu ada daftar pemilih tetap pada TPSLN, tetapi cukup dengan passport

a. pemilih warga negara Indonesia yang berada di luar negeri, melaksanakan hak pilihnya dengan alat bukti passport;

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

846.

a. pemilih yang terdaftar pada daftar pemilih tetap pada TPSLN yang bersangkutan;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

847.

b. pemilih yang terdaftar pada daftar pemilih perubahan; dan

PDS Tetap Tetap 848. c. pemilih yang oleh karena keadaan PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Huruf menyesuaikan b. pemilih yang oleh karena keadaan terpaksa tidak dapat menggunakan hak pilihnya di TPSLN tempat yang bersangkutan terdaftar.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

terpaksa tidak dapat menggunakan hak pilihnya di TPSLN tempat yang bersangkutan terdaftar.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (2) Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf (b) dapat menggunakan hak pilihnya di TPSLN lain dengan menunjukkan surat pemberitahuan untuk memberikan suara di TPSLN dari KPPSLN.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

849.

(2) Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dapat menggunakan hak pilihnya di TPSLN lain dengan menunjukkan surat pemberitahuan untuk memberikan suara di TPSLN dari KPPSLN.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

850. (3) KPPSLN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mencatat dan melaporkan kepada PPLN.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 154

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus KB Diubah Menjadi Pasal 173 Pasal 173

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 161 Pasal 161

851.

Pasal 163

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

852.

Warga Negara Indonesia yang berada di luar negeri yang tidak terdaftar sebagai pemilih tidak dapat menggunakan hak memilihnya.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 155

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 174 Pasal 174

853. Pasal 164

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 162 Pasal 162 PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

854.

(1) Pemungutan suara di TPSLN dipimpin oleh KPPSLN.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

855.

(2) Pemberian suara dilaksanakan oleh pemilih.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

856. (3) Pelaksanaan pemungutan suara disaksikan oleh saksi dari partai politik.

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

857.

(4) Pengawasan pemungutan suara dilaksanakan oleh pengawas pemilu luar negeri.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

858.

(5) Pemantauan pemungutan suara dilaksanakan oleh pemantau pemilu yang telah diakreditasi oleh KPU.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

859. (6) Saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus membawa dan menunjukkan surat mandat dari partai politik peserta pemilu.

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 156 PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 163 Pasal 163

860.

Pasal 165

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

861.

(1) Dalam rangka persiapan pemungutan suara, KPPSLN melakukan kegiatan yang meliputi:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

862. a. penyiapan TPSLN

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

863.

b. mengumumkan dan menempelkan daftar pemilih tetap di TPSLN

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

864.

c. menyerahkan daftar pemilih tetap kepada saksi yang hadir dan pengawas pemilu luar negeri.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap 865. (2) Dalam rangka pelaksanaan pemungutan

suara, KPPSLN melakukan kegiatan yang PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

meliputi:

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

866.

a. memastikan semua persiapan pemungutan suara telah dilaksanakan;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

867.

b. mengadakan rapat pemungutan suara;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 868. c. pengucapan sumpah atau janji

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

anggota KPPSLN dan petugas ketentraman, ketertiban dan keamanan TPSLN;

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

869.

d. penjelasan kepada pemilih tentang tata cara pemungutan suara; dan

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

870.

e. pelaksanaan pemberian suara.

PDS Tetap Tetap 871. PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 157

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 176 Pasal 176

PKS Pasal 166 Dihapus BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 164 Pasal 164 PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Dihapus BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

872.

(1) Pemilih tidak boleh membubuhkan tulisan dan/atau catatan lain pada surat suara.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Dihapus

Pasal selanjutnya menyesuaikan.

BPD Tetap Tetap

873. (2) Surat suara yang terdapat tulisan dan/atau catatan lain dinyatakan tidak sah.

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 158

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 177 Pasal 177

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 165 Pasal 165

874.

Pasal 167

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (1) Pemilih yang telah memberikan suara, diberi tanda tinta khusus pada jarinya oleh KPPS atau KPPSLN.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

875.

(1) Pemilih yang telah memberikan suara, diberi tanda khusus oleh KPPS atau KPPSLN.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

876. (2) Tanda khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam peraturan KPU.

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 159

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 178 Pasal 178

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 166 Pasal 166

877.

Pasal 168

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

878.

(1) KPPS dan KPPSLN dilarang mengadakan penghitungan suara sebelum pemungutan suara berakhir.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

879. (2) Ketentuan mengenai waktu berakhirnya pemungutan suara ditetapkan dalam peraturan KPU.

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 160

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 179 Pasal 179

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 167 Pasal 167

880.

Pasal 169

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (1) KPPS/KPPSLN bertanggung jawab atas pelaksanaan pemungutan suara secara jujur, adil, tertib dan lancar.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

881.

(1) KPPS/KPPSLN bertanggung jawab atas pelaksanaan pemungutan suara secara tertib dan lancar.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

882. (2) Pemilih berkewajiban melakukan pemberian suara dengan tertib dan bertanggung jawab.

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

883.

(3) Saksi berkewajiban melakukan tugasnya dengan tertib dan bertanggung jawab.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

884.

(4) Petugas ketertiban, ketentraman dan keamanan berkewajiban menjaga ketertiban, ketentraman dan keamanan di lingkungan TPS/TPSLN.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

885. (5) Pengawas pemilu lapangan/pengawas pemilu luar negeri berkewajiban melakukan pengawasan atas pelaksanaan pemungutan suara dengan tertib dan bertanggung jawab.

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 161

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus KB Diubah Menjadi Pasal 180 Pasal 180

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 168 Pasal 168

886.

Pasal 170

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

887.

(1) Anggota masyarakat yang tidak memiliki hak pilih atau yang tidak sedang melaksanakan pemberian suara dilarang berada di dalam TPS/TPSLN.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

888. (2) Pemantau pemilu dilarang berada di dalam TPS/TPSLN.

PAN Dihapus

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Diubah menjadi

(2) Pemantau pemilu diperkenankan berada di dalam TPS/TPSLN.

(2) Pemantau pemilu diperkenankan berada di dalam TPS/TPSLN.

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

889.

(3) Anggota masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan pemantau pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib memelihara ketentraman dan ketertiban serta dilarang mengganggu pelaksanaan pemungutan suara.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 162

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 181 Pasal 181

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 169 Pasal 169

890.

Pasal 171

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 891. (1) Dalam hal terjadi penyimpangan

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

pelaksanaan pemungutan suara oleh KPPS, pengawas pemilu lapangan memberikan saran perbaikan disaksikan oleh saksi yang hadir dan petugas keamanan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

892.

(2) Dalam hal terjadi penyimpangan pelaksanaan pemungutan suara oleh KPPSLN, pengawas pemilu luar negeri memberikan saran perbaikan disaksikan oleh saksi yang hadir.

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (3) KPPS/KPPSLN menindaklanjuti saran perbaikan yang disampaikan oleh pengawas pemilu lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2).

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

893. (3) KPPS/KPPSLN menindaklanjuti saran perbaikan yang disampaikan oleh pengawas pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2).

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 163

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 182 Pasal 182

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 170 Pasal 170

894.

Pasal 172

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

895.

(1) Dalam hal terjadi pelanggaran ketertiban dan ketentraman pelaksanaan pemungutan suara oleh anggota masyarakat dan/atau oleh pemantau pemilu, petugas keamanan melakukan penanganan secara memadai.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

896. (2) Dalam hal anggota masyarakat dan/atau pemantau pemilu tidak mematuhi penanganan oleh petugas keamanan, anggota masyarakat dan atau pemantau pemilu diserahkan kepada petugas kepolisian.

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

897.

BAB XI PENGHITUNGAN SUARA

PDS Tetap Tetap

898.

Pasal 173 PG Perubahan Urutan Pasal

Keterangan/Catatan: Pada prinsipnya pengaturan penghitungan suara pada DIM No. 906 s.d DIM No. 926 dan DIM No. 936 s.d DIM No. 1013 dilakukan berdasarkan prosedur dan mekanisme yang telah diatur dalam UU No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu. Pada bagian ini FPG mengusulkan adanya pengaturan bahwa keberatan terhadap hasil penghitungan tidak dapat dilakukan oleh perserta pemilu bila pada proses penghitungan suara yang digugat tersebut peserta pemilu tidak menempatkan saksi. Khusus untuk Pasal 177 pada DIM No. 928 s.d DIM No. 931 (tentang “tanda coblos”) FPG mengajukan usul perubahan substansi supaya memudahkan bagi pemilih dalam menentukan pilihannya dan mempertegas penetapan perolehan suara calon.

Pasal 164

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 183 Pasal 183

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 171 Pasal 171 PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (1) Penghitungan suara anggota legislatif dan DPD di

TPS dilaksanakan oleh KPPS. PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

899.

(1) Penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota di TPS dilaksanakan oleh KPPS.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (2) Penghitungan suara anggota legislatif dan DPD di

TPS disaksikan oleh saksi peserta pemilu.

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

900. (2) Penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota di TPS disaksikan oleh saksi peserta pemilu.

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (3) Penghitungan suara anggota legislatif dan DPD di

TPS diawasi oleh pengawas pemilu lapangan.

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

901.

(3) Penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota di TPS diawasi oleh pengawas pemilu lapangan.

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif (4) Penghitungan suara anggota legislatif dan DPD di TPS

dipantau oleh pemantau pemilu dan masyarakat. PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

902.

(4) Penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota di TPS dipantau oleh pemantau pemilu dan masyarakat.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

903. (5) Saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus membawa surat mandat dari peserta pemilu dan menyerahkan kepada

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

ketua KPPS.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 165

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 184 Pasal 184

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 172 Pasal 172

904.

Pasal 174

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

Ada Perubahan (1) Penghitungan suara dilakukan ketika seluruh pemilih yang ada dalam daftar pemilih tetap telah melaksanakan hak pilihnya atau batas waktu pemilihan telah berakhir

PAN

(2) Waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah waktu yang paling lambat ditetapkan KPU secara nasional

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap

905. Penghitungan suara di TPS/TPSLN dilaksanakan setelah pemungutan suara berakhir.

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 166

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 185 Pasal 185

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 173 Pasal 173

906.

Pasal 175

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (1) KPPS melakukan penghitungan suara anggota

legislatif dan DPD di dalam TPS. PD Tetap Tetap

PAN Kata di dalam dihapus; (1) KPPS melakukan penghitungan suara anggota

DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota di TPS.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

907.

(1) KPPS melakukan penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota di dalam TPS.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 908. (2) Saksi menyaksikan pelaksanaan

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (2) Saksi menyaksikan pelaksanaan pengitungan suara anggota legislatif dan DPD di dalam TPS.

PD Penambahan : dan mencatat (2) Saksi menyaksikan dan mencatat pelaksanaan pengitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota di dalam TPS.

PAN Kata di dalam dihapus (2) Saksi menyaksikan pelaksanaan pengitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota di TPS

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

pengitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota di dalam TPS.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (3) Pengawas pemilu lapangan mengawasi

pelaksanaan penghitungan suara anggota legislatif dan DPD di dalam TPS.

PD Tetap Tetap PAN Dihapus;

Kata di dalam (3) Pengawas pemilu lapangan mengawasi pelaksanaan

penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota di TPS.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

909.

(3) Pengawas pemilu lapangan mengawasi pelaksanaan penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota di dalam TPS.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 910. (4) Pemantau pemilihan umum memantau

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (4) Pemantau pemilihan umum memantau pelaksanaan penghitungan suara anggota legislatif dan DPD di luar TPS.

PD Tetap Tetap PAN Diubah (4) Pemantau pemilihan umum memantau pelaksanaan

penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota di TPS

KB Tetap Tetap PKS Diubah menjadi

(4) Pemantau pemilihan umum memantau pelaksanaan penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dapat berada di dalam TPS.

(4) Pemantau pemilihan umum memantau pelaksanaan penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dapat berada di dalam TPS.

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

pelaksanaan penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota di luar TPS.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (5) Anggota masyarakat menyaksikan pelaksanaan

penghitungan suara anggota legislatif dan DPD di luar TPS.

PD Penambahan : diperbolehkan (5) Anggota masyarakat diperbolehkan menyaksikan

pelaksanaan penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota di luar TPS.

PAN Diubah (5) Anggota masyarakat menyaksikan pelaksanaan penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota di TPS

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap

911. (5) Anggota masyarakat menyaksikan pelaksanaan penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota di luar TPS.

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal

Keterangan/Catatan: Supaya suara sah diperhatikan

Pasal 167

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 186 Pasal 186

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 174 Pasal 174

912.

Pasal 176

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

913.

(1) Sebelum melaksanakan penghitungan suara, KPPS/KPPSLN menghitung:

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

914. a. jumlah pemilih yang memberikan suara berdasarkan salinan daftar pemilih tetap;

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

915.

b. jumlah pemilih dari TPS/TPSLN lain;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

Tetap Tetap PAN d. Jumlah surat suara yang diterima KPPS untuk TPS tersebut

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

916.

c. jumlah surat suara yang tidak terpakai;

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap

917. d. jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak atau kesalahan mencoblos; dan PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN “atau kesalahan mencoblos;” dihapus e. jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena

rusak dan sisa surat suara tambahan. KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

918.

e. sisa surat suara tambahan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (2) Penggunaan surat suara tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dibuatkan berita acara yang ditandatangani oleh Ketua KPPS/KPPSLN dan paling sedikit 2 (dua) orang anggota KPPS/KPPSLN dan saksi peserta pemilu.

919. (2) Penggunaan surat suara tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dibuatkan berita acara yang ditandatangani oleh Ketua KPPS/KPPSLN dan paling sedikit 2 (dua) orang anggota KPPS/KPPSLN.

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 168

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 187 Pasal 187

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 175 Pasal 175

920.

Pasal 177

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (1) Suara untuk pemilu anggota legislatif dinyatakan sah

apabila: PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

921.

(1) Suara untuk pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dinyatakan sah apabila:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

922. a. surat suara ditandatangani oleh Ketua KPPS;

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Tetap Tetap b. Apabila ketua KPPS berhalangan atau tidak bersedia

menandatangani, maka salah satu anggota KPPS dapat menandatangani.

PAN

c. Penandatanganan pada butir a di atas dilakukan setelah acara pembukaan dan sebelum dilaksanakan pemungutan suara disaksikan oleh saksi peserta pemilu.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap

Penambahan substansi Ditambahkan kata “berada” dan kalimat ”salah satu kolom yang memuat tanda gambar partai, nama calon dan foto calon”

b. tanda coblos berada dalam salah satu kolom yang memuat tanda gambar partai, nama calon dan photo calon.

Penambahan point c c. tanda coblos sebagaimana dimaksud pada huruf b

diangap sah apabila tanda coblos berada dalam kolom dafar calon yang meliputi tanda gambar partai, nama calon dan photo calon.

PG

Penambahan point d d. apabila didapat lebih dari satu tanda coblos sepanjang masih dalam kolom sebagaimana dimaksud pada huruf c. dianggap sah.

Perubahan Substansi b. tanda coblos pada tanda gambar partai politik dan calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota berada pada kolom yang disediakan; atau

923.

b. tanda coblos dalam kolom nama calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota di atas tanda gambar partai politik.

PDIP

Penambahan Substansi Baru Keterangan: • Disesuaikan dengan pasal 93 UU No 12

Tahun 2003

c. tanda coblos pada tanda gambar partai politik berada pada kolom yang disediakan;

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

• Jika mempergunakan sistem Proporsional Terbuka MURNI, maka ketentuan tentang tanda coblos pada kolom nama calon anggota legislatif menjadi relevan, sebab penentuan calon terpilih akan tergantung kepada jumlah suara yang diperoleh masing-masing calon. Namun perlu diperhatikan bahwa dalam kondisi seperti saat ini, dimana jumlah partai yang akan mengikuti pemilu mungkin masih banyak, dapat dibayangkan betapa rumitnya kertas suara yang akan dipergunakan ditambah lagi dengan masih banyaknya masyarakat pemilih yang belum dapat memahami sistem pemilu dengan benar. Oleh sebab itu ketentuan yang ditawarkan pemerintah masih belum dapat diterapkan.

• Jika mengacu kepada rumusan pemerintah, peran partai politik menjadi tereliminasi, sebab tanda gambar partai politik hanya dijadikan sebagai latar belakang untuk daftar nama calon. Hal ini tentunya bertentangan dengan hakekat yang terkandung dalam Pasal 22E Ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 maupun Pasal 7 RUU ini yang menegaskan bahwa peserta pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota adalah partai politik.

• Sesuai dengan usulan mempergunakan Sistem Proporsional Terbuka Terbatas.

PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. b. tanda coblos pada tanda gambar, dalam kolom nama anggota legislatif dan/atau keduanya.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Penggantian : di atas menjadi dan atau b. tanda coblos dalam kolom nama calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota dan atau tanda gambar partai politik.

PAN F-PAN mengusulkan perubahan redaksi dan substansi

d. tanda coblos dalam kolom nama calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota di bawah tanda gambar partai politik.

KB Tetap Tetap PKS Diubah menjadi

b. tanda hubung antara kolom gambar partai dengan salah satu nama calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.

b. tanda hubung antara kolom gambar partai dengan salah satu nama calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.

BPD Diubah rumusannya,karena terkait dengan usulan daftar calon berdasarkan nomor urut.

b. tanda coblos pada tanda gambar partai politik dan calon anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota berada pada kolom yang disediakan

PBR Redaksinya diganti menjadi ”tanda coblos pada tanda gambar partai politik dan calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota berada pada kolom yang disediakan atau tanda coblos pada tanda gambar partai politik saja yang berada pada kolom yang disediakan”

b. tanda coblos pada tanda gambar partai politik dan calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota berada pada kolom yang disediakan atau tanda coblos pada tanda gambar partai politik saja yang berada pada kolom yang disediakan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

924. (2) Suara untuk pemilu anggota DPD dinyatakan sah apabila:

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

Tetap Tetap PAN b. Apabila ketua KPPS berhalangan atau tidak

bersedia menandatangani, maka salah satu anggota KPPS dapat menandatangani.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

925.

a. surat suara ditandatangani oleh Ketua KPPS;

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Diubah menjadi b. tanda silang terdapat pada foto salah satu

calon anggota DPD;

b. tanda silang terdapat pada foto salah satu calon anggota DPD;

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

926.

b. tanda coblos terdapat pada foto salah satu calon anggota DPD;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 927. (3) Teknis pelaksanaan tentang ketentuan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

ayat (2) diatur lebih lanjut oleh KPU.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 169

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 188 Pasal 188

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 176 Pasal 176

928.

Pasal 178

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

929.

(1) Ketua KPPS/KPPSLN melakukan penghitungan suara dengan suara yang jelas dan terdengar.

PDS Tetap Tetap 930. (2) Penghitungan suara dicatat pada papan PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

Tetap Tetap PAN (3) Format penulisan pada papan penghitungan suara

sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditetakan dalam peraturan KPU

KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap Tetap Tetap BPD

Tambahan ayat baru (3) Penghitungan suara dilakukan dan selesai di TPS/TPSLN oleh KPPS/KPPSLN dan dapat dihadiri oleh saksi peserta pemilu, pengawas pemilu, pemantau pemilu, dan warga masyarakat.

PBR Tetap Tetap

penghitungan dengan tulisan yang jelas dan terbaca.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 170

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 189 Pasal 189

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 177 Pasal 177

931.

Pasal 179

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 932. (1) Peserta pemilu, saksi, pengawas pemilu

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

lapangan/pengawas pemilu luar negeri dan masyarakat dapat menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan penghitungan suara kepada KPPS/KPPSLN.

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

Tetap Tetap Ditambahkan (3) Peserta Pemilu dan warga masyarakat melalui saksi

peserta Pemilu yang hadir dapat mengajukan keberatan terhadap jalannya penghitungan suara oleh KPPS/KPPSLN apabila ternyata terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PAN

(4) Dalam hal keberatan yang diajukan oleh saksi peserta Pemilu atau warga masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (8) dapat diterima, KPPS/KPPSLN seketika itu juga mengadakan pembetulan.

933. (2) KPPS/KPPSLN menindaklanjuti temuan dan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada saat pemungutan dan penghitungan suara.

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Ketentuan ini tidak mengatur mengenai bagaimana jika keberatan itu tidak diterima oleh KPPS/KPPSL, sehingga mereka tidak mau melakukan pembetulan, padahal peserta pemilu dan/atau warga masyarakat merasa tidak puas dengan hal ini. Karena itu, perlu diatur mengenai hal tersebut.

(3) Jika KPPS/KPPSL tidak menerima keberatan sebagaimana disebut dalam ayat (2), maka peserta pemilu dan/atau warga masyarakat dapat mengajukan keberatan kepada PPK.

(4) PPK menyelesaikan keberatan yang diajukan sebagaimana disebut pada ayat (3), dengan memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak untuk membuktikan pendapat masing masing.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal

Keterangan/Catatan: Kehadiran saksi penting. Masyarakat tidak dibenarkan melakukan protes langsung; harus melalui saksi.

Pasal 171

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 190 Pasal 190

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 178 Pasal 178

934.

Pasal 180

PDS Tetap Tetap 935. (1) Hasil penghitungan suara di TPS/TPSLN PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

dituangkan dalam berita acara pemungutan dan penghitungan suara, dan sertifikat hasil penghitungan suara dengan menggunakan format yang ditetapkan dalam peraturan KPU.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (2) Berita acara pemungutan dan penghitungan suara, dan sertifikat penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh seluruh anggota KPPS/KPPSLN dan saksi peserta pemilu

KB Tetap Tetap PKS Kata “seluruh” dihapus

(2) Berita acara pemungutan dan penghitungan suara, dan

sertifikat penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh anggota KPPS/KPPSLN.

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

936.

(2) Berita acara pemungutan dan penghitungan suara, dan sertifikat penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh seluruh anggota KPPS/KPPSLN.

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP

937. (3) Dalam hal terdapat anggota KPPS/KPPSLN yang tidak bersedia menandatangani, sebagaimana dimaksud

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN (3) Dalam hal terdapat anggota KPPS/KPPSLN yang tidak bersedia menandatangani, sebagaimana dimaksud pada ayat (2), berita acara pemungutan dan penghitungan suara, dan sertifikat penghitungan suara ditanda tangani oleh anggota KPPS/KPPSLN yang bersedia menandatangani dan saksi peserta pemilu

KB Tetap Tetap

PKS Dihapus BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

pada ayat (2), berita acara pemungutan dan penghitungan suara, dan sertifikat penghitungan suara ditanda tangani oleh anggota KPPS/KPPSLN yang bersedia menandatangani.

PDS Tetap Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Dihapus BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

938.

(4) Dalam hal tidak ada seorangpun anggota KPPS/KPPSLN yang bersedia menandatangani berita acara pemungutan dan penghitungan suara, dan sertifikat penghitungan suara dalam waktu 2 (dua) jam setelah penghitungan suara selesai, berita acara pemungutan dan penghitungan suara, dan sertifikat penghitungan suara sah dan berlaku.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 172

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 191 Pasal 191

939. Pasal 181

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 179 Pasal 179 PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Ditambah (1) KPPS wajib memberikan 1 (satu) eksemplar berita acara pemungutan dan penghitungan suara, dan sertifikat hasil penghitungan suara masing-masing kepada saksi peserta pemilu, pengawas pemilu lapangan, PPS dan PPK melalui PPS pada hari yang sama.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

940.

(1) KPPS wajib memberikan 1 (satu) eksemplar berita acara pemungutan dan penghitungan suara, dan sertifikat hasil penghitungan suara kepada saksi peserta pemilu, pengawas pemilu lapangan, PPS dan PPK melalui PPS pada hari yang sama.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Ditambah (2) KPPSLN wajib memberikan 1 (satu) eksemplar berita acara pemungutan dan penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara masing-masing kepada saksi peserta pemilu, pengawas pemilu luar negeri dan PPLN pada hari yang sama

KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

941. (2) KPPSLN wajib memberikan 1 (satu) eksemplar berita acara pemungutan dan penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara kepada saksi peserta pemilu, pengawas pemilu luar negeri dan PPLN pada hari yang sama.

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Ditambah (3) KPPS/KPPSLN wajib menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara setelah penghitungan suara dalam keadaan tersegel.

KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

942.

(3) KPPS/KPPSLN wajib menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara setelah penghitungan suara dan disegel.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

943. (4) KPPS/KPPSLN wajib menyerahkan kotak suara tersegel yang berisi surat suara kepada PPK melalui PPS atau kepada PPLN bagi KPPSLN pada hari yang sama.

PAN Ditambah (4) KPPS/KPPSLN wajib menyerahkan kotak suara tersegel yang berisi surat suara kepada PPK dan kepada PPLN bagi KPPSLN pada hari yang sama.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

(5) Kotak suara tersegel sebagaimana ayat (4) harus berisi surat suara yang terpakai, surat suara yang tidak terpakai, jumlah surat suara yang rusak, dan sisa surat suara tambahan yang masing-masing dimasukkan dalam amplop secara terpisah dan juga dalam kotak suara tersebut dimasukkan satu copy berita acara pemungutan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap

Tetap Tetap Tambahan ayat baru (5) Berita acara pemungutan dan penghitungan suara dan

sertifikat hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dibuat rangkap sebanyak jumlah peserta pemilu, ditambah untuk kepentingan lainnya sesuai yang diatur dalam undang-undang ini.

BPD

Tambahan ayat baru ini untuk menghindari terjadinya kecurangan.

(6) KPPS/KPPLN wajib menyerahkan berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (5) melaui PPS/PPLN kepada peserta pemilu yang tidak menghadirkan saksi di TPS/TPSLN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 173

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

944. Pasal 182

KB Diubah Menjadi Pasal 192 Pasal 192

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 180 Pasal 180 PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

F-PAN mohon penjelasan terhadap ketentuan “PS/PPLN wajib mengumumkan hasil penghitungan suara dari seluruh TPS/TPSLN di wilayah kerjanya”

(1) PPS wajib mengumpulkan hasil penghitungan suara dan hasil rekapitulasi di PPK yang telah ditandatangani oleh PPK, dan kemudian PPS/PPSLN mengumumkan dengan cara menempelkan di tempat umum.

(2) Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) wajib: a. hadir dalam penghitungan suara di PPK

PAN

b. mengkonfirmasikan kebenaran hasil penghitungan suara di tingkat TPS harus sesuai dengan berita acara pemungutan dan penghitungan suara yang diperolehnya dari KPPS.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap

Dijadikan ayat (1) (1) PPS/PPLN wajib mengumumkan hasil penghitungan suara dari seluruh TPS/TPSLN di wilayah kerjanya.

