tempat & waktu topik seminar

16
SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS Darussalam - Banda Aceh

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tempat & Waktu Topik Seminar

SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESSDarussalam - Banda Aceh

Topik SeminarTopik Seminar

>> Fasilitas : 2 x Makan Siang, 4 x Snack, Sertifikat, Seminar Kit.>> Fasilitas : 2 x Makan Siang, 4 x Snack, Sertifikat, Seminar Kit.

>> Biaya : Rp 150.000 (UMUM) | Rp 100.000 (Mahasiswa / Pelajar)>> Biaya : Rp 150.000 (UMUM) | Rp 100.000 (Mahasiswa / Pelajar)

Tempat & Waktu

Pendaftaran

Tempat & Waktu

Pendaftaran

>> Lab. Simulasi dan Pemodelan Matematika Gedung RKU-2 Unsyiah, 01- 22 November 2013 | Cp : Riza (0852 7727 7677)>> Lab. Simulasi dan Pemodelan Matematika Gedung RKU-2 Unsyiah, 01- 22 November 2013 | Cp : Riza (0852 7727 7677)

Kampus MIPA, 25-26 November 2013

Topik SeminarTopik Seminar

>> Fasilitas : 2 x Makan Siang, 4 x Snack, Sertifikat, Seminar Kit.>> Fasilitas : 2 x Makan Siang, 4 x Snack, Sertifikat, Seminar Kit.

>> Biaya : Rp 150.000 (UMUM) | Rp 100.000 (Mahasiswa / Pelajar)>> Biaya : Rp 150.000 (UMUM) | Rp 100.000 (Mahasiswa / Pelajar)

Tempat & Waktu

Pendaftaran

Tempat & Waktu

Pendaftaran

>> Lab. Simulasi dan Pemodelan Matematika Gedung RKU-2 Unsyiah, 01- 22 November 2013 | Cp : Riza (0852 7727 7677)>> Lab. Simulasi dan Pemodelan Matematika Gedung RKU-2 Unsyiah, 01- 22 November 2013 | Cp : Riza (0852 7727 7677)

Kampus MIPA, 25-26 November 2013

Page 2: Tempat & Waktu Topik Seminar

Etnomatematik dan Etnosains

Seminar Serantau Etnomatematik Malayonesia II

25 - 26 November 2013 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh, Indonesia

PROSIDING

Penyunting: Shaharir b. M. Z., Malaysia

Said Munzir, Indonesia Salmawaty Arif, Indonesia

Penerbit: Syiah Kuala University Press

Page 3: Tempat & Waktu Topik Seminar

Seminar Serantau Etnomatematik Malayonesia II

Penyunting:

Shaharir b. M. Z.

Said Munzir

Salmawaty Arif

Panitia Seminar

Pengarah:

Rektor Universitas Syiah Kuala

Dekan FMIPA Universitas Syiah Kuala

Ketua Jurusan Matematika Universitas Syiah Kuala

Rektor Universitas Abulyatama

Ketua LPPM Universitas Abulyatama

Ketua INSPEM Universiti Putra Malaysia

Sekretaris ASASI Malaysia

Ketua Majelis Adat Aceh

Pelaksana:

Ketua : Salmawaty Arif

Sekretaris : Novi Reandy Sasmita

Bendahara : Riza Juniardi

Anggota : Himpunan Mahasiswa Matematika FMIPA

Universitas Syiah Kuala

ISBN : 978-602-1270-23-3

Penerbit : SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS

Kampus Universitas Syiah Kuala

Jln. Tgk. Chik Pante Kulu No. 1

Darussalam, Banda Aceh 23111

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang keras memperbanyak, memfotocopy sebagian

atau seluruh isi buku ini, serta memperjual belikannya tanpa

mendapat izin tertulis dari Penerbit

Page 4: Tempat & Waktu Topik Seminar

DAFTAR ISI

Daftar Isi i

Pengantar iii

ETNOMATEMATIK

Etnomatematik Malayonesia Kontemporer

Shaharir b. M. Z.

