teknologi laminasi bambu ii 2012

23
TEKNOLGI LAMNASI TEKNOLGI LAMNASI Balok glulam (Balok Laminasi) dibuat dari lapisan-lapisan kayu yang relatif tipis yang dapat digabungkan dan direkatkan sedemikian rupa untuk menghasilkan balok kayu dalam berbagai ukuran dan panjang (Breyer, 1988:112-116).

Upload: zulmahdi-darwis

Post on 30-Nov-2015

281 views

Category:

Documents


41 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teknologi Laminasi Bambu II 2012

TEKNOLGI LAMNASITEKNOLGI LAMNASI

Balok glulam (Balok Laminasi) dibuat dari lapisan-lapisan kayu yang relatif tipis yang dapat digabungkan dan direkatkan sedemikian rupa untuk menghasilkan balok kayu dalam berbagai ukuran dan panjang (Breyer, 1988:112-116).

Page 2: Teknologi Laminasi Bambu II 2012

TEKNOLGI LAMNASITEKNOLGI LAMNASI

Beberapa kelebihan yang dimiliki struktur laminasi antara lain: ukuran dapat dibuat lebih tinggi. bentang yang lebih panjang, bentuk penampang dapat dibuat lengkung (curved) dan konfigurasi bentuk lonjong dapat dipabrikasi dengan mudah, dapat dikurangi perubahan bentuk dan reduksi kekuatan oleh cacat kayu dapat dibuat lebih acak (Blass dkk, 1995)

Page 3: Teknologi Laminasi Bambu II 2012

Bahan Pembuatan

Bambu Petung

Bahan Perekat : Polyvinyl Acetate (PVAC)

Back

:Urea Formaldehyde (UF)

Pengawet : Borax

Page 4: Teknologi Laminasi Bambu II 2012

Mulai

Pengadaan Bambu

Penjemuran bilah

Pembelahan bambu

Pembuatan bilah bambu

Pengawetan bilah

Kadar air < 12 % ?

Penyerutan bilah

Permukaan bilah rata ?

Pemotongan bilah sesuai dengan kebutuhan laminasi

A

Page 5: Teknologi Laminasi Bambu II 2012

Proses laminasi bilah

Pengaturan tebal lapisan bilah

Finishing balok-balok

Laminasi bilah

Pembentukan balok

Selesai

A

Flowchart Pembuatan Balok Laminasi

Page 6: Teknologi Laminasi Bambu II 2012

Proses Pembuatan Balok Bambu Proses Pembuatan Balok Bambu LaminasiLaminasi

pembelahan bambu bulat menjadi dua bagian menggunakan modifikasi mesin gergaji tangan dan dudukan

buku-buku (nodia) pada ruas bambu dihilangkan menggunakan kampak atau phetel

Page 7: Teknologi Laminasi Bambu II 2012

Proses Pembuatan Balok Bambu Proses Pembuatan Balok Bambu LaminasiLaminasi

Bilah-bilah dibuat dengan menggunakan gergaji mesin (Circular Panel Saw) mata gergaji dan dudukan diset sesuai dengan kebutuhan lebar bilah.

Bilah-bilah bambu dengan lebar + 3 cm

Page 8: Teknologi Laminasi Bambu II 2012

Alat belah Alat belah bambu untuk bambu untuk bambu lamina bambu lamina hasil rekayasa hasil rekayasa tahun 2003tahun 2003

Batang bambu dibelah melingkarbatang

Proses Pembuatan Balok Bambu Proses Pembuatan Balok Bambu LaminasiLaminasi

Page 9: Teknologi Laminasi Bambu II 2012

Hasil pembelahan batang bambu masih menyatu karena adanya buku

Proses Pembuatan Balok Bambu Proses Pembuatan Balok Bambu LaminasiLaminasi

Page 10: Teknologi Laminasi Bambu II 2012

Bilah yang sudah jadi kemudian diawetkan menggunakan bahan pengawet Boraks. Proses pengawetan yang dilakukan menggunakan metode perendaman panas

Setelah proses pengawetan selesai, lapisan-lapisan bilah dikeluarkan dari bak pengawetan untuk selanjutnya langsung dijemur (8-12%).

Proses Pembuatan Balok Bambu Proses Pembuatan Balok Bambu LaminasiLaminasi

Page 11: Teknologi Laminasi Bambu II 2012

Setelah kadar air bilah-bilah bambu telah mencapai 8 – 12%, proses selanjutnya adalah penyerutan lapisan-lapisan bilah

Bilah yang akan direkatkan dipilih dalam satu ukuran dengan tujuan untuk memudahkan dalam proses penghitungan jumlah perekat yang dibutuhkan

Proses Pembuatan Balok Bambu Proses Pembuatan Balok Bambu LaminasiLaminasi

Page 12: Teknologi Laminasi Bambu II 2012

Proses Pembuatan Balok Bambu Proses Pembuatan Balok Bambu LaminasiLaminasi

Perekat dan Tempat proses perekatan disiapkan

Klem Penjepit Baja kanal bawah yang dilengkapi mur disusun

Bahan perekat dilaburkan di atas masing-masing lapisan bilah sesuai dengan jumlah perekat yang dibutuhkan

Page 13: Teknologi Laminasi Bambu II 2012

Proses PerekatanProses Perekatan

Dalam perekatan kayu dipergunakan istilah Dalam perekatan kayu dipergunakan istilah glue spreadglue spread adalah jumlah perekatadalah jumlah perekat yang dilaburkan per satuan luas yang dilaburkan per satuan luas permukaaan bidang rekat. Jumlah perekat yang dilaburkan permukaaan bidang rekat. Jumlah perekat yang dilaburkan menggambarkan banyaknya perekat terlabur agar menggambarkan banyaknya perekat terlabur agar tercapainya garis perekat yang pejal yang kuat. Satuan tercapainya garis perekat yang pejal yang kuat. Satuan luas permukaan rekat ditentukan dengan satuan Inggris luas permukaan rekat ditentukan dengan satuan Inggris yakni seribu kaki persegi (1000 yakni seribu kaki persegi (1000 square feet}square feet} dengan dengan sebutan MSGL sebutan MSGL (Multilayer Single Glue Line)(Multilayer Single Glue Line) yang yang dinyatakan dalam satuan pound (Lbs). Bila kedua bidang dinyatakan dalam satuan pound (Lbs). Bila kedua bidang permukaan dilabur maka disebut MDGL permukaan dilabur maka disebut MDGL (Multilayer Double (Multilayer Double Glue Line)Glue Line) atau pelaburan dua sisi (Prayitno, 1996 :12-16). atau pelaburan dua sisi (Prayitno, 1996 :12-16).

Page 14: Teknologi Laminasi Bambu II 2012

ssatuan perekat dikonversikan menjadi lebih sederhana yang atuan perekat dikonversikan menjadi lebih sederhana yang disebut GPU disebut GPU {grampick up){grampick up) dengan Persamaan dengan Persamaan

GPU = S . A / 317,5GPU = S . A / 317,5

Keterangan :Keterangan :

GPU GPU = = Gram Pick UpGram Pick Up (dalam gram) (dalam gram)

S S = jumlah perekat yang dilaburkan dalam = jumlah perekat yang dilaburkan dalam pound/MSGLpound/MSGL

atau pound/MDGLatau pound/MDGL

A A = luas bidang yang akan direkatkan (in persegi) = luas bidang yang akan direkatkan (in persegi)

bidang rekat dihitung dalam dalam satuan centimeter persegibidang rekat dihitung dalam dalam satuan centimeter persegi

Persamaan menjadi:Persamaan menjadi:

GPU = S . A / 2048,3GPU = S . A / 2048,3

Page 15: Teknologi Laminasi Bambu II 2012

Proses Pembuatan Balok Bambu Proses Pembuatan Balok Bambu LaminasiLaminasi

Klem Penjepit Baja kanal bagian atas diletakan di atasnya sejajar dengan Klem Penjepit Baja Kanal bawah dan kemudian dikunci dengan baut

Klem baja penjepit ditekan dengan alat kempa hidrolis, kemudian dilanjutkan dengan penguncian baut.

Page 16: Teknologi Laminasi Bambu II 2012

Proses Pembuatan Balok Bambu Proses Pembuatan Balok Bambu LaminasiLaminasi

Pembukaan Klem Penjepit Baja Kanal dilakukan saat perekat telah kering dibutuhkan waktu ± 24 Jam

Page 17: Teknologi Laminasi Bambu II 2012

Proses Pembuatan Balok Bambu Proses Pembuatan Balok Bambu LaminasiLaminasi

Planner balok laminasi bilah

pembentukan balok, Masing-masing balok-balok penyusun yang telah jadi, disusun sesuai dimensi yang akan dibuat dan direkatkan membentuk balok sesuai dengan susunan yang diharapkan,

Page 18: Teknologi Laminasi Bambu II 2012

Proses Pembuatan Balok Bambu Proses Pembuatan Balok Bambu LaminasiLaminasi

Balok Laminasi bilah dikempa, Baut dikencangkan sebelum pemindahan alat Kempa, Setelah Perekat kering benda uji dilepas dari cetakan kemudian diplanner sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

Page 19: Teknologi Laminasi Bambu II 2012

Beberapa Penelitian Yang dilakukanBeberapa Penelitian Yang dilakukan

Variasi Perekat labur dan pemanfaatan kulit Lura Bambu, 2009-2010

Penggunaan Pasak dalam Pembuatan Balok Bambu Laminnasi, 2011

Page 20: Teknologi Laminasi Bambu II 2012

Pembuatan Pembuatan BBenda Uji Balok Laminasienda Uji Balok Laminasi PasakPasak

1.Pembelahan Bambu dan pembuangan buku2.Pembuatan bilah-bilah bambu3.Pengawetan bilah-bilah bambu4.Penjemuran bilah-bilah bambu5.Penyerutan lengkung lapisan-lapisan bilah6.Penggabungan bilah-bilah bambu lengkung dengan pasak (bilah laminasi pasak)7.Planner Laminasi bilah8.Pembentukan Balok laminasi

Page 21: Teknologi Laminasi Bambu II 2012

HASIL PENELITIAN

Grafik hubungan beban-lendutan BGTK

Kekuatan Balok Laminasi

Page 22: Teknologi Laminasi Bambu II 2012

Daftar PustakaDaftar Pustaka

Blass, H.J. P. Ane, B.S. Choo, R. Gorlacher, D.R. Griffiths, B.O. Hilso, P. Raacher dan G Steek, (Eds), 1995, Timber Engineering Step I, First Editon, Centrum Hout, The

Nedherland.Breyer, D.E., 1998, Design of Wood Structures, Second Edition, Mc Graw-Hill, New

York.Morisco, 1999, Rekayasa Bambu, Nafiri Offset, Yogyakarta.Morisco, 2006, Pemberdayaan Bambu untuk Kesejahteraan Rakyat dan Kelestarian

Lingungan , Rangkuman Hasil Penelitian, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Morisco, 2006, Teknologi Bambu, Bahan Kuliah, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (tidak diterbitkan).

Prayitno, T.A, 1994, Perekatan Kayu KTM 650, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Prayitno, T.A. 1996, Perekatan Kayu, Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Page 23: Teknologi Laminasi Bambu II 2012