945. PPS/PPLN wajib mengumumkan hasil penghitungan suara dari seluruh TPS/TPSLN di wilayah kerjanya.

BPD

Tambahan ayat baru (2) PPS/PPLN wajib menyerahkan menyerahkan berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suara yang diterimanya dari KPPS/KPPLN kepada partai politik peserta pemilu.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Tambahan ayat baru (3) PPS/PPLN dilarang membuka kotak suara tersegel yang berisi surat suara sebelum diserahkan kepada PPK.

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

946.

Bagian Pertama Rekapitulasi Penghitungan Suara di Tingkat

PPK

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 174

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 193 Pasal 193

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 181 Pasal 181

947.

Pasal 183

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 948. (1) PPK membuat berita acara penerimaan hasil

penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dari TPS melalui PPS.

PDIP Setelah kata PPK ditambah kata ’wajib’ (1) PPK wajib membuat berita acara penerimaan hasil penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dari TPS melalui PPS.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (1) PPK membuat berita acara penerimaan hasil penghitungan suara anggota legislatif dan DPD dari TPS melalui PPS.

PD Tetap Tetap PAN Diubah (1) PPK membuat berita acara penerimaan hasil

penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dari TPS

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Setelah kata PPK ditambah kata ’wajib’ (2) PPK wajib melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam rapat yang dihadiri saksi peserta pemilu.

PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (2) PPK melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara anggota legislatif dan DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam rapat yang dihadiri saksi peserta pemilu.

PD Tetap Tetap PAN (2) PPK melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara

dari TPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam rapat pleno yang dihadiri saksi peserta pemilu, panwas pemilu kecamatan, pemantau, dan masyarakat.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

949.

(2) PPK melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam rapat yang dihadiri saksi peserta pemilu.

PDS Tetap Tetap 950. (3) PPK membuat berita acara rekapitulasi suara PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Setelah kata PPK ditambah kata ’wajib’ (3) PPK wajib membuat berita acara rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dan membuat sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara.

PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (3) PPK membuat berita acara rekapitulasi suara anggota legislatif dan DPD dan membuat sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara.

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dan membuat sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Setelah kata PPK ditambah kata ’wajib’ (4) PPK wajib mengumumkan hasil rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (4) PPK mengumumkan hasil rekapitulasi suara anggota

legislatif dan DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

PD Tetap Tetap PAN (4) PPK wajib mengumumkan hasil rekapitulasi suara

anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (3) di tempat-tempat umum.

KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

951. (4) PPK mengumumkan hasil rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Setelah kata PPK ditambah kata ’wajib’ (5) PPK wajib menyerahkan berita acara rekapitulasi

suara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota kepada saksi peserta pemilu, panwaslu kecamatan atau sebutan lain dan KPU kabupaten/kota.

PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (5) PPK menyerahkan berita acara rekapitulasi suara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara anggota legislatif dan DPD kepada saksi peserta pemilu, panwaslu kecamatan atau sebutan lain dan KPU kabupaten/kota.

PD Tetap Tetap PAN Diubah (6) PPK wajib menyerahkan berita acara rekapitulasi suara

dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota kepada saksi peserta pemilu, panwaslu kecamatan atau sebutan lain dan KPU kabupaten/kota

KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

952. (5) PPK menyerahkan berita acara rekapitulasi suara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota kepada saksi peserta pemilu, panwaslu kecamatan atau sebutan lain dan KPU kabupaten/kota.

BPD Ditambahkan frasa “wajib” sesudah frasa “PPK”. Dan ditambahkan frasa “atau peserta pemilu yang tidak menghadirkan saksi” setelah frasa “pemilu”

(5) PPK wajib menyerahkan berita acara rekapitulasi suara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota kepada saksi peserta pemilu atau peserta pemilu yang tidak menghadirkan saksi, panwaslu kecamatan atau sebutan lain dan KPU kabupaten/kota.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 175

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 194 Pasal 194

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 182 Pasal 182

953.

Pasal 184

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (1) Saksi dan panwaslu kecamatan atau sebutan lain dapat

menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi suara anggota legislatif dan DPD kepada PPK.

PD Tetap Tetap Diubah (1) Saksi menyampaikan laporan dugaan adanya

pelanggaran, penyimpangan, dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota kepada PPK

954. (1) Saksi dan panwaslu kecamatan atau sebutan lain dapat menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota kepada PPK.

PAN

(2) panwaslu kecamatan wajib menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota kepada PPK

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (2) PPK menindaklanjuti laporan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) pada hari rekapitulasi suara anggota legislatif dan DPD.

PD Tetap Tetap PAN Ditambah (3) PPK wajib menindaklanjuti laporan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) pada waktu dilakukannya penghitungan dan rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

Tetap Tetap Ketentuan ini tidak mengatur mengenai bagaimana jika keberatan itu tidak diterima oleh PPK, sehingga mereka tidak mau melakukan pembetulan, padahal peserta pemilu dan/atau warga masyarakat merasa tidak puas dengan hal ini. Karena itu, perlu diatur mengenai hal tersebut.

(3) Jika PPK tidak menerima keberatan sebagaimana disebut dalam ayat (1), maka peserta pemilu dan/atau warga masyarakat dapat mengajukan keberatan kepada KPU Kabupaten/Kota..

KB

(4) KPU Kabupaten/Kota menyelesaikan keberatan yang diajukan sebagaimana disebut pada ayat (2), dengan memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak untuk membuktikan pendapat masing masing.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

955. (2) PPK menindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada hari rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 176

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 195 Pasal 195

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 183 Pasal 183

956.

Pasal 185

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (1) Rekapitulasi hasil penghitungan suara di PPK

dituangkan dalam berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota legislatif dan DPD dengan menggunakan format yang ditetapkan dalam peraturan KPU.

PD Tetap Tetap

957. (1) Rekapitulasi hasil penghitungan suara di PPK dituangkan dalam berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dengan menggunakan format yang ditetapkan dalam peraturan KPU.

PAN (1) Rekapitulasi hasil penghitungan suara di PPK dituangkan dalam berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam pasal.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

(2) berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dituangkan dalam format baku yang berlaku untuk penghitungan suara di tingkat TPS, PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi dan KPU sebagaimana terlampir dalam undang-undang.

(3) lampiran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam Undang-Undang.

KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (2) Berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat

hasil rekapitulasi suara anggota legislatif dan DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh seluruh anggota PPK.

PD Tetap Tetap PAN Diubah (4) Berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat

hasil rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh seluruh anggota PPK dan saksi peserta pemilu

958. (2) Berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh seluruh anggota PPK.

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (3) Dalam hal terdapat anggota PPK yang tidak

bersedia menandatangani, sebagaimana dimaksud pada ayat (2), berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota legislatif dan DPD ditandatangani oleh anggota PPK yang bersedia menandatangani.

PD Tetap Tetap PAN Tetap (5) Dalam hal terdapat anggota PPK yang tidak bersedia

menandatangani, sebagaimana dimaksud pada ayat (2), berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota ditandatangani oleh anggota PPK yang bersedia menandatangani dan saksi peserta pemilu

KB Tetap Tetap PKS Tambah kata “atau berhalangan”

(3) Dalam hal terdapat anggota PPK yang tidak bersedia

menandatangani atau berhalangan, sebagaimana dimaksud pada ayat (2), berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota ditandatangani oleh anggota PPK yang bersedia menandatangani.

BPD Tetap Tetap

959. (3) Dalam hal terdapat anggota PPK yang tidak bersedia menandatangani, sebagaimana dimaksud pada ayat (2), berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota ditandatangani oleh anggota PPK yang bersedia menandatangani.

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (4) Dalam hal tidak ada seorangpun anggota PPK yang

bersedia menandatangani berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota legislatif dan DPD dalam waktu 2 (dua) jam setelah rekapitulasi suara selesai, berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota legislatif dan DPD sah dan berlaku.

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Dihapus BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

960.

(4) Dalam hal tidak ada seorangpun anggota PPK yang bersedia menandatangani berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dalam waktu 2 (dua) jam setelah rekapitulasi suara selesai, berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sah dan berlaku.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 177

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 196 Pasal 196

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 184 Pasal 184

961.

Pasal 186

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 962. PPK menyerahkan kotak suara yang berisi surat

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. PPK menyerahkan kotak suara yang berisi surat suara anggota legislatif dan DPD tersegel kepada KPU kabupaten/kota.

PD Tetap Tetap PAN PPK wajib menyerahkan kotak suara yang berisi surat

suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota tersegel kepada KPU kabupaten/kota.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota tersegel kepada KPU kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 178

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 197 Pasal 197

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 185 Pasal 185

963.

Pasal 187

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap

964. (1) PPLN melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara berdasarkan berita acara hasil penghitungan suara dan sertifikat hasil PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Penambahan : dalam rapat yang dapat dihadiri saksi peserta pemilu

(1) PPLN melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara berdasarkan berita acara hasil penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara dari seluruh KPPSLN di wilayah kerjanya, serta melakukan penghitungan suara yang diterima melalui Pos, dalam rapat yang dapat dihadiri aksi peserta pemilu.

PAN (1) PPLN wajib melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara berdasarkan berita acara hasil penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara dari seluruh KPPSLN di wilayah kerjanya, serta melakukan penghitungan suara yang diterima melalui Pos.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

penghitungan suara dari seluruh KPPSLN di wilayah kerjanya, serta melakukan penghitungan suara yang diterima melalui Pos.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (2) PPLN wajib menyerahkan berita acara hasil penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara, dan rekapitulasi hasil penghitungan suara dari seluruh KPPSLN di wilayah kerjanya kepada KPU.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

965.

(2) PPLN menyerahkan berita acara hasil penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara, dan rekapitulasi hasil penghitungan suara dari seluruh KPPSLN di wilayah kerjanya kepada KPU.

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

966.

Bagian Kedua Rekapitulasi Suara di Kabupaten/Kota

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 179

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 198 Pasal 198

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 186 Pasal 186

967.

Pasal 188

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (1) KPU kabupaten/kota membuat berita acara

penerimaan hasil rekapitulasi penghitungan suara legislatif dan DPD dari PPK.

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

968. (1) KPU kabupaten/kota membuat berita acara penerimaan hasil rekapitulasi penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dari PPK.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (2) KPU kabupaten/kota melakukan rekapitulasi hasil

penghitungan suara anggota legislatif dan DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam rapat yang dihadiri saksi peserta pemilu.

PD Tetap Tetap (2) KPU Kabupaten/Kota wajib melakukan rekapitulasi

terhadap hasil rekapitulasi pada tingkat PPK sebagaimana dimaksud pada pasal 180 ayat (1) dan ayat (2) dan pasal 185 ayat (1) dalam rapat pleno yang dihadiri saksi peserta pemilu, panwaslu kecamatan, pemantau, dan masyarakat.

(3) Hasil rekapitulasi di tingkat kabupaten/kota sebagaimana

dimaksud pada huruf (a) adalah hasil suara sah untuk pemilu DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota

PAN

(4) Hasil rekapitulaasi sebagaimana dimaksud dalam huruf (b) wajib diumumkan secara nasional dan digunakan sebagai dasar untuk penetapan pemilu

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

969.

(2) KPU kabupaten/kota melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam rapat yang dihadiri saksi peserta pemilu.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 970. (3) KPU kabupaten/kota membuat berita acara

rekapitulasi hasil penghitungan suara dan PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (3) KPU kabupaten/kota membuat berita acara rekapitulasi hasil penghitungan suara dan membuat sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara anggota legislatif dan DPD.

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

membuat sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (4) KPU kabupaten/kota mengumumkan hasil rekapitulasi

suara anggota legislatif dan DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

971.

(4) KPU kabupaten/kota mengumumkan hasil rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

972. (5) KPU kabupaten/kota menetapkan hasil rekapitulasi suara anggota DPRD kabupaten/kota.

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP DPR, DPD, dan DPRDPropinsi diubah

menjadi: DPR, DPRD Propinsi, dan DPD. (6) KPU kabupaten/kota menyerahkan berita acara

rekapitulasi hasil penghitungan suara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara anggota DPR, DPRD propinsi, dan DPD kepada saksi peserta pemilu, Panwaslu Kabupaten/Kota dan KPU propinsi.

PD Tetap Tetap PAN Diubah (6) KPU kabupaten/kota menyerahkan berita acara

rekapitulasi hasil penghitungan suara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara anggota DPR, DPD dan DPRD provinsi kepada saksi peserta pemilu, Panwaslu Kabupaten/Kota dan KPU provinsi

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

973.

(6) KPU kabupaten/kota menyerahkan berita acara rekapitulasi hasil penghitungan suara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara anggota DPR, DPD dan DPRD provinsi kepada saksi peserta pemilu, Panwaslu Kabupaten/Kota dan KPU provinsi.

PDS Tetap Tetap

974. Pasal 189

PG Perubahan Urutan Pasal

Keterangan/Catatan: Prinsip: Kehadiran saksi penting. Masyarakat tidak dibenarkan melakukan protes langsung; harus melalui saksi.

Pasal 180

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 187 Pasal 187 PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (1) Saksi dan panwaslu kabupaten/kota menyampaikan

laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi suara anggota legislatif dan DPD kepada KPU kabupaten/kota.

PD Penambahan : dapat (1) Saksi dan panwaslu kabupaten/kota dapat

menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota kepada KPU kabupaten/kota.

975. (1) Saksi dan panwaslu kabupaten/kota menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota kepada KPU kabupaten/kota.

PAN perubahan (1) Saksi menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota kepada KPU kabupaten/kota.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

(2) Panwaslu kabupaten/kota wajib menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota kepada KPU kabupaten/kota.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (2) KPU kabupaten/kota menindaklanjuti laporan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada hari rekapitulasi suara anggota legislatif dan DPD.

PD Tetap Tetap PAN (3) KPU kabupaten/kota wajib menindaklanjuti laporan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) pada hari rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

Tetap

Keterangan: Ketentuan ini tidak mengatur mengenai bagaimana jika keberatan itu tidak diterima oleh KPU, sehingga mereka tidak mau melakukan pembetulan, padahal peserta pemilu dan/atau warga masyarakat merasa tidak puas dengan hal ini. Karena itu, perlu diatur mengenai hal tersebut melalui penambahan pasal baru.

Tetap

976. (2) KPU kabupaten/kota menindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada hari rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

KB

Usulan Rumusan Pasal Baru Pasal 200

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

(1) Peserta pemilu yang merasa dirugikan atas penghitungan dan penetapan perolehan suara pemilu anggota DPRD Kabupaten/ Kota dapat menyampaikan keberatan kepada KPU Kabupaten/ Kota

(2) Jika keberatan diterima, maka KPU Kabupaten/ Kota melakukan pembetulan.

(3) Jika keberatan tidak diterima, maka pihak yang dirugikan dapat mengajukan keberatan sebagai perselisihan pemilu ke Mahkamah Konstitusi.

Pasal 201 (1) Peserta pemilu yang merasa keberatan atas

penghtungan suara untuk anggota DPRD provinsi dapat mengajukan keberatan kepada KPU Kabupaten/Kota.

(2) Jika keberatan tersebut diterima, maka KPU Kabupaten/ Kota melakukan pembetulan.

(3) Jika keberatan tersebut tidak diterima, maka pihak yang keberatan dapat mengajukan keberatan kepada KPU Provinsi.

(4) Atas keberatan ini, KPU Provinsi menetapkan apakah keberatan itu diterima. Jika keberatan diterima, maka KPU Provinsi memerintahkan KPU Kabupaten/Kota melakukan pembetulan.

Pasal 202 (1) Peserta pemilu yang merasa keberatan atas

penghtungan suara untuk anggota DPR RI dapat mengajukan keberatan kepada KPU Kabupaten/Kota.

(2) Jika keberatan diterima, maka KPU Kabupaten/ Kota melakukan pembetulan.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

(3) Jika keberatan tersebut tidak diterima, maka pihak yang keberatan dapat mengajukan keberatan kepada KPU Provinsi.

(4) Atas keberatan ini, KPU Provinsi menetapkan apakah keberatan itu diterima. Jika keberatan diterima, maka KPU Provinsi memerintahkan KPU Kabupaten/Kota melakukan pembetulan.

Pasal 203 (1) Peserta pemilu yang merasa keberatan atas

penghtungan suara untuk anggota DPD dapat mengajukan keberatan kepada KPU Kabupaten/Kota.

(2) Jika keberatan diterima, maka KPU Kabupaten/ Kota

melakukan pembetulan.

(3) Jika keberatan tersebut tidak diterima, maka pihak yang keberatan dapat mengajukan keberatan kepada KPU Provinsi.

(4) Atas keberatan ini, KPU Provinsi menetapkan apakah

keberatan itu diterima. Jika keberatan diterima, maka KPU Provinsi memerintahkan KPU Kabupaten/Kota melakukan pembetulan.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap

977. PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 181

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 204 Pasal 204

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 188 Pasal 188 PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (1) Rekapitulasi hasil penghitungan suara di KPU

kabupaten/kota dituangkan dalam berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota legislatif dan DPD dengan menggunakan format yang ditetapkan dalam peraturan KPU.

PD Tetap Tetap

978. (1) Rekapitulasi hasil penghitungan suara di KPU kabupaten/kota dituangkan dalam berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dengan menggunakan format yang ditetapkan dalam peraturan KPU.

PAN (1) Rekapitulasi hasil penghitungan suara di KPU kabupaten/kota dituangkan dalam berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

(2) Berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dituangkan dalam format baku yang berlaku untuk penghitungan suara di tingkat TPS, PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi dan KPU sebagaimana terlampir dalam undang-undang.

KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (2) Berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil

rekapitulasi suara anggota legislatif dan DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh seluruh anggota KPU kabupaten/kota.

PD Tetap Tetap

PAN (3) Berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh seluruh anggota KPU kabupaten/kota dan saksi peserta pemilu

KB Tetap Tetap

979. (2) Berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh seluruh anggota KPU kabupaten/kota.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 182

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 205 Pasal 205

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 189 Pasal 189

980.

Pasal 191

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. KPU kabupaten/kota menyimpan, menjaga dan mengamankan

keutuhan kotak suara setelah pelaksanaan rekapitulasi suara anggota legislatif dan DPD.

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

981.

KPU kabupaten/kota menyimpan, menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara setelah pelaksanaan rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

982. Bagian Ketiga Rekapitulasi Suara di Provinsi

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 183

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 206 Pasal 206

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 190 Pasal 190

983.

Pasal 192

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (1) KPU propinsi membuat berita acara penerimaan hasil

rekapitulasi suara anggota legislatif dan DPD. PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

984.

(1) KPU provinsi membuat berita acara penerimaan hasil rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, dan DPRD provinsi dari KPU kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 985. (2) KPU provinsi melakukan rekapitulasi hasil

penghitungan suara anggota DPR, DPD, dan PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (2) KPU propinsi melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara anggota DPR, DPRD propinsi, dan DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam rapat yang dihadiri saksi peserta pemilu.

PD Tetap Tetap (2) KPU provinsi wajib melakukan rekapitulasi terhadap hasil

rekapitulasi pada tingkat kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam rapat pleno yang dihadiri saksi peserta pemilu, panwaslu kabupaten/kota, pemantau, dan masyarakat

PAN

(3) Hasil rekapitulasi pada ayat (2) hanya bersifat adminstratif dan digunakan hanya sepanjang dibutuhkan untuk mendukung hasil rekap di tingkat kabupaten/kota

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

DPRD provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam rapat yang dihadiri saksi peserta pemilu.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (3) KPU propinsi membuat berita acara rekapitulasi hasil

penghitungan suara dan membuat sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara anggota DPR, DPRD propinsi, dan DPD.

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

986.

(3) KPU provinsi membuat berita acara rekapitulasi hasil penghitungan suara dan membuat sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara anggota DPR, DPD, dan DPRD provinsi.

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

987.

(4) KPU provinsi mengumumkan hasil rekapitulasi suara sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

PDS Tetap Tetap PG Tetap

Keterangan/Catatan: Kehadiran saksi penting. Masyarakat tidak dibenarkan melakukan protes langsung; harus melalui saksi.

Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

988.

(5) KPU provinsi menetapkan hasil rekapitulasi suara anggota DPRD provinsi.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

989. (6) KPU provinsi menyerahkan berita acara rekapitulasi hasil penghitungan suara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara anggota DPR dan DPD kepada saksi peserta PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Ditambah (6) KPU Provinsi menyerahkan berita acara penerimaan hasil rekapitulasi penghitungan suara yang berasal dari masing-masing PPK dan KPU Kabupaten/Kota, hasil penghitungan suara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara anggota DPR, DPD dan DPRD provinsi kepada saksi peserta pemilu, Panwaslu Kabupaten/Kota dan KPU provinsi.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

pemilu, panwaslu provinsi dan KPU.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 184

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD PBR Menjadi Pasal 191 Pasal 191

990.

Pasal 193

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap 991. (1) Saksi dan Panwaslu Provinsi

menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, dan

PPP DPR, DPD, dan DPRDPropinsi diubah menjadi: DPR, DPRD Propinsi, dan DPD.

(1) Saksi dan Panwaslu Propinsi menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi suara anggota DPR, DPRD propinsi, dan DPD kepada KPU propinsi.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Penambahan : dapat (1) Saksi dan Panwaslu Provinsi dapat menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, dan DPRD provinsi kepada KPU provinsi.

(1) Saksi menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, dan DPRD provinsi kepada KPU provinsi.

PAN

(2) Panwaslu Provinsi menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, dan DPRD provinsi kepada KPU provinsi.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

DPRD provinsi kepada KPU provinsi.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR, DPD, dan DPRDPropinsi diubah menjadi:

DPR, DPRD Propinsi, dan DPD. (2) KPU propinsi menindaklanjuti laporan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) pada hari rekapitulasi suara anggota DPR, DPRD propinsi, dan DPD.

PD Tetap Tetap PAN (3) KPU provinsi wajib menindaklanjuti laporan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) pada hari rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, dan DPRD provinsi.

Tetap Tetap

992. (2) KPU provinsi menindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada hari rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, dan DPRD provinsi.

KB Usulan Rumusan Pasal Baru Pasal 208

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

(1). Peserta pemilu yang merasa dirugikan atas penghitungan dan penetapan perolehan suara pemilu anggota DPRD Provinsi dapat menyampaikan keberatan kepada KPU Provinsi

(2). Jika keberatan diterima, maka KPU Provinsi melakukan pembetulan.

(3). Jika keberatan tidak diterima, maka pihak yang dirugikan dapat mengajukan keberatan sebagai perselisihan pemilu ke Mahkamah Konstitusi.

Pasal 209 (1). Peserta pemilu yang merasa keberatan atas

penghtungan suara untuk anggota DPR RI dapat mengajukan keberatan kepada KPU Provinsi.

(2). Jika keberatan diterima, maka KPU Provinsi melakukan pembetulan.

(3) Jika keberatan tersebut tidak diterima, maka pihak yang keberatan dapat mengajukan keberatan kepada KPU.

(4). Atas keberatan ini, KPU menetapkan apakah keberatan itu diterima. Jika keberatan diterima, maka KPU memerintahkan KPU provinsi melakukan pembetulan.

Pasal 210 (1). Peserta pemilu yang merasa keberatan atas

penghtungan suara untuk anggota DPD dapat mengajukan keberatan kepada KPU Provinsi.

(2). Jika keberatan diterima, maka KPU Provinsi melakukan pembetulan.

(3) Jika keberatan tersebut tidak diterima, maka pihak yang keberatan dapat mengajukan keberatan kepada KPU.

(4). Atas keberatan ini, KPU menetapkan apakah keberatan itu diterima. Jika keberatan diterima, maka KPU memerintahkan KPU provinsi melakukan pembetulan.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 185

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 211 Pasal 211

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 192 Pasal 192

993.

Pasal 194

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR, DPD, dan DPRDPropinsi diubah menjadi:

DPR, DPRD Propinsi, dan DPD. (1) Rekapitulasi hasil penghitungan suara di KPU propinsi

dituangkan dalam berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota DPR, DPRD propinsi, dan DPD dengan menggunakan format yang ditetapkan oleh KPU.

PD Tetap Tetap PAN Ada tambahan (1) Rekapitulasi hasil penghitungan suara di KPU provinsi

dituangkan dalam berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota DPR, DPD dan DPRD provinsi dengan menggunakan format yang ditetapkan dalam lampiran Undang-Undang ini

KB Tetap Tetap

994. (1) Rekapitulasi hasil penghitungan suara di KPU provinsi dituangkan dalam berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota DPR, DPD dan DPRD provinsi dengan menggunakan format yang ditetapkan oleh KPU.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR, DPD, dan DPRDPropinsi diubah menjadi:

DPR, DPRD Propinsi, dan DPD. (2) Berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil

rekapitulasi suara anggota DPR, DPRD propinsi, dan DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh seluruh anggota KPU propinsi.

PD Tetap Tetap

PAN Diubah (2) Berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota DPR, DPD dan DPRD provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh seluruh anggota KPU provinsi dan panwaslu provinsi

KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

995.

(2) Berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota DPR, DPD dan DPRD provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh seluruh anggota KPU provinsi.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

996. Bagian Keempat Rekapitulasi Suara Secara Nasional

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 186

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 212 Pasal 212

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 193 Pasal 193

997.

Pasal 195

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (1) KPU wajib membuat berita acara penerimaan hasil rekapitulasi suara anggota DPR dan DPD dari KPU provinsi.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

998.

(1) KPU membuat berita acara penerimaan hasil rekapitulasi suara anggota DPR dan DPD dari KPU provinsi.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

999. (2) KPU melakukan rekapitulasi hasil rekapitulasi suara anggota DPR dan DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam rapat yang dihadiri saksi peserta pemilu. PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN (2) KPU wajib melakukan rekapitulasi terhadap hasil rekapitulasi pada tingkat provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam rapat pleno yang dihadiri saksi peserta pemilu, Bawaslu, pemantau pemilu, dan masyarakat.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (3) KPU WAJIB membuat berita acara rekapitulasi suara dan membuat sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara anggota DPR dan DPD.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1000.

