teknologi rumput vetiver untuk menjaga stabilitas lereng pltm balla, kalukku, bonehau & budong...
DESCRIPTION
STABILITAS LERENGTRANSCRIPT
PT. PLN (PERSERO)SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARUUNIT PLTM MAMUJU
TEKNOLOGI RUMPUT VETIVER UNTUK MENJAGA STABILITAS LERENG PLTM BALLA,
KALUKKU, BONEHAU & BUDONG-BUDONG
I. ABSTRAK
PLTM Balla, Kalukku, Bonehau dan Budong-budong yang dikelola unit PLTM Mamuju rata-rata
mempunyai panjang saluran 2000 meter tipe terbuka. Dengan konstruksi tersebut gangguan longsor di 4
(empat) PLTM tersebut tidak bisa terhindarkan. Dengan seringnya terjadi longsor yang mengakibatkan
terganggunya operasi pembangkit maka perlu dilakukan suatu langkah pencegahan longsor yang murah
dan ramah lingkungan mengingat selama ini pencegahan masih menggunakan metode hard berupa
bronjong dan pasangan batu. Pencegahan longsor dengan metode tanaman menggunakan rumput
vetiver merupakan salah satu alternative untuk menjaga stabilitas lereng.
Rumput vetiver mempunyai prinsip kerja dalam mencegah terjadinya longsor adalah dengan mengurangi
gaya pendorong dengan sistem akarnya yang kuat yang bisa mengendalikan laju air dan sedimen.
Dengan akar yang kuat dan pertubuhannya bisa mencapai 3-4 meter maka akarnya tidak hanya
menahan laju air dan sedimen melainkan bisa berfungsi sebagai kolom beton sehinggan stabilitas lereng
lebih terjaga. Selain sangat efektif dalam pencegahan longsor rumput vetiver sangat mudah tumbuh pada
semua jenis tanah apalagi pada daerah PLTM yang variasi kondisi tanahnya yang berbeda-beda.
Teknologi rumput vetiver dengan konsep ramah lingkungan, murah dan efisien bisa dijadikan salah satu
cara untuk mencegah terjadinya longsor pada PLTM yang belakangan ini mulai dikenal dengan istilah
Bio-Engineering.
1
PT. PLN (PERSERO)SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARUUNIT PLTM MAMUJU
II. LATAR BELAKANG
PLTM Balla, Kalukku, Bonehau dan Budong-budong merupakan PLTM yang dikelola oleh Unit PLTM
Mamuju yang terletak di Provinsi Sulawesi Barat. Empat PLTM tersebut mempunyai rata-rata panjang
saluran 2000 meter dengan tipe saluran terbuka (open tunel). Dengan konstruksi saluran terbuka maka
longsor salah satu faktor penghambat tidak optimalnya PLTM tersebut. Berdasarkan data gangguan
pembangkit, ke 4 (empat) PLTM tersebut telah mengalami gangguan longsor baik berupa material
longsor menutupi saluran maupun longsor yang mengakibatkan rusaknya saluran dan akses road untuk
inspeksi. Besarnya potensi longsor pada PLTM dikarenakan belum stabilnya lereng karena umur PLTM
masih terbilang baru sehingga belum ada perkuatan oleh tanaman dan terasering tebing pada saat
pembangunan belum stabil. Pada kasus longsor di PLTM saat ini penanggulangannya masih mengacu
pada mengatasi masalah bukan pada mencegah masalah sehingga masih menggunakan metode
mekanik atau dengan pembuatan terasering, menggunakan pemasangan tembok atau matras kawat
(bronjong) dimana ke dua metoda tersebut berbiaya sangat mahal. Berdasarkan kondisi tersebut untuk
meningkatkan keandalan operasi pembangkit dan menekan biaya perbaikan kerusakan yang ditimbulkan
akibat terjadinya longsor maka perlu dilakukan pencegahan sejak awal dengan metode yang lebih murah
dan ramah lingkungan. Salah satu teknologi green construction yang banyak dikenal dalam stabilitas
lereng atau tebing adalah teknologi rumput vetiver. Teknologi ini menggunakan rumput vetiver yang
memiliki karakteritistik teknis yang khas untuk mencegah atau mengurangi terjadinya erosi atau
longsoran dangkal, dimana pada tanah-tanah berlereng, erosi dan longsoran dangkal menjadi persoalan
yang serius pada kelangsungan operasional PLTM. Secara konstruksi dalam mengatasi longsor di tanah
miring, rumput vetiver lebih murah jika dibandingkan dengan konstruksi beton. Konstruksi beton harganya
mencapai Rp2.000.000/m2 sedangkan rumput vetiver hanya Rp. 10.000/m2. Selain itu, rumput vetiver
juga dapat memberikan potensi tinggi dalam mereduksi kadar Carbon di atmosfir bumi, sehingga dapat
memenuhi penyelenggaraan kebijakan pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan.
