tembakau dari rujak sepuluh -...

27
www.humas.unsyiah.ac.id ISSN 0215-2916 EDISI 209 . MARET 2017 TEMBAKAU GORILA BIKIN SAKAU DARI RUJAK SALAK HINGGA HOJAK SEPULUH SYARAT MENJADI PEMIMPIN

Upload: others

Post on 27-Sep-2019

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau

w w w. h u m a s . u n s y i a h . a c . i d

ISSN

021

5-2

916

EDISI 209 . MARET 2017

TEMBAKAU GORILA BIKIN

SAKAU

DARI RUJAK SALAK HINGGA

HOJAK

SEPULUHSYARAT MENJADI PEMIMPIN

Page 2: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau

EDISI 209 . MARET 2017 EDISI 209 . MARET 2017

3

SEBAGAI seorang muslim, kita wajib mengakui fenomena alam dan jagad raya sebagai bukti kekuasaan dan kehendak Allah Swt. Kita juga wajib mengakui segala fenomena ini telah diatur dalam tatananNya. Ini sesuai dengan firman Allah Swt dalam surat Shaad ayat 27 yang artinya, “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi, dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah (sia-sia)”.

Merujuk ayat di atas, kita dapat melihat begitu banyak firman Allah Swt dalam Alquran yang mendorong manusia untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Menjelajahi dunia, mengamati, memikir, dan mempelajari tanda-tanda kekuasanNya. Perintah perjalanan ini melahirkan beragam inovasi teknologi dalam bidang transportasi. Perkembangannya bukan sekadar meliputi antar benua saja, tetapi mampu menjangkau planet di tata surya.

Demikian juga dengan pengamatan yang dapat mengeksploitasi potensi alam demi pengembangan peradaban manusia, seperti angin, air, panas bumi, atau sinar matahari. Potensi alam ini dapat dikonversikan menjadi tenaga listrik sehingga bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tentu proses ilmu yang dituangkan di sini tidak fokus ilmu listrik semata, tetapi juga bidang ilmu lainnya. Sebab ilmu merupakan anugerah yang diberikan Allah Swt.

Namun, di sisi berbeda, Allah Swt juga memberikan peringatan, teguran, dan ujian berupa bencana alam bagi manusia. Bencana ini diharapkan menjadi bahan intropeksi diri terhadap perusakan dan perbuatan ingkar

yang telah kita lakukan.Tetapi, sebagai makhluk yang diberi akal pikiran, kita seyogyanya dapat melakukan analisa terhadap bencana tersebut sehingga dapat meminimalisir dampaknya.

Sebelum gempa dan tsunami di Aceh 26 Desember 2004 silam, masyarakat dunia masih beranggapan jika Jepang adalah negara satu-satunya yang sering dilanda bencana tersebut. Tetapi, setelah kejadian di Aceh, para pakar geologi dunia menyimpulkan jika Indonesia juga termasuk wilayah ring of fire, yaitu daerah rentan dilanda gempa bumi. Untuk itu, perlu diterapkan pembelajaran dan pemahaman yang baik terkait kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana seperti yang dilakukan di Jepang.

Maka dari itu, para ahli struktur bangunan−termasuk dari Universitas Syiah Kuala (Unsyiah)−terus berupaya melakukan penelitian dan memberikan edukasi kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana gempa bumi. Salah satunya pengenalan material bangunan beton ringan yang disebut bataform yang dikembangkan oleh Dr. Ir. Abdullah, Ms.Sc, dosen Teknik Sipil Unsyiah. Bahkan, satu rumah telah dibangun dengan menggunakan material tersebut. Rumah ini disebut Rumah Ramah Gempa yang telah diserahkan Rektor Unsyiah kepada seorang warga di Kabupaten Pidie Jaya. Penyerahan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Unsyiah terhadap korban gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Pidie Jaya pada tanggal 7 Desember 2016 silam. Kita berharap, semoga lebih banyak lagi inovasi yang dilakukan yang bersumber dari alam termasuk membaca tanda-tanda fenomena yang menyertainya. (Redaksi)

Belajar Dari Alam

HUSNI FRIADY, S.T., M.M.

IFTITAH

Page 3: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau

EDISI 207 . JANUARI 2017 EDISI 209 . MARET 2017

5

IZIN TERBITDITERBITKAN OLEHPERINTIS

PEMBINA

PENASIHAT BIDANG REDAKSI

PENASIHAT BIDANG ADMINISTRASI & PENGEMBANGANKETUA PENGARAHPEMIMPIN REDAKSIWAKIL PEMIMPIN REDAKSIREDAKTUR PELAKSANASEKRETARIS REDAKTUREDITORPEWARTA

FOTOGRAFERLAYOUTERADMINISTRASI & KEUANGANLOGISTIKSIRKULASIWEB MASTER

STT No. 1138/SK/DITJEN PPG/STT/1987 Humas Universitas Syiah Kuala, Banda AcehProf. Dr. Abdullah Ali, M.Sc. (alm.); Drs. T. A. Hasan Husin (alm.); T. Syarif Alamuddin, Sm. Hk. (alm.)Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng. (Rektor Universitas Syiah Kuala) Dr. Hizir (Wakil Rektor I); Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur BC. (Wakil Rektor III); Dr. Nazamuddin, S.E., M.A. (Wakil Rektor IV)

Prof. Dr. Husni Jalil, S.H., M.Hum. (Wakil Rektor II)Drs. Zulkarnaini M. YasinHusni Friady, S.T., M.M.Fajriana, S.E. | Hayatana, S.E.Reza Fahlevi, S.I.PMuarrief Rahmat, S.Pd.Ferhat, S.EIbnu Syahri Ramadhan, S.E. | Cut Dini Syahrani, S.Si | Fahmi Risnaldi, S.PdSyahri Afrizal, S.I.Kom.Sayed JamaluddinRika Marlia, S.E., M.M.Munawar, S.H.SaidiMuhammad Iqbal, S.I.Kom

WARTA UNSYIAHEDISI 209 . MARET 2017

ISSN 0215-2916TEBAL ISI 48 HALAMAN

DITERBITKAN OLEHHUMAS UNIVERSITASSYIAH KUALA

REDAKSI WARTA UNSYIAH

[email protected] TVWEBSITEwww.humas.unsyiah.ac.idFACEBOOKfb.com/univ.syiahkuala.idINSTAGRAMuniv_syiahkualaEMAILwarta@unsyiah.ac.id

Warta Unsyiah mengajak para pembaca untuk mengirim tulisan terbaiknya ke majalah resmi Unsyiah ini. Silakan kirim tulisan terbaik Anda disertai foto dan biodata diri ke email [email protected] (600-700 kata)

WARTARumah ramah di tanah bencana

POLEMRumoh na, ureung na, rumeih pih naSA

GO

E P

OLE

M

IFTITAH 3BELAJAR DARI ALAM

EDUKASI 8-9TEMBAKAU GORILA BIKIN SAKAU

MAHASISWA 10-11SERUNYA WIH PESAM FAIR DI BENER MERIAH

FOKUS 12-17RUMAH RAMAH DI TANAH BENCANA

PROFIL 22-23DARI RUJAK SALAK HINGGA HOJAK

PENGABDIAN 24-25MAHASISWA KKN DI DESA UMAH BESI, BENER MERIAHMEUSEURAYA TAPEUGET REUSAM

RELIGIA 26-27SEPULUH SYARAT MENJADI PEMIMPIN

PERSPEKTIF 32-33SPEEDREADING, SOLUSI MEMBACA MENYENANGKAN

RISET 34-35LITERATURE SEARCHING SERVICE DI UPT PERPUSTAKAAN UNSYIAH

KREATIF 36-37PLETOK! KHASIAT BIR OPLOSAN

FAKULTAS 42-43KHAZANAH TROPICAL MEDICINE HINGGA KE TAIWAN

ENGLISH 44-45FRIED BANANA FROM ACEH TO EUROPE

ASPIRASI 50-51APA PENDAPATMU TENTANG PELAYANAN RS PRINCE NAYEF UNSYIAH?

42

22

4 DAFTAR ISIREDAKSI

32

Page 4: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau

6

EDISI 209 . MARET 2017 EDISI 209 . MARET 2017

7

Bone Mineral Densitometry (BMD) merupakan alat yang digunakan untuk mendiagnosis kepadatan tulang yang rawan keropos (osteoporosis) dengan mengukur kepadatan mineral tulang.

Bone Densitometri sendiri ditetapkan oleh WHO (World Helath Organization) sebagai Golden Standard dalam pemeriksaan massa tulang karena memiliki keunggulan seperti akurasi dan presisi hasil yang lebih baik, resolusi hasil yang tinggi, waktu yang singkat, dan paparan radiasi yang rendah.

