tentang miyak bumi
DESCRIPTION
minyak umiTRANSCRIPT
EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI MINYAK BUMI DAN GAS DAN DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN
ABSTRAKMakalah ini mempunyai latar belakang masalah tentang eksplorasi dan eksploitasi minyak
bumi dan gas dan dampak terhadap lingkungan.
Eksplorasi adalah penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan data/informasi selengkap
mungkin tentang keberadaan sumberdaya alam di suatu tempat.
Kegiatan eksplorasi sangat penting dilakukan sebelum pengusahaan bahan tambang
dilaksanakan mengingat keberadaan bahan galian yang penyebarannya tidak merata dan sifatnya
sementara yang suatu saat akan habis tergali. Sehingga untuk menentukan lokasi sebaran,
kualitas dan jumlah cadangan serta cara pengambilannya diperlukan penyelidikan yang teliti agar
tidak membuang tenaga dan modal, disamping untuk mengurangi resiko kegagalan, kerugian
materi, kecelakaan kerja dan kerusakan lingkungan.
Eksploitasi adalah usaha penambangan dengan maksud untuk menghasilkan bahan galian dan
memanfaatkannya. Kegiatan ini dapat dibedakan berdasarkan sifat bahan galiannya yaitu, galian
padat dan bahan galian cair serta gas.
Sejauh yang diketahu eksplorasi sumberdaya alam masih tetap penjabaran dari paradigm
tersebut di atas. Eksploitasi sumberdaya alam yang hanaya diarahkan untuk mendukuung
pertumbuuhan ekonomi tanpa memperhatikan secara keseimbangannya.
BAB IPendahuluan
Eksploitasi dan eksplorasi sumberdaya alam abanyak diwarnai oleh paradikma yang menilai sumberdaya alam sebagi pedapatan ketimbang modal. Paradikma tersebut telah berkembang jauh sebelum terjadinya revolusi industeri sebagai infestasi dari hasrat manusia untuk menguasai alam yang harusnya saling membutuhkan untuk menuju keseimbangan kualitas hidup yang lebih baik implikasi pandangan dunia yang demikiian secara sadar atau tidak telah membentuk produksi seluruh aktivitas ekonomi termasuk eksploitasi dan eksplorasi sumberdaya alam pertambangan.
Sejauh yang diketahu eksplorasi sumberdaya alam masih tetap penjabaran dari paradigm tersebut di atas. Eksploitasi sumberdaya alam yang hanaya diarahkan untuk mendukuung pertumbuuhan ekonomi tanpa memperhatikan secara keseimbangannya.
BAB II
1. EKSPLORASI
Eksplorasi adalah penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan data/informasi selengkap
mungkin tentang keberadaan sumberdaya alam di suatu tempat.
Kegiatan eksplorasi sangat penting dilakukan sebelum pengusahaan bahan tambang
dilaksanakan mengingat keberadaan bahan galian yang penyebarannya tidak merata dan sifatnya
sementara yang suatu saat akan habis tergali. Sehingga untuk menentukan lokasi sebaran,
kualitas dan jumlah cadangan serta cara pengambilannya diperlukan penyelidikan yang teliti agar
tidak membuang tenaga dan modal, disamping untuk mengurangi resiko kegagalan, kerugian
materi, kecelakaan kerja dan kerusakan lingkungan.
2. EKSPLOITASI
Eksploitasi adalah usaha penambangan dengan maksud untuk menghasilkan bahan galian dan
memanfaatkannya. Kegiatan ini dapat dibedakan berdasarkan sifat bahan galiannya yaitu, galian
padat dan bahan galian cair serta gas.
3. EKSPLOITASI DAN EKSPLORASI MINYAK BUMI DAN GAS
Eksplorasi atau pencarian minyak bumi merupakan suatu kajian panjang yang melibatkan
beberapa bidang kajian kebumian dan ilmu eksak. Untuk kajian dasar, riset dilakukan oleh para
geologis, yaitu orang-orang yang menguasai ilmu kebumian. Mereka adalah orang yang
bertanggung jawab atas pencarian hidrokarbon tersebut.Perlu diketahui bahwa minyak di dalam
bumi bukan berupa wadah yang menyerupai danau, namum berada di dalam pori-pori batuan
bercampur bersama air. Ilustrasinya seperti gambar di bawah ini
a. Kajian Geologi
Secara ilmu geologi, untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan minyak bumi,
maka ada beberapa kondisi yang harus ada di daerah tersebut. Jika salah satu saja tidak ada maka
daerah tersebut tidak potensial atau bahkan tidak mengandung hidrokarbon. Kondisi itu adalah:
Batuan sumber
Yaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan hidrokarbon. biasanya yang berperan
sebagai batuan sumber ini adalah serpih. batuan ini kaya akan kandungan unsur atom karbon (C)
yang didapat dari cangkang - cangkang fosil yang terendapkan di batuan itu. Karbon inilah yang
akan menjadi unsur utama dalam rantai penyusun ikatan kimia hidrokarbon
Tekanan dan Tempratur
Untuk mengubah fosil tersebut menjadi hidrokarbon, tekanan dan temperatur yang tinggi di
perlukan. Tekanan dan temperatur ini akan mengubah ikatan kimia karbon yang ada dibatuan
menjadi rantai hidrokarbon.
Migrasi
Hirdokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat berpindah ke tempat dimana
hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi. Di batuan sumbernya sendiri dapat
dikatakan tidak memungkinkan untuk di ekploitasi karena hidrokarbon di sana tidak
terakumulasi dan tidak dapat mengalir. Sehingga tahapan ini sangat penting untuk menentukan
kemungkinan eksploitasi hidrokarbon tersebut.
Reservoar
Adalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk berkumpul dari proses
migrasinya. Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan karbonat, karena kedua jenis
batu ini memiliki pori yang cukup besar untuk tersimpannya hidrokarbon. Reservoar sangat
penting karena pada batuan inilah minyak bumi di produksi.
Perangkap
Sangat penting suatu reservoar di lindungi oleh batuan perangkap. tujuannya agar
hidrokarbon yang ada di reservoar itu terakumulasi di tempat itu saja. Jika perangkap ini tidak
ada maka hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang berarti ke ekonomisannya akan
berkurang atau tidak ekonomis sama sekali. Perangkap dalam hidrokarbon terbagi 2 yaitu
perangkap struktur dan perangkap stratigrafi.
Kajian geologi merupakan kajian regional, jika secara regional tidak memungkinkan untuk
mendapat hidrokarbon maka tidak ada gunanya untuk diteruskan. Jika semua kriteria di atas
terpenuhi maka daerah tersebut kemungkinan mempunyai potensi minyak bumi atau pun gas
bumi. Sedangkan untuk menentukan ekonomis atau tidaknya diperlukan kajian yang lebih lanjut
yang berkaitan dengan sifat fisik batuan. Maka penelitian dilanjutkan pada langkah berikutnya.
b. Kajian Geofisika
setelah kajian secara regional dengan menggunakan metoda geologi dilakukan, dan hasilnya
mengindikasikan potensi hidrokarbon, maka tahap selanjutnya adalah tahapan kajian geofisika.
Pada tahapan ini metoda - metoda khusus digunakan untuk mendapatkan data yang lebih akurat
guna memastikan keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya untuk dapat di ekploitasi. Data-
data yang dihasilkan dari pengukuran pengukuran merupakan cerminan kondisi dan sifat-sifat
batuan di dalam bumi. Ini penting sekali untuk mengetahui apakan batuan tersebut memiliki sifat
- sifat sebagai batuan sumber, reservoar, dan batuan perangkap atau hanya batuan yang tidak
penting dalam artian hidrokarbon. Metoda-metoda ini menggunakan prinsip-prinsip fisika yang
digunakan sebagai aplikasi engineering.
Metode tersebut adalah:
Eksplorasi Minyak
Ini adalah ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran. kajiannya meliputi daerah yang
luas. dari hasil kajian ini akan didapat gambaran lapisan batuan di dalam bumi.