1

Perkembangan Terkini Riset Etnomatematika di Prodi

Matematika FMIPA Unsyiah dan Rancangan Riset Lanjutan

Said Munzir

14

Epistemologi, Falsafah dan Etnomatematik: ke Arah Kesepaduan

Kuantitatif dan Kualitatif

Mat Rofa Ismail

24

Penyimpanan Bagian Warisan Menggunakan Komputer

Salmawaty Arif

41

Penentuan Bagian Tiga Ahli Waris Berdasarkan Manuskrip Tabel

Fara’idh Aceh Menggunakan Metode Kombinatorik

Ernita, Salmawaty Arif dan Said Munzir

47

Penerapan Geometri pada Kasab Aceh

Sri Wardani, Miksalmina dan Mahfuzailda

56

Optimisasi Penjualan Kue Tradisional Aceh

Desy Puspita Sary, Yesi Budaya Sari dan Nova Ernyda

63

ETNOSAINS

Sains Halal sebagai Ilmu Peribumi Perspektif Malaysia

Nurdeng Deuraseh, Hashim Hj Musa dan Salmah Jan Noor

Muhammad

71

Ethno Scientists and Technologists Melayu Aceh

Qismullah Yusuf

86

Page 5: Tempat & Waktu Topik Seminar

Peranan Masyarakat Desa Tibang dalam Menjaga Kelestarian

Burung Air

Aida Fithri

96

Rekonstruksi Model Situs Kuta Lubok Berdasarkan Data

Elektromagnetik Very Low Frequency (VLF)

Nazli Ismail, Muhammad Yanis, Gunawati

101

Budaya Teknologi Pembuatan Rumoh Aceh dan Fungsinya yang

Adaptif dengan Gempa (Kajian Etnosains dan Etnoteknologi

Masyarakat Aceh Besar)

Muhajir Al Fairusy

111

Media Pembelajaran dan Pengenalan Pakaian Adat Aceh

Menggunakan Software Blender

Siti Fauzia Hanum

117

Animasi Cerita Rakyat Aceh “Amat Rhang Manyang”

Menggunakan Software Blender

Wardah

121

Page 6: Tempat & Waktu Topik Seminar

PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Seminar Serantau Etnomatematik Malayonesia II telah dilaksanakan di Jurusan

Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas

Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh pada tanggal 25-26 November 2013. Pelaksanaan

Seminar Serantau Etnomatematik Malayonesia II ini merupakan kerjasama antara

FMIPA Universitas Syiah Kuala dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada

Masyarakat (LPPM) Universitas Abulyatama, Aceh Besar, Institut Penyelidikan

Matematik (INSPEM), Universiti Putra Malaysia, dan Akademi Sains Islam (ASASI),

Malaysia.

Makalah-makalah dalam Prosiding ini menjelaskan kegiatan dalam Seminar Serantau

Etnomatematik Malayonesia II yang telah dilaksanakan selama dua hari. Kumpulan

makalah dikelompokkan ke dalam dua bagian sesuai dengan topiknya, yaitu

Etnomatematik dan Etnosains. Semua makalah telah ditelaah oleh Dewan Penyunting.

Penghargaan utama disampaikan kepada Dekan FMIPA Universitas Syiah Kuala, Dr.

Hizir Sofyan atas prakarsa dan dukungannya terhadap terselenggaranya seminar ini.

Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan Prosiding ini dan

penyelenggaraan Seminar Serantau Etnomatematik Malayonesia II. Semoga seminar

serupa akan berlanjut di masa mendatang.

Darussalam, 01 September 2014

06 Dzulqa’idah 1436 H

Shaharir b. M. Z.

Said Munzir

Salmawaty Arif

Page 7: Tempat & Waktu Topik Seminar

ETNOMATEMATIK

Page 8: Tempat & Waktu Topik Seminar

Seminar Serantau Etnomatematik Malayonesia II – Jurusan Matematika FMIPA UNSYIAH, LPPM Universitas Abulyatama, INSPEM UPM, dan ASASI

47

PENENTUAN BAGIAN TIGA AHLI WARIS BERDASARKAN MANUSKRIP TABEL FARA’IDH ACEH MENGGUNAKAN METODE KOMBINATORIK

ERNITA1, SALMAWATY ARIF2, SAID MUNZIR3 1, 2, 3Jurusan Matematika, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh - 23111, Indonesia

[email protected]