Alat ini salah satu fasilitas kesehatan yang terdapat di Rumah Sakit Prince Nayef Bin Abdul Aziz, Unsyiah

Page 5: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau

8

EDISI 209 . MARET 2017 EDISI 209 . MARET 2017

9

Dalam beberapa tahun ini, pemerintah Indonesia semakin gencar memerangi narkoba. Di bawah

institusi non kementerian, pemerintah telah membentuk Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk menyukseskan perang terhadap narkoba. Banyak keberhasilan yang telah dicapai oleh BNN selama ini, seperti pengungkapan peredaran narkoba di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) dan penyelundupan narkoba dari luar negeri. Tetapi, seiring perkembangan zaman dan teknologi, para produsen narkoba terus berinovasi untuk menciptakan jenis narkoba baru. Salah satunya adalah tembakau gorila atau tembakau super cap Gorila yang menjadi jenis narkoba baru di Indonesia.

Tembakau gorila sempat menghebohkan dunia penerbangan

di Indonesia. Di penghujung tahun 2016, viral video seorang pilot di salah satu perusahaan penerbangan di Indonesia berjalan sempoyongan saat melewati security check dan saat ingin take off pesawat. Setelah dilakukan tes urin didapatkan hasil jika pilot tersebut negatif sebagai pengguna narkoba. Tetapi, di media sosial telah beredar informasi jika sang pilot mengkonsumsi tembakau gorila sebelum melaksanakan tugasnya. Bagi pengguna narkoba

TEMBAKAU GORILABIKIN SAKAU

tembakau gorila yang beredar saat ini adalah tembakau, ekstrak cengkeh, leonotis leonurus (ekstrak dagga liar) dan AB-CHIMINACA yang merupakan zat kimia yang dapat menimbulkan efek halusinasi seperti ganja. Sedangkan leonotis leonurus di beberapa negara digunakan sebagai subtitusi ganja.

Zat kimia yang terkandung di dalam tembakau gorila dapat memberikan efek adiktif terhadap pengguna, seperti kecanduan, pergerakan badan terbatas, badan terasa mengambang (nge-fly), halusinasi, kehilangan kesadaran, hingga dapat mengakibatkan kematian. Saat ini, peredaran dan penjualan terhadap narkoba jenis baru ini sangat marak melalui media sosial. Target utama adalah para pelajar dan mahasiswa sebagai konsumen. Biasanya peredaran tembakau gorila disamarkan menggunakan rokok dengan cara mengeluarkan separuh isi tembakau yang ada di dalam rokok. Kemudian diisi dengan tembakau gorila sehingga memudahkan ketika diedarkan ke sekolah atau kampus.

Selama ini penggunaan dan peredaran tembakau gorila masih abu-abu di mata hukum, sehingga aparat tidak memiliki payung hukum untuk menindaklanjuti fenomena ini. Tetapi, semenjak dikeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan

Penggolongan Narkotika, tembakau gorila masuk dalam narkotika golongan I. Narkoba jenis golongan ini hanya dapat digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi. Narkotika golongan I juga mempunyai potensi tinggi yang dapat mengakibatkan ketergantungan. Dengan adanya peraturan ini, polisi dapat menjerat

jenis ini, tes narkotika yang dilakukan menunjukkan hasil negatif. Jelas ini sangat berbahaya bagi keselamatan penumpang dan sang pilot itu sendiri.

Sekilas dilihat dari nama dan bentuknya, tembakau gorila tidak berbeda dengan tembakau yang telah beredar di tengah masyarakat. Apalagi Indonesia merupakan salah satu negara penghasil tembakau terbesar di dunia. Adapun komposisi

pengedar ataupun pengguna tembakau gorila sesuai Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.

Menurut data BNN, saat ini terdapat sekitar 350 jenis narkoba yang beredar di seluruh dunia dan 38 jenis di antaranya telah masuk ke Indonesia. Tidak dapat dipungkiri jika Indonesia merupakan lahan basah bagi pengedaran narkoba paling subur saat ini. Hal ini menjadi peringatan dan ancaman serius bagi orang tua di Indonesia untuk menjaga anak-anaknya agar tidak terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya. Selain itu, institusi terkait juga dapat mensosialisasikan pencegahan dan penanggulangan narkoba terutama tembakau gorila. (cds)

EDUKASIEDUKASI

Zat kimia yang terkandung di dalam tembakau gorila dapat memberikan efek adiktif terhadap pengguna, seperti kecanduan, pergerakan badan terbatas, badan terasa mengambang.

AMSIR TAIB

ALUMNI FISIKA FMIPA UNSYIAHSEDANG MENEMPUH PENDIDIKAN MASTER

DI UNIVERSITI SAINS MALAYSIA

Page 6: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau

10

EDISI 209 . MARET 2017 EDISI 209 . MARET 2017

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu program pengabdian mahasiswa kepada masyarakat.

Program ini dilaksanakan universitas sesuai disiplin ilmu dan kebutuhan masyarakat. Pada tahun 2017, Universitas Syiah Kuala mewajibkan mahasiswanya untuk mengikuti KKN di wilayah Kabupaten Bener Meriah. Dari beberapa kecamatan di Kabupaten

Bener Meriah, Kecamatan Wih Pesam merupakan salah satu tempat yang memiliki kisah menarik untuk disimak.

Di Kecamatan Wih Pesam terdapat 27 kelompok mahasiswa yang melaksanakan KKN. Setelah melakukan pengabdian hampir satu bulan, para ketua kelompok KKN dari seluruh desa di kecamatan tersebut sepakat menggelar Wih Pesam

Selain pameran, kegiatan Wih Pesam Fair juga dimeriahkan dengan sosialisasi penyakit demam berdarah (DBD) yang bekerjasama dengan puskesmas setempat. Kegiatan ini dilakukan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat dalam mencegah penyakit demam berdarah. Selain sosialisasi kesehatan, kegiatan juga diisi dengan sosialisasi tentang penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang bekerjasama dengan Karang Taruna Kecamatan Wih Pesam. Menyadari animo anak-anak yang begitu tinggi, panitia juga menggelar lomba azan dan mewarnai yang ditujukan bagi anak-anak Sekolah Dasar.

Wih Pesam Fair yang berlangsung selama satu hari ini berhasil menarik perhatian masyarakat setempat. Bagi masyarakat, Wih Pesam Fair dimanfaatkan sebagai tempat bertamasya, sekaligus sebagai tempat menambah pengetahuan. Tetapi, di balik kemeriahan ini, ada beberapa hambatan yang dialami mahasiswa selama mempersiapkan kegiatan ini. Hambatan itu seperti lokasi yang sulit dijangkau, tidak memadainya alat transportasi, hingga keterbatasan dana. Tetapi, segala kesulitan ini tidak menyurut semangat mahasiswa KKN untuk menyukseskan Wih Pesam Fair.

“Alhamdulillah, berkat kerja keras

Fair yang melibatkan seluruh masyarakat. Acara berlangsung pada tanggal 4 Februari 2017 dengan memamerkan beragam kerajinan tangan dan kreatifitas masyarakat hasil penyuluhan mahasiswa di kecamatan tersebut. Para pengunjung dapat langsung menyaksikan beragam hasil kreatifitas baik melalui foto maupun produk nyata.

MAHASISWA

dari seluruh mahasiswa dan pihak yang terlibat, Wih Pesam Fair dapat terlaksana dengan sukses,” ujar Munir selaku ketua panitia.

Munir juga menjelaskan, Wih Pesam Fair merupakan bagian dari penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian bagi masyarakat.

“Kami mengadakan kegiatan ini untuk menjalin silaturahmi dengan seluruh lapisan

masyarakat di Wih Pesam. Kami juga berharap kegiatan ini tidak hanya dirasakan sesaat, tetapi juga menjadi pencetus kegiatan serupa di tahun mendatang,” lanjutnya.

Munir juga berharap kegiatan Wih Pesam Fair yang melibatkan masyarakat dan mahasiswa dapat membentuk generasi muda bermental baja dan berkreatifitas tinggi. Sehingga dengan modal ini dapat membangun Kecamatan Wih Pesam menjadi lebih baik. (fhr)

Alhamdulillah, berkat kerja keras dari seluruh mahasiswa dan pihak yang terlibat, Wih Pesam Fair dapat terlaksana dengan sukses.

MUNIR

KETUA PANITIA

SERUNYA WIH PESAM FAIR DI BENER MERIAH

11MAHASISWA

Page 7: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau

12

EDISI 209 . MARET 2017 EDISI 209 . MARET 2017

13FOKUSFOKUS

RUMAHRAMAH

DI TANAH BENCANA

Page 8: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau

14

EDISI 209 . MARET 2017 EDISI 209 . MARET 2017

15

Awalnya, jumlah korban jiwa saat gempa mengguncang Pidie Jaya akhir Desember tahun lalu hanya

puluhan orang saja. Tetapi, jumlah ini terus meningkat ketika tim evakuasi mulai mencari korban di balik reruntuhan rumah ataupun bangunan. Hingga kemudian terhimpun jumlah korban bencana yang mencapai 102 orang.