Data resistivity
Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap batuan berpori akan di isi oleh fluida. Fluida ini bisa
berupa air, minyak atau gas. Membedakan kandungan fluida di dalam batuan salah satunya
dengan menggunakan sifat resistan yang ada pada fluida. Fluida air memiliki nilai resistan yang
rendah dibandingkan dengan minyak, demikian pula nilai resistan minyak lebih rendah dari pada
gas. dari data log kita hanya bisa membedakan resistan rendah dan resistan tinggi, bukan jenis
fluida karena nilai resitan fluida berbeda beda dari tiap daerah. sebagai dasar analisa fluida perlu
kita ambil sampel fluida di dalam batuan daerah tersebut sebagai acuan kita dalam interpretasi
jenis fluida dari data resistiviti yang kita miliki.
Data porositas
Data berat jenis
Data ini diambil dengan menggunakan alat logging dengan bantuan bahan radioaktif yang
memancarkan sinar gamma. Pantulan dari sinar ini akan menggambarkan berat jenis batuan.
Dapat kita bandingkan bila pori batuan berisi air dengan batuan berisi hidrokarbon akan
mempunyai berat jenis yang berbeda.
Eksplorasi atau pencarian minyak bumi merupakan suatu kajian panjang yang melibatkan
beberapa bidang kajian kebumian dan ilmu eksak. Untuk kajian dasar, riset dilakukan .RESUME
IZIN ALA KADAR 1. PT. TAMBULUN PANUAL JAYA (TPJ) seluas 199 ha, terletak di
dusun Karak Apung Kecamatan Bathin III Ulu,Kalori 7200,sulfhur 0,3 .undang-undang republik
indonesia nomor 22 tahun tentang minyak dan gas bumi. dengan rahmat tuhan yang maha esa
presiden republik indonesia, menimbang :MINYAK BUMI A. Sejarah Penemuan Minyak Bumi.
Untuk pertama kalinya orang mengenal minyak bumi ini di daerah Mesopotamia. Bahkan
menurut catatan sejarah, orang China udah coba.INFO PENERIMAAN MAHASISWA BARU ;
Pengumuman Bea Siswa Program Pendidikan Diploma IV Inspektur Migas/Tambang/Listrik
Tahun Ajaran 2011/2012; Program Magang Kodeco Energy Co.LtdPENJELASAN ATAS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG
MINYAK DAN GAS BUMI UMUM Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 2 dan ayat 3.
Eksplorasi atau pencarian minyak bumi merupakan suatu kajian panjang. berkumpul dari
proses migrasinya. Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan. Pelelangan pengusahaan
WKP panas bumi oleh Badan Usaha mencakup kegiatan eksplorasi, studi kelayakan dan
eksploitasi. Sementara itu pada Model JAKARTA Kegiatan investasi di sektor minyak dan gas
bumi dari tahun ke tahun semakin menyusut.Eksplorasi dan eksploitasi harus didorong untuk
terus memperbanyak .Kontrak Jasa adalah suatu bentuk Kontrak Kerja Sama untuk pelaksanaan
Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi .Survey Umum dan. Eksplorasi dan Eksploitasi sebagaimana
dimaksud dalam. melihat potensi minyak dan gas bumi (migas) di wilayah kerjanya dan
mengatifkan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi. "Sementara kontraktor yang. Minyak Bumi
adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan.
Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi, memperhatikan optimasi dan bidang eksplorasi,
eksploitasi, proses, teknologi gas dan aplikasi. Daya dan Cadangan Minyak dan Gas Bumi.
Pengembangan Unconventional Gas. Peningkatan Cadangan dan Produksi Platform minyak.
Anjungan lepas pantai adalah struktur atau bangunan di lepas pantai untuk mendukung proses
eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang .Pertamina EP gencar melakukan kegiatan eksplorasi
dan eksploitasi guna mempertahankan prestasi pertumbuhan produksi minyak dan gas bumi yang
berkelanjutan. Salah Seksi Pemantauan dan Evaluasi Usaha Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi
Usaha Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi. Sub Direktorat Pengembangan Wilayah Kerja Minyak
dan Gas Bumi Non Minyak Bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam.
Eksploitasi adalah rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan Minyak dan Gas
Bumi dari Wilayah. Adalah perusahaan minyak dan gas bumi (migas) terbesar ketiga di Republik
Rakyat untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi minyak mentah dan gas alam.
Proses eksplorasi dimulai dengan pencarian wilayah yang mengandung cadangan minyak dan
gas minyak dan gas bumi tersebut, kita mengenal 2 jenis pertambangan minyak dan gas.
MINYAK DAN GAS (migas) merupakan energi yang tidak terbarukan untuk melakukan
eksplorasi dan eksploitasi dalam rangka pengelolaan minyak dan gas bumi dapat dilakukan jika.
Eksplorasi Dan Produksi. Menyelenggarakan pendidikan untuk sektor hulu. Eksploitasi. Geologi.
Perguruan Tinggi Kedinasan Akademi Minyak Dan Gas Bumi.
c. Perkembangan Ekplorasi dan Ekplorasi Migas
Penerapan teknologi pada industri minyak dan gas (migas) kini menghadapi tantangan berat
dari soal peningkatan produksi, inefisiensi biaya, meroketnya harga minyak dunia hingga
tuntutan dampak pencemaran lingkungan.
Dalam Acara Offshore Northern Seas (ONS) Conference and Exhibition di Stavanger,
Swedia. Beberapa waktu lalu dipamerkan beberapa teknologi terbaru Eksplorasi dan Eksploitasi
Migas. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan DESDM mengatakan, perkembangan
eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas terutama pada kawasan offshore dan laut dalam sudah
sangat pesat, sehingga dengan teknologi terbaru ini selain dapat meningkatkan produksi dengan
menekan losses hingga 5%, juga dapat menghemat biaya hingga sebesar 30% dalam
penghematan perawatan peralatan.
“Selain keuntungan yang dapat diraih seperti disebutkan diatas, juga dapat menekan
kemungkinan dampak buruk terhadap kesehatan, keselamatan dan lingkungan”, lanjut Bambang
Dwiyanto.
Teknologi lainnya yang dipamerkan pada acara tersebut yaitu, teknik Total Subsea Solution
dan IOR (increase Oil Recovery). Teknologi ini mengintervensi sumur dan “Drilling
Sidetracks”, pada sumur existing didasar laut dalam, pada kedalaman lebih dari 3000 meter.
Metode ini menurut Bambang Dwiyanto telah diaplikasikan tanpa menggunakan “Jack-up Rig”,
tetapi menggunakan “Riserless Light well intervention” pada kapal yang dilengkapi dengan
sistem “ Dinamic Position” dengan pemboran dilakukan menggunakan sistem “Composite
Cable” yang terhubung dengan “Trought Tubin Rotary Drilling”. Selanjutnya menurut beliau,
hal lain yang menjadi unggulan teknologi sub-sea ini ialah meningkatkan laju produksi migas
dengan cara”Subsea Produced Water Removed”, yaitu memisahkan air dan menginjeksikannya
kembali pada lubang bor lainnya. Teknologi IOR ini telah berhasil mengekstrak 19 juta barrel di
sumur-sumur North Sea.
“ Teknologi tersebut merupakan teknologi masa depan yang dapat diterapkan pada lapangan
minyak dan gas bumi di Laut Sulawesi, Selat Makasar, Laut Aru dan di Force Arc Basin dimana
kedalaman lautnya melebihi 3000 meter”, ujar Kepala Badan Litbang.
Selain teknologi diatas, dipamerkan juga produk kapal eksplorasi, kapal logistik, sea
strukture, dan berbagai floating system, integrated marine operation, galangan kapal serta
konstruksi laut galangan kapal terbesar yang terletak di Trodheim, Norwegia yang dilengkapi
dengan Ocean Basin, Towing Tank, dan Cavitation Tunnel yang dapat menghasilkan produk
unggulan dengan biaya efisien.
