teknologi pengolahan limbah bahan berbahaya &...

27
TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA & BERACUN (B3) Definisi Limbah B3 (PP no.18/1999) Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya da/atau beracun yang karena sifat, konsentrasi, jumlahnya; baik secara langsung ataupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya Bentuk limbah B3 adalah Padat, Cair dan Udara; sehingga dalam beberapa pengelolaannya juga menggunakan teknologi yang sama dengan limbah non-B3 lainnya, namum kondisinya disesuaikan dengan sifat dan karakteristik Limbah B3 tersebut

Upload: phamque

Post on 07-Mar-2019

242 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

TEKNOLOGI PENGOLAHAN

LIMBAH BAHAN BERBAHAYA & BERACUN (B3)

Definisi Limbah B3 (PP no.18/1999)

Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya da/atau beracun yang karena sifat, konsentrasi, jumlahnya; baik secara langsung ataupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya

Bentuk limbah B3 adalah Padat, Cair dan Udara; sehingga dalam beberapa pengelolaannya juga menggunakan teknologi yang sama dengan limbah non-B3 lainnya, namum kondisinya disesuaikan dengan sifat dan karakteristik Limbah B3 tersebut

Munculnya limbah B3

Presenter
Presentation Notes
Slide 6 The context All countries generate hazardous wastes. The quantities generated and their potential impacts depend on many factors, including the level of industrial development, the way in which wastes are managed, the existing state of the local environment and the capacity of the receiving media. Small countries eg islands often have very fragile environments which are easily damaged by even very small amounts of mis-managed hazardous wastes. While many developed countries now have effective hazardous waste management systems in place, countries such as China and India which have a long term industrial base have not yet developed their hazardous waste management systems to the same extent. Until recently, the main sources of hazardous wastes in less industrialised countries were ubiquitous wastes such as waste oils. Today the origin of many hazardous wastes in such countries is imported chemicals. Primary industries, particularly highly polluting industries such as metal processing, fertiliser production, leather tanning and textile dyeing, are increasingly being focused in developing countries where pollution controls are less stringent and labour costs low. Newly industrialising countries are also becoming important production centres for goods such as refined oil products, chemicals, pharmaceuticals and electronic equipment. Trying to establish how much hazardous waste is generated, and the scale of the problem, is very difficult and in the past there has been very little data available. The acquisition of some early data was one result of the Global Waste Survey (GWS) (see next slide). Today there are a number of information gathering initiatives (eg Basel Convention, ISWA National waste management profiles – see sources of further information) and we have a better broad understanding of the generation of hazardous wastes, as well as which wastes are generated by which industries, and the alternative methods of dealing with them. However, it is important to note that waste definitions are not consistent in different countries, and any comparison of waste data must be treated with great caution.

Sumber-sumber pembentukkan Limbah B3 :

1. Sumber tidak spesifik; Limbah B3 berasal bukan proses utama dalam kegiatan industri contoh: Pelarut asam/basa yang dihasilkan dalam untuk membersihkan peralatan setelah proses

2. Sumber spesifik; Limbah B3 berasal dari proses utama dalam kegiatan industri contoh : limbah Krom dari industri penyamakan kulit Limbah sulfida dari industri pupuk

3. Bahan kimia kadaluarsa, tumpukan bekan kemasan, dsb

Tahapan identifikasi Limbah B3

1. Mencocokan jenis limbah yang dihasilkan dengan daftar jenis limbah B3 lampiran tabel pada PP 18/1999 cocok limbah B3

2. Jika tidak cocok sesuai, limbah diperiksa, apakah memiliki sifat dan karakteristik B3

Explosive, Flammable, toxic, korosif, reactive, infeksius

3. Uji Toksikologi;

TCLP : toxicity characteristic leachate/leaching procedure Prosedur untuk menentukan pelindian senyawa B3 (padat) pada larutan

Bioassay LD50 (Lethal Dosis) tingkatan dosis, dimana 50% populasi mengalami kematian

(kolam akuarium berisi ikan sejenis)

10 mg/l 15 mg/l 20 mg/l 25 mg/l 30 mg/l

Standar Europa

Merck

Standar PBB – United Nation Standar Global Harmonization System

(GHS)

Penanganan Bahan Kimia Simbol dan Label Bahaya

Penanganan Bahan Kimia Simbol Bahaya

C Korosif

O Mengoksidasi

E Mudah meledak

T+ Sangat beracun

T Beracun

F+ Sangat mudah menyala

F Mudah menyala

Xi Mengiritasi

Xn Berbahaya

N Berbahaya bagi lingkungan

Penanganan Bahan Kimia

Physical Hazards

Health Hazards Env. Hazards

Exemplary correlated Hazard Classes

Corrosive to Metals Gases under Pressure Explosives Flammable Liquids Oxidising Liquids