Sebagian masyarakat masih terlelap saat musibah itu datang. Sementara gempa berlangsung cepat dan kuat sehingga meruntuhkan bangunan. Seperti kisah yang disampaikan salah

Di sinilah peran pemerintah serta akademisi untuk menyadarkan masyarakat, sekaligus menciptakan kriteria bangunan yang ideal bagi masyarakat Aceh. Unsyiah sendiri telah berupaya menjawab permasalahan ini dengan menciptakan contoh bangunan yang sesuai karakter Aceh sebagai daerah rawan bencana. Salah satu inovasi yang telah Unsyiah wujudkan

riset beton ringan sejak tahun 2006. Kehadiran Rumah Ramah Gempa merupakan salah satu upaya untuk mengurangi risiko bencana, bukan melawan kuasa Tuhan yang tidak terbatas. Hal ini pula yang menjadi alasan mengapa rumah ini disebut Rumah Ramah Gempa.

“Saya tidak mau menggunakan nomenklatur tahan gempa karena

FOKUSFOKUS

Saya tidak mau menggunakan nomenklatur tahan gempa karena terkesan sombong. Jadi, kita gunakan istilah ramah gempa

DR. IR. ABDULLAH, M.SCPENELITIAN UNSYIAH

seorang jamaah Masjid Jami Quba Desa Pangwa, Pidie Jaya. Ia menyaksikan sendiri bagaimana gempa meruntuhkan kubah masjid tersebut. Ketika gempa mengguncang, lelaki paruh baya itu telah berada di halaman masjid. Lima menit sebelum Subuh tiba saat gempa mengguncang.

“Mula-mula kubah terangkat ke atas, lalu jatuh lagi terhempas ke bawah,” ungkapnya kepada Warta Unsyiah.

Banyaknya bangunan runtuh merupakan salah satu faktor besarnya jumlah korban jiwa dari musibah ini. Belum lagi proses evakuasi yang lambat, sehingga

korban terus bertambah pasca bencana. Selain itu, hal unik lainnya adalah bangunan yang runtuh umumnya tidak merata dalam satu kawasan. Ada ruko yang hancur, tetapi bangunan di sebelahnya masih kokoh. Begitu juga rumah-rumah penduduk. Meski berada saling berdekatan, tetapi tidak semuanya ambruk.

“Ada yang salah dengan konstruksi kita,” ujar Ketua Laboratorium Penelitian Terpadu Unsyiah, Dr. Ir. Taufiq Saidi, M. Eng, saat mengomentari kejadian ini. Ia bersama mahasiswanya juga turut hadir ke lokasi bencana pada hari kedua setelah gempa mengguncang.

Sebagai daerah yang rawan gempa bumi, Aceh sudah sepatutnya memiliki standar bangunan tersendiri. Rumah-rumah penduduk tidak sekadar asal berdiri. Masyarakat perlu mempertimbangkan faktor eksternal saat membangun rumah, yaitu seberapa adaptif rumah tersebut terhadap gempa.

Padahal jika merunut dalam kehidupan masyarakat Aceh terdahulu, para endatu (nenek moyang) sangat mempertimbangkan faktor eksternal saat mendirikan bangunan. Salah satu buktinya adalah konstruksi Rumoh Aceh (Rumah Aceh). Bangunan ini didesain sedemikian rupa agar aman terhadap bencana seperti gempa bumi maupun banjir. Hal ini terbukti saat gempa dan tsunami besar menghantam Aceh pada tahun 2004 silam. Banyak Rumoh Aceh yang masih berdiri kuat dan kokoh walau di sekitarnya telah luluh lantak.

Namun, saat ini semakin banyak bangunan yang mengabaikan kearifan lokal. Rumoh Aceh hanya dapat ditemui di perkampungan dan jumlahnya pun semakin berkurang. Pertimbangan keselamatan dari bencana ketika membangun rumah, sepertinya semakin memudar di tengah masyarakat Aceh. Belum lagi komposisi material bangunan yang digunakan kerap tidak sesuai.

adalah Rumah Ramah Gempa. Bangunan berbahan baku utama beton ringan ini diharapkan dapat menjawab permasalahan kontruksi bangunan di Aceh. Peneliti Unsyiah, Dr. Ir. Abdullah, M.Sc, adalah orang paling berjasa dalam pembuatan Rumah Ramah Gempa. Dosen Teknik Sipil Unsyiah ini telah melakukan

terkesan sombong. Jadi, kita gunakan istilah ramah gempa,” ujar Abdullah.

Ya, tidak ada yang dapat melawan kuasa Tuhan, tetapi bukan berarti harus berdiam diri. Kita perlu terus berikhtiar agar setiap kali bencana tiba, kita tidak lagi merasakan terlalu banyak luka. (ib)

Page 9: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau

16

EDISI 209 . MARET 2017 EDISI 209 . MARET 2017

17

Rumah Ramah Gempa dari Unsyiah untuk pertama kalinya berdiri di tanah M. Hasan Ahmad, seorang

imam meunasah di Desa Paro Keude, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya. Secara resmi Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng, menyerahkan langsung rumah contoh tersebut pada pertengahan Februari lalu. Penyerahan ini turut disaksikan Bupati Pidie Jaya, Aiyub Abbas.

“Rumahnya hanya satu unit. Jadi pemberian rumah contoh ini atas rekomendasi bupati kepada kaum dhuafa serta imam meunasah

contoh seperti lantai keramik yang dapat diganti dengan semen biasa, atau cat rumah yang dapat dikerjakan sendiri oleh pemilik rumah.

“Sehingga biaya pembuatannya bisa kita turunkan. Jadi, kita akan coba menghitung kembali apa saja yang perlu dihilangkan sehingga dapat disesuaikan dengan dana Rp. 40 juta,” lanjut Abdullah.

Sementara itu, Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng berharap, Rumah Ramah Gempa Unsyiah ini dapat menjadi pilihan bagi masyarakat Aceh yang hidup di daerah rawan bencana. Terlebih lagi menurut rektor, saat ini di setiap kabupaten/kota di Aceh memiliki rumah dhuafa, tetapi kualitasnya sangat

tergantung dari kontraktor yang mendirikannya.

Oleh sebab itu, Unsyiah akan terus mencoba menawarkan konsep Rumah Ramah Gempa dengan segala keunggulannya. Jika mendapat respon baik dari masyarakat, maka Unsyiah berencana memproduksi panel dinding berbahan beton ringan. Para pekerjanya akan dilatih keterampilan bongkar pasang hingga tahap finishing. Sehingga dalam jangka panjang diharapkan akan tumbuh industri-industri kecil yang memproduksi material ringan dan kuat.

“Semoga inovasi terbaru dari Unsyiah ini dapat digunakan dengan baik, sekaligus ini bentuk pengabdian Unsyiah kepada masyarakat,” pungkas rektor. (ib)

FOKUSFOKUS

MENAWARKANHUNIAN LEBIH NYAMAN

Pidie Jaya tertarik dengan konsep Rumah Ramah Gempa ini. Terlebih lagi Pemkab Pidie Jaya berencana membangun 1.000 lebih rumah untuk korban gempa dengan konsep rumah seperti yang ditawarkan Unsyiah. Tetapi, keterbatasan dana menjadi kendala utama. Sebab Pemkab Pidie Jaya hanya mengalokasikan dana sebesar Rp. 40 juta per satu unit rumah. Jumlah ini terbilang minim, sebab untuk membangun satu rumah membutuhkan dana lebih dari Rp. 70 juta.

Oleh sebab itu, Tim Rumah Ramah Gempa Unsyiah akan menghitung kembali agar jumlah dana yang ditawarkan Pemkab Pidie Jaya dapat disesuaikan. Maka tidak tutup kemungkinan ada bagian rumah yang tidak masuk prioritas akan dihilangkan. Abdullah memberi

Jadi, kita meyakini jika rumah ini tidak bermasalah dengan gempa, kecuali jika bautnya putus.

DR. IR. ABDULLAH, M. SCPENELITI UNSYIAH

setempat,” ujar Rektor Unsyiah.

Hasan Ahmad tidak dapat menutup kegembiraannya saat menerima rumah tersebut. Lelaki paruh baya itu bersyukur, sebab rumahnya yang roboh saat gempa telah tergantikan

dengan rumah yang lebih kokoh. Rumah Ramah Gempa ini berukuran tidak terlalu besar. Luas lantainya hanya 36 meter dengan spesifikasi yang dirancang khusus agar adaptif terhadap gempa.

Peneliti Unsyiah, Dr. Ir. Abdullah, M. Sc, mengungkapkan jika Rumah Ramah Gempa tersusun dari rangka dan atap berbahan baja ringan. Sementara dindingnya terbuat dari beton ringan. Pemilihan beton ringan karena memiliki beberapa keunggulan, seperti bahan yang ringan dan kekuatannya memenuhi syarat beton struktural. Selain itu, kualitasnya juga standar dan beragam. Hal ini berbeda dibandingkan batu bata yang kualitasnya sangat bervariasi. Komponen Rumah Ramah Gempa juga disambung dengan baut, seperti sambungan antara dinding ke kolom atau kolom ke balok.

