tembang macapat andrew xi.ia6_02
TRANSCRIPT
Tembang Macapat
Pengertian Tembang MacapatSejarah Tembang MacapatStruktur Tembang Macapat
Macam-macam Tembang Macapat
Contoh Tembang Macapat
Pengertian Tembang Macapat
Tembang atau puisi tradisional JawaKonon berasal dari kata “maca papat
papat” (membacanya empat empat)Artinya cara membaca terjalin tiap
empat suku kata.
Sejarah Tembang Macapat
Macapat diperkirakan muncul pada akhir Majapahit dan dimulainya pengaruh Walisongo, namun hal ini hanya bisa dikatakan untuk situasi di Jawa Tengah. Sebab di Jawa Timur dan Bali macapat telah dikenal sebelum datangnya Islam.
Struktur Macapat
Wilangan/Guru Wilangan : jumlah suku kata dalam sebuah kalimat
Guru Lagu/Dhong-dhing : huruf vokal/bunyi yang terdapat pada suku kata terakhir pada suatu baris kalimat lagu
Gatra : jumlah kalimat/baris yang terdapat dalam satu bait lagu
Pupuh : bait lagu
Contoh:
“Megatruh”Yèn Suwanda baé yayi kang kadulu (12u) Sasrabahu kang kaèksi (8i) Yèn Sasrabahu kadulu (8u) Suwanda datan kaèksi (8i) Dèn awas panunggal loro (8o)
Jumlah gatra dalam 1 pupuh: 5 gatra
Macam-macam tembang macapat
Macapat dapat digolongkankan menjadi 11 tembang, yang menggambarkan jalannya kehidupan manusia sejak didalam kandungan ibunda hingga meninggal.
Menceritakan sifat lahir, sifat hidup, dan sifat mati manusia sebagai sebuah perjalanan yang musti dilalui setiap insan
Maskumambang, melambangkan embrio yang masih dalam kandungan ibunya, yang belum diketahui laki atau perempuan.
Mijil, merupakan ilustrasi awal mula manusia lahir kedunia. Tembang mijil mempunyai sifat asih dan berisi doa atau pangajab.
Kinanthi, berasal dari kata kanthi atau menuntun, yang artinya dituntun supaya dapat berjalan didunia ini. Tembang Kinanthi mempunyai sifat senang dan asih.
Sinom, berarti “kanoman” (kemudaan/usia muda), berarti adalah waktu luang pada masa muda untuk menimba ilmu sebanyak banyaknya.
Asmaradana, menggambarkan masa-masa dirundung asmara. Bisa juga menggambarkan cinta kasih yang diberikan oleh orang tua semasa kita kecil dulu.
Gambuh, awal kata gambuh adalah jumbuh / bersatu yang artinya komitmen untuk menyatukan cinta dalam satu biduk rumah tangga.
Dhandanggula, menggambarkan seseorang yang berbahagia, apa yang dicita-citakan dapat terlaksana.
Durma, berasal dari kata “darma/weweh” (berdarma/memberikan sumbangan). Seseorang yang merasa kecukupan hidupnya tergugah ingin membantu dan memberi pertolongan kepada siapa saja.
Pangkur, Berasal dari kata “mungkur” (mundur) yang berarti telah meninggalkan dan menghindari hawa nafsu yang angkara murka.
Megatruh, berasal dari kata “megat roh” (melepaskan roh), menggambarkan bahwa manusia itu kelak akan mati.
Pocung/Pucung, manakala yang tertinggal hanyalah jasad belaka, dibungkus dalam balutan kain kafan , diusung dipanggul laksana raja-raja.
Contoh Tembang Macapat
Maskumambang
Gereng-gereng Gathotkaca sru anangisSambaté mlas arsaLuhnya marawayan miliGung tinamêng astanira
Mijil
Jalak uren mawurahan sami, 10 i Samadya andon woh, 6 o Amuwuhi malad wiyadine, 10 e Ana manuk mamatuk sasari, 10 i Angsoka sulastri, 6 i Ruru karya gandrung. 6 u
Sinom
Pangéran Panggung saksana, Anyangking daluwang mangsi, Dènira manjing dahana, Alungguh sajroning geni, Èca sarwi nenulis, Ing jero pawaka murub.
Sumberhttp://tseljatengdiy.com/genmerapi/makna-tembang-macapathttp://macapatwungu.wordpress.com/2011/03/23/struktur-tembang-macapat/http://depidpu.blogspot.no/2012/02/contoh-tembang-macapat-depids-blog.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Macapat