handout teknologi mekanik 2

35
Teknologi Mekanik 2 Bab 1. Mesin perkakas 1.1. Pengertian mesin perkakas Mesin-perkakas adalah mesin yang berfungsi untuk memproduksi komponen mesin (benda- kerja) dengan prinsip mengurangi volume bahan (pada umumnya dengan proses penyayatan) sehingga menjadi produk yang sesuai dengan rancangan. 1.2. Jenis Mesin-perkakas. o Mesin-gergaji (sawing machine) o Mesin-gurdi (drilling machine) o Mesin-koter (boring machine) o Mesin-bubut (lathe machine) o Mesin-freis (milling machine) o Mesin-sekrap (shaping machine) o Mesin-gerinda (grinding machine) 1.3. Gerakan Mesin-perkakas. o Gerak utama Adalah gerakan yang mula-mula (pertama) dilakukan (oleh pahat atau benda-kerja) dalam rangkaian suatu operasi pemesinan benda-kerja. o Gerak pemakanan (feeding) Adalah gerakan relatif antara pahat dengan benda-kerja (oleh pahat atau benda-kerja) yang mengakibatkan terjadinya proses pemotongan benda-kerja. o Gerak penyetelan Adalah gerakan relatif antara pahat dengan benda-kerja (oleh pahat atau benda-kerja) sehingga diperoleh kedalaman pemotongan (ketebalan- tatal). Dalam hal ini gerakannya berupa gerakan periodik yang dilakukan sebelum gerak pemakanan dilakukan. 1.4. Dasar-dasar pemotongan. o Kecepatan potong (cutting speed) : V ; m/min o Kecepatan-makan (feeding speed) : V f ; mm/min o Kedalaman-potong (depth of cut) : a ; mm o Waktu-pemotongan (cutting time) : t c ; min Created by Sigh 1/35

Upload: indi-rifki

Post on 25-Nov-2015

167 views

Category:

Documents


33 download

DESCRIPTION

t. mesin

TRANSCRIPT

  • Teknologi Mekanik 2

    Bab 1. Mesin perkakas

    1.1. Pengertian mesin perkakas

    Mesin-perkakas adalah mesin yang berfungsi untuk memproduksi komponen mesin (benda-

    kerja) dengan prinsip mengurangi volume bahan (pada umumnya dengan proses penyayatan)

    sehingga menjadi produk yang sesuai dengan rancangan.

    1.2. Jenis Mesin-perkakas.

    o Mesin-gergaji (sawing machine) o Mesin-gurdi (drilling machine) o Mesin-koter (boring machine) o Mesin-bubut (lathe machine) o Mesin-freis (milling machine) o Mesin-sekrap (shaping machine) o Mesin-gerinda (grinding machine)

    1.3. Gerakan Mesin-perkakas.

    o Gerak utama Adalah gerakan yang mula-mula (pertama) dilakukan (oleh pahat atau benda-kerja) dalam

    rangkaian suatu operasi pemesinan benda-kerja.

    o Gerak pemakanan (feeding) Adalah gerakan relatif antara pahat dengan benda-kerja (oleh pahat atau benda-kerja)

    yang mengakibatkan terjadinya proses pemotongan benda-kerja.

    o Gerak penyetelan Adalah gerakan relatif antara pahat dengan benda-kerja (oleh pahat atau benda-kerja)

    sehingga diperoleh kedalaman pemotongan (ketebalan- tatal). Dalam hal ini gerakannya

    berupa gerakan periodik yang dilakukan sebelum gerak pemakanan dilakukan.

    1.4. Dasar-dasar pemotongan.

    o Kecepatan potong (cutting speed) : V ; m/min o Kecepatan-makan (feeding speed) : Vf ; mm/min o Kedalaman-potong (depth of cut) : a ; mm o Waktu-pemotongan (cutting time) : tc ; min

    Created by Sigh 1/35

  • Teknologi Mekanik 2

    1.5. Bahan alat-potong.

    Bahan alat-potong dibuat dengan memperhatikan beberapa segi yaitu:

    o Kekerasan o Keuletan o Ketahanan beban kejut thermal o Daya larut elemen/ komponen pahat yang rendah

    Jenis bahan pahat

    o Baja karbon (high carbon steels; HCS, carbon tool steels;CTS) o Baja kecepatan tinggi (High speed steel ;HSS) o Paduan nonferro o Karbida o Keramik o Intan

    1.6. Cairan pemotongan (cutting fluid) /(cairan-pendingin).

    Fungsi cairan-pendingin antara lain:

    o Sebagai pendingin o Menurunkan gaya-potong o Memperhalus permukaan produk o Pembersih / pembawa geram o Melumasi elemen pembimbing

    Jenis cairan pemotongan

    o Cairan sintetik o Cairan emulsi o Cairan semi sintetik o Minyak

    1.7. Contoh soal

    1. Jelaskan yang dimaksud dengan mesin perkakas ! Jawab:

    Mesin-perkakas adalah mesin yang berfungsi untuk memproduksi komponen mesin

    (benda-kerja) dengan prinsip mengurangi volume bahan (pada umumnya dengan proses

    penyayatan) sehingga menjadi produk yang sesuai dengan rancangan.