“Karena kita menilai rumah yang rubuh itu masalahnya ada pada sambungannya. Jadi, kita meyakini jika rumah ini tidak bermasalah dengan gempa, kecuali jika bautnya putus,” ujar Abdullah.

Abdullah juga mengungkapkan jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab)

Page 10: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau

18

EDISI 209 . MARET 2017 EDISI 209 . MARET 2017

1918 19GALERIGALERI

Unsyiah menyerahkan Rumah Ramah Gempa untuk korban gempa di Desa Paro Keude, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya (Pijay). Rumah Ramah Gempa ini merupakan hasil karya para peneliti dari Fakultas Teknik Unsyiah dengan konsep rumah yang adaptif terhadap gempa.

Rumah Ramah Gempa ini tersusun dari dinding yang terbuat dari beton ringan, serta atap dan rangka rumah terbuat dari baja ringan.

Setiap komponen disambung dengan baut seperti sambungan antara dinding ke kolom atau kolom ke balok. Kemudian luas lantainya 36 meter. Biaya pembuatan satu unit Rumah Ramah Gempa Unsyiah berkisar Rp 70-85 juta. Besaran rumah ini sangat tergantung dari bahan finishing-nya.

Page 11: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau

20

EDISI 209 . MARET 2017 EDISI 209 . MARET 2017

2120 21GALERIGALERI

Page 12: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau

22

EDISI 209 . MARET 2017 EDISI 209 . MARET 2017

23

t

PROFILPROFIL

Khairul Mubaraq tidak menyangka aplikasi penyedia transportasi onlinenya, HOJAK, diunduh lebih 10.000

kali hanya dalam dua minggu. Padahal saat soft launching HOJAK, ia sedang fokus mencari driver tambahan.

“Saya pikir hanya 70-an yang unduh. Rupanya ramai sampai-sampai server HOJAK down,” ungkapnya.

Menurut Khairul, hal ini merupakan tanda jika masyarakat Aceh sebenarnya telah lama menginginkan solusi transportasi publik. Terlebih lagi saat ini, transportasi publik semakin sulit ditemui terutama di Banda Aceh. Ini sejalan dengan gagasan awal terbentuknya HOJAK yang bermula dari banyaknya keluhan wisatawan

kata kunci dalam setiap bisnis yang Khairul geluti. Sebelumnya, pemuda kelahiran Kuta Blang, 25 Mei 1990 ini telah berbisnis cemilan khas Aceh yaitu rujak salak pliek u. Saat menjalankan bisnis rujak, Khairul sempat ditertawakan orang-orang di kampungnya.

“Masa lulusan S1 jualan rujak salak pliek u di Banda Aceh,” kenang Khairul menirukan cemoohan orang-orang terhadapnya. Tetapi, tidak disangka bisnis ini cukup menjanjikan dan menjadi bisnis viral di Banda Aceh. Khairul mampu meraup keuntungan Rp. 800 ribu per hari. Bahkan, bisnis rujak salak pliek u telah merambah hingga di kota Langsa.

Selain itu, Khairul juga mengagas akun Instagram Wisata Aceh yang memiliki 139 ribu follower. Gara-gara mengelola akun ini, ia berkesempatan untuk keliling Aceh mengeksplore keindahan alam secara gratis. Alumni FISIP Unsyiah ini telah mantap untuk menekuni bisnis di dunia pariwisata. Padahal saat kuliah dulu, ia sama sekali belum memiliki bayangan akan menjadi apa. Khairul mengaku semua pencapaiannya dimulai secara otodidak. Ia termasuk pribadi yang malas bertele-tele dan malas menunda-nunda keinginan.

“Ibaratnya kalau orang berenang terlalu banyak teori, pasti lama bisanya. Tetapi, kalau loncat terus, pasti bisa. Yang penting berani action!” pungkasnya. (ib)

terhadap transportasi di Aceh. Wisatawan umumnya meluapkan unek-uneknya di akun Instagram Wisata Aceh yang juga dikelola oleh Khairul.

Saat itulah naluri bisnis Khairul menyala. Baginya, permasalahan transportasi di Aceh menjadi peluang untuk mengembangkan bisnis start up baru di Aceh. Hanya saja saat itu Khairul belum menemukan konsep yang tepat. Dan saat berkunjung ke Jakarta, gagasan ini ia sampaikan ke temannya. Khairul kemudian dikenalkan kepada seorang ahli IT yang bersedia merancang aplikasi HOJAK. Semenjak itu, HOJAK mulai dikenal dan mendapat respon positif dari masyarakat. Bahkan, di Pekan Nasional Petani Nelayan pada bulan Mei nanti, HOJAK didaulat oleh Dinas Pariwisata Provinsi Aceh menjadi official transport.

“Sudah 25 ribu peserta yang confirm untuk hadir ke Banda Aceh, insya Allah HOJAK siap!” ujar Khairul yakin.

Selain itu, HOJAK juga dilirik beberapa perusahaan seperti bank dan perusahaan telekomunikasi untuk bekerja sama. Mereka menilai HOJAK memiliki potensi besar untuk berkembang pesat. Khairul juga telah mengelola hampir 500 driver yang mencakup 50 becak, 100 sepeda motor, dan 300 mobil. Ke depannya ia berencana mengembang HOJAK delivery. Bahkan, tidak sedikit

DARI RUJAKSALAK HINGGA

HOJAK

Khairul MubaraqAlumni FISIP UnsyiahCEO HOJAK

para sopir labi-labi melamar menjadi driver ke kantor HOJAK. Mereka mengeluh omset labi-labi semakin menurun semenjak Trans Koetaradja hadir di Banda Aceh.

“HOJAK hadir di Banda Aceh untuk menjadi solusi bagi orang-orang seperti ini,” ujar Khairul yang mengaku pengguna HOJAK bukan hanya masyarakat Aceh, tetapi juga masyarakat luar daerah dan turis asing.

Meski terkesan mirip dengan aplikasi transportasi online seperti GO-JEK, Uber, dan Grab, tetapi Khairul tidak ingin dianggap ikut-ikutan.

“HOJAK itu berbeda, karena kita mengangkat kearifan lokal. Kita pakai becak dan dari namanya saja sudah berbeda sebab menggunakan bahasa Aceh,” jelasnya.

Mengangkat nilai-nilai kearifan lokal tampaknya telah menjadi

Page 13: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau

MAHASISWA KKN DI DESA UMAH BESI, BENER MERIAH

MEUSEURAYA TAPEUGET REUSAM

24 PENGABDIAN 25PENGABDIAN

“Adat bak Poteu Meureuhôm, hukôm bak Syiah Kuala, kanun bak

Putroe Phang, reusam bak Lakseumana.”

Hadih maja ini salah satu ikon kebanggaan masyarakat Aceh di masa lampau. Bahkan hingga sekarang, ungkapan tersebut masih sering diucapkan masyarakat Aceh. Jika Anda

mengunjungi Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (FH Unsyiah), tulisan ini terpampang jelas di ruang lobi kampus tersebut. Hadih maja ini merupakan tamsilan betapa rapinya susunan peraturan tata kelola pemerintahan dan adat-istiadat di Aceh. Maka tidak sedikit masyarakat Aceh menginginkan kembalinya kejayaan Aceh seperti masa kerajaan dulu.

Upaya pengembalian tatanan

(kepala desa) setelah mendapat persetujuan dari tuha peuet gampong (orang yang dituakan).

Banyak gampong di wilayah Provinsi Aceh telah memberlakukan kembali reusam. Tidak mau ketinggalan warga di Desa Umah Besi, Kecamatan Gajah Putih, Kabupaten Bener Meriah yang juga telah menggodok aturan desa. Pembuatan reusam di Umah Besi merupakan ide kreatif dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unsyiah di desa itu. Umah Besi merupakan salah satu lokasi penempatan mahasiswa KKN Unsyiah tahun 2017. Para mahasiswa KKN Unsyiah di Umah Besi berjumlah sembilan orang. Mereka ikut terlibat dalam merancang reusam di Umah Besi. Keterlibatan mahasiswa dalam perancangan aturan desa itu merupakan salah satu bentuk pengabdian Unsyiah kepada masyarakat melalui mahasiswanya. Kerja sama antara kampus dan gampong bisa dikatakan sebagai wujud dari meuseuraya ta peuget qanun (bersama-sama membuat qanun).

Ada dua mahasiswi dari Fakultas Hukum (FH) Unsyiah yang terlibat dalam kelompok KKN di Umah Besi, yaitu Sri Maulizar dan Siti Thaliah Athina. Ide penggodokan reusam sendiri muncul dari Sri yang kemudian digarap bersama rekan KKN-nya yang lain. Kehadiran kedua mahasiswi

FH tersebut telah meringankan pekerjaan aparatur gampong dalam penyusunan Qanun Gampong.

Umumnya perancangan reusam hanya melibatkan perangkat desa dan tokoh masyarakat. Tetapi, kondisi kali ini berbeda sebab melibatkan mahasiswa Unsyiah yang turut terjun ke lapangan membantu pembuatan aturan tersebut.