Sehubungan dengan upaya untuk mereduksi emisi CO2, turut didemontrasikan teknik CO2
Capture and Storage (CCS) yang memberikan solusi dalam menginjeksikan kembali CO2 ke
dalam tanah dengan cara yang aman. Sehubungan dengan hal ini dan dalam rangka mitigasi
perubahan iklim (Climate Change Mitigation) maka telah dilakukan penjajakan kemungkinan
kerjasama CSS dengan beberapa Riset Centre di industri migas.
d. Dampak positif dan negatif eksplorasi minyak bumi terhadap lingkungan
Sumber daya alam (SDA) merupakan anugerah Tuhan yang harus kita syukuri dengan
memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya dan kita jaga kelestariannya. Eksploitasi sumber daya
alam secara berlebih-lebihan tanpa memperhatikan aspek peran dan fungsi alam ini terhadap
lingkungan dapat mendatangkan berbagai macam bencana alam seperti tanah longsor, banjir,
kabut asap, pemanasan global hingga bencana lumpur panas Sidoarjo yang sangat merugikan
masyarakat.
Bencana tanah longsor disebabkan oleh penggundulan yang dilakukan oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab terhadap kelestarian hutan. Ketika hutan dalam keadaan gundul maka formasi
tanah akan menjadi larut dan menggelincir diatas bidang licin pada saat terjadi hujan. Sehingga
bencana banjir yang disertai tanah longsor tidak dapat dihindarkan lagi.
Bencana banjir yang selalu terjadi setiap tahun hampir di seluruh wilayah Indonesia disebabkan
oleh polah tingkah manusia yang suka membuang sampah sembarangan yang mengakibatkan
rusaknya tata guna lahan dan air. Tata guna lahan dan air menyebabkan laju erosi dan frekuensi
banjirmeningkt.
Eksploitasi hutan di daerah hulu yang dapat menghilangkan fungsi hutan di daerah hulu sebagai
penutup lahan terhadap tumpahan air hujan dan penghambat kecepatan aliran permukaan juga
dapat menyebabkan banjir. Pembangunan dan penataan sarana-sarana fisik yang tidak teratur dan
pengguanaan lahan yang tidak seimbang di kota-kota besar seperti Jakarta merupakan salah saru
sebab ibu kota negara ini tidak pernah absen dari bencana banjir. Contoh: Tidak diperhatikannya
aspek drainase, banyaknya bangunan di bantaran sungai, berubahnya fungsi lahan dan lain-lain
Setelah musim hujan usai dan bencana banjir sementara telah pergi, kemudian bencana kabut
asap akan terjadi di musim kemarau. Hampir disetiap musim kemarau kita melihat kasus-kasus
kabut asap yang terjadi akibat pembakaran hutan oleh pihak-pihak yang ingin mendapatkan
secuil keuntungan pribadi melalui permbuatan lahan baru di hutan. Pembakaran yang dilakukan
umumnya hanya menggunakan alat pengendali api seadanya sehingga laju api tidak dapat
dikendalikan sehingga kabut asap tebal menyelimuti wilayah tersebut.
Masalah lingkungan yang tidak habis-habisnya dibicarakan oleh msyarakat dunia adalah
masalah pemanasan global (Global Warming). Industrialisasi di seluruh dunia menyebabkan
polusi CO2 diudara meningkat dengan cepat menyebabkan terjadinya bencana pemanasan
global. Akibatnya terjadi perubahan iklim dan kenaikan air laut yang menyebabkan abrasi pantai.
Bencana paling hebat di Indonesia adalah bencana lumpur panas yang terjadi pada bulan Juni
2006. Peristiwa ini terjdi karena pengeboran yang tidak sesuai dengan formasi batuan sehingga
memotong formasi lumpur dan menembus formasi gas.
Banyak sekali eksploitasi sumber daya alam yang membawa dampak terhadap kehidupan.
Segala kegiatan pembangunan yang berlangsung diharapkan tidak hanya mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, tetapi juga harus mampu menjaga kelestarian sumber daya alam.
Sehingga alam tidak akan kehilangan fungsinya sebagai pengendali keseimbangan kehidupan.
Oleh karena itu setiap pembangunan yang dilakukan harus berwawasan lingkungan mengenalisis
mengenai dampak lingkungan yang akan terjadi.
Minyak bumi-minyak bumi berpori, sehingga perlu pengeboran. Minyak bumi sering disebut
petrolium minyak yang berasal dari batuan.Penemuan Minyak Bumi dampak negatif lumpur
lapindo terhadap lingkungan manusia dan lingkungan. Salah satu dampak negatif dari kegiatan
industri adalah lumpur Lapindo Brantas ke dalam tanah terhadap dekomposisi bahantupoksi
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI kabupaten Kupang. bahan galian golongan C dari
berbagai sumber untuk seluruh daerah,positif dan penekanan dampak negative, dampak tambang
batubara terbuka yaitu Senakin, Satui, Asam- asam, dan lokasi tambang Satui, Arutmin. dari
Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi.
Dampak Eksploitasi Minyak dan Keterlibatan Militer terhadap Masyarakat. Artinya
perusahaan tidak mempunyai itikad baik terhadap lingkungan bagian dari lingkungan yang
diprakirakan akan terkena dampak dari kegiatan yang Menurut Master UKL & UPL Kegiatan
Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas Bumi WALHI (Wahana Lingkungan Hdup Indonesia).
Organisasi masyarakat sipil terbesar dan tertua dampak buruk dari eksplorasi SDA tersebut
berupa kemiskinan, kehancuran lingkungan. Dalam beberapa bulan terakhir ini harga bbm
mengalami kenaikan yang luar biasa. Konon kenaikan harga ini selalu dipengaruhi oleh kenaikan
harga minyak bumi yang sesaat lebih daripada memikirkan dampak jangka panjang terhadap
lingkungan lingkungan, dalam hal ini yang dilakukan oleh perusahaan minyak dan gas bumi.
Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara), pembakaran gas alam dan. Fungisida
dapat memberi dampak buruk terhadap lingkungan. Insektisida merupakan bahan. Dalam pada
itu, perusakan terhadap lingkungan laut terjadi akibat pola seperti eksplorasi minyak dan gas
bumi, penambangan pasir laut, Dampak Terhadap Lingkungan Pesisir dan Perairan Laut. Polutan
dari minyak ini secara spesifik menunjukan pengaruh negatif yang penting terhadap lingkungan
agar dalam pelaksanaan kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi di lapangan eksplorasi
nantinya pasti akan membawa banyak dampak baik dampak positif dalam terhadap sebagian
besar dampak‐dampak dan memberikan dokumentasi yang. Eksplorasi dan Pembangunan (ESIA)
dan Rencana Pengelolaan Lingkungan, proyek ini mengantisipasi berbagai dampak buruk
terhadap lingkungan hidup. Government NPV dari minyak bumi menunjukkan nilai 982.52
MMUS$, sedangkan dari gas bumi menunjukkan nilai 476. Industri Minyak dan Gas Bumi dan
Kelestarian Lingkungan Hidup. April 22, 2008 at 5:18 am kemungkinan dapat menimbulkan
dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup. Suhu muka bumi semakin panas! Secara
alami, permukaan bumi diselimuti oleh selubung tipis dampak terhadap lingkungan, yang diukur
dari berapa banyak.
• Minyak bumi
• Fraksi minyak bumi
• Mutu bensin
• Dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan
Eksplorasi minyak bumi jika terdapat di dekat lingkungan sekolah. Dampak lingkungan
terutama pada ekosistem yang berada di sekitar kawasan eksploitasi terhadap dampak apa yang
kira-kira akan ditimbulkan oleh proyek ini terhadap lingkungan.
Eksploitasi hutan di daerah hulu yang dapat menghilangkan fungsi hutan di daerah hulu sebagai
penutup lahan terhadap tumpahan air hujan dan penghambat kecepatan aliran permukaan juga
dapat menyebabkan banjir. Pembangunan dan penataan sarana-sarana fisik yang tidak teratur dan
pengguanaan lahan yang tidak seimbang di kota-kota besar seperti Jakarta merupakan salah saru
sebab ibu kota negara ini tidak pernah absen dari bencana banjir. Contoh:
Tidak diperhatikannya aspek drainase
Banyaknya bangunan di bantaran sungai
Berubahnya fungsi lahan dan lain-lain.
Penebangan liar
Setelah musim hujan usai dan bencana banjir sementara telah pergi, kemudian bencana kabut
asap akan terjadi di musim kemarau. Hampir disetiap musim kemarau kita melihat kasus-kasus
kabut asap yang terjadi akibat pembakaran hutan oleh pihak-pihak yang ingin mendapatkan
secuil keuntungan pribadi melalui permbuatan lahan baru di hutan. Pembakaran yang dilakukan
umumnya hanya menggunakan alat pengendali api seadanya sehingga laju api tidak dapat
dikendalikan sehingga kabut asap tebal menyelimuti wilayah tersebut.