(3) KPU membuat berita acara rekapitulasi suara dan membuat sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara anggota DPR dan DPD.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

1001. (4) KPU mengumumkan hasil rekapitulasi suara anggota DPR dan DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

PAN (4) KPU wajib membuat berita acara rekapitulasi suara dan membuat sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara anggota DPR dan DPD.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (5) KPU wajib mengumumkan hasil rekapitulasi suara anggota DPR dan DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1002.

(5) KPU menyerahkan berita acara rekapitulasi suara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara anggota DPR dan DPD kepada saksi peserta pemilu, dan Bawaslu.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 187

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 213 Pasal 213

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 194 Pasal 194

1003.

Pasal 196

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap 1004. (1) Saksi dan Bawaslu menyampaikan PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Penambahan : dapat (1) Saksi dan Bawaslu dapat menyampaikan laporan atas

dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi suara anggota DPR dan DPD kepada KPU.

Frase “dan Bawaslu” dihapus (1) Saksi menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi suara anggota DPR dan DPD kepada KPU.

PAN

(2) Bawaslu menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi suara anggota DPR dan DPD kepada KPU.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi suara anggota DPR dan DPD kepada KPU.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

1005. (2) KPU menindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada hari rekapitulasi suara anggota DPR dan DPD.

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Keterangan: Ketentuan ini tidak mengatur mengenai bagaimana jika keberatan itu tidak diterima oleh KPU, sehingga mereka tidak mau melakukan pembetulan, padahal peserta pemilu dan/atau warga masyarakat merasa tidak puas dengan hal ini. Karena itu, perlu diatur mengenai hal tersebut melalui penambahan pasal baru.

Tetap

Pasal 214 (1) Peserta pemilu yang merasa dirugikan atas penghitungan

dan penetapan perolehan suara pemilu anggota DPR RI dapat menyampaikan keberatan kepada KPU.

(2) Jika keberatan diterima, maka KPU melakukan pembetulan.

(3) Jika keberatan tidak diterima, maka pihak yang dirugikan dapat mengajukan keberatan sebagai perselisihan pemilu ke Mahkamah Konstitusi.

Pasal 215 (1) Peserta pemilu yang merasa dirugikan atas penghitungan

dan penetapan perolehan suara pemilu anggota DPD dapat menyampaikan keberatan kepada KPU.

(2) Jika keberatan diterima, maka KPU melakukan pembetulan.

(3) Jika keberatan tidak diterima, maka pihak yang dirugikan dapat mengajukan keberatan sebagai perselisihan pemilu ke Mahkamah Konstitusi.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 188

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 216 Pasal 216

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 195 Pasal 195

1006.

Pasal 197

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (1) Rekapitulasi hasil penghitungan suara di KPU dituangkan dalam berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota DPR dan DPD dengan menggunakan format yang ditetapkan dalam lampiran Undang-Undang ini

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1007.

(1) Rekapitulasi hasil suara di KPU dituangkan dalam berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota DPR dan DPD dengan menggunakan format yang ditetapkan dalam peraturan KPU.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

1008. (2) Berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota DPR dan DPD sebagaimana dimaksud

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN (2) Berita acara hasil rekapitulasi suara dan sertifikat hasil rekapitulasi suara anggota DPR dan DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh seluruh anggota KPU dan badan pengawas pemilu

KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

pada ayat (1) ditandatangani oleh seluruh anggota KPU.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1009.

(3) KPU menetapkan hasil rekapitulasi suara seluruh anggota DPR dan DPD.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 189

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 217 Pasal 217

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

1010.Pasal 198

PBR Menjadi Pasal 196 Pasal 196

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. Saksi peserta pemilu dalam rekapitulasi suara anggota legislatif

dan DPD di PPK, KPU kabupaten/kota, KPU propinsi, dan KPU harus mendapat mandat secara tertulis dari peserta pemilu.

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1011.

Saksi peserta pemilu dalam rekapitulasi suara anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota di PPK, KPU kabupaten/kota, KPU provinsi, dan KPU harus mendapat mandat secara tertulis dari peserta pemilu.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1012.

Bagian Kelima Pengawasan dan Sanksi dalam

Penghitungan dan Rekapitulasi Suara

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 190

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

1013.Pasal 199

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Diubah Menjadi Pasal 218 Pasal 218 PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 197 Pasal 197 PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1014.

(1) Bawaslu, Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, panwaslu kecamatan atau sebutan lain dan pengawas pemilu lapangan/pengawas pemilu luar negeri melakukan pengawasan atas rekapitulasi penghitungan suara yang dilaksanakan oleh KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, PPK dan PPS/PPSLN.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1015.

(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap kemungkinan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan oleh anggota KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, PPK/PPLN, PPS, dan KPPS/KPPSLN dalam melakukan rekapitulasi penghitungan suara.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

1016. (3) Dalam hal terdapat bukti permulaan yang cukup adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam rekapitulasi penghitungan suara, Bawaslu,

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, panwaslu kecamatan atau sebutan lain dan pengawas pemilu lapangan/pengawas pemilu luar negeri melaporkan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan kepada instansi yang berwenang

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1017.

(4) Anggota KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, PPK/PPLN, PPS, dan KPPS/KPPSLN yang melakukan pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dikenakan tindakan hukum sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1018.

BAB XII PENETAPAN HASIL PEMILU

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap 1019. Bagian Pertama

PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

Hasil Pemilu

PDS Tetap

Tetap

PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 191 PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 219 Pasal 219

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 198 Pasal 198

1020.

Pasal 200

PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi Hasil pemilu anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD

kabupaten/kota adalah perolehan suara partai politik yang merupakan akumulasi perolehan suara calon.

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. Hasil pemilu anggota DPR, DPRD propinsi dan DPRD

kabupaten/kota terdiri atas perolehan suara partai politik serta perolehan suara calon anggota legislatif dan DPD.

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap

1021.

Hasil pemilu anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota terdiri atas perolehan suara partai politik serta perolehan suara calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Diubah menjadi Hasil pemilu anggota DPR, DPRD provinsi

dan DPRD kabupaten/kota adalah akumulasi perolehan suara seluruh calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

Hasil pemilu anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota adalah akumulasi perolehan suara seluruh calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1022.

Bagian Kedua Penetapan perolehan suara

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 192

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 220 Pasal 220

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

1023.Pasal 201

PBR Menjadi Pasal 199 Pasal 199

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Diubah (1) Perolehan suara partai politik untuk calon anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dan perolehan suara untuk calon anggota DPD ditetapkan oleh rapat pleno KPU.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1024.

(1) Perolehan suara partai politik untuk calon anggota DPR dan perolehan suara untuk calon anggota DPD ditetapkan oleh KPU.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (2) Perolehan suara partai politik untuk calon anggota DPRD provinsi ditetapkan oleh rapat pleno KPU provinsi.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1025.

(2) Perolehan suara partai politik untuk calon anggota DPRD provinsi ditetapkan oleh KPU provinsi.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap 1026. (3) Perolehan suara partai politik untuk calon

anggota DPRD kabupaten/kota ditetapkan PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN (3) Perolehan suara partai politik untuk calon anggota DPRD

kabupaten/kota ditetapkan oleh rapat pleno KPU kabupaten/kota.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

oleh KPU kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 193

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 221 Pasal 221

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 200 Pasal 200

1027.

Pasal 202

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

1028. (1) KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota menetapkan hasil pemilu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja.

PAN F-PAN mengusulkan frase KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota, dihapus

(1) KPU menetapkan hasil pemilu berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara di tingkat nasional paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak berakhirnya pemungutan suara.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

(2) KPU wajib segera mengumumkan penetapan hasil pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di media massa nasional

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif. (2) Dalam hal terdapat bukti permulaan yang cukup

adanya penyimpangan atas penetapan hasil pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) partai politik, calon anggota legislatif dan DPD dapat mengajukan gugatan kepada Mahkamah Konstitusi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1029.

(2) Dalam hal terdapat bukti permulaan yang cukup adanya penyimpangan atas penetapan hasil pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) partai politik, calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dapat mengajukan gugatan kepada Mahkamah Konstitusi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

1030. BAB XIII PENETAPAN PEROLEHAN KURSI DAN

CALON TERPILIH PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1031.

Bagian Pertama Penetapan Perolehan Kursi

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 194

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Substansi dalam Pasal 203 Kembali ke UU No. 12 tahun 2003

KB Diubah Menjadi Pasal 222 Pasal 222 PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 201 Pasal 201

1032.

Pasal 203

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

1033. (1) Perolehan kursi partai politik peserta pemilu untuk anggota DPR ditetapkan oleh KPU.

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Perolehan kursi partai politik peserta pemilu untuk anggota DPR ditetapkan dalam rapat pleno KPU.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap (1) .........rumusan tetap.......... PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap

Perubahan substansi Keterangan/Catatan: Usul FPG tentang pengaturan dalam penentuan perolehan kursi dimaksudkan untuk meningkatkan derajat keterwakilan dengan menyesuaikan angka BPP di masing-masing daerah pemilihan sesuai dengan proporsi dan karakter kondisi geografis dan demografis Indonesia. Hal ini sejalan dengan pemaknaan sistem pemilu dengan proporsional terbuka yang tidak hanya mempertimbangkan menang-kalah dan besar-kecil dalam sebuah kompetisi pemilu tapi hal ini juga tetap berada dalam koridor dan memperkokoh NKRI.

(2) Perolehan kursi partai politik peserta pemilu untuk anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota ditetapkan dengan menetapkan bilangan pembagai pemilih (BPP) di masing-masing daerah pemilihan dengan cara membagi akumulasi jumlah suara sah partai politik peserta pemilu dengan alokasi jumlah kursi yang tersedia.

1034.

(2) Perolehan kursi partai politik peserta pemilu untuk anggota DPR ditetapkan dengan cara membagi jumlah perolehan suara yang telah ditetapkan oleh KPU sebagaimana dimaksud ayat (1) dengan angka BPP.

PG

Idealnya Partai yang paling banyak mendapat dukungan dari rakyat maka partai itulah yang lebih dahulu mendapatkan kursi di DPR. Alangkah sulitnya partai yang sedikit mendapat dukungan rakyat bisa berbuat lebih banyak bagi kepentingan rakyat dibandingakan dengan partai yang mendapat dukungan lebih banyak dari rakyat. Karena dukungan rakyat dalam pemilu merupakan mandat untuk membangun negeri.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Usul baru (3) Perolehan alokasi kursi untuk setiap partai politik peserta pemilu dengan membagi jumlah suara sah yang diperoleh oleh partai partai politik dibagi BPP.

Usul baru (4) Jumlah kursi DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dibagi habis di masing-masing daerah pemilihan.

Usul baru (5) Apabila perolehan suara suatu partai politik sama atau lebih besar dari BPP di masing-masing daerah pemilihan maka sisa suara partai politik tersebut akan digunakan dalam memperhitungkan perolehan kursi tahap berikutnya.

Usul baru (6) Apabila masih terdapat sisa kursi di daerah pemilihan maka kursi tersebut diberikan kepada partai politik yang memiliki sisa suara terbesar yang perolehan suaranya sudah dikonversi menjadi kursi.

Usul baru (7) Apabila masih terdapat sisa kursi di satu daerah pemilihan dan tidak ada partai politik yang memiliki sisa suara setelah dikonversi menjadi kursi maka kursi tersebut diberikan kepada partai politik yang memperoleh suara terbesar.

PDIP Perubahan Redaksi: Setelah kata ‘DPR’ ditambah kata-kata ‘di suatu daerah pemilihan’

(2) Perolehan kursi partai politik peserta pemilu untuk anggota DPR di suatu daerah pemilihan ditetapkan dengan cara membagi jumlah perolehan suara yang telah ditetapkan oleh KPU sebagaimana dimaksud ayat (1) dengan angka BPP.

PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Penambahan : nasional (2) Perolehan kursi partai politik peserta pemilu untuk anggota DPR ditetapkan dengan cara membagi jumlah perolehan suara yang telah ditetapkan oleh KPU sebagaimana dimaksud ayat (1) dengan angka BPP nasional.

Diubah; frase “DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota” dihapus

(2) Penentuan perolehan jumlah kursi anggota DPR dari setiap Partai Politik Peserta Pemilu didasarkan atas jumlah hasil penghitungan seluruh suara sah untuk DPR yang diperoleh semua Partai Politik Peserta Pemilu di suatu daerah pemilihan yang bersangkutan

(3) Penentuan perolehan jumlah kursi anggota DPR dari setiap Partai Politik Peserta Pemilu didasarkan atas jumlah hasil penghitungan seluruh suara sah untuk DPRD Provinsi yang diperoleh semua Partai Politik Peserta Pemilu di suatu daerah pemilihan yang bersangkutan

PAN

(3) Penentuan perolehan jumlah kursi anggota DPR dari setiap Partai Politik Peserta Pemilu didasarkan atas jumlah hasil penghitungan seluruh suara sah untuk DPRD Kabupaten/Kota yang diperoleh semua Partai Politik Peserta Pemilu di suatu daerah pemilihan yang bersangkutan

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Diubah rumusannya, karena ketidakjelasannya maksud pengaturan dari ayat ini sehingga timbul multi interpretatif.

(2) Penentuan perolehan jumlah kursi anggota DPR dari setiap Partai Politik Peserta Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan atas seluruh hasil penghitungan suara sah yang diperoleh Partai Politik Peserta Pemilu di suatu daerah pemilihan yang bersangkutan sebagaimana dimaksud Pasal …ayat (..).

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Dihapus

PDIP Dihapus

Keterangan: Sudah diatur di dalam Ketentuan Umum Pasal 1 butir 25.

PPP PD Penambahan : nasional (3) BPP nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

ditetapkan dengan cara membagi jumlah perolehan suara partai politik peserta pemilu secara nasional untuk anggota DPR dengan jumlah kursi anggota DPR.

1035. (3) BPP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan cara membagi jumlah perolehan suara partai politik peserta pemilu secara nasional untuk anggota DPR dengan jumlah kursi anggota DPR.

PAN (3) Dari hasil penghitungan jumlah seluruh suara sah yang diperoleh semua Partai Politik Peserta Pemilu di suatu daerah pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan angka BPP untuk DPR dengan cara membagi jumlah suara sah seluruh Partai Politik Peserta Pemilu dengan jumlah kursi anggota DPR yang dialokasi di daerah pemilihan yang bersangkutan.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

(4) Dari hasil penghitungan jumlah seluruh suara sah yang diperoleh semua Partai Politik Peserta Pemilu di suatu daerah pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan angka BPP untuk DPRD Provinsi dengan cara membagi jumlah suara sah seluruh Partai Politik Peserta Pemilu dengan jumlah kursi anggota DPRD Provinsi yang dialokasi di daerah pemilihan yang bersangkutan.

(5) Dari hasil penghitungan jumlah seluruh suara sah yang

diperoleh semua Partai Politik Peserta Pemilu di suatu daerah pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan angka BPP untuk DPRD Kabupaten/Kota dengan cara membagi jumlah suara sah seluruh Partai Politik Peserta Pemilu dengan jumlah kursi anggota DPRD Kabupaten/Kota yang dialokasi di daerah pemilihan yang bersangkutan.

(4) Tata cara penentuan BPP untuk setiap daerah pemilihan ditetapkan dengan rapat pleno KPU.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Diubah rumusannya dengan merujuk

pengertian BPP dalam Pasal 1 angka 25 RUU, karena terdapat inkonsistensi pemahaman dari penyusun RUU mengingat BPP pada ayat ini berbeda dengan pengertian BPP dalam Pasal 1 angka 25 RUU (atau Pasal Pasal 1 angka 22 sesuai usulan FBPD), lihat DIM No.41

(3) Dari hasil penghitungan seluruh suara sah yang diperoleh Partai Politik Peserta Pemilu di suatu daerah pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan angka BPP dengan cara membagi jumlah suara sah seluruh Partai Politik Peserta Pemilu dengan jumlah kursi anggota DPR, yang bersangkutan.

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap

1036. PG Dihapus Pasal 195

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 223 Pasal 223

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 202 Pasal 202 PDS Tetap Tetap PG Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (1) Setelah ditetapkan angka BPP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 105 ayat (2), ditetapkan perolehan jumlah kursi tiap Partai Politik Peserta Pemilu di suatu daerah pemilihan, dengan cara membagi jumlah suara sah yang diperoleh suatu Partai Politik Peserta Pemilu di suatu daerah pemilihan dengan BPP, dengan ketentuan

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap (1) .........rumusan tetap.......... PBR Tetap Tetap

1037.

(1) Perolehan kursi partai politik untuk calon anggota DPRD provinsi ditetapkan oleh KPU provinsi.

PDS Tetap Tetap 1038. (2) Perolehan kursi partai politik untuk PG Dihapus

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Perubahan Substansi Setelah kata “DPRD” ditambah kata-kata “di suatu daerah pemilihan”.

Keterangan: Sesuai dengan Pasal 105 UU No. 12 Tahun 2003.

(2) Penentuan jumlah kursi anggota DPRD provinsi di suatu daerah pemilihan ditetapkan dengan cara membagi jumlah suara sah yang diperoleh partai politik peserta pemilu di suatu daerah pemilihan dengan angka BPP.

PPP PD Penambahan : provinsi (2) Perolehan kursi partai politik untuk anggota DPRD provinsi

ditetapkan dengan cara membagi jumlah perolehan suara yang telah ditetapkan oleh KPU provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan angka BPP provinsi.

PAN (2) apabila jumlah suara sah suatu Partai Politik Peserta Pemilu sama dengan atau lebih besar dari BPP, maka dalam penghitungan tahap pertama diperoleh sejumlah kursi dengan kemungkinan terdapat sisa suara yang akan dihitung dalam penghitungan tahap kedua;

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Diubah rumusannya, karena ketidakjelasannya

maksud pengaturan dari ayat ini sehingga timbul multi interpretatif.

(2) Penentuan perolehan jumlah kursi anggota DPRD Provinsi dari setiap Partai Politik Peserta Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan atas seluruh hasil penghitungan suara sah yang diperoleh Partai Politik Peserta Pemilu di suatu daerah pemilihan yang bersangkutan sebagaimana dimaksud Pasal …ayat (..).

PBR Tetap Tetap

anggota DPRD provinsi ditetapkan dengan cara membagi jumlah perolehan suara yang telah ditetapkan oleh KPU provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan angka BPP.

PDS Tetap Tetap 1039. (3) BPP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) PG Dihapus

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Dihapus

Keterangan: Sudah diatur di dalam Ketentuan Umum Pasal 1 butir 25.

PPP PD Penambahan : provinsi (3) BPP provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

ditetapkan dengan cara membagi jumlah perolehan suara partai politik untuk pemilihan anggota DPRD provinsi dengan jumlah kursi anggota DPRD provinsi.

(3) apabila jumlah suara sah suatu Partai Politik Peserta Pemilu lebih kecil dari BPP, maka dalam penghitungan tahap pertama tidak diperoleh kursi, dan jumlah suara sah tersebut dikategorikan sebagai sisa suara yang akan dihitung dalam penghitungan tahap kedua dalam hal masih terdapat sisa kursi didaerah pemilihan yang bersangkutan;

PAN

(4) penghitungan perolehan kursi tahap kedua dilakukan apabila masih terdapat sisa kursi yang belum terbagi dalam penghitungan tahap pertama, dengan cara.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Diubah rumusannya dengan merujuk Pasal 1

angka 25 RUU, karena terdapat inkonsistensi pemahaman dari penyusun RUU mengingat BPP pada ayat ini berbeda dengan pengertian BPP dalam Pasal 1 angka 25 RUU (atau Pasal Pasal 1 angka 22 sesuai usulan FBPD), lihat DIM No.41

(3) Dari hasil penghitungan seluruh suara sah yang diperoleh Partai Politik Peserta Pemilu di suatu daerah pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan angka BPP dengan cara membagi jumlah suara sah seluruh Partai Politik Peserta Pemilu dengan jumlah kursi anggota DPR, yang bersangkutan.

PBR Tetap Tetap

ditetapkan dengan cara membagi jumlah perolehan suara partai politik untuk pemilihan anggota DPRD provinsi dengan jumlah kursi anggota DPRD provinsi.

PDS Tetap Tetap 1040. PG Dihapus Pasal 196

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 224 Pasal 224

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 203 Pasal 203 PDS Tetap

Tetap

PG Dihapus PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap (1) .........rumusan tetap.......... PBR Tetap Tetap

1041.

(1) Perolehan kursi partai politik untuk calon anggota DPRD kabupaten/kota ditetapkan oleh KPU kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Dihapus

PDIP Perubahan Substansi Setelah kata “DPRD” ditambah kata-kata “di suatu daerah pemilihan”.

(2) Penentuan jumlah kursi anggota DPRD kabupaten/kota di suatu daerah pemilihan ditetapkan dengan cara membagi jumlah suara sah yang diperoleh partai politik peserta pemilu di suatu daerah pemilihan dengan angka BPP.

1042. (2) Perolehan kursi partai politik untuk anggota DPRD kabupaten/kota ditetapkan dengan cara membagi jumlah perolehan suara yang telah ditetapkan oleh KPU kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan angka BPP. PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Penambahan : kabupaten/kota (2) Perolehan kursi partai politik untuk anggota DPRD kabupaten/kota ditetapkan dengan cara membagi jumlah perolehan suara yang telah ditetapkan oleh KPU kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan angka BPP kabupaten/kota.

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Diubah rumusannya, karena ketidakjelasannya

maksud pengaturan dari ayat ini sehingga timbul multi interpretatif.

(2) Penentuan perolehan jumlah kursi anggota DPRD Kabupaten/Kota dari setiap Partai Politik Peserta Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan atas seluruh hasil penghitungan suara sah yang diperoleh Partai Politik Peserta Pemilu di suatu daerah pemilihan yang bersangkutan sebagaimana dimaksud Pasal …ayat (..).

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Dihapus

PDIP Dihapus

Keterangan: Sudah diatur di dalam Ketentuan Umum Pasal 1 butir 25.

PPP PD Penambahan : kabupaten/kota (3) BPP kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

ditetapkan dengan cara membagi jumlah perolehan suara partai politik untuk pemilihan anggota DPRD kabupaten/kota dengan jumlah kursi anggota DPRD kabupaten/kota.

PAN Tetap Tetap

1043. (3) BPP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan cara membagi jumlah perolehan suara partai politik untuk pemilihan anggota DPRD kabupaten/kota dengan jumlah kursi anggota DPRD kabupaten/kota.

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap Diubah rumusannya dengan merujuk Pasal 1 angka 25 RUU, karena terdapat inkonsistensi pemahaman dari penyusun RUU mengingat BPP pada ayat ini berbeda dengan pengertian BPP dalam Pasal 1 angka 25 RUU (atau Pasal Pasal 1 angka 22 sesuai usulan FBPD), lihat DIM No.41

(3) Dari hasil penghitungan seluruh suara sah yang diperoleh Partai Politik Peserta Pemilu di suatu daerah pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan angka BPP dengan cara membagi jumlah suara sah seluruh Partai Politik Peserta Pemilu dengan jumlah kursi anggota DPR, yang bersangkutan.

Ditambahkan Pasal baru Pasal

BPD

Usulan ini perlu dan penting terkait dengan ketentuan yang diatur dalam pasal-pasal sebelumnya, karena substansinya mengatur tatacara penentuan BPP ditetapkan oleh KPU.

Tata cara penentuan BPP untuk setiap daerah pemilihan ditetapkan oleh KPU.

PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Dihapus Pasal 197 PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 225 Pasal 225

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 204 Pasal 204

1044.

Pasal 206

PDS Tetap Tetap PG Dihapus

PDIP Menjadi ayat (1) Keterangan: Ada penambahan substansi baru (ayat 2).

(1) Penetapan perolehan kursi partai politik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 203 ayat (2), Pasal 204 ayat (2), dan Pasal 205 ayat (2) dilakukan dengan ketentuan :

1045. Penetapan perolehan kursi partai politik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 203 ayat (2), Pasal 204 ayat (2), dan Pasal 205 ayat (2) dilakukan dengan ketentuan :

PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Kata Pasal 203, 204 dan 205 diubah menjadi

222, 223 dan 224 Penetapan perolehan kursi partai politik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 222 ayat (2), Pasal 223 ayat (2), dan Pasal 224 ayat (2) dilakukan dengan ketentuan :

PKS Tetap Tetap BPD Setelah ditetapkan angka BPP sebagaimana dimaksud

dalam Pasal … ayat (2), Pasal … ayat (2), Pasal … ayat (2), ditetapkan perolehan jumlah kursi tiap Partai Politik Peserta Pemilu di suatu daerah pemilihan, dengan cara membagi jumlah suara sah yang diperoleh suatu Partai Politik Peserta Pemilu di suatu daerah pemilihan dengan BPP, dengan ketentuan:

PBR “pasal 203, pasal 204, dan pasal 205” di ubah menjadi “pasal 201, pasal 202, dan pasal 203”

Penetapan perolehan kursi partai politik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 201 ayat (2), Pasal 202 ayat (2), dan Pasal 203 ayat (2) dilakukan dengan ketentuan :

PDS Tetap Tetap PG Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP Perlu simulasi PD Tetap Tetap

PAN Diubah a. nama calon yang mencapai angka BPP ditetapkan sebagai calon terpilih

KB Tetap Tetap

1046. a. apabila perolehan suara suatu partai politik sama dengan atau lebih besar dari BPP, sisa suara dalam pengitungan perolehan kursi tahap pertama akan diperhitungan dalam penghitungan perolehan kursi tahap kedua.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD a. apabila jumlah suara sah suatu Partai Politik Peserta Pemilu sama dengan atau lebih besar dari BPP, maka dalam penghitungan tahap pertama diperoleh sejumlah kursi dengan kemungkinan terdapat sisa suara yang akan dihitung dalam penghitungan tahap kedua;

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Dihapus

PDIP Tetap

Keterangan: • Pada Pemilu 2004, banyak partai politik

memperoleh kursi dari pembagian kursi Tahap II.

• Dalam beberapa kasus, partai-partai yang memperoleh jumlah suara lebih sedikit justru mendapat kursi lebih banyak daripada partai yang justru mendapat jumlah suara lebih besar.