“Masyarakat sangat excited dengan program ini karena dalam reusam diatur segala aturan gampong. Misalnya tentang ketertiban gampong, lahan sawah, syariat Islam, dan lain-lain. Apalagi dalam pembuatannya dibantu oleh mahasiswa Unsyiah,” jelas Sri Maulizar.

Kebersamaan dalam penyusunan regulasi ini bisa ditiru oleh desa-desa lain. Tidak tutup kemungkinan jika keikutsertaan perguruan tinggi dalam pembuatan aturan desa dapat lebih memantapkan materi yang ada di dalam reusam.

“Sebelumnya, belum ada Qanun Gampong atau reusam di Umah Besi. Maka kami berinisiatif untuk merancangnya bersama-sama dengan reje (kepala desa), petue (tuha peuet gampong), dan tokoh masyarakat lainnya,” tambah Sri.

Kesembilan mahasiswa KKN

yang berada di Umah Besi turut ambil bagian dalam perancangan reusam. Program pembuatan reusam menjadi salah satu bagian dari program KKN mereka. Selain itu, mereka juga melakukan sosialisasi tentang mitigasi bencana, kegempaan, pertambangan, hingga pembuatan struktur gampong.

Menurut Ketua Kelompok KKN Umah Besi, Mustakim, diperlukan Qanun Gampong atau reusam yang permanen demi kemajuan, kemandirian, dan tata kelola gampong yang lebih baik.

“Sebagai wujud terima kasih dari reje dan warga setempat, nama-nama kami ditabalkan sebagai nama lorong di Dusun Ayu desa tersebut dan sudah ditetapkan dalam reusam,” kata mahasiswa Fakultas Ekonomi tersebut.

Pembuatan reusam yang digagas mahasiswa Unsyiah ini semoga bermanfaat bagi masyarakat Umah Besi. Wilayah yang telah dipagari oleh hukum tentu akan lebih tertib dibanding wilayah yang bebas dari hukum. Sebagaimana ungkapan orang Aceh, “Adat meukoh reubông, hukôm meukoh purieh, adat jeut barangkahoe taköng, hukôm hanjeut barangkahoe takieh”. Maknanya, adat-istiadat ibarat memotong rebung, hukum ibarat meraut lidi, adat boleh sembarang ditetapkan, tetapi hukum tidak boleh sembarang diubah. (rz)

EDISI 208 . FEBRUARI 2017EDISI 208 . FEBRUARI 2017

hukum seperti masa lalu ditunjukkan dengan berlakunya kembali Peraturan Daerah (Perda) yang berbentuk Qanun di Aceh. Qanun itu kemudian mulai menyentuh ranah kebijakan hukum dan adat wilayah gampong (desa), misalnya reusam. Berdasarkan Qanun Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong, reusam gampong bermakna aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, adat-istiadat yang ditetapkan oleh keuchik

EDISI 209 . MARET 2017 EDISI 209 . MARET 2017

Page 14: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau

berwawasan luas. Kecerdasan yang dimiliki seorang pemimpin akan membuatnya bijaksana dalam mengambil sebuah keputusan. Selain itu, seorang pemimpin juga harus dekat dengan alim ulama serta cendikiawan.

Ketiga, para menteri atau pejabat yang diangkat harus dewasa, berilmu, dan berbudi luhur. Para pejabat tersebut harus menguasai bidang pekerjaan yang diamanahkan padanya. Mereka harus dari kalangan yang berbudi luhur atau berakhlak mulia.

Keempat, pemimpin harus baik rupa parasnya. Pemimpin tidak boleh cacat mental atau fisik karena menyulitkannya untuk memimpin sebuah negeri. Rakyat pun akan senang jika melihat pemimpinnya yang elok.

Kelima, pemimpin harus bersifat dermawan dan pemurah. Pemimpin tidak boleh kikir. Allah Swt sendiri juga tidak menyukai hambaNya yang kikir. Sebagaimana firmanNya dalam surat Ali Imran ayat 180, “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah

segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Keenam, mengerti berterima kasih atau pandai membalas jasa. Raja atau pemimpin yang baik perlu mengingat dan membalas jasa orang-orang yang membantunya di masa sukar. Bantuan tersebut boleh dalam bentuk apapun sesuai ajaran Islam.

Ketujuh, pemimpin adalah seorang yang pemberani. Keberanian yang dimiliki seorang pemimpin membuat pemerintahannya berwibawa dan ditakuti oleh musuh. Di samping itu, keberanian juga melahirkan ketegasan dalam mengambil sebuah kebijakan.

Kedelapan, pemimpin harus waspada. Sifat kewaspadaan sebagai bentuk kehati-hatian terjadinya kesalahan baik dari dalam maupun luar pemerintahan. Kewaspadaan di sini juga bagian dari ketelitian dalam memimpin.

Kesembilan, pemimpin harus dari kalangan laki-laki dan jauh dari perbuatan zina. Sudah seharusnya

SEPULUH SYARATMENJADI PEMIMPIN10 Kalian semua adalah pemimpin dan setiap kalian

akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpin. Penguasa adalah pemimpin dan seorang laki-laki adalah pemimpin, wanita juga adalah pemimpin atas rumah dan anak suaminya.

26 27RELIGIARELIGIA

EDISI 209 . MARET 2017 EDISI 209 . MARET 2017

seorang pemimpin itu dapat menepis godaan wanita.

Kesepuluh, pemimpin harus selalu mengingat hubungan antara Allah Swt dengan makhluk ciptaanNya. Artinya, seorang pemimpin harus dekat dengan Allah Swt dalam berbagai aktivitas dan keadaan. Poin kesepuluh ini secara tersirat menjelaskan bahwa seorang pemimpin tidak cukup hanya beragama Islam, tetapi juga dari kalangan muslim yang taat.

Sepuluh poin yang disebutkan di atas itu sebenarnya ada dalam diri Nabi Muhammad Saw. Jadi dengan meniru perilaku dan cara kepemimpinan Rasulullah Saw, otomatis kita sudah menjalankan perihal yang dijelaskan oleh Bukhari Al-Jauhari. Rasulullah Saw merupakan sosok sempurna yang menggambarkan betapa bijaksananya seorang pemimpin. Maka pantaslah Rasulullah Saw disebut sebagai insan kamil. Kini tinggal keinginan kita sendiri untuk mengikuti jejak baginda Rasulullah Saw, antara mau atau tidak. (rz)

“Kalian semua adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai

pertanggungjawaban atas yang dipimpin. Penguasa adalah pemimpin dan seorang laki-laki adalah pemimpin, wanita juga adalah pemimpin atas rumah dan anak suaminya. Sehingga seluruh kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpin.” (Muttafaqun alaihi)

Banyak orang yang berlomba-lomba untuk meraih kedudukan yang tinggi di dunia ini. Padahal menjadi seorang pemimpin merupakan perkara sulit. Seorang pemimpin harus mempertanggungjawabkan kepemimpinannya di dunia dan akhirat. Tingkat memimpin sebuah bahtera rumah tangga saja sudah sulit. Apalagi jika diamanahkan untuk memimpin sebuah negara atau tanggung jawab yang besar. Maka kriteria untuk menjadi seorang pemimpin sebenarnya

cukup ketat.

Syarat menjadi pemimpin sudah pernah dijabarkan oleh ulama besar Aceh, Bukhari Al-Jauhari. Kitab Tajussalatin merupakan salah satu karyanya yang masih dikenal hingga sekarang. Karya tersebut ditulis pada tahun 1603 Masehi. Saat itu, Kesultanan Aceh dipimpin oleh Sultan Alauddin Riayat Syah yang bergelar Sayyid Al-Mukammil (1590-1604 M). Ia merupakan kakek dari Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M). Bab kelima Kitab Tajussalatin menyebutkan beberapa syarat untuk menjadi seorang sultan atau pemimpin. Ada sepuluh syarat yang harus dimiliki seseorang apabila ingin menjadi seorang sultan atau pemimpin.

Pertama, akil balig atau dewasa. Seseorang yang telah dewasa umumnya dapat membedakan perkara baik dan buruk bagi diri dan pemerintahannya.

Kedua, berilmu atau berpengetahuan luas. Dengan kata lain, seorang pemimpin harus cerdas pemikirannya dan

Page 15: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau

28

EDISI 209 . MARET 2017 EDISI 209 . MARET 2017

2928 29GALERIGALERI

Kepala sekolah dan operator sekolah Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara mengikuti sosialisasi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2017. Sosialisasi yang diadakan Unsyiah ini berlangsung dari tanggal 27 Januari sampai 1 Februari 2017.

Sosialisasi ini bertujuan untuk kembali menghimbau pihak sekolah dapat mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) dengan benar. PDSS wajib diisi oleh semua sekolah SMA/MA/SMK. Pengisian PDSS menjadi syarat mutlak bagi sekolah untuk mendaftarkan siswanya di jalur penerimaan calon mahasiswa SNMPTN.

Apabila terdapat masalah dalam pengisian PDSS, segera menghubungi panitia pusat di nomor 0804-1-450-450 atau di laman http://halo.snmptn.ac.id/.