Abstrak. Fara’idh adalah ilmu yang membahas tentang hukum kewarisan dan aturan paling lengkap dalam al-Qur’aan yaitu ayat 11, 12, dan 176 dalam Surah al-Nisa’. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bentuk tabel fara’idh baru berdasarkan manuskrip Aceh yang kami temui beberapa tahun lepas (Munzir, dkk. 2011). Manuskrip tersebut menampilkan hukum fara’idh berbentuk suatu tabel yang lengkap dan ringkas, dalam tulisan Melayu Jawi dan Arab. Penelitian awal ini dilakukan dengan mempelajari bentuk tabel utamanya yang dapat digunakan untuk mengetahui nilai bagian-bagian satu dan dua jenis ahli waris yang ditinggalkan oleh pewaris. Telah ditemukan formula untuk membentuk tabel fara’idh baru dengan menggunakan metode kombinatorik, dengan tujuan agar tabel yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengetahui nilai bagian tiga jenis ahli waris dari 10 jenis ahli waris. Tabel fara’idh baru yang dihasilkan berbentuk matriks yang terdiri dari 8 baris dan 36 kolom.

Kata kunci: fara’idh, manuskrip, kombinatorik.

1. Pendahuluan

Hukum kewarisan merupakan salah satu aturan Islam di dalam al-Qur’aan yang diterangkan secara lengkap. Ayat 11, 12, dan176 dalam Surah al-Nisa’, menjelaskan tentang bagian yang telah ditentukan langsung oleh Allah SWT dengan angka yang pasti, yaitu 1/2, 1/3, 2/3, 1/4, 1/6, dan 1/8, dan disebutkan pula orang yang memperoleh harta warisan menurut angka-angka tersebut (Syarifuddin, 2004).

Penelitian ini mengacu pada sebuah manuskrip Aceh tentang fara’idh (Munzir, dkk. 2011). Bentuk segitiga besar sebagai bagian utamanya yang merupakan bagian-bagian untuk satu dan dua jenis ahli waris yang ditinggalkan oleh pewaris, dan sekaligus menjadi bagian dalam penelitian ini. Baris pertama terdiri dari 30 kolom jenis ahli waris yang ditulis dalam bahasa Jawi (Melayu berasaskan huruf Arab) dan baris kedua dalam bahasa Arab serta baris ketiga menjelaskan bagian yang diperoleh untuk satu jenis ahli waris saja. Sedangkan bentuk segitiga bawah bagian sisi kanan dan sisi kiri dari tabel tersebut menjelaskan tentang system pembagian harta warisan (Munzir, dkk. 2011).

Page 9: Tempat & Waktu Topik Seminar

48 Ernita, Salmawaty Arif, Said Munzir

Gambar 1.Manuskrip tabel fara’idh Aceh

Penelitian ini membahas tentang cara pembentukan model tabel fara’idh baru

berdasarkan manuskrip tabel fara’idh Aceh pada Gambar 1 dengan menggunakan metode kombinatorik. Tujuan penelitian ini agar bentuk tabel fara’idh baru yang didapatkan, bisa digunakan dengan mudah dan cepat untuk mengetahui nilai bagian-bagian tiga jenis ahli waris yang ditinggalkan oleh pewaris. Dengan mengetahui jelas bagian-bagian dari setiap ahli waris yang berhak memperoleh warisan, maka dapat menghindari terjadinya perselisihan dan perpecahan dalam hubungan kekeluargaan kaum muslimin yang disebabkan oleh masalah pembagian harta warisan.

2. Hasil Pembahasan

Prosedur kerja dalam penelitian ini adalah merancang terlebih dahulu bentuk tabel fara’idh baru yang akan dibentuk dengan menggunakan metode kombinatorik. Setelah mendapatkan bentuk tabelnya, kemudian membentuk tabel tersebut dan mengisi nilai bagian-bagian untuk setiap jenis ahli waris berdasarkan ketentuan hukum Islam. Tabel fara’idh tersebut dapat digunakan untuk mengetahui nilai bagian-bagian tiga jenis ahli waris saja.

Dalam hal kombinasi, tiga jenis ahli waris sebagai ukuran dari jenis ahli waris yang tersedia, maka banyaknya cara untuk memilih tiga jenis ahli waris dari jenis ahli waris yang berbeda adalah (Niven, 1965).