Tetap

PPP Perlu simulasi PD Tetap Tetap

1047. b. apabila perolehan suara suatu partai politik lebih kecil dari BPP, partai politik tersebut tidak memperoleh kursi pada penghitungan perolehan kursi tahap pertama, dan perolehan suara ini diperhitungkan dalam penghitungan perolehan suara tahap kedua;

PAN b. nama calon yang tidak mencapai angka BPP, penetapan calon terpilih ditetapkan berdasarkan nomor urut pada daftar calon di daerah pemilihan yang bersangkutan;

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD b. apabila jumlah suara sah suatu Partai Politik Peserta

Pemilu lebih kecil dari BPP, maka dalam penghitungan tahap pertama tidak diperoleh kursi, dan jumlah suara sah tersebut dikategorikan sebagai sisa suara yang akan dihitung dalam penghitungan tahap kedua dalam hal masih terdapat sisa kursi didaerah pemilihan yang bersangkutan;

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP Perlu simulasi PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD c. penghitungan perolehan kursi tahap kedua dilakukan

apabila masih terdapat sisa kursi yang belum terbagi dalam penghitungan tahap pertama, dengan cara membagikan jumlah sisa kursi yang belum terbagi kepada Partai Politik Peserta Pemilu satu demi satu berturut-turut sampai habis, dimulai dari Partai Politik Peserta Pemilu yang mempunyai sisa suara terbanyak.

PBR Tetap Tetap

1048.

c. penghitungan perolehan kursi tahap kedua dilakukan apabila terdapat sisa kursi yang belum terbagi pada penghitungan perolehan kursi tahap pertama.

PDS Tetap Tetap 1049. d. pengitungan perolehan kursi tahap kedua PG Dihapus

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Perubahan Substansi Keterangan: Jika pembagian tahap kedua dilakukan dengan cara membagi kursi satu demi satu kepada partai politik yang memiliki sisa suara paling besar pada penghitungan perolehan kursi tahap pertama maka dikhawatirkan kasus yang terjadi pada Pemilu 2004 akan terulang kembali.

d. Perhitungan kursi tahap kedua dilakukan dengan cara membagi secara proporsional jumlah suara partai politik peserta pemilu satu demi satu secara berturut turut sampai habis, dimulai dari partai politik peserta pemilu yang memperoleh suara terbanyak..

Penambahan Substansi Baru Keterangan: Beberapa contoh kasus ketidakadilan sehubungan dengan pembagian kursi dari hasil “sisa suara” pada Pemilu 2004 : • PKPB secara nasional memperoleh 2,399,290

(2.11%) suara namun hanya mendapat alokasi 2 (dua) kursi, sedangkan PDS yang hanya memperoleh 2.414.250 (2,13%) mendapat alokasi 12 (dua belas) kursi.

e. Bilamana partai politik peserta pemilu yang memperoleh suara terbanyak mempunyai perbandingan suara lebih besar dari 2 banding 1 dengan partai politik peserta pemilu yang memperoleh sisa suara terbanyak, maka kursi diserahkan pada partai politik peserta pemilu yang memperoleh suara terbanyak.

dilakukan dengan cara membagi kursi satu demi satu kepada partai politik yang memiliki sisa suara paling besar pada penghitungan perolehan kursi tahap pertama.

PDIP

• PKB secara nasional memperoleh 11.989.564 (10,57%) suara mendapat alokasi 52 kursi, sedangkan PAN yang hanya memperoleh 7.303.324 (6,44%) suara juga mendapat alokasi 52 kursi, PPP yang memperoleh 9.248.764 (8,15%) justru mendapat alokasi 58 kursi, maupun Demokrat yang memperoleh 8.455.225 (7,45%) suara mendapat alokasi 57 kursi.

i perbandingan suara lebih kecil dari 2 banding 1, maka kursi diserahkan pada partai politik peserta pemilu yang mempunyai sisa suara terbanyak.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

• PDI Perjuangan secara nasional memperoleh 21.026.629 (18,53%) suara mendapat alokasi 109 kursi, sedangkan Golkar yang memperoleh 24.480.757 (21,58%) suara mendapat alokasi 128 kursi.

Ilustrasi : Daerah Pemilihan A dengan 6 kursi (peserta pemilu 20 parpol) Partai A : 250.000 suara. Partai B : 225.000 suara. Partai C : 162.000 suara. Partai D : 150.000 suara. Partai E : 82.000 suara. Partai F : 61.000 suara. Partai G : 32.000 suara. Partai H : 25.000 suara. 12 partai lainnya : 86.000 suara Suara sah seluruhnya adalah 1.073.000. Berarti BPP adalah 1.073.000 : 6 = 178.833.

f. Bilamana partai politik peserta pemilu yang memperoleh suara terbanyak mempunya

Pembagian kursi tahap pertama berdasar BPP : • Partai A : 1 kursi dengan sisa suara 71.167. • Partai B : 1 kursi dengan sisa suara 46.167. • Partai C : 0 kursi dengan sisa suara

162.000. • Partai D : 0 kursi dengan sisa suara

150.000. • Partai E : 0 kursi dengan sisa suara 82.000 • Partai F : 0 kursi dengan sisa suara 61.000 2 kursi terbagi dalam tahap pertama berdasar BPP. Sisa 4 kursi untuk dibagi pada tahap kedua.

g. Bilamana sisa kursi yang pertama diperoleh oleh partai politik yang memperoleh suara terbanyak, maka sisa kursi berikutnya ditetapkan dengan membandingkan jumlah kursi antara partai politik peserta pemilu yang memperoleh suara terbanyak kedua dengan partai politik yang memperoleh sisa suara terbanyak.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Pembagian kursi tahap kedua berdasar sisa suara: Yang berhak membagi sisa kursi pada tahap kedua adalah : • Partai C : 1 kursi karena sisa suaranya

(162.000) lebih besar daripada setengah jumlah suara terbesar dibanding sisa suara partai lain.

• Partai D : 1 kursi karena sisa suaranya (150.000) lebih besar daripada setengah jumlah suara terbesar dibanding sisa suara partai lain .

h. Bilamana partai politik peserta pemilu yang memperoleh suara terbanyak kedua mempunyai suara lebih besar dari 2 banding 1 dengan partai politik peserta pemilu yang mempunyai sisa suara terbanyak, maka kursi diserahkan pada partai politik peserta pemilu dengan perolehan suara terbanyak kedua.

• Partai E tidak berhak memperoleh kursi, karena jumlah perolehan suara lebih kecil daripada setengah jumlah suara terbesar sehingga kursi ke lima jatuh kepada Partai A

• Partai E tidak berhak memperoleh kursi keenam, karena jumlah perolehan suara lebih kecil daripada setengah jumlah suara terbesar kedua sehingga kursi keenam jatuh kepada Partai B.

i. Bilamana partai politik peserta pemilu yang memperoleh suara terbanyak kedua mempunyai suara lebih kecil dari 2 banding 1 dengan partai politik peserta pemilu yang memperoleh sisa suara terbanyak, maka kursi diserahkan pada partai politik peserta pemilu yang mempunyai sisa suara terbanyak.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Penambahan Substansi Baru Keterangan: Alternatif 1 : • Dilakukan terlebih dahulu pembagian kursi

baru ditentukan partai politik yang dapat mengirimkankan wakilnya ke parlemen.

• Ada kursi hangus. Alternatif 2 : • Dilakukan terlebih dahulu penjumlahan

perolehan suara partai politik secara nasional. • Yang tidak memenuhi prosentase tertentu

tidak ikut melakukan pembagian kursi. • Tidak ada kursi hangus.

Alternatif 1 : (2) Untuk dapat mengirimkan wakilnya ke DPR, partai

politik harus memperoleh sekurang-kurangnya .... % jumlah kursi DPR.

Alternatif 2 : (2) Untuk dapat mengirimkan wakilnya ke DPR, partai

politik harus memperoleh sekurang-kurangnya .... % jumlah suara secara nasional.

PPP Perlu simulasi PD Tetap Tetap

Tetap Tetap PAN e. Setelah dilakukan penghitungan tahap kedua masih

terdapat sisa kursi, maka dilakukan penghitungan tahap berikutnya sampai kursi habis terbagi dengan ketentuan sebagaimana dilakukan pada penghitungan tahap sebelumnya

Kembali ke Pemilu 1999 KB Penambahan butir baru Menyangkut sisa suara hasil penghitungan suara tahap kedua diakumulasi ke atas (tingkat yang lebih tinggi). Hal ini diperlukan untuk menerapkan prinsip OPOVOV secara konsisten dan meminimalisasi suara terbuang.

e. Sisa suara setelah dilakukan penghitungan perolehan kursi tahap kedua diakumulasi ke tingkat atasnya.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Dihapus PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1050.

Bagian Kedua Penetapan Calon Terpilih

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 198

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 226 Pasal 226

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 205 Pasal 205

1051.

Pasal 207

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Penambahan kalimat “dengan ketentuan calon minimal memperoleh prosentase tertentu dari BPP”

Keterangan/Catatan: Dengan penentuan prosentase tertentu atau bilangan calon terpilih tidak mereduksi penentuan calon berdasarkan suara terbanyak tetapi justru memberi bobot bahwa perolehan suara terbanyak tdak boleh menghasilkan kesenjangan antara perolehan terbesar pada rangking pertama dengan perolehan suara rangking terakhir. Bilangan calon terpilih ini akan memberi makna pada kompetsisi yang sesungguhnya, tidak sekedar lebih besar dari yang lain.

(1) Calon terpilih anggota DPR dan DPD ditetapkan oleh KPU dengan ketentuan calon minimal memperoleh prosentase tertentu dari BPP atau bilangan calon terpilih.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap (1) ... rumusan tetap ... PBR Tetap Tetap

1052.

(1) Calon terpilih anggota DPR dan DPD ditetapkan oleh KPU.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

1053. (2) Calon terpilih anggota DPRD provinsi ditetapkan oleh KPU provinsi.

BPD Tetap (1) ... rumusan tetap ...

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap (1) ... rumusan tetap ... PBR Tetap Tetap

1054.

(3) Calon terpilih anggota DPRD kabupaten/kota ditetapkan oleh KPU kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 199

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 227 Pasal 227

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 206 Pasal 206

1055.

Pasal 208

PDS Tetap Tetap

1056.

(1) Calon terpilih anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota ditetapkan berdasarkan perolehan suara terbanyak masing-masing calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD

PG Penambahan kalimat “yang memperoleh suara (25% sampai 50%) dari BPP ditetapkan sebagai” Keterangan/Catatan: Menunggu arahan DPP

(1) Calon terpilih anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota ditetapkan berdasarkan perolehan suara calon sekurang-kurangnya (25% sampai 50%) BPP dari satu partai politik dalam satu daerah pemilihan.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Tambah Ayat baru (2) Jika perolehan surat tidak mencapai (25%

sampai 50%) dari BPP maka caleg terpilih berdasarkan nomor urut partai politik peserta pemilu.

(2) Jika tidak ada calon yang mencapai perolehan suara (25% sampai 50%) dari BPP maka caleg terpilih ditetapkan sesuai nomor urut pada daftar calon.

Perubahan Substansi Keterangan: • Penetapan calon terpilih seperti yang diatur

dalam Pasal 107 UU No. 12/2003 ternyata hanya “menghasilkan” 2 (dua) orang anggota DPR RI yang mencapai BPP, sedangkan selebihnya adalah berdasarkan nomor urut calon seperti yang ditetapkan oleh partai politik.

(1) Penetapan calon terpilih anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dari Partai Politik Peserta Pemilu didasarkan pada perolehan kursi Partai Politik Peserta Pemilu di suatu Daerah Pemilihan, dengan ketentuan :

kabupaten/kota dalam satu partai politik pada satu daerah pemilihan.

PDIP

• Sementara dalam draf perubahan, calon terpilih ditetapkan berdasarkan perolehan suara terbanyak masing-masing calon anggota legislatif dalam satu partai politik pada satu daerah pemilihan.

a. nama calon yang mencapai 25% (dua puluh lima persen) angka BPP untuk DPR, 50% (lima puluh persen) angka BPP untuk DPRD Provinsi, 75% (tujuh puluh lima persen) angka BPP untuk DPRD Kabupaten/Kota ditetapkan sebagai bakal calon terpilih;

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

• Sesuai dengan pemikiran untuk memberlakukan Sistem Proporsional Terbuka Terbatas, maka penetapan calon terpilih anggota legislatif diprioritaskan kepada calon yang dapat memenuhi minimal angka tertentu. Bagi yang tidak memenuhi angka tersebut (atau mungkin juga di suatu daerah pemilihan tidak ada calon anggota legislatif yang memenuhi angka tersebut), maka dikembalikan kepada nomor urut calon anggota legislatif sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh masing-masing partai politik

b. apabila bakal calon terpilih sebagaimana dimaksud pada butir a lebih dari satu orang yang sama atau lebih besar dari 25% BPP, maka penentuan calon terpilih dikembalikan kepada nomor urut daftar calon di daerah pemilihan yang bersangkutan;

c. apabila tidak ada calon terpilih yang memenuhi ketentuan seperti yang disebutkan pada huruf a, penetapan calon terpilih ditetapkan berdasarkan nomor urut pada daftar calon di daerah pemilihan yang bersangkutan;

• Dengan menggunakan Konsep ini maka telah diakomodir kepentingan partai sekaligus kepentingan pemilih, karena konsep ini merupakan kombinasi antara kedaulatan partai dengan kedaulatan pemilih/ konstituen.

d. apabila bakal calon terpilih sebagaimana dimaksud pada butir a memenuhi sama atau lebih dari 25% BPP lebih dari jumlah perolehan kursi yang diperoleh oleh partai bersangkutan maka calon terpilih untuk mengisi kelebihan kursi tersebut ditetapkan berdasar nomor urut.

PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif (1) Calon terpilih anggota legislatif ditetapkan berdasarkan perolehan suara terbanyak masing-masing calon anggota legislatif dalam satu partai politik pada satu daerah pemilihan.

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap (1) Penetapan calon terpilih anggota DPR, DPRD Provinsi,

dan DPRD Kabupaten/Kota dari Partai Politik Peserta Pemilu didasarkan pada perolehan kursi Partai Politik Peserta Pemilu di suatu Daerah Pemilihan, dengan ketentuan:

a. nama calon yang mencapai angka BPP ditetapkan sebagai calon terpilih;

b. nama calon yang tidak mencapai angka BPP, penetapan calon terpilih ditetapkan berdasarkan perolehan suara terbanyak sekurang-kurangnya 15 % (lima belas perseratus) dari angka BPP yang diperoleh calon di daerah pemilihan yang bersangkutan;

BPD

c. nama calon yang tidak mencapai perolehan suara terbanyak sekurang-kurangnya 15 % (lima belas perseratus) dari angka BPP, penetapan calon terpilih ditetapkan berdasarkan nomor urut pada daftar calon di daerah pemilihan yang bersangkutan.

PBR Di ubah menjadi berdasarkan nomer urut calon terpilih anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dari Partai Politik Peserta Pemilu didasarkan pada perolehan kursi Partai Politik Peserta Pemilu di suatu Daerah Pemilihan, dengan ketentuan : a. nama calon yang mencapai angka BPP ditetapkan

sebagai calon terpilih; b. nama calon yang tidak mencapai angka BPP, penetapan

calon terpilih ditetapkan berdasarkan nomor urut pada daftar calon di daerah pemilihan yang bersangkutan;

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Menjadi ayat (3) (3) Calon terpilih anggota DPD ditetapkan berdasarkan perolehan suara terbanyak masing-masing calon anggota DPD pada satu daerah pemilihan.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap (1) ... rumusan tetap ... PBR Tetap Tetap

1057.

(2) Calon terpilih anggota DPD ditetapkan berdasarkan perolehan suara terbanyak masing-masing calon anggota DPD pada satu daerah pemilihan.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 200

PDIP Dihapus PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 228 Pasal 228

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 207 Pasal 207

1058.

Pasal 209

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Dihapus

Keterangan: Jika konsep dalam DIM No. 853 (Pasal 208 Ayat (1) diterima maka ketentuan ini tidak diperlukan lagi.

1059. Dalam hal terdapat perolehan suara yang sama

bagi dua calon atau lebih anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dalam satu partai politik dan perolehan suara yang bersangkutan memenuhi persyaratan menjadi calon terpilih, penetapan calon terpilih ditetapkan oleh KPU berdasarkan persebaran suara yang PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Penggantian kata : KPU menjadi Partai Politik yang bersangkutan.

Dalam hal terdapat perolehan suara yang sama bagi dua calon atau lebih anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dalam satu partai politik dan perolehan suara yang bersangkutan memenuhi persyaratan menjadi calon terpilih, penetapan calon terpilih ditetapkan oleh Partai Politik yang bersangkutan berdasarkan persebaran suara yang paling merata di daerah pemilihan.

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Ditambahkan frasa “penetapan calon terpilih

berdasarkan perolehan suara sah terbanyak sekurang-kurangnya 15 % (lima belas perseratus) dari angka BPP” sebelum frasa “terdapat”. Frasa “dan perolehan suara yang bersangkutan memenuhi persyaratan menjadi calon terpilih” dihapus

Dalam hal penetapan calon terpilih berdasarkan perolehan suara sah terbanyak sekurang-kurangnya 15 % (lima belas perseratus) dari angka BPP terdapat perolehan suara yang sama bagi dua calon atau lebih anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dalam satu partai politik, penetapan calon terpilih ditetapkan oleh KPU berdasarkan persebaran suara yang paling merata di daerah pemilihan.

PBR Tetap Tetap

paling merata di daerah pemilihan.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 201

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 229 Pasal 229

PKS Tetap Tetap

1060.Pasal 210

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Menjadi Pasal 208 Pasal 208 PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap Tetap Tetap

Tambahan pasal baru Pasal (1) KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota sesuai

dengan kewenangannya menetapkan calon terpilih anggota DPR, DPRD Provinsi, atau DPRD Kabupaten/Kota dalam rapat pleno KPU yang dihadiri oleh saksi Partai Politik Peserta Pemilu dan pengawas Pemilu.

(2) KPU menetapkan calon terpilih anggota DPD peringkat pertama sampai dengan keempat dan calon terpilih pengganti anggota DPD peringkat kelima sampai dengan kedelapan di setiap daerah pemilihan dalam rapat pleno KPU.

(3) Hasil penetapan calon terpilih anggota DPR, DPRD Provinsi, atau DPRD Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan calon terpilih anggota DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diumumkan oleh KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota kepada masyarakat.

1061. Dalam hal terdapat perolehan suara yang sama bagi calon anggota DPD urutan perolehan suara keempat dan kelima, penetapan calon terpilih ditetapkan oleh KPU berdasarkan persebaran suara yang paling merata di provinsi.

BPD

(4) Tata cara pelaksanaan penetapan calon terpilih anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, atau DPRD Kabupaten/Kota ditetapkan oleh KPU.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1062.

BAB XIV PEMBERITAHUAN CALON TERPILIH

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 202

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 230 Pasal 230

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 209 Pasal 209

1063.

Pasal 211

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif (1) Pemberitahuan calon terpilih anggota legislatif

dilakukan setelah ditetapkan oleh KPU, KPU propinsi, dan KPU kabupaten/kota.

PD Tetap Tetap

1064. (1) Pemberitahuan calon terpilih anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota dilakukan setelah ditetapkan oleh KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota.

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1065.

(2) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara tertulis kepada pengurus partai politik peserta pemilu dengan tembusan kepada calon terpilih.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 203

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 231 Pasal 231

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 210 Pasal 210

1066.

Pasal 212

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

1067. (1) Pemberitahuan calon terpilih anggota DPD dilakukan setelah ditetapkan oleh KPU.

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1068.

(2) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara tertulis kepada calon terpilih anggota DPD yang memperoleh suara terbanyak pertama, kedua, ketiga, dan keempat dengan tembusan kepada gubernur dan KPU provinsi yang bersangkutan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1069.

BAB XV PENGGANTIAN CALON TERPILIH

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 204

PDIP Tetap Tetap PPP

1070.Pasal 213

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 232 Pasal 232

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 211 Pasal 211 PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif (1) Penggantian calon terpilih anggota legislatif dan DPD

dilakukan dalam hal calon terpilih yang bersangkutan : PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1071.

(1) Penggantian calon terpilih anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dilakukan dalam hal calon terpilih yang bersangkutan :

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1072.

a. meninggal dunia;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 1073. b. mengundurkan diri;

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif c. tidak lagi memenuhi syarat untuk menjadi anggota

legislatif dan DPD; PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1074.

c. tidak lagi memenuhi syarat untuk menjadi anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, atau DPRD Kabupaten/Kota;

PDS Tetap Tetap PG Keterangan/Catatan:

FPG minta penjelasan Pasal yang dimaksud dalam ketentuan ini bukankah jumlah pasal RUU hanya sampai Pasal 290? Atau memang ada pasal yang disimpan, yang belum dikeluarkan oleh Pemerintah?

d. terbukti melakukan tindak pidana pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 298 dan Pasal 318 berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

PDIP Keterangan: Tidak jelas Pasal 298 dan Pasal 318 mana yang dimaksud.

PPP

1075.

d. terbukti melakukan tindak pidana pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 298 dan Pasal 318 berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Tetap Tetap PAN e. Kehilangan keanggotaannya dalam partai politik

peserta pemilu yang bersangkutan KB Tetap Tetap

PKS Pasal 298 dan Pasal 318 tidak ditemukan. Pasal UU hanya sampai 290? Apa jenis tindak pidana pemilu yang dimaksud yang dapat membatalkan calon terpilih

BPD Frasa “Pasal 298 dan Pasal 318” dihapus dan diganti dengan frasa “undang-undang ini”

d. terbukti melakukan tindak pidana pemilu sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif (2) Dalam hal calon terpilih anggota legislatif dan DPD

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah diresmikan pengangkatannya dengan keputusan KPU, KPU propinsi atau KPU kabupaten/kota, keputusan penetapan yang bersangkutan batal demi hukum

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

1076. (2) Dalam hal calon terpilih anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah diresmikan pengangkatannya dengan keputusan KPU, KPU provinsi atau KPU kabupaten/kota, keputusan penetapan yang bersangkutan batal demi hukum.

PKS frase “batal demi hukum” diubah menjadi “dibatalkan”

(2) Dalam hal calon terpilih anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah diresmikan pengangkatannya dengan keputusan KPU, KPU provinsi atau KPU kabupaten/kota, keputusan penetapan yang bersangkutan dibatalkan.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap

Keterangan/Catatan: Rumusan perlu diperbaiki Setelah dikaji rumusan ini sudah tepat karena hanya berkenaan dengan penggantian calon terpilih maka sudah semestinya yang mendapat suara terbanyaklah yang menggantikannya.

Tetap

PDIP Dihapus

Keterangan: Jika mempergunakan Sistem Proporsional dengan Daftar Calon Terbuka Terbatas, substansi yang diusulkan dalam RUU ini tidak relevan, karena tidak dipergunakan metode suara terbanyak untuk menentukan calon terpilih.

PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif (3) Suara yang diperoleh oleh calon terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dialihkan kepada calon anggota legislatif dan DPD lain yang memperoleh suara terbanyak urutan berikutnya dari partai politik yang sama.

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

1077.

(3) Suara yang diperoleh oleh calon terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dialihkan kepada calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota lain yang memperoleh suara terbanyak urutan berikutnya dari partai politik yang sama.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Diubah dengan rumusan baru karena terkait dengan usulan Pasal .. (lihat DIM No. )

(3) Penggantian calon terpilih anggota DPR, DPRD Provinsi, atau DPRD Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diganti oleh calon pengganti dari daftar calon partai politik yang sama di daerah pemilihan yang bersangkutan berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal .., dengan ketentuan :

Rumusan baru yang substansinya mengatur ketentuan mengenai penggantian calon

a. suara yang diperoleh oleh calon terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialihkan kepada nama calon yang memperoleh suara terbanyak urutan berikutnya memenuhi sekurang-kurangnya 15 % (lima bela perseratus) dari angka BPP, ditetapkan sebagai calon terpilih pengganti;

Rumusan baru yang substansinya mengatur ketentuan mengenai penggantian calon

b. jumlah suara nama calon yang memperoleh suara terbanyak urutan berikutnya setelah menerima pengalihan suara tidak memenuhi sekurang-kurangnya 15 % (lima bela perseratus) dari angka BPP, penetapan calon terpilih ditetapkan berdasarkan nomor urut pada daftar calon di daerah pemilihan yang bersangkutan.

BPD

Ditambahkan ayat baru yang memuat ketentuan penggantian calon terpilih anggota DPD, karena belum ada di naskah RUU.

(4)Pengganti calon terpilih anggota DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah calon yang memperoleh suara terbanyak pada peringkat berikutnya dari daerah pemilihan yang sama.

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap

1078. (4) KPU, KPU provinsi atau KPU kabupaten/kota PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

(3) Penggantian calon terpilih anggota DPR, DPRD Provinsi, atau DPRD Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diganti oleh calon pengganti dari daftar calon di daerah pemilihan yang bersangkutan berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 208.

PDIP Perubahan Substansi Dijadikan 2 (dua) ayat. Keterangan: Sesuai dengan Pasal 112 UU No. 12 Tahun 2003.

(4) Pengganti calon terpilih anggota DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah calon yang memperoleh suara terbanyak pada peringkat berikutnya dari daerah pemilihan yang sama.

PPP DPR, DPD, dan DPRD diubah menjadi: DPR,

DPRD, dan DPD (4) KPU, KPU propinsi atau KPU kabupaten/kota

menetapkan calon anggota DPR, DPRD propinsi, DPRD kabupaten/kota, dan DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sebagai calon terpilih pengganti anggota DPR, DPD, DPRD propinsi dan DPRD kabupaten/kota dengan keputusan KPU, KPU propinsi atau KPU kabupaten/kota

Tetap Tetap PD

Penambahan ayat (5) (5) Diusulkan oleh partai politik sesuai tingkatannya melalui mekanisme intern yang ada pada partai politik yang bersangkutan.

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

menetapkan calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sebagai calon terpilih pengganti anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dengan keputusan KPU, KPU provinsi atau KPU kabupaten/kota

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Ayat (4) diubah jadi ayat (5) Frasa “DPD” dihapus agar tidak rancu.

(5) KPU, KPU provinsi atau KPU kabupaten/kota menetapkan calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sebagai calon terpilih pengganti anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dengan keputusan KPU, KPU provinsi atau KPU kabupaten/kota

BPD

Ayat baru yaitu ayat (6) (6) KPU menetapkan calon anggota DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (4) sebagai calon terpilih pengganti anggota DPD dengan keputusan KPU.

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1079.

BAB XVI PEMUNGUTAN SUARA ULANG DAN

PENGHITUNGAN SUARA ULANG

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

1080. Bagian Pertama Pemungutan Suara Ulang

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 205

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 233 Pasal 233

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 212 Pasal 212

1081.

Pasal 214

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Diubah dengan memasukkan poin a (1) Pemungutan suara di satu TPS atau lebih wajib

diulang apabila terjadi keadaan sebagai berikut: KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1082.