    Created by Sigh 2/35

  • Teknologi Mekanik 2

    2. Sebutkan 5 contoh jenis mesin perkakas ! Jawab:

    a) Mesin Gurdi, b) Mesin Sekrap, c) Mesin Bubut, d) Mesin Freis, e) Mesin Gerinda

    3. Jelaskan gerakan utama mesin perkakas ! Jawab:

    Gerak utama

    Adalah gerakan yang mula-mula (pertama) dilakukan (oleh pahat atau benda-kerja) dalam

    rangkaian suatu operasi pemesinan benda-kerja.

    Gerak pemakanan (feeding)

    Adalah gerakan relatif antara pahat dengan benda-kerja (oleh pahat atau benda-kerja)

    yang mengakibatkan terjadinya proses pemotongan benda-kerja.

    Gerak penyetelan

    Adalah gerakan relatif antara pahat dengan benda-kerja (oleh pahat atau benda-kerja)

    sehingga diperoleh kedalaman pemotongan (ketebalan- tatal). Dalam hal ini gerakannya

    berupa gerakan periodik yang dilakukan sebelum gerak pemakanan dilakukan.

    4. Jelaskan yang dimaksud dengan: kecepatan potong, kecepatan makan, pensetingan kedalaman, dan waktu pemotongan !

    Jawab:

    Kecepatan potong didefinisikan sebagai kecepatan keliling relatif antara benda kerja

    dengan alat potong

    Kecepatan makan didefinisikan sebagai kecepatan relatif anatara benda kerja dengan alat

    potong

    Pensetingan kedalaman didefinisikan sebagai ukuran panjang linier penetrasi alat potong

    terhadap benda kerja

    Waktu pemotongan didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan untuk mengurangi volume

    benda kerja pada lintasan tertentu dengan kecepatan tertentu

    5. Sebutkan fungsi cairan pemotongan/cairan pendingin ! Jawab:

    Sebagai pendingin

    Menurunkan gaya-potong

    Memperhalus permukaan produk

    Pembersih / pembawa geram

    Melumasi elemen pembimbing

    Created by Sigh 3/35

  • Teknologi Mekanik 2

    Bab 2. Mesin bubut

    2.1. Pendahuluan

    Mesin bubut berfungsi untuk mengerjakan (membuat) benda-kerja yang berbentuk silindris, baik

    benda pejal (membubut luar), maupun lubang (membubut dalam), serta dengan diameter tetap

    (membubut rata) atau diameter berubah (membubut tirus). Mesin bubut juga dapat untuk

    membuat ulir serta kartel.

    2.2. Jenis mesin bubut.

    Berdasarkan orientasi arah sumbu-utama, mesin bubut dibedakan menjadi dua yaitu mesin

    bubut horizontal dan mesin bubut vertikal.

    Berdasarkan bentuk dan cara kerjanya, terdapat beberapa jenis mesin bubut, antara lain:

    o Mesin bubut senter o Mesin bubut muka o Mesin bubut korsel o Mesin bubut turet o Mesin buut CNC

    2.3. Bagian utama mesin bubut

    Bagian utama mesin bubut antara lain, kepala-tetap (head stock), kepala-lepas (tail stock),

    eretan (carriage), dan alas mesin (bed)

    2.4. Perlengkapan mesin bubut

    Selain komponen/ bagian utama, mesin bubut masih memerlukan peralatan penunjang dalam

    pengoperasiannya.

    o Pahat bubut o Pencekam benda kerja o Pelat pembawa (drive plate) o Pelat pembawa rata (face plate) o Kolet (collet) o Mandril (mandrel) o Penyangga tetap o Penyangga jalan o Senter tetap (dead centre) o Senter jalan/putar (live centre) o Pencekam mata gurdi (drill chuck) o Kartel

    Created by Sigh 4/35

  • Teknologi Mekanik 2

    2.5. Proses pembubutan

    o Bubut muka o Bubut rata o Bubut tirus o Bubut tak sentris o Bubut ulir

    2.6. Waktu kerja mesin

    Kecepatan potong dirumuskan sebagai kecepatan ujung pahat yang bergerak dalam memotong

    benda-kerja, yang dinyatakan dalam meter per menit, dan ditulis

    =minm

    1000ndVC

    Kecepatan pemakanan (feeding)

    =minmm nSVf

    dimana:

    d = diameter benda-kerja [mm]

    n = putaran benda-kerja [rpm]

    S = pemakanan (gerak pahat) per putaran benda-kerja [mm/putaran]

    Waktu pemakanan (feeding) untuk pembubutan muka

    [ ]min V

    ddtf

    10C

    =

    Waktu pemakanan (feeding) untuk pembubutan rata (memanjang)

    [ ]min Vltf

    C =

    Created by Sigh 5/35

  • Teknologi Mekanik 2

    2.7. Contoh soal

    1. Jelaskan fungsi mesin bubut ! Jawab:

    Mesin bubut berfungsi untuk mengerjakan (membuat) benda-kerja yang berbentuk silindris,

    baik benda pejal (membubut luar), maupun lubang (membubut dalam), serta dengan

    diameter tetap (membubut rata) atau diameter berubah (membubut tirus). Mesin bubut juga

    dapat untuk membuat ulir serta kartel.