III. URAIAN
Menurut Runi Asmaranto tahun 2004 mendefinisikan longsor yaitu gerakan ke bawah secara relative oleh
batuan dan tanah, di mana secara karakteristik mengalami perpindahan massa akibat adanya slip
2
PT. PLN (PERSERO)SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARUUNIT PLTM MAMUJU
permukaan atau longsor itu terjadi ketika gaya pendorong lebih besar dari gaya penahan seperti gambar
berikut :
Berdasarkan defenisi Runi asmaranto bahwa longsor itu terjadi ketika daya pendorong lebih besar
daripada daya penahan sehingga untuk mencegah terjadinya longsor yaitu memperbesar gaya penahan
atau memperkecil gaya pendorong. Beberapa contoh penanggulangan longsor yang menggunakan
metode retaining wall, terasering dan bronjong.
Metode penanggulangan longsor yang menggunakan
beton atau bronjong memakai prinsip pencegahan
longsor dengan cara pembersar gaya penahan
sedangkan terasering menggunakan prinsip pengurangan
gaya pendorong. Dari ketiga metode di atas semua
membutuhkan biaya yang besar sehingga perlu dilakukan
suatu penanganan longsor yang murah dan ramah
lingkungan.
Penanganan longsor dengan green contruction belakangan ini menjadi alternatife selain murah dan cepat
faktor ramah lingkungan menjadi hal yang penting diperhatikan mengingat kondisi bumi yang semakin
hari mengalami pemanasan global.
3
Salah satu penanggulangan longsor pada PLTM Bonehau menggunakan bronjong
Penanggulangan longsor menggunakan retaining wall dan terasering
PT. PLN (PERSERO)SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARUUNIT PLTM MAMUJU
Dengan konsep ramah lingkungan penanggulangan longsor dengan menggunakan Teknologi Rumput
Vetiver menjadi pilihan yang tepat untuk mencegah terjadinya longsor, khususnya pada PLTM Unit
Mamuju yang mempunyai PLTM yang masih baru sehingga kemantapan lerengnya belum stabil yang
menyebabkan potensi longsor semakin meningkat.
IV.
V. ANALISA DAN PEMBAHASAN
a. Analisa
Dengan seringnya terjadi longsor pada PLTM Mamuju dan belum stabilnya lereng karena pembangkit
masih baru maka pecegahan longsor harus diperhatikan agar tidak menjadi kendala terhadap
keoptimalan pembangkit. Pencegahan dan penanggulangan longsor pada PLTM Mamuju rata-rata
4
Longsor PLTM Balla yang menyebabkan unit stop 4 hari
Longsor PLTM Bonehau yang menyebabkan dinding saluran 30 m roboh
Longsor PLTM Budong-budong Longsor PLTM Kalukku yang menyebabkan dinding saluran 23 m roboh
PT. PLN (PERSERO)SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARUUNIT PLTM MAMUJU
menggunakan bronjong dan pasangan batu yang membutuhkan biaya mahal. Dengan adanya
teknologi rumput vetiver maka biayanya akan lebih murah dan konsep ini akan mengutamakan pada
pencegahan longsor bukan pada penanggulangan longsor.
b. Pembahasan
Rumput Vetiver
Konsep Bio-Engineering dengan menggunakan teknologi Rumput Vetiver adalah tanaman tropis
sejenis rumput-rumputan berukuran besar yang memiliki banyak keistimewaan, di Indonesia
dikenal sebagai akar wangi (Vetiveria zizanioides) atau usar (Vetiveria nemoralis).Sedangkan
dalam bahasa daerah dikenal dengan useur (Gayo), urek usa(Minang Kabau), hapias (Batak),
narwasetu atau usar (Sunda), larasetu(Jawa), karabistu (Madura), nausina fuik (Roti), tahele
(gorontalo), akadu(buol), sere ambong (Bugis), babuwamendi (Halmahera), garamakusu batawi
(Ternate), dan baramakusu buta (Tidore). Yang sering digunakan dalam teknologi rumput vetiver
adalah Vetiveria zizanioides, karena belum banyak penelitian yang membuktikan Vetiveria
nemoralis mampu memberikan keuntungan yang sebanding dengan Vetiveria zizanioides. Ini
mugkindikarenakan sistem perakaran Vetiveria nemoralis yang lebih pendek dibandingkan sistem
perakaran Vetiveria zizanioides.
Penerapan teknologi rumput vetiver dalam stabilitas lereng atau tebing sangatlah mudah, praktis
dan murah. Ini dikarenakan teknologi ini hanya membutuhkan tingkat perawatan yang rendah
(low maintenance) , sangat efektif dalam konservasi air dan tanah, mengendalikan endapan,
menstabilkan dan merehabilitasi tanah, dan juga ramah lingkungan.
5
PT. PLN (PERSERO)SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARUUNIT PLTM MAMUJU
Bentuk Fisik Rumput Vetiver
Kita dapat mengenali rumput vetiver dari beberapa bentuk fisiknya, yaitu :
Rumput Vetiver tidak memiliki stolon dan rizoma. Sehingga secara keseluruhan sistem
akarnya dapat tumbuh dengan cepat, pada beberapa aplikasi pertumbuhan akarnya dapat
mencapai 3 – 4 m pada tahun pertama. Bahkan ada yang mampu menembus hingga
kedalaman 5,2 meter. Perakaran ini membuat rumput vetiver memiliki daya tahan yang tinggi
terhadap api, suhu dingin, tekanan udara tinggi, dan efek lalu lintas kendaraan.