Pemungutan suara di TPS dapat diulang apabila terjadi keadaan sebagai berikut:

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap

Keterangan/Catatan: Kerusuhan seperti apa yang menyebabkan pemungutan suara diulang?

Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

a. bencana alam dan/atau kerusuhan yang mengakibatkan hasil pemungutan suara tidak dapat digunakan

b. lebih dari 10% penduduk yang memiliki hak pilih di TPS yang bersangkutan tidak terdaftar sebagai pemilih

PAN

(2) Pemungutan suara ulang dilaksanakan selambat-

lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah hasil temuan sebagaimana dalam ayat (1) poin (a) dan (b) di atas.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1083.

a. kerusuhan yang mengakibatkan hasil pemungutan suara tidak dapat digunakan;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus

1084. b. pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutan dan penghitungan suara tidak dilakukan menurut tata cara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan;

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Keterangan/Catatan:

Minta penjelasan. Kalau diminta KPPS maka mustinya sah. Yang tidak sah adalah apabila diminta oleh orang/pemilih lain. Kalimat perlu disempurnakan. Menurut kajian ini sudah betul. Sesuai asas Pemilu yang luber dan jurdil maka siapa pun tidak boleh mempengaruhi orang lain untuk menentukan pilihan.

c. petugas KPPS meminta pemilih memberi tanda khusus, menandatangani, atau menulis nama atau alamat pada surat suara yang digunakan;

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1085.

c. petugas KPPS meminta pemilih memberi tanda khusus, menandatangani, atau menulis nama atau alamat pada surat suara yang digunakan;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus

1086. d. seorang pemilih atau lebih menggunakan hak pilih lebih dari satu kali pada TPS yang sama atau TPS yang berbeda;

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Dihapus BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1087.

e. petugas KPPS merusak surat suara yang sudah digunakan oleh pemilih sehingga surat suara tersebut menjadi tidak sah; dan/atau

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Dihapus BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1088.

f. seorang pemilih atau lebih yang tidak terdaftar sebagai pemilih memberikan suara pada TPS.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

1089. Bagian Kedua Penghitungan Suara Ulang

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 206

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 234 Pasal 234

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 213 Pasal 213

1090.

Pasal 215

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tambah kata wajib Penghitungan suara di TPS wajib diulang apabila terjadi

keadaan sebagai berikut: KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1091.

Penghitungan suara di TPS dapat diulang apabila terjadi keadaan sebagai berikut:

PDS Tetap Tetap PG a. kerusuhan yang mengakibatkan penghitungan tidak

dapat dilanjutkan; 1092. a. kerusuhan yang mengakibatkan penghitungan tidak dapat dilanjutkan;

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap a. bila terjadi pemilihan suara ulang KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1093.

b. penghitungan suara dilakukan secara tertutup;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1094.

c. penghitungan suara dilakukan di tempat yang kurang penerangan cahaya;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 1095. d. penghitungan suara dilakukan dengan suara

yang kurang jelas; PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1096.

e. penghitungan suara dicatat dengan tulisan yang kurang jelas;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1097.

f. saksi peserta pemilu, pengawas pemilu lapangan, pemantau pemilu, dan warga masyarakat tidak dapat menyaksikan proses penghitungan suara secara jelas;

PDS Tetap Tetap 1098. g. penghitungan suara dilakukan di tempat lain di PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

luar tempat dan waktu yang telah ditentukan; dan/atau

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

Tetap Tetap PAN Ada tambahan point i. pemungutan suara tidak dilakukan secara jujur dan adil

oleh KPPS/PPSLN KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1099.

h. terjadi ketidakkonsistenan dalam menentukan surat suara yang sah dan surat suara yang tidak sah.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 207

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

1100.Pasal 216

KB Diubah Menjadi Pasal 235 Pasal 235

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 214 Pasal 214 PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN (1) Dalam hal PPK menemukan kekeliruan hasil penghitungan jumlah suara di TPS, PPK melakukan penghitungan suara ulang untuk TPS yang bersangkutan.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1101.

(1) Dalam hal PPK menemukan perbedaan hasil penghitungan jumlah suara di TPS, PPK melakukan penghitungan suara ulang untuk TPS yang bersangkutan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1102.

(2) Pemungutan suara ulang dan penghitungan suara ulang di TPS, dan penghitungan suara ulang di PPK dilaksanakan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja setelah hari pemungutan suara berdasarkan keputusan PPK.

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 208 PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 236 Pasal 236

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 215 Pasal 215

1103.

Pasal 217

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dalam hal terjadi kekeliruan jumlah suara pada tingkat PPK, KPU kabupaten/kota, KPU provinsi, dan KPU wajib dilakukan pengecekan ulang terhadap sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara pada 2 (dua) tingkat di bawahnya dengan disaksikan peserta pemilu dan panwaslu.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1104.

Dalam hal terjadi perbedaan jumlah suara pada tingkat PPK, KPU kabupaten/kota, KPU provinsi, dan KPU dilakukan pengecekan ulang terhadap sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara pada 1 (satu) tingkat di bawahnya.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

1105. BAB XVII PEMILU LANJUTAN DAN PEMILU SUSULAN

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 209

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 237 Pasal 237

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 216 Pasal 216

1106.

Pasal 218

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Ditambah; Wajib

Dalam hal terjadi di sebagian atau seluruh daerah pemilihan terjadi kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam atau gangguan lainnya yang mengakibatkan sebagian atau seluruh tahapan penyelenggaraan pemilu tidak dapat dilaksanakan wajib, dilakukan pemilu lanjutan.

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1107.

(1) Dalam hal terjadi di sebagian atau seluruh daerah pemilihan terjadi kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam atau gangguan lainnya yang mengakibatkan sebagian atau seluruh tahapan penyelenggaraan pemilu tidak dapat dilaksanakan, dilakukan pemilu lanjutan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 1108. (2) Pelaksanaan Pemilu Lanjutan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dimulai dari tahap PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

penyelenggaraan pemilu yang terhenti.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 210

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 238 Pasal 238

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 217 Pasal 217

1109.

Pasal 219

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1110.

(1) Pemilu Susulan di suatu daerah pemilihan dilakukan apabila seluruh tahapan penyelenggaraan pemilu di daerah pemilihan tersebut tidak dapat dilaksanakan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 1111. (2) Pelaksanaan Pemilu Susulan dilakukan untuk

seluruh tahapan penyelengaraan pemilu. PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan Urutan Pasal Pasal 211

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah Menjadi Pasal 239 Pasal 239

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 218 Pasal 218

1112.

Pasal 220

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1113.

(1) Pemilu Lanjutan atau Pemilu Susulan dilaksanakan setelah ada penetapan.

PDS Tetap Tetap 1114. (2) Penetapan pelaksanaan pemilu lanjutan atau PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

susulan dilakukan oleh:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1115.

a. KPU kabupaten/kota atas usul PPK apabila penundaan pelaksanaan pemilu meliputi satu atau beberapa desa atau sebutan lain/kelurahan;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1116.

b. KPU kabupaten/kota atas usul PPK, apabila penundaan pelaksanaan pemilu meliputi satu atau beberapa kecamatan atau sebutan lain;

PDS Tetap

Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1117.

c. KPU provinsi atas usul KPU kabupaten/Kota apabila penundaan pelaksanaan Pemilu meliputi satu atau beberapa kabupaten/kota;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1118.

d. KPU atas usul KPU provinsi apabila penundaan pelaksanaan pemilu meliputi satu atau beberapa provinsi.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

1119. (3) Dalam hal pemilu tidak dapat dilaksanakan di 40% (empat puluh perseratus) jumlah provinsi atau 50% (lima puluh perseratus) dari jumlah pemilih terdaftar tidak dapat menggunakan hak pilihnya, penetapan pemilu lanjutan atau pemilu susulan dilakukan oleh Presiden atas usul KPU.

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1120.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Pemilu Lanjutan atau Pemilu Susulan diatur dalam peraturan KPU.

PDS Tetap Tetap DISCLAIMER: Informasi dalam dokumen ini merupakan hasil catatan pemantauan tim pemantau www.parlemen.net terhadap pembahasan suatu rancangan undang-undang yang dilakukan dalam rapat terbuka, dengan tujuan mendorong kebebasan memperoleh informasi dan partisipasi masyarakat dalam pembahasan rancangan undang-undang. PSHK maupun tim pemantau www.parlemen.net tidak bertanggungjawab terhadap penggunaan dokumen ini di luar tujuan tersebut. Segala informasi yang terkandung dalam dokumen ini memerlukan konfirmasi ulang dan penelitian lebih lanjut. Dokumen ini bukanlah notulensi resmi dari Pemerintah ataupun DPR-RI.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) TERHADAP

RANCANGAN UNDANG UNDANG

TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT,

DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap

Prinsipnya pemantau pemilu harus : 1. atas nama lembaga 2. soal wilayah kerja kewenangan, hak dan kewajiban

dari pemantau 3. bersifat sukarela 4. tidak merusak kegiatan penyelenggaraan pemilu 5. tidak memprovokasi masyarakat/pemilih

Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1121.

BAB XVIII PEMANTAUAN PEMILU

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 1122. Bagian Pertama

Pemantau Pemilu PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS PG Perubahan Pasal Pasal 212

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 240 Pasal 240

PKS Tetap Tetap BPD PBR

Menjadi Pasal 219 Pasal 219

1123.

Pasal 221

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1124.

(1) Pelaksanaan pemilu dapat dipantau oleh pemantau pemilu.

PDS Tetap Tetap 1125. (2) Pemantau pemilu sebagaimana dimaksud PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

pada ayat (1) meliputi:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1126.

a. lembaga swadaya masyarakat pemantau pemilu;

PDS PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1127.

b. badan hukum dalam negeri;

PDS Tetap Tetap 1128. c. lembaga pemantau pemilihan luar negeri; PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1129.

d. lembaga pemilihan luar negeri; dan

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

Tetap Tetap PD Penambahan huruf f f. lembaga swadaya masyarakat pemantau

pemilu luar negeri. PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

1130. e. perwakilan negara sahabat di Indonesia.

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1131.

Bagian Kedua Persyaratan dan Tata Cara Menjadi Pemantau

Pemilu

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 213

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 241 Pasal 241

PKS Tetap Tetap BPD PBR

Menjadi Pasal 200 Pasal 200

1132.

Pasal 222

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

1133. (1) Pemantau pemilu harus memenuhi persyaratan:

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1134.

a. bersifat independen;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1135.

b. mempunyai sumber dana yang jelas; dan

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

1136. c. terdaftar dan memperoleh akreditasi dari KPU, KPU provinsi atau KPU kabupaten/kota.

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Penambahan kata : huruf f (2) Selain memenuhi persyaratan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) khusus untuk pemantau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 221 ayat (2) huruf c, huruf d, huruf e dan huruf f harus memenuhi persyaratan tambahan:

PAN Tetap Tetap KB Kata Pasal 221 diubah menajadi Pasal 240

(2) Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) khusus untuk pemantau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240 ayat (2) huruf c, huruf d, dan huruf e harus memenuhi persyaratan tambahan:

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1137.

(2) Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) khusus untuk pemantau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 221 ayat (2) huruf c, huruf d, dan huruf e harus memenuhi persyaratan tambahan:

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

1138. a. mempunyai kompetensi dan pengalaman sebagai pemantau pemilihan di negara lain yang dibuktikan dengan surat pernyataan dari organisasi pemantau yang bersangkutan atau dari pemerintah asing;

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1139.

b. para anggota pemantau asing harus memperoleh visa kunjungan sosial budaya untuk menjadi pemantau pemilu dari Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1140.

c. memenuhi tata cara melakukan pemantauan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 214

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 242 Pasal 242

PKS Tetap Tetap

1141.Pasal 223

BPD

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Menjadi Pasal 221 Pasal 221

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata Pasal 221 diubah manjadi Pasal 240 (1) Pemantau pemilu sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 240 ayat (2) mengajukan permohonan untuk melakukan pemantauan pemilu dengan mengisi formulir pendaftaran yang disediakan oleh KPU, KPU provinsi atau KPU kabupaten/kota.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1142.

(1) Pemantau pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 221 ayat (2) mengajukan permohonan untuk melakukan pemantauan pemilu dengan mengisi formulir pendaftaran yang disediakan oleh KPU, KPU provinsi atau KPU kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1143.

(2) Pemantau pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengembalikan formulir pendaftaran kepada KPU, KPU provinsi atau KPU kabupaten/kota dengan menyerahkan kelengkapan administrasi yang meliputi :

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 1144. a. profil organisasi/lembaga;

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1145.

b. nama dan jumlah anggota pemantau;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1146.

c. alokasi anggota pemantau yang akan ditempatkan ke daerah;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 1147. d. rencana dan jadwal kegiatan

pemantauan, serta daerah yang ingin PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

dipantau;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1148.

e. nama, alamat dan pekerjaan penanggung jawab pemantau yang dilampirkan 2 (dua) lembar pas foto terbaru ukuran 3x4 berwarna;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1149.

(3) KPU, KPU provinsi atau KPU kabupaten/kota meneliti kelengkapan administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terhadap pemantau pemilu.

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap Minta penjelasan : Istilah “akreditasi”

Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1150.

(4) Pemantau pemilu yang memenuhi persyaratan diberikan tanda terdaftar sebagai pemantau pemilu serta mendapat sertifikat akreditasi.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1151.

(5) Dalam hal pemantau pemilu tidak memenuhi kelengkapan administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka pemantau pemilu yang bersangkutan dilarang melakukan pemantauan pemilu.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

1152. (6) Dalam hal pemantau pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pemantau asing, selain harus memenuhi kelengkapan administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diperlukan kelengkapan tambahan berupa rekomendasi dari Menteri Luar Negeri.

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1153.

(7) Tata cara akreditasi pemantau pemilu diatur lebih lanjut dalam peraturan KPU.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1154.

Bagian Ketiga Wilayah Kerja Pemantau Pemilu

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 215

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 243 Pasal 243

PKS Tetap Tetap

1155.Pasal 224

BPD

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Menjadi Pasal 222 Pasal 222

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1156.

(1) Pemantau pemilu melakukan pemantauan di satu daerah pemantauan sesuai dengan rencana pemantauan yang telah diajukan kepada KPU, KPU provinsi atau KPU kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1157.

(2) Pemantau yang melakukan pemantauan lebih dari satu provinsi harus mendapat persetujuan dari KPU dan wajib melapor ke masing-masing KPU provinsi.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

1158. (3) Pemantau yang melakukan pemantauan lebih dari satu kabupaten/kota pada satu provinsi harus mendapat persetujuan dari KPU provinsi dan wajib melapor ke masing-masing KPU kabupaten/kota.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1159.

(4) Persetujuan atas wilayah kerja pemantau luar negeri dikeluarkan oleh KPU.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1160.

Bagian Keempat Tanda Pengenal Pemantau Pemilu

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 216

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

1161.Pasal 225

KB Diubah menjadi Pasal 244 Pasal 244

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD PBR

Menjadi Pasal 223 Pasal 223 PDS Tetap Tetap PG Penyesuaian Pasal (1) Tanda pengenal untuk pemantau pemilu

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 212 ayat (2) huruf a dan huruf b dikeluarkan oleh KPU, KPU provinsi atau KPU Kabupaten/Kota sesuai dengan wilayah kerja yang bersangkutan.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata Pasal 221 diubah menjadi Pasal 240 (1) Tanda pengenal untuk pemantau pemilu

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240 ayat (2) huruf a dan huruf b dikeluarkan oleh KPU, KPU provinsi atau KPU Kabupaten/Kota sesuai dengan wilayah kerja yang bersangkutan.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1162.

(1) Tanda pengenal untuk pemantau pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 221 ayat (2) huruf a dan huruf b dikeluarkan oleh KPU, KPU provinsi atau KPU Kabupaten/Kota sesuai dengan wilayah kerja yang bersangkutan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap (2) Tanda pengenal untuk pemantau pemilu

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 212 ayat (2) huruf c, huruf d, dan huruf e dikeluarkan oleh KPU.

1163.

(2) Tanda pengenal untuk pemantau pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 221 ayat (2) huruf c, huruf d, dan huruf e dikeluarkan oleh KPU.

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Penambahan huruf f (2) Tanda pengenal untuk pemantau pemilu

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 221 ayat (2) huruf c, huruf d, huruf e dan huruf f dikeluarkan oleh KPU.

PAN Tetap Tetap KB Kata Pasal 221 diubah menjadi Pasal 240 (2) Tanda pengenal untuk pemantau pemilu

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240 ayat (2) huruf c, huruf d, dan huruf e dikeluarkan oleh KPU.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1164.

(3) Tanda pengenal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

1165. a. tanda pengenal pemantau asing biasa;

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1166.

b. tanda pengenal pemantau asing diplomatik; dan

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1167.

c. tanda pengenal pembantu pemantau.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

1168. (4) Di dalam tanda pengenal pemantau pemilu dimuat informasi tentang :

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1169.

a. nama dan alamat lembaga pemantau pemilu yang menugaskan;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1170.

b. nama anggota pemantau yang bersangkutan;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

1171. c. pasfoto anggota pemantau yang bersangkutan;

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1172.

d. wilayah kerja pemantauan; dan

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1173.

e. nomor dan tanggal akreditasi.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

1174. (5) Tanda pengenal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan dalam setiap kegiatan pemantauan pemilihan.

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1175.

(6) Bentuk dan format tanda pengenal pemantau pemilu diatur dalam peraturan KPU.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1176.

Bagian Kelima Hak dan Kewajiban Pemantau Pemilu

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 217

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

1177.Pasal 226

KB Diubah menjadi Pasal 245 Pasal 245

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD PBR

Menjadi Pasal 224 Pasal 224 PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1178.

(1) Hak pemantau pemilu meliputi:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1179.

a. mendapat perlindungan hukum dan keamanan dari Pemerintah Indonesia;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

1180. b. mengamati dan mengumpulkan informasi proses penyelenggaraan pemilu;

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1181.

c. berada di TPS pada hari pemungutan suara dan memantau proses pemungutan dan penghitungan suara;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1182.

d. mendapat akses informasi dan pelayanan dari KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota; dan

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap 1183. e. menggunakan perlengkapan untuk

mendokumentasikan kegiatan pemantauan sepanjang berkaitan dengan PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

pelaksanaan pemilu.

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1184.

(2) Pemantau asing yang berasal dari perwakilan negara asing yang berstatus diplomat berhak atas kekebalan diplomatik yang melekat pada jabatannya selama menjalankan tugas sebagai pemantau pemilu.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 218

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 246 Pasal 246

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 225 Pasal 225

1185.

Pasal 227

PDS Tetap Tetap 1186. Kewajiban pemantau pemilu meliputi: PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1187.

a. mematuhi peraturan perundang-undangan dan menghormati kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1188.

b. mematuhi kode etik pemantau pemilu;

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1189.

c. melaporkan diri, mengurus proses akreditasi dan tanda pengenal ke KPU, KPU provinsi atau KPU kabupaten/kota sesuai dengan wilayah kerja pemantauan;

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1190.

d. menggunakan tanda pengenal selama menjalankan pemantauan;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

1191. e. menanggung semua biaya pelaksanaan kegiatan pemantauan;

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1192.

f. melaporkan jumlah dan keberadaan personil pemantau pemilu serta tenaga pendukung administratif yang ditugaskan kepada KPU, KPU provinsi atau KPU kabupaten/kota sesuai dengan wilayah pemantauan;

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1193.

g. menghormati kedudukan, tugas dan wewenang penyelenggara pemilu;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

1194. h. menghormati adat istiadat dan budaya setempat;

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1195.

i. bersikap netral dan obyektif dalam melaksanakan pemantauan;

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1196.

j. menjamin akurasi data dan informasi hasil pemantauan yang dilakukan dengan mengklarifikasikan kepada KPU, KPU provinsi atau KPU kabupaten/kota; dan

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

1197. k. melaporkan hasil akhir pemantauan pelaksanaan pemilu kepada KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

2

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1198.

Bagian Keenam Larangan bagi Pemantau Pemilu

PDS Tetap

Tetap

PG Perubahan Pasal Pasal 219

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 247 Pasal 247

PKS Tetap Tetap BPD PBR

Menjadi Pasal 226 Pasal 226

1199.

Pasal 228

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

1200. Pemantau pemilu dilarang:

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1201.

a. melakukan kegiatan yang mengganggu proses pelaksanaan pemilu;

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1202.

b. mempengaruhi pemilih dalam menggunakan hak pilihnya;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap 1203. c. mencampuri pelaksanaan tugas dan wewenang

penyelenggara pemilu; PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1204.

d. memihak kepada peserta pemilu;

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1205.

e. menggunakan seragam, warna atau atribut lain yang memberi kesan mendukung peserta pemilu tertentu;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 1206. f. menerima hadiah atau fasilitas apapun dari

peserta pemilu; PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1207.

g. mencampuri dengan cara apapun kegiatan pihak-pihak yang berwenang dalam pemilu, peserta pemilu, perkara politik apapun, mencampuri yurisdiksi dan urusan pemerintahan dalam negeri Indonesia;

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1208.

h. membawa senjata atau bahan/alat peledak selama melakukan tugas pemantauan;

PDS Tetap Tetap 1209. i. masuk ke dalam TPS; PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Dihapus Dihapus BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1210.

j. melakukan kegiatan lain selain yang berkaitan dengan pemantauan pemilu.

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1211.

Bagian Ketujuh Sanksi Pemantau Pemilu

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Perubahan Pasal Pasal 220 PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 248 Pasal 248

PKS Tetap Tetap BPD PBR

Menjadi Pasal 227 Pasal 227

1212.

Pasal 229

PDS Tetap Tetap PG Penyesuaian Pasal Pemantau pemilu yang melanggar kewajiban

dan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 218 dan Pasal 219 dicabut status dan haknya sebagai pemantau pemilu.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 227 dan 228 diubah menjadi pasal 246 dan

247. Pemantau pemilu yang melanggar kewajiban dan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 246 dan Pasal 247 dicabut status dan haknya sebagai pemantau pemilu.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Pasal 227 dan Pasal 228 diganti menjadi Pasal 225 dan

Pasal 226 Pemantau pemilu yang melanggar kewajiban dan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 225 dan Pasal 226 dicabut status dan haknya sebagai pemantau pemilu.

1213.

Pemantau pemilu yang melanggar kewajiban dan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 227 dan Pasal 228 dicabut status dan haknya sebagai pemantau pemilu.

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Perubahan Pasal Pasal 221 PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 249 Pasal 249

PKS Tetap Tetap BPD PBR

Menjadi Pasal 228 Pasal 228

1214.

Pasal 230

PDS Tetap Tetap PG Penyesuaian Pasal (1) Pelanggaran atas kewajiban dan

larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 218 dan Pasal 219 oleh pemantau pemilu dilaporkan oleh Kepala Kepolisian Resort atau anggota masyarakat kepada KPU kabupaten/kota.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 227 dan 228 diubah menjadi pasal 246 dan

247. (1) Pelanggaran atas kewajiban dan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 246 dan Pasal 247 oleh pemantau pemilu dilaporkan oleh Kepala Kepolisian Resort atau anggota masyarakat kepada KPU kabupaten/kota.

PKS Tetap Tetap

1215.

(1) Pelanggaran atas kewajiban dan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 227 dan Pasal 228 oleh pemantau pemilu dilaporkan oleh Kepala Kepolisian Resort atau anggota masyarakat kepada KPU kabupaten/kota.

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Pasal 227 dan Pasal 228 menjadi Pasal 225 dan Pasal 226

(1) Pelanggaran atas kewajiban dan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 225 dan Pasal 226 oleh pemantau pemilu dilaporkan oleh Kepala Kepolisian Resort atau anggota masyarakat kepada KPU kabupaten/kota.

PDS Tetap Tetap PG Tetap (2) Dalam hal pelanggaran atas kewajiban

dan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 218 dan Pasal 219 dilakukan oleh pemantau dalam negeri dan terbukti kebenarannya, KPU kabupaten/kota mencabut status dan haknya sebagai pemantau pemilu.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 227 dan 228 diubah menjadi pasal 246 dan

247. (2) Dalam hal pelanggaran atas kewajiban dan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 246 dan Pasal 247 dilakukan oleh pemantau dalam negeri dan terbukti kebenarannya, KPU kabupaten/kota mencabut status dan haknya sebagai pemantau pemilu.

PKS Tetap Tetap

1216.

(2) Dalam hal pelanggaran atas kewajiban dan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 227 dan Pasal 228 dilakukan oleh pemantau dalam negeri dan terbukti kebenarannya, KPU kabupaten/kota mencabut status dan haknya sebagai pemantau pemilu.

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Pasal 227 dan Pasal 228 dirubah menjadi Pasal 225 dan Pasal 226

(2) Dalam hal pelanggaran atas kewajiban dan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 225 dan Pasal 226 dilakukan oleh pemantau dalam negeri dan terbukti kebenarannya, KPU kabupaten/kota mencabut status dan haknya sebagai pemantau pemilu.

PDS Tetap Tetap PG Tetap (3) Dalam hal pelanggaran atas kewajiban

dan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 218 dan Pasal 219 dilakukan oleh pemantau asing dan terbukti kebenarannya, pencabutan status dan haknya sebagai pemantau pemilu dilakukan oleh KPU.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata pasal 227 dan 228 diubah menjadi pasal 246 dan

247. (3) Dalam hal pelanggaran atas kewajiban

dan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 246 dan Pasal 247 dilakukan oleh pemantau asing dan terbukti kebenarannya, pencabutan status dan haknya sebagai pemantau pemilu dilakukan oleh KPU.

PKS Tetap Tetap

1217.

(3) Dalam hal pelanggaran atas kewajiban dan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 227 dan Pasal 228 dilakukan oleh pemantau asing dan terbukti kebenarannya, pencabutan status dan haknya sebagai pemantau pemilu dilakukan oleh KPU.

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Pasal 227 dan Pasal 228 dirubah menjadi Pasal 225 dan 226

(3) Dalam hal pelanggaran atas kewajiban dan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 225 dan Pasal 268 dilakukan oleh pemantau asing dan terbukti kebenarannya, pencabutan status dan haknya sebagai pemantau pemilu dilakukan oleh KPU.

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1218.

(4) KPU kabupaten/kota memberitahukan atas tindakan yang dilakukan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan melaporkan pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada KPU melalui KPU provinsi.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1219.

(5) Pelanggaran atas kewajiban dan larangan yang bersifat tindak pidana dan/atau perdata yang dilakukan oleh pemantau pemilu, dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan.