    2. Sebutkan 5 contoh jenis mesin bubut ! Jawab:

    Mesin bubut senter Mesin bubut muka Mesin bubut korsel Mesin bubut turet Mesin buut CNC

    3. Jelaskan fungsi bagian utama mesin bubut ! Jawab:

    a. Kepala tetap berfungsi untuk menumpu poros utama mesin

    b. Kepala lepas berfungsi untuk menempatkan: senter putar, drill chuck, senter tetap

    c. Cariage berfungsi untuk menempatkan eretan lintang, eretan atas, tool post,dan tool

    holder

    d. Bed mesin berfungsi sebagai pengarah gerakan cariage

    4. Sebutkan 5 perlengkapan mesin bubut dan jelaskan fungsi masing-masing ! Jawab:

    a. Pahat berfungsi untuk melakukan pemotongan/penyayatan benda kerja

    b. Pelat pembawa berfungsi sebagai salah satu peralatan untuk pembubutan dua senter

    c. Pelat rata berfungsi sebagai pembawa benda kerja yang sulit dicekam dengan alat lain

    d. Senter putar berfungsi untuk mendukung benda kerja dari sisi kepala lepas

    e. Senter tetap berfungsi untuk mendukung benda kerja dari sisi kepala lepas pada kasus

    pembubutan dua senter

    5. Sebutkan 5 proses pembubutan dan jelaskan masing-masing proses ! Jawab:

    Bubut muka Bubut rata Bubut tirus Bubut tak sentris Bubut ulir

    Created by Sigh 6/35

  • Teknologi Mekanik 2

    Bab 3. Mesin freis

    3.1. Pendahuluan

    Mesin freis adalah salah satu jenis mesin-perkakas dimana dalam melakukan proses

    pemotongan menggunakan pahat-potong bermata jamak, dengan gerak utama berputar dilakukan oleh pahat freis, sedangkan gerak pemakanan dilakukan oleh benda-kerja (untuk kasus tertentu dilakukan oleh pahat), serta gerak penyetelan (mengatur kedalaman pemotongan) dilakukan oleh benda-kerja (untuk kasus tertentu dilakukan oleh pahat).

    3.2. Jenis mesin freis

    o Mesin freis horizontal o Mesin freis vertikal o Mesin freis universal

    3.3. Bagian-bagian utama mesin freis

    o Kepala mesin freis o Badan mesin freis o Meja mesin freis

    3.4. Perlengkapan mesin freis

    o Pahat freis/ cutter freis o Pembawa/pencekam pahat freis/cutter freis o Pencekam benda kerja o Kepala pembagai universal o Kepala lepas o Meja putar (rotary table) o Lengan (over arm) o Kotak roda gigi o Slitting atachment

    3.5. Metoda pemotongan

    Untuk meratakan permukaan benda kerja, ada dua jenis utama pahat freis (milling cutter) yaitu :

    o Pahat freis muka (face milling cutter) o Pahat freis selubung (slab milling cutter)

    Sesuai dengan jenis pahat yang digunakan dikenal dua macam cara yaitu :

    o Mengefreis tegak (face milling) Mengefreis tegak adalah proses pemotongan (penyayatan) permukaan benda-kerja tegak

    lurus terhadap sumbu pahat-freis.

    Created by Sigh 7/35

  • Teknologi Mekanik 2

    o Mengefreis datar (slab milling) Mengefreis datar adalah proses pemotongan (penyayatan) permukaan benda-kerja sejajar

    terhadap sumbu pahat-freis.

    Mengefreis datar dibedakan menjadi dua macam cara yaitu :

    o Mengefreis naik (up milling) Mengefreis naik adalah proses pemotongan permukaan benda-kerja dimana arah mata-

    potong yang terdalam, berlawanan arah dengan arah gerakan benda-kerja. Tiap mata-

    potong pahat melakukan proses pemotongan benda-kerja mula-mula tipis kemudian

    berangsur-angsur semakin tebal

    o Mengefreis turun (down milling) Mengefreis turun adalah kebalikan dari proses mengefreis naik.