Memiliki batang yang kaku dan keras, sehingga tahan terhadap aliran air dalam (0,6 – 0,8 m).
Tumbuhnya tegak dengan tinggi 1,5 – 2,5 m .
Bila ditanam di lereng-lereng keras dan berbatu, ujung-ujung akar vetiver mampu masuk
menembus dan menjadi semacam jangkar yang kuat. Cara kerja akar ini seperti besi kolom
yang masuk ke dalam menembus lapisan tanah, dan pada saat yang sama menahan
partikel-partikel tanah dengan akar serabutnya. Kondisi seperti ini dapat mencegah erosi
yang disebabkan oleh angin dan air sehingga vetiver dijuluki sebagai ”kolom hidup”.
Jika ditanam berdekatan, membentuk baris/pagar yang rapat. Hal tersebut akan mengurangi
kecepatan aliran, mengalihkan menahan matrial sedimen dengan tanpa merubah arus air
dan dapat menjadi filter yang sangat efektif.
Keunggulan
Tahan terhadap variasi cuaca, seperti : kekeringan panjang, banjir, genangan dan temperatur
- 14º C sampai 55º C.
Mempunyai daya adaptasi pertumbuhan yang sangat luas pada berbagai kondisi tanah,
seperti
Pada tanah masam (mengandung mangan dan aluminium)
Pada tanah bersalinitas tinggi dan mengandung banyak natrium
Pada tanah yang mengandung logam berat, seperti : Ar, Cd, Co, Cr, Pb, Hg,Ni, Se dan Zn.
Tahan terhadap rentang pH tanah : 3 – 10.5
6
PT. PLN (PERSERO)SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARUUNIT PLTM MAMUJU
Yang paling penting adalah teknologi rumput vetiver hanya membutuhkan biaya yang sedikit
dan berkelanjutan. Ditambah lagi biaya perawatannya yang secara signifikan akan semakin
berkurang setelah penanaman pagar rumput vetiver.
Pagar vetiver adalah pagar yang alami, bagian dari teknik soft Bio-Engineering yang ramah
lingkungan, dimana merupakan alternatif dari struktur keras dan kaku (beton dan batu).
Teknologi Rumput Vetiver sangat baik untuk daerah dengan biaya buruh rendah.
Prinsip Kerja Rumput Vetiver
Pada dasarnya prinsip kerja rumput vetiver dalam mencegah terjadinya longsor adalah dengan
mengurang gaya pendorong dengan sistem akarnya yang kuat yang bisa mengendalikan laju air
dan sedimen
Dalam gambar 1, akar-akar vetiver yang masuk ke dalam tanah sedalam ± 3 meter akan
berfungsi seperti kolom-kolom beton yang menahan tanah agar tidak longsor sehingga tanah
menjadi stabil. Barisan itu juga menahan material erosi di belakang tubuhnya yang dapat
mengurangi kecuraman dan akhirnya membentuk teras-teras yang lebih landai.
Gambar 2, Pada dasarnya vetiver bekerja dengan menahan laju air run-off dan material erosi
yang terbawa dengan tubuhnya. Daun dan batang vetiver akan memperlambat aliran endapan
yang terbawa run-off dititik A sehingga tertumpuk di titik B. Air akan terus mengalir menuruni
lereng C yang lebih rendah. Akar tanaman (D) akan mengikat tanah di bawah
7
1 2
PT. PLN (PERSERO)SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARUUNIT PLTM MAMUJU
tanaman hingga kedalaman 3 meter dengan membentuk “Tiang” yang rapat dan dalam di dalam
tanah, akar-akar ini nantinya akan mencegah terjadinya erosi dan longsor. Pada dasarnya
rumput vetiver akan efektif jika ditanam dalam bentuk barisan yang membentuk pagar.
VI. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan:
1. Pencegahan longsor pada lereng PLTM dengan menggunakan Rumput Vetiver lebih murah
dibandingkan dengan menggunakan beton,bronjong dan pasangan batu.
2. Pencegahan longsor menggunakan rumput vetiver lebih mudah tidak perlu membutuhkan tenaga
ahli khusus karena proses penanaman dan pemeliharaannya sangat mudah
3. Rumput vetiver cocok disemua jenis tanah sehingga perbedaan tanah pada setiap PLTM tidak
menjadi kendala.
4. Pencegahan longsor dengan rumput vetiver tidak hanya mudah tapi mempunyai konsep ramah
lingkungan di tengah semakin meningkatnya pemanasan global
B. SARAN DAN USULAN
1. Penanggulangan longsor harus jadi salah satu faktor yang menjadi perhatian khusus, agar
kelangsungan pengoperasian PLTM yang menggunakan energy terbarukan dapat beroperasi
secara efisien dan optimal.
2. Penanggulangan longsor harus dengan metode pencegahan bukan dengan mengatasi
3. Penanggulangan longsor dengan menggunakan rumput vetiver bisa dijadikan salah satu solusi
untuk mencegah terjadinya longsor.
8