teknologi bahan

Upload: gietalala-genzie

Post on 15-Jul-2015

378 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PENGERTIAN BETON Beton adalah suatu massa yang terjadi dari campuran semen, agregat kasar, agregat halus, air dan bahan tambahan dengan perbandingan tertentu. Setiap bahan campuran ini memiliki fungsinya masing masing yaitu semen sebagai bahan perekat, agregat sebagai bahan pengisi, dan air sebagai bahan pencampur yang bias menghomogenkan bahan bahan tersebut. Untuk mencapai tujuan tertentu, kadang kadang digunakan bahan tambah (addminsture) misalnya bahan untuk mempercepat pengerasan beton, dimana tujuannya adalah untuk mempersingkat waktu perawatan beton dan cetakan beton lebih cepat dibongkar. Jadi dengan demikian secara skematis beton dapat digambarkan : Beton dapat diklasifikasikan ,yaitu : y y Beton non structural : Beton yang dibuat dengan mencampurkan semen, agregat, dan air, serta bahan tambah bila diperlukan. Contoh : jalan setapak. Beton structural : Beton yang terdiri dari semen, agregat, air dan besi beton atau baja tulangan, serta bahan tambah bila diperlukan. Contoh : jembatan.

Berdasarkan berat jenisnya, beton dapat dibagi atas: y y Beton ringan: Beton yang mempunyai berat jenis volume setelah jadi beton 2000 Beton normal: Beton yang mempunyai berat jenis volume setelah jadi beton antara 2200 - 2500 y Beton berat : Beton yang mempunyai berat volume setelah jadi beton >2800

SIFAT SIFAT UMUM BETON Pada umumnya beton terdiri dari 15% semen, 8% air, 3% udara, dan sisanya adalah agregat. Setelah mengeras campuran tersebut akan mempunyai sifat yang berbeda-beda, tergantung cara pembuatannya. Perbandingan campuran, cara mengangkut, cara mencetak atau mengecor, cara memadatkan, cara merawat, akan sangat berpengaruh terhadap sifat- sifat beton yang akan dihasilkan. Sifat- sifat beton yaitu: 1. Kemampuan Dikerjakan (workability) Bahan bahan beton setelah diaduk bersama menghasilkan adukan beton yang sedemikian rupa, sehingga mudah diangkut, dicetak atau dicor, dan dipadatkan menurut tujuan pekerjaan tanpa terjadi perubahanyang menimbulkan kesukaran dalam pengerjaan dan penurunan mutu. Sifat mutu mampu dikerjakan tergantung dari sifat bahan, perbandingan campuran, cara pengadukan dan jumlah air yang digunakan. Dengan kata lain sifat mudah dikerjakan pada beton dipengaruhi oleh: Konsistensi Portland cemen Mobilitas Perlawanan terhadap pemisahan bahan-bahan: - Segregasi : pemisahan agregat halus dan agregat kasar. - Bleding : pemisahan adukan dan air. Sifat saling lekat,yang berarti bahan-bahan penyusunnya tidak akan terpisah sehingga pengerjaan mudah dilakukan. Unsur unsur yang mempengaruhi sifat mudah dikerjakan, yaitu: Banyaknya air yang digunakan pada pengadukan beton. Penambahan semen pada adukan beton. Gradasi campuran agregat kasar dan agregat halus, dimana distribusi butiran diharapkan dapat mengisi satiap rongga butiran yang ada. Pemakaian butiran yang bulat akan lebih mudah pengerjaannya,serta perbandingan ukuran butiran besar dan kecil. Menggunakan alat pemadat atau penggetar (vibrator) 2. Sifat Tahan Lama Sifat tahan lama merupakan sifat dimana beton tahan terhadap pengaruh luar selama masa pemakaian. Sifat tahan lama pada beton dapat dibedakan atas: y Tahan terhadap cuaca y Tahan terhadap pengaruh zat kimia y Tahan terhadap erosi

3. Kedap Air Beton pada umumnya diukur terhadap kemampuan menahan beban atau kuat tekan untuk keadaan tetentu, misalnya pekerjaan beton yang berhubungan dengan air, maka sifat kedap air jauh lebih penting dibanding kuat tekannya. Contoh pekerjaan beton yang berhubungan dengan air yaitu bak penampunga air dan kolam renang. Ada beberapa factor yang mempengaruhi sifat kedap air pada beton, yaitu: Mutu dan porositas agreget Umur beton gradasi / distribusi butiran agregat perawatan 4. Kekuatan Beton Sifat ini merupakan sifat utama beton karena beton selalu diukur pada kekuatan tekannya. Secara umum kekuatan beton dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu: y Perbandingan air dan semen y Kepadatan Beton dengan factor air semen yang kecil sampai pada jumlah air yang cukup untuk proses hidrasi semen sempurna dan dapat dipadatkan dengan baik akan menghasilkan kekuatan beton optimal. Untuk mencapai kepadatan dan proses hidrasi yang sempurna ada beberapa hal yang mempengruhi,yaitu: y y Keadaan selama terjadi pengerasan, dimana harus cukup air untuk proses hidrasi semen. Waktu perawatan untuk mencapai pengerasan minimal 4 minggu atau 28 hari,kalau tidak menggunakan bahan tambah.

MUTU BETONMutu beton adalah ukuran kekuatan dari suatu beton yang akan dibuat. Seperti yang telah dijelaskan bahwa beton selalu diukur terhadap kekuatan tekan yang akan dihasilkan, yang merupakan sifat utama pada beton. Berdasarkan mutunya, beton dibagi atas 3 kelas, yaitu: a. Kelas I, yaitu beton yang mempunyai mutu Bo (beton yang mempunyai kekuatan tekan karakteristik fc 100 ) ) dan B1 (beton yang mempunyai kekuatan tekan karakteristik fc > 100

b. Kelas II Yaitu beton yang mempunyai mutu kekuatan karakteristik fc > 125 . Untuk beton

kelas II kekuatan tekannya biasanya diberi symbol (K) dan diikuti angka kekuatan tekan karakteristiknya. Yang termasuk beton kelas II adalah (K-125), (K -175), (K-225). c. Kelas III Yaitu beton yang mempunyai kekuatan tekan karakteristik fc 250 beton yang demikian biasanya digunakan untuk pekerjaan structural. . Untuk mutu

1 MPa = 1

= 10

grafitasi = 10 atau 9,81

Kekuatan tekan karakter adalah kekuatan yang diperoleh dari sejumlah benda uji dengan kemungkinan yang tidak memenuhi syarat / menyimpang sebesar 5%. Kekuatan tekan karakteristik. Kekuatan tekan karakteristik dapat dihitung dengan persamaan : f c = fcr 1,64 Sr jika Sr 4 MPa f c = fcr (2,64 Sr 4) jika Sr > 4 MPa Dimana : f c = kekuatan tekan karakteristik

fcr = kekuatan tekan rata-rata dari sejumlah benda uji

Sr = defiasi standard

Kekuatan tekan rata-rata dihitung dengan persamaan : fcr = Dimana : fcr = kuat tekan rata-rata

fc = kuat tekan masing masing benda uji n = jumlah benda uji (30 buah)

Sedangkan deviasi standard dapat dihitung dengan anggapan bahwa hasil kuat tekan yang diperoleh menyebar normal dan kemungkinan yang menyimpan hanya 5%. Defiasi standard dapat dihitung dengan: Sr = Dimana : Sr = Deviasi standard

fc = Kuat tekan benda uji

fcr = Kuat tekan rata-rata n = Jumlah benda uji (buah) Untuk fc dapat dihitung dengan persamaan : fc = Dimana : fc = Kuat tekan P = Besarnya beban (kg) A = Luas penampang

Jika jumlah data hasil pengujian, maka dilakukan koreksi terhadap deviasi standard dengan suatu factor perkalian seperti tabel berikut: Jumlah Benda Uji Faktor Perkalian 30 1,00 25 1,03 20 1,08 15 1,16 < 15 Tidak Boleh

Nilai deviasi standard, dapat juga ditentukan berdasarkan volume pekerjaan yang dibedakan atas volume kecil, sedang, besar, dan atas dasar mutu pelaksanaan: Baik sekali, baik, dan cukup. Seperti Tabel Deviasi Standard VOLUME PEKERJAAN Ukuran Satuan Kecil 3000 berdasarkan volume pekerjaan. MUTU PELAKSANAAN Baik 55 < Sr < 65 45 < Sr < 55 35 < Sr < 45

Baik Sekali 45 < Sr