2.1. Rumus tabel Fara’idh baru untuk tiga jenis ahli waris

Dalam penelitian ini, bentuk tabel fara’idh baru adalah matriks i x j (i = 1, 2, …, I dan j = 1, 2, …, J), dengan I dan J adalah jumlah baris dan kolom. Karena bentuk tabel fara’idh baru terdiri dari baris dan kolom, maka banyaknya dapat dibentuk dengan memilih dua jenis ahli waris terlebih dahulu, kemudian baru dipilih satu jenis ahli waris lagi. Dengan demikian, rumus pembentukan tabel fara’idh baru untuk tiga jenis ahli waris adalah:

(n – 2) C(1, 1), (1) berlaku umum untuk setiap n ≥ 3.

I = n – 2 (2)

Page 10: Tempat & Waktu Topik Seminar

Penentuan Bagian Tiga Ahli Waris Berdasarkan Manuskrip Tabel Fara’idh 49

Karena C(n, 3) dibentuk dengan memilih sebarang dua jenis ahli waris terdahulu yang ditempatkan pada posisi kolom, maka ada n – 2 jenis ahli waris yang ditempatkan pada posisi baris, sehingga jumlah baris yang terbentuk adalah n – 2 baris.

J = C(n, 2) – (n – 1) (3) Karena C(n, 3) dibentuk dengan memilih sebarang dua jenis ahli waris terdahulu yang

ditempatkan pada posisi kolom, maka banyaknya cara memilih dua jenis ahli waris adalah C(n, 2). Dalam pemilihan dua jenis ahli waris terdahulu, kombinasi antara satu jenis ahli waris urutan terakhir dengan n – 1 jenis ahli waris lainnya tidak termuat lagi pada posisi kolom, karena sudah diwakili pada posisi baris terakhir. Dengan demikian, jumlah kolom yang terbentuk adalah C(n, 2) – (n – 1) kolom.

2.2. Penentuan jenis-jenis ahli waris

Dalam manuskrip tabel fara’idh Aceh terdapat 30 jenis ahli waris yang berbeda. Jika kombinasi 3 jenis ahli waris yang dipilih dari 30 jenis ahli waris, maka akan menghasilkan 4060 cara. Tentu hal ini akan membutuhkan waktu jangka panjang untuk menentukan pilihan jenis ahli waris sampai 4060 cara. Karena penelitian ini merupakan awal penulisan yang mengacu padamanuskrip tabel fara’idh tersebut, sehingga diambil 10 jenis ahli waris pertama sebagai ukuran n jenis ahli waris. Dengan demikian, kombinasi 3 jenis ahli warisdari 10 jenisahliwarisadalah 120 cara.

Selanjutnya 10 jenis ahli waris tersebut dimisalkan dengan huruf-huruf abjad besar yang dicetak tebal dan dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Jenis-jenis ahli waris yang terdapat dalam tabel fara’idhbaru

No Jenis-JenisAhliWaris Simbol

1 Seorang atau lebih anak laki-laki A

2 Seorang anak perempuan B

3 Dua orang atau lebih anak perempuan C

4 Seorang atau lebih cucu laki-laki dari seorang anak laki-laki

D

5 Seorang cucu perempuan dari seorang anak laki-laki

E

6 Dua orang atau lebih cucu perempuan dari seorang anak laki-laki

F

7 Suami G

8 Seorang atau lebih istri H

9 Seorang bapak I

10 Seorang ibu J

Page 11: Tempat & Waktu Topik Seminar

50 Ernita, Salmawaty Arif, Said Munzir 2.3. Penerapan rumus tabel fara’idh baru terhadap jenis-jenis ahli waris

Berdasarkan Tabel 2.2, diberikan n = 10 jenis ahli waris yaitu A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, dengan menerapkan bentuk (1), (2), dan (3) maka: C(10, 3) = C(8, 1) + 2 C(7, 1) + 3 C(6, 1) + 4C(5, 1) + 5 C(4, 1) + 6 C(3, 1) + 7 C(2, 1) +

8 C(1, 1) I = 10 – 2 = 8 baris J = C(10, 2) – (10 – 1) = 36 kolom

Artinya, jika n = 10 jenis ahli waris, maka bentuk tabel fara’idh baru terdiri dari 8 baris dan 36 kolom. Pada setiap sel tabel akan dibagi menjadi tiga bagian dan diisi dengan nilai bagian setiap jenis ahli waris berdasarkan ketetapan hukum Islam. Tabel fara’idh baru tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.4.

