tektonik
DESCRIPTION
TektonikTRANSCRIPT
D. Klasifikasi Tektonik Sumatera dan Jawa
- Kemiripan Tektonik Sumatera dan Jawa
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, subduksi antara dua lempeng menyebabkan
terbentuknya deretan gunung berapi dan parit samudra. Demikian pula subduksi antara
Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia menyebabkan terbentuknya deretan gunung
berapi yang tak lain adalah Bukit Barisan di Pulau Sumatra dan deretan gunung berapi di
sepanjang Pulau Jawa, Bali dan Lombok, serta parit samudra yang tak lain adalah Parit Jawa
(Sunda). Maksudnya, pergerakan lempeng di Sumatera dan Jawa sama-sama mengakibatkan
terbentuknya deretan gunung berapi.
Lempeng tektonik terus bergerak. Suatu saat gerakannya mengalami gesekan atau
benturan yang cukup keras. Bila ini terjadi, timbullah gempa dan tsunami, dan meningkatnya
kenaikan magma ke permukaan. Jadi, tidak heran bila terjadi gempa yang bersumber dari
dasar Samudra Hindia, yang seringkali diikuti dengan tsunami, aktivitas gunung berapi di
sepanjang pulau Sumatra dan Jawa juga turut meningkat. Akibat pergerakan lempeng pulau
Sumatera dan Jawa sama-sama berpotensi gempa bumi dan tsunami. Maksudnya di Pulau
Jawa atau Pulau Sumatera memiliki konsekuensi bahwa akan selalu akrab dengan bencana.
Selain itu, dibelakang jalur penunjaman akan membentuk cekungan pengendapan seperti
cekungan Sumatera Utara, cekungan Sumatera Tengah, cekungan Sumatera Selatan,
demikian juga dengan pulau Jawa terdapat cekungan Jawa Utara.
- Perbedaan Tektonik Sumatera dan Jawa
Secara geologis, kawasan barat Sumatera masuk zone subduksi atau berada pada titik
penunjaman (tumbukan atau gesekan) lempeng Sumatera. Ini sangat berpotensi menimbulkan
gempa besar yang besar kemungkinan diikuti tsunami atau gelombang raksasa. Dibanding
dengan pulau Jawa dengan potensi gempa yang kecil karena Jawa tidak berada pada titik
penunjaman.
Di pantai barat Pulau Sumatera, rata-rata sudut penunjaman lantai samudera lebih landai
daripada pantai selatan Pulau Jawa, ini karena lantai samudera di bawah Sumatera lebih muda
daripada Pulau Jawa. Disini Lempeng Indo – Australia menunjam di bawah Lempeng Eurasia
dengan arah kemiringan ( 450), dan di Jawa Lempeng Indo-Australia menunjam Lempeng
Eurasia dengan arah normal.
Di lain hal Usia lantai samudera di bawah Pulau Sumatera diperkirakan 50 juta tahun, sementara lantai samudera di bawah Pulau Jawa adalah sekitar 100 juta tahun. bila lempeng
berusia muda, maka daya apungnya masih tinggi, densitasnya relatif lebih ringan dan lantainya lebih landai.