PDS Tetap Tetap 1220. PG Perubahan Pasal Pasal 222

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

3

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 250 Pasal 250

PKS Tetap Tetap BPD PBR

Menjadi Pasal 229 Pasal 229 PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata Pasal 230 diubah menjadi Pasal 249 Menteri Hukum dan HAM menindaklanjuti

penetapan pencabutan status dan hak pemantau asing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 249 ayat (3) setelah berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri sesuai peraturan perundang-undangan.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

1221. Menteri Hukum dan HAM menindaklanjuti penetapan pencabutan status dan hak pemantau asing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 230 ayat (3) setelah berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri sesuai peraturan perundang-undangan.

PBR Pasal 230 menjadi Pasal 228 (5) Menteri Hukum dan HAM menindaklanjuti penetapan pencabutan status dan hak pemantau asing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 228 ayat (3) setelah berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri sesuai peraturan perundang-undangan.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1222.

Bagian Kedelapan Pelaksanaan Pemantauan

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 223

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 251 Pasal 251

PKS Tetap Tetap BPD PBR

Menjadi Pasal 230 Pasal 230

1223.

Pasal 232

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

1224. Sebelum melaksanakan pemantauan, pemantau pemilu melapor kepada KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, dan Kepolisian Daerah setempat.

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Diubah Redaksionalnya Sebelum melaksanakan pemantauan, pemantau pemilu melapor secara tertlis kepada KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, dan menyampaikan tembusannya kepada Kepolisian Daerah setempat.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Pasal 224

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 252 Pasal 252

PKS Tetap Tetap BPD Menjadi Pasal 231 Pasal 231 PBR Tetap Tetap

1225.

Pasal 233

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1226.

Petunjuk teknis pelaksanaan pemantauan diatur dalam peraturan KPU dengan memperhatikan pertimbangan dari Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1227.

BAB XIX PENYELESAIAN SENGKETA PEMILU

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1228.

Bagian Pertama Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian

Sengketa Pemilu

PDS Tetap

Tetap

PG Perubahan Pasal Pasal 225 PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 253 Pasal 253

PKS Tetap Tetap

1229.Pasal 234

BPD

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Menjadi Pasal 232 Pasal 232

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1230.

(1) Laporan pelanggaran pemilu dapat disampaikan oleh:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Diubah menjadi a. warga negara Indonesia yang memenuhi syarat

sebagai pemilih

a. warga negara Indonesia yang memenuhi syarat sebagai pemilih

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1231.

a. warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

1232. b. pemantau pemilu; dan/atau

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

Tetap Tetap PD Penambahan huruf d d. saksi peserta pemilu

Tetap Tetap PAN d. kelompok masyarakat/lembaga yang

memiliki perhatian kepada hasil pemilu KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1233.

c. peserta pemilu.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1234.

(2) Laporan pelanggaran pemilu disampaikan secara lisan/tertulis kepada Bawaslu, Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, panwaslu kecamatan atau sebutan lain, pengawas pemilu lapangan dan pengawas pemilu luar negeri, dengan menyebutkan:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 1235. a. nama dan alamat pelapor;

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1236.

b. waktu dan tempat kejadian perkara;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1237.

c. nama dan alamat pelanggar;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 1238. d. nama dan alamat saksi; dan

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1239.

e. uraian kejadian.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1240.

(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan paling lama 7 (tujuh) hari sejak terjadinya pelanggaran pemilu.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 1241. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara

pelaporan diatur dalam peraturan Bawaslu. PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 226

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 254 Pasal 254

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 233 Pasal 233

1242.

Pasal 235

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1243.

(1) Bawaslu, Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, panwaslu kecamatan atau sebutan lain, pengawas pemilu lapangan dan pengawas pemilu luar negeri meneliti kebenaran setiap laporan pelanggaran pemilu yang diterima.

PDS Tetap

Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah substansinya, bahwa persyaratan laporan

ditindaklanjuti tidak murni ditentukan oleh terbukti atau tidaknya kebenaran isi laporan, karena masalah pembuktian ini sudah masuk ke dalam substansi masalah.

(2) Dalam hal laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah memenuhi persyaratan dan bukti permulaan pelanggaran, Bawaslu, Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, panwaslu kecamatan atau sebutan lain, pengawas pemilu lapangan dan pengawas pemilu luar negeri menindaklanjuti laporan paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah laporan diterima.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1244.

(2) Dalam hal laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terbukti kebenarannya, Bawaslu, Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, panwaslu kecamatan atau sebutan lain, pengawas pemilu lapangan dan pengawas pemilu luar negeri menindaklanjuti laporan paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah laporan diterima.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1245.

(3) Dalam hal Bawaslu, Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, panwaslu kecamatan atau sebutan lain, pengawas pemilu lapangan dan pengawas pemilu luar negeri memerlukan keterangan tambahan dari pelapor untuk melengkapi laporannya, tindak lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan paling lama 14 (empat belas) hari kerja setelah laporan diterima.

PDS Tetap

Tetap

1246. (4) Laporan yang bersifat sengketa dan tidak PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

4

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

mengandung unsur pidana diselesaikan oleh Bawaslu, Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, panwaslu kecamatan atau sebutan lain, pengawas pemilu lapangan dan pengawas pemilu luar negeri sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

Tetap Tetap PAN (6) Penyelesaian laporan pelanggaran harus

dilaksanakan pada tahapan pemilu yang bersangkutan

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1247.

(5) Laporan yang mengandung unsur pidana pemilu diproses sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 227

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 255 Pasal 255

PKS Tetap Tetap

1248.Pasal 236

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Menjadi Pasal 234 Pasal 234

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah substansinya

Pada UU No. 12 Tahun 2003 bentuk sengketa pemilu tidak jelas. Panwas hany berkesimpulan bahwa sengketa adalah pelanggaran yang tidak mengandung pelanggaran administrasi dan pdana. Ada masalah, karena KPU menolak menjadi para phak dalam sengketa pemilu. Disisi lain, ketentuan yang mengatur bahwa putusan KPU yang bersifat penetapan bersifat tetap dan final membuat banyak pihak tidak puas. Dalam asas internasional pemilu demokratis harus ada peluang bagi warga masyarakat dan/atau peserta pemilu untuk mempertayakan putusan penyelenggara pemilu. Berdasarkan hal ini, maka dalam UU ini dibuka kesempatan untuk menggugat (menyampaikan keberatan atas) putusan (penetapan) KPU, yang disebut sebagai sengketa administrasi pemilu.

(1) Perselisihan administrasi pemilu, yaitu keberatan pemilih, peserta pemilu dan kandidat atas putusan penyelenggara pemilu, diselesaikan oleh hakim ad hoc pemilu.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1249.

(1) Bawaslu, Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, panwaslu kecamatan atau sebutan lain, pengawas pemilu lapangan dan pengawas pemilu luar negeri menyelesaikan sengketa dengan tahapan:

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap 1250. a. mempertemukan pihak-pihak yang

bersengketa untuk musyawarah dan mufakat; PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB (2) Peradilan pemilu mengadili dan memutus

keberatan pemilu sesuai tingkatannya PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB (3) Putusan peradilan di setiap tingkatannya

bersifat final dan mengikat. PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1251.

b. apabila musyawarah dan mufakat tidak tercapai, Bawaslu, Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu kecamatan atau sebutan lain, pengawas pemilu lapangan dan pengawas pemilu luar negeri memberikan alternatif penyelesaian kepada pihak-pihak yang bersengketa;

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB (4) Hakim peradilan pemilu adalah hakim ad

hoc pemilu, yang terdiri dari 2 (dua) orang hakim karier dan 3 (tiga) hakim non karier.

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

1252. c. apabila alternatif sebagaimana dimaksud pada huruf b tidak diterima oleh pihak-pihak yang bersengketa, Bawaslu, Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, panwaslu kecamatan atau sebutan lain, pengawas pemilu lapangan dan pengawas pemilu luar negeri membuat keputusan final dan mengikat.

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap (5) Persyaratan Hakim Non Karier

a. minimal S1 Sarjana Hukum b. mempunyai pengalaman tentang

pemilu c. berusia minimal 35 (tiga puluh lima)

tahun d. mempunyai integritas.

(6). Hakim non karier diseleksi leh Departemen Hukum dan HAM sesuai dengan tingkatannya

(7) masa kerja hakim peradilan pemilu berakhir 2 (dua) bulan setelah semua tahapan pemilu selesai.

(8) Hakim karier ditunjuk oleh ketua peradilan sesuai dengan tingkatannya.

(9) Penyelesaian keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 14 (empat belas) hari sejak keberatan diterima oleh hakim ad hoc.

1253. (2) Penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak pihak-pihak yang bersengketa dipertemukan.

KB

(10) Penyelenggara pemlu di setiap tingkatan wajib menyesuaikan putusannya dengan keputusan hakim ad hoc pemilu.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 228

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 256 Pasal 256

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 235 Pasal 235

1254.

Pasal 237

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1255.

Bawaslu, Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, panwaslu kecamatan atau sebutan lain, pengawas pemilu lapangan dan pengawas pemilu luar negeri meneruskan temuan yang berupa pelanggaran administrasi maupun tindak pidana sesuai dengan ketentuan dalam undang-undang ini.

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap Keterangan: FPG meminta Pemerintah untuk memberikan penjelasan perihal proses penyelesaian pidana pemilu agar penyelesaiannya tidak menghambat proses pemilu itu sendiri dan apa pengertian dan definisi tentang pidana pemilu.

Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Diubah Bagian Kedua Pengadilan Ad Hoc Pelanggaran Pemilu

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1256.

Bagian Kedua Pengadilan Pemilu

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 229

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 257 Pasal 257

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 236 Pasal 236

1257.

Pasal 238

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 1258. (1) Pengadilan Negeri berwenang menerima,

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

memeriksa, mengadili, dan memutus perkara pidana pemilu.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

Tetap

Tetap PAN

(3) Dalam penyelesaian perkara pidana pemilu, pengadilan negeri wajib memutuskan dalam kurun waktu tahapan pemilu yang bersangkutan

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Tetap Tetap

1259.

(2) Pengadilan Negeri dalam menerima, memeriksa, mengadili, dan memutus perkara pidana pemilu menggunakan hukum acara pidana yang berlaku kecuali ditentukan lain dalam Undang-Undang ini.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

1260. Bagian Ketiga Penyidikan, Penuntutan dan

Pemeriksaan Perkara Pidana Pemilu

KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 230

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 258 Pasal 258

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 237 Pasal 237

1261.

Pasal 239

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1262.

(1) Penyidik kepolisian menyampaikan hasil penyidikannya disertai berkas perkara kepada penuntut umum paling lama 21 (dua puluh satu) hari kerja sejak menerima laporan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

1263. (2) Dalam hal hasil penyidikan ternyata belum lengkap, dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja penuntut umum mengembalikan berkas perkara kepada penyidik kepolisian

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

disertai petunjuk tentang hal yang harus dilakukan untuk dilengkapi.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1264.

(3) Penyidik kepolisian dalam waktu paling lama 8 (delapan) hari kerja sejak tanggal penerimaan berkas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), harus sudah menyampaikan kembali berkas perkara itu kepada penuntut umum.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1265.

(4) Penuntut umum melimpahkan berkas perkara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada pengadilan negeri paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak menerima berkas perkara.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

1266. (5) Pengadilan negeri memeriksa dan memutus perkara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak menerima pelimpahan perkara.

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 231

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 259 Pasal 259

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 238 Pasal 238

1267.

Pasal 240

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1268.

(1) Setelah mendengarkan putusan pengadilan, terdakwa dapat mengajukan banding dalam waktu 3 (tiga) hari kerja.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

1269. (2) Pengadilan tinggi memeriksa dan memutus perkara banding sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 7

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

5

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

(tujuh) hari kerja sejak menerima pelimpahan perkara.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1270.

(3) Putusan pengadilan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan putusan terakhir dan mengikat serta tidak ada upaya hukum lain.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 232

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 260 Pasal 260

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 239 Pasal 239

1271.

Pasal 241

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap 1272. Tindakan kepolisian terhadap pejabat negara

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1970 tentang Tata Cara Tindakan PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

Kepolisian Terhadap Anggota-anggota/Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong tidak berlaku bagi anggota/pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat yang melakukan tindak pidana yang diatur dalam Undang-Undang ini. PDS Tetap Tetap

PG Perubahan Pasal Pasal 233 PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 261 Pasal 261

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 240 Pasal 240

1273.

Pasal 242

PDS Tetap Tetap PG Pasal Menyesuaikan Putusan pengadilan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 230 dan Pasal 231 harus dilaksanakan 3 (tiga) hari kerja setelah putusan diterima oleh Jaksa.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

1274.

Putusan pengadilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 239 dan Pasal 240 harus dilaksanakan 3 (tiga) hari kerja setelah putusan diterima oleh Jaksa.

KB Kata Pasal 239 dan 240 diubah menjadi Pasal 258 dan 259

Putusan pengadilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 258 dan Pasal 259 harus dilaksanakan 3 (tiga) hari kerja setelah putusan diterima oleh Jaksa.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Pasal 239 dan Pasal 240 menjadi Pasal 237 dan Pasal

238 Putusan pengadilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 239 dan Pasal 240 harus dilaksanakan 3 (tiga) hari kerja setelah putusan diterima oleh Jaksa.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 234

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 262 Pasal 262

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 241 Pasal 241

1275.

Pasal 243

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1276.

(1) Dalam hal putusan pengadilan menjatuhkan pidana penjara dan telah memperoleh kekuatan hukum tetap yang menurut undang-undang mengubah status calon terpilih dan/atau kursi yang diperoleh partai politik peserta pemilu, KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota wajib melaksanakan perubahan calon terpilih dan/atau kursi yang diperoleh partai politik peserta pemilu sebagai akibat putusan pengadilan.

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1277.

(2) Perubahan calon terpilih dan/atau kursi yang diperoleh partai politik peserta pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditindaklanjuti sesuai peraturan perundang-undangan.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1278.

Bagian Keempat Pemeriksaan Gugatan Perkara Tata Usaha

Negara

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 235

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Turunan dalam Pasal 244 dihapus KB Diubah menjadi Pasal 263 Pasal 263

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

1279.Pasal 244

PBR Menjadi Pasal 242 Pasal 242

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN dihapus dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap

Tetap

1280.

(1) Pengadilan tata usaha negara menerima, memeriksa, mengadili, memutus dan menyelesaikan gugatan Keputusan KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota selain sengketa hasil pemilu paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak didaftar pada kepaniteraan tata usaha negara.

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1281.

(2) Putusan pengadilan tata usaha negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan putusan terakhir dan mengikat serta tidak ada upaya hukum lain.

PDS Tetap

Tetap

PG Perubahan Pasal

Pasal 236

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

1282. Pasal 245

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Diubah menjadi Pasal 264

Pasal 264

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 243

Pasal 243

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Dihapus Dihapus KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1283.

(1) Dalam hal putusan pengadilan tata usaha negara mengenai sengketa pemilu yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap yang menurut undang-undang mengubah status calon terpilih dan/atau kursi yang diperoleh partai politik peserta pemilu, KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota wajib melaksanakan perubahan calon terpilih dan/atau kursi yang diperoleh partai politik peserta pemilu sebagai akibat putusan pengadilan.

PDS Tetap Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

1284. (2) Perubahan calon terpilih dan/atau kursi yang diperoleh partai politik peserta pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditindaklanjuti sesuai peraturan perundang-undangan.

PBR Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1285.

BAB XX KETENTUAN PIDANA

PDS Tetap

Tetap

PG Perubahan Pasal Pasal 237 PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 265 Pasal 265

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 244 Pasal 244

1286.

Pasal 246

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

1287. Setiap orang yang dengan sengaja memberikan keterangan yang tidak benar mengenai diri sendiri atau diri orang lain tentang suatu hal yang diperlukan untuk pengisian daftar pemilih, dipidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 3 (tiga) bulan dan denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan paling banyak Rp PKS

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

3.000.000,00 (tiga juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 238

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 266 Pasal 266

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 245 Pasal 245

1288.

Pasal 247

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

Tetap Tetap

1289. Setiap orang yang dengan sengaja menyebabkan orang lain kehilangan hak pilihnya, dipidana penjara paling singkat 2 (dua) bulan dan paling lama 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp 2.000.000,00 (dua juta rupiah) dan paling banyak Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah).

PAN Setiap orang yang dengan sengaja

menghilangkan hak pilih seseorang warga negara menurut Undang-Undang ini dipidana penjara paling lama 18 bulan dan denda sebanyak-banyaknya Rp. 1 milyar

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Petugas pendaftar dan/atau penyelenggara pemilu yang setelah menerima keberatan dari warga yang memiliki hak memilih untuk dimasukkan dalam daftar pemilih, tanpa alasan yang sah sehingga tidak melaksanakan tugas sebagaimana ditentukan dalam Undang Undang ini diancam dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan atau paling lama 18 (delapan belas) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 600.000.00 (ena ratus ribu rupiah) atau paling banyak Rp. 6.000.000.00 (enam juta rupiah).

Pasal 267

KB Pasal tentang tindakan yang menyebabkan hilangnya hak pilih ini diubah dan dipecah menjadi 2 (dua) Pasal.

Penyelenggara pemilu yang setelah menerima keberatan dari calon peserta pemilu, tanpa alasan yang sah sehingga tidak melaksanakan tugasnya sebagaimana ditentukan dalam undang undang ini sehingga menyebabkan calon peserta pemilu, bakal calon anggota DPR atau DPRD gagal menjadi peserta pemilu diancam dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan atau paling lama 18 (delapan belas) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 600.000.00 (enam ratus ribu rupiah) atau paling banyak Rp. 6.000.000.00 (enam juta rupiah).

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Diubah menjadi

Setiap orang yang dengan sengaja menyebabkan orang lain kehilangan hak pilihnya, dipidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 1 (satu) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan paling banyak Rp 12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).

Setiap orang yang dengan sengaja menyebabkan orang lain kehilangan hak pilihnya, dipidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 1 (satu) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan paling banyak Rp 12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).

BPD Tetap

Tetap

PBR Frase “paling singkat 2 (dua) bulan dan paling lama 6 bulan” diubah menjadi “paling singkat 6 (enam) bulan”

Setiap orang yang dengan sengaja menyebabkan orang lain kehilangan hak pilihnya, dipidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah) dan paling banyak Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah).

PDS Tetap

Tetap

PG Perubahan Pasal

Pasal 239

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

1290. Pasal 248

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

6

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Menjadi Pasal 246

Pasal 246

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Diubah menjadi Setiap orang yang dengan kekerasan atau dengan ancaman kekerasan atau dengan menggunakan kekuasaan yang ada padanya pada saat pendaftaran pemilih menghalang-halangi seseorang untuk terdaftar sebagai pemilih dalam pemilu menurut Undang-Undang ini, dipidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 18 (delapan belas) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp 18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

Setiap orang yang dengan kekerasan atau dengan ancaman kekerasan atau dengan menggunakan kekuasaan yang ada padanya pada saat pendaftaran pemilih menghalang-halangi seseorang untuk terdaftar sebagai pemilih dalam pemilu menurut Undang-Undang ini, dipidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 18 (delapan belas) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp 18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

1291. Setiap orang yang dengan kekerasan atau dengan ancaman kekerasan atau dengan menggunakan kekuasaan yang ada padanya pada saat pendaftaran pemilih menghalang-halangi seseorang untuk terdaftar sebagai pemilih dalam pemilu menurut Undang-Undang ini, dipidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 18 (delapan belas) bulan dan denda paling sedikit Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp 18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Frase “paling singkat 3 (tiga) bulan” diganti menjadi “paling singkat 6 (enam) bulan” dan kalimat “paling lama 18 (delapan belas) bulan” dihilangkan.

Setiap orang yang dengan kekerasan atau dengan ancaman kekerasan atau dengan menggunakan kekuasaan yang ada padanya pada saat pendaftaran pemilih menghalang-halangi seseorang untuk terdaftar sebagai pemilih dalam pemilu menurut Undang-Undang ini, dipidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 240

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 268

Pasal 268

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 247 Pasal 247

1292.

Pasal 249

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap

Untuk dicek kembali No. Pasal yang dirujuk

Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

1293.Setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan curang untuk menyesatkan seseorang atau dengan memaksa atau dengan menjanjikan atau memberi uang atau materi lainnya untuk memperoleh dukungan bagi pencalonan anggota Dewan Perwakilan Daerah dalam Pemilu PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Diubah menjadi

Setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan curang untuk menyesatkan seseorang atau dengan memaksa atau dengan menjanjikan atau memberi uang atau materi lainnya untuk memperoleh dukungan bagi pencalonan anggota Dewan Perwakilan Daerah dalam Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, dipidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 18 (delapan belas) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp 18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

Setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan curang untuk menyesatkan seseorang atau dengan memaksa atau dengan menjanjikan atau memberi uang atau materi lainnya untuk memperoleh dukungan bagi pencalonan anggota Dewan Perwakilan Daerah dalam Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, dipidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 18 (delapan belas) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp 18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

BPD Tetap

Tetap

PBR Frase “paling singkat 3 (tiga) bulan” diganti menjadi “paling singkat 6 (enam) bulan” dan kalimat “paling lama 18 (delapan belas) bulan” dihilangkan.

Setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan curang untuk menyesatkan seseorang atau dengan memaksa atau dengan menjanjikan atau memberi uang atau materi lainnya untuk memperoleh dukungan bagi pencalonan anggota Dewan Perwakilan Daerah dalam Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, dipidana penjara paling singkat 6 (enam) dan denda paling sedikit Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, dipidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 18 (delapan belas) bulan dan denda paling sedikit Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp 18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

PDS Tetap Tetap 1294. PG Perubahan Pasal Pasal 241

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 269 Pasal 269

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 248 Pasal 248 PDS Tetap Tetap PG Tetap

Untuk dicek kembali No. Pasal yang dirujuk

Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

1295.Setiap anggota KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota yang tidak menindaklanjuti temuan Bawaslu, Panwaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota dalam malaksanakan verifikasi partai politik calon peserta pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (3), dipidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) dan paling banyak Rp 25.000.000,00 BPD Tetap

Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Frase “Paling singkat 3 (tiga) bulan” diganti menjadi “paling singkat 6 (enam) bulan”. Kalimat “dan paling lama 6 (enam) bulan” dihapus.

Setiap anggota KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota yang tidak menindaklanjuti temuan Bawaslu, Panwaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota dalam malaksanakan verifikasi partai politik calon peserta pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (3), dipidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) dan paling banyak Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

(dua puluh lima juta rupiah).

PDS Tetap

Tetap

PG Perubahan Pasal

Pasal 242

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap

Tetap

KB Diubah menjadi Pasal 270

Pasal 270

PKS Tetap

Tetap

1296. Pasal 251

BPD Tetap

Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Menjadi Pasal 249

Pasal 249

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap

PPP

PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

1297. Setiap anggota KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, PPK, PPS, dan PPLN yang tidak menindaklanjuti temuan Bawaslu, Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, panwaslu kecamatan atau sebutan lain, pengawas pemilu lapangan dan pengawas pemilu luar negeri dalam melakukan pemutakhiran data pemilih, penyusunan dan pengumuman daftar pemilih sementara, perbaikan dan pengumuman daftar pemilih sementara, penetapan dan pengumuman daftar BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Frase “Paling singkat 3 (tiga) bulan” diganti menjadi “paling singkat 6 (enam) bulan”. Kalimat “dan paling lama 6 (enam) bulan” dihapus.

Setiap anggota KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, PPK, PPS, dan PPLN yang tidak menindaklanjuti temuan Bawaslu, Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, panwaslu kecamatan atau sebutan lain, pengawas pemilu lapangan dan pengawas pemilu luar negeri dalam melakukan pemutakhiran data pemilih, penyusunan dan pengumuman daftar pemilih sementara, perbaikan dan pengumuman daftar pemilih sementara, penetapan dan pengumuman daftar pemilih tetap, dan rekapitulasi daftar pemilih tetap yang merugikan warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) dan paling banyak Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

pemilih tetap, dan rekapitulasi daftar pemilih tetap yang merugikan warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) dan paling banyak Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

PDS Tetap Tetap

PG Perubahan Pasal Pasal 243 PDIP Tetap

Ket : Disinkronkan dengan KUHP Pemalsuan dan Penggunaan

Tetap

PPP PD Tetap Tetap

1298.Pasal 252

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Diubah menjadi Pasal 271

Pasal 271

PKS Tetap

Tetap

BPD Tetap

Tetap

PBR Menjadi Pasal 250

Pasal 250

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap

Tetap

PDIP Tetap

Tetap

PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif

Setiap orang yang dengan sengaja membuat surat atau dokumen dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang memakai, atau setiap orang yang dengan sengaja menggunakan surat atau dokumen yang dipalsukan untuk menjadi bakal calon anggota DPR, DPRD propinsi, DPRD kabupaten/kota, dan DPD atau calon peserta pemilu dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 18 (delapan belas) bulan dan denda paling sedikit Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah) dan paling banyak Rp 18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

1299. Setiap orang yang dengan sengaja membuat surat atau dokumen dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang memakai, atau setiap orang yang dengan sengaja menggunakan surat atau dokumen yang dipalsukan untuk menjadi bakal calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota atau calon peserta pemilu dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 18 (delapan belas) bulan dan denda paling sedikit Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah) dan paling banyak Rp 18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

PD Tetap

Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap

Tetap

KB Tetap

Tetap

PKS Diubah menjadi Setiap orang yang dengan sengaja membuat surat atau dokumen dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang memakai, atau setiap orang yang dengan sengaja menggunakan surat atau dokumen yang dipalsukan untuk menjadi bakal calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota atau calon peserta pemilu dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah) dan paling banyak Rp 72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah). Argumentasi: paling lama 6 tahun disesuaikan dengan ketentuan di KUHP Pasal 263

Setiap orang yang dengan sengaja membuat surat atau dokumen dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang memakai, atau setiap orang yang dengan sengaja menggunakan surat atau dokumen yang dipalsukan untuk menjadi bakal calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota atau calon peserta pemilu dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah) dan paling banyak Rp 72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah). Argumentasi: paling lama 6 tahun disesuaikan dengan ketentuan di KUHP Pasal 263

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Frase “paling lama 18 (delapan belas) bulan” dihapus Setiap orang yang dengan sengaja membuat surat atau dokumen dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang memakai, atau setiap orang yang dengan sengaja menggunakan surat atau dokumen yang dipalsukan untuk menjadi bakal calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota atau calon peserta pemilu dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) dan denda paling sedikit Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah) dan paling banyak Rp18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 244

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 272 Pasal 272

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 251 Pasal 251

1300.