Masalah lingkungan yang tidak habis-habisnya dibicarakan oleh msyarakat dunia adalah
masalah pemanasan global (Global Warming). Industrialisasi di seluruh dunia menyebabkan
polusi CO2 diudara meningkat dengan cepat menyebabkan terjadinya bencana pemanasan
global. Akibatnya terjadi perubahan iklim dan kenaikan air laut yang menyebabkan abrasi pantai.
Bencana paling hebat di Indonesia adalah bencana lumpur panas yang terjadi pada bulan Juni
2006. Peristiwa ini terjdi karena pengeboran yang tidak sesuai dengan formasi batuan sehingga
memotong formasi lumpur dan menembus formasi gas.
Banyak sekali eksploitasi sumber daya alam yang membawa dampak terhadap kehidupan.
Segala kegiatan pembangunan yang berlangsung diharapkan tidak hanya mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, tetapi juga harus mampu menjaga kelestarian sumber daya alam.
Sehingga alam tidak akan kehilangan fungsinya sebagai pengendali keseimbangan kehidupan.
Oleh karena itu setiap pembangunan yang dilakukan harus berwawasan lingkungan mengenalisis
mengenai dampak lingkungan yang akan terjadi.
BAB III
SIMPULAN
Indonesia merupakan negara yang kaya akan potensi alam seperti munyak bumi, gas batu
bara, dan lain sebagainya. Maka dari itu akan sangat menghasilkan sekali apa bila sumberdaya
tersebut di eksploitasi. namun bukan eksploitasi besar-besaran yang dimaksudkan tetapi
eksploitasi yang ber wawasan dengan lingkungan.ekspolitasi yang memperhatikan dampak sebab
akibat serta cara menanggulanginya.
Sebaiknya kepada merka yang berkecimpung dalam dunia industry terutama dalam bidang
pengeksploitasian sumberdaya alamagar lebih berhati-hati dalam mengeksploitasi dan
memperhatikan dampak dari eksploitasi yang dilakukanya itu.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kabarsaham.com/2011/pengeboran-migas-sulbar-mulai-temukan-gelembung.htmlSukandarrumidi. (1999). Bahan Galian Industri. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Tentang Minyak BUMI
Minyak bumi (Bahasa Inggris: petroleum) dijuluki sebagai emas hitam. Minyak bumi adalah cairan kental, berwarna hitam atau kehijauan, mudah terbakar, dan berada di lapisan atas dari beberapa tempat di kerak bumi. Minyak bumi merupakan salah satu bentuk hidrokarbon, yaitu senyawa kimia yang mengandung hidrogen dan karbon. Minyak bumi yang belum diolah disebut minyak mentah (crude oil) dan belum dapat digunakan. Minyak mentah diolah dengan cara dipisah-pisahkan berdasarkan titik didihnya. Hasil pengolahan minyak mentah berupa bensin, solar, avtur, minyak tanah, aspal, plastik, oli, dan LPG.
1. Pengertian Minyak Bumi
Minyak bumi adalah istilah yang meluas dalam kehidupan sehari-hari. Sebelumnya orang menggunakan istilah minyak tanah atau minyak yang dihasilkan dari dalam tanah namun istilah yang lazim dipakai sekarang adalah miyak bumi sementara kata ‘minyak tanah’ lazim digunakan untuk menyebut bahan bakar kompor minyak atau bahasa Inggrisnya kerosene. Secara harfiah, minyak bumi berarti ‘minyak di dalam perut bumi’. Istilah minyak bumi lebih tepat karena minyak ini terdapat didalam perut bumi bukan didalam tanah.
Bahasa Inggris minyak bumi adalah petroleum yang berasal dari bahasa Yunani πέτρα (petra) yang berarti ‘batu’ dan ἔλαιον (elaison) yang berarti minyak. Kata petroleum pertama kali digunakan dalam karangan De Natura Fossilium yang dikarang pada tahun 1546 oleh Georg Bauer yang berkebangsaan Jerman.
2. Sejarah Minyak Bumi
Minyak Bumi telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno, dan sampai saat ini masih merupakan komoditas yang penting. Minyak Bumi menjadi bahan bakar utama setelah ditemukannya mesin pembakaran dalam, semakin majunya penerbangan komersial, dan meningkatnya penggunaan plastik.
Lebih dari 4000 tahun yang lalu, menurut Herodotus dan Diodorus Siculus, aspal telah digunakan sebagai konstruksi dari tembok dan menara Babylon; ada banyak lubang-lubang minyak di dekat Ardericca (dekat Babylon). Jumlah minyak yang besar ditemukan di tepi Sungai Issus, salah satu anak sungai dari Sungai Eufrat. Tablet-tablet dari Kerajaan Persia Kuno menunjukkan bahwa kebutuhan obat-obatan dan penerangan untuk kalangan menengah-atas menggunakan minyak Bumi. Pada tahun 347, minyak diproduksi dari sumur yang digali dengan bambu di China.
Pada tahun 1850-an, Ignacy Łukasiewicz menemukan bagaimana proses untuk mendistilasi minyak tanah dari minyak Bumi, sehingga memberikan alternatif yang lebih murah daripada harus menggunakan minyak paus. Maka, dengan segera, pemakaian minyak Bumi untuk keperluan penerangan melonjak drastis di Amerika Utara. Sumur minyak komersial pertama di dunia yang digali terletak di Polandia pada tahun 1853. Pengeboran minyak kemudian berkembang sangat cepat di banyak belahan dunia lainnya, terutama saat Kerajaan Rusia berkuasa. Perusahaan Branobel yang berpusat di Azerbaijan menguasai produksi minyak dunia pada akhir abad ke-19.
Tiga negara yang memproduksi minyak terbanyak adalah Arab Saudi, Rusia, dan Amerika Serikat. Sekitar 80 persen minyak dunia dihasilkan dari Timur Tengah, dengan 62,5 persennya berasal dari Arab 5: Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Irak, Qatar, dan Kuwait.
Pada tahun 1950-an, biaya pengangkutan minyak menggunakan kapal tangker mencapai 33 persen dari harga minyak di teluk Persia, tetapi pada saat pengembangan supertangker pada tahun 1970-an, biaya pengangkutan menurun menjadi hanya 5 persen.
3. Komposisi Minyak Bumi
Penampakan fisik minyak bumi sangat beragam, tergantung dari komposisinya. Pada umumnya, minyak bumi yang baru dihasilkan dari sumur pengeboran berupa lumpur berwarna hitam atau cokelat gelap, meskipun ada juga minyak bumi yang berwarna kekuningan, kemerahan, atau kehijauan. Sumur minyak sebagian besar menghasilkan minyak mentah, terkadang ada juga kandungan gas di dalamnya Karena tekanan di permukaan Bumi lebih rendah daripada di bawah tanah, beberapa gas akan keluar dalam bentuk campuran.
Jenis hidrokarbon yang terdapat pada minyak Bumi sebagian besar terdiri dari alkana, sikloalkana, dan berbagai macam jenis hidrokarbon aromatik, ditambah dengan sebagian kecil elemen-elemen lainnya seperti nitrogen, oksigen dan sulfur, ditambah beberapa jenis logam seperti besi, nikel, tembaga, dan vanadium. Jumlah komposisi molekul sangatlah beragam dari minyak yang satu ke minyak yang lain.
3.1. Komposisi Hidrokarbon pada Minyak Bumi
Minyak bumi tersusun dari senyawa hidrokarbon yang berbeda-beda. Perbedaan ini tergantung dari faktor umur, suhu pembentukan, dan cara pembentukan. Minyak dari Indonesia mengandung banyak senyawa aromatik seperti benzena, sedangkan minyak bumi dari Rusia mengandung banyak senyawa sikloalkana seperti sikloheksana. Berdasarkan hasil analisis
yang telah dilakukan, diketahui bahwa dalam minyak bumi terdiri atas bermacam-macam senyawa hidrokarbon. Senyawa-senyawa hidrokarbon tersebut sebagai berikut.