    3.6. Roda gigi

    o Nomenclature roda gigi o Pembuatan roda gigi

    3.7. Waktu kerja mesin

    Elemen dasar proses freis adalah sebagai berikut,

    Kecepatan potong : minm ;

    1000n d vC= (3.1)

    Gerak makan pergigi : gigimm ;

    n zv f fz = (3.2)

    Kecepatan penghasilan geram : mincm ;

    1000 w a v Z

    3f = (3.3)

    Ref : Teori & Teknologi PROSES PEMESINAN, Taufiq Rochim

    Created by Sigh 8/35

  • Teknologi Mekanik 2

    Waktu proses : menit;Vltt

    fC = (3.4)

    Keterangan,

    d = diameter pahat freis

    n = putaran pahat freis

    vf = kecepatan makan

    z = jumlah gigi / mata potong

    a = kedalaman potong

    w = lebar pemotongan

    l t = panjang total ( lw + lv + ln)

    3.8. Contoh soal

    1. Sebutkan dan jelaskan jenis mesin freis yang anda ketahui Jawab:

    a. Mesin freis Horizontal adalah mesin freis yang hanya memiliki poros utama horizontal

    b. Mesin freis Vertikal adalah mesin freis yang hanya memiliki poros utama vertikal

    c. Mesin freis Universal adalah mesin freis yang memiliki posos horizontal dan vertikal

    2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan mengefreis tegak ! Jawab:

    Mengefreis tegak adalah proses pemotongan (penyayatan) permukaan benda-kerja tegak

    lurus terhadap sumbu pahat-freis.

    3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan mengefreis datar ! Jawab:

    Mengefreis datar adalah proses pemotongan (penyayatan) permukaan benda-kerja sejajar

    terhadap sumbu pahat-freis.

    4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan mengefreis naik (up milling)! Jawab:

    Mengefreis naik adalah proses pemotongan permukaan benda-kerja dimana arah mata-

    potong yang terdalam, berlawanan arah dengan arah gerakan benda-kerja. Tiap mata-

    potong pahat melakukan proses pemotongan benda-kerja mula-mula tipis kemudian

    berangsur-angsur semakin tebal

    5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan mengefreis turun (down milling)! Jawab:

    Mengefreis turun adalah kebalikan dari proses mengefreis naik.

    Created by Sigh 9/35

  • Teknologi Mekanik 2

    Bab 4. Mesin Sekrap

    4.1. Pendahuluan

    Mesin sekrap adalah mesin perkakas yang fungsi utamanya untuk membuat bidang rata.

    Disamping itu dapat digunakan pula untuk membentuk alur persegi, alur ekor-burung dan

    sebagainya.

    4.2. Jenis mesin sekrap

    Berdasarkan arah gerakan pahat dan penggunaannya, mesin sekrap dapat dibeda-kan menjadi

    empat, yaitu :

    o Mesin sekrap horizontal Arah gerak utama mesin ini horizontal dilakukan oleh pahat sekrap, berupa gerak maju-

    mundur.

    o Mesin sekrap vertikal Arah gerak utama mesin sekrap ini adalah vertikal yang dilakukan oleh pahat sekrap, mesin

    sekrap vertikal sering dinamakan mesin slotter.

    Created by Sigh 10/35

  • Teknologi Mekanik 2

    o Mesin sekrap roda-gigi Mesin ini terutama digunakan untuk membuat roda-gigi lurus.

    4.3. Mesin planer

    Menurut gerakannya mesin planer sama dengan mesin sekrap, yaitu gerak lurus maju-mundur.

    Perbedaannya ada pada gerak utamanya yang dilakukan oleh meja sebagai tempat kedudukan

    benda kerja.

    Created by Sigh 11/35

  • Teknologi Mekanik 2

    4.4. Bagian-bagian utama mesin sekrap

    4.5. Perlengkapan mesin sekrap

    o Pahat sekrap

    o Ragum

    Created by Sigh 12/35

  • Teknologi Mekanik 2

    4.6. Metoda pemotongan

    Pada dasarnya terdapat tiga macam gerakan pada mesin sekrap, yaitu gerak utama, gerak

    penyetelan , dan gerak pemakanan.

    Gerak utama mesin sekrap lurus bolak-balik dilakukan oleh alat potong. Gerak-utama terjadi

    akibat gerakan lengan maju-mundur. Ketika lengan bergerak maju, pahat sekrap melakukan

    penyayatan, ketika lengan bergerak mundur pahat tidak melakukan penyayatan. Gerak maju

    disebut langkah potong dan gerak mundur disebut langkah balik.

    4.7. Wakt kerja mesin sekrap

    Created by Sigh 13/35

  • Teknologi Mekanik 2

    4.8. Contoh soal

    1. Jelaskan fungsi mesin sekrap Jawab:

    Mesin sekrap adalah mesin perkakas yang fungsi utamanya untuk membuat bidang rata.