Pasal 253

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap 1301. Setiap anggota KPU, KPU provinsi dan KPU

kabupaten/kota yang tidak menindaklanjuti PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

7

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP DPR dan DPRD diubah menjadi: legislatif

Setiap anggota KPU, KPU propinsi dan KPU kabupaten/kota yang tidak menindaklanjuti temuan Bawaslu, Panwaslu Propinsi dan panwaslu kabupaten/ kota dalam pelaksanaan verifikasi partai politik calon peserta pemilu dan verifikasi kelengkapan administrasi bakal calon anggota DPR, DPRD propinsi, DPRD kabupaten/kota, dan DPD, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

temuan Bawaslu, Panwaslu Provinsi dan panwaslu kabupaten/ kota dalam pelaksanaan verifikasi partai politik calon peserta pemilu dan verifikasi kelengkapan administrasi bakal calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Kalimat “paling singkat 3 (tiga) bulan” di ganti menjadi “paling singkat 6 (enam) bulan”. Kalimat “paling lama 6 (enam) bulan” dihapus.

Setiap anggota KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota yang tidak menindaklanjuti temuan Bawaslu, Panwaslu Provinsi dan panwaslu kabupaten/ kota dalam pelaksanaan verifikasi partai politik calon peserta pemilu dan verifikasi kelengkapan administrasi bakal calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan paling banyak Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 245

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 273 Pasal 273

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 252 Pasal 252

1302.

Pasal 254

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap 1303. Setiap orang dengan sengaja melakukan kampanye

diluar jadwal waktu yang telah ditetapkan oleh KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota untuk masing- PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Dihapus Dihapus BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

masing peserta pemilu dipidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan atau paling lama 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau paling banyak Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 246

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 274 Pasal 274

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 253 Pasal 253

1304.

Pasal 255

PDS Tetap Tetap PG Tetap

Untuk dicek kembali No. Pasal yang dirujuk Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

1305. Setiap orang dengan sengaja melanggar larangan pelaksanaan kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, dan huruf i dipidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan atau paling lama 18 (delapan belas) bulan dan/atau PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Kata Pasal 98 diubah menjadi 109 Setiap orang dengan sengaja melanggar larangan pelaksanaan kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 109 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, dan huruf i dipidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan atau paling lama 18 (delapan belas) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) atau paling banyak Rp 18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

denda paling sedikit Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) atau paling banyak Rp 18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 247

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 275 Pasal 275

PKS Tetap Tetap BPD PBR

Menjadi Pasal 254 Pasal 254

1306.

Pasal 256

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

1307. Setiap Ketua/Wakil Ketua/Ketua Muda/hakim Agung/hakim Konstitusi, hakim-hakim pada semua badan peradilan, Ketua/Wakil Ketua dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan, Gubernur,

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap Tetap PKS Diubah menjadi

Setiap Ketua/Wakil Ketua/Ketua Muda/hakim Agung/hakim Konstitusi, hakim-hakim pada semua badan peradilan, Ketua/Wakil Ketua dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan, Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur Bank Indonesia serta Pejabat BUMN/BUMD yang melanggar larangan tidak boleh mengikuti kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dikenakan denda Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

Setiap Ketua/Wakil Ketua/Ketua Muda/hakim Agung/hakim Konstitusi, hakim-hakim pada semua badan peradilan, Ketua/Wakil Ketua dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan, Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur Bank Indonesia serta Pejabat BUMN/BUMD yang melanggar larangan tidak boleh mengikuti kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dikenakan denda Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

Deputi Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur Bank Indonesia serta Pejabat BUMN/BUMD yang melanggar larangan tidak boleh mengikuti kampanye pemilu dikenakan denda Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 276 Pasal 276

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 255 Pasal 255

1308.

Pasal 257

PDS Tetap Tetap PG Dihapus

Menyesuaikan pada RUU Pasal 98 ayat (20 huruf g,h,i,j yang telah dihapus

Dihapus 1309.

Setiap Pegawai Negeri Sipil, Anggota TNI/Polri, Kepala Desa atau sebutan lain, dan Perangkat desa atau sebutan lain, dan anggota Badan

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Perubahan “garis miring diganti koma” antar TNI Polri

Setiap Pegawai Negeri Sipil, Anggota TNI, Anggota Polri, Kepala Desa atau sebutan lain, dan Perangkat desa atau sebutan lain, dan anggota Badan Permusyaratan Desa yang melanggar larangan tidak boleh mengikuti kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dikenakan denda Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah).

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

Permusyaratan Desa yang melanggar larangan tidak boleh mengikuti kampanye pemilu dikenakan denda Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 277 Pasal 277

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 256 Pasal 256

1310.

Pasal 258

PDS Tetap Tetap PG Dihapus

Menyesuaikan pada RUU Pasal 98 ayat (20 huruf g,h,i,j yang telah dihapus

Dihapus 1311.

Setiap Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki hak memilih yang melanggar larangan tidak boleh mengikuti kampanye pemilu

PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP Pertanyaan: Apakah yang dimaksud termasuk didalamnya anak dibawah umur?

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap

Tetap Tetap Penambahan Pasal baru Pasal 278

KB

Setiap Warga Negara Indonesia yang mengikutsertakan anak di bawah umur dalam kegiatan kampanye berupa rapat umum dikenakan denda Rp. 3.000.000.00 (tiga juta rupiah)

PKS Dihapus Dihapus BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

dikenakan denda Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 279 Pasal 279

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 257 Pasal 257

1312.

Pasal 259

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Dihapus Menyesuaikan pada RUU Pasal 98 ayat (20 huruf g,h,i,j yang telah dihapus

Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Kata Pasal 98 diubah menjadi Pasal 109 Setiap pelaksana kampanye yang

melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 109 ayat (2), dikenakan denda Rp 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah).

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR “Pasal 98 ayat (2)” diganti menjadi “Pasal 96 ayat (2). Setiap pelaksana kampanye yang

melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96 ayat (2), dikenakan denda Rp30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah).

1313.

Setiap pelaksana kampanye yang melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2), dikenakan denda Rp 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 280 Pasal 280

PKS Tetap Tetap

1314.Pasal 260

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Menjadi Pasal 258 Pasal 258

PDS Tetap Tetap PG Dihapus

Pengaturan tentang sanksi terhadap media cetak dan elektronik dihapus dalam UU ini karena sanksi terhadap pelanggaran ini sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan tersendiri.

Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

1315.

Setiap pemimpin redaksi media cetak dan elektronik yang melanggar larangan pemberitaan kampanye pada masa tenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat (3), dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan paling banyak Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah).

KB Kata Pasal 103 diubah menjadi Pasal 113

Setiap pemimpin redaksi media cetak dan elektronik yang melanggar larangan pemberitaan kampanye pada masa tenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113 ayat (3), dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan paling banyak Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah).

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Diubah menjadi Setiap pemimpin redaksi media cetak dan elektronik yang melanggar larangan pemberitaan kampanye pada masa tenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat (3), dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) dan paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Setiap pemimpin redaksi media cetak dan elektronik yang melanggar larangan pemberitaan kampanye pada masa tenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat (3), dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) dan paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

BPD Tetap

Tetap

PBR “Pasal 103 ayat (3)” diganti menjadi “Pasal 101 ayat (3)”

Setiap pemimpin redaksi media cetak dan elektronik yang melanggar larangan pemberitaan kampanye pada masa tenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101 ayat (3), dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan paling banyak Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal

Pasal 248

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

1316. Pasal 261

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

8

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Diubah menjadi Pasal 281 Pasal 281 PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 259 Pasal 259 PDS Tetap Tetap PG Tetap

Untuk dicek kembali No. Pasal yang dirujuk Dalam hal pihak-pihak yang dikenakan denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 256, tidak melaksanakan pembayaran denda ke kas negara paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) bulan.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “Pasal 256, Pasal 257, Pasal 258, dan Pasal

259” di ganti menjadi “Pasal 254, Pasal 255, Pasal 256, dan Pasal 257”. Kalimat “penjara paling lama 3 (tiga) bulan” di ganti menjadi “penjara paling singkat 3 (tiga) bulan”

Dalam hal pihak-pihak yang dikenakan denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 254, Pasal 255, Pasal 256, dan Pasal 257 tidak melaksanakan pembayaran denda ke kas negara paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan.

1317.

Dalam hal pihak-pihak yang dikenakan denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 256, Pasal 257, Pasal 258, dan Pasal 259 tidak melaksanakan pembayaran denda ke kas negara paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) bulan.

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 249 1318.

Pasal 262 PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 282 Pasal 282

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 260 Pasal 260 PDS Tetap Tetap PG Tetap

Untuk dicek kembali No. Pasal yang dirujuk Peserta pemilu yang dengan sengaja menjanjikan, memberi uang dan/atau materi lainnya kepada peserta kampanye supaya tidak menggunakan hak pilihnya, atau memilih peserta pemilu tertentu, atau menggunakan hak pilihnya dengan cara tertentu sehingga surat suaranya tidak sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 18 (delapan belas) bulan dan denda paling sedikit Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

1319.

Pelaksana kampanye yang dengan sengaja menjanjikan, memberi uang dan/atau materi lainnya kepada peserta kampanye supaya tidak menggunakan hak pilihnya, atau memilih peserta pemilu tertentu, atau menggunakan hak pilihnya dengan cara tertentu sehingga surat suaranya tidak sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 18 (delapan belas) bulan dan denda paling sedikit Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp 18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR “Pasal 101” diganti menjadi “Pasal 99”. Kalimat “penjara paling singkat 3 (tiga) bulan” diganti menjadi “penjara paling singkat 6 (enam) bulan” dan kalimat “paling lama 18 (delapan belas) bulan” dihapus.

Pelaksana kampanye yang dengan sengaja menjanjikan, memberi uang dan/atau materi lainnya kepada peserta kampanye supaya tidak menggunakan hak pilihnya, atau memilih peserta pemilu tertentu, atau menggunakan hak pilihnya dengan cara tertentu sehingga surat suaranya tidak sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (tiga) bulan dan denda paling sedikit Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 250

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 283 Pasal 283

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 261 Pasal 261

1320.

Pasal 263

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

1321. Pelaksana, peserta dan petugas kampanye di desa atau sebutan lain/kelurahan dan di kecamatan atau sebutan lain yang melakukan tindakan atau kegiatan sehingga mengakibatkan terganggunya pelaksanaan kampanye yang sedang berlangsung dipidana dengan penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 18 (delapan belas) bulan dan KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “paling lama 18 (delapan belas) bulan” dihapus. Pelaksana, peserta dan petugas kampanye di

desa atau sebutan lain/kelurahan dan di kecamatan atau sebutan lain yang melakukan tindakan atau kegiatan sehingga mengakibatkan terganggunya pelaksanaan kampanye yang sedang berlangsung dipidana dengan penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan denda paling sedikit Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

denda paling sedikit Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp 18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 251

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 284 Pasal 284

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 262 Pasal 262

1322.

Pasal 264

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

1323. Pelaksana, peserta dan petugas kampanye di kabupaten/kota yang melakukan tindakan atau kegiatan sehingga mengakibatkan terganggunya pelaksanaan kampanye yang sedang berlangsung dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) bulan atau paling lama 20 (dua puluh) bulan KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “paling lama 20 (dua puluh) bulan” dihapus. Pelaksana, peserta dan petugas kampanye di

kabupaten/kota yang melakukan tindakan atau kegiatan sehingga mengakibatkan terganggunya pelaksanaan kampanye yang sedang berlangsung dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) bulan dan denda paling sedikit Rp4.000.000,00 (empat juta rupiah) dan paling banyak Rp20.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

dan denda paling sedikit Rp 4.000.000,00 (empat juta rupiah) dan paling banyak Rp 20.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 252

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 285 Pasal 285

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 263 Pasal 263

1324.

Pasal 265

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

1325. Pelaksana, peserta dan petugas kampanye di tingkat provinsi yang melakukan tindakan atau kegiatan sehingga mengakibatkan terganggunya pelaksanaan kampanye yang sedang berlangsung dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) bulan atau paling lama 22 (dua puluh dua) bulan dan denda paling sedikit Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah) dan PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “paling lama 22 (dua puluh dua) bulan” di hapus Pelaksana, peserta dan petugas kampanye di

tingkat provinsi yang melakukan tindakan atau kegiatan sehingga mengakibatkan terganggunya pelaksanaan kampanye yang sedang berlangsung dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) bulan dan denda paling sedikit Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) dan paling banyak Rp22.000.000,00 (dua puluh dua juta rupiah).

paling banyak Rp 22.000.000,00 (dua puluh dua juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 253

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi pasal 286 Pasal 286

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 264 Pasal 264

1326.

Pasal 266

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

1327. Pelaksana, peserta dan petugas kampanye di tingkat pusat yang melakukan tindakan atau kegiatan sehingga mengakibatkan terganggunya pelaksanaan kampanye yang sedang berlangsung dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan dan denda paling sedikit Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah) dan paling banyak Rp 24.000.000,00 (dua BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Kalimat “paling lama 24 (dua puluh empat) bulan” di hapus Pelaksana, peserta dan petugas kampanye di tingkat pusat yang melakukan tindakan atau kegiatan sehingga mengakibatkan terganggunya pelaksanaan kampanye yang sedang berlangsung dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah) dan paling banyak Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah).

puluh empat juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 254

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN KB Diubah menjadi Pasal 287 Pasal 287

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 265 Pasal 265

1328.

Pasal 267

PDS Tetap Tetap PG Tetap

Disinkronkan dengan UU No. 22 Tahun 2007 Tetap

PDIP PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

1329. Anggota KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, Sekretaris Jenderal KPU, pegawai Sekretariat Jenderal KPU, sekretaris KPU provinsi, pegawai sekretariat KPU provinsi, sekretaris KPU kabupaten/kota, dan pegawai sekretariat KPU kabupaten/kota yang terbukti melakukan tindak pidana pemilu dalam pelaksanaan kampanye pemilu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 18 (delapan belas) bulan dan denda paling sedikit Rp 5.000.000,00 (lima juta

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Kalimat “paling lama 18 (delapan belas) bulan” di hapus. Anggota KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, Sekretaris Jenderal KPU, pegawai Sekretariat Jenderal KPU, sekretaris KPU provinsi, pegawai sekretariat KPU provinsi, sekretaris KPU kabupaten/kota, dan pegawai sekretariat KPU kabupaten/kota yang terbukti melakukan tindak pidana pemilu dalam pelaksanaan kampanye pemilu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) dan paling banyak Rp18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

rupiah) dan paling banyak Rp 18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Perubahan Pasal

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 288 Pasal 288

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 266 Pasal 266

1330.

Pasal 268

PDS Tetap Tetap PG Dihapus Dihapus

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

1331. Setiap orang yang memberi atau menerima dana kampanye melebihi batas yang ditentukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 138 ayat (7), dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) bulan dan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan dan denda paling sedikit Rp 1.000.000.000,00 KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “paling singkat 4 (empat) bulan” di ganti menjadi

“paling singkat 6 (enam) bulan” dan kalimat “paling lama 24 (dua puluh empat) bulan” dihapus.

Setiap orang yang memberi atau menerima dana kampanye melebihi batas yang ditentukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 138 ayat (7), dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) dan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).

(satu milyar rupiah) dan paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 255

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 289 Pasal 289

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 267 Pasal 267

1332.

Pasal 269

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Untuk dicek kembali No. Pasal yang dirujuk Setiap orang yang memberi atau menerima dana kampanye melebihi batas yang ditentukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 131 ayat (7), dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) bulan dan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan dan denda paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR “Pasal 139” diganti menjadi “Pasal 137”. Kalimat “paling

lama 24 (dua puluh empat) bulan” dihapus. Setiap orang yang memberi atau menerima dana kampanye melebihi batas yang ditentukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 137 ayat (7), dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) bulan dan denda paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

1333.

Setiap orang yang memberi atau menerima dana kampanye melebihi batas yang ditentukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 139 ayat (7), dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) bulan dan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan dan denda paling sedikit Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 256

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

1334.Pasal 270

KB Diubah menjadi Pasal 290 Pasal 290

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

9

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 268 Pasal 268 PDS Tetap Tetap PG Perubahan substansi

Kata “Pelaksana kampanye” diganti dengan “Peserta pemilu” Untuk dicek kembali, pasal yang dirujuk.

Peserta pemilu yang terbukti menerima sumbangan dan/atau bantuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 145, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 18 (delapan belas) bulan dan denda paling sedikit Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR “Pasal 145” diganti menjadi “Pasal 143” dan kalimat

“paling lama 18 (delapan belas) bulan” dihapus. Pelaksana kampanye yang terbukti menerima sumbangan dan/atau bantuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 143, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan denda paling sedikit Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

1335.

Pelaksana kampanye yang terbukti menerima sumbangan dan/atau bantuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 145, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 18 (delapan belas) bulan dan denda paling sedikit Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp 18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 257 1336.

Pasal 271 PDIP Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 291 Pasal 291

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 269 Pasal 269 PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “paling singkat 1 (satu) bulan” diganti menjadi

“paling singkat 3 (tiga) bulan” dan kalimat “paling lama 6 (enam) bulan dihapus.

Setiap orang yang dengan sengaja mengacaukan, menghalangi, atau mengganggu jalannya kampanye Pemilu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan paling banyak Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah).

1337.

Setiap orang yang dengan sengaja mengacaukan, menghalangi, atau mengganggu jalannya kampanye Pemilu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan paling banyak Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 258

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

1338.Pasal 272

PAN Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Diubah menjadi Pasal 292 Pasal 292 PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 270 Pasal 270 PDS Tetap Tetap PG Tetap

Minta penjelasan soal kelalaian oleh pelaksana kampanye yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan pemilu?

(1) Peserta pemilu yang melakukan kelalaian melakukan perbuatan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan pemilu di tingkat desa atau sebutan lain/kelurahan, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan paling banyak Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah).

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

1339.

(1) Pelaksana kampanye yang melakukan kelalaian melakukan perbuatan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan pemilu di tingkat desa atau sebutan lain/kelurahan, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan paling banyak Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah).

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Kalimat “paling singkat 1 (satu) bulan” diganti menjadi “paling singkat 3 (tiga) bulan” dan kalimat “paling lama 6 (enam) bulan dihapus.

Pelaksana kampanye yang melakukan kelalaian melakukan perbuatan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan pemilu di tingkat desa atau sebutan lain/kelurahan, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan paling banyak Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Di hapus

1340.

(2) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan karena kesengajaan, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 9 (sembilan) bulan dan denda paling sedikit Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp 9.000.000,00 (sembilan juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 259

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 293 Pasal 293

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

1341.Pasal 273

PBR Menjadi Pasal 271 Pasal 271

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1342.

Setiap orang yang dengan sengaja memberikan keterangan yang tidak benar dalam laporan dana kampanye pemilu dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan dan denda paling sedikit Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp 12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 260

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 294 Pasal 294

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Menjadi Pasal 272 Pasal 272

1343.

Pasal 274

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

1344. Setiap orang dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan dan/atau menghalang-halangi seseorang yang akan melakukan haknya untuk memilih atau melakukan kegiatan yang menimbulkan gangguan ketertiban dan ketentraman pelaksanaan pemungutan suara, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan dan BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Tetap Tetap denda paling sedikit Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp 12.000.000,00 (duabelas juta rupiah).

PDS Tetap

Tetap

PG Perubahan Pasal Pasal 261 PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 295 Pasal 295

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 273 Pasal 273

1345.

Pasal 275

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

1346. Setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang menyebabkan suara seorang pemilih menjadi tidak bernilai atau menyebabkan peserta pemilu tertentu mendapat tambahan suara atau perolehan suara peserta pemilu menjadi berkurang, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) bulan dan paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling sedikit Rp 2.000.000,00 (dua juta BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Kalimat “paling singkat 2 (dua) bulan” diganti menjadi “paling singkat 6 (enam) bulan” dan kalimat “paling lama 1 (satu0 tahun” di hapus.

Setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang menyebabkan suara seorang pemilih menjadi tidak bernilai atau menyebabkan peserta pemilu tertentu mendapat tambahan suara atau perolehan suara peserta pemilu menjadi berkurang, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah) dan paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).

rupiah) dan paling banyak Rp 12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 262

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 296 Pasal 296

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 274 Pasal 274

1347.

Pasal 276

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

1348. Setiap orang yang pada waktu pemungutan suara dengan sengaja mengaku dirinya sebagai orang lain, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah) dan paling banyak Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah). PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “paling lama 6 (enam) bulan” di hapus. Setiap orang yang pada waktu pemungutan

suara dengan sengaja mengaku dirinya sebagai orang lain, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan denda paling sedikit Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) dan paling banyak Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 263

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 297 Pasal 297

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 275 Pasal 275

1349.

Pasal 277

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

1350. Setiap orang yang pada waktu pemungutan suara dengan sengaja memberikan suaranya lebih dari satu kali di satu atau lebih TPS, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) bulan dan paling lama 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp 2.000.000,00 (dua juta rupiah) dan paling banyak Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah).

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Kalimat “paling singkat 2 (dua) bulan” diganti menjadi “paling singkat 3 (tiga) bulan” dan Kalimat “paling lama 6 (enam) bulan” di hapus.

Setiap orang yang pada waktu pemungutan suara dengan sengaja memberikan suaranya lebih dari satu kali di satu atau lebih TPS, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan denda paling sedikit Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah) dan paling banyak Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 264

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 298 Pasal 298

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 276 Pasal 276

1351.

Pasal 278

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

1352. Setiap orang yang dengan sengaja menggagalkan pemungutan suara, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling sedikit Rp 12.000.000,00 (duabelas juta rupiah) dan paling banyak Rp 36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah).

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Kalimat “paling lama 3 (tiga) tahun” di hapus. Setiap orang yang dengan sengaja menggagalkan pemungutan suara, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan denda paling sedikit Rp12.000.000,00 (duabelas juta rupiah) dan paling banyak Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 265

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 299 Pasal 299

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 277 Pasal 277

1353.

Pasal 279

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

1354. Seorang majikan/atasan yang tidak memberikan kesempatan kepada seorang pekerja untuk memberikan suaranya pada pemungutan suara, kecuali dengan alasan bahwa pekerjaan tersebut tidak bisa ditinggalkan, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan dan denda paling sedikit Rp 2.000.000,00 (dua juta rupiah) dan paling banyak Rp BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Kalimat “paling singkat 2 (dua) bulan” di ganti menjadi paling singkat 3 (tiga) bulan” dan kalimat paling lama 12 (dua belas) bulan di hapus.

Seorang majikan/atasan yang tidak memberikan kesempatan kepada seorang pekerja untuk memberikan suaranya pada pemungutan suara, kecuali dengan alasan bahwa pekerjaan tersebut tidak bisa ditinggalkan, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan denda paling sedikit Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah) dan paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).

12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 266

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 300 Pasal 300

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 278 Pasal 278

1355.

Pasal 280

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

1356. Setiap orang yang dengan sengaja merusak atau menghilangkan hasil pemungutan suara yang sudah disegel, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling sedikit Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah) dan paling banyak Rp 36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah).

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Kalimat “paling lama 3 (tiga) tahun” di hapus.

Setiap orang yang dengan sengaja merusak atau menghilangkan hasil pemungutan suara yang sudah disegel, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah) dan paling banyak Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah).

PDS Tetap

Tetap

PG Perubahan Pasal

Pasal 267

PDIP Tetap

Tetap

PPP

PD Tetap

Tetap

PAN Tetap

Tetap

KB Diubah menjadi Pasal 301

Pasal 301

PKS Tetap

Tetap

BPD Tetap

Tetap

1357. Pasal 281

PBR Menjadi Pasal 279

Pasal 279

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap

Tetap

PDIP Tetap

Tetap

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS frase “pada saat pemungutan suara” dihapus

Setiap orang yang dengan sengaja menjanjikan atau memberi uang atau materi lainnya kepada pemilih supaya tidak menggunakan hak pilihnya atau memilih peserta pemilu tertentu atau menggunakan hak pilihnya dengan cara tertentu sehingga surat suaranya tidak sah, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 18 (delapan belas) bulan dan denda paling sedikit Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp 18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

1358. Setiap orang yang dengan sengaja pada saat pemungutan suara menjanjikan atau memberi uang atau materi lainnya kepada pemilih supaya tidak menggunakan hak pilihnya atau memilih peserta pemilu tertentu atau menggunakan hak pilihnya dengan cara tertentu sehingga surat suaranya tidak sah, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 18 (delapan belas) bulan dan denda paling sedikit Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp 18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

BPD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Kalimat “paling lama 18 (delapan belas) bulan” di hapus. Setiap orang yang dengan sengaja pada saat pemungutan suara menjanjikan atau memberi uang atau materi lainnya kepada pemilih supaya tidak menggunakan hak pilihnya atau memilih peserta pemilu tertentu atau menggunakan hak pilihnya dengan cara tertentu sehingga surat suaranya tidak sah, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan denda paling sedikit Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 268

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 302 Pasal 302

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 280 Pasal 280

1359.

Pasal 282

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN KB Tetap Tetap

1360. Setiap orang yang karena kelalaiannya menyebabkan rusak atau hilangnya berita acara pemungutan dan penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara yang sudah disegel, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 3 (tiga) bulan dan denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Kalimat “paling singkat 1 (satu) bulan” diganti menjadi

“paling singkat 3 (tiga) bulan” dan kalimat “paling lama 3 (tiga) bulan di hapus.

Setiap orang yang karena kelalaiannya menyebabkan rusak atau hilangnya berita acara pemungutan dan penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara yang sudah disegel, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tig) bulan dan denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah).

rupiah) dan paling banyak Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 269

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 303 Pasal 303

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 281 Pasal 281

1361.

Pasal 283

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

1362. Setiap orang yang dengan sengaja mengubah berita acara hasil penghitungan suara dan/atau sertifikat hasil penghitungan suara, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN (1) Setiap orang yang dengan sengaja mengubah berita acara pemungutan dan perhitungan suara, sertifikasi hasil perhitungan suara, berita acara penerimaan hasil perhitungan suara, berita acara rekapitulasi suara, sertifikat rekapitulasi hasil perhitungan suara, berita acara penerimaan hasil rekapitulasi hasil perhitungan suara, berita acara hasil rekapitulasi suara, sertifikat hasil rekapitulasi suara, berita acara rekapitulasi hasil perhitungan suara, sertifikat rekapitulasi hasil perhitungan suara, berita acara rekapitulasi suara, dan sertifikat rekapitulasi hasil perhitungan suara dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling sedikit Rp 6000.000,(enam juta) dan paling banyak Rp 1000.000.000 (satu milyar)

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap

lama 3 (tiga) tahun dan denda paling sedikit Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah) dan paling banyak Rp 36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah).