3.1.1. Alkana
Golongan alkanan yang banyak terdapat dalam minyak bumi adalah n-alkana dan isoalkana. n-alkana adalah alkana jenuh berantai lurus dan tidak bercabang, contoh n-oktana.
Isoalkana adalah alkana jenuh yang rantai induknya mempunyai atom C tersier dan bercabang, contoh isooktana.
Alkana disebut juga parafin. Parafin adalah senyawa hidrokarbon tersatuasi yang mengandung rantai lurus atau bercabang yang molekulnya hanya terdiri atas atom karbon (C) dan hidrogen (H).
3.1.2. Sikloalkana
Sikloalkana adalah senyawa hidrokarbon berantai tunggal dan berbentuk cincin. Golongan sikloalkana yang terdapat dalam minyak bumi adalah siklopentana seperti metil siklopentana dan sikloheksana seperti etil sikloheksana.
Sikloalkana juga dikenal dengan nama naptena. Naptena adalah senyawa hidrokarbon tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada karbonnya. Naptena memiliki rumus umum CnH2n dan mempunyai ciri-ciri mirip alkana tetapi mempunyai titik didih yang lebih tinggi.
3.1.3. Hidrokarbon Aromatik
Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon yang tidak tersaturasi, memiliki satu atau lebih cincin planar karbon-6 atau cincin benzena. Pada struktur ini, atom hidrogen berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn. Jika hidrokarbon aromatik dibakar, akan menimbulkan asap hitam pekat dan beberapa bersifat karsinogen (menyebabkan kanker). Senyawa hidrokarbon aromatik yang terdapat dalam minyak bumi adalah senyawa benzena,
contoh etil benzena.
3.2. Kandungan Unsur Kimia dalam Minyak Bumi
Secara umum, komponen minyak bumi terdiri atas lima unsur kimia, yaitu 83-87% karbon, 10-14% hidrogen, 0,05-6% belerang, 0,05-1,5% oksigen, 0,1-2% nitrogen, dan < 0,1% unsur-unsur logam.
3.2.1. Sulfur (Belerang)
Minyak mentah mempunyai kandungan belerang yang lebih tinggi. Keberadaan belerang dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan akibat, misalnya dalam gasoline dapat menyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan dingin atau basah), karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur (sebagai hasil pembakaran gasoline) dan air.
3.2.2. Oksigen
Oksigen dapat terbentuk karena kontak yang cukup lama antara minyak bumi dengan atmosfer di udara. Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah antara 0,05 sampai 1,5 persen dan menaik dengan naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisa menaik apabila produk itu terlalu lama berhubungan dengan udara. Senyawa yang terbentuk dapat berupa: alkohol, keton, eter, dll, sehingga dapat menimbulkan sifat asam pada minyak bumi. Oksigen dapat meningkatkan titik didih bahan bakar.
3.2.3. Nitrogen
Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,1-2%. Kandungan tertinggi terdapat pada tipe asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun terhadap katalis dan dapat membentuk gum (getah) pada fuel oil. Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi titik didih tinggi.
3.2.4. Unsur-Unsur Logam
Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada proses catalytic cracking mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan produk gasoline, menghasilkan banyak gas, dan pembentukkan coke. Pada power generator temperatur tinggi, misalnya oil-fired gas turbine, adanya konstituen logam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine. Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel yang mengandung natrium dan terutama vanadium dapat bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api), menyebabkan turunnya titik lebur campuran sehingga merusakkan refractory itu.
3.3. Komposisi Molekul Hidrokarbon dalam Minyak Bumi
Golongan hidrokarbon-hidrokarbon yang utama adalah parafin, naptena, aspaltena, dan aromatik. Komposisi molekul hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi berdasarkan beratnya adalah sebagai berikut:
No.
Hidrokarbon
Rata-Rata Rentang
1. Naptena 49% 30-60%
2. Parafin 30% 15-60%
3. Aromatik 15% 3-30%
4. Aspaltena 6% sisa-sisa
Berdasarkan komponen terbanyak dalam minyak bumi, minyak bumi dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu parafin, naftalena, dan campuran parafin-naftalena.
3.3.1. Minyak Bumi Golongan Parafin
Sebagian besar komponen dalam minyak bumi jenis parafin adalah senyawa hidrokarbon rantai terbuka. Minyak bumi jenis ini dimanfaatkan untuk bahan bakar karena merupakan sumber penghasil gasolin.
3.3.2. Minyak Bumi Golongan Naftalena
Komponen terbesar dalam minyak bumi jenis naftalena berupa senyawa hidrokarbon rantai siklis atau rantai tertutup. Minyak bumi jenis ini digunakan untuk pengeras jalan dan pelumas.
3.3.3. Minyak Bumi Golongan Campuran Parafin-Naftalena
Minyak bumi golongan ini komponen penyusunnya berupa senyawa hidrokarbon rantai terbuka dan rantai tertutup.
4. Teori Pembentukan Minyak Bumi
Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori pembentukan minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu minyak bumi menjadi spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi lainnya. Berikut ini akan dibahas 3. teori pembentukan minyak bumi.
4.1. Teori Biogenesis (Organik)
Macquir (Prancis, 1758) merupakan orang pertama yang pertama kali mengemukakan pendapat bahwa minyak bumi berasal darri umbuh-tumbuhan. Kemudian M.W Lamanosow (Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukun oleh sarjana lain seperti, Nem Beery, Engler, Bruk, bearl, Hofer. Meeka mengatakan bahwa ”minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yan telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.” Minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak terbarukan.
Pembentukan minyak bumi dimulai dan bangkai makhluk hidup laut kecil dan tumbuhan yang mengendap di dasar laut dan tertutup lumpur. Semuanya membentuk fosil. Endapan ini mendapat tekanan dan panas yang besar. Secara alami akan berubah menjadi minyak bumi dan gas alam.
Massa jenis air lebih besar sehingga minyak bumi akan terdorong dan terapung. Kemudian minyak bumi bergerak dan mencari tempat yang lebih baik untuk berhenti dan terperangkap dalam batuan yang kedap atau kadang-kadang merembes keluar ke permukaan bumi. Hal ini dapat menjelaskan mengapa minyak bumi juga disebut petroleum. (Petroleum berasal dan bahasa latin petrus” artinya batuan dan “oleum” artinya minyak). Untuk rnemperoleh minyak bumi atau petroleum dilakukan pengeboran. Pengeboran menjadi lebih mudah dilakukan karena massa jenis minyak bumi lebih kecil daripada air. Hal ini mengakibatkan minyak terapung di atas air.
Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran kecil yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfer dengan permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan, di mana karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (C02)(gambar 1.1). Pada arah pertama, karbon dioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organisme fotosintetik darat dan laut. Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme).
Apabila makhluk hidup tersebut mati, maka 99,9% senyawa karbon dari mahluk hidup akan kembali mengalami siklus sebagai rantai makanan, sedangkan sisanya 0.1 % senyawa karbon terjebak dalam tanah dan dalam sedimen. Inilah yang merupakan cikal bakal senyawa-senyawa fosil atau dikenal juga sebagai embrio minyak bumi. Embrio minyak bumi mengalami perpindahan dan akan menumpuk di salah satu yang kemungkinan menjadi reservoar dan ada yang hanyut bersama aliran air sehingga menumpuk di bawah dasar laut. Karena perbedaan tekanan di bawah laut, embrio tersebut muncul ke permukaan lalu menumpuk di permukaan dan ada pula yang terendapkan di permukaan laut dalam yang arusnya kecil.
4.2. Teori Abiogenesis (Anorganik)
Barth Barthelot (1866) mengemukakan di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tingi akan bersentuhan denagn C02 membentuk asitilena. Kemudian Mendeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi tebentuk akibat adanya pengauh kerja uap pada kabida-karbida logam di dalm bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zamn prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan besamaan dengan proses terbentuknya bumi.pernyataan itu berdasar fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir bebeapa planet lain.
4.3. Teori Duplex
Teori Duplex merupakan perpaduan dari Teori Biogenetik dan Teori Anorganik. Teori Duplex yang banyak diterima oleh kalangan luas, menjelaskan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun nabati. Diperkirakan bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi berasal dari materi nabati.