    2. Sebutkan jenis mesin sekrap Jawab:

    a) Mesin sekrap horizontal, b) Mesin sekrap vertikal, c) Mesin sekrap roda gigi

    3. Sebutkan nama masing-masing nomor bagian 1, 5, 6, 7 dan 8 Jawab:

    No. bag 1 adalah lengan

    No. bag 5 adalah eretan vertikal

    No. bag 6 adalah pahat

    No. bag 7 adalah Meja

    No. bag 8 adalah hantaran vertikal meja

    Created by Sigh 14/35

  • Teknologi Mekanik 2

    Bab 5. Mesin gerinda

    5.1. Pendahuluan

    Penggerindaan adalah operasi pemotongan, benda kerja yang telah dikeraskan (pada

    umumnya) agar diperoleh permukaan yang halus dengan menggunakan batu gerinda sebagai

    alat potong, yang melakukan gerak utama berputar.

    Batu gerinda dibuat dari butir asahan/ serbuk abrasif yang keras dan tajam, dicampur bahan

    perekat dicetak menjadi bermacam-macam bentuk.

    Pemotongan terjadi akibat gesekan butiran tajam di bagian permukaan batu gerinda yang

    berputar dengan permukaan benda kerja.

    Agar mampu melaksanakan pemotongan, batu gerinda harus mempunyai persyaratan sebagai

    berikut :

    o Lebih keras dari pada benda kerja yang digerinda o Tahan temperatur tinggi o Butiran yang tumpul dapat terlepas dari permukaan batu gerinda, agar permukaan batu

    gerinda selalu tajam.

    Proses gerinda pada umumnya mempunyai ciri sebagai berikut :

    o Kehalusan permukaan produk yang tinggi dapat dicapai dengan cara yang relatif mudah o Toleransi geometrik yang sempit dapat dicapai dengan mudah o Kecepatan penghasilan geram yang rendah o Dapat digunakan untuk menghaluskan permukaan benda kerja yang telah dikeraskan

    5.2. Jenis mesin gerinda

    o Gerinda tangan

    Created by Sigh 15/35

  • Teknologi Mekanik 2

    o Gerinda duduk & berdiri

    o Gerinda muka vertikal

    o Gerinda muka horizontal

    Created by Sigh 16/35

  • Teknologi Mekanik 2

    o Gerinda silindris

    o Gerinda cutter

    Created by Sigh 17/35

  • Teknologi Mekanik 2

    5.3. Bagian-bagian utama

    o Kepala

    o Meja

    5.4. Perlengkapan mesin gerinda

    o Batu gerinda

    Created by Sigh 18/35

  • Teknologi Mekanik 2

    o Pengasah batu gerinda

    o Blok

    Created by Sigh 19/35

  • Teknologi Mekanik 2

    o Ragum

    5.5. Metoda pemotongan

    o Penggerindaan datar

    Created by Sigh 20/35

  • Teknologi Mekanik 2

    o Penggerindaan silindris

    o Penggerindaan tirus

    Created by Sigh 21/35

  • Teknologi Mekanik 2

    5.6. Waktu pemesinan

    o Penggerindaan datar/permukaa

    o Penggerindaan silindris

    Created by Sigh 22/35

  • Teknologi Mekanik 2

    5.7. Contoh soal

    1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penggerindaan (secara umum)

    Jawab:

    Penggerindaan adalah operasi pemotongan, benda kerja yang telah dikeraskan (pada

    umumnya) agar diperoleh permukaan yang halus dengan menggunakan batu gerinda

    sebagai alat potong, yang melakukan gerak utama berputar.

    2. Sebutkan jenis mesin gerinda

    Jawab:

    a) Gerinda tangan, b) Gerinda duduk, c) Gerinda pahat, d) Gerinda muka, e) Gerinda pahat

    3. Secara umum proses gerinda mempunyai ciri apa saja ?

    Jawab:

    a. Kehalusan permukaan produk yang tinggi dapat dicapai dengan cara yang relatif

    mudah

    b. Toleransi geometrik yang sempit dapat dicapai dengan mudah

    c. Kecepatan penghasilan geram yang rendah

    d. Dapat digunakan untuk menghaluskan permukaan benda kerja yang telah dikeraskan

    4. Apakah yang dimaksud dengan struktur batu gerinda

    Jawab:

    Struktur batu gerinda adalah kerapatan butir asahan/ serbuk abrasif yang tertabur di dalam

    batu gerinda. Struktur batu gerinda dinyatakan dengan angka : 1 15.

    Angka 1 untuk struktur paling rapat (tertutup) dan angka 15 untuk struktur paling renggang

    (terbuka).

    5. Apakah yang dimaksud dengan kekerasan batu gerinda

    Kekerasan batu gerinda adalah tingkat kekuatan bahan perekat dalam me-ngikat butir

    asahan/ serbuk abrasif, Kuat tidaknya bahan perekat mempengaruhi mudah atau sulit

    lepasnya butiran di permukaan batu gerinda.

