teknologi untuk pengelolaan lahan suboptimal...

33
Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya Palembang, 8 - 9 Oktober 2015 TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL KERING MASAM DAN BERIKLIM KERING SECARA PRODUKTIF, INKLUSIF, DAN EKOLOGIS SEMINAR NASIONAL LAHAN SUBOPTIMAL KUKUH MURTILAKSONO dan SYAIFUL ANWAR

Upload: duongquynh

Post on 07-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya Palembang, 8 - 9 Oktober 2015

TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL KERING MASAM DAN BERIKLIM KERING SECARA

PRODUKTIF, INKLUSIF, DAN EKOLOGIS

SEMINAR NASIONAL LAHAN SUBOPTIMAL

KUKUH MURTILAKSONO dan SYAIFUL ANWAR

Page 2: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

PENDAHULUAN

Data Pemerintah:

Produktifitas beras meningkat 5% /thn, surplus 10 juta ton - 2015 Peningkatan produksi tanaman pangan, perkebunan & peternakan.

Pada 2025, untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional (padi, jagung, & kedelai): Perlu 4,7 jt ha lahan bukaan baru:

Areal sawah 1,4 juta ha, kedelai 2 juta ha, jagung 1,3 juta ha.

Hingga thn 2050, perlu tambahan 5 juta ha lahan sawah, 8,7 juta ha lahan kering. Tersedia hutan primer, lahan sub-optimal : lahan terdegradasi atau terlantar.

Page 3: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

Kondisi bussiness as usual: Defisit kebutuhan lahan untuk pemenuhan kebutuhan beras

PENDAHULUAN (lanjutan)

No Uraian Satuan Tahun

2010 2015 2020 2025

1 Jumlah penduduk Juta jiwa 239 257 277 298

2 Kebutuhan beras/ kapita Juta ton/kap/thn 0,113 0,113 0,113 0,113

3 Kebutuhan GKG Juta ton/thn 42,74 46,02 49,55 53,36

4 Kebutuhan GKG non beras Juta ton/GKG/thn 5,50 5,50 5,50 5,50

5 Total kebutuhan GKG Juta ton/GKG/thn 48,24 51,52 55,05 58,86

6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91

7 Lahan baku sawah tersedia Juta hektar 11,29 11,29 11,29 11,29

8 Laju konversi lahan Juta ha/thn 0,11 0,11 0,11 0,11

9 Defisit kebutuhan lahan

- Tanpa konversi lahan Juta hektar 0,71 (0,01) (0,78) (1,62)

- Dengan konversi lahan Juta hektar 0,60 (0,12) (0,98) (1,73)

Page 4: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

Deforestasi 1990-1996 1996-2000 2000-2003 2003-2006 2006-2009 2009-2011*

Nasional 1,87 3,51 1,08 1,17 0,83 0,45

Hutan* 1,37 2,83 0,78 0,76 0,61 0,32

Non Hutan 0,5 0,68 0,3 0,41 0,22 0,13

4

Ancaman dan kendala biofisik :

Alih fungsi sawah produktif (terutama di Jawa), perubahan iklim, serta degradasi sumberdaya lahan, air dan lingkungan (erosi, longsor, pencemaran); lahan terdegradasi, terlantar, & lahan kritis meluas;

PENDAHULUAN (lanjutan)

Produksi tanaman pangan mengalami leveling off,

bahkan harus impor.

Page 5: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

PENDAHULUAN (lanjutan)

Lahan pertanian di luar Jawa (Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua) sebagian besar merupakan lahan sub-optimal (LSO).

Page 6: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

6

LAHAN TERDEGRADASI DI INDONESIA 2011

Page 7: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7
Page 8: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

Sasaran pengembangan dan optimalisasi lahan sub-optimal meliputi: produktivitas, efisiensi produksi, kelestarian sumberdaya dan

lingkungan serta kesejahteraan petani (Haryono, 2013), melalui intensifikasi dan ekstensifikasi LSO yang terdegradasi atau terlantar

(abondance land).

PENDAHULUAN (lanjutan)

Page 9: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

Pengelolaan LSO :

Aplikasi teknologi untuk perbaikan sifat fisik, kimia, dan/atau biologi tanah yang akan mencegah pengurangan keuntungan bahkan kerugian hasil pertanian disamping teknologi konservasi tanah dan air.

Tujuan :

Teknologi yang bersifat inklusif dan ekologis sangat diperlukan untuk mendapatkan produktifitas lahan suboptimal kering (kering masam dan beriklim kering) yang diharapkan sehingga dapat menunjang pemenuhan kebutuhan pangan nasional.