Akibat pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka endapan Lumpur berubah menjadi batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk (Source Rock). Selanjutnya minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat tertentu yang disebut dengan perangkap (Trap).
Dalam suatu perangkap (Trap) dapat mengandung (1) minyak, gas, dan air, (2) minyak dan air, (3) gas dan air. Jika gas terdapat bersama-sama dengan minyak bumi disebut dengan Associated Gas. Sedangkan jika gas terdapat sendiri dalam suatu perangkap disebut Non Associated Gas. Karena perbedaan berat jenis, maka gas selalu berada di atas, minyak di tengah, dan air di bagian bawah. Karena proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang lama, maka minyak bumi digolongkan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable).
5. Proses Pembentukan Minyak Bumi
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Proses penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi dan pemakaiannya.
Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan yang berwujud gas menjadi gas alam. Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan pengeboran. Beberapa bagian jasad renik mengandung minyak dan lilin. Minyak dan lilin ini dapat bertahan lama di dalam perut bumi. Bagian-bagian tersebut akan membentuk bintik-bintik, warnanya pun berubah menjadi cokelat tua. Bintink-bintik itu akan tersimpan di dalam lumpur dan mengeras karena terkena tekanan bumi. Lumpur tersebut berubah menjadi batuan dan terkubur semakin dalam di dalam perut bumi. Tekanan dan panas bumi secara alami akan mengenai batuan lumpur
sehingga mengakibatkan batuan lumpur menjadi panas dan bintin-bintik di dalam batuan mulai mengeluarkan minyak kental yang pekat. Semakin dalam batuan terkabur di perut bumi, minyak yang dihasilkan akan semakin banyak. Pada saat batuan lumpur mendidih, minyak yang dikeluarkan berupa minyak cair yang bersifat encer, dan saat suhunya sangat tinggi akan dihasilkan gas alam. Gas alam ini sebagian besar berupa metana.
Sementara itu, saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak yang terbentuk di berbagai tempat akan bergerak. Minyak bumi yang terbentuk akan terkumpul dalam pori-pori batu pasir atau batu kapur. Oleh karena adanya gaya kapiler dan tekanan di perut bumi lebih besar dibandingkan dengan tekanan di permukaan bumi, minyak bumi akan bergerak ke atas. Apabila gerak ke atas minyak bumi ini terhalang oleh batuan yang kedap cairan atau batuan tidak berpori, minyak akan terperangkap dalam batuan tersebut. Oleh karena itu, minyak bumi juga disebut petroleum. Petroleum berasal dari bahasa Latin, petrus artinya batu dan oleum yang artinya minyak.
Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat terkumpulnya minyak bumi disebut cekungan atau antiklinal. Lapisan paling bawah dari cekungan ini berupa air tawar atau air asin, sedangkan lapisan di atasnya berupa minyak bumi bercampur gas alam. Gas alam berada di lapisan atas minyak bumi karena massa jenisnya lebih ringan daripada massa jenis minyak bumi. Apabila akumulasi minyak bumi di suatu cekungan cukup banyak dan secara komersial menguntungkan, minyak bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran. Minyak bumi diambil dari sumur minyak yang ada di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi-lokasi sumur-sumur minyak diperoleh setelah melalui proses studi geologi analisis sedimen karakter dan struktur sumber.
Berikut adalah langkah-langkah proses pembentukan minyak bumi beserta gamar ilustrasi:
1. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari matahari dengan fotosintesis.
2. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan sedimen dan membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk adalah batuan yang mengandung karbon (High Total Organic Carbon). Batuan ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta, maupun di dasar laut. Proses pembentukan karbon dari ganggang menjadi batuan induk ini sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak atau gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai karbon yang tidak mungkin dimasak.
3. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang berlangsung selama jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah satu batuan yang menimbun batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan sarang. Batuan sarang adalah batu pasir, batu gamping, atau batuan vulkanik yang tertimbun dan terdapat ruang berpori-pori di dalamnya. Jika daerah ini terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh batuan-batuan lain di atasnya, maka batuan yang mengandung karbon ini akan terpanaskan. Semakin kedalam atau masuk amblas ke bumi, maka suhunya akan bertambah. Minyak terbentuk pada suhu antara 50 sampai 180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah karena cekungan itu semakin turun dalam yang juga diikuti penambahan batuan penimbun, maka suhu tinggi ini akan memasak karbon yang ada menjadi gas.
4. Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon. Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak mentah. Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang terpenting adalah berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi dari air, namun berat jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air. Minyak bumi yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air cenderung akan pergi ke atas. Ketika minyak tertahan oleh sebuah bentuk batuan yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap dan siap ditambang.
6. Pengolahan Minyak Bumi
Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi diperoleh dengan membuat sumu bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampunga dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak.
Minyak mentah (crude oil) bebentuk caian kental hitam dan berbau tidak sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan baka maupun keperluan lainnya, tetapi haus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon denagn jumlah atom C-1 hingga C-50. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimanaminyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan rentang titik didih tertentu.
Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu 400oC, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan tejadi pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung.
Sementara itu, semakin ke atas, suhu semakin rendah, sehinga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan
terpisah, sedangkan komponen yang itik didihnya lebih rendah akan terus naik ke bagian atas yang lebih tinggi. Sehingga komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen yang pada suhu kamar beupa gas. Komponen berupa gas tadi disebut gas proteleum. Melalui kompresi dan pendinginan, gas proteleum dicairkan sehingga diperoleh LPG (Liquid Proteleum Gas)
Minyak mentah mengandung berbagai senyawa hidrokarbon dengan berbagai sifat fisiknya. Untuk memperoleh materi-materi yang berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan, perlu dilakukan tahapan pengolahan minyak mentah yang meliputi proses distilasi, cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.
Kegunaan fraksi-fraksi minyak bumi terkait dengan sifat fisisnya seperti titik didih dan viskositasnya (kekentalan), dan juga sifat kimianya. Hasil dari distilasi minyak bumi menghasilkan beberapa fraksi minyak bumi seperti berikut.
6.1. Residu
Saat pertama kali minyak bumi masuk ke dalam menara distilasi, minyak bumi akan dipanaskan dalam suhu diatas 500oC. Residu tidak menguap dan digunakan sebagai bahan baku aspal, bahan pelapis antibocor, dan bahan bakar boiler (mesin pembangkit uap panas). Bagian minyak bumi yang menguap akan naik ke atas dan kembali diolah menjadi fraksi minyak bumi lainnya.
Aspal digunakan untuk melapisi permukaan jalan. Kandungan utama aspal adalah senyawa karbon jenuh dan tak jenuh, alifatik, dan aromatik yang mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Unsur-unsur selain hidrogen dan karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen, belerang, dan beberapa unsur lain. Secara kuantitatif, biasanya 80% massa aspal adalah karbon, 10% hidrogen, 6% belerang, dan sisanya oksigen dan nitrogen, serta sejumlah renik besi, nikel, dan vanadium.
6.1. Oli
Oli adalah pelumas kendaraan bermotor untuk mencegak karat dan mengurangi gesekan. Oli dihasilkan dari hasil distilasi minyak bumi pada suhu antara 350-500oC. Itu dikarenakan oli tidak dapat menguap di antara suhu tersebut. Kemudian, bagian minyak bumi yang lainnya akan menguap dan menuju ke atas untuk diolah kembali.
6.3. Solar
Solar adalah bahan bakar mesin diesel. Solar adalah hasil dari pemanasan minyak bumi antara 250-340oC. Solar tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.
Umumnya, solar mengandung belerang dengan kadar yang cukup tinggi. Kualitas minyak solar dinyatakan dengan bilangan setana. Angka setana adalah tolak ukur kemudahan menyala atau terbakarnya suatu bahan bakar di dalam mesin diesel. Saat ini, Pertamina telah memproduksi bahan bakar solar ramah lingkungan dengan merek dagang Pertamina DEX© (Diesel Environment Extra). Angka setana DEX dirancang memiliki angka setana minimal 53 sementara produk solar yang ada di pasaran adalah 48. Bahan bakar ramah lingkungan tersebut memiliki kandungan sulfur maksimum 300 ppm atau jauh lebih rendah dibandingkan solar di pasaran yang kandungan sulfur maksimumnya mencapai 5.000 ppm.
6.4. Kerosin dan Avtur
Kerosin (minyak tanah) adalah bahan bakar kompor minyak. Avtur adalah bahan bakar pesawat terbang bermesin jet. Kerosin dan avtur dihasilkan dari pemanasan minyak bumi pada suhu antara 170-250oC. Kerosin dan avtur tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.
Kerosin adalah cairan hidrokarbon yang tidak berwarna dan mudah terbakar. Kerosin yang digunakan sebagai bahan bakar kompor minyak disebut minyak tanah, sedangkan untuk bahan bakar pesawat disebut avtur.
6.5. Nafta
Nafta adalah bahan baku industri petrokimia. Nafta dihasilkan dari pemanasan minyak bumi pada suhu antara 70-170oC. Nafta tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.
6.6. Petroleum Eter dan Bensin
Petroleum eter adalah bahan pelarut dan untuk laundry. Bensin pada umumnya adalah bahan bakar kendaraan bermotor. Petroleum eter dan bensin dihasilkan dari pemanasan minyak bumi pada suhu antara 35-75oC. Petroleum eter dan bensin tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.
Bensin akhir-akhir ini menjadi perhatian utama karena pemakaiannya untuk bahan bakar kendaraan bermotor sering menimbulkan masalah. Kualitas
bensin ditentukan oleh bilangan oktan, yaitu bilangan yang menunjukkan jumlah isooktan dalam bensin. Bilangan oktan adalah ukuran kemampuan bahan bakar mengatasi ketukan ketika terbakar dalam mesin.
Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang mengandung senyawa n-heptana dan isooktan. Misalnya bensin Premium (salah satu produk bensin Pertamina) yang beredar di pasaran dengan bilangan oktan 80 berarti bensin tersebut mengandung 80% isooktan dan 20% n-heptana. Bensin super mempunyai bilangan oktan 98 berarti mengandung 98% isooktan dan 2% n-heptana. Pertamina meluncurkan produk bensin ke pasaran dengan 3 nama, yaitu: Premium dengan bilangan oktan 80-88, Pertamax dengan bilangan oktan 91-92, dan Pertamax Plus dengan bilangan oktan 95.
Penambahan zat antiketikan pada bensin bertujuan untuk memperlambat pembakaran bahan bakar. Untuk menaikkan bilangan oktan antara lain dengan ditambahkan MTBE (Metyl Tertier Butil Eter), tersier butil alkohol, benzena, atau etanol. Penambahan zat aditif Etilfluid yang merupakan campuran 65% TEL (Tetra Etil Lead/Tetra Etil Timbal), 25% 1,2-dibromoetana dan 10% 1,2-dikloro etana sudah ditinggalkan karena menimbulkan dampak pencemaran timbal ke udara. Timbal (Pb) bersifat racun yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti pusing, anemia, bahkan kerusakan otak. Anemia terjadi karena ion Pb2+ bereaksi dengan gugus sulfhidril (-SH) dari protein sehingga menghambat kerja enzim untuk biosintesis hemoglobin.
Permintaan pasar terhadap bensin cukup besar maka untuk meningkatkan produksi bensin dapat dilakukan dengan cara:
1. Cracking (perengkahan), yaitu pemecahan molekul besar menjadi molekul-
molekul kecil. Contoh: 2. Reforming, yaitu mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai
bercabang.3. Alkilasi atau polimerisasi, yaitu penggabungan molekul-molekul kecil menjadi
molekul besar. Seperti dan
6.7. Gas
Hasil olahan minyak bumi yang terakhir adalah gas. Gas merupakan bahan baku LPG (Liquid Petroleum Gas) yaitu bahan bakar kompor gas. Supaya gas dapat disimpan dalam tempat yang lebih kecil, gas didinginkan pada suhu antara -160 sampai -40oC supaya dapat berwujud cair.
Sebenarnya, senyawa alkana yang terkandung dalam LPG berwujud gas pada suhu kamar. LPG dibuat dalam bentuk gas untuk berat yang sama.
Wujud gas LPG diubah menjadi cair dengan cara menambah tekanan dan menurunkan suhunya.
7. Hasil Olahan Minyak Bumi
Dari skema di halaman sebelumnya kita dapat melihat hasil-hasil dari proses destilasi minyak mentah. Diatnaranya yaitu :
7.1. LPG
Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA dengan brand ELPIJI, merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas, yang komponen utamanya adalah gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih kurang 99 % dan selebihnya adalah gas pentana (C5H12) yang dicairkan
7.2. Bahan bakar penerbangan
Bahan bakar penerbangan salah satunya avtur yang digunakan sebagai bahan bakar persawat terbang.
7.3. Bensin
Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan.
7.4. Minyak tanah ( kerosin )
Bahan bakar hidrokarbon yang diperoleh sebagai hasil penyulingan minyak bumi dengan titik didih yang lebih tinggi daripada bensin; minyak tanah; minyak patra.
7.5. Solar
Diesel, di Indonesia lebih dikenal dengan nama solar, adalah suatu produk akhir yang digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin diesel yang diciptakan oleh Rudolf Diesel, dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
7.6. Pelumas
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan diantara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas berfungsi
sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan
7.7. Lilin
Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat. Bahan bakar yang digunakan adalah paraffin
7.8. Minyak bakar
Minyak bakar adalah hasil distilasi dari penyulingan minyak tetapi belum membentuk residu akhir dari proses penyulingan itu sendiri. Biasanya warna dari minyak bakar ini adalah hitam chrom. Selain itu minyak bakar lebih pekat dibandingkan dengan minyak diesel
7.9. Aspal
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive), berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering juga disebut bitumen merupakan bahan pengikat pada campuran beraspal yang digunakan sebagai bahan pelapis jalan raya.
7.10. Plastik
Plastik adalah bahan yang elastik, tahan panas, mudah dibentuk, lebih ringan dari kayu, dan tidak berkarat oleh adanya kelembapan. Plastik selain harganya murah, juga dapat digunakan sebagai isolator dan mudah diwarnai. Sedangkan kelemahan plastik adalah tidak dapat dihancurkan (degredasi). Contoh plastik adalah polietilena, polistirena, (Styron, Lustrex, Loalin), poliester (Mylar, Celanex, Ekonol), polipropilena (Poly- Pro, Pro-fax), polivinil asetat.
Polietilena atau PE (Poly Eth, Tygothene, Pentothene) adalah polimer dari etilena (CH2 = CH2) dan merupakan plastik putih mirip lilin, dapat dibuat dari resin sintetik dan digolongkan dalam termoplastik (plastik tahan panas). Polietilena mempunyai sifat daya tekan baik, tahan bahan kimia, kekuatan mekanik rendah, tahan kelembapan, kelenturan tinggi, hantaran elektrik rendah. Berdasar kerapatannya PE dibagi dua yaitu PE dengan kerapatan rendah (digunakan sebagai pembungkus, alat rumah tangga dan isolator) dan yang berkerapatan tinggi (dimanfaatkan sebagai drum, pipa air, atau botol).
Plastik disamping mempunyai kelebihan dalam berbagai hal, ternyata limbahnya dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan. Penyebabnya yaitu sifat plastik yang tidak dapat diuraikan dalam tanah. Untuk mengatasi
masalah ini para pakar lingkungan dan ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu telah melakukan berbagai penelitian dan tindakan, diantaranya yaitu dengan cara mendaur ulang limbah plastik, Namun cara ini tidak terlalu efektif karena hanya sekitar 4% yang dapat didaur ulang. sisanya menggunung di tempat penampungan sampah. Sebagian besar plastik yang digunakan masyarakat merupakan jenis plastik polietilena. Ada dua jenis polietilena, yaitu high density polyethylene (HDPE) dan low density polyethylene (LDPE). HDPE banyak digunakan sebagai botol plastik minuman, sedangkan LDPE untuk kantong plastik.
Pemanasan polietilena menggunakan metode pirolisis akan terbentuk suatu senyawa hidrokarbon cair. Senyawa ini mempunyai bentuk mirip lilin (wax). Banyaknya plastik yang terurai adalah sekitar 60%, suatu jumlah yang cukup banyak. Struktur kimia yang dimiliki senyawa hidrokarbon cair mirip lilin ini memungkinkannya untuk diolah menjadi minyak pelumas berkualitas tinggi. Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa minyak pelumas yang saat ini beredar di pasaran berasal dari pengolahan minyak bumi. Sifat kimia senyawa hidrokarbon cair dari hasil pemanasan limbah plastik mirip dengan senyawa hidrokarbon yang terkandung dalam minyak mentah sehingga dapat diolah menjadi minyak pelumas. Pengubahan hidrokarbon cair hasil pirolisis limbah plastik menjadi minyak pelumas menggunakan metode hidroisomerisasi. Minyak pelumas buatan ini diharapkan dapat digunakan untuk kendaraan bermotor dengan kualitas yang sama dengan minyak bumi hasil penyulingan minyak mentah, ramah lingkungan, sekaligus ekonomis.
8. Dampak Penggunaan Minyak Bumi
Karena minyak Bumi adalah substansi yang berasal dari alam, maka kehadirannya di lingkungan tidak perlu berasal dari aktivitas rutin atau kesalahan manusia (Misalnya dari pengeboran, ekstraksi, pengilangan, dan pembakaran). Fenomena alam seperti perembesan minyak dan tar pit adalah bukti bahwa minyak Bumi bisa ada secara natural.
8.1. Pemanasan global
Ketika dibakar, maka minyak Bumi akan menghasilkan karbon dioksida, salah satu gas rumah kaca. Bersamaan dengan pembakaran batu bara, pembakaran minyak Bumi adalah penyumbang bertambahnya CO2 di atmosfer. Jumlah CO2ini meningkat dengan cepat di udara semenjak adanya revolusi industri, sehingga saat ini levelnya mencapai lebih dari 380ppmv, dari sebelumnya yang hanya 180-300ppmv, sehingga muncullah pemanasan global.
8.2. Ekstraksi
Ekstraksi minyak adalah proses pemindahan minyak dari sumur minyak. Minyak Bumi biasanya diangkat ke Bumi dalam bentuk emulsi minyak-air, dan digunakan senyawa kimia khusus yang namanya demulsifier untuk memisahkan air dan minyaknya. Ekstraksi minyak ongkosnya mahal dan terkadang merusak lingkungan. Eksplorasi dan ekstraksi minyak lepas pantai akan mengganggu keseimbangan lingkungan di lautan.
8.3. Pencemaran Air
Eksploitasi miyak bumi dengan menggunakan kapal tangker, tidak menutup kemungkinan adanya kebocoran pada kapal tangker tersebut. Karena kapal tangker itu bocor, maka minyak mentah yang ada di dalamnya akan keluar dan jatuh keair sehingga mengakibatkan pencemaran air.
9. Bahan Pengganti Minyak Bumi
Sumber energi alternatif mulai populer di seluruh dunia, menggantikan sumber energi fosil yang perlahan-lahan mulai habis. Berdasarkan kebijakan Amerika Serikat tentang sumber energi, ada delapan sumber energi alternatif yang berpotensi untuk menggantikan peran minyak dan gas.
9.1. Ethanol
Merupakan bahan bakar yang berbasis alkohol dari fermentasi tanaman, seperti jagung dan gandum. Bahan bakar ini dapat dicampur dengan bensin untuk meningkatkan kadar oktan dan kualitas emisi. Namun, ethanol memiliki dampak negatif terhadap harga pangan dan ketersediannya.
9.2. Gas Alam
Gas alam sudah banyak digunakan di berbagai negara yang biasanya untuk bidang properti dan bisnis. Jika digunakan untuk kendaraan, emisi yang dikeluarkan akan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan minyak.
9.3. Listrik
Listrik dapat digunakan sebagai bahan bakar transportasi, seperti baterai. Tenaga listrik dapat diisi ulang dan disimpan dalam baterai. Bahan bakar ini menghasilkan tenaga tanpa ada pembakaran ataupun polusi, namun sebagian dari sumber tenaga ini masih tercipta dari batu bara dan meninggalkan gas karbon.
9.4. Hidrogen
Hidrogen dapat dicampur dengan gas alam dan menciptakan bahan bakar untuk kendaraan. Hidrogen juga digunakan pada kendaraan yang menggunakan listrik sebagai bahan bakarnya. Walaupun begitu, harga untuk penggunaan hidrogen masih relatif mahal.
9.5. Propana
Propana atau yang biasa dikenal dengan LPG merupakan produk dari pengolahan gas alam dan minyak mentah. Sumber tenaga ini sudah banyak digunakan sebagai bahan bakar. Propana menghasilkan emisi lebih sedikit dibandingkan bensin, namun penciptaan metananya lebih buruk 21 kali lipat.
9.6. Biodiesel
Biodiesel merupakan energi yang berasal dari tumbuhan atau lemak binatang. Mesin kendaraan dapat menggunakan biodiesel yang masih murni, maupun biodiesel yang telah dicampur dengan minyak. Biodiesel mengurangi polusi yang ada, akan tetapi terbatasnya produk dan infrastruktur menjadi masalah pada sumber energi ini.
9.7. Methanol
Methanol yang juga dikenal sebagai alkohol kayu dapat menjadi energi alternatif pada kendaraan. Methanol dapat menjadi energi alternatif yang penting di masa depan karena hidrogen yang dihasilkan dapat menjadi energi juga. Namun, sekarang ini produsen kendaraan tidak lagi menggunakan methanol sebagai bahan bakar.
9.8. P-Series
P-series merupakan gabungan dari ethanol, gas alam, dan metyhltetrahydrofuran (MeTHF). P-series sangat efektif dan efisien karena oktan yang terkandung cukup tinggi. Penggunaannya pun sangat mudah jika ingin dicampurkan tanpa ada proses dengan teknologi lain. Akan tetapi, hingga sekarang belum ada produsen kendaraan yang menciptakan kendaraan dengan bahan bakar fleksibel.
10. Mengurangi Pemakaian Minyak Bumi
Banyak orang telah bertanya apa yang bisa mereka lakukan untuk menggunakan sedikit minyak, dan mengurangi permintaan untuk cairan hitam kental yang telah merusak banyak pantai dan kehidupan laut dan juga penyebab utama dari pemanasan global di Bumi yang kita cintai ini. Berikut
adalah sepuluh hal yang bisa anda lakukan untuk mengurangi pemakaian minyak bumi:
1. Bepergian bersama dalam satu kendaraan, dengan sistem antar jemput dan pastikan tidak hanya anda sendiri yang ada di dalam kendaraan, atau menggunakan kendaraan umum untuk pergi bekerja. Dan jika saat ini anda telah menggunakan sepeda untuk bepergian, anda telah menjadi contoh yang terbaik.
2. Bila memungkinkan, pilih produk yang dikemas tanpa plastik dan apabila terpaksa menggunakan plastik, daur ulanglah atau gunakan kembali kemasan tersebut, jangan langsung dibuang.
3. Beli buah-buahan dan sayuran organik (pupuk dan pestisida yang beredar saat ini banyak mengandung minyak bumi).
4. Belilah produk kecantikan (sampo, sabun, peralatan kecantikan) berdasarkan bahan-bahan alami, bukan yang mengandung minyak.
5. Jika memungkinkan pilih produk yang diproduksi di dalam negeri karena akan mengurangi minyak bumi yang digunakan untuk transportasi barang dan selain itu dapat meningkatkan ekonomi dalam negeri Indonesia
6. Beli pakaian yang terbuat dari kapas organik atau rami - bukan dari produk turunan minyak.
7. Gunakan barang barang yang tidak hanya untuk sekali pakai ketika akan piknik, jalan jalan,ataupun berkegiatan sehari hari
8. Stop membeli air mineral dalam botol. Lebih baik selalu membawa tempat minum sendiri dan isi ulang.
9. Kurangi bepergian dengan pesawat terbang, untuk jarak yang tidak terlalu jauh, lebih baik gunakan kereta api.
10. Menuntut Pemerintah Indonesia untuk mendorong pengembangan energi terbarukan yang potensinya sangat besar di Indonesia, dan bukan menghabiskan uang pada subsidi minyak.