teknologi mekanik dan pengelasan

Upload: setyo-tulz-a

Post on 18-Jul-2015

827 views

Category:

Documents


30 download

TRANSCRIPT

PROSEDUR OPERASIONAL STANDART PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK

PENGELASAN LOGAM TINGKAT DASAR

Oleh : 1. Ir.Drs. Muh.Rismunanadr, MM.

PROGRAM STUDI PERMESINAN PERIKANAN JURUSAN TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA 2011

DISKRIPSI TEORI LAS BUSUR LISTRIK ( ARC WELDING ELECTRIC ). A. Prinsip Las Listrik. Las Listrik disebut juga Las Busur Api Listrik ( arc welding electric ), yaitu proses penyambungan dua logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai media sumber panas yang ditimbulkan oleh busur api antara elektroda ( kawat las ) dan benda kerja ( logam ) yang akan disambung ( dilas (. Sehingga elektroda mencair bersama-sama dengan panasnya benda kerja terjadi busur api akibat kontak arus listrik tersebut. Gerakan busur api pada elektroda diatur sedemikian rupa ( metoda gerakan pengelasan ) sehingga benda kerja dan elektroda mencair ( lumer ), setelah dingin dapat menjadi satu baian yang sukar dipisahkan ( hasil pengelasan ). B. Peralatan Las Listrik. Terdiri dari : 1. Pesawat Las ( Mesin Las ) 2. Alat Bantu Las. 3. Perlengkapan Keselamatan Kerja. 4. Elektroda ( Kawat Las ). 1. Pesawat Las. Jika ditinjau dari jenis arus yang keluar, pesawat las dapat digolongkan menjadi : 1). Pesawat las arus bolak balik.( AC ). 2). Pesawat las arus searah ( DC ). 3).Pesawat las arus bolak balik dan searah ( AC-DC ) yang merupakan gabungan AC-DC. 1). Pesawat las arus bolak balik ( AC ). Terdiri dari tranfomator yang digabungkan dengan sumber listrik PLN atau mesin pembengkit listrik motor diesel atau motor bensin. Kapasitas trafo biasanya 200 500 Ampere, sedangkan voltage ( tegangan ) yang keluar dari trafo antara 35 70 volt.

2). Pesawat las arus searah ( DC ). Berupa pesawat trafomator rectifier pembangkit listrik motor diesel atau motor bensin dan dapat juga digerakkan oleh moor listrik ( dinamo motor ). 3). Pesawat las AC_DC. Merupakan gabungan dari pesawat las AC dan DC. keluar stabil dapat searah maupun bolak balik ( AC-DC ). 2. Alat Bantu Las. Pada pengelasan terdapat alat Bantu, yaitu : 1). Kabel Las. 2). Pemegang elektroda ( holder las ). 3). Palu las ( las ketok ). 4). Sikat baja las. 5). Klem massa ( ground las). 6). Penjepit ( tang Las ). 3. Perlengkapan Keselamatan Kerja. 1). Helem Las ( Masker Las ). 2). Sarung Tangan. 3). Baju Las ( Aprons ). 4).Sepatu Las. 5). Kamar Las ( Ruang Las ). C. Cara menyalakan busur api las. Untuk mendapatkan hasil pengelasan yang baik dan kemudahan di dalam langkah pengelasan, maka harus diperhatikan ukuran dan jenis elektroda ( kawat las ) harus tepat dalam menentukan besar kecilnya arus ( Ampere ). Ada 2 ( dua ) cara melakukan penyalaan busur api, yaitu : 1). Pada pesawat las AC, penyalaan busur api dilakukan dengan menggoreskan elektroda pada benda kerja secara pelan, agar timbul nyala busur api dan pertahankan penyalaannya. Dengan gabungan ini akan lebih banyak pemakaiannya, karena arus yang

L = de

2) Pada pesawat DC, dengan cara elektrodanya disentuhkan dari atas ke bawah pada benda kerja secara hati-hati agar timbul nyala. Busur api, dan pertahankan nyalanya.

elektroda

D elektroda

Tabel 1. : Pemakaian Amper terhadap elektroda. Diameter Elektroda ( mm ). 1,5 2,5 3,2 4 5 6 Amper ( A ). 30 45 40 70 75 100 125 150 140 175 175 - 225

Tabel 2. : Metoda Gerakan Elektroda dalam Lasan. Posisi Flat Jenis Lasan Las sudut horizontal Las Sig-sag Datar Las melingkar Gerakan Elektroda

Las goyang Vertikal

L