BPD Usul Sanksi diperberat untuk efek jera. Setiap orang yang dengan sengaja mengubah berita acara hasil penghitungan suara dan/atau sertifikat hasil penghitungan suara, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu milayar rupiah).

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Kalimat “paling lama 3 (tiga) tahun” dihapus. Setiap orang yang dengan sengaja mengubah berita acara hasil penghitungan suara dan/atau sertifikat hasil penghitungan suara, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah) dan paling banyak Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 270

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 304 Pasal 304

PKS Tetap Tetap BPD PBR

Menjadi Pasal 282 Pasal 282

1363.

Pasal 284

PDS Tetap Tetap PG Tetap

Disinkronkan dengan UU No. 22 Tahun 2007

Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP

1364.(1) Anggota KPU, KPU provinsi, KPU

kabupaten/kota, dan PPK yang karena kelalaiannya menyebabkan hilang atau berubahnya berita acara hasil rekapitulasi penghitungan suara dan/atau sertifikat penghitungan suara, dipidana dengan pidana PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN (1) Anggota KPPS/PPLN yang karena kelalaiannya menyebabkan hilang atau berubahnya berita acara pemungutan dan perhitungan suara dan sertifikat hasil perhitungan suara dipidana dengan pidana penjara paling sedikit 6 (enam) bulan dan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan dan denda paling sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 5.00.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

KB Tetap Tetap PKS Tetap Tetap

penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan dan denda paling sedikit Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah) dan paling banyak Rp 12.000.000,00 (duabelas juta rupiah).

BPD Usul Sanksi diperberat untuk efek jera. (1) Anggota KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, dan PPK yang karena kelalaiannya menyebabkan hilang atau berubahnya berita acara hasil rekapitulasi penghitungan suara dan/atau sertifikat penghitungan suara, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 4 (empat) tahun dan denda paling sedikit Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Kalimat “paling lama 12 (dua belas) bulan” di hapus.

Anggota KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, dan PPK yang karena kelalaiannya menyebabkan hilang atau berubahnya berita acara hasil rekapitulasi penghitungan suara dan/atau sertifikat penghitungan suara, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan dan denda paling sedikit Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah) dan paling banyak Rp12.000.000,00 (duabelas juta rupiah).

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

1365. (2) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan karena kesengajaan, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 9 (sembilan) bulan dan paling lama 15 (lima belas) bulan dan denda paling sedikit Rp 9.000.000,00 (sembilan juta rupiah) dan paling banyak Rp 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).

PAN (2) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan karena kesengajaan, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 12 (duabelas) bulan dan paling lama 36 (tiga puluh enam) bulan dan denda paling sedikit Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp.1.000.000.000 (satu milyar) rupiah.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

(3) Anggota KPU, KPU provinsi, KPU Kabupaten / Kota dan PPK yang karena kelalaian menyebabkan hilang atau berubahnya berita acara penerimaan hasil pemungutan suara, berita acara rekapitulasi suara, sertifikat rekapitulasi hasil perhitungan suara, berita acara penerimaan hasil rekapitulasi hasil perhitungan suara, berita acara hasil rekapitulasi suara, sertifikat hasil rekapitulasi suara, berita acara penerimaan hasil rekapitulasi suara, berita acara rekapitulasi hasil perhitungan suara, berita acara rekapitulasi suara, sertifikat rekapitulasi perhitungan suara, dipidana paling sedikit 24 (dua belas ) bulan dan paling lama 36 (tiga puluh enam) dan denda paling sedikit Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) dan paling banyak Rp 2.000.000.000,00 (dua milyar) puluh enam juta).

(4) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan karena kesengajaan, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 36 (tiga puluh enam) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh dua) bulan dan denda paling sedikit Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah) dan paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah).

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

KB Tetap

Tetap

PKS Diubah menjadi (2) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilakukan karena kesengajaan, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 9 (sembilan) bulan dan paling lama 4 (empat) tahun dan denda paling sedikit Rp 9.000.000,00 (sembilan juta rupiah) dan paling banyak Rp 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah).

(2) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan karena kesengajaan, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 9 (sembilan) bulan dan paling lama 4 (empat) tahun dan denda paling sedikit Rp 9.000.000,00 (sembilan juta rupiah) dan paling banyak Rp 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah).

BPD Usul Sanksi diperberat untuk efek jera.

(2) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan karena kesengajaan, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) dan paling banyak Rp 2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah).

PBR Dihapus PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 271

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 305 Pasal 305

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap

1366.Pasal 285

PBR Menjadi Pasal 283 Pasal 283

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap

Tetap

Tetap Tetap PG FPG mengusulkan perlu dibuat pengaturan sebagai Ketentuan Lain-Lain yang memuat pengaturan kekhususan sebagaimana telah diatur dalam bentuk Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua, Aceh, dan DKI Jakarta. Hal ini dimaksudkan agar kekhususan yang telah diatur dalam UU bagi ketiga provinsi tersebut menjadi tidak berlaku dengan pengaturan dalam UU ini.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

Tetap Tetap Setiap orang yang karena kelalaiannya menghilangkan hak pilih seorang warga negara yang telah memiliki hak pilih dipidana penjara paling singkat 12 (dua belas) bulan dan paling lama 36 (tiga puluh enam) bulan dan denda paling sedikit Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

1367. Setiap orang yang dengan sengaja merusak, mengganggu, atau mendistorsi sistem informasi penghitungan suara hasil pemilu, dipidana dengan pidana penjara 5 (lima) tahun dan denda Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

PAN

Setiap orang yang dengan sengaja menghilangkan hak pilih seorang warga negara yang telah memiliki hak pilih dipidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 18 (delapan belas) bulan dan denda paling sedikit Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar juta rupiah)

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Setiap orang yang membuka kotak suara dan/atau berkas pemungutan dan penghitungan suara tidak menurut tata cara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan, dipidana penjara paling singkat 24 (dua puluh empat) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh dua) bulan dan denda paling sedikit Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) dan paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah) Setiap orang yang dengan sengaja membuka kotak suara yang tersegel di luar waktu penghitungan suara dipidana penjara paling singkat 24 (dua puluh empat) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh dua) bulan dan denda paling sedikit Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) dan paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah) Ketua/anggota KPPS yang merusak surat suara yang sudah digunakan oleh pemilih sehingga surat suara tersebut menjadi tidak sah dipidana dengan pidana penjara paling singkat 18 (delapan belas) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh dua) bulan dan denda paling sedikit Rp. 1.000.000.000,00,(satu milyar) dan paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima milyar)

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Ketua/anggota KPPS yang karena lalai meminta pemilih memberi tanda khusus, menandatangani, atau menulis nama atau alamat pada surat suara yang digunakan, dipidana paling sedikit 12 (dua belas) bulan dan paling lama 24 (dua empat) bulan dan denda paling sedikit Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah). Ketua/anggota KPPS yang karena sengaja meminta pemilih memberi tanda khusus, menandatangani, atau menulis nama atau alamat pada surat suara yang digunakan, dipidana paling sedikit 24 (dua puluh empat) bulan dan paling lama 72 (empat puluh delapan) bulan dan denda paling sedikit Rp 1.000.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (satu milyar rupiah). Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan hak pilih lebih dari satu kali pada TPS yang sama atau TPS yang berbeda, dipidana paling sedikit 36 (tiga puluh enam) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh dua) bulan dan denda paling sedikit Rp 1000.000.000,00 (satu milyar rupiah) dan paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Petugas KPPS yang dengan sengaja merusak surat suara yang sudah digunakan oleh pemilih sehingga surat suara tersebut menjadi tidak sah; dan/atau petugas KPPS yang meminta pemilih memberi tanda khusus, menandatangani, atau menulis nama atau alamat pada surat suara yang digunakan dipidana dengan pidana penjara paling singkat 12 (dua belas) bulan dan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan dan denda paling sedikit Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

Tetap Tetap Penambahan Pasal baru Pasal 306

KB

Calon yang melakukan, turut serta atau membantu melakukan tindak pidana yang diatur dalam Undang Undang ini, setelah memperoleh putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, dibatalkan sebagai calon KPU, KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/ Kota.

PKS Tetap

Tetap

BPD Tetap

Tetap

PBR Tetap

Tetap

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap 1368. BAB XXI

KETENTUAN PERALIHAN PPP

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PD Tetap Tetap PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal

Pasal 272

PDIP Tetap Tetap PPP drop PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 307

Pasal 307

PKS Tetap Tetap BPD Pasal 2.. PBR

Menjadi Pasal 284

Pasal 284

1369.

Pasal 286

PDS Tetap

Tetap

1370. Partai politik peserta pemilu tahun 2004 yang PG Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP - Dibagi menjadi 2 (dua) ayat. Keterangan: Partai politik yang yang memperoleh 3% (tiga perseratus) atau lebih dari jumlah kursi DPR atau memperoleh paling sedikit 4% jumlah kursi DPRD provinsi atau DPRD kabupaten/kota yang tersebar paling sedikit di 50% (lima puluh perseratus) jumlah provinsi dan di 50% (lima puluh perseratus) jumlah kabupaten/ kota seluruh Indonesia pada pemilu tahun 2004 dapat mengikuti pemilu 2009 dan seterusnya, padahal belum tentu suatu partai politik tetap dapat memenuhi persyaratan tersebut di atas.

(1) Partai politik peserta pemilu tahun 2004 yang memperoleh 3% (tiga perseratus) atau lebih dari jumlah kursi DPR atau memperoleh paling sedikit 4% (empat perseratus) jumlah kursi DPRD provinsi atau DPRD kabupaten/kota yang tersebar paling sedikit di 50% (lima puluh perseratus) jumlah provinsi dan di 50% (lima puluh perseratus) jumlah kabupaten/kota seluruh Indonesia, ditetapkan sebagai partai politik peserta pemilu tahun 2009.

(2) Untuk dapat menjadi peserta pemilu setelah pemilu tahun 2009, partai politik harus memenuhi ketentuan seperti yang disebutkan dalam ayat (1).

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

memperoleh 3% (tiga perseratus) atau lebih dari jumlah kursi DPR atau memperoleh paling sedikit 4% (empat perseratus) jumlah kursi DPRD provinsi atau DPRD kabupaten/kota yang tersebar paling sedikit di 50% (lima puluh perseratus) jumlah provinsi dan di 50% (lima puluh perseratus) jumlah kabupaten/kota seluruh Indonesia, ditetapkan sebagai partai politik peserta pemilu setelah pemilu tahun 2004.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Frasa “perseratus” diganti “persen” , dan frasa “paling sedikit” diubah jadi “sekurang-kurangnya”. Frasa 50 % (limapuluh perseratus) digani dengan “1/2 (setengah). Selanjutnya sesudah frasa “Indonesia” ditambahkan frasa “atau memperoleh sekurang-kurangnya 2 % (dua persen) jumlah suara sah secara nasional,”.

Partai politik peserta pemilu tahun 2004 yang memperoleh 3% (tiga persen) atau lebih dari jumlah kursi DPR atau memperoleh sekurang-kurangnya 4% (empat persen) jumlah kursi DPRD provinsi atau DPRD kabupaten/kota yang tersebar paling sedikit di 1/2 (setengah) jumlah provinsi dan di 1/2 (setengah) jumlah kabupaten/kota seluruh Indonesia atau memperoleh sekurang-kurangnya 2 % (dua persen) jumlah suara sah secara nasional, ditetapkan sebagai partai politik peserta pemilu setelah pemilu tahun 2004.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

Alasannya: Usul penambahan frasa ini didasarkan

pertimbangan bahwa suara sah telah menjadi ketentuan dan fakta hukum yang juga sudah dipraktekkan dalam kehidupan politik kita melalui pencalonan pilkada. Karena itu merupakan hal yang dapat dibenarkan bila electoral threshold itu berbasis perolehan jumlah suara dan bukan hanya semata berbasis perolehan kursi, mengingat dengan model daerah pemilihan seperti Pemilu 2004 ternyata terjadi ketidakkorelasian antara perolehan suara sah secara nasional dan perolehan kursi DPR (ada perolehan jumlah suaranya besar tapi kalah jumlah kursinya dengan yang perolehan suaranya kecil). Sejalan dengan itu, threshold yang kita terapkan saat ini dalam ilmu politik sebenarnya lebih mengarah kepada “parlementary threshold” tapi tidak murni/ sepenuhnya, karena itu sepatutnya kita juga menjadikan perolehan jumlah suara sah secara nasional sebagai ukuran threshold. Berkenaan dengan threshold ini perlu kita ingat bahwa jangan dijadikan sebagai kunci untuk mematikan demokrasi yang baru tumbuh di RI, karena Pasal 28C UUD Negara Republik Indonesia 1945 menjamin hak setiap orang (warga negara) untuk memajukan dirinya memperjuangkan haknya secara kolektif (melalui wadah parpol) untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR Diakhir kalimat ditambahkan frase “atau memperoleh sekurang-kurangnya 2% (dua perseratus) perolehan suara sah secara nasional atau memiliki fraksi murni di DPR RI ditetapkan sebagai partai politik peserta pemilu setelah pemilu 2004. Angka 2% suara sah secara nasional sebagai syarat mengikuti pemilu setelah pemilu 2004, masih sangat relevan dan rasional, mengingat pemilu 1999 disepakati sebagai pemilu paling demokrtis yang pernah dilaksanakan. Disamping itu, eksistensi fraksi di DPR RI juga merupakan realitas politik yang dibangun berdasarkan pertimbangan dan keputusan politik.

Partai politik peserta pemilu tahun 2004 yang memperoleh 3% (tiga perseratus) dari jumlah kursi DPR atau paling sedikit 4% (empat perseratus) jumlah kursi DPRD provinsi atau DPRD kabupaten/kota yang tersebar paling sedikit di 50% (lima puluh perseratus) jumlah provinsi dan di 50% (lima puluh perseratus) jumlah kabupaten/kota seluruh Indonesia atau memperoleh sekurang-kurangnya 2% (dua perseratus) perolehan suara sah secara nasional atau memiliki fraksi murni di DPR RI ditetapkan sebagai partai politik peserta pemilu setelah pemilu 2004..

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 273

PDIP Tetap Tetap PPP drop PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 308 Pasal 308

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Pasal... PBR

Menjadi Pasal 285 Pasal 285

1371.

Pasal 287

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Ditambahkan kata ‘tidak” setelah kata ”tahun 2004 yang” (1) Partai politik peserta pemilu tahun 2004 yang tidak memperoleh kurang dari 3% (tiga perseratus) jumlah kursi DPR atau memperoleh kurang dari 4% (empat perseratus) jumlah kursi DPRD provinsi atau DPRD kabupaten/kota yang tersebar paling sedikit di 50% (lima puluh perseratus) jumlah provinsi dan di 50% (lima puluh perseratus) jumlah kabupaten/kota seluruh Indonesia, tidak boleh ikut dalam pemilu berikutnya kecuali bergabung dengan partai politik lain.

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

1372.

(1) Partai politik peserta pemilu tahun 2004 yang memperoleh kurang dari 3% (tiga perseratus) jumlah kursi DPR atau memperoleh kurang dari 4% (empat perseratus) jumlah kursi DPRD provinsi atau DPRD kabupaten/kota yang tersebar paling sedikit di 50% (lima puluh perseratus) jumlah provinsi dan di 50% (lima puluh perseratus) jumlah kabupaten/kota seluruh Indonesia, tidak boleh ikut dalam pemilu berikutnya kecuali bergabung dengan partai politik lain.

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Frasa “perseratus” diganti “persen” , dan frasa “paling sedikit” diubah jadi “sekurang-kurangnya”. Frasa 50 % (limapuluh perseratus) diganti dengan “1/2 (setengah). Selanjutnya sesudah frasa “Indonesia” ditambahkan frasa “atau memperoleh kurang dari 2 % (dua persen) jumlah suara sah secara nasional,”.

(1) Partai politik peserta pemilu tahun 2004 yang memperoleh kurang dari 3% (tiga persen) jumlah kursi DPR atau memperoleh kurang dari 4% (empat persen) jumlah kursi DPRD provinsi atau DPRD kabupaten/kota yang tersebar paling sedikit di 1/2 (setengah) jumlah provinsi dan di 1/2 (setengah) jumlah kabupaten/kota seluruh Indonesia atau memperoleh kurang dari 2 % (dua persen) jumlah suara sah secara nasional, , tidak boleh ikut dalam pemilu berikutnya kecuali bergabung dengan partai politik lain.

PBR apabila pasal 284 diterima, maka pasal 285 ini mengalami perubahan redaksi secara signifikan Perlu diskusi lebih lanjut dalam hal perlunya mengakomadasi angka sekurang-kurangnya 2% secara nasional perolehan partai politik peserta pemilu 2004 serta eksistensi Fraksi di DPR RI sebagai realitas dan komitmen politik.

(1) Partai politik peserta pemilu tahun 2004 selain sebagaimana dimaksud pada pasal 284 di atas, tidak boleh ikut dalam pemilu berikutnya kecuali bergabung dengan partai politik lain.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS ATAU MEMPEROLEH SUARA KURANG DARI 2 % (DUA PERSERATUS ) DARI JUMLAH SUARA SAH SECARA NASIONAL

Partai politik peserta pemilu tahun 2004 yang memperoleh kurang dari 3% (tiga perseratus) jumlah kursi DPR atau memperoleh kurang dari 4% (empat perseratus) jumlah kursi DPRD provinsi atau DPRD kabupaten/kota yang tersebar paling sedikit di 50% (lima puluh perseratus) jumlah provinsi dan di 50% (lima puluh perseratus) jumlah kabupaten/kota seluruh Indonesia,ATAU MEMPEROLEH SUARA KURANG DARI 2 % (DUA PERSERATUS ) DARI JUMLAH SUARA SAH SECARA NASIONAL ) tidak boleh ikut dalam pemilu berikutnya kecuali bergabung dengan partai politik lain

PG Tetap

Tentang ketentuan bergabung bagi partai politik yang tidak mencapai angka ET pada Pemilu 2004 dapatkah dibuatkan pengaturan untuk memperjelas prosedur dan mekanisme penggabungan sesuai dengan usulan FPG pada DIM No. 86 (Pasal 9 ayat 2 RUU).

Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

1373.

(2) Bergabung dengan partai politik lain dilakukan untuk memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan cara:

BPD Tetap (2) ……….rumusan tetap…….

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PBR (2) Bergabung dengan partai politik lain dilakukan untuk memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan cara:

PDS Tetap Tetap PG Penyesuaian Pasal a. bergabung dengan partai politik

peserta pemilu tahun 2004 sebagaimana ketentuan dalam Pasal 273;

PDIP PERUBAHAN SUBSTANSI a. bergabung dengan partai politik

peserta pemilu tahun 2004 yang telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti pemilu;

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap

a. ………..rumusan tetap….. PBR Pasal 286 direvisi menjadi pasal 284 a. bergabung dengan partai politik

peserta pemilu tahun 2004 sebagaimana ketentuan dalam Pasal 284;

1374.

a. bergabung dengan partai politik peserta pemilu tahun 2004 sebagaimana ketentuan dalam Pasal 286;

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Penyesuaian Pasal b. bergabung dengan partai politik lain yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 273, dengan menggunakan nama dan tanda gambar salah satu partai politik yang bergabung;

PDIP PERUBAHAN SUBSTANSI b. bergabung dengan partai politik

lain yang tidak memenuhi persyaratan untuk mengikuti pemilu dengan menggunakan nama dan tanda gambar salah satu partai politik yang bergabung;

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap b. ………..rumusan tetap….. PBR Pasal 286 direvisi menjadi pasal 284 b. bergabung dengan partai politik lain

yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 284, dengan menggunakan nama dan tanda gambar salah satu partai politik yang bergabung;

1375.

b. bergabung dengan partai politik lain yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 286, dengan menggunakan nama dan tanda gambar salah satu partai politik yang bergabung;

PDS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PG Penyesuaian Pasal c. bergabung dengan partai politik lain yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 273, dengan menggunakan nama dan tanda gambar baru.

PERUBAHAN SUBSTANSI

c. bergabung dengan partai politik lain yang tidak memenuhi persyaratan untuk mengikuti pemilu dengan menggunakan nama dan tanda gambar baru.

PDIP

PENAMBAHAN SUBSTANSI BARU Pasal 288 baru Pasal 288

Pada pemilu tahun 2009 jumlah kursi anggota DPR untuk provinsi Papua, provinsi Papua Barat dan provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sama dengan jumlah kursi anggota DPR pada pemilu tahun 2004.

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap c. ………..rumusan tetap…..

1376.

c. bergabung dengan partai politik lain yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 286, dengan menggunakan nama dan tanda gambar baru.

PBR Pasal 286 direvisi menjadi pasal 284 c. bergabung dengan partai politik lain yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 284, dengan menggunakan nama dan tanda gambar baru.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDS Tetap Tetap PG Perubahan Pasal Pasal 274

PDIP Tetap Tetap PPP Menjadi Pasal 286 Pasal 286 PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Menjadi Pasal 309 Pasal 309

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Pasal… PBR

Menjadi Pasal 286 Pasal 286

1377.

Pasal 288

PDS Tetap Tetap PG Tentang hal ini FPG sebagaimana pada Pemilu 2004

mengusulkan untuk menkonfirmasi kepada pimpinan institusi TNI/Polri apakah anggota TNI dan anggota Polri akan menggunakan hak memilihnya.

Dalam Pemilu tahun 2009, anggota Tentara Nasional Indonesia dan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia tidak menggunakan hak memilihnya

• Masalah penggunaan hak memilihnya anggota TNI dan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia menunggu fatwa dari DPP PDI Perjuangan

1378. Dalam Pemilu tahun 2009, anggota Tentara Nasional Indonesia dan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia tidak menggunakan hak memilihnya. PDIP

• Pada masa Orde Lama, sampai dengan Pemilu tahun 1955, prajurit ABRI/TNI ikut dalam pemilihan umum. Bahkan pada masa demokrasi terpimpin, secara institusi ABRI mendapat kursi di parlemen. Pada tahun 1960, dari total 283 kursi DPR, Angkatan Darat memperoleh 15 kursi, Angkatan Laut 7 kursi, Angkatan Udara 7 kursi, dan Polisi 5 kursi.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

• Pada masa Orde Baru, dengan alasan menggunakan prinsip kehati-hatian dan dengan kesadaran untuk menjaga agar tidak terjadi kebingungan di antara anggota Angkatan Bersenjata, mana yang merupakan hak politik sebagai warga negara dan mana yang menjadi tugas dan kewenangannya sebagai militer, yang dikhawatir-kan akan berdampak pada netralitas ABRI, maka pada Pemilu tahun 1971 dari 460 kursi DPR-RI, 100 orang diantaranya tidak dipilih dalam Pemilu, melainkan diangkat dari unsur golongan karya ABRI sebanyak 75 orang dan golongan karya non ABRI sebanyak 25 orang.

• Pada Era Reformasi, terjadi perubahan komposisi di DPR-RI. Dari 500 kursi, yang dipilih langsung dalam Pemilu tahun 1999 adalah 462 kursi, sedangkan kursi untuk wakil dari TNI/Polri tinggal 38 kursi. Walaupun masih ada anggota DPR-RI yang diangkat dari TNI, namun secara politis keterwakilan TNI tidak berpengaruh besar seperti masa sebelumnya. Tidak saja karena kecil dari segi jumlah, tetapi juga karena peran sosial politik TNI yang telah berkurang.

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

• Marsekal TNI Djoko Suyanto dalam forum uji kelayakan dan kepatutan calon panglima TNI oleh Komisi I DPR RI di Jakarta, mengatakan bahwa "Jika penggunaan hak pilih pada 2009 bagi prajurit TNI lebih banyak memberikan kontribusi positif maka hal itu tidak menjadi masalah. Tetapi jika penggunaan hak pilih ternyata lebih banyak mudaratnya, maka sebaiknya di tunda saja,"

PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap . ………..rumusan tetap….. PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP Menjadi BAB XXI BAB XXI

KETENTUAN PENUTUP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1379.

BAB XXII KETENTUAN PENUTUP

PDS Tetap Tetap 1380. PG Perubahan Pasal Pasal 275

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PDIP Tetap Tetap PPP Menjadi Pasal 286 Pasal 286 PD Tetap Tetap

PAN KB Diubah menjadi Pasal 310 Pasal 310

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 287 Pasal 287 PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap

PPP

PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap

BPD Tetap Tetap

PBR Tetap Tetap

1381.

Dengan berlakunya Undang-Undang ini, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4277) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2006 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2006 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4631), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

PDS Tetap Tetap

PG Perubahan Pasal Pasal 276 PDIP Tetap Tetap PPP Menjadi Pasal 287 Pasal 287

1382.Pasal 290

PD Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PAN Tetap Tetap KB Diubah menjadi Pasal 311 Pasal 311

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR

Menjadi Pasal 288 Pasal 288 PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1383.

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap

1384. Disahkan di Jakarta pada tanggal ... PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KB Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

PKS Diubah menjadi Disahkan di Jakarta pada tanggal ... PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Disahkan di Jakarta pada tanggal ... PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

PDS Tetap

Tetap

PG Tetap Tetap PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

PKS Tetap Tetap BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap

1385.

Diundangkan di Jakarta pada tanggal ... MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA ANDI MATALATTA

PDS Tetap Tetap PG Tetap Tetap

PDIP Tetap Tetap PPP PD Tetap Tetap

PAN Tetap Tetap KB Tetap Tetap

1386. LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN ... NOMOR ...

PKS Tetap Tetap

www.parlemen.net

Naskah ini telah diproses oleh PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) dan ditampilkan di www.parlemen.net

1

NO. DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

FRAKSI

USUL PERUBAHAN

RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN

BPD Tetap Tetap PBR Tetap Tetap PDS Tetap Tetap

DISCLAIMER: Informasi dalam dokumen ini merupakan hasil catatan pemantauan tim pemantau www.parlemen.net terhadap pembahasan suatu rancangan undang-undang yang dilakukan dalam rapat terbuka, dengan tujuan mendorong kebebasan memperoleh informasi dan partisipasi masyarakat dalam pembahasan rancangan undang-undang. PSHK maupun tim pemantau www.parlemen.net tidak bertanggungjawab terhadap penggunaan dokumen ini di luar tujuan tersebut. Segala informasi yang terkandung dalam dokumen ini memerlukan konfirmasi ulang dan penelitian lebih lanjut. Dokumen ini bukanlah notulensi resmi dari Pemerintah ataupun DPR-RI.