    Batu gerinda keras adalah batu gerinda yang bahan pengikatnya sangat kuat memegang

    butir asahan/ serbuk abrasif, sehingga butir asahan/ serbuk abrasif yang terletak di

    permukaan sangat sulit terlepas.

    Batu gerinda lunak adalah batu gerinda yang bahan pengikatnya kurang kuat memegang

    butir asahan/ serbuk abrasif, sehingga butir asahan/ serbuk abrasif yang terletak di

    permukaan mudah lepas.

    Created by Sigh 23/35

  • Teknologi Mekanik 2

    Bab 6. Las

    6.1. Klasifikasi las

    Berdasarkan cara pelaksanaannya, pengelasan dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu

    pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.

    o Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana logam induk (bagian yang akan disambung) dan bahan tambah dipanaskan hingga mencair kemudian membiarkan

    keduanya membeku sehingga membentuk sambungan.

    o Pengelasan tekan adalah cara pengelasan dimana kedua logam yang akan disambung dipanaskan, kemudian ditekan hingga keduanya menyatu.

    o Pematrian adalah cara penyambungan dimana kedua logam disatukan dengan menggunakan bahan tambah paduan logam yang mempunyai titik cair lebih rendah dari

    logam yang disambung (logam induk), dan logam induk tidak ikut mencair.

    Created by Sigh 24/35

  • Teknologi Mekanik 2

    6.2. Las Karbit (Oxy Acetylene Welding)

    Proses pengelasan secara manual, dimana permukaan logam yang akan disambung

    dipanaskan hingga meleleh oleh nyala (flame) gas acetylene1. dengan bahan tambah atau

    tanpa bahan tambah (logam pengisi), kemudian membiarkannya hingga bagian yang mencair

    tersebut membeku.

    1 Gas asitelin diperoleh dengan cara mereaksikan antara calcium carbide (Ca C2) dengan air (H2O). Reaksi dari dua unsur tersebut akan menghasilkan gas asitelin (C2H2), Calcium hidroksida (Ca(OH)2) dan kalor

    Created by Sigh 25/35

  • Teknologi Mekanik 2

    6.3. Las busur listrik (Arc Welding)

    Proses pengelasan dengan busur listrik adalah menyambung dua logam atau lebih dengan

    jalan melelehkan kedua bagian logam yang akan disambung tersebut menggunakan busur

    nyala listrik. Terjadinya busur nyala las tersebut disebabkan oleh perbedaan tegangan listrik

    antara kedua kutub (elektroda dan benda kerja). Pada las ini benda kerja merupakan bagian

    dari rangkaian aliran arus listrik.

    o Las busur dengan elektroda terbungkus (Shielded Metal Arc Welding, SMAW) Busur nyala listrik terjadi diantara ujung elektroda dengan benda kerja, karena panas dari

    busur nyala tersebut maka ujung elektroda dan benda kerja meleleh. Lelehan logam pada

    ujung elektroda ini dipindahkan oleh arus busur nyala ke benda kerja. Kedua logam cair

    tersebut (benda kerja dan lelehan ujung elektroda) terlindungi dari oksidasi oleh gas2 dan

    terak3.

    2 Gas (CO2) hasil terbakarnya selaput elektroda 3 Cairan selaput elektroda yang membeku

    Created by Sigh 26/35

  • Teknologi Mekanik 2

    Jenis arus listrik Berdasarkan arus listrik yang digunakan, dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

    Arus bolak-balik (Alternating Current) Mesin las arus bolak-balik lebih murah, penggunaannya mudah dan perawatannya

    sederhana bila dibandingkan dengan mesin las arus searah.

    Arus jaringan listrik (PLN) diubah menjadi arus bolak-balik (menggunakan

    transformator) yang sesuai dengan arus yang diperlukan untuk mengelas.

    Arus searah (Direct Current) Keunggulan mesin las listrik arus searah adalah mantapnya busur nyala, sehingga

    cocok untuk pengelasan pelat tipis. Arus searah yang digunakan ini dapat diperoleh

    dari jaringan listrik (PLN) yang diubah menjadi arus searah, atau dari generator

    pembangkit listrik arus searah.

    Created by Sigh 27/35

  • Teknologi Mekanik 2

    Pada pengelasan listrik DC, dapat dilakukan secara polaritas lurus /elektroda negatif

    (Direct Current Straight Polarity, DCSP), atau secara polaritas balik / elektroda

    positif (Direct Current Reverse Polarity, DCRP)

    DCSP DCRP

    Elektroda Kode elektroda menurut AWS (American Welding Society).