2.4. Tabel fara’idh baru untuk tiga jenis ahli waris

Tabel fara’idh baru adalah sebuah tabel yang dikembangkan dari manuskrip tabel fara’idh Aceh yang berisi tentang hukum warisan dan ditulis dalam bahasa Melayu berhuruf Rumi/Latin sekarang. Tabel fara’idh tersebut berbentuk matriks yang terdiri dari 8 baris dan 36 kolom (terhitung dari bagian yang berarsiran/berwarna gelap), dapat digunakan dengan mudah dan dengan cepat dapat diketahui nilai bagian-bagian untuk tiga jenis ahli waris.

2.5. Istilah-istilah yang terdapat dalam tabel fara’idh baru

Beberapa istilah yang terdapat dalam manuskrip tabel fara’idhAceh juga menjadi istilah-istilah dalam tabel fara’idh baru. Agar tulisan dalam tabel fara’idh baru menjadi sederhana, maka istilah-istilah tersebut akan dimisalkan dengan huruf-huruf abjad kecil yang dicetak tebal. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Istilah-istilah dalam tabel fara’idh baru

No Istilah-istilah Simbol

1 ½ dari seluruh harta warisan sd

2 1/3 dari seluruh harta warisan st

3 2/3 dari seluruh harta warisan dt

4 ¼ dari seluruh harta warisan se

5 1/6 dari seluruh harta warisan sn

6 1/8 dari seluruh harta warisan sl

7 Seluruh harta warisan sh

8 Sisa harta warisan si

9 Bersekutu dalam penerimaan harta warisan sk

10 Terhalang dari penerimaan harta warisan hj

11 Memiliki bagian dari harta warisan, namun tidak disebut bagiannya

hr

12 Mustahil M

Page 12: Tempat & Waktu Topik Seminar

Penentuan Bagian Tiga Ahli Waris Berdasarkan Manuskrip Tabel Fara’idh 51 Keterangan simbol:

sd = seperdua

st = sepertiga

dt = duapertiga

se = seperempat

sn = seperenam

sl = seperdelapan

sh = seluruh harta warisan

si = sisa harta warisan

sk = bersekutu dalam penerimaan harta warisan

hj = terhalang dari penerimaan harta warisan

hr = memiliki bagian dari harta warisan, namun tidak disebut bagiannya

2.6. Cara penggunaan tabel fara’idh baru untuk tiga jenis ahli waris

Jika seseorang meninggal dunia, dan meninggalkan hanya tiga jenis ahli waris, maka dengan mudah dan cepat dapat menggunakan tabel tersebut mengetahui nilai bagian-bagian untuk tiga jenis ahli waris.

Cara penggunaan tabel tersebut yaitu dengan melihat dua dari tiga jenis ahli waris yang terdapat pada setiap kolom di bagian baris paling atas dari tabel. Sedangkan satu jenis ahli waris lagi dapat dilihat pada baris yang berada di bagian kolom paling kiri. Kemudian temukan bentuk yang bersesuaian untuk tiga jenis ahli waris tersebut, dari arah baris dan kolom yang bersesuaian terdapat bentuk bujursangkar yang dibagi menjadi 3 buah segitiga. Segitiga yang berada di sebelah kiri menunjukkan nilai bagian untuk jenis ahli waris yang berada pada baris. Segitiga yang berada di sebelah kanan atas merupakan nilai bagian untuk jenis ahli waris dengan urutan pertama yang terdapat pada kolom, dan segitiga di sebelah kanan bawah untuk jenis ahli waris urutan kedua. Sebagaicontoh, jika seseorang ingin mengetahui nilai bagian untuk setiap jenis ahli waris yang ditinggalkan oleh pewaris yaitu seorang anak laki-laki (A), dua orang cucu perempuan dari anak laki-laki (F), dan seorang ibu (J). Maka dengan mudah kita dapat menggunakan tabel fara’idh baru tersebut, dengan menemukan A dan F yang terdapat pada kolom ke-11, sedangkan J terdapat pada baris ke-8. Dengan demikian, terlihat bahwa ahli waris ibu berlambang snyang berarti mendapatkan 1/6 bagian dari harta warisan dan ahli waris anak laki-laki berlambang siyang berarti mengambil seluruh sisa hartanya. Sedangkan ahli waris cucu perempuan berlambang hj yang berarti terhalang dalam penerimaan harta warisan (mahjub) karena adanya anak laki-laki sebagai ahli waris yang lebih utama.