PENDAHULUAN (lanjutan)

Page 10: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

POTENSI DAN KENDALA PEMANFAATAN

LAHAN KERING DAN KERING MASAM

Provinsi Masam Iklim Kering Jumlah

Bali 46.688 134.616 181.304

Bangka Belitung 1.181.000 - 1.181.000

Banten 684.804 6.847 691.651

Bengkulu 1.832.982 - 1.832.982

Daerah Istimewa Yogyakarta 20.402 174.196 194.598

DKI Jakarta 43.919 - 43.919

Gorontalo 3.244 1.017.374 1.020.618

Jawa Barat 2.084.728 149.635 2.234.363

Jambi 3.447.915 - 3.447.915

Jawa Tengah 1.184.345 685.093 1.869.438

Jawa Timur 1.004.290 2.244.359 3.248.649

Kalimantan Barat 11.483.416 21.108 11.504.524

Kalimantan Selatan 2.189.535 49.071 2.238.606

Kalimantan Tengah 11.408.220 19.343 11.427.563

Kalimantan Timur 16.245.152 42.252 16.287.404

Lampung 2.787.857 - 2.787.857

Maluku 1.891.564 686.687 2.578.251

Maluku Utara 1.769.383 341.140 2.110.523

Aceh 3.754.647 49.248 3.803.895

Nusa Tenggara Barat 9.072 1.532.476 1.541.548

Nusa Tenggara Timur 164.460 2.914.239 3.078.699

Papua 17.343.250 345.924 17.689.174

Riau 4.491.246 3.238 4.494.484

Sulawesi Selatan 3.191.227 1.238.520 4.429.747

Sulawesi Tengah 3.499.409 722.238 4.221.647

Sulawesi Tenggara 1.814.255 261.599 2.075.854

Sulawesi Utara 811.987 486.464 1.298.451

Sumatera Barat 3.606.238 25.007 3.631.245

Sumatera Selatan 5.176.944 - 5.176.944

Sumatera Utara 5.603.651 120.420 5.724.071

Total 108.775.830 13.272.094 122.047.924

POTENSI

Penyebaran Luas LSO di Indonesia (hektar)

LSO Luas (Juta ha)

Masam 108,7

Kering 13,3

TOTAL 122

Page 11: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

Lahan Suboptimal Luas Lahan

Suboptimal

Potensi untuk

Pertanian

Lahan kering masam 108.775.830 62.647.199

Lahan kering iklim kering 13.272.094 7.762.543

Total 122.047.924 70.409.742

Pulau Luas (hektar)

Tanaman Semusim Tanaman Tahunan

Sumatera 1.312.800 3.226.800

Jawa 40.500 159.000

Bali dan Nusa Tenggara 137.700 610.200

Kalimantan 3.639.400 7.272.000

Sulawesi 215.500 601.200

Maluku+Papua 1.739.000 3.441.000

Indonesia 7.083.800 15.310.100

Pulau Kawasan Budidaya

Jumlah Pertanian Kehutanan

Sumatera 2.741.632 2.757.776 5.499.408

Jawa 129.022 84.868 213.890

Bali dan Nusa Tenggara 515.874 280.872 796.746

Kalimantan 3.907.977 8.399.413 12.307.390

Sulawesi 682.192 557.412 1.239.604

Maluku+Papua 2.331.106 8.281.545 10.612.651

Indonesia 10.307.803 20.361.886 30.669.689

Luas Lahan Kering Suboptimal yang Potensial untuk

Pengembangan Pertanian (ha)

Lahan Suboptimal yang Sesuai dan Tersedia untuk Pertanian Semusim dan Tahunan

Luas Lahan Suboptimal yang Tersedia untuk Pertanian di

Kawasan Budidaya Pertanian dan Kehutanan (ha)

Page 12: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

Lahan kering masam : Masam (pH < 5), BO rendah, KB < 50% (dystrik), Al tinggi, tekstur klei,

regim kelembaban tanah udik, CH > 2.000 mm/th. PMK atau Ultisols, Oxsisols, Inceptisols.

Tingkat kesuburan & produktivitas lahan rendah, perlu input cukup tinggi.

KENDALA

Page 13: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

Lahan kering iklim kering : Regim kelembaban tanah ustik, CH < 2.000 mm/th, BK > 7 bulan (< 100

mm/bln), KB > 50% (eutrik), pH tanah netral - agak alkalis. Grumusol, Mediteran, Litosol atau Alfisols, Mollisols, Entisols, Vertisols. Tingkat kesuburan > lahan kering masam. Curah hujan rendah, kemarau nyata, keterbatasan sumberdaya air, jenis tanaman & IP lebih terbatas.

KENDALA (lanjutan)

Page 14: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

LSO IKLIM KERING & SOLUM TANAH TIPIS

Page 15: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

KENDALA (lanjutan)

• Kendala sesuai karakteristik LSO yang alami atau man-made: (a) ketersediaan air, (b) kemasaman tanah tinggi (pH rendah), (c) BO rendah dan solum dangkal, (d) sangat miskin unsur hara; dan/atau, (e) tanah berbatu.

• Kendala dari aspek budidaya : (a) persiapan lahan, pemakaian benih varitas unggul, penanaman (waktu tanam, cara tanam), pemeliharaan, pemupukan, pengendalian hama, penyakit tanaman dan gulma; (b) belum ada integrasi pertanian tanaman dengan peternakan.