    Posisi pengelasan Ada 4 macam posisi pengelasan yaitu :

    Created by Sigh 28/35

  • Teknologi Mekanik 2

    Pembungkus/ selaput Fungsi selaput elektroda adalah :

    Membuat busur api stabil dan mudah dikontrol Selaput elektroda akan menghasilkan gas CO2 pada waktu terbakar, yang

    melindungi cairan las, busur api listrik dan sebagian benda kerja terhadap udara luar. Udara luar mengandung oksigen dan nitrogen yang dapat mempengaruhi sifat mekanik logam yang dilas

    Membuat terak pelindung yang dapat mengurangi kecepatan pendinginan sehingga benda kerja tidak rapuh akibat pendinginan cepat

    Membantu mengontrol ukuran dan frekwensi tetesan logam cair Memungkinkan digunakannya posisi pengelasan yang berbeda

    Untuk menentukan jenis elektroda yang sesuai dengan perencanaan pengelasan maka

    harus mempertimbangkan beberapa aspek, diantaranya adalah :

    Jenis logam yang akan dilas Tebal logam yang akan dilas Posisi pengelasan Bentuk kampuh benda kerja Kekuatan hasil pengelasan

    Untuk menentukan besarnya arus pengelasan tergantung pada :

    Diameter elektroda Tebal logam yang akan dilas Jenis elektroda yang akan digunakan Posisi pengelasan Polaritas kutub-kutubnya

    Pengaturan besarnya arus dilakukan dengan cara memutar handel pengatur arus.

    Besarnya arus yang digunakan dapat dibaca pada skala arus yang terdapat pada

    mesin las. Contoh besarnya arus yang diperlukan dapat dilihat pada tabel dibawah

    Created by Sigh 29/35

  • Teknologi Mekanik 2

    6.4. Gas Metal Arc Welding (GMAW)

    Jenis las ini juga disebut Las Metal Inert Gas (MIG) disebut juga las sigma panas yang digunakan untuk mencairkan benda kerja dan bahan tambahnya diperoleh dari busur nyala api

    antara elektroda (yang meleleh) dengan benda kerjanya. Sekeliling elektrodanya dihembuskan

    gas argon (gas mulia, Inert) yang tidak bereaksi dengan zat apapun, sehingga cairan logam

    (benda kerja dan bahan elektrodanya) terhindar dari pencemaran yang dapat mempengaruhi

    hasil pengelasan.

    Elektroda las MIG ini berupa kawat yang pengumpanannya (gerakannya) diatur oleh motor

    secara otomatis, kawat akan disalurkan keluar secara otomatis melalui pemegang sekaligus

    sebagai pengarahnya dari gulungan kawat yang sangat panjang. Karena kekuatan arusnya

    yang tinggi, kecepatan pengelasannya juga tinggi.

    Created by Sigh 30/35

  • Teknologi Mekanik 2

    6.5. Gas Tungsten Arc Welding (GTAW)

    Jenis las ini juga disebut las TIG (Tungsten Inert Gas) sering disebut juga las Argon Arc panas yang digunakan untuk mencairkan benda kerja dan bahan tambahnya diperoleh dari busur

    nyala api antara elektroda wolfram (yang tidak meleleh) dengan benda kerjanya. Sekeliling

    elektrodanya dihembuskan gas argon (gas mulia, Inert) yang tidak bereaksi dengan zat apapun,

    sehingga cairan logam (benda kerja dan bahan tambahnya) terhindar dari pencemaran yang

    dapat mempengaruhi hasil pengelasan.

    Pengelasan jenis ini cocok untuk semua logam, tetapi lebih cocok untuk semua logam yang

    sangat cepat beroksidasi seperti aluminium, magnesium, tembaga dan baja yang berpaduan

    tinggi. Sebagai bahan tambah digunakan batangan batangan logam yang sesuai dengan bahan

    benda kerjanya (bahan yang dilas). Karena panas yang diterima elektroda sangat tinggi maka

    agar tidak merusak pemegang elektrodanya perlu diberi pendingin air. Untuk menyalakan busur

    api, elektrodanya tidak perlu menyentuh benda kerja dan supaya busur apinya stabil, dipasang

    suatu alat pembangkit tegangan pembantu berfrekwensi tinggi. Logam yang dapat dilas dengan

    las MIG juga dapat dilas dengan las TIG. Bila pada las MIG selalu menggunakan arus bolak-

    balik las TIG menggunakan arus searah

    6.6. Macam-macam sambungan las

    Sambungan las atau sering disebut kampuh ada bermacam-macam, tujuannya adalah untuk mendapatkan kekuatan pengelasan yang lebih baik.

    Bentuk kampuh dibuat dengan beberapa pertimbangan, yakni :

    o Sifat beban yang diterima o Arah beban yang diterima o Posisi pengelasan

    Created by Sigh 31/35

  • Teknologi Mekanik 2

    o Tebal benda kerja o Biaya pembuatan kampuh

    Beberapa macam kampuh yang sering dikerjakan adalah :

    o Kampuh I Kampuh I umumnya digunakan untuk pengelasan plat tipis pada konstruksi yang tidak

    menerima beban puntir atau beban kejut.

    o Kampuh X Kampuh X umumnya digunakan untuk pengelasan plat dengan tebal lebih dari 14 mm.