Untuk kuota penerimaan mahasiswa baru tahun 2017 berbeda dari tahun lalu. Tahun ini kuota penerimaan mahasiswa jalur SNMPTN sebanyak 30 persen yang sebelumnya 35 persen. Sedangkan penerimaan calon mahasiswa jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sebesar 40 persen dan jalur Mandiri 30 persen.

Page 16: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau

30

EDISI 209 . MARET 2017 EDISI 209 . MARET 2017

3130 31GALERIGALERI

Page 17: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau

Sastrawan modern Portugis yang juga seorang jurnalis, José Saramago, di dalam bukunya yang

berjudul The Year of the Death of Ricardo Reis mengatakan bahwa, “Seseorang harus membaca sebanyak-banyaknya, sejumput dari segala sesuatu atau apapun yang dapat dibacanya. Tetapi, mengingat singkatnya hidup dan luasnya dunia biarlah ia mulai dengan judul-judul yang umum bagi semua orang”.

Ungkapan José ini sebenarnya ingin menunjukkan jika membaca itu patut dilakukan oleh setiap orang sekuat daya yang dimilikinya.

Peraih Nobel Laureate di bidang Sastra tahun 1998 ini juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terbukti dari keahlian José di bidang literasi yang sangat menonjol, sehingga banyak karya sastranya telah diterjemahkan ke dalam 25 bahasa asing.

Membaca sebenarnya bukan hanya melibatkan panca indera, tetapi juga kerja memori pada otak. Memori ini diperlukan untuk mengingat apa yang telah kita baca. George Miller, psikolog dari Princeton University, memperkenalkan sebuah prinsip

penting tentang ingatan ini yang telah diterapkan sejak tahun 1956. Di dalam makalahnya yang berjudul The Magical Number Seven, Plus or Minus Two, Miller menghidupkan kembali dan menguji sebuah pengamatan yang dilakukan oleh seorang filsuf Scotlandia, William Hammilton, dari abad ke-19. Filsuf ini memperhatikan bahwa setelah melempar segenggam kelereng ke lantai, maka ditemukan kesulitan untuk memandang enam atau paling banyak tujuh kelereng sekaligus tanpa menjadi bingung. Menurut Hammilton, ada banyak hal yang dapat diingat

jika kelereng tersebut diberi kode atau dikelompokkan. Analogi ini jika dikaitkan dengan kegiatan membaca adalah seseorang bisa mengingat deretan angka, huruf, atau kata jika disusun ke dalam pola yang mempunyai arti dapat meningkatkan kerja ingatan menjadi luar biasa.

Membaca sering diartikan sangat sempit hanya sebatas melihat kata yang tersusun dari sebuah bahan bacaan hingga menamatkannya. Ternyata untuk mencapai tujuan membaca bukanlah hal yang sederhana. Membaca melibatkan proses berpikir dari teks yang dibaca. Membaca merupakan sebuah proses dan termasuk kegiatan yang kompleks. Konsep perubahan proses dari kegiatan learning to read ke reading to learn dibutuhkan banyak keterampilan. Keterampilan ini bisa dicapai dengan baik melalui penggunaan strategi yang tepat. Salah satu strategi yang dapat dikembangkan adalah membaca cepat atau lebih dikenal dengan speedreading.

Menurut Bobbi DePorter, pendiri sekaligus presiden Learning Forum International di dalam buku Quantum Reader, ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar speedreading dapat berjalan dengan baik, seperti:

Motivasi dan prior knowledge terhadap bahan bacaan yang akan dibaca harus kuat serta didukung

SPEEDREADING, SOLUSI MEMBACA MENYENANGKAN

dengan lingkungan membaca yang baik, misalnya tempat dan posisi duduk saat membaca.

Gunakan keterampilan mata dan tangan. Langkah ini dilakukan dengan cara memperluas rentang penglihatan yang dibantu keahlian tangan menggunakan pensil atau jari. Metodenya dengan meletakkan jari tepat di bawah teks yang dibaca. Pandangan peripheral dipakai untuk melalui tiga baris kalimat sekaligus yang dikenal dengan metode tri-fokus.

Melakukan superpindai dengan menggerakkan jari telunjuk membentuk pola huruf U melewati dua halaman buku. Membuka halaman dengan tangan kiri dan memindainya dengan tangan kanan.

Membuat peta pemikiran (mind map) dengan menulis topik utama

atau judul pada bagian tengah kertas dan dibuat cabang-cabang dengan tulisan judul bab atau ide utama.

Jika speedreading ini biasa dilakukan, maka kegiatan membaca dapat membawa seseorang menjadi cemerlang. Banyak tokoh dunia seperti Theodore Roosevelt, John F. Kennedy, Jimmy Carter, dan Indira Gandhi memiliki kemampuan membaca mencapai 1.000 kata per menit (kpm). Kemampuan ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan kecepatan membaca orang normal yang berkisar antara 250-300 kpm. Kemampuan membaca luar biasa inilah yang membuat para tokoh tersebut mampu mengambil keputusan secara cerdas, cepat, dan brilian. Mulai saat ini gunakanlah speedreading untuk menemukan, berbagi kekaguman, dan ketertarikanmu di dunia ini. (syr)

DR. SOFIA, M.SC

DOSEN FAKULTAS KEDOKTERANUNSYIAH DAN KETUA PUSAT

PENGEMBANGAN PENDIDIKANLP3M UNSYIAH

32 33PERSPEKTIFPERSPEKTIF

EDISI 209 . MARET 2017EDISI 209 . MARET 2017

Jika speedreading ini biasa dilakukan, maka kegiatan membaca dapat membawa seseorang menjadi cemerlang.

Page 18: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau

sesuai dengan kebutuhan informasi yang dicari (wikipedia.org).

Pelayanan LSS adalah layanan yang diberikan oleh bagian pelayanan referensi dengan menggunakan media internet, dimana pemustaka mengirimkan email dengan mengakses layanan LSS melalui situs uilis.unsyiah.ac.id. Sejauh pengamatan, layanan ini belum banyak disediakan oleh perpustakaan di Indonesia. Pelayanan LSS dilaksanakan dengan cara menerima email yang masuk melalui google drive. Setiap hari pustakawan memeriksa kotak masuk (inbox) dari email yang diberi account [email protected].

Beberapa bentuk permintaan literatur yang masuk ke drive LSS adalah:

1. Permintaan ETD. Petugas memastikan bahwa bahan yang dipesan oleh pemustaka dapat diakses dan dibaca secara full teks.

2. Permintaan artikel jurnal lokal konten, koleksi karya ilmiah, artikel tercetak. Saat pemesanan koleksi ini, petugas akan mengecek subjek yang diminta ke alamat http://uilis.unsyiah.ac.id/google/. Selanjutnya petugas akan memeriksa subjek tersebut merujuk ke jurnal lokal konten, koleksi karya ilmiah, atau artikel tercetak.

3. Permintaan buku tercetak. Petugas memeriksa ketersediaan koleksi tersebut di rak. Selanjutnya email permintaan akan dibalas sesuai ketentuan yang berlaku.

Ketentuan yang dibuat oleh layanan LSS untuk setiap pemustaka berbeda-beda. Bagi pemustaka yang berada di luar kota Banda Aceh dan menginginkan rujukan dalam bentuk hard copy, pustakawan akan mengirimkan koleksi yang dicari dengan biaya pengiriman, fotokopi bahan, dan biaya penelusuran yang ditanggung sepenuhnya oleh pemustaka. Sementara untuk civitas akademika Universitas Syiah Kuala sendiri akan diundang untuk mengunjungi perpustakaan secara langsung. Jika mereka membutuhkan pengiriman, maka ketentuannya sama dengan pemustaka yang berada di luar Banda Aceh atau non civitas akademika.

LSS dicetuskan pada Agustus 2015

LITERATURE SEARCHING SERVICE DI UPT PERPUSTAKAAN UNSYIAH

dan terus dipromosikan kepada masyarakat. Sehingga saat ini, perpustakaan telah menerima dan menjawab surat pemustaka melalui koleksi lokal konten lebih kurang sebanyak 8.000 email. Di sepanjang tahun 2016, pemesan ETD mendominasi dari pemesanan koleksi bentuk lain yang dibuktikan dengan peningkatan webometrik Universitas Syiah Kuala. Jumlah pemesanan ETD mencapai 2.500, sedangkan jurnal tercetak ada 2.000 buah.

RAHMADANI SIAHAAN, S.SOS

PUSTAKAWAN MUDA UPT PERPUSTAKAAN UNSYIAH

34 35RISETRISET

Perkembangan teknologi yang begitu cepat dan bebas menjadi tantangan tersendiri bagi eksistensi perpustakaan. Dengan tersedia layanan referensi menggunakan media teknologi, memungkinkan perpustakaan tetap eksis. Keberadaannya menjadi jantung bagi institusi terlebih perguruan tinggi sehingga menjadi rujukan utama dalam pencapaian Tri Dharma Perguruan Tinggi. (cds)

EDISI 208 . FEBRUARI 2017 EDISI 208 . FEBRUARI 2017

Perkembangan teknologi yang begitu cepat dan bebas menjadi tantangan tersendiri bagi eksistensi

perpustakaan. UPT Perpustakaan Universitas Syiah Kuala melalui layanan referensi mencetuskan sebuah pelayanan yang diberi nama Literatur Searching Service (LSS). Tujuan layanan LSS adalah untuk memudahkan pemustaka mendapatkan informasi terutama hasil lokal konten. Layanan ini merupakan turunan dari layanan referensi.