• Lahan LSO banyak dijumpai di daerah berkemiringan relatif curam sehingga terdegradasi oleh erosi tanah, menjadi lahan kritis (± 27 jt ha). Diperlukan teknologi konservasi tanah dan air yang memadai.

Page 16: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

APLIKASI TEKNOLOGI

Teknologi inklusif dan ekologis dalam pengelolaan lahan suboptimal masam/ kering:

(Syarat Perlu, Necessary Conditions) Evaluasi kesesuaian lahan, evaluasi ketersediaan air, kemudian diikuti dengan kombinasi praktek: pengelolaan tanah/ lahan (konservasi tanah dan air, pengelolaan bahan organik, tanpa limbah); pengelolaan hara (pupuk dan pemupukan yang seimbang dan proporsional, efisien), dan pengelolaan pertanaman (termasuk penglolaan air/ irigasi), selain pengelolaan khusus tanah terdegradasi dan sistem pertanian (terpadu).

Page 17: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

Pengelolaan lahan suboptimal beriklim kering :

Aplikasi amelioran yang lebih bisa mempertahankan kelembaban tanah lebih lama diiringi dengan pupuk yang tidak mudah menguap; disamping pemanenan air/ hujan dan sistim irigasi yang lebih efisien.

Teknologi inklusif dan ekologis tersebut tentunya dapat diadopsi oleh petani atau masyarakat tempatan yang

disesuaikan dengan kearifan tempatannya.

Page 18: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

PETA ARAHAN KESESUAIAN LAHAN

Page 19: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7
Page 20: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

BERBAGAI BAHAN PEMBENAH TANAH

Page 21: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

TANDAN KOSONG SAWIT

LIMBAH PABRIK KELAPA SAWIT

Page 22: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

MULSA PLASTIK

Irigasi tetes

MULSA JERAMI

Page 23: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

BERBAGAI TEKNIK PEMANENAN AIR

= KONSERVASI AIR

Page 24: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

BERBAGAI TEKNIK PEMANENAN AIR

= KONSERVASI TANAH & AIR

Page 25: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7
Page 26: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

RORAK & TERAS = KONSERVASI TANAH & AIR

Page 27: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

Small dam filling-up Small dam and irrigated rice plot

2 rice cycles instead of 1 Farmer’s participatory rate for dam building: 40%

Farmer empowerment: collective management of small dams

Rice yields +30%

Rain water harvesting and rice supplemental irrigation in Bunder catchment Illustrations and main results recorded in 2002-2004

(Courtesy of Suria Darma Tarigan)

15 Smallholders => about 3,5 ha

Set of 3 small dams (80 - 150 m3)

Average cost of hydraulic structure: IDR 4 M. (considering an average value of price inflation: 4% a year)

Page 28: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

=> Dam and on-farm reservoir building

Dam building

On-farm reservoir building

Rain water harvesting operation in Dengkling catchment Illustrations and main results recorded in 2004-2005

(Courtesy of Suria Darma Tarigan)

Page 29: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

Rain water harvesting operation in Dengkling catchment Illustrations and main results recorded in 2004-2006

(Courtesy of Suria Darma Tarigan)

Dam filling-up and water harvested

Automatic Water Level Record to monitor water harvested and irrigations

On-farm reservoir filling-up

Page 30: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

PERTANIAN TERPADU

Page 31: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

Strategi ...... (lanjutan)

Syarat cukup (sufficient condition) : Penyediaan input produksi pertanian. Perbaikan infrastruktur agropolitan Pelatihan, pendampingan, dan pemberdayaan Pengembangan teknologi Pengendalian konversi lahan pertanian Kelembagaan yang berdaya

Page 32: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

KESIMPULAN

• Untuk pemenuhan kebutuhan pangan nasional, potensi lahan sub-optimal kering masam dan iklim kering masih mencukupi walaupun berbagai kendala yang melekat pada karakteristik lahan tersebut perlu dipecahkan.

• Strategi : syarat perlu (necessary condition) dan syarat cukup (sufficient condition), yi :

Teknologi tepat guna dan spesifik lokasi (nc): pemetaan kemampuan dan kesesuaian, pewilayahan komoditas, analisis usahatani, optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan lahan, aplikasi agroteknologi ramah lingkungan, dan pertanian terpadu.

Teknologi tepat guna dan spesifik lokasi (sc): penyediaan input produksi pertanian, perbaikan infrastruktur, pelatihan pendampingan pemberdayaan, pengembangan teknologi, pengendalian konversi lahan pertanian, dan penataan kelembagaan.

Page 33: TEKNOLOGI UNTUK PENGELOLAAN LAHAN SUBOPTIMAL …semnaslahansuboptimal.unsri.ac.id/wp-content/uploads/3.-KUKUH... · 6 Kebutuhan baku lahan Juta hektar 10,58 11,30 12,07 12,91 7

TERIMA KASIH