    Bentuk kampuh ini dapat menerima semua jenis beban.

    o Kampuh setengah V dan kampuh V Kampuh ini banyak diterapkan pada dinding kapal dan ketel uap, kampuh ini cukup kuat

    untuk menerima beban statis.

    o Kampuh J tunggal dan J ganda Kampuh J tunggal untuk plat dengan tebal 15 s/d 30 mm

    Kampuh J ganda untuk plat dengan tebal 25 s/d 50 mm

    o Kampuh U tunggal dan U ganda Kampuh U tunggal untuk plat dengan tebal 12 s/d 30 mm

    Kampuh U ganda untuk plat dengan tebal lebih dari 18 mm

    Kedua kampuh ini diterapkan untuk pekerjaan kwalitas tinggi

    Created by Sigh 32/35

  • Teknologi Mekanik 2

    o Kampuh T (biasa) Kampuh T biasa diterapkan untuk mengelas plat tipis sampai sedang

    o Kampuh T (setengah V dan V ganda) Kampuh T (setengah V) untuk plat dengan tebal lebih dari 12 mm

    Kampuh T (V ganda) untuk plat dengan tebal lebih dari 24 mm

    o Kampuh T (J tunggal dan J ganda) Kampuh T (J tunggal) untuk plat dengan tebal lebih dari 12 mm

    Kampuh T (J ganda) untuk plat dengan tebal lebih dari 24 mm

    o Kampuh berimpit Kampuh ini untuk pembebanan yang kecil

    o Kampuh sudut tempel Kampuh ini untuk pembebanan yang sederhana

    Created by Sigh 33/35

  • Teknologi Mekanik 2

    o Kampuh sudut setengah terbuka dan terbuka penuh Kampuh ini dapat menerima beban puntir atau kejutan

    o Kampuh sisi Kampuh ini untuk pengelasan plat tipis dengan beban ringan

    6.7. Contoh soal

    1. Jelaskan prinsip pengelasan oxy acetylene Jawab:

    Proses pengelasan secara manual, dimana permukaan logam yang akan disambung

    dipanaskan hingga meleleh oleh nyala (flame) gas acetylene dengan bahan tambah atau

    tanpa bahan tambah (logam pengisi), kemudian membiarkannya hingga bagian yang

    mencair tersebut membeku

    2. Jelaskan prinsip kerja regulator seperti gambar dibawah

    Created by Sigh 34/35

  • Teknologi Mekanik 2

    Jawab:

    Apabila kran pada tangki gas dibuka maka gas akanmasuk ke ruang A tekanannya

    ditunjukkan oleh manometer G, bila baut pengatur F diputar searah jarum jam maka pegas

    F akan mendesak membran D hingga katup C terbuka Selanjutnya gas dari ruang A masuk

    ke ruang B, bila tekanan gas pada ruang B lebih besar dari pada tekanan pegas maka

    katup C akan menutup kembali. Tekanan gas di ruang B dapat dilihat pada manometer H,

    besarnya tekanan dapat diatur dengan cara memutar baut pengatur F. Apabila katup

    pembakar dibuka maka gas di ruang B keluar melalui selang gas dan kemudian menuju ke

    pembakar, akibatnya tekanan gas di ruang B turun sedemikian hingga lebih kecil dari

    tekanan pegas F akibatnya membran akan membuka katup C dan gas dari ruang A masuk

    lagi ke ruang B. Demikian seterusnya

    3. Jelaskan cara menyalakan an mematikan api las Jawab:

    Cara menyalakan:

    Atur tekanan kerja sesuai penggunaan dalam pengelasan Buka kran asitelin pada pembakar (brander) kemudian nyalakan dengan menggunakan

    korek api las

    Atur aliran asitelin sehingga nyala yang terjadi tidak terlalu besar atau terlalu kecil Buka kran oksigen pada pembakar (brander) perlahan-lahan agar api tidak mati atau

    meletup

    Atur nyala api las sesuai dengan pekerjaan pengelasannya

    Cara mematikan :

    Tutup kran gas asitelin pada pembakar (nyala api akan mati) Tutup kran oksigen pada pembakar Tutup kran tangki gas asitelin maupun oksigen Buka kran asitelin dan oksigen pada pembakar hingga kedua manometer menunjuk

    angka nol

    4. Jelaskan prinsip pengelasan busur listrik Jawab:

    Proses pengelasan dengan busur listrik adalah menyambung dua logam atau lebih dengan

    jalan melelehkan kedua bagian logam yang akan disambung tersebut menggunakan busur

    nyala listrik. Terjadinya busur nyala las tersebut disebabkan oleh perbedaan tegangan

    listrik antara kedua kutub (elektroda dan benda kerja). Pada las ini benda kerja merupakan

    bagian dari rangkaian aliran arus listrik.

    Created by Sigh 35/35