Acute Toxicity Hazardous to the Aquatic Environment

Skin Irritation STOT, Aspiration Hazard

Skin Corrosion

STOT = Specific Target Organ Toxicity

Overview of GHS Hazard Pictograms

Presenter
Presentation Notes
148

Sifat dan Karakteristik Limbah B3

1. Mudah Meledak (Explosive)

- Pada P dan T standar dapat meledak

- Melalui reaksi kimia-fisik dapat menghasilkan gas dengan P

dan T yang tinggi

2. Mudah Terbakar (Flammable)

- Cairan yang mengandung < 24% alkohol dan/atau memiliki titik nyala <60 oC, akan menyala jika kontak dengan api pada tekanan 1 atm

- Bukan cairan pada P, T standar menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air atau perubahan kimia spontan

- Limbah bertekanan yang mudah terbakar

- Limbah pengoksidasi

Explosives

Flammable Liquids

3. Reaktif

- Pada kondisi normal tidak stabil dan dapat berubah tanpa peledakan

- bereaksi hebat dengan air

- Jika bercampur air akan menimbulkan ledakan yang menghasilkan gas, uap atau asap beracun

- Limbah sianida, sulfida, amoniak pada pH 2-12,5 dapat menghasilkan gas, uap atau asap beracun

- Limbah organik peroksida

4. Beracun (toksik)

- Menyebabkan sakit, kematian

Oxidising Liquids

Acute Toxicity Hazardous to the Aquatic Environment

STOT, Aspiration Hazard

5. Infeksius

- Mengandung kuman penyakit

6. Korosif

- Menyebabkan iritasi pada kulit

- Memiliki pH <2 atau >12,5

- Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja (SAE) dengan laju korosi (6,35 mm/tahun)

Skin Corrosion Skin Irritation

Pengelolaan Limbah B3

Tujuan :

Mencegah dan menanggulangi pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh limbah B3 serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai dengan fungsinya kembali

Ruang Lingkup :

1. Reduksi menurunkan kualitas dan kuantitas limbah

2. Penyimpanan

3. Pengumpulan

4. Pengangkutan

5. Pemanfaatan 3R, hasil produk aman

6. Pengolahan perubahansifat B3

7. Penimbunan

Reduksi Limbah B3

a) Penyempurnaan penyimpanan bahan baku

b) House keeping

c) Substitusi Bahan

d) Modifikasi Proses

Syarat tempat Penyimpanan

a) Bebas banjir

b) Tidak rawan bencana

c) Berada diluar kawasan lindung

d) Sesuai dengan rencana tata ruang

e) Perancangan bangunan sesuai dengan jumlah, sifat, dan upaya pengendalian pencemaran

Ledakan Penyimpanan Bahan Kimia

Ledakan Penyimpanan Bahan Kimia

Cara Penyimpanan

Penyimpanan & pelabelan

Transportasi B3:

Truk & kontainer

Presenter
Presentation Notes
Slide 15 Hazardous waste transport: tanks The slide shows an articulated vehicle with a tank body suitabel for transporting flammable or combustible liquids and gases. This type of vehicle, and those shown on the next slides, are technically advanced, and typically used in western Europe or north America.

Beberapa ketentuan dalam kegiatan pengumpulan:

a) Karakteristik/sifat limbah B3

b) Ada penanggulangan terjadinya kecelakaan dan memiliki lab uji/deteksi

c) Konstruksi bangunan kedap air

d) Bebas banjir

Pengolahan Limbah B3: - Cara thermal - Stabilisasi, solidifikasi uji TCLP & ada penimbunan - Fisika, Kimia, Biologi

Syarat Tempat Pengolahan : Bebas banjir, tidak rawan bencana, bukan kawasan lindung - 150 m dari jalan utama/tol - 50 m dari jalan lainnya - 300 m dari pemukiman, garis pasang; daerah yang dilindungi

Alternatif Proses Teknologi Pengolahan limbah B3

1. Pengolahan Fisik-Kimia : Explosive, reaktif, beracun, korosif, L-organik beracun

2. Thermal/Insinerasi : Explosive, Flammable, beracun, infeksius, L-organik beracun

3. Pemanfaatan Kembali Kembali (3R) : korosif, L- anorganik beracun

4. Solidifikasi/Stabilisasi : Explosive, Reaktif, beracun, L-anorganik beracun

Proses Pengolahan Secara Kimia : - Reduksi-Oksidasi - Elektrolisa - Netralisasi - Presipitasi - solidifikasi/Stabilisasi - Absorbsi - Penukar Ion (Ion exchange) - Pirolisis

Proses Pengolalahan Secara Biologi : - Aerobik - Anaerobik - Composting - Land Treatment - biodegradasi Pencemar - Sistem enzimatik

Pengolahan secara Fisik -Elektrostatik presipitator -Penyaringan Partikel -Wet scrubbing -Adsorpsi dengan karbon aktif

GAS

-Sentrifugasi -Klarifikasi -Koagulasi -Filtrasi -Flokulasi -Flotasi -Sedimentasi -Thickening (pemekatan)

Pemisahan larutan dan padatan

Landfill for Stabilised Residue Materials

B

I

O

R

E

M

E

D

I

A

S

I

STOP