Layanan referensi merupakan pelayanan untuk membantu pemustaka menemukan informasi dengan cara  menerima pertanyaan, memberi bimbingan untuk mencari informasi, dan mengevaluasi informasi yang dibutuhkan pemustaka. Fungsi dan tujuan layanan referensi adalah menemukan informasi secara cepat dan tepat, menelusuri informasi dengan media yang lebih luas, menggunakan koleksi yang tepat guna, serta mengevaluasi informasi yang didapat apakah

Keberadaannya menjadi jantung bagi institusi terlebih perguruan tinggi sehingga menjadi rujukan utama dalam pencapaian Tri Dharma Perguruan Tinggi.

BRO

SUR

PELA

YAN

AN L

ITER

ATU

R SE

ARCH

ING

SERV

ICE

(LSS

)

EDISI 209 . MARET 2017EDISI 209 . MARET 2017

Page 19: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau

36

EDISI 209 . MARET 2017

37

PLETOK!KHASIAT BIR OPLOSAN

KREATIFKREATIF

Etanol merupakan bahan psikoaktif yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran jika mengkonsumsinya.

Bahan ini salah satunya dapat ditemui di dalam minuman beralkohol. Di beberapa negara, penjualan minuman beralkohol dibatasi bagi kalangan tertentu saja. Bir adalah sebutan untuk minuman beralkohol yang melalui proses fermentasi, tetapi tanpa melalui proses penyulingan setelah fermentasi. Minuman ini

kecanduan berat, mengganggu tidur, memicu penyakit ginjal, hingga meningkatkan risiko kanker. Pecandu minuman ini berisiko lebih tinggi menderita kanker pada organ pencernaan.

Uniknya ada bir berkhasiat yang menjadi minuman andalan masyarakat dan beredar luas di Jakarta. Minuman ini diberi nama bir pletok. Minuman penyegar ini terbuat dari campuran rempah-rempah dan banyak dikonsumsi saat malam hari untuk menghangati tubuh. Walau diberi nama bir, tetapi minuman ini tidak mengandung alkohol dan tidak memabukkan. Minuman tradisional khas Betawi ini serupa dengan wedang jahe atau bajigur. Bir yang berbahan dasar jahe dipercaya dapat melancarkan peredaran darah. Jahe terbukti berkhasiat untuk merangsang keluarnya gas dari dalam perut sehingga dapat mengobati masuk angin, mengurangi rasa mual, dan gejala flu ringan.

Warna bir pletok menyerupai warna bir karena berasal dari campuran kayu secang yang menimbulkan warna kemerahan bila diseduh dengan air panas. Tetapi, rasa bir pletok tidak asam dan pahit serta tidak ada gigitan soda seperti minuman bir pada umumnya. Hanya saja bir pletok membuat penikmatnya merasa hangat seperti meminum bir. Ini disebabkan kandungan rempah-

rempah yang berasal dari jahe, pala, kapulaga, cengkeh, dan serai yang menghadirkan rasa hangat. Sedangkan untuk aromanya berasal dari kayu manis dan daun pandan.

Bir pletok telah ada saat masa penjajahan Belanda di Indonesia. Saat itu, beberapa kalangan masyarakat Betawi mencoba berbaur dengan bangsa Belanda yang sering mengadakan pesta dan menyuguhkan minuman keras. Masyarakat Betawi yang mayoritas muslim tidak dapat meneguk minuman tersebut. Oleh karena itu, mereka mencoba meracik minuman alternatif yang rasa dan warnanya menyerupai bir

dan halal untuk dikonsumsi. Maka, terciptalah bir pletok. Sebutan pletok sendiri diambil dari suara yang muncul saat membuka atau mencabut penyumbat kayu yang digunakan sebagai penutup botol. Saat dicabut terdengar bunyi pletok, bunyi ini kemudian diadopsi sebagai nama minuman.

Saat ini, bir pletok kerap disuguhkan saat acara besar seperti resepsi pernikahan atau khitanan. Cara pengolahan pun masih bersifat industri rumahan. Bir pletok dapat juga disuguhkan dengan es batu sebagai penghilang dahaga pada siang hari. Minuman ini mudah ditemui di kawasan masyarakat Betawi. (cds)

populer dan banyak dikonsumsi masyarakat dunia setelah kopi dan teh. Bahan yang digunakan untuk membuat bir berbeda di setiap tempatnya. Rasa dan warna bir juga berbeda baik dari jenis maupun klasifikasinya. Walau secara umum bir merupakan minuman beralkohol, tetapi ada beberapa variasi yang pengolahannya membuang hampir seluruh kadar alkohol sehingga disebut bir tanpa alkohol.

Dalam pembuatan bir, bahan

baku yang digunakan adalah malt yang mengandung pati, protein, vitamin, dan mineral. Bahan lain yang digunakan adalah hop, sejenis tanaman perdu yang memiliki aroma dan rasa yang khas. Air yang digunakan dalam pembuatan bir harus bersifat netral dengan nilai pH 6.5-7.0. Proses fermentasi biasanya berlangsung pada suhu di bawah 10°C selama 8-20 hari.

Mengkonsumsi bir dapat menimbulkan banyak efek negatif, seperti mabuk, menimbulkan

EDISI 209 . MARET 2017

Jahe terbukti berkhasiat untuk merangsang keluarnya gas dari dalam perut sehingga dapat mengobati masuk angin, mengurangi rasa mual, dan gejala flu ringan.

CUT DINI SYAHRANI

ALUMNI MATEMATIKA MIPA UNSYIAH

Page 20: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau

38

EDISI 209 . MARET 2017 EDISI 209 . MARET 2017

39GALERIGALERI

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) menyerahkan bantuan untuk korban bencana gempa di Kabupaten Pidie Jaya (Pijay) melalui Unsyiah. Bantuan tunai sebesar Rp 35.430.000 itu diserahkan Kepala Biro Keuangan dan Umum Kemristekdikti, Moch Wiwin Darwina MSi kepada Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., di ruang kerjanya.

Wakil Rektor Bidang Akademik Unsyiah, Dr. Hizir., memberikan sambutan dalam pertemuan dengan Rektor Universitas Teknologi MARA (UiTM) Cawangan Perlis, Malaysia, Zailuddin Ariffin di ruangan Balai Senat Unsyiah.

Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., Gubernur Aceh besama Istri, Walikota Banda Aceh, Kadis PU, dan mahasiswa menggunting pita tanda peresmian Jembatan Lamnyong, Banda Aceh.

Kunjungan Taipei Medical University Taiwan ke Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menawarkan kerja sama di bidang kesehatan. Tawaran kerja sama ini disampaikan langsung oleh Dekan Fakultas Kedokteran Taipei Medical University, Chang Ching Huang M.D dan Wakil Inspektur Rumah Sakit Shuang Ho, Lai Hung Cheng.,Ph.D di ruang kerja Rektor Unsyiah.

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan, menjalin kerja sama dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kerja sama itu tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng dengan Rektor UMSU, Dr. Agussani, MAP., di ruang kerja Rektor Unsyiah.

Page 21: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau

EDISI 209 . MARET 2017 EDISI 209 . MARET 2017

40 41GALERIGALERI

Wakil Rektor bidang kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur BC., membuka acara Program Praktek Ibadah (PI) dan Mentoring di Masjid Jamik Unsyiah.

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dan Australian Centre for International Agriculture Research (ACIAR) membahas pemanfaatan lahan kering di Provinsi Aceh. Pembahasan tersebut turut melibatkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh dan New South Wales Departement of Primary Industries (NWS-DPI) di Kantor Pusat Administrasi (KPA) Unsyiah.

Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng dan Duta Besar / Wakil Tetap RI untuk ASEAN, H.E. Amb. Rahmat Pramono., bertukar plakat dalam acara Seminar 50 Tahun ASEAN di Auditorium FKIP, Unsyiah.

Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., dan Senior Vice President (SVP) Business Development PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), Pratomo Ismujatmika., menandatangani nota kesepahaman (MoU) pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di ruang mini Rektor Unsyiah.

Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh dan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menjalin kerja sama tentang pemanfaatan sumber daya yang dimiliki kedua belah pihak. Kerja sama tersebut diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Rektor ISBI Aceh, Dr. Ahmad Akmal MPd dan Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., di ruang Rektor Unsyiah.

Page 22: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau

Dua pejabat teras dari Taipe Medical University, Taiwan, yakni Wakil Inspektur Rumah Sakit Shuang

Ho, Lai Hung Cheng, Ph.D, dan Dekan Fakultas Kedokteran Taipe Medical University, Chang Ching Huang M.D, berkunjung ke Universitas Syiah Kuala, Senin (13/2). Kunjungan ke Unsyiah ini untuk menawarkan kerja sama di bidang public health (kesehatan

publik) yang fokus pada mental management dan disaster management. Ini didasari sebab Aceh dianggap berhasil menangani korban bencana gempa dan tsunami beberapa tahun lalu.

Di kesempatan yang sama, Taipe Medical University juga menawarkan beasiswa bagi mahasiswa dan peneliti Unsyiah yang ingin melakukan riset di bidang kesehatan publik.

Kehadiran perwakilan Unsyiah seperti Wakil Rektor IV Unsyiah, Dr. Nazamuddin MA, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unsyiah, dr. Maimun Syukri sp.PD(K), dan Ketua Office of International Affairs (OIA) Unsyiah, Dr.Muzailin Affan, M.Sc., menambah keyakinan jika kampus Fakultas Kedokteran Unsyiah memiliki daya tarik tersendiri bagi kampus luar negeri.

Ketertarikan Taipe Medical

KHAZANAHTROPICAL MEDICINEHINGGA KE TAIWAN

University terhadap Unsyiah berawal dari peran Fakultas Kedokteran Unsyiah yang dikenal sebagai kampus pengkaji tropical medicine terbaik di Indonesia. Tropical medicine merupakan ilmu yang mengkaji bidang penyakit tropis yang banyak ditemui di negara-negara tropis. Penyakit tropis dipicu karena beberapa hal, seperti curah hujan tinggi atau kemarau panjang yang dapat menimbulkan bakteri penyakit. Keadaan semakin diperparah dengan efek rumah kaca yang mengakibatkan perubahan iklim dan pemanasan global sehingga berkembangnya penyakit tropis. Contoh penyakit ini seperti infeksi malaria, tuberculosis, filariasis (kaki gajah), dan beberapa penyakit lainnya.

“Kami kagum dengan tropical medicine dari Fakultas Kedokteran Unsyiah yang dapat menyembuhkan beberapa penyakit yang belum pernah kami temukan

EDISI 209 . MARET 2017 EDISI 209 . MARET 2017

42 43FAKULTASFAKULTAS

sebelumnya,” ujar Chang Ching Huang.

Sementara itu, Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., mengapresiasi kerja sama ini. Menurut rektor, kerja sama di bidang riset kesehatan publik harus menjadi fokus kedua pihak dan perguruan tinggi lainnya. Sebab isu kesehatan secara tidak langsung telah menjadi isu global yang merupakan tanggung jawab bersama.

“Di era global, riset bidang kesehatan memang sangat diperlukan. Oleh sebab itu, Unsyiah akan lebih concern terhadap public health serta global health,” ujar rektor yang berharap kedua belah pihak bisa mendapatkan data yang akurat untuk dianalisis bersama.

Di waktu terpisah, salah satu dosen pengajar di Fakultas Kedokteran (FK) Unsyiah,

dr. Hendra Kurniawan, M.Sc, menyebutkan ada tiga keunggulan yang dimiliki kampusnya, yaitu family medicine, disaster management, dan tropical medicine. Selama ini kajian tropical medicine diajarkan kepada mahasiswa berdasarkan kurikulum hasil kerja sama dengan Universitas Goettingen, Jerman. Ketiga program unggulan tersebut tergambar dalam kurikulum dan penelitian yang dilakukan oleh civitas akademika.

“Diharapkan muatan lokal ini dapat bermanfaat bagi lulusan FK dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun untuk melanjutkan pendidikan,” sebut lulusan master bidang ilmu epidemiologi di Prince of Songkla University, Thailand itu.

Hendra juga menambahkan, salah satu fasilitas pendukung dalam mengajarkan tropical medicine adalah alat laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR). Alat ini dimanfaatkan sebagai teknik paling umum digunakan para peneliti bidang biologi molekuler dan genetika. Prinsip umum cara kerjanya mengadakan potongan DNA dengan bantuan enzim. Segala keunggulan ini rasanya menjadi nilai tambah bagi Unsyiah untuk menjalin kerja sama dalam penguatan ilmu pendidikan. Bukan tidak mungkin, setelah ini akan ada beberapa universitas lainnya yang menjalin kerja sama dengan Unsyiah. (mr)

Page 23: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau

EDISI 207 . JANUARI 2017

Getting the opportunity to study in the Czech Republic was very unforgettable experience for me.

There are many lessons that made me feeling proud as Acehnese who represented Indonesia to the world.

Besides studying there, I also got a chance to promote Indonesia. I came together with friends who were also represented Indonesia as the exchange students under Erasmus+ Scholarship program. We participated in various competitions which were held at Masaryk University, Brno, Czech Republic. One of the most memorable things was cooking competition where we got opportunity to introduce Indonesian food.

“International Dinner” and “International Food Fair”, were the name of the two events under the theme “cook and serve food of your country!”. The competitions were organized by the Centre of International Cooperation Masaryk University, Brno, Czech Republic.

We have made preparations a few days before the competition started. In fact, we also brought

some ingredients from Aceh because they might be difficult to find ones there. The first event that we followed was the “International Dinner” which was held in the cafeteria of Vinarska dormitory. The event was attended by many students from various countries. In this event, we were required to cook and serve food at a designated place. We presented fried banana and noodles with peanut sauce. The scoring system used in selecting the winner was through voting. We never thought that there were many foreigners liked fried banana. They previously had never eaten food cooked from banana through frying process. They were surprised and did not believe that the taste is very delicious. The foreigners who voted for us shouted, “I love Indonesia! I love fried banana! “. It was spontaneous and made other guests who were tasting foods from other countries moved to our court. They ate all fried bananas that we served.

Similarly, the same thing also happened in the event of “International Food Fair” which was held at the Faculty of Economics, Masaryk University. This competition took a lot of

preparation because this event was one of the biggest events happening there. Many invited guests and students came, so that we prepared food in large quantities. We divided the cooking team of each type of food that would be presented. We did it with passion and we believed that our food could make the people impressed. We presented two kinds of food that were fried banana and chicken satay. We also served “cendol” as the representative of Indonesian beverage. It was surprised that the same thing happened. There were a lot of people came to Indonesia’s court to taste fried banana. Even some of those asked for the recipes of fried banana. There was also a special invitation for us to teach them directly how to make fried banana.

Who would not be proud? Indonesia was always in the position of 3rd largest place of all competitions. We won 3rd place in both “International Dinner” and “International Food Fair” competition. Representing Indonesia by beating 32 participating countries was a great honor to us. Surprisingly, fried banana which is the affordable price food that has been known easily found in Indonesia became one of the most favorite foods in Europe. (fhr)

EDISI 209 . MARET 2017

44 45ENGLISHENGLISH

CURRICULUM VITAEName : Yustia Septiana S.PdPlace/date of birth : Matang Glumpang Dua, 20 September 1993

EDUCATIONAL BACKGROUNDSyiah Kuala University – English Department Student 2011SMAN 1 Bireuen 2008SMPN 1 Peusangan 2005MIN 1 Peusangan 1999TK An Nabawi 1998

SOCIAL MEDIAFacebook : yustia septiana fivedesTwitter : @yustiaseptianaLine : @yustiaseptianaInstagram : yustia_sEmail : [email protected]

ACHIEVMENTLiaison Officer of Ambassador of Panama (Diplomatic Tour) 2016Awarded of Expert sustain under Erasmus+ Scholarship, Masaryk University, Czech Republic 2015Second Winner of Country Presentation, Masaryk University, Czech Republic Third Winner of “International Dinner” and “ International Food Fair” , Masaryk University, Czech Republic The representative of Bireun in Geology Olympiad, 2008The representative of Bireun in Badminton Competition (POPDA), 2008

FRIED BANANAFROM ACEHTO EUROPE

Page 24: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau

EDISI 209 . MARET 2017 EDISI 209 . MARET 2017

46 47GALERIGALERI

Kuliah umum dan orasi kebangsaan bertema “Memantapkan Demokrasi dan Memperkuat NKRI dari Aceh untuk Indonesia” bersama Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jend. Pol. Drs. M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D., di gedung AAC Dayan Dawood.

Dalam kunjungannya ke Unsyiah, ada tiga hal yang membuat Kapolri cukup terkesan dengan kampus yang dikenal sebagai Jantong Hate Rakyat Aceh, yaitu pembangunan fisik yang rapi dan tertata, banyaknya fakultas dengan beragam ilmu, dan pemanfaatan IT yang baik dalam proses akademik.

Page 25: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau

48 49GALERIGALERI

EDISI 209 . MARET 2017 EDISI 209 . MARET 2017

Page 26: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau

EDISI 209 . MARET 2017 EDISI 209 . MARET 2017

50 51ASPIRASIASPIRASI

Page 27: TEMBAKAU DARI RUJAK SEPULUH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/WARTA-MARET-2017.pdf issn 0215-2916 edisi 209 . maret 2017 tembakau gorila bikin sakau