2.7. Tabel fara’idh baru untuk satu, dua, dan tiga jenis ahli waris

Tabel fara’idh baru yang telah dibentuk dapat dimodifikasi dengan penambahan satu kolom di bagian paling kiri tabel, sebagai nilai bagian untuk satu jenis ahli waris, dan

Page 13: Tempat & Waktu Topik Seminar

52 Ernita, Salmawaty Arif, Said Munzir satu baris di bagian paling atas tabel sebagai nilai bagian untuk dua jenis ahli waris, serta dua kolom di bagian paling kanan tabel, sebagai kombinasi dua jenis ahli waris yang tidak terdapat pada baris paling atas. Dengan demikian, tabel fara’idh baru tersebut dapat digunakan untuk mengetahui nilai bagian satu, dua, dan tiga jenis ahli waris.Tabel tersebut dapat dilihat padaTabel 2.5.

Sebagai contoh, jika pewaris hanya meninggalkan satu jenis ahli waris saja yaitu seorang anak perempuan (B), maka dengan menemukan lambang B pada baris ke-2 dan kolom ke-2, akan terlihat di baris ke-2 dan kolom ke-1 bahwa B memperoleh sdyaitu 1/2 bagian dari harta. Dan jika pewaris hanya meninggalkan dua jenis ahli waris yaitu seorang anak laki-laki (A) dan istri (H), maka dengan menemukan lambang AH pada baris ke-2 dan kolom ke-24, akan terlihat di baris ke-1 dan kolom ke-24 bahwa A memperolehsiyaitu seluruh sisa harta dan ahli waris Hyang memperoleh slyaitu 1/8 bagian harta.

3. Simpulan

Manuskrip tabel fara’idh Aceh ditemukan pada sebuah perpustakaan Belanda yang dapat digunakan untuk mengetahui nilai bagian-bagian satu dan dua jenis ahli waris saja yang ditinggalkan oleh pewaris. Dengan menggunakan metode kombinatorik, dapat dilakukan pengembangan model bentuk tabel berdasarkan manuskrip tabel tersebut, yang dapat digunakan dengan mudah dandengan cepat dapat diketahui nilai bagian-bagian untuk tiga jenis ahli waris.

Tabel fara’idh baru dapat dibentuk dengan menerapkan rumus yang telah didapatkan dalam penelitian ini yaitu

C(n, 3) = C(n – 2, 1) + 2 C(n – 2, 1) + … + (n – 2) C(1, 1), n ≥ 3. Untuk mengetahui jumlah baris dan kolomnya dapat diterapkan

Karena penelitian ini merupakan awal penulisan yang mengacu pada manuskrip tabel fara’idh Aceh, sehingga diambil 10 jenis ahli waris pertama dari manuskrip tersebut sebagai jumlah jenis ahli waris yang tersedia dalam tabel fara’idhbaru. Untuk n = 10, maka didapatkan tabel berbentuk matriks yang terdiri dari 8 baris dan 36 kolom, sehingga tabel tersebut dapat digunakan untuk mengetahui nilai bagian-bagian tiga jenis ahli waris yang ditinggalkan oleh pewaris.

Page 14: Tempat & Waktu Topik Seminar

Penentuan Bagian Tiga Ahli Waris Berdasarkan Manuskrip Tabel Fara’idh 53

Tabel 2.4 Tabel fara’idh baru untuk tiga jenis ahli waris

Page 15: Tempat & Waktu Topik Seminar

54 Ernita, Salmawaty Arif, Said Munzir

Tabel 2.5 Tabel fara’idh baru untuk satu, dua, dan tiga jenis ahli waris

Page 16: Tempat & Waktu Topik Seminar

Penentuan Bagian Tiga Ahli Waris Berdasarkan Manuskrip Tabel Fara’idh 55 Daftar Pustaka Munzir S, Salmawaty A, dan Harun M. 2011. Achenese Manuscript Of Fara’idh a Preliminary

Study. 3rd Biannual. International Conference On Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS). Banda Aceh.

Niven, I. 1965. How To Count Without Counting 2nd ed. Random House, New York. Syarifuddin, A. 2004. Hukum Kewarisan Islam. Prenada